bab ii landasan teori - umm institutional repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/bab 2.pdf · 2019. 5....

16
3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun dalam bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak dikemudian hari. Manfaat ini berupa keuangan (Financial), non keuangan, bahkan kombinasi dari keduanya. Dimana sering terjadi suatu investasi tidak mendapat untung sama sekali bahkan gagal dengan kerugian finansial yang sangat besar. Banyak faktor penyebab kegagalan investasi tersebut yang sebenarnya dapat dievaluasi lebih jauh sebelum keputusan investasi diambil. Dengan mengevaluasi rencana investasi secara mendalam, kita akan mendapatkan gambaran hambatan apa saja yang mungkin timbul dikemudian hari, serta seberapa jauh hambatan itu dapat diatasi. Evaluasi proyek dan rencana investasi pada suatu proyek akan memberikan gambaran seberapa jauh rencana investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggung jawabkan dari berbagai macam segi. 2.1. Studi kelayakan Studi kelayakan dapat diartikan sebagai penelitian tentang akan didirikannya atau perluasan suatu proyek guna mengetahui apakah layak atau tidaknya proyektersebut dilaksanakan dan menguntungkan dipandang dari aspek ekonomi, aspek teknis, aspek lingkungan. Studi kelayakan bila dilakukan secara prefesional akan dapat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi. Proyek investasi pada umumnya membutuhkan dana yang tidak sedikit dan berpengaruh bagi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang karena itu perlu dilakukan studi kelayakan proyek agar dana yang telah terlanjur diinvestasikan tidak terbuang percuma. Jadi tujuan dilakukannya studi kelayakan proyek adalah

Upload: others

Post on 31-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

3

BAB II

LANDASAN TEORI

Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun dalam bidang lainnya

bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak dikemudian hari. Manfaat

ini berupa keuangan (Financial), non keuangan, bahkan kombinasi dari keduanya.

Dimana sering terjadi suatu investasi tidak mendapat untung sama sekali bahkan

gagal dengan kerugian finansial yang sangat besar. Banyak faktor penyebab

kegagalan investasi tersebut yang sebenarnya dapat dievaluasi lebih jauh sebelum

keputusan investasi diambil. Dengan mengevaluasi rencana investasi secara

mendalam, kita akan mendapatkan gambaran hambatan apa saja yang mungkin

timbul dikemudian hari, serta seberapa jauh hambatan itu dapat diatasi. Evaluasi

proyek dan rencana investasi pada suatu proyek akan memberikan gambaran

seberapa jauh rencana investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggung

jawabkan dari berbagai macam segi.

2.1. Studi kelayakan

Studi kelayakan dapat diartikan sebagai penelitian tentang akan

didirikannya atau perluasan suatu proyek guna mengetahui apakah layak atau

tidaknya proyektersebut dilaksanakan dan menguntungkan dipandang dari aspek

ekonomi, aspek teknis, aspek lingkungan. Studi kelayakan bila dilakukan secara

prefesional akan dapat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan

investasi.

Proyek investasi pada umumnya membutuhkan dana yang tidak sedikit dan

berpengaruh bagi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang karena itu perlu

dilakukan studi kelayakan proyek agar dana yang telah terlanjur diinvestasikan

tidak terbuang percuma. Jadi tujuan dilakukannya studi kelayakan proyek adalah

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

4

menghindari keterlanjuran modal yang terlalu besar untuk suatu kegiatan proyek

dan ternyata tidak menguntungkan.

Proyek adalah keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber

untuk mendapatkan manfaat (benefit), atau suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang

dengan harapan untuk mendapatkan hasil (return) di waktu yang akan datang, dan

yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Aktivitas

suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan (objective) dan

mempunyai suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending point)

(Kadariah, 2001).

Menurut Gittinger (1986) mengatakan bahwa proyek yang bergerak dalam

bidang pertanian adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber

finansial menjadi barang-barang modal yang dapat menghasilkan keuntungan atau

manfaat setelah beberapa periode waktu.

Sedangkan menurut Gray (1992) proyek adalah kegiatan-kegiatan yang

dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan

mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Sumber-sumber yang

dimaksud dapat berupa barang-barang modal, tanah, bahan setengah jadi, bahan

mentah, tenaga kerja dan waktu.

Kasmir dan Jakfar (2003) Mendefinisikan studi kelayakan bisnis sebagai

suatu kegiatan yang mempelajari sarana mendalam tentang suatu kegiatan atau

usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis

dijalankan.

Sementara itu, Sunyoto (2014) menyatakan bahwa studi kelayakan bisnis

adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek berupa aspek hukum, aspek

keungan, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek

perilaku konsumen, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia dan

organisasi, dimana semua itu digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu

proyek atau bisnis dapat dijalankan atau ditunda bahkan tidak dijalankan.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

5

Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu

proyek dilaksanakan dengan berhasil (Husnan dan Suwarsono, 2000). Suatu proyek

dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria manfaat investasi sebagai

berikut :

1. Manfaat ekonomis proyek terhadap proyek itu sendiri (biasa disebut juga

sebagai manfaat finansial).

2. Manfaat proyek bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (disebut juga

manfaat ekonomi nasional).

3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat di sekitar proyek.

Tahap-tahap dalam pelaksanaan studi kelayakan bisnis secara umum

(Danang, 2012) :

1. Penemuan Ide

Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk yang laku

untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi

dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih

dari satu, dipilih dengan memperhatikan:

Pengambilan keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang

sifatnya teknis.

Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penilitian yang lebih mendalam dengan

metode ilmiah:

Mengumpulkan data

Mengolah data

Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengelolahan data

Menyimpulkan hasil

Membuat laporan hasil

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

6

3. Tahap Evaluasi

Evaluasi yaitu membaningkan sesuaru dengan satu atau lebih standar atau

kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:

Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan

Mengevaluasi proyek yang akan dibangun

Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin

Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan

ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan

akan diperoleh.

4. Tahap Pengukuran Usulan yang layak

Setelah dipilih usulan proyek yang akan direalisasikan, perlu dibuat suatu

rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari

menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan unutk tiap jenis pekerjaan,

jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya

lain, kesiapan manajemen dan lain lain.

5. Tahap Rencana Pelaksana Proyek Bisnis

Setelah dipilih usulan proyek yang akan direalisasikan, perlu dibuat suatu

rencana kerja pelaksaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari

menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,

ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.

6. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap

pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari

pemimpin proyek sampai pada tingkat yang paling bawah harus bekerja sama

dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Memang pada

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

7

kenyataannya sulit ditemukan bahwa rencana yang dibuat sama persis dengan

realisasinya.

Secara umum aspek-aspek yang diperlukan dalam melakukan studi

kelayakan adalah sebagai berikut.

2.2. Aspek Ekonomi

Menurut Husnan dan Muhammad (2000), Analisis Ekonomi (Economic

Analysis) tidak hanya memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan

yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian.

Sedangkan analisis yang hanya membatasi manfaat dan pengorbanan dari sudut

pandangan perusahaan disebut sebagai analisis keuangan atau analisis finansial

(Financial Analysis), ada juga yang menyebutnya sebagai analisis komersial

(Commercial Analysis).

Analisis ekonomi pada dasarnya merupakan analisis yang menyeluruh,

tidak hanya masalah-masalah yang menyangkut finansial tetapi jga menyangkut

dampak usaha terhadap perekonomian negara secara keseluruhan, dampak pada

lingkungan, dan dampak pada kehidupan masyarakat banyak. Ini berarti ada

keterkaitan antara penilaian dampak yang muncul bagi usaha, bagi perorangan,

rumah tangga, dan juga bagi negara. Pada studi kelayakan, jika yang akan dikaji

adalah rencana pendirian usaha skala besar, analisis kelayakan tidak dapat hanya

didasari pada primaries effect saja tetapi juga secondary effect (sofyan,2004).

2.2.1. Indikator Kelayakan Ekonomi

Terdapat kriteria-kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur pengambilan

keputusan diterima tidaknya atau layak tidaknya suatu usulan proyek

pengembangan sentra industri kripik pisang. Apabila layak maka bisa diterapkan

dan jika tidak maka tidak lanjutkan, atau bisa dalam posisi layak bersyarat seperti

modal yang mencukupi, suku bunga yang tidak tinggi selama beberapa tahun

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

8

kedepan, dan regulasi saat ini. Kriteria yang digunakan dalam analisis ekonomi

adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR).

a. Net Present Value (NPV)

Menurut Husein Umar (2007;200), NPV yaitu selisih antara present

value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan – penerimaan

kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa

akan datang.

NPV juga bisa diartikan sebagai metode menghitung nilai bersih

(netto) pada waktu sekarang (present) (Giatman, 2006). Metode NPV

mengkonversikan semua aliran kas menjadi nilai sekarang (P) dan

dijumlahkan sehingga P yang diperoleh mencerminkan nilai netto dari

keseluruhan aliran kas yang terjadi selama horizon perencanaan

(Pujawan, 2003). Perhitungan NPV memerlukan data tentang perkiraan

biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan

manfaat dari proyek yang direncanakan (Afriyeni, 2012).

Metode ini melengkapi kelemahan dari metode payback period

dengan menggunakan konsep time value of money.

Suatu proyek dikatakan layak jika nilai NPV lebih besar atau sama

dengan nol, jika nilai NPV sama dengan nol maka besar pengembalian

sama dengan biaya proyek. Proyek akan ditolak ketika nilai NPV lebih

kecil dari nol. Rumus yang biasa digunakan untuk menghitung NPV

adalah:

𝑁𝑃𝑉 =𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 1

(1+𝑟)+

𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 2

(1+𝑟)2 + ⋯ +𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑛

(1+𝑟)𝑛 − 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 (1)

Kelebihan Metode Net Present Value Antara Lain (Abdullah Afifuddin:

2009)

1. Memperhitungkan Time value of money

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

9

2. Memperhitungkan semua arus masuk yang ada

3. Mempertimbangkan resiko dari arus kas masuk masa depan untuk

pengembalian modal investasi

4. Dapat mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat

meningkatkan nilai perusahaan atau tidak.

Kekurangan Motode Net present Value Antara lain

1. Harus menentukan terlebih dahulu Required rate of return atau

perhitungan cost of capitalnya.

2. Hasil dari metode ini digambarkan dalam nemtuk nilai mata uang

yang diinvestasikan bukan dalam presentase

b. Internal Rate of Return

Kriteria kedua dalam menganalisa aspek ekonomi adalah Internal Rate

of Return (IRR).

Menurut ( Gunawan Adi Saputro 2007 : 53 ) mengatakan bahwa

“Internal Rate Of Return adalah tingkat discount rate yang dapat

menjadikan sama nilai sekarang dari outlay dengan nilai sekarang dari

proceed investasi yang bersangkutan.“ Internal Rate Of Return adalah

tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas dengan

investasi awalnya.

IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan Net

Present Value (NPV) sama dengan 0 (nol). Dengan demikian, jika hasil

dari perhitungan IRR lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital

(SOCC) dikatakan proyek/usaha tersebut layak (Feasible), bila angka

yang dihasilkan sama dengan SOCC maka kembali modal pokok,

sedangkan apabila angka yang dihasilkan dibawah dari SOCC maka

proyek tersebut tidak Feasible (Ibrahim,2003).

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

10

Menurut Kasmir dan Jakfar (2006) Internal Rate of Return

Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.

Apabila IRR > bunga pinjaman maka diterima, sebaliknya apabila IRR

< bunga pinjaman maka ditolak.

Secara matematis IRR dirumuskan sebagai berikut:

𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 +𝑁𝑃𝑉1

𝑁𝑃𝑉1−𝑁𝑃𝑉2(𝑖2 − 𝑖1) (2)

Dimana:

i1 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1

i2 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

2.3. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan pembangunan

proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut dibangun.

Evaluasi aspek teknis meliputi deskripsi produk, penentuan kapasitas produksi

ekonomis proyek, proses produksi yang dilakukan, persediaan bahan baku, jumlah

tenaga kerja, penggunaan mesin dan peralatan. Disamping itu perlu juga diteliti dan

diajukan saran tentang lokasi proyek dan tata letak pabrik yang paling

menguntungkan ditinjau dari berbagai macam segi. Dari kesimpulan perihal di atas

maka dapat diketahui juga rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk

biaya eksploitasinya. (Nurcahyo,2011)

Indarwanta, dkk. (2011) menjelaskan bahwa Aspek teknik dan teknologi

berkaitan dengan lokasi proyek, pemilihan jenis mesin dan peralatan lain sesuai

dengan kapasitas produksi yang akan digunakan termasuk lay-out dan pemilihan

teknologi.

Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek (penyediaan) dan

output (produksi) berupa barang dan jasa. Kerangka kerja proyek harus dibuat

secara jelas agar analisis secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek-aspek

lain dari analisis proyek hanya akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat

dilakukan. Aspek teknis mencakup masalah penyediaan sumber-sumber dan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

11

pemasaran hasil-hasil produksi, seperti lokasi proyek, besaran skala operasional

untuk mencapai kondisi yang ekonomis, kriteria pemilihan mesin dan equipment,

layout, proses produksi, serta ketepatan penggunaan teknologi (Gittinger 1986).

Dalam beberapa literatur menjelaskan aspek teknis sebagai aspek proses

(operasi). Menurut Kasmir dan Jakfar (2010:145) aspek operasi adalah untuk

menilai kesiapan perusahaan dalm menjalankan usaha dengan menilai ketepatan

lokai, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.

Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan jumlah produksi yang dihasilkan

dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan

yang dimiliki serta biaya yang paling efisien, luas produksi dapat dilihat dari segi

teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah berapa jumlah produk yang

dihasilkan dalam waktu tertendu dengan biaya yang paling efisien. Sedangkan dari

segi teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkanatas dasar

kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis (Kasmir dan Jakfar,

2010:152).

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan

fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi (Kasmir dan Jakfar,

2010:152). Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain

sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2010:152):

1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan

pemeliharaan.

2. Pemaiakan ruangan yang efisien.

3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi.Penilaian kelayakan terhadap

aspek ini penting dilakukan sebelum suatu proyek dijalankan.

Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan

dengan teknis atau operasi. Sehingga jika tidak dianalisis dengan baik akan

berakibat fatal bagi perusahaan di masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam aspek teknis antara lain:

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

12

2.3.1. Lokasi proyek

Lokasi yang strategis sangat dibutuhkan dalam usaha ritel. Keputusan

pemilihan lokasi harus konsisten dengan perilaku belanja dan ukuran dari target

pasar (Levy & Weitz, 2004). Menurut Utami (2008), ritel memiliki tiga tipe dasar

lokasi yang dapat dipilih yaitu: pusat perbelanjaan, tengah kota besar maupun kota

kecil, dan freestanding (bebas). Selain memerlukan lokasi yang strategis, usaha ritel

akan memerlukan fasilitas yang memadahi untuk menjamin keberlangsungan

usahanya. Secara umum, fasilitas yang diperlukan dalam usaha ritel adalah: mesin

kasir, meja penjualan, rak display, peralatan/perlengkapan kantor, telepon, sistem

informasi, komputer dan perangkat lunak, serta keamanan (Levy & Weitz, 2012).

Lokasi proyek untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian, yaitu

lokasi dan lahan pabrik serta lokasi bukan pabrik. Pengertian lokasi bukan pabrik

mengacu pada lokasi untuk kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan

proses produksi, yaitu lokasi pembangunan adsministrasi perkantoran dan

pemasaran. Terdapat beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

lokasi proyek.

Variabel tersebut dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu variabel

utama (primer) dan variabel bukan utama (sekunder). Penggolongan ke dalam

kedua kelompok tersebut tidak mengandung kekakuan, artinya dimungkinkan

untuk berubah golongan sesuai dengan ciri utama output atau proyek bersangkutan.

Variabel-variabel utama (primer) tersebut yaitu ketersediaan bahan mentah,

letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja, dan fasilitas

transportasi. Sedangkan variabel-variabel sekunder terdiri dari hukum dan

peraturan yang berlaku, iklim dan keadaan tanah, sikap dari masyarakat setempat

(adat istiadat) dan perencanaan masa depan perusahaan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

13

Penjelasan variabel-variabel Primer tersebut menurut Husnan dan

Muhammad (2014) adalah sebagai berikut:

a. Ketersediaan Bahan Mentah

Bila suatu perusahaan membutuhkan bahan mentah yang besar dan

karenanya bahan mentah merupakan komponen yang amat penting dari keseluruhan

proses operasi perusahaan, maka variabel ini merupakan variabel

dominan/signifikan dalam menentukan lokasi pabrik. Beberapa Hal yang perlu

didapatkan informasinya adalah:

i. Jumlah Kebutuhan Bahan Mentah satu periode dan selama

kebutuhan investasi.

ii. Kelayakan harga bahan mentah, baik sekarang maupun masa depan.

iii. Kapasitas, kualitas, kontinuitas sumber bahan mentah.

iv. Biaya-biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan mentah

siap diproses, misalnya biaya pengangkutan, dan lain-lain.

b. Letak pasar yang dituju

Beberapa Hal yang perlu didapatkan informasinya antara lain: Daya beli

konsumen, Pesaing, dan beberapa data yang lainnya.

c. Supply tenaga kerja

Tersedianya tenaga kerja, baik tenaga kerja terdidik maupun terlatih akan

berpengaruh terhadap biaya produksi yang ditanggung perusahaan.

d. Fasilitas transportasi

Fasilitas transportasi ini berkaitan erat dengan pertimbangan bahan mentah

dan pertimbangan pasar. Jika lokasi mendekati sumber bahan mentah, maka

fasilitas transportasi terutama diperhitungkan dalam kaitan dengan ongkos

transportasi menuju pasar dengan tidak berarti tidak diperhitungkan biaya

transportasi dari sumber bahan mentah ke lokasi pabrik, demikian pula

sebaliknya.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

14

2.3.2. Kapasitas Produksi

Prinsip-prinsip yang dipegang dalam penentuan jenis teknologi dan

peralatan antara lain seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan, manfaat

ekonomi yang diharapkan, ketepatan teknologi dengan bahan mentah yang

digunakan, keberhasilan penggunaan jenis teknologi tersebut ditempat lain yang

memiliki ciri-ciri mendekati lokasi proyek, kemampuan pengetahuan penduduk

(tenaga kerja) setempat, dan kemungkinan pengembangannya serta pertimbangan

kemungkinan adanya teknologi lanjutan sebagai salinan teknologi yang akan dipilih

sebagai akibat keusangan. (Oktafiyani, 2009)

2.3.2.1. Efisiensi

Menurut Kamus Besar Ekonomi (2003) Efisiensi merupakan

Hubungan atau perbandingan antara faktor keluaran (Output) barang dan

jasa dengan masukan (input) yang langka didalam satu unit kerja, atau

ketetapan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak

membuang-buang waktu, tenaga, biaya).

Efisiensi merupakan tindakan memaksimalkan hasil dengan

menggunakan modal (tenaga kerja, material dan alat) yang minimal (Stoner,

2010). Efisiensi merupakan rasio antara input dan output, dan perbandingan

antara masukan dan pengeluaran. Apa saja yang dimaksudkan dengan

masukan serta bagaimana angka perbandingan tersebut diperoleh, akan

tergantung dari tujuan penggunaan tolakk ukur tersebut. Secara sederhana,

menurut Nopirin (2014), efisiensi dapat berarti tidak adanya pemborosan

Efisiensi juga bisa diartikan sebagai perbandingan yang terbaik

antara input (masukan) dan Output (hasil antara keuntungan dengan

sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang

dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain

hubungan antara apa yang telah diselesaikan. (Hasibuan, 2005)

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

15

Sejalan dengan itu Permono dan Darmawan (2000) dalam

Priyonggo Suseno (2008) menjelaskan Efisiensi sebagai perbandingan

antara keluaran (output) dengan masukan (input), atau jumlah yang

dihasilkan dari satu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat

dikatakan efisiensi apabila mempergunakan jumlah unit yang lebih sedikit

bila dibandingkan dengan jumlah unit input yang dipergunakan perusahaan

lain untuk menghasilkan output yang sama, atau menggunakan unit input

yang sama, dapat mengahsilkan jumlah output yang lebih besar.

Mubyarto (1986) menyatakan bahwa efisiensi adalah suatu

keadaan dimana sumberdaya telah dimanfaatkan secara optimal. Untuk

memperoleh sejumlah produk diperlukan bantuan atau kerjasama antara

beberapa faktor produksi.

Menurut Slichter dalamSarwoto (2014), ada 3 macam efisiensi :

1. Engineering / Physical Efficiency Yaitu perbandingan antara jumlah

satuan benda yang dipergunakan dengan benda yang dihasilkan.

2. Bussiness Efficiency Adalah perbandingan antara biaya yang

dikeluarkan dengan penghasilan yang masuk.

3. Social Efficiency Adalah perbandingan antara pengorbanan-

pengorbanan manusia dengan kepuasan atau kemanfaatan bagi manusia

yang dapat dinikmati.

Dimana dalam Studi Ilmiah ini penulis menggunakan Engineering /

Physical Efficiency dimana efisiensi bisa dihitung dengan

menggunakan persamaan berikut:

𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓⁄ × 100% (3)

Dimana; Output Aktual = laju output yang dicapai secara aktual yang

tidak dapat melebihi kapasitas efektif. Output

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

16

yang sebenarnya dihasilkan oleh satu fasilitas

produksi.

Kapasitas Efektif = Kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai oleh

sebuah perusahaan dengan keterbatasan operasi

yang ada sekarang.

2.3.2.2. Utilisasi

Utilisasi berasal dari kata Utilization yang berarti pemanfaatan atau

penggunaan. Utilisasi kapasitas adalah suatu indikator produktivitas

kapasitas pada suatu sistem. Ini ditunjukan pada hubungan antara output

potensial yang dapat diproduksi dengan output aktual yang diproduksi

dengan peralatan yang terpasang, jika kapasitas sudah dimaksimalkan.

Prosentase yang lebih rendah menunjukan dalam subsistem

tersebut terdapat banyak sumber daya yang menganggur dan tidak

menggunakan seluruh kapasitas yang ada. Sedangkan prosentase utilitas

kapasitas yang terlalu tinggi menunjukkan sumber daya mengalami

kelebihan beban kerja (Workload).

Untuk mengukur utilisasi suatu proses, dapat dilihat dari jumlah

aktual yang diproduksi dibandingkan dengan jumlah yang dapat diproduksi

maksimal. Yang jika diterjemahkan kedalam formula matematis menjadi:

𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛⁄ × 100% (4)

Dimana; Kapasitas desain = Output maksimum sistem kerja

teoritis pada suatu periode waktu

tertentu dengan kondisi yang ideal.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

17

2.4. Aspek Lingkungan dan AMDAL

Studi Lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan

dengan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri

nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau bahkan dapat memberi peluang

diluar dari usaha yang utama.(Sofyan,2004).

Suliyanto (2008) menjelaskan bahwa Analisis aspek lingkungan dilakukan

untuk menjawab “apakah lingkungan setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan

dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan

dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek

lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu

memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah

tersebut.

Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:

1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional

2. Menganalisis kondisi lingkungan industri

3. Menganalisis lingkungan ekonomi

4. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan

5. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan

dampak negatif bisnis terhadap lingkungan.

Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya sistematis dan terpadu yang

dilakukan untuk melestarikan fungsi dari lingkungan hidup dan mencegah

terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan pengawasan, dan

penegakan hukum.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - UMM Institutional Repositoryeprints.umm.ac.id/46078/3/BAB 2.pdf · 2019. 5. 11. · 3 BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri maupun

18

AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan. Berdasarkan PP No. 27 tahun 1999, AMDAL adalah kajian mengenai

dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada

lingkungan hidup yang diperlukan pada proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha kegiatan. Aspek – aspek yang dikaji dalam proses AMDAL

merupakan pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha, kegiatan, atau proyek.

Salah satu pengertian menyebutkan bahwa dalam melakukan analisis

dampak lingkungan (ANDAL), analisis dapat dilakukan pada dampak yang terjadi

pada waktu yang lalu, sebagai hasil dari pengukuran sekarang atau hasil dari

pemantauan dan dampak lingkungan yang terjadi di masa yang akan datang dengan

jalan melakukan proses pendugaan. Pendugaan dampak lingkungan atau

Environmental Impact Assessment adalah proses untuk menduga dampak yang akan

terjadi di masa yang akan datang saja. Dengan demikian Analisis Dampak

Lingkungan disini lebih luas dari Pendugaan Dampak Lingkungan (Philip

Kristanto,2013)

Suatu studi oleh Hart (1997), dalam Husnan dan Muhammad (2014)),

mengatakan ada empat tahapan yang mesti dilalui sebagai tahapan atau peta

perjalanan (Road Map) yang harus ditempuh:

1. Pencegahan Polusi (Pollution Prevention)

2. Produk Hijau (Product Stewardship)

3. Teknologi Bersih (Clean Technology)

4. Visi Keberlanjuan (Sustainability Vision)