bab ii landasan teori · redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat...

20
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Web Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung kemudahan dalam mempelajari dan merancang program web yang diharapkan dapat berfungsi secara maksimal. Program web yang mudah digunakan akan sangat membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Berikut ini adalah teori yang memperkuat penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menggunakan xampp sebagai server web. untuk server aplikasinya penulis menggunakan Laravel v5, yang berfungsi sebagai editor. Sementara untuk server databasenya menggunakan MySQL. dan untuk menjalankan ( running) web, penulis menggunakan program web browser. 2.1.1. Sistem Informasi Secara etimologis, sistem informasi berasal dari kata “sistem” dan “informasi”. Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berinteraksi, saling terkait, saling bergantung yang berfungsi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem yang efektif harus siner gis. “Sistem biasanya beroperasi di lingkungan yang berada di luar dirinya sendiri. Sistem juga dapat didefinisikan sebagai kombinasi antara personil, bahan, fasilitas dan peralatan yang bekerja sama untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berarti dan dibutuhkan” (Suharyanto, Chandra, & Gunawan, 2017).

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung

kemudahan dalam mempelajari dan merancang program web yang diharapkan dapat

berfungsi secara maksimal. Program web yang mudah digunakan akan sangat

membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat memperkecil

kemungkinan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Berikut ini adalah

teori yang memperkuat penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menggunakan xampp sebagai server web. untuk server aplikasinya

penulis menggunakan Laravel v5, yang berfungsi sebagai editor. Sementara untuk

server databasenya menggunakan MySQL. dan untuk menjalankan (running) web,

penulis menggunakan program web browser.

2.1.1. Sistem Informasi

Secara etimologis, sistem informasi berasal dari kata “sistem” dan

“informasi”. Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berinteraksi, saling

terkait, saling bergantung yang berfungsi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan

tertentu. Sistem yang efektif harus sinergis. “Sistem biasanya beroperasi di

lingkungan yang berada di luar dirinya sendiri. Sistem juga dapat didefinisikan

sebagai kombinasi antara personil, bahan, fasilitas dan peralatan yang bekerja sama

untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berarti dan

dibutuhkan” (Suharyanto, Chandra, & Gunawan, 2017).

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

7

A. Web Site

1. Pengertian Internet

Menurut (Elissa & Mujiyana, 2014) “Internet adalah kumpulan atau jaringan

dari komputer yang ada diseluruh dunia. Internet (kependekan dari interconnection-

networking) secara harfiah ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang

saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk

melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”. Pada era siber internet memiliki

akselerasi hyperekponensial yang sulit dibayangkan, sehingga membentuk sebuah

komunitas yang memanfaatkan internet secara maksimum untuk kepentingan

hidupnya salah satunya adalah untuk kepentingan berkomunikasi tanpa batas

ras, bangsa, geografi kelas dan Batasan batasan lainya”.

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen

Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut

ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka

mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang

berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga

melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan,

seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang

mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang

dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP

dimaksudkan untuk menyediakan dukungan untuk kebutuhan berikut :

a. interoperabilitas antar sistem heterogen.

b. komunikasi end-to-end berbagai jaringan berbeda, dan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

8

c. operasi otomatis dan sempurna di dalam menghadapi terjadinya

kegagalan hubungan data.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford

Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di

mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan 14 secara

umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian

proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara

tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk

mengaturnya.

2. Pengertian Website

“Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan

home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika

seseorang mengunjungi website. Dari home page, pengujung dapat mengklik

hyperlink untuk pindah kehalaman lain yang terdapat dalam website tersebut”

(Hendrianto, 2014).

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara,

video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis

yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-

masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis

apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya

dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-

ubah , dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

9

website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website

dinamis adalah seperti Friendster dan Multiply. Dalam sisi pengembangannya,

website statis hanya bisa di update oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis

bisa di update oleh pengguna maupun pemilik.

Adapun istilah yang kita kenal dalam suatu web yaitu :

1. Web Server

“Web Server adalah tempat untuk mendapatkan halaman web dan data yang

berhubungan dengan website yang di buat, sehingga data dapat diakses dan dilihat

oleh pengguna” (Ruslianto, 2019) . Namun, web server dapat mempunyai dua

pengertian berbeda, yaitu sebagai bagian dari perangkat keras (hardware) maupun

sebagai bagian dari perangkat lunak (software). Jika merujuk pada hardware, web

server digunakan untuk menyimpan semua data seperti HTML dokumen, gambar,

file CSS stylesheets, dan file JavaScript. Sedangkan pada sisi software, fungsi web

server adalah sebagai pusat kontrol untuk memproses permintaan yang diterima dari

browser.

2. Web Browser

Menurut (Hastanti, Eka, Indah, & Wardati, 2015) “Pengertian web browser

adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan

melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web”.

Dengan web browser kita dapat memperoleh informasi yang disediakan oleh server

web. Web browser dikenal juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau Internet

browser adalah suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk membaca

halaman web di suatu computer.

B. Bahasa Program

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

10

Bahasa Program adalah Bahasa yang digunakan untuk menerjemah setiap

perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis Bahasa program sangat

menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak

ragam Bahasa program yang digunkan maka akan terlihat website semakin dinamis,

dan interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk

mendukung kualitas website.

1. Pengertian PHP

Menurut (Eva, 2015) “PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan

para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP

merupakan singkatan dari ―PHP: Hypertext Preprocessor”. PHP merupakan salah

satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih

memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat diintegrasikan

(embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang

terpisah.

Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan

integrasi database (database integration layer). Database yang didukung PHP

adalah: Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix,

Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL.

PHP mempunyai ciri-ciri khusus yaitu :

a. hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

b. kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

c. gratis untuk di-download dan digunakan.

d. kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySql,

PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

11

e. merupakan software yang bersifat open source.

f. memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem

operasi apapun, seperti : Linux, Windows, dan lain-lain.

2. Pengertian Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut (Ruslianto, 2019) “HTML adalah sebuah standar yang digunakan

secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar

Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide

Web Consortium (W3C)”. HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan

Berners-lee robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah

lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa)”. Dokumen HTML terdiri dari

komponen yaitu tag, elemen dan atribut. Berikut adalah penjelasan masing-masing

komponen tersebut :

a. Tag, adalah tanda awal < dan tanda akhir > yang digunakan sebagai pengapit

suatu elemen. Tag pada elemen pembuka diawali dengan tanda < dan diakhiri

dengan tanda >, sedangkan untuk elemen penutup diawali dengan tanda < dan

/ kemudian diakhiri dengan tanda >.

b. Elemen adalah penanda yang diapit oleh tag yang memiliki fungsi dan tujuan

tertentu pada dokumen HTML. Elemen dapat memiliki elemen anak dan juga

nilai. Elemen anak adalah suatu elemen yang berada di dalam elemen

pembuka dan elemen penutup induknya. Nilai yang dimaksud adalah suatu

teks atau karakter yang berada diantara elemen pembuka dan elemen penutup.

c. Atribut adalah properti elemen yang digunakan untuk mengkhususkan suatu

elemen. Elemen dapat memiliki atribut yang berbeda pada tiap masing-

masingnya. Pendefinisian nilai atribut hanya dapat dilakukan pada elemen

pembuka. Untuk elemen tag yang memiliki atribut yang sama dengan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

12

induknya, namun nilai atribut tidak didefinisikan secara implisit maka nilai

atribut elemen tersebut sama dengan nilai atribut pada tag induk atau istilah

lainnya inherit. Sifat inherit tersebut tidak berlaku untuk identitas seperti

atribut id dan name.

3. Cascading Style Sheets (CSS)

Menurut (Howers, 2014) “Cascading Style Sheet (CSS) adalah salah satu bahasa

untuk mengatur tampilan dalam web yang berfungsi memisahkan antara desain

dengan content. CSS dapat ditulis untuk mendefinisikan ulang tag-tag HTML

ataupun dengan menambah atribut id dan class pada tag HTML”. CSS juga

memungkinkan sebuah halaman untuk ditampilkan dalam berbagai style dengan

menggunakan metode pembawaan yang berbeda pula, seperti on-screen, in-print, by

voice, dan lain-lain. Sementara itu, pemilik konten web bisa menentukan link yang

menghubungkan konten dengan file CSS.

Tujuan utama CSS diciptakan untuk membedakan konten dari dokumen dan dari

tampilan dokumen, dengan itu, pembuatan ataupun pemrograman ulang web akan

lebih mudah dilakukan. Hal yang termasuk dalam desain web diantaranya adalah

warna, ukura dan formatting. Dengan adanya CSS, konten dan desain web akan

mudah dibedakan, jadi memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada

tampilan-tampilan tertentu dalam suatu web, sehingga akan memudahkan dalam

membuat halaman web yang banyak, yang pada akhirnya dapat memangkas waktu

pembuatan web.

Fungsi utama css adalah merancang, merubah, mendisain, membentuk halaman

website (blog juga website). dan isi dari halaman website adalah tag-tag html,

logikanya css itu dapat merubah tag-tag html (yang sederhana) sehingga menjadi

lebih fungsional dan menarik.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

13

4. Pengertian JavaScript

Menurut (Rival & Sukadi, 2014) “JavaScript adalah bahasa pemrograman yang

sederhana karena bahasa ini tidak dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun

applet. Dengan JavaScript kita dapat dengan mudah membuat sebuah halaman web

yang interaktif”. Pada awalnya Javascript dikembangkan pada web browser

Netscape oleh Brendan Eich dengan nama Mocha, kemudian berubah menjadi Live-

Script dan pada akhirnya sampai sekarang ini menjadi Javascript.

Javascript yang pada awalnya dikembangkan pada web browser Netscape

kemudian menjadi populer di kalangan pengguna dan pengembang web.

Perkembangan Javascript menarik perhatian produsen web browser seperti Microsoft

yang kemudian mengembangkan bahasa scriptnya dengan nama JScript.

Dikarenakan masing-masing pengembang memiliki aturan dan standar yang berbeda

serta akibat dari persaingan pasar, maka pada tahun 1996 Netscape menyerahkan

Javascript pada ECMA (European Computer Manufacture Association)

Internasional, yaitu organisasi internasional nirlaba untuk dipertimbangkan sebagai

standar industri, yang kemudian oleh ECMA internasional mengeluarkan Javascript

Standar dengan nama ECMAScript.

5. Pengertian Laravel

Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis di bawah lisensi MIT,

dibangun dengan konsep MVC (model view controller). “Laravel adalah

pengembangan website berbasis MVP yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk

meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

14

awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan

aplikasi dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu”

(Hermanto & Yusman, 2019).

C. Basis data

1. Pengertian Basis Data

Menurut (Suharyanto, 2017) “Basis data atau database adalah kumpulan data

terstruktur”. Agar dapat menambahkan, mengakses, dan memproses data yang

tersimpan dalam database komputer, dibutuhkan sistem manajemen basis data

(database management system) Dalam pengembangan perangkat lunak tradisional

yang memanfaatkan pemrosesan file, setiap kelompok pengguna menyimpan file-

file-nya sendiri untuk menangani aplikasi pengolahan datanya masing-masing. Hal

ini mengakibatkan adanya kerangkapan data atau disebut dengan redundancy.

Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat

mengakibatkan beberapa masalah.

Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis tunggal, misalnya

seperti memasukkan data pada siswa baru beberapa kali: satu kali untuk setiap file

tempat data siswa direkam. Hal ini menyebabkan duplikasi data. Kedua, ruang

penyimpanan terbuang ketika data yang sama disimpan berulang kali, dan masalah

ini mungkin serius untuk database yang besar. Ketiga, file yang mewakili data yang

sama mungkin menjadi tidak konsisten. Hal ini bisa terjadi karena update

diaplikasikan pada beberapa file tapi tidak untuk file yang lain.

Basis data yang digunakan dalam membangun program adalah :

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

15

1. MySQL

“MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah

lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah

lisensi komersial untuk kasuskasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan

penggunaan GPL” (Ismail, 2014). MySQL adalah Relational Database Management

System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General

Public License). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama

dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah

sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah

secara otomatis.

Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan

database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang

dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat

dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

2. SQL

Menurut (Ismail, 2014) “SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database,

terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan

pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”. Keandalan suatu

sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam

melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-

program aplikasinya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

16

Dalam penggunaan SQL terdapat beberapa perintah yang berguna untuk

mengakses dan memanajemen data yang terdapat dalam database. Jenis peringah

SQL secara umum dibagi kepada tiga sub perintah, yaitu DDL (Data Definition

Language), DML (Data Manipulation Language), dan DCL (Data Control

Language). Ketiga sub perintah tersebut sangat perlu untuk dipahami bagi anda yang

ingin menguasai bahasa sql dan mahir dalam pembuatan database.

Menurut penggunaannya, perintah-perintah SQL dapat dikelompokan menjadi dua

bagian, yaitu:

a. Secara Interpretasi (Interactive SQL), yaitu dengan cara memasukan perintah-

perintah SQL melalui console atau microcomputer secara langsung diproses

sehingga dapat dilihat.

b. Secara Sisip (Embedded SQL), yaitu dengan menyisipkan perintah-perintah

SQL kedalam bahasa pemrograman tertentu sehingga melihatnya dibutuhkan

media khusus yang dirancang seorang programmer.

D. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Salah satu metode perancangan menurut Pressman yang dapat digunakan adalah

Metode Waterfall. “Nama model Ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.

Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini

adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering

dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam

Software Engineering (SE)” (Hidayat et al., 2017).

Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level

kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification,

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

17

dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui

harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model air

terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

terurut dimulai dari analisis desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung

(support).

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak

seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada

tahap ini perlu didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini menstranslasi

keburuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar

dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat

lunak yang dihahsilkan pada tahap ini perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap

ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik. Dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

18

kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang

diinginkan.

5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maitenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat mengalami perubahan ketika

sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang

mungkin dan tidak terdeteksi saat pengujian perangkat lunak harus beradaptasi

dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi

proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat

lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Dari kenyataan yang terjadi diatas sangat jarang model air terjun dapat dilakukan

alurnya karena sebab berikut :

a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.

b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan secara spesifikasi di awal

jalur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk

menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasikan perubahan yang

diperlukan di akhir alur pengembangannya.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini

telah

menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model

pengembangan perangkat lunak. Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan

pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan

selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model terjun adalah

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

19

struktur tahap pengembangan sistem jelas. Dokumentasi dihasilkan di setiap

pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai

dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).

2.2. Teori Pendukung Program (Tools Program)

Tools program adalah peralatan pendukung sebuah website. Dalam pembuatan

website hal yang perlu diperhatikan sebelum merancang tampilan web adalah

pembuatan Struktur Navigasi, ERD (Entity Relationship Diagram) dan menjelaskan

tentang pengujian web (Black Box Testing).

A. Struktur Navigasi

Menurut (Sugiarto, 2019) “Struktur navigasi adalah struktur atau alur dari suatu

program. Menentukan struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan

sebelum membuat suatu aplikasi”. Ada 4 (empat) macam bentuk dasar dari struktur

navigasi yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi, yaitu :

1. Struktur Navigasi Linier

Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut,

yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut

urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu

halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman

sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.

Sumber : (Sugiarto, 2019)

Gambar II. 1 Struktur Navigasi Linear

2. Struktur Navigasi Hirarki

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

20

Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang, merupakan suatu

struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data

berdasarkan kriteria tertentu. halaman utama ini mempunyai halaman utama ini

mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave Page (halaman

pedukung).

Gambar II. 2 Struktur Navigasi Hirarki

Sumber : (Sugiarto, 2019)

3. Struktur Navigasi Non – Linier

Struktur navigasi Non – Linier merupakan pengembangan dari struktur

navigasi linier. Pada struktur ini diperkenalkan membuat navigasi bercabang.

Sumber : (Sugiarto, 2019)

Gambar II. 3 Struktur Navigasi Non-Linear

4. Struktur Navigasi Composite (Campuran)

Struktur navigasi composite (campuran) disebut juga struktur navigasi bebas

yang merupakan gabungan dari ketiga struktur yang ada. Struktur navigasi ini

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

21

biasa digunakan dalam pembuatan multimedia karena dapat memberikan

kerinteraksian yang lebih tinggi.

Sumber : (Sugiarto, 2019)

Gambar II. 4 Struktur Navigasi Composite

B. Enterprise Relationship Diagram

1. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Fauzi, 2019) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model entity

relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi

yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan

seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau sehingga dapat digambarkan dengan

lebih sistematis”.

Didalam ERD terdapat komponen-komponen khusus untuk menggambarkan

elemen-elemen ERD. Anatara lain yaitu:

a. Entitas

Entitas adalah objek yang harus menampilkan beberapa kali event untuk

menjadi sebuah entitas

b. Atribut

Atribut adalah informasi dari sebuah entitas yang merupakan kata benda dan

hanya digunakan oleh organisasi yang dimasukan dalam model.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

22

c. Identifier

Identifier adalah satu atau lebih atribut yang dapat menjadi identifier entitas

secara unik mengidentifikasi setiap anggota dari entitas.

d. Kardinalitas

Kardinalitas adalah hubungan antara suatu instance pada entitas dapat

berelasi dengan instance lain di instance yang berbeda

e. Modalitas

Modalitas dapat dikatakan suatu instance dari entitas anak dapat ada tanpa

suatu relasi dengan instance dari entitas induk atau tidak.

2. Derajat Relationship

Derajat Relationship menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada

hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan

entitas yangn lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas relasi yang terjadi

diantara dua himpunan entitas dapat berupa :

a. Satu ke satu (one to one), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan

begitu juga sebaliknya. Contoh :

1) Pada pengajaran privat, satu guru satu siswa.

2) Seorang guru mengajar siswa, seorang siswa diajar seorang guru.

b. Satu Ke banyak (one to Many), Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A

dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi

tidak sebaliknya. Contoh :

1) Dalam satu perusahaan satu bagian memperkejakan banyak pegawai.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

23

2) Satu bagian memperkerjakan banyak pegawai, satu pegawai kerja dalam

satu bagian.

c. Banyak ke satu ( Many to One), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi

tidak sebaliknya. Contoh :

1) Dalam suatu perusahaan banyak pegawai diperkerjakan pada satu bagian.

2) Banyak pegawai diperkerjakan pada satu bagian, satu pegawai bekerja

dalam satu bagian.

d. Banyak to banyak (Many to Many), berarti setiap entitas pada himpunan

entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B

dan demikian juga sebaliknya. Contoh :

1) Dalam universitas seorang mahasiswa dapat mengambil banyak mata

kuliah.

2) Satu mahasiswa mengambil banyak mata kuliah dan satu mata kuliah

diambil banyak mahasiswa.

3. Pengertian Logical Record Structured (LRS)

Menurut (Fauzi, 2019) “LRS adalah representasi dari struktur record-record

pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”. Logical Record

Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record

digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda

LRS dengan entity relationship diagram nama tipe record berada diluar kotak field

record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini

menunjukan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi

tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

24

mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat

digunkan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dikonversikan ke LRS

metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship Diagram dan langsung

dikonversikan ke LRS.

a. Konversi ERD ke LRS, Diagram entitiy relationship diagram harus diubah ke

bentuk LRS (struktur record secara logik). Dari bentuk LRS inilah yang

nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi (tabel).

b. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah

ERD yang mengikuti pola permodelan tertentu dalam kaitannya dengan

konversi LRS.

c. Konversi LRS ke relasi (tabel) relasi atau tabel adalah bentuk pernyataan data

secara grafis 2 (dua) dimensi, yang terdiri dari kolom dan baris. Relasi adalah

bentuk visual dari sebuah file dan tiap tuple dalam sebuah field atau yang

dalam bentuk lingkaran.

C. Implementasi dan Pengujian Web

1. Pengertian Implementasi

“Implementasi merupakan tahap pembangunan sistem yang berdasarkan hasil

analisis kebutuhan dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Sistem akan

dibangun dimulai dari perancangan antarmuka dan pembentukan sistem basis data”

(Ruslianto, 2019).

2. Pengujian Web

“Peneliti melakukan pengujian sistem untuk melihat sejauh mana sistem

berfungsi dan berjalan dengan baik, uji coba dilakukan dengan melihat aktivitas

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · Redundansi dalam proses penyimpanan data yang terjadi berkalikali dapat mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan logis

25

menu yang dibuat dan melakukan serangan pada web server yang akan diambil data

log untuk diujikan kedalam sistem” (Ruslianto, 2019).

Salah satu pengujian web yang bisa dilakukan adalah dengan Black Box Testing

Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari

segi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. “Black Box Testing

berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat

mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi

fungsional program” (Mustaqbal, Firdaus, & Rahmadi, 2015).

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan, dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian

kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua

fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus

dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan kasus proses login maka kasus

uji yang dibuat adalah :

a. Jika user memasukan nama pemakai (Username) dan kata sandi (Password)

yang benar.

b. Jika user memasukan nama pemakai (Username) dan kata sandi (Password)

yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya

atau keduanya salah.