bab ii landasan teori ii.1 pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00070-ak bab...

24
9 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansi Menurut Wahyu Maulani (2010) definisi dari akuntansi adalah Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.” Proses untuk mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan menyajikan setiap transaksi diatur di dalam standar akuntansi yang berbeda di setiap negara. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi karena dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Informasi keuangan yang akan membantu membuat keputusan berupa laporan keuangan.

Upload: tranhanh

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

9

 

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian akuntansi

Menurut Wahyu Maulani (2010) definisi dari akuntansi adalah

“Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah

dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan

keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan

mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.”

Proses untuk mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan menyajikan setiap

transaksi diatur di dalam standar akuntansi yang berbeda di setiap negara. Akuntansi

digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil

keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi

karena dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta

perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan

ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak

manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Informasi

keuangan yang akan membantu membuat keputusan berupa laporan keuangan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

10

 

II.2 Pengertian Standar Akuntansi

Adanya perubahan dalam dunia global yang bertujuan untuk mempersatukan

seluruh negara di dunia serta dengan sistem teknologi komunikasi dan informasi yang

relatif murah dan mudah diakses, menuntut adanya transparansi dalam segala bidang.

Standar Akuntansi Keuangan yang berkualitas merupakan prasarana penting untuk

mewujudkan transparansi tersebut. Indonesia mempunyai standar akuntansi yang

dinamakan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menurut IAI (2009: 2)

memberikan definisi untuk standar akuntansi keuangan, yaitu:

“Standar Keuangan Akuntansi (SAK) adalah pernyataan dan intepretasi yang disusun

oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, yang terdiri dari:

a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK);

b) Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).”

PSAK berisikan standar-standar keuangan yang bisa menjadi acuan untuk

menyajikan laporan keuangan serta semua yang berkaitan dengan perlakuan akuntansi.

PSAK mengacu kepada rule-based dan tidak menggunakan judgement seperti halnya

standar dalam IFRS.

Menurut informasi dari Muhammad Hidayat (2010), PSAK ini diatur oleh Ikatan

Akuntan Indonesia atau yang disebut dengan IAI yang merupakan wadah profesi

akuntansi yang merupakan wadah profesi akuntansi yang ada di Indonesia. Dalam

perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar modal

di Indonesia sudah mulai aktif. Pada masa itu, IAI menciptakan prinsip dan standar

akuntansi keuangan untuk pertama kalinya yang bernama “Prinsip Akuntansi Indonesia

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

11

 

(PAI)”. Kemudian, dilakukan revisi pada tahun 1984 terhadap PAI 1973 menjadi

“Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan bagi

perkembangan dunia usaha. Pada PAI 1984-1994, Komite Standar Akuntansi melakukan

suatu revisi besar akan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan

pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan intepretasi atas

standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi

keuangan yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

Berikutnya pada tahun 1994, dilakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan

kodifikasi dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) per Oktober 1994”. Sejak

tahun 1994, IAI juga melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional

dalam pengembangan standarnya. PSAK mengadopsi standar yang dipakai oleh U.S

General Accepted Accounting Principle (U.S. GAAP) sejak periode 1994-2002.

Dalam perkembangannya, PSAK terus direvisi untuk menghasilkan standar

akuntansi yang baik dan dikembangkan sesuai kebutuhan penggunanya. Proses revisi

telah dilakukan sebanyak enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1

Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 September 2007, dan terakhir pada 1 Juli

2009.

Menurut IAI, PSAK terdiri atas:

- 43 standar (PSAK)

- 8 standar syariah

- 11 Intepretasi ISAK (Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan)

- 4 Techinal Bulletins

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

12

 

- 1 PSAK ETAP (Standard untuk SME).

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dasar dari PSAK no. 1 sebagai

acuan dalam penyajian laporan keuangan menurut ketentuan yang ada di Indonesia.

Selain itu, penulis menggunakan standar akuntansi dari IAS 41: Agriculture sebagai

dasar dari perlakuan akuntansi terhadap aset biolojik. IAS 41 digunakan karena dalam

PSAK tidak ada aturan yang mengatur tentang agrikultur dan ini konvergensi IAS 41 ke

PSAK masih menjadi agenda kerja yang tersisa dalam tahun 2010 ini.

II.2.1 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

Menurut IAI (2009:5) definisi laporan keuangan beserta tujuannya, yaitu:

Laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, net worth, beban, dan pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus kas. Informasi tersebut diikuti dengan catatan, akan membantu pengguna memprediksi arus kas masa depan. Laporan keuangan keseluruhan terdiri atas komponen-komponen penyusunnya.

Menurut IAI (2009: 6), “Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-

komponen berikut ini:

- Laporan Posisi Keuangan pada akhir periode; - Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode; - Laporan Perubahan Posisi Keuangan selama periode; - Laporan Arus Kas selama periode; - Catatan Atas Laporan Keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting

dan informasi lainnya;

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

13

 

- Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitasnya mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Dalam PSAK 1, penyajian laporan keuangan untuk entitas digunakan metode

akuntansi berbasis akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan kelangsungan usaha

sebagai dasar asumsi. Dengan dasar akrual, entitas mengakui pos-pos sebagai aset,

laibilitas, pendapatan, dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut

memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-unsur tersebut dalam Kerangka

Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Entitas menyajikan secara terpisah

kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang

mempunyai sifat atau fungsi yang berbeda kecuali pos tersebut tidak material.

Jika entitas mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan

keuangan, maka entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali reklasifikasi tersebut

tidak praktis untuk dilakukan. Jika entitas mereklasifikasi jumlah komparatif, maka

entitas mengungkapkan sifat reklasifikasi, jumlah masing-masing pos atau gabungan

beberapa pos yang direklasifikasi dan alasan reklasifikasi. Karakteristik kualitatif pokok

laporan keuangan yaitu, dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

14

 

Laporan Posisi Keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah

aset, laibilitas dan ekuitas. Menurut IAI (2009:19-20), pos-pos ini didefinisikan sebagai

berikut:

a. Aset tetap; b. Properti investasi; c. Aset tidak berwujud; d. Aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h), dan (i)); e. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas; f. Aset biolojik; g. Persediaan; h. Piutang dagang dan piutang lainnya; i. Kas dan setara kas; j. Total aset yang direklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan

aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

k. Utang dagang dan terutang lainnya; l. Kewajiban diestimasi; m. Laibilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (l)); n. Laibilitas dan aset untuk pajak kini sebagai mana didefenisikan dalam PSAK

46; o. Laibilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefenisikan dalam PSAK

46; p. Laibilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan dan diklasifikasikan

sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58; q. Kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan r. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

induk.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

15

 

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Menurut IAI (2009: entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang

diakui dalam satu periode:

a) Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif; atau b) Dalam bentuk dua laporan, yaitu dalam bentuk laporan yang

menunjukkan komponen laba dan rugi (laba dan rugi terpisah) dan laporan yang dimulai dengan laba rugi menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan pendapatan komprehensif).

Laporan laba rugi komprehensif, sekurang-kurangnya mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut dalam suatu periode: a) Pendapatan b) Biaya keuangan c) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat

dengan menggunakan metode ekuitas d) Beban pajak e) Suatu jumlah tunggal yang mencakup total dari:

(i) Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan (ii) Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.

f) Laba rugi g) Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang

diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah dalam huruf (h)) h) Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan joint

ventures yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan i) Total laba rugi komprehensif

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

16

 

Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut informasi di PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, IAI (2009:36)

menyatakan bahwa:

Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan: a. Total laba rugi komprehensif dalam satu periode, yang menunjukkan secara

terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan non pengendali.

b. Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui sesuai PSAK 25.

c. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-perubahan yang timbul dari:

• Laba rugi • Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain dan • Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang

menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian.

II.2.1.1 Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang

memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan dalam paragraf

berikut dalam neraca atau laporan laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan

pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke

dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi.

Menurut IAI (2007), pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:

a) Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut

akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan dan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

17

 

b) Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Aset

Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya

di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang

dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Kewajiban

Kewajban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran

sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan

kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Pendapatan

Pendapatan diakui dalam laporan kinerja kalau kenaikan manfaat ekonomi di

masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi

dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan penghasilan terjadi bersamaan

dengan pengakuan kenaikan aset atau penurunan kewajiban (misalnya, kenaikan bersih

aset yang timbul dari penjualan barang atau jasa atau penurunan kewajiban yang timbul

dari pembebasan pinjaman yang masih harus dibayar).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

18

 

Pengakuan Beban

Menurut IAI (2007:17), mendefinisikan beban adalah:

“Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan

yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat

diukur dengan andal.”

Proses biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan (matching of costs

with revenues) ini melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara gabungan atau

bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau

peristiwa lain yang sama; misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban

pokok penjualan (cost of goods sold) diakui pada saat yang sama sebagai penghasilan

yang diperoleh dari penjualan barang.

II.2.1.2 Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan dan laporan

laba rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu. Menurut IAI

(2007:18), berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:

a) Biaya historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang

dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan

untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

b) Biaya kini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang

seharusnya dibayar bila aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

19

 

Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak

didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diperlukan untuk

menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.

c) Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value). Aset dinyatakan dalam

jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset

dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar nilai

penyelesaian yaitu, jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang

diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan

usaha normal.

d) Nilai sekarang (present value). Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di

masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat

memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan

sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai

sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban

dalam pelaksanaan usaha normal.

II.3 Latar Belakang Konvergensi Standar Akuntansi ke International

Financial Reporting Standard (IFRS)

International Accounting Standard Committee (IASC) meluncurkan suatu standar

akuntansi global yang bernama International Accounting Standard (IAS) pada tahun

1973. IAS adalah standar yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat

menjembatani perbedaan-perbedaan antarnegara, dalam perdagangan multinasional. IAS

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

20

 

disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu International Accounting Standard

Board (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EU), Organisasi Internasional Pasar Modal

(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). IASB yang dahulu bernama

Komisi Standar Akuntansi Internasional (IASC), merupakan lembaga independen untuk

menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan

mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat

dipahami, dan dapat diperbandingkan.

Kemudian, International Accounting Standard Board (IASB) sebuah dewan standar

independen yang berbasis di London menggantikan IASC dan melakukan beberapa

amandemen terhadap IAS. IASB kemudian meluncurkan standar yang bernama

International Financial Reporting Standard (IFRS). Menurut Kanwil Dirjen

Pembendarahaan (2010), IFRS itu sendiri merupakan:

“IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan

mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi

keuangan.”

Menurut Kanwil Dirjen Pembendaharaan (2010), tujuan IFRS adalah

memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode

yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan mengandung informasi

berkualitas tinggi yang:

1. Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode

yang disajikan.

2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada

IFRS.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

21

 

3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

pengguna.

Menurut Kanwil Dirjen Pembendarahaan (2010) ,manfaat dari adanya suatu standar

global:

- Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.

- Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik. - Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan

keputusan mengenai merger dan akuisisi. - Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat

disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Berdasarkan Roy Iman Wirahardja (2009), dengan adanya konvergensi IFRS

memberikan sejumlah manfaat. Manfaat Konvergensi IFRS secara umum adalah:

a. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).

b. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi. c. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui

pasar modal secara global. d. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. e. Meningkatkan kualitas laporan keuangan, antara lain dengan mengurangi

kesempatan untuk melakukan earning management: 1. Reklasifikasi antar kelompok surat berharga (securities) dibatasi cenderung dilarang. 2. Reklasifikasi dari dan ke Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL), dilarang. 3. Reklasifikasi dari Loans & Receivable ke Available For Sale, dilarang. 4. Tidak ada lagi extraordinary items.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

22

 

Struktur IFRS terdiri dari:

− International Financial Reporting Standard (IFRS) – berjumlah 8 standar dan

diterbitkan setelah tahun 2001.

− International Accounting Standard (IAS) – berjumlah 29 standar dan diterbitkan

sebelum tahun 2001.

− Interpretasi yang diterbitkan oleh International Financial Reporting

Intepretations Committee (IFRIC) – diterbitkan setelah tahun 2001 yang

berjumlah 16 standar.

− Intepretasi yang diterbitkan oleh Standing Intepretation Commitee (SIC) –

sebelum tahun 2001 dan berjumlah 11 standar. Sumber: scribb.com. Definisi dan

sejarah IFRS. (2009).

Menurut Chairi (2009), secara garis besar dalam standar akuntansi mengatur empat

hal yang paling pokok. Yang pertama berkaitan dengan definisi laporan keuangan atau

informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi utnuk

menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan berdasarkan

klasifikasi aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya. Yang kedua adalah

pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu

elemen laporan keuangan baik pada tanggal transaksi maupun pada tanggal neraca.

Pengukuran atau penilaian bisa berupa pengukuran awal maupun pengukuran lanjutan.

Hal ketiga yang dibuat dalam standar akuntansi adalah pengakuan, yaitu kriteria yang

digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat

disajikan dalam laporan keuangan. Dan yang terakhir adalah penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

23

 

jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam

laporan keuangan. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan sangat penting bagi

para pembaca laporan keuangan agar mereka dapat menilai dan membuat keputusan bagi

kelangsungan usahanya.

Indonesia dalam praktik akuntansinya belum mewajibkan perusahaan-perusahaan

untuk menerapkan IFRS sebagai pedoman standar akuntansi. Namun, PSAK yang telah

direvisi sekarang sudah mengadopsi beberapa standar akuntansi dari IAS maupun

berbasis IFRS. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif

PSAK dan Dewan PSAK merencanakan pada tahun 2012 untuk menerapkan standar

akuntansi yang mendekati konvergensi penuh ke standar IFRS.

Dari perkembangan global yang semakin maju terutama dalam dunia ekonomi

mengharuskan Indonesia untuk menyelesaikan proses konvergensi tersebut bila tidak

ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di

Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DPSAK) tidak dapat terlepas dari

perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh

International Accounting Standard Board (IASB).

II.4 Sejarah Standar Akuntansi yang Terkait Agrikultur

Standar Akuntansi yang diterbitkan di Indonesia terkait dengan agrikultur adalah

PSAK 32: Kehutanan yang terbit pada tahun 1994, dimana PSAK 1994 pertama kali

dibentuk setelah direvisi dari Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984. Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 32, Akuntansi Perusahaan Kehutanan,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

24

 

diadopsi oleh sebuah pertemuan Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24

Agustus 1994, dan telah disahkan oleh Komite Eksekutif dari Ikatan Akuntan Indonesia

pada tanggal 7 September 1994. Kepatuhan dengan kebijakan yang terkandung dalam

Pernyataan ini tidak wajib dalam hal barang material. PSAK 32 Kehutanan mengatur

akuntansi kehutanan yang disusun dan diberlakukan bagi entitas yang menjalankan satu

atau lebih dari kegiatan pengusahaan hutan. Standar ini berjalan tanpa revisi selama

tahun 1994 – 2007 walaupun PSAK sendiri sudah mengalami revisi sebanyak lima kali

sampai tahun 1 September tahun 2007. Namun, revisi pada tahun 2007, PSAK 32

Kehutanan tersebut dicabut berdasarkan PPSAK no. 1.

Alasan mengapa standar itu dicabut dalam PPSAK no.1 IAI (2009) karena

inkonsistensi antar pengaturan dalam PSAK 32 dan 37 dengan kerangka dasar

penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan PSAK lain, adanya tumpang tindih

dalam pengaturan PSAK 32, dampak dari konvergensi dari standar akuntansi

internasional ke IFRS, dan adanya perubahan konsep atau pertautan dalam PSAK untuk

industri tertentu sehingga pengaturan dalam PSAK tersebut tidak sesuai dengan konsep

atau peraturan yang ada sekarang. Semenjak pencabutan standar tersebut, belum

diterbitkan standar akuntansi kehutanan yang akan dipakai di Indonesia.

Standar akuntansi yang mengatur perlakuan akuntansi kehutanan sudah tidak

berlaku, namun masih ada peraturan yang diterbitkan oleh Menteri Kehutanan mengenai

“Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi dan Pengelolaan Hutan

(DOLAPKEU-PHP2H)”. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Kehutanan

Republik Indonesia nomor P69/Menhut II/2009. Karena tidak adanya standar akuntansi

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

25

 

yang mengatur tentang industri agrikultur di Indonesia, konvergensi IAS 41: Agriculture

menjadi agenda kerja yang segera diadopsi pada tahun 2011 ini.

Badan Pengawas Pasar Modal di Indonesia mengeluarkan suatu standar yang

berkaitan dengan industri perkebunan bagi perusahaan publik pada tanggal 27 Desember

2002. Standar tersebut dinamakan “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan

Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perkebunan”. Tujuan Bapepam

membuat standar ini untuk dijadikan panduan penyajian dan pengungkapan yang

terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full

disclosure), sehingga dapat memberikan kualitas penyajian dan pengungkapan yang

memadai bagi pengguna informasi yang disajikan dalam pelaporan keuangan Emiten

atau Perusahaan Publik. Pedoman ini dibuat oleh Bapepam untuk Emiten atau

Perusahaan publik yang aktivitas utamanya adalah industri perkebunan dan tidak

mempunyai anak perusahaan untuk dikonsolidasikan. Dalam penyusunan pedoman ini

untuk industri perkebunan, menurut Bapepam (2002:3), acuan-acuan yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang berhubungan dengan akuntansi dan pelaporan keuangan.

2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).

3. International Accounting Standard (IAS). 4. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan. 5. Praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara,

kebiasaan industri yang baru, dan standar akuntansi negara lain. Di dalam standar ini mengatur bagaimana penyajian dan pengungkapan untuk

aset biolojik berupa tanaman dan jenis-jenisnya. Dengan kaitannya dengan penelitian

ini, aset biolojik berupa kelapa sawit yang tergolong tanaman nonholtikultura dan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

26

 

tanaman keras. Perlakuan akuntansi dalam standar ini ada dalam pos Tanaman

Perkebunan dalam golongan aset tetap dalam laporan keuangan yang berupa neraca.

Menurut Bapepam (2002:20), karakteristik tanaman perkebunan dalam standar ini

adalah:

• Tanaman telah menghasilkan Pos ini merupakan tanaman keras dan yang dapat dipanen lebih dari satu kali yang telah menghasilkan secara komersial. Tanaman yang dicatat sebesar biaya perolehannya yaitu, semua biaya-biaya yang dikeluarkan sampai tanaman tersebut menghasilkan. Tanaman telah menghasilkan disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi deplesi.

• Tanaman belum menghasilkan Pos ini merupakan tanaman yang belum menghasilkan dan dapat dipanen lebih dari satu kali. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebesar biaya-biaya yang terjadi sejak saat penanaman sampai saat tanaman tersebut siap untuk menghasilkan secara komersial. Biaya tersebut antara lain terdiri dari biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan kapitalisasi biaya pinjaman yang dipakai dalam pendanaan. Pada saat tanaman siap untuk menghasilkan maka direklasifikasi menjadi tanaman telah menghasilkan.

II.4.1 IAS 41: Agriculture

Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan Aset Biolojik

Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan dari aset biolojik diatur di dalam

standar keuangan internasional, yaitu IAS 41: Agriculture yang berasal. Tujuan dari IAS

41 ini adalah untuk menetapkan standar akuntansi untuk kegiatan pertanian –

pengelolaan transformasi biolojik yang melibatkan aset biolojik ke dalam hasil

pertanian. Adanya aktivitas agrikultur dari manajemen dari sebuah entitas melibatkan

transformasi biolojik dan panen dari aset biolojik untuk dijual atau dikonversikan

menjadi produk agrikultural atau menjadi aset biolojik tambahan. Di dalam IAS 41,

IASCF (2009: A979), pengertian aset biolojik itu sendiri adalah tanaman atau hewan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

27

 

yang hidup. Produk agrikultural adalah produk yang sudah dipanen dari aset biolojik

entitas perusahaan. Transformasi biolojik mencakup proses pertumbuhan, degenerasi,

produksi, dan prokreasi yang menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif

dalam aset biolojik. Cost to sell yang akan dijadikan patokan penjualan adalah biaya-

biaya yang dapat ditelusuri terhadap pembuangan suatu aset, tidak termasuk biaya

keuangan dan income taxes.

PT Dinamika Cipta Sentosa mempunyai aset biolojik yang berupa pohon kelapa

sawit yang akan menghasilkan tandan buah segar kelapa sawit dimana nantinya setelah

pengolahan di pabrik akan menghasilkan produk agrikultural, yaitu minyak kelapa sawit.

Minyak kelapa sawit ini akan dijual dan merupakan penghasilan utama dari perusahaan.

Pohon kelapa sawit ini yang masih berupa aset biolojik harus diklasifikasikan

pencatatannya menurut masa pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasinya.

Pengakuan awal (initial recognition) aset biolojik dalam IAS 41: Agriculture

berbunyi yang diambil dari IASCF (2009: A980):

An entity shall recognise a biological asset or agricultural produce when , and only when: a) The entity controls the asset as a result of past event. b) It is probable that future economic benefits associated with the asset will flow

to the entity. c) The fair value of the asset can be measure reliably.

Pengukuran

Menurut IASCF (2009), suatu aset biolojik baru akan diukur dalam pengakuan

awal pada akhir dalam periode pelaporan pada nilai wajar yang akan dikurangi oleh

biaya penjualan, namun terkecuali terhadap kasus dimana pengukuran nilai wajar tidak

bisa diandalkan. Perlakuan untuk pengukuran produk agrikultural yang baru dipanen

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

28

 

dari aset biolojik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi oleh biaya penjualan pada saat

baru dipanen. Pengukuran untuk aset biolojik maupun produk agrikultural terlihat sama,

dimana nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan, namun biaya penjualan yang akan

dihitung berbeda tergantung aktivitasnya begitu juga dengan harga nilai wajar untuk

masing-masing berbeda. Nilai wajar untuk aset biolojik dan produk agrikultural bisa

dilihat dengan mengelompokkan aset biolojik dan produk agrikultural menurut

atributnya masing-masing. Misalnya, berdasarkan umur atau kualitas.

Entitas seringkali membuat kontrak untuk menjual aset biolojiknya maupun produk

agrikultural pada periode masa depan. Harga kontrak tersebut tidak bisa dijadikan angka

yang relevan bagi penetapan nilai wajar karena nilai wajar merefleksikan harga pasar

sekarang dimana pembeli dan penjual bertemu/setuju dalam suatu transaksi. Sebagai

hasilnya, nilai wajar dari aset biolojik dan produk agrikultural tidak bisa disesuaikan

karena adanya kontrak tersebut. Beda halnya apabila ada pasar aktif yang eksis untuk

aset biolojik dan produk agrikultur dalam kondisi dan lokasi saat ini, maka harga kuota

pasar tersebut bisa dijadikan dasar dari nilai wajar aset. Namun, ada beberapa kondisi

yang tidak memungkinkan memakai nilai harga pasar. Bila harga nilai wajar tidak dapat

diandalkan, maka aset biolojik diukur dalam harga pembeliannya dikurangi akumulasi

depresiasi dan akumulasi impairment loss.

Dalam pengakuan dan pengukuran dari aset biolojik, ada gain and losses (untung

dan rugi) yang mungkin terjadi akibat transparansi. Gain atau loss terjadi pada saat

pengakuan awal dari aset biolojik pada nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan dari

perubahan pada nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari aset biolojik tersebut

disajikan pada laporan keuangan laba/rugi di saat periode berjalan. Rugi maupun untung

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

29

 

juga bisa terjadi pada saat pengakuan awal dari produk agrikultural pada harga nilai

wajar dikurangi biaya penjualan disajikan di laporan rugi/laba (statement of financial

performance). Rugi ataupun untung yang terjadi pada pengakuan awal dari produk

agrikultural adalah hasil dari panen.

Pengungkapan

Menurut IASCF (2009), entitas akan mengungkapkan untung atau rugi (gain or

loss) yang terjadi selama periode berjalan pada pengakuan awal dari aset biolojik dan

produk agrikultural dan yang berasal dari perubahan dari nilai wajar dikurangi biaya

penjualan dari aset biolojik. Selain itu, sebuah entitas harus menyediakan sebuah

deskripsi dari masing-masing kelompok dari aset biolojik. Dengan adanya masing-

masing kelompok dari aset biolojik, dibedakan antara tanaman yang consumable dan

bearer aset biolojik atau diantara tanaman dewasa (tanaman menghasilkan) dan tanaman

belum menghasilkan. Sebagai contohnya, sebuah entitas dapat mengungkapkan harga

perolehan (carrying amounts) dari aset biolojik yang dikonsumsi dan bearer dari aset

biolojik. Dan juga, entitas dapat mengungkapkan harga perolehan (carrying amounts)

dari aset biolojik yang dikonsumsi dan bearer dari aset biolojik. Perbedaan tersebut

dapat memberikan informasi dalam penilaian dari penentuan waktu untuk arus kas masa

depan.

Aset biolojik yang dapat dikonsumsi adalah tanaman yang sudah bisa dipanen

sebagai produk agrikultural atau dijual sebagai aset biolojik. Contohnya adalah hewan

yang diambil dagingnya, peternakan ikan, tanaman seperti gandum, dll. Bearer aset

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

30

 

biolojik adalah aset biolojik selain yang dikonsumsi, biasanya merupakan aset yang self-

regenerating. Contohnya adalah pohon buah, perkebunan anggur, dll.

Entitas harus mengungkapkan metode dan asumsi yang dipakai dalam

menentukan nilai wajar dari setiap kelompok produk agrikultural pada saat panen dan

setiap kelompok dari aset biolojik. Entitas juga harus mengungkapkan nilai wajar

dikurangi oleh biaya penjualan dari produk agrikultural yang panen pada periode

tersebut, pada saat masa panen. Menurut IASCF (2009: A985), setiap entitas diharuskan

untuk mengungkapkan:

a) The existence and carrying amounts of biological asset whose title is restricted and the carrying amounts of biological assets pledged as security for liabilities.

b) The amounts for commitments for development or acquisition of biological asset, and

c) Financial risk management strategies related to agricultural activity. Entitas menampilkan rekonsiliasi dari perubahan dalam harga bawaan (carrying

amounts) dari aset biolojik diantara awal dan akhir dari periode berjalan.Menurut IASCF

(2009), rekonsiliasi tersebut termasuk:

a) The gain or loss arising from changes in fair value less cost to sell. b) Increase due to purchases. c) Decreases attributable to sales and biological asset classified as held for sale. d) Decreases due to harvest. e) Increases resulting from business combinations. f) Net exchange differences arising on the translation of financial statements into a

different presentation currency, and on the translation of a foreign operation into the presentation currency of the reporting entity, and

g) Other changes.

Harga nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari aset biolojik dapat berubah dari

fisik maupun perubahan harga di pasar. Oleh karena itu, dibuat pengungkapan yang

dipisah dari perubahan fisik dan harga untuk menunjukkan kinerja periode berjalan dan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

31

 

prospek masa depan, apabila siklus produksinya lebih dari satu tahun. Transformasi

biolojik yang berdampak pada perubahan fisik - seperti pertumbuhan, degenerasi,

produksi, dan prokreasi, masing-masing bisa diobservasi dan diukur. Masing-masing

dari perubahan fisik tersebut mempunyai hubungan langsung terhadap keuntungan

ekonomi masa depan.

II.4.2 Akuntansi untuk Aktivitas Agrikultur Berdasarkan IFRS Vs U.S GAAP

Standar akuntansi yang dipakai di Indonesia mengenai aktivitas agribisnis, yaitu

PSAK 32 yang telah dicabut tahun 2007 silam. Karena PSAK 32 lalu diterbitkan

berdasarkan adaptasi dari U.S GAAP dan sekarang Indonesia melakukan perubahan

konvergensi ke IFRS maka, ada perbedaan dalam perlakuan akuntansi berdasarkan dua

standar tersebut. Standar IAS 41: Agriculture adalah standar yang tidak ekuivalen

dengan U.S GAAP. Berdasarkan U.S GAAP, biaya historis yang biasanya dijadikan

dasar dari akuntansinya sedangkan IFRS menggunakan nilai wajar. Tabel berikut ini

yang membedakan aset biolojik (hewan atau tanaman hidup) dan produk agrikultur

(hasil panen dari aset biolojik tersebut).

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian akuntansithesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-00070-AK Bab 2.pdf · perkembangan sejarah standar akuntansi dimulai pada tahun 1973, dimana pasar

32

 

Tabel II.1 Contoh Aset Biolojik, Produk Agrikultur, dan Produk yang

Dihasilkan Setelah Panen.

Biological Asset (dibawah batasan IAS 41)

Agricultural Produce (dibawah batasan IAS 41)

Products that are the result of processing after harvest.

Domba Wol Yarn, karpet

Pohon – pohon di perhutanan

Pohon yang ditebang Log (balok kayu), dll

Tanaman Katun Baju, benang

Peternakan sapi Susu Keju

Babi Daging Sosis, ham

Perkebunan Daun Teh, tembakau

Kebun anggur Anggur Wine

Pohon buah Buah yang dipetik Buah yang diproses

Sumber: IASCF (2009)

Dalam standar IFRS, aset biolojik diukur berdasarkan pengakuan awal dan pada

akhir dari periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya penjualan (less cost to

sell). Produk agrikultur sendiri diukur berdsarkan nilai wajar dan dikurangi biaya

penjualan pada saat panen. Pengukuran semacam itu menjadi biaya pada tanggal tertentu

apabila IAS 2: Persediaan atau standar lain diaplikasikan. Gains and loss yang didapat

sebagai hasil dari perubahan dalam nilai wajar diakui pada periode dimana mereka

muncul. Penggunaan hasil dari nilai wajar dari manfaat diakui langsung saat terjadi.

Dibawah model biaya historis, manfaat tidak diakui sampai tanggal panen atau saat

penjualan, dimana pada industri tertentu seperti perhutanan, diakui bisa beberapa tahun

setelah penanaman.