1973 gerbang nasib.txt

Upload: sato-sakaki

Post on 02-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    1/143

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/FOSTERN OF FATEBy Agatha ChristieAlihbahasa: MaretaScanned book by BBSC, convert text by OtoyEbook by Dewi KZKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Daftar IsiBAGIAN PERTAMA1. Buku2. Panah Hitam3. Ke Kuburan4. Banyak Parkinson5. Bazar Barang Bekas6. Persoalan7. Persoalan Lagi8. Nyonya GriffinBAGIAN KEDUA9. Cerita dari Masa Silam10.Berkenalan dengan Mathilde,Truelovean KK11 Enam Hal yang Tak MasukAkal Sebelum Sarapan12. Menyelidiki Truelove, Oxford, dan Cambridge13. Metode Riset14. Tuan Robinson

    BAGIAN KETIGA15. Mary Jordan16. Penyelidikan Tuppence17. Tommy dan Tuppence Bertukar Pikiran18. Perut Mathilde Dioperas19. Wawancara dengan Kolonel PikeawayKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/20. Gerbang Nasib21. Pemeriksaan22. Kenangan akan Seorang Kakek23. Pasukan Kecil24. Tuppence Diserang25. Hannibal Beraksi

    26. Oxford, Cambridge, dan Lohengrin27. Kunjungan Nona Mullins28. Kampanye tentang Berkebun29. Hanniba! Membantu Tuan Crispin30. Burung-burung Terbang ke Selatan31. Kata-kata Terakhir:Makan Malam dengan Tuan RobinsonKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/BAGIAN PERTAMA1. Buku"Huh, buku lagi!" kata Tuppence.Dia mengucapkan kata itu dengan nada yang agak kesal.Apa?" kata Tommy.

    Tuppence memandang suaminya di seberang ruangan."Aku bilang *buku*," katanya."Hm Aku mengerti," kata Thomas Beresford.Di depan Tuppence tergeletak tiga peti besar. Dari masingmasingpeti itu bermacam-macam buku dikeluarkan walaupunsebagian besar masih ada di dalamnya."Luar biasa," kata Tuppence."Maksudmu ruangan yang diperlukan?""Ya."Apa kau akan menaruh semuanya di rak buku?"

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    2/143

    "Aku tak tahu apa yang ingin kulakukan," kata Tuppence."Itulah anehnya. Kita tak selalu tahu apa yang ingin kitalakukan. Ah," desahnya sambil menarik napas panjang.Hm, kata suaminya. Kau kok aneh. Biasa nya kau selalutahu dengan baik apa yang ingin kaulakukan.""Maksudku," kata Tuppence,, "kita ini kan. sudah tua,sudahyapenyakitanlah. Rematik. Lebih-lebih kalaumenegakkan badan. Misalnya meletakkan buku buku, ataumenurunkan sesuatu dari rak. Rasanya sulit tegak lagi.""Ya, ya," kata Tommy. "Itu memang kekurangan kita. Ituyang ingin kaukatakan?'Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Bukan, bukan itu. Aku ingin mengatakan bahwa akusenang bisa membeli rumah ini rumah yang kita impikan.Tentu saja dengan perubahan kecil.""Menggabungkan dua ruangan menjadi satu ruangan yangbesar," kata Tommy. "Dan menambah sebuah beranda atauteras." _"Itu kan bagus,' kata Tuppence tegas."Kalau sudah selesai, aku tak akan mengenalinya lagi!Itukah jawabannya?" kata Tommy."Salah. Kalau sudah selesai, kau akan melihaitnya danmerasa gembira karena punya istri yang pandai dan memilikiselera tinggi."

    "Iya... iya," kata Tommy. "Akan kuingat-ingat kata-katayang tepat untuk kuucapkan nanti.""Kau tak perlu mengingatnya, kata Tuppence. "Kata-kataitu akan keluar secara otomatis.""Apa hubungannya dengan buku?" kata Tommy."Kita kan membawa dua atau tiga peti buku.Buku-buku yang tidak kita perlukan telah kita jual, dan kitahanya membawa buku-buku yang kita sukai. Lalu orang yangmenjual rumah ini. pada kita mengatakan bahwa mereka takmau membawa serta semua barang-barang mereka. Danmereka katakan kalau kita mau memberikan suatu penawaran,mereka akan meninggalkan barang-barang mereka termasukbuku-buku. Dan kita datang dan melihat barang-barang

    mereka""Dan kita menawar," kata Tommy."Ya, walaupun tidak setinggi yang mereka harapkan, akurasa. Beberapa perabotan dan hiasan terlalu jelek. Untunglahkita tak perlu membeli benda-benda itu. Tapi waktu akumelihat-lihat buku-buku itu, ternyata ada juga buku-bukuKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/pavorit. Ada juga buku-buku favoritku yang khusus seperticerita Androcles and the Lion" katanya "Aku pikir senang jugamembaca buku-buku itu lagi. Aku ingat membaca buku ituwaktu umur delapan tahun. Andrew Lang.""Apa benar kau sudah pandai membaca pada umurdelapan?

    "Ya," kata Tuppence. "Aku mulai bisa membaca umur lima.Setiap orang bisa membaca ketika aku masih kecil dulu.Rasanya tak seorang pun yang merasa sulit belajar membaca.Maksudku, selalu ada orang yang senang membacakan cerita,dan kami merasa senang, dan ingat betul di mana buku itudisimpan. Lalu kami akan mengambil buku itu, dan tanpasadar kami telah membacanya tanpa peduli akan ejaannya.Tapi akibatnya tidak baik," katanya "karena aku tak bisamengeja dengan baik. Kalau saja ada yang mengajari akumengeja waktu, aku umur empat, pasti ejaanku bagus. Ayah

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    3/143

    mengajari aku berhitungmenambah, mengurang, danmengalikan, karena katanya tambah-tambahan itu sangatpenting. Aku juga belajar membagi.""Dia pasti orang pandai!""Aku rasa dia tidak terlalu istimewa pintarnya," kataTuppence, "tapi dia orang yang amat" baik.""Omongan kita sudah ngelantur, kan?""Ya, betul," kata Tuppence. "Aku ingat waktu membacaAndrocles and the Lion. Buku itu tentang binatang. Ah, akusenang sekali. Kalau nggak salah karangan Andrew Lang. Danada cerita A Day in My Life at Eton yang dikarang olehseorang murid sekolah Eton. Aku tak tahu kenapa aku inginmembaca buku itu. P koknya-aku membacanya. Dan buku itumerupakan salah satu buku favoritku. Lalu masih adabeberapa cerita klasik, misalnya: karangan Mrs. Moles-worth,The Cuckoo Clock, Four Winds Farm..Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Ya, sudah, sudah," kata Tommy. "Kau tak perlumemamerkan buku-buku bacaanmu waktu kecil.""Maksudku, buku-buku itu susah didapat sekarang ini. Ya,memang ada edisi cetak ulangnya. Tapi biasanya sudahdiubah dan diberi gambar-gambar yang lain. Aku pernah lihatsebuah buku. Ternyata buku Alice in Wonderland tapi aku takmengenalinya sama sekali. Semuanya kelihatan aneh. Tapi

    ada beberapa buku yang masih bisa kudapat. Mrs.Molesworth, satu atau dua buku tentang periThe Pink, Blue,and Yellow Fairies. Dan... tentu saja buku-buku yang lebihbaru. Buku-buku Stanley Weymans dan semacamnya. Banyaksekali di situ.""Oke," kata Tommy. "Kau tergoda. Kau merasa bahwa inimerupakan penawaran yang bagus.""Ya. Begitulah," kata Tuppence.'Ya. aku pun tertarik dengan penawaran itu. Cukup bagus""Dan harganya cukup murah. Danini, mereka di sini diantara buku-buku kita. Tapi buku kita jadi bertumpuk-tumpuksekarang. Dan rak buku yang sudah kita buataku rasa takakan muat Bagaimana dengan kamar pribadimu? Ada tempat

    nggak di situ?""Nggak ada," kata Tommy. "Buku-bukuku sendiri saja tidakcukup."Wah, wah. Apa kita perlu menambah satu kamar lagi?""Tidak," kata Tommy. "Kita harus menghemat. Kita sudahbilang begitu dua hari yang lalu. Ingat?""Itu kan dua hari yang lalu kata Tuppence. "Waktuberubah. Aku sekarang akan meletakkan buku-buku yangamat kusenangi di rak ini. Lalulalu kita akan melihat yanglainnya. Barangkali ada rumah sakit anak-anak, atau tempattempatlain yang suka buku."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Atau kita bisa menjualnya," kata Tommy.

    "Aku rasa buku-buku itu bukan jenis buku yang disukaiorang. Aku rasa tak ada buku-buku yang bernilai luar biasa.""Siapa tahu ada buku-buku yang diperlukan orang," kataTommy. "Barangkali ada kolektor yang berminat pada bukubukulangka edisi pertama.""Sementara ini kita harus meletakkannya di rak sambilmelihat-lihat apakah buku-buku itu buku-buku yang aku sukai.Aku ingin betul-betul mengecek dan mengecek lagi.Maksudku, memisah-misahkan cerita petualangan, dongeng,cerita anak-anak, dan cerita-cerita tentang seko lah di mana

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    4/143

    anak-anak merasa begitu kaya buku-buku L.T. Meade,maksudku. Dan beberapa buku yang biasa kita bacakan untukDeborah ketika dia kecil. Kita semua suka cerita Winnie thePooh. Dan buku The Littie Grry Hen. Tapi aku tak terlalumenyukai itu.""Aku rasa kau mencapek-capekkan diri saja," kata Tommy."Aku rasa sebaiknya kita sudahi saja apa yang kaulakukan.""Ya," kata Tuppence. "Tapi aku ingin menyelesaikanbagian yang di sini dan membawa buku-buku itu ke sini...""Aku bantu," kata Tommy.Dia datang mendekat, menumpahkan isi peti buku, danmengangkat buku-buku itu, lalu memasukkannya ke rakbuku... secara sembarangan."Aku menyatukan buku-buku yang ukurannya sama, biarkelihatan rapi," katanya."Oh, jangan begitu," kata Tuppence."Cukup begitu dulu ngaturnya. Nanti bisa diatur lagi. Yangcocok dengan maumu. Kita bisa_melakukannya kalau harihujan atau musim dingin nanti. Waktu kita tak bisa melakukanhal-hal lainKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Persoalannya, kita selalu punya ide baru untuk melakukansesuatu yang lain.""Ini ada tujuh buku lagi. Dan ada tempat di sudut paling

    atas itu. Tolong bawakan kursi kayu itu. Kakinya cukup kuatuntuk dinaiki?"Dengan hati-hati Tommy naik ke atas kursi. Tuppencememberikan buku-buku kepadanya. Tommy meletakkannya dirak paling atas. Tapi sebelum dia selesai meletakkan bukubukuitu di situ, tiga buku yang terakhir meluncur ke bawah,nyaris membentur kepala Tuppence."Wah, kasihan," kata Tuppence."Ya-habis kau memberikan sekaligus terlalu banyak,"kata Tommy."Ah, sudah kelihatan rapi sekarang," kata Tuppence sambilmundur dan memandangi rak bukunya. "Kalau kaumeletakkan yang ini di rak nomor dua dari bawahada

    tempat kosong di situpeti yang satu ini kosong. Yang ini,yang kuberesi tadi pagi, bukan buku-buku kita, tapi buku-bukuyang kita beli. Barangkali kita menemukan sesuatu yangistimewa.""Barangkali," kata Tommy."Aku rasa kita akan menemukan sesuatu yang berharga.Barangkali sesuatu yang bernilai' tinggi.""Lalu kita apakan?,Dijual?""Yaaku rasa terpaksa kita jual," kata Tuppence. "Tapibisa saja kita simpan sendiri untuk dipamerkan pada orangorang.Bukannya nyombong, tapi barangkali kita bisa berkata,'Oh ya, kami memang menemukan sesuatu yang berharga.Aku rasa kita juga akan menemukan sesuatu."

    "Apabuku favoritmu yang kau sudah lupa?"Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Tidak perlu seperti itu. Tapi sesuatu yang mengejutkan,yang menarikyang membuat hidup menggairahkan.""Oh, Tuppence," kata Tommy. "Pikiranmu memang luarbiasa. Rasanya kok lebih mungkin menemukan suatupenyakit""Ah, kau," kata Tuppence. "Jadi orang sebaiknya punyaharapan. Itu sangat penting dalam hidup. Harapan. Ingat?Aku selalu penuh harapan."

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    5/143

    "Aku tahu," kata Tommy. Dia menarik napas panjang. "Akusering menyesali hal itu."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/2. Panah HitamNyonya thomas beresford menarik buku Cuckoo Clockkarangan Mrs. Molesworth, dan memilih sebuah tempatkosong di rak ketiga dari bawah. Buku-buku karangan Mrs.Molesworth dijadikan satu di tempat itu. Tuppence menarikbuku The Tapestry Room dan memegangnya sambil berpikir.Barangkali dia bisa membaca Four Winds Farm. Dia sudahlupa ceritanya, tidak seperti Cuckoo Clock dan The TapestryRoom. Jari tangannya bergerak... Tommy akan segerakembali.Tuppence melanjutkan apa yang dia lakukan. Kalau sajadia tidak bolak-balik berhenti dan menarik-narik buku-bukufavoritnya serta membacanya. Memang menyenangkan, tapimenyita waktu terlalu banyak. Dan ketika Tommy bertanyapadanya malam itu tentang apa yaitg dia lakukan, dia berkata,"Oh, sudah baik sekarang," dan dengan segala cara Tuppenceberusaha menghalangi suaminya naik ke ruangan itu.Pekerjaan itu ternyata makan waktu lebih lama dari yangdiperkirakan. Dan begitu banyak orang yang menyebalkan.Misalnya, tukang-tukang listrik yang datang dan merasa tidakpuas dengan pekerjaan mereka ketika mereka datang terakhir

    kali. Mereka lalu menyebar dan bekerja di mana-mana denganwajah cerah. Dan Tuppence pun terpaksa berjalan dengansangat hati-hati, karena mereka bekerja di lantai. Dan r ketikadia salah melangkah, tiba-tiba saja muncul seorang tukanguntuk menolongnya."Kadang-kadang," kata Tuppence, "aku menyesal kita telahmeninggalkan Bartons Acre.""Ingat atap ruang makannya," kata Tommy, dan ingatlotengnya. Juga apa yang terjadi dengan garasi. "Hampirmenghancurkan mobil kita.""Aku rasa kita bisa memperbaikinya," kata TuppenceKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Tidak," kata Tommy. "Kita harus membongkar bangunan

    yang rusak itu atau pindah. Rumah ini akan menjadi rumahyang bagus nanti. Aku yakin. Dan ada tempat yang cukup luasbuat kita bila kita ingin melakukan sesuatu.""Maksudmu, kita bisa menyimpan apa-apa yang ingin kitasimpan?" kata Tuppence."Ya, aku tahu" sahut Tommy. "Kita selalu menyimpanterlalu banyak barang tanpa kita sadari. Dalam hal itu, aku takbisa menyetujui tindakanmu lagi."Pada saat itulah Tuppence berpikirapakah mereka akanmelakukan sesuatu di rumah itu bukan sekadar pindah kesitu saja. Hal itu kelihatannya sederhana, tetapi ternyata tidak.Dan sebagian disebabkan oleh buku-buku itu."Seandainya aku dulu adalah seorang anak yang manis

    seperti anak-anak zaman sekarang, aku tak akan bisamembaca begitu cepat," kata Tuppence. "Anak-anak umurempat, lima, atau enam tahun sekarang ini kelihatannya masihbelum bisa membaca. Dan banyak yang belum bisa membacapada umur sepuluh atau sebelas. Kami semua bisa membacaAku dan Martin di sebelah rumah, dan Jennifer di ujung jalan,dan Cyril serta Winifred. Semua. Kami memang tidak bisamengeja dengan baik, tapi kami bisa membaca apa saja yangingin kami baca Aku tak tahu bagaimana kami belajar. Tanyatanyaorang lain, barangkali. Tentang poster dan iklan Carter's

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    6/143

    Little Liver Pills. Kami bisa membacanya di lapangan-lapangankalau kereta api sudah mendekati London. Sangatmenyenangkan Aku selalu ingin tahu apa yang ditulis di situ.Oh, aku harus membereskan pekerjaan ini."Dia mengambil beberapa buku. Tiga perempat jamdilewatkannya dengan membaca Alice in Wonderland, laludengan Unknown to History-nya Charlotte Yonge. TanganTuppence diam menggenggam The Daisy Chain.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Oh, aku harus membaca buku itu lagi," kata Tuppence."Sudah berabad-abad rasanya aku tidak membaca buku itu.Menyenangkan sekali Aku berdebar membayangkan apa yangakan terjadi dengan Norman. Dan Ethel danapa ya namatempat itu? Coxwelapa ya? Dan Flora yang materialistis. Dansifat seperti itu dianggap tidak baik pada zaman dulu. Dan kitasekacang? Apa kita juga materialistis?""Apa, Nyonya?""Oh, tidak apa-apa," kata Tuppence sambil memandangAlbert, pelayannya yang setia, yang baru muncul di pintu."Saya kira Nyonya memanggil saya. Nyonya membunyikanbel, kan?""Sebenarnya tidak," kata Tuppence. "Aku menyandarkanbadan dan menyenggol bel waktu naik kursi itu untukmengambil buku."

    "Nyonya ingin menyuruh saya mengambil buku dari atas?""Ya, ya." kata Tuppence. "Aku jatuh dari kursi. Kursi-kursiitu tidak beres. Ada yang kakinya goyah, ada yang licin.""Ada buku khusus yang perlu diambil?""Sebetulnya aku baru sampai rak ketiga. Aku tak tahubuku-buku apa saja yang ada di atas."Albert naik ke atas kursi, mengambil buku satu per satudan menepuk-nepuk masing-masing buku untuk membuangdebunya, lalu mengulurkannya ke bawah. Tuppencemenerimanya dengan gembira."Wah, wah! Luar biasa. Aku sudah lupa buku-buku ini. IniThe Amulet. Dan ini The Psamayad. Ini The New TreasureSeekers. Oh, aku suka-semuanya. Jangan dikembalikan ke rak

    dulu, Albert Aku akan membaca buku itu. Maksudku satu ataudua buku dulu. Nah, ini buku-buku apa? Oh, Red Cockade. Ya,aku ingat, buku sejarah. Sangat menarik. Dan ini Under theKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Red Robe. Banyak buku Stanley Weyman. Banyak sekali. Akudulu membaca buku-buku itu waktu umur sepuluh atausebelas. Aku tak heran kalau nggak ketemu dengan ThePrisoner of Zenda." Dia menarik napas panjang. "The Prisonerof Zenda. Ini buku romantis yang pertama. Kisah cinta-PutriFlavia. Raja Ruritania Rudolph Rassendyll, nama yangromantis, yang biasa dimimpikan gadis-gadis."Albert mengulurkan beberapa buku lainnya."Oh ya," kata Tuppence. "Ini lebih bagus. Dan lebih kuno.

    Aku harus menyatukan buku-buku kuno itu. Nah, apa ini?Treasure Island. Bagus. Tapi aku sudah baca, dan sudahmelihat filmnya. Tapi film itu tidak bagus. Oh, ini Kidnapped.Ya, aku suka buku ini."Tangan Albert menjulur ke atas dan meraup sejumlahbuku, dan Catriona pun jatuh mengenai kepala Tuppence."Oh, maaf, Nyonya. Maaf sekali.""Tak apa-apa," kata Tuppence. "Jangan kuatir. Catriona,Ya, ada lagi buku-buku Stevenson disitu?"Albert mengulurkan beberapa buku dengan sangat hatihati.

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    7/143

    Tuppence berseru girang. ."The Black Arrow. Wah! The Black ArrowPanah Hitami Inisalah satu buku dari beberapa buku yang pertama-tama yangaku baca. Ya Aku rasa kau tidak pernah mengalaminya, Albert.Maksudku, kau pasti tak akan tahan. Coba aku pikir. Akuingat-ingat lagi. Panah Hitam. Yaini kan gambar di dinding.Gambar mata. Mata yang hidupmemandang menembusmata yang ada di gambar itu. Luar biasa. Amat mengerikan.Oh, ya. Panah Hitam. Tentang apa, ya? Oh yakucing,anjing? Bukan. Kucing, tikus, dan Lovell, si anjing. Inggrisdikuasai oleh seorang penjahat. Itu dia. Yang jahat tentu sajaRichard Ketiga. Walaupun sekarang orang menulis bahwa diabaik dan hebat. Bukan bajingan Tapi aku tak percaya. JugaShakespeare. Dia kan memulai dramanya dengan membuatKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Richard berkata, 'Saya siap membuktikan seorang penjahat.Ah, ya. Panah Hitam.""Lagi, Nyonya?"Tidak. Terima kasih, Albert. Rasanya aku agak capek.""Baiklah. O ya, Tuan tadi menelepon. Katanya datangterlambat setengah jam.""Biarlah," kata Tuppence.Dia duduk di kursi sambil membawa Panah Hitam,membuka-buka halaman buku itu dan asyik sendiri.

    "Hm," katanya, "bagus sekali buku ini. Aku benar-benarsudah lupa ceritanya. Pasti senang membaca lagi semuanya."Ruangan itu sepi. Albert kembali ke dapur. Tuppencebersandar di kursinya. Menit-menit berlalu. Di kursi yang agakrombeng Nyonya Thomas Beresford duduk bergelung, asyikmembaca cerita yang pernah dibacanya, karangan RobertLouis Stevenson yang berjudul Panah Hitam.Di dapur, Albert pun asyik dengan kompornya. Waktuberlalu. Sebuah mobil terdengar mendekat. Albert pergi kepintu samping."Apa perlu dimasukkan ke garasi, Tuan?""Tidak," jawab Tommy. "Biar aku masukkan sendiri. Kaupasti sibuk di dapur. Apa aku terlambat?"

    'Tidak. Tadi Tuan kan sudah pesan akan terlambat. Malahterlalu cepat sedikit.""Oh," kata Tommy sambil keluar dari mobilnya, masuk kedapur sambil menggosok-gosok kedua tangannya. "Dingin diluar. Mana Tuppence?""Oh, Nyonya di atas. Bersama buku buku ""Ah. Masih bersama buku-buku yang menyebalkan itu?"Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Ya. Banyak yang dibereskan. Dan membaca terus daritadi.""Ahsudahlah. Makan apa kita malam ini?""Ikan goreng tanpa tulang, Tuan. Dengan bumbu jeruklemon. Sebentar lagi siap."

    "Oke. Bisa siap seperempat jam lagi, kan? Aku mau cucimuka dulu."Di lantai atas Tuppence masih bergelung dikursi yang agakrombeng itu dan asyik membaca Panah Hitam. Dahinya agakberkerut Dia menemukan sesuatu yang aneh. Rasanya adasesuatu yang mengganggu. Halaman khusus itu adalahhalaman 64. Dia membacanya sekilas. Atau halaman 65? Diatidak dapat membacanya karena beberapa kata-kata di situdigarisbawahi. Kata-kata itu tidak berurutan dan bukankutipan. Kata-kata itu adalah kata-kata yang sengaja dipilih

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    8/143

    dan digarisbawahi dengan tinta merah. Dia membaca:'"Matcham tak dapat menahan seruan lirih. Dick kaget danmenjatuhkan terompet dari tangannya. Mereka semuaberjalan kaki sambil melepaskan pedang dan belati merekadari sarungnya. Ellis mengangkat tangannya. Bagian putihbola matanya bersinar let, lebar'" Tuppence menggelengkankepala. Tak ada artinya. Tak masuk akal.Dia berdiri dan berjalan ke meja tempat alat-alat tulisnya,dan mengambil beberapa lembar kertas_yang baru-baru inidikirimkan oleh perusahaan percetakan untuk dipilih dankemudian dicap dengan alamat keluarga Beresford yang baru:The Laurels."Nama yang jelek," kata Tuppence. 'Tapi kalau namanyaterlalu sering diganti, semua surat akan nyasar."Dia menuliskan kata-kata yang baru dibacanya. Sekarangdia melihat sesuatu yang sebelumnya tak kelihatan.'Baru kelihatan sekarang," kata Tuppence.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Dia terus memperhatikan huruf-huruf di halaman itu."Jadi kau di sini rupanya kata Tommy tiba-tiba. "Makanmalam sudah hampir siap. Bagaimana buku-buku ini?"Ini benar-benar membingungkan," kata Tuppence."Sangat membingungkan.'"Apa sih yang membingungkan?"

    'Ini, buku Panah Hitamnya Stevenson. Aku inginmembacanya lagi, dan sudah mulai kubaca. Mula-mula nggakapa-apa. Tapi kemudian halaman-halamannya jadi anehkarena banyak kata-kata yang digarisbawahi dengan tintamerah.""Ah. Itu kan biasa dilakukan orang," kata Tommy."Maksudku bukan tinta merahnya, tapi menggarisbawahi katakata.Kadang-kadang orang ingin mengingat sesuatu, ataumengutip sesuatu. Kau tahu yang kumaksud, kan?""Aku mengerti maksudmu," kata Tuppence. "Tapi yang inilain. Ini huruf-hurufnya.""Apa maksudmu?" tanya Tommy."Coba lihat," kata Tuppence.

    Tommy mendekat dan duduk di tangan kursi. Diamembaca: "'Matcham ragu dan tak dapat menahan seruanlirih. Dia yang bahkan mati kaget dan menjatuhkan jendeladengan dorongan tangan. Kedua lelaki besar diapa ini, tidakterbacakerang ialah isyarat yang disepakati Mereka berjalankaki bersama mengencangkan pedang yang longgar danbelati. Ah, gila," kata Tommy."Ya," kata Tuppence. "Aku memang berpikir begitu. Gila.Tapi sebenarnya tidak, Tom."Suara bel terdengar dari bawah."Makan malam sudah siap."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Biarlah," kata Tuppence. "Aku harus bicara tentang ini

    dulu. Yang lainnya bisa menyusul. Ini benar-benar luar biasa.Aku cerita langsung saja, ya.""Yaya, boleh. Kau menemukan sesuatu yang istimewa?"BeIum. Aku cuma mengeluarkan huruf-huruf. Nah, dihalaman ini, huruf M dari Matcham, yang merupakan katapertama, digarisbawahi. Dan huruf berikutnyaA. Sesudah ituada tiga atau empat kata lagi. Kata-kata itu tidak berurutanlangsung, tapi diambil begitu saja, kurasa. Lalu digarisbawahi.Huruf yang dipakai dari kata-kata itu digarisbawahi. Lihathuruf R dari kata 'ragu', Y dari 'yang, lalu J dari 'jendela', OR

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    9/143

    dari 'dorongan', dan DAN dari 'pedang'""Sudah, sudah," kata Tommy."Sebentar," kata Tuppence. "Aku cari dulu. Aku sudahmenulis kata-kata itu. Kau lihat ini? Kalau kaukeluarkan hurufhurufitu dan diurutkan, apa yang bisa kaubaca? M-a-r-y.Keempatnya digarisbawahi."Jadi apa?""Mary""Oke," kata Tommy, "jadi Mary. Ada seseorang yangbernama Mary. Aku rasa nama seorang anak yang kreatif,yang ingin menunjukkan bahwa ini adalah bukunya. Orangkan suka menuliskan nama mereka di buku-buku atau bendabendalain.""Oke. Mary," kata Tuppence. "Dan yang berikut menjadikata J-o-r-d-a-n.""Betul, kan? Mary Jordan," kata Tommy. "Itu biasa. Kausekarang tahu nama lengkapnya. Yaitu Mary Jordan.""Tapi ini bukan bukunya. Di halaman depan ada nama'Alexander'. Alexander Parkinson, kalau nggak salah. Nama ituditulis dengan tulisan kekanak-kanakan."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Laluapa pentingnya?""Tentu saja penting," kata Tuppence."Ayolah, aku lapar," kata Tommy.

    "Tahan dulu," kata Tuppence. "Aku akan membaca katakataselanjutnya sampai habis setidaknya dalam empathalaman berikut. Huruf-huruf itu diambil dari tempat-tempatyang berlainan dari beberapa halaman. Kata-kata itu tidakberurutan. Kata-katanya sendiri tak berarti, tapi hurufnya yangpenting. Nah. Kita sudah dapat M-a-r-y J-o-r-d-a-n. Itu sudahbetul. Kau tahu kata-kata berikutnya? M-a-t:i t-i-d-a-k, tidak,w-a-j-a-r. Jadi apa semuanya? Mary Jordan mati tidak wajar.Nah," kata Tuppence. "Sekarang kalimat berikutnya ialah Diasalah satu dari kami. Aku rasa aku tahu yang mana. Itu saja.Tak ada lagi. Tapi menarik, ya?"Tuppence," kata Tommy. "Kau tak akan melakukan apaapa,kan?"

    "Apa maksudmu melakukan apa-apa?""Yaapa lagimenyelidiki misteri itu.""Hm. Ini memang suatu misteri bagiku," kata Tuppence,"Mary Jordan mati tidak wajar. Dia salah satu dari kami. Akurasa aku tahu yang mana. Oh, Tommy. Ini benar-benarmenggemaskan."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/3. Ke KuburanTuppence!" seru Tommy ketika sampai di rumah.Tak ada jawaban. Dengan agak jengkel dia naik ke lantaiatas dan berlari di gang. Hampir saja kakinya terjeblos lubangdi lantai.Tukang listrik brengsek!" umpatnya.

    Beberapa hari yang lalu dia juga hampir terperosok.Tukang listrik datang dan bekerja penuh semangat. "Sudahbaik sekarang, tak banyak lagi yang perlu dibereskan," katamereka. "Kami kembali lagi nanti siang." Tapi siang itu merekatak kembali. Dan Tommy sendiri tak terlalu heran. Dia sudahterbiasa dengan cara kerja tukang-tukang bangunan, tukanglistrik, dan tukang gas. Mereka datang, menunjukkan efisiensikerja, membuat pernyataan-pernyataan optimis, lalu pergimengambil sesuatu. Mereka tidak kembali. Kita bisa sajamenelepon kantor mereka. Tapi rasanya selalu salah putar.

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    10/143

    Kalau telepon itu menyambung, orang yang dicari sedangtidak bekerja di bagian itu. Yang harus dilakukan adalahbersikap hati-hati agar kaki tidak keseleo, terperosok lubang,atau kena celaka lainnya. Dan Tommy kuatir, jangan-janganistrinya kena celaka. Dia sendiri sudah lebih berpengalamandaripada Tuppence. Tuppence bisa celaka karena terguyur airpanas satu ketel penuh atau kena api kompor. Tapi di manadia sekarang? Tommy memanggil lagi. "Tuppence! Tuppence!"Dia mencemaskan Tuppence. Dia memang orang yangperlu dikuatirkan. Kalau Tommy pergi dan menasihatinyauntuk berbaik-baik, dia akan berjanji untuk melakukan apayang dinasihatkan padanya. Tidak, dia tak akan keluar kecualimembeli setengah pon mentega. Itu tak berbahaya, kan?"Bisa berbahaya kalau, kau yang membeli mentegasetengah pon."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Oh," kata Tuppence. "Jangan bodoh.""Aku tidak bodoh," kata Tommy. "Aku hanya bersikap hatihati,menjaga sesuatu yang merupakan milikku yangkusayangi. Aku tak mengerti kenapa""Karena," kata Tuppence, "aku menarik, dan cantik, danbisa jadi teman yang menyenang* kan, dan aku penuhperhatian padamu.""Barangkali begitu," kata Tommy. Tapi aku juga bisa

    memberimu sebuah daftar lain.""Rasanya aku tidak terlalu suka dengan daf-ta0Ui itu," kataTuppence. "Tidak. Aku rasa kau punya beberapa kesalahanyang kausimpan. Tapi jangan kuatir. Semuanya akan beres.Kalau kau pulang yang perlu kaulakukan cuma memanggilaku."Tapi sekarang di mana Tuppence?"Setan kecil," kata Tommy. "Dia pasti keluyuran."Tommy melangkah masuk ke kamar di atas, tempat dia"menemukan" istrinya waktu itu. Barangkali Tuppence sedangmelihat buku anak-anak. Dia pasti sedang sibuk dengan katakatakonyol yang oleh seorang anak konyol digarisbawahidengan tinta merah. Pasti dia sedang menyelidiki si Mary

    Jordan. Mary Jordan yang mati tidak wajar. Tommy tidak,mengerti. Orang vang punya rumah ini dan menjualnyakepadanya bernama Jones. Mereka memang baru tiga atauempat tahun tinggal di situ. Tapi anak yang memiliki bukuRobert Louis Stevenson itu pasti sudah lebih dulu pernahtinggal di situ. Bagaimanapun juga, Tuppence tidak ada diruangan itu. Kelihatannya buku-buku yang tergeletak di situtak ada yang menarik.Di mana ya, dia?" kata Thomas. Dia turun lagi, lalumemanggil-manggil satu atau dua kali. Tak ada jawaban. Diamelihat gantungan baju di ruang depan. Mantel Tuppence takKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/ada. Kalau begitu dia pasti keluar. Tapi ke mana? Dan di mana

    Hannibal? Tommy memanggil Hannibal."HannibalHannibalHanny sayang. Sini, Hannibal."Hannibal tak ada.Setidak-tidaknya Tuppence ditemani Hannibal, pikirTommy.Dia tak tahu hal itu baik atau tidak untuk Tuppence.Hannibal pasti bisa menjaga Tuppence. Persoalannya adalah,mungkinkah Hannibal mengganggu yang lain? Anjing ituramah kalau diajak bertamu ke rumah orang, tapi dia selalucuriga pada orang lain yang masuk ke rumahnya sendiri. Dia

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    11/143

    siap untuk menyalak dan menggigit kalau perlu. Di mana yamereka, kok sepi amat?Dia keluar ke jalan dan berjalan agak jauh. Tapi dia tak'melihat anjing kecil hitam dengan seorang wanita bertubuhsedang bermantel merah cerah berjalan di kejauhan.Akhirnya, dengan perasaan agak jengkel dia masuk ke rumah.Dia mencium bau sedap. Dengan cepat dia masuk kedapur dan melihat Tuppence berbalik dari kompor danmenyambutnya dengan senyum."Sudah sore," katanya. "Ini kaserol. Sedap ya baunya? Akumenaruh sesuatu di dalamnya. Ada tanaman bumbu di kebun.Oh, aku harap tanaman itu adalah bumbu."'Kalau bukan bumbu," kata Tommy, "aku rasa tanamanberacun atau daun digitalin, atau fanglove. Kau dari mana?""Membawa Hannibal jalan-jalan."Pada saat itu juga Hannibal menyambut Tommy denganmenggebu-gebu, sampai Tommy hampir jatuh. Hannibaladalah seekor anjing kecil berbulu hitam mengkilat. Di pantatdan pipinya ada belang coklat. Dia adalah anjing terrierKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Manchester yang menganggap dirinya lebih bermartabatdibandingkan anjing-anjing lainnya."Ah, kau. Aku putar-putar mencarimu. Jalan-jalan ke manasih? Udara jelek begitu."

    "Memang. Berkabut. Ahaku juga capek."' Ke mana saja kau? Jalan-jalan di depan toko-toko itu?""Tidak. Toko-toko sudah tutup sejak siang tadi. Aku tadi kekuburan.""Wah. Apa yang kaucari di sana?""Melihat-lihat batu nisan.""Masih belum jelas," kata Tommy. "Apa Hannibal senang disitu?""Aku terpaksa merantai dia. Ada seorang petugas gerejayang bolak-balik keluar gereja, dan aku rasa dia tidak sukaHannibal, karenasiapa tahuHannibal tidak menyukai dia.Aku tak ingin berprasangka. Kita orang baru.""Apa yang kaucari di kuburan?"

    "Oh, melihat-lihat orang-orang macam apa yang dikubur disitu. Banyak sekali yang dikubur. Sampai panjang ke belakang.Dan kuburan-kuburan itu adalah kuburan-kuburan tua daritahun delapan belasan. Aku rasa ada juga satu dua nisan yanglebih tua dari itu. Batunya sudah terkikis dan tulisannya tidakjelas.""Aku masih belum mengerti untuk apa kau pergi kekuburan.""Aku sedang melakukan penyelidikan," kata Tuppence."Penyelidikan tentang apa?""Aku ingin tahu apa ada kuburan keluarga Jordan di situ."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Ya, ampun," kata Tommy. "Apa kau masih penasaran

    tentang hal itu? Apa kau mencari"."Yah, Mary Jordan meninggal. Kita tahu bahwa diameninggal. Dan kita tahu karena ada sebuah buku yangmengatakan dia meninggal secara tidak, wajar.Bagaimanapun, dia pasti dikuburkan di suatu tempat, kan?""Tentu," kata Tommy. "Barangkali juga di halaman rumahini.""Aku rasa itu tak masuk akal," kata Tuppence. "Karenahanya anak laki-laki atau anak perempuan itulahaku rasaanak laki-laki karena namanya Alexanderyang tahu bahwa

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    12/143

    kematian Mary Jordan tidak wajar. Dia merasa agak lebihpandai dari yang lain. Tapi seandainya hanya dia yang tahuatau dia saja yang berpikiran begitu, maka orang lain pun takakan tahu. Maksudku, Mary meninggal dan dikubur dan takseorang pun mengatakan""Tak seorang pun mengatakan ada yang tidak beres,"lanjut Tommy."Ya, begitulah. Keracunan atau kena pukul kepalanya atauterjatuh ke dalam jurang atau terlindas mobil. Ohbanyaksebab yang bisa kupikirkan.""Tentu, tentu saja," kata Tommy. "Untung kau seorangwanita yang baik hati, Tuppence. Jadi tak satu pun dari ide-ideitu yang kaupraktekkan.""Tapi tak ada nama Mary Jordan di kuburan. Dan tak adaJordan-Jordan yang lain.""Pasti kau kecewa," kata Tommy. "Apa masakanmu itusudah matang? Aku lapar. Dan baunya lumayan sedap.""Sudah kata Tuppence. "Kita makan setelah kau selesaicuci muka."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/4. Banyak Parkinson"Banyak Parkinson," kata Tuppence sambil makan.'Berabad-abad yang lalu. Yang tua, yang muda, yangmenikah. Semua Parkinson. Juga Cape dan Griffin dan

    Underwood dan Over-wood. Aneh ya, ada Underwood danOver-wood?""Aku punya teman namanya George Underwood kataTommy."Ya, aku juga punya teman yang namanya Underwood.Tapi yang bernama Overwood jarang sekali."Laki laki atau perempuan?" tanya Tommy, sedikit tertarik."Perempuan. Namanya Rose Overwood.""Rose Overwood," kata Tommy sambil memperhatikanbunyi suara itu. "Rasanya tidak cocok." Dia menambahkan,"Aku harus menelepon tukang-tukang listrik itu setelah makansiang. Hati-hati, Tuppence. Salah sangka kan bisa kejeblos.""Kalau begitu aku bisa mati wajar, atau tidak wajar. Duaduanya

    bisa.""Mati karena ingin tahu," kata Tommy. "Rasa ingin tahumenyebabkan si kucing mati."'Apa kau sama sekali tak ingin tahu?" tanya Tuppence."Aku tak melihat alasan yang membuatku merasa ingintahu. Apa ada puding?""Ada kue tart.""Wah, benar-benar enak makanannya.""Syukurlah kau suka," kata Tuppence."Bungkusan apa di belakang pintu itu? Anggur yang kitapesan?"Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Bukan," kata Tuppence. "Umbi."

    "Oh, umbi," kata Tommy."Umbi tulip," kata Tuppence. "Aku akan omong-omongdengan Pak Isaac tentang umbi itu.""Akan kautanam di mana?""Aku rasa di sepanjang jalan yang membelah kebun.""Kasihan orang tua itu. Kelihatannya sudah tak kuat lagi,"kata Tommy."Kau keliru," kata Tuppence. "Pak Isaac itu kuat. Tukangtukangkebun rupanya begitu. Kalau mereka tukang kebunyang baik, pada umur delapan puluh lebih mereka sangat

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    13/143

    menguasai keahliannya. Tapi kalau ada laki-laki Ugat puluhlimaan atau empat puluh tahunan yang kelihatan kuat dangagah, dan mengatakan 'Saya selalu ingin bekerja di kebun/maka kau tidak dapat sepenuhnya mempercayai dia. Dia_akanbersedia membersihkan daun-daunan. Tapi kalau kauminta diauntuk ini dan itu, mereka pasti menolaknya dengan alasanbukan musimnya. Dan karena kitasetidaknya akutidaktahu kapan musim yang tepat, dia akan bicara seenakperutnya. Tapi si Isaac ini bagus. Dia tahu segalanya."Tuppence menambahkan, "Aku juga mau menanam crocus.Barangkali sudah ada di dalam paket itu. Coba kulihat dulu.Hari ini giliran dia kemari. Dia akan cerita padaku nanti.""Baik," kata Tommy. "Aku susul kau nanti."Tuppence dan Isaac pun asyik. Bungkusan itu merekabuka dan mereka sibuk bicara tentang tempat yang bagusuntuk menanam umbi-umbi itu. Yang pertama tulip-tulip awalyang berbunga pada akhir Februari. Setelah itu tulip betetyang cantik. Lalu ada tulip yang amat indah dan bernamaviridiflora yang akan mekar cantik pada bulan Mei dan awalJuni. Karena bunga itu berwarna hijau lembut, merekamerencanakan menanamnya dalam satu kelompok di sisiKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/kebun yang tenang, dengan demikian Tuppence mudahmemotong dan mengaturnya dalam vas. Kalau tidak, bunga

    itu bisa ditanam di halaman depan dekat pintu pagar, supayaorang-orang yang lewat bisa ikut menikmati keindahannya.Bunga itu pasti juga bisa menyenangkan hati pedagangpedagangsayur dan tukang daging yang lewat tiap hari.Pada pukul empat Tuppence mengeluarkan teko cokiatyang berisi teh kental dari dapur, menaruh tempat gula dansecangkir susu di dekatnya, kemudian memanggil Pak Isaacuntuk minum sebelum pulang. Tuppence mencari Tommy.Pasti tertidur di suatu tempat, pikir Tuppence sambilmelongok kamar-kamar satu per satu. Dia gembira ketikamelihat sebuah kepala tersembul di lantai dekat tangga."Sudah baik sekarang, Nyonya," kata seorang tukanglistrik. 'Tak perlu hati-hati lagi. Sudah beres." Dia

    menambahkan bahwa akan membereskan bagian yang lainbesok pagi."Saya harap Anda benar-benar datang," kata Tuppence."Anda lihat Tuan Beresford?""Yasuami Nyonya? Dia ada di atas kalau tak salah.Menjatuhkan benda-benda yang berat. Saya rasa buku-buku.""Buku! Ya, ampun," kata Tuppence.Tukang listrik itu masuk ke bawah lagi dan Tuppence naikke ruang bawah atap yang menjadi ruang perpustakaanmereka.Tommy duduk di ujung tangga. Beberapa buku berserakandi sekitarnya dan di rak kelihatan sebuah ruang menganga."Jadi kau di situ," kata Tuppence. "Kau-bilang tidak

    tertarik. Kau baru melihat-lihat buku-buku itu, kan? Kaumengobrak-abrik buku-buku yang sudah kuatur rapi.'"Maaf, deh," kata Tommy. "Tapi aku ingin melihat-lihat."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Apa kau menemukan buku lain dengan kala kata yangbergaris bawah merah?""Tidak, tak ada.""Menyebalkan, ya," kata Tuppence."Aku rasa itu hasil kerja Alexander. Tuan AlexanderParkinson," kata Tommy.

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    14/143

    "Betul," kata Tuppence. "Salah seorang dari Parkinsonyang begitu banyak.""Aku rasa dia seorang anak yang malas, walaupunmenggarisbawahi kata-kata dengan tinta merah bukanlahpekerjaan yang menarik. Tapi tak ada informasi lainnyatentang Jordan.""Aku sudah tanya Pak Isaac. Dia tahu banyak tentangorarig-orang di sini. Katanya, seingatnya dia tak pernahdengar nama Jordan di sekitar sini.""Akan kauapakan lampu kuningan yang kau-letakkan didepan pintu itu?" tanya Tommy sambil menuruni tangga."Aku akan membawanya ke bazar barang-barang bekas,"kata Tuppence."Kenapa?""Karena cuma merepotkan kita saja. Dulu kita beli di luarnegeri, kan?""Ya. Kita pasti gila waktu itu. Kau tidak menyukainya. Kaubilang kau benci melihatnya. Dan aku pun setuju. Dan lampuitu berat sekali. Terlalu berat."Tapi Nona Sanderson senang sekali ketika akumembentahu bahwa mereka boleh membawa lampu itu. Diaakan mengambilnya. Tapi aku bilang aku akanmengantarkannya dengan mobil. Hari ini barang-barangdikumpulkan."

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Aku bisa mengantarkannya kalau kau mau.""Tidak, aku akan pergi sendiri saja.""Oke," kata Tommy. "Aku rasa sebaiknya aku pergimenemanimu dan mengangkatkunnya untukmu.""Oh, sebaiknya aku cari orang lain saja untukmengangkatnya," kata Tuppence."Ya, ya, terserah. Tapi jangan membawanya sendiri.""Jangan kuatir," kata Tuppence."Kau punya maksud lain, kan?""Ah, aku hanya ingin ngobrol dengan orang-orang," kataTuppence."Aku tak pernah bisa menebak apa yang kau-rencanakan,

    Tuppence. Tapi aku tahu dari wajahmu, bahwa kau punyasatu rencana."Tolong bawa Hannibal jalan-jalan," kata Tuppence. "Akutak bisa membawanya. Nanti berantem dengan anjing lain.""Baik. Kau ingin jalan-jalan, Hannibal?"Seperti biasa, Hannibal memberi jawaban positif.Jawabannya, baik positif maupun negatif pasti kelihatan jelas.Dia menggoyang-goyangkan badan dan ekornya, mengangkatsatu kaki, meletakkannya lagi, kemudian mendekat sertamenggosok-gosokkan kepalanya ke kaki Tommy."Betul, barangkali itu yang ingin kauucapkan. Untuk itulahkamu ada, budakku yang tersayang. Kita akan jalan-jalan.Mudah-mudahan banyak yang bisa dicium."

    "Ayo," kata Tommy. "Aku akan bawa rantai. Dan janganlari menyeberangi jalan seperti waktu kita terakhir jalan-jalanitu. Hampir saja kau terlindas kendaraan panjang dan besaritu."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Hannibal melihat Tommy dengan pandangan "Aku adalahseekor anjing yang selalu patuh pada perintah'. Walaupunbegitu, dalam kenyataannya pandangan tadi sering kali tidakbenar. Dia bisa menipu orang-orang yang paling dekatdengannya sekalipun..

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    15/143

    Tommy mengangkat lampu kuningan itu ke dalam mobilsambil menggumam, 'Berat". Tuppence meluncur dalammobilnya. Setelah mobil itu berbelok, Tommy memasangrantai di leher Hannibal dan membawanya jalan-jalan. Lalu diaberbelok ke jalan yang menuju gereja dan melepas rantaiHannibal karena tak banyak kendaraan di situ. Hannibal yangmenikmati kebebasan ini lalu mencium-cium rumput dantanaman yang menghias tepi jalanan. Kalau saja dia bisabicara, dia pasti akan berkata"Wah, enak! Kaya sekali.Anjingnya besar. Pasti anjing Alsatia". Dia menggeram "Akutak suka anjing Alsatia. Kalau aku lihat anjing yang pernahmenggigitku tu pasti aku gigit dia! Wah! Sedap, sedap. Anjingbetina ini manis. Yayaaku suka dia. Di mana tempattinggalnya? Di rumah itu ba raagkali. Ya, di situ barangkali.""Jangan masuk ke situ," kata Tommy. "Itu bukanrumahmu."Hannibal pura-pura tidak mendengar. "Hannibal!"Hannibal mempercepat larinya dan membelok menujusebuah dapur."Hannibal!" seru Tommy. "Kaudengar tidak?""Dengar, Tuan?" kata Hannibal. 'Tuan panggil saya? Oh,ya, tentu saja."Salak yang keras terdengar dari dalam dapur. Dia keluarmendekati Tommy. Hannibal berjalan sedikit di belakang

    Tommy."Bagus," kata Tommy.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Saya tidak nakal, kan?" kata Hannibal. "Kapan saja sayadiperlukan untuk membantu, saya siap di belakang."Mereka sampai di pintu samping halaman gereja. Hannibalmemang lucu. Dia suka mengubah penampilannya sendirisesuka hatinya. Kadang dia membusungkan badan sehinggakelihatan gemuk. Kadang dia mengempiskan diri menjadiseekor anjing kurus. Dan dia sekarang mengempiskanbadannya lalu menerobos masuk pagar tanpa kesulitan."Keluar, Hannibal," kata Tommy. "Kau tak boleh masuk kesitu."

    Barangkali kalau dia bisa bicara, dia akan menjawab, "Sayasudah berada di sini, Tuan." Dia berjalan-jalan dengan riang,seperti seekor anjing yang dilepas di taman yang indah."Anjing bandel!" kata Tommy.Dia membuka pintu, masuk, dan mengejar Hannibaldengan rantai di tangan. Hannibal sekarang ada di suduthalaman gereja dan kelihatannya berusaha memasuki pintugereja yang sedikit terbuka. Tapi Tommy bisa menangkapnyasebelum anjing itu masuk dan merantai lehernya. Hannibalmendongak ke atas dengan sikap sombong. "Merantai sayalagi?" katanya. "Ya, tentu saja. Saya maklum. Ini adalah suatuprestise. Ini menunjukkan bahwa saya adalah anjing yangberharga." Dia mengibas-ngibaskan ekornya. Karena

    kelihatannya tak ada yang melarang Hannibal berjalan-jalandengan tuannya di situ, dap Hannibal bisa dikendalikandengan rantainya, Tommy pun berjalan-jalan melanjutkanpenyelidikan Tuppence.Mula-mula dia memperhatikan nisan yang sudah tua yangada di dekat pintu samping gereja. Kelihatannya nisan itutermasuk salah satu dari nisan-nisan yang paling tua. Adabeberapa nisan di situ, dan kebanyakan bertahun seribudelapan ratus. Tapi ada satu nisan yang lama sekalidiperhatikan Tommy.

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    16/143

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Aneh," katanya. "Benar-benar aneh."Hannibal mendongak memandang Tommy. Dia tidakmengerti kata-kata tuannya. Dan dia tidak melihat hal yangmenarik pada nisan itu. Dia duduk dan memandang tuannyadengan mata bertanya-tanya.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/5. Bazar Barang BekasTuppence merasa gembira ketika lampu kuningan yangdibencinya itu disambut hangat oleh ibu-ibu di situ."Anda baik sekali, Nyonya Beresford Lampu ini amat indah.Sangat menarik. Cantik sekali. Pasti dari luar negeri. Andapasti membelinya waktu jalan-jalan ke luar negeri.""Ya, kami membelinya di Mesir," kata Tuppence.Sebetulnya Tuppence tak ingat persis, di mana dibelinyalampu itu, Karena sudah sepuluh tahun yang lalu. Barangkalidia membelinya di Damaskus. Atau Baghdad? Atau barangkaliTeheran. Tapi kalau dikatakannya dari Mesir pasti akan lebihmenarik, karena Mesir sedang hangat dibicarakan orang.Kecuali itu, bentuk lampu itu memang kemesir-mesiran Dankalaupun dia mendapatnya dari negara lain, pasti produk ituhasil tiruan dari Mesir."Sebenarnya lampu itu terlalu besar untuk rumah kami.Jadi"

    "Saya rasa kita harus mengundinya," kata Nona Little.Nona Little adalah pengurus barang-barang yang akandijual. Nama julukannya ialah si "Sepatu Gereja" karena diatahu banyak hal yang terjadi di gereja. Dan walaupunnamanya Nona Little, tapi badannya besar. Nama kecilnyaadalah Dorothy dan dia biasa dipanggil Dodo."Kami harap Anda bisa datang pada waktu penjualan nanti,Nyonya Beresford."Tuppence menyanggupi untuk datang."Saya sudah ingin membeli sesuatu," katanya ramah."Oh, sertang saya Anda merasa begitu."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Saya rasa ide itu bagus," kata Tuppence. "Maksud saya

    penjualan barang-barang yang tak diperlukan pemiliknya lagi.Karenaya, karena kita memang tak memerlukannya, kan?Mungkin untuk seseorang benda itu tidak diperlukan, tapiuntuk yang lain justru dibutuhkan.""Ya, saya rasa kita harus mengatakan hal itu kepada PakPendeta," kata Nona Price-Ridley, seorang wanita jangkungdengan gigi yang kelihatan rangkap-rangkap. "Saya rasa diaakan senang.""Misalnya baskom kertas ini," kata Tuppence sambilmengangkat benda tersebut"Oh, apakah ada yang mau membelinya?""Saya akan membelinya besok kalau dijual," kataTuppence.

    "Sekarang kan banyak mangkuk-mangkuk plastik yangbagus-bagus.""Saya tak begitu suka plastik," kata Tuppence. "Baskomkertas itu bagus. Kalau kita pakai untuk tempat barang-barangpecah-belah dia tak akan robek. Dan ini ada pembuka kalengkuno yang bagus pula, dengan hiasan kepala sapi jantan.Sekarang tak ada lagi yang model begini.""Ya, tapi sulit memakainya. Lebih enak yang dari listrik,kan?"Percakapan seperti itu berlangsung sejenak. Akhirnya

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    17/143

    Tuppence bertanya, kalau kalau ada yang bisa dia bantu."Ah, Nyonya Beresford. Bagaimana kalau Anda menghiasstand suvenir? Anda sangat artistik.""Ah, sama sekali tidak," kata Tuppence. Tapi saya inginmembantu mengatur stand itu. Dan tolong beritahu kalau sayakeliru."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Wah, senang sekali ada yang membantu. Kami jugasenang Anda ada di sini. Bagaimana, pindah rumahnya sudahberes?""Harusnya sih sudah," kata Tuppence. "Tapi rasanya masihada saja yang tidak beres. Tukang listriklah, tukang kayu, dantukang-tukang lainnya. Selalu ada saja yang bolak-balik.'Mereka pun lalu ribut membicarakan tukang listrik danperusahaan gas."Tukang gas yang paling brengsek," kata Nona Littledengan tegas. "Karena mereka datang jauh-jauh dari LowerStamford. Tukang listrik hanya datang dari Wellbank."Kedatangan Pak Pendeta untuk memberi semangat ibu-ibuitu membuat mereka gembira. Percakapan pun beralih. PakPendeta menyatakan rasa senangnya dengan kehadiranNyonya Beresford di tengah-tengah mereka."Kami tahu tentang Anda," katanya. "Dan tentu saja jugatentang suami Anda. Kami pernah bercakap-cakap. Sangat

    menarik dan menyenangkan. Anda berdua benar-benar punyapengalaman hidup yang menarik. Saya rasa hal itu takseharusnya kita bicarakan. Jadi saya tak akan bicara. Maksudsaya, tentang perang terakhir itu. Anda berdua benar-benarluar biasa.""Oh, ceritakan, Pak," kata seorang ibu sambilmeninggalkan botol-botol selainya."Itu sangat rahasia," kata Pak Pendeta. "Kalau tak salah,kemarin saya melihat Anda di halaman gereja, NyonyaBeresford.""Ya," kata Tuppence. "Saya melihat-lihat gereja. Ada satuatau dua jendela yang menarik.""Ya, betul. Jendela itu dari abad empat belas. Itu yang ada

    di sebelah utara altar. Tapi tentu saja semua adalah bangunanZaman Victoria."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Waktu jalan-jalan di halaman, rasanya banyak keluargaParkinson yang dimakamkan di situ.""Ya, betul. Memang banyak Parkinson di daerah ini,walaupun saya sendiri tidak ingat mereka; saya rasa Andalebih kenal dengan mereka, Nyonya Lupton."Nyonya Lupton yang sudah tua dan disokong dua buahtongkat itu kelihatan senang"Ya, ya," katanya. "Saya masih ingat ketika NyonyaParkinson masih adaNyonya Parkinson tua, NyonyaParkinson yang tinggal di Manor House. Nyonya yang baik

    baik sekali dia.""Dan ada juga keluarga Somer, dan Chatterton.""Ah, rupanya Anda mempelajari sejarah tempat ini.""Ya, dan rasanya saya juga dengar tentang seorangJordanAnnie atau Mary Jordan?"Tuppence memandang berkeliling dengan wajah bertanya.Nama Jordan kelihatannya tidak terlalu menarik."Saya rasa ada yang punya tukang masak bernamaJordan. Nyonya Blackwell Ya, namanya Susan Jordan. Kalausaya tidak keliru. Tapi cuma sebentar. Enam bulan. Karena

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    18/143

    kerjanya sama sekali tidak memuaskan.""Apa sudah lama?""Oh, tidak. Delapan atau sepuluh tahun yang lalu, sayarasa, tak lebih dari itu.""Apa ada keluarga Parkinson yang tinggal di sinisekarang?""Tidak lagi. Mereka sudah lama tak ada. Salah seorangmenikah dengan saudara sepupu sendiri lalu pergi ke Kenya,kalau tak salah."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"O, ya," kata Tuppence sambil mendekati Nyonya Luptonyang dia tahu punya hubungan dengan rumah sakit anakanak."Saya punya buku-buku untuk anak-anak. Buku-buku itusudah tua. Saya mendapatnya dari pemilik perabot yangmenjualnya pada kami.""Ah, Anda baik sekali Nyonya Beresford. Tentu saja kamipunya buku-buku bagus dari sumbangan yang diberikan oranglain. Edisi khusus untuk anak-anak. Kasihan rasanya kalauanak-anak itu membaca buku-buku tua.""Oh, begitu?" kata Tuppence. "Saya sendiri suka bukubukuyang saya punyai waktu saya masih kecil. Beberapa diantaranya adalah buku-buku nenek saya waktu dia kecil. Dansaya sangat menyukai buku-buku itu. Saya tak akan lupacerita Treasure Island, dan Tour Winds Farm-nya Nyonya

    Molesworth, dan beberapa buku Stanley Weyman."Dia memandang berkeliling dengan sikap bertanya-tanyalalu, dia memandang jam tangannya dan mengatakan bahwadia akan pulang karena sudah sore sekali.Sesampai di rumah, Tuppence memarkir mobil di garasidan kembali ke depan. Dia memasuki pintu yang terbuka.Albert keluar dari belakang dan menyambutnya"Mau minum teh, Nyonya? Nyonya pasti capek.""Tak usah," kata Tuppence. "Mereka tadi menyediakanteh. Cake-nya enak, tapi kue kismisnya payah.""Kue kismis memang susah. Sulit bikinnya. Seperti donat.Ah," kata Albert "Amy pandai membuat donat.""Ya. Tak ada donat seenak buatannya," kata Tuppence.

    Amy adalah mendiang istri Albert yang meninggalbeberapa tahun yang lalu. Seingat Tuppence, Amy pandaimembuat kue tart, tapi donat buatannya tidaklah terlaluistimewa.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Donat memang sulit," kata Tuppence. "Aku tak pernahbisa membuatnya.""Ya, memerlukan keahlian.""Di mana Tuan Beresford? Keluar?"Oh, tidak. Ada di atas. Di kamar itu. Kamar buku ataukamar apa namanya. Saya sendiri menyebutnya loteng.""Apa yang dia lakukan di situ? tanya Tuppence denganagak heran.

    "Saya rasa melihat-lihat buku. Atau mengatur buku-bukuitu.""Masa? Rasanya aneh," kata Tuppence. "Dia kan tidakbegitu suka buku-buku itu.""Ah, laki-laki kan memang begitu," kata Albert. "Biasanyamereka lebih suka buku-buku besar, kan? Buku-buku ilmiahyang harus dibaca pakai otak?""Aku akan naik dan menyuruhnya keluar," kata Tuppence."Mana Hannibal?""Saya rasa dia di atas juga dengan Tuan." Tapi pada saat

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    19/143

    itu Hannibal muncul. Setelah menyalak galak, dia pun tahubahwa yang datang adalah nyonya yang dicintainya, danbukan pencuri sendok teh atau pengacau rumah tuan dannyonyanya. Dia turun dengan ekor bergoyang-goyang danlidah merah muda menjulur ke luar."Ah," kata Tuppence, "Senang melihat ibumu?"Hannibal bilang bahwa dia senang melihat ibunya. Diameloncat menerjang Tuppence dengan kuat, sampainyonyanya hampir jatuh."Pelan-pelan," kata Tuppence, 'pelan-pelan. Kau tak inginmembunuhku, kan?"Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Hannibal menunjukkan bahwa rasanya dia ingin memakanTuppence karena dia sangat suka pada nyonyanya itu."Mana Tuan? Mana Bapak? Di atas?"Hannibal mengerti. Dia naik ke atas, menengok ke bawahmenunggu Tuppence."Wah, wah," kata Tuppence agak terengah-engah ketikadia melihat Tommy di atas tangga memasukkan dan menarikbuku-buku. "Apa yang kaulakukan? Aku kira kaubawaHannibal jalan-jalan.""Kami sudah jalan-jalan," kata Tommy. "Di halamangereja.""Kenapa Hannibal kaubawa ke sana? Mereka pasti tidak

    suka anjing.""Dia kurantai," kata Tommy. "Sebetulnya bukan aku yangmembawa dia ke sana, tapi dia yang mengajakku.""Mudah-mudahan tak ada sesuatu yang diincarnya," kataTuppence. "Kau kan tahu Hannibal. Dia suka membuatkebiasaan. Kalau dia mau membiasakan diri ke gereja tiaphari, kita yang akan kesulitan.""Dia memang anjing pintar," kata Tommy."Maksudmu dia punya kemauan sendiri?" kata Tuppence.Hannibal menoleh dan menggosok-gosokkan hidungnya dikaki Tuppence."Dia ingin mengatakan, bahwa dia anjing pintar," kataTommy. 'Lebih pintar dari kau maupun aku."

    "Apa maksudmu?" tanya Tuppence."Bagaimana tadi? Senang?" kata Tommy membelokkanpembicaraan.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Lumayanlah," kata Tuppence. "Mereka sangat baikpadaku. Aku rasa sebaiknya aku tidak berada di tempat sepertiitu lagi. Terlalu banyak orang. Sulit buat orang yang pertamakali berkenalan, karena orang-orang itu kelihatan agak samadan memakai baju yang sama juga. Maksudku, kecuali kalauada seseorang yang cantik sekali atau jelek sekali, barulahkelihatan jelas, bukan?""Hannibal dan aku benar-benar pandai," kata Tommy."Lho, tadi kau bilang Hannibal yang pintar."

    Tommy mengulurkan tangan dan mengambil sebuah bukudi depannya."Kidnapped," katanya. "Salah sebuah buku Robert LouisStevenson. The Black ArrowPanah Hitam, Kidnapped,Catriona, dan dua lainnya. Semua dihadiahkan pada AlexanderParkinson oleh seorang nenek dan seorang bibi yang sayangdan murah hati padanya.""Lalu?""Aku menemukan kuburnya," kata Tommy."Menemukan apa?'

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    20/143

    "Hm, Hannibal sebetulnya. Persis di sudut di depan salahsatu pintu kecil gereja. Kurasa pintu yang menuju sakristi.Tulisannya kabur, dan nisannya tak terpelihara. Umurnya baruempat belas waktu meninggal. Alexander Richard Parkinson.Hannibal yang menemukan nisan itu. Aku mencobamengajaknya pergi, setelah berhasil membaca tulisan di nisanitu, walaupun tidak jelas.""Empat belas," kata Tuppence. "Kasihan.""Ya." kata Tommy "Menyedihkan dan""Pasti ada sesuatu yang kaupikirkan," kata Tuppence. "Akutak mengerti."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Aku rasa aku cuma ketularan kau," kata Tommy. "Itulahkeburukanmu. Kalau kau tertarik pada sesuatu, kau tidak jalansendiri tapi mengajak orang lain juga.""Aku tidak mengerti maksudmu," kata Tuppence."Aku hanya berpikir-pikirmungkinkah kejadian itumerupakan suatu sebab-akibat""Apa maksudmu, Tommy?""Aku sedang berpikir-pikir tentang Alexander Parkinsonyang mau bersusah-susahwalaupun dia menyukainyamembuat kode dan meninggalkan pesan rahasia 'Mary Jordanmati tidak wajar' di sebuah buku. Seandainya itu benar?Seandainya Mary Jordan, siapa pun dia, memang mati secara

    tidak wajar? Nah, barangkali saja yang terjadi berikutnyaadalah Alexander Parkinson meninggal.""Maksudmumenurut pendapatmu""Ah-orang kan hanya menduga-duga," kata Tommy. "Halitu membuatku bertanya-tanya. Empat belas tahun. Tak adaketerangan apa yang membuatnya meninggal. Tak tertulis dinisan. Hanya ada tulisan: Di dalam Engkau aku rasakansukacita penuh. Kata-kata seperti itu. Tapi itu mungkinditulis karena dia tahu sesuatu yang berbahaya untuk oranglain. Lalulalu dia meninggal.""Maksudmu dia dibunuh? Kau hanya berkhayal," kataTuppence."Kau yang memulai. Berkhayal atau bertanya-tanya. Sama

    saja, kan?""Kita akan terus bertanya-tanya dan tak mendapat apaapa,"kata Tuppence, "karena kejadian , itu sudah bertahuntahunberpuluh tahun yang lalu."Mereka saling berpandangan.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Kira-kira pada waktu yang sama ketika kita menyelidikiurusan Jane Finn," kata Tommy.Mereka saling berpandangan lagi. Pikiran mereka melayangke masa lalu.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/6. PersoalanBiasanya orang menganggap pindah rumah merupakan

    kegiatan yang cukup menyenangkan, tapi tidak selalu berakhirsesuai dengan yang kita harapkan. Kita berhubungan kembalidengan tukang listrik, tukang kayu, tukang cat, tukang pasangwallpaper, tukang jok, tukang gorden, tukang karpet, tukangkulkas, tukang kompor, dan lain-lain. Setiap hari datang-pergiempat sampai dua belas orang yang sudah lama kita tunggutungguataupun yang singgah hanya sebentar.Tapi ada saat-saat ketika Tuppence mendesah lega,karena satu dua macam pekerjaan telah beres."Aku rasa dapur kita sudah beres sekarang." katanya.

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    21/143

    "Tapi aku belum menemukan wadah tepung yang cocok.""Oh, apa itu perlu sekali?" tanya Tommy."Ya, tentu saja. Tiap kali kita membeli kan tongan yangberisi tiga ponselalu tak cukup jika dimasukkan ke dalamtempat ini. Semua terlalu kecil. Yang satu bergambar mawarcantik. Lainnya bergambar bunga matahari. Wadah macambegini tak akan muat satu pon. Uh, tolol juga."Tak lama kemudian Tuppence bicara lagi."The Laurels," katanya. "Nama yang aneh untuk sebuahrumah. Kenapa diberi nama itu? Di sini tak ada pohon salamlaurel. Aku rasa lebih cocok jika dinamai The Plane Trees.Kedengarannya manis.""Kata orang, sebelum The Laurels, namanya LongScofield," kata Tommy."Nama itu juga "tak berarti apa-apa," kata Tuppence. "Apasih Scofield? Dan siapa yang tinggal di sini?""Keluarga Waddington."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Wah, campur-aduk betul," kata Tuppence. "Waddington.Lalu Jones, keluarga yang menjual rumah ini pada kita. Dansebelumnya keluarga Blackmore? Dan aku rasa pernah adakeluarga Parkinson. Begitu banyak Parkinson. Aku selaluketemu dengan Parkinson.""Bagaimana caranya?"

    "Aku kan suka tanya-tanya," kata Tuppence. "Maksudku,aku bisa mencari tahu tentang Parkinson dan itu bisaeh, bisamenyelesaikan persoalan kita.""Kelihatannya begitulah orang mengatakan sesuatusekarang ini. Persoalan Mary Jordan, ya kan?""Yah, bukan itu saja. Persoalan Parkinson dan persoalanMary Jordan dan masih banyak persoalan lain kurasa. MaryJordan meninggal dengan tidak wajar. Lalu pesan berikutnyamengatakan, 'Dia salah satu dari kami'. Sekarang, apa artikalimat itu? Salah satu dari keluarga Parkinson? Atauseseorang yang tinggal di sini? Seandainya ada dua atau tigaParkinson, dan ada Parkinson tua juga. Dan orang-orang lainyang ada hubungan keluarga dengan Parkinsonbibi,

    keponakan laki-laki atau keponakan perempuan keluargaParkinson, dan barangkali pembantu rumah tangga, atau kokiatau guru privat, barangkali jugaah tidak. Aku rasa waktu itubelum ada gadis yang mondok. Tapi 'salah satu dari kami'pasti orang-orang yang tinggal di rumah ini. Saat itu rumahkan dihuni lebih banyak orang dan keluarga. Dan Mary Jordanseorang pembantu atau koki. Dan kenapa- orangmenghendaki dia matidan kemudian dia mati tidak wajar?Maksudku, pasti ada orang yang menginginkan dia matikalau tidak, pasti dia akan mati itu secara wajar. kan? Aku rnjuikut acara minum kopi lusa nanti," kata Tuppence."Kelihatannya kau selalu ikut acara minum kopi pagi.""Itu kan cara yang baik untuk mengenal tetangga dan

    orang-orang satu desa. Dan lagi desa ini kan tidak besar.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Orang selalu bicara tentang bibi mereka yang sudah tua atauorang-orang yang mereka kenal. Aku akan mulai .denganNyonya Griffin yang kelihatannya seperti tokoh di desa ini. Diamengatur semua orang dengan tongkat besi. Dia menggangguPak Pendeta dan mengganggu Pak Dokter, dan suster-susterrumah sakit, dan lain-lain.""Perawat rumah sakit itu bisa menolong, kan?""Aku rasa tidak. Maksudku, suster yang seharusnya di situ

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    22/143

    pada waktu keluarga Parkinson masih ada, sudah meninggal.Tak ada perhatian seperti itu di sini. Aku rasa dia bahkan tidakkenal salah satu Parkinson ini.""Oh, kuharap," kata Tommy penuh harap, "kuharap kitabisa melupakan semua Parkinson ini.""Maksudmu, dengan begitu kita tak usah punyapersoalan?""Yahpersoalan lagi," desah Tommy."Sebetulnya Beatrice," kata Tuppence."Ada apa dengan Beatrice?""Dia yang memulai dengan persoalan-persoalan. Benar,Elizabeth. Pembantu kita sebelum Beatrice. Dia selalu datangpadaku dan berkata, 'Oh, Nyonya. Bisakah saya bicara denganNyonya semenit saja? Saya ada persoalan. Lalu Beatricedatang tiap Kamis. Dia pasti sudah ketularan. Jadi, dia jugapunya persoalan. Padahal dia hanya ingin mengatakansesuatu, tapi yang begitu orang menyebutnya persoalan.""Oke," kata Tommy. "Kita anggap begitu. Jadi kau punyapersoalanaku punya persoalan. Kita berdua punyapersoalan."Tommy menarik napas lalu pergi.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Tuppence turun perlahan-lahan sambil menggelengkankepala. Hannibal mendekatinya sambil menggoyanggoyangkan

    ekor dengan berharap-harap."Tidak, Hannibal," kata Tuppence. "Kau sudah jalan-jalantadi pagi."Hannibal mengatakan bahwa Tuppence keliru. Dia belumberjalan-jalan."Kau memang pandai berbohong," kata Tuppence. "Tadikan sudah jalan-jalan dengan Bapak."Hannibal mencoba lagi membujuk, seolah-olah berkatabahwa jalan jalan dua kali pun tidak apa-apa. Karena tidakberhasil, Hannibal pun turun dan menyalak kuat-kuat danberpura-pura akan menggigit gadis berambut berantakan yangsedang memegang pengisap debu. Dia tidak suka pengisapdebu itu. Dan dia tidak suka melihat Tuppence ngobrol terlalu

    lama dengan Beatrice."Oh, jangan biarkan dia menggigit saya," kata Beatrice."Dia tak akan menggigitmu," kata Tuppence. "Dia cumaberpura-pura mau menggigit.""Oh, dia pasti akan menggigit suatu kali nanti," kataBeatrice. "O ya, Nyonya, bisakah saya bicara sebentar?""Oh, maksudmu""Begini, Nyonya, saya punya persoalan.""Aku sudah mengira," kata Tuppence. "Persoalan apa? O,ya, apa kau kenal dengan seseorang yang pernah tinggal disini yang bernama Mary Jordan?""Jordan. Wah, sulit. Ada keluarga Johnson ah, ya dansalah seorang polisi desa bernama Johnson. Juga salah

    seorang tukang pos. George Johnson. Dia dulu teman saya."Gadis itu terkikik sendiri.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Kau tak pernah dengar tentang Mary Jordan yang sudahmeninggal?"Beatrice hanya kelihatan takutdia menggelengkan kepalalalu melanjutkan percakapannya."Persoalan itu, Nyonya?""Ya, persoalanmu.""Sebetulnya saya tak ingin mengganggu Nyonya. Tapi

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    23/143

    rasanya saya tidak enak. Dan saya tak suka""Bicara langsung saja," kata Tuppence. "Aku harus pergike acara minum kopi.""Oh ya, di tempat Nyonya Barber, bukan?""Betul kata Tuppence. "Sekarang apa persoalanmu?""Ini tentang mantel. Mantel cantik. Dijual di Simmond.Saya masuk dan mencobanya. Dan kelihatan pas untuk saya.Ada kotoran sedikit di rok bawahnya, dekat keliman. Tapi takapa. Tapi, tapi""Ya, kenapa?" tanya Tuppence."Saya baru tahu kemudian kenapa harganya murah. Sayabeli mantel itu. Sampai di rumah saya lihat ada satu label lagidi situ. Label harga itu bukan 3.70 tapi 6. Nyonya, saya taditidak enak. Saya tidak tahu mesti bagaimana. Saya balik lagike toko itu dengan membawa mantel tadikarena saya pikirsebaiknya saya menjelaskan bahwa saya tak bermaksudmengambil baju itu dengan curang. Lalu gadis pelayan tokoitumanis gadis itu, namanya Gladys, saya tidak tahu namakeluarganyadia sangat bingung. Saya lalu bilang, Tidak apaapa,akan saya tambah lagi uangnya. Dan dia bilang, Tidak,tidak bisa begitu karena sudah masuk. Nyonya mengertimengerti yang saya maksud?""Ya, aku rasa aku mengerti maksudmu," kata Tuppence.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Lalu gadis itu berkata, 'Oh, jangan begitu. Nanti aku yangmendapat kesulitan""Kenapa dia yang mendapat kesulitan?'"Itu yang saya rasa. Maksud saya, saya telah membelidengan harga kurang dan mengembalikannya. Saya tak tahukenapa dia yang akan mendapat kesulitan. Dia bilang kalauterjadi hal semacam itu, mereka tidak teliti dan kita membayarmurah, dia yang akan kena damprat.""Oh, aku rasa tidak," kata Tuppence. "Aku rasa kau betul.Aku tak tahu lagi apa yang mesti kaulakukan.""Justru itulah. Gadis itu jadi ribut. Dia. menangis danmacam-macam. Saya lalu membawa pergi mantel itu. Sayatak tahu apa saya berbuat curang. Saya tak tahu."

    "Hm," kata Tuppence. "Sebetulnya aku merasa terlalu tuauntuk mengetahui keadaan sekarang ini karena semuanyaserba aneh di toko toko. Harga-harganya aneh dan semuanyasulit. Tapi kalau aku jadi kamu, dan kamu ingin membayarekstra, barangkali sebaiknya kauberikan uang itu pada gadisitusiapaGladys. Dia bisa menaruhnya di laci kas atau ditempat lain.""Oh, saya tak tahu apa saya akan melakukannya. Janganjangandia simpan sendiri uang itu. Maksud sayakalau diamenyimpan uang itu tidak sulit, kan? Sayasaya sudahmembeli dengan harga murah. Jadi saya boleh dikatakanmencuri uang ituwalaupun sebenarnya tidak begitu. Jadi,maksud saya, Gladys, yang akhirnya mencurinya, ya kan?

    Saya tak terlalu percaya pada dia. Ah, bagaimana, ya?""Ya," kata Tuppence. "Hidup memang sulit, kan? Maaf,Beatrice. Aku rasa kau harus membuat keputusan sendiri.Kalau kau tak bisa mempercayai temanmu""Oh, dia bukan teman. Saya cuma beli barang di toko itu.Dan dia baik. Tapimaksud saya, dia bukan teman. Saya rasaKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/dia pernah kesulitan di tempat kerjanya yang dulu. Orangbilang dia menyimpan uang yang diterima untuk pembayaranbarang yang dijual."

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    24/143

    "Kalau begitu tak ada yang perlu kaulakukan," kataTuppence dengan sabar.Nada suara Tuppence yang tegas mengundang Hannibaldatang. Dia menyalak keras pada Beatrice dan meloncatipengisap debu yang dianggapnya musuh utamanya. "Aku taksuka benda itu," kata Hannibal. "Aku mau menggigitnya.""Diam, Hannibal. Jangan ribut. Jangan menggigit apa-apaatau siapa-siapa," kata Tuppence. "Wah, aku pasti terlambat."Dia bergegas keluar rumah."Persoalan," kata Tuppence sambil berjalan sepanjangOrchard Road. Dia berpikir-pikir, apa di sepanjang jalan itudulu ada kebun buahnya. Rasanya tidak.Nyonya Barber menyambutnya dengan gembira. Diamembawa sepiring sus coklat yang kelihatannya lezat."Cantik-cantik sekali,"'kata Tuppence. "Anda beli diBetterby?"Betterby adalah toko kue di desa itu"Oh, tidak. Bibi saya yang membuatnya. Dia sangat baikdan pandai membuat kue.""Sus coklat seperti ini sulit membuatnya," kata Tuppence."Dan saya tak pernah berhasil membuatnya.""Tepungnya memang tepung khusus. Saya rasa iturahasianya."Ibu-ibu itu minum kopi dan bicara tentang sulitnya

    membuat kue-kue tertentu."Nona Bolland bicara tentang Anda beberapa hari yanglalu, Nyonya Beresford."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Oh? Nona Bolland?""Dia tinggal di dekat gereja. Keluarganya sudah lamatinggal di sini. Dia cerita tentang masa kecilnya, ketika diabelum tinggal di sini. Dia selalu menunggu-nunggu saat bisakembali ke sini, karena di kebun ada pohon-pohon gooseberrydan greengage. Nah, Anda pasti tidak akan menemukanpohon-pohon itu sekarang ini. Ada juga yang disebut gageplum. Tapi rasanya lain."Ibu-ibu itu lalu bicara tentang buah-buahan yang rasanya

    sekarang ini tidak sama dengan waktu mereka kecil."Kakek buyut saya punya pohon greengage," kataTuppence.'Oh, ya? Apakah dia pendeta yang tinggal di Anchester?Pendeta Henderson dulu tinggal di sana dengan adikperempuannya. Sangat menyedihkan. Pada suatu hari diamakan cake dari biji-bijian. Lalu satu bijinya salah masuk. Laludia tersedaktersedaktersedak dan meninggal. Oh,menyedihkan, bukan?" kata Nyonya Barber. "Sangatmenyedihkan. Salah seorang sepupu saya meninggal karenatersedak," katanya. "Karena sepotong daging kambing. Adajuga yang meninggal karena cegukan. Tidak bisa berhenti,"jelasnya. "Kita harus menahan napas waktu'berusaha

    menghilangkan cegukan."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/7. Persoalan Lagi"Boleh saya bicara sebentar, Nyonya?""Oh," kata Tuppence. "Persoalan lagi?"Dia sedang turun dari ruang buku sambil mengibasngibaskandebu yang menempel di bajunya, karena diamemakai mantel dan roknya yang paling bagus. Tuppencehanya tinggal memakai topi bulunya sebelum berangkat kejamuan minum teh yang diadakan oleh ibu-ibu panitia bazar

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    25/143

    barang bekas beberapa waktu yang lalu. Dia tak akan maumendengarkan cerita Beatrice yang selalu penuh persoalanitu."Bukan, bukan persoalan lagi. Saya merasa Nyonya akansuka mendengarkan cerita ini""Oh," kata Tuppence ragu-ragu. Jangan-jangan inipersoalan juga. Dia turun pelan-pelan. "Aku harus segerapergi karena ada acara minum teh.""Oh, ini hanya tentang seseorang yang pernah Nyonyatanyakan. Namanya Mary Jordan, kan? Tapi mereka pikirnamanya Mary Johnson. Karena dulu di kantor pos adaBelinda Johnson. Tapi itu sudah lama.""Ya," kata Tuppence. "Dan ada polisi yang bernamaJohnson juga, kata orang.""Ya. Dan teman sayasi Gwenda namanya itu, Nyonyapasti tahu toko itu. Kantor pos di sebelah sini, menjualamplop, kartu pos bergambar, dan di sebelah lainnya dijualbarang pecah-belah, sebelum Natal, dan""Ya. ya," kata Tuppence. "Namanya Nyonya Garrison kalautidak salah.""Ya, tapi sekarang bukan Garrison lagi. Namanya lain. Dansi Gwenda, dia pikir Nyonya akan tertarik karena dia pernahKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/dengar tentang Mary Jordan yang pernah ada di sini bertahuntahun

    yang lalu. Tinggal di sini, di rumah ini.""Tinggal di The Laurels?""Dulu sih namanya bukan itu. Dia pernah dengar tentangMary Jordan, katanya. Dia pikir Nyonya akan tertarik dengancerita itu. Ceritanya agak menyedihkan. Ada kecelakaan atauapa, begitu. Pokoknya dia lalu meninggal.""Maksudmu, dia tinggal di rumah ini waktu meninggal? Apadia salah seorang anggota keluarga?""Tidak. Saya rasa keluarga yang menempati rumah inibernama Parker. Banyak Parker. Parker atau Parkistonah,lupa. Saya rasa gadis itu numpang saja di sini. Saya yakinNyonya Griffin pasti tahu cerita itu. Nyonya kenal NyonyaGriffin?"

    "Ya, tahu," kata Tuppence. "Aku akan ke tempat dia soreini untuk minum teh. Aku pernah bicara dengan dia waktu adapenjualan barang bekas. Sebelumnya kami tak pernahbertemu.""Dia sudah tua sekali. Umurnya lebih tua dari rupanya.Tapi saya kira ingatannya masih tajam. Kalau tidak keliru,salah satu anak laki-laki Parkinson jadi anak baptisnya.""Siapa nama baptisnya?""Oh, Alec kalau nggak salah'. Alec atau Alix.""Apa yang terjadi dengan dia? Apa dia pergi setelahbesarmenjadi tentara atau pelaut, barangkali?""Oh, tidak. Dia meninggal. Oh ya, saya rasa dia dikubur disini. Dulu banyak orang kena penyakit itu. Namanya seperti

    nama orang.""Maksudmu nama penyakit itu?"Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Penyakit Hodgkin, barangkali. Ah, rasanya bukan. Sayatak tahu. Tapi orang bilang darah orang yang kena penyakititu jadi berubah warna. Dan sekarang orang yang kenadiambil darahnya lalu diganti dengan darah yang sehat.Walaupun begitu, penderita tetap bisa mati. Nyonya Billingsdari toko kue ituanak perempuannya meninggal. Umurnyabaru tujuh. Katanya penyakit itu menyerang anak-anak yang

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    26/143

    masih kecil.""Leukemia?" kata Tuppence."Wah, Nyonya tahu juga. Ya, pasti itu namanya. Kataorang, nanti pasti bisa disembuhkan. Ada obatnya. Sepertisekarang orang bisa sembuh dari sakit tifus.""Ya, ya," kata Tuppence. "Kasihan anak laki-laki itu.""Oh, dia sudah bukan anak-anak lagi. Sudah sekolah disuatu tempat. Pasti sudah tiga belas atau empat belas tahun.""Ah, cerita yang menyedihkan," kata Tuppence. Dia diamsejenak, lalu berseru, "Wah, aku pasti terlambat. Aku haruscepat.""Saya rasa Nyonya Gnffin bisa cerita lebih banyak lagi.Maksud saya bukan hal-hal yang bisa dia ingat sendiri. Tapidia dibesarkan di sini dan dia pasti mendengar banyak cerita.Dan kadang-kadang dia cerita banyak tentang orang-orangyang dulu tinggal di sini. Beberapa cerita memangmemalukan. Itu, cerita-cerita pada Zaman Edward atauVictoria. Saya tak tahu yang mana persisnya. Merekamenyebutnya Zaman Edward. Ada juga yang dinamakan kisahMarlborough House. Ini termasuk kelas tinggi, kan?""Ya," kata Tuppence. "Ya. Kalangan atas.""Dan macam-macamlah," kata Beatrice bersemangat"Ya, betul," kata Tuppence.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/

    "Gadis-gadis melakukan hal-hal yang seharusnya tidakdilakukan," kata Beatrice agak kecewa, karena terpaksaberhenti bicara dengan majikannya waktu percakapanternyata semakin menarik."Tidak," kata Tuppence. "Aku rasa gadis-gadis itumelakukan hal-hal yang baik dan mereka kawin muda.""Oh, alangkah menyenangkan," kata Beatrice. "Banyakbaju-baju bagus. Nonton perlombaan kuda, pesta-pestadansa.""Ya," kata Tuppence. "Banyak pesta dansa.""Hm, saya kenal seseorang. Neneknya menjadi pelayan disalah satu rumah-rumah besar ini. Lalu ketika PangeranWaleswaktu itu Pangeran Wales adalah yang kemudian

    bergelar Edward VII, dia amat baik sekali. Baik kepadapelayan-pelayan dan lainnya. Dan waktu pelayan itu keluar,dia membawa sepotong sabun yang biasanya dipakai untukmencuci tangan Pangeran. Dan dia menyimpan sabun itu. Dansering menunjukkannya pada kami, waktu kami masih kecildulu.""Wah, menyenangkan," kata Tuppence. "Mendebarkan.Barangkali Pangeran Wales pernah menginap di sini, di TheLaurels?"Oh, saya rasa tidak. Saya belum pernah dengar cerita itu.Hanya keluarga Parkinson yang tinggal di sini. Tak adapangeran, tak ada bangsawan atau putri-putri ningrat.Keluarga Parkinson adalah keluarga pedagang. Sangat kaya,

    tapi tak ada yang luar biasa, kan?""Tergantung," kata Tuppence. Dia menambahkan, "Akurasa aku harus""Ya, sebaiknya Nyonya pergi sekarang.""Ya, terima kasih. Rasanya aku tak perlu topi. Rambutkusudah kusut."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Nyonya sih, berdiri di pojokan yang banyak sarang labahlabahnya.Nanti biar saya bersih-kan."Tuppence turun sambil berlari.

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    27/143

    "Alexander berlari-lari turun di sini," katanya Berkali-kaliaku rasa. Dan dia tahu 'dia salah satu dari kami'. Aku ingintahu-ingin tahu lebih banyak sekarang."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/8. Nyonya Griffin"Saya senang sekali Anda dan suami Anda tinggal di desakami, Nyonya Beresford," kata Nyonya Griffin sambil menuangteh. "Gula? Susu?"Dia menyorongkan sepiring sandwich dan Tuppence punmengambil sepotong."Lain rasanya kalau kita tinggal di suatu tempat di manakita punya persamaan dengan tetangga-tetangga yang baik.Anda pernah tahu tempat ini sebelumnya?""Tidak," kata Tuppence. "Sama sekali tidak. Kami telahmelihat banyak rumah dengan pemandangan di sekitarnyadan detilnya disebutkan oleh agen-agen rumah- Tentu sajamereka suka memberikan keterangan yang berlebih-lebihan.Misalnya 'Penuh Dengan Keindahan Masa lalu"Saya tahu," kata Nyonya Griffin. "Saya tahu pasti.Keindahan masa lalu berarti bahwa kita harus mengganti atapdan keadaan ruangan-ruangannya lembap sekali. Dan istilah'telah dimodernisasi secara menyeluruh'kita semua tahuartinya. Banyak tetek-bengek yang tidak kita inginkan, danbiasanya banyak pemandangan jelek dari jendela. Biasanya

    rumah-rumah ini tersembunyi. Tapi The Laurels termasukrumah yang. bagus. Tapi saya rasa Anda harus banyakmemperbaikinya. Setiap orang pasti dapat giliran untukmelakukannya.""Saya rasa dahulu banyak keluarga yang berbeda-bedayang tinggal di sana," kata Tuppence."Oh, ya. Sekarang ini tak ada orang yang tinggal lama disuatu tempat, kan? Keluarga Cuthbertson pernah tinggal disana. Sebelumnya keluarga Redland. Dan sebelumnyaSeymour. Dan setelah itu keluarga Jones."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Kami berpikir-pikir kenapa rumah itu diberi nama TheLaurels," kata Tuppence.

    "Oh, itu hanya nama yang biasa suka diberikan orang padasebuah rumah. Barangkali kalau kita melihat sejarahnyawaktu ditinggali keluarga Parkinson, di sana memang banyakpohon salam. Barangkali di kiri-kanan jalan setapak menujurumah itu ditumbuhi pohon salam termasuk yang daunnyaberbintik-bintik. Saya tak suka salam berbintik-bintik.""Saya juga tidak," kata Tuppence. "Kelihatannya Banyakkeluarga Parkinson di sini.""Oh, ya. Saya rasa mereka cukup lama tinggal di situ.Lebih lama dari yang lain.""Tapi tak ada yang bisa cerita banyak tentang mereka.""Yah... itu kan sudah lama sekali. Yabarangkalihmsetelahkejadian itu... ada perasaan tak enak. Tak heran

    memang kalau rumah itu lalu dijual.""Rumah itu dulu punya reputasi jelek, ya?" kata Tuppence,cepat menangkap kesempatan. "Apa rumah itu semacamrumah gila dulunya?""Oh, bukan. Bukan rumahnya. Bukan. Tapi orangorangnya.Adayasesuatu yang memalukantapi itu waktuPerang Dunia Pertama. Tak seorang pun percaya. Nenek sayabiasa bicara tentang hal itu, yaitu tentang rahasia-rahasiaangkatan lauttentang sebuah kapal selam baru. Ada seoranggadis yang tinggal dengan keluarga Parkinson. Menurut cerita,

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    28/143

    dia terlibat dalam soal itu.""Namanya Mary Jordan?" tanya Tuppence."Ya-ya, betul. Setelah itu mereka mencurigainya, merekapikir itu bukan namanya yang sebenarnya. Saya rasa adaorang yang sudah lama mencurigainya. Anak itu juga curiga.Alexander. Anak yang baik. Sangat cerdas."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/BAGIAN KEDUA9. Cerita dari Masa SilamTuppence memilih-milih kartu ulang tahun. Sore itu hujandan kantor pos hampir kosong. Orang-orang hanyamemasukkan surat dalam kotak pos yang ada di luar, tapi adajuga yang masuk sebentar hanya untuk membeli prangko.Setelah itu mereka biasanya cepat-cepat pulang. Waktuseperti itu bukanlah waktu berbelanja yang menyenangkan.Tapi Tuppence memang memilih waktu sepi ini.Gwenda, yang dikenalnya dengan mudah dari ceritaBeatrice, membantunya dengan gembira. Gwenda memangpantas menjadi pelayan di bagian penjualan alat-alat rumahtangga dan barang pecah-belah di situ. Seorang wanita tuaberambut abu-abu sekarang mengambil alih tugas-tugaspegawai kantor pos di situ. Dan Gwenda yang suka bicara danselalu senang menghadapi orang-orang baru, gembira ada di

    antara kartu-kartu Natal, kartu Valentine, kartu pos-kartu poslucu, kertas surat dan alat-alat tulis, bermacam-macam coklat,dan barang-barang pecah belah kecil untuk keperluan rumahtangga. Dia dan Tuppence segera menjadi akrab."Saya senang rumah itu dihuni lagi. Maksud saya, PrincesLodge.""Apa bukan The Laurels namanya?""Bukan. Saya rasa namanya bukan itu lagi. Rumah-rumahdi sini sering berganti nama. Orang-orang suka memberi namarumah mereka.""Ya, memang begitu," kata Tuppence. "Kami pun sudahberpikir-pikir untuk memberi nama. Oh ya, kata Beatrice Andatahu banyak tentang Mary Jordan yang pernah tinggal di sini."

    Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Saya tidak kenal dia, tapi saya pernah dengar ceritatentang dia. Waktu perang, tapi bukan perang yang terakhir.Perang pertama waktu banyak balon zeppelin.""Ya, saya ingat tentang balon-balon zeppelin," kataTuppence."Tahun sembilan belas lima belas atau sembilan belasenam belasdi London.""Saya ingat waktu pergi ke toko khusus tentara waktu itudengan nenek saya. Lalu ada sirene tanda bahaya.""Mereka sering datang malam-malam, kan? Pastimenakutkan.""Sebetulnya tidak juga," kata Tuppence. "Orang-orang

    biasanya lalu ribut. Zeppelin tidak berbahaya seperti bomterbang dalam perang terakhir. Waktu itu rasanya kita selaludiikuti bom itu ke mana-mana.""Terpaksa menginap di stasiun bawah tanah, ya? Sayapunya teman di London. Dia biasa tidur di stasiun bawahtanah. Kalau tidak salah di Warren Street. Setiap orangbiasanya memilih stasiun bawah tanah tertentu untukmengungsi di.malam hari.""Saya tidak ada di London waktu perang terakhir yanglalu," kata Tuppence. "Dan saya rasa saya tak akan senang

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    29/143

    bermalam di stasiun bawah tanah." ."Tapi teman saya si Jenny itu, wah dia suka sekali.Katanya menyenangkan. Katanya orang harus punya tempattertentu, dan tempat itu akan selalu disisihkan untuknya. Diamembawa sandwich dan makanan, lalu bercakap-cakapdengan orang lain sepanjang malam. Kereta api datang danpergi sampai pagi. Dia bilang, dia merasa sedih waktu perangselesai. Karena dia harus pulang dan di rumah keadaan terasamembosankan."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Tahun sembilan belas empat belas kan tak ada bomudara. Hanya balon zeppelin," kata Tuppence.Kelihatannya Gwenda tak tertarik pada balon zeppelin."Saya. tadi tanya tentang Mary Jordan," kata Tuppence."Beatrice cerita, Anda tahu banyak tentang dia.""Sebenarnya tidak, saya hanya pernah mendengarnamanya disebut-sebut satu dua kali. Tapi itu sudah lamasekali. Nenek saya bilang gadis itu berambut emas dan amatindah. Dia orang Jermansalah seoiang Frowline-frowlineitu yang mengasuh anak-anak kecilseperti perawat. Diapernah bekerja pada sebuah keluarga Angkatan Laut. Sayarasa di Skotlandia. Setelah itu dia kemari, bekerja padakeluarga Park atau Perkin. Biasanya dia mendapat satu harilibur tiap minggu. Biasanya dia ke London kalau libur, sambil

    membawa sesuatu.""Sesuatu itu apa?" tanya Tuppence."Saya tak tahu. Tak ada yang cerita. Barangkali sesuatuyang dia curi.""Apa dia pernah kepergok mencuri?""Oh, tidak. Saya rasa mereka mulai mencurigainya. Tapidia sakit dan meninggal sebelum ada bukti.""Bagaimana meninggalnya? Dia meninggal di sini apa dirumah sakit?""Tidak. Saya rasa waktu itu tak ada rumah sakit.Kesejahteraan belum diperhatikan waktu itu. Ada yangmengatakan karena suatu kesalahan yang dibuat oleh koki.Dia membawa pulang daun foxglove yang dikiranya bayam

    atau selada? Oh, tidak. Saya rasa orang lain lagi. Ada yangmengatakan daun nightshade yang beracun. Tapi saya takpercaya, karena semua orang tahu nightshade itu kan sejenistanaman berry. Yasaya rasa daun foxglove itulah yangdibawa masuk dari kebun karena keliru. Foxglove adalahKang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Digoxoeh, atau nama lain yang bunyinya Digityangbunyinya seperti jari tangan. Daun itu mematikanberacun.Dokter memang datang dan mencoba menolongnya. Tapiterlambat.""Apa banyak orang di rumah waktu kejadian itu?""Oh, saya rasa banyakya, karena selalu ada orangmenginap di situ. Begitu ceritanya. Ada anak-anak, tamu-tamu

    yang berakhir pekan, dan perawat, dan guru privat. Danserombongan orang lain. Tapi saya sendiri tidak melihat halitu. Ini cuma cerita nenek saya. Juga Tuan Bodlicott tua itu.Dia suka cerita ini-itu. Itu, tukang kebun tua yang sukabekerja di sana-sini. Dia dulu tukang kebun di sana. Danorang-orang menyalahkan dia karena keliru membawa masukdaun beracun itu. Tapi sebenarnya bukan dia yang membawadaun itu. Ada seseorang yang ingin membantu memetik sayurdi kebun, dan membawanya masuk serta memberikannyapada koki. Ya, bayam, selada, dan semacamnya kan hampir

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    30/143

    sama. Saya rasa orang itu tidak begitu tahu bedanya. Padapemeriksaan dikatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi karenabayam itu tumbuh di dekat digidigit apa sih. Saya rasamereka melihat kedua macam daun itu, bahkan mengikatnyajadi satu. Tapi memang menyedihkan. Nenek bilang gadis itucantik dan berambut emas.""Dan gadis itu selalu ke London tiap minggu? Tentunya diadapat hari libur?""Ya. Dia punya banyak teman di sana. Dia kan orangasingkata Nenev.. ada yang bilang dia itu mata-mataJerman.""Apa memang begitu?""Saya rasa tidak. Pria-pria suka pada dia. Itu, para perwiraAngkatan Laut dan perwira-perwira di Pangkalan MiliterShelton. Dia punya satu atau dua teman di sana. Di pangkalanmiliter itu."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/"Apa dia memang mata-mata?""Saya rasa tidak. Nenek saya kan cerita. Itu kata orang.Dan kejadiannya bukan pada perang terakhir, tapi yangpertama. Jadi sudah bertahun-tahun yang lalu.""Aneh," kata Tuppence. "Dalam situasi perang memangmudah terjadi kekacauan. Aku kenal seorang laki-laki tua yangpunya seorang teman yang terseret dalam kancah Perang

    Waterloo.""Wah, luar biasa. Itu sebelum tahun sembilan belas empatbelas. Waktu itu orang biasa punya perawat orang asingbiasanya disebut Mamselle atau Frowline. Dia baik pada anakanak,kata Nenek. Setiap orang suka padanya.""Waktu itu dia tinggal di sini, di The Laurels?""Waktu itu bukan itu namanyasaya rasa bukan itunamanya. Dia tinggal pada keluarga Parkinson atau Perkin,kalau tak salah," kata Gwenda. "Kalau sekarang ini, yah...seperti gadis mondok. Asalnya dariah, itu, tempat orangmenjual kue-kue terkenal itudijual di Fortnum dan Masonkuekue mahal untuk pesta. Setengah Prancis setengahJerman, kata orang."

    "Strasbourg?" tanya Tuppence."Yaya, itu namanya. Gadis itu suka melukis. Dia bahkanmelukis salah seorang nenek saya. Kata Nenek Fannyneneksaya ituitu membuatnya kelihatan tua. Dia juga melukissalah seorang anak Parkinson. Nyonya Griffin masihmenyimpan gambarnya. Anak laki-laki Parkinson itumenemukan sesuatu tentang dia. Maksud saya, anak yangdilukis itu. Dia anak baptis Nyonya Griffin.""Apa dia Alexander Parkinson?""Ya, betul. Dia dikubur dekat gereja."Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/10. Berkenalan dengan Mathilde, Truelove, dan KKEsok paginya Tuppence mencari seorang lelaki yang

    sangat dikenal di desa itu yang biasa dipanggil Pak Isaac tua,atau dalam suasana formalkalau ada yang ingatdisebutTuan Bod-licott. Isaac Bodlicott merupakan salah seorangyang sangat dikenal di desa itu. Dia dikenal karena umurnya.Dia merasa berumur sembilan puluh (tak banyak yangpercaya)dan dia dapat melakukan bermacam-macamperbaikan kecil. Kalau ada yang memanggil tukang pipa airtapi tak mendapat jawaban, maka orang biasanya akanmemanggil si tua Isaac Bodlicott tanpa peduli apa dia punyakemampuan untuk memperbaiki kerusakan itu. Dan dia

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    31/143

    melakukannya karena selama hidupnya dia terbiasamenghadapi problem-problem sanitasi, air mandi, alatpemanas, alat-alat listrik, dan sebagainya Dan upah yangdimintanya pun sesuai dengan upah tukang-tukangprofesional. Pekerjaannya bahkan sering lebih baik. Dia bisamenangani pekerjaan tukang kayu, bisa membetulkan kuncikuncidan bisa menggantung lukisan-lukisanwalaupunkadang-kadang agak miringdia tahu tentang per kursi yangsudah rusak. Yang kurang menyenangkan dari Tuan Bodlicottialah kelancaran percakapannya yang selalu terganggu olehkebiasaan membetulkan gigi palsunya, sehingga ucapannyakurang jelas. Ingatannya tentang penghuni desa di masa lalutak terbatas. Jadi orang sering ragu-ragu akan kebenaran apayang dikatakannya. Tapi Tuan Bodlicott bukanlah orang yangdengan sendirinya suka mengoceh tentang kejadian menarikdi masa lampau. Biasanya dia akan memulai, kalau kitakatakan tentang sesuatu yang mengingatkannya padakejadian-kejadian di masa lampau."Anda pasti heranpastikalau saya cerita tentang apayang saya ketahui tentang dia. Yah, Anda kan tahu, semuaorang bilang tahu tentang dia, tapi mereka keliru. Keliru besar.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Sebetulnya kakak perempuannya. Ya, dia. Gadis itukelihatannya baik. Dan yang menunjukkan adalah anjing

    tukang daging itu. Dia mengikuti gadis itu pulang. Ya. Tapi itumemang bukan rumahnya sendiri. Ah, saya bisa cerita lebihbanyak tentang itu. Lalu ada Nyonya Atkins tua. Tak ada yangtahu dia menyimpan pistol di rumahnya. Tapi saya tahu. Sayatahu karena saya pernah memperbaiki lemari lacinya yangtinggi. Ya, betul. Lemari yang berlaci-laci. Nah, dia berumurtujuh puluh lima. Dan di laci itu laci-yang saya betulkanengsel dan kuncinya di situ ada pistol. Dibungkus. Bersamadengan sepasang sepatu wanita. Sepatu wanita bernomortiga. Atau nomor dua, barangkali. Dari satin putih. Kakinyakecil. Katanya sepatu nenek buyutnya, yang dipakai waktumenikah. Barangkali. Tapi ada yang bilang dia membelinya ditoko barang-barang unik. Tapi saya sendiri tak tahu. Dan ada

    pistol itu, yang dibungkus. Ya. Mereka bilang, anak laki lakinyayang membawa pulang pistol itu. Dari Afrika Timur. Anak ituke sana untuk berburu gajah atau apa. Dan waktu dia pulangdia membawa pistol itu. Dan Anda tahu apa yang biasadilakukan oleh nyonya tua itu? Anak laki lakinya mengajari diamenembak. Wanita itu biasa duduk di depan jendela melihatke luar. Dan kalau dia melihat ada orang datang mendekat,dia akan menembak salah satu sisinya. Ya. Dia membuatmereka lari ketakutan. Dia bilang dia tak ingin ada orang yangdatang dan mengganggu burung-burungnya. Dia memangcinta burung. Dan dia tak pernah menembak burung. Tidak,dia tak mau melakukan hal itu. Lalu ada cerita tentang NyonyaLetherby. Hampir saja tertangkap basah. Ya. Mencopet.

    Sangat pintar kata mereka. Dan kaya."Setelah minta Tuan Bodlicott mengganti genteng kaca dikamar mandi, Tuppence berpikir-pikir apakah dia bisamengalihkan pembicaraan tentang kejadian-kejadian di masalalu yang bisa berguna untuk mengorek misteri harta karunatau rahasia yang tersembunyi di rumah itu.Kang Zusi Website http://cerita-silat.co.cc/Si tua Isaac Bodlicott cukup ringan kaki untuk datang danmembantu perbaikan-perbaikan di rumah tetangga baru itu.Dia memang senang bertemu dengan orang-orang baru. Dan

  • 7/27/2019 1973 Gerbang Nasib.txt

    32/143

    dia senang bertemu dengan orang-orang yang belum pernahmendengar cerita-cerita tentang kejadian-kejadian di masalampau di desa itu. Orang-orang yang pernah mendengarceritanya itu biasanya tak ingin mendengar lagi cerita yangsama. Tapi orang-orang baru? Mereka biasanyamenyenangkan. Dia suka cerita. Juga tentang hal-hal yangpernah dilakukannya untuk orang-orang di desa itu. Dan diasuka memberi komentar.'"Untung si Joe tua itu tidak luka. Berbahaya, bisa merobekmukanya.""Ya, betul.""Ada pecahan kaca yang harus dibersihkan di lantaiNyonya.""Ya, tapi belum ada waktu," kata Tuppence."Ah, tapi kita tak boleh ceroboh dengan pecahan kaca.Anda kan tahu. Kena sedikit saja rasanya tak keruan. Bisamembuat orang mati kalau sampai masuk aliran darah. Sayaingat Nona Lavinia Shotacomb. Anda pasti tak percaya..."Tapi Tuppence tak tertarik pada Nona Lavinia Shotacomb.Dia pernah mendengar ceritanya dari orang lain. Wanita ituberumur tujuh atau delapan puluh tahun. Dia tuli dan hampirbuta."Saya rasa," kata Tuppence cepat-cepat, sebelum si tuacerita lebih banyak tentang Lavina Shotacomb, "Anda tahu

    banyak tentang siapa-siapa yang pernah tinggal di rumah inidan cerita-cerita menarik tentang mereka.""Ahsaya memang tidak muda lagi. Delapan puluh limalebih. Hampir sembilan puluh.