bab ii landasan teori h. penelitian relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/aenun fauziyah bab ii.pdf ·...

20
BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevan Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan membaca dengan menggunakan metode PQ4R sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Lina Indriyani tahun 2012 dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Cipari Tahun Ajaran 2011-2012. Hasil penelitian ini dari prasiklus, siklus I dan siklus II yaitu pada pretest siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 6 orang atau 17,14% dan nilai rata-ratanya adalah 63,4. Pada post test siklus I siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 15 orang atau 42,85% dan nilai rata-ratanya adalah 69,6. Pada post test siklus II siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 26 orang atau 72,22% dan nilai rata- ratanya adalah 72,5. Analisis di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai tuntas belajar pada setiap siklus mengalami peningkatan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di SMP N 1 Baturraden sedangkan penelitian terdahulu yaitu di SMP Negeri 1 Cipari. Pada penelitian sebelumnya mengkaji tentang kemampuan membaca pemahaman sedangkan pada penelitian yang dilakukan peneliti mengkaji tentang kemampuan membaca efektif siswa. Jika hasil penelitian sebelumnya dari prasiklus, siklus I dan siklus II yaitu pada pretest siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 6 orang atau 17,14% dan nilai rata-ratanya adalah 63,4. Berbeda dengan penelitian 7 Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Upload: phamdung

Post on 22-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

H. Penelitian Relevan

Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan membaca dengan menggunakan

metode PQ4R sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Lina Indriyani tahun 2012

dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan

Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

VIII E SMP Negeri 1 Cipari Tahun Ajaran 2011-2012. Hasil penelitian ini dari

prasiklus, siklus I dan siklus II yaitu pada pretest siswa yang memperoleh ketuntasan

belajar sebanyak 6 orang atau 17,14% dan nilai rata-ratanya adalah 63,4. Pada post

test siklus I siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 15 orang atau

42,85% dan nilai rata-ratanya adalah 69,6. Pada post test siklus II siswa yang

memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 26 orang atau 72,22% dan nilai rata-

ratanya adalah 72,5. Analisis di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai

nilai tuntas belajar pada setiap siklus mengalami peningkatan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak

pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di SMP N 1

Baturraden sedangkan penelitian terdahulu yaitu di SMP Negeri 1 Cipari. Pada

penelitian sebelumnya mengkaji tentang kemampuan membaca pemahaman

sedangkan pada penelitian yang dilakukan peneliti mengkaji tentang kemampuan

membaca efektif siswa. Jika hasil penelitian sebelumnya dari prasiklus, siklus I dan

siklus II yaitu pada pretest siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak 6

orang atau 17,14% dan nilai rata-ratanya adalah 63,4. Berbeda dengan penelitian

7

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

8

yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada pretest siswa mencapai rata-rata kemampuan

membaca yaitu 129 kpm. Kemudian dilihat dari kemampuan membaca cepat

mencapai 172 kpm dan rata-rata pada kemampuan pemahaman yaitu 72,26. Pada

penelitian sebelumnya post test siklus I siswa yang memperoleh ketuntasan belajar

sebanyak 15 orang atau 42,85% dan nilai rata-ratanya adalah 69,6. Pada penelitian

yang dilakukan peneliti, post test siklus I mencapai rata-rata kemampuan membaca

efektif yaitu 147 kpm. Kemudian dilihat dari rata-rata kemampuan membaca cepat

mencapai 191 dan rata-rata kemampuan pemahaman yaitu 78,81. Pada penelitian

sebelumnya post test siklus II siswa yang memperoleh ketuntasan belajar sebanyak

26 orang atau 72,22% dan nilai rata-ratanya adalah 72,5. Pada penelitian yang

dilakukan peneliti, hasil post test siklus II siswa yang mencapai rata-rata kemampuan

membaca efektif yaitu 257 kpm. Kemudian dilihat dari rata-rata kemampuan

membaca cepat mencapai 295 kpm dan rata-rata kemampuan pemahaman mencapai

85,23.

Selain itu, penelitian serupa juga dilakukan oleh Dina Mayasari nim

107015001969 tahun 2011 dengan judul penelitiannya “Penerapan Metode

Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 3

Tanggerang Selatan)”. Hasil penelitian ini siklus I ketuntasan belajar yang dicapai

yaitu sebanyak 86,8% dan siklus II sebanyak 100%. Perbedaan dalam penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu terletak pada lokasi yang akan

diteliti dan bidang kajian yang diteliti. Pada penelitian sebelumnya lokasi yang

diteliti yaitu di SMPN 3 Tanggerang Selatan sedangkan penelitian yang dilakukan

peneliti yaitu di SMP N 1 Baturaden. Bidang kajian yang diteliti sebelumnya meneliti

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

9

tentang hasil belajar siswa sedangkan penelitian yang dilakukan meneliti tentang

kemampuan membaca efektif siswa. Jika hasil dalam penelitian sebelumnya dari

siklus I mencapai 86,8% dan siklus II sebanyak 100% maka berbeda dengan hasil

yang dicapai dalam penelitian yang dilakukan peneliti yaitu pada siklus I mencapai

rata-rata kemampuan membaca efektif yaitu 147 kpm dan pada siklus 2 yaitu 257

kpm. Sedangkan, dalam ketuntasan belajar dari siklus 1 yaitu 66,67% dan siklus II

yaitu 93,93%.

I. Kemampuan Membaca Efektif

Kemampuan membaca efektif merupakan salah satu kemampuan seseorang

dalam membaca cepat sebuah bacaan sekaligus memahami sebuah bacaan tersebut.

Menurut Setiawan (2010:1), membaca yang efektif yakni membaca dengan aktif

untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Membaca dengan aktif bisa

menggunakan waktu anda secara efisien dan efektif. Hal ini berarti dalam membaca

tidak hanya kecepatannya yang menjadi patokan, namun juga disertai pemahaman

bacaan. Membaca cepat merupakan sistem membaca dengan memperhitungkan

waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila

seseorang dapat membaca dengan waktu yang sedikit dan pemahaman yang tinggi

maka seseorang tersebut dapat dikatakan pembaca cepat.

Seseorang mampu membaca cepat ketika orang tersebut mengerti untuk apa

dia membaca, sehingga dia tahu kapan harus menambah kecepatan membaca, kapan

harus membaca dengan kecepatan normal, dan tahu kapan harus memperlambat

kecepatannya dalam membaca. Menurut Nurhadi (2010: 29), bukan hanya kecepatan

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

10

yang terpenting tetapi juga harus diikuti oleh pemahaman terhadap bacaan.

Pemahaman itu cukup memadai bila dapat menjawab pertanyaan bacaan antara 40-

60%. Menurut Nurhadi (2016: 71), ada dua hal yang menjadi perhatian dalam

membaca cepat, yaitu kecepatan yang memadai dan pemahaman yang tinggi.

Seorang pembaca cepat tidak berarti menerapkan kecepatan membaca itu pada setiap

keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya. Namun, pembaca cepat tahu

kapan melakukan kecepatan tinggi, kapan memperlambat, kapan harus berhenti

sejenak, kapan kemudian melaju lagi, dan seterusnya.

Dalam membaca cepat terkandung pemahaman yang cepat pula. Seorang

pembaca yang baik akan mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk

mencapai tujuannya. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami

bahan bacaan. Soedarso (2010: 18) mengatakan “Kecepatan membaca pun harus

fleksibel artinya kecepatan tidak harus selalu sama. Adakalanya kecepatan itu

diperlambat. Hal itu tergantung pada bahan dan tujuan kita membaca”.

Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam.

Tingkat kesulitan bahan bacaan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat

pemahaman terhadap isi bacaan. Seseorang yang mempunyai kemampuan membaca

cepat harus mampu memahami isi bacaan yang dibacanya secara baik dengan

mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan. Mereka dapat mengetahui

makna yang terdapat dalam bacaan, sekaligus memahami persepsi makna secara

kontekstual untuk membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada

pengalamannya. Jadi, seseorang yang telah mampu membaca cepat ditandai dengan

kemampuan membaca yang cepat dalam waktu yang singkat.

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

11

J. Pengertian Membaca

Membaca adalah aktivitas. Oleh karena itu, kegiatan ini juga harus dilakukan

dengan aktif untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Salah satu hal yang

menunjukkan bahwa kita membaca secara aktif adalah kita memiliki sesuatu yang

ingin kita raih dari aktivitas membaca, mungkin informasi, mungkin juga

pemahaman (Setiawan, 2010: 4). Membaca juga dapat meningkatkan pemahaman

seseorang terhadap bacaan. Membaca juga salahsatu kegiatan untuk menemukan

informasi.

Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7). Membaca pun dapat diartikan

sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita

sendiri dan terkadang dengan orang lain. Salah satunya yaitu mengkomunikasikan

makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Membaca dapat

pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang

tersurat. Memahami yang tersirat dalam yang tersurat artinya melihat pikiran yang

terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.

Menurut Dalman (2014: 1) membaca merupakan kegiatan atau proses

menerapkan sejumlah keterampilan mengolah teks bacaan dalam rangka memahami

isi bacaan. Oleh sebab itu, membaca dapat dikatakan sebagai kegiatan memperoleh

informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis dalam tuturan bahasa tulis. Di

sini membaca berarti memahami teks bacaan baik secara literal, interpretatif, kritis,

maupun kreatif. Membaca dapat pula dikatakan sebagai suatu proses dalam

memperoleh informasi dengan menggunakan teknik membaca yang sesuai dengan

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

12

bahan bacaan agar informasi yang didapat sesuai dengan tujuan membaca. Oleh

karena itu, membaca harus sesuai dengan tujuannya.

Kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang

dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Jika dalam kegiatan menyimak

diperlukan pengetahuan tentang sistem bunyi bahasa yang bersangkutan, dalam

kegiatan membaca diperlukan pengetahuan tentang sistem penulisan, khususnya yang

menyangkut huruf dan ejaan. Penyampaian informasi melalui sarana tulis untuk

berbagai keperluan dalam abad modern ini merupakan suatu hal yang tak dapat

ditinggalkan. Berbagai informasi berupa berita, cerita ataupun ilmu pengetahuan, dan

lain-lain, sangat efektif diumumkan melalui sarana tulisan, baik dalam bentuk surat

kabar, majalah, surat selebaran, buku-buku cerita, buku pelajaran, literatur dan

sebagainya. Dengan demikian, aktivitas membaca tentang berbagai sumber informasi

tersebut akan sangat membuka dan memperluas dunia dan horison seseorang

(Nurgiyantoro, 2001: 246-247).

Dari beberapa pengertian membaca dapat disimpulkan bahwa kegiatan

membaca pada intinya merupakan kegiatan memperoleh informasi dari suatu bacaan.

Pada dasarnya membaca itu sangat penting karena dibutuhkan setiap orang untuk

mendapatkan informasi. Dalam kegiatan membaca juga bertujuan untuk menambah

wawasan pengetahuan setiap orang. Semakin banyak yang kita baca semakin

banyak pula wawasan pengetahuan yang kita dapatkan dari bacaan yang kita baca.

Maka dari itu, membaca sangatlah penting diterapkan untuk semua orang dalam

kehidupannya.

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

13

K. Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh

informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tidak ada gunanya dapat

membaca dengan cepat akan tetapi tidak dapat memahami isi bacaan dengan

memadai. Ada beberapa tujuan utama dalam membaca. Dalman (2014: 2)

mengatakan bahwa tujuan membaca, yaitu :

(1) membaca untuk studi, (2) membaca untuk usaha, (3) membaca untuk

kesenangan. Dalam hal ini, tujuan membaca perlu ditetapkan sebelum kita

membaca. Dengan menetapkan tujuan membaca sebelum membaca sebuah

teks, pembaca akan lebih fokus dan lebih mudah memahami teks yang

dibacanya. Oleh sebab itu, tujuan membaca yang jelas akan mempermudah si

pembaca mencari bahan bacaannya dan ia pun akan lebih mudah

mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan membaca yaitu untuk memperoleh

informasi dari sebuah bacaan dan menambah wawasan pengetahuan. Dengan

demikian, untuk mencapai tujuan membaca tidak hanya diperlukan keterampilan

memahami yang tersurat saja, tetapi juga pemahaman yang tersirat dalam bacaan.

Membaca juga erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif kita

dalam membaca. Pada intinya semakin banyak membaca, semakin bertambah ilmu

pengetahuan informasi yang didapatkan. Selain itu, untuk memahami ide dan

kemampuan menangkap makna dalam bacaan secara utuh.

L. Cara Meningkatkan Kecepatan Membaca

Kecepatan membaca seseorang tidaklah sama. Hal ini sesuai dengan pendapat

Soedarso (2010: 18-19) yang mengemukakan bahwa kecepatan membaca tidaklah

sama, sifatnya fleksibel ada yang cepat, ada yang lambat. Hal itu tergantung pada

bahan dan tujuan membaca. Membaca bacaan untuk rekreasi dan membaca untuk

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

14

kerja analitis, tentu berbeda kecepatannya. Pembaca yang efesien mempunyai

kecepatan bermacam-macam, sesuai dengan bahan yang dihadapi dan keperluannya.

Menurut Nurhadi (2010: 30), beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan

membaca antara lain:

1. Biasakan untuk membaca pada kelompok-kelompok kata. Hindari

membaca kata demi kata. Bila ini kebiasaan Anda, ubahlah cara membaca

itu dengan melihat satuan kalimat yang lebih tinggi dari kata. Misalnya

melihat frasa demi frasa dengan demikian Anda memperkecil jumlah

aspek bacaan yang perlu dilihat. 2. Jangan mengulang-ulang kalimat yang telah dibaca. Kebiasaan umum

yang sering menghambat kecepatan membaca adalah bila kita selalu mengulang-ulang apa yang telah dibaca. Biasanya ini akibat tidak dapat memahami kata, frasa, atau kalimat yang baru dibaca. Kemudian kita mengulang. Jelas ini memboroskan waktu.

3. Jangan selalu berhenti lama di awal baris atau kalimat. Ini akan memutuskan hubungan makna antarkalimat atau antarparagraf. Kita bisa lupa dengan apa yang baru dibaca. Berhentilah agak lama di akhir-akhir bab, atau sub bab atau bila ada judul baru.

4. Cari kata-kata kunci yang menjadi tanda awal dari adanya gagasan utama sebuah kalimat.

5. Abaikan saja kata-kata tugas yang sifatnya berulang-ulang. Misalnya, kata-kata seperti : yang, di, dari, pada, se, dan sebagainya.

6. Jika dalam penulisan bacaan itu dalam bentuk kolom-kolom kecil (seperti

disurat kabar), arah gerak mata bukan ke samping secara horizontal, tetapi

ke bawah (vertikal). Arahkan pandangan bola mata itu ke bawah lurus.

M. Cara mengukur kecepatan membaca

Menurut Nurhadi (2016: 81-83), untuk mengukur kecepatan membaca siswa

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : (1) cara perseorangan, (2) cara

berkelompok.

1. Cara Perseorangan

Untuk mengukur kecepatan membaca secara perseorangan dapat dibagi

menjadi dua, yaitu mengukur kecepatan membaca dengan perangkat tes yang sudah

baku dan mengukur kecepatan membaca dengan bacaan bebas (Nurhadi, 2016: 81).

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

15

a. Cara Pertama

Berikut adalah petunjuk cara mengukur kecepatan membaca perseorangan

dengan perangkat tes yang sudah baku. Perangkat tes yang sudah baku yaitu bahan

bacaannya sudah ditentukan bukan dengan bacaan bebas.

1) Siapkan perangkat tes membaca yang sudah baku yaitu perangkat tes

bahan bacaan yang sudah ditentukan.

2) Ikuti tahap demi tahap petunjuknya, lalu bacalah bacaan itu dengan

kecepatan tinggi.

3) Ujilah pemahaman anda juga. Uji pemahaman dengan soal essay yang

sudah disediakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman.

4) Lihat hasilnya.

(Nurhadi, 2016: 81)

b. Cara Kedua

Selain cara pertama, di bawah ini adalah cara kedua untuk mengukur

kecepatan membaca.

1) Siapkan bacaan bebas. Pilih teks bacaan yang tidak terlalu panjang, antara

400-1000 kata.

2) Siapkan arloji atau stopwatch.

3) Bacalah seluruh teks bacaan dengan kecepatan yang menurut anda

memadai, sesuai dengan kebiasaan anda.

4) Hitunglah jumlah waktu yang anda gunakan untuk membaca teks itu

secara keseluruhan. Jadikan detik. Misalnya, 3 menit 45 detik sama

dengan 225 detik.

5) Hitunglah jumlah kata dalam teks itu secara keseluruhan.

6) Bagilah jumlah kata secara keseluruhan dengan jumlah detik yang anda

perlukan untuk menyelesaikan teks tersebut. Contoh :

Jumlah kata dalam teks adalah 426 kata. Waktu yang diperlukan untuk

membaca 3 menit 30 detik (sama dengan 210 detik). Maka akan diperoleh

angka :

x 60 detik = 121,7 atau 121 kata per menit.

(Nurhadi, 2016: 81-82)

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

16

2. Cara Kelompok

Selain cara perseorangan, kecepatan membaca dapat diukur dengan cara

berkelompok. Berikut petunjuk cara mengukur kecepatan membaca untuk

kelompok.

a. Bentuklah kelompok orang, siswa, atau peserta pelatihan membaca cepat.

Tempatkan mereka di suatu ruangan yang memadai dan nyaman.

b. Bapak/ibu guru/tutor/pelatih menulis angka satu hingga empat puluh lima

di papan tulis.

c. Bapak/ibu guru/tutor/pelatih/ memberi aba-aba secara serentak waktu

dimulainya membaca.

d. Setiap sepuluh detik, bapak/ibu guru/tutor/pelatih menghapus satu angka,

dimulai dari angka satu, dua, tiga dan seterusnya hingga angka empat

puluh lima.

e. Siswa/peserta yang sudah menyelesaikan bacaannya segera melihat angka

terakhir yang dihapus bapak/ibu guru/tutor/pelatih. Misalnya, siswa A

berakhir ketika angka yang dihapus terakhir adalah 20 maka waktu yang

dibutuhkan A untuk membaca teks tersebut 20 dikali 10 detik = 200 detik

(3 menit 20 detik).

(Nurhadi, 2016:82-83)

N. Metode PQ4R

Menurut Trianto (2009 : 150), metode PQ4R merupakan salah satu bagian

metode elaborasi. Metode elaborasi adalah proses penambahan penilaian,

sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Metode ini digunakan untuk

membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk mempelajari

sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Metode PQ4R adalah metode

yang diciptakan oleh Thomas & Robinson, yang merupakan singkatan dari

Preview, Questions, Read, Reflect, Recite, Review. Teknik PQ4R menurut

Anderson pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab

yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara lebih

mendalam dan luas.

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

17

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka

baca. P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah question

(bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflecty (refleksi), recite (tanya

jawab sendiri), dan review (mengulang secara menyeluruh). Siswa melakukan

preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan

pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru

dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama

membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga

memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka

panjang. Resitasi informasi dasar, khususnya bila disertai dengan beberapa bentuk

elaborasi, kemungkinan sekali akan memperkaya pengkodean (Trianto, 2009:147).

Menurut pendapat Abidin (2012:100), secara umum PQ4R bertujuan untuk

membantu siswa dalam (1) mengaktifkan dirinya mempelajari sebuah konsep melalui

kegiatan merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi tahapan belajar yang

dilaksanakannya, dan (2) menggunakan proses menulis sebagai alat untuk

mempelajari teks bacaan. Thomas dan Robison sebagai pencetus metode ini

menyatakan bahwa proses belajar dengan menggunakan metode ini akan

meningkatkan kemampuan pemahaman yang tinggi yang dilandasi oleh konsentrasi

yang baik pada saat membaca, dan mampu digunakan untuk mengingat informasi

dalam jangka waktu yang cukup lama. Metode ini dapat digunakan untuk membaca

semua jenis wacana. PQ4R dilahirkan atas asumsi bahwa pembaca dapat

mengembangkan keterampilan membacanya melalui pemahaman struktur bacaan dan

identifikasi kata kunci. Penerapan PQ4R akan membimbing pembaca mampu

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

18

melakukan aktivitas baca melalui tahapan membaca yang benar sehingga akan lebih

mudah memahami materi dan mampu mengingatnya dalam jangka waktu yang cukup

lama.

Menurut Wulandari (Muktima dan Haryudo, 2016: 464) dalam artikel

“Pengembangan dan Implementasi Perangkat Pembelajaran Kooperatif dengan

Metode Pendukung PQ4R Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa”, dalam

pelaksanaannya metode ini diawali dengan : (1) preview atau menemukan ide-ide

pokok dengan membaca selintas bahan ajar sehingga siswa mempunyai gambaran

awal, (2) question atau membuat daftar pertanyaan berdasarkan ide pokok yang telah

ditemukan, (3) read atau membaca secara detail bahan ajar yang telah diberikan oleh

guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya, (4) reflect atau

memahami bacaan dengan menghubungkan isi materi dengan pengetahuan yang telah

mereka miliki sebelumnya, (5) recite atau membawakan kembali materi dengan

konsep-konsep yang telah mereka miliki secara lisan maupun tulisan, (6) review

membaca ulang intisari dari seluruh bab sebagai jawaban atas pertanyaan yang teah

dibuat sebelumnya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Muslich (Aini, 2009: 505) dalam artikel “

Penerapan Strategi PQ4R untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Siswa

Kelas VIII MTS Muhammadiyah 1 Malang Tahun Pelajaran 2008/2009. Jika metode

yang digunakan guru benar dan disukai siswa, maka siswa akan tekun, rajin dan

antusias menerima pelajaran yang diberikan. Hal demikian akan membantu proses

pembelajaran menjadi lebih baik. Strategi PQ4R merupakan strategi membaca yang

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

19

didasarkan pada strategi Preview, Question, Read,State, dan Tes (PQRST) dan

strategi Survey,Question,Read, , Recite, dan Review(SQ3R). Strategi PQ4R adalah

salah satu strategi elaborasi yang paling banyak dikenal untuk membantu siswa

memahami dan mengingatkan materi yang dibaca sehingga dapat membantu Proses

Belajar Mengajar (PBM) di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku.

Adapun membaca buku tersebut bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab

demi bab suatu buku pelajaran mengatasi permasalahan siswa melalui langkah-

langkah strategi PQ4R siswa akan belajar secara bertahap dan terarah. Siswa juga

akan mendapatkan kesempatan lebih untuk melakukan kegiatan membaca intensif

secara kritis-kreatif. Dengan demikian, diharapkan siswa akan memperoleh pemahan

secara penuh atau menyeluruh atas materi pelajaran, sehingga dapat membantu

mengatasi dan bahkan meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa.

Penerapan strategi PQ4R oleh peneliti dan guru juga didasarkan dan efektif dalam

membantu siswa menghafal informasi dari bacaan untuk memperoleh pemahaman

secara penuh Strategi membaca PQ4R adalah kepanjangan dari preview, question,

read, reflect, recite, dan review.

Menurut Abidin (2012: 101), tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode PQ4R adalah sebagai berikut.

1. Tahap prabaca :

a. Mempersiapkan bahan bacaan. Guru mempersiapkan wacana yang akan dibaca

siswa. Selanjutnya, guru secara sepintas memperkenalkan wacana tersebut. Guru

juga harus memperkenalkan metode ini kepada siswa melalui penjelasan dan

pembagian kopian langkah-langkah PQ4R kepada masing-masing siswa.

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

20

b. Siswa membaca sekilas wacana. Siswa membaca sekilas wacana yang diberikan

guru.

c. Menyusun pertanyaan.

Berdasarkan hasil membaca sekilas yang dilakukannya, siswa menyusun

pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui proses membaca

(Abidin, 2012: 101).

2. Tahap Membaca :

a. Membaca dalam hati

Guna menjawab pertanyaan yang diajukannya, siswa membaca dalam hati

wacana yang diberikan guru. Kegiatan baca sebaiknya dilakukan dengan cara

membaca cepat. Kegiatan tersebut memudahkan siswa untuk mengingat apa yang

mereka baca. Selain itu, membuat siswa lebih berkonsentrasi saat membaca. Jika

menemukan jawaban, siswa membaca lambat wacana dan diperbolehkan sambil

menulis jawaban tersebut (Abidin, 2012: 101).

b. Refleksi

Pada tahap ini siswa membandingkan informasi yang telah diperolehnya/

skemata dengan informasi baru yang didapatkan dari hasil membaca. Proses berpikir

kreatif sangat berperan dalam tahapan ini, yakni siswa harus mampu

mengembangkan pengetahuan lama yang telah dimilikinya. Pengetahuan itu

dikembangkan saat mereka melakukan membaca cepat dan mengerjakan soal

pemahaman. Jadi, disini guru mendapatkan hasil kemampuan dari membaca cepat

dan pemahaman siswa. Selain mendapatkan hasil kemampuan siswa, guru juga

membandingkan hasil yang baru saja didapatkan dengan hasil yang sebelumnya

(Abidin, 2012: 101).

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

21

c. Menceritakan kembali

Pada tahapan ini siswa menyusun jawaban pertanyaan sebagai hasil

perpaduan antara pengetahuan lama yang dimilikinya dengan informasi baru yang

diperoleh dari kegiatan membaca. Selanjutnya menceritakan kembali isi wacana

tanpa melihat wacana. Menceritakan kembali bertujuan untuk membuat siswa

mengingat kembali isi wacana yang telah dibaca. Kegiatan ini mengetahui seberapa

jauh mereka memahami isi wacana yang mereka baca (Abidin, 2012: 101).

3. Tahapan Pascabaca

Pada tahap ini siswa menceritakan kembali pemahaman isi wacana dengan

kembali membaca sekilas yang diberikan guru atau sebaiknya hanya melihat catatan

yang dihasilkannya pada tahap menjawab pertanyaan (Abidin, 2012: 101). Startegi

yang dapat digunakan pada tahap pascabaca adalah belajar mengembangkan bahan

bacaan. Siswa membuat intisari atau ringkasan singkat dari wacana yang mereka

baca. Kemudian, siswa secara individu membacakan intisari tersebut. Pada tahapan

ini, siswa menjadi aktif karena berlomba-lomba untuk membacakan intisari.

I. Pembelajaran Membaca Efektif dengan Menggunakan Metode PQ4R

Menurut Trianto (2009: 151-153), langkah-langkah yang harus dilakukan

dalam strategi PQ4R adalah sebagai berikut.

1. Preview (Membaca selintas dengan cepat )

Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan

cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa yang memuat tentang materi

ekosistem peran dan interaksinya. Siswa dapat memulai dengan membaca topik-

topik, sub topik utama, judul dan subjudul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

22

suatu paragraf atau ringkasan pada akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa

dapat memeriksa setiap halaman dengan cepat, membaca satu dan dua kalimat di

sana sini sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari.

Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa.

Ide pokok ini akan memudahkan mereka memberi keseluruhan ide yang ada (Trianto,

2009: 151.

2. Question (Pertanyaan)

Langkah kedua yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri

untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Gunakan “judul dan sub judul

atau topik dan sub topik utama”. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata “apa,

siapa, mengapa dan bagaimana”. Jika pada akhirnya bab telah ada daftar pertanyaan

yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca terlebih dahulu. Pengalaman telah

menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk menjawab sejumlah

pertanyaan, maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati serta seksama serta

akan dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik (Trianto, 2009: 152).

3. Read (Membaca)

Baca karangan ini secara aktif yakni dengan cara pikiran siswa harus

memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Janganlah membuat catatan-catatan

panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan sebelumnya. Membaca dengan aktif dan cepat sesuai dengan waktu yang

diberikan oleh guru. Jangan mengulang kalimat yang sudah dibaca karena

menghambat waktu membaca (Trianto, 2009: 152).

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

23

4. Reflect (Refleksi)

Reflect bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga (read), tetapi

merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga tersebut. Selama membaca

siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi cobalah untuk memahami

informasi yang dipresentasikan. Cara yang harus diperhatikan untuk memahami yaitu

(1) menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui. (2)

mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau prinsip-

prinsip utama. (3) cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang

disajikan. (4) cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-

masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran tersebut (Trianto,

2009: 152).

5. Recite (Membuat Intisari)

Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan (mengingat)

kembali informasi yang telah dipelajari dengan butir-butir penting dengan nyaring

dan menanyakan serta menjawab pertanyaan-pertanyaan. Siswa membuat intisari

atau ringkasan secara singkat terhadap bacaan. Siswa dapat melihat kembali catatan

yang telah dibuat dan menggunakan kata-kata yang ditonjolkan dalam bacaan.

Intisari tersebut dikembangkan dengan bahasa sendiri. Jadi memudahkan siswa untuk

mengingat saat membacakan kembali intisari tersebut (Trianto, 2009: 153).

6. Review (Membacakan ulang Intisari)

Pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan singkat (inti

sari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi bacaan bila perlu dan

sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pada langkah-langkah

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

24

strategi belajar PQ4R yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa strategi belajar

ini dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran, terutama terhadap

materi-materi yang lebih sukar dan menolong siswa untuk berkosentrasi lebih lama.

Selain itu, memudahkan siswa untuk mengingat apa yang mereka baca. Strategi

tersebut juga membuat siswa tidak merasa bosan saat membaca. Siswa lebih

semangat dan lebih aktif (Trianto, 2009: 153).

J. Kerangka Berpikir

Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.

Salah satunya faktor dalam penggunaan atau pemilihan metode pembelajaran yang

tepat dengan isi materi pembelajaran. Saat ini, guru lebih sering menggunakan atau

memilih model pembelajaran yang konvensional atau monoton. Siswa merasa cepat

bosan dan malas untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Siswa hanya duduk,

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.

Salah satu model yang digunakan saat pembelajaran yaitu model CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition). Guru langsung mengajak siswa

untuk membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau tema sebuah wacana

saja. Cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran ini yaitu dengan membentuk

kelompok. Siswa disuruh bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide

pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana serta ditulis pada lembar kertas.

Kecepatan membaca dan kemampuan pemahaman terhadap bacaan secara individu

tidak diketahui oleh guru. Siswa saat membaca masih banyak yang terdengar

suaranya dan tidak konsentrasi.

Dari latar belakang yang peneliti uraikan, kemampuan membaca efektif siswa

masih rendah dan banyak mengalami masalah atau hambatan sehingga peneliti

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

25

menerapkan metode PQ4R. Tujuan membaca efektif yaitu agar siswa dapat membaca

cepat suatu bacaan serta memahami isi dari bacaan tersebut. Jika kita dapat membaca

dengan cepat tetapi tidak memahami secara keseluruhan maka belum dapat dikatakan

membaca efektif. Begitupun sebaliknya, jika dalam kemampuan membaca kita

lambat tetapi memahami isi bacaan itu maka tidak dapat dikatakan pula membaca

efektif. Untuk memperoleh keduanya maka dilakukan dengan cara yang teliti dalam

membaca. Penggunaan metode PQ4R diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

membaca efektif siswa terhadap isi bacaan dengan tepat.

Gambar 1. Desain Kerangka Berpikir

Metode yang digunakan guru untuk

kemampuan membaca menggunakan

CIRC (Cooperative Integrated

Reading and Composition).

Siswa malas untuk membaca

Membaca cepat rendah Kemampuan memahami

bacan rendah

Pembelajaran kemampuan membaca efektif

pada kelas VII E menggunakan metode PQ4R

(Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

Review)

Kemampuan membaca efektif

menjadi lebih meningkat

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevanrepository.ump.ac.id/4858/3/AENUN FAUZIYAH BAB II.pdf · Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Tingkat kesulitan

26

K. Hipotesis Tindakan

Mengacu pada kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis tindakan adalah

jika pembelajaran membaca efektif dilakukan dengan metode PQ4R (Preview,

Question, Read, Recite, Reflect) maka kemampuan membaca siswa akan meningkat.

Peningkatan Kemampuan Membaca..., Aenun Fauziyah, FKIP UMP, 2017