analisis prosedur pembukaan rekening dan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/967/2/ta... ·...

86
i ANALISIS PROSEDUR PEMBUKAAN REKENING DAN PERKEMBANGAN PRODUK SIKALA PADA BMT TUMANG CABANG AMPEL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH NOVI KARUNIAWATI FAUZIYAH NIM: 201 13 059 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS PROSEDUR PEMBUKAAN REKENING DAN

    PERKEMBANGAN PRODUK SIKALA PADA BMT TUMANG

    CABANG AMPEL

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

    DISUSUN OLEH

    NOVI KARUNIAWATI FAUZIYAH

    NIM: 201 13 059

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2016

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    “Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu

    mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri

    sendiri”

    “Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas

    kelegahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula”

    “Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini”

    PERSEMBAHAN

    Untuk Almamaterku IAIN Salatiga,

    Orang tuaku, para dosenku, saudara-saudaraku,

    Dan teman-teman seperjuanganku.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah, karena atas petunjuk dan kehendak-

    Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Prosedur

    Pembukaan Rekening dan Perkembangan Produk Sikala pada BMT Tumang

    Cabang Ampel”.

    Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad

    SAW atas kemuliaan Beliau yang selalu mengajarkan kesabaran bagi umatnya.

    Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

    memperoleh gelar Ahli Madya pada Jurusan Syariah Program DIII Perbankan

    Syariah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    Suatu kebahagiaan dan kewajiban bagi penulis untuk menyampaikan

    terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung atas

    terselesaikannya Tugas Akhir ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    1. Untuk itu perkenalkan peneliti menyampaikan ucapan banyak terimakasih

    kepada Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam.

    3. Bapak Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan

    Syariah.

    4. Bapak Tufikur Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing penyusunan tugas

    akhir yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan serta kritikan agar

    penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

  • vii

    5. Bapak Sigid Setiawan selaku Kepala Cabang, ibu Nur Fauziah dan keluarga

    besar BMT Tumang Cabang Ampel yang telah mengizinkan melakukan

    penelitian dan pemberian data yang diperlukan.

    6. Ayah, ibu tercinta dan adikku yang telah memberikan dorongan baik secara

    materi maupun non materi sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini,

    serta orang-orang terdekatku yang telah memberikan dorongan, semangat,

    bantuan serta doanya selama ini.

    7. Sahabat-sahabatku DIII Perbankan Syariah angkatan 2013, terima kasih atas

    dukungan dan kisah-kisah seru selama 3 tahun ini.

    8. Semua pihak yang telah meluangkan waktunya turut serta dalam penulisan

    Tugas Akhir ini hingga selesai.

    Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu

    pun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati

    penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun.Semoga Tugas

    Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada

    umumnya.

    Salatiga, 5 September 2016

    Penulis,

    Novi Karuniawati. F

    NIM 20113059

  • viii

    ABSTRAK

    Fauziyah, Novi Karuniawati. 2016. Analisis Prosedur Pembukaan Rekening dan

    Perkembangan Produk Sikala Pada BMT Tumang Cabang Ampel. Jurusan

    Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi D3 Perbankan Syariah. Institut

    Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.

    Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pembukaan

    rekening produk sikala dan tingkat perkembangan produk sikala pada tahun 2015

    di BMT Tumang Cabang Ampel. Penelitian ini dilakukan di BMT Tumang

    Cabang Ampel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode

    pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, dokumentasi dan

    wawancara.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur pembukaan rekening

    produk sikala pada BMT Tumang Cabang Ampel tidak berbeda jauh dengan

    prosedur pembukaan rekening tabungan yang ada pada lembaga-lembaga

    keuangan yang lain. Hal yang membedakan antara lembaga keuangan satu dengan

    lembaga keuangan yang lain adalah kebijakan dan ketentuan yang diberlakukan

    oleh lembaga keuangan. Perkembangan produk sikala pada tahun 2015 di BMT

    Tumang Cabang Ampel mengalami peningkatan dan penurunan setiap bulannya.

    Kenaikan tersebut dikarenakan pada bulan tersebut bertepatan dengan jumlah

    pendapatan pedagang meningkat, karena sebagian besar nasabah baru tersebut

    mendapat penghasilan dari hasil berdagang. Sedangkan penurunan tersebut

    dikarenakan mayoritas masyarakat Ampel lebih cenderung ke konsumtif daripada

    saving.

    Kata Kunci: Tabungan, prosedur, perkembangan, BMT Tumang

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii

    PENGESAHAN ................................................................................................. iii

    PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

    ABSTRAK ........................................................................................................ viii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

    DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

    C. Tujuan dan Kegunaan ......................................................................... 6

    D. Metode Penelitian ............................................................................... 7

    E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka................................................................................. 11

    B. Kerangka Teoritik ............................................................................... 15

    1. Tabungan ........................................................................................ 15

  • x

    2. Akad Mudharabah ......................................................................... 24

    3. Prosedur Pembukaan Tabungan ..................................................... 31

    BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN

    A. Gambaran Umum ............................................................................... 33

    1. Sejarah Berdirinya BMT Tumang dan BMT Tumang Cabang

    Ampel ..................................................................................... 33

    2. Visi dan Misi BMT Tumang .......................................................... 35

    3. Identitas Umum .............................................................................. 36

    4. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas BMT Tumang Cabang

    Ampel ............................................................................................. 38

    5. Produk-Produk BMT Tumang ....................................................... 43

    B. Prosedur Pembukaan Rekening Simpanan Pada BMT Tumang Cabang

    Ampel ................................................................................................. 51

    C. Produk Sukarela (Sikala) .................................................................... 52

    BAB IV ANALISIS

    A. Prosedur pembukaan rekening Produk Sikala ................................... 54

    B. Perkembangan produk sikala ............................................................. 56

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 60

    B. Saran .................................................................................................. 61

    DAFTAR PUSTAKA

    RIWAYAT HIDUP

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Mekanisme Pembiayaan Mudharabah ............................................ 30

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Tumang Cabang Ampel......................... 39

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Jumlah Total Nasabah Semua Produk Simpanan di Bulan September

    Tahun 2016 Pada BMT Tumang Cabang Ampel…............................. 5

    Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Nasabah Produk Sikala Tahun 2015 Pada BMT

    Tumang Cabang Ampel...................................................................... 57

  • xiii

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4.1 Persentase Jumlah nasabah Produk Sikala Pada BMT Tumang Cabang

    Ampel.................................................................................................. 57

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Berdasarkan Undang- Undang No. 10 Tahun 1998, pengertian

    perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

    kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

    kegiatan usahanya (Pasal 1 angka 1). Sedangkan yang dimaksud dengan

    bank ialah berupa badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

    dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

    bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

    taraf hidup rakyat banyak (Pasal 1 angka 2). Namun ditinjau dari sudut

    pandang hukum, ruang lingkup pengertian perbankan itu masih bersifat

    umum sehingga belum sampai pada kesimpulan apakah jenis kegiatan usaha

    yang dilakukan di lembaga perbankan tersebut halal atau haram. Karena itu

    untuk menjamin kehalalan kegiatan usaha perbankan, maka dalam

    operasionalnya harus menggunakan prinsip- prinsip syariah. Dengan

    demikian lembaga perbankan yang kegiatan usahanya berdasarkan pada

    prinsip- prinsip syariah maka dapat dikatakan sebagai perbankan syariah

    (Susanto, 2008:17 ).

    Bank syariah adalah bank yang dalam menjalankan usahanya

    berdasarkan pada prinsip- prinsip syariah Islam. Bank syariah yang sering

    pula disebut bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan tidak

  • 2

    mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai

    lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya

    dikembangkan berlandaskan Al-Qur‟an dan Hadis Nabi Muhammad SAW

    (Sulhan dan Siswanto, 2008:125).

    Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah

    tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan

    maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena

    bunga merupakan riba yang diharamkan. berbeda dengan bank non-syariah,

    bank syariah tidak membedakan secara tegas antara sektor moneter dan

    sektor riil, seperti jual beli dan sewa menyewa. Di samping itu, bank syariah

    juga dapat menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh imbalan atas

    jasa perbankan lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

    Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan

    bank maupun non-bank yang bersifat formal dan beroperasi di pedesaan,

    umumnya tidak dapat menjangkau lapisan masyarakat dari golongan

    ekonomi menengah kebawah. Ketidak mampuan tersebut terutama dalam

    sisi penanggungan risiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi usaha

    dan pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha. Ketidak mampuan

    lembaga keuangan ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada

    segmen pasar keuangan di wilayah pedesaan. Akibatnya 70% s/d 90%

    kekosongan ini diisi oleh lembaga keuangan non-formal, termasuk yang ikut

    beroperasi adalah para rentenir dengan mengenakan suku bunga yang tinggi.

    Untuk menanggulagi kejadian-kejadian seperti ini perlu adanya suatu

  • 3

    lembaga yang mampu menjadi jalan tengah. Wujud nyatanya adalah dengan

    memperbanyak mengoperasionalkan lembaga keuangan berprinsip bagi

    hasil, yaitu: Bank Umum Syariah, BPR Syariah dan Baitul Maal wa Tamwil

    (Muhamad, 2014: 87).

    BMT merupakan kependekan dari Baitul Maal wat Tamwil atau

    dapat juga ditulis dengan Baitul Maal wa baitul tamwil. Secara

    harfiah/lughowi Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti

    rumah usaha. Kedua pengertian tersebut memiliki makna ysang berbeda dan

    dampak yang berbeda pula. Baitul Maal dengan segala konsekuensinya

    merupakan lembaga sosial yang berdampak pada tidak adanya profit atau

    keuntungan duniawi atau material didalamnya, sedangkan baitul tamwil

    merupakan lembaga bisnis yang karenanya harus dapat berjalan sesuai

    prinsip bisnis yakni efektif dan efisien.

    Dari pengertian tersebut dapatlah ditarik suatu pengertian yang

    menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan

    sebagai sosial. Sebagai lembaga sosial, Baitul Maal memiliki kesamaan

    fungsi dan peran dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau Badan Amil

    Zakat milik pemerintah, oleh karenanya, Baitul Maal ini harus didorong

    untuk mampu berperan secara profesional menjadi LAZ yang mapan.

    Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih memfokuskan kegiatan usahanya

    pada sektor keuangan, yakni simpan-pinjam dengan pola syariah. usaha ini

    seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana dari anggota-masyarakat

    dan menyalurkannya kepada sektor ekonomi yang halal dan

  • 4

    menguntungkan. Perbedaannya dengan bank terletak pada obyek dana, jika

    bank dapat menarik dana dari masyarakat tanpa syarat, maka BMT hanya

    boleh menarik dana dari masyarakat dengan syarat menjadi anggota atau

    calon anggota. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk

    mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan

    lain, yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank. Karena BMT

    bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan (Muhammad,

    2006:1).

    BMT Tumang Cabang Ampel merupakan salah satu lembaga

    keuangan yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

    syariah. Dalam menjalankan usahanya BMT Tumang Cabang Ampel

    menggunakan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala

    operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan maupun dalam

    produk lainnya. Ditengah persaingan yang sangat ketat dengan bank-bank

    pemerintah maupun swasta, BMT Tumang Cabang Ampel selalu berusaha

    untuk mengembangkan usahanya. Salah satu produk simpanan pada BMT

    Tumang Cabang Ampel adalah Sikala. Simpanan tersebut merupakan

    simpanan yang paling banyak diminati masyarakat dibandingkan produk

    simpanan lainnya yang ada pada BMT Tumang Cabang Ampel. Berikut ini

    adalah jumlah nasabah baru semua produk simpanan pada BMT Tumang

    Cabang Ampel.

  • 5

    Tabel 1.1

    Jumlah Total Nasabah Semua Produk Simpanan di Bulan September

    Tahun 2016

    Pada BMT Tumang Cabang Ampel

    No Nama Produk Jumlah Nasabah

    1 Simpanan Sukarela (Sikala) 5.416

    2 Simpanan Idul Fitri 105

    3 Simpanan Idul Adha 9

    4 Simpanan Pendidikan 14

    5 Simpanan Sadranan 1

    6 Simpanan Haji 1

    7 Simpanan Mudharabah Berjangka 1.039

    Jumlah 6.585

    Sumber: BMT Tumang Cabang Ampel.

    Sehingga pada masa perkembangan saat ini sangat penting bagi

    peneliti untuk melakukan analisis prosedur yang harus dilalui calon nasabah

    untuk membuka rekening produk sikala serta perkembangan jumlah nasabah

    produk sikala pada BMT Tumang Cabang Ampel.

    Berdasarkan dari uraian diatas, maka dalam penulisan tugas akhir ini

    penulis mengambil judul “Analisis Prosedur Pembukaan Rekening dan

    Perkembangan Produk Sikala Pada BMT Tumang Cabang Ampel”. Penulis

    ingin mengetahui lebih jauh tentang Prosedur Pembukaan Rekening dan

    Perkembangan Produk Sikala Pada BMT Tumang Cabang Ampel.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian di atas yang dikemukakan dalam latar belakang

    masalah, yang menjadi masalah pokok dalam penulisan ini adalah :

    1. Bagaimana prosedur pembukaan rekening produk sikala di BMT

    Tumang Cabang Ampel?

  • 6

    2. Bagaimana tingkat perkembangan produk sikala di BMT Tumang

    Cabang Ampel tahun 2015?

    C. Tujuan dan Kegunaan

    1. Tujuan

    Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini, di

    antaranya:

    a. Untuk mengetahui prosedur pembukaan rekening produk sikala Pada

    BMT Tumang Cabang Ampel.

    b. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Produk Sikala di BMT

    Tumang Cabang Ampel tahun 2015.

    2. Kegunaan Penelitian

    a. Bagi Peneliti

    Untuk mengetahui syarat dalam menempuh ujian akhir

    program studi DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga dan untuk

    menambah pengetahuan tentang Produk Sikala di BMT Tumang

    cabang Ampel, serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    sebutan Ahli Madya Ekonomi Islam Jurusan Perbankan Syariah.

    b. Bagi BMT Tumang Cabang Ampel

    Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak

    BMT Tumang Cabang Ampel untuk mengetahui tanggapan

    konsumen tentang lembaga keuangan dan pengaruhnya terhadap

  • 7

    keputusan menjadi nasabah. Selain itu, untuk memberikan

    sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dan

    mengevaluasi atau memperbaiki kinerjanya guna memperluas

    pengetahuan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan

    untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen.

    c. Bagi IAIN Salatiga

    Agar karya ilmiah dapat digunakan sebagai referensi maupun

    tambahan informasi bagi mahasiswa IAIN Salatiga.

    d. Bagi pihak lain

    Karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi

    peneliti yang akan mengambil topik yang sama.

    D. Metode Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif

    kualitatif, yaitu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif

    berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

    diamati (Moleong, 2008:3).

  • 8

    2. Jenis data yang dibutuhkan

    Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data

    primer dan sekunder.

    a. Data primer

    Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi

    langsung melalui objeknya.

    b. Data sekunder

    Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa

    publikasi (Supranto, 2003:20).

    3. Teknik Pengumpulan Data

    a. Observasi Langsung

    Data yang diperoleh dengan pengamatan langsung di BMT Tumang

    Cabang Ampel.

    b. Metode Wawancara

    Wawancara merupakan salah satu teknis pengumpulan data dalam

    metode survei melalui daftar daftar pertanyaan yang diajukan secara

    lisan terhadap responden (subjek) (Ruslan, 2010:23).

    c. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi merupakan penulusuran dan perolehan data

    yang diperlukan melalui data yang telah tersedia (Hikmat, 2011:37).

  • 9

    d. Metode Analisis Data

    Dalam analisis data kualitatif, metode yang digunakan untuk

    membahas sekaligus sebagai kerangka berfikir pada penelitian ini

    adalah deskriptif. Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak

    terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data,

    tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu.

    E. Sistematika Penulisan

    Untuk mengetahui gambaran tentang isi dan untuk mempermudah pembaca

    untuk memahami sistematika penulisan ini, berikut penulis sampaikan

    penjelasannya:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tema, judul, latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan dan kegunaan, metode penulisan, sistematika

    penulisan yang disusun secara sistematis menyangkut tema Produk

    Tabungan Sikala.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka dan gambaran umum

    tentang tabngan, mudharabah dan prosedur pembukaan rekening

    simpanan.

    BAB III LAPORAN OBJEK

    Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah berdirinya

    BMT Tumang, identitas perusahaan, visi dan misi, struktur

  • 10

    organisasi dan pembagian tugas dalam struktur organisasi, produk-

    produk BMT Tumang, prosedur pembukaan rekening simpanan

    pada BMT Tumang Cabang Ampel, serta produk sikala pada BMT

    Tumang Cabang Ampel.

    BAB IV ANALISIS DATA

    Bab ini berisi tentang analisis prosedur pembukaan rekening

    produk sikala dan perkembangan produk sikala pada BMT Tumang

    Cabang Ampel

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka

    Terkait dengan tugas akhir yang diteliti oleh penulis, ada beberapa

    telaah pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dibuat

    sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi

    penelitian ini.

    Penelitian Afifah (2009), yang berjudul Tingkat Perkembangan

    Nasabah Penabung Mudharabah di BPRS Dana Amanah Surakarta

    menunjukkan bahwa strategi pemasaran khususnya tabungan mudharabah

    yang diterapkan oleh BPRS Dana Amanah meliputi beberapa stategi, yakni

    strategi “Marketing Mix” yang terdiri dari empat variabel yaitu attention,

    interesting, desire, dan action. Tingkat perkembangan pada BPRS Dana

    Amanah dari bulan juni sampai desember 2008 jumlah nasabah mengalami

    kenaikan setiap bulannya.

    Penelitian Alamsyah, Putra dan Fananie (2011), yang berjudul

    Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembukaan dan Penutupan

    Rekening TabunganKu (Studi Kasus: Bank Muamalat Cabang Puri Indah

    Jakarta Barat) menunjukkan bahwa pada sistem tersebut menghasilkan

    aplikasi yang dapat menghasilkan laporan yang sistematis kepada manajer

  • 12

    cabang. Serta memberikan suatu sistem aplikasi dengan basis web agar dapat

    diakses oleh multiuser secara bersamaan pada waktu yang sama sehngga

    karyawan dapat dengan mudah dalam melakukan pekerjaannya.

    Penelitian Daryani (2011), yang berjudul Sistem dan Prosedur Produk

    Simpanan di BMT Berkah Makmur Klero Kec. Tengaran Kab. Semarang

    menunjukkan bahwa sistem dan prosedur simpanan yang diterapkan oleh

    BMT Berkah Makmur Klero sudah sesuai dengan ketentuan yang diberikan

    oleh BMT. Perkembangan nasabah simpanan di BMT Berkah Makmur Klero

    semakin lama semakin meningkat.

    Penelitian Sriyati (2012), yang berjudul Teknik Pemasaran: Marketing

    Mix Produk Tabungan Mudharabah Sikala BMT Tumang Cabang Boyolali

    menunjukkan bahwa secara umum teknik yang dilakukan BMT Tumang

    Cabang Boyolali menggunakan strategi pemasaran marketing mix. Faktor-

    faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Boyolali dalam

    memasarkan produk terletak pada lingkungan manajemen BMT dan pesaing

    yang ada di wilayah Boyolali.

    Penelitian Susanto, Waluyo dan Listyorini (2012), yang berjudul

    Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan

    Menabung pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec. Lasem

    menunjukkan bahwa pengaruh produk tabungan dan kualitas pelayanan

    terhadap keputusan menabung pada KJKS BMT BUS Kec. Lasem: Variabel

  • 13

    produk tabungan (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap variable

    keputusan menabung (Y) sehingga hipotesis diterima.

    Penelitian Ningsih, Amar dan Idris (2013), yang berjudul Analisis

    Pertumbuhan Ekonomi, Konsumsi dan Tabungan di Sumatera Barat

    menunjukkan bahwa variabel pendapatan disposibel, konsumsi periode

    sebelumnya, pertumbuhan ekonomi dan tabungan secara bersama-sama

    berpengaruh signifikan terhadap konsumsi masyarakat di Sumatera Barat.

    Sementara itu, secara persial pendapatan disposibel, konsumsi periode

    sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan positif

    terhadap masyarakat di Sumetera Barat.

    Penelitian Latief (2014), yang berjudul Prosedur Penghimpunan Dana

    Tabungan Shar-e dan Penyajian Laporan Keuangan pada Bank Muamalat

    Cabang Manado menunjukkan bahwa tabungan Shar-e merupakan tabungan

    tanpa buku dari Bank Muamalat yang penghimpunan dananya dari nasabah

    dan memiliki keistimewaan tersendiri dengan karakteristik yang melekat

    padanya. Setiap pembukaan rekening Shar-e berhubungan dengan

    penghimpunan dana, harus disertai prosedur pengisian data nasabah dan

    melampirkan ID Card yang masih berlaku.

    Penelitian Rifqi (2015), yang berjudul Strategi Pemasaran dan

    Perkembangan Produk Tabungan Wadiah di Bank Syariah Mandiri KCP

    Gubug Semarang menunjukkan bahwa Produk tabungan wadiah pada Bank

    Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang ada 3 macam yaitu: Tabungan

  • 14

    Simpatik BSM, TabunganKu, dan Giro BSM. Dari segi perkembangan dan

    pertumbunhan ketiga produk tabungan wadiah tersebut mengalami kenaikkan

    yang signifikan., dari segi tabungan simpatik naik 57,74% atau sebesar Rp.

    322.917.945, tabunganku naik 157,19% atau sebesar Rp. 152.397.028

    sedangkan dari sektor produk giro mengalami kenaikan 20,94% atau sebesar

    Rp. 36.732.191.

    Penelitian Fadmawati (2015), yang berjudul Prosedur dan Strategi

    Pemasaran Tabungan Haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang

    Pembantu Salatiga menunjukkan bahwa prosedur pembukaan rekening

    Tabungan Haji Arafah iB di BMI capem Salatiga yang harus dilalui calon

    nasabah yaitu: calon nasabah datang ke kantor BMI capem Salatiga; mengisi

    formulir; menyerahkan fotocopy Kartu Identitas (KTP/SIM untuk WNI dan

    KIMS/KITAS dan Passpor untuk WNA); serta menyetorkan uang Rp

    25.000.000,-.

    Penelitian Jatmiko (2015), yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran

    Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah pada Bank BNI Syariah Semarang

    menunjukkan bahwa perkembangan produk Tabungan iB Tapenas Hasanah

    pada Bank BNI Syariah Semarang di tahun 2013 sampai tahun 2015

    mengalami peningkatan. Baik itu dari segi saldo pendapatan maupun jumlah

    nasabah Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah pada Bank BNI Syariah

    Semarang.

  • 15

    Kristin, Roring dan Rogahang (2016), yang berjudul Analisis

    Perkembangan Giro, Tabungan dan Deposito di PT Bank Sulut menunjukkan

    bahwa perkembangan giro, tabungan dan deposito dapat dikatakan mengalami

    peningkatan yang signifikan. Dan dari hasil ramalan untuk tiga bulan kedepan

    akan mengalami peningkatan jumlah dana sebagaimana dengan hasil

    perhitungan analisis trend tersebut.

    Dari beberapa penelitian di atas menunjukkan kesimpulan bahwa

    perkembangan Tabungan Wadiah dan Tabungan iB Tapenas Hasanah

    mengalami peningkatan. Dengan demikian penelitian terdahulu menekankan

    pada produk yang berbeda, sedangkan pada peneitian saya lebih menekankan

    pada produk sikala yang mana diantara penelitian terdahulu dan penelitian

    penulissama-sama fokus pada produk tabungan. Penelitian mengenai prosedur

    pembukaan rekening dan perkembangan produk sikala pada BMT Tumang

    Cabang Ampel belum pernah ada.

    B. Kerangka Teori

    1. Tabungan

    a. Tabungan Secara Umum

    Menurut Kasmir (2004: 83) tabungan merupakan simpanan

    yang paling populer dikalangan masyarakat umum. Dari sejak kanak-

    kanak kita sudah dianjurkan untuk berhidup hemat dengan cara

    menabung. Pada awalnya menabung masih secara sederhana,

    menyimpan uang di bawah bantal atau di dalam celengan dan disimpan

    di rumah. Namun faktor risiko menyimpan uang di rumah begitu besar

  • 16

    seperti risiko kehilangan atau kerusakan. Kerugian lainnya adalah

    menabung di rumah jumlahnya tidak pernah akan bertambah atau

    berbunga, jadi tetap sama saja seperti sejumlah uang yang disimpan.

    Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

    dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek atau bilyet giro, dan atau alat lainnya yang

    dipersamakan dengan itu (Muhamad, 2014: 35).

    b. Tabungan Dalam Pandangan Islam

    Menurut Antonio (2001: 153) menabung adalah tindakan yang

    dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung seseorang muslim

    mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan

    datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Dalam Al-Qur‟an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah

    memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara

    lebih baik.

    1) Al –Qur‟an

    „‟ Dan, hendaklah takut kepada allah orang-orang yang

    seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,

    yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab

  • 17

    itu, hendaklah mereka bertakwa kepeda Allah dan hendaklah mereka

    mengucapkan perkataan yang benar.‟‟ (an-nisaa‟ : 9)

    2) Al-Hadits

    Dalam hadits Nabi SAW. Banyak disebutkan tentang sikap

    hemat ini. Nabi SAW. Memuji sikap hemat sebagai suatu sikap

    yang diwariskan oleh para Nabi sebelumnya, seperti yang

    dikatakan beliau,

    „‟ sikap yang baik, penuh kasih sayang, dan berlaku hemat

    adalah sebagian dari dua puluh empat bagian kenabian.‟‟ (HR

    Tirmidzi)

    Dalam Hadits lain, Nabi SAW. berkata bahwa berlaku

    hemat (ekonomis) adalah hal yang diperlukan untuk menjaga

    kehidupan.

    „‟berlaku hemat adalah setengah dari penghidupan.‟‟(HR

    Baihaqi)

    Hadits lain menunjukkan bahwa berlaku hemat merupakan

    cermin dari tingkat pendidikan seseorang, seperti yang dikatakan

    oleh Nabi SAW.

    „‟termasuk dari kefaqihan seseorang adalah berhematnya

    dalam penghidupan.‟‟ (HR Ahmad)

    Nabi SAW. Bahkan mengajarkan sikap hemat ini sebagai

    kiat untuk mengantisipasi kekurangan yang dialami oleh seseorang

    pada suatu waktu.

    „‟tidak akan kekurangan bagi orang yang berlaku hemat.‟‟

    (HR Ahmad).

  • 18

    Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa bersikap hemat

    tidak berarti harus kikir dan bakhlil. Ada perbedaan besar antara

    hemat dan kikir atau bakhlil. Hemat berarti membeli untuk

    keperluan tertentu secukupnya dan tidak berlebihan. Ia tidak akan

    membeli atau mengeluarkan uang kepada hal-hal yang tidak perlu.

    Adapun kikir dan bakhlil adalah sikap yang terlalu menahan dari

    belanja sehingga untuk keperluan sendiri yang pokok pun sedapat

    mungkin ia hindari, apatah lagi memberikan pada orang lain.

    Dengan kata upaya agar orang lain memberikan uang kepadanya.

    Ia akan terus menyimpan dan memupuknya.

    c. Beberapa Jenis Tabungan di Bank Syariah

    Jenis tabungan di bank syariah menurut Karim (2004: 271)

    adalah sebagai berikut:

    1) Tabungan Wadiah

    Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan

    berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga

    dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendk pemiliknya,

    berkaitan dengan keluhan produk tabungan wadiah, Bank Syariah

    menggunakan akad wadiah yad dhamanah. Dalam hal ini, nasabah

    bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank

    syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang

    titipannya, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang

    dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan

  • 19

    atau menanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai

    konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta

    titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya

    menghendaki. Di sisi lain, bank juga berhak sepenuhnya atas

    keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau

    barang tersebut.

    Mengingat wadiah yad dhamanah ini mempunyai implikasi

    hukum yang sama dengan qard, maka nasabah penitip dan bank

    tidak boleh saling menjanjikan untuk menghasilkan keuntungan

    harga tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memberi

    bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan di

    muka. Dengan kata lain, pemberian bonus merupakan kebijakan

    bank syariah semata yang bersifat sukarela.

    Dari pembahasan di atas, dapat disarikan beberapa

    ketentuan umum tabungan wadiah sebagai berikut:

    (a) Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan

    murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call)

    sesuai dengan kehendak pemilik harta.

    (b) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atu

    pemanfaatan barang menjadi milik atau tanggungan bank,

    sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak

    menaggung kerugian.

  • 20

    (c) Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta

    sebagai sebuah insentif selama tidak diperjanjikan dalam akad

    pembukaan rekening.

    2) Tabungan Mudharabah

    Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah

    tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.

    Mudharabah mempunyai dua bentuk, yakni mudharabah mutlaqah

    dan mudharabah muqqayadah, yang perbedaan utama di antara

    keduannya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang

    diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya.

    Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola

    harta), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal

    (pemilik dana). Bank syariah dalam kepastiannya sebagai

    mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam

    usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta

    mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah

    dengan pihak lain. Namun di sisi lain, bank syariah juga memiliki

    sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti bank

    harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan

    bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat

    kesalahan atau kelalaiannya. Dari hasil pengelolaan mudharabah,

    bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai

    dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad

  • 21

    pembukaan rekening. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak

    bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan disebabkan oleh

    kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalam mis-

    management (salah urus), bank bertanggung jawab penuh terhadap

    kerugian tersebut.

    Dari pembahasaan di atas, dapat disarikan beberapa

    ketentuan umum tabungan mudharabah sebagai berikut:

    (a) Dalam transaksi ini, nasabah bertindak sebagai shahibul maal

    atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau

    pengelola dana.

    (b) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan

    berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip

    syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya

    mudharabah dengan pihak lain.

    (c) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai

    dan bukan piutang.

    (d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah

    dan dituangkan dalam bentuk akad pembukaan rekening.

    (e) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan

    dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi

    haknya.

    (f) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan

    nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.

  • 22

    d. Perbedaan Antara Menabung di Bank Syariah dan di Bank

    Konvensional

    Sepintas, secara teknis fisik, menabung di bank syariah dengan

    yang berlaku di bank konvensional hampir tidak ada perbedaan. Hal ini

    karena baik bank syariah maupun bank konvensional diharuskan

    mengikuti aturan teknis perbankan secara umum. Akan tetapi, jika

    diamati secara mendalam, terdapat perbedaan besar diantara keduanya.

    Perbedaan pertama terletak pada akad. Pada bank syariah, semua

    transaksi harus berlandaskan akad yang dibenarkan oleh syariah.

    Dengan demikian, semua transaksi itu harus mengikuti kaidah dan

    aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Pada bank

    konvensional, transaksi pembukaan rekening, baik giro, tabungan,

    maupun deposito, berdasarkan perjanjian titipan, namun perjanjian

    titipan initidak mengikuti prinsip mana pun dalam muamalah syariah,

    misalnya wadiah, karena salah satu penyimpangannya di antaranya

    menjanjikan imbalan dengan tingkat bunga tetap terhadap uang yang

    disetor.

    Perbedaan kedua terdapat pada ambalan yang diberikan. Bank

    konvensional menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk

    menghitung keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan dimuka pada

    nasabah penabung merupakan ongkos yang harus dibayar oleh bank.

    Karena itu bank harus “menjual” kepada nasabah lainnya (peminjam)

    dengan biaya (bunga) yang lebih tinggi. Perbedaan diantara keduannya

  • 23

    disebut spread. Jika bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih

    tinggi dari bunga yang harus dibayar kepada nasabah penabung, bank

    akan mendapatkan spread positif. Jika bunga yang di terima dari si

    peminjam lebih rendah, terjadi spread negative bagi bank. Bank harus

    menutup-nya dengan keuntungan yang di miliki sebelumnya. Jika tidak

    ada, ia harus menanggulanginya dengan modal.

    Bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya

    dana yang diterima bank di salurkan kepada pembiayaan. Keuntungan

    yang di dapatkan dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan

    untuk nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian di muka (biasanya

    terdapat dalam formulir pembukaan rekening yang berdasarkan

    mudharabah).

    Perbedaan ketiga adalah sasaran kredit atau pembiyaaan. Para

    penabung si bank konvensional tidak sadar bahwa uang yang

    ditabungkannya diputarkan kepada semua bisnis, tanpa memandang

    halal-haram bisnis tersebut, bahkan sering terjadi dana tersebut

    digunakan untuk membiayai proyek-proyek milik grup perusahaan

    bank tersebut. Celakanya, kredit itu diberikan tanpa memandang

    apakah jumlahnya melebihi batas maksimum pemberian kredit

    (BMPK) ataukah tidak. Akibatnya, ketika krisis datang dan kredit atau

    kredit itu bermasalah, bank sulit mendapatkan pengembalian dana

    darinya.

  • 24

    Adapun dalam bank syariah, penyaluran dana simpanan dari

    masyarakat dibatasi oleh dua prinsip dasar, yaitu prinsip syariah dan

    prinsip keuntungan. Artinya, pembiayaan yang akan diberiakan harus

    mengikuti kriteria-kriteria syariah, disamping pertimbangan-

    pertimbangan keuntungan. Misalnya, pemberian pembiayaan (kredit)

    harus kepada bisnis yang halal, tidak boleh kepada perusahaan atau

    bisnis yang memproduksi makanan dan minuman yang di haramkan,

    perjudian, pornografi, dan bisnis lain yang tidak sesuai dengan syariah.

    Karena itu, menabung di bank syariah relatif lebih aman ditinjau dari

    perspektif Islam karena akan mendapatkan keuntungan yang didapat

    dari bisnis yang halal (Antonio, 2001: 153).

    2. Akad Mudharabah

    a. Pengertian Mudharabah

    Mudharabah adalah prinsip kerja sama antara dua pihak

    pemilik dan (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) utuk

    melakukan usaha bersama. Dalam mudharabah pemilik dana tidak

    boleh mencampuri pengelolaan operasional usaha. Keuntungan yang

    diperoleh dibagi bersama sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.

    Kerugian usaha yang terjadi bukan karena kesalahan pengelola usaha

    ditanggung oleh pemilik dana, hanya kerugian yang disebabkan oleh

    kesalahan mudharib yang dapat dibebankan pada pengelola dana

    (mudharib) (Nabhan, 2008:46).

  • 25

    Sedangkan pengertian mudharabah menurut Muhamad (2014:

    36) adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul

    maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan

    usaha tertentu sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara

    kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati

    sebelumnya.

    b. Landasan Syariah

    Menurut Antonio (2001: 95) secara umum, landasan dasar

    syariah mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukaan

    usaha. Hal ini tampak dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini.

    1) AL-Qur‟an

    “ Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu

    dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT . . .” ( al- Jumu‟ah:

    10 )

    “ Tidak ada dosa ( halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu . . .” ( al- Baqarah: 198).

    Surah al- Jumu‟ah: 10 dan al- Baqarah: 198 sama-sama

    mendorong kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan

    usaha.

  • 26

    2) Al- Hadits

    Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa rasulullah saw.

    Bersabda, “ Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual

    beli secara tangguh, muqaradhah ( mudharabah), dan mencanpur

    gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk

    dijual.” ( HR Ibnu Majah no. 2280, kitab at- Tijarah).

    3) Ijma

    Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah

    berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara

    mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit

    hadits yang dikutip Abu Ubaid (Antonio, 2001: 95).

    c. Rukun dan Syarat Akad Mudharabah

    Menurut Ascarya (2011: 62) rukun dari akad mudharabah yang

    harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa, yaitu:

    1) Pelaku akad, yaitu shahibul mal (pemodal) adalah pihak yang

    memiliki modal tetapi tidak bisa berbisnis, tetapi tidak memiliki

    modal.;

    2) Objek akad, yaitu modal (mal), kerja (dharabah), dan keuntungan

    (ribh); dan

    3) Shighah, yaitu Ijab dan Qabul.

    Sementara itu, syarat- syarat khusus yang harus dipenuhi dalam

    mudharabah terdiri dari syarat modal dan keuntungan.

    1) Syarat modal, yaitu:

    2) Modal harus berupa uang;

    3) Modal harus jelas dan diketahui jumlahnya;

    4) Modal harus tunai bukan utang; dan

    5) Modal harus diserahkan kepada mitra kerja.

  • 27

    Sementara itu, syarat keuntungan yaitu, keuntungan harus jelas

    ukurannya dan keuntungan harus dengan pembagian yang disepakati

    kedua belah pihak.

    d. Jenis-jenis Mudharabah

    Menurut Antonio (2001: 97), mudharabah terbagi menjadi

    menjadi dua jenis: mudharabah muthlaqah dan mudharabah

    muqayyadah.

    1) Mudharabah Muthlaqah

    Yang dimaksud dengan transaksi Mudharabah Muthlaqah adalah

    bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang

    cakupannya sangan luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis

    usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqih ulama

    salafus saleh seringkali dicontohkan dengan ungkapan if‟al ma

    syi‟ta (lakukanlah sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang

    memberi kekuasaan sangat besar.

    2) Mudharabah Muqqayadah

    Mudharabah muqqayadah atau disebut juga dengan istilah

    restriced mudharabah atau specified mudharabah adalah kebalikan

    dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan

    jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini

    seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal

    dalam memasuki jenis dunia usaha.

  • 28

    e. Aplikasi dalam Perbankan

    Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk

    pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana,

    mudharabah diterapkan pada:

    1) Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk

    tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan qurban, dan

    sebagainya; deposito biasa;

    2) Deposito spesial (special investment), di mana dana yang

    dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya

    murabahah saja atau ijarah saja.

    Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk:

    1) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan

    jasa;

    2) Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, di mana

    sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan

    syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.

    f. Manfaat dan Risiko Mudharabah

    1) Manfaat Mudharabah

    (a) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat

    keuntungan usaha nasabah meningkat.

    (b) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

    pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan,

  • 29

    hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami

    negative spread.

    (c) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

    flow atau arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan

    nasabah.

    (d) Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha

    yang benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena

    keuntungan yang kongkret dan benar-benar terjadi itulah yang

    akan dibagikan.

    (e) Prinsip bagi hasil dalam mudharabah atau musyarakah ini

    berbeda dengan prinsip bunga tetap di mana bank akan

    menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga

    tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah,

    sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

    2) Risiko al-Mudharabah

    Risiko yang terdapat dalam al-mudharabah, terutama pada

    penerapannya dalam pembiayaan, relatif tinggi. Di antaranya:

    (a) Side streaming; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti

    yang disebut dalam kontrak;

    (b) Lalai dan kesalahan yang disengaja;

    (c) Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya

    tidak jujur.

  • 30

    Secara umum, aplikasi perbankan mudharabah dapat dalam

    skema berikut ini.

    PERJANJIAN

    BAGI HASIL

    Keahlian Modal

    Ketrampilan 100%

    Nisbah Nisbah

    X% Y%

    Pengambilan

    Modal Pokok

    Sumber: Antonio (2001: 98)

    Gambar 2.1

    Mekanisme Pembiayaan Mudharabah

    Nasabah

    (Mudharib) Bank

    (Shahibul

    Maal)

    USAHA

    PEMBAGIAN

    KEUNTUNGAN

    MODAL

  • 31

    3. Prosedur Pembukaan Tabungan

    Syarat-syarat dan prosedur pembukaan tabungan menurut

    Muhammad (2001: 66) adalah sebagai berikut:

    a. Syarat-syarat pembukaan

    1) Fotocopy identitas diri (SIM/KTP/Paspor) yang masih berlaku dan

    syah

    2) Mengisi formulir pembukaan tabungan umat

    3) Ada setoran awal

    b. Prosedur Pembukaan Tabungan

    1) Jelaskan kepada calon penabung syarat-syarat umum tabungan

    (misalnya setoran awal, saldo minimum, maksimum frekuensi

    penarikan, minimum jumlah setoran dan lai sebagainya).

    2) Minta calon penabung untuk mengisi dan menandatangani

    3) Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan

    4) Syarat-syarat Umum Tabungan

    5) Kartu Tanda Tangan (Speciment Tanda Tangan)

    6) Minta kartu pengenal atau identitas calon penabung yang sah dan

    masih berlaku seperti KTP

    7) Catat nomor serta tanggal dikeluarkannya pada formulir

    pembukaan rekening tabungan, kemudian fotocopy dan cocokkan

    tandatangannya dengan tanda tangan yang tertera diatas formulir

    atau dokumen tabungan bubuhkan paraf mengenai kecocokkan

  • 32

    tanda tangan dan kebenaran dari dokumen tersebut setelah

    dibubuhi cap atau stempel „‟SESUAI DENGAN ASLINYA‟‟.

    8) Lakukan pembukaan nomor rekening tabungan pada komputer

    9) Periksa kembali dokumen-dokumen tersebut dan serahkan kepada

    pejabat bank yang berwenang untuk di setujui

    10) Bubuhkan nomor dan nama pemegang rekening dengan

    mempergunakan pensil

    11) Minta nasabah membubuhkan tanda tangan penabung pada tempat

    yang ada di buku tabungan

    12) Periksa dan yakinkan bahwa tanda tangan penabung tersebut sama

    dengan yang tercantum dalam kartu identitas dan kartu contoh

    Tanda Tangan (aplikasi pembukaan)

    13) Mintakan Supervisor untuk mengotorisasi pembukaan rekening

    tabungan tersebut dan menandatangani buku tabungan sebagai

    pejabat bank yang akan di serahkan ke nasabah

    14) Serahkan buku tabungan tersebut langsung kepada bagian kas

    untuk cetak transaksi

    15) Jenis transaksii bisa dilakukan berupa tunai, pemindah bukuan,

    kliring (setoran denaga warkat bank lain).

  • 33

    BAB III

    GAMBARAN UMUM BMT TUMANG

    A. Gambaran Umum

    1. Sejarah Berdirinya BMT Tumang dan BMT Tumang Cabang Ampel

    Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan

    pada masa orde baru ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan

    harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Berangkat dari

    keprihatinan akan nasib masyarakat desa yang justru merupakan jumlah

    mayoritas penduduk di Indonesia, khususnya di daerah Boyolali. Juga,

    apabila melihat perputaran uang yang sebagian besar ada di kota serta

    sulitnya pengusaha mikro dan kecil di pedesaan dalam mengakses

    permodalan dari perbankan.

    Perbankan dalam hal ini dinilai lemah dalam komitmennya

    menciptakan lingkungan usaha yang lebih adil dan lebih menyejahterakan

    masyarakat. Sementara itu, terkait dengan bunga perbankan juga telah

    menjadi kajian tersendiri dikalangan umat Islam. Hal-hal tersebut juga

    sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Tumang. Terutama beberapa

    orang yang dalam menjalankan ekonominya berkutat dengan rentenir

    atau istilah masyarakat adalah bank plecit.

    Dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan yang

    dihadapi warga setempat, maka pada bulan Februari 1997 bertempat di

  • 34

    rumah dinas Bapak Suryanto SH. di Jakarta, munculah gagasan untuk

    pendirian BMT di Desa Tumang. Setelah dilakukan pemilihan calon

    pengelola pada tanggal 1 Oktober 1998, Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

    Tumang mulai beroperasi dengan modal awal 7.050.000 rupiah di desa

    Tumang, Cepogo, Boyolali. Kemudian, pada tanggal 10 April 1999, BMT

    Tumang mendapatkan badan hukum dari departemen koperasi dengan

    nomor 242/BH/KDK.11.25/IV/ 1999 yang kemudian lebih dikenal

    dengan nama KSU “BMT TUMANG”.

    Dengan mengusung visi; ”menjadi lembaga keuangan yang mandiri dan

    konsisten terhadap ketentuan syariah, memberi manfaat dan mampu

    mengangkat status sosial ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan yang

    diridhoi Allah Ta‟ala, ” BMT TUMANG terus bekerja keras melayani

    masyarakat.

    Dalam rentang waktu satu dasawarsa melayani umat, BMT

    TUMANG telah berkembang dengan sangat cepat, sehingga akhir

    september 2008 BMT ini tercatat pembiayaan yang diberikan anggota

    telah mencapai lebih dari 9 milyar rupiah. Dengan slogan “membangun

    kemandirian menuju kesejahteraan” BMT TUMANG ingin terus

    mengembangkan jaringan dan menebar manfaat bagi masyarakat sekitar.

    Pada tanggal 1 Agustus 2002 berdirilah BMT Tumang Cabang Ampel,

    cabang BMT Tumang tersebut berlokasi di Jl. Pasar Ampel No.5 Ampel

    (belakang pasar ampel). Seiring berjalannya waktu, pada bulan Agustus

    2005 kantor BMT Tumang Cabang Ampel pindah di Jl. Raya Ampel No.

  • 35

    4 (depan pasar ampel). Karena kantor mengalami kerusakan dan masa

    kontrak habis, pada tanggal 1 April 2012 kantor BMT Tumang Cabang

    Ampel pindah di sebelah selatan BPR Binsani.

    2. Visi dan Misi BMT Tumang

    Suatu lembaga keuangan pastilah mempunyai visi dan misi yang

    diterapkan dalam pelaksanaan operasionalnya sehari-hari untuk mencapai

    sasaran.

    a. Visi

    “Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang modern, mandiri untuk

    kesejahteraan masyarakat”.

    b. Misi

    1) Mewujudkan Lembaga Keuangan Syariah sebagai media dakwah

    dalam penguatan ekonomi masyarakat dengan mengacu fatwa

    dewan syariah nasional.

    2) Meningkatkan rasio kesehatan, kualitasaset, kecukupan modal dan

    evisien.

    3) Menumbuhkan Budaya Kerja dengan prinsip Jujur, Amanah, Adil

    dan Profesional.

    4) Mewujudkan Lembaga Keuangan Syariah yang dapat menjadi

    tumpuan masyarakat dalam bidang simpanan dan pembiayaan,

    dengan mengutamakan aspek manfaat jangka panjang.

  • 36

    5) Berperan aktif sebagai Amil dalam pengelolaan Zakat, Infaq,

    Shodaqoh dan Wakaf(ZISWAH).

    3. Identitas Umum

    a. Nama Lengkap : Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)

    BMT Tumang.

    b. Tanggal Pendirian : 30 September 1998 oleh Kakandep

    Koperasi Kab. Boyolali.

    c. Alamat Kantor Pusat : Jl. Boyolali-Semarang km. 01. Penggung,

    Boyolali 57362 Telp. (0276) 323034 Faks. (0276) 323 336.

    d. Alamat Kantor Cabang:

    1) Kantor Cabang Tumang: Jl. Melati, Tumang, Cepogo, Boyoali

    Telp. (0276) 323335

    2) Kantor Cabang Cepogo: Jl. Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo,

    Boyolali Telp. (0276) 57362

    3) Kantor Cabang Ampel: Jl. Raya Ampel No.8 Ampel, Boyolali

    Telp. (0276) 330626

    4) Kantor Cabang Andong: Jl. Raya Kacangan, Andong, Boyolali

    Telp. (0271) 7893025

    5) Kantor Cabang Kartasura: Jl. Ahmad Yani No. 83 (Depan Pasar

    Kartasura) Telp. (0271) 784385

    6) Kantor Cabang Salatiga: Jl. Letjend, Sukowati No.09 Salatiga

    Telp. (0298) 312729

  • 37

    7) Kantor Cabang Delanggu: Jl. Raya Solo-Jogja (depan pasar

    Delanggu), Delanggu, Klaten Telp: (0272) 554358.

    8) Kantor Cabang Selo: Jl. Boyolali-Magelang Km.18 Selo, Boyolali

    Telp. (0276)3295240.

    9) Kantor Cabang Suruh: Jl. Raya Suruh- Salatiga, Kab. Semarang

    (Timur Pasar Suruh) Telp. (0298) 317434

    10) Kantor Cabang Solo: Jl. Brigjend Sudiarto 5/2, Joyosuran, Pasar

    Kliwon, Surakarta Telp. (0271) 642257

    11) Kantor Cabang Grabag: Jl. KH Siraj, Desa Krajan I, Grabag,

    Magelang

    Kelengkapan Organisasi

    a. Aturan tertulis organisasi : Anggaran Dasar

    b. No. Badan Hukum : 242/BH/KDK.11.25/IV/ 1999

    c. Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.014.0381.4-526.000

    d. Jangkauan Pelayanan : Jawa Tengah

    e. Waktu Operasional : Hari Senin-Jumat pukul 07.30-

    16.30 WIB

  • 38

    4. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas BMT Tumang Cabang

    Ampel

    a. Struktur Organisasi

    BMT Tumang Cabang Ampel mempunyai struktur organisasi sebagai

    berikut:

    1) Manajer Cabang : Sigid Setiawan

    2) Marketing Finance : M. Kroirudin

    : Agus Tri Wahyudi

    : Ratna Jayanti

    3) Marketing Funding : Endang Kusmawati

    : Ani Khozanah T

    : Dwi Mulyani

    4) Customer Service : Nur Fauziah

    5) Kasir/ Teller : Yustina Purnamasari

  • 39

    Sumber: BMT Tumang Cabang Ampel

    Gambar 3.1

    Struktur Organisasi BMT Tumang Cabang Ampel

    Tahun 2016

    Sebuah lembaga membutuhkan adanya struktur organisasi

    yang tepat dan jelas sebagai dasar untuk menjelaskan aktivitas sehari-

    hari. Adapun struktur organisasi yang digunakan pada BMT Tumang

    Cabang Ampel adalah struktur organisasi garis, yaitu struktur yang

    menunjukkan suatu rangkaian dari suatu kekuasaan perintah dari

    Manajer Cabang

    Sigid Setiawan

    Marketing Finance:

    1. M Khoirudin

    2. Agus Tri Wahyudi

    3. Ratna Jayanti

    Marketing Funding:

    1. Endang

    Kusmawati

    2. Ani Khozanah T

    3. Dwi Mulyani

    Kasir/Teller

    Yustina Purnamasari

    Customer Service

    Nur Fauziah

  • 40

    manajemen ke bawah melalui macam-macam bagian sampai pada

    tingkat kekuasaan atau tanggung jawab terendah.

    b. Tugas dan Wewenang dalam Struktur Organisasi

    Adapun perincian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

    masing-masing jabatan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya

    adalah sebagai berikut:

    1) Manajer

    (a) Mengelola secara optimal sumber daya cabang agar dapat

    mendukung kelancaran operasional BMT.

    (b) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk

    guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan baik pembiayaan

    maupun pendanaan.

    (c) Memastikan realisasi target operasional cabang serta

    menetapkan upaya-upaya pencapaian. Melakukan review

    terhadap ketajaman dan kedalaman analisis pembiayaan guna

    antisipasi kredit macet, kesalahan permohonan pembiayaan.

    (d) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan

    wewenangnya.

    (e) Melakukan pembinaan terhadap anggota BMT.

    (f) Memonitoring pelaksanaan penagihan tunggakan kewajiban.

    (g) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan dibidang

    pemasaran dan perasi sampai dengan batas wewenangnya.

  • 41

    2) Marketing Finance

    (a) Memotong realisasi target operasional cabang serta

    menetapkan upaya-upaya pencapaian.

    (b) Memastikan semua pembiayaan mendapatkan tanda tangan

    pejabat yang berwenang.

    (c) Melaksanakan strategi pemasaran una mencapai sasaran yang

    telah ditetapkan.

    (d) Bersama-sama komite pembiayaan lainya memutuskan

    pembiayaan sesuai dengan batas wewenang.

    (e) Review akad pembiayaan dan surat sanggup sesuai dengan

    persyaratan.

    (f) Memonitoring ketertiban nasabah dalam membayar angsuran.

    (g) Mengkoordinir atau melaksanakan penagihan kewajiban

    nasabah yang telah jatuh tempo atau menunggak.

    3) Marketing Funding

    (a) Memonitoring realisasi target operasional cabang serta tangi

    nasmenetapkan upaya-upaya pencapaian.

    (b) Mendatangi nasabah yang menabung maupun yang membayar

    angsuran.

    (c) Melakukan survey ketempat calon anggota.

    (d) Membuat daftar kunjungan kerja harian dalam sepekan

    mendatang pada akhir pecan berjalan.

  • 42

    (e) Melakukan pembinaan hubungan baik dengan anggota melaui

    bantuan konsultasi bisnis, diskusi bisnis, diskusi manajemen

    dan bimbingan pengelolaan keuangan.

    4) Custumer Service

    (a) Memberikan informasi kepada nasabah atau calon nasabah

    tentang produk dan persyaratan maupun tata cara prosedur.

    (b) Mendata dan mengarsipkan data nasabah pembiayaan.

    (c) Mendata barang jaminan nasabah pembiayaan.

    (d) Mencapai target pendanaan pada jangka waktu yang

    ditetapkan.

    5) Teller

    (a) Membuka dan menutup brankas

    (b) Menghitung seluruh uang yang ada didalam brankas

    (c) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai secara cepat dan

    tepat

    (d) Melayani penarikan tunai maupun non tunai secara cepat dan

    tepat

    (e) Membuat laporan saldo akhir setiap penutupan kas

    (f) Menjaga kerahasiaan tabungan maupun angsuran nasabah.

  • 43

    5. Produk-Produk BMT Tumang

    a. Produk Pendanaan

    1) Simpanan Mudharabah al Mutlaqah

    Simpanan mudharabah al mutlaqah adalah simpanan

    berdasarkan kaidah syariah mudharabah al mutlaqah, dimana

    nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang untuk

    memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk

    pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada

    anggota yang lain secara halal dan professional. Laba dari

    pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah

    (bagi hasil) yang disepakati diawal. Simpanan ini dapat diambil

    sewaktu-waktu. Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah memiliki

    manfaat sebagai berikut:

    (a) Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Berkah

    (b) Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan

    syariah

    (c) Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda

    Syarat pembukaan rekening simpanan mudharabah al muthlaqah:

    (a) Menjadi anggota BMT Tumang

    (b) Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,- dan simpanan wajib

    Rp. 5000,-

    (c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,-

    (d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening

  • 44

    (e) Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri

    lainnya

    (f) Lembaga menyerahkan identitas yang ditentukan oleh BMT

    Tumang

    Bagi hasil simpanan mudharabah al muthlaqah:

    (a) InsyaAllah halal dan barokah.

    (b) Anggota penyimpan akan mendapatkan bagi hasil simpanan

    sesuai dengan kesepakatan.

    (c) Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan menurut keuntungan

    BMT Tumang dengan nisbah antara BMT: anggota 70: 30.

    (d) Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir

    bulan dan akan ditambahkan secara otomatis ke rekening

    simpanan anggota setiap awal bulan.

    Jenis-jenis Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah:

    (a) Simpanan Sukarela (Sikala)

    (b) Simpanan Idul Fitri

    (c) Simpanan Idul Qurban

    (d) Simpanan Pendidikan

    (e) Simpanan Haji

    (f) Simpanan Sadranan

    2) Simpanan Mudharabah Berjangka

    Simpanan mudharabah berjangka ( Deposito) adalah

    simpanan berdasarkan kaidah syariah mudharabah al mutlaqah,

  • 45

    dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang

    untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk

    pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada

    anggota yang lain secara halal dan professional. Laba dari

    pembiayaan dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah

    (bagi hasil) yang disepakati diawal. Manfaat Simpanan

    Mudharabah Berjangka (DEPOSITO) antara lain:

    (a) Aman, Manfaat, Menguntungkan dan InsyaAllah Berkah

    (b) Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan

    syariah

    (c) Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda

    (d) Bebas biaya administrasi

    Syarat Pembukaan Rekening Simpanan Mudharabah Berjangka

    (Deposito):

    (a) Menjadi anggota BMT Tumang

    (b) Simpanan minimal Rp. 1.000.000,-

    (c) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening

    (d) melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya

    Bagi hasil simpanan mudharabah berjangka:

    (a) InsyaAllah halal dan barokah

    (b) Bagi hasil akan dipindahbukukan ke rekening simpanan

    mudharabah biasa setiap tanggal 1

  • 46

    3) Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (Simuda

    Mapan)

    Simuda Mapan adalah produk simpanan di BMT Tumang

    dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, yaitu perjanjian

    mudharabah yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu

    (Investasi tidak terikat). Simpanan tersebut direncanakan khusus

    untuk kebutuhan anggota diwaktu yang akan datang. Setoran

    minimal setiap bulan Rp. 50.000,-.

    (a) Dengan akad Mudharabah muthlaqoh penyimpan dapat

    memperoleh bagi hasil dari hasil usaha BMT Tumang yang

    InsyaAllah halal dan barokah

    (b) Bagi hasil yang diterima setiap bulannya akan ditambahkan ke

    simpanan, sehingga akan meningkatkan saldo pokok

    simpanan, yang secara otomatis akan menambah gaji hasil

    proposional

    (c) Untuk simpanan jangka waktu minimal 3 tahun akan

    mendapatkan manfaat khusus yang akan dimasukkan ke dalam

    Keluarga Perduli Pendidikan, antara lain:

    (d) Setiap tahun ajaran baru akan mendapatkan bingkisan

    peralatan sekolah

    (e) Anggota yang sakit (dirawat) akan mendapatkan santunan Rp.

    200.000,-

  • 47

    (f) Anggota yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan

    Rp. 1.000.000,-

    (g) Setiap anak didik yang berprestasi bisa diusulkan

    mendapatkan bea siswa dari Divisi Maal BMT Tumang

    Ketentuan Si Muda Mapan:

    (a) Menjadi Anggota BMT Tumang

    (b) Setoran minimal setiap buan Rp. 50.000,-

    b. Produk Pembiayaan

    1) Investasi

    Transaksi pembiayaan investasi dapat dilakukan dalam dua

    jenis transaksi, yakni mudharabah dan musyarakah.

    (a) Mudarabah:

    Mudharabah adalah akad kerjasama usaha/ perniagaan antara

    pihak pemilik dana (shahibul maal) sebagai pihak yang

    menyediakan modal dana sebesar 100 % dengan pihak

    pengelola modal (mudharib), untuk diusahakan dengan porsi

    keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan

    kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan

    kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali

    jika diketemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pihak

    pengelola dana (mudharib), seperti penyelewengan,

    kecurangan, dan penyalahgunaan dana.

  • 48

    (b) Musyarakah:

    Pembiayaan musyarakah (syirkah), adalah suatu bentuk akad

    kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk

    menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-

    masing pihak mempunyai hak untuk ikutserta dalam

    pelaksanaan menajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi

    menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan

    kesepakatan bersama.

    2) Pembiayaan Jual- beli

    Ada beberapa konsep jual beli yang diperbolehkan dalam

    islam, antara lain adalah murabahah, salam dan istishna.

    (a) Murabahah

    murabahah adalah jual beli barang pada harga asal (harga

    perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin) yang

    disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli).

    Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahu beberapa

    harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat

    keuntungan sebagai tambahannya. Cara pembayaran dan

    jangka waktu disepakati bersama, dapat dilakukan secara

    angsuran. Murabahah dengan pembayaran secara angsuran ini

    disebut dengan bai‟ bitsaman ajil.

  • 49

    (b) Salam (Salaf)

    salam (Salaf) adalah akad pembelian (jual-beli) yang

    dilakukan dengan cara, pembeli melakukan pemesanan

    pembelian terlebih dahulu atas barang yang dipesan/

    diinginkan dan melakukan pembayaran dimuka atas barang

    tersebut, baik dengan cara pembayaran sekaligus ataupun

    dengan cara mencicil, yang keduanya harus diselesaikan

    pembayarannya (dilunasi) sebelum barang yang dipesan atau

    diinginkan diterima kemudian. (penghantaran barang atau

    delivery dilakukan dengan cara ditangguhkan).

    (c) Istishna

    Istishna adalah akad bersama pembuat (produsen) untuk suatu

    pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau akad jual beli suatu

    barang yang akan dibuat terlebih dahulu oleh pembuat

    (produsen) yang juga sekaligus menyediakan kebutuhan bahan

    baku barangnya. Jika bahan baku disediakan oleh pemesan,

    akad ini menjadi akad Ujrah (Upah).

    3) Pembiayaan Jasa–Sewa

    Selain pembiayaan investasi dan jual- beli, dari BMT

    Tumang juga menyediakan produk pembiayaan jasa atau sewa

    yang terdiri dari Ijarah dan Qardh. Adapun penjelasan dari kedua

    produk tersebut adalah berikut ini:

  • 50

    (a) Ijarah:

    Ijarah adalah pemilikan hak atas manfaat dari pengunaan

    sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran pengertian sewa

    (Ijarah) adalah sewa atas manfaat dari sebuah asset,

    sedangkan sewa- beli ( ijarah wa iqtina) atau disebut juga

    ijarah muntahiya bittamlik adalah sewa yang diakhiri dengan

    pemindahan kepemilikan.

    (b) Qardh

    Qardh adalah meminjamkan harta kepada orang lain tanpa

    mengharapkan imbalan. Dalam literature fiqh, qardh

    dikatagorikan sebagai akad tabbaru yaitu akad saling

    membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam rangka

    mewujudkan tanggung jawab sosial, lembaga keuangan

    syariah dapat memberikan fasilitas yang disebut al- qardhul

    Hassan, yaitu penyediaan pinjaman kepada pihak yang layak

    untuk mendapatkannya. Secara syariah peminjaman hanya

    berkewajiban membayar kembali pokok pinjamannya,

    walaupun syariah membolehkan peminjam untuk memberikan

    imbbalan sesuai dengan keikhlasannya, tetapi lembaga

    keuangan pemberi qardh tidak diperkenankan untuk meminta

    imbalan apapun.

  • 51

    B. Prosedur Pembukaan Rekening Simpanan Pada BMT Tumang Cabang

    Ampel

    Dalam pembukaan rekening simpanan pada BMT Tumang Cabang

    Ampel harus melalui tahap sebagai berikut:

    1) Calon nasabah datang ke kantor BMT Tumang Cabang Ampel dan

    menghubungi customer service.

    2) Customer service menjelaskan kepada calon nasabah mengenai

    karakteristik produk sikala.

    3) Calon nasabah diminta untuk mengisi formulir yang telah disediakan oleh

    pihak BMT sebagai data nasabah.

    4) Customer service meminta kartu pengenal atau identitas calon nasabah

    yang sah dan masih berlaku seperti KTP.

    5) Customer service mencatat nomor serta dikeluarkannya pada formulir

    pembukaan rekening produk sikala, kemudian fotocopy dan cocokkan

    tandatangannya dengan tanda tangan yang tertera diatas

    formulir/dokumen tabungan, bubuhkan paraf setelah dibubuhi

    cap/stempel "SESUAI DENGAN ASLINYA".

    6) Customer service melakukan pembukaan rekening simpanan pada

    komputer.

    7) Calon nasabah diminta untuk membubuhkan tanda tangan penabung pada

    tempat yang ada dibuku tabungan.

  • 52

    8) Customer Service meminta Supervisor untuk mengotorisasi pembukaan

    rekening simpanan tersebut dan menandatangani buku tabungan yang

    akan diserahkan kepada nasabah.

    9) Selanjutnya customer service menyimpan berkas pembukaan rekening

    simpanan dalam bentuk file. kemudian nasabah diminta untuk melakukan

    setoran awal ke counter teller.

    10) Teller akan mencatat data nasabah pada buku tabungan pada lembar

    pertama yang berisi nomer rekening, Nama, Alamat, dan Tanggal

    Pembuatan.

    C. Produk Sukarela (Sikala)

    Produk Sikala merupakan produk simpanan yang dapat disetor dan

    diambil sewaktu-waktu. Produk ini menggunakan akad Mudharabah

    mutlaqah.

    Manfaat dari produk Sikala adalah sebagai berikut:

    1. Aman, Manfaat, Menguntungkan dan Insya Allah Berkah

    2. Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan ketentuan syariah

    3. Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan anda

    Bagi hasil produk sikala:

    1. Insya Allah halal dan barokah.

    2. Anggota penyimpan akan mendapatkan bagi hasil simpanan sesuai

    dengan kesepakatan.

  • 53

    3. Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan menurut keuntungan BMT

    Tumang dengan nisbah antara BMT: anggota 70: 30.

    4. Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan

    akan ditambahkan secara otomatis ke rekening simpanan anggota setiap

    awal bulan.

    Syarat pembukaan rekening simpanan produk sikala:

    1. Menjadi anggota BMT Tumang

    2. Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,- dan simpanan wajib Rp. 5000,-

    3. Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,-

    4. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening

    5. Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya

    6. Lembaga menyerahkan identitas yang ditentukan oleh BMT Tumang

  • 54

    BAB IV

    ANALISIS

    Produk sikala adalah produk simpanan yang dapat disetor dan diambil

    sewaktu-waktu. Produk simpanan ini menggunakan akad Mudharabah

    Muthlaqah, dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang

    Cabang Ampel untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk

    pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain

    secara halal dan profesioal. Laba dari pembiayaan dibagi antara anggota dengan

    BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang disepakati diawal.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Nur Fauziah selaku Customer

    Service Pada tanggal 15 Agustus 2016 tentang prosedur pembukaan rekening

    produk sikala dan perkembangan produk sikala pada BMT Tumang Cabang

    Ampel. Penulis dapat menjabarkannya sebagai berikut:

    A. Prosedur Pembukaan Rekening Poduk Sikala

    Dalam pembukaan rekening produk sikala pada BMT Tumang Cabang

    Ampel harus melalui tahap sebagai berikut:

    1. Calon nasabah datang ke kantor BMT Tumang Cabang Ampel dan

    menghubungi customer service.

    2. Customer service menjelaskan kepada calon nasabah mengenai

    karakteristik produk sikala.

  • 55

    3. Calon nasabah diminta untuk mengisi formulir yang telah disediakan oleh

    pihak BMT sebagai data nasabah.

    4. Customer service meminta kartu pengenal atau identitas calon nasabah

    yang sah dan masih berlaku seperti KTP.

    5. Customer service mencatat nomor serta dikeluarkannya pada formulir

    pembukaan rekening produk sikala, kemudian fotocopy dan cocokkan

    tandatangannya dengan tanda tangan yang tertera diatas formulir/dokumen

    tabungan, bubuhkan paraf setelah dibubuhi cap/stempel "SESUAI

    DENGAN ASLINYA".

    6. Customer service melakukan pembukaan rekening simpanan pada

    komputer.

    7. Calon nasabah diminta untuk membubuhkan tanda tangan penabung pada

    tempat yang ada dibuku tabungan.

    8. Customer Service meminta Supervisor untuk mengotorisasi pembukaan

    rekening simpanan tersebut dan menandatangani buku tabungan yang akan

    diserahkan kepada nasabah.

    9. Selanjutnya customer service menyimpan berkas pembukaan rekening

    simpanan dalam bentuk file. kemudian nasabah diminta untuk melakukan

    setoran awal ke counter teller.

    10. Teller akan mencatat data nasabah pada buku tabungan pada lembar

    pertama yang berisi nomer rekening, Nama, Alamat, dan Tanggal

    Pembuatan.

  • 56

    11. Calon nasabah melakukan setoran awal Rp. 15.000,- yang terdiri dari

    simpanan pokok Rp. 10.000,- dan simpanan wajib Rp. 5.000,-, dan setoran

    selanjutnya minimal Rp. 10.000,-.

    12. Calon nasabah dikenakan biaya administrasi buku sebesar Rp. 5.000,-.

    Berdasarkan data diatas mengenai prosedur pembukaan rekening

    produk sikala tidak berbeda jauh dengan prosedur pembukaan rekening

    tabungan yang ada pada lembaga-lembaga keuangan yang lain. Hal yang

    membedakan antara lembaga keuangan satu dengan lembaga keuangan yang

    lain adalah kebijakan dan ketentuan yang diberlakukan oleh lembaga

    keuangan, seperti mengenai setoran awal maupun setoran selanjutnya dan

    biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah serta fasilitas-

    fasilitas yang ditawarkan. Prosedur pembukaan rekening produk sikala pada

    BMT Tumang Cabang Ampel sudah sesuai dengan teori yang diterangkan

    pada halaman 31 mengenai syarat-syarat dan prosedur pembukaan rekening

    tabungan.

    B. Perkembangan Produk Sikala Pada BMT Tumang Cabang Ampel

    Tahun 2015

    Tingkat perkembangan produk sikala dapat dilihat dari banyaknya

    jumlah nasabah baru. Jumlah nasabah baru produk sikala di BMT Tumang

    Cabang Ampel pada bulan Januari sampai bulan Desember 2015 adalah

    sebagai berikut:

  • 57

    Tabel 4.1

    Perkembangan Jumlah Nasabah Baru Produk Sikala Tahun 2015

    Pada BMT Tumang Cabang Ampel

    No Bulan Jumlah Nasabah Baru Presentase

    1 Januari 52 5.86%

    2 Februari 40 4.50%

    3 Maret 91 10.25%

    4 April 64 7.21%

    5 Mei 59 6.64%

    6 Juni 57 6.42%

    7 Juli 91 10.25%

    8 Agustus 166 18.70%

    9 September 86 9.68%

    10 Oktober 77 8.67%

    11 November 51 5.74%

    12 Desember 54 6.08%

    888 100%

    Sumber: BMT Tumang Cabang Ampel

    Daftar Jumlah nasabah produk sikala , dapat pula dibuat grafik sebagai

    berikut:

    Dari tabel dan grafik di atas jumlah nasabah baru produk sikala di

    BMT Tumang Cabang Ampel pada bulan Januari sampai bulan Desember

    5,86

    4,5

    10,25

    7,21 6,64 6,42

    10,25

    18,7

    9,68 8,67

    5,74 6,08

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    Jan Feb Mart Aprl Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

  • 58

    2015 yaitu sebesar 888 nasabah. Jumlah nasabah baru tersebut mengalami

    peningkatan dan penurunan setiap bulannya. Kenaikan tertinggi terjadi pada

    bulan Agustus dengan jumlah nasabah baru sebesar 166 nasabah. Kenaikan

    tersebut dikarenakan pada bulan tersebut bertepatan dengan jumlah

    pendapatan pedagang yang meningkat, karena sebagian besar nasabah baru

    tersebut mendapat penghasilan dari hasil berdagang. Sedangkan penurunan

    jumlah nasabah baru terjadi pada bulan februari dengan jumlah nasabah baru

    sebesar 40 nasabah, karena pada bulan tersebut minat masyarakat terhadap

    produk sikala menurun. Hal tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat

    Ampel lebih cenderung ke konsumtif daripada saving.

    Berdasarkan tabel dan grafik diatas, jumlah nasabah baru produk sikala

    di BMT Tumang Cabang Ampel mengalami kenaikan setiap bulannya yaitu

    bulan Januari jumlah nasabah baru produk sikala mencapai 5,86%. Pada bulan

    Maret jumlah nasabah baru produk sikala mengalami kenaikan 10,25%. Pada

    bulan Juli jumlah nasabah baru produk sikala mengalami kenaikan 10,25%.

    Pada bulan Agustus jumlah nasabah baru produk sikala mengalami kenaikan

    18,70%. Pada bulan Desember jumlah nasabah baru produk sikala mengalami

    kenaikan 6,08%.

    Pada tabel dan grafik di atas juga dapat dilihat perkembangan jumlah

    nasabah baru produk sikala mengalami penurunan yaitu pada bulan Februari

    jumlah nasabah produk sikala mengalami penurunan 4,50%. Pada bulan April

    jumlah nasabah produk sikala mengalami penurunan 7.21%. pada bulan Mei

    jumlah nasabah baru produk sikala mengalami penurunan 6,64%. Pada bulan

  • 59

    Juni jumlah nasabah produk sikala mengalami penurunan 6,42%. Pada bulan

    September jumlah nasabah baru produk sikala mengalami penurunan 9,68%.

    Pada bulan Oktober jumlah nasabah baru produk sikala mengalami penurunan

    8,67%. Pada bulan November jumlah nasabah baru produk sikala mengalami

    penurunan 5,74%.

  • 60

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan

    pada BMT Tumang Cabang Ampel mengenai prosedur pembukaan rekening

    produk sikala dan perkembangan produk sikala pada tahun 2015, maka dapat

    diambil kesimpulan bahwa:

    1. Prosedur pembukaan rekening produk sikala pada BMT Tumang Cabang

    Tumang tidak berbeda jauh dengan prosedur pembukaan rekening

    tabungan yang ada pada lembaga-lembaga keuangan yang lain. Hal yang

    membedakan antara lembaga keuangan satu dengan lembaga keuangan

    yang lain adalah kebijakan dan ketentuan yang diberlakukan oleh lembaga

    keuangan, seperti mengenai setoran awal maupun setoran selanjutnya dan

    biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah serta fasilitas-

    fasilitas yang ditawarkan. Prosedur pembukaan rekening produk sikala

    pada BMT Tumang Cabang Ampel sudah sesuai dengan teori yang

    diterangkan pada halaman 31 mengenai syarat-syarat dan prosedur

    pembukaan rekening tabungan.

    2. Jumlah nasabah baru produk sikala di BMT Tumang Cabang Ampel pada

    bulan Januari sampai bulan Desember 2015 mengalami peningkatan dan

    penurunan setiap bulannya. Kenaikan tersebut dikarenakan pada bulan

  • 61

    tersebut bertepatan dengan jumlah pendapatan pedagang meningkat,

    karena sebagian besar nasabah baru tersebut mendapat penghasilan dari

    hasil berdagang. Sedangkan penurunan tersebut dikarenakan mayoritas

    masyarakat Ampel lebih cenderung ke konsumtif daripada saving.

    B. Saran

    Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti

    selanjutnya yang tertarik meneliti tentang prosedur pembukaan rekening dan

    perkembangan produk sikala adalah:

    1. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber

    maupun referensi yang terkait dengan prosedur pembukaan rekening dan

    perkembangan produk sikala agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan

    lebih lengkap lagi.

    2. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses

    pengambilan dan pengumpulan dan segala sesuatunya sehingga penelitian

    dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

  • 62

    DAFTAR PUSTAKA

    Afifah, Salisatul. 2009. Tingkat Perkembangan Nasabah Penabung Mudharabah

    di BPRS Dana Amanah Surakarta. Tugas Akhir tidak diterbitkan.

    Salatiga: Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. STAIN Salatiga.

    Alamsyah, Muhammad, Syopiansyah Jaya Putra, dan Zainuddin Bey Fananie.

    2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembukaan dan

    Penutupan Rekening TabunganKu (Studi Kasus: Bank Muamalat Cabang

    Puri Indah Jakarta Barat). Jurnal Sistem Informasi: Vol. 4 No. 2.

    Antonio, Syafi‟i, Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik.

    Jakarta: Gema Insani Press.

    Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

    Daryani, Eko. 2011. Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT Berkah

    Makmur Klero Kec. Tengaran Kab. Semarang. Tugas Akhir tidak

    diterbitkan. Salatiga: Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. STAIN

    Salatiga.

    Fadmawati, Oktavia. 2015. Prosedur dan Strategi Pemasaran Tabungan Haji di

    Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga. Tugas akhir

    tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

    Salatiga.

    Hikmat. M. Mahi. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

    Dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Jatmiko, Edi. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Ib Tapenas

    Hasanah Pada Bank BNI Syariah Semarang. Tugas akhir tidak

    diterbitkan. Salatiga: Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT

    Raja Garfindo Persada.

    Kasmir. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

    Kristin, Prilliana, Meike Roring, dan Joula J. Rogahang. 2016. Analisis

    Perkembangan Giro Tabungan Dan Deposito Di PT Bank Sulut. Jurnal

    Administrasi Bisnis: Vol. 4 No. 1.

  • 63

    Latief, Fitry, Nur. 2014. Prosedur Penghimpunan Dana Tabungan Shar-e Dan

    Penyajian Laporan Keuangan Pada Bank Muamalat Cabang Manado.

    Jurnal Accountability: Vol. 3 No. 2.

    Moleong, Lexi. 2008. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya Offest.

    Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

    Muhammad. 2001. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta:

    UII Press.

    Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta:

    Lumbung Ilmu.

    Ningsih, Efrida, Syamsul Amar, dan Idris. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi,

    Konsumsi dan Tabungan di Sumatera Barat. Jurnal Kajian Ekonomi: Vol.

    1 No. 02.

    Ridwan, Muhammad, 2006. Sistem dan Prosedur Pendirian BMT (Baitul Maal

    Wat Tamwil). Yogyakarta: Citra Media.

    Rifqi, Ainur, Muhammad. 2015. Strategi Pemasaran dan Perkembangan Produk

    Tabungan Wadiah di Bank Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang.

    Tugas akhir tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam

    IAIN Salatiga.

    Ruslan, Rosady. 2010. Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

    Sriyati 2012, Teknik Pemasaran: Marketing Mix Produk Tabungan Mudharabah

    Sikala BMT Tumang Cabang Boyolali. Tugas Akhir tidak diterbitkan.

    Salatiga: Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. STAIN Salatiga.

    Supranto. 2003. Metode Riset. Jakarta: PT Rineka Cipta.

    Sulhan dan Siswanto. 2008. Manajemen Bank: Konvensional dan Syariah.

    Malang: UIN-Malang Press.

    Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.

    Yogyakarta: UII Press.

    Susanto, Ari, Dwi, Muhammad, Handoyo Djoko Waluyo, dan Sari Listyorini.

    2012. Pengaruh Produk Tabungan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

    Keputusan Menabung Pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec.

    Lasem. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis: Vol. 1 No. 1.

  • 64

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama Lengkap : Novi Karuniawati Fauziyah

    Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 25 November 1994

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Warga Negara : Indonesia

    Agama : Islam

    Status : Belum menikah

    Alamat Rumah : Tegalsari RT.012/RW.003, Kenteng, Kec.Susukan,

    Kab.Semarang

    Data Pendidikan :

    1. TK Dharma Wanita Tengaran

    2. SD Negeri Kenteng 02

    3. SMP Negeri 1 Tengaran

    4. MAN Tengaran

  • 65

    LAMPIRAN