integrasi perangkat lunak untuk analisa...
TRANSCRIPT
Integrasi Perangkat Lunak untuk Analisa Gelombang
Acak dan Gaya Gelombang di Laboratorium Lingkungan
dan Energi Laut, Jurusan Teknik Kelautan, FTK - ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN AGUSTUS 2014
Dosen Pembimbing
Haryo Dwito Armono, ST, MEng, PhD
Sujantoko, ST, MT
Oleh
Arief Nur Yuliarto
43 09 100 012
SIDANG TUGAS AKHIR P3
LATAR BELAKANG
• Percobaan yang bersifat efektif, efesien, dan sederhana.
• Pengujian fisik dengan menggunakan model untuk memberikan
prediksi dari kondisi sebenarnya.
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan semakin dibutuhkannya
struktur bangunan pinggir pantai.
• Proses pengujian model yang tidak lepas dari bantuan laboratorium
uji, memerlukan peralatan penunjang untuk mempermudah proses
uji.
• Masih minimnya perangkat lunak yang terintegrasi untuk
menyelesaikan permasalahan pada saat pengujian.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana langkah – langkah dalam
mambangun perangkat lunak yang
terintegrasi, sehingga nantinya akan
mempermudah untuk menganalisa
gelombang acak dan gaya gelombang.
TUJUAN
Mendapatkan perangkat lunak yang
terintegrasi sehingga dapat menganalisa dan
merekam gelombang acak dan gaya
gelombang yang terjadi pada pengujian model
fisik
MANFAAT
Mempermudah analisa gelombang acak dan
gaya gelombang pada Laboratorium
Lingkungan dan Energi
BATASAN MASALAH
• Pengujian perangkat lunak pada spektra gelombang acak yang dapat
dibangkitkan di Laboratorium Lingkungan dan Energi laut khususnya
spektrum P-M (Pierson-Moskowitz) dan JONSWAP (Join North Sea Wave
Project).
• Software yang digunakan untuk membuat program adalah MATLAB.
• Pengujian perangkat lunak menggunakan sensor load cell Kyowa LUB 5 to 50
KB.
• Input dari sensor diproses terlebih dahulu dengan menggunakan perangkat
lunak akusisi data QCM.
• Analisa yang dilakukan hanya pada uji kinerja perangkat lunak.
PERBANDINGAN PERANGKAT LUNAK
• Penyusunan perangkat lunak terintegrasi ini berdasarkan
referensi dari perangkat lunak yang pernah ada sebelumnya,
yaitu WaReLab hasil penelitian dari Abdullah MR dan FORYS
hasil penelitian dari Hidayat.
• Pada program IWWF ini antara analisa gelombang acak dan
gaya gelombang saling terintegrasi sehingga hanya dengan
menggunakan satu program maka kedua hasil analisa akan
didapat, selain itu tampilan yang disajikan juga lengkap
dengan adanya grafik dan angka yang nantinya antara kedua
analisa ini bisa dengan mudah dibandingkan hasilnya.
ALGORITMA PERANGKAT LUNAK
Pengambilan
data percobaan
tahap 1
Identifikasi nilai
X ( massa )
Y ( voltase )
Persamaan regresi linear untuk proses
kalibrasi
Perhitungan varian (S2) dan standar variasi (s) untuk data y
Mulai
cek korelasi
linear
(R = 1)
Pengambilan data
tahap 2
Simpan
persamaan regresi
linear untuk
proses kalibrasi
Data gelombang
terekam (time
history)
Penyusunan perangkat
lunak terpadu untuk
analisa gaya yang terjadi,
analisa gelombang acak
dan spektra gelombang
Melakukan pendekatan tinggi
gelombang dan zero crossing
periode
Menyederhanakan rekaman
data dari time domain
menjadi frekuensi domain
dengan FFT 0
Varian elevasi muka air
Perhitungan karakteristik spektra
Periode rata—rata
Periode puncak rata—rata
Mean zero crossing period
Frekuensi rata—rata
RMS
Perhitungan gaya gelombang dengan hukum newton
END
Bab 3 H.28
Gambar 3.2
LANGKAH PENGGUNAAN
• Persiapan - Install MCR Installer.exe pada komputer yang akan digunakan.
- Ubah file mentah (*.TMH) menggunakan Refana.xls.
• Proses Pengkalibrasian
• Proses Analisa
UJI PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN AGUSTUS 2014
Pengujian Kalibrasi Data
• Pengujian kalibrasi data yang digunakan merupakan data berdasarkan hasil percobaan.
• Persamaan yang digunakan adalah regresi linear dan korelasi linear untuk mengetahui tingkat keakuratan kalibrasi data.
2.2
2.3
2.4
2.1
• Pengujian kalibrasi untuk elevasi muka air.
Regresi linear.
y = -13,4945x + 2,4901
Korelasi linear.
R = -0,9760
• Pengujian kalibrasi untuk massa.
Regresi linear.
y = 29,286x + -10,419
Korelasi linear.
R = 0,978
• Kriteria Korelasi
Korelasi positif, jika R > 0
Korelasi negatif, jika R < 0
Tidak ada korelasi, jika R = 0
Korelasi sempurna, jika R = 1 atau R = -1
Gambar 4.7 Grafik linier negatif kalibrasi elevasi muka air
R < 0
Korelasi negatif
R = -1
Korelasi sempurna
Pengujian Proses Analisa
• Proses pengujian analisa gelombang acak
• Proses pegujian analisa gaya gelombang
• Proses pengujian analisa gelombang acak.
Hasil berupa spektrum P-M dan JONSWAP serta karakteristik gelombang.
2.20
2.21
Gambar 4.10 Grafik time history elevasi muka air
Gambar 4.9 Panel analisa beserta input tinggi signifikan rencana, periode puncak, dan frekuensi maksimal
Gambar 4.14 Hasil tinggi signifikan dan periode pengkuran
Pengukuran
Teoritis
Gambar 4.13 Tampilan analisa karakteristik gelombang
Gambar 4.14 Hasil tinggi signifikan dan periode pengkuran
• Proses pengujian analisa gaya gelombang.
Data pengujian didapatkan dari percobaan pengukuran menggunakan sensor load cell.
Persamaan yang digunakan merupakan hukum Hewton I, dimana gaya aksi sama dengan gaya reaksi.
T = w = m.g
2.24c
Hasil Analisa Gelombang
Gambar 4.15 Tampilan analisa gaya gelombang
w = m.g
y = 29,287 x + -10,419
x = tegangan
• Gambar 4.15 menampilkan hasil analisa gaya gelombang, besaran
gaya yang di dapat berdasarkan hasil regresi linear, dimana untuk
nilai x adalah tegangan, dengan memasukkan nilai tegangan pada x
maka akan didapatkan nilai y yaitu massa, hal ini bisa terjadi
dikarenakan penggunaan regresi linear untuk mengkorelasi antara
massa dengan tegangan. Setelah mendapatkan nilai massa, dengan
menggunakan persamaan Newton maka didapatkan gaya, hal ini
terjadi karena besar tegangan yang terjadi pada tali juga merupakan
besarnya gaya gelombang dikarenakan hubungan antara massa
dengan tegangan berbanding lurus. Semakin besar gaya gelombang
maka semakin besar pula tegangan yang terjadi pada tali.
Grafik Korelasi Gaya Gelombang dengan Elevasi Muka Air
Gambar 4.16 Grafik korelasi gaya gelombang dengan elevasi
gelomabng permukaan
KESIMPULAN
Setelah dilakukan pembahasan analisa dan
pengujian penggunaan perangkat lunak
terintegrasi, berdasarkan perumusan masalah
bagaimana langkah – langkah dalam
mambangun perangkat lunak terintegrasi,
maka dapat diambil kesimpulan.
• Sensor yang cocok untuk digunakan dengan perangkat lunak ini
adalah sensor load cell yang terdapat di Laboratorium Energi dan
Lingkungan Laut, Jurusan Teknik Kelautan, FTK-ITS.
• Proses penggunaan perangkat lunak terintegrasi ini dimulai dari
persiapan, proses kalibrasi, dan dilanjutkan dengan proses analisa.
• Kinerja dari perangkat lunak berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan terbukti cukup berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Hal ini dibuktikan dengan pengujian analisa yang dilakukan telah
sesuai dengan persamaan – persamaan yang digunakan dalam
perhitungan gelombang acak dan gaya gelombang.
SARAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan perangkat lunak ini
masih dapat untuk dikembangkan dengan menggunakan
persamaan dari berbagai macam analisa yang masih
berhubungan dengan gelombang acak dan gaya gelombang.
Dimana nantinya pengembangan ini berguna untuk pengujian
yang sering dilakukan oleh mahasiswa ataupun dosen di
lingkungan Laboratorium Energi dan Lingkungan Laut, Jurusan
Teknik Kelautan, FTK-ITS. Selain itu pengembangan perlu
dilakukan untuk mencapai keakuratan pada hasil analisa.
Pengambilan data gelombang belum sempat dilakukan
karena wave tank yang masih dalam proses perbaikan,
sehingga kedepannya perlu dilakukan pengembilan data
real guna meningkatkan hasil dari analisa ada perangkat
lunak. Selain itu langkah – langkah tera ulang pada
perangkat keras yang digunakan untuk percobaan perlu
dilakukan. Keakuratan data dari perangkat keras ini sangat
dibutuhkan untuk menunjang hasil yang maksimal dalam
penggunaan perangkat lunak terintegrasi.
DAFTAR PUSTAKA
• Chakrabarti, SK. Hydrodynamics of Offshore Structures. London : Springer-Verlag. 1987. • Chakrabarti, SK. Handbook of Offshore Engineering Volume 1. Elsevier, Plainfield, Illonois, USA, 2005. • Chen, Yuan-Chen, et al, Wave Propagation at the Interface Of a Two-Layer Fluid System In The
Laboratory, Journal of Marine Science and Technology, Vol. 15, No. 1, pp. 8-16. 2007. • Djatmiko, E.B. Analisis Gelombang Acak, Materi kuliah Hidrodinamika II, Jurusan Teknik Kelautan ITS,
Surabaya, 2012. • Djatmiko, E.B. Perilaku dan Operabilitas Bangunan Laut di Atas Gelombang Acak, ITS Press, Surabaya,
2012. • Harinaldi. Prinsip – Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains, Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Indonesia. • Triatmojo, B. Perencanaan Bangunan Pantai, Yogyakarta, Beta Offset, 2006. • Petel, Minoo H And Wits, Joel A. Compliant Offshore Structures, Butterworth Heinemann, 1991 • Rahman, Matiur. Water Waves : Relating Modern Theory to Advanced Engineering Applications,
Gloucestershire, Clarendon Press, 1995. • Rageh, O. S. 2009. Hydrodynamic Efficiency Of Vertical Thick Porous Breakwaters. 13th International
Water Technology Conference, h 1659-1670 • Riduwan, Abdullah M. 2011. Perangkat Lunak Terpadu Pada Analisis Model Gelombang Acak di Saluran
Gelombang Jurusan Teknik Kelautan - ITS. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Kelautan, FTK-ITS • Rini, Dian Palupi. 2006. Materi Kuliah: Algoritma, Pemrograman dan Bagan Alir • St. Denis, M. And Pierson, W. J., On the Motion of Ships in Confused Seas, Transactions SNAME, 61:1-53,
1953. • Zhang, Jun., Introduction to Ocean and Coastal Engineering – Ocean Environment and Waves, OCEAN
201,2009.