sintesis polivinil asetat berbasis pelarut metanol...

18
SINTESIS POLIVINIL ASETAT BERBASIS PELARUT METANOL YANG TERSTABILKAN OLEH DISPONIL SKRIPSI 7 AGUSTUS 2014

Upload: vuongtuyen

Post on 13-Jun-2019

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SINTESIS POLIVINIL ASETAT BERBASIS PELARUT METANOL YANG TERSTABILKAN OLEH DISPONIL

SKRIPSI7 AGUSTUS 2014

SARI MEIWIKA S.NRP. 1410.100.032

Dosen PembimbingLukman Atmaja, Ph.D

Pendahuluan Metodologi

KesimpulanHasil danPembahasan

Latar Belakang

• Permasalahan dalam penelitian ini adalah meliputianalisis pengaruh pelarut metanol terhadap stabilitaspolivinil asetat, dalam bentuk lateks yang terstabilkanoleh surfaktan disponil.

• Penelitian ini bertujuan untuk sintesis polivinil asetatberbasis pelarut metanol menggunakan surfaktanDisponil, dan melakukan karakterisasi untukmengetahui kualitas produk sintesis yang dihasilkan.

Metodologi

ALAT

• Neraca analitik• Reactorglass dan

kelengkapannya• Pengaduk besi• Mechanical stirrer• Pemanas elektrik• Kondensor

ALAT

• Viskometerrotasional

• FTIR• TMA• Tensile Strength

Metodologi

BAHAN

• Vinil asetat• Polivinil alkohol

(PVA)• Metanol• Sodium Bikarbonat

(SBK)• Ammonium

persulfat (APS)

BAHAN

• Surfaktan DisponilAES 72

• Air demineralisasi• Dibutil phtalat

(DBP)• Anti mikrobial

(AM)• N2

Diambil 650 gram dengan rasio 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 2:3

Dimasukkan dalam reactorglass

Dipanaskan hingga temperatur 90°C

Ditambah 60 gram PVA dan diaduk konstan pada 750 rpm

Ditambah 7.7 gram lar. SBK, 7.03 gram lar. APS dan 0.93 gram surfaktan disponil

Ditambah 10% campuran VAM+surfaktan dari syringe

Ditambah 2/3 larutan APS dari syringe

Ditambah kembali tetes demi tetes lar. APS dan campuran VAM+surfaktan, dengan rasio

1:8 tetes

Diturunkan temperatur hingga temperatur ruang

Ditambah 16.41 gram DBP dan 1.3 gram AM

Prosedur KerjaMetanol-Air

Hasil

Prosedur Kerja

LateksPVAc

Lateks PVAc keringKetebalan ± 0,1-0,2 mm

FTIR pada bilangangelombang 500-4000 cm-1

Dikeringkan 2 hari Dikarakterisasi

TMA pada temperatur25°C-80°C, laju

pemanasan 10°C/menit

Gugus Fungsi

Sifat Termal

Prosedur Kerja

LateksPVAc

Lateks PVAc keringKetebalan ± 0,1-0,2 mm

Dikeringkan 2 hari DikarakterisasiTensile Strength dengan

kecepatan tarik 100 mm/menit

Viskometer rotasional

Sifat Mekanik

Viskositas

Hasil dan PembahasanKeberhasilan Proses Polimerisasi

1:3 1:4 2:3 1:21:1

Mengalami Polimerisasi Tidak MengalamiPolimerisasi

Hasil dan PembahasanFTIR

3316,48-3444,69 : Gugus OH yang berikatanHidrogen

2922,62-2937,21 : Vibrasi ulur CH sp3

1728,12-1730,64 : Vibrasi regang C=O ester

1431,79-1432,57 : Vibrasi tekuk CH metilen

1370,20-1370,66 : Vibrasi tekuk CH3

1017,63-1119,00 : Vibrasi ulur C-O ester

794,11-794,64 : Vibrasi tekuk CH2 rantaipanjang

Hasil dan PembahasanTMA

koefisien muai panas rendah, ukuran/dimensi polimer

semakin rapat dan kekuatanikat silangnya lebih tinggi

Sampel PVAc Stress (MPa) StrainModulus Elastisitas

(MPa)

Pelarutmetanol-air

1:1 1,2 0,095 12,614

1:2 10 0,597 16,747

1:3 23,4 1,308 17,891

1:4 24 1,4 17,139

2:3 21,8 1,636 13,324

Pelarut air - 14,5 0,865 16,765

Hasil dan Pembahasan

Penambahan pelarut metanol dapat meningkatkan kekuatan dari sampel PVAc, sehingga gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan polimer tersebut semakin

besar.

Tensile Strength

Sampel PVAc Nilai Viskositas (cP)

Pelarutmetanol-air

1:1 -1:2 -1:3 30001:4 20002:3 5000

Pelarut air - 1000

Hasil dan Pembahasan

Penambahan pelarut metanol dapat menambah kekentalan pada produk PVAc

Viskositas

• Sintesis polivinil asetat berbasis pelarut metanol dapat dilakukan dengan metodepolimerisasi emulsi semi batch dan terstabilkan oleh surfaktan disponil.

• Sintesis PVAc dilakukan dengan variasi rasio pelarut metanol-air 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 dan 2:3.

• Hasil FTIR menunjukkan gugus fungsi yang tepat sebagai penyusun latekspolivinil asetat.

Kesimpulan

• Hasil TMA menunjukkan data koefisien muai panas yang semakin menurunpada produk PVAc dengan rasio pelarut metanol-air 1:4 menunjukkan koefisienmuai panas yang rendah, sehingga ukuran/dimensi polimer tersebut lebih rapatdan kekuatan ikat silangnya juga lebih tinggi.

• Hasil uji Tensile Strength menunjukkan produk PVAc dengan rasio pelarutmetanol-air 1:3 memiliki nilai stress dan modulus elastisitas paling tinggi yaitumasing-masing sebesar 23,4 MPa dan 17,891 MPa.

• Hasil uji viskositas menunjukkan bahwa PVAc dengan rasio pelarut metanol-air 2:3 memiliki nilai viskositas paling besar yaitu sebesar 5000 cP.

• Dengan demikian pelarut metanol dapat meningkatkan ketahanan, sifat termaldan mekanik pada material polivinil asetat.

TERIMA KASIH