bab ii landasan teori a. tinjauan peneliti...
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian oleh Triana Dewitasari Fakultas Ilmu sosial dan hukum,
Universtas Negeri Surabaya (2016) dengan judul Dampak pembangunan
jalan tol Surabaya – Mojokerto terhadap kondisi sosial dan ekonomi
penduduk di daerah Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Tol Surabaya–
Mojokerto berdampak relatif buruk terhadap kondisi sosial. Mata
pencaharian penduduk beralih dari petani menjadi wiraswata setelah
pembebasan lahan, akan tetapi pekerjaan sampingan penduduk tetap yakni
ternak. Penduduk yang rumahnya dibebaskan terpaksa pindah ketempat lain
sehingga hubungan antar masyarakat sekitar menjadi renggang.
Penelitian oleh Suci Puji Astuti, Universitas Pendidikan Indonesia
(2014) dengan judul Pengaruh pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Kalijati
Kabupaten Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi sosial
masyarakat Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto terutama petani pemilik
lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto
mengalami sedikit perubahan. Perubahan tersebut terletak pada mata
pencaharian. Meskipun sebagian besar tetap menjadi petani, tetapi tidak
7
sedikit dari mereka yang beralih profesi menjadi pedagang dan sopir bahkan
ada yang menganggur. Tingkat kepuasan rata-rata petani pemilik lahan yang
mengalami pembebasan awalnya tidak setuju lahan mereka dibebaskan
kepemilikannya, tetapi karena hal tersebut untuk kepentingan umum maka
mereka rela lahan pertaniannya dibebaskan.
Penelitian oleh Yety Septania Intanni ( 2016) dengan judul Dampak
Pembangunan Jalan Tol Surabaya Mojokerto Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kondisi ekonomi masyarakat Kecamatan
Jetis Kabupaten Mojokerto terutama petani pemilik lahan yang dibebaskan
untuk pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto mengalami banyak
perubahan. Pendapatan mereka yang utama dari sektor pertanian mengalami
banyak penurunan karena lahan pertanian mereka yang produktif sekarang
sudah tidak bisa produksi lagi dikarenakan sudah dijadikan bangunan jalan
tol Surabaya Mojokerto. Pengeluaran hampir sama besarnya sebelum dan
sesudah adanya pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto.
Penelitian oleh Olvit Olniwati Kayupa (2015) dengan judul Dampak
Sebelum Dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Terhadap Kondisi Ekonomi Dan Kondisi Sosial Masyarakat Di
Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa keberadaan PLTA telah memberi pengaruh kepada
masyarakat di Desa Sulewana. Pengaruh yang dimaksud adalah dampak
positif melalui perubahan yaitu adanya kemajuan yang terjadi di desa
8
tersebut, melalui segi aspek keterlibatan masyarakat sulewana sebagai
tenaga kerja di lingkungan pembangunan PLTA sehingga meningkatkan
pendapatan. Dampak sosial dan ekonomi dari penelitian ini yaitu timbul dari
pembangunan PLTA Sulewana adalah tingkat sosial dan ekonomi
meningkat cukup signifikan yaitu sbesar 79.30% yang terlihat dari tingkat
kesehatan, pendidikan , dan pendapatan yang membaik pada masyarakat di
Desa Sulewana.
Menurut Emil Salim (1992, hlm 3) mengatakan bahwa
pembangunan berkelanjutan dapat berdampak positif maupun negative.
Dampak positif dari pembangunan adalah dapat meningkatkan kualitas
hidup yang terdiri dari meningkatnya kualitas fisik, turunnya angka
kematian, dan meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan dampak negative
dari pembangunan yaitu berkurangnya sumber daya, pencemaran
lingkungan, dan redistribusi penduduk. Sedangkan menurut Soediono
(1985:17) yaitu: “Pembangunan merupakan perubahan susunan dan pola
masyarakat yang akan merangsang lapisan-lapisan masyarakat dan dengan
adanya teknologi maka pertumbuhan ekonomi akan semakin pesat”.
Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu, yaitu sama – sama meneliti tentang dampak
pembangunan jalan tol di suatu desa. Perbedaan dengan peneliti sebelumnya
terletak pada variabel penelitian yang berbeda dan tahun periode penelitian.
9
B. Kajian Teori
1. Kondisi ekonomi dan kondisi sosial
Dalam kehidupan sehari – hari banyak kita amati bahwa adanya
perbedaan antarwarga. Baik dilingkungan keluarga maupun di masyarakat.
Dalam lingkungan masyarakat yang lebh luas perbedaanya yang mencakup
berbagai aspek kehidupan, contohnya seoerti oranng kaya dan orang miskin,
ada orang yang berkuasa dan juga ada orang yang tidak berkuasa, serta
adanya orang yang dihormati dan juga ada orang yang tidak dihormati.
Kondisi seperti ini cenderung merujuk pada kondisi ekonomi dan kondisi
sosial seseorang dalam kaitannya denga jabatan (kekuasaan), dan peranan
yang dimiliki orang bersangkutan di dalam masyarakat.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kondisi adalah keadaan atau
kedudukan seseorang. Sedangkan sosial adalah sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat. Ekonomi adalah kegiatan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi adalah
keadaan, kedudukan atau posisi seseorang di dalam masyarakat yang
ditinjau dari segi sosial dan ekonominya.
Kondisi Sosial Adalah suatu masyarakat selalu berkaitan dengan
keadaan kehidupan masyarakat di suatu wilayah. Kondisi kehidupan
masyarakat ini dapat dilihat dari segi ras dan etnis yang ada diwilayah itu,
mata pencariannya, agama yang dianut, tingkat kesejahteraan, nilai atau
norma yang dianut masyarakat, kesehatan, dan pendidikan juga termasuk
10
dalam kondisi sosial. Kondisi sosial memang tidak dapat terlepas dari
kondisi fisik suatu wilayah tersebut.
Kondisi sosial yang dipengaruhi akibat adanya jalan tol Gempol –
Pandaan adalah mata pencarian penduduk, mobilitas penduduk,
kebahagiaan penduduk yang berada di Desa Beji sebelum dan sesudah
adanya jalan tol tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi
ekonomi dalam penelitian ini adalah adanya perubahan pendapatan dan
juga perubahan ekonomi sebelum dan sesudah pembangunan jalan tol.
Akibat pembangunan jalan tol Gempol – Pandaan di Desa
Wonokoyo Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan sangat dimungkinkan
terjadi perubahan kondisi ekonomi dan sosial penduduk yang dapat
dijadikan tolak ukur kondisi atau keadaan suatu penduduk akibat adanya
perubahan terhadap kondisi ekonomi dan kondisi sosialnya.
2. Teori Dampak
Menurut Suratmo (2002 : 71) dalam bukunya yang berjudul
“Analisis Mengenai Dampak Lingkungan” mengatakan bahwa dampak
lingkungan dapat diartikan yaitu sebagai permasalahan antara komponen
kegiatan proyek dan komponen lingkungan hidup masyarakat yang akan
mengalami perubahan akibat adanya komponen kegiatan proyek. Dengan
dimulainya kegiatan proyek pembangunan jalan tol Gempol – Padaan ini
maka telah mempengaruhi kondisi ekonomi dan kondisi sosial masyarakat
11
yang berada di lokasi tersebut atau masyarakat yang terkena pembebasan
lahan.
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh
adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.
(KBBI Online,2010).
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau
akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya
mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak
negatif.
a. Dampak positif pembngunan jalan tol :
Pembangunan jalan tol harus mempunyai dampak positif yang dapat
dirasakan saat ini sehingga akan membawa suasana yang kondusif
dalam perkembangannya. Beberapa dampak positif pada pembangunan
jalan tol diantaranya :
Mengurangi kemacetan
Keuntungan bagi industry atau nilai tambah bagi kontruksi bangunan
Penyerapan sekitar 3000 tenaga kerja pada saat proses
pembangunannya
12
Menjadi acuan awal bagi rencana pembangunan jalan tol yang
lainnya.
Mempermudah perindustrian mengingat kabupaten pasuruan
merupakan daerah industri.
b. Dampak negatif pembangunan jalan tol :
Selain adanya dampak positif yang dapat dirasakan, terdapat
beberapa dampak negative yang bermunculan. Berikut beberapa
dampak negative yang timbul akibat pembangunan jalan tol :
Tarif tol yang relatif tinggi akibat investasi yang tidak berasal dari
APBN murni. Tidak adanya subsidi dari pemerintah membuat
investor menginginkan keuntungan yang maksimal dalam proses
bisnisnya.
Jumlah Kendaraan pribadi yang akan semakin mningkat karena
kemudahan untuk mengakses daerah yang akan dituju semakin cepat
dengan adanya jalan tol sehingga membuat setiap orang lebih
memilih dengan memiliki kendaraan pribadi.
Penduduk sekitar yang lahan atau pemukimannya terkena
pembebasan lahan karena adanya pembangunan jalan tol sehingga
penduduk yang bekerja sebagai petani akan mempengaruhi
pendapatannya sedangkan penduduk yang pemukimnnya terkena
pembebasan lahan akan berpindah tempat tinggal.
13
Dalam penelitian ini akan diketahui dampak positif dan negative
pembebasan lahan karena adanya pembangunan jalan tol terhadap
penduduk desa tersebut dengan melihat dalam beberapa variabel.
3. Teori Pembangunan
Pembangunan adalah proses perubahan dari tradisional menju ke
arah yang modernisasi. Dari masyarakat yang statis menuju masyarakat
yang lebih dinamis yang mencakup kedalam 3 aspek yaitu aspek ekonomi,
aspek sosial dan aspek lingkungan.
Para ahli mempunyai definisi yang bermacam-macam mengenai
pengertian pembangunan. Menurut Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, (2005) mengatakan bahwa pembangunan merupakan suatu
proses untuk melakukan suatu perubahan bagi wilayah atau negara tersebut.
Siagian (1994) mempunyai definisi mengenai pembangunan yaitu suatu
usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana
dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintahan,
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building).
Sedangkan menurut Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan
pengertian yang cukup sederhana mengenai pembangunan yaitu suatu
proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan
secara terencana. Menurut Deddy T.Tikson (2005) bahwa pembangunan
nasional dapat juga diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan juga
budaya yang dapat melalui kebijakan dan juga strategi menuju kearah yang
14
diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya dapat dilihat
melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat dalam sektor
industri dan jasa. Transformasi dalam struktur sosial, misalnya dpat dilihat
melalui penindustrian kemakmuran melalui pemerataan terhadap sumber
daya sosial – ekonomi. Seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, fasilitas
umum.
Maka dari itu pembangunan juga dapat dikatakan sebagai suatu
upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternative yang lebih banyak
secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan juga mencapai
aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).
Beberapa para ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu daerah
haruslah mencakup dalam tiga hal inti nilai (Kuncoro 1997, Todaro 1983) :
a. Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk
mempertahankan hidup.
b. Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan
orang. Dan dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah
meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di
daerah tersebut.
c. Freedom from servitude : kebebasan bagi setiap individu suatu
negara atau daerah untuk berpikir, berkembang berperilaku dan
berusaha untuk berpatisipasi dalam pembangunan.
15
4. Pembangunan Jalan tol
Jalan tol adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan
beroda lebih dari dua (mobil,truk,bus) dan bertujuan untuk memperingkat
jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain. Untuk
menikmatinya maka para pengguna jalan tol harus membayar tariff yang
berlaku. Penetapan tariff berdasarkan pada golongan kendaraan tersebut. Di
Indonesia, jalan tol lebih dikenal dengan sebutan jalan bebas hambatan,
meskipun hal ini sebenarnya salah karena tidak semua jalan bebas hambatan
memerlukan bayaran. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 15 tahun 2005 pasal 1 dan pasal 2 mengenai jalan tol adalah :
1. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan
jalan dan sebagai jalan nasional yang pengunaannya diwajibkan
membayar.
2. Tarif jalan tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk
penggunaan jalan tol.
3. Pengguna jalan tol adalah setiap orang yang menggunakan
kendaraan yang melewati jalan tol dan membayar tol.
4. Penyelenggaraan jalan tol dimaksudkan unruk mewujudkan
pemerataan pembangunan dan hasil – hasil serta keseimbangan
dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan
yang dapat dicapai dengan membina jaringan jalan yang dananya
berasal dari pengguna jalan.
16
5. Penyelenggaraan jalan tol bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan
ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tngkat
perkembangannya.
5. Pembebasan lahan dan ganti rugi
Pembebasan lahan adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara
memberi ganti rugi kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang
berhak atas pembebasan tanah tersebut. Dalam Undang – undang
Republik Indonesia nomor 2 tahun 2012 pada pasal 34 mengatakan
bahwa nilai ganti rugi kerugian yang dinilai oleh penilai sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 33 merupakan nilai pada saat pengumuman
penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum seperti halnya
pembangunan jalan tol. Besarnya ganti rugi berdasarkan hasil penilaian
penilai sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada
Lembaga Pertahanan dengan berita acara. Pemberian ganti rugi dapat
diberikan dalam bentuk :
a. Uang
b. Tanah pengganti
c. Permukiman kembali
d. Kepemilikan saham, atau
e. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Sementara itu, penggantian ganti kerugian terhadap tanah yang
dikuasai dalam bentuk hak ulayat, maka pelaksanaan ganti rugi tersebut
17
diberikan dalam bentuk pembangunan fasilitas umum atau bentuk lain yang
bermanfaat bagi masyarakat setempat (pasal 14). Pembebasan lahan untuk
pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan sedah dimulai sejak tahun 2006
namun, banyak penduduk yang mempunyai lahan atau pemukiman yang
menolak lahannya dibebaskan hingga pembangunan jalan tol tertunda
beberapa tahun. Penduduk yang lahan atau pemukimannya dibebaskan
mengalami kerugian karena uang ganti rugi yang mereka terima tetap
menggunkan harga yang diputuskan dalam Surat Keputusan Panitia
Pengadaan Tanah Untuk pembangunan Jalan Tol. Uang ganti tersebut tidak
seimbang dengan besarnya uang yang harus dikeluarkan apabila untuk
membeli lahan pengganti yang harganya melejit akibat adanya
pembangunan jalan tol tersebut.
Pemerintah juga sudah menyediakan rumah sewa di daerah
wonokoyo. Namun, menurut penduduk sekitar rumah sewa yang disediakan
pemerintah tersebut harganya sangat mahal. Dalam pembagian UGR
kepada penduduk yang terkena pembebasan lahan memang tidak merata
karena sebagian penduduk mendapatkan ganti rugi yang sangat besar karena
bukan hanya UGR saja yang ditawarkan melainkan ada tambahan atau
ongkos lain yang jumlahnya mencapai belasan hingga ratusan juta.
6. Mata pencarian
Mata pencarian merupakan aktifitas manusia untuk memperoleh
taraf hidup yang layak dimana antara daerah satu dengan daerah lainnya
18
yang berbeda sesuai taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya
(Daldjoeni, 1987 : 89).
Sebagian besar mata pencarian responden sebelum adanya jalan tol
adalah petani. Sebagian yang lainnya mata pencariannya sebagai
wiraswasta, PNS dan lain –lain. Setelah adanya jalan tol penduduk yang
sebelumnya bekerja sebagai petani maka banyak menggantungkan
pekerjaan sampingannya dengan berwiraswasta karena banyak nya pabrik
sehingga memungkinkan penduduk untuk membuka kos – kosan, warung
makan, toko dan kaki lima.
7. Pendapatan penduduk
Pendapatan seseorang dapat dibagi menjadi dua yaitu pendapatan
nominal dan pendapatan rill. Pendapatan nominal adalah pendapatan yang
dapat diterima oleh seseorang dalam jumlah yang nominal sedangkan
pendapatan rill adalah pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan
dengan perubahan tingkat harga dan jasa. Pendapatan rill merupakan
indicator yang paling realistis untuk digunakan dalam mengukur tingkat
kesejahteraan seseorang. (Dwi eko waluyo 2013:60)
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva
sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya)
selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa,
atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang
sedang berlangsung (Dyckman 2002 : 234).
19
Penduduk yang sebagian besar pendapatannya hasil dari bertani
lebih dirugikan karena dengan adanya pembebasan lahan petani harus
mencari lahan baru untuk bertani yang harganya jauh lebih tinggi dari
sebelum pembebasan lahan sehingga petani kesulitan untuk membeli lahan
yang baru seluas lahan yang mereka miliki sebelumnya.
8. Konsumsi
Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan absolut (absolut
income hypothesis). Menurut Keynes (dalam dwieko 2013:60)
memberikan perhatian besar terhadap hubungan konsumsi dengan
pendapatan. Keynes juga mengatakan bahwa ada konsumsi minimum
yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pengeluaran konsumsi akan
meningkat dengan bertambahnya penghasilan. Berikut dua hal aanalisis
yang dikemukakan oleh Keynes, yaitu :
MPC < APC (dalam jangka pendek)
APC orang kaya lebih kecil dari APC orang miskin
Keynes memberikan model fungsi konsumsi sebagai berikut :
C = f (Y), dimana bentuk fungsinya
C = a + c Y
C = konsumsi masyarakat rill
a = Besarnya konsumsi pada tingkat Y = 0
c = MPC (hasrat konsumsi marginal ∆𝐶/∆𝑌
Y = besarnya pendapatan rill
20
Dari model fungsi diatas maka dapat dibentuk gambar kurva sebagai
berikut :
Gambar 1.1
Kurva fungsi konsumsi dengan hipotesis pendapatan
Bentuk kurva diatas merupakan konsekuensi yang dapat
meningkatkan pendapatan nasional yang akan meningkatkan hasrat
konsumsi rata – rata (MPC) akan lebih kecil daripada APC. Selain variabel
pendapatan, analisis Keynes membagi variabel bukan pendapatan (non
income) menjadi dua :
1. Faktor-faktor subyektif, misalnya : iklan, daya Tarik barang
2. Faktor-faktor obyektif, misalnya :distribusi pendapatan, cara
pembayaran yang digunakan dan aktiva yang semuanya akan
berpengaruh terhadap konsumsi.
21
9. Mobilitas penduduk
Menurut Sumaatmadja (1981 : 147 ) mobilitas penduduk adalah
pergerakan penduduk dari satu tempat ketempat lain, baik untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan sosial
lainnya. Mobilitas penduduk dalam penelitian ini diakibatkan oleh
pembebasan pemukiman penduduk yang akan dijadikan jalan tol Gempol
– Pandaan. Penduduk yang sebagian pemukimannya terkena pembebasan
lahan terpaksa harus berpindah tempat tinggal sehingga kegiatan yang dulu
sering dilakukan bersama – sama sekarang tidak dapat dilakukan kembali.
10. Kebahagiaan
Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat
kata “bahagia” dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan
spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya cacat
dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat
abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan
dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam Kosasih, 2002) .
Menurut E.Sumaryono dalam bukunya yang berjudul “Etika Hukum
(hal 101)” yang menggunakan teori Thomas Aquinas mengatakan bahwa
kebahagiaan adalah tujuan hidup manusia dan hal ini hanya dapat dicapai
jika manusia melaksanakan apa yang menjadi ketentuan hidupnya. Dengan
kata lain, jika manusia menginginkan dapat hidup bahagia, maka ada aturan
mainnya, dan aturan main ini sering kali terwujud secara konkret sebagai
aturan adat. Aturan – aturan kehidupan yang berlaku dalam aturan adat pada
22
dasarnya merupakan aturan yang dimaksudkan untuk menjaga agar manusia
tidak hidup menyimpang dari kenyataan dan ketentuan kodratnya.
Kebahagiaan penduduk di Desa Wookoyo Kecamatan Beji akan
berubah karena adanya pembangunan jalan tol terutama penduduk yang
lahan atau pemukimannya terkena pembebasan lahan akibat pembangunan
jalan tol tersebut. Kebahagiaan responden dapat dipengaruhi oleh 4 variabel
yaitu mata pencarian, pendapatan, konsumsi dan mobilitas penduduk.
Apabila tingkat mata pencarian sesuai dan pendapatan meningkat maka
responden akan meningkatkan konsumsinya. Apabila konsumsi tersebut
meningkat maka kebahagiaan responden akan meningkat pula karena
tingkat konsumsinya terpenuhi. Adapun responden yang merasa
kebahagiannya tidak bertambah setelah adanya pembebasan lahan, atau
dengan kata lain ketentraman, kerukunan, dan harga dirinya dirasa sama saja
seperti sebelum pembebasan lahan tersebut.
C. Aspek Ekonomi
Pembangunan suatu jalan tol akan mengakibatkan perubahan aspek
ekonomi di wilayah tersebut. Dengan adanya pembebasan lahan untuk
pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan akan mengakibatkan perubahan
aspek ekonomi penduduk di Desa Wonokoyo. Aspek ekonomi disini dapat
dilihat dari mata pencaharian penduduk sesudah pembebasan lahan karena
adanya pembebasan lahan tersebut mata pencarian penduduk tidak hanya
terpaku dalam satu pekerjaan saja dengan mendapatkan kompensasi dari
23
pemerintah sehingga penduduk dapat membuka usaha sampingan yang
bermodalkan kompensasi dari pemerintah tersebut.
D. Kerangka pikir
PEMBANGUNAN JALAN TOL
Gempol - Pandaan
PEMBEBASAN LAHAN
Di Desa Wonokoyo
Kecamatan Beji
Perubahan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa
Wonokoyo Kecamatan Beji, Pasuruan
1. Perubahan mata pencarian
2. Perubahan pendapatan
3. Perubahan konsumsi
4. Mobilitas penduduk
5. Perubahan kebahagiaan
24
E. Hipotesis
Tehnik anallisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian berikut :
HO : Tidak ada perbedaan kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesudah
pembebasan lahan.
H1 : : Adanya perbedaan kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesudah
pembebasan lahan.