bab ii landasan teori a. tinjauan peneliti...

19
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian oleh Triana Dewitasari Fakultas Ilmu sosial dan hukum, Universtas Negeri Surabaya (2016) dengan judul Dampak pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto terhadap kondisi sosial dan ekonomi penduduk di daerah Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Tol Surabaya Mojokerto berdampak relatif buruk terhadap kondisi sosial. Mata pencaharian penduduk beralih dari petani menjadi wiraswata setelah pembebasan lahan, akan tetapi pekerjaan sampingan penduduk tetap yakni ternak. Penduduk yang rumahnya dibebaskan terpaksa pindah ketempat lain sehingga hubungan antar masyarakat sekitar menjadi renggang. Penelitian oleh Suci Puji Astuti, Universitas Pendidikan Indonesia (2014) dengan judul Pengaruh pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Kalijati Kabupaten Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi sosial masyarakat Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto terutama petani pemilik lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto mengalami sedikit perubahan. Perubahan tersebut terletak pada mata pencaharian. Meskipun sebagian besar tetap menjadi petani, tetapi tidak

Upload: hoangtuyen

Post on 17-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian oleh Triana Dewitasari Fakultas Ilmu sosial dan hukum,

Universtas Negeri Surabaya (2016) dengan judul Dampak pembangunan

jalan tol Surabaya – Mojokerto terhadap kondisi sosial dan ekonomi

penduduk di daerah Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Tol Surabaya–

Mojokerto berdampak relatif buruk terhadap kondisi sosial. Mata

pencaharian penduduk beralih dari petani menjadi wiraswata setelah

pembebasan lahan, akan tetapi pekerjaan sampingan penduduk tetap yakni

ternak. Penduduk yang rumahnya dibebaskan terpaksa pindah ketempat lain

sehingga hubungan antar masyarakat sekitar menjadi renggang.

Penelitian oleh Suci Puji Astuti, Universitas Pendidikan Indonesia

(2014) dengan judul Pengaruh pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Kalijati

Kabupaten Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi sosial

masyarakat Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto terutama petani pemilik

lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto

mengalami sedikit perubahan. Perubahan tersebut terletak pada mata

pencaharian. Meskipun sebagian besar tetap menjadi petani, tetapi tidak

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

7

sedikit dari mereka yang beralih profesi menjadi pedagang dan sopir bahkan

ada yang menganggur. Tingkat kepuasan rata-rata petani pemilik lahan yang

mengalami pembebasan awalnya tidak setuju lahan mereka dibebaskan

kepemilikannya, tetapi karena hal tersebut untuk kepentingan umum maka

mereka rela lahan pertaniannya dibebaskan.

Penelitian oleh Yety Septania Intanni ( 2016) dengan judul Dampak

Pembangunan Jalan Tol Surabaya Mojokerto Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Kondisi ekonomi masyarakat Kecamatan

Jetis Kabupaten Mojokerto terutama petani pemilik lahan yang dibebaskan

untuk pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto mengalami banyak

perubahan. Pendapatan mereka yang utama dari sektor pertanian mengalami

banyak penurunan karena lahan pertanian mereka yang produktif sekarang

sudah tidak bisa produksi lagi dikarenakan sudah dijadikan bangunan jalan

tol Surabaya Mojokerto. Pengeluaran hampir sama besarnya sebelum dan

sesudah adanya pembangunan jalan tol Surabaya Mojokerto.

Penelitian oleh Olvit Olniwati Kayupa (2015) dengan judul Dampak

Sebelum Dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA) Terhadap Kondisi Ekonomi Dan Kondisi Sosial Masyarakat Di

Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa keberadaan PLTA telah memberi pengaruh kepada

masyarakat di Desa Sulewana. Pengaruh yang dimaksud adalah dampak

positif melalui perubahan yaitu adanya kemajuan yang terjadi di desa

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

8

tersebut, melalui segi aspek keterlibatan masyarakat sulewana sebagai

tenaga kerja di lingkungan pembangunan PLTA sehingga meningkatkan

pendapatan. Dampak sosial dan ekonomi dari penelitian ini yaitu timbul dari

pembangunan PLTA Sulewana adalah tingkat sosial dan ekonomi

meningkat cukup signifikan yaitu sbesar 79.30% yang terlihat dari tingkat

kesehatan, pendidikan , dan pendapatan yang membaik pada masyarakat di

Desa Sulewana.

Menurut Emil Salim (1992, hlm 3) mengatakan bahwa

pembangunan berkelanjutan dapat berdampak positif maupun negative.

Dampak positif dari pembangunan adalah dapat meningkatkan kualitas

hidup yang terdiri dari meningkatnya kualitas fisik, turunnya angka

kematian, dan meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan dampak negative

dari pembangunan yaitu berkurangnya sumber daya, pencemaran

lingkungan, dan redistribusi penduduk. Sedangkan menurut Soediono

(1985:17) yaitu: “Pembangunan merupakan perubahan susunan dan pola

masyarakat yang akan merangsang lapisan-lapisan masyarakat dan dengan

adanya teknologi maka pertumbuhan ekonomi akan semakin pesat”.

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terdahulu, yaitu sama – sama meneliti tentang dampak

pembangunan jalan tol di suatu desa. Perbedaan dengan peneliti sebelumnya

terletak pada variabel penelitian yang berbeda dan tahun periode penelitian.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

9

B. Kajian Teori

1. Kondisi ekonomi dan kondisi sosial

Dalam kehidupan sehari – hari banyak kita amati bahwa adanya

perbedaan antarwarga. Baik dilingkungan keluarga maupun di masyarakat.

Dalam lingkungan masyarakat yang lebh luas perbedaanya yang mencakup

berbagai aspek kehidupan, contohnya seoerti oranng kaya dan orang miskin,

ada orang yang berkuasa dan juga ada orang yang tidak berkuasa, serta

adanya orang yang dihormati dan juga ada orang yang tidak dihormati.

Kondisi seperti ini cenderung merujuk pada kondisi ekonomi dan kondisi

sosial seseorang dalam kaitannya denga jabatan (kekuasaan), dan peranan

yang dimiliki orang bersangkutan di dalam masyarakat.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kondisi adalah keadaan atau

kedudukan seseorang. Sedangkan sosial adalah sesuatu yang berhubungan

dengan masyarakat. Ekonomi adalah kegiatan manusia untuk memenuhi

kebutuhannya. Dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi adalah

keadaan, kedudukan atau posisi seseorang di dalam masyarakat yang

ditinjau dari segi sosial dan ekonominya.

Kondisi Sosial Adalah suatu masyarakat selalu berkaitan dengan

keadaan kehidupan masyarakat di suatu wilayah. Kondisi kehidupan

masyarakat ini dapat dilihat dari segi ras dan etnis yang ada diwilayah itu,

mata pencariannya, agama yang dianut, tingkat kesejahteraan, nilai atau

norma yang dianut masyarakat, kesehatan, dan pendidikan juga termasuk

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

10

dalam kondisi sosial. Kondisi sosial memang tidak dapat terlepas dari

kondisi fisik suatu wilayah tersebut.

Kondisi sosial yang dipengaruhi akibat adanya jalan tol Gempol –

Pandaan adalah mata pencarian penduduk, mobilitas penduduk,

kebahagiaan penduduk yang berada di Desa Beji sebelum dan sesudah

adanya jalan tol tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi

ekonomi dalam penelitian ini adalah adanya perubahan pendapatan dan

juga perubahan ekonomi sebelum dan sesudah pembangunan jalan tol.

Akibat pembangunan jalan tol Gempol – Pandaan di Desa

Wonokoyo Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan sangat dimungkinkan

terjadi perubahan kondisi ekonomi dan sosial penduduk yang dapat

dijadikan tolak ukur kondisi atau keadaan suatu penduduk akibat adanya

perubahan terhadap kondisi ekonomi dan kondisi sosialnya.

2. Teori Dampak

Menurut Suratmo (2002 : 71) dalam bukunya yang berjudul

“Analisis Mengenai Dampak Lingkungan” mengatakan bahwa dampak

lingkungan dapat diartikan yaitu sebagai permasalahan antara komponen

kegiatan proyek dan komponen lingkungan hidup masyarakat yang akan

mengalami perubahan akibat adanya komponen kegiatan proyek. Dengan

dimulainya kegiatan proyek pembangunan jalan tol Gempol – Padaan ini

maka telah mempengaruhi kondisi ekonomi dan kondisi sosial masyarakat

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

11

yang berada di lokasi tersebut atau masyarakat yang terkena pembebasan

lahan.

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

ikut membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh

adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan

sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.

(KBBI Online,2010).

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau

akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya

mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak

negatif.

a. Dampak positif pembngunan jalan tol :

Pembangunan jalan tol harus mempunyai dampak positif yang dapat

dirasakan saat ini sehingga akan membawa suasana yang kondusif

dalam perkembangannya. Beberapa dampak positif pada pembangunan

jalan tol diantaranya :

Mengurangi kemacetan

Keuntungan bagi industry atau nilai tambah bagi kontruksi bangunan

Penyerapan sekitar 3000 tenaga kerja pada saat proses

pembangunannya

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

12

Menjadi acuan awal bagi rencana pembangunan jalan tol yang

lainnya.

Mempermudah perindustrian mengingat kabupaten pasuruan

merupakan daerah industri.

b. Dampak negatif pembangunan jalan tol :

Selain adanya dampak positif yang dapat dirasakan, terdapat

beberapa dampak negative yang bermunculan. Berikut beberapa

dampak negative yang timbul akibat pembangunan jalan tol :

Tarif tol yang relatif tinggi akibat investasi yang tidak berasal dari

APBN murni. Tidak adanya subsidi dari pemerintah membuat

investor menginginkan keuntungan yang maksimal dalam proses

bisnisnya.

Jumlah Kendaraan pribadi yang akan semakin mningkat karena

kemudahan untuk mengakses daerah yang akan dituju semakin cepat

dengan adanya jalan tol sehingga membuat setiap orang lebih

memilih dengan memiliki kendaraan pribadi.

Penduduk sekitar yang lahan atau pemukimannya terkena

pembebasan lahan karena adanya pembangunan jalan tol sehingga

penduduk yang bekerja sebagai petani akan mempengaruhi

pendapatannya sedangkan penduduk yang pemukimnnya terkena

pembebasan lahan akan berpindah tempat tinggal.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

13

Dalam penelitian ini akan diketahui dampak positif dan negative

pembebasan lahan karena adanya pembangunan jalan tol terhadap

penduduk desa tersebut dengan melihat dalam beberapa variabel.

3. Teori Pembangunan

Pembangunan adalah proses perubahan dari tradisional menju ke

arah yang modernisasi. Dari masyarakat yang statis menuju masyarakat

yang lebih dinamis yang mencakup kedalam 3 aspek yaitu aspek ekonomi,

aspek sosial dan aspek lingkungan.

Para ahli mempunyai definisi yang bermacam-macam mengenai

pengertian pembangunan. Menurut Riyadi dan Deddy Supriyadi

Bratakusumah, (2005) mengatakan bahwa pembangunan merupakan suatu

proses untuk melakukan suatu perubahan bagi wilayah atau negara tersebut.

Siagian (1994) mempunyai definisi mengenai pembangunan yaitu suatu

usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana

dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintahan,

menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building).

Sedangkan menurut Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan

pengertian yang cukup sederhana mengenai pembangunan yaitu suatu

proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan

secara terencana. Menurut Deddy T.Tikson (2005) bahwa pembangunan

nasional dapat juga diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan juga

budaya yang dapat melalui kebijakan dan juga strategi menuju kearah yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

14

diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya dapat dilihat

melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat dalam sektor

industri dan jasa. Transformasi dalam struktur sosial, misalnya dpat dilihat

melalui penindustrian kemakmuran melalui pemerataan terhadap sumber

daya sosial – ekonomi. Seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, fasilitas

umum.

Maka dari itu pembangunan juga dapat dikatakan sebagai suatu

upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternative yang lebih banyak

secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan juga mencapai

aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).

Beberapa para ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu daerah

haruslah mencakup dalam tiga hal inti nilai (Kuncoro 1997, Todaro 1983) :

a. Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk

mempertahankan hidup.

b. Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan

orang. Dan dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah

meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di

daerah tersebut.

c. Freedom from servitude : kebebasan bagi setiap individu suatu

negara atau daerah untuk berpikir, berkembang berperilaku dan

berusaha untuk berpatisipasi dalam pembangunan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

15

4. Pembangunan Jalan tol

Jalan tol adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan

beroda lebih dari dua (mobil,truk,bus) dan bertujuan untuk memperingkat

jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain. Untuk

menikmatinya maka para pengguna jalan tol harus membayar tariff yang

berlaku. Penetapan tariff berdasarkan pada golongan kendaraan tersebut. Di

Indonesia, jalan tol lebih dikenal dengan sebutan jalan bebas hambatan,

meskipun hal ini sebenarnya salah karena tidak semua jalan bebas hambatan

memerlukan bayaran. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

nomor 15 tahun 2005 pasal 1 dan pasal 2 mengenai jalan tol adalah :

1. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan

jalan dan sebagai jalan nasional yang pengunaannya diwajibkan

membayar.

2. Tarif jalan tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk

penggunaan jalan tol.

3. Pengguna jalan tol adalah setiap orang yang menggunakan

kendaraan yang melewati jalan tol dan membayar tol.

4. Penyelenggaraan jalan tol dimaksudkan unruk mewujudkan

pemerataan pembangunan dan hasil – hasil serta keseimbangan

dalam pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan

yang dapat dicapai dengan membina jaringan jalan yang dananya

berasal dari pengguna jalan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

16

5. Penyelenggaraan jalan tol bertujuan untuk meningkatkan efisiensi

pelayanan jasa distribusi guna menunjang peningkatan pertumbuhan

ekonomi terutama di wilayah yang sudah tinggi tngkat

perkembangannya.

5. Pembebasan lahan dan ganti rugi

Pembebasan lahan adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara

memberi ganti rugi kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang

berhak atas pembebasan tanah tersebut. Dalam Undang – undang

Republik Indonesia nomor 2 tahun 2012 pada pasal 34 mengatakan

bahwa nilai ganti rugi kerugian yang dinilai oleh penilai sebagaimana

yang dimaksud dalam pasal 33 merupakan nilai pada saat pengumuman

penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum seperti halnya

pembangunan jalan tol. Besarnya ganti rugi berdasarkan hasil penilaian

penilai sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada

Lembaga Pertahanan dengan berita acara. Pemberian ganti rugi dapat

diberikan dalam bentuk :

a. Uang

b. Tanah pengganti

c. Permukiman kembali

d. Kepemilikan saham, atau

e. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Sementara itu, penggantian ganti kerugian terhadap tanah yang

dikuasai dalam bentuk hak ulayat, maka pelaksanaan ganti rugi tersebut

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

17

diberikan dalam bentuk pembangunan fasilitas umum atau bentuk lain yang

bermanfaat bagi masyarakat setempat (pasal 14). Pembebasan lahan untuk

pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan sedah dimulai sejak tahun 2006

namun, banyak penduduk yang mempunyai lahan atau pemukiman yang

menolak lahannya dibebaskan hingga pembangunan jalan tol tertunda

beberapa tahun. Penduduk yang lahan atau pemukimannya dibebaskan

mengalami kerugian karena uang ganti rugi yang mereka terima tetap

menggunkan harga yang diputuskan dalam Surat Keputusan Panitia

Pengadaan Tanah Untuk pembangunan Jalan Tol. Uang ganti tersebut tidak

seimbang dengan besarnya uang yang harus dikeluarkan apabila untuk

membeli lahan pengganti yang harganya melejit akibat adanya

pembangunan jalan tol tersebut.

Pemerintah juga sudah menyediakan rumah sewa di daerah

wonokoyo. Namun, menurut penduduk sekitar rumah sewa yang disediakan

pemerintah tersebut harganya sangat mahal. Dalam pembagian UGR

kepada penduduk yang terkena pembebasan lahan memang tidak merata

karena sebagian penduduk mendapatkan ganti rugi yang sangat besar karena

bukan hanya UGR saja yang ditawarkan melainkan ada tambahan atau

ongkos lain yang jumlahnya mencapai belasan hingga ratusan juta.

6. Mata pencarian

Mata pencarian merupakan aktifitas manusia untuk memperoleh

taraf hidup yang layak dimana antara daerah satu dengan daerah lainnya

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

18

yang berbeda sesuai taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya

(Daldjoeni, 1987 : 89).

Sebagian besar mata pencarian responden sebelum adanya jalan tol

adalah petani. Sebagian yang lainnya mata pencariannya sebagai

wiraswasta, PNS dan lain –lain. Setelah adanya jalan tol penduduk yang

sebelumnya bekerja sebagai petani maka banyak menggantungkan

pekerjaan sampingannya dengan berwiraswasta karena banyak nya pabrik

sehingga memungkinkan penduduk untuk membuka kos – kosan, warung

makan, toko dan kaki lima.

7. Pendapatan penduduk

Pendapatan seseorang dapat dibagi menjadi dua yaitu pendapatan

nominal dan pendapatan rill. Pendapatan nominal adalah pendapatan yang

dapat diterima oleh seseorang dalam jumlah yang nominal sedangkan

pendapatan rill adalah pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan

dengan perubahan tingkat harga dan jasa. Pendapatan rill merupakan

indicator yang paling realistis untuk digunakan dalam mengukur tingkat

kesejahteraan seseorang. (Dwi eko waluyo 2013:60)

Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva

sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya)

selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa,

atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang

sedang berlangsung (Dyckman 2002 : 234).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

19

Penduduk yang sebagian besar pendapatannya hasil dari bertani

lebih dirugikan karena dengan adanya pembebasan lahan petani harus

mencari lahan baru untuk bertani yang harganya jauh lebih tinggi dari

sebelum pembebasan lahan sehingga petani kesulitan untuk membeli lahan

yang baru seluas lahan yang mereka miliki sebelumnya.

8. Konsumsi

Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan absolut (absolut

income hypothesis). Menurut Keynes (dalam dwieko 2013:60)

memberikan perhatian besar terhadap hubungan konsumsi dengan

pendapatan. Keynes juga mengatakan bahwa ada konsumsi minimum

yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pengeluaran konsumsi akan

meningkat dengan bertambahnya penghasilan. Berikut dua hal aanalisis

yang dikemukakan oleh Keynes, yaitu :

MPC < APC (dalam jangka pendek)

APC orang kaya lebih kecil dari APC orang miskin

Keynes memberikan model fungsi konsumsi sebagai berikut :

C = f (Y), dimana bentuk fungsinya

C = a + c Y

C = konsumsi masyarakat rill

a = Besarnya konsumsi pada tingkat Y = 0

c = MPC (hasrat konsumsi marginal ∆𝐶/∆𝑌

Y = besarnya pendapatan rill

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

20

Dari model fungsi diatas maka dapat dibentuk gambar kurva sebagai

berikut :

Gambar 1.1

Kurva fungsi konsumsi dengan hipotesis pendapatan

Bentuk kurva diatas merupakan konsekuensi yang dapat

meningkatkan pendapatan nasional yang akan meningkatkan hasrat

konsumsi rata – rata (MPC) akan lebih kecil daripada APC. Selain variabel

pendapatan, analisis Keynes membagi variabel bukan pendapatan (non

income) menjadi dua :

1. Faktor-faktor subyektif, misalnya : iklan, daya Tarik barang

2. Faktor-faktor obyektif, misalnya :distribusi pendapatan, cara

pembayaran yang digunakan dan aktiva yang semuanya akan

berpengaruh terhadap konsumsi.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

21

9. Mobilitas penduduk

Menurut Sumaatmadja (1981 : 147 ) mobilitas penduduk adalah

pergerakan penduduk dari satu tempat ketempat lain, baik untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi maupun untuk memenuhi kebutuhan sosial

lainnya. Mobilitas penduduk dalam penelitian ini diakibatkan oleh

pembebasan pemukiman penduduk yang akan dijadikan jalan tol Gempol

– Pandaan. Penduduk yang sebagian pemukimannya terkena pembebasan

lahan terpaksa harus berpindah tempat tinggal sehingga kegiatan yang dulu

sering dilakukan bersama – sama sekarang tidak dapat dilakukan kembali.

10. Kebahagiaan

Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat

kata “bahagia” dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan

spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya cacat

dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat

abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan

dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam Kosasih, 2002) .

Menurut E.Sumaryono dalam bukunya yang berjudul “Etika Hukum

(hal 101)” yang menggunakan teori Thomas Aquinas mengatakan bahwa

kebahagiaan adalah tujuan hidup manusia dan hal ini hanya dapat dicapai

jika manusia melaksanakan apa yang menjadi ketentuan hidupnya. Dengan

kata lain, jika manusia menginginkan dapat hidup bahagia, maka ada aturan

mainnya, dan aturan main ini sering kali terwujud secara konkret sebagai

aturan adat. Aturan – aturan kehidupan yang berlaku dalam aturan adat pada

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

22

dasarnya merupakan aturan yang dimaksudkan untuk menjaga agar manusia

tidak hidup menyimpang dari kenyataan dan ketentuan kodratnya.

Kebahagiaan penduduk di Desa Wookoyo Kecamatan Beji akan

berubah karena adanya pembangunan jalan tol terutama penduduk yang

lahan atau pemukimannya terkena pembebasan lahan akibat pembangunan

jalan tol tersebut. Kebahagiaan responden dapat dipengaruhi oleh 4 variabel

yaitu mata pencarian, pendapatan, konsumsi dan mobilitas penduduk.

Apabila tingkat mata pencarian sesuai dan pendapatan meningkat maka

responden akan meningkatkan konsumsinya. Apabila konsumsi tersebut

meningkat maka kebahagiaan responden akan meningkat pula karena

tingkat konsumsinya terpenuhi. Adapun responden yang merasa

kebahagiannya tidak bertambah setelah adanya pembebasan lahan, atau

dengan kata lain ketentraman, kerukunan, dan harga dirinya dirasa sama saja

seperti sebelum pembebasan lahan tersebut.

C. Aspek Ekonomi

Pembangunan suatu jalan tol akan mengakibatkan perubahan aspek

ekonomi di wilayah tersebut. Dengan adanya pembebasan lahan untuk

pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan akan mengakibatkan perubahan

aspek ekonomi penduduk di Desa Wonokoyo. Aspek ekonomi disini dapat

dilihat dari mata pencaharian penduduk sesudah pembebasan lahan karena

adanya pembebasan lahan tersebut mata pencarian penduduk tidak hanya

terpaku dalam satu pekerjaan saja dengan mendapatkan kompensasi dari

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

23

pemerintah sehingga penduduk dapat membuka usaha sampingan yang

bermodalkan kompensasi dari pemerintah tersebut.

D. Kerangka pikir

PEMBANGUNAN JALAN TOL

Gempol - Pandaan

PEMBEBASAN LAHAN

Di Desa Wonokoyo

Kecamatan Beji

Perubahan Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa

Wonokoyo Kecamatan Beji, Pasuruan

1. Perubahan mata pencarian

2. Perubahan pendapatan

3. Perubahan konsumsi

4. Mobilitas penduduk

5. Perubahan kebahagiaan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/35301/3/jiptummpp-gdl-novaliafri-48042-3-babii.pdf · Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Hasil

24

E. Hipotesis

Tehnik anallisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian berikut :

HO : Tidak ada perbedaan kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesudah

pembebasan lahan.

H1 : : Adanya perbedaan kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesudah

pembebasan lahan.