bab ii landasan teori a. media pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 ega...

37
16 BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin Medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. media ada yang tinggal dimanfaatkan oleh Guru (by utilization) dalam kegiatan pembelajarannya, artinya media tersebut dibuat oleh pihak tertentu (produsen media) dan guru tinggal menggunakan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran, begitu juga media yang sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga termasuk yang dapat langsung digunakan. Selain itu, kita juga dapat merancang dan membuat media sendiri (by desain) sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. 1 Menurut Ega Rima Wati media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. media pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat 1 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung : Alfabeta, 2012), 46

Upload: others

Post on 26-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin Medium yang

memiliki arti perantara atau pengantar. Media adalah teknologi pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. media ada

yang tinggal dimanfaatkan oleh Guru (by utilization) dalam kegiatan

pembelajarannya, artinya media tersebut dibuat oleh pihak tertentu

(produsen media) dan guru tinggal menggunakan secara langsung dalam

kegiatan pembelajaran, begitu juga media yang sifatnya alamiah yang

tersedia di lingkungan sekolah juga termasuk yang dapat langsung

digunakan. Selain itu, kita juga dapat merancang dan membuat media

sendiri (by desain) sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Media

merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu

dalam pekerjaan. media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan

pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dilakukan dapat

diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. media

merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.1

Menurut Ega Rima Wati media pembelajaran adalah alat bantu

yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. media pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat

1Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung : Alfabeta, 2012), 46

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

17

meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan

audiens atau siswa.Media pembelajaran juga merupakan bagian yang

melekat atau tidak terpisahkan dari proses pembelajaran serta berperan

mengatur hubungan efektif antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran.2

Rusman mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan

suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan

pembelajaran dan media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk

menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana

komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar yang termasuk

teknologi perangkat keras.3

Dina Indriana menjelaskan media pembelajaran merupakan salah

satu alat komunikasi dalam proses pembelajaran.4 Adapun media pengajaran

menurut Ibrahim dan Syaodih diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong

proses pembelajaran.5

Menurut sukiman media pembelajaran adalah media yang

memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang

pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah

2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3

3Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012), 170

4Dina Irdiana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Yogyakarta : Diva Press, 2011), 15

5Nana Syaodih .S. dan R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta. 2003), 112

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

18

bilaperanan guru yang menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda

dari peranan seorang guru biasa.6

Sedangkan menurut Husniyatus Salamah Zainiyati media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran yang efektif.7

Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

media pembelajaran adalah suatu alat perantara komunikasi antara guru dan

siswa sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif serta materi

dapat diterima siswa dengan baik dan semaksimal mungkin.

2. Nilai Media Pembelajaran

Media pembelajaran dinilai dapat mempertinggi proses belajar

siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi pencapaian hasil

belajar siswa. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai menjelaskan Alasan

mengapa penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan

juga hasil pembelajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa.8

6 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Pedajogja, 2012), 28

7Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembanagan Media Pembelajaran Berbasis ICT Konsep dan

Aplikasi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kencana, 2017), 63 8Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algesindo Offset,

2013), 3

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

19

Taraf berfikir manusia mengikuti dari tahap perkembangan dimulai

dari berfikir konkret menuju ke berfikir abstrak, berfikir sederhana menuju

ke berfikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitanya dengan

tahap berfikir tersebut sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang

abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat

disederhanakan.

Sebagai contoh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

materi Sejarah Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan media

pembelajaran audio visual power point, pada dasarnya merupakan

penyederhanaan dan pengkongkretan sebuah konsep yang banyak menjadi

sederhana, sehingga dapat lebih mudah menarik perhatian siswa dan materi

dapat tersampaikan dengan lebih maksimal.

Dari contoh di atas dapat ditarik garis besar bahwasanya media

pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan untuk

mempertinggi kualitas proses dan hasil pembelajaran.

3. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Ega Rima Wati fungsi media pembelajaran adalah sebagai

berikut:9

a. Fungsi Atensi

Seringkali pada awal pembelajaran siswa tidak tertarik atau

tidak bersemangat dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan,

fungsi atensi di sini maksudnya yaitu menarik dan mengarahkan

9Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016), 10-11

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

20

perhatian siswa untuk terkonsentrasi kepada materi pembelajaran yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran.

b. Fungsi Afektif

Afektif di sini maksudnya media pembelajaran yang dapat

dilihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca teks

yang bergambar.

c. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif disini maksudnya yaitu media pembelajaran

yang terlihat dari tampilanya. Tampilan materi pembelajaran tersebut

memperlancar pencapaian tujuan ntuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam materi pembelajaran.

d. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris disini maksudnya yaitu media

pembelajaran yang dapat dilhat dari hasil penelitian. Dengan kata lain

media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang

lemah atau lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan

dengan teks atau secara verbal.

Sedangkan menurut Husniyatus Salamah Zainiyati media

pembelajaran berfungsi untuk tujuan instruksi dimana infrmasi yang

terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik, baik dalam

benak atau mental maupun dalam aktivitas yang nyata sehingga dapat

terjadi, materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psiklogis

dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar menyiapkan instruksi yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

21

efektif, disamping menyenangkan Media pembelajaran harus memenuhi

kebutuhan perorangan peserta didik.

4. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana & Ahmad Rivai terdapat 4 manfaat media

Pembelajaran yaitu:10

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih

dapat dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran dengan lebih baik.

c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Menurut Ega Rima Wati terdapat 2 manfaat media pembelajaran

yaitu:11

a. Manfaat umum

Manfaat umum di sini yaitu meliputi pembelajaran dikelas

menjadi Lebih menarik, Materi menjadi lebih jelas, Tidak mudah bosan

dan Siswa menjadi lebih aktif.

10

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algesindo Offset,

2013), 2 11

Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016), 13-16

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

22

b. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang dimaksud adalah meningkatkan proses

belajar, memotivasi siswa, merangsang kepekaan siswa dan terjadi

interaksi secara langsung antara guru dan siswa.

Sedangkan menurut Husniyatus Salamah Zaniyati manfaat media

pembelajaran yaitu:12

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian peran dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara peserta didik dan lingkuganya dan kemungkinan peserta

didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan

waktu

Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya manfaat

media pembelajaran banyak sekali, diantaranya yaitu meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa, tidak hanya itu akan tetapi juga

meringankan beban guru dalam mengajar, materi dapat tersampaikan dengan

lebih sederhana namun tetap maksimal, peserta didik dapat cenderung lebih

fokus dan lebih kondusif.

12

Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembanagan mediaa Pembelajaran Berbasis ICT konsep dan

aplikasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kencana, 2017), 71

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

23

5. Jenis Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa jenis media

pembelajaran yang perlu untuk diketahui. Ada beberapa jenis media

pembelajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai terdapat 4 jenis media pembelajaran yaitu:

a. Media grafis yaitu seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,

poster, kartun, komik. Media grafis juga sering disebut media 2 dimensi

yakni media yang mempunyai panjang dan lebar.

b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid

model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama.

c. Media proyeksi yaitu seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP.

d. Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Menurut Ega Rima Wati jenis media pembelajaran diklasifikasikan

menjadi 5 jenis yaitu:

a. Media Visual, merupakan sebuah media yang memiliki beberapa unsur

berupa garis, bentuk, warna dan tekstur. media visual dapat ditampilkan

dalam 2 bentuk yaitu visual yang menampilkan gambar diam dan visual

yang menampilkan gambar atau symbol bergerak. Contoh media visual

yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku, jurnal, peta, gambar

dan lain sebagainya.

b. Media audio visual, merupakan media yang menampilkan unsur gambar

dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau

informasi. media audio visual mengungkapkan objek dan peristiwa

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

24

seperti keadaan yang sesungguhnya. Perangkat yang digunakan media

auid visual ini adalah mesin proyektor film, tape recorder dan pryektor

visual yang lebar.

c. Media komputer, merupakan sebuah perangkat yang memiliki aplikasi-

aplikasi yang menarik yang dapat dimanfaatkan oleh guru atau siswa

dalam proses pembelajaran.

d. Microsoft Power Point, merupakan salah satu aplikasi atau perangkat

lunak yang diciptkan khusus untuk menangani perancangan presentasi

grafis dengan mudah dan cepat.

e. Internet, merupakan salah satu media komunikasi yang sangat menarik

minat siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh

guru. Internet merupakan salah satu. Media yang memiliki

perkembangan yang luar biasa. Internet di sini berperan sebagai sumber

informasi yang memiliki jangkauan luas yaitu mulai dari antar kota

sampai lintas negara.

Sedangkan menurut Husniyatus Salamah Zaniyati jenis media

pembelajaran terbagi menjadi 4, yaitu:13

a. Media hasil teknologi cetak, merupakan suatu cara untuk menghasilkan

atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi statis terutama

melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.

13

Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembanagan mediaa Pembelajaran Berbasis ICT konsep dan

aplikasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kencana, 2017), 72-75

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

25

b. Media hasil teknologi audio visual, merupakan cara menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan

elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.

c. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer, merupakan cara

menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

sumbersumber berbasis mikroprosesor. Perbedaan media ini dengan

media yang lain adalah materi atau informasi disimpan secara digital

bukan dalam bentuk cetak atau visual.

d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan computer, merupakan cara

untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan

pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh computer.

Dari berbagai uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis

media pembelajaran terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu media yang

telah digunakan sejak dahulu dan media yang mengikuti perkembangan

teknologi saat ini. Media yang digunakan sejak dahulu meliputi gambar,

grafik, Ohp, diagram, poster, komik. Media yang mengikuti perkembangan

teknologi meliputi computer, internet, power point, proyektor dan lain lain.

Penggunaan semua media ini tidak dilihat dari segi nilai dan kecanggihanya,

akan tetapi yang lebih penting adalah fungsi, perananya dan kesesuaian

dalam membantu proses pembelajaran.

Akan tetapi pada penelitian ini yang lebih difokuskan adalah Media

audio visual. Media audio visual merupakan media yang menampilkan

unsur gambar dan suara secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

26

pesan atau informasi. Misalnya presentasi power point yang disajikan

melalui LCD/Proyektor, atau dapat pula sebuah video yang berkaitan

dengan materi dan ditayangkan melalui LCD/Proyektor sehingga peserta

didik dapat mengamati dan juga mendengar.

6. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran

a. Landasan Psikologis

Kondisi setiap individu berbeda, karena perbedaan tahap

perkembanganya, latar belakang sosial budaya, juga karena perbedaan

faktor yang dibawa dari kelahiranya. Kondisi yang berbeda ini juga

bergantung pada konteks, peranan dan status individu itu sendri. Interaksi

yang tercipta dalam situasi pembelajaran harusnya sesuai dengan kondisi

psikologis para peserta didik maupun pendidiknya.

b. Landasan historis

Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran

adalah rasional penggunaan media pembelajaran yang ditinjau dari

sejarah dari dahulu hingga sekarang konsep istilah media yang digunakan

dalam pembelajaran.

c. Landasan teknologi

Sasaran akhir dari teknologi pembelajaran adalah memudahkan

siswa untuk belajar, dalam upaya itu teknologi bekerja mulai dari

pengembangan dan pengujian teori tentang berbagai media pembelajaran

melalui penelitian ilmiah.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

27

d. Landasan empirik

Berbagai temuan penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi

antara penggunaan media pembelajar dan karakteristik pembelajaran

dalam membentuk hasil belajar siswa. Artinya bahwa siswa akan

mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan

menggunakan media yang sesuai dengan karakteristiknya.

e. Landasan sosiologis

Dalam menggunakan media guru perlu mempertimbangkan latar

belakang sosial anak didik dalam sekolah. Sebab jika media yang

digunakan tidak sesuai dengan latar belakang sosial anak didik maka

materi pelajaran atau pesan yang dikirim tentunya tidak optimal. Bahkan

pembelajaran akan menjadi biasa saja karena media yang digunkan guru

tidak sesuai dengan kondisi sosial anak didik.

7. Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Dalam memilih media untuk kepentingan pembelaja ran sebaiknya

memperhatikan kriteria sebagai berikut:14

a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran

dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan

instruksional ini berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis

yang lebih memungkinkan digunakanya media pembelajaran.

14

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algesindo Offset,

2013), 4-5

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

28

b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan

bantuan media agar leih mudah dipahami siswa,

c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

d. Ketrampilan guru dalam menggunakanya, artinya apapun jenis media

yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakanya dalam

proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada

medianya, tetapi dampak dari penggunaan media tersebut kepada siswa.

e. Tersedia waktu untuk menggunakanya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsug.

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa, artinya guru memilih media untuk

pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna

yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Sedangkan menurut Ega Rima Wati terdapat 4 prinsip dalam

memilih media pembelajaran, yakni:15

a. Pemilihan media pembelajaran, artinya guru harus pandai memilih

kesesuaian antara materi yang disampaikan dan media pembelajaran

yang akan dipakai.

b. Objektivitas media pembelajaran, media pembelajara digunakan bukan

hanya berdasarkan atas kesenangan guru atau sekedar selingan atau

hiburan. Pemilihan media harus benar-benar didasari dengan

15

Ega Rima Wati, Ragam mediaa Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016), 17-18

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

29

pertimbangan yang matang, karena hal tersebut yang akan digunakan

untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.

c. Memahai setiap kelebihan media pembelajaran, artinya setiap media

memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk menggunakan media

pembelajaran haruslah dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan

media untuk mencapai tujuan yang maksimal.

d. Memahami karakteristik setiap media pembelajaran, artinya guru harus

mengenall ciri-ciri media pembelajaran yang akan dipakai karena hal

tersebut cukup menentukan dalam membentuk efektivitas kegiatan

pembelajaran.

Dari kriteria pemilihan media pembelajaran yang diuraiakan di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa guru dapat lebih mudah menggunakan

media yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugasnya

sebagai pendidik. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan

dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, akan tetapi harus sebaliknya

yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pembelajaran. Oleh

sebab itu media bukan keharusan akan tetapi sebagai pelengkap jika

dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.

8. Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran

Agar terwujudnya pembelajaran yang efektif membutuhkan

perencanaan yang cermat. Salah satu unsur yang diperhatikan dalam

perencanaan pembelajaran adalah pengembangan media pembelajaran.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

30

Dibawah ini merupakan prinsip pengembangan media pembelajaran dengan

menggunakan model ASSURE yang dicetuskan oleh Heinick dkk.16

Tabel 2.1. Pengembangan Media Pembelajaran Model ASSURE

A Analize learner (menganalisis pembelajaran)

S State objectives (merumuskan tujuan pembelajaran)

S Select methods, media, material (memilih metode, materal dan bahan ajar)

U Utilize media and materiels (memanfaatkan media dan bahan ajar)

R Require learner participation (mengembangkan peran serta pembelajar)

E Evaluate and revice (menilai dan memperbaiki)

a. Analize learner (Menganalisis pembelajaran)

Dengan analisis pembelajaran guru dapat dengan strategis

merencaakan pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik

siswa. Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis

pembelajaran adalah sebagai berikut :

1) Karakteristik umum

Mencakup descriptor seperti usia, gender, kelas dan faktor budaya

atau sosial ekonomi

2) Kompetensi dasar spesifik

Merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki siswa atau

yang belum dimiliki. Ketrampilan ini meliputi ketrampian prasyarat,

target dan sikap.

3) Gaya belajar

Merujuk pada spectrum sifat-sifat psikologis yang mempengaruhi

bagaimana siswa merasakan dan merespons stimulus yang berbeda.

16

Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembanagan media Pembelajaran Berbasis ICT konsep dan

aplikasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Kencana, 2017, 77

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

31

Seperti kecerdasan jamak, prefensi dan kekuatan perseptual, kebiasaan

memproses informasi, motivasi dan faktor-faktor fisiologis.

b. State objectives (merumuskan tujuan pembelajaran)

Langkah kedua prinsip pengembangan media pembelajaran

yakni menyatakan standard dan tujuan belajar untuk mata pelajaran.Apa

hasil belajar yang ingin dicapai oleh siswa, kemampuan apa yang harus

siswa kuasai diakhir pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan

pernyataan dari apa yang akan dicapai oleh siswa bukan bagaimana mata

pelajaran diajarkan.

c. Select methods, media, material (memilih metode,material dan bahan

ajar)

Langkah ketiga dalam prinsip pengembangan media

pembelajaran ini adalahmemili strategi, media dan material. Strategi di

sini ada 2 macam yakni strategi yang berpusat pada guru dan strategi

yang berpusat pada siswa. Strategi guru adalah kegiatan yang akan

digunakan untuk mengajarkan mata pelajaran. Pertimbangan utama

ketika memilih strategi pembelajaran tersebut sebaiknya menyebabkan

siswa mencapai standar dan tujuan. media di sini maksudnya adalah

media yang ada harus disesuaikan dengan materi, media juga yang dapat

terjangkau oleh guru.

d. Utilize media and materiels (memanfaatkan media dan bahan ajar)

Prinsip keempat yakni memanfaatkan teknologi dan media,

dalam proses pembelajaran bukanya diharuskan untuk memakai media,

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

32

akan tetapi media merupakan sarana pendukung dalam pembelajaran

sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Ketika media yang

tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik, proses pembelajaran dan hasil

belajar juga akan semakn meningkat.

e. Require learner participation (mengembangkan peran serta pembelajar)

Artinya dalam proses pembelajaran ikutsertakan siswa atau

dengan kata lain siswa sebagai pusat belajar bukan guru. Guru harus

mampu menggugah semangat siswa untuk bisa aktif didalam kelas,

bukan hanya sebagai pendengar guru saja.

f. Evaluate and revice (menilai dan memperbaiki)

Artinya setelah pembelajaran diperlukan evaluasi yang meliputi

strategi, teknologi dan media. Apa strategi pembelajaran telah berjalan

efektif, apa teknlogi dan media telah membantu siswa dalam mencapai

tujuan belajar, apa teknologi dan media efektif dalam meningkatkan

minat siswa. Kalau sudah berjalan sesuai apakah perlu ditingkatkan lagi

atau tidak, dan kalau tidak sesuai apa yang perlu diperbaiki. Guru harus

faham akan hal seperti ini.

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip

pengembangan pembelajaran adalah guru harus menganalisis pembelajaran

serta tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, guru harus mampu

memilih metode dan media yang paling sesuai dengan materi yang akan

disampaikan, guru harus memanfaatkan media yang ada secara optimal,

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

33

evaluasi media pembelajaran sehingga mengetahui media pembelajaran

yang dapat di kembangkan dan tidak.

B. Profesionalitas Guru

1. Pengertian Profesionalitas Guru

Profesionalitas berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang

pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Menurut webstar

yang di kutib dalam buku kunandar Profesi diartikan sebagai suatu jabatan

atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan

khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. 17

Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut

keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi

tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan

melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Menurut UU Nomor 14

tahun 2005 tentang guru dan dosen yang dimaksud professional adalah

pekerjaan ata kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi.

Dengan demikian profesi guru adalah keahlian dan kewenagan

khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran dan pelatihan yang ditekuni

untuk menjadi mata pencahariandalam memenuhi kebutuhan hidup yang

bersangkutan. Sementara itu, guru yang professional adalah guru yang

17

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan sukses

dalam Sertifiksi Guru, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012, 45

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

34

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas

pendidikan dan pengajaran.18

Sedangkan surya berpendapat bahwa profesionalisme guru

mempunyai makna dan arti yang luas yakni,19

Profesionalisme memberikan

jaminan perlidungan kepada kesejahteraan masyarakat umum,

profesionalisme merupakan suatu cara untuk memperbaiki profesi

pendidikan yang selama ini diaggap oleh sebagian masyarakat rendah,

profesionalisme memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan

diri yang memungkinkan gru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin

dan memaksimalkan kompetensinya.

Menurut Aminatul zahroh profesionalisme guru kualitas guru yang

memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga

ia mampu melakukan tgas dan fungsinya sebagai guru dengan baikyang

didukung dengan adanya kemampuan yang maksimal, sebagai guru

profesional ia harus mampu melaksanakan tugasnya secara professional dan

harus memiliki kemampuan yang professional pula.20

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesionalitas

guru merupakan suatu tingkatan kemampuan dan keahlian guru dalam

bidangnya yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, sehingga guru

dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru dapat dikatakan

18

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan sukses

dalam Sertifiksi Guru, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012,46 19

Muhammad Surya, Membangun Manusia Unggul Perlu Profesionalisme Dan Kesejahteraan

Guru, Jakarta : Majalah Gema Widyakarya PGRI, 1999, kolom 8. 20

Aminatul Zahroh,Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi Profesionalisme Guru,

(Bandung : Yrama Widya, 2016), 43

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

35

professional apabila memiliki kemampuan standar baik yang berkenaan

dengan bidang akademik, pedagogik, kualifikasi dan sosial. Disamping itu

guru yang profesional adalah guru yang mampu mengaplikasikan

kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian

dan kompetensi sosial.

2. Syarat Guru Professional

Guru merupakan jabatan professional yang memerlukan berbagai

keahlian dan kecakapan khusus. Adapun syarat guru profesionl meliputi

syarat fisik, mental atau kepribadian, keilmiahan atau pengetahuan dan

ketrampilan.21

Adapun rincian dari masing-masing syarat di atas adalah sebagai

berikut:

a. Fisik

1) Sehat jasmani

2) Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan atau

cemoohan atau rasa kasihan dalam diri peserta didik.

b. Mental

1) Berkeprbadian dan berjiwa pancasila

2) Mencintai bangsa dan sesama manusia serta rasa kasih sayang kepada

peserta didik.

3) Berbudi pekerti luhur

21

Aminatul Zahroh,Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi Profesionalisme Guru,

(Bandung : Yrama Widya, 2016), 43-44

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

36

4) Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara

maksimal

5) Mampu meyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa.

6) Mampu mengembangkan kreatifitas dan tanggungjawab yang besar

akan tugasnya

7) Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi

8) Bersifat terbuka, peka dan inovatif

9) Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya

10) Ketaatanya akan disiplin

11) Memiliki sense of humor

12) Keilmiahan atau pengetahuan

13) Memahami ilmu pendidikan dan keguruan serta mampu

menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik

14) Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan

diajarkanya.

15) Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain.

16) Senang membaca buku-buku ilmiah

17) Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang

berhubungan dengan bidang studi.

18) Memahami prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran.

c. Ketrampilan

1) Mampu berperan sebagai organisator proses pembelajaran.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

37

2) Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang

baik dalam mencapai tujuan pendidikan

3) Mampu merencanakan serta melaksanakan kegiatan dan pendidikan

luar sekolah.22

3. Karakteristik guru professional

Menurut Aminatul Zahroh karakteristik guru professional adalah

sebagai berikut:23

a. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan, artinya

pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan tinggi. Syarat

minimal untuk menjadi guru secara akademik adalah S1.

b. Memiliki pengetahuan spesialisasi, artinya sebuah kekhususan

penguasaan bidang keilmuan tertentu. Siapa saja bisa menjadi guru tetapi

tidak semua orang bisa menjadi guru yang professional. Guru yang

sesungguhnya adalah guru yang meiliki spesialisasi bidang studi dan

penguasaan metodologi pembelajaran secara benar.

c. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau

communicable, artinya seorang guru harus mampu berkomunikasi

dengan baik seyogyanya seorang guruprofesional. Komunikasi yang

disampaikan guru haruslah komunikasi yang memiliki makna, padat

isi dan jelas sehingga dari pesan tersebut dapat dipahami oleh peserta

didik.

22

Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2002), 36 23

Aminatul Zahroh, Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi Profesionalisme Guru,

(Bandung : Yrama Widya, 2016), 45-46

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

38

d. Memiliki kode etik, kode etik ini merupakan norma-norma yang

mengikat dan mengatur guru dalam bekerja.

e. Budaya professional, maksudnya dalah budaya yang terbentuk dari

adanya budaya yang dihasilkan suatu profesi. Untuk menghasilkan

budaya professional diperlukan adanya pembiasaan yang

mencerminkan professional itu sendiri.

4. Kompetensi guru professional

Menurut Usman yang dikutip dalam buku kunandar kompetensi

adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan

seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif, dari pengertian ini

mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua

konteks yakni indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan

yang diamati dan konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan

perbuatan serta tahap pelaksanaanya secara utuh.24

Sedangkan menurut janawi kompetensi professional seorang guru

meliputi: 25

a. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola piker, artinya guru tidak

cukup menguasai materi saja akan tetapi guru harus memahami struktur

materi, konsep-konsep yang dikembangkan materi tersebut dan pola

piker keilmuanya.

b. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan

efektivitas pembelajaran, seiring perkembangan teknologi informasi dan

24

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan sukses

dalam Sertifiksi Guru,(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), 52 25

Janawi, Kompetensi Guru Citra Guru Profesional, (Bandung : Alfabeta, 2012), 99-120

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

39

komunikasi proses pembelajaran pun seemakin berkembang seiring

perkembangan dan perubahan nilai dalam masyarakat.disamping itu saat

ini dunia pendidikan berada pada era teknologi sehingga keberhasilan

proses pembelajaran dikuatkan oleh penggunaan teknologi.

c. Memanfaatkan tujuan untukmeningkatkan kualitas pembelajaran.

d. Menguasai filosofi, metodologi, teknis dan praktis.

e. Mengembangkan diri dan kinerja professional

Sedangkan menurut direktorat tenaga kependidikan Depdiknas

tahun 2003 standar kompetensi guru meliputi 7 komponen yaitu penyusunan

rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi pembelajaran, penilaian

prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian

prestasi belajar peserta didik, pengembangan profesi, pemahaman wawasan

pendidikan dan penguasaan bahan kajian akademik.

Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan

kompetensi guru, bahwasanya standar kompetensi guru adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.2.Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

No. KOMPETENSI INTI

GURU

KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

Kompetensi Profesional

1.

Menguasai materi,

struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang

mendukung mata

pelajaran yang diampu.

20.1 Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-

ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

20.2 Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu

yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2

Menguasai standar

kompetensi dan

kompetensi dasar mata

21.1 Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu.

21.2 Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

40

pelajaran yang diampu. 21.3 Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.

3

Mengembangkan materi

pembelajaran yang

diampu secara kreatif.

22.1 Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

22.2 Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai

dengan tingkat perkembangan peserta didik.

4

Mengembangkan

keprofesi-onalan secara

berkelanjutan dengan

melakukan tindakan

reflektif.

23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.

23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan

keprofesionalan.

23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan

keprofesionalan.

23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

5

Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk mengembangkan

diri.

24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam

berkomunikasi.

24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

pengembangan diri.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya standar

kompetensi guru meliputi 4 yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial

dan Profesional. Adapun kompetensi guru professional meliputi 5

komponen yaitu pertama Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Kedua Menguasai

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

Ketiga Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

Keempat Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif. Dan yang terakhir Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

5. Dimensi Profesionalitas Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran

Implementasi profesionalisme guru diwujudkan melalui kegiatan

pengelolaan. Kegiatan pengelolaan diaplikasikan guru melalui

pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan peserta

didik melalui transfer of knowledge dan transfer of value. Kegiatan tersebut

akan berjalan manakala guru berperan sebagai pendidik.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

41

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang khusus

untuk mendukung proses belajar peserta didik. Didalam pembelajaran

terdapat proses belajar. Dengan belajar kita akan memperoleh perubahan

tingkah laku sebagai hasil pengalaman dimana dalam belajar juga terdapat

perubahan penampilan sebagai hasil praktik yang bersifat terus menerus.

Suksesnya pembelajaran ditentukan oleh banyak hal, antara lain

sarana prasarana, jumlah peserta didik dalam satu kelas, latar belakang IQ

peserta didik, gaji guru dan manajemen sekolah. Dengan kata lain

pembelajaran harus mampu mengantarkan peserta didik mencapai

perwujudan diri. Dimensi profesionalitas guru dalam pengelolaan

pembelajaran akan terwujud dengan sempurna manakala guru mampu

mengelola kelas, peserta didik, media dan metode pembelajaran dengan baik

dan tepat.

a. Profesionalitas guru dalam pengelolaan kelas, artinya guru harus

berusaha menciptakan kondisi kelas yang optimal, sehingga dapat

terlaksana kegiatan pembelajaran sesuai harapan. Terciptanya lingkungan

kelas yang kondusif lagi baik akan membuat suasana belajar menjadi

tenang dan nyaman sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

b. Profesionalitas guru dalam pengelolaan peserta didik, maksudnya peserta

didik adalah objek pembelajaran, sebagai objek guru harusnya

memperlakukanya dengan baik serta memfungsikan keberadaanya dalam

kegiatan pembelajaran, peserta didik jangan sampai ditinggalkan

peranya.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

42

c. Profesionalitas guru dalam pengelolaan media pembelajaran, maksudnya

bahan atau materi yang kurang jelas akan dapat disampaikan dengan

menghadirkan media. Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan

untuk mengarahkan perubahan pada diri peserta didik.

d. Profesionalitas guru dalam pengelolaan metode pembelajaran, artinya

guru harus pandai mengelola metode pembelajaran dengan baik. Baik itu

kesesuaian materi dengan metode yang digunakan maupun bergonta

ganti metode supaya metode yang dipakai tidak tetap itu saja.

6. Bentuk peningkatan profesionalitas guru

Peningkatan profesionalitas guru merupakan upaya untuk

membantu guru yang belum memiliki kualifikasi professional menjadi

professional. Upaya pemerintah supaya professionalitas guru meningkat

adalah dengan adanya Program peningkatan kualifikasi guru dan juga

tunjangan profesi guru.

a. Program peningkatan kualifikasi guru, artinya dalam mupaya

meningkatkan mutu guru yang professional, guru dalam jabatan

direncanakan mendapat fasilitas pembiayaan atau beasiswa dalam rangka

memenuhi kualifikasi akademiknya.

b. Tunjangan Profesi guru, maksudnya adalah tunjangan yang diberika

pemerintah kepada guru yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

43

C. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar siswa

Mulyono Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar.menurutnya juga anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.26

Menurut Usman hasil belajar adalah Perubahan tingkah laku pada

diri individu berkat adanya interaksi antara satu individu dengan individu

lainnya dan antara individu dengan lingkungan.27

Sedangkan Subrata mendefenisikan Hasil belajar adalah membawa

kepada perubahan, Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah

didapatkanya kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena usaha dengan

sengaja.28

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu

setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan

tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa

sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.29

Hasil belajar merupakan

salah satu indikator dari proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan

perilaku uyang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar.30

26

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta,

1999), 38 27

Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2000), 5 28

Sumadi Surya Subrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), 249. 29

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), 82. 30

Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: IKIP Semarang Press, 2004), 4.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

44

Menurut Dimyati dan Mudjiono Hasil belajar merupakan tingkat

penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program

pembelajaran, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dapat dipahami bahwa

yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan suatu proses untuk melihat

sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran setelah mengikuti

kegiatan proses pembelajaran, atau keberhasilan yang dicapai seorang

peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan

bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu yang disepakati oleh pihak

penyelenggara pendidikan.31

Dari uraian di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil

belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yaitu tingkat

penguasaan yang dicapai oleh siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik

setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran yang berupa nilai siswa

didalam raport.

2. Faktor yang mempengarui hasil belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan

beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang

berasal dari dalam peserta didik yang belajar (faktor internal) dan ada pula

yang berasal dari luar peserta didik yang belajar (faktor eksternal).Menurut

Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:32

a. Faktor internal, terdiri dari Faktor jasmaniah dan faktor psikologis

31

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 3. 32

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: Rineka Cipta, 2003),3

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

45

b. Faktor eksternal, terdiri dari Faktor keluarga, Faktor sekolah, Faktor

masyarakat

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

peserta didik yaitu:33

a. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek

psikologis

b. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan

non sosial

Muhibbin syah juga menjelaskan Faktor utama yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: 34

a. Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar peserta didik misalnya faktor lingkungan.

c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pembelajaran.

Menurut Chalijah Hasan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

aktivitas belajar antara lain:35

a. Faktor yang terjadi pada diri organisme itu sendiri disebut dengan

faktor individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,

latihan, motivasi dan faktor pribadi.

33

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009), 155 34

ibid, 145 35

Chalijah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1994), 94.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

46

b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut dengan faktor sosial,

faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,

alat-alat yang digunakan atau media pengajaran yang digunakan

dalam proses pembelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia

dan motivasi sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa

menurut Alisuf Sabri secara garis besar terbagi dua bagian, yaitu faktor

internal dan eksternal.36

a. Faktor internal siswa

1) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran

fisik, serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan

pendengaran.

2) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi,

dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi,

ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.

b. Faktor-faktor eksternal siswa

1) Faktor lingkungan siswa

Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan alam atau

non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi,

siang, sore, malam), letak madrasah, dan sebagainya. Kedua, faktor

lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya.

2) Faktor instrumental

36

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010), 59-60.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

47

Yang termasuk faktor instrumental antara lain gedung atau sarana

fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran,

guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi

pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Tinggi

rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak faktor-

faktor yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi upaya pencapaian

hasil belajar siswa dan dapat mendukung terselenggaranya kegiatan

proses pembelajaran, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.

3. Jenis Hasil Belajar

Menurut Blomm dalam buku Nana Sudjana membagi jenis hasil

belajar menjadi 3 ranah yakni:37

a. Ranah kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari 6 aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

dan evaluasi.

b. Ranah afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yakni

penerima, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah psikomotor Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak.

Ketiga ranah yang dikemukakan tersebut bukan merupakan bagian-

bagian yang terpisahkan, akan tetapi merupakan satu kesatuan yang saling

37

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Pembelajaran, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009),

22-23

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

48

terkait. Untuk mencapai perubahan yang diharapkan, baik aspek kognitif,

afektif maupun psikomotorik perlu memperhatikan sungguh-sungguh

terhadap prinsip-prinsip belajar.

4. Indikator Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik akan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam dirinya.38

Hasil belajar atau

bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan meliputi tiga aspek, yaitu

pertama; aspek kognitif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi

penguasaan pengetahuan dan perkembangan ketrampilan atau kemampuan

yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut. Kedua; aspek

afektif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi aspek mental, perasaan

dan kesadaran. Ketiga; aspekpsikomotorik, meliputi perubahan-perubahan

dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.39

Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan

diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga

domain: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Potensi perilaku untuk diubah,

pengubahan perilaku dan hasil perubahan perilaku dapat digambarkan

sebagai berikut:40

38

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2010), 91 39

Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

197 40

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), 48-49

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

49

Tabel 2.3 Domain Hasil Belajar

Input Proses Hasil

Siswa :

1. Kognitif

2. Afektif

3. Psikomotorik

Proses pembelajaran

Siswa :

1. Kognitif

2. Afektif

3. Psikomotorik

Potensi perilaku yang

dapat diubah

Usaha untuk

mengubah perilaku

Perilaku yang telah

diubah :

1. Efek pengajaran

2. Efek pengiring

Sedangkan Sardiman menyebutkan tiga macam hasil belajar

sebagai berikut: 41

a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)

b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)

c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)

Ketiga hasil belajar tersebut menurut Sardiman AM, merupakan

tiga hal yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun pada

kenyataannya dalam diri siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh.

Ketiga hasil belajar tersebut menyarankan, bahkan mensyaratkan kondisi-

kondisi belajar tertentu sehingga dari padanya dapat dijabarkan strategi

pembelajaran yang sesuai.Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwasanya indikator hasil belajar meliputi 3 komponen yakni kognitif,

afektif dan psikomotor.

D. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran merupakan proses yang dilakukan oleh peserta

didik atau siswa dalam rangka mencapai perubahan untuk menjadi lebih baik,

41

Sardiman Am, Interaksi Dan Motivasi Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),

28

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

50

dari tidak tau menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, sehingga terbentuk

pribadi yang berguna bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Proses

tersebut dipengaruhi oleh faktor yang meliputi mata pelajaran, guru, media,

penyampaian materi, sarana penunjang, serta lingkungan sekitarnya.

Guru sebagai pemegang peranan utama dalam pembelajaran

diharapkan dapat memilih baik metode maupun media pembelajaran yang tepat

sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan optimal. Selain guru sebagai

sumber belajar, media pembelajaran memberikan sumbangan yang signifikan

terhadap kesuksesan pembelajaran.Antara guru dengan media sama-sama

menunjang pembelajaran secara efektif dan efisien.

Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya

sesuai dengan kemajuan teknologi ragam dan jenis media pun cukup banyak

sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun

materi yang akan disampaikan. Seorang guru dituntut untuk mampu memilih

dan terampil mengunakan media. Dalam kenyataan pemanfaatan media

pembelajaran disekolah-sekolah masih dirasakan kurang bahkan sering

terlupakan. Hal ini disebabkan salah satunya karena kurang profesionalnya

guru dalam pengunaan media pembelajaran.

Ketiganya ini saling berkaitan, apabila di dalam suatu proses

pembelajaran terdapat guru yang professional maka akan menunjang

penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran tersebut. Guru

yang professional akan mampu memilih dari beragam media pembelajaran

yang telah ada dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Ketika

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

51

guru professional dan media pembelajaran diterapkan dengan maksimal maka

hasil belajar siswa dapat diperkirakan seperti yang kita harapkan. Adapun

kerangka berfikir peneliti adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Dari paparan gambar di atas, dalam penelitian ini hubungan antar

Variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Paradigma Pengaruh Penggunaan Variabel X1 (MediaPembelajaran)

dan Variabel X2 (Profesionalitas Guru) terhadap Variabel Y (hasil belajar)

Variabel Bebas (X1)

Profesionalitas Guru

Proses Pembelajaran

Media Pembelajaran

Variabel Terikat (Y)

Hasil Belajar

Guru

Profesionalitas Guru

Hasil Belajar Siswa

Variabel Bebas (X2)

mediaa Pembelajaran

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaranrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/3/bab 2.pdf2 Ega Rima Wati, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta : Kata Pena, 2016),2-3 3Rusman, Belajar

52

E. Hipotesis

Sugiyono Menyebutkan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan belum pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data.42

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media

pembelajaran terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP Tamansiswa Mojokerto Tahun 2018.

H2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara profesionalitas guru terhadap

hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

Tamansiswa Mojokerto Tahun 2018.

H3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran

dan Profesionalitas guru terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Tamansiswa Mojokerto Tahun

2018.

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2015), 99