bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · a. definisi layout menurut (ahmady,...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
Umum
Definisi Public Relations
Menurut Kuaumastuti,2002:20-21 dalam (Sari, 2017:5) bahwa:
Publik Relations (PR) adalah salah satu subbab komunikasi, meskipun
komunikasi adalah tulang punggung kegiatan PR, praktik dari pr adalah
sebagai “jembatan” antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya
terutama tercapainya mutlak understanding (saling pengertian). Praktik PR
juga bertujuan untuk membentuk dan mempertahankan perasaan, serta
perilaku positif masyarakat luas terhadap organisasi, lembaga, atau
perusahaan. Tujuan praktik PR adalah membuat public dan organisasi,
lembaga atau perusahaan saling mengenal, baik kebutuhan, kepentingan,
harapan, maupun budaya masing-masin.
Menurut Dr. Rex Harlow Dalam (RUSLAN,2014:16) menyimpulkan
bahwa: Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan
medukung pembinaan,pemeliharaan jalur bersama antara organisasi
dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian,
penerimaan dan kerjasama. Melibatkan manajemen dalam menghadapi
persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menaggapi
opini public, mendukung manajemen dalam mengingkut dan
memanfaatkan perubahan secara efekif. Bertindak sebagai sistem
peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan
penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana
utama.
Menurut W.Emerson Reck dalam (Ardianto,.2016:9) menyimpulkan
bahwa: Public Relations adalah pertama, lanjutan dari proses pembuatan
kebijasanan, pelayanan dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu
individu atau kelompok agar indivisu atau lembaga tersebut memperoleh
kepercayaan dan goodwill (itikad baik) dari publik. Keduanya, pembuatan
kebijasanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian
dan penghargaan yan menyeluruh. Public relations adalah suatu seni untuk
mnciptakan pengertian publik terhadap individu atau
organisasi/perusahaan.
10
11
Ruang lingkup Public Relations
Menurut (A. A. Sari, 2017) menyimplkan bahwa Tugas Public Relations
(PR) dalam sebuah perusahaan/organisasi meliputi dua bagian yaitu:
1. Membina hubungan ke dalam (Publik Internal)
Publik internal adalah public yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan/organisasi itu sendiri. PR harus mampu mengidentifikasi
atau mengenali hal-hal gambaran negatif di masyarakat sebelum menjalankan
kebijakan organisasi.
a. Employee Relations (Hubungan dengan para pekerja)
Para pekerja disini merupakan bagian yang berperan penting untuk
mencapai tujuan perusahaan atau suatu instansi. Oleh karena itu, mereka harus
dirangkul dengan membuat dan mempertahankan hubungan baik agar para
pekerja juga dapat memberikan potensi terbaik mereka untuk kemajuan
perusahaan. Caranya dengan berkomunikasi dengan mereka secara pribadi untuk
mengetahui apa yang mereka inginkan atau bahkan yang mereka keluhan dalam
pekerjaannya yang dapat menghambat kemajuan perusahaan. Menjaga hubungan
baik ini dapat dilakukan dengan perlakuan yang adil, adanya ketenangan dan
kenyamanan dalam bekerja, adanya perasaan diakui oleh perusahaan, adanya
reward, ada pula sarana untuk menyalurkan perasaan mereka atau tempat mereka
berekpresi seperti majalan intern, dan lain sebagainya.
b. Stockholder Relations (Hubungan dengan parapemegang saham)
Dalam hal ini hubungan baik harus dibina dengan para pemegang saham.
Mereka yang membantu perusahaan atau suatu instansi tetap bertahan.Hubungan
12
yang terjadi haruslah hubungan yang sangat baik. Tidak peduli besar atau kecilnya
saham mereka.
Untuk menjaga hubungan dengan para pemegang saham, kita bisa
melakukan hal-hal sebagai berikut. Memberikan selamat kepada para pemegang
saham yang baru agar mereka merasa dianggap dan dihargai oleh perusahaan atau
instansi kita. Selalu memberikan laporan perkembangan perusahaan secara
berkala agar mereka mendapatkan informasi perkembangan sahamnya dengan
baik.
Mengirimkan majalah perusahaan agar mereka mengetahui informasi-
informasi terbaru dalam perusahaan atau juga majalah ektern yang juga
memberitakan tentang perkembangan perusahaan atau instansi.
Mengadakan pertemuan-petemuan agar tercipta hubungan yang harmonis,
adanya saling pengertian dan peningkatan kepercayaan para pemegah saham.
c. Manager relations (Hubungan dengan paramanajer)
Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam
menentukan kebijakan perusahaan. Oleh karenaitu, hubungan baik harus dijaga.
Caranya bisa dengan memberikan tunjangan jabatan, adanya coffe morning ,mobil
dinas,rumahdinas, dan lain sebagainya.
d. Labour relations (Hubungan dengan para buruh)
Dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga hubungan baik antara
pimpinan dengan para buruh. Halini dilakukan untuk menjaga terjadinya kesalah
pahaman dan hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.
13
2. Membina hubungan keluar ( Publik Eksternal)
Menurut (A. A. Sari, 2017) mengemukakan bahwa, “Publik eksternal
adalah public umum (masyarakat). PR mengusahakan tumbuhnya sikap dan
gambaran public yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya”.
a. Government relations
Menjaga hubungan baik dengan pemerintah diperlukan karena akan
banyak sekali kepentingan-kepentingan yang di dalamnya terdapat
peranpemerintah. Salah satu caranya denganmensponsori kegiatan-
kegiatan pemerintahan.
b. Press relations
Kegiatannya meliputi press release, pressconference, press interview, press
room, pressreception,dan adanya press tour.
c. Customer relations
Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan karena mereka adalah aset
terbesar yang menguntungkan perusahaan. Caranya dengan memberikan
kalender, merchandise,dan sebagainya.
d. Community relations
Menjaga hubungan baik dengan warga setempat agar tidak ada pihak
yang merasa dirugikan. Salahsatu caranya dengan memberikan beasiswa.
e. Consumer relations.
Menjaga hubungan baik dengan para konsumen agar apa yang kita
pasarkan dapat diterima baik oleh konsumen. Caranya dengan memberikan
info yang lengkap mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
14
Tugas dan Fungsi Public Relations
Menurut Ardianto dalam (Basit & Rahmawati, 2018) bahwa, “setiap
fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan
publikasi/menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas
atau kegiatan organisasi yang pantas diketahui oleh khalayak”.
Sementara menurut Ruslan (2008) dalam (Basit & Rahmawati, 2018)
menyimpulkan bahwa:
publikasi merupakan alat yang penting baik itu pada bauran promosi
(promotion mix) Maupun dalam bauran PR (public relations mix) sebab menjadi
salah satu relasi komponen yang banyak berperan dalam menunjang keberhasilan
promosi. Public Relations dapat memposisikan dirinya sebagai konseling, seorang
analisis realitas, ahli riset pendapat dan sikap publik. PR juga piawai dalam
membina komunikasi dua arah, mencegah konflik, meningkatkan rasa percaya dan
tanggung jawab, memperbaiki dan mempertahankan hubungan, memasyarakatkan
produk atau jasa dan menciptakan jadi diri institusi. Segulang pekerjaan sebagai
tanggung jawab harus di lakukan secara baik agar mendapatkan hasil efesien dan
efektif. Untuk mencapai hal tersebut seorang Public Relations semestinya dapat
memahami cara kerja atau proses kerjanya.
Menurut Hidayat dalam (Suherman, 2018) menyimpulkan bahwa:
Proses kerja Public Relations dapat diawali dan akhiri dari segala kegiatan
atau progam yang telah di lakukan. Penelitian sebagai landasan atau langkah awal
bekerja sekaligus sebagai langkah awal bekerja sekaligus bahan acuan dalam
merumuskan pekerjaan atau tantangan berikutnya yang akan di hadapi seorang
Public Relations.
15
Seorang Public Relations harus cepat dan tanggap untuk membuat
program yang relefan dengan masalah yang dihadapi. Langkah berikutnya yakni
mewujudkan progam yang telah di buat dalam bentuk aksi atau real kegiatan atau
pelaksanaan program. Jika program sudah di lakukan, makatidak kalah penting
untuk dibuatkan alat komunikasi kegiatan berupa informasi kepada media massa
atau menjalankan media relation sebagai srategi menyampaikan hasil akhir dari
kegiatan yang telah di laksanakan.
Sebesar apapun kegiatan, jika tidak di ketahui oleh publik maka
dampaknya tidak akan terlalu di rasakan. Ingat bahwa tujuan dari kegiatan Public
Relations membangun dan mepertahankan reputasi dimata orang lain. Untuk itu,
sangat penting setiap hasil akhir di publikasikan ke media massa sebagai wujud
komunikasi antara peruasahaan dengan stakeholder.
Peran Public Relations
Menurut (Rini et al., 2017) menyimpulkan bahwa:
Peran humas yang artinya berfungsi sebagai manajemen yang
membangun, mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang baik,
harmonis dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang dapat
mempengaruhi gagal atau suksesnya suatu organisasi tersebut dimata
publik. Hal ini sejalan dengan fungsi humas, yaitu fungsi konstruktif.
Oleh karena itu dengan adanya humas dapat mempengaruhi gagal atau
suksesnya suatu organisasi. Peran humas sangat di butuhkan di dalam dunia
pendidikan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi dengan begitu humas mampu
melakukan kerja sama dengan media serta stake holder lainnya, Pemerintah
mampun swasta, diantaranya menyediakan beasiswa prestasi di Universitas
16
Tribhuwana Tunggadewi. Dengan berjalannya waktu humas mampu menyakinkan
banyak pihak untuk bekerja sama dengan baik.
Fashion
Menurut Solomon dalam (A, 2012) memberi batasan bahwa:
Fashion adalah proses dari difusi sosial dimana gaya baru diadopsi
oleh beberapa kelompok konsumen. Sedangkan Levy dan Weitz
(Konstantinovha, uang”), dan Kebebasan (contoh: “Uang berarti
Kekuatan”), definisi fashion adalah sebuah pola perilaku beserta produk
yang mendukung perilaku tersebut dimana hal-hal didalamnya diadopsi
oleh sejumlah orang karena dirasa sesuai dengan kondisi orang
tersebut pada waktu dan tempat tertentu. Sedangkan orientasi fashion
merupakan kecenderungan untuk mengikuti tren fashion tersebut.
Dalam mengidentifikasi segmen fashion dalam gaya hidup, Gutman dan
Mills menurut Park dan Burns dalam (A, 2012) menjelaskan bahwa Orientasi
Fashion dapat diukur dengan empat dimensi, yaitu:
1. Fashion Leadership, Suatu sifat seseorang yang merasa bahwa dirinya
adalah orang yang pertama (pelopor) yang mengetahui atau bahkan
menerapkan fashion baru di lingkungan sekitarnya.
2. Fashion Interest, Suatu perasaan ingin tahu dan memperhatikan tren
dalam fashion. Jika menyukai fashion tertentu maka seseorang tersebut
akan merasa tidak segan untuk mengeluarkan banyak uang untuk
mendukung fashion yang dianutnya.
3. Importance of Being Well Dressed, Suatu perasaan dimana seseorang
menganggap pentingnya memiliki kelengkapan dalam berpenampilan
sehingga merasa telah menjalani kehidupan dengan baik.
17
4. Anti-Fashion Attitude, Rasa tidak terlalu ingin tahu tentang adanya
perubahan dalam fashion dan menganggap perubahan tersebut sebagai
cara untuk mengeruk uang konsumen
Studi Literature
Perancangan
Menurut (Ahmady, 2018) menyimpulkan bahwa, “Perancangan adalah
setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi
dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam
usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di
alam semesta ini”.
A. Definisi Layout
Menurut (Ahmady, 2018)menyimpulkan bahwa, “ Layout dapat dijabarkan
sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media
tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Melayout adalah salah
satu proses/tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan
arsiteknya. Namun definisi layout”.
Menurut Surianto Rustan, 2014: 1 dalam (Ahmady, 2018) mengemukakan
bahwa, ”Dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan
definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa melayout itu
sama dengan mendesain. Proses membuat layout adalah merengkaikan unsur-
unsur tertentu menjadi susunan yang baik dan dapat mencapai tujuan tertentu”.
Layout dapat dijabarkan sebagai tataletak elemen-elemen desain terhadap
suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukug konsep/peran yang
18
dibawanya. Desain dan layout yang di lihat masa kini sebenarnya adalah hasil
perjalaan dari proses eksplorasi kretif manusia yang tiada henti di masa lalu.
Menyalami proses itu akan memperkaya wawasan seseorang desainer sekaligus
membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya.
a. Tipografi dalam Layout
Selain perannya sebagai penyampai pesan komnikasi, huruf mempunyai
dampak pada ruang dalam suatu layout dua dimensi. Untuk itu kita tidak
dapat memisahkan unsur tipografi dari pembahasan tentang layout.
b. Memilih jenis huruf dan ukurannya
Di luar kecocokannya dengn tema/konsep desain yan di bawanya
(misalnya jenis huruf berkesan modern cocok untuk perusahaan IT), dalam
menentukan jenis huruf yang cocok, perlu memahami beberapa hal
berikut : Jenis huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda
walaupun menggunakan satuan ukuran yang sama (poin).
c. Menentukan letter spacing, word spacing dan leading
Letter spacing adalah jarak antara huruf/karakter, sedangkan istilah
kerning sebenarnya adalah pengaturan ruang/jarak anatara karakter yang
satu dan yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan keterbacaan.
d. Lembar paragraph
Lembaran suatu paragraph juga merupakan factor yang menentukan
tingkat kenyamanan dalam membaca naskah. Bari yang terlalu panjang
akan elelahkan mata dan menyulitkan pembaca menemukan bari
berikutnya.
19
B. Elemen Layout
Menurut (Surianto R, 2017) menyimpulkan bahwa, “Layout memiliki
banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam
membangun keseluruhan layout. Untuk membat layout yang optimal, desainer
perlu mengetahui peran masing-masing elemen tersebut”.
Elemen layout dibagi menjadi tiga yaitu Elemen teks, Elemen visual,
Invisible elemnt.
Elemen teks di bagi menjadi :
1. Judul
Suatu artikel diasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang
disebut judul. Judul diberi ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca
dan membedakannya dari elemen layout lainnya.
2. Deck
Deck adalah gambaran singkat topic yang dibicarakan di bodytext.
Letaknya bervariasi, tetapi biasanya antara judul dan bodytext.
3. Byline
Berisi nama penulis, disertai dengan jabatan atau keterangan singkat lainnya.
Byline letaknya sebelum bodytext, ada juga meletakkannya di akhir naskah.
4. Body text
Isi/naskah/artikel merupakan elemen layout yang paling banyak
memberikan informasi terhadap topic bacaan tersebut. Keberhasilan suatu
bodytext ditentukan oleh beberapa hal, antara lain dukungan judul dan
deck yang menarik sehingga memancing pembaca meneruskan
20
keingintahuannya akan informasi yang lengakap dan gaya penulisan yang
menarik dari naskah itu sendiri.
5. Sub judul
Artikel yang cukup panjang biasanya dibagi lagi menjadi beberapa segmen
sesuai topiknya. Subjudul berfungsi sebagai judul segmen-segmen
tersebut.
6. Pullquotes
Pada awalnya adalah cuplikan perkataan atau tulisan seseorang, namun kini
telah mengalami perluasan arti. Pada karya publikasi dapat berarti satu atau
lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin
ditekankan.
7. Captions
Keterangan singkat yang menyertai elemen visual dan inzet, Captions
biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis
hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya.
8. Callouts
Pada dasarnya sama seperti Captions, kebanyakan callouts menyertai
elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangn, misalnya pada
diagram. Callouts biasanya memiliki garis-garis yang menghubungkannya
dengan bagian-bagian dari elemen visualnya.
9. Kickers
Kicker adalah satu atau beberapa kata pendek yang terletak di atas judul,
fungsinya untuk memudahkan pembaca menemukan topic yang diinginkan
21
dan mengigatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut. Berbeda dengan
running headI, kickers tidak berulang-ulang ada di setiap halaman.
10. Initial Caps
Huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraph.
Karena lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat satu initial caps di
dalam suatu naskah.
11. Indent
Barisan pertama paragraph menjorok masuk ke dalam. Sedangkan hanging
indent adalah kebalikannya, barisa pertama tetap pada posisi.
12. Lead Line
Beberapa kata pertama atau seluruh kata di baris paling awal pada tiap
paragraph, yang dibedakan atribut hurufnya.
13. Spasi Antarparagraf
Untuk membedakan paragraph yang satu dengan yang lainnya, antara
paragraph diberi spasi.
14. Gabungan Beberapa Cara
Untuk membedakan antara paragraph yang satu dan lainnya, sering kali
menggunakan gabungan beberapa cara.
15. Header & Footer
Header adalah area di antara sisi atas kertas dan margin atas. Footer
adalah area di antara sisi bawah kertas dan margin bawah. Header dan
footer bisa berisi: Running head, catatan kaki, nomer halaman dan
informasi lainnya.
22
16. Running Head
Judul buku, bab/topic yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi
lainnya yang berulang-ulang pada tiap halaman dan posisinya tidak
berubah.
17. Catatan Kaki
Catata kaki berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu di dalam
naskah. Informasi tersebut bias berupa: referensi atau bahan acuan tulisan
tersebut, rekomendasi bacaan lanjutan, dan lain-lain.
18. Nomor Halaman
Untuk materi publikasi yang memiliki lebih dari 8 halaman dan memuat
banyak topic yang berbeda, sebaiknya kita gunakan nomor halaman untuk
memudahkan pembaca mengingat lokasi artikel.
19. Jumps
Untuk artikel yang panjang tau halaman yang terbatas, terpaksa kita
membuat sambungannya di halaman lain.
20. Signature
Umum dijumpai di flier, brosur, poster dan lain-lain. Berisi alamat, nomor
telepon atau orang yang bias dihubungi atau informasi tambahan lainnya.
21. Name plate
Nama surat kabar, majalah, tabloid atau newsletter. Biasa dibuat dalam
ukuran yang besar diletakkan pada bagian atas halaman depan pada surat
kabar, newsletter, tabloid atau di cover depan majalah.
23
22. Masthead
Area pada halaman surat kabar/majalah/newsletter yang berisi informasi
tentang penerbitnya: nama-nama staf, contributor, cara berlangganan,
alamat & logo penerbit, dan lain-lain.
Elemen visual dibagi menjadi:
1. Foto
Kekuatan terbesar dari fotografi pada media, entah itu berita, iklan, atau
apapun, khususnya ada pada kemampuannya untuk memberi kesan actual
dan dapat dipercaya.
2. Artworks
Artwork adalah segala jenis karya seni, baik itu berupa ilustrasi kartun,
sketsa dan lain-lain yang dibuat secara manual maupun dengan computer.
3. Informational Graphics
Fakta-fakta dan data-data statistic hasil dari survey dan penelitian yang
disajikan dalam bentuk grafik (chart), table, diagram, bagan, peta, dan
lain-lain.
4. Garis
Garis merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis
pada suatu karya desain. Di dalam suatu layout, garis ,mempunyai sifat
yang fungsional antara lain membagi suatu area, penyeimbang berat dan
sebagai elemen pengikat sistem desain supaya terjaga kesatuannya.
5. Kotak
Berisi artikel yang bersifat tambahan/suplemen dari artikel utama. Bila
letaknya di pinggir halaman disebut dengan Sidebar.
24
6. Inzet
Elemen visual berukuran kecil yang diletakkan di dalam elemen visual
yang lebih besar. Fungsinya memberikan informasi pendukung.
7. Point
Suatu daftar/list yang mempunyai beberapa baris berurutan ke bawah,
biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin.
Elemen invisible dibagi menjadi:
1. Margin
Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan
ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin mencegah agar elemen-
elemen layout tidak terlalu jauh kepinggir halaman, karena secara estetika
kurang menguntungkan.
2. Grid
Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam melayout. Grid
mempermudah kita menentukan di mana harus meletakkan elemen layout
dan mempermudahkan konsisten dan kesatuan layout terlebih untuk karya
desain yang mempunyai beberapa halaman.
C. Prinsip-Prinsip Layout
Menurut Surianto Rustan, 2014 :76 dalam (Ahmady, 2018) memberikan
batasan bahwa, “Dari waktu ke waktu, desain Layout perlu dipertimbangkan
sebagai sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas. Dalam sebuah layout,
terdapat beberapa prinsip-prinsip yang biasa diterapkan agar menjadikan
layoutyang baik”.
Berikut prinsip – prinsip layout yaitu:
25
a. Sequence
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia dan Pegie
Stark di wilayah-wilayah pengguna Bahasa dan tulisan latin, orang
membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
b. Emphasis
Emphasis digunakan untuk memberi penekanan, atau menjadikan sebuah
elemen sebagai pusat perhatian. Emphasis juga untuk membangun
sequence. Di emphasis tersebut juga ada macam-macam cara menciptakan
emphasis, salah satunya dengan kontras (bias lewat kontras ukuran, posisi,
warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan lain-lain). Selain kontras,
emphasis bias diciptakan lewat elemen layout yang mengandung pesan
kontroversial, unik, atau emosional, efeknya akan lebih kuat dan bias
menarik orang untuk membacanya.
c. Balance
Balance/keseimbangan adalah sebuah pencerminan, keseimbangan yang
simetris dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis,sedangkan yang
asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau “kelihatannya
seimbang”. Keseimbangan yang dicapai lewat simetris sebagai contoh
dapat dijumpai pada makhluk hidup dan benda-benda, contohnya kupu-
kupu dan jam pasir.
d. Unity
Unity tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik
kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan non fisik yaitu
pesan/komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.
26
D. Definisi Warna
Menurut (Ahmady, 2018) menyimpulkan bahwa, “Warna memberikan
sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan
dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun
serta mampu dengan sempurna memunculkan mood color atau keserasian warna-
warni dari sebuah foto yang ingin menonjolkan unsur keindahan”.
E. Definisi Tipografi (Typhography)
Menurut (Ahmady, 2018) menyimpulkan bahwa:
Typhography merupakan salah satu elemen yang penting dalam desain,
yaitu sebagai pelengkap pada desain. Tipografi (Typography) menurut
Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan
dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih
sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian
pengaturan baris-baris susun huruf (Typeset), tidak termasuk ilustrasi dan
unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Typhography yang sama artinya dengan Visual Language ini memiliki
tahapan yang harus dilalui, sebagai berikut :
1. Pengenalan Anatomi Huruf.
Kita tidak mungkin dapat menilai seseorang itu cantik atau jelek, kalau
kita tidak tahu apa itu wajah. Dan kita juga tidak bisa menilai seseorang itu
anggun dan menarik, kalau kita tidak tahu apa itu tangan, kaki, badan, dsb.
Begitu juga dengan Tipografi, Anda tidak mungkin dapat mengenali
dengan baik sifat-sifat huruf yang akan Anda gunakan apabila Anda tidak
mengetahui unsur-unsur yang membentuknya.
27
2. Pengenalan Bentuk dan Penerapannya pada Publikasi.
Pemakaian baris-baris teks lalu disusun dalam format tertentu Memberi
efek pada tulisan dengan benar. Mengatur jarak antar huruf, jarak antar
baris dan sebagainya sehingga tulisan dapat dibaca dengan baik oleh
publik. Mengatur besar kecilnya tulisan yang sesuai. Mengatur perataan
yang proporsional sesuai dengan sifat materi yang akan disampaikan dan
sebagainya.
3. Mempelajari Legibility Teks dalam Publikasi.
Ada berbagai jenis keluarga tulisan (Typeface)dan penempatan huruf
sesuai dengan citra yang akan ditampilkan. Eksperimen sangat diperlukan
untuk menempa keahlian pada tahap ini.
Menurut Adi Kusrianto dalam (Ahmady, 2018) memberi batasan bahwa:
ada beberapa juta (Typeface) yang sudah beredar di pasaran, maka sejak
dulu para ahli tipografi mengelompokan sesuai dengan kriteria masing-
masing, sehingga dapat dikenali dan dikelompokan dengan baik. Berikut
ini beberapa poin utama sesuai bentuk anatomi, dengan harapan dapat
membantu pembaca mengenalinya dan diapresiasikan secara benar sesuai
dengan fungsinya :
1. Tipografi
Serif Jenis huruf Serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang
berdiri horizontal pada badan huruf.Garis-garisKecil ini biasa disebut juga
counter stroke atau Serif Bracketed. Counter stroke inilah yang membuat
jenis huruf serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut membantu
menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks. Sangat cocok digunakan
untuk teks content atau isi karena nilai readability dan readibility yang
baik. Serif juga dapat disebut dengan Old Style font.
28
2. Tipografi Sans-Serif
Jenis huruf sans-serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis–garis
Kecil dan bersifat solid.Jenis Huruf seperti ini lebih tegas, bersifat
fungsionaldan lebih modern. Contoh font yang digolongkan kepada Sans-
Serif adalah : Helvetica (1957), Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream
Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya.
Media komunikasi
Menurut Cangara dalam (Widagama, 2017) menyimpulkan bahwa:
Media Komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media
Komunikasi juga dijelaskan sebagai sebuah sarana yang dipergunakan
sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan mendistribusikan untuk
menyampaikan sebuah informasi. Ada beberapa pakar psikologi
memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang
paling dominasi dalam berkomunikasi adalah panca indera manusia seperti
mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima selanjutnya oleh panca indera
selanjutnya diproses oleh pikiran manusiauntuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam
tindakan.
Menurut (Ahmady, 2018) memberi batasan bahwa:
Pengertian komunikasi yang demikian baru bersifat mendasar karena
hanya bersifat informatif, sekedar orang lain mengetahui apa yang
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Namun komunikasi tidak
hanya bertujuan memberikan informasi secara sepihak tetapi bersifat
persuasif atau membujuk supaya orang lain mau menerima suatu
keterangan agar mengetahui atau melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan
tertentu sebagai akibat keterangan yang diberikannya.Tanpa adanya
komunikasi maka tidak akan terjadi kegiatan apapun di dunia ini atau
boleh dikatakan dunia modern akan lumpuh.
Oleh karena itu, komunikasi merupakan kebutuhan utama manusia selain
makan, minum, serta dorongan rohaniah dan jasmaniah lainnya. Dalam aktifitas
atau kegiatan manusia, terutama dalam dunia bisnis fungsi komunikasi tersebut
merupakan hal yang sangat penting sebab tanpa komunikasi berikut peralatan dan
29
pelaksanaannya dari pada bisnis itu tidak akan berjalan dengan baik(Widagama,
2017).
Menurut (Ii & Pustaka, 2015) menyimpulkan bahwa:
Dari beberapa definisi komunikasi para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian atau pertukaran
informasi dari komunikan kepada komunikator sehingga mendapat
pemahaman yang sesuai dengan yang diberikan komunikator yang
kemudian menimbulkan pengaruh seperti memberikan tanggapan kembali
sehingga terjadi proses penyampaian pesan yang lebih lanjut.
Media Publikasi
Menurut Ismiani dalam (Ii & Pustaka, 2015) mengemukakan bahwa:
Tugas pokok praktisi PR adalah menciptakan citra positif di mata
publiknya. Citra yang positif dapat terbentuk bila publiknya memiliki
persepsi yang positif mengenai perusahaan/organisasi tersebut, diamana
persepsi ini harus lengkap dan tidak sepotong-sepotong.Untuk
memudahkan organisasi/perusahaan agar lebih dikenal oleh masyarakat,
publik harus berkecukupun dalam menerima informasi mengenai yang
berkesangkutan.
Menurut Ismiani dalam (Ii & Pustaka, 2015) menyimpulkan bahwa,
“Kegiatan penyebaran informasi tersebut adalah publikasi. Beliau menuturkan
lebih jauh dimana publikasi berasal dari kata “publicare”yang artinya “untuk
umum”. Sehingga publikasi didefinisikan sebagai “kegiatan memperkenalkan
perusahaan sehingga umum/publik/masyarakat dapat mengenalnya”.
Sedangkan menurut Merriam-Webster Dictionary dalam(Ii & Pustaka,
2015) menyimpulkan bahwa, “publikasi adalah setiap tindakan atau
rancangan/desain produk yang menarik khalayak, seperti informasi yang
mempunyai nilai berita sehinggan menarik perhatian dan dukungan”.
30
Company Profile
Menurut .(Desfadlianto, 2015) memberi batasab bahwa:
Company profile (Profil perusahaan) adalah laporan yang memberikan
gambaran tentang sejarah, status saat ini, dan tujuan masa depan sebuah
bisnis. Sebuah profile perusaaan bisnis dapat sesingkat satu halaman, atau
mengandung data yang cukup untuk mengisi beberapa halaman. Walaupun
ada sejumblah format yang berbeda yang digunakan menyusun sebuah
profile, ada beberapa jenis informasi yang penting dan wajib disertakan.
Sebuah perusahaan, dalam berinteraksi dengan konsumen, tentunya
Dituntut untuk mampu membangun citra diri yang sesuai sehingga dapat
menarik simpati konsumen. Menurut IKAPI (2008:8) secara umum
dijelaskan bahwa keberhasilan memperkenalkan diri (publick relation)
merupakan pintu awal dari kesuksesan selanjutnya. Untuk kebutuhan
tersebut sekaligus sarana promosi, perusahaan membutuhkan sebuah
sarana yang dipakai sebagai company profile (profil perusahaan).
.(Desfadlianto, 2015)
Menurut (Desfadlianto, 2015) memberikan batasan bahwa:
Tujuan utamanya adalah memperkenalkan kepada public informasi tentang
company tersebut berkaitan dengan nama perusahaan, tagline dan logo.
Company profile juga mengenalkan produk secara verbal maupun grafik
yang mengangkat corporate value serta product value serta keunggulan
perusahaan di bandingkan pesaing berdasarkan kedua value. Company
profile juga merupan salah satu media Public Relation yang
merepretasikan sebuah perusahaan (organisai).
Produk Public Relations ini berisikan gambaran umum perusahaan.
Company profile merupakan hasil cetak ataupun halaman web, dengan fungsi
company profile sebagai media komunikasi dan alat pemberi informasi tentang
perusahaan adalah kepada pihak lain yang membutuhkan.
1. Fungsi dan tujuan company profile
Menurut (Laksono, Damayanti, & Lasiman, 2013) memberi batasan
bahwa: Tujuan utama dalam pembuatan company profile adalah mendekatkan
perusahaan dengan lingkup segmen pasar baru yang penting dalam pertumbuhan
bisnis perusahaan tersebut.
31
Hal ini dapat diarahkan kepada investor potensial (mencari pendanaan)
maupun ditujukan kepada pelanggan baru (untuk memperluas bisnis atau mencari
sumber daya baru dalam hal ini SDA(Sumber Daya Alam) maupun SDM(Sumber
Daya Manusia) yang berkualitas yang dapat membantu pertumbuhan dan
perluasan perusahaan) fungsi dari sebuah company profile antara lain
a. Representasi perusahaan Company profile adalah gambaran tentang
perusahaan yang bisa mewakili sekaligus dapat membangun citra
perusahaan agar masyarakat mempunyai pemahaman yang benar dan tepat
tentang perusahaan.
b. Komunikasi Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi
terciptanya mutual-understanding.
c. Menghemat waktu transaksi Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan bisnis
perusahaan tidak perlu menanyakan secara detail tentang informasi
perusahaan karena hal itu sudah dicantumkan didalam company profile.
d. Membangun identitas dan citra korporat Company profile yang dikemas
menarik, detail, jelas, dan mewah mencerminkan image perusahaan di
mata publik sebagai perusahaan yang besar dan bonafit.
2. Isi Company Profile
Banyak hal yang bias ditulis dalam company profile. Tetapi, secara umum
isi company profile mencangkupi.
a. Sejarah perusahaan, mencangkupi antara lain pendiri perusahaan, jajaran
direksi, asalh muasal, proses perkembangan, dan lain-lain.
32
b. Filosofi perusahaan, bias disebut pandangan atau ideology dasar
perusahaan.
c. Budaya perusahaan, adalah nilai-nilai kunci dan konsep bersama yan
membentuk citra anggota organisasi terhadap organisasinya. Misalnya,
etos kerja tinggi, maju untuk semua, makan tidak makan yang penting
kumpulan, dan sebagainya.
d. Sambutan dari pmpinan (direktut utama atau komisaris utama) tentng
segala hal yang sangat berpengaruh pada aktivitas perusahan dan rencana
jangka panjang.
e. Identitas perusahaan, termaksud di sini logo, uniform, interior gedung dan
kantor, kualitas cetakan atau kualitas audiovisual company profile.
f. Visi dan misi, strategi perusahaan, termasuk komitmen perusahaan untuk
meraih kemajuan. Ini menunjukkan bahwa operasional perusahaan
dilakukan tidak sembarangan, tetapi melalui perancanaan yang matang dan
berkesinambungan. Sebagai jaminan masa depan bisnis yang
berkelanjutan. Pada akhirnya menciptakan kepercayaan public, bahwa
masa depan perusahaan terjamin. Penting misalnya untuk meraih
kepercayaan lembaga keuangan.
g. Alamat cabang-cabang. Semakin banyak cabang perusahaan di beberapa
wilayah menunjukan jalur distribusi yang merata. Pada akhiratnya
mencerminkan kebesaran dan prestise perusahaan.
h. Gambaran tentang SDM. Ceritakan orang-orang di balik operasional
perusahaan, siapa saja figure pengendalian di jajaran manajemen termasuk
tokoh-tokoh berpengaruh di masyarakat yang berkaitan dengan
33
perusahaan. Ini bias memberikan keyakinan pada publik bahwa
perusahaan dikelolah oleh tangan-tangan yang handal dan prefesional.
i. Sistem pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Dalam persaingan ketat
dewasa ini, pelayanan pelanggan memengang kunci strategis. Gambar
kelebihan perusahaan dari sisi pelayanan yang membedakan dengan
competitor.
j. Prestasi dan keunggulan perusahaan, termasuk segala hal yang telah
dilakukan perusahaan untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat
menuntut bukan hanya kualitas produk atau jasa, tetapi juga apa yang bias
dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat. Misalnya program peduli lingkungan sebagai wujud tanggung
jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility).
k. Laporan perkembangan perusahaan (annual report) termasuk informasi
laba rugi perusahaan. Ini adalah upaya menjelaskan kesehatan perusahaan
Anda.
l. Deskripsi tetntang produk-produk dan jasa utama yang ditawarkan.
Termasuk gambar tentng pasar, local pabrik, distributor, market share,
grafik pertumbuha usaha, dan sebagainya.
m. Program pengembangan di masa dating. Termasuk pelatihan-pelatihan,
rencana pengembangan produk, pengembangan pasar, dan sebagainya.
Pembuatan company profile harus factual, tidak boleh bohong (mengada-
ada). Karena merupakan gambaran hidup perusahaan, company profile diusahakan
mencakup segala hal sisi perusahaan berdasarkan landasan filosofinya. Landasan
filosofi merupakan krakter dan kepribadian perusahaan..
34
3. Customer Relations
Menurut (Nugraha, 2017) menyimpulkan bahwa:
Customer relations merupakan faktor dominan pembentuk brand atau
corporate loyality. Instansi dan publik adalah partner yang terus berinteraksi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Oleh karena itu, publik pun berhak
mengetahui rencana kebijakan, aktivitas, program kerja, serta rencana-rencana
usaha instansi berdasarkan keadaan, keinginan, dan harapan-harapan publik
sebagai sasarannya. Penciptaan good communications antara instansi dan
publik akan mendorong terciptanya good relations dan tentunya meningkatkan
citra instansi, sehingga pada akhirnya menimbulkan kepercayaan publik
terhadap instansi yang bersangkutan.(Nugraha, 2017)
Customer Relations dalam sebuah instansi merupakan ujung tombak yang
akan berhadapan langsung dengan pelanggan sebagai publiknya. Hubungan
dengan pelanggan membuat pihak konsumen khususnya pelanggan merasa
diperhatikan, dihargai dan dipentingkan. Customer Relations lebih menitik
bertkan pada kesan pertama dan good relationship. Hal tersebut karena kesan
yang muncul pertama kali sulit untuk dihilangkan. Konsumen akan menilai
kredibilitas suatu instansi dari penampilan dan sikap Public Relatons yang
berhubungan dengannya pada saat pertama kali pihak konsumen mengadakan
kontak langsung dengan instansi yang diwakilinya.(Nugraha, 2017)
Konsep Customer Relations guna menciptakan good relations melalui
komunikasi timbal balik (two way communications) antara instansi dengan
pihak publik dalam hal ini publik ekstern, yang bertujuan untuk menciptakan
saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual
confidence) saling menghargai (mutual appreciation), toleransi dan pada
akhirnya menimbulkan itikad baik (good will) dan dukungan bagi tercapainya
suatu tujuan tertentu, dan sebagainya, demi kemajuan instansi atau citra positif
(good image) bagi instansi. Dalam kaitan ini, selain mempertimbangkan
kualitas layanan juga mempertimbangkan kepuasan pelanggan(Nugraha,
2017).