elemen-elemen kota
DESCRIPTION
Land use(tata guna lahan) merupakan rencana dua dimensi dimana ruang-ruagn tiga dimensi akan dibangun dan fungsi-fungsi akan tertentu. Terdapat perbedaan kapasitas dalam penataan ruagn kota,apakah dala aspekvpencapaian,parkir,system transportasi yang ada,dan kebutuhan untuk penggunaan lahan secara individual. Pada prinsipnya,pengertian land use(tata guna lahan) adalah pengatuhan penggunahan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu,sehingga secara umum daapt memberikan gambaran keseluruhan bagaimana daerah-daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi.Dalam hal ini yang termasuk dalam penggunaan lahan pada elemen perencanaan kota antara lain: Tipe penggunaan dalam suatu area Spesifikasi fungsi dan keterkaitan antara fungsi dalam pusat kota Ketinggian bangunan Skala fungsiKelemahan land use pada masa lalu : Kurangnya diversivikasi dalam penggunaan area,timbulnya segregasi ruang Terjadi kesalahan dalam mempertimbangkan faktor alam dan fisik.TRANSCRIPT
PENGANTAR PERANCANGAN PERKOTAAN
RESUME ELEMEN PEMBENTUK KOTA
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD PUTRA UTAMA
NIM :
03061281419104
DOSEN PEMBIMBING :
DESSY SYARLIANTI S.T , M.T
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
ELEMEN-ELEMEN KOTA
1. Land Use
Land use(tata guna lahan) merupakan rencana dua dimensi dimana ruang-ruagn
tiga dimensi akan dibangun dan fungsi-fungsi akan tertentu. Terdapat perbedaan
kapasitas dalam penataan ruagn kota,apakah dala aspekvpencapaian,parkir,system
transportasi yang ada,dan kebutuhan untuk penggunaan lahan secara individual. Pada
prinsipnya,pengertian land use(tata guna lahan) adalah pengatuhan penggunahan
lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi
tertentu,sehingga secara umum daapt memberikan gambaran keseluruhan bagaimana
daerah-daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi.
Dalam hal ini yang termasuk dalam penggunaan lahan pada elemen perencanaan
kota antara lain:
Tipe penggunaan dalam suatu area
Spesifikasi fungsi dan keterkaitan antara fungsi dalam pusat kota
Ketinggian bangunan
Skala fungsi
Kelemahan land use pada masa lalu :
Kurangnya diversivikasi dalam penggunaan area,timbulnya segregasi ruang
Terjadi kesalahan dalam mempertimbangkan faktor alam dan fisik.
2. Building Form And Massing
Pada suatu kota,bentuk dan hubungan antara massa seperti ketinggian
bangunan,pengaturan massa bangunan dan lain-lain harus diperhatikan sehingga
ruang yang terbentuk teratur,mempunyai garis langit(skyline) yang dinamis serta
menghindari adanya lost space(ruang tidak terpakai).
Building form and massing dapat meliputi kualitas yagn berkaitan dengan penampilan
bangunan,yaitu:
1. Ketinggian bangunan:berkaitan dengan jarak pandang pemerhati,baik yang
berada di dalam bangunan maupun yang berada pada jalur pejalan
kaki.ketinggian bangunan pada suatu kawasa membentuk skyline.
2. Kepejalan bangunan:penampilan bangunan dalam konteks kota. Kepejalan suatu
bangunan ditentukan oleh ketinggian,panjang,lebar,luas,olahan massa dan
variasi penggunaan material.
3. Koefisien lantai bangunan(KLB):jumlah luas lantai bangunan dibangi dengan
luas tapak.KLB dipengaruhi oleh daya dukung tanah dan lingkungan,lilai harga
tanah dan faktor-faktor khusus tertentu sesuai peraturan daerah setempat
4. Koefisien dasar bangunan(KDB):luas tapak yang tertutup dibangdingkan dengan
luas lahan keseluruhan.fungsi dari KDB adalah untuk menyediakan lahan
terbuka(daerah hijau) yang cukup di kawasan perkotaan agar tidak seluruh lahan
di isi dengan bangunan.
5. Garis sempadan bangunan(GSB):jarak bangunan terhadap as jalan.dimana garis
ini sangat penting dalam mengatur keteraturan bangunan di tepi jalan kota.
6. Langgam:karakteristik bangunan dimana struktur,kesatuan dan ekspresi
digabungkan didalam satu periode atau wilayah tertentu.
7. Skala: rasa akan skala dan perubahan-perubahan dalam ketinggian ruang atau
bangunan dapat memainkan peranan dalam menciptakan kontras visual yang
membangkitkan daya hidup dan kedinamisan.
8. Material:peran material berkenaan dengan komposisi visual dalm perancangan.
Komposisi yang dimaksud diwujudkan oleh hubungan antar elemen visual.
9. Tekstur:dalam sebuah komposisi yang lebih besar(skala urban) sesuatu yang
dilihat dari jarak tertentu maka elemen yang lebih besar dapat menimbulkan
efek-efek tekstur.
10.Warna:kepadatan warna,kejernihan warna dapat memperluas kemungkinan
ragam komposisi yang dihasilkan.
3. Circulation And Parking
Sirkulasi adlah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk dan
mengontrol pola kegiatan kota,sebagaimana halnya dengan keberadaan system
transportasi dari jalan public,pedestrian way,dan tempat-tempat transit yang saling
berhubungan akan membentuk pergerakan. Sirkulasi didalam kota salah stu alat yang
paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan karena dapat
membentuk,mengarahkan,dan mengendalikan pola aktivitas dalam sebuah kota.
Dalam proses perancangan sebuah pola sirkulasi perlu diperhatikan beberapa
anggapan mengenai sirkulasi:
1. Sirkulasi sebagai sebuah pergerakan:pergerakan atau perpindahan dari suatu
tampat ke tempat yang lain.
2. Sirkulasi sebagai sebuah penekanan material:pembuatan material yang sejenis
sebuah penanda atau penekan suatu pola sirkulasi,jalur yang jelas akibat
penekanan material dapat mempermudah system sirkulasi suatu kawasan
3. Sirkulasi sebagai pertimbangan desain:perlu mempertimbangkan masalah
kegunaan bentuk,keamanan,dan skala dari suatu jalan atau jalur bagi
pembentukan pola sirkulasi.
4. Sirkulasi sebagai sebuah mata rantai dan system visual:pola sirkulasi merupakan
pola yang berkelanjautan dan berkesinambungan sehingga bentuk suatu system
yang tertata. Suatu system berpola dan tertata rapi menjadi kesatuan dengan
hasil rancangan sehingga menimbulkan kesan desain menarik.
5. Sirkulasi sebagai perbedaan keruangan:suatu ruangan yang berbeda
menimbulkan suatu system sirkulasi tersendiri dengan pola keruagnan sebagai
aspek utama pembentuknya.
6. Sirkulasi sebagai perbedaan waktu:dalam proses sirkulasi,terdapat perbedaan
waktu dalam mencapai tempat tujuan akhir dari alur sirkulasi. Diakibatkan karena
adanya proses pencapaian dalam sebuah kegiatan sirkulasi.
Elemen ruang parkir memiliki dua efek langsung pada kualitas lingkungan:
Kelangsungan aktivitas komersial
Pengaruh visual yang penting pada bentuk fisik dan susunan kota
Dalam merencanakan tempat parkir yang benar,layaknya memenuhi persyaratan
antara lain:
Keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar kawasan
Pendekatan program penggunaan berganda
Tempat parkir khusus
Tempat parkir di pinggiran kota
Dalam perencanaan untuk jaringan sirkulasi dan parkir harus selalu memperhatikan:
Jaringan jalan harus merupakan ruagn terbuka yang mendudung citra kawasan
dan aktivitas kawasan
Jaringan jalan harus memberi orientasi pada pengguna dan membuat lingkungan
yang legible
Kerjasama dari sector kepemilikan dan privat dan public dalam mewujudkan
tujuan kawasan
4. Open Space(Ruang Terbuka)
Berdasarkan kegiatan ,ruang terbuka antara lain:
Ruang terbuka aktif:yang mengundang unsur-unsur kegiatan didalamny,
misalnya plaza,tempat bermain
Ruang terbuka pasif:di dalamnya tidak mengundang kegiatan manusia.
Berdasarkan bentuk,ruang terbuka dibagi menjadi:
Berbentuk memanjang:hanya memiliki batas-batas disisinya missal:jalan
sungai,pedestrian,dll
Berbentuk cluster:memiliki batas disekelilingnya missal:plaza,square,lapangan
bundaran,dll
Berdasarkan ,letak dan macam kegiatan ruang terbuka antara lain:
Public domain:yang berada diluar lingkup bangunan sehingga dapat
dimanfaatkan secara umum untuk generasi social
Privat domain:yang berada didalam suatu lingkup bangunan yang sekaligur
bagian dari bagnunan tersebut yang dibatasi oleh pemilik.
Elemen ruang terbuka kota meliputi lansekap,jalan,pedestrian,taman,dan ruang-ruang
rekreasi.
5. Pedestrian Way
Elemen pejalan kaki harus dibantu interaksinya pada elemen-elemen dasar desain tata
kota dan harus berkaitan dengan lingkungan kota dan pola-pola aktivitas serta harus
sesuai dengan rencana perubahan fisik kota dimasa mendatang.
Rasio penggunaan jalan raya dapat mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki
dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
Pendukung aktivitas di sepanjang jalan,adanya sarana komersial
Street furniture berupa pohon-pohon,rambu-rambu,tempat duduk
Syarat untuk jalur pedestrian antara lain:
Aman,leluasa dari kendaraan bermotor
Mudah menuju segala arah tanpa hambatan yang disebabkan jalur naik-
turun,ruang sempit dan penyerobotan fungsi lain
Menyenangkan dengan rute yang mudah dan jelas disesuaikan dengan
hambatan kepadatan pejalan kaki
Punyanilai estetika dan daya tarik,dengan menyediakan fasilitas saranadan
prasarana yang lengkap.
6. Activity Support(Aktivitas Pendukung)
Aktivitas pendukung adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung ruang public suatu kawasan kota. Aktivitas pendukung tidak hanya
menyediakan jalan pedestrian atau plaza tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama
dan pengunaan elemen-elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas dan
membangkitkan aktivitas seperti pusat pembelanjaan,taman rekreasi,alun-alun,dll.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan desain activity support adalah
Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan yang dirancang
Adanya keragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan dalam suatu ruang
tertentu
Bentuk kegiatan memperhatikan aspek konsektual
Pengadaan fasilitas lingkungan
Sesuatu yang terukur,menyangkut ukuran,bentuk dan lokasi dan fasilitas yang
menampung activity support yang sesuai dengan skala manusia.
7. Signage(Papan Iklan)
Dalam kehidupan kota saat ini, iklan atau advertensi mengisi ruang visual kota melaui
papan iklan,spanduk,baliho, dll. Hal ini sangat mempengaruhi visualisasi kota baik
secara makro dan mikro
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan papan iklan antara lain:
Pengggunaan papan iklan harus mereflesikan karekter kawasan
Jarak dan ukuran harus memadai dan di atur agar menjamin jarak penglihatan
dan menghindari kepadatan
Penggunaan harus harmonis dengan bangunan arsitektur disekitar lokasi
Pembatasan penggunaan lampu hias kecuali penggunaan khusus untuk theater
dan tempat pertunjukan
Pembatasan papan iklan yang berukuran besar yang mendominir dilokasi
pemandangan kota
8. Preservation(Preservasi)
Preservasi dalam perancangan kota adalah perindungan terhadap lingkungan tempat
tingga(permukiman) yang ada danurban places(alun-alun,plasa,area perbelanjaan)
yang ada dan mempunyai ciri khas seperti halnya perlindungan terhadap bangunan
bersejarah.
Manfaat adanya preservasi antara lain:
Peningkatan nilai lahan
Peningkatan nilai lingkungan
Menghindari dari pengalihan bentuk dan fungsi karena aspek komersial
Peningkatan pendapatan dari pajak dan restribusi.