bab ii landasan teori · 7 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar program a. program menurut...

14
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu, sehingga dapat dilaksanakan oleh computer. Menurut Utami dan Sukrisno (20015:42) dalam Ayumida (2018), “Program adalah urutan instruksi untuk menjalankan suatu komputasi. Komputasi dapat berupa perhitungan matematis, seperti pengecekan bilangan prima, pencarian akar-akar persamaan kuadrat, atau yang lainnya. Namun juga dapat berupa pencarian dan penggantian text dalam dokumen”. B. Bahasa Pemrograman Pemrograman dalam pengertian luas meliputi seluruh kegiatan yang tercakupi dalam pembuatan program, analisa kebutuhan dan seluruh tahap perencanaan, perancangan, dan implementasinya. Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Bahasa Pemrograman adalah bahasa komputer yang dipakai untuk menulis program”. Menurut JENI (Java Education Network Indonesia) dalam (Agustina, 2016:1), “Bahasa Pemrograman adalah teknik komunikasi standar untuk mengekspresikan intruksi kepada komputer”.

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

A. Program

Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah

perwujudan atau implementasi algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman

tertentu, sehingga dapat dilaksanakan oleh computer”.

Menurut Utami dan Sukrisno (20015:42) dalam Ayumida (2018), “Program

adalah urutan instruksi untuk menjalankan suatu komputasi. Komputasi dapat berupa

perhitungan matematis, seperti pengecekan bilangan prima, pencarian akar-akar

persamaan kuadrat, atau yang lainnya. Namun juga dapat berupa pencarian dan

penggantian text dalam dokumen”.

B. Bahasa Pemrograman

Pemrograman dalam pengertian luas meliputi seluruh kegiatan yang tercakupi

dalam pembuatan program, analisa kebutuhan dan seluruh tahap perencanaan,

perancangan, dan implementasinya.

Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Bahasa Pemrograman

adalah bahasa komputer yang dipakai untuk menulis program”.

Menurut JENI (Java Education Network Indonesia) dalam (Agustina,

2016:1), “Bahasa Pemrograman adalah teknik komunikasi standar untuk

mengekspresikan intruksi kepada komputer”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

8

Menurut Saptarini dkk, (2018) “Bahasa pemrograman merupakan sebuah alat

komunikasi antara manusia dengan perangkat komputer. Saat ini perkembangan

teknologi. Bahasa pemrograman telah menjadi sebuah primadona tersendiri. Bahasa

dibagi menjadi pemrograman tiga bagian, bahasa pemrograman tingkat rendah (low

level programming language), bahasa pemrograman tingkat menengah (middle level

programming language), bahasa”.

C. Basis Data

Untuk mempermudah merancang. Membuat dan mengolah database secara

mudah dan cepat dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat menudukung dalam

pembuatannya.

Menurut Agustina, (2016:9) “Basis Data (Database) adalah kumpulan dari

data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya , tersimpan disimpanan luar

komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya”.

Menurut Yanto, (2016:68) “Database adalah sekumpulan dari file-file yag

dilengkapi dengan atribut dan record yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan

menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak pengguna”.

Menurut Jubilee Enterprise, (2017:169) “Basis data adalah suatu aplikasi

yang menyimpan sekumpulan data. Setiap database mempunyai perintah tertentu

untuk membuat, mengakses, mengatur, mencari, dan menyalin data yang ada di

dalamnya.

D. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Agar lebih cepat dan tepat dalam mendsekripsikan, mengembangkan

perangkat lunak, dan mudah dipelihara maka pengembangan perangkat lunak

membutuhkan suatu metode.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

9

Menurut Raharjana, (2017:13) “Perangkat lunak merupakan sesuatu yang

abstract, sulit untuk memvisualisasikan software beserta componen dan fungsinya.

Dalam pengembangan perangkat lunak, ada beberapa tahap yang biasanya dilalui

oleh pengembang (Software Development Life Cycle), yaitu:

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

2. Desain Perangkat Lunak

3. Pembuatan Perangkat Lunak/Coding

4. Testing

5. Instalasi dan Implementasi

6. Pemeliharaan

E. Definisi Rawat Jalan

Menurut Inayah dkk, (2018) “Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan medis

dan keperawatan yang tidak harus menginap di rumah sakit. Dalam standar

Kemkes RI ditetapkan pelayanan rawat jalan rumah sakit adalah berbagai

pelayanan medis dan keperawatan termasuk di dalamnya penyuluhan

kesehatan yang seharusnya diberikan pada saat dibutuhkan klien sebagai

bentuk pelayanan rawat jalan rumah sakit (DPR RI, 2009)”.

Sedangkan menurut Haryanto (2015) dalam Agus Tugiarto, dkk (2018),

“Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk pengobatan yang

dilakukan tanpa pasien menginap di rumah sakit”.

F. Java

Java adalah bahasa pemrograman Object-Oriented dengan unsur-unsur seperti

bahasa C++ dan bahasa-bahasa lainnya yang memiliki libraries yang cocok untuk

lingkungan internet Java dapat melakukan banyak hal dalam melakukan

pemrograman, seperti membuat animasi halaman web, pemrograman Java untuk

Ponsel dan aplikasi interaktif.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

10

Menurut Retnoningsih, (2015) “Netbeans IDE menyediakan paket yang

lengkap dalam pemograman dari pemograman standar(aplikasi desktop),

pemrograman enterprise dan pemrograman perangkat mobile. Netbeans IDE

merupakan produk yang digunakan untuk melakukan pemrograman baik menulis

kode, mengompilasi, mencari kesalahan dan mendistribusikan program”.

Menurut Jubilee Enterprise (2015:218), “Bahasa pemrograman java

dikembangkan oleh Sun Microsystem yang dimulai oleh James Gosling dan dirilis

pada tahun 1995. Saat ini Sun Microsystem telah diakuisisi oleh Oracle Corporation”

G. NETBeans IDE 8.0

Menurut Jubilee Enterprise (2015:218), “NETBeans merupakan IDE

(Integrated Development Environment) untuk membuat aplikasi dengan Java, PHP,

C, C++, dan HTML.5”.

Menurut Retnoningsih, (2015) “Netbeans IDE menyediakan paket yang

lengkap dalam pemograman dari pemograman standar(aplikasi desktop),

pemrograman enterprise dan pemrograman perangkat mobile. Netbeans IDE

merupakan produk yang digunakan untuk melakukan pemrograman baik menulis

kode, mengompilasi, mencari kesalahan dan mendistribusikan program”.

2.2. Tools Program

Peralatan program (tools program) merupakan alat yang digunakan untuk

menggeambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan

simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram, yang menunjukkan arti serta

memberikan fungsi. Peralatan program (tools program) yang dijelaskan adalah Entity

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

11

Relationship Diagram (ERD), Logical Record Structure (LRS), Pengkodean, HIPO,

Diagram Alir Program (Flowchart), dan Black-box Testing.

A. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemodelan awal bisnis data yang paling banyak digunakan yaitu

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

Menurut Lubis (2016:38), “Entity Relationship Diagram/ER-D adalah suatu

pemodelan berbasis pada presepsi dunia nyata yang mana terdiri dari kumpulan

objek dasar yang disebut entitas (entity) dan hubungan diantara objek-objek tersebut

dengan menggunakan perangkat konseptual dalam bentuk diagram.

Menurut Fridayanthie (2016), “ERD (Entity Relationship Diagram) adalah

model teknik pendekatan yang menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu

model. Didalam hubungan ini tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah

menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship), yang ada pada Entity

berikutnya.

Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:

a. Entitas: suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita

akan menyimpan data.

b. Atribut: ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

c. Relasi: hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

d. Link: garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas

dengan relasi.

Kardinalitas Relasi

a. Satu ke satu (One to One)

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

12

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada Entitas

B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling banyak satu

elemen pada Entitas A.

b. Satu ke banyak (One to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada

Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling

banyak satu elemen di Entitas A.

c. Banyak ke satu (Many to One)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada

Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B behubungan dengan

maksimal banyak elemen di entitas A.

d. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada Entitas B

demikian sebaliknya.

Menurut Yanto (2016:32), “ERD adalah suatu diagram untuk

menggambarkan desain konsptual dari modelan konseptual suatu basis data

relasional”. ERD juga merupakan gambaran yang meralasikan antar objek satu

dengan objek yang lain dari objek di dunia nyata yang sering dikenal dengan

hubungan antar entitas.

Menurut Yanto (2016:32), ERD terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

13

Gambar II.1. Komponen Entity Relationship Diagram

Sumber: Robi Yanto (2016:32)

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah suatu objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek

lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal lainnya. Entitas

digambarkan dalam bentuk persegi panjang.

2. Atribut (Attribute)

Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas. Atribut

sering dikenal dengan properti dari suatu entitas atau objek. Atribut digambarkan

dalam bentuk lingkaran elips.

3. Relasi (Relationship)

Gambar belah ketupat merupakan perlambangan relasi antar entitas atau sering

disebut kerelasian.

B. Logical Record Structure (LRS)

Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record

digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik.

Perbedaan LRS dengan E-R diagram adalah nama tipe record berada diluar kotak

field tipe record ditempatkan. Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

14

tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link

dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan untuk memperoleh gambaran

umum sistem.

Menurut Fridayanthie dan Mahdiati (2016) dalam Mita Agnitia Lestari &

Muhamad Tabrani, (2018), “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi

dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar

himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK)”.

C. Pengkodean

Digunakan untuk mengklasifikasikan data, yang dimasukkan kedalam

komputer ataupun untuk mengambil bermacam-macam informasi. Kode dapat

terbentuk dari kumpulan angka, huruf atau simbol lainnya.

Menurut Kristanto ( 2018:182), “Pengkodean adalah suatu tahap dari analisa

kebutuhan sistem dan desain sistem yang dituliskan dalam suatu bahasa

pemrograman komputer tertentu yang biasanya oleh pabrik komputer sudah

ditentukan spesifikasinya”.

Menurut Mulyanto (2018), “Kode akun adalah pemberian tanda/nomor

tertentu dengan memakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap

akun atau rekening”. Kode akun meliputi kode numerikal, desimal, mnemonik, serta

kode kombinasi huruf dan angka.

1) Kode Numerikal

Kode numerikal adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor urut, yang dapat

dimulai dari angka 1,2,3 dan seterusnya.

2) Kode Desimal

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

15

Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu

angka. Setiap angka mempunyai makna atau karakter sendiri. Kode desimal dapat

dibedakan atas kode kelompok, kode blok, kode stelse akun desimal.

3) Kode Mnemonik

Kode mnemonik adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf tertentu,

misal akun harta dengan kode ‘H’, akun hutang dengan huruf ‘U’,

dan akun modal dengan huruf ‘M’.

4) Kode Akun dengan Sistem kombinasi Huruf dan Angka

Sistem kombinasi huruf dan angka adalah cara pengkodean dengan

kombinasi antara huruf dan angka.

D. HIPO (Hierarchy Input Proses Output)

HIPO merupakan teknik untuk mendokumentasikan pengembangan suatu

sistem yang dikembangkan oleh IBM. HIPO dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan beberapa pengguna untuk kepentingan berbeda-beda.

Menurut Fattah (2015:148), “HIPO merupakan Teknik untuk

mendokumentasikan pengembangan suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM.

Menurut Efendy (2019), “HIPO merupakan alat dokumentasi program yang

berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efesiensi usaha pengolahan data

program. Dokumen ini dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada

fungsi program yang akan dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO

dikembangkan agar tersedia suatu teknik untuk mendokumentasikan fungsi

program”.

HIPO digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik dokumentasi program

dan penggunaan. HIPO mempunyai sasaran utama sebagai berikut ini:

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

16

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.

2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program.

3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan

dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap

tingkatan dari diagram-diagram HIPO.

4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan pemakai.

E. Diagram Alir Program (Flowchart)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan sebuah algoritma

dalam menyelesaikan masalah yang dituliskan dalam simbol-simbol tertentu.

Menurut Indrajani dalam (Agustina, 2016:7), “Flowchart merupakan

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu

program”.

Menurut Fairuz El Sahid dalam (Agustina, 2016:7), “Flowchart adalah bagian

(chart) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara

logika”.

1. Program Flowchart

Simbol-simbol yang terdapat diflowchart menurut Agustina (2016:7) yaitu :

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

17

Gambar II.2. Simbol Flowchart

Sumber : Agustina (2016:7)

F. Implementasi

Implementasi merupakan tahapan yang akan membahas atau menceritakan

sistem yang telah dibangun sehingga akan diketahui bagaimana proses kerja dari

sistem tersebut.

Menurut Sitohang (2018), “Implementasi sistem merupakan tahapan dalam

menerapkan sistem yang telah dibangun, dimana nantinya akan diketahui kualitas

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

18

dari sistem yang dirancang, apakah sudah dapat berjalan dengan baik dan sesuai

dengan tujuan yang diharapkan”.

G. Pengujian Unit

Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logic, fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan.

Menurut Kristanto (2018:106), “Testing adalah proses mengeksekusi

program secara intensif untuk menemukan kesalahan-kesalahan.

Menurut Firdaus (2015), “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu

program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik

adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan

yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar

suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan. Salah satu dari jenis pengujian yang

ada adalah Black Box Testing”.

H. Black Box Testing

Menurut Firdaus (2015), “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi

fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi

input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box

Testing bukanlah solusi alternatif dari White Box Testing tapi lebih merupakan

pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White Box Testing”. Black

Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

19

2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

4. Kesalahan performansi (performance errors).

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?

4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi

sistem?

Saat ini terdapat banyak metoda atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing,

antara lain:

1. Equivalence Partitioning

2. Boundary Value Analysis/Limit Testing

3. Comparison Testing

4. Sample Testing

5. Robustness Testing

6. Behavior Testing

7. Requirement Testing

8. Performance Testing

9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program A. Program Menurut Renaldi Munir dalam (Agustina, 2016:1), “Program adalah perwujudan atau implementasi

20

10. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing)