bab ii landasan teori 2.1. umum 2.1.1 definisi public
TRANSCRIPT
14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum
2.1.1 Definisi Public Relations / Humas
Menurut Gassing dalam (Putri, 2018) “Public Relations adalah fungsi manajemen
yang melakukan penilaian terhadap sikap publik, menyesuaikan kebijaksanaan tata kerja
dari suatu organisasi atau perorangan dengan kepentingan publik dan melakukan
program aksi untuk memperoleh pengertian dan persetujuan publik”.
Menurut Gassing dalam (Putri, 2018) “PR sebagai fungsi manajemen yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, kerja sama, melibatkan
manajamen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen
untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen untuk mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam
mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama”.
Sedangkan menurut Moore dalam Mukarom dan Laksana (2015:19) dalam
(Wiriandi, 2018)
“istilah hubungan dengan masyarakat mencakup dengan masyarakat luas, baik
melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya berkaitan
15
dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya
sendiri (Webster’s World Dictionary)”.
2.1.2. Humas Pemerintahan
Adapun pengertian Humas pemerintah menurut para ahli yaitu:
Ruslan dalam (Wiriandi, 2018) menjelaskan bahwa:
Humas pemerintah sebagai perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan
Masyarakat (Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah
(lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun Humas
Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan
periklanan. Humas Pemerintahan lebih menekankan pada public services atau demi
meningkatkan pelayanan umum.
Sam Black dalam Saputra & Nasrullah (2011:55) dalam (Wiriandi, 2018)
mengatakan dalam bukunya, “Practical Public Relations” mengklasifikasikan Humas
menjadi Humas pemerintah pusat (center government) dan Humas pemerintahan daerah
(local government), yakni:
1. Humas pemerintah pusat (center government)
Humas pemerintah pusat umumnya bertempat di departemen-departemen, serta
badan-badan yang termasuk pemerintah pusat. Tugas humas pemerintahan pusat
adalah menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan,
dan hasil yang telah dicapai.
16
2. Humas pemerintah daerah (local government)
Humas pemerintah daerah pada hakikatnya sama saja dengan humas pemerintah
pusat, dalam rangka pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bagi Indonesia, sebagai
negara besar dengan jumlah penduduk yang begitu banyak terdiri atas suku bangsa
dengan norma kehidupan dan kebudayaan yang berbeda, mungkin untuk provinsi
atau kabupaten tertentu diperlukan suatu tambahan bagian khusus.
2.2. Ruang Lingkup Humas
Humas dalam menjalankan tugas dan fungsinya mempunyai ruang lingkup, dimana
ruang lingkup tersebut menjadi acuan penting dalam setiap kegiatan Humas.
Menurut Rosady Ruslan dalam (Rizkyana, 2018) adapun ruang lingkup PR dalam
sebuah organisasi/lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :
a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
b. Membina hungan keluar (publik eksternal)
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Menurut Widjaja dalam (Rizkyana, 2018) dalam ruang lingkup Humas meliputi antara
lain :
a. Pengumpulan dan pengolahan data
17
Pengumpulan dan pengolahan data mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah data
untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta informasi umpan balik
dari masyarakat.
b. Penerangan
Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan pemberian penerangan kepada
masyarakat tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga melalui media massa.
c. Publikasi
Publikasi mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan lembaga.
2.3.Tujuan Humas
Tujuan utama humas dapat dikelompokan menurut Ruliana & Poppy dalam (Nurhayat,
2018) sebagai berikut:
1) Performance Objective (Tujuan Kinerja) Kegiatan humas merupakan kegiatan
komunikasi yang mempresentasikan citra kepada publiknya (stakeholder),
melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas
dan citra dimata stakeholder.
2) Support of counsument market objective (Dukungan terhadap tujuan pasar
konsumen) kegiatan humas dapat digunakan untuk mengindentifikasi
permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang
dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitik beratkan identifikasi pada tingkat
18
kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap produk tayangan
yang ditawarkan perusahan. Hasil identifikasi tersebut dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi pendekatan yang
sesuai.
Menurut Frank Jefkins dalam (Nurhayat, 2018) tujuan Public Relations adalah:
“meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis
sama sekali unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut”. Penulis
berpendapat tujuan PR adalah untuk memperkenalkan program kerja kepublik internal
dan eksternal dan berdampak membentuk citra.
2.4. Fungsi Humas
Fungsi Humas menurut F. Rahcmadi dalam (Suprawoto, 2018, p. 65) dalam (Jennita,
2018) adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga
dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat
(opini publik) yang menguntungkan lembaga.
Adapun fungsi Humas menurut Kriyantono dalam (Suprawoto, 2018, p. 66) dalam
(Jennita, 2018) ada tiga hal yang mendasar, yaitu :
1. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya
(maintain good communication);
2. Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest);
19
3. Memelihara perilaku dan moralitas perushaan dengan baik (maintain good morals and
manners).
2.5. Studi Literatur
Studi literatur adalah sebuah konsep-konsep yang ada di dalam judul sekaligus cara
untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah
dibuat sebelumnya.
2.5.1. Strategi
Menurut Bajari dalam (Rizkyana, 2018) “Strategi adalah Sebuah pernyataan strategi
menggambarkan bagaimana dalam sebuah konsep, suatu tujuan yang hendak dicapai
memberikan panduan dan tema-tema untuk semua program.”
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr, dalam (Teresa, 2019) konsep strategi
dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu: (1) Dari perspektif
apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), (2) Dari perspektif apa yang
organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Berdasarkan perspektif yang pertama,
strategi dapat didefinisikan sebagai program yang menguntungkan dan mencapai tujuan
organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini
adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam
merumuskan strategi organisasi
2.5.1. Strategi Humas
Menurut Widjaja dalam (Mayasari & Angguntiara, 2018) menyatakan bahwa
devinisi strategi Humas adalah: Strategi pokok Humas untuk meningkatkan mekanisme
20
komunikasi dua arah lembaga dengan sasaran humas agar hasil-hasil yang dicapai oleh
lembaga dapat dikenal oleh sasaran humas, sehingga sasaran humas akan ikut
berpartisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan lembaga khususnya dan tujuan
pembangunan nasional umumnya.
Menurut Oliver dalam dalam (Jennita, 2018) mendefinisikan strategi Humas
adalah “sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: Hasil akhir menyangkut tujuan
dan sasaran organisasi”.
2.5.2. Penetapan dan Penentuan Strategi
Menurut Cangara dalam (Nurhayat, 2018) untuk menetapkan strategi dapat
digunakan model analisis antara lain: Analisis SWOT ialah peralatan yang bisa
digunakan untuk mengukur:
S = Strengths- Kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
W = Weakness- Kelemahan-kelemahan yang ada.
O = Opportunities- Peluang-peluang yang mungkin bisa diperoleh.
T = Threats- Ancaman-ancaman yang bisa ditemui.
Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang dikembangan oleh para
praktisi. Karena itu pakar strategi tidak saja lahir dari kalangan yang memiliki latar
belakang militer, tapi juga dari profesi lain, misalnya pakar strategi Henry Kissinger
berlatar belakang sejarah, Thomas Schelling berlatar belakang ekonomi, dan Albert
Wohlsetter berlatar belakang matematika menurut Cangara dalam (Nurhayat, 2018).
2.5.3. Media Publikasi
21
Dalam proses kegiatan media publikasi sangat diperlukan, karena merupakan
sarana dimana seseorang atau kelompok mengumumkan hasil dari penelitian, atau suatu
hal yang perlu diketahui oleh publik.
Menurut Nasrullah dalam (Rizkyana, 2018) memaparkan bahwa “Media
merupakan wadah untuk membawa pesan dari proses komunikasi.”
Menurut Erik dan Susilowati dalam (Rizkyana, 2018) “Publications (Publikasi)
adalah Cara Public Relation dalam menyebarkan informasi, gagasan atau ide kepada
khalayaknya.”
Publikasi merupakan bagian dari aktivitas yang dilakukan public relations dalam
kegiatannya untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Seperti yang
dipaparkan oleh Ruslan dalam (Nurhayat, 2018) bahwa setiap fungsi dan tugas public
relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui
berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas
untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini tugas public relations officer adalah
melakukan komunikasi kepada massa atau sosialisasi dengan cara publikasi.
Menurut Sidauruk (dalam jurnal Peranan Badan Informasi Publik (BIP) dalam
Pemberian Layanan Informasi Publik Pada Pemerintah Kota Bandung dalam (Nurhayat,
2018) bentuk publikasi sudah umum digunakan dalam menyampaikan informasi publik,
selain karena sifatnya yang praktis juga karena biayanya tidak semahal iklan layanan.
Publikasi mudah penggunaan, penyebaran dan penyimpanannya.
Definisi Publikasi Publikasi merupakan alat penting, baik dalam bauran promosi
(promotion mix) maupun dalam bauran PR (public relations mix) karena publikasi
22
merupakan salah satu relasi komponen yang cukup berperan banyak untuk menunjang
keberhasilan dalam promosi dan publikasi khususnya dalam kampanye PR atau dalam
penelitian ini sosialisasi menurut Ruslan, dikutip (Nurhayat, 2018). Dalam penelitian ini,
penulis tidak akan membahas mengenai bauran promosi atau bauran PR, karena fokus
penelitian ada pada publikasi yang sejatinya memang alat yang penting dalam bauran 30
promosi ataupun bauran PR. Dari pengertian yang dipaparkan Ruslan, maka penulis
mencoba untuk menyimpulkan bahwa publikasi berarti pengumuman, penyiaran, atau
penerbitan yang dilakukan dengan tujuan mengumumkan, menyiarkan, dan menerbitkan
informasi tentang produk, lembaga/organisasi, aktivitas dan sebagainya kepada publik
sasarannya melalui berbagai sarana umum atau media komunikasi dan media massa.
Sedangkan menurut Philip dan Herbert M. Baus dalam Ruslan dalam (Nurhayat,
2018) menyebutkan bahwa publikasi (publication) merupakan tugas public relations atau
Humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak mungkin pesan atau
informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata lain
publikasi merupakan kegiatan terpenting dan menjadi ujung tombak dari kegiatan
PR/Humas.
2.5.4. Media Sosial
Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap
orang. Secara sederhana, istilah media bisa dijelaskan sebagai alat komunikasi terkadang
pengertian media ini cenderung lebih dekat terhadap sifatnya yang massa karena terlihat
dari berbagai teori yang muncul, dalam komunikasi massa. Terlepas dari cara pandang
melihat media dari bentuk dan teknologinya, pengungkapan kata “media bisa dipahami
23
dengan melihat dari proses komunikasi itu sendiri. Berikut adalah definisi media
diantaranya:
1. Definisi Media
Menurut Hermawan dalam (Rizkyana, 2018) Media adalah “Suatu sarana yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Media berasal dari bahasa
Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah
berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima
pesan (a receiver).”
2. Definisi Sosial
Kata “sosial” dalam media sosial secara teori semestinya didekati oleh ranah
sosiologi. Karena itu, tidaklah mudah memahakin sosial dalam kaitannya dengan
media sosial.
Menurut Durkheim dalam (Rizkyana, 2018)
Sosial merujuk pada kenyataan sosial (the social as social facts) bahwa setiap
individu melakukan aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya media dan semua
perangkat lunak (software) merupakan sosial dalam makna bahwa keduanya
merupakan produk dari proses sosial.
Menurut Van Dijk dalam (Nurhayat, 2018) media sosial adalah flatform media
yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam
beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai
24
medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus
sebagai sebuah ikatan sosial
Menurut Drury dalam (Nurhayat, 2018) menyebutkan bahwa: Penggunaan sosial
media sudah mulai sering digunakan dalam pemasaran, komunikasi publik, kantor atau
departemen yang berhubungan langsung dengan konsumen atau stakeholder. Dalam
bisnis juga sosial mediaadalah salah satu saluran yang mendukung komunikasi dalam
memasarkan barang dagangan secara cepat dan menguntungkan dibandingkan dengan
menjual langsung ke pasar. Penggabungan social media dengan pemasaran adalah untuk
mendukung kinerja pemasaran seiring perkembangan teknologi dan informasi..
Media sosial menurut penulis merupakan media yang menghubungkan antara
komunikator dan komunikan dalam menyampaikan informasi secara mudah dan cepat.
Contoh akun media sosial yang akan penulis riset : Instagram
2.5.5. Instagram
Dalam situs resmi instagram, www.instagram.com, terdapat definisi yang dijabarkan
oleh perusahaan ini :
instagram is a fun and quirky way to share your life with friends through a series
of pictures. Snap a photo with your mobile phone, then choose a filter to
transform the image into a memory to keep around forever. We’re building
instagram to allow you to experience moments with your friends’ lives through a
pictures as they happen. We imagine a world more connected through photos.
25
Instagram adalah cara yang menyenangkan dan unik untuk berbagi kehidupan
anda dengan teman melalui serangkaian gambar. Jepret foto dengan ponsel anda,
lalu pilih filter untuk mengubah gambar menjadi memori untuk disimpan
selamanya. Kami membangun instagram untuk memungkinkan anda mengalami
momen dengan kehidupan teman Anda melalui gambar saat terjadi. Kami
membayangkan dunia lebih terhubung melalui foto.
Fitur-Fitur Instagram diantaraya :
1. Followers (Pengikut)
Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun
pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian
komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan
memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah
oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting,
dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto
tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan
temanteman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat menggunakan temanteman
mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti Twitter
dan juga Facebook.
2. Upload Foto (Mengunggah Foto)
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk
mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak
ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang
26
ada di album foto di iDevice tersebut. Kamera Foto yang telah diambil melalui
aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam iDevice tersebut. Penggunaan
kamera melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang
ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh sang pengguna.
Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya adalah untuk memfokuskan
sebuah foto pada satu titik tertentu. Setelah foto diambil melalui kamera di dalam
Instagram, foto tersebut pun juga dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan
para pengguna. Fotofoto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas
atas 41 jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran
untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2
atau hanya sebatas berbentuk kotak saja. Para pengguna hanya dapat
mengunggah foto dengan format itu saja, atau harus menyunting foto tersebut
dulu untuk menyesuaikan format yang ada. Setelah para pengguna memilih
sebuah foto untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke
halaman selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.
3. Efek Foto
Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek-efek yang dapat digunakan
oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek
tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan,
Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord
Kelvin. Namun tepat pada tanggal 20 September yang lalu Instagam telah
menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu; Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan
telah menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham dari dalam fitur
27
tersebut. Di dalam pengaplikasian 24 efek sekalipun para pengguna juga dapat
menghilangkan bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk di dalam efek
tersebut. Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah Tilt-Shift. Tilt-
shift ini, sama fungsinya dengan efek kamera melalui instagram, yaitu untuk
memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya menjadi buram.
Dalam penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki 2 bentuk, yaitu persegi
panjang dan juga bulat. Kedua bentuk tersebut dapat diatur besar dan kecilnya,
juga titik fokus yang diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto disekeliling
titik fokus tersebut, sehingga para pengguna dapat mengatur tingkat buram pada
sekeliling titik fokus di dalam foto tersebut.
4. Judul Foto
Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman
selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam Instagram sendiri
ataupun ke jejaringan sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada
pilihan untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi juga untuk
memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut. Sebelum
mengunggah sebuah foto, para pengguna dapat memasukkan judul untuk
menamai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna.
Judul-judul tersebut, para pengguna dapat menyinggung pengguna Instagram
lainnya dengan mencantumkan akun dari orang tersebut. Para pengguna juga
dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk
mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori.
5. Arroba
28
Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang
dimana para penggunanya juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan
memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya
dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada
bagian komentar foto. Para pengguna dapat menyinggung pengguna lainnya
dengan memasukkan akun Instagram dari pengguna tersebut. Pada dasarnya
dalam menyinggung pengguna yang lainnya, yang dimaksudkan adalah untuk
berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.
6. Label Foto
Sebuah label di dalam Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para
pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan “kata kunci”.
Dengan demikian bila para pengguna memberikan label pada sebuah foto, maka
foto tersebut dapat lebih mudah untuk ditemukan. Label itu sendiri dapat
digunakan di dalam segala bentuk komunikasi yang bersangkutan dengan foto itu
sendiri. Para pengguna dapat memasukkan namanya sendiri, tempat dimana
mengambil foto tersebut, untuk memberitakan sebuah acara, untuk menandakan
bahwa foto tersebut mengikuti sebuah lomba, atau untuk menandakan bahwa
foto tersebut dihasilkan oleh anggota komunitas instagram. Foto yang telah
diunggah, dapat dimasukkan label yang sesuai dengan informasi yang
bersangkutan dengan foto. Pada saat ini label adalah cara yang terbaik jika kita
hendak mempromosikan foto di dalam instagram.
29
7. Jejaring Sosial
Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat
membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga
melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, 26 Foursquare, Tumblr,
Flickr, dan juga posterous, yang tersedia di halaman untuk membagi foto
tersebut.
8. Like (Tanda Suka)
Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang dimana fungsinya
sama seperti apa yang ada di dalam Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa
pengguna yang lain menyukai foto yang telah diundah oleh pengguna yang lain.
Berdasarkan dengan durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam
Instagram, hal itulah yang menjadi faktor khusus yang mempengaruhi apakah
foto tersebut popular atau tidak. Namun dalam hal ini tentu saja, jumlah pengikut
juga menjadi salah satu unsur yang penting. Bila sebuah foto tersebut menjadi
popular, maka secara langsung foto tersebut akan masuk ke dalam halaman
popular tersendiri.
9. Popular
Jika sebuah foto masuk ke dalam halaman popular, yang dimana tempat
tersebut menjadi sebuah kumpulan dari foto-foto popular dari seluruh dunia pada
saat itu. Secara tidak langsung foto 45 tersebut akan menjadi suatu hal yang
dikenal oleh masyarakat mancanegara, sehingga jumlah pengikut pun juga dapat
bertambah lebih banyak juga. Foto-foto yang berada di halaman popular tersebut
pun tidak akan seterusnya berada di halaman tersebut, melainkan dengan
30
berjalannya waktu akan ada fotofoto popular baru lagi yang masuk ke dalam
daftar halaman tersebut.
10. Peraturan
Di dalam Instagram Sebagai tempat untuk mengundah foto-foto dari
masyarakat umum, ada beberapa peraturan tersendiri dari Instagram, agar para
pengguna tidak mengundah foto-foto yang tidak sesuai dengan peraturan.
Peraturan yang paling penting di dalam Instagram adalah dimana mereka sangat
melarang keras untuk foto-foto yang berbau pornografi, dan juga mengundah
foto pengguna lain tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Bila ada salah satu foto
dari akun yang terlihat sama oleh pengguna lainnya, makan pengguna tersebuy
memiliki hak untuk menandai foto tersebut dengan bendera atau melaporkannya
langsung kepada Instagram.
11. Menandai Foto
Dengan Bendera Menandai foto dengan sebuah bendera berfungsi bila
pengguna merusak kerja sama dalam pengaduan penggunaan Instagram. Hal ini
termasuk bila sebuah foto mengandung unsur pornografi, ancaman, foto curian
atau peniruan. Dalam menandai sebuah foto dengan bendera (flagging) informasi
mengenai pihak 46 yang telah menandainya akan tetap dijaga kerahasiaannya.
Para pengguna lainnya juga dapat melaporkan foto terlebih dahulu bila
menemukan sebuah foto dengan pelanggaran-pelanggaran yang sama.
2.5.6. Masyarakat / Khalayak Umum
Banyak deskripsi yang dituliskan oleh para pakar mengenai pengertian
masyarakat. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah Society yang berasal dari kata Latin
31
Socius, berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab
syarakayang berarti “ikut serta, berpartisipasi”. Menurut Koentjaraningrat dalam
(Nurhayat, 2018)“Masyarakat adalah sekumpulan manusia saling “bergaul”, atau dengan
istilah ilmiah, saling “berinteraksi”.
Definisi lain,menurut Koentjaraningrat dalam (Nurhayat, 2018) masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu:
1) Interaksi antar warga-warganya.
2) Adat istiadat.
3) Kontinuitas waktu.
4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga.