bab ii landasan teori · landasan teori 2.1 umum 2.1.1 definisi public relations menurut dr. rex...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
2.1.1 Definisi Public Relations
Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan dalam (Leliyana, 2015) Public
Relations adalah:
Fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan
jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen
dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen
dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif. Bertindak
sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan
penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai
sarana utama.
Menurut Frank Jefkins (Gassing, Suryanto, 2016:9) “Public Relations
adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari semua bentuk komunikasi
berencana (baik ke dalam/internal maupun ke luar/eksternal) antara organisasi
dengan masyarakat, dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan khusus
mengenai pencapaian pengertian bersama (common understanding)”
Menurut J.C. Seidel dalam (Gassing, Suryanto, 2016:11) “bahwa Public
Relations adalah proses yang kontinu dari usaha manajeman untuk memperoleh
goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya, dan publik pada
umumnya”.
2.1.2 Peran Public Relations
Menurut Nova Nova dalam (Trisnawati, Syarah, 2017) menyatakan peranan
Public Relations dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
13
1) Penasihat Ahli (Expert Prescriber). Seorang praktisi pakar Public Relations
yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu
mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya
(Public Relationship).
2) Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator). Dalam hal ini,
praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu
pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apang diinginkan dan
diharapkan oleh publiknya.
3) Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process
Fasilitator). Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan Public
Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen.
4) Teknisi Komunikasi (Communication Technician). Peranan communication
technician ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in resident yang
hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method
of communication.
Menurut Widyaningsih dalam Fredian (2018) peran Public Relations adalah
sebagai berikut:
a) Membina hubungan ke dalam, ke luar, dan mempromosikan,
mempublikasikan kegiatan lembaga sebagai nilai positif.
b) Menjadi mediator antara organisasi dengan publiknya.
c) Sebagai komunikator, konseptor, mediator, problem solver yang tergantung
lembaga masingmasing.
14
d) Harus jeli melihat dan mendengar hal-hal yang berkaitan dengan image
institusi serta mampu menyampaikan berbagai informasi.
e) Sebagai mediator, juru bicara atau wakil institusi dalam menyampaikan
informasi kepada publik.
f) Sebagai mediator, komunikator, narasumber dari lembaga sebagai
pencitraan untuk menciptakan citra yang baik.
g) Secara umum adalah pencitraan instansi.
(Gassing, Suryanto, 2016) Menurut Dozier and Groom dalam (Rosady
Ruslan, 2006) dibedakan menjadi dua, yakni peranan manajerial (communication
manager role) dan peranan teknis (communication technician role). Peranan
manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian yaitu:
1) Expert Preciber Communication
Praktisi PR diposisikan sebagai ahli dan menjadi penasihat bagi pimpinan
organisasi. Peran sebagai penasihat meliputi memberikan masukan dan
pertimbangan terkait proses pembuatan keputusan. Untuk menjalankan peran ini
secara maksimal, praktik PR harus "dekat" dengan top manajemen. Tujuannya,
supaya segala masukan dapat disampaikan secara langsung.
2) Problem Solving Process Facilitator
Praktisi PR menjadi fasilitator ketika menyelesaikan suatu masalah. Apabila
memungkinkan, praktisi PR dapat menjadi leader dalam penanganan krisis. Untuk
menjalankan peran ini, maka praktisi PR dituntut memiliki kualitas profesional,
baik secara teoritis maupun teknis lapangan.
15
3) Communicator Facilitator
Praktisi PR berperan sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara organisasi
dengan publik, baik internal maupun eksternal. Termasuk di dalamnya, praktisi PR
harus mampu menjadi penengah bila terjadi kesalahan persepsi. Praktisi PR harus
netral sehingga semua pihak sama-sama merasa diuntungkan.
2.1.3 Tugas Public Relations
Menurut A.W Widjaja dalam (Leliyana, 2015) Perincian tugas Public
Relations diantaranya:
1) Pengumpulan data dari pengolahan data
a) Mengumpulkan data untuk keperluan informasi
b) Mengolah data
c) Menyajikan data sehingga siap digunakan Lima pokok tugas Public
Relations sehari-hari
Menurut Mara Assumpta Rumanti (Leliyana, 2015) Tugas Public Relations
adalah sebagai berikut:
a) Menyelenggarakan data bertanggung jawab atas penyampaian
informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik,
supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi
dan perusahaan.
b) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat
umum suatu masyarakat.
c) Memperbaiki citra organisasi.
16
d) Tanggung jawab sosial (Social Responsibility), Public Relations
merupakan instrumen yang bertanggung jawab terhadap semua
kelompok yang berhak mendapatkan tanggung jawab tersebut.
Terutama kelompok publik internal, publik eksternal dan pers.
(Trisnawati, Syarah, 2017) Menurut Cutlip, Center & Broom dalam
Kriyantono (2008) tugas Public Relations yaitu:
a) Menulis dan mengedit.
Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature,
newsletter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi, pesan
website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder,
pidato, brosur, film dan script slide show, artikel publikasi perdagangan,
iklan institusional, dan materi-materi pendukung teknis lainnya;
b) Hubungan Media & Penempatan Media.
Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance,
dan publikasi perdagangan agar mereka mempubli-kasikan atau menyiarkan
berita dan feature tentang organisasi, Merespons permintaan informasi oleh
media, memverifikasi berita, dan membuka akses ke sumber otoritas;
c) Riset.
Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang muncul, iklim
politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok
kepentingan dan pandangan-pandangan lain berkenaan dengan stakeholder
organisasi. Mencari data base di internet, jasa online, dan data pemerintah
17
elektronik. Mendesain riset program, melakukan survei, dan menyewa
perusahaan riset;
d) Manajemen dan Administrasi.
Pemograman dan perencana dengan bekerja sama dengan manajer lain,
menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan publik,
seting dan tujuan, dan mengembangkan strategi dan taktik. Menata
personel, anggaran, dan jadwal program;
e) Konseling.
Memberi saran kepada menajemen dalam masalah sosial, politik, dan
peraturan, berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara
menghindari atau merespons krisis, dan bekerja sama pembuat keputusan
kunci untuk menyusun strategi untuk mengelola atau merespons isu-isu
yang sensitif dan kritis;
f) Acara Spesial.
Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba, konvensi, open
house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan
dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll;
g) Pidato.
Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberikan kata sambutan
dan mengelola biro juru bicara;
h) Produksi.
Membuat saluran komunikasi seperti multimedia, termasuk seni, tipografi,
fotografi, tata letak, dan computer desktop publishing, perekaman audio
visual;
18
i) Training.
Mengadakan pelatihan untuk publik internal maupun eksternal;
j) Kontak.
Bertugas sebagai penghubung (liaison) dengan mediator antara perusahaan
dengan publiknya dengan sebaliknya.
2.1.4 Fungsi Public Relations
Menurut Kriyantono dalam (Trisnawati, Syarah, 2017) Menyatakan secara
garis besar fungsi Public Relations adalah:
1. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan
publiknya (maintain good communicaton).
2. Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest).
3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahan dengan baik (mantain
good morals & manners).
Menurut Edward L. Bernays dalam (Gassing, Suryanto, 2016)
Mengungkapkan ada tiga fungsi penting Public Relations dalam organisasi yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada publik.
2. Membujuk publik untuk mengubah sikap dan tindakkan.
3. Berusaha merepresentasikan sikap organisasi terhadap publik dan
sebaliknya.
19
Menurut Suryanto dalam (Rahmawati, 2019) memberikan gambaran
tentang fungsi Public Relations, yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh iktikad baik, kepercayaan, saling
adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada
umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang dapat diterima
dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam menajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi
atau perusahaan.
4. Menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai
efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan
2.1.5 Tujuan Public Relations
(Rahmawati, 2019) Menurut Ruslan dalam bukunya Suryanto (2015)
menjelaskan bahwa tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Menumbuh kembangkan Citra perushaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dan
perusahaan.
3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations.
4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
20
5. Mendukung bauran pemasaran.
Menurut Frank Jefkins dalam (Ningsih, Puspitosari, 2018) mendefinisikan
beberapa tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3. Menyebar luaskan cerita sukses yang dicapai oleh perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mndapatkan pengakuan.
4. Mempersiapkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka
pangsa pasar baru.
5. Mempersiapkan dan mengondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham
tambahan.
6. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dan masyarakatnya berkaitan
dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan keamanan,
kesangsian, atau salah paham dikalangan masyarakat terhadap niat baik
perusahaan.
7. Mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti dalam
memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8. Meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadi sesuatu krisis.
9. Meningkatkan kembali kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambil alihan dari pihak lain.
21
10. Mencitptakan identitas perusahaan yang baru.
11. Menyebarluaskan innformasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan / organsasi dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.6 Ruang Lingkup Public Relations
Menurut Ruslan dalam (Leliyana, 2015) adapun ruang lingkup tugas Public
Relations dalam sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas
sebagai berikut:
1. Membina Hubungan Kedalam (Publik Internal)
Yang dimaksud publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit
atau badan perushaaan atau organisasi itu sendiri. seorang Public Relations
harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
gambaran negatif di masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh
organisasi.
2. Membina Hubungan Baik Keluar (Publik Eksternal)
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum (masyarakat)
yang mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif
terhadap lembaga yang diwakilinya.
Menurut Widjaja dalam (Yusmawati, 2017) ruang lingkup Public Relations
meliputi antara lain:
22
1. Pengumpulan dan pengolahan data
Pengumpulan dan pengolahan data mempunyai tugas mengumplkan dan
mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga
serta informasi umpan balik dari masyarakat.
2. Penerangan
Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan pemberian penerangan
kepada masyarakat tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga
melalui media massa
3. Publikasi
Publikasi mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan lembaga.
Menurut Frank Jeffkins dalam (Gassing, Suryanto, 2016:106)
Mengemukakan bahwa ruang lingkup Public Relations cukup luas mencakup:
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak terkait kegiatan-kegiatan
baru yang dilakukan organisasi.
2. Untuk menyebarkan cerita sukses organisasi kepada masyarakat dalam
rangka mendapatkan pengakuan.
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai.
4. Untuk memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayak
terjadinya peristiwa yang mengakibatkan kecaman atau salah paham
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen supaya lebih peka dan
mengerti ketika memanfaatkan produk organisasi.
23
6. Untuk mendukung keterlibatan organisasi sebagai sponsor dari
penyelengaraan suatu acara.
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar ekspor baru.
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya
organisasi yang go public.
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa organisasi mampu bertahan atau
bangkit setelah krisis.
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan organisasi dalam
rangka menghadapi risiko pengambilalihan.
11. Untuk menciptakan identitas organisasi yang baru.
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi
Para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
13. Untuk memastikan para politisi benar-benar memahami kegiatan atau
produk yang positif supaya organisasi yang bersangkutan terhindar
dari peraturan, undang-undang dan kebijakan yang merugikan
14. Untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan.
Menurut Kriyantono Ruang lingkup pekerjaan public relations secara
sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan public relations dapat disingkat menjadi
PENCILS, yaitu:
1. Publication & Publicity
Yaitu mengenalkan perusahaan kepada public. Misalnya membuat tulisan
yang disebarkan ke media, newsletter, artikel, dan lainnya.
24
2. Events
Mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra.
3. News
Pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produk-produk
tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada public, seperti press
release, newsletter, berita, dan lain-lain. Karena itu, dituntut menguasai
teknik-teknik menulis (pubic relations writing).
4. Community Involvement
Public relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk
menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.
5. Identity-Media
Merupakan pekerjaan public relations dalam membina hubungan dengan
media (pers) sangat penting untuk memperoleh publisitas media.
6. Lobbyin,
Public relations sering melakukan upaya persuasi dan negoisasi dengan
berbagai pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkan misalnya, pada saat terjadi
krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat di antara pihak yang bertikai.
7. Social investement, pekerjaan public relations untuk membuat program-
program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.
(Kriyantono, 2016)
Sedangkan menurut kasali dalam (Ali, 2017) ruang lingkup tugas public
relations ialah:
1. Governtment Relations (hubungan dengan pemerintah).
2. Community Realations (hubungan dengan komunitas).
25
3. Media Relations (hubungan dengan media).
4. Employee Relations (hubungan dengan karyawan).
5. Investor Relations (hubungan dengan pemegang saham).
6. Opinion Leader Relations (hubungan dengan pemimpin-pemimpin).
7. Academician Relations (hubungan dengan para akademis).
8. Crisis handling (mengatasi krisis).
2.2 Studi Literature
2.2.1 Media Komunikasi
(Sagiyanto, 2016) “Media komunikasi ialah perantara dalam penyampaian
informasi dari komunikator kepada komunikate yang bertujuan untuk efisiensi
penyebaran informasi atau pesan tersebut.(Suryanto, 2015) “Media komunikasi
adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi,
megolah, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi.
Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat.
1. Jenis-Jenis Media Komunikasi
(Suryanto, 2015) jenis-jenis media komunikasi yang terbagi menjadi dua
berdasarkan fungsi dan bentuknya, yaitu:
a). Berdasarkan Fungsinya
1) Fungsi produksi, yaitu media komunikasi untuk menghasilkan
ionformasi, contohnya komputer pengolah kata (Word Processor).
2) Fungsi reproduksi, yaitu media komunikasi untuk memproduksi
ulang dan menggandakan informasi, contohnya audio tapes recorder
dan video tapes.
26
3) Fungsi penyampaian informasi, yaitu media komunikasi yang
dipergunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan
kepada komunikan yang menjadi sasaran, contohnya telepon, faksmili,
dan lain-lain.
b). Berdasarkan Bentuknya
1) Media cetak, yaitu segala jenis barang/media komunikasi yang
dilakukan melalui proses percetakan yang dapat dipergunakan sebagai
sarana penyampaian pesan/informasi. Contohnya: surat kabar, buku,
brosur, bulletin, majalah, dan lain-lain.
2.) Media visual atau media pandang, yaitu penerimaan pesan yang
tersampaikan menggunakan indra penglihatan. Contohnya: televisi
(tanpa suara), gambar, foto, dan lain-lain.
3) Media audio, yaitu penerimaan pesan yang tersampaikan dengan
menggunakan indra pendengaran. Contohnya: radio, tape recorder, dan
lain-lain.
4) Media audio visual aid (AVA), yaitu media komunikasi yang dapat
dilihat sekaligus didengar.Untuk mengakses informasi yang
disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran sekaligus.
Contohnya: televisi dan film.
2.2.2. Newsletter
(Kriyantono, 2016) “Newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi
berbagai informasi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan atau anggota
perusahaan”. (Sopian, 2016) “Newsletter adalah laporan tercetak yang berisi berita
27
tentang kegiatan klub atau organisasi yang diterbitkan secara teratur dan
didistribusikan untuk semua anggotanya.”
1). Fungsi Newsletter
Newsletter (Buletin berkala) adalah intisari dari berita untuk pembaca yang sibuk,
misalnya manajemen dan teknis. Istilah newsletter terkadang digunakan untuk
menggambarkan house journal cetak secara umum. Organisasi keanggotaan seperti
Chartered Institute of Marketing (CIM), British Franchise Association, dan lainnya
menggunakan ini sebagai saluran utama menyampaikan informasi pada para
anggota mereka. Dalam beberapa tahun hir telah ada banyak perubahan dari buletin
cetak ke Hoists bentuk e-mail (Kriyantono, 2016) newsletter diharapkan berfungsi
untuk:
a). Dapat memberikan dorongan untuk memperkuat komitmen memberikan yang
terbaik bagi perusahaan serta perbaikan moral kerja karyawankaryawannya. Antara
lain sebagai wahana pengakuan terhadap prestasi kerja karyawan.
b). Sebagai media komunikasi yang menjembatani manajemen dan karyawan,
sehingga terjadi komunikasi dua arah. Karyawan misalnya, bisa memperoleh
informasi tentang strategi dan tujuan perusahaan serta informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
c). Sebagai media publikasi melalui penyampaian informasi tentang kegiatan atau
apa saja yang berkaitan dengan perusahaan kepada pihak lain.
d). Sebagai wahana menjalin hubungan dengan publik internal dan eksternal.
e). Sebagai representatif citra korporat dimata publik, baik buruknya kualitas
newsletter akan menunjukkan citra siapa pembuatnya.
28
2). Teknik Penulisan Newsletter
(Kriyantono, 2016) ketika merencanakan membuat newsletter, Public Relations
harus menguraikan terlebih dahulu poin-poin penting berikut ini:
a. Siapa Sasaran Newsletter
Penentuan khalayak sasaran ini sangat penting diuraikan karena berkaitan dengan
rencana isi atau materi informasi yang harus disesuaikan dengan kebutuhan
pembaca. Termasuk disini adalah cakupan pembaca. Selain itu juga sebagai dasar
penentuan anggaran serta tata bahasa yang dipilih.
b. Jenis Informasi Yang Ditampilkan
Apakah hanya menampilkan informasi yang bersifat “activity atau progress-report”
yaitu tentang aktifitas dalam perusahaan atau juga berisi artikel-artikel opini, karya
tulis ilmiah dan sebagainya. Akan lebih menarik jika newsletter bervariasi. Jenis
informasi ini tergantung pada jenis newsletter, apakah untuk eksternal atau internal
publik. Apakah jenis informasinya ditujukan untuk menjadi media komunikasi
interaksi antara karyawan dengan manajemen, membantu pemasok memahami dan
menjual produk perusahaan, dan sebagainya. Upayakan jenis informasinya yang
berbeda dengan media lainnya dan hanya ditemui di newsletter tersebut.
c. Anggaran
Semakin luas khalayak sasaran yang dijangkau tentu akan membutuhkan biaya
lebih besar. Anggaran juga ditentukan oleh bagaimana perwajahan newsletter.
Newsletter yang dikemas dalam format luks dan berwarna tentu semakin mahal.
Penentuan bentuk newsletter, seperti majalah, tabloid, atau beberapa lembar kertas,
juga memengaruhi besarnya anggaran.
d. Kontinuitas
29
Public Relations harus merencanakan kontinuitas waktu terbit. Diharapkan
newsletter bisa terbit secara berkala. Jika waktu terbitnya tidak konsisten akan
memengaruhi kepercayaan khalayak sasaran. Termasuk disini adalah penetapan
jalur distribusi kepada pembacanya.
e. Gaya Dan Format
Ini berkaitan dengan gaya bahasa, typografi huruf, layout, jenis kertas, jenis terbitan
(majalah, tabloid misalnya), perimbangan rubrik-rubriknya, dan sebagainya.
Termasuk membicarakan tentang proses percetakan, deadline, cara mencari berita
atau siapa sumber beritanya. Nama newsletter juga perlu ditata yang baik, yang
menarik, mudah diingat, dan representasi dasar filosofis perusahaan. Sebaiknya,
gaya bahasa newsletter dikemas semenarik mungkin, komunikatif, dan jauh dari
kesan formal. Kali ini agar tidak menghambat jalinan komunikasi antara
manejemen dengan karyawan. Gaya bahasa yang formal dan kaku sering dijumpai
pada newsletter yang dibuat oleh lembaga-lembaga pendidikan maupun
pemerintahan. Bahkan di intitusi swasta pun demikian. Ini karena pengaruh budaya
feodal dan birokratis di masyarakat kita.
3). Isi Newsletter Sebagai Media Internal
(Soegiharto, 2017) isi newsletter bervariasi. Beberapa jenis isi atau rubrik yang bisa
dimasukkan dalam terbitan newsletter antara lain:
a. Kegiatan-kegiatan penting (rutin maupun insidental) yang dilakukan perusahaan,
baik yang sasarannya untuk publik internal maupun eksternal. Misalnya, rapat
pemegang saham, pameran dagang, menggelar seminar, dan sebagainya.
30
b. Kegiatan-kegiatan (rutin maupun insidental) yang dilakukan karyawan.
Misalnya, kegiatan karyawan dalam proses produksi, olahraga bersama, dan
sebagainya.
c. Tulisan khusus tentang profil karyawan dan pemberian penghargaan kepada
karyawan berprestasi. Misalnya, menulis profil pengabdian karyawan yang loyal
selama puluhan tahun atau profil karyawan terbaik bulan ini.
d. Artikel-artikel opini, baik dari Public Relations maupun dari manajemen dan
karyawan serta publik eksternal. Misalnya Public Relations menulis tentang
perlunya produktivitas kerja untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
e. Surat pembaca, berupa penyampaian ide, gagasan, kritik atau harapan-harapan
karyawan.
f. Artikel-artikel dari publik eksternal yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
g. Artikel-artikel umum sebagai variasi dan daya tarik isi. Misalnya, berita tentang
kenaikan BBM atau tips-tips menyetir mobil.
4) Layout
Menurut (Setiawan, 2016) Layout dapat dijabarkan sebagai tataletak
elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukug
konsep/peran yang dibawanya. Desain dan layout yang di lihat masa kini
sebenarnya adalah hasil perjalaan dari proses eksplorasi kretif manusia yang tiada
henti di masa lalu. Menyalami proses itu akan memperkaya wawasan seseorang
desainer sekaligus membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya.
1. Tipografi dalam Layout
Menurut Roy brewer tipografi dapat memiliki pengertian luas yang meliputi
penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian
31
lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian
pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan
unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
2. Memilih jenis huruf dan ukurannya
Di luar kecocokannya dengn tema/konsep desain yan di bawanya misalnya
jenis huruf berkesan modern cocok untuk perusahaan IT), dalam
menentukan jenis huruf yang cocok, perlu memahami beberapa hal berikut
: Jenis huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda walaupun
menggunakan satuan ukuran yang sama (poin).
3. Menentukan letter spacing, word spacing dan leading
Letter spacing adalah jarak antara huruf/karakter, sedangkan istilah kernin
sebenarnya adalah pengaturan ruang/jarak anatara karakter yang satu dan
yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan keterbacaan.
4. Lembar paragraph
Lembaran suatu paragraph juga merupakan factor yang menentukan tingkat
kenyamanan dalam membaca naskah. Bari yang terlalu panjang akan
elelahkan mata dan menyulitkan pembaca menemukan bari berikutnya.
5. Elemen layout
Elemen layout dibagi menjadi tiga, diantaranya elemen teks elemen visual
dan invisibel element.
a. Elemen teks
1) Judul
32
Sebuah atau beberapa kata singkat, judul diberi ukuran untuk
menarik perhatian pembaca dan membedakanya dari elemen layout
lainnya
2) Deck
Gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di Bodytext yaitu
pengantar sebelum orang membaca bodytext
3) Byline
Berisi nama penulis, kadang disertai dengan jabatan atau keterangan
singkat lainnya,letaknya sebelum bodytext.
4) Bodytext
Isi/naskah/artikel merupakan elemen layout paling banyak
memberikan informasi terhadap topik bacaan tersebut.
5) Subjudul
Artikel yang cukup panjang biasanya dibagi menjadi beberapa
segmen sesuai topiknya. Berfungsi sebagai judul segmen – segmen
tersebut
6) Pullquotes
Cuplikan perkataan atau tulisan seseorang namun kini telah
mengalami perluasan arti.
7) Caption
Keterangan singkat yang menyertai element visual dan inzet,caption
biasanya dicetak dalam beentuk ukuran kecil dan dibedakan gaya
atau jenis hurufnya.
8) Callouts
33
Menyertai elemen visual yang memiliki lebih dari satu keterangan.
9) Kickers
Satu atau beberapa kata pendek yang terletak di atas judul fungsinya
memudahkan pembaca untuk menemukan topik yang diinginkan
dan meningatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut.
10) Initialcaps
Huruf yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf.
11) Indent
Baris pertama paragraf menjorok masuk ke dalam. Sedangkan
hanging indent adalah kebalikannya.
12) Leadline
Beberapa kata pertama atau seluruh kata di baris paling awal pada
tiap paragraf.
13) Spasi
Untuk membedakan paragraf yang satu dengan yang lainnya, antar
paragraf diberi spasi.
14) Header & footer
Header adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas. Footer
adalah area di antara sisi bawah kertas dan margin bawah.
15) Runninghead
Judul buku, bab/topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan
informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan
posisinya tidak berubah.
34
16) Catatan kaki
Berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu si dalam
naskah,catatan kaki letaknya di footer.
17) Nomor halaman
Untuk materi publikasi yang memiliki lebih dari 8 halamandan
membuat banyak topik yang berbeda, sebaiknya kita gunakan
nomor halaman untuk memudahkan pembaca mengingat lokasi
artikel.
18) Jumps
Untuk artikel yang panjang atau halaman yang terbatas, terpaksa
kita membuat sambungannya di halaman lain.
19) Signature
Berisi alamat, nomer telepon atau orang yang bisa dihubungi atau
informasi tambahan lainnya.
20) Nameplate
Bisa dibuat dalam ukuran yang besar diletakkan pada bagian atas
halaman.
21) Masthead
Area pada halaman surat kabar/majalah/newsletter yang berisi
informasi tentang penerbitnya seperti nama nama staf. Kontributor,
cara berlangganan, alamat & logo penerbit, dan lainlain.
b. Element Invisible
Merupakan fondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan
penempatan semua layout lainnya.
35
1) Margin
Menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan
ditempati oleh elemen-elemen layout.
2) Grid
Alat bantu yang sangat bermanfaat dalam melayout. Grid
mempermudah kita menentukan dimana harus meletakan elemen
layout dan mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout
terlebih untuk karya desain yang mempunyai beberapa halaman Ada
4 macam jenis Grid yang digunakan Column grid, Modular grid,
manuscript grid, Hierarchical grid.
6. Jenis layout
a. Format Diagonal Merupakan format yang menghasilkan ruang kosong
terlalu banyak. Sehingga informasi kurang dapat tersampaikan karena
pesan tidak dapat tersampaikan seutuhnya.
b. Format Horisontal Merupakan format yang cukup dinamis. Komponen
elemen dapat tersusun dalam ruang yang cukup dan terlihat secara jelas.
c. Format Vertikal Merupakan format yang cukup dinamis seperti halnya
format horisontal. Format ini juga dapat menyampaikan pesan dengan
ruang yang cukup sehinggan dapat tersampaikan dengan baik.
d. Format Radial Merupakan format yang menghasilkan keseimbangan
yang dinamis yang membuat pesan dapat tersampaikan dengan jelas.
e. Format Acak Merupakan format yang menghasilkan sirkulasi ruang
gerak yang kurang terarah. Dari jenis-jenis layout yang sudah
disebutkan masih banyak kemungkinan lahirnya teori layout lain yang
36
dihasilkan dengan cara bereksperimen.
7. Template
Template diartikan sebagai sebuah alat bantu yang berfungsi untuk
memastikan bahwa semua dokumen memiliki layout yang standar. Secara
sederhana, keberadaan template memungkinkan kita untuk menghasilkan
dokumen yang seragam secara cepat. (Sunarya et al., 2017)
8. Warna
Menurut (Sunarya et al., 2017) menyimpulkan bahwa, “Warna memberikan
sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila
dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula
memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan
mood color atau keserasian warnawarni dari sebuah foto yang ingin
menonjolkan unsur keindahan”.
Sedangkan warna adalah kesan yg diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda yg dikenainya warna adalah sesuatu yang
melengkapi pada suatu desain identitas, yang memiliki arti dan makna dari
identitas entitas yang ditunjang dengan kualitas dan komposisi
Warna dibagi menjadi beberapa jenis warna diantaranya:
a. Warna Akromatik Adalah warna kombinasi gelap dan terang saja atau
biasa dikenal warna greyscale. Kombinasi ini terkesan artistik dan
klasik, yang kegunaannya sering dipakai dalam dunia surat kabar dan
fotograf.
Gambar III. 1 Warna Akromatik
(https://www.slideshare.net/princeofgiri/warna-46413990)
37
b. Warna Monokromatik
Adalah satu warna hue yang dikombinasi dengan gelap terang yang
sangat sederhana. Warna monokromatik memiliki sifat yang lebih
membosankan dan mudah ditinggalkan.
Gambar III. 2 Warna Monokromatik
(https://www.blogernas.com/2016/07/warna-monokromatis-polikromatis-dan.html)
c. Warna Komplementer
Adalah dua warna hue yang saling berlawanan. Kombinasi warna
komplementer memiliki warna yang menarik tetapi jika gagal dalam
menggabungkan dua warna hue tersebut, maka akan terlihat tidak
menarik (serasi).
Gambar III. 3 Warna Komplementer
https://www.blogernas.com/2016/07/warna-Komplementer-dan.html)
2.2.3. Media Informasi
(Arisandi, 2015) “media informasi adalah penyampaian informasi kepada
media agar dapat dipublikasikan atau disebarluaskan”.
(Ainiyah, 2017) “media informasi merupakan alat untuk memberikan informasi
utuh dengan tujuan penerima informasi memahami maksud dari informasi yang
diterima tanpa adanya perbedaan makna.”
38
Menurut (Zulkarnain, Riyanto, 2017) Media informasi merupakan saluran
komunikasi yang mampu memberikan berbagai kebutuhan informasi kepada
masyarakat. Menurut cara penyampaian dan bentuk berita media informasi terbagi
menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Perbedaannya tentu terlihat
dari cara penyampaian berita dan bentuk berita itu sendiri.
2.2.4. Publik Internal
(Nova, 2014) Publik internal adalah mereka yang berada di dalam
organisasi yaitu, karyawan, manajer, supervisor, serikat pekerja, dan dewan direksi.
(Sari, 2017) Publik internal adalah yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan/organisasi itu sendiri. PR harus mampu mengidentifikasi
atau mengenali hal-hal gambaran negatif di masyarakat sebelum menjalankan
kebijakan organisasi. (Hadi, 2018) Palapah dan Syamsudin dalam buku Studi Ilmu
Komunikasi mengatakan bahwa Internal Relations terdiri dari:
1) Employee Relations ialah relasi yang memelihara manajemen dengan pegawai
secara formal
2) Human Relations ialah relasi yang memelihara antara pegawai dengan pegawai
secara tidak formal, sebagai mahluk tuhan/ manusia
3) Labour Relations ialah relasi yang memelihara antara direksi manajemen dan
karyawan lembaga atau perusahan guna menyelesaikan permasalahan yang ada
diantara keduanya.
4) Stockholder Relations, Industrial relations dan sebagainya sesuai dengan sifat
dan kebutuhan institusi/perusahaan.
39
2.2.5. Publik Eksternal
(Gassing, Suryanto, 2016:98) Publik Eksternal adalah Hubungan dengan
publik eksternal, yakni hubungan antara organisasi dengan publiknya yang berada
di luar organisasi, terdiri dari:
1. Customer Relations
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan sangat penting dalam tujuan organisasi.
Organisasi harus senantiasa memerhatikan terpenuhinya harapan dan kepuasan
pelanggan. Menjaga dan mempertahankan kepercayaan pelanggan sekaligus
menganalisis perubahan sikap adalah tugas krusial yang harus dilakukan oleh
praktisi PR.
2. Community Relations
Menjaga hubungan dengan komunitas masyarakat di mana organisasi berada.
Hubungan harmonis perlu dibangun, sebab eksistensi organisasi memerlukan
pengertian dan dukungan masyarakat. Bahkan, lewat hubungan yang terbangun
secara baik komunitas dapat menjadi "perisai" ketika menghadapi masalah. Bentuk
hubungan harmonis dapat dibangun, baik dilakukan melalui proses formal, non-
formal maupun personal.misalnya, melalui hubungan yang lebih menekankan pada
aspek kontak-psikologis.
Cara lain misalnya memberikan bantuan untuk kepentingan umum berupa sarana
dan prasarana lingkungan, merekrut anggota komunitas sebagai karyawan,
membantu perekonomian lingkungan, mengadakan kegiatan bersama dan
sebagainya.Dalam membangun hubungan ini sangat diperlukan kemampuan empati
dari PRO (Public Relations Officer). Kemampuan tersebut berhubungan dengan
menampung aspirasi masyarakat.
40
3. Government Relations
Keberadaan organisasi pasti tidak akan lepas dari interaksi dengan pemerintah.
Hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintahan memudahkan organisasi
menyelesaikan berbagai kepentingan. Hubungan ini dapat diwujudkan dalam
bentuk ketaatan membayar pajak, memenuhi peraturan terkait AMDAL IMB, aspek
keamanan dan sebagainya.
4. Press Relations
Hubungan harmonis dengan pers harus diupayakan, baik secara personal maupun
institusional. Tujuannya, selain memudahkan alur informasi organisasi, hubungan
yang harmonis akan meminimalkan informasi yang cenderung negatif. Hubungan
secara personal berkaitan dengan berhubungan dengan insan pers secara langsung.
Hubungan personal menjadi landasan komunikasi institusional (manajemen pers).
Sebaliknya, hubungan komunikasi institusional dapat diperkuat dengan
meningkatkan hubungan komunikasi personal.
5. Supplier Relations
Biasanya, organisasi atau perusahaan yang bentuk usahanya adalah produk
konsumsi memiliki relasi dengan pemasok bahan baku. Hubungan harmonis
dengan pemasok sangat penting supaya kerjasama saling menguntungkan tetap
terjaga. Caranya berikan berbagai kemudahan, kesempatan untuk berkembang dan
yang pasti menguntungkan kedua pihak
6. Distributor Relations
Peran distributor sangat penting untuk organisasi atau perusahaan yang menjual
produk. Oleh sebab itu, hubungan harmonis dengan distributor harus selalu dijaga
Ciptakan rasa saling percaya, menghargai dan menguntungkan.
41
7. Market Relations
Pasar adalah suatu lembaga yang memungkinkan pembeli dan penjual berinteraksi
dan terlibat dalam pertukaran. Interaksi antara penjual dengan pembeli memiliki
lingkup, dari yang sederhana hingga yang rumit. Para pemasar memandang penjual
sebagai bagian yang membentuk industri, sedang para pembeli sebagai bagian yang
membentuk pasar (Kotler, 2000). Pertukaran8 merupakan konsep inti pemasaran.
Pertukaran akan terjadi jika penjual dan pembeli bersepakat atas persyaratan. Oleh
sebab itu, konsep PR untuk menjaga kepercayaan menjadi sangat penting
8. Educational Relations
Dewasa ini, organisasi dan perusahaan besar memiliki kepedulian yang besar
terhadap generasi muda. Oleh karena itu, program dan anggaran khusus untuk
meningkatkan mutu pendidikan biasanya sudah disiapkan. Pemberian beasiswa
menjadi salah satu bentuk nyata.
9. Banking Relations
Hubungan dengan lembaga perbankan merupakan sebuah fenomena keniscayaan,
baik sebagai tempat penyimpanan aset finansial maupun sebagai rekan pendanaan.
Dalam hal ini, pihak PR perusahaan harus senantiasa menjalin kerja sama yang
makin baik dalam rangka menjamin kinerja di antara kedua