bab ii landasan teori 2.1 teori-teori basis data 2.1.1...

46
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Kadir (1998, p.5), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Hirarki data menurut Kadir (1998, p.8-p.9), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari elemen, rekaman (record), dan berkas (file). Elemen data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut. Rekaman Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tuple atau baris. Berkas Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi. 7

Upload: phungdiep

Post on 02-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Basis Data

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Kadir (1998, p.5), data adalah fakta mengenai suatu

objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter,

atau simbol). Hirarki data menurut Kadir (1998, p.8-p.9), secara

tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari

elemen, rekaman (record), dan berkas (file).

• Elemen data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat

dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain untuk

elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.

• Rekaman

Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling

terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut

dengan istilah tuple atau baris.

• Berkas

Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk

sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman

data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data

relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi.

7

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

8

2.1.2 Pengertian Basis Data

Basis data dan teknologi dalam basis data mengalami

perkembangan yang besar seiring dengan berkembangnya penggunaan

komputer. Basis data dapat diartikan sebagai suatu kumpulan data yang

secara logika saling terkait, dan terdapat uraian mengenai data tersebut,

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi

(Connolly, 2002 p.14). Basis data (Bambang Harianto, 2004, p.4) adalah

kumpulan data (elementer) yang secara logik berkaitan dalam

merepresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain

tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Atau bisa juga

diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang

merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Basis data

mendeskripsikan state organisasi/perusahaan/sistem.

2.1.3 Sistem Basis Data

Menurut Date (1990, p.5) sistem basis data pada dasarnya

merupakan sebuah sistem penyimpanan record yang telah

terkomputerisasi, dimana hal tersebut bertujuan untuk memelihara

informasi dan untuk membuat informasi tersebut tersedia pada saat

diperlukan. Sistem basis data meliputi empat komponen utama yaitu :

• Data

• Perangkat keras (hardware)

• Perangkat lunak (software)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

9

• Pemakai (user)

Keuntungan dari pendekatan basis data menurut Date (1990, p.15)

yaitu :

• Kerangkapan data dapat dikurangi

• Ketidaksamaan dapat di hindari

• Penggunaan data bersama

• Standarisasi dapat dilakukan

• Pembatasan keamanan dapat diterapkan

• Integritas data terpelihara

• Kebutuhan yang kompleks dapat diatasi

2.1.4 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) adalah suatu system

perangkat lunak yang bisa mendefinisikan, membuat, memelihara, dan

mengontrol akses ke basis data (Connolly, 2002, p.16).

DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :

• Data Definition Language (DFL)

Memperbolehkan pemakai untuk membuat spesifikasi tipe

data, mendefinisikan basis data, struktur data dan constraint data

untuk disimpan dalam basis data.

• Data Manipulation Language (DML)

Memperbolehkan pemakai untuk memasukkan,

memperbaharui, menghapus, dan mengirim data dari basis data.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

10

2.2 Teori-teori khusus

2.2.1 Database Application Lifecycle (DBLC)

Untuk merancang aplikasi sistem basis data diperlukan tahapan-

tahapan terstruktur yang harus diikuti yang dinamakan dengan Siklus

Hidup Aplikasi Basis Data (Database Application Lifecycle). Tahapan-

tahapan terebut terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle (Connolly, 2002, p.272)

Prototyping (optional)

Application Design

DBMS Selection (optional)

Database

System Definition

Requirements Collection and Analy sis

Database Design

Conceptual Database Design

Logical Database Design

Physical Database Design

Implementation

Testing

Operational Maintanance

Data Conversion and Loading

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

11

2.2.2 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisa

Dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan analisa

informasi tentang bagian organisasi yang akan didukung oleh aplikasi

basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi

kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru (Connolly, 2002, p.276).

Ada lima kegiatan yang dipakai dalam teknik fact-finding, yaitu :

1. Memeriksa dokumentasi

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh

dengan memeriksa dokumen-dokumen, formulir, laporan, dan

berkas yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada

perusahaan. Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat

mengetahui data-data apa saja yang akan disimpan di dalam basis

data.

2. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan fakta-fakta,

memeriksa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya,

membangkitkan semangat, melibatkan pengguna akhir,

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, dan mengumpulkan ide-

ide dan pendapat (Connolly, 2002, p.306).

3. Mengamati operasional perusahaan

Pengamatan operasional perusahaan memungkinkan

untuk ikut serta atau mengamati seseorang dalam melakukan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

12

kegiatan untuk mempelajari sistem. Setelah satu faktor

pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi

sebanyak mungkin tentang aktivitas tersebut.

4. Penelitian

Selain melakukan penelitian yang berasal dari dalam

organisasi itu sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan

informasi yang berasal dari luar organisasi tersebut. Beberapa

contoh sumber informasi tersebut diantaranya jurnal komputer,

buku-buku referensi, dan internet.

5. Kuisioner

Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan

kuisioner. Kuisioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus

yang memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang

sambil menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan

(Connolly, 2002, p.308).

2.2.3 Proyek

Proyek (Iman Soeharto, 1995, p.13) adalah kegiatan sekali lewat,

dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang

telah ditentukan. Dalam proses mencapai hasil akhir kegiatan proyek

dibatasi oleh anggaran, jadwal dan mutu.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

13

2.2.4 Manajemen Proyek

Manajemen proyek (Iman Soeharto, 1995, p.17) adalah kegiatan

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan

sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu

tertentu dengan sumberdaya tertentu.

Fungsi manajemen menurut pengertian di atas dapat diuraikan

sebagai berikut :

• Merencanakan

Suatu proses mendefinisikan suatu tujuan, membangun

strategi untuk mencapai tujuan itu dan membangun rencana

yang terintegrasi dan terkoordinasi.

• Mengorganisasi

Suatu proses menentukan tugas yang harus

diselesaikan, siapa yang harus melakukannya, bagaimana

membagi tugas, siapa yang harus harus melapor kepada siapa

dan dimana keputusan harus dibuat.

• Memimpin

Suatu proses mengarahkan dan mempengaruhi sumber

daya manusia dalam organisasi agar dapat bekerja dengan

baik sehingga dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

14

• Mengendalikan

Suatu proses dalam menuntun, memantau, mengkaji,

dan bila perlu melakukan koreksi agar hasil sesuai dengan

yang telah ditentukan.

2.3 Teori Metodologi Perancangan Basis Data

2.3.1 Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)

Perancangan Basis Data Konseptual adalah proses membangun

suatu model informasi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi

yang tidak tergantung dari pertimbangan fisik (Connolly, 2002, p.419).

Langkah pertama : Membuat local conceptual data model untuk

setiap pandangan. Bertujuan untuk memecah rancangan menjadi tugas-

tugas yang dapat diatur dengan memeriksa sudut pandang yang berbeda

dari pengguna di dalam suatu organisasi (Connolly, 2002, p.421).

Pada tahap membuat local conceptual data model, langkah-

langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi entity types

Bertujuan untuk menentukan entity types utama yang

dibutuhkan. Menentukan entity dapat dilakukan dengan

memeriksa user requirements specification. Setelah terdefinisi,

entity diberikan nama yang tepat dan jelas seperti mahasiswa,

dosen, mataKuliah.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

15

b. Mengidentifikasi relationship types

Bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relationship yang

penting yang ada antar entity yang telah didefinisikan. Namun

dari suatu relationship menggunakan kata kerja (verb) seperti

mempelajari, memiliki, mempunyai, dan lain-lain.

c. Mengidentifikasi attribute dengan entity atau relationship types

Bertujuan untuk menghubungkan attribute dengan entity

atau relationship yang tepat. Attribute yang dimiliki setiap entity

atau relationship memiliki identitas atau karakteristik yang sesuai

dengan memperhatikan attribute berikut : simple/composite

attribute, single-valued attribute, dan derived attribute.

d. Menentukan attribute domain

Bertujuan untuk menentukan attribute domain pada

conceptual data model. Contohnya yaitu menentukan nilai

attibute jenisKelamin pada entity mahasiswa dengan ‘M’ atau ‘F’

atau nilai attribute sks pada entity mataKuliah dengan ‘1’,’2’,’3’,

dan ’4’.

e. Menentukan candidate key dan primary key attribute

Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key pada

setiap entity dan memilih primary key jika ada lebih dari satu

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

16

candidate key. Pemilihan primary key didasari pada panjang dari

attribute dan keunikan key di masa datang.

f. Mempertimbangkan Penggunaan Enhance Modelling

Concepts (pilihan)

Pada langkah ini bertujuan untuk menentukan

specialization, generalization, aggregation, composition. Dimana

masing-masing pendekatan dapat dilakukan sesuai dengan

kebutuhan yang ada.

Specialization dan generalization adalah proses dalam

mengelompokkan beberapa entity dan menghasilkan entity yang

baru. Beda dari keduanya adalah cara prosesnya, dimana

spesialisasi menggunakan proses top-down dan generalisasi

menggunakan proses buttom-up.

Aggregation menggambarkan sebuah entity types dengan

sebuah relationship types dimana suatu relasi hanya akan ada jika

telah ada relationship lainnya.

g. Mengecek redundansi

Bertujuan untuk memeriksa conceptual model untuk

menghindari adanya informasi yang redundan. Yang dilakukan

pada langkah ini adalah :

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

17

• Memeriksa kembali one-to-one relationship (1:1)

Setelah entity diidentifikasikan maka kemungkinan

ada dua entity yang mewakili satu objek. Untuk itu dua

entity tersebut harus di-merger bersama. Dan jika primary

key-nya berbeda maka harus dipilih salah satu dan yang

lainnya disajikan alternate key.

• Menghilangkan relasi yang redundansi

Untuk menekan jumlah model data, maka

relationship data yang redundan harus dihilangkan.

h. Memvalidasi conceptual model dengan transaksi

Bertujuan untuk menjamin bahwa conceptual data model

mendukung kebutuhan transaksi. Dengan menggunakan model

yang telah divalidasi tersebut, dapat digunakan untuk

melaksanakan operasi secara manual. Ada dua pendekatan yang

mungkin untuk menjamin bahwa local conceptual data model

mendukung kebutuhan transaksi yaitu :

• Mendeskripsikan transaksi

Memeriksa seluruh informasi (entities,

relationship, dan attribute) yang diperlakukan pada setiap

transaksi yang disediakan oleh model dengan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

18

mendokumentasikan penggambaran dari tiap kebutuhan

transaksi.

• Menggunakan transaksi pathways

Pendekatan kedua, untuk memvalidasi data model

dengan keperluan transaksi yang melibatkan diagram yang

mewakili pathways diambil dari tiap transaksi secara

langsung yang terdapat pada E-R diagram.

2.3.2 Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Logical database design adalah proses pembuatan suatu model

informasi yang digunakan pada perusahaan berdasarkan pada model data

yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management System

(DBMS) yang khusus dan pertimbangan fisik lain (Connolly, 2002,

p.441).

Langkah kedua : Membuat dan memvalidasi local logical data

model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical

data model dari local conceptual data model yang merepresentasikan

pandangan khusus dari perusahaan dan memvalidasi model tersebut

untuk menjamin kebenaran strukturnya (dengan menggunakan teknik

normalisasi) dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kabutuhan

transaksi.

Pada perancangan model logical langkah kedua, tahapan-

tahapannya adalah :

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

19

a. Menghilangkan feature yang tidak kompetibel dengan model

relasional (pilihan)

Bertujuan untuk menghasilkan model yang kompatibel

dengan model relasional, yaitu dengan :

• Menghilangkan many-to-many (*:*) binary relationship

types

Dengan cara memecah relationship yang

mengandung many-to-many (*:*) untuk

mengidentifikasikan sebuah entity tengah (intermediate

entity) sehingga relationship ini digantikan dengan dua

buah one-to-many (1:*) relationship, dengan entity tengah

berada di antara dua buah entity lama.

• Menghilangkan many-to-many (*:*) recursive relationship

types

Jika recursive relationship ada pada conceptual

data model, relationship tersebut harus dipecah untuk

mengidentifikasikan sebuah entity tengah dengan cara

menganggap entity lain yang terlibat pada relationship ini

merupakan dua buah entity dengan jenis relationship

many-to-many (*:*) binary sehingga penyelesaiannya

sama dengan penyelesaian pada relationship many-to-

many (*:*) binary.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

20

• Menghilangkan complex-relationship types

Dihilangkan dengan memecah relationship ini

untuk mengindentifikasi entity tengah. Kemudian complex

relationship ini akan digantikan dengan beberapa one-to-

many (1:*) relationship.

• Menghilangkan multi-valued attributes

Dengan cara memecah atribut ini untuk

mengidentifikasi sebuah entity.

b. Memperoleh relasi untuk local logical data model

Bertujuan untuk membuat hubungan logical model yang

mewakili entity, relationship dan attribute yang telah didefinisi.

Mendeskripsikan komposisi tiap hubungan memakai Database

Definition Language (DDL) untuk relasi basis data. Dengan

menggunakan DDL dapat dibuat spesifikasi nama dari relasi yang

diikuti dengan daftar dari relasi attribute yang mudah lalu

mengidentifikasikan primary key dan foreign key dari suatu

relasi.

Untuk memperoleh relasi untuk local logical data model,

maka diperlukan penjelasan untuk mendeskripsikan struktur yang

mungkin dalam data model saat ini.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

21

c. Memvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2002, p.376), normalisasi

adalah sebuah teknik untuk menghasilkan relasi dengan properti-

properti yang diinginkan, memberikan kebutuhan data dari sebuah

perusahaan.

Tujuan normalisasi adalah terjaminnya struktur yang

konsisten, kerangkapan yang minimal, dan stabilitas struktur data

yang maksimal.

Manfaat normalisai adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan jumlah kapasitas penyimpanan yang

diperlukan untuk menyimpan data.

2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam

suatu basis data.

3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomally.

4. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Struktur normalisasi tabel secara detil dibagi menjadi lima

tahap sehingga dikenal bentuk-bentuk tabel normal sesuai dengan

tahapan normalisasi yang telah dilakukan yaitu bentuk normal

pertama, kedua, ketiga, Boyce-Codd, keempat, dan kelima.

d. Memvalidasi Relasi Dengan Transaksi Pengguna

Bertujuan untuk menjamin bahwa relasi dalam logical

model tersebut mendukung user requirement specification secara

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

22

detil. Selain itu juga untuk menyakinkan bahwa tidak ada

kesalahan yang muncul sewaktu membuat suatu relasi.

e. Menentukan Integrity Constraints

Bertujuan untuk mendefinisikan integrity constraints yang

disampaikan dalam pandangan. Terdapat lima tipe integrity

constraints yang harus diperhatikan, yaitu :

• Required data

• Attribute domain constraints

• Entity integrity

• Referential integrity

• Enterprise constraints

Langkah ketiga : Membuat dan memvalidasi global logical data

model. Bertujuan untuk menyatukan local logical data model menjadi

global logical data model.

Pada perancangan logical model langkah ketiga, tahapan-

tahapannya adalah :

a. Menggabungkan local logical data model

Menghasilkan E-R diagram, skema relasional, kamus data

dan dokumen pendukung yang mendeskripsikan constraints dari

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

23

model. Beberapa tugas yang harus dikerjakan adalah sebagai

berikut :

• Memeriksa kembali nama dan isi dari entities dari

relationships dan candidate key.

• Memeriksa kembali nama dan isi dari relationships /

foreign keys.

• Menggabungkan entities atau hubungan dari local data

model.

• Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) entities atau

relationships yang unik pada tiap local data model.

• Menggabungkan relationships atau foreign key dari local

data model.

• Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) relationships

atau foreign key unik pada tiap local data model.

• Memeriksa untuk entities (hubungan) dan relationships

atau foreign key.

• Memeriksa integrity constraints.

• Menggambarkan E-R diagram.

• Melakukan update dokumen.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

24

b. Memvalidasi Global Logical Data Model

Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari

global logical data model dengan teknik normalisasi dan

menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.

c. Mengecek pertumbuhan yang akan datang

Bertujuan untuk menentukan apakah ada perubahan yang

signifikan seperti keadaan yang tidak terduga dimasa mendatang

dan menilai apakah model logikal tersebut dapat menampung atau

menyesuaikan perubahan yang terjadi.

d. Melihat Kembali Global Logical Data Model dengan Pengguna

Bertujuan untuk menjamin model data logikal yang

bersifat global telah tepat untuk perusahaan.

2.3.3 Perancangan Basis Data Fisik (Physical Database Design)

Physical database design adalah suatu proses untuk menghasilkan

gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan,

menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan

untuk efesiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraints

dan tindakan keamanan (Connolly, 2002, p.478).

Langkah keempat : Menerjemahkan global logical data model

untuk target DBMS. Bertujuan menghasilkan skema basis data relasional

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

25

dalam global logical data model yang dapat diimplementasikan ke

DBMS.

Pada perancangan physical model, langkah-langkahnya adalah :

a. Merancang basis data relasional

Dalam memulai merancang physical design,

diperlukan untuk mengumpulkan dan memahami informasi

tentang relasi yang dihasilkan dari logical database design.

Informasi yang penting bisa didapatkan dari kamus data dari

DDL.

b. Merancang representasi dari data yang diperoleh

Bertujuan untuk menentukan bagaimana setiap data

yang diperoleh mewakili global logical data model ke dalam

DBMS.

c. Merancang enterprise constraints

Pada langkah ini bertujuan untuk merancang batasan-

batasan yang ada pada perusahaan.

Langkah kelima : Merancang representasi physical. Bertujuan

untuk menentukan organisasi file yang untuk menyimpan dan

menentukan indeks yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa.

Terdapat tiga faktor yang memungkinkan digunakan representasi

physical :

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

26

1. Transaction throughput

2. Response time

3. Disk storage

Dalam langkah kelima ini perlu untuk memahami system resource

untuk menigkatkan performa basis data.

• Main memory

Dengan semakin besar main memory yang ada

maka akan dapat menigkatkan performa DBMS dan

aplikasi basis data yang digunakan.

• CPU

Mengontrol tugas-tugas dari system resource lain

dan mengeksekusi prosesnya.

• Disk I/O

Dengan menggunakan DBMS yang besar, maka

disk I/O yang diperlukan sangat signifikan dalam

menyimpan dan mengambil data. Untuk menghindari

kemacetan transfer data, maka:

i. File sistem operasi harus dipisahkan dari file basis

data.

ii. File utama basis data harus dipisahkan dari file

indeks.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

27

iii. File recovery log harus dipisahkan dari basis data

yang sedang digunakan.

• Network

Ketika jumlah data yang ditransfer telah banyak,

maka dengan menggunakan network sangat dianjurkan.

Selain itu juga untuk menghindari dari kemacetan dalam

mentransfer data.

Langkah-langkah dalam langkah kelima ini adalah :

a. Menganalisa transaksi

Bertujuan untuk memahami fungsi dari transaksi yang

dijalankan pada basis data dan menganalisa transaksi yang

penting. Kriteria kemampuan yang harus diidentifikasi dalam

menganalisa transaksi adalah :

• Transaksi dapat berjalan secara sering dan akan

mempunyai dampak yang signifikan pada performa.

• Transaksi yang kritis pada operasi dan bisnis.

• Waktu selama sehari atau seminggu ketika akan ada

permintaan yang tinggi pada saat basis data dibuat.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

28

b. Memilih file organisasi

Bertujuan untuk menyimpan data secara tepat ke tempat

penyimpanan data.

c. Memilih indeks

Bertujuan untuk meningkatkan performa dalam suatu

sistem basis data. Salah satu pendekatan untuk memilih organisasi

file yang cocok untuk relasi adalah untuk menyimpan tuples yang

tidak disimpan dan dibuat sebanyak secondary indexes

sebagaimana diperlukan. Oleh karena itu, pilih attribute yang

digunakan adalah :

• Attribute yang sering digunakan untuk join operations

untuk membuat lebih efisien.

• Attribute yang sering dipesan untuk mengakses tuples

pada suatu relasi di dalam urutan yang menunjukkan

attribute.

d. Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan

Bertujuan untuk memperkirakan jumlah ruang

penyimpanan yang akan diperlukan dalam basis data.

Perkiraannya didasari pada ukuran setiap tabel dalam suatu relasi.

Contohnya dalam lima tahun mendatang berapa kapasitas hard

disk yang dibutuhkan untuk menampung data.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

29

Langkah keenam : Merancang pandangan pengguna (user

interface). Bertujuan untuk merancang user interface yang telah

diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisa langkah

dari relasional database lifecycle. Contohnya pada branch terdiri dari

interface direktur dan manajer.

Langkah ketujuh : Merancang keamanan. Dalam sebuah sistem

basis data, keamanan adalah elemen yang sangat penting mengingat isi

dari basis data berupa informasi yang sangat penting.

Langkah kedelapan : Mempertimbangkan pengenalan dan

redundansi kontrol. Pada langkah physical database design ini

mempertimbangkan denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan

performa. Hasil dari normalisasi adalah perancangan basis data logikal

secara struktural konsisten dan menekan jumlah redundansi. Faktor yang

perlu dipertimbangkan adalah :

• Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks.

• Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas.

• Denormalisasi akan membuat cepat dalam retrieve data tetapi

lambat dalam updates.

Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat

dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data

(Normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (Denormalisasi). Efesiensi

data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasitas disk, dan efesiensi

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

30

proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat retrieve data dari

basis data.

Langkah kesembilan : Memonitor dan memasang sistem

operasi. Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan

performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau

menggambarkan perubahan kebutuhan.

2.4 Entity Relationship Modelling

2.4.1 Entity type

Entity adalah kumpulan objek dengan sifat-sifat sama yang

diidentifikasikan oleh perusahaan dan mempunyai keberadaannya sendiri.

Entity dilambangkan dengan sebuah kotak yang dibubuhi nama

dari entity tersebut didalam kotak tersebut. Dalam UML huruf pertama

entity selalu menggunakan huruf capital. Entity ada dua jenis, yaitu :

a. Strong entity : keberadaannya tidak bergantung pada entity lain.

b. Weak entity : keberadaannya bergantung pada enitity lain.

2.4.2 Relationship type

Sekumpulan asosiasi yang artinya mempunyai satu atau lebih

tipe entity. Setiap tipe relasi diberikan nama yang menggambarkan

fungsinya. Representasi diagram dari tipe relasi ditunjukkan dengan garis

yang menghubungkan tipe entity yang berasosiasi dan diberi label dengan

nama relasi.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

31

2.4.2.1 Derajat tipe relasi

Entity yang dilibatkan dalam tipe relasi tertentu

dinyatakan sebagai partisipan pada relasi tersebut. Jumlah

partisipan pada tipe relasi disebut derajat relasi. Relasi dengan

derajat dua disebut binary. Relasi dengan derajat tiga disebut

ternary. Relasi dengan derajat empat disebut quaternary.

2.4.2.2 Relasi rekursif

Merupakan tipe relasi dimana tipe entity yang sama

berpartisipasi lebih dari sekali dengan peranan yang berbeda.

2.4.3 Atribut

Merupakan property dari sebuah entity atau tipe relasi.

Contohnya, tipe entity Pegawai, bisa memiliki atribut nomor pegawai,

nama pegawai, jabatan, dan gaji. Atribut dapat dikelompokan sebagai

berikut :

2.4.3.1 Atribut Sederhana dan Komposit

Atribut sederhana merupakan atribut yang terdiri dari satu

komponen tunggal dengan keberadaannya sendiri, sehingga

tidak dapat dipecah menjadi komponen-kompenen yang lebih

kecil lagi. Contoh atribut sederhana meliputi jabatan dan gaji

dari entity Pegawai. Atribut komposit merupakan atribut yang

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

32

dibentuk dari banyak komponen. Contohnya atribut alamat

dapat dipecah menjadi atribut jalan, kota, dan kode pos.

2.4.3.2 Atribut Single-Valued dan Multi-Valued

Atribut Single-Valued merupakan atribut yang menyimpan

nilai tunggal untuk setiap entity. Kebanyakan atribut adalah

Single-Valued.

Atribut Multi-Valued merupakan atribut yang menyimpan

banyak nilai untuk setiap entity.

2.4.3.3 Atribut Turunan

Atribut Turunan merupakan atribut dimana nilainya

diperoleh atau diturunkan dari nilai atribut atau sekumpulan

atribut lainnya, dan tidak harus dari tipe entity yang sama.

2.4.4. Keys

2.4.4.1. Simple Key

Simple key merupakan candidate key yang terdiri atas dua

atau lebih atribut, dimana nilai dari atribut tersebut bila

digabungkan secara bersama-sama baru akan dapat

mengidentifikasikan sebuah record unik untuk tipe entity

tersebut.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

33

2.4.4.2. Composite Key

Composite Key merupakan candidate key yang terdiri atas

dua lebih atribut, dimana nilai dari atribut tersebut bila

digabungkan secara bersama-sama baru akan dapat

mengidentifikasikan sebuah record unik tipe entity tersebut.

2.4.4.3. Candidate Key

Candidate Key merupakan sekumpulan minimal atribut

yang secara unik untuk mengidentifikasikan setiap kemunculan

tipe entity.

2.4.4.4. Primary Key

Primary Key merupakan key yang terpilih secara unik

untuk mengidentifikasikan setiap kemunculan tipe entity.

2.4.4.5. Alternate Key

Alternate Key merupakan kunci candidate yang tidak

dapat dipakai sebagai kunci primer (primary key).

2.4.4.6. Foreign Key

Foreign Key yang merupakan suatu atribut yang

melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke

induknya.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

34

2.5 Normalisasi

Merupakan serangkaian test dari sebuah relasi untuk menentukan apakah

relasi tersebut memuaskan atau mengganggu kebutuhan dari sebuah normal form

yang diberikan (Connolly,2002,p.376).

2.5.1 Proses Normalisasi

Teknik normalisasi menyangkut sebuah rangkaian aturan yang

digunakan untuk memeriksa sebuah relasi, sehingga sebuah basis data

dapat dinormalisasi dalam beberapa tahap. Normalisasi biasanya

dijalankan seperti sekumpulan langkah secara bertahap, dimana relasi

menjadi semakin kuat bila langka (degree) yang dikenakan padanya

semakin tinggi.

2.5.1.1 Bentuk Normal Kesatu (1NF)

Mengidentifikasi dan membuang atribut yang berulang

(repeting group) dan memiliki nilai yang lebih dari satu. Suatu

hubungan dikatakan normal pertama jika :

a) Setiap dari baris dan kolom berisi atribut yang bernilai

tunggal.

b) Kunci primer telah ditentukan.

c) Atribut nilai banyak (multi value) telah dihilangkan.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

35

2.5.1.2 Bentuk Normal kedua (2NF)

Suatu relasi yang memiliki composite key sebagai

primary key-nya mempunyai kemungkinan untuk memiliki

partial functional dependency, dimana atribut primary key

merupakan fungsi pada salah satu atau sebagian dari primary

key. Dalam 2NF maka setiap atribut yang merupakan partial

functional dependency harus dipisahkan ke relasi atau tabel

yang baru dengan mengikutsertakan determinannya. Bentuk

2NF diperoleh apabila setiap atribut bukan bagian dari

primary key suatu tabel merupakan functional dependency dari

primary key tabel tersebut.

2.5.1.3 Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu tabel atau relasi memiliki transitive dependency

apabila memiliki atribut bukan primary key yang bergantung

fungsional pada atribut bukan primary key lainnya pada tabel

tersebut. Maka setiap atribut yang transitive dependency

dipisahkan menjadi relasi yang baru dengan mengikutsertakan

determinannya. Bentuk 3NF diperoleh apabila setiap atribut

bukan primary key dalam suatu tabel merupakan transitive

dependency dari atribut bukan primary key tabel tersebut.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

36

2.5.1.4 Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

Normalisasi BCNF dapat dilakukan bila terdapat

kondisi dimana relasi memiliki dua atau lebih composite key

dimana candidate key-nya saling melengkapi, yang sedikitnya

memiliki satu atribut pada umumnya. Sebuah relasi dikatakan

BCNF, jika dan hanya jika setiap determinant adalah

candidate key.

2.5.1.5 Bentuk Normal Keempat (4NF)

Sebuah relasi dikatakan memiliki multi-value

dependency apabila dua atau lebih one to many relationship

saling bebas terdapat pada relasi tersebut. Multi-Value

dependency dapat dihilangkan dengan memisahkan masing-

masing relasi one to many menjadi sebuah tabel baru dengan

mengikutsertakan determinantnya. Bentuk 4NF diperoleh

apabila relasi tersebut telah BCNF dan tidak terdapat multi-

value dependency.

2.5.1.6 Bentuk Normal Kelima (5NF)

Relasi dikatakan telah 5NF bila relasi tersebut tidak

memiliki joint dependency.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

37

2.6 SQL (Structured Query Language)

2.6.1 Pengertian SQL

Menurut Kadir (2002, p.101), SQL singkatan dari Structured

Query Language. Dalam bahasa inggris sering dibaca sebagai SEQUEL.

SQL merupakan bahasa query standard yang digunakan untuk

mengakses basis data relasional. Standardisasi internasional terhadap sql

pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standard

Institution), melalui publikasi database language SQL (ANSI X3.136 –

1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization)

merupakan dua organisasi yang membuat standardisasi terhadap SQL.

SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek

riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga di

jumpai pada berbagai platform, dari microcomputer hingga mainframe.

SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan

pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi

bagian dari sejumlah DBMS, seperti ORACLE, SYBASE, dan

INFORMIX.

SQL bukanlah satu-satunya query yang diterapkan pada basis data.

QUELL adalah contoh bahasa query yang lain, yang pertama kali

diperkenalkan pada sistem basis data Ingres.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

38

2.6.2 SQL sebagai Sub Bahasa

Penyebutan SQL sebagai bahasa query tidak tepat sebab

kemampuan SQL tidak terbatas hanya untuk query (memperoleh data)

tetapi juga mencakup kemampuan lain seperti :

a. Pendefinisian struktur data.

b. Pengubahan data.

c. Pengaturan sekuritas, dan sebagainya.

Terkadang SQL dikatakan sebagai sub bahasa data, bukan sebagai

bahasa. Alasan SQL bukanlah bahasa query telah dijelaskan. Adapun

alasan SQL dikatakan sebagai sub bahasa data adalah karena SQL tidak

mendukung persyaratan bahasa yang lengkap, sekaligus SQL dapat

dipakai untuk mengakses basis data. SQL tidak menyediakan hal-hal

berikut :

• Pernyataan penguji kondisi (semacam IF pada COBOL).

• Pernyataan pengulangan/iterasi (semacam REPEAT pada

pascal).

2.6.3 Antarmuka SQL Terhadap DBMS

Penggunaan SQL pada DBMS cukup luas. SQL dapat dipakai oleh

berbagai kalangan (DBA, pemrogram, ataupun pengguna).

2.6.3.1 SQL sebagai bahasa administrasi basis data

Dalam hal ini SQL dipakai oleh DBA untuk

menciptakan serta mengendalikan pengaksesan basis data.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

39

2.6.3.2 SQL sebagai bahasa query interaktif

Pengguna dapat memberikan perintah-perintah untuk

mengakses basis data yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal

seperti ini sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan yang seketika (hanya digunakan saat itu saja).

2.6.3.3 SQL sebagai bahasa pemrograman basis data

Pemrograman dapat menggunakan perintah-perintah

SQL dalam program aplikasi yang dibuat, guna mengakses

basis data.

2.6.3.4 SQL sebagai bahasa client / server

SQL juga dipakai untuk mengimplementasikan system

client/server. Sebuah klien dapat menjalankan suatu aplikasi

yang mengakses basis data yang ada pada suatu server. Dalam

hal ini sistem operasi antara server dan klien bisa berbeda.

Sebagai contoh, server barangkali menggunakan UNIX dan

client menggunakan perangkat lunak DBMS yang berbeda.

Sebagai contoh, client menggunakan Visual Foxpro dan

server menggunakan Informix.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

40

2.6.4 Elemen SQL

Menurut Kadir (1999,p.104-p.106), elemen dasar SQL mencakup

pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, dan fungsi bawaan.

2.6.4.1 Pernyataan

Pernyataan adalah perintah SQL yang meminta suatu

tindakan pada DBMS. SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan.

Beberapa pernyataan dasar SQL bisa dilihat pada tabel berikut

:

PERNYATAAN KETERANGAN

ALTER Mengubah struktur tabel

COMMIT Mengakhiri sebuah eksekusi

transaksi

CREATE Menciptakan tabel, indeks,

atau pandangan

DELETE Menghapus baris pasa tabel

DROP Menghapus tabel, indeks,atau

pandangan

GRANT Menugaskan hak terhadap

basis data kepada pengguna

atau grup pengguna

INSERT Menambahkan sebuah baris

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

41

pada tabel

REVOKE Membatalkan hak terhadap

basis data

ROLLBACK Mengembalikan ke keadaan

semula sekiranya transaksi

gagal dilaksanakan

SELECT Memilih baris dan kolom

pada tabel

UPDATE Mengubah nilai pada sebuah

baris

Tabel 2.1 Tabel Pernyataan dasar SQL

2.6.4.2 Nama

Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek

pada DBMS. Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom,

dan pengguna.

2.6.4.3 Tipe Data

Setiap data memiliki tipe data. Beberapa tipe data

standar dapat dilihat pada tabel berikut :

TIPE DATA KETERANGAN

CHAR Untuk menyatakan deretan

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

42

karakter (string). Misalnya, untuk

menyatakan nama orang, nama

jalan, atau nama kota

INTEGER Untuk menyatakan bilangan bulat

NUMERIC Untuk menyatakan bilangan real

Tabel 2.2 Tabel Tipe data dasar

Adapun beberapa tipe data perluasan dapat dilihat pada tabel

berikut :

TIPE DATA KETERANGAN

VARCHAR Untuk menyatakan string yang

panjangnya bervariasi

MONEY Untuk menyatakan uang

BOOLEAN Untuk menyatakan tipe logis

(true atau false)

BLOB Untuk menyatakan data biner

AUTO INCREMENT Untuk menyatakan nilai yang

urut

Tabel 2.3 Tabel Tipe Data Perluasan

2.6.4.4 Konstanta

Konstanta menyatakan nilai yang tetap (kebalikan dari

konstanta variable). Beberapa contoh konstanta :

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

43

• Konstanta numerik : 123, -245, 5.45

• Konstanta : ‘Jl. Kartika 21’

• Konstanta simbolik (konstanta yang tersedia

pada SQL dan mempunyai makna tersendiri) :

SYSDATE (tanggal system), USER (nama

pengguna yang menjalankan SQL), Konstanta

simbolik seringkali disebut variabel sistem.

2.6.4.5 Ekspresi

Ekspresi adalah segala sesuatu yang menghasilkan

nilai. Ekspresi digunakan untuk menghitung nilai. Contoh :

(LABA / MODAL) * 100 merupakan ekspresi untuk membagi

isi variable LABA dengan MODAL, dan kemudian dikalikan

dengan 100. Simbol-simbol yang dapar digunakan pada

ekspresi aritmatika antara lain :

SIMBOL KETERANGAN

* Perkalian

/ Pembagian

+ Penjumlahan

- Pengurangan

Tabel 2.4 Tabel Simbol ekspresi Aritmatika

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

44

2.6.4.6 Fungsi Bawaaan

Fungsi bawaan adalah sebuah sub-program yang

menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. SQL memiliki

sejumlah fungsi bawaan (fungsi yang disediakan oleh SQL).

Sebagai contoh, terdapat fungsi bernama MIN yang digunakan

untuk memperoleh nilai terkecil atau avg untuk memperoleh

nilai rata-rata.

2.6.5 Kelompok Pernyataan SQL

Pernyataan SQL dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok

yaitu DDL (Data Definition Language), DML (Data Manipulation

Language), DCL (Data Control Language)

2.6.5.1 DDL (Data Definition Language)

Suatu bahasa yang mengijinkan seorang DBA atau

pengguna untuk menggambarkan dan memberikan nama

suatu entity, attribute dan relationships yang dibutuhkan

untuk aplikasi, bersama-sama yang terhubung dan

memiliki batasan keamanan (Connolly, 2002, p.40).

DDL digunakan untuk mendefinikan skema atau

memodifikasi skema yang sudah ada. DDL tidak dapat

digunakan untuk memanipulasi data.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

45

2.6.5.2 DML (Data Manipulation Language)

Suatu bahasa yang medukung suatu sekumpulan

operasi untuk mendukung operasi manipulasi basis data

yang dibuat dalam basis data (Connolly, 2002, p.41).

Perintah yang masuk kategori DML adalah :

• SELECT memilih data

• INSERT memasukkan data

• DELETE menghapus data

• UPDATE mengubah data

2.6.5.3 DCL (Data Control Language)

DCL berisi perintah-perintah untuk mengendalikan

pengaksesan data. Pengendalian dapat dilakukan per

pengguna, per table, per kolom, maupun per operasi yang

boleh dilakukan.

Perintah-perintah yang termasuk DCL :

• GRANT memberikan pengendalian akses data

• REVOKE mencabut kemampuan pengaksesan data

• LOCK TABLE mengunci table

2.6.5.4 Pengendali Transaksi

Pengendalian transaksi adalah perintah-perintah

yang berfungsi untuk mengendalikan pengeksekusian

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

46

transaksi. Perintah yang termasuk dalam kategori ini

antara lain :

• COMMIT menyetujui rangkaian perintah ynag

berhubungan erat (disebut transakasi) yang telah

berhasil dilakukan.

• ROLLBACK membatalkan transaksi yang ada

karena ada kesalahan atau kegagalan pada salah

satu rangkaian perintah.

2.6.5.5 Pengendali Programatik

Pengendali programatik mencakup pernyataan-

pernyataan yang berhubungan dengan pemanfaatan SQL

dalam bahasa lain (SQL yang dilekatkan). Pernyataan-

pernyataan ini bisa dipakai pada bahasa konvensional (3-

GL) seperti COBOL.

Yang termasuk dalam pengendalian programatik :

• CLOSE menutup kursor (pointer yang menunjuk

ke tabel)

• DECLARE mendeklarasikan kursor

• FETCH mengambil nilai baris berikutnya

• OPEN untuk membuka kursor

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

47

2.7 Teori-teori Lain

2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Whitten (2004, p.281) Entity Relationship Diagram

(ERD) yaitu model data yang menggunakan beberapa notasi untuk

menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang

dideskripsikan oleh data tersebut.

2.8 Teori-teori Pendukung

2.8.1 Internet

2.8.1.1 Pengertian Internet

Internet berasal dari kata Interconnection

Networking yang mempunyai arti hubungan komputer

dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan

yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global)

dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio

link, satelit dan lainnya.

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan

komputer ini digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP

(Transmission Control Protocol) bertugas memastikan

bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan

IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu

komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum

berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

48

rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan,

mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Dengan memanfaatkan internet, pemakaian

komputer di seluruh dunia dimungkinkan untuk saling

berkomunikasi dan pemakaian bersama informasi dengan

cara saling kirim e-mail, menghubungkan ke komputer

lain, mengirim dan menerima file, membahas topik

tertentu pada newsgroup dan lain-lain.

2.8.1.2 Sejarah Internet

Internet pertama kali dibuat oleh Advance Projects

Agency (ARPA) dari pemerintah Amerika Serikat pada

tahun 1969 dan pertama kali dikenal sebagai ARPANet.

Ide dari ARPANet ini awalnya adalah untuk

menghubungkan komputer-komputer riset antar

universitas. ARPANet pertama kali terhubung dengan

empat universitas besar di Amerika Serikat yaitu

University of California at Los Angeles (UCLA),

University of California at Santa Barbara (UCSB),

Stanford Research Institute, dan University Utah. Secara

umum ARPANet diperkenalkan pada tahun 1972.

Proyek ARPANet merangsang bentuk jaringan,

kehandalan, dan sampai berapa besar informasi dapat

dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

49

tentukan menjadi cikal bakal untuk pengembangan

protokol yang sekarang dikenal sebagai Transfer Control

Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Protokol jaringan dari ARPANet menggunakan

teknologi yang disebut packet switching. Dengan teknik

data komputer dikirim dan diterima melalui satu saluran,

sehingga hanya dengan menggunakan satu pasang kabel,

data dapat disalurkan melalui beberapa tempat yang

berbeda.

Pada awal tahun 80an, seluruh jaringan yang

menggunakan protokol TCP/IP untuk dapat

berkomunikasi. Komunikasi antar jaringan dapat

dilaksanakan, data dan informasi dari komputer yang

masih dalam bentuk digital perlu diubah terlebih dahulu ke

dalam bentuk analog, shingga dapat dikirimkan melalui

jaringan telepon. Data analog yang dikirim tersebut

kemudian diubah kembali menjadi data digital dengan

bantuan alat modem (modulator demodulator).

2.8.2 Web

World Wide Web ("WWW", atau singkatnya "Web") adalah suatu

ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi

oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

50

WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan,

walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya.

Hiperteks dilihat dengan sebuah program bernama penjelajah web

yang mengambil informasi (disebut "dokumen" atau "halaman web") dari

peladen web (server web) dan menampilkannya, biasanya di sebuah

tampilan komputer. Kita lalu dapat mengikuti pranala di setiap halaman

untuk pindah ke dokumen lain atau bahkan mengirim informasi kembali

kepada peladen untuk berinteraksi dengannya. Ini disebut "surfing" atau

"berselancar" dalam bahasa Indonesia. Halaman web biasanya diatur

dalam koleksi material yang berkaitan yang disebut "situs web".

2.8.3 Personal Home Page (PHP)

Php merupakan gabungan dari beberapa fitur-fitur terbaik dari

bahasa pemrograman yang modern untuk membuat sesuatu yang unik dan

pendekatan untuk membuat web aplikasi yang baru.

PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor,

merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan

diproses di server dan kemudian hasilnya dikirim ke klien, tempat

pemakai browser. PHP dirancang untuk membentuk web dinamis, artinya

dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini (Kadir,

2003, p.1).

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

51

2.8.4 Javascript

Javascript adalah salah satu bahasa pemrograman yang

dikembangkan oleh Netscape untuk dipakai pada pembuatan halaman

web yang dinamis dan interaktif. Javascript merupakan bahasa

pemrograman yang dibuat untuk memudahkan bagi setiap orang untuk

mempelajari bahasa Java. Bahasa pemograman javascript dibuat secara

khusus untuk membuat suatu halaman web yang interaktif maupun

dinamis. Jika java merupakan bahasa pemograman dan HTML (Hyper

Text Markup Language) merupakan bahasa kode maka javascript hibrid

yang menjadi perpaduan antara bahasa java dengan HTML.

2.8.5 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk

menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang

bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan

turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data,

yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah

secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat

diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-

perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-1-00105-IF Bab 2.pdftradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri

52

aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih

unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini

terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query

MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih

cepat dibandingkan Interbase.