bab ii landasan teori 2.1 teori basis data 2.1.1 ... · pdf filemeningkatkan cadangan dan...

37
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logikal, dirancang untuk memenuhi kebutuhan organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p15). Sedangkan sistem basis data adalah sekumpulan aplikasi program yang berinteraksi dengan basis data melalui DBMS dan basis data itu sendiri (Connolly dan Begg, 2005, p4). Basis data adalah sekumpulan data dari persisten yang digunakan oleh aplikasi sistem dari perusahaan (C.J. Date, 2000, p2). Sedangkan sistem basis data pada dasarnya merupakan suatu sistem penyimpanan record yang terkomputerisasi. Sistem basis data terdiri dari empat komponen, yaitu: data, hardware, software, pengguna (C.J. Date, 2000, p5). Dari sumber-sumber definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa basis data adalah sekumpulan relasi data persisten yang secara logika terhubung dimana data tersebut merupakan deskripsi dari satu atau lebih aktivitas dari organisasi yang bersangkutan yang digunakan oleh aplikasi sistem perusahaan yang dibagi dan saling berhubungan yang dirancang demi memenuhi kebutuhan organisasi. Sedangkan sistem basis data dapat disimpulkan sebagai sekumpulan aplikasi program yang saling berinteraksi dengan basis data melalui DBMS dan basis data

Upload: dongoc

Post on 22-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Basis Data

2.1.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logikal,

dirancang untuk memenuhi kebutuhan organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p15).

Sedangkan sistem basis data adalah sekumpulan aplikasi program yang

berinteraksi dengan basis data melalui DBMS dan basis data itu sendiri (Connolly

dan Begg, 2005, p4).

Basis data adalah sekumpulan data dari persisten yang digunakan oleh

aplikasi sistem dari perusahaan (C.J. Date, 2000, p2). Sedangkan sistem basis data

pada dasarnya merupakan suatu sistem penyimpanan record yang

terkomputerisasi. Sistem basis data terdiri dari empat komponen, yaitu: data,

hardware, software, pengguna (C.J. Date, 2000, p5).

Dari sumber-sumber definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa basis

data adalah sekumpulan relasi data persisten yang secara logika terhubung dimana

data tersebut merupakan deskripsi dari satu atau lebih aktivitas dari organisasi

yang bersangkutan yang digunakan oleh aplikasi sistem perusahaan yang dibagi

dan saling berhubungan yang dirancang demi memenuhi kebutuhan organisasi.

Sedangkan sistem basis data dapat disimpulkan sebagai sekumpulan aplikasi

program yang saling berinteraksi dengan basis data melalui DBMS dan basis data

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

10 

 

itu sendiri dan juga merupakan suatu sistem penyimpanan record yang sudah

terkomputerisasi.

2.1.2 Database Management System (DBMS)

2.1.2.1 Definisi DBMS

DBMS adalah salah satu sistem perangkat lunak yang memungkinkan

pengguna untuk mendefinisikan , membuat, memelihara, dan mengendalikan

akses terhadap sistem basis data (Connolly dan Begg, 2005, p16).

DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua berkas ke basis data

(C.J. Date, 2000, p43).

Dari definisi - definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah

suatu sistem perangkat lunak yang didesain untuk menangani pengelolaan dan

penggunaan dari suatu kumpulan data, serta memungkinkan pengguna untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengendalikan akses terhadap

sistem basis data.

2.1.2.2 Fungsi-fungsi dasar DBMS

Menurut C.J. Date (2000,p44-p46), ada beberapa fungsi-fungsi dasar yang

harus didukung oleh DBMS adalah:

1. Pendefinisian data (data definition)

DBMS harus dapat menerima pendefinisian data (skema eksternal, skema

konseptual, dan semua asosiasi pemetaan) dari sumber dan mengkonversikan

ke dalam bentuk objek yang sesuai.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

11 

 

2. Manipulasi data (data manipulation)

DBMS harus dapat menangani permintaan untuk mengambil,

memperbaharui atau menghapus data yang sudah ada di basis data, maupun

menambah data baru ke dalam basis data.

3. Optimalisasi dan eksekusi (optimization and execution)

Permintaan Data Manipulation Language (DML) harus diproses

dikomponen pengoptimalisasi yang bertujuan untuk menentukan cara yang

efisien untuk implementasi permintaan. Permintaan yang telah dioptimalisasi

kemudian dieksekusi di bawah kendali re-time manager.

4. Keamanan dan integritas data (data security and integrity)

DBMS harus mengawasi permintaan pengguna dan menolak gangguan yang

dapat membahayakan keamanan dan integrity constraint yang sudah

ditentukan oleh Database Administrator (DBA).

5. Perbaikan data dan konkurensi (data recovery and concurrency)

DBMS yang dapat juga disebut Transaction Processing Monitor (TP

Monitor) harus melakukan kendali perbaikan dan konkurensi.

6. Kamus data (data dictionary)

Kamus data berisi “data mengenai data” adalah definisi dari objek lain di

sistem. Semua skema dan pemetaan, berbagai sistem keamanan, dan

integrity constraint akan disimpan, baik di sumber maupun bentuk objek di

dalam kamus data.

7. Kinerja (performance)

DBMS harus dapat mengerjakan semua tugas seefektif mungkin.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

12 

 

2.1.2.3 Keuntungan dan Kelemahan DBMS

Keuntungan Database Management System menurut Connolly dan Begg

(2005, p26-p29), antara lain:

1. Pengendalian redudansi data (control of data redundancy)

Pendekatan basis data berupaya untuk menghilangkan redundansi dengan

mengintegrasikan file sehingga beberapa salinan dari data yang sama tidak

tersimpan. Namun, pendekatan basis data tidak sepenuhnya menghilangkan

redundansi, tetapi mengendalikan jumlah redundansi yang melekat dalam

basis data. Sebagai contoh, ketika kita menyimpan data yang sama untuk

properti sewa dan pelanggan didalam Penjualan dan Departemen Kontrak,

data tersebut mungkin saja redundan.

2. Konsistensi data (data consistency)

Dengan menghilangkan atau mengendalikan redundansi, kita mengurangi

resiko terjadinya ketidakkonsistenan. Jika item data disimpan hanya sekali

didalam basis data, setiap update dari data tersebut dilakukan hanya sekali

dan data yang baru langsung tersedia untuk semua pengguna. Jika item data

disimpan lebih dari sekali, sistem dapat memastikan bahwa semua salinan

dari item data tersebut tetap konsisten. Sayangnya, banyak dari DBMSs saat

ini tidak secara otomatis memastikan konsistensi data.

3. Informasi untuk jumlah data yang sama (more information from the same

amount of data )

Dengan adanya integrasi data operasional, maka memungkinkan organisasi

untuk memperoleh informasi tambahan dari data yang sama.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

13 

 

4. Berbagi data (sharing of data)

Umumnya, file dimiliki dan digunakan oleh seseorang atau suatu

departemen. Di sisi lain, basis data dimiliki keseluruhan organisasi dan dapat

dibagi oleh semua pengguna yang berwenang. Dengan cara ini, semakin

banyak pengguna yang berbagi semakin banyak pula datanya. Selain itu,

aplikasi baru dapat dibangun diatas data yang sudah ada dalam basis data

dan hanya menambahkan data yang belum tersimpan didalam basis data.

Aplikasi baru juga dapat bergantung pada fungsi yang disediakan oleh

DBMS, seperti definisi dan manipulasi data, kontrol pemulihan, daripada

harus menyediakan fungsi-fungsi itu sendiri.

5. Meningkatkan integritas data (improved data integrity)

Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang

tersimpan. Integritas biasanya dinyatakan dalam persyaratan dari constraints,

yang merupakan aturan konsistensi yang tidak boleh dilanggar oleh basis

data. Constraints dapat berlaku untuk item data dalam single record atau

hubungan antara record. Sebagai contoh, sebuah batasan integritas dapat

menyatakan bahwa gaji karyawan tidak dapat lebih besar dari $40,000 atau

jumlah cabang yang berada dalam catatan karyawan mewakili cabang

dimana karyawan bekerja, harus sesuai dengan kantor cabang yang ada.

Integrasi memungkinkan DBA untuk menetapkan dan DBMS untuk

menerapkan integrity constraints.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

14 

 

6. Meningkatkan keamanan (improved security)

Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari pengguna yang

tidak berhak. Tanpa tindakan keamanan yang cocok, integrasi membuat data

lebih rentan daripada file berbasis sistem. Namun, integrasi memungkinkan

DBA untuk menetapkan dan DBMS untuk menegakkan keamanan basis

data. Hal ini dapat berupa username dan password untuk mengidentifikasi

orang yang berwenang untuk menggunakan basis data. Akses data oleh

pengguna yang berwenang mungkin dibatasi oleh jenis operasi (retrieval,

insert, update, delete). Sebagai contoh, DBA memiliki akses ke semua data

didalam basis data, seorang manajer cabang dapat memiliki akses ke semua

data yang berhubungan dengannya atau kantor cabangnya, dan seorang

asisten penjualan mungkin memiliki akses ke semua data yang berhubungan

dengan properti tetapi tidak memiliki akses ke data sensitif seperti rincian

gaji karyawan.

7. Penegakan standar (enforcement of standards)

Integrasi memungkinkan DBA untuk menetapkan dan menegakkan standar

yang diperlukan. Hal ini dapat mencakup departemen, organisasi, standar

nasional atau internasional untuk hal-hal seperti format data untuk

memfasilitasi pertukaran data antara sistem, konvensi penamaan, standar

dokumentasi, update prosedur, dan aturan akses.

8. Ekonomi skala (economy of scale)

Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu basis data

dan membuat aplikasi yang bekerja pada salah satu sumber data dapat

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

15 

 

menghasilkan penghematan biaya. Dalam kasus ini, anggaran yang biasanya

akan dialokasikan untuk masing-masing departemen untuk pengembangan

dan pemeliharaan sistem berbasis file yang dapat digabungkan, mungkin

mengakibatkan total biaya yang lebih rendah, yang menyebabkan ekonomi

skala. Anggaran gabungan dapat digunakan untuk membeli konfigurasi

sistem yang lebih cocok dengan kebutuhan organisasi. Hal ini bisa terdiri

dari satu komputer yang besar, kuat atau jaringan komputer yang lebih kecil.

9. Keseimbangan ketentuan yang bertentangan (balance of conflicting

requirements)

Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang mungkin

bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Basis data berada dibawah

kontrol DBA, DBA dapat membuat keputusan tentang desain dan

penggunaan operasional dari basis data yang menyediakan penggunaan

sumber daya terbaik bagi organisasi secara keseluruhan. Keputusan ini akan

memberikan performa yang optimal untuk aplikasi penting.

10. Meningkatkan aksesibilitas dan respon data (improved data accessibility and

responsiveness)

Sebagai hasil integrasi, data yang melintasi batas-batas departemental secara

langsung diakses oleh pengguna akhir. Hal ini menyediakan sistem dengan

fungsionalitas yang lebih, misalnya, akan digunakan untuk menyediakan

layanan yang lebih baik kepada pengguna akhir atau klien organisasi.

Banyak DBMS menyediakan bahasa query yang memungkinkan pengguna

untuk mengajukan pertanyaan ad-hoc yang menghasilkan informasi yang

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

16 

 

diperlukan langsung di terminal mereka tanpa memerlukan programmer.

Sebagai contoh, seorang manajer cabang bisa membuat daftar sewa bulanan

semua flat yang lebih besar dari $400 dengan memasukkan perintah SQL

berikut pada terminal.

SELECT*

FROM PropertyForRent

WHERE type = ‘Flat’ AND rent > 400;

11. Meningkatkan produktivitas (increased productivity)

DBMS menyediakan penanganan semua file tingkat rendah secara rutin yang

khas didalam program aplikasi. Penyediaan fungsi ini memungkinkan

programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi spesifik yang dibutuhkan oleh

pengguna tanpa harus khawatir tentang implementasi rincian tingkat rendah.

Banyak DBMS yang juga menyederhanakan pengembangan aplikasi basis

data. Hasilnya produktivitas programmer meningkat dan mengurangi waktu

pengembangan.

12. Meningkatan pemeliharaan melalui independensi data (improved

maintenance through data independence)

Dalam sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk mengakses data

yang dibangun ke dalam setiap program aplikasi, membuat program

bergantung pada data. Perubahan pada struktur data, misalnya membuat

alamat iklan 41 karakter, bukan 40 karakter atau perubahan dengan cara data

disimpan pada disk, dapat memerlukan perubahan yang substansial (besar)

untuk program yang dipengaruhi oleh perubahan. Sebaliknya, DBMS yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

17 

 

memisahkan deskripsi data yang dikenal sebagai independensi data.

Penyediaan independensi data menyederhanakan pemeliharaan aplikasi basis

data.

13. Meningkatkan konkurensi (increased concurrency)

Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna

diperbolehkan untuk mengakses file yang sama secara bersamaan

kemungkinan akses tersebut akan mengganggu satu sama lain. Hal ini

mengakibatkan hilangnya informasi atau bahkan hilangnya integritas.

Banyak DBMSs mengelola akses basis data bersamaan dan memastikan

masalah tersebut tidak dapat terjadi.

14. Meningkatkan cadangan dan pemulihan layanan (improved backup and

recovery services)

Banyak sistem berbasis file meletakkan tanggung jawab pada pengguna

untuk memberikan langkah-langkah untuk melindungi data dari kegagalan

sistem komputer atau program aplikasi. Hal ini bisa berarti mengambil

backup data, apabila terjadi kegagalan, cadangan dipulihkan dan pekerjaan

yang telah terjadi sejak backup yang hilang dan harus dimasukkan kembali.

Sebaliknya, DBMS modern menyediakan fasilitas untuk meminimalkan

jumlah pengolahan data yang hilang setelah kegagalan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

18 

 

Kelemahan penggunaan DBMS antara lain sebagai berikut (Connolly dan

Begg, 2005, p695-p696) :

1. Kompleksitas (complexity)

Keinginan untuk membuat DBMS yang baik akan membuat DBMS tersebut

menjadi perangkat lunak yang kompleks. Perancang dan pembuat basis data,

pengelola data dan basis data, serta pengguna akhir harus memahami

fungsionalitasnya agar dapat memperoleh keuntungan dari DBMS tersebut.

Apabila terjadi kesalahan dalam mengerti, sistem akan menghasilkan

rancangan yang buruk yang akhirnya akan berdampak buruk bagi suatu

organisasi atau perusahaan.

2. Ukuran (size)

Fungsionalitas yang kompleks membuat DBMS menjadi perangkat lunak

yang memiliki ukuran besar dan membutuhkan tempat yang besar pula di

memori agar dapat bekerja secara efisien.

3. Biaya DBMS (cost of DBMS)

Biaya DBMS bervariasi sesuai dengan lingkungan dan fungsionalitas yang

disediakan. Selain itu ada juga biaya perawatan per tahun.

4. Biaya tambahan untuk perangkat keras (additional hardware cost)

Tempat penyimpanan untuk DBMS dan basis data yang dibutuhkan

mengakibatkan biaya tambahan. Selain itu, untuk menghasilkan kinerja yang

diinginkan, maka mungkin pembelian mesin yang lebih besar dibutuhkan

bahkan mungkin sebuah mesin tersendiri untuk menjalankan DBMS.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

19 

 

5. Biaya konversi (cost of conversion)

Alam beberapa situasi, biaya DBMS dan tambahan perangkat keras

(hardware) bisa tidak sebanding dengan biaya untuk mengkonversikan

aplikasi yang sudah ada untuk berjalan pada DBMS yang baru dan perangkat

kerasnya (hardware). Biaya ini termasuk biaya pelatihan karyawan untuk

menggunakan sistem yang baru, dan kemungkinan mempekerjakan

karyawan ahli untuk membantu konversi dan menjalankan sistem.

6. Kinerja (performance)

DBMS ditulis menjadi lebih umum untuk mendukung banyak aplikasi.

Akibatnya beberapa aplikasi bisa tidak berjalan dengan kecepatan yang

seharusnya.

7. Dampak yang lebih besar dari kegagalan (higher impact of a failure)

Sumber data yang tersentralisasi meningkatkan kerentanan dari sistem. Sejak

semua pengguna dan aplikasi bergantung kepada ketersediaan dalam DBMS,

kegagalan dari beberapa komponen bisa mengakibatkan operasi terhenti.

2.2 Siklus Basis Data

Ketika sistem basis data menjadi komponen mendasar dari suatu sistem

informasi organisasi yang lebih besar dan luas, maka siklus aplikasi basis data

dihubungkan dengan siklus hidup sistem informasi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

20 

 

Gambar 2.1 S iklus Basis Data

Penjelasan siklus basis data (Connolly dan Begg, 2005, p285-p306) :

2.2.1 Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Perencanaan basis data atau database planning merupakan aktivitas

manajemen yang memungkinkan tahapan dari siklus basis data direalisasikan

seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan basis data harus terintegrasi

dengan keseluruhan strategi sistem informasi organisasi. Terdapat tiga hal pokok

yang berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

21 

 

a. Identifikasi rencana dan sasaran dari perusahaan termasuk mengenai

informasi yang dibutuhkan.

b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki.

c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin memberikan

keuntungan kompetitif.

2.2.2 Pendefinisian Sistem (System Definition)

Pendefinisian sistem menggambarkan batasan-batasan dan cakupan dari

aplikasi basis data dan sudut pandang pengguna (user view) yang utama. User

view mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari suatu sistem basis data melalui

beberapa perspektif.

Sistem basis data dapat memiliki satu user view atau lebih. Identifikasi user

view merupakan aspek penting dalam pengembangan sistem basis data karena

membantu untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama dari suatu basis

data yang terlupakan saat mengembangkan kebutuhan untuk basis data yang

baru. User view juga membantu dalam pengembangan sistem basis data yang

kompleks dengan memungkinkan kebutuhan di pecah menjadi bagian-bagian

yang lebih mudah dikelola.

2.2.3 Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirements Collection and

Analysis)

Analisis dan pengumpulan kebutuhan merupakan suatu proses pengumpulan

dan menganalisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang didukung oleh

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

22 

 

sistem basis data, dan menggunakan informasi tersebut untuk identifikasi

kebutuhan pengguna pada sistem baru. Informasi yang dikumpulkan untuk setiap

user view utama meliputi:

a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.

b. Detail mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan.

c. Beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi basis data yang baru.

2.2.4 Perancangan Basis Data (Database Design)

Perancangan basis data merupakan suatu proses pembuatan sebuah desain

yang akan mendukung tujuan dan operasi dari perusahaan untuk kebutuhan

sistem basis data (Connolly, 2005, p281). Tujuan utama perancangan basis data

adalah sebagai berikut:

a. Merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan oleh

seluruh area aplikasi dan grup pengguna.

b. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang diperlukan

pada data.

c. Menspesifikasikan rancangan minimal yang secara tepat disusun untuk

memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem.

Perancangan suatu basis data terdiri dari tiga fase utama, yaitu perancangan

basis data konseptual (Conceptual Database Design), perancangan basis data

logikal (Logical Database Design), dan perancangan basis data fisikal (Physical

Database Design) (Connolly, 2005, p442-p536).

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

23 

 

2.2.4.1 Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)

Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun sebuah model

informasi yang digunakan di perusahaan, yang terlepas dari semua

pertimbangan-pertimbangan fisik (Connolly, 2005, p439). Tujuan dari

perancangan basis data konseptual adalah mengidentifikasi entitas penting

beserta atribut-atributnya dan hubungan antara entitas yang satu dengan entitas

yang lain (Connolly, 2005, p442).

Langkah 1 : Membangun model data konseptual

Perancangan basis data konseptual dimulai dengan penciptaan model data

konseptual perusahaan, yang seluruhnya independen dari rincian implementasi

seperti tujuan DBMS, program aplikasi, programming languages, hardware

platform, isu kinerja, atau pertimbangan fisik lainnya.

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada langkah pertama adalah :

1.1 Mengidentifikasi tipe entitas

Mendefinisikan objek-objek utama user. Objek-objek ini merupakan tipe-

tipe entitas untuk model tersebut. Salah satu metode untuk

mengidentifikasi entitas adalah dengan memeriksa spesifikasi kebutuhan

user dengan mengidentifikasi kata benda. Contohnya adalah staff number,

staff name, property number, property room dan sebagainya.

1.2 Mengidentifikasi tipe relationship

Setelah mengidentifikasi tipe entitas, langkah selanjutnya yaitu

mengidentifikasikan semua relasi-relasi penting yang ada diantara tipe

entitas yang telah diidentifikasikan. Setelah mengidentifikasikan relasi,

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

24 

 

langkah selanjutnya yaitu menentukan multiplicity dari setiap relasi.

Batasan multiply digunakan untuk memeriksa dan memelihara kualitas

data.

1.3 Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe entitas atau

relationship

Langkah berikutnya yaitu mengidentifikasi atribut-atribut yang terdapat

dalam suatu entitas. Biasanya berupa kata benda atau frasa kata benda dari

spesifikasi kebutuhan user. Ada 3 jenis atribut, yaitu : Simple atau

composite attributes, single atau multi-value attributes, derived attributes.

1.4 Menentukan domain atribut

Tahap ini bertujuan untuk menentukan domain atribut di model data

konseptual lokal. Domain merupakan kumpulan nilai-nilai yang

diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Sebuah model data yang baik

menentukan domain untuk setiap atribut dan termasuk sekumpulan nilai-

nilai yang diperbolehkan untuk atribut juga ukuran dan format dari atribut.

1.5 Menentukan atribut candidate key dan primary key

Candidate key adalah kunci yang unik atau tidak mungkin sama atau

berbeda dengan yang lain, dapat dipakai untuk mengidentifikasi satu baris

dalam tipe entitas. Primary key adalah candidate key yang dipilih sebagai

kunci primer untuk mengidentifikasikan setiap entitas. Langkah ini

bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key untuk setiap tipe entitas,

jika terdapat lebih dari satu candidate key kemudian pilih salah satunya

menjadi primary key.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

25 

 

1.6 Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concepts (optional

step)

Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concepts seperti

specialization atau generalization, aggregation, dan composition. Jika

memilih pendekatan specialization, usahakan untuk memperhatikan

perbedaan antara entitas dengan mendefinisikan satu atau lebih subclass

dari sebuah entitas superclass. Jika memilih menggunakan pendekatan

generalization, usahakan untuk mengidentifikasikan fitur-fitur umum

antara entitas untuk mendefinisikan generalisasi entitas superclass.

Pendekatan aggregation digunakan untuk mempresentasikan hubungan

“mempunyai sesuatu” atau “bagian dari” relasi antara tipe-tipe entitas,

dimana yang satu mempresentasikan “keseluruhan” dan yang lain sebagai

“bagiannya”. Pendekatan composition digunakan untuk mempresentasikan

sebuah asosiasi antara tipe-tipe entitas dimana terdapat kepemilikan yang

kuat dan keterhubungan antara “keseluruhan” dan “bagiannya”.

1.7 Cek model untuk redudansi

Tahap ini bertujuan untuk memeriksa model data konseptual lokal, apakah

masih ada redudansi pada model. Dua aktivitas pada tahap ini, yaitu :

a. Memeriksa kembali relasi one-to-one (1 :1)

Saat identifikasi entitas, mungkin saja kita menemukan dua entitas

yang merepresentasikan objek yang sama pada perusahaan. Untuk

kejadian ini kedua entitas tersebut harus digabungkan. Jika primary

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

26 

 

key berbeda, pilih salah satu untuk menjadi primary key dan biarkan

yang lain menjadi alternate key.

b. Menghilangkan relasi yang redudan

Data model yang baik sangat diharapkan untuk tidak memiliki relasi

yang redudan. Suatu relasi dikatakan redudansi jika terdapat informasi

yang sama yang diperbolehkan oleh relasi lain.

1.8 Validasi model konseptual lokal dengan transaksi user

Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa model konseptual

mendukung kebutuhan transaksi yang diperlukan bagi view. Dua

pendekatan untuk memastikan model data konseptual mendukung

kebutuhan transaksi, yaitu :

a. Mendeskripsikan transaksi

Memeriksa apakah semua informasi (entitas, relasi, dan atributnya)

yang dibutuhkan oleh setiap transaksi telah disediakan oleh model,

dengan mendokumentasikan sebuah deskripsi dari setiap kebutuhan

transaksi.

b. Menggunakan jalur transaksi

Memvalidasi model data terhadap kebutuhan transaksi yang

melibatkan diagram yang merepresentasikan jalur setiap transaksi

dalam diagram ER.

1.9 Meninjau kembali model data konseptual lokal dengan user

Pada langkah ini, user akan meninjau ulang model data konseptual. Jika

terjadi anomali pada model data, maka harus dilakukan perubahan yang

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

27 

 

mungkin memerlukan pengulangan langkah-langkah sebelumnya. Proses

ini akan terus diulang sampai model data benar-benar menjadi representasi

aktual dari perusahaan.

2.2.4.2 Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Perancangan basis data logikal adalah suatu proses membangun sebuah

model data yang digunakan pada perusahaan berdasarkan sebuah model data

spesifik, tetapi terlepas dari DBMS dan pertimbangan fisik lainnya (Connolly,

2005, p439).

Tujuan perancangan basis data logikal adalah untuk menerjemahkan model

data konseptual menjadi model data logikal dari basis data yang meliputi

perancangan relasi-relasi dan kemudian memvalidasi model tersebut untuk

mengecek apakah sudah terstruktur dengan benar dan mampu mendukung

kebutuhan transaksi (Connolly, 2005, p462).

Langkah 2 : Membangun dan memvalidasi model data logikal

Langkah ini bertujuan untuk membangun model data logikal dari model data

konseptual, yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya, yang

merepresentasikan view tertentu untuk menjamin agar strukturnya benar dan

mendukung kebutuhan transaksi suatu perusahaan. Tahapan-tahapan yang

dilakukan pada langkah kedua adalah :

2.1 Menurunkan relasi untuk model data logikal

Tahap ini bertujuan untuk membuat relasi untuk model data logikal untuk

merepresentasikan entitas, relasi dan atribut yang telah diidentifikasikan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

28 

 

Cara–cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan relasi dari data model

yang ada adalah tipe entitas kuat, tipe entitas lemah, tipe relasi binary one-

to-many (1:*), tipe relasi binary one-to-one (1:1), relasi rekursif one-to-one

(1:1), tipe relasi superclass/subclass, tipe relasi binary many-to-many (*:*),

tipe relasi kompleks, atribut multi-valued.

2.2 Validasi relasi-relasi menggunakan normalisasi

Normalisasi digunakan untuk memastikan relasi dan atribut yang

mendukung kebutuhan dari perusahaan. Juga redudansi data yang minimal

pada relasi untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi. Proses

normalisasi terdiri dari UNF, 1NF, 2NF, 3NF.

2.3 Validasi relasi-relasi terhadap transaksi user

Tujuan pada tahap ini yaitu untuk memvalidasi model data logikal untuk

memastikan bahwa model data mendukung kebutuhan transaksi yang telah

tercantum didalam spesifikasi kebutuhan user. Validasi transaksi seperti ini

sudah dilakukan pada tahap 1.8, namun kembali dilakukan untuk

memeriksa relasi-relasi yang telah dibuat pada langkah sebelumnya juga

mendukung transaksi ini. Juga untuk memastikan tidak terdapat kesalahan

dalam pembuatan relasi-relasi.

2.4 Memeriksa integrity constraint

Integrity constraint adalah batasan-batasan yang harus ditentukan untuk

melindungi basis data agar tetap konsisten (Connolly & Begg, 2005, p474).

Tipe integrity constraint, yaitu :

a. Required data (data/ nilai yang valid)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

29 

 

b. Batasan domain atribut

c. Multiplicity

d. Integritas entitas (entity integrity)

Primary key pada entitas tidak boleh null.

e. Integritas referensial (referential integrity), adalah jika foreign key

berisi sebuah nilai yang nilainya harus menunjukan baris yang ada

pada relasi induknya.

f. General Constraints

2.5 Meninjau Kembali model data logikal dengan user

Tahapan ini memastikan bahwa model data logikal lokal yang terbentuk

merupakan representasi dari perusahaan.

2.6 Menggabungkan model data logikal ke dalam model global (optional step)

Tahapan ini bertujuan untuk menggabungkan model data logical lokal ke

dalam data model single global logical yang mewakili semua user views

dari basis data. Aktivitas dalam tahap ini, yaitu :

a. Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model global

b. Validasi model data logikal global

c. Meninjau kembali model data logikal global dengan user

2.7 Memeriksa perkembangan di masa depan

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan apakah ada perubahan yang

signifikan di masa depan dan untuk memperkirakan apakah model data

logikal bisa mengakomodasi perubahan tersebut.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

30 

 

2.2.4.3 Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design)

Perancangan basis data fisikal adalah proses untuk menghasilkan deskripsi

dari pengimplementasian suatu basis data pada media penyimpanan kedua. Juga

menjelaskan relasi dasar, pengaturan file, dan indeks yang digunakan untuk

mencapai akses data yang efisien, integrity constraint yang terkait, serta ukuran

keamanan (Connolly & Begg, 2005, p496).

Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal global untuk target DBMS

Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan skema basis data relational dari

model data logikal yang dapat diimplementasikan pada DBMS pilihan. Bagian

pertama dari proses ini melibatkan perbandingan informasi yang dikumpulkan

selama perancangan basis data logikal. Sedangkan bagian kedua dari proses ini

menggunakan informasi tersebut untuk menghasilkan desain relasi dasar. Proses

ini memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai fungsionalitas yang

ditawarkan oleh DBMS pilihan.

3.1 Merancang relasi dasar

Menentukan bagaimana mempresentasikan relasi dasar dalam model data

logikal ke dalam DBMS.

3.2 Merancang representasi dari derived data

Menentukan bagaimana mempresentasikan beberapa derived data yang

terdapat dalam model data logikal ke dalam DBMS.

3.3 Merancang general constraints

Perubahan terhadap data dapat dibatasi oleh general constraint yang

mengatur transaksi dalam “dunia nyata”. Perancangan batasan ini

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

31 

 

tergantung pada pemilihan DBMS yang akan digunakan. Beberapa DBMS

menyediakan fasilitas ini, namun ada juga yang tidak menyediakannya,

sehingga untuk menentukan batasan harus dilakukan pada program

aplikasi.

Langkah 4 : Merancang organisasi file dan indeks

Langkah ini bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk

menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang

baik, yaitu dengan cara dimana relasi dan basis data akan dipegang di tempat

penyimpanan akhir sekunder.

4.1 Menganalisa transaksi

Analisa transaksi berfungsi untuk memahami fungsi dari transaksi yang

akan dijalankan pada basis data dan untuk menganalisa transaksi yang

penting.

4.2 Memilih organisasi file

Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap relasi

dasar. Ada lima tipe organisasi file, yaitu heap, hash, indexed sequential

office access method (ISAM), b-tree, dan clusters.

4.3 Memilih indeks

Menentukan apakah dengan menambahkan indeks akan meningkatkan

kinerja dari sistem.

4.4 Memperkirakan disk space yang dibutuhkan

Memperkirakan jumlah dari disk space yang dibutuhkan untuk mendukung

implementasi basis data pada secondary storage.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

32 

 

Langkah 5 : Mendesain user view

Mendesain user view yang telah diidentifikasi selama pengumpulan kebutuhan.

Langkah 6 : Mendesain mekanisme keamanan

Membatasi pengaksesan basis data oleh user yang tidak berhak dan

menspesifikasikan basis data yang dapat diakses oleh user.

Langkah 7 : Mempertimbangkan petunjuk controlled redudancy

Melakukan normalisasi agar dapat meningkatkan kinerja dari sistem dan

menghilangkan redudansi.

Langkah 8 : Memonitor dan memperbaiki sistem operasional

Memonitor sistem operasional dan meningkatkan kinerja dari sistem dengan

memperbaiki desain yang tidak sesuai atau perubahan kebutuhan.

2.2.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung sistem basis data. Pemilihan

dapat dilakukan kapanpun sebelum desain basis data logikal asalkan terdapat

cukup informasi mengenai kebutuhan sistem. Tahap-tahap utama dalam memilih

DBMS:

a. Mendefinisikan terms studi referensi

b. Mendaftar dua atau tiga produk

c. Mengevaluasi produk

d. Merekomendasikan pilihan dan menghasilkan laporan

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

33 

 

2.2.6 Perancangan Aplikasi (Application Design)

Perancangan antarmuka pengguna dan program aplikasi yang menggunakan dan

memproses basis data. Ada 2 aspek dalam perancangan aplikasi, yaitu:

1. Perancangan transaksi (transaction design)

Transaksi adalah sebuah tindakan atau serangkaian tindakan yang dilakukan

oleh pengguna tunggal atau program aplikasi yang mengakses atau

mengubah isi dari basis data. Fungsi dari perancangan transaksi adalah untuk

menetapkan dan mendokumentasikan karakteristik high-level dari suatu

transaksi yang dibutuhkan pada basis data, diantaranya sebagai berikut:

a. Data yang akan digunakan oleh transaksi

b. Karakteristik fungsional dari transaksi

c. Output dari transaksi

d. Kepentingannya bagi pengguna

e. Tingkat pemakaian yang diharapkan

2. Pedoman perancangan antarmuka pengguna (user interface design

guidelines)

Sebelum mengimplementasikan suatu form atau report, sangat penting untuk

merancang layout terlebih dahulu. Beberapa pedoman untuk merancang form

atau report adalah sebagai berikut:

a. Judul yang bermakna

b. Instruksi yang dapat dipahami

c. Pengelompokan logikal dan field yang berurutan

d. Tampilan layout form atau report menarik

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

34 

 

e. Nama field mudah dikenali

f. Terminologi dan penggunaan singkatan yang konsisten

g. Penggunaan warna yang konsisten

h. Ruang dan batasan tempat untuk data-entry terlihat

i. Pergerakan kursor yang mudah

j. Koreksi kesalahan untuk satu karakter atau seluruh field

k. Pesan kesalahan ditampilkan untuk nilai yang tidak dapat diterima

l. Field yang bersifat opsional diberi tanda yang jelas

m. Penjelasan pesan untuk setiap field

n. Pemberian suatu tanda jika proses telah selesai

2.2.7 Pembuatan Prototype (Prototyping)

Prototyping adalah kegiatan membuat model kerja untuk suatu sistem basis data.

Tujuan utama dari pembuatan prototyping adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengidentifikasi apakah fitur dari sistem berjalan dengan baik atau

tidak

b. Untuk memberikan perbaikan-perbaikan atau penambahan fitur baru

c. Untuk klarifikasi kebutuhan pengguna

d. Mengevaluasi kemungkinan dari rancangan sistem tertentu

Dalam membuat prototype, ada dua macem strategi prototyping yang digunakan,

yaitu:

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

35 

 

a. Requirements Prototyping

Requirements prototyping menggunakan prototype untuk menentukan

kebutuhan dari sistem basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu

terpenuhi maka prototype akan dibuang.

b. Evolutionary Prototyping

Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan yang sama dengan

requirement prototyping, perbedaannya yaitu prototype yang digunakan

tidak dibuang melainkan dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem basis

data yang digunakan.

2.2.8 Implementasi (Implementation)

Implementasi merupakan realisasi fisik dari basis data dan rancangan aplikasi.

Implementasi basis data dicapai dengan menggunakan :

a. DDL untuk membuat struktur basis data dan file basis data kosong dan untuk

membuat user view yang diinginkan

b. 3GL atau 4GL untuk membuat program aplikasi. Termasuk basis data

transaksi disertakan yang diimplementasikan dengan menggunakan DML

atau ditambahkan pada bahasa pemrograman.

2.2.9 Loading dan Konversi Data (Loading and Data Conversation)

Pemindahan data yang ada ke dalam basis data baru dan mengkonversi aplikas i

yang ada agar dapat digunakan pada basis data yang baru. Tahapan ini

dibutuhkan ketika sistem basis data baru menggantikan sistem yang lama. DBMS

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

36 

 

biasanya memiliki utilitas yang memanggil ulang file yang sudah ada ke dalam

basis data baru.

2.2.10 Pengujian (Testing)

Pengujian atau testing merupakan proses menjalankan sistem basis data dengan

tujuan untuk menemukan kesalahan. Dengan menggunakan strategi tes yang

direncanakan dan data yang sesungguhnya, pengujian hanya akan menunjukan

jika terdapat kesalahan software. Mendemonstrasikan basis data dan program

aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan.

2.2.11 Perawatan Operasional (Operational Maintenance)

Operational maintenance merupakan proses pengawasan dan pemeliharaan

sistem basis data setelah instalasi. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini

meliputi:

a. Pengawasan kinerja sistem, jika kinerja menurun maka memerlukan

perbaikan atau pengaturan ulang basis data.

b. Pemeliharaan dan pembaharuan sistem basis data (jika dibutuhkan).

Kebutuhan yang baru tergabung ke dalam sistem basis data melalui tahapan

dari siklus sebelumnya.

2.3 Data Modeling

Data modeling adalah teknik untuk mendefinisikan kebutuhan bisnis untuk

basis data. Data modeling kadang-kadang disebut sebagai database modeling

karena model data pada akhirnya diimplementasikan sebagai basis data (Roger

S.Pressman, 2005, p294).

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

37 

 

Ada beberapa notasi untuk data modeling. Model yang sebenarnya sering

disebut hubungan entitas diagram (ERD) karena menggambarkan data didalam

konteks entitas dan hubungan yang digambarkan oleh data.

Entity Relationship Diagram atau biasa kita kenal dengan ERD adalah model

data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks

entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten, 2004, p281).

E-R diagram menggambarkan komponen-komponen dari entitas dan relasi yang

masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh

fakta dari ‘real-world’yang kita tinjau menurut Whitten, Bentley, Dittman (2004,

p282).

Gambar 2.2 Contoh ERD

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

38 

 

Konsep dasar dari semua data model, antara lain (Roger S.Pressman, 2005,

p295):

a. Entitas (entity)

Entity yaitu sebuah kelas dari orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep,

tentang apa yang kita butuhkan untuk menangkap dan menyimpan data. Sebuah

contoh entitas adalah kejadian tunggal dari suatu entitas.

b. Atribut (attribute)

Attribute sebuah properti deskriptif atau karakteristik dari suatu entitas. Jika

entitas adalah tentang dimana kita ingin menyimpan data, maka kita perlu

mengidentifikasi bagian khusus dari data yang ingin kita simpan tentang setiap

instance dari entitas tertentu.

c. Relasi (relationship)

Apakah asosiasi bisnis alami yang ada antara satu atau lebih entitas. Hubungan

dapat mewakili suatu peristiwa yang menghubungkan entitas atau hanya afinitas

yang logis yang ada antara entitas (Roger S. Pressman, 2005, p298).

2.4 Teori Evaluasi Sistem

2.4.1 Integrity constraint

Iso standar SQL menyediakan klausa di CREATE dan ALTER TABLE

pernyataan untuk mendefinisikan batasan integritas yang menangani: data yang

dibutuhkan (required data), batasan domain (domain constraints), integritas

entitas (entity integrity), integritas referensial (referential integrity), dan kendala

umum (general constraints). Required data dapat ditentukan menggunakan klausa

NOT NULL atau dengan menentukan domain menggunakan pernyataan DOMAIN

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

39 

 

CREATE. Primary key harus didefinisikan menggunakan klausa PRIMARY KEY

dan kunci alternatif (ALTERNATE KEYS) menggunakan kombinasi NOT NULL

dan UNIQUE. Foreign keys harus didefinisikan menggunakan klausa FOREIGN

KEY dan memperbarui dan menghapus aturan menggunakan subklausa ON

UPDATE dan ON DELETE. General constraints dapat didefinisikan dengan

menggunakan NOT NULL dan klausa UNIQUE. General constraints juga dapat

dibuat menggunakan pernyataan pernyataan CREATE (Connolly & Begg, 2005,

p194).

Integrity constraints juga berkontribusi mempertahankan sistem basis data yang

aman dengan mencegah data dari menjadi tidak sah dan karenanya memberikan

hasil yang menyesatkan atau tidak benar (Connolly & Begg, 2005, p570).

2.4.2 Database Security

Keamanan basis data adalah mekanisme yang melindungi basis data terhadap

ancaman yang disengaja atau kecelakaan. Keamanan basis data yang bersangkutan

dengan menghindari situasi berikut: pencurian dan penipuan, kehilangan

kerahasiaan, kehilangan privasi, kehilangan integritas, dan hilangnya ketersediaan.

Ukuran keamanan yang berhubungan dengan DBMS pada web: proxy server,

firewall, mencerna pesan algoritma dan tanda tangan digital, sertifikat digital,

kerberros, Secure Socket Layer, dan HTTP Secure, Secure Electronic Transaction

dan Teknologi Secure Transaction, Jawa Security, dan activeX keamanan.

Enkripsi adalah pengkodean data dengan algoritma khusus yang membuat data

tidak terbaca oleh program tanpa kunci dekripsi (Connolly & Begg, 2005, p570).

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

40 

 

2.4.3 Back Up and Recovery

Kontrol Konkurensi adalah proses mengelola operasi simultan basis data tanpa

harus mengganggu satu sama lain. Oleh karena itu Database Kompleks

memungkinkan hilangnya ketergantungan integrity dan konsistensi dari basis data

misalnya loss update problem. Namun, mungkin dua transaksi yang mungkin

sangat benar sendiri, bertolak antar operasi dengan cara ini dapat menghasilkan

hasil yang salah, sehingga mengorbankan integritas dan konsistensi basis data

(Connolly & Begg, 2005, p577).

Sebuah DBMS harus menyediakan fasilitas sebagai berikut untuk membantu

pemulihan sarana (Connolly & Begg, 2005, p609):

a. Sebuah mekanisme cadangan (a backup mechanism), yang membuat salinan

cadangan periodik od basis data

b. Logging fasilitas (logging facilities), yang menjaga jalur dari state saat

transaksi dan perubahan basis data

c. Sebuah fasilitas pos pemeriksaan (a checkpoint facility), yang memungkinkan

update ke basis data yang sedang berlangsung yang akan dibuat permanen

d. Seorang manajer pemulihan (a recovery manager), yang memungkinkan

sistem untuk mengembalikan basis data ke keadaan yang konsisten setelah

kegagalan.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

41 

 

2.5 Teori Khusus

2.5.1 Pengertian Gedung

Gedung adalah bangunan yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan, seperti

perkantoran, pertemuan, peniagaan, pertunjukkan, olahraga, dan sebagainya

(kamus besar bahasa indonesia, 2008, p245).

2.5.2 Pengertian Pengelolaan Gedung

Pengelolaan gedung adalah disiplin ilmu yang datang di bawah naungan

pengelolaan fasilitas. Seorang manajer gedung mengawasi jasa hard dan soft dari

stuktur yang dibangun, memastikan bahwa keamanan, kesehatan dan keselamatan,

juga pemeliharaan struktur yang dibangun berada ditempat ketingkat yang

memadai. Pada dasarnya ada dua tipe pengelola bidang gedung yaitu perumahan

dan komersial. Layanan hard biasanya berhubungan dengan fisik, seperti sistem

alarm kebakaran sedangkan layanan soft seperti menangani kebersihan

(http://en.wikipedia.org/wiki/Building_management).

2.5.3 Internet dan Intranet

2.5.3.1 Internet

Internet adalah sebuah jaringan dari kumpulan jaringan, yang bertukar

informasi tanpa terlihat, dengan menggunakan standarisasi dan protokol yang

terbuka dan tanpa pemilik. Internet merupakan sekumpulan dari banyak jaringan

komputer tunggal yang dimiliki oleh pemerintah, universitas, grup non-profit,

dan perusahaan. Internet juga merupakan sebuah jaringan packet-swicthed yang

menggunakan transmission control protocol / internet protocol (TCP/IP). User

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

42 

 

dapat terkonek ke internet melalui sebuah server LAN, SLIP/PPP, atau melalui

sebuah layanan online(internet service provider).

Internet menyediakan 3 tipe layanan utama : komunikasi, informasi

retrieval, dan layanan web. Layanan komunikasi meliputi electronic mail(email),

usenetnewsgroup, listserv, chatting, telnet, internettelephony, dan internet fax.

Layanan information retrieval meliputi gophers, Archie, WAIS, File transfer

Protocol(FTP), dan Veronica. Sedangkan layanan Web adalah aplikasi perangkat

lunak yang dikirim sebagai layanan melalui internet.(Turban, Rainer, dan Potter,

2003, p230).

2.5.3.2 Intranet

Intranet adalah sebuah jaringan private (private network) yang

menggunakan protokol-protokol internet (TCP/IP), untuk membagi informas i

rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya.

Kadang-kadang istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat,

yakni situs Web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka

sebuah jaringan haruslah memiliki sebuah komponen yang membangun Internet,

yakni protokol internet (protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien

dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP,

POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering

digunakan. Umumnya sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi

pribadi dari jaringan internet”, atau sebagai sebuah versi dari internet yang

dimiliki oleh sebuah organisasi (http://id.wikipedia.org/wiki/Intranet).

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

43 

 

Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003, p222-224), intranet adalah

jaringan private yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol

TCP/IP. Kesimpulannya, intranet adalah internet private atau grup dari segmen

private dari jaringan internet publik, digunakan oleh orang-orang yang diberikan

otorisasi untuk menggunakan jaringan tersebut.

Keamanan intranet merupakan suatu hal yang penting. Perusahaan dapat

mencegah gangguan yang tidak diinginkan dengan berbagai cara. Public key

Security digunakan sebagai perantara otorisasi untuk masuk ke dalam intranet.

Ada dua bagian didalamnya, yaitu enskripsi dan digital certificate. Enkripsi

mengacaukan data yang keluar, sementara digital certificate seperti kartu

identitas elektronik yang memastikan bahwa orang yang mengakses intranet

adalah user yang valid. Cara lain yang digunakan perusahaan untuk melindiungi

intranet adalah menggunakan firewall. Firewall merupakan sebuah alat yang

ditempatkan diantara jaringan internal perusahaan (intranet) dan jaringan

eksternal (internet).

2.5.3.3 Web

World wide web (“WWW”, atau singkatannya web) adalah suatu ruang

informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut uniform resource

identifier (URL). WWW sering dianggap sama dengan Internet secara

keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya.

WWW (world wide web) merupakan kumpulan server web dari seluruh

dunia yang mempunyai kegunaan untuk menyediakan data dan informasi untuk

dapat digunakan bersama. WWW adalah bagian yang paling menarik dari

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

44 

 

Internet. Melalui web, para pengguna dapat mengakses informasi-informasi yang

tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar,suara, video dan animasi.

Kegunaan ini tergolong masih baru dibandingkan surat elektronik,

sebenarnya WWW merupakan kumpulan dokumen yang tersimpan di server

web, dan yang server/peladennya tersebar di lima benua termasuk Indonesia yang

terhubung menjadi satu melalui jaringan Internet. Dokumen-dokumen informas i

ini disimpan atau dibuat dengan format HTML (Hypertext Markup Language).

Suatu halaman dokumen informasi dapat terdiri atas teks yang saling terkait

dengan teks lainnya atau bahkan dengan dokumen lain. Keterkaitan halaman

lewat teks ini disebut pranala. Dokumen infomasi ini tidak hanya terdiri dari teks

tetapi dapat juga berupa gambar, mengandung suara bahkan klip video. Kaitan

antar-dokumen yang seperti itu biasa disebut hypermedia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen

multimedia yang saling berpautan dengan menggunakan tautan hiperteks.

Dengan mengeklik pranala, maka para pengguna bisa berpindah dari satu

dokumen ke dokumen lainnya (http://id.wikipedia.org/wiki/Web).

2.5.3.4 Personal Home Page (PHP)

PHP merupakan gabungan dari beberapa fitur-fitur terbaik dari bahasa

pemrograman yang modern untuk membuat sesuatu yang unik dan pendekatan

untuk membuat web aplikasi yang baru.

PHP adalah singkatan dari personal home page. PHP hypertext

preprocessor, merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server

dan diproses diserver dan kemudian hasilnya dikirim ke klien, tempat pemakai

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 ... · PDF fileMeningkatkan cadangan dan pemulihan ... c. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin ... Analisis dan pengumpulan

45 

 

browser. PHP dirancang untuk membentuk suatu tampilan berdasarkan

permintaan terkini (Kadir, 2003, p2).

2.5.3.5 MySQL

MySQL adalah relational database management system (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL(General Public License),

dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL

sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data sejak

lama, yaitu MySQL(structured query language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan perngoperasian

data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kendala suatu sistem basis data

(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses

perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program

aplikasinya. Sebagai server basis data, MySQL dapat dikatakan lebih unggul

dibandingkan server basis data lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh

kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase.