bab ii landasan teori 2.1 laser 2.1.1 pengertian laserlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab...
TRANSCRIPT
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Laser
2.1.1 Pengertian Laser
Menurut Goldberg (2013), Albert Einstein pada tahun 1917
yang mempublikasikan formula dan konsep teori untuk membangun
laser yang di sebut dengan “the quantum theory of radiation”. Dalam
bukunya, Albert Einstein menjelaskan interaksi atom dan molekul
dengan energi elektromagnetik dalam hal penyerapan spontan dan
emisi. Dengan mengaplikasikan prinsip thermodynamics, Albert
Einstein menyimpulkan bahwa stimulasi energi merupakan hal yang
dapat dilakukan.
Pada tahun 1959 Drs. Charles H. Townes dan Arthur L.
Schawlow mengembangkan sebuah instrumen yang dikenal dengan
MASER (microwave amplification through the stimulated emission of
radiation). Pada tahun 1960, laser pertama atau disebut dengan ruby
laser dioperasikan oleh Dr. Theodore H. Maiman.
13
2.1.2 Penggunaan Laser untuk Wajah
Menurut DiBernardo & Pozner(2009),penggunaan laser pada
wajah di mulai pada tahun 1990 dimana carbon dioxide (CO2)
diperkenalkan dan dimanfaatkan untuk me-resurfacing kulit dan
dalamwaktu singkat menggantikan microdermabrasiondan chemical
peel untuk pengobatan dan pemulihan pada rusaknya kulit akibat sinar
matahari, kerut, dan parut.
Awalnya teknologi ini digunakan untuk tujuan menghancurkan
semua jaringan dan sebagai alat operasi dan mengakibatkan parut.
Laser CO2 menggunakan panjang gelombang sebesar 10.600
nanometer, dimana gelombang ini diserap oleh air dan dihamburkan
dalam jarak yang sangat pendek dari jaringan.
Modifikasi sistem CO2 awalnya digunakan untuk mengurangi
komplikasi dari skin resurfacing. Salah satunya adalah dengan
menggunakan short pulse, very high energy laser beam. Short pulse
menghancurkan jaringan menjadi butiran air dan uap untuk
mengurangi panas yang dihasilkan.
Menurut Papel, et al. (2008), teknologi yang sering digunakan
dalam perawatanlaser adalah Nonablative Rejuvenation. Teknologi
Nonablative Rejuvenation mengacu pada kemampuan laser untuk
secara selektif membuat thermal injury pada underlying dermisdengan
14
efek yang seminimal mungkin pada jaringan epidermis. Jenis mesin
dari teknologi Nonablative Rejuvenation antara lain:
a. 532 nanometer Laser Resurfacing
Merupakan teknologi nonablative laser dengan
frequency-doubled yang memberikan hasil optimal dimana
mampu meminimalisir erythema (kulit menjadi merah akibat
treatment laser) dalam waktu 24 jam. Teknologi ini juga
dinilai mampu meminimalisir rasa sakit.
b. 1320 nanometer Nd:YAG Laser
1320 nanometer merupakan panjang gelombang yang
dinilai potensial dalam mengatasi masalah kulit seperti keriput.
Teknologi ini menggunakan cryogen untuk melindungi kulit
dari panas yang dihasilkan. Pada pengembangan lanjut,
teknologi ini juga dilengkapi dengan sensor panas yang mampu
mendeteksi suhu kulit sehingga mengurangi efek samping
seperti parut.
c. 1450 nanometer Diode Laser
Laser dengan panjang gelombang 1450 nanometer
memiliki kemampuan penetrasi ke kulit dengan sangat baik
dan mampu diserap oleh air. Smootbeam menggabungkan
panjang gelombang ini dengan cryogen untuk melindungi kulit.
Studi menunjukkan, dengan menggunakan teknologi ini
mampu mengurangi keriput yang ada pada kulit.
15
d. Fraxel
Fraxel Laser atau disebut dengan fractional
photothermolysis menggunakan metode yang berbeda dengan
nonablative treatment. Laser jenis ini mengeluarkan panjang
gelombang 1500 nanometer yang dapat dengan mudah diserap
oleh air. Laser ini menghasilkan ratusan microthermal zones.
Zona tadi dikelilingi oleh jaringan sehat yang memungkinkan
penyembuhan jaringan secara cepat dalam waktu 24 jam.
e. Intense Pulsed Light (IPL)
IPL adalah sebuah sumber cahaya non-laser yang
mengeluarkan radiasi gelombang elektromagnetik lebar secara
terus menerus dengan panjang gelombang 500 nanometer
sampai 1200 nanometer. Dengan cutoff filter, panjang
gelombang yang lebih pendek pun dapat dihasilkan. IPL sangat
efektif untuk mengobati small vessels vascular, dan warna
kulit yang tidak teratur.
2.2 Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Laser Wajah
2.2.1 Keuntungan Mengunakan Laser Wajah
Menurut DiBernardo & Pozner (2009) dan Papel, et al., (2008),
keuntungan dari penggunaan laser antara lain:
a. Mengurangi warna kemerahan pada kulit.
16
b. Efektif mengurangi dan menghilangkan bercak hitam pada
kulit. Bercak hitam dapat disebabkan oleh paparan sinar
matahari secara langsung atau yang bersifat genetik.
c. Mengurangi parut dan bopeng. Walau membutuhkan waktu
yang lama namun laser dinilai efektif dalam mengatasi
masalah parut dan bopeng yang disebabkan oleh jerawat dan
cedera.
d. Pada jenis laser yang berbeda juga mampu menghilangkan
rambut secara permanen.
e. Mengurangi spider vein atau pembuluh darah kasat mata yang
tampak di muka. Spider vein dapat diakibatkan dari genetik
maupun pemakaian krim steroid dengan jangka waktu yang
lama.
f. Secara umum, laser dapat mengatasi masalah kulit seperti
keriput, warna kulit tidak rata, bercak hitam, bekas jerawat
dan melasma.
2.2.2 Kerugian Menggunakan Laser Wajah
Menurut DiBernardo & Pozner (2009) dan Papel, et al., (2008),
laser juga memiliki efek samping, antara lain:
a. Pada penggunaan IPL (intense pulse light) secara berlebihan
dapat membuat kulit menjadi kemerahan dan semakin tipis.
17
b. Kulit biasanya akanmengalami kemerahan setelah melakukan
treatment sehingga pasien harus sebisa mungkin menghindari
sinar matahari secara langsung. Proses penyembuhan ini
membutuhkan waktu 1 hari.
c. Menurut Goldberg(2013), menimbulkan rasa sakit saat sinar
laser ditembakkan pada kulit. Sehingga dibutuhkan proses
anestesi sebelum proses treatment laser dilakukan.
2.3 Business Model Canvas
Menurut Osterwalder & Pigneur (2012), Business Model Canvas
merupakan sebuah template yang digunakan untuk mengembangkan sebuah
modelbisnis baru maupun yang sudah ada. Busines Modelmenggambarkan
alasan tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan
menangkap nilai. Dalam Business Model Canvas terdiri dari 9 building
Blocks, antara lain:
a. Customer Segments
Customer segments building block menggambarkan perbedaan
sekelompok orang dan organisasi yang menjadi sasaran suatu
perusahaan. Untuk memuaskan customer, perusahaan dapat
mengelompokkan customer ke dalam segmentertentu yang sesuai
dengan kebutuhan, sifat dan atribut lain yang sama. Setelah
mengelompokkan customer, perusahaan harus membuat keputusan
18
mengenai segmen apa yang akan mereka ambil atau tinggalkan.
Segmen customer antara lain terdiri darimass market, Niche market,
segemented, diversified, dan multi-sided platforms.
b. Value Propositions
Value Proposition building block menggambarkan kumpulan
dari produk dan jasa yang memberikan nilai bagi segmen customer
tertentu. Value proposition adalah alasan mengapa customer lebih
memilih perusahaan satu dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Masing-masing value proposition memiliki kumpulan produk dan jasa
yang memenuhi permintaan dari segmen customer tertentu. Beberapa
value proposition bersifat inovatif dan sebagian menawarkan hal yang
sama namun menambahkan fitur dan atribut baru. Value proposition
antara lain, newness, performance, customization, design, brand,
price.
c. Channels
Channels building block menggambarkan bagaimana
perusahaan mengkomunikasikan dan menggapai value proposition
mereka kepada segmen customernya. Channels adalah customer touch
point yang memainkan peran penting dalam customer experience.
Fungsi dari channels antara lain menaikkan kesadaran mengenai
perusahaan, memungkinkan customer untuk membeli produk maupun
jasa, mengantarkan nilai ke customer, dan menyediakan bantuan
kepada customer setelah mereka melakukan pembelian.
19
d. Customer Relationship
Customer relationship building block menggambarkan tipe-
tipe hubungan yang perusahaan bina terhadap segmen customer
mereka. Perusahaan diharuskan mengklarifikasi jenis hubungan yang
akan dibina dengan customer. Membina hubungan dengan customer
dapat dilakukan dengan cara menyediakan personal assistance, self-
services, automated services, dancommunities.
e. Revenue Streams
Revenue streams building blockmenampilkan kas yang
perusahaan hasilkan dari customer. Tiap revenue streams memiliki
mekanisme harga yang berbeda-beda, seperti harga tetap, tawar-
menawar, lelang, dan volume dependent. Cara yang dilakukan
perusahaan antara lain penjualan aset, biaya penggunaan, biaya
berlangganan, lending, renting, leasing, dan lisensi.
f. Key Resources
Key resources building block menjelaskan aset-aset penting
yang dibutuhkan agar business model suatu perusahaan berjalan.
Setiap business model membutuhkan sumber daya. Sumber daya ini
memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan dan mengantarkan
value position, mencapai pasar, memelihara hubungan dengan
customer serta menghasilkan keuntungan. Sumber daya dapat berupa
fisik, finansial, intelektual, atau manusia.
20
g. Key Activities
Key activities building block menjelaskan kegiatan yang harus
perusahaan lakukan agar business model dapat berjalan. Fungsi dari
key activities sama dengan key resources yaitu memungkinkan
perusahaan untuk menghasilkan dan mengantarkan value position,
mencapai pasar, memelihara hubungan dengan customer serta
menghasilkan keuntungan.
h. Key Partnership
Key partnerships building block menjelaskan jaringan mitra
dan pemasok yang membuat business model berjalan. Perusahaan
menjalin kemitraan karena berbagai alasan dan menjadi landasan
banyak model bisnis. Perusahaan menciptakan aliansi untuk
mengoptimalkan model bisnis mereka, mengurangi risiko, atau
memperoleh sumber daya.
i. Cost Structure
Cost structure menjelaskan semua biaya yang dikeluarkan
untuk mengoperasikan model bisnis.
21
2.4 Analisis TOWS
Gambar 2.1 TOWS Analysis Matrix
(Sumber: Koontz & Weihrich, 2009)
Menurut Koontz & Weihrich (2009), TOWS analysis merupakan salah
satu alat untuk menganalisis bisnis baru dari sisi eksternal (threats dan
opportunities) dan sisi internal (strengths dan weakness). TOWS analysis
terdiri dari empat kotak, yaitu SO Strategy, WO Strategy, ST Strategy, dan
WT Strategy. Penjelasan mengenai empat strategi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. SO Strategy
SO Strategy menggunakan kekuatan dari sebuah
perusahaan untuk mengambil peluang yang paling diinginkan.
Apabila perusahaan ini memiliki kelemahan ataupun ancaman,
22
maka perusahaan ini akan berupaya untuk mengatasinya dan
berfokus pada kesempatan yang ada.
b. WO Strategy
WO Strategy digunakan untuk berupaya meminimalkan
kelemahan dan memaksimalkan perluang yang ada. Misalkan
sebuah perusahaan memiliki kelemahan yang pada karyawan
(internal), maka karyawan tersebut dikirim keluar agar dapat
belajar dengan asumsi akan mendapatkan peluang (eksternal)
untuk memperoleh keuntungan.
c. ST Strategy
ST Strategy digunakan berdasarkan kekuatan yang
dimiliki perusahan dalam menghadapi ancaman yang ada. Hal
ini dilakukan dengan cara memaksimalkan cara yang sudah ada
dan meminimalkan cara yang akan datang, misalkan teknologi,
teknik pemasaran, ataupun keuangan yang sudah ada untuk
melawan ancaman teknik baru dari pesaing.
d. WT Strategy
WT Strategy bertujuan untuk mengurangi kelemahan
dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Salah satu
cara untuk melakukan WT Strategy adalah melalui joint
venture, menahan diri, ataupun likudasi.
23
2.5 Porter’s Five Forces (Porter)
Menurut Porter, M.E (2008), terdapat lima komponen utama dalam
Porter’s Five Forces, yaitu:
a. Threat of new entry
Adanya threat of new entry, tentunya persaingan semakin ketat
dan keinginan untuk meningkatkan marketshare semakin besar dengan
cara menekan harga, cost, maupun investasi sehingga dapat bersaing
dengan yang lainnya.
Masuknya ancaman baru ini hadir karena adanya tingkat entry
barrier yang rendah. Oleh karena itu, ketika threat of new entry tinggi,
maka perusahaan yang ada harus menekan harga dan meningkatkan
investasi.
b. The power of supplier
Supplier yang kuat tentunya memiliki nilai tersendri untuk
produk atau jasa yang ditawarkan olehnya. Harga produk akan
cenderung tinggi karena customer sangat ketergantungan kepada
supplier yang seperti ini.
Supplier dapat dikatakan kuat apabila memiliki produk yang
unik dan berbeda dari supplier lainnya. Selain itu, tidak adanya produk
pengganti juga menjadi faktor bahwa supplier dikatakan kuat.
24
c. The power of buyers
Customer dapat dikatakan kuat apabila customer yang
menuntut kualitas yang baik dengan membuat harga produk atau jasa
menjadi serendah-rendahnya. Seorang customer yang memiliki tingkat
negosiasi tinggi adalah customer yang cenderung kuat.
Faktor yang membuat seorang customer memiliki posisi yang
kuat antara lain sedikitnya pembeli untuk produk atau jasa yang
ditawarkan, kuantitas produk yang akan dibeli jumlahnya besar,
produk atau jasa yang ditawarkan bersifat umum, banyaknya supplier
lain yang memiliki produk sama.
d. The threat of subtitutes
Kriteria dari sebuah produk pengganti adalah produk atau jasa
yang memiliki fungsi yang sama walaupun memiliki bentuk yang
berbeda. Contoh sederhananya adalah nasi yang dapat digantikan
dengan jagung sebagai penyedia karbohidrat. Sebuah produk yang
ingin bertahan dari penggantinya harus membuat perbedaan yang
cukup jauh baik dari sisi performa maupun marketing-nya.
Ancaman produk pengganti ini dikatakan tinggi apabila
menawarkan perbandingan price per performance yang menarik
maupun biaya untuk beralih ke produk pengganti tersebut rendah.
e. Rivalry Among Existing Competitors
Bersaing dengan kompetitor tentunya menjadi tantangan
tersendiri bagi suatu perusahaan. Persaingan ini dapat dilihat dari
25
pemotongan harga, pengenalan produk baru, iklan, dan peningkatan
dari sisi service.
Rivalry among existing competitorsdisebut tinggi apabila
jumlah kompetitor banyak, perkembangan industri yang lambat, dan
exit barriers yang tinggi.
2.6 Blue Ocean Strategy
Menurut Thompson, A., et al. (2014), Blue Ocean Strategy merupakan
suatu usaha menciptakan sebuah industri atau sebuah pasar khusus yang baru
untuk mendapatkan sebuah demand yang baru.
2.7 Marketing Mix (7P)
Menurut Bygrave & Zacharakis (2014), Marketing Mix adalah Strategi
Marketing yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut
Blythe (2009), terdiri dari empat element untuk produk dan tiga element
tambahan untuk bidang jasa. Tujuh element atau yang lebih dikenal dengan
7P tersebut antara lain adalah :
a. Product
Dalam Marketing Mix, pengertian dari Product adalah
sekumpulan benda yang ditawarkan oleh penjual dan memiliki
keuntungan bagi customer yang menerima benda tersebut.
26
b. Price
Price dalam Marketing Mix adalah biaya yang harus ditebus
oleh customer agar customer tersebut dapat memiliki produk atau jasa
yang diberikan oleh penjual atau perusahaan. Namun Price ini bukan
hanya biaya yang dikelurkan ketika membeli produk atau jasa tersebut,
namun juga biaya-biaya lain seperti, usaha customer untuk
mendapatkan produk atau jasa tersebut, biaya membawanya ke rumah,
biaya untuk mempelajari penggunaan produk tersebut dan segala biaya
yang dikeluarkan agar pengguna bisa menggunakan produk atau jasa
tersebut.
c. Place
Place adalah tempat dimana penjual dan pembeli bertemu dan
melakukan keigatan jual beli. Namun Place di sini tidak hanya
terbatas pada lokasi tertentu misalnya di Mall atau toko. Place juga
dapat berupa katalog, website, dan Call Centre.
d. Promotion
Promotion adalah media komunikasi dimana penjual
menawarkan produk atau jasanya kepada customer yang potensial dan
membujuk mereka untuk kepentingan perusahaan. Promotion
memiliki empat elemen yaitu Advertising, Public Relation, Sales
Promotion, dan Personal Selling.
27
e. People
People merupakan element Marketing Mix di bidang jasa.
Dalam bidang jasa People biasanya merupakan produk. Disebut
demikian karena biasanya yang dibeli oleh customer adalah
kemampuan dari orang yang memberikan jasa ke customer.
f. Process
Process adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan agar customer dapat menerima jasa yang ditawarkan.
Process sangat penting dalam bidang jasa, sehingga Process dapat
diaplikasikan kedalam marketing.
g. Physical Evidence
Physical Evidence adalah bukti bahwa telah terjadi kegiatan
jual beli antara penjual dan customer yang berupa jasa. Dalam bidang
produk, produk tersebutlah bukti atau Physical Evidence. Namun
dalam bidang jasa, Physical Evidence tidak jelas karena tidak ada yang
bentuk fisik dari yang diperjualbelikan. Dalam jasa, Physical Evidence
diukur dari kepuasaan customer terhadap jasa yang telah diberikan
oleh perusahaan.
2.8 Segmenting, Targeting, and Positioning
Menurut Bygrave & Zacharakis (2014), Segmenting, Targeting, dan
Positioning atau STP adalah suatu langkah dalam marketing untuk
28
menentukan calon customer potensial dan tepat. Calon Customer ini nantinya
akan merupakan target utama dari penjualan produk dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan.
2.8.1 Segmenting
Dalam proses Segmenting, Customer dan Pasar akan
digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kriteria tertentu.
2.8.1.1 Market Segmenting
MarketSegmenting adalah proses Segmenting pasar
yang membagi pasar menjadi beberapa kelompok. Menurut
Kotler & Keller (2012), Market Segmenting dibagi menjadi
lima level yaitu :
a. Mass Marketing
Mass Marketing adalah titik utama dalam
Segmentingberdasarkan pasar. Yang termasuk dalam
MassMarketing perusahaan yang melakukan produksi,
distribusi dan promosi secara massal untuk sebuah produk.
b. Segmented Marketing
Segmented Marketing membagi customer
berdasarkan keinginan dan kebutuhan mereka. Dalam
proses marketing ini, customer yang memiliki keinginan
dan kebutuhan yang sama atau mirip dikelompokkan.
29
Dengan mengelompokan customer berdasarkan kebutuhan
dan keinginan yang mirip.
c. Niche Marketing
Dalam Niche Marketing, pembagian dalam
Segment Marketing dibagi kembali. Pembagian tersebut
akan menciptakan sebuah subsegment. Subsegment ini
memiliki customer yang lebih sedikit dan memiliki ciri
khas tertentu. Ciri khas inilah yang menjadi keunggulan
dari perusahaan tersebut.
d. Local Marketing
Dalam Local Marketing pembagian customer
berdasarkan beberapa area tertentu. Aktifitas Marketing
dari Local Marketing berkutat di sekitar bagaimana
menjangkau customer sedekat mungkin dengan produk
atau jasa suatu perusahaan.
e. Individual Marketing
Aktifitas utama dari Individual Marketing adalah
menawarkan suatu produk atau jasa yang lebih individu.
Dengan kata lain, perusahaan menawarkan produk atau jasa
yang sesuai dengan keinginan customer. Aktifitas
Marketing ini tidak dapat dilakukan oleh semua perusahaan
karena proses Marketing memiliki kompleksitas yang
30
tinggi, dimana setiap individu memiliki keinginan yang
berbeda satu dengan yang lain.
2.8.1.2 Consumer Markets Segmenting
Consumer Markets Segmenting dibagi menjadi empat
kategori yaitu berdasarkan geografis, demografis, psikografis
dan perilaku.
a. Geographic Segmentation
Geographic Segmentation adalah segmentasi
dengan membagi customer berdasarkan letak geografiknya.
Daerah geografik yang dimaksud adalah seperti kota,
provinsi ataupun Negara.
b. Demographi cSegmentation
Demographic Segmentation adalah segmentasi
dengan membagi customer berdasarkan variable-variabel
tertentu, seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan,
agama, kelas sosial dan pendidikan.
c. Psychographic Segmentation
Psychographic Segmentation adalah segmentasi
dengan membagi customer berdasarkan keadaan psikologi
dari customer. Dalam suatu demografik sangat mungkin
31
anggotanya memiliki keadaan psikologi yang berbeda-beda
satu sama lain.
d. BehavioralSegmentation
Behavioral Segmentation adalah segmentasi
dengan membagi customer berdasarkan pengetahuan,
kelakuan, kegunaan dan tanggapan akan produk yang akan
ditawarkan.
2.8.1.3 Business Markets Segmenting
Business Markets Segment adalah segmentasi market
bisnis berdasarkan variable-variabel tertentu. Variabel-variabel
tersebut beberapa sama seperti Consumer Markets. Variabel-
variabelnya antara lain adalah Demographic, Operation
Variables, Purchasing Apporaches, Situational Factors dan
Personal Characeristics.
2.8.2 Targeting
Setelah membagi-bagi pasar menjadi beberapa kategori,
aktifitas yang perlu dilakukan berikutnya adalah menentukan segmen
atau kategori mana yang akan perusahaan tuju sebagai customer
utama. Menurut Kotler & Keller (2012), terdapat lima buah pola
32
dalam menentukan target pasar. Pola tersebut antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Single Segment Concentration
Dalam Single Segment Concentration perusahaan hanya
menyasar satu buah segmen. Segala proses aktifitas bisnisnya
seperti operasi, distribusi dan promosi hanya berkutat di segmen
tersebut saja. Namun dengan hanya menyasar satu segmen maka
akan ada saatnya segmen tersebut berada dalam masa suram.
Selain itu adanya pesaing juga akan memperlemah perusahaan
tersebut.
b. Selective Specialization
Dalam Selective Specialization, perusahaan akan
memilih-milih segmen mana yang menarik dan tepat bagi
perusahaan. Ada kemungkinan antara satu segmen dengan yang
lain tidak saling berhubungan, namun yang penting adalah bahwa
segmen tersebut menghasilkan banyak uang bagi perusahaan.
c. Product Specialization
Dalam Product Specialization, perusahaan akan membuat
satu produk yang dapat dijual kepada beberapa pasar. Kekurangan
dari target market dengan pola ini adalah perkembangan teknologi
yang akan membuat produk milik perusahaan akan ketinggalan
dibandingkan pesaing.
33
d. Market Specialization
Dalam Market Specialization, perusahaan akan membuat
banyak produk untuk satu pasar saja. Dengan kata lain, perusahaan
akan menyediakan segala produk yang dibutuhkan oleh customer.
Kelemahan dari pola ini adalah ketika customer mengurangi
pengeluarannya untuk membeli produk perusahaan.
e. Full Market Coverage
Dalam Full Market Coverage, Perusahaan akan
menyediakan banyak produk untuk melayani kebutuhan segala
jenis customer. Untuk dapat melakukan pola Targeting ini
dibutuhkan perusahaan yang besar, agar dapat menutupi segala
kegiatan operasi, distribusi, dan promosi.
2.8.3 Positioning
Positioning adalah langkah berikutnya setelah menentukan
target market. Positioning adalah aktifitas untuk menempatkan brand
atau merek perusahaan dalam pikiran customer yang menjadi target
dari produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini bertujuan untuk
memaksimalkan tingkat keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
34
2.9 Definisi Laporan Keuangan
Menurut Kimmel, et al.(2011), laporan keuangan adalah informasi
yang memuat tentang assets, liabilities, expenses dan revenues yang disusun
dalam bentuk balance sheet (Neraca keuangan), income statement (laporan
laba rugi), Retained Earnings, dan cash flows (arus kas). Tujuan dibuatnya
laporan keuangan adalah:
a. Untuk menunjukkan apa yang perusahaan miliki dan kewajiban
perusahaan
b. Untuk menunjukkan seberapa sukses perusahaan anda berdasarkan
pendapatan dan bebannya.
c. Untuk menunjukkan pendistribusian uang dari hasil keuntungan.
d. Untuk menunjukkan dari mana perusahaan mendapatkan uang dan
tujuan penggunaan uang tersebut.
2.9.1 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang indikasi
apakah kegiatan operasi suatu perusahaan berjalan dengan baik pada
suatu periode tertentu. Para pengguna laporan keuangan sangat tertarik
pada laporan laba rugi. Hal ini disebabkan karena laporan laba rugi
akan menyajikan informasi yang berguna untuk prediksi pendapatan
perusahaan di masa yang akan datang.
35
2.9.2 Laporan Neraca
Dalam laporan neraca, yang ditunjukkan adalah laporan
mengenai asset dan hak-hak kreditor serta pemilik perusahaan. Hak-
hak kreditor disebut Liabilities dan hak pemilik disebut sebagai
Stockholders’ Equity.
2.9.3 Laporan Arus Kas
Dalam lporan arus kas, ditunjukkan bagaiaman perusahaan
memperoleh uang dan apa saja yang dibayarkan pada periode tertentu.
Dalam laporan arus kas terdapat tiga aktifitas yaitu Operating,
Investing, dan Financing. Laporan arus kas penting karena membantu
investor dan kreditor untuk memantau keadaan keuangan perusahaan.
2.9.4 Return On Investment
Menurut Titman, et al. (2011), Return of Infestment (ROI)
adalah hasil dari Net Profit Margin dan Total Asset Turnover Ratio.
Dengan kata lain ROI adalah rasio uang yang didapatkan pada suatu
investasi.
36
2.9.5 Payback
Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan uang yang telah digunakan dalam suatu investasi.
Dalam Payback Period, nilai waktu uang tidak berlaku.
2.9.6 Break-EvenPoint
Break-Event Point (BEP) adalah kondisi dimana selisih dari
jumlah pendapatan dan biaya sama dengan nol. Pada titik atau keadaan
ini tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian yang diterima oleh
penjual.
2.9.7 Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate ketika nilai
dari Net Present Value sama dengan nol. Fungsi IRR adalah untuk
menentukan apakah sebuah investasi harus dijalankan atau tidak.
2.9.8 Net Present Value
Net Present Value (NPV) adalah selisih dari nilai uang
sekarang yang dikeluarkan dan nilai uang sekarang yang diterima.
Dengan kata lain NPV adalah perkiraan nilai arus kas di masa depan
yang setelah disesuaikan dengan nilainya pada saat ini.
37
2.10 Hasil Rekap Kuesioner
Berikut adalah hasil rekapitulasi kuisioner yang disebar baik offline
dan online. Kusioner terdiri dari 4 halaman dimana setiap jawaban yang
dipilih oleh responden menjadi dasar dalam pembuatan 9 building blocks.
a. Halaman pertama
Pada halaman pertama terdiri dari beberapa pertanyaan antara lain:
Pertanyaan 1
Berapa usia anda ?
a. Kurang dari 17 tahun
b. 17 - 24 tahun
c. 25 - 45 tahun
d. Di atas 45 tahun
Gambar 2.2 Grafik Usia Responden
0
83
17
00
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
38
Pertanyaan 2
Apa pekerjaan anda ?
a. Pelajar/Mahasiswa
b. Karyawan
c. Wiraswasta
d. Other
Gambar 2.3 Grafik Pekerjaan Responden
Pertanyaan 3
Berapa penghasilan anda sebulan ?
a. Kurang dari Rp 5.000.000
b. Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000
c. Rp 10.000.001 - Rp 20.000.000
d. Di atas Rp 20.000.000
26
52
19
3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
39
Gambar 2.4 Grafik Penghasilan Responden
Pertanyaan 4
Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Gambar 2.5 Grafik Jenis Kelamin Responden
50
36
59
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
26
74
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B
40
Pertanyaan 5
Seberapa sering Anda melakukan perawatan wajah di
klinik/dokter?
a. Tidak pernah namun tertarik untuk melakukan perawatan – Ke
Halaman 3
b. Hanya 1 kali dalam 3 bulan – Ke halaman 2
c. Lebih dari 1 kali dalam 3 bulan – Ke Halaman 2
d. Tidak pernah dan tidak tertarik untuk melakukan perawatan -
Ke halaman 4
Gambar 2.6 Grafik Frekuensi Kunjungan Dokter / Klinik
Pertanyaan 6
Apakah anda pernah melakukan perawatan laser di dokter/klinik ?
a. Pernah
b. Tidak pernah namun tertarik untuk melakukan perawatan
c. Tidak pernah dan tidak tertarik untuk melakukan perawatan
28
38
1915
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
41
Gambar 2.7 Grafik Perawatan Laser Responden
b. Halaman kedua
Pertanyaan 1
Berapa biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk perawatan wajah di
klinik/dokter dalam satu kali kunjungan?
a. Kurang dari Rp 1.000.000,-
b. Rp 1.000.000 - Rp 1.999.999
c. Rp 2.000.000 - Rp 3.999.999
d. Lebih dari sama dengan Rp 4.000.000
24
3640
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C
42
Gambar 2.8 Grafik Pengeluaran Biaya Perawatan Responden
Pertanyaan 2
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk perawatan wajah di
klinik/dokter dalam satu kali kunjungan?
a. Kurang dari 0,5 jam
b. 0,5 jam - 1 jam
c. 1 jam - 2 jam
d. Lebih dari 2 jam
36
17
40
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
2
21 24
10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
43
Gambar 2.9 Grafik Lama Kunjungan Responden
Pertanyaan 3
Pada hari apa biasanya Anda melakukan perawatan wajah?
a. Senin-Kamis
b. Jumat
c. Sabtu-Minggu
d. Hari Libur Nasional
Gambar 2.10 Grafik Hari Kunjungan Responden
c. Halaman ketiga
Pertanyaan 1
Berapa biaya maksimum yang rela Anda keluarkan untuk sekali
melakukan perawatan wajah di klinik/dokter?
a. Kurang dari Rp 1.000.000,-
b. Rp 1.000.000 - Rp. 1.999.999
18
6
34
2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
44
c. Rp 2.000.000 - Rp. 3.999.999
d. Lebih dari sama dengan Rp 4.000.000
Gambar 2.11Grafik Biaya Maksimum Perawatan Responden
d. Halaman Keempat
Pertanyaan 1
Menurut Anda, faktor apa saja yang membuat customer malas
melakukan perawatan wajah di klinik/dokter?
a. Harus antri dan menunggu
b. Waktu perawatan yang lama
c. Biaya yang mahal
d. Tempatnya jauh
e. Tidak punya waktu
f. Harus buat janji terlebih dahulu
g. Other
20
71 0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D
45
Gambar 2.12 Grafik Faktor Hambatan ke Dokter / Klinik
Pertanyaan 2
Mall apa saja yang sering Anda kunjungi di Jakarta dan
sekitarnya?
a. Grand Indonesia
b. Plaza Indonesia
c. Taman Anggrek
d. Central Park
e. Citra Land
f. Emporium
g. Pluit Village
h. Bay Walk
i. Gandaria City
j. Pacific Place
k. Senayan City
44
20
62
20
31
21
6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D E F G
46
l. Plaza Senayan
m. Mall Kelapa Gading
n. Mall of Indonesia
o. Mall @ Alam Sutera
p. Living World
q. Summarecon Mall Serpong
r. Puri Indah Mall
s. Pondok Indah Mall
t. Other
Gambar 2.13Grafik Mall yang Sering Dikunjungi Responden
39
26
52
66
17
10 10 9 10 12
29
14 15
58 8
1812 12
9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T