bab ii landasan teori 2.1 kegiatan aplikasi...

22
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data (Inventarisasi Data Pribadi) Dalam buku pedoman PLPG BK (2009), disebutkan bahwa aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik test maupun non test. Himpunan data yaitu, kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. Pemahaman individu didasarkan pada adanya keterangan yang akurat dan terpercaya. Data pribadi yang tidak akurat dapat menimbulkan pemahaman yang keliru. Data yang demikian itu, jika disertai dengan pengamatan yang keliru oleh pihak individu yang bersangkutan terhadap data itu, dapat menyesatkan guru BK. Karena itulah untuk kepentingan bimbingan dan konseling diperlukan data atau informasi atau keterangan yang tepat tentang konseli. Keterangan atau informasi atau data yang lengkap dan menyeluruh tentang pribadi konseli inilah yang biasanya disebut sebagai data pribadi. Jadi yang dimaksudkan dengan inventarisasi data pribadi adalah kegiatan atau usaha pengumpulan data mengenai konseli secara utuh dan menyeluruh baik fisik maupun psikis.

Upload: doquynh

Post on 31-Jan-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kegiatan Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data (Inventarisasi Data

Pribadi)

Dalam buku pedoman PLPG BK (2009), disebutkan bahwa aplikasi

Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik

dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik test maupun

non test. Himpunan data yaitu, kegiatan menghimpun data yang relevan

dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara

berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

Pemahaman individu didasarkan pada adanya keterangan yang akurat

dan terpercaya. Data pribadi yang tidak akurat dapat menimbulkan

pemahaman yang keliru. Data yang demikian itu, jika disertai dengan

pengamatan yang keliru oleh pihak individu yang bersangkutan terhadap data

itu, dapat menyesatkan guru BK. Karena itulah untuk kepentingan bimbingan

dan konseling diperlukan data atau informasi atau keterangan yang tepat

tentang konseli. Keterangan atau informasi atau data yang lengkap dan

menyeluruh tentang pribadi konseli inilah yang biasanya disebut sebagai data

pribadi. Jadi yang dimaksudkan dengan inventarisasi data pribadi adalah

kegiatan atau usaha pengumpulan data mengenai konseli secara utuh dan

menyeluruh baik fisik maupun psikis.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

8

Kegiatan inventarisasi data pribadi ini diperlukan bukan hanya dalam

rangkaian konselor memahami konseli dan konseli memahami dirinya

sendiri, tetapi dengan terhimpunnya data pribadi dapat pula dipakai untuk

mengidentifikasi masalah-masalah beserta faktor-faktor penyebabnya.

Kemudian data tersebut, dapat juga dipergunakan untuk mempertimbangkan

alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapi konseli. Perlu diingat

bahwa data yang berhasil dikumpulkan tidak dimaksudkan hanya disimpan di

dalam almari saja sebagai dokumen (himpunan data), karena memahami

individu lebih dari mengerti data, fakta dan informasi yang telah

dikumpulkan, tetapi lebih dari itu adalah menangkap arti dan makna dari

keseluruhan data, fakta dan informasi tersebut. Penangkapan arti ini menurut

seorang konselor, individu yang bersangkutan, dan pihak-pihak yang terkait

untuk mengembangkan individu ke arah perkembangan yang optimal dan

dinamis. Dengan demikian kegiatan inventarisasi data pribadi bukan

pekerjaan yang sekali selesai, tetapi terus menerus, sesuai kebutuhan dan

perkembangan konseli. Inventarisasi data pribadi merupakan kegiatan yang

sangat penting dalam keseluruhan pelayanan bimbingan dan konseling, dan

merupakan salah satu kegiatan yang mendasari (sebagai langkah awal) dari

kegiatan bimbingan dan konseling secara keseluruhan. (Susilo & Gudnanto,

2011).

Data tentang siswa yang diperoleh dari berbagai sumber data perlu

disimpan dengan baik dan sistematis agar mempermudah bila sewaktu-waktu

diperlukan untuk keperluan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

9

siswa. Alat penyimpanan data tersebut dapat bersifat individual yaitu untuk

setiap siswa satu alat penyimpanan data, dan dapat pula bersifat kelompok,

misalnya menurut jenis kelamin, kelas, jurusan, permasalahan yang dihadapi,

dan sebagainya (Surya & Natawijaya, dalam Susilo & Gudnanto, 2011).

Menurut Susilo & Gudnanto (2011), Alat-alat penyimpanan data

sebagaimana dimaksud di atas, baik yang bersifat individual maupun

kelompok dapat berupa :

a. Kartu

Kartu ini bentuknya hanya satu lembar (baik terdiri atas satu halaman

atau dua halaman). Seyogyanya dibentuk sedemikian rupa dengan warna dan

ukuran tertentu, sehingga mudah untuk disimpan dalam filling cabinet. Kartu

ini digunakan untuk mencatat data siswa dalam aspek-aspek tertentu,

misalnya kesehatan, absensi dan sosiometris, kejadian-kejadian khusus.

b. Folders

Folders, bentuknya hampir sama dengan kartu tetapi dapat dilipat

menjadi empat halaman, Folders ini juga untuk mencatat data siswa

sebagaimana dengan kartu, hanya memungkinkan memuat catatan data yang

lebih banyak dan lebih lengkap. Seperti halnya dengan kartu, folders ini pun

dapat dibentuk dalam berbagai warna dan ukuran, sehingga dapat disimpan

dengan tertib dalam filling cabinet.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

10

c. Booklets

Booklets merupakan suatu buku kecil yang lembarannya terdiri dari

empat halaman, sehingga dapat mencatat data lebih luas yang meliputi aspek-

aspek khusus: nilai-nilai hasil belajar, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan

kelompok, dan sebagainya.

d. Map

Map digunakan utuk menyimpan data tertentu yang tidak dapat

tersimpan dalam alat seperti tersebut di atas. Dalam map disimpan salinan

STTB, surat keterangan dokter, biografi, catatan harian, hasil wawancara

konseling, angket siswa, angket orang tua, hasil kunjungan rumah, dan

sebagainya.

Map ini dapat dibuat untuk setiap murid (individual) ataupun kelompok

(klasikal) misalnya setiap kelas ada satu map tersendiri : hasil wawancara

konseling, angket siswa, catatan anekdot.

e. Commulative records (buku pribadi)

Data tentang siswa yang harus dicatat dan disimpan sangat banyak,

karena itu perlu suatu alat pencatatan yang menampung seluruh aspek data

murid yang lengkap. Alat tersebut disebut commulative record atau buku

pribadi dan bentuknya berupa buku. Semua data tentang siswa dicatat dalam

buku pribadi ini. Setiap siswa dicatat datanya dalam satu buku pribadi, satu

buku pribadi hanya untuk satu siswa.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

11

f. Komputer

Alat penyimpan data sebagaimana diuraikan dari poin a sampai d

merupakan alat-alat konvensional, maka sekarang ini komputer seharusnya

digunakan oleh setiap konselor sebagai alat penyimpan data. Karena

computer dengan berbagai asesorisnya seperti hard disk, compact disk, flash

disk dapat menggantikan peran alat-alat konvensional dengan lebih sempurna,

misalnya commulative record atau buku pribadi siswa satu sekolah dapat

disimpan dalam satu CD. Dengan demikian tidak memerlukan banyak almari

atau filling cabinet sebagai penyimpanan buku pribadi, disamping itu

komputer dapat mengolah dan menyajikan data secara tepat dan akurat baik

dalam bentuk hard copy (cetakan) mau pun soft copy.

Tabel 2.1 Teknik Pengumpulan Data & Himpunan Data

PERBANDINGAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

& HIMPUNAN DATA

Manual Komputer

Berwujud kartu, folder, booklet, map,

buku, lembar lepas.

Memanfaatkan perangkat lunak

(aplikasi dekstop, aplikasi web

contoh:/ ms.office)

Tersimpan di almari / filling cabinet Tersimpan di harddisk / database

Tersaji dalam bentuk hard copy Tersaji dalam bentuk soft copy

Membutuhkan tempat dan ruang,

kemungkinan data hilang / rusak /

terselip, membutuhkan tidak sedikit

kertas, pencarian data lama,

mengubahan data susah.

Proses memasukkan data lebih cepat,

proses pencarian data / informasi

lebih cepat, proses pengubahan data

lebih mudah, tidak boros waktu,

tempat dan tenaga.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

12

2.2 Kartu Pribadi Siswa

Menurut W.S Winkel & Sri Hastuti (2006), kartu pribadi merupakan

aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang

seseorang. Dalam bahasa inggris kartu itu dikenal dengan nama cumulative

record, yaitu suatu seri catatan yang disusun secara kronologis dan semakin

bertambah luas karena penambahan data secara continue.

Banyak tenaga professional memiliki catatan seperti itu yang disimpan

dalam map-map arsip, misalnya dokter bagi pasiennya, akuntan bagi

langganannya, dan petugas kepolisian bagi pelanggar hukum serta pemilik

SIM. Dalam rangka pelayanan bimbingan di sekolah, comulative record

berarti : suatu seri catatan tentang masing-masing siswa yang disusun selama

beberapa tahun dan memuat data yang signifikan bagi keperluan bimbingan.

Data itu dimasukkan secara kronologis dan ditambah secara continue selama

siswa terdaftar di sekolah, sehingga akhirnya terdapat komulasi data yang

membantu untuk memperoleh gambaran tentang siswa dalam berbagai aspek

kehidupannya.

Secara ideal kumpulan catatan ini merupakan suatu arsip perseorangan,

yang diorganisasi dengan baik dan bersfat komprehensif, sehingga akkhirnya

dapat menghasilkan suatu deskripsi kualitatif dan kuantitatif tentang

kepribadian siswa dalam berbagai aspeknya. Maka, di samping sebagai alat

pengumpul data, juga bermanfaat sebagai alat penyimpan data, sekaligus alat

pengolah data. Arsip perseorangan ini disimpan di sekretariat bimbingan atau

di kantor konselor sekolah, namun terbuka bagi tenaga-tenaga kependidikan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

13

yang lain. Arsip ini menjadi milik sekolah, bukan menjadi milik siswa atau

orang tua siswa.

Disini cumulative record disebut kartu pribadi, karena secara ideal arsip

perseorangan dimuat pada suatu kartu berukuran besar supaya dapat mudah

dipegang dan dipelajari. Semua inormasi yang penting dan relevan untuk

disimpan, dimuat secara padat pada kartu itu. Adanya kartu pribadi pada

masing-masing siswa sangat berguna bagi petugas bimbingan, terutama

konselor, yang memberi pelayanan individual kepada seorang siswa, dan bagi

wali-wali kelas serta bagi guru-guru yang menaruh perhatian pada

perkembangan siswa-siswanya selama terdaftar di sekolah. Bahkan dapat

berguna bagi siswa untuk memahami perkembangannya sendiri dan bagi

orang tua siswa. Namun, kegunaannya sebagai alat bimbingan tergantung dari

relevansi serta signifikansi data yang dimuat di dalamnya, dan dari kemahiran

orang yang menggunakannya. Oleh karena itu koordinator bimbingan harus

membiasakan wali-wali kelas dan guru-guru dengan cara menggunakan serta

memanfaatkan kartu pribadi.

Terdapat tiga bentuk dasar dari kumpulan catatan ini, yaitu stopmap

folio atau folder yang di dalamnya ditaruh lembar-lembar lepas, kartu yang

berukuran besar, yang ditulisi di depan dan di belakang, kartu folder

berukuran besar yang ditulisi dan dapat dilipat, sehingga dapat ditaruh kertas-

kertas lepas di dalamnya. Bentuk yang disarankan disini adalah kartu folder.

Kartu pribadi tidak dapat dikombinasikan dengan buku rapor, karena kartu

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

14

pribadi tidak seharusnya dipegang oleh siswa dan oran tua siswa. (W.S

Winkel & Sri Hastuti 2006).

Buku pribadi adalah buku kecil berukuran kitab tulis, bentuk ini tidak

disarankan karena halamannya harus dibolak-balik untuk mendapat gambaran

tentang keseluruhan data. Yang disebut kartu induk adalah kmpulan catatan-

catatan yang diperlukan untuk administrasi sekolah dan disimpan di kantor

tata usaha sekolah. Yang disebut kartu wawancara adalah kumpulan catatan

yang disusun oleh konselor dalam rangka proses konseling. Data itu bersifat

rahasia pribadi dan disimpan oleh konselor sendiri. (W.S Winkel & Sri

Hastuti 2006).

Data yang dimuat dalam kartu pribadi meliputi bidang-bidang pokok

sebagai berikut: identitas siswa, data keluarga, riwayat pendidikan, riwayat

kesehatan, catatan konseling, riwayat mutasi, laporan kegiatan referal,

laporan hasil kunjungan rumah, dan laporan hasil konferensi kasus. Data itu

untuk sebagian disalin dari alat-alat pengumpulan data yang telah digunakan,

untuk sebagian tercatat pada lembar-lembar lepas. Tidak semua data

dimasukkan pada arsip perseorangan ini, tetapi hanya data yang penting dan

relevan untuk disimpan selama jangka waktu yang agak lama. Yang

mengisikan data pada kartu pribadi adalah petugas bimbingan bagi siswa-

siswa yang menjadi tanggungjawabnya, atau tenaga administratif bimbingan

dibawah pengawasan koordinator bimbingan, setelah mempelajari contoh-

contoh yang dimuat dalam sumber-sumber literature professional dan

digunakan di sekolah-sekolah lain.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

15

2.3 Dukungan Sistem

Dalam Rambu-Rambu Penataan Pendidikan Profesi Konselor dan

Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (2008),

menyebutkan bahwa dukungan sistem merupakan komponen pelayanan

dalam kegiatan managemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi

Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional

konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan

bantuan kepada koseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.

Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar

penyelenggaraan pelayanan. Sedangkan bagi personel pendidik yang lainnya

adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di

sekolah/madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: (a)

pengembangan jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan

pengembangan.

Kegiatan riset dan pengembangan merupakan aktifitas konselor yang

berhubungan dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan,

meliputi : (1) merancang, melaksanakan dan memanfaatkan penelitian dalam

bimbingan konseling untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan

konseling, sebagai sumber data bagi kepentingan kebijakan sekolah dan

implementasi proses pembelajaran ; serta pengembangan program bagi

peningkatan unjuk kerja profesional konselor; (2) merancang, melaksanakan

dan mengevaluasi aktivitas pengembangan diri konselor profesional sesuai

dengan standar kompetensi konselor; (3) mengembangkan kesadaran

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

16

komitmen terhadap etika profesional; (4) berperan aktif di dalam organisasi

dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling.

2.4 PHP

2.4.1 Pengenalan PHP

Menurut Afriyudi (2008), PHP merupakan script untuk pemrograman

berbasis web server-side. Dengan menggunakan PHP maka maintance suatu

website menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

menggunakan aplikasi yang dibuat dengan script PHP.

Nama awal dari PHP adalah PHP/IF (Personal Home Page/Form

Interface) dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff (Afriyudi, 2008). PHP

sendiri tidak lain adalah program CGI (Common Gateway Interface) yang

dikhususkan untuk menerima masukan melalui form yang ditampilkan dalam

browser web. PHP dikembangkan sebagai web-spesific language sehingga

menyediakan fungsi-fungsi khusus yang membuat pengembangan suatu web

dapat dilakukan dengan mudah.

Keamanan bagi sebuah program menjadi sangat penting, disamping

sistem operasi, misalnya, fasilitas fungsi lengkap dari bahasa pemprograman

yang memberikan opsi ketika terjadi kesalahan.

Dibutuhkan berbagai komponen untuk membangun sebuah aplikasi

yang aman. Pertama adalah jenis web server yang digunakan. Kedua adalah

jenis bahasa pemprograman dan ketiga adalah teknik pemrogramannya. Jadi

meski menggunakan PHP, jika teknik yang digunakan buruk maka akan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

17

menjadi mudah terkena deface, apalagi jika menggunakan database seperti

MySQL.

2.4.2 Integrasi dengan Database

PHP yang digabungkan dengan database akan lebih berkekuatan jika

digabungkan dengan database yang reliable, gratis, dan mudah diinstalasi.

Terdapat 2 jenis database yang memenuhi, yaitu MySQL dan PostgresSQL.

Kedua jenis database tersebut dipergunakan karena kinerja yang bagus dan

dan untuk mengaksesnya PHP mempunyai fungsi khusus.

2.4.3 Kecepatan dan Efisiensi

PHP mempunyai kinerja yang cepat dan efisien dengan hanya

menggunakan fungsi built-in PHP. Berikut adalahbenchmark yang bersumber

dari situs http://PHP.webblogs.com/. isinya mengenai perbandingan

kecepatan akses terhadap database.

Tabel 2.2 Perbandingan Akses Database

PHP Querying MSSQL7 Second (lower is better)

Using MSSQL extention 01.88

Using ODBC extention 09.54

Using ODBC via COM (ADO) 17.28

Using OLEDB via COM 06.19

2.4.4 Cross-plalform

PHP mendukung berbagai sistem operasi, misalnya semua varian Linux,

semua turunan Unix termasuk HP/UX, Solaris dan *BSD, tanpa terkecuali

untuk jenis Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. Selain itu, jenis web

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

18

server yang didukung, selain Apache adalah Microsoft Internet Information

Servers, Oreilly Website Pro Server, Caudium, Xitami, OmniHTTPd.

2.4.5 Memory Management

Untuk ASP (Web server pengguna IIS 4), jika terdapat file hearder.

ASP yang kemudian disisipkan (include) ke dalam 20 halaman web maka 20

kopian halaman web tersebut akan tersimpan di memory

(http://PHP.weblogs.com/PHP_ASP_7_reasons).

2.4.6 Reliabilitas

PHP telah menjadi bahasa pemrograman umun berbasis Web di dunia.

Bahkan semua hosting center rata-rata menginstalasi PHP di dalam servernya.

Berbagai macam alasan, diantaranya ialah dokumentasi yang lengkap, aman

dan lain-lain, telah menyebabkan pasar secara tegas memutuskan

menggunakan PHP.

Gambar 2.1 Statistik Penggunaan PHP

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

19

Dari situs http://www.zend.com/zend/PHP_survey_results. PHP yang

menampilkan informasi statistik penggunaan PHP dibandingkan dengan jenis

pemrograman yang lain, dapat ditarik kesimpulan PHP mempunyai tingkat

popularitas pengguna lebih dari 90%, dibanding dengan yang lain.

2.4.7 Sintaks Program PHP

Penulisan script PHP sangat fleksibel. Dapat berdiri sendiri dalam sebuah

file namun dapat juga dituliskan menyatu dengan kode HTML. Penulisan

script HTML, yaitu disisipkan di sela-sela kode HTML. Penulisan script

HTML yaitu diawali dengan tanda <? Atau <?php dan diakhiri dengan tanda

?>. Artinya, setiap karakter atau angka yang diketikkan diantara kedua tanda

tersebut dianggap sebagai script PHP dan diperlakukan sebagai fungsi dalam

script PHP.

2.5 MySQL

Menurut Bunafit (2005), MySQL adalah salah satu jenis database server

yang sangat terkenal. Dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan

komersil yang membangun layanan bisnisnya melalui database MySQL.

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa

dasar untuk mengakses databasenya. MySQL bersifat gratis pada berbagai

platform (kecuali pada windows, yang bersifat shareware atau perlu

membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan

keperluan produksi). MySQL dilisensi GNU General Public Lisence (GPL).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

20

Dengan adanya keadaan seperti ini maka software database ini dapat dengan

bebas digunakan tanpa harus takut dengan lisensi yang ada.

MySQL termasuk jenis DBMS (Database Management System) yang

bersifat multiuser dan multiraedin. SQL (Structured Query Language) yang

merupakan bahasa standar yang digunakan untuk system managemen

database relational, itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom

digunakan pada MySQL.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database

server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IMB, namun telah

diadopsi dan digunakan sebagai standar industri.

2.5.1 Keistimewaan MySQL

Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL:

1. MySQL sebagai Database Management System (RDBMS)

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

3. MySQL adalah sebuah software database yang OpenSource, artinya

program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa

harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

4. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan

database ini, dapat menghubungkannya ke internet sehingga dapat

diakses dari jauh.

5. MySQL merupakan sebuah database klien. Selain menjadi server

yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukuan query

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

21

yang mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga

berperan sebagai klien.

6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu

permintaan atau yang disebut Multi-Treanding.

7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data

berkapasitas sangat besar sehingga berukuran Gigabyte sekalipun.

8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL

dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual

seperti Delphi mau pun Visual Basic.

9. MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi

database ini cukup aman karena memiliki password untuk

mengaksesnya.

10. MySQL merupakan Server database yang multi user, atinya database

ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan

database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam

satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom).

12. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan

kunci Unique.

13. MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan Perl API, sehingga

database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi

yang berada di bawah protocol internet berupa web. Biasanya

aplikasi yang sering digunakan adalah PHP atau Perl.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

22

14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-

update-an tabel.

15. MySQL menggunakan suatu bahasa permitaan standar yang bernama

SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan

yang distandarkan pada beberapa database server Oracle,

PostGreSQL, dll.

2.5.2 Perintah dalam MySQL

Berikut adalah ketentuan memberi perintah pada MySQL :

1. Setiap perintah harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) atau

dengan memberikan perintah \g atau \G.

2. Setiap perintah akan disimpan dalam buffer (memori sementara)

untuk menyimpan histori perintah-perintah yang pernah diberikan.

3. Perintah dapat berupa perintah SQL atau perintah khusus MySQL.

4. Perintah-perintah yang bukan SQL dapat dipendekkan dengan

menggunakan \ dan huruf depan perintah.

5. Perintah help atau \h digunakan untuk menampilkan daftar dan

aturan memberikan perintah di lingkungan MySQL.

6. Perintah-perintah dalam lingkungan MySQL tidak menerapkan

aturan case sensitive, tetapi case insensitive yaitu perintah bisa

dituliskan dalam huruf besar atau pun huruf kecil.

7. Aturan case sensitive diterapkan pada penamaan objek-objek dalam

database seperti nama database atau nama table, namun aturan ini

hanya ada dalam lingkungan Unix dan Linux.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

23

8. Untuk melihat perintah-perintah yang sudah pernah diketikkan,

tekan tombol tanda panah atas.

2.6 Perancangan Aplikasi

Menurut Ruhman (2012), salah satu hal yang penting dalam memenuhi

interaksi manusia dan komputer adalah perancangan tampilan, karena

perancangan tampilan menjadi salah satu faktor apakah sebuah aplikasi yang kita

buat bisa diterima oleh user atau tidak.

Adapun kriteria perancangan tampilan yang user friendly adalah :

1. Memiliki tampilan warna dan desain yang bagus. Karena tampilan yang

bagus bisa membuat user tertarik pada aplikasi yang dibuat.

2. Mudah dioperasikan. Karena kebanyakan user tidak mau memakai aplikasi

yang rumit.

3. Mudah dipelajari. Agar user tidak terlalu memikirkan apa yang menjadi

bagian pembuat

4. Pengguna selalu merasa senang setiap kali menggunakan software

tersebut. Alasannya agar software atau aplikasi yang dibuat menjadi suatu

kebutuhan user.

Selain itu ada 4 prinsip dalam perancangan aplikasi, yaitu :

1. Model User. Merupakan model konseptual yang diinginkan user dalam

memanipulasi informasi dan proses.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

24

2. Bahasa Perintah/Command Language. Merupakan bahasa perintah dimana

user dengan cepat dapat mengoperasikannnya

3. Umpan Balik. Kemampuan sebuah program yang membantu user untuk

mengoperasikan program itu sendiri.

4. Penampilan Informasi. Digunakan untuk menunjukkan status informasi

atau program ketika user melakukan tindakan

Dalam perancangan tampilan juga kita mengenal langkah-langkah untuk

membuat sebuah perancangan tampilan, yaitu :

1. Urutan perancangan. Urutan peranacangan bisa dikerjakan secara top-

down dan prosesnya bisa dikerjakan sebagai berikut :

a. Pemilihan ragam dialog. Pemilihan ragam dialog dipengaruhi oleh

karakteristik populasi pengguna (pengguna mula, menengah atau

pengguna ahli), tipe dialog yang diperlukan, dan kendala teknologi

yang ada untuk mengimplementasikan ragam dialog tersebut

b. Perancangan struktur dialog adalah melakukan analisis tugas dan

menentukan model pengguna dari tugas tersebut untuk membentuk

struktur dialog yang sesuai. Pada tahap ini pengguna sebaiknya

banyak dilibatkan sehingga pengguna langsung mendapatkan

umpanbalik yang berupa diskusi informal maupun prototipe dari

dialog yang nantinya akan digunakannya

c. Perancangan format pesan. Tata letak tampilan dan keterangan

tektual secara terinci harus mendapat perhatian lebih, dan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

25

kebutuhan data masukan yang mengharuskan pengguna untuk

memasukkan data ke dalam komputer juga harus dipertimbangkan

dari segi efisiensinya. Contoh : dengan mengurangi pengetikan

yang tidak perlu dengan cara mengefektifkan penggunaan tombol.

d. Perancangan penangan kesalahan (dengan validasi,proteksi user,

pemulihan dari kesalahan dan penampilan pesan kesalahan). Dalam

pengoperasian sebuah program aplikasi, tidak dapat dihindarkan

adanya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Untuk

menghindari adanya kondisi abnormal termination, yaitu eksekusi

program berhenti karena terjadi kesalahan. Bentuk-bentuk

penanganan kesalahan yang dapat dilakukan antara lain adalah :

Validasi pemasukan data (mis: hrs input >0 tetapi yang diinput

>Proteksi pengguna (mis: program memberi peringatan ketika.

pengguna melakukan suatu tindakan secara tidak sengaja).

Pemulihan dari kesalahan (tersedianya mekanisme untuk

membatalkan tindakan yang baru saja dilakukan). Penampilan

pesan salah yang tepat dan sesuai dengan kesalahan yang terjadi.

e. Perancangan struktur data. Harus menentukan struktur data yang

dapat digunakan untuk menyajikan dan mendukung fungsionalitas

komponen-komponen antarmuka yang diperlukan.Struktur ini

harus dipetakan langsung ke dalam model pengguna yang telah

dibuat, meskipun tingkat kompleksitas antara satu aplikasi dengan

aplikasi lain dapat saja berbeda.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

26

2. Perancangan tampilan berbasis teks

Pada perancangan tampilan untuk antarmuka berbasis teks, ada 6 faktor

yang harus dipertimbangkan agar diperoleh tata letak yang berkualitas

tinggi, antara lain:

a. Pengelompokan. Data yang saling berkaitan sebaiknya

dikelompokkan untuk mempermudah penstrukturan layar tampilan

secara keseluruhan.

b. Relevansi. Tampilkan hanya pesan-pesan yang relevan dengan

topik yang sedang ditampilkan pada layar.

c. Konsistensi. Dalam sistem berbasis frame, pengguna dihadapkan

pada sejumlah tampilan yang penuh dengan informasi. Perancang

harus konsisten dalam menggunakan ruang tampilan.

d. Kesederhanaan. Cara paling mudah untuk menyajikan aras

informasiyang dapat dipahami dengan cepat oleh pengguna.

3. Perancangan tampilan berbasis grafis

Ada 5 faktor yang harus diperhatikan pada saat merancang antarmuka

berbasis grafis, yaitu :

a. Struktur internal. Merupakan suatu tanda khusus yang digunakan

untuk menunjukkan adanya perbedaan Khusus pada obyek-obyek

yang dapat dimanipulasi perancang harus memberikan struktur

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

27

internal dalam bentuk yang berbeda dengan yang digunakan pada

dokumen tekstual

b. Kosakata grafis yang konsisten dan sesuai. Penggunaan simbol-

simbol obyek/icon, tidak ada standar dan biasanya disesuaikan

dengan kreatifitas perancang.

c. Kesesuaian dengan media. Karakteristik khusus dari layar tampilan

yang digunakan akan mempunyai pengaruh yang besat terhadap

keindahan antarmuka yang akan ditampilkan.

d. lusi pada obyek-obyek yang dapat dimanipulasi. Harus melibatkan

3 komponen,yaitu : Gunakan kumpulan obyek yang sesuai dengan

aplikasi, jika belum ada dikembangkan sendiri, penampilan obyek-

obyek harus dilakukan dengan keyakinan agar mudah dimengerti

oleh pengguna, Gunakan mekanisme yang konsisten untuk

memanipulasi obyek yang akan muncul dilayar, urutan visual dan

fokus pengguna. Antarmuka grafis dapat digunakan untuk menarik

perhatian pengguna dengan membat suatu obyek

berkedip/menggunakan warna tertentu/animasi. Gunakanlah

rangsangan visual tertentu untuk maksud tertentu.

4. Waktu tanggap

Keinginan user agar program aplikasinya memberikan waktu tanggap yang

sependek-pendeknya. Jika waktu tanggap > 14 detik merupakan waktu

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kegiatan Aplikasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3562/3/T1... · Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. ... riwayat mutasi,

28

tanggap yang lama. Jika waktu tanggap < 2 detik merupakan waktu tanggap

yang cukup memadai.

5. Penanganan kesalahan

a. Kesalahan sintaksis yaitu kesalahan pada saat program dikompilasi

(compile-time error). Sebelum kesalahan itu dibetulkan, program tidak

akan dapat dioperasikan.

b. Kesalahan logika yaitu kesalahan pada saat program sedang dijalankan

(run-time error). Kesalahanini akan mengakibatkan terhentinya eksekusi

program secara abnormal.Penyebabnya adalah dari user atau pada saat

proses program aplikasi di eksekusi.

2.7 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Membuat aplikasi pengolahan data pribadi siswa menggunakan PHP MySQL

Proses input cepat pengubahan data mudah

pencarian dan output menjadi cepat & mudah

Memanfaatkan kinerja computer

Selebaran data yang terkumpul disimpan di map dalam almari :

Boros tempatData hilang,

rusak, terselip

Pengubahan data susah

Pencarian data lama

Keamanan data kurang

terjaga

Data ditulis dan dikelola secara manual sehingga kurang praktis karena boros dan relative lama

Tugas BK : mengumpulkan data tentang siswa