bab ii landasan teori · 10 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem sangat berpengaruh dalam...

36
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi. 2.1.1. Pengertian sistem Menurut Sutabri (2016:2) mengemukakan bahwa “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”. Sistem terdiri objek-objek, unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga unsur-unsur tersebut menjadi satu kesatuan dalam pengolahan tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Adapun yang dimaksud dengan unsur dan komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu, suatu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feed back) dapat berasal dari output, juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh

suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi.

2.1.1. Pengertian sistem

Menurut Sutabri (2016:2) mengemukakan bahwa “Secara sederhana suatu

sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen,

atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain

dan terpadu”.

Sistem terdiri objek-objek, unsur-unsur atau komponen-komponen yang

saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga unsur-unsur tersebut

menjadi satu kesatuan dalam pengolahan tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun yang dimaksud dengan unsur dan komponen pembentuk

organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga

hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan,

kegiatan, kelompok informal dan lain sebagainya.

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan

(input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu, suatu sistem

senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feed back)

dapat berasal dari output, juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

11

Sistem terdapat dua kelompok pendekatan, yakni kelompok pendekatan

yang menekankan pada prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berhubungan

dan saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai

tujuan bersama, dan kelompok pendekatan yang menekankan pada elemen atau

komponen, dimana dalam pendekatan ini kumpulan elemen atau komponen saling

berinteraksi dan berhubungan dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama pula.

Kedua definisi tersebut sama-sama benar dan tidak bertentangan hanya saja memiliki

perbedaan pada cara pendekatannya.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Mulyadi (2016:12) karakteristik sistem terdiri dari. “Unsur-unsur,

dimana unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang

bersangkutan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem dan suatu sistem

merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar”.

Menurut Sutabri (2016:10) mengemukakan bahwa “Model umum sebuah

sistem adalah input, proses dan output hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang

sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki beberapa keluaran”.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem

adalah beberapa hal atau beberapa sifat tertentu yang terdapat dalam suatu sistem

sehingga menunjukan bahwa hal tersebut dapat dikatakan suatu sistem.

Adapun karakteristik-karakteristik sistem tersebut menurut Sutabri

(2016:10) adalah:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem dimana setiap sub sistem memiliki

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

12

sisfat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses

sistem secara keseluruhan sehingga terjadilah suatu proses sistem tersebut untuk

mencapai tujuan bersama.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan

energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus

tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus

dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem

tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem lain disebut penghubung

sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran dari satu sub

sistem akan menjadi masukkan untuk sub sistem lain melalui penghubung

tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk

satu kesatuan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

13

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem tersebut masukkan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) agar sistem tersebut beroprasi. Contoh,

didalam suatu unit sistem komputer. “Program” adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input

untuk diolah menjadi informasi. Selain itu sistem masukan dapat juga berupa

masukan signal (signal input) yang bertujuan agar energi yang dimasukkan

menghasilkan keluaran (output) contohnya informasi.

6. Keluaran Sistem (Ouput)

Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran

yang berguna dan berupa sisa pembuangan sehingga keluaran ini dapat menjadi

masukan bagi sub sistem yang lainnya. Contoh, sistem informasi, keluaran yang

dihasilkan tentunya adalah informasi yang mana informasi ini dapat digunakan

sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi

input bagi sub sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (Proces)

Suatu sistem harus memiliki suatu perangkat yang bertugas mengolah bagian

pengolah ini yang akan berubah maskan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem

produksi akan mengolah masukan yang berupa bahan baku dan barang-barang

lainnya menjadi barang jadi, sistem akuntansi akan mengolah data transaksi

menjadi laporan-laporan termasuk laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objektive)

Tujuan dan sasaran merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh sistem. Suatu

sistem harus memiliki tujuan dan sasaran yang pasti karena akan menentukan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

14

masukan yang dibutuhkan sistem yang tentunya juga berpengaruh pada keluaran

sistem. Suatu dapat dikatakan berhasil bila dapat mengenai sasaran dan tujuan

sesuai yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen

dengan komponen lainnya, oleh karena itu sistem dapat dikasifikasikan beberapa

sudut pandang. Menurut Hutahaean (2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang

tertentu”. Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu:

a. Sistem Abstrak (Abstract system) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem Abstrak (Abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran-

pemikiran atau IDE-IDE yang tidak tampak secara fisik. Sistem Fisik (Physical

System) adalah sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made

System)

Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi melalu proses alam,

tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem Buatan

Manusia (Human Made System) adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (Human Made System).

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic

System)

Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang beroperasi dengan

tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

15

diramalkan. Sistem Tak Tentu (Probalistic System) adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

d. Sistem Tertutup (Close system) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Tertutup (Close system) adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak

berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut

campur lingkungan luar. Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima

input dan output dari lingkungan luar atau sub sistem lainnya.

2.1.4. Konsep Dasar Informasi

Menurut Krismiaji (2015:5) “Informasi adalah kegiatan menyimpan dan

mengolah data agar menjadi sesuatu yang berguna bagi para pemakainya untuk saat

ini dan masa mendatang”.

Menurut Sutabri (2016:4) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data

yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan”.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kumpulan huruf atau

angka yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti. Secara konseptual, data

adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak

mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai.

Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau

tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

Nilai atau kualitas informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan

atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

16

Untuk mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak,

kita dapat mengujinya dengan memperhatikan empat dimensi utama dasar informasi

sebagai berikut:

1. Relevansi

Relevansi atau keterkaitan yang dimiliki oleh suatu informasi dengan sebuah

permasalahan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang

menentukan pengambilan keputusan oleh penggunanya. Informasi yang diberikan

harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Akurasi (Accuracy)

Akurasi berarti informasi yang diberikan harus mencerminkan keadaan yang

sebenarnya agar informasi yang disampaikan tidak biasa dan menyesatkan

penggunanya karena keakurasinya sebuah informasi dapat menjadi tolak ukur

ketepatan dan keberhasilan dalam pengambilan keputusan.

3. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Informasi harus tersedia pada saat diperlukan dan tidak boleh terlambat karena

didalam proses pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang atau

datangnya setelah suatu keputusan diambil tidak akan lagi memiliki nilai. Jadi,

semakin baru atau up to date informasi tersebut maka akan semakin berguna.

4. Kelengkapan

Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran

lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Informasi yang diberikan

harus lengkap secara keseluruhan sehingga dapat mendukung proses pengambilan

keputusan disemua area dimana keputusan akan diambil.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

17

2.1.5. Daur Hidup Sistem System Development Life Cycle (SDLC)

Daur hidup sistem menurut Kadir (2014:244) “System Development Life

Cycle (SDLC) merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan,

memelihara dan menggunakan sistem informasi”. Pengertian lain menurut Rosa dan

M. Shalahuddin (2016:26) “System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan

model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-

sistem perangkat lunak sebelumnya berdasarkan cara-cara yang sudah teruji baik

atau best practice”. Daur hidup sistem terdiri menjadi beberapa tahapan (fase) yaitu

sebagai berikut:

1. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, pasti terlebih dahulu adanya kebutuhan atau

problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi

sebagai hasil perkembangan suatu organisasi. Permintaan kebutuhan itu

meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus

dapat dIDEfinisikan dengan jelas, tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan

yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

2. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa

kebutuhan yang dibutuhkan dengan membangun suatu sistem untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

3. Penerapan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioprasikan.

Penerapan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur ulang sistem,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

18

peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasianal adalah penerapan

sistem, yang merupakan tahap akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang

membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi

yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena

pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan

teknologi. Untuk mengatasi perubahan-prubahan tersebut, sistem harus diperbaiki

atau diperbaharui.

5. Sistem Menjadi Tidak Layak

Perubahan-perubahan dengan kebutuhan yang begitu drastis sehingga tidak dapat

diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan.

Secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk

dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2015:16) mengemukakan bahwa “Sistem informasi

adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah

serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,

mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah

organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Lucas dalam

Djahir dan Pratita (2015:14) mengemukakan bahwa “sistem informasi adalah suatu

kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, apabila dieksekusi akan

menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian

didalam organisasi”.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

19

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2015:4) “Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah

sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.

Sedangkan menurut Mahatmyo (2014:9) “Sistem Informasi Akuntansi merupakan

sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan

sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, agar

dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk

mengumpulkan, menyimpan dan memproses data-data transaksi sehingga dari data-

data tersebut dapat dihasilkan informasi yang akurat bagi pembuat keputusan dalam

mengambil keputusan. Sistem Informasi Akuntansi berhubungan dengan aspek

keuangan atas setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara rutin. Sebagai

contoh, pada sistem penerimaan kas setiap transaksi pembayaran membutuhkan data-

data yang diperlukan dalam penagihan pembayaran. Dengan informasi yang akurat

dan relevan, akan didapat keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah yang

berada dalam perusahaan.

2.1.8. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama, yang

digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.

Menurut Shatu (2016:43) “Jurnal umum merupakan buku untuk mencatat analisis

tiap transaksi secara kronologis atau beraturan sesuai dengan tanggal kejadian”.

Sedangkan menurut Astuti (2015:57), “Jurnal umum merupakan media atau buku

yang digunakan untuk mencatat semua transaksi selama satu periode waktu tertentu

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

20

(satu bulan) tanpa membedakan jenis transaksi”. Dapat disimpulkan bahwa jurnal

umum merupakan buku catatan semua transaksi untuk satu bulan. Didalam jurnal

terdapat debit dan kredit berikut pengertiannya:

1. Debit merupakan lawan dari kredit, kode perkiraan jenis aset dan beban akan

bertambah nilainya jika debit, sedangkan liabilitas, ekuitas dan pendapatan akan

berkurang jika di Debit.

2. Kredit merupakan lawan dari debit, kode perkiraan jenis liabilitas, ekuitas dan

pendapatan akan bertambah nilainya jika di kredit, sedangkan aset dan beban akan

berkurang jika dikredit.

2.1.9. Konsep Dasar Program

Pada umumnya program adalah sederetan instruksi atau statement yang

tentunya dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Instruksi tersebut berfungsi

untuk mengatur pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer agar

mendapatkan dan menghasilkan suatu hasil atau keluaran yang diharapkan.

2.1.10. Pengertian Program

Menurut Kadir (2014:192) memberi pengertian bahwa “Program adalah

sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur perangkat keras komputer

agar melaksanakan tindakan tertentu”.

2.1.11. Pemograman Berorientasi Objek

Menurut Kadir (2014:204) mengemukakan bahwa “Pemograman

berorientasi objek adalah mengombinasikan data dan prosedur-prosedur untuk

mengakses data menjadi sebuah kesatuan unit”.

2.1.12. Karakteristik Pemograman Berorientasi Objek

Menurut Kadir (2014:204) metodologi pengembangan sistem berorientasi

objek mempunyai tiga karakteristik utama:

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

21

1. Pengkapsulan (Encapsulation)

a. Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program

terhadap data yang diproses.

b. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek,

sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.

c. Data terlindungi dari prosedur atau objek lain, kecuali prodesur yang berada

dalam objek itu sendiri.

2. Pewarisan (Inheritance)

a. Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan

mewarisi data atau atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan

metode dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.

b. Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama

di antara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.

c. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik

menjadi sub kelas. Setiap sub kelas mempunyai hubungan atau mewarisi

semua sifat yang dimilikinya.

d. Kelas objek dapat dIDEfinisikan atribut dan service dari kelas objek lainnya.

e. Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.

3. Polimorfisme

a. Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat

mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.

b. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai

perbedaan dalam kelas yang berbeda.

c. Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas

dalam merespon message yang sama.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

22

2.1.13. Bahasa Pemograman Vbnet

Menurut Hidayatullah (2015:05) mengemukakan bahwa “Visual

Basic.NET adalah Visual Basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada

platform. NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic.NET dapat

berjalan pada sistem komputer apapun, dan dapat mengambil data dari server dengan

tipe apapun asalkan terinstal.NET Framework”.

Berikut ini perkembangan Visual Basic. NET:

a. Visual Basic .NET 2002 (VB 7.0)

b. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1)

c. Visual Basic 2005 (VB 8.0)

d. Visual Basic 2008 (VB 9.0)

e. Visual Basic 2010 (VB 10.0)

f. Visual Basic 2012 (VB 11.0)

g. Visual Basic 2013

h. Visual Basic 2015

Pada umumnya visual Basic .NET terpaket dalam Visual Studio ,NET. Pada

distribusinya, terdapat berbagai versi Visual Studio .NET yaitu versi Profesional,

Premium dan yang paling lengkap adalah versi Ultimate.

1. Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic 2010

Untuk membuka projek yang ada gunakan tombol Open Project atau mengklik

pada daftar proyek yang ditampilkan sedangkan untuk membuat proyek baru, klik

tombol New Project. Setelah itu akan muncul kotak dialog New Project. Pada

kotak pilih Other Languages > Visual Basic > Windows > Form Application.

Untuk memberi nama proyek dapat dilakukan pada bagian Name, tentukan posisi

penyimpanan file-file proyek dan tentukan nama solution-nya dan tekan OK.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

23

Selanjutnya muncul Visual Basic 2010 IDE tempat untuk membangun aplikasi

Visual Basic .NET.

2. Menu Bar

Menu Bar adalah bagian dari IDE yang terdiri atas perintah-perintah untuk

mengatur IDE, mengedit kode, dan mengeksekusi program. Didalam menu bar,

perintah-perintah dikelompokan kedalam beberapa bagian sesuai jenis perintah

tersebut. Untuk menggunakan menu atau pilihan pada menu bar, kita tinggal

mengklik pada menu atau pilihan pada menu atau pilihan yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, untuk membuat sebuah proyek yang baru, pilih File > New >

Project. Pada IDE Visual Studio 2010, terdapat beberapa menu utama. Menu-

menu tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Menu File berisi perintah-perintah untuk membuat proyek,membuka proyek

menutup proyek, mencetak data dari proyek dan lain-lain.

b. Menu Edit berisi perintah-perintah untuk undo, cut, paste dan lain-lain.

c. Menu View berisi perintah-perintah untuk menampilkan window-window dari

IDE dan toolbar.

d. Menu Debug berisi perintah-perintah untuk men-debug dan menjalakan

program.

e. Menu Window berisi perintah-perintah untuk mengatur dan menampilkan

Windows.

f. Menu Help berisi perintah-perintah untuk mengakses fasilitas bantuan

3. Toolbar

Toolbar fungsinya sama seperti menu. Bedanya pada toolbar pilihan-pilihan

berbentuk icon. Untuk memilih suatu proses yang akan dilakukan, kita tinggal

menekan icon yang sesuai dengan proses yang kita inginkan. Icon-icon pada

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

24

toolbar adalah pilihan-pilihan pada menu yang sering dugunakan dalam membuat

program aplikasi. Toolbar memudahkan kita untuk memilih proses yang sering

dilakukan tanpa harus memilihnya pada menu. Pada toolbar terdapat beberapa

tombol untuk window dari IDE Visual Studio .NET, antara lain Solution Explorer,

Properties, dan Toolbox.

4. Toolbox

Toolbox adalah tempat dimana kontrol-kontrol dan komponen-komponen

diletakan. Kontrol dan komponen disimpan pada Toolbox dengan sebagai

kategori:

1. Common Controls, berisi kontrol kontrol umum yang sering digunakan seperti

button, label, textbox, dan sebagainya.

2. Containers, berisi kontrol penyimpan kontrol lainnya seperti panel, groupbox,

tab control, dan sebagainya.

3. Menus dan Toolbars, berisi kontrol dan komponen menu, kontext, menu dan

toolbar.

4. Data, berisi kontrol dan komponen pengolahan data.

5. Components, berisi komponen-komponen seperti timer, imagelist, dan

sebagainya.

6. Printing, berisi komponen untuk pencetakan dokumen.

7. Dialogs, berisi komponen untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal

membuka file, menyimpan file, membuka folder dan lain-lain.

8. WPF Interoperability, berisi komponen untuk Windows Presenstation

Foundation.

9. Reporting, berisi kontrol untuk membuat laporan pada Visual Studio 2010.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

25

10. Visual Basic Power Packs, berisi beberapa kontrol tambahan untuk

menggambar (contoh: oval, garis, persegi) dan fungsi tambahan lainnya.

11. General, jika ada kontrol atau komponrn yang mau ditambahkan dan belum

memiliki kategori yang jelas, maka bisa dimasukan ke kategori ini.

Selain kategori diatas, ada All Windows Form yang berisi semua kontrol dan

komponen yang ada. Kontrol dan komponen yang terdapat pada toolbox diapakai

dalam pembuatan program aplikasi. Untuk menempatkan kontrol-kontrol pada

form program aplikasi drag and drop dari toolbox kedalam form program aplikasi.

Untuk menampilkan jendela toolbox, klik pada tombol toolbox yang terdapat pada

toolbar, Jika anda tidak dapat menemukan Toolbox di IDE anda, pilih menu View

> Toolbox atau tekan Ctrl+Alt+X.

5. Solution Explorer

Solution explorer memberikan tampilan daftar file-file dari proyek yang sedang

dibuat. Pada jendela Solution explorer terdapat beberapa dan tree yang berisi

daftar dari file-file yang digunakan dalam proyek. Jika anda tidak menemukan

Toolbox di IDE anda, pilih menu View > Solution explorer atau tekan Ctrl+Alt+L.

6. Properties Window

Properties window adalah tempat menyimpan property dari setiap object kontrol

dan komponen. Properties window juga dipakai untuk mengatur property dari

objek kontrol dan komponen yang dipakai. Dengan properties window, kita dapat

mengubah property yang nantinya akan dipakai sebagai default dari objek kontrol

dan komponen pada waktu pertama kali program dieksekusi. Sebagai contoh,

property window dibawah ini terlihat seperti itu ketika form1 diklik. Kita dapat

mengurutkan property sebuah kontrol dan komponen sesuai katagorinya atau

sesuai urutan alphabet. Selain itu, bisa beralih dari tampilan property ke tampilan

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

26

events dari sebuah objek. Jika tidak dapat menemukan property window di IDE,

pilih menu View > Property Window atau tekan F4.

7. Code Editor

Code Editor adalah tempat dimana kita dapat meletakan atau menuliskan kode

program dari program aplikasi kita. Pada code editor terdapat bagian objek atau

event dari kontrol. Pada bagian objek terdapat semua objek yang digunakan pada

proyek. Sedangkan pada event terdapat event dari setiap objek. Untuk melihat

code editor tekan tombol View Code yang terletak pada bagian Solution Explorer

sebelah kiri atas. Untuk kembali melihat form, tekan tombol View Designer yang

terletak pada bagian sebelah kanan View Code.

2.1.14. XAMPP

Menurut Aryanto (Kristania et al. 2017) “XAMPP merupakan sebuah

aplikasi perangkat lunak pemrograman dan database yang di dalamnya terdapat

berbagai macam aplikasi pemrograman seperti: Apache HTTP server, MySQL,

database, Bahasa pemrograman PHP dan perl”.

Menurut (Supriyanta 2015) “XAMPP merupakan program paket PHP dan

MySQL berbasis opensource yang saat ini merupakanan dalan para programmer PHP

dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”.

Sedangkan menurut Sadeli (Supriyanta 2015) “Xampp adalah program yang berisi

paket Apache ,MySQL, and php MyAdmin”.

1. Apache

Menurut (Supriyanta 2015) “Apache (Server HTTP Apache atau Server

Web/WWW Apache) adalah webserver yang dapat dijalankan dibanyak sistem

operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform

lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web”.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

27

2. MySQL

MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan suatu RDBMS (Relational Database

Management System) merupakan aplikasi sistem yang menjalankan fungsi

pengolahan data. MySQL sendiri pertama dikembangkan oleh MySQL AB yang

kemudian diakuisisi oleh Sun Microsystem dan terakhir dikelola oleh Oracle

Coorporation.

3. PhpMyAdmin

PHP Myadmin adalah sebuah software berbasis pemrograman PHP yang

dipergunakan sebagai administrator MySQL melalui browser (web) yang

digunakan untuk management database.

2.1.15. Basis Data

Menurut Fatansyah (2015:34) “Basis Data adalah tempat berkumpulnya

data yang saling berhubungan dalam suatu wadah (organisasi atau perusahaan)

bertujuan agar dapat mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau

pemanfaatan kembali data tersebut. Pada kehidupan sehari-hari didunia komputer,

basis data akan menggunakan media penyimpanan (storage), yaitu berkaitan dengan

setiap alat yang dapat menerima data yang dapat disimpan, dan dapat dipanggil

kembali data itu pada waktu berikutnya atau setiap alat yang dapat digunakan untuk

menyimpan data. Adapun media penyimpanan yang dapat digunakan terdiri dari

harddisk, diskette atau floppy disk, tape maupun dengan compact disk (CD) atau

DVD dan kini juga dapat digunakan flashdisk.

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer

secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer

untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Sistem basis data adalah sistem

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

28

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah

atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.

Dengan bantuan basis data ini diharapkan bahwa sistem informasi yang dibuat dapat

terintegrasi antara bagian yang satu dengan yang lainnya, sehingga pada akhirnya

tidak ada pembatas area dalam perusahaan. Dalam pembuatan dan penggunaan basis

data, terdapat 4 (empat) komponen dasar sistem basis data, yaitu:

1. Data

Data yang digunakan dalam sebuah basis data, haruslah mempunyai ciri sebagai

berikut:

a. Data disimpan secara integrasi, yaitu database merupakan kumpulan dari

berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda yang disusun dengan

cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap.

b. Data dapat dipakai secara bersama-sama, yaitu masing-masing bagian dari

database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk

aplikasi yang berbeda.

2. Hardware

Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk

pengelolaan sistem database, seperti:

a. Peralatan untuk penyimpanan, disk, drum dan lain-lain.

b. Peralatan input dan output.

c. Peralatan komunikasi data.

3. Software

Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada database,

dapat berupa:

a. Database Management System (DBMS).

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

29

b. Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur yang lain seperti Oracle,

SQL Server, MySQL.

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan

banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database

sebagai sumber dan pengolahan datanya. MySQL dikembangkan oleh perusahaan

swedia bernama MySQL AB yang pada saat ini benama Tex Data Konsult AB sekitar

tahun 1994-1995.

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa

pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang IDEal. MySQL lebih sering

digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan

aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP. Adapun kelebihan-

kelebihan dari MySQL yaitu:

a. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.

b. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.

c. Pengaksesan basis data dapat dilakukan dengan mudah.

d. MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dipasang pada

server yang memiliki multi CPU.

e. Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python,

dan sebagainya.

f. Bekerja pada berbagai platform tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem

operasi.

g. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi

sistem database.

h. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

30

i. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang

bervariasi.

4. User

Terdiri menjadi 3 klasifikasi:

a. Database Administrator, yaitu orang yang bertugas mengelola sistem database

secara keseluruhan.

b. Programmer, yaitu orang yang membuat program aplikasi yang mengakses

database dengan menggunakan bahasa pemograman.

c. End User, orang yang mengakses database melalui terminal dengan

menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh

programmer.

Penggunaan data pada basis data mempunyai peran yang kuat pada masing-masing

bagian, yang dikelompokkan dalam 3 jenis data pada sistem basis data, yaitu:

1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan di dalam basis

data.

2. Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukkan melalui

peralatan input yang dapat mengubah data operasional.

3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui peralatan output.

4. sebagai hasil dari dalam sistem yang mengakses daa operasional.

2.1.16. Model Pengembangan Waterfall

Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini

menggunakan model waterfall. Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2016:28)

menjelaskan bahwa “Model System Development Life Cycle (SDCL) air terjun

(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (seqeuntial linear) atau alur

hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

31

Analisis Desain

Sistem/ Rekayasa

Informasi

Pengkodean Pengujian

hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,

pengodean, pengujian dan tahap pendukung.

Sumber: Rosa dan M. Shalahuddin (2016:28)

Gambar II.1.

Waterfall

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu

untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan kerepresentasi desain

agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain

perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap

ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap

desain.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

32

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi logic dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai

dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan

yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus

beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat

mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk

perubahan perangkat lunak baru.

Menurut Pressman (2015:42) model waterfall adalah model klasik yang

bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini

sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan

“classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk kedalam model

generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston

Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model

yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan

pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap

demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan

berurutan.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

33

Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman (2015:42):

a. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)

Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan adanya

komunikasi dengan customer demi memahami dan mencapai tujuan yang ingin

dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek, seperti

menganalisis permasalahan yang dihadapi dan mengumpulkan data-data yang

diperlukan, serta membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software.

Pengumpulan data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, dan

internet.

b. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)

Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang estimasi

tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko-resiko yang dapat terjadi, sumber

daya yang diperlukan dalam membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan,

penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan

sistem.

c. Modeling (Analysis & Design)

Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem yang

berfokus pada perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface,

dan algoritma program. Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari

apa yang akan dikerjakan.

d. Construction (Code & Test)

Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi

kode atau bentuk atau bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah pengkodean

selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

34

Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya

diperbaiki.

e. Deployment (Delivery, Support, Feedback)

Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi software ke customer,

pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi software, dan

pengembangan software berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem

dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

Keuntungan menggunakan metode waterfall adalah prosesnya lebih

terstruktur, hal ini membuat kualitas software baik dan tetap terjaga. Dari sisi user

juga lebih menguntungkan, karena dapat merencanakan dan menyiapkan kebutuhan

data dan proses yang diperlukan sejak awal. Penjadwalan juga menjadi lebih

menentu, karena jadwal setiap proses dapat ditentukan secara pasti. Sehingga dapat

dilihat jelas target penyelesaian pengembangan program. Dengan adanya urutan yang

pasti, dapat dilihat pula perkembangan untuk setiap tahap secara pasti. Dari sisi lain,

model ini merupakan jenis model yang bersifat dokumen lengkap sehingga proses

pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah.

Kelemahan menggunakan metode waterfall adalah bersifat kaku, sehingga

sulit melakukan perubahan di tengah proses. Jika terdapat kekurangan proses atau

prosedur dari tahap sebelumnya, maka tahapan pengembangan harus dilakukan mulai

dari awal lagi. Hal ini akan memakan waktu yang lebih lama. Karena jika proses

sebelumnya belum selesai sampai akhir, maka proses selanjutnya juga tidak dapat

berjalan. Oleh karena itu, jika terdapat kekurangan dalam permintaan user maka

proses pengembangan harus dimulai kembali dari awal. Karena itu, dapat dikatakan

proses pengembangan software dengan metode waterfall bersifat lambat.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

35

Kelemahan lainnya menggunakan metode waterfall adalah membutuhkan

daftar kebutuhan yang lengkap sejak awal. Tetapi, biasanya jarang sekali customer

yang dapat memenuhi itu. Untuk menghindari pengulangan tahap dari awal, user

harus memberikan seluruh prosedur, data, dan laporan yang diinginkan mulai dari

tahap awal pengembangan. Tetapi pada banyak kondisi, user sering melakukan

permintaan di tahap pertengahan pengembangan sistem. Dengan metode ini, maka

development harus dilakukan mulai lagi dari tahap awal. Karena development

disesuaikan dengan desain hasil user pada saat tahap pengembangan awal. Di sisi

lain, user tidak dapat mencoba sistem sebelum sistem benar-benar selesai. Selain itu,

kinerja personil menjadi kurang optimal karena terdapat proses menunggu suatu

tahap selesai terlebih dahulu. Oleh karena itu, seringkali diperlukan personil yang

“multi-skilled” sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan

berikutnya Pressman (2015:42-43).

2.2. Peralatan Pendukung

Sistem tentunya dibutuhkan suatu alat yang dapat mendukung terciptanya

rancangan tersebut. Suatu sistem informasi memerlukan sebuah model sistem untuk

dapat menggambarkan bentuk sistem baik dalam bentuk struktural maupun aktual

dengan pendekatan analisa terstruktur.

Peralatan pendukung (Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem. Pada pembahasan kali ini

penyusun menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu

pemodelan atau peralatan pendukung dalam rancangan sistem yang akan dibahas.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

36

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Sukamto (2016:133) “Unified Modeling Language (UML) salah

satu strandar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requierment, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemograman objek”.

Secara fisik, UML merupakan sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan

oleh OMG. UML, terbaru adalah 2.3 yang terdiri dari empat macam spesifikasi, yaitu

Diagram Interchange Specification, UML Infranstructure, UML Superstructure, dan

Object Constraint Language (OCL).

2.2.2. Diagram UML

Pada UML 2.3 terdiri dari tiga belas (13) macam diagram yang

dikelompokkan kedalam tiga kategori. Adapun pembagian kategori dan macam-

macam diagram tersebut akan digambarkan pada diagram berikut.

Diagram UML

2.3

State Machine

Diagram

Activity

Diagram

Use Case

Diagram

Interaction

Overview

Diagram

Timing Diagram

Communication

Diagram

Intraction

Diagram

Sequence

Diagram

Behavior

Diagram

Deployment

Diagram

Package

Diagram

Composite

Strructure Diagram

Component

Diagram

Object Diagram

Class Diagram

Structure

Diagram

Sumber: Sukamto (2016:140)

Gambar II.2.

Diagram UML

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

37

Secara garis besar penjelasan gambar diatas adalah sebagi berikut:

1. Structure Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem.

3. Interaction Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sisteem lain maupun interaksi antara sub

sistem pada suatu sistem.

Berikut ini contoh dari Unified Modeling Language (UML) Class Diagram:

class diagram

Rekam Medis

+ bercak_merah: char

+ id: int

- insang: char

+ kulit: char

+ perut: char

+ posisi_renang: char

+ sirip: char

+ get_data(): void

+ set_data(): void

Gejala Umum

- id: int

+ kd_gejala: int

+ nm_gejala: char

+ get_data(): void

+ set_data(): void

1

Sumber: (Susilawati, Hidayatulloh, and Saputra 2017)

Gambar II.3.

Class Diagram

2.2.3. Use Case Diagram

Menurut Sukamto (2016:155) “Use Case Diagram merupakan pemodelan

untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat”.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

38

Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungi apa saja yang ada

didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi tersebut. Berikut ini simbol-simbol yang terdapat didalam use case diagram:

Berikut ini contoh dari Use Case Diagram: uc Use Case Model

Wali Kelas

Lihat Nilai

Tampil Nilai S iswa

Cetak Nilai

«include»

«extend»

Sumber: Juniardi Dermawan dan Sri Hartini dari Jurnal Paradigma BSI , Vol. 19, No.

2,September 2017

Gambar II.4.

Use Case Diagram

2.2.4. Activity Diagram

Menurut Sukamto (2016:157) “Activity diagram atau diagram aktivitas

adalah workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis

atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah

bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan

aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Berikut contoh dari Activity

Diagram:

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

39

act Activ ity

Mulai

Melakukan Login

Melakukan username

dan Password

Menampilkan menu

utama

Mengelola file master Mengelola Registry Mengelola Utility Mengelola Laporan

Melakukan Log Out

Selesai

Tidak

Ya

Mengelola Selesai

Mengelola Apa ?

Username & Password Valid ?

Sumber:(Mari 2014)

Gambar II.5.

Activity Diagram

2.2.5. Sequence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar

objek. Oleh karena itu, dalam menggambar diagram sekuen harus diketahui objek-

objek yang terlibat dalam sebuah use case terlebih dahulu.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

40

Berikut ini contoh dari Sequence Diagram:

sd diagram

Pengguna

Menu Komunitas Data Ikan Mas Db Ikan Mas Diagnosa Penyakit

Ikan Mas

Pilih Menu ()

Isi Data Ikan Mas

getDta Ikan Mas

setData Ikan Mas

Tampil Diagnosa Penyakit Ikanmas()

Sumber:(Susilawati, Hidayatulloh, and Saputra 2017)

Gambar II.6.

Sequence Diagram

2.2.6. Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi. Deployment diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan

hal-hal seperti sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware, sistem terdistribusi murni, dan rekayasa ulang aplikasi.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada deployment diagram:

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

41

Berikut ini contoh Deployment Diagram:

deployment Diagram

Browser Client

Library

Android OS

Ikanmas.App.apk

Sumber: (Susilawati, Hidayatulloh, and Saputra 2017)

Gambar II.7.

Deployment Diagram

2.2.7. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:53) “Entity Relationship Diagram

(ERD) adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data

relasional. Jika menggunakan OODMBS maka perancangan Entity Relationship

Diagram (ERD) tidak perlu dilakukan”. Entity Relationship Diagram (ERD)

merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data

berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Variasi

dari suatu kardinalias akan sangat menentukan bentuk konversi table Entity

Relationship Diagram (ERD). Peran kardinalitas sangat diperlukan untuk

mempertegas perbedaan dari setiap pemodelan diagram E-R.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

42

Model Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan yang

menggambarkan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang

masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan fakta atau

kejadian yang terjadi pada dunia nyata.

Adapun derajat kardinalitas yang terdapat dalam Entity Relationship

Diagram (ERD) adalah:

1. One To one

Adalah derajat kardinalitas yang menunjukkan adanya relasi himpunan entitas

yang satu dengan satu entitas lainnya.

Dosen Memiliki Matakuliah1 1

Sumber: Sukamto (2016:166)

Gambar II.8.

One To One

2. One to many

Adalah derajat kardinalitas yang menunjukkan adanya relasi antar himpunan

entitas yang satu dengan entitas banyak entitas lainnya.

Dosen Mengajar Matakuliah

nip nama_dosen nama_mkkode_mk

1 N

Sumber: Sukamto (2016:166)

Gambar II.9.

One To Many

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

43

3. Many to many

Adalah derajat kardinalitas yang menunjukkan adanya relasi antar himpunan

banyak entitas dengan banyak entitas lainnya. Jika terjadi relasi many to many

maka akan menghasilkan sebuah entitas baru .

Mahasiswa Mengambil Matakuliah

nim nama_mhs nama_mkkode_mk

N M

Sumber: Sukamto (2016:166)

Gambar II.10.

Many To Many

Berikut contoh dari Entity Relationship Diagram (ERD):

Nama_akun

kode_akun

Jenis_akun

Saldo_normal

Master_akun memiliki1

Kode_akun

Ko_kas_akun

Tgl_trans

nominal

keterangan

Trans_kasM memilikiM Jurrnal 1

No_trans

Tgl_trans

No_kas_masuk

keterangan

memiliki

1

Jurnal_detailM

No_trans

Kode_akun Debet

Kredit

Memiliki M

1

Sumber: Syara, Chintya. Jurnal Paradigma BSI, Vol. XX, No. 1, Maret 2018.

Gambar II.11.

Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam

pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan.

Dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dapat memodelkan

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

44

struktur data dan hubungan antar data yang begitu kompleks, sehingga mudah untuk

dibaca dan dimengerti. Pengguna Entity Relationship Diagram (ERD) dalam

pemodelan struktur data dapat mengabaikan proses yang harus dilakukan, selain itu

pemodelan struktur data dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)

dapat menjawab pertanyaan seperti, data apa saja yang kita butuhkan dan bagaimana

data yang satu berhubungan dengan data yang lainnya.

2.2.8. Logical Record Structured (LRS)

Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari structure record-

record pada tabel-tabel yang berbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

Menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK).

Aturan pembuatan Logical Record Structured (LRS) adalah:

1. Setiap entitas akan diubah menjadi bentuk kotak.

2. Sebuah atribut disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas.

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) dalam

bentuk belah ketupat.

Berikut contoh dari Logical Record Structured (LRS):

BERANDA

id_fb

nama

foto

status

BUKU_TAMU

id_tamu

nama

email

komentar

jawaban

status

HUBUNGI_KAMI

id_hubkami

isi

status

GALERI

id_foto

id_kat

foto

deskripsi

status

KATEGORI

Id_kat

Nama_kategori

Oleh

Tangga

Logo

Deskripsi

status

USER

username

password

KEGIATAN

id_keg

nama_keg

foto_keg

deskripsi

status

LOKASI

id_lokasi

nama

deskripsi

foto

status

MAKANAN KHAS

id_makanan

nama

deskripsi

foto

status

PAKET WISATA

kode_paket

nama_paket

keterangan

harga_paket

fasilitas

status

PROFIL_DESA

kode_profil

gambar

deskripsi

M MMM

M

M

M MM

1

11

1

1

Sumber : (Supriyanta 2015)

Gambar II.12.

Logical Relational Structure (LRS)

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

45

2.2.9. Blackbox Testing

Blackbox testing adalah tahap yang digunakan untuk menguji kelancaran

program yang telah dibuat. Pengujian ini penting dilakukan agar tidak terjadi

kesalahan alur program yang telah dibuat.

Menurut Pressman (2015:51) “Black box testing merupakan pengujian

yang memungkinkan software engineer mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program”.

Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan

besar mampu mengungkapkan kesalahan dari pada metode white-box. Pengujian

black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Menurut Rosa dan Salahuddin (2015:275) “Blackbox testing yaitu menguji

perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode

program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,

masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan. Teknik pengujian blackbox memungkinkan memperoleh serangkaian

kondisi masukan yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional

untuk suatu program. Beberapa jenis kesalahan yang dapat diIDEntifikasi adalah

fungsi tidak benar atau hilang, kesalahan antar muka, kesalahan pada struktur data

(pengaksesan basis data), kesalahan performasi, kesalahan inisialisasi dan akhir

program.