bab ii konsep dasar a. pengertian -...

22
7 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik dengan impuls dan stimulus eksternal. Dengan maksud bahwa manusia masih mempunyai kemampuan dalam membandingkan dan mengenal mana yang merupakan respon dari luar dirinya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara fantasi dan kenyataaan. Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, membedakan dengan pengalaman dan dapat memvalidasikan serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution,2003). Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulasi yang mendekat yang diperkarai secara internal atau eksternal disertai dengan sesuatu pengurangan berlebihan-lebihan. Distorsi atau kelainan berespon terhadap setiap stimulus (Townsend MS, 1998). Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikankan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, sesuatu penerapan panca indera tanpa rangsang dari luar (Maramis, 1998) sesuatu pernyataan yang dialami seperti sesuatu persepsi melalui panca indera melalui stimulasi eksternal, persepsi palsu (Lubis, 1993). 7

Upload: phamliem

Post on 01-Oct-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

7

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam

membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran,

perasaan, sensasi somatik dengan impuls dan stimulus eksternal. Dengan

maksud bahwa manusia masih mempunyai kemampuan dalam

membandingkan dan mengenal mana yang merupakan respon dari luar

dirinya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara

fantasi dan kenyataaan. Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis,

membedakan dengan pengalaman dan dapat memvalidasikan serta

mengevaluasinya secara akurat (Nasution,2003).

Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulasi yang mendekat yang

diperkarai secara internal atau eksternal disertai dengan sesuatu pengurangan

berlebihan-lebihan. Distorsi atau kelainan berespon terhadap setiap stimulus

(Townsend MS, 1998).

Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien

mempersepsikankan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, sesuatu penerapan

panca indera tanpa rangsang dari luar (Maramis, 1998) sesuatu pernyataan

yang dialami seperti sesuatu persepsi melalui panca indera melalui stimulasi

eksternal, persepsi palsu (Lubis, 1993).

7

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

8

Halusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan. Klien

merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap meskipun

tidak ada sesuatu rangsang yang tertuju pada kelima indera tersebut (Izzudin,

2005).

Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara manusia, hewan atau

mesin, barang, kejadian alamiah dan musik dalam keadaan sadar tanpa adanya

rangsang apapun (Maramis, 2005).

Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang

berkisar dari suara sederhana sampai suara yang berbicara mengenai klien

sehingga klien berespon terhadap suara atau bunyi tersebut (Stuart, 2007).

Dari beberapa pengertian yang dikemukan oleh para ahli mengenai

halusinasi di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

halusinasi adalah persepsi klien melalui panca indera terhadap lingkungan

tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata. Sedangkan halusinasi

pendengaran adalah kondisi dimana pasien mendengar suara, terutamanya

suara–suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya

dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.

B. Rentang Respon Halusinasi

Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptive individual yang

berbeda rentang respon neurobiologi (Stuart and Laraia, 2005). Ini merupakan

persepsi maladaptif. Jika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu

mengidentifikasikan dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

9

yang diterima melalui panca indera (pendengaran, pengelihatan, penciuman,

pengecapan dan perabaan) klien halusinasi mempersepsikan suatu stimulus

panca indera walaupun stimulus tersebut tidak ada. Diantara kedua respon

tersebut adalah respon individu yang karena suatu hal mengalami kelainan

persensiv yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterimanya, yang

tersebut sebagai ilusi. Klien mengalami jika interpresentasi yang dilakukan

terhadap stimulus panca indera tidak sesuai stimulus yang diterimanya,

rentang respon tersebut sebagai berikut:

Gambar 1. Rentang Respon Halusinasi (Stuart & Laraia 2005).

Gambar 1. Rentang Respon Halusinasi (Stuart & Laraia, 2005)

C. Fase - Fase Halusinasi

Halusinasi yang dialami oleh klien bila berada intensitasnya dan

keparahan (Stuart & Laraia, 2005) membagi halusinasi klien mengendalikan

dirinya semakin berat fase halusinasinya. Klien semakin berat mengalami

Adaptif Maladaptif

Respon Adaptif

- Respon logis

- Persepsi akurat

- Perilaku sesuai

- Emosi sosial

Distorsi pikiran

- Distorsi pikiran

- Perilaku aneh /

tidak sesuai

- Menarik diri

- Emosi berlebihan

Gejala pikiran

- Delusi halusinasi

- Perilaku diorganisasi

- Sulit berespon

dengan pengalaman

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

10

ansietas dan makin dikendalikan halusinasinya lengkap tercantum dalam

tabel.

Tabel 1 Fase-fase Halusinasi (Stuart & Laraia, 2005)

Halusinasi Karakteristik Perilaku klien

FASE 1

Comforting

ansietas sebagai

halusinasi

menyenangkan

Klien mengalami perasaan seperti

ansietas, kesepian, rasa bersalah

dan takut mencoba untuk befokus

pada pikiran menyenangkan untuk

meredakan ansietas individu

mengenal bahwa pikiran-pikiran

dan pengalaman sensor berada

dalam kondisi kesadaran jika

ansietas dapat ditangani psikotik

Tersenyum dan tertawa tidak

sesuai menggerakan bibir tanpa

suara menggerakan mata yang

cepat dan respon verbal yang

lambat jika

sedang asik sendiri meningkat

tanda-tanda sarat otonomi

FASE II

Condemning ansietas

berat halusinasi

memberatkan

Pengalaman sensasi menjijikan dan

menakutkan, klien mulai lepas

kendali dan mungkin mencoba

untuk mengambil jaraknya dengan

sumber yang dipersepsikan klien

mengkin mengalami diperlukan /

pengamalan sensori dan menarik

diri dari orang lain, psikotik ringan

Ansietas seperti peningkatan

denyut jantung pernafasan dan

tekanan darah, rentang perhatian

menyempit asik dengan

penglaman sensori dan kehilangan

kemampuan membedakan

halusinasi dan realita

FASE III

Controling

ansietas berat

pengalamn sensori

menjadi berkuasa

Klien berhenti menghentikan

perlawanan terhadap halusinasi dan

menyerah pada halusinasinya

menjadi menarik, klien mengalami

pengalaman kesepian jika sensori

halusinasinya berhenti psikotik

Kemampuan dikendalikan

halusinasi akan lebih ditakuti,

kerusakan berhubungan dengan

orang lain, rentang perhatian

hanya beberapa detik / menit

adanya tanda-tanda fisik ansietas

berat berkeringat, tremor, tidak

mampu memahami peraturan.

FASE IV

Conquering / panik

Umumnya menjadi

lezat dalam

halusinasinya

Pengalaman sensori menjadi

mengancam jika klien mengikuti

perintah halusinasi berakhir dari

beberapa jam / hari jika intervensi

terapeutik psikoti berat.

Perilaku tremor akibat panik,

potensi kuat suicida / nomicide

aktifitas merefleksikan halusinasi

perilaku isi, seperti kekerasan,

agitas menarik diri, tidak mampu

merespon terhadap perintah, yang

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

11

komplek tidak mampu berespon

lebih dari satu orang.

D. Etiologi

1. Predisposisi

Beberapa faktor predisposisi yang berkontribusi pada respon

munculnya neurobiologi seperti halusinasi antara lain : ( Rasmun, 2001)

a. Faktor Genetik

Setelah diketahui secara genetik bahwa skizofrenia di turunkan

melalui kromosom-kromosom namun demikian yang beberapa yang

menjadi faktor penentu gangguan ini sampai sekarang masih dalam

tahap penelitian. Diduga letak gen skizofrenia ada kromosom no 6

dengan kontribusi genetik tambahan no 4, 8, 15, dan 22 (Carpenter,

2002) anak kembar identik memiliki kemungkinan mengalami

skizofrenia sebesar 50% jika salah satunya mengalami skizofrenia

sementara dizigot peluangnya sebesar 15%, orang anak yang salah

satunya orang tua yang mengalami skizofrenia, sementara bila kedua

orang tuanya skizofrenia maka peluangnya mencapai 35%.

b. Faktor Neurologi

Kortek pre frontal dan kortek limbik pada klien skizofrenia tidak

pernah berkembang penuh. Ditemukan juga pada klien skizofrenia

terjadi penurunan volume-volume dan fungsi otak yang abnormal.

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

12

Neurotransmitter juga ditemukan tidak normal khususnya dopamine,

serotonine dan glutamate.

c. Study Neurotransmitter

Skizofrenia juga di sebabkan adanya kehidupan seimbang

neurotransmitter dopamine berlebihan tidak seimbang dengan kadar

serotonin.

d. Psikologi

Beberapa kondisi psikologi yang menjadi faktor predisposisi

skizofrenia misalnya anak diperlakukan oleh ibu yang pencemas,

terlalu melindungi, dingin dan tidak berperasaan, sementara yang

mengambil jarak dengannya.

2. Faktor Presipitasi

Faktor pencetusnya adalah:

a. Berlebihnya sistem informasi pada syaraf yang menerima dan

memproses informasi di thalamus frontal otak.

b. Mekanisme penghantar listrik di syaraf terganggu (mekanisme

abnormal).

c. Gejala-gejala seperti kondisi kesehatan,lingkungan,sikap dan perilaku.

Akibat dari masalah halusinasi adalah resiko mencederai diri, orang lain,

dan lingkungan, yang ditandai dengan pandangan tajam, otot tegang, nada

suara tinggi, kadang memaksakan kehendak, muka merah, berdebat.

Mekanisme koping; klien dengan halusinasi terjadi pengembangan non

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

13

realita, kemudian akan timbul suatu rangsangan terhadap psiko klien

untuk melakukan perilaku mal adaptif (Stuart dan Laraia, 2001)

E. Manifestasi Klinik

Menurut Keliat (1998), tanda dan gejala halusinasi yang mungkin

muncul yaitu:

1. Bicara, senyum dan tersenyum sendiri.

2. Menarik diri dan menghindari orang lain.

3. Tak dapat membedakan nyata dan tidak nyata.

4. Tidak dapat memusatkan perhatian dan konsentrasi.

5. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan)

6. Takut

7. Ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung.

Berdasarkan jenis dan karakteristik halusinasi tanda dan gejalanya

sesuai.

Tabel 2 : Karakteristik Halusinasi (Stuart and Laraia 2003)

Jenis halusinasi Karakteristik

Pendengaran

Penglihatan

Mendengar suara-suara / kebisingan, paling sering suara kata yang

jelas, berbicara dengan klien bahkan sampai percakapan lengkap

antara dua orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar

jelas dimana klien mendengar perkataan bahwa pasien disuruh untuk

melakukan sesuatu kadang-kadang dapat membahayakan.

Stimulus penglihatan dalam kilatan cahaya, gambar geometris,

gambar karton dan atau panorama yang luas dan komplek.

Penglihatan dapat berupa sesuatu yang menyenangkan /sesuatu yang

menakutkan seperti monster.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

14

Penciuman

Pengecapan

Perabaan

Canesthetic

Klinestetic

Membau bau-bau seperti bau darah, urine, feses umumnya bau-bau

yang tidak menyenangkan. Halusinasi penciuman biasanya sering

akibat stroke, tumor, kejang / dimensia.

Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urine, feses.

Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas rasa

tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.

Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena (arteri),

pencernaan makanan.

Merasa pergerakan sementara bergerak tanpa berdiri.

F. Masalah Keperawatan

1. Perilaku Kekerasan.

2. Perubahan Persepsi sensori halusinasi.

3. Isolasi sosial : menarik diri.

4. Harga Diri Rendah

G. Pohon Masalah

(Keliat, 2006)

Perilaku Kekerasan.

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Isolasi Sosial: Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

CoreProblem

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

15

H. Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku Kekerasan

2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi dengar

3. Isolasi sosial : Menarik diri

4. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah (Keliat, 2006)

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

16

J. Intervensi

DiagnosaKeperawatan

Rencana Tindakan KeperawatanTgl No.DX

Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

Rasional TT

1 Perilaku kekerasan Setelah 2x interaksi klienmenunjukkan :1. Tanda – tanda percaya kepada

perawat :a) Wajah cerah, tersenyumb) Mau berkenalanc) Ada kontak matad) Bersedia menceritakan

perasaan

1. Bina hubungan saling percayaa) Beri salam setiap

berinteraksib) Perkenalkan nama, nama

panggilan perawat dantujuan perawat berinteraksi

c) Tanyakan dan panggil namakesukaan klien

d) Tunjukkan sikap empati,jujur dan menepati janjisetiap kali berinteraksi

e) Tanyakan perasaan kliendan masalah yang dihadapiklien

a) Menciptaka tras pada klienb) Tak kenal maka tak sayang

c) Agar lebih akrap dalammenyapa klien

d) Mewujudkan percaya padaklien

e) Memvalidasi perasaan klien

2. Klien dapat menceritakanpenyebab perilaku kekerasana) Menceritakan penyebab

perasaan jengkel / kesalbaik dari diri sendirimaupung lingkungannya

2. Klien dapat mengidentifikasipenyebab perilaku kekerasan :a) Motivasi klien untuk

menceritakan penyebab rasakesal atau jengkelnya

b) Dengarkan tanpa menyelaatau memberi penilaiansetiap ungkapan perasaan ps

a) Mengungkapkan perasaanklien

b) Memperhatikan klien

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

17

`

3. Klien dapat menceritakantanda-tanda saat terjadi perilakukekerasana) Tanda fisik : mata merah,

tangan mengepal, ekspresitegang, dan lain-lain

b) Tanda emosional : perasaanmarah, jengkel, bicarakasar

c) Tanda sosial : bermusuhanyang dialami saat terjadiperilaku kekerasan

3) Klien dapat mengidentifikasitanda-tanda perilaku kekerasana) Motivasi klien menceritakan

kondisi fisik (tanda-tandafisik) saat perilakukekerasan terjadi

b) Motivasi klien menceritakankondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadiperilaku kekerasan

c) Motivasi klien menceritakanhubungan dengan orang lain(tanda-tanda sosial)

a) Mengusahakan klien maubercerita

b) Menguasahakan klien maubercerita

c) Mengusahakan klien maubercerita

4. Klien dapat menjelaskan :a) Jenis-jenis ekspresi

kemarahan yang selama initelah dilakukannya

b) Perasaannya saatmelakukan kekerasan

c) Efektivitas cara yangdipakai dalammenyelesaikan masalah

4) Klien dapat mengidentifikasijenis perilaku kekerasan yangpernah dilakukannyaa) Motivasi klien menceritakan

jenis-jenis tindak kekerasanyang selama ini pernahdilakukannya

b) Motivasi klien menceritakanperasaan klien setelahtindak kekerasan tersebutterjadi

c) Diskusikan apakah dengantindak kekerasan yangdilakukannya masalah yangdialami teratasi

a) Memberikan kesempatanpada klien untuk bercerita

b) Mengetahui bagaimanaperasaa klien etelahmelakukan tindak kekerasan

c) Klien dapat memilah manayang benar dan yang salah

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

18

`5. Klien dapat menjelaskan akibat

perilaku kekerasana) Diri sendiri : luka, dijauhi

teman, dllb) Orang lain / keluarga : luka,

tersinggungu, ketakutan, dllc) Lingkungan : barang atau

benda rusak, dll

5) Klien dapat megidentifikasiakibat perilak`u kekerasana) Diri sendiri

b) Orang lain / keluargac) Lingkungan

Mengetahui akibat dari perilakukekerasan

6. Klien dapat :Menjelaskan cara-cara sehatmengungkapkan marah

6) Klien dapat mengidentifikasicara konstruktif dalammengungkapkan kemarahan :Jelaskan cara-cara sehat untukmengungkapkan marah :- Cara fisik : nafas dalam,

pukul bantalk atau kasur,olah raga

- Verbal : mengungkapkanbahwa dirinya sedangkesal kepada orang lain

- Sosial : latihan asertifdengan orang lain

- Spiritual : sembahyang /doa, zikir, meditasi, dsbsesuai keyakinanagamanya masing-masing

Klien tahu cara untukmengungkapkan marah

7. Klien dapat memperagakan caramengontrol perilaku kekerasana) Fisik : nafas dalam,

memukul bantal / kasur

7) Klien dapatmendemonstrasikan caramengontrol perilaku kekerasanLatih klien memperagakan carayang dipilih :

Klien dapat mendemonstrasikancara yang dipilih

``

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

19

b) Verbal : mengungkapkanperasaan kesal / jengkelpada orang lain tanpamenyakiti

c) Spiritual : zikir / doa,meditasi sesuai agamanya

Peragakan caramelaksanakan cara yangdipilih

Jelaskan manfaat caratersebut

Anjurkan klien menirukanperagaan yang sudahdilakukan

Beri penguatan pada klien,perbaiki cara yang masihbelum sempurna

8. Perawat dapat melakukan

petemuan dengan keluargaa) Menjelaskan cara merawat

klien dengan perilakukekerasan

d) Mengungkapkan rasa puasdalam merawat klien

8) Klien mendapat dukungankeluarga untuk megontrolperilaku kekerasan :a) Diskusikan pentingnya

peran serta keluargasebagai pendukung klienuntuk mengatasi perilakukekerasan

b) Diskusikan potensikeluarga untuk membantuklien mengatasi perilakukekekarasan

c) Jelaskan pengertian,penyebab, akibat dan caramerawat klien

d) Peragakan cara merawatklien (menangani perilakukekerasan)

a) Agar keluarga klien tahupendukung nutuk klien itusangat penting

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

20

`e) Beri kesempatan keluarga

untuk memperagakanulang

f) Beri pujian kepadakeluarga setelah peragaan

9. Klien dapat menjelaskan :a) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum obatc) Nama obatd) Bentuk dan warna obate) Dosis yang dberikan

epadanyaf) Waktu pemakaiang) Cara pemakaianh) Efek yang dirasakan

9) Klien menggunakan obatsesuai program yag telahditetapkan:a) Jenis obat (nama, warna

dan bentuk obat)b) Dosis yang tepat untuk

klienc) Waktu pemakaiand) Cara pemakaiane) Efek yang dirasakan klienAnjurkan klien :a) Minta dan menggunakan

obat tepat waktub) Lapor ke perawat / dokter

jika mengalami efek yangtidak biasa

c) Beri pujian terhadapkedisiplinan klienmenggunakan obat

Agar klien mau minum obat secarateratur dan tahu mengenai dosis,jeis obat, waktu pemakaian dancara pemakaian

`

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

21

2 Gangguan PersepsiSensori : Halusinasi

Setelah 2x interaksi klienmenunjukkan :1. Tanda – tanda percaya kepada

perawat :a) Ekspresi wajah bersahabatb) Menunjukkan rasa senangc) Ada kontak matad) Mau berjabat tangane) Mau menyebutkan namaf) Mau duduk berdampingan

dengan perawatg) Bersedia mengngkapkan

masalah yang dihadapi

1. Bina hubungan saling percayaa) Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun nonverbal

b) Perkenalkan nama, namapanggilan perawat

c) Tunjukkan sikap jujur danmenepati janji setiap kaliinteraksi

a) Menciptakan tras pada klien

b) Tak kenal maka tak saying

c) Mewujudkan rasa percaya padaklien

d) Tanyakan perasaan kliendanmasalah yang dihadapiklien

e) Dengarkan dengan penuhperhatian

d) Memvalidasi perasaan klien

e) Memperhatikan perasaan kilen

2. Klien dapat menyebutkan :a) Isib) Waktuc) Frekuensid) Situasi dan kondisi yang

menimbulkan halusinasi

2. Klien dapat menyebutkana) Mengetahui jenis halusinasib) Mengetahui isi,

waktu,frekuensi halusinasic) Mengetahui situasi dan

kondisi yang menimbulkanhalusinai

Klien dapat menceritakanmengenai halusinasinya

3. Klien dapat menyebutkantindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikanhalusiasi

3.Klien dapat mengontrolhalusinasinyaa) Identifikasi bersama klien

cara atau tindakan yangdilakukan jika terjadi

Klien dapat mengidentifikasikancara yang harus dilakukan jikaterjadi halusinasi

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

22

halusinasi

4. Klien dapat menyebutkan carakontrol halisinasi

4. Diskuikan cara yang diinginkanklien :a) Jika cara yang digunakan

adaptif beri pujianb) Jika cara yang digunakan

mal adaptif dikusikan caratersebut

a) Memberi reinforcementpositif

b) Memberikan cara yangterbaik untuk klien

5. Klien dapat memilih danmemperagakan cara mengatasihalusinasi

5. Diskusikan cara baru untukmemutus / mengontrol timbulnyahalusinasi :a) Katakan pada diri sendiri

bahwa suara itu tidak nyatab) Bantu klien memillih cara

yang sudah dianjurkan danlatih untuk mencobanya

c) Beri keempatan untukmelakukan cara yang dipilihdan dilatih

d) Pantau pelaksanaan yangtelah dipilih dan dilatuh, jikaberhasil beri pujian

Memberitahukan cara terbaru padaklien cara memutus halusinasi

6. Keluarga menyatakan setujuuntuk mengikuti pertemuandengan perawat

6. Klien mendapat dukungan darikeluarga dalam mengontrolhalusinasia) Buat kontrak dengan

keluarga untuk pertemuan(waktu, tempat, topik )

b) Diskusikan dengan keluargatentang : Pengertian halusinasi

a) Bina hubungan salingpercaya dengan keluargaklien

b) Agar keluarga tahumengenai sakit yangdiderita klien

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

23

Tanda dan gejalahalusinasi

Isi halusinasi Waktu halusinasi Frekuensi halusinasi Situasi terjadinya

halusinasi. dll

7. Klien dapat menyebutkana) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum obatc) Nama, warna, dosi, efek

terapi dan efek samping

7. Diskusikan dengan klien tentangmanfaat dan kerugian tidakminum obat, nama, warna, dosi,cara, efek terapi dan efeksamping penggunaan obata) Pantau klien saat

penggunaan obatb) Beri pujian jika klien

menggunakan obat denganbenar

c) Diskusikan akibat berhentiminum obat tanpa konsultasidengan dokter

Agar klie mau minum obat dengantepat

3 Isolasi Sosial :Menarik Diri

Setelah 3x interaksi klienmenunjukkan :1. Tanda – tanda percaya kepada

perawat :a) Wajah cerah, tersenyumb) Mau berkenalanc) Ada kontak mata

1. Bina hubungan saling percayaa) Beri salam setiap

berinteraksib) Perkenalkan nama, nama

panggilan perawat dantujuan perawat berinteraksi

c) Tanyakan dan panggil namakesukaan klien

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

24

2. Klien mampu menyebutkanminimal satu penyebab menarikdiria) Diri sendirib) Orang lainc) Lingkungan

2. Klien mampu menyebutkanpenyebab menarik diri :

Tanyakan pada klien tentang :a) Orang yang tinggal serumah /

teman sekamarb) Orang yang paling dekat

dengan klien dirumah /diruangan

c) Orang yang tidak dekatdengan klien dirumah /diruang perawatan

d) Apa yang membuat klientidak dekat dengan orangtersebut

e) Upaya yang sudah dilakukanagar dekat dengan orang lain

3. Klien mampu menyebutkankeuntungan berhubungan sosialdan kerugian menarik diria) Banyak temanb) Tidak kesepianc) Bisa berdiskusid) Saling menolongKerugian menarik diri, misalnya :a) Sendirib) Kesepiane) Tidak bisa diskusi

3. Klien mampu menyebutkankeuntungan berhubungan sosialdan kerugian menarik diri.Tanyakan pada klien tentang :a) Manfaat hubungan sosialb) Kerugian menarik diri

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

25

4. Klien dapat melaksanakanhubungan sosial secara bertahapdengan :a) Perawatb) Perawat lainc) Klien laind) Kelompok lain

2. Klien dapat melaksanakanhubungan sosial ecara ecarabertahap.Beri motivasi dan bantu klienuntuk berkenalan /berkomunikasi dengan:a) Perawat lainb) Klien lainc) Kelompok

5. Klien mampu menjelaskanperasaannya setelah berhubungansosial dengan :a) Orang lainb) Kelompok

5. Klien mampu menjelaskanperasaanya setelah berhubungansosial dengan :a) Orang lainb) Kelompok

6. Perawat dapat bertemu dengankeluarga dan dapat menjelaskan :a) Pengertian menarik dirib) Tanda dan gejala menarik

diric) Penyebab dan akibat

menarik dirid) Cara merawat klien menarik

diri

6) Klien mendapat dukungankeluarga dalam memperluashubungan sosialJelaskan pada keluarga tentang:a) Pengertian menarik dirib) Tanda dan gejala menarik

diric) Penyebab dan akibat

menarik dirid) Cara merawat klien menarik

diri

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

26

7. Klien dapat menyebutkana) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum obatc) Nama, warna, dosis, efek

terapi dan efek samping obat

7. Diskusikan dengan klien tentangmanfaat dan kerugian tidakminum obat, nama, warna, dosis,cara, efek terapi dan efeksamping penggunaan obat

3 Gangguan konsepdiri : Harga dirirendah

Setelah 3x interaksi klienmenunjukkan :1 Klien menunjukkan ekspresi

wajah bersahabat, menunjukkanrasa senang, ada kontak mata,mau berjabat tangan, maumenyebutkan nama, maumenjawab salam, klien maududuk berdampingan denganperawat, mau mengutarakanmasalah yang dihadapi

1. Bina hubungan saling percayadengan menggunakan prinsipkomunikasi terapeutika) Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun nonverbal

b) Perkenalkan diri dengansopan

c) Tanyakan nama lengkap dannama panggilan kesukaanyang disukai klien

d) Jelaskan tujuan pertemuane) Jujur dan menepati janji

2. Klien dapat menyebutkana) Aspek positif dan

kemampuan yang dimilikiklien

b) Aspek positif keluargac) Aspek positif lingkungan

klien

2. Klien dapat mengidentifikasiaspek positif dan kemampuanyang dimilikiDiskusikan dengan klien tentang:a) Aspek positif yang dimiliki

klien, keluarga, lingkunganb) Kemampuan yang dimiliki

klien3. Klien menyebutkan

kemampuan yang dapatdilaksanakan

3. Klien dapat menilai kemampuanyang dimiliki untuk dilaksanakana) Diskusikan dengan klien

kemampuan yang dapat

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

27

dilaksanakanb) Diskusikan kemampuan

yang dapat dilanjutkanpelaksanaannya

4. Klien membuat rencanakegiatan harian

4. Klien dapat merencanakankegiatan sesuai dengankemampuan yang dimilikiRencanakan bersama klienaktivitas yang dapat dilakukansetiap hari sesuai kemampuankliena) Kegiatan mandirib) Kegiatan dengan bantuan

5. Klien melakukan kegiatansesuai jadwal yang dibuat

5. Klien dapat melakukan kegiatansesuai rencana yang dibuata) Anjurkan klien untuk

melaksanakan kegiatan yangtelah direncanakan

b) Pantau kegiatan yangdilaksanakan klien

c) Beri pujian atas usaha yangdilakukan klien

d) Diskusikan kemungkinanpelaksanaan kegiatan setelahpulang

6. Klien memanfaatkan sistempendukung yang ada dikeluarga

6. Klien dapat memanfaatkansistem pendukung yang adaa) Beri pendidikan kesehatan

pada keluarga tentang caramerawat klien dengan hargadiri rendah

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-dimasbayue... · Mereka dalam menggunakan proses pikir yang logis, ... suara–suara orang

28

b) Bantu keluarga memberikandukungan selama kliendirawat

c) Bantu keluarga menyiapkanlingkungan di rumah