bab ii kondisi umum masyarakat desa kesugihan a. …repository.ump.ac.id/1514/3/isnaeni hidayati...
TRANSCRIPT
22
BAB II
KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KESUGIHAN
A. Sejarah singkat Desa Kesugihan
Desa Kesugihan dikenal dengan kota santri karena setidaknya ada lebih
dari 5 pesantren yang berdiri di Kesugihan. Pesantren itu diantaranya
Pesantren Al-Fiel, Pesantren „Ainul Huda, Pesantren Apik, Pesantern Manarul
Huda, Pesantren Assasunnajah, dan yang terbesar adalah pesantren Al-Ihya
„Ulumaddin. Nyai Sugih merupakan seorang penggawa dari kerajaan
Majapahit . Pada saat itu, terjadi kekacauan di Majapahit akibat dari adanya
peperangan. Nyai Sugih memutuskan untuk meninggalkan Majapahit dalam
rangka mennyelamatkan diri. Dalam perjalanannya, Nyai Sugih di temani oleh
tiga orang yakni, Condro Wirito (ada yang menyebutkan bahwa ia anak
tunggal Nyai Sugih), mbah Joko Satru (seorang prajurit kerajaan), dan mbah
Dul Bari (seorang yang mengabdi pada Nyai Sugih). Nyai Sugih beserta tiga
orang tersebut beristirahat di suatu wilayah di Cilacap yang belum
berpenghuni. Karena dirasa wilayah itu cukup subur dan makmur akhirnya
Nyai Sugih memutuskan untuk menetap di wilayah itu yang kemudian dikenal
dengan nama “Kesugihan”.
Ada kepercayaan di masyarakat Kesugihan bahwa orang-orang dari
Kesugihan tidak boleh menikah dengan orang-orang dari Pesanggrahan.
Konon, ada 2 makam Panembahan yang dikeramatkan di kedua desa tersebut.
22
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
23
Makam Nyai Sugih di desa Kesugihan dan juga makam Ki Watulingga di desa
Pesanggrahan.
Alkisah, dahulu kala pada masa kerajaan Mataram di pimpin oleh Sultan
Agung, setelah selesai melakukan penyerangan terhadap Belanda di Batavia,
sebagian pasukan tidak pulang ke Keraton Mataram namun menetap, karena
berbagai alasan salah satunya karena menikah dengan salah seorang penduduk
di daerah yang dilalui pasukan,dan ada juga yang berguru kepada orang sakti
atau bertapa (mencari jati diri). Salah satu dari pasukan yang tidak kembali ke
keraton adalah Ki Watulingga.Alasannya adalah karena ia tertarik dengan
salah satu gadis yang merupakan bunga desa yang bernama Nyai Sugih.
Pada waktu itu banyak anak-anak muda yang tertarik dengan Nyai Sugih,
disamping ia adalah putri seorang saudagar kaya raya, ia juga memiliki wajah
yang sangat cantik. Karena banyaknya pemuda yang datang untuk melamar,
orang tua Nyai Sugih akhirnya memutuskan untuk mengadakan sayembara
adu kesaktian, barang siapa yang memenangkan sayembara itu, maka ia akan
menjadi suami Nyai Sugih.Semua orang tau bahwa yang paling sakti di
wilayah Karsidenan Banyumas adalah bupati Banyumas yang bernama Arya
Gumarang, disamping memiliki kesaktian, beliau juga merupakan anak muda
yang memiliki ketampanan luar biasa dan sebenarnya juga mempunyai niat
untuk menikahi Nyai Sugih. Disisi lain Nyai Sugih ternyata juga tertarik
dengan Arya Gumarang. Namun karena sayembara sudah diumumkan, pada
hari itu juga seluruh pemuda yang mempunyai nyali bertaruh nyawa untuk
memenangkan pertarungan.
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
24
Pada hari itu, Arya Gumarang dipanggil raja Mataram untuk menghadap.
Pada akhirnya sayembara dimenangkan oleh Watulingga, Nyai Sugihpun
menolak hasil sayembara itu dengan alasan Arya Gumarang tidak hadir.
Watulingga murka dan mengamuk kepada orang tua Nyai Sugih, serta
membunuh Nyai Sugih. Sebelum meninggal, Nyai Sugih membuat kutukan
bahwa orang Kesugihan (tempatnya berasal) tidak diperkenankan untuk
menikah dengan orang Pesanggrahan (tempat asal Ki Watulingga), jika hal itu
terjadi maka salah satunya akan celaka atau gila dan hal buruk lainnya akan
terjadi.Makam Nyai Sugih sendiri dipercaya ada di desa kesugihan tepatnya di
daerah tipar. Ada 2 makam yang terdapat di pemakaman itu yang
dikeramatkan, yaitu makam Nyai Sugih dan juga makam mbah Jaga Satru.(
Wawancara dengan Miswanto, 28 September 2016)
1. Lurah Hasim, S.H (1991-2002)
Pada waktu itu Bapak Hasim merupakan Kadus (Kepala Dusun) sebelum
Desa Kesugihan pemekaran. Setelah terjadi pemekaran, kemudian Bapak
Hasim ditunjuk oleh pemerintahan setempat dijadikan sebagai Kartiker
(yang melaksanakan kerja) selama 5 tahun. Pada tahun 1996 diadakan
Pemilihan Kepala Desa, yang mencalonkan antara lain Bapak Hasim dan
Bapak Siyo. Bapak Hasim terpilih menjadi Kepala Desa resmi, dan
menjabat selama 6 tahun/ satu periode. Sehingga Bapak hasim menjabat di
Desa Kesugihan selama 11 tahun dalam masa jabatannya sebagai kartiker
dan kepala desa.
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
25
2. Lurah Sahir (2002-2007)
Dipilih berdasarkan Pemilihan Kepala Desa, yang mencalonkan pada
waktu itu tokoh masyarakat setempat. Bapak Sahir terpilih menjadi Kepala
desa Kesugihan tahun 2002. Beliau menjabat 5 tahun masa jabatannya
habis beliau mencalonkan kembali sebgai kepala desa Kesugihan.
3. Lurah Heni Hernafianto S.P (2007- 2014)
Pemilihan dilakukan kembali dengan calon kepala desa adalah Sahir dan
Heni Hernafianto S.P. Pemilihan kepala desa Kesugihan dimenangkan
oleh Heni Hernafianto. Menjabat kepala desa selama 6 tahun.
4. Lurah Yeto Susalit sampe sekarang
Pemilihan kepala desa dilakukan kembali yaitu dengan calon kepala desa
adalah Sakiman Heni Hernafianto dan Yeto Susalit.
B. Kondisi Administratif Desa Kesugihan
Desa kesugihan merupakan salah satu desa Kesugihan di Kecamatan
Kesugihan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Desa kesugihan
memiliki luas wilayah 316.6 Ha, jumlah tanah bersertifikat 96 bid 21.7 Ha
dengan jumlah penduduk 2060 Kk terdiri dari 3.410 laki-laki dan 3.402
perempuan. Usia 0-15 tahun berjumlah 1.234 Jiwa, usia 15-65 berjumlah
5.578 Jiwa, dan usia 65 ke-atas berjumlah 426 Jiwa. Batas-batas wilayah
Desa Kesugihan sebagai berikut:
1. Utara : Desa Pesanggrahan
2. Selatan : Kesugihan Kidul
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
26
3. Barat : Karang Jengkol
4. Timur : Sungai Serayu
Jarak dari Desa ke bebrapa kota atau desa sekitarnya sebagai berikut :
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 3 Km
b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : 700 km
c. Jarak dari Kota/Ibukota Kabupaten : 25 km
d. Jarak dari ibukota Provinsi : 251 km
Desa Kesugihan memiliki 29 Rt dan 7 RW terdiri dari 4 Dusun, antara
lain dusun I Dusun kesugihan memiliki luas Wilayah 27,9 ha Dusun I
bernama Dusun Kesugihan memiliki luas wilayah 28,9 ha, dusun II bernama
Pantai serayu dengan luas wilayah 27,9 ha, dusun III bernama Dusun
Muktisari dengan luas wilayah 26,7 ha dan yang IV bernama Dusun
Sendangarum.
Berdasarkan letak geografisnya dusun sendang arum paling dekat
dengan kecamatan koramil dan pasar. Sehingga dusun sendang arum lah yang
paling padat dan ramai. Masyarakat di Desa kesugihan hampir sebagian besar
penduduknya bekerja swasta dan petani. Pertanian padi menjadi garapan
utama mereka, dimana panen padi dilakukan tiga kali dalam satu tahun. Selain
itu mereka juga memnfaatkan ladang mereka untuk menanam cabai, singkong,
dan sayur-sayuran untuk di konsumsi pribadi atau di jual ke pasar. Meurut
kalkulus perhitungan sawah di Desa Kesugihan mencapai 66 ha. Masyarakat
di Desa Kesugihan mempanfaatkan sungai untuk mengairi sawah mereka,
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
27
karena wilayah persawahan mereka berdekatan dengan aliran sungai besar dan
kecil, sehingga sistem irigasi yang mereka buat berjalan dengan lancar.
Masyarakat yang bekerja sebagai swasta mayoritas bekerja di kecamatan,
koramil, dan lain-lain.
Berikut adalah data pekerjaan masyarakat Desa Kesugihan Kecamatan
Kesugihan Kabupaten Cilacap. Pada bulan Juni 2015 :
Tabel 1
Jumlah Pekerjaan Masyarakat Kesugihan Kebupaten Cilacap.
Pekerjaan/Mata Pencaharian Jumlah
Orang
1. Karyawan
a. Pegawai Negeri Sipil
b. TNI/POLRI
c. Swasta
56 Orang
16 Orang
490 Orang
2. Wiraswasta/pedagang 188 Orang
3. Petani 410 Orang
4. Tukang 84 Orang
5. Buruh Tani 20 Orang
6. Pensiunan 47 Orang
7. Nelayan 3 Orang
8. Peternak 4 Orang
9. Jasa 8 Orang
10. Pengrajin 25 Orang
11. Pekerja seni 18 Orang
12. Lainnya 107 Orang
13. Tidak bekerja/pengangguran 43 Orang
JUMLAH
Sumber: Data Monografi Desa Kesugihan Tahun 2015
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
28
Selain persawahan masyarakat Desa Kesugihan yang subur, anak-anak muda
di Desa Kesugihan juga memiliki semangat yang tinggi untuk memenempuh
pendidikan. Karena di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten
Cilacap memiliki 1 PAUD, 2 TK, 3 SD, 1 SMP, 1 SMA, 1 Pondok pesantren
dan 1 Perpustakaan Desa. Hampir sebagian besar penduduk di Desa
Kesugihan setelah lulus SMA/SMK, mereka berkeinginan untuk bekerja di
bandingkan untuk melanjutkan ke Universitas. Hal ini dibuktikan dalam
monografi Desa Kesugihan bahwa lulusan tingkat pendidikan Universitas
tahun 2015 berjumlah 22 orang, Akademi D1-D3, 43 orang dan lulusan S2
berjumlah 3 orang. Di Desa Kesugihan memiliki satu lapangan yang letaknya
berada di sebelah Koramil lapangan tersebut dikenal dengan lapangan
Kesugihan. biasanya digunakan untuk upacara kemerdekaan, lomba-lomba
dan kegiatan olahraga sekolah. (wawancara dengan Sorfani , 27 September
2016)
C. Kondisi Sosial Budaya Desa Kesugihan
Indonesia memiliki maca, kesenian tradisional yang dijadikan sebgai
Ciri khas daerah masing-masing Seperti di Desa Kesugihan Kecamatan
Kesugihan Kabupaten Cilacap yang mempunyai budaya tersendiri.
Masyarakat modern sekarang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri
dan kurang bersosialisasi dengan yang lain, berbeda dengan masyarakat di
Desa Kesugihan yang masih mempunyai rasa sosialis masyarakat yang sangat
tinggi namun tidak dengan budayanya, karena semakin majunya jaman
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
29
kebudayaan yang diwariskan dari para leluhurperlahan-lahan mulai hilang.
Perubahan sosial budaya tersebut terus terjadi seiring dengan perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Hal
tersebut yang membuat masyarakat Desa Kesugihan perlahan-lahan mulai
meninggalakan unsur budaya yang tidak disadari oleh masyarakat khususnya
kesenian tradisional di kalangan anak muda jamn sekarang, misalnya
kentongan.
Kegiatan sosial masyarakat Desa Kesugihan masih berjalan dengan
baik dari dahulu sampai sekarang, misalnya mendirikan rumah, membangun
masjid atau mushola, kerja bakti di tepi jalan raya maupun makam/pesarean,
dan juga mengaspal jalan-jalan kecil yang ada di desa Kesugihan, sehingga
masyarakat merasa nyaman tinggal di Desa Kesugihan. Kegiatan tersebut
masih kompak dilakukan para warga masyarakat Desa Kesugihan Kecamatan
Kesugihan Kabupaten Cilacap.(wawancara dengan Sorfani, 27 September
2016)
Budaya yang masih lestari sampai sekrang adalah adat Kenduri, adat
Suraan, adat Mintoni, dan adat Khitanan. Adat Kenduri merupakan adat
masyarakat Jawa yang dilakukan oleh orang yang melakukan hajat tertentu
dengan mengundang warga sekitar untuk ikut mendoakan keselamatan dan
kebahagiaanya. Pada hakikatnya, tujuan orang Jawa melakukan hajat kenduri
adalah meminta doa dari tetangga atau kerabat agar apa ynag diinginkan
tecapai, selamat, serta bahagia selam hidup di dunia dan akhirat.(Gesta
Bayuadhy, 2015: 13) di desa Kesugihan dalam melakukan adat Kenduri ini,
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
30
biasanya dalam acara memperingati meniggalnya seseorang, syukuran
misalnya tercapai cita-cita, memiliki sepeda motor baru, rumah baru dan
memberi nama bayi. Dalam kegiatan kenduri ini biasanya warga yang datang
adalah laki-laki. Bagi warga yang sudah tidak aktif mempunyai suami dan
tidak memiliki anak laki-laki yang sudah dewasa biasanya akan dikirimkan
langsung berkat/makanan kerumahnya. ( wawancara dengan Sorfani, 27
September 2016 )
Dalam kegiatan Suranan, masyarakat Desa Kesugihan biasanya
mengadakan Selametan atau tasyakuran sebagai wujud rasa syukur mereka
dengan hasil bumi yang melimpah. Panitia pelaksana dengan adat ini
biasanya datang ke rumah-rumah warga untuk meminta sumbangan yang
semapunya mereka beri sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan
kegiatan adat ini. Setiap dusun memiliki panitia tersendiri., karena kegiatan
ini biasanya dilaksanakan oleh dusun masing-masiing atu tiap RT. Peran ibu-
ibu dalam kegiatan ini adalah masak-masak, bentuk selametannya berupa
tumpeng yang berisi ayam jago Jawa yang sudah diingkung, dan sayur-
sayuran lainnya. Biasanya selametan tersebut dilaksanakan di masjid-masid
yang dekat dengan dusun mereka atau rumah warga yang sudah mendapat
bagian untuk dijadikan tempat acara selametan. Adat selametan atau
tasyakuran di bulan sura mereka lestarikan untuk mengucap raswa syukur
kepada Allah SWT terhadap rahmat dan rezeki yang telah diberikan kepada
masyarakat Desa Kesugihan dan biar jauh dari beberbagai penyakit untuk
para petani.
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
31
Selain selametan atau tasyakuran, masyarakat Desa Kesugihan di bulan
sura juga melakukan kerja bakti di tepi jalan raya dan membersihkan makam-
makam yang ada di Desa Kesugihan. Kemudian hasil dana yang dikumpulkan
oleh panitia diberikan kepada yatim piatu atau masyarakat yang kurang
mampu. Dalm kegiatan sura tersebut, biasanya masyarakat di Desa Kesugihan
menanggap wayang di Bali Desa. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh
masyarakat desa Kesugihan setiap tahunnya. (wawancara Yeto Susalit, 28
September 2016)
Adat mintoni atau adat tujuh bulanan juga masih dilestarikan oleh
masyarakat Desa Kesugihan. Makna dari kegiatan tujuh bulanan adalah
supaya wanita yang sedang mengandung diberi kesehatan bagi ibu dan jabang
bayi, dan diberi kelancaran pada saat melahirkan nanti. Bentuk dari kegiatan
tujuh bulanan berisi 7 tupeng, kupat lepet, rujak, jenang ketan, dan telur
ayam. Kegiatan adat ini tidak memakai ayam jawa/ayam kampung.
Selanjutnya adat Kithanan, dalam adat ini biasanya masyarakat Desa
Kesugihan mengadakan hajatan bagi yang mampu. Sebelum melakukan
hajatan, masyarakat mengadakan syukuran terlebih dahulu supaya diberi
kelancaran ( wawancara dengan Sorfani, 28 September 2016)
Desa Kesugihan Kabupaten Cilacap memiliki beragam kesenian yang
menjadi ciri khas daerah tersebut. Beberapa kesenian yang ada diantaranya
adalah Begalan, Wayang Kulit, Janeng ( Terbang Jawa), Ebeg, Calung,
terbang genjring, marawis, hadroh, Lengger dan Thek-Thek atau
Kenthongan. Diantara berbagai kesenian tersebut, kenthongan merupakan
salah satu bentuk kesenian yang tetap eksis di Kabupaten Cilacap.
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
32
BAB III
ASAL-USUL KESENIAN KHENTONGAN GRUP DALAN LARAS
DI DESA KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP
A. Asal-usul Kesenian Kenthongan Grup Dalan Laras Di Desa Kesugihan
Kabupaten Cilacap
Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cialacap merupakan
gudangnya kesenian kenthongan. Pada tahun galami punjak kejayaan, banyak
masyarakat 2000-2016 kesenian kenthongan menganggap kesenian
kenthongan. Sehingga untuk melestarikan kesenian kenthongan banyak yang
mendirikan grup kesenian kenthongan. Terdapat 30 grup kenthongan yang
berasal dari Desa Kesugihan salah satunya grup Dalan Laras yang ada di Desa
Kesugihan karena letaknya berada di Desa Kesugihan dan dipimpin orang
yang berasal di Desa Kesugihan.
Meskipun jumlah grup kenthongan yang berasal dari Desa Kesugihan
cukup banyak, pada dasarnya mereka merupakan orang-orang yang sama,
yang bergabung dalam grup satu dengan grup lainnya. Kebersamaan dan
kegotong-royongan menjadi dasar bagi seorang seniman kenthongan, untuk
membanu grup lainnya pada saat itu. Ketika salah seorang pemain kenthongan
dari grup Dalan Laras ada yang berhalangan hadir pada saat itu, maka bapak
Abdul Khodir enghubungi salah satu pemain kenthongan yang lainnya yang
memegang peralatan musik yang sama dengan salah satu anggota dari grup
Dalan Laras yang berhalangan hadir (wawancara dengan Abdul Khodir, 23
September 201
32
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
33
1. Asal-usul Grup Kenthongan Dalan Laras
Keputusan Bapak Abdul Khodir untuk membuat grup tersendiri m
Grup Kenthongan Dalan Laras adalah salah satu grup kesenian kenthongan
yang ada di desa Kaesugihan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Grup kesenian kenthongan ini sudah berdiri sejak bulan Agustus tahun
2009. Saat kesenian kenthongan mulaimenarik perhatian masyarakat
Kabupaten Cilacap, seorang pemerhati kesenian di Desa Kesugihan
bernama Abdul Khodir bertekad untuk membentuk satu grup kenthongan
di desanya. Beliau merasa harus melestarikan kebudayaan Indonesia,
khususnya kesenian kenthongan di Kabupaten Cialacap.Grup kesenian
kenthongan ini diberi nama Dalan Laras oleh Abdul Khodir. Gabungan
kata Dalan dan Laras yang artinya Dalan berarti jalandan Laras dalah
seimbang atau harmonis.Namun menurut Bapak Abdul Khodir, nama Dalan
Laras memiliki arti memukul kenthong sambil berjalan dengan simbang
dan memasukkan unsur budaya atau adat istiadat sertanilai estetika yang
tinggi agar pukulan kenthong terdengar indah. Dipukul sambil berjalan dan
dengan nada yang seimbang , Karena alasan itulah Bapak Abdul Khodir
memberi nama grup ini Dalan Laras.
Pada awal dibentuk oleh Bapak Khodir, Grup Dalan Laras hanya
memiliki 20 personil yang terdiri dari 3 orang perempuan sebagai penari,
dan 17 laki-laki sebagai pemusik. Saat ini personil Titir Budaya telah
mencapai jumlah 60 orang yang terdiri dari 10 penari perempuan, 20
pemusik, 20 pemegang atribut, dan 10 official. Personil Titir Budaya
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
34
semakin bertambah jumlahnya karena grup tersebut terbuka bagi semua
kalangan. Hal itu disebabkan Bapak Khodir tidak membatasi latar
belakang seseorang yang ingin bergabung dalam grup tersebut. Latar
belakang anggota Grup Dalan Laras antara lain pelajar, mahasiswa,
karyawan dan karyawati. Untuk lebih memudahkan dalam mengatur
segala sesuatu yang berhubungan dengan GrupDalan Laras, Bapak Abdul
Khodir mengajak warga sekitar untuk berpartisipasi dan membentuk suatu
susunan kepengurusan. Susunan kepengurusan dalam Dalan Laras masih
tetap sama dari awal terbentuk hingga saat ini, sehingga manajemen grup
lebih tertata rapi. Dalam pementasannya, Grup Dalan Laras dipimpin oleh
seorang pemandu laki-laki yang disebut Gita Pati. Tugas Gita Pati sama
dengan tugas seorang dirigen dalam suatu pagelaran musik yaitu mengatur
jalannya pertunjukan dari awal sampai akhir. Selain Gita Pati, juga ada
seorang mayoret yang bertugas untuk memimpin dan mengatur penari.
Grup Dalan Laras membawakan lagu-lagu pop atau dangdut saat
pertunjukan. Sebagai contoh, lagu yang sering dimainkan oleh grup ini
adalah lagu daerah Cilacap yaitu lagu Bangga Mbangun Desa. Tarian yang
dibawakan berupa gerak-gerak tari gaya banyumasan yang dapat diubah
sesuai kreativitas.
Pada awal didirikan Dalan Laras tidak langsung mendapat perhatian
dari masyarakat sekitar, sehingga Dalan Laras harus ngamen dari pintu ke
pintu untuk memperkenalkan bahwa Desa Kesugihan memiliki grup
kenthongan yang berkualitas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ngamen
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
35
tersebut dipergunakan untuk membeli alat musik dan seragam bagi para
penari dan pemusik. Seiring dengan banyaknya grup kenthongan baru
yang bermunculan, Dalan Laras semakin berusaha untuk membesarkan
namanya. Dalan laras mulai mengikuti lomba dan festival yang diadakan
di dalam maupun di luar lingkungan Kabupaten Cialacap. Perlombaan dan
festival yang pernah diikuti antara lain: Lomba Kesenian Kenthongan di
Kecamatan, Festival Kenthongan Cilacap, Festival Kenthongan exspo
Pertamina, Festival Kenthongan dalam rangka HUT Cilacap.
B. Bentuk Penyajian Kesenian Kenthongan
Kesenian kenthongan merupakan kesenian yang menjadi ciri khas
Kabupaten Cilacap. Kesenian ini ditampilkan dalam bentuk kelompok yang
beranggotakan 20 sampai 50 orang yangberperan sebagai pemusik dan penari.
Dalam pertunjukannya, kesenian ini didukung oleh beberapa elemen penting,
diantaranya yaitu :
a. Gerak Tarian Grup Kenthongan Dalan Laras
Dalam kesenian kenthongan terdapat empat jenis gerakanatau
koreografi yang berbeda, terdiri dari koreografi penari perempuan, penari
laki-laki, pemusik kenthongan dan gerakseorang pemimpin atau Gita Pati.
Koreografi yang dilakukan olehpersonil grup ini adalah gerak-gerak kreasi
namun tetap dengan ciri khas banyumasan, sedangkan gerak yang
dilakukan oleh Gita Patia adalah gerak-gerak improvisasi dan tidak ada
nama ragam tertentu.Adapun ragam gerak yang dilakukan oleh penari
perempuan, penari laki-laki dan pemusik kenthong adalah sebagai berikut :
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
36
Tabel 2. Ragam gerak
No. Penari Perempuan Penari Laki-laki Pemain Alat Musik
1 Menthang Jengkeng Ebegan Ebegan
2 Seblak Kipas Mlayu tending Mlayu tending
3 Wolak-walik Menthang
Tameng
Jengkeng
4 Junjung Kipas Enggong
Samping
Enggong ngarep
Mburi
5 Lampah Gejug Egrang junjung Egrang junjung
Kenthong
6 Ukel Kipas Srimpet ngebeg Dengklek
Kenthong
7 Kipas Mendut Sodor Kanan
Kiri
Yuyu Kangkang
8 Ukel Menthang Junjung Kenthong
9 Ukel Samping Geol
10 Muter Geol
11 Ngepel Manjat Mudun
12 Jengkeng Buka Kipas
Gambar 1. Ragam Gerak Menthang Jengkeng
(Foto: Isnaeni , 2016)
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
37
Gambar 2. Ragam Gerak Seblak Kipas
(Foto: Isnaeni, 2016)
Gambar 3. Ragam Gerak Lampah Gejug
(Foto: Isnaeni, 2015)
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
38
Gambar 4. Ragam Gerak Nyenthing Seblak
(Foto: Isnaeni, 2016)
Gambar 5. Ragam Gerak Jengkeng Bukak Kipas
(Foto: Isnaeni, 2016)
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
39
Gambar 6. Ragam Gerak Egrang Junjung
(Foto: Isnaeni, 2016)
Ragam gerak yang dilakukan oleh personil Grup Dalan Laras
adalah gerak-gerak kreasi gaya banyumasan. Ciri gayabanyumasan adalah
geraknya yang tegas dan patah-patah dan lebihmenonjolkan gerak bahu
dan geolan pinggul. Selain itu, gerak gayabanyumasan juga dapat dilihat
dari posisi jari telunjuk yangditekuk ke depan.Selain penari perempuan,
dalam kesenian kenthongan juga terdapat penari laki-laki. Ragam gerak
yang dilakukan penarilaki-laki berbeda dengan penari perempuan. Penari
laki-laki menaridengan menggunakan properti berupa ebeg dan tameng.
Tidak hanya penari perempuan dan penari laki-laki yang harus
menari,namun para pemain alat musik juga harus mampu menari dengan
membawa alat musik yang dimainkan. Pemain alat musik yang ikutmenari
hanya pemain alat musikkenthong saja, pemain drum,simbal, tripok,
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
40
bedhug,gambang, kentur dan angklung hanyabergerak ke kanan dan ke
kiri mengikuti irama. Pemain alat music kenthong melakukan gerakan
dengan kompak sembari memainkan alat musik yang dibawa. Hal tersebut
merupakan keunikan tersendiri yang menjadi daya tarik kesenian
kenthongan
A. Tata Rias
Pada dasarnya, tata rias dalam tarian tidak sekedar membuat
penari menjadi lebih cantik atau tampan melainkan sesuatu penari.
Agar penonton dapat memahami karakter apa yang dibawakan oleh
penari. Namun pada kesenian kenthongan, tata rias yang digunakan
oleh penari adalah rias cantik karena pada kesenian ini para penari
tidak memainkan karakter apapun dan fungsi make-up hanya untuk
mempercantik wajah penari. Selain itu, make-up hanya dilakukan oleh
penari perempuan, sedangkan penari laki-laki dan pemain alat musik
tidak menggunakan make-up apapun. Alat make up yang dapat
digunakan untuk merias ataumempercantik wajah adalah dengan
menggunakan bedak, eye shadow, pensil alis, eye liner, lipstik, dan
blush on. Contoh riascantik yang dipakai penari Grup Kenthongan Titir
Budaya adalahsebagai berikut :
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
41
Gambar 7. Tata rias cantik penari Kenthongan Titir Budaya
(Foto: Isnaeni, 2016)
B. Desain Lantai
Desain lantai atau pola lantai merupakan garis yang dilalui oleh
penari untuk membuat posisi yang lain. Desain lantai memiliki dua
garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Dari dua garis desain lantai
ini para personil akan membuat sebuah pola lantai yang memperindah
penampilan. Dalam kesenian kenthongan, pola lantai yang digunakan
ada dua, yaitu pola lantai untuk pementasan di lapangan atau halaman
dan pola lantai yang digunakan saat festival atau berjalan kaki. Pola
lantai yang digunakan tidak baku dan dapat berubah sesuai dengan
kreativitas.
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
42
C. Properti
Properti adalah alat yang digunakan oleh penari untuk
memperindah gerakan yang dilakukan atau sebagai simbol dari suatu
gerakan tertentu. Dalam kesenian kenthongan, properti yang digunakan
oleh penari perempuan adalah satu buah kipas yang diletakkan di
bagian perut dengan cara dimasukkan ke dalam sabuk dan yang
digunakan oleh penari laki-laki adalah ebeg dan tameng. Namun
properti tersebut bukan merupakan benda yang wajib digunakan dalam
pementasan kesenian kenthongan. Selain tidak wajib digunakan,
properti tersebut juga dapat berganti-ganti dan tidak harus selalu
memakai kipas, tameng, maupun ebeg
Gambar 8 : Properti Kipas penari perempuan
(Foto : Isnaeni, 2016)
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017
43
Gambar 9. Properti ebeg yang digunakan oleh penari laki-laki
(Foto : Isnaeni, 2016)
D. Tempat Pertunjukan
Kesenian kenthongan merupakan hiburan yang dapat dipentaskan
dalam berbagai acara seperti perlombaan atau festival. Karena jumlah
personil dalam suatu grup kesenian kenthongan mencapai 20 hingga 50
orang, maka kesenian ini memerlukan tempat terbuka yang luas seperti
lapangan atau halaman untuk melakukan pertunjukan. Selain
melakukan pertunjukan di lapangan atau halaman luas, kenthongan juga
dapat ditampilkan dengan berjalan kaki di jalan raya yaitu saat
mengikuti karnaval.
PERKEMBANGAN KESENIAN GRUP ..., Isnaeni Hidayati, FKIP UMP, 2017