bab ii kondisi umum lokasi studi.docx

18
[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM 1 2 2.1 LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI Secara administratifi, Kabupaten Berau terdiri atas 13 Kecamatan yaitu Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Segah, Kelay, Sambaliung, Derawan, Maratua, Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu putih dan Biduk-Biduk. Delapan Kecamatan terakhir merupakan kecamatan yang memiliki wilayah pesisir dan laut. Kecamatan Batu Putih dan Kecamatan Biatan merupakan Kecamaan yang terbentuk pada tahun 2005, dan sampai dengan tahun 2012 jumlah kesmatan di Kabupaten Berau sebanyak 13 kecamatan dengan 100 desa 10 Kelurahan. Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127 Km 2 . Letak daerah ini berada tindak jauh dari Garis Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116 o sampai dengan 119 o Bujur Timur dan 1 o lintang utara samapai dengan 2 0 33’ Lintang Utara. Dengan adaanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Berau merupakan kabupaten terluas kelima setelah kabupaten kutai kartanegara. Batas wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut : Wilayah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan BAB II KONDISI UMUM LOKASI STUDI II - 1

Upload: bimo9200

Post on 10-Jul-2016

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

1

2

2.1 LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

Secara administratifi, Kabupaten Berau terdiri atas 13 Kecamatan yaitu Tanjung

Redeb, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Segah, Kelay, Sambaliung, Derawan, Maratua,

Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu putih dan Biduk-Biduk. Delapan Kecamatan terakhir

merupakan kecamatan yang memiliki wilayah pesisir dan laut. Kecamatan Batu Putih

dan Kecamatan Biatan merupakan Kecamaan yang terbentuk pada tahun 2005, dan

sampai dengan tahun 2012 jumlah kesmatan di Kabupaten Berau sebanyak 13

kecamatan dengan 100 desa 10 Kelurahan.

Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127 Km2. Letak daerah ini berada tindak

jauh dari Garis Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116o sampai dengan 119o

Bujur Timur dan 1o lintang utara samapai dengan 2033’ Lintang Utara. Dengan

adaanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Berau merupakan

kabupaten terluas kelima setelah kabupaten kutai kartanegara.

Batas wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut :

Wilayah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan

Wilayah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur

Wilayah Timur dibatasi oleh laut Sulawesi

Wilayah Barat berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Bulungan dan Kutai

Timur

Kecamatan Biatan merupakan kecamtan yang luas wilayah darat dan perairan hamper

sama yaitu : Luas Daratan 785 km2 dan Luas Perairan 647,4 km2. Luas Kecamatan

Biatan sendiri seluas 1.432.04 km2. Sedangkan Kecamatan Talisayan memiliki luas

wilayah 1.798,00 Km2 dengan luas daratan 1.026,44 Km2 dan perairan 771,56 Km2.

BAB IIKONDISI UMUM LOKASI STUDI

II - 1

Page 2: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

Ibukota Kecamatan Talisayan berada di Desa Talisayan yang berjarak 150 km dari

Ibukota Kabupaten.

Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota

Kecamatan

Kecamatan Luas Wilayah

(Km2)

Jarak (Km) Transportasi yag

digunakan

Kelay

Talisayan

Tabalar

Biduk-Biduk

Pulau Derawan

Maratua

Sambaliung

Tanjung Redeb

Gunung Tabur

Segah

Teluk Bayur

Biatan

Batu Putih

6.134,60

1.798,00

2.373.45

3.002,99

3.858,96

4.118,80

2.403,86

23,76

1.987,02

5.166,40

175,70

1.432,04

1.651,42

125

150

91

254

112

65

2

0

11,6

86

10

120

200

Darat

Darat

Darat

Darat

Darat

Air

Darat

Darat

Darat

Darat

Darat

Darat

Darat

Sumber : Berau Dalam Angka (2013)

1.

2.

2.2. LOKASI STUDI

Lokasi studi adalah sumber air (air permukan/sungai) terpilih yang di rencakan untuk

mensuplai kebutuhan air baku. Lokasi Pekerjaan berada di Kecamatan Biatan dan

Kecamatan Talisayan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur

II - 2

Page 3: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

2.3. KONDISI HIDROLOGI

2.3.1. Karakteristik Hujan

Dalam klimatologi, curah hujan merupakan faktor yang paling dominan dalam

menentukan iklim suatu wilayah. Secara umum rata-rata kejadian hujan yang terjadi di

daerah studi memiliki intensitas hujan dan frekwensi yang normal untuk ukuran

wilayah di Indonesia. Rata-rata jumlah curah hujan tahunan sebesar 2400.14 mm/th

dengan frekwensi kejadian hari hujan rata-rata 15-20 hari dalam sebulan. Sedangkan

intensitas hujan yang terjadi memiliki fluktuasi yang cukup signifikan antara musim

hujan dan musim kering. Pada musim basah intensitas hujan maksimum dalam

sebulan tercatat 578 mm yang terjadi pada bulan Februari, sedangkan intensitas hujan

minimum tercatat 36.10 mm yang terjadi pada bulan Juni. Fenomena bulan basah

adalah mulai bulan Desember – Mei, sedangkan bulan kering dimulai dari bulan Juni –

November.

Rekapitulasi curah hujan bulanan yang tercatat di stasiun hujan Kalimarau dapat

dilihat pada Tabel 2.2 bawah ini.

Tabel 2.2. Rekapitulasi Data Hujan Bulanan Stasiun Kalimarau

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1995 308.70 277.10 265.20 217.40 182.30 135.10 97.50 83.40 167.30 240.30 238.90 178.90 2392.10

1996 322.00 326.90 325.80 228.20 274.80 198.70 145.10 155.80 221.00 162.00 178.00 185.70 2724.00

1997 207.90 423.50 280.90 148.20 125.60 36.10 97.00 126.50 97.95 98.90 237.80 328.00 2208.35

1998 220.20 99.30 41.20 166.80 258.80 116.80 111.90 146.50 209.70 364.30 192.60 190.70 2118.80

1999 322.60 264.30 270.50 321.30 95.60 299.50 176.10 160.50 146.20 104.90 436.30 176.00 2773.80

2000 192.90 238.40 224.30 191.30 292.40 237.60 144.80 79.10 78.10 264.80 253.10 283.10 2479.90

2001 113.70 168.90 232.50 303.60 305.00 196.00 245.60 56.50 158.40 176.70 224.50 196.60 2378.00

2002 267.20 123.30 187.40 187.90 174.30 173.70 48.40 91.30 127.40 67.40 157.50 197.90 1803.70

2003 236.90 171.70 155.50 132.00 100.30 208.30 100.60 245.00 208.80 137.70 56.30 343.80 2096.90

2004 215.40 92.30 240.90 136.20 124.80 156.60 136.90 123.08 223.20 233.30 165.50 210.20 2058.38

2005 241.60 170.30 178.00 248.10 166.30 104.20 170.70 192.40 71.30 115.80 405.70 273.70 2338.10

2006 165.80 304.20 254.20 163.30 239.20 183.60 155.30 83.10 150.40 179.30 116.50 200.30 2195.20

2007 493.10 170.80 170.30 263.60 247.60 427.30 259.40 141.00 105.90 159.80 235.80 190.20 2864.80

2008 338.10 576.00 244.50 293.70 185.90 253.30 138.40 99.50 339.90 204.70 208.20 240.70 3122.90

2009 305.40 328.10 183.10 276.10 149.60 184.20 212.80 73.20 126.90 301.50 215.90 133.30 2490.10

2010 244.00 195.70 130.10 243.80 296.70 92.90 169.30 138.70 346.10 203.90 138.00 178.00 2377.20

2011 257.50 182.50 291.30 139.80 223.00 92.90 70.70 223.80 87.50 186.70 216.10 288.20 2260.00

2012 137.60 221.80 469.20 86.20 240.50 103.40 101.71 152.20 227.10 185.70 233.10 281.30 2439.81

2013 284.60 264.50 60.70 144.10 456.40 308.40 263.60 157.60 167.00 260.10 205.00 369.20 2941.20

2014 191.30 200.80 59.10 96.10 159.40 185.60 222.20 55.40 108.80 42.90 244.20 373.80 1939.60

Jumlah 5066.50 4800.40 4264.70 3987.70 4298.50 3694.20 3068.01 2584.58 3368.95 3690.70 4359.00 4819.60 48002.84Rerata 253.33 240.02 213.24 199.39 214.93 184.71 153.40 129.23 168.45 184.54 217.95 240.98 2400.14

Tahun Curah Hujan Bulanan Total

II - 3

Page 4: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

Sumber : Stasiun Kalimarau – Berau

2.3.2. Kondisi Iklim

Letak goegrafis Kabupaten Berau yang dekat dengan Garis Khatulistiwa menjadikan

daerah ini memiliki iklim tropis, yang akan memiliki curah hujan tinggi dengan hari

hujan merata sepanjang tahun. Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan

suhu udara relative tinggi sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi pula.

Kecamatan Biatan termasuk wilayah beriklim panas, suhu udara rata-rata berkisar

26.680C. Suhu minimum biasanya terjadi pada bulan September yaitu sebesar 21.20C,

dan suhu maksimum sebesar 35.80C. Kelembaban udara relatif normal yaitu berkisar

87%. Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 52% dan tertinggi

pada bulan Januari sebesar 63%. Untuk curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Mei

yaitu mencapai 240,5 mm dan terendah pada bulan April yaitu 86.2 mm. Kecepatan

angin berkisar hanya rata-rata 2 – 5 Knot pertahun dan termasuk kategori angin teduh.

Matahari bersinar sepanjang tahun dengan intensitas penyinaran rata-rata 31% hingga

79% pertahun.

Sumber Data klimatologi adalah curah hujan dari stasiun Kalimarau. Data ini di dapat

dari stasiun hujan milik Kalimarau Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur. Data

hujan yang ada terdiri dari 20 tahun pengamatan dari tahun 1995 sampai tahun 2014.

Data klimatologi merupakan data-data dasar yang diperlukan untuk menentukan Debit

Andalan, Debit Banjir yang didasarkan pada keadaan karakteristik sungai. Data

klimatologi yang diperlukan yaitu Curah hujan (r), temperature (f), kelembaban udara

(Rh), penyinaran matahari (n) dan kecepatan angin (u).

Karakteristik hidrologi suatu daerah ditentukan terutama oleh keadaan geologi,

geografi, dan iklim yang mempunyai peranan penting dalam penentuan karakteristik

tersebut. Faktor iklim yang membentuk ciri-ciri hidrologi suatu daerah, antara lain

ialah jumlah dan disribusi presipitasi (hujan), pengaruh angin, temperature dan

kelembaban udara terhadap evaporasi.

Pada pekerjaan ini data iklim yang digunakan untuk analisa adalah stasiun yang

II - 4

Page 5: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

terdekat lokasi pekerjaan, yaitu Stasiun Kalimarau, Kabupaten Berau Propinsi

Kalimantan Timur.

2.4. TOPOGRAFI

Keadaan topografi Kabupaten Berau bervariasi berdasarkan bentuk relif, kemiringan

lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Wilayah daratan tidak terlepas dari

gugusan bukit dan perbukitan yang terhampar di seluruh wilayah kecamatan. Berbagai

tipe hutan utama yang biasanya terdapat di Pulau Kalimantan, terdapat di Kabupaten

Berau. Hutan bakau, hutan rawa dan rawa gambut dijumpai di sepanjang pesisir dan

muara sungai berau. Hutan dipterokapa daratan rendah terbesar dan bercampur dengan

hutan karangas dan hutan kapur daratan rendah. Di atas ketinggian 1.000 m dpl (diatas

permukaan laut) hutan dipterokapa digantikan oleh hutan pegungungan rendah dan

pada puncak tertinggi gunung Mantan (2457 m dpl) terdapat hutan yang selalu diliputi

awan

Topografi Kecamatan Biatan sendiri merupakan salah satu kecamatan yang

wilayahnya terletak di pesisir dan laut, sehingga Kecamatan Biatan memiliki potensi

keanekaragaman sumber daya alam yang cukup tinggi.

2.5. GEOLOGI

Kondisi geologi Tanjung Redeb1 didominasi oleh batuan sedimen liat berlempung. Di

samping itu terdapat pula batuan endapat. Berdasarkan data Pokok Pembangunan

Kabupaten Berau, Struktur batuan geologi yang ada di wilayah perkotaan Tanjung

Redeb terbentuk pada jama Pretersier hingga jalan Kwarter, yang terdiri dari jenis

bantuan Alluvium di Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Gunung Tabur.

2.6. KEPENDUDUKAN

Kabupaten Berau tahun 2012 sebesar 193.831 jiwa dibandingkan dengan tahun 2011

yang hanya sekitar 191.807 terdapat penambahan jumlah penduduk yang diakibatkan

oleh kelahiran, dan penduduk yang datang dari daerah lain. Penambahan penduduk

sebesar 2.024 jiwa atau sebesar 1,05% penambahan atau pekembangan penduduk tak

sebesar tahun 2001 yang sebesar 7,11%. Namun didalam teori Populasi penduduk

bukan hanya penambahan yang mempengarui perubahan penduduk akan tetapi ada 4

II - 5

Page 6: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

faktor yang mempengaruhinya yaitu : Kelahiran, Kematian, Datang dan Pindah yang

disebut mutasi peduduk.

Di kecamatan Kabupaten Berau yang tertinggi adalah Kecamatan Tanjung Redeb yang

juga merupakan ibu kota kabupaten yaitu sebesar 67.677 jiwa, sementara itu di ikuti

Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Teluk Bayur masing-masing sebesar 25.499

jiwa dan 22,500 jiwa. Sedangkan kecamatan Maratua memiliki jumlah peduduk yang

lebih kecil dibandingkan dengan ecamatan lainya. Keamatan maratua lebih besar

dibandingkan dengan 8 kecamatan lainya. Kecamatan Kelay sendiri yang memiliki

luas wilayah terbesar di Kabupaten Berau hanya memiliki jumlah penduduk sebesar

4.631 jiwa. Hal ini diebab kan karena persebaran penduduk di Kabupaten Berau yang

tidak merata.

Gambar.2.1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013

Sumber : Berau Dalam Angka (2014)

Penuduk Kecamatan Biatan sendiri pada tahun 2012 bejumlah 5.587 jiwa, sedangkan

pada tauhun 2013 memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.756 jiwa, dan rukun

tetangga 1.587. Persentase penduduk perkapung terbesar 40,74% di Kampung Biatan

Lempake (pada pusat kota) dan penduduk terkecil terdalapan pada kampung biatan ulu

yang hanya sebesar 1,52% laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Biatan tahun 2012

sebesar 1,52 sedangkan pada tahun 2011 laju pertumbuhan sebesar 8,20. Kepadatan

penduduk kecamatan biatan belum merata, masih tersentra pada kampung yang

terdapat didekat wilayah kecamatan dan yang dilewati akses jalan propinsi.

Sedangkan pada tahun 2013 Kecamatan Talisayan mengalami kenaikan jumlah

penduduk mencapai 11.311 jiwa dari tahun 2012 yang hanya memiliki 10.877 Jiwa

30000

40000

50000

6000070000

80000

20000

0

10000

II - 6

Page 7: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 6.262 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan 5.049 jiwa. Adapun perbandingan rasio jenis kelamin dieroleh sebesar

124,02 yang artinya terdapat 124 orang laki-laki diantara 100 orang prempuan.

Tabel. 2.3. Penduduk Kabupaten Berau

Kecamatan

Luas Wilayah

AreaPenduduk

Kepadatan

Penduduk

(Penduduk/Km2)(Km2) % Jumlah %

Kelay

Talisayan

Tabalar

Biduk-Biduk

Pulau Derawan

Maratua

Sambaliung

Tajung Redab

Gunung Tabur

Segah

Taluk Bayur

Batu Putih

Biatan

6.13,60

1.798,00

1.587,45

3.002,99

3.858,96

4.119,54

2.403,85

23,76

1.987,49

5.166,40

176,04

1.651,42

1.432,04

18,43

5,40

4,77

9,02

11,59

112,37

7,22

0,07

5,97

15,37

0,53

4,96

7,30

4,754

11.311

5.467

5.447

9.565

3.310

26.594

71.459

16.691

9.673

23.801

7.707

5.756

2,37

5,61

2,71

2,70

4,75

1,64

13,19

35,45

8,28

4,80

11,81

3,82

2,86

0,78

6,29

3,44

1,81

2,48

0,80

11,06

3.007,53

8,40

1,87

135,20

4,67

4,02

Kabupaten Berau 33.292,55 100,00 201,565 100,00 5,05Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau 2013

II - 7

Page 8: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

Tabel 2.4. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, 2013

KecamatanPenduduk Rasio Jenis

KelaminLaki-Laki Perempuan Jumlah

Kelay

Talisayan

Tabalar

Biduk-Biduk

Pulau Derawan

Maratua

Sambaliung

Tanjung Redeb

Gunung Tabur

Segah

Teluk Bayur

Batu Putih

Biatan

2.661

6.262

2.968

2.809

5.191

1.714

14.233

37.889

8.937

5.501

12.967

4.225

3.154

2.123

5.049

2.499

2.638

4.374

1.596

12.361

33.570

7.754

4.172

10.834

3.482

2.602

4.784

11.311

5.467

5.447

9.565

3.310

26.594

71.459

16.691

9.673

23.801

7.707

5.756

125.34

124.02

118.77

106.48

118.68

107.39

115.14

112.86

115.27

131.86

119.69

121.34

121.21

Kabupaten Berau 108.511 93.054 201.565 116.61

2.7. PENDIDIKAN

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya

cukup seumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Maka melalui jalur pendidikan

pemerintah secara konstan berupaya meningkatkan SDM penduduk, program wajib

belaja 9 tahun dan 12 tahun, dan berbagai program pendukung lainya adalah bagian

dari upaya pemerintah mempercepat penigkatan kualitas SDM.

Pada Tahun 2012/2013 jumlah anak bersekolah TK mengalami penurunan dari 5.078

murid mendaji 3.923 murid. Kondsi ini dimungkinkaan karena mulai di berlakukannya

II - 8

Page 9: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

secara tertib batasan minimal usia maasuk sekolah TK. Pada periode yang sama

jumlah anak bersekolah di SD Negeri mengalami peningkatan yaitu dari 25.574 murid

menjadi 25.823 murid, sedangkan untuk jumlah guru TK dan SD masing-masing 577

orang guru TK, SD negeri 1.783 orang, Untuk sekolah lanjutan baik lanjutan pertama

(SLTP) maupun menengah (SLTA) mengalami fluktuasi jumlah muridnya. Pada taun

2012/2013 jumlah murid pada tingkat SLTP negeri 8.883 murid sedangkan SLTA

negei 5.405 murid.

Fasilitas pendidikan tingkat taman kanak – kanak di Kecamatan Biatan pada tahun

2014 sebanyak 2 sekolah. TK ini terdapat di Desa Bukit Makmur Jaya dan Desa

Biatan Lempake. Untuk tingkat sekolah dasar terdapat 6 sekolah yang ada di masing –

masing desa kecuali 2 desa yaitu Desa Biatan Ulu dan Biatan Ilir. Pada jenjang

pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama terdapat 2 sekolah yaitu SLTP Negeri di

Desa Biatan Lempake sa Kampung Manunggal. Sedangkan untuk jenjang sekolah

lanjutan menengah hanya terdapat 1 sekolah di Desa Biatan Lempake yang gedung

sekolahnya masih bergabung dengan SLTP.

Tabel. 2.5. Fasilitas Pedidikan pada Kabupaten Berau

Desa TK SD SLTP SLTA

Kelay

Talisayan

Tabalar

Biduk-Biduk

Pulau Derawan

Maratua

Sambaliung

Tanjung Redeb

Gunung Tabur

Segah

Teluk Bayur

1

4

5

5

3

3

21

19

10

4

10

14

10

7

9

6

4

29

22

16

11

12

3

4

1

2

3

1

5

8

2

2

3

1

4

1

0

1

1

2

7

2

1

2

II - 9

Page 10: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

Batu Putih

Biatan

3

2

6

6

2

1

1

1

Jumlah 90 152 37 24

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, dan olahraga Kaupaten Berau

2.8. PROYEKSI PERKEBANGAN MAKRO EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau selama 6 tahun ke depan masih satu sektor

yang sangat menjajikan di masa depan, karna potensinya demikian besar dan

merupakan sector yang renewable dengan pertumbuhan yang semakin tahun terus

mengalami peningkatan secara dari kontribusi yang semakin membesar.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau selama 6 tahun ke ddepan diproyeksi dengan

pertumbuhan rata-rata selama waktu 2010 – 2015 sebesar 7,77% per tahun.

2.9. KESEHATAN

Perkembangan sektor kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan

manusia. Kebijakan pembangunan sector kesehatan adalah bagian yang sangat penting

dalam meningkatakan sumber daya manusia, program kesehatan telah dimulai atau

bahkan prioritas utama pada generasi berikutnya terutama calon bayi (ibu hamil) dan

anak-anak yang dibawah usia lima tahhun.

Sampai dengan tahun 2012 pemerintah telah membangun 17 unit kesehatan

masyarakat (Puskesmas) dan 98 unit Pustu (Puskesmas Pembatu) dan pada tahun 2012

meningkat menjadi 18 unit Puskesmas dan 18 Pustu tersebar di seluruh wilayah

oprasional kecmatan termasuk pedalaman Kabuapaten Berau.

Untuk Kecamatan Biatan Banyaknya penduduk yang berobat di fasilitas kesehatan

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi.

Masyarakat sudah memahami pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari – hari.

Hal ini didukung dengan adanya sarana prasarana kesehatan yang tersedia di

Kecamatan Biatan. Seluruh desa di kecamatan ini sudah mempunyai Puskesmas

Pembantu, kecuali pada Desa Biatan Lempake memiliki Puskesmas Induk. Kegiatan

II - 10

Page 11: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

Posyandu juga sudah dilaksanakan dikeseluruhan desa dengan total ada 10 (sepuluh)

pos Posyandu.

Tenaga medis dan paramedis juga sudah tersedia pada tiap desa di Kecamatan Biatan,

mulai dari dokter umum sebanyak 2 orang, perawat sebanyak 20 orang, bidan

sebanyak 8 orang, pembantu paramedis sebanyak 2 orah dan dukun bayi yang

jumlahnya mencapai 12 orang.

Sedangkan prasarana kesehatan untuk Kecamatan Talisayan yaitu berjumlah 1 rumah

sakit yang berada di kelurahan Talisayan, 9 puskesmas pembantu serta 13 posyandu

yang tersebar di 10 desa/kelurahan di kecamatan Talisayan.

Tabel. 2.6. Sarana Prasarana Kesehatan Kecamatan Biatan

DesaRumah

Sakit

Puskesmas

BKIA PosyanduInduk

Pembat

u

Biatan Bapinang

Biatan Baru

Bukit Makmur Jaya

Manuggal Jaya

Biatan Lempake

Biatan Ulu

Karang

Biatan Ilir

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

1

1

1

1

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

1

1

3

1

1

1

Jumlah 0 1 6 0 10

Sumber : BPS Statistik Dearah 2014

2.10. KOMODITAS DAERAH

2.10.1. Perkebunan

Jenis-jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Berau antara alain

berupa coklat, lada, kopi, kelapa, dll. Areal perkebunan di Kabupaten Berauu secara

keseluruhan pada tahun 2013 adalah 30.752,15 ha, wilayah tersebar dari luas

II - 11

Page 12: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

perkebunan ditanami kelapa sawit yang memiliki luas tanaman 19.051,02 ha.

Produksi terbesar kedua adalah tanaman coklat dan kelapa yang memiliki luas masing-

masing 4.057,03 ha dan 304,3 ha.

Di Kecamatan Biatan Tanaman perkebunan mulai digalakkan, antara lain kelapa

sawit, karet dan lada. Untuk tanaman kelapa sawit hampir sebagian besar penduduk

Biatan mempunyai di tiap pekarangan rumahnya terutama di Desa Biatan Baru dan

Desa Biatan Bapinang. Kelapa sawit ini digunakan sebagian besar masyarakat sebagai

pendongkrak kebutuhan hidup.

Komoditi kedua adalah karet. Tanaman karet ini terbanyak di wilayah Desa Bukit

Makmur Jaya dan Desa Biatan Ilir. Lahan untuk karet ini cukup luas yaitu sekitar 126

Ha. Selanjutnya adalah lada atau terkenalnya dengan sebutan ”Sahang” oleh

masyarakat Biatan. Produksi lada terbanyak di Desa Kampung Bukit Makmur Jaya

dan Desa Karangan. Harga jual lada ini pada saat panen raya adalah sekitar

Rp.120.000,-/Kg. Harga ini berlaku untuk jenis lada putih dan lada hitam tanpa

dibedakan.

Sedangkan untuk tanaman coklat yang sebenarnya merupakan tanaman perkebunan

pertama di Biatan dan hasil produksinya juga cukup tinggi mulai ditinggalkan dan

diganti komoditi lain. Penyebabnya adalah tanaman coklat ini banyak sekali diserang

hama dan harga jualnya tidak sebanding dengan perawatan.

2.10.2. Perikanan

Produksi ikan segar mengalami peningkatan 1,2% dari 15.695,9 ton di tahun 2012

menjadi 15.884,4 ton di tahu 2013. Sarana penangkapan ikan laut pada tahun 2013

terdiri dari perahu tanpa motor, perahu dengan motor tempel dan kapal motor, jumlah

total armada pada tahun 2013 sebanyak 2.469 unit.

2.10.3. Pertenakan

Populasi ternak pada akhir tahun 2013 di Kecamatan Biatan paling banyak adalah itik,

dengan rincian keseluruhan ternak sebagai berikut; ternak sapi sebesar 445 ekor,

ternak kerbau 15 ekor, ternak babi 13 ekor, ternak kambing 346 ekor, serta ternak itik

1168 ekor.

II - 12

Page 13: Bab II Kondisi Umum Lokasi Studi.docx

[STUDI POTENSI AIR BAKU BIATAN] LAPORAN INTERIM

Untuk kebutuhan ayam potong masyarakat di Kecamatan Biatan masih disuplai oleh

kecamatan lain yang adad di Kabupaten Berau antara lain Kecamatan Sambaliung dan

Kecamatan Tanjung Redeb

II - 13