bab ii kajian teoritik a. deskripsi konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/ajeng dyta...

12
9 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Analogi Aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan berpikir. Berpikir adalah proses yang terjadi dalam otak manusia. Kegiatan berpikir dapat terjadi pada saat memecahkan persoalan atau menentukan strategi yang tepat dalam mengambil suatu keputusan. Santrock (2008) mengemukakan, berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransfer informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar, dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Menurut Latipah (2012: 107) berpikir adalah mengubah representasi informasi ke bentuk baru dan berbeda yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, atau mencapai tujuan tertentu. Ahmadi (2009:83) mengemukakan pengertian berpikir yang merupakan aktivitas psikis yang intensional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai problema (masalah) yang harus dipecahkan. Dengan demikian, dalam berpikir itu, seseorang menghubungkan pengertian satu dengan yang lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Ahmadi dan Supriyono (2013:31) juga berpendapat bahwa berpikir merupakan proses yang “dialektis” artinya selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakan hubungan pengetahuan kita. Dalam berpikir kita Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Upload: nguyendat

Post on 04-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

9

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Kemampuan Berpikir Analogi

Aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan berpikir.

Berpikir adalah proses yang terjadi dalam otak manusia. Kegiatan berpikir

dapat terjadi pada saat memecahkan persoalan atau menentukan strategi yang

tepat dalam mengambil suatu keputusan. Santrock (2008) mengemukakan,

berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransfer informasi

dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar, dan

berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan

masalah. Menurut Latipah (2012: 107) berpikir adalah mengubah representasi

informasi ke bentuk baru dan berbeda yang bertujuan untuk menjawab

pertanyaan, memecahkan masalah, atau mencapai tujuan tertentu.

Ahmadi (2009:83) mengemukakan pengertian berpikir yang merupakan

aktivitas psikis yang intensional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai

problema (masalah) yang harus dipecahkan. Dengan demikian, dalam berpikir

itu, seseorang menghubungkan pengertian satu dengan yang lainnya dalam

rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Ahmadi dan

Supriyono (2013:31) juga berpendapat bahwa berpikir merupakan proses yang

“dialektis” artinya selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya

jawab, untuk dapat meletakan hubungan pengetahuan kita. Dalam berpikir kita

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

10

memerlukan alat yaitu akal (ratio).Sedangkan menurut Purwanto (2006:

43) pengertian berpikir adalah “suatu keaktipan pribadi manusia yang

mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan.” Pendapat lain

disampaikan oleh Ling dan Catling (2012:81) bahwa berpikir merupakan

proses dimana persepsi-persepsi indra mucul dan dimanipulasi. Berpikir

memungkinkan kita untuk mampu meniru lingkungan sekeliling kita dan

merepresentasikannya sesuai rencana-rencana dan keinginan-keinginan kita.

Beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berpikir

merupakan proses yang terjadi di dalam otak manusia yang bertujuan untuk

membuat keputusan atau menyelesaikan permasalahan yang ada.

Para Ahli Logika mengemukakan adanya tiga fungsi dari berpikir seperti

yang disampaikan oleh Ahmadi (2009:83-86), yaitu:

a. Membentuk pengertian, dapat diartikan sebagai suatu perbuatan dalam

proses berpikir (dengan memanfaatkan isi ingatan) bersifat riil,abstrak,dan

umum serta mengandung sifat hakikat sesuatu.

b. Membentuk pendapat, dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan pikir dalam

meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan lainnya,antara

pengertian satu dengan pengertian lain-lainnya, dan dinyatakan dalam

suatu kalimat.

c. Membentuk kesimpulan, dapat diartikan sebagai membentuk pendapat

“baru” berdasarkan atas pendapat-pendapat lain yang sudah ada.

Pendapat yang sama juga disampaikan Purwanto (2006: 43) bahwa “kita

berpikir untuk menemukan pemahaman/pengertian yang kita kehendaki.”

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

11

Dari pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, tujuan berpikir yaitu

untuk membentuk/menemukan pengertian, membentuk pendapat,serta

membentuk kesimpulan. Berdasarkan tujuan berpikir tersebut, terdapat

berbagai macam cara berpikir seperti yang dikemukakan oleh Purwanto (2006,

47-48) yaitu :

a. Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari

yang khusus menuju kepada yang umum. Berpikir dengan cara induktif

mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena, kemudian

menarik kesimpulan-kesimpulan bahwa ciri-ciri/sifat-sifat itu terdapat

pada semua jenis fenomena tadi. Contohnya, Ayu seorang siswi SMA

Negeri 1 Purwokerto pada hari Senin memakai seragam berwarna putih

abu-abu. Bela seorang siswi SMA Negeri 2 Purwokerto pada hari Senin

memakai seragam berwarna putih abu-abu. Candra seorang siswa SMA

Negeri 5 Purwokerto pada hari Senin memakai seragam berwarna putih

abu-abu. Maka, semua siswa SMA pada hari Senin memakai seragam

berwarna putih abu-abu

b. Berpikir deduktif adalah proses berpikir yang berlangsung dari yang

umum menuju kepada yang khusus. Dalam cara berpikir ini, seseorang

berpikir dari teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang dianggap

benar dan sudah bersifat umum. Kemudian menerapkan pada fenomena-

fenomena yang khusus, dan mengambil kesimpulan khusus yang berlaku

bagi fenomena tersebut. Contohnya, semua hewan mamalia bernapas

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

12

menggunakan paru-paru. Kucing adalah hewan mamalia. Maka, kucing

bernapas menggunakan paru – paru.

c. Berpikir analogis ialah berpikir dengan jalan menyamakan atau

membandingkan fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialami. Di

dalam cara berpikir ini, orang beranggapan bahwa kebenaran dari

fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialaminya berlaku pula bagi

fenomena yang dihadapi sekarang. Contohnya ketika seseorang hendak

mendaki gunung diperlukan persiapan dan mental yang kuat karena ketika

mendaki gunung tesebut terdapat halangan dan rintangan. Begitu juga

ketika seseorang hendak menuju atau mencapai ke puncak kesuksesan,

diperlukan persiapan dan mental yang kuat.

Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 44)

yaitu persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan.

Seorang ahli terkemuka di bidang perubahan cara berpikir juga

mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian dari analogi bahwa:

Pada hakekatnya suatu analogi adalah suatu ceritera atau situasi yang

sederhana. Ia menjadi suatu analogi hanya bilamana dibandingkan dengan

sesuatu yang lain. Ceritera atau sesuatu sederhana itu haruslah sesuatu yang

kita kenal. (Edward de Bono, 1991: 16)

Pendapat serupa juga diutarakan oleh Mundiri (2010:157) yang

berpendapat bahwa ’’ … penyimpulan analogi … bertolak dari satu atau

sejumlah peristiwa menuju kepada satu peristiwa lain yang sejenis.’’

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

13

2. Macam – macam Analogi

Mundiri (2010 : 159-160) mengklasifikasikan analogi menjadi dua

macam, yaitu :

a. Analogi Induktif

Analogi induktif yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan

prinsipal yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa

apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.

Contoh analogi induktif dalam matematika misalnya persegi panjang pada

bidang datar mempunyai kesamaan dengan balok pada bangun ruang. Sisi –

sisi persegi panjang memiliki kemiripan sifat dengan sisi – sisi pada balok,

yaitu sisi yang berhadapan pada persegi panjang maupun balok adalah sama

panjang.

b. Analogi Deklaratif

Analogi deklaratif atau analogi penjelas yaitu analogi yang digunakan

untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih

samar, dengan sesuatu hal lain yang sudah di kenal. Contoh analogi deklaratif

dalam matematika misalnya pengenalan bilangan 24 yang masih abstrak

kepada anak-anak. Angka 24 dijelaskan dengan mengambil manik-manik

yang kemudian disusun berdasarkan nilai tempat. Setiap rusuk yang berisi 10

buah manik – manik bernilai 1 puluhan. Sisanya, yang kurang dari 10 buah

bernilai satuan.

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

14

3. Masalah Sumber dan Masalah Target

Reed (2011:320) mengungkapkan bahwa ”keberhasilan dalam

menggunakan analogi bergantung pada, baik mengenali kesamaan antara dua

masalah dan mengingat solusi dari masalah analogi”. Pada kemampuan

berpikir analogi terdapat masalah sumber dan masalah target. Karena siswa

harus mengetahui persamaan antara masalah sumber atau yang telah diketahui

siswa dan masalah target atau masalah yang baru diketahui. Jika telah

mengetahui persamaannya maka akan terlihat hubungan antara keduanya.

Seperti yang dikemukakan oleh English (2004: 5) :

In these studies, the reasoner must recognize the similarity in

relational structure between a known problem (termed the base or source)

and a new problem (the target); that is, a "structural alignment" or

"mapping" between the two problems must be found (Bassok, 2001;

Holyoak, Gentner, & Kokinov, 2001; refer Fig. 1.1)

Selain itu, baik masalah sumber maupun masalah target, masing-masing

memiliki karakteristik seperti yang telah dijelaskan oleh English (2004 : 5-8).

Ciri-cirinya yaitu :

a) Masalah Sumber

(1) Ada/diperkenalkan sebelum masalah target.

(2) Masalah yang tidak terlalu rumit.

(3) Telah dipelajari atau diketahui sebelumnya.

(4) Dapat membantu menyelesaikan masalah target

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

15

b) Masalah Target

(1) Memiliki informasi dari masalah sumber

(2) Memiliki struktur yang mirip dengan masalah sumber namun lebih

luas atau telah dimodifikasi dari masalah sumber

(3) Masalah yang lebih rumit

Ketika siswa menyelesaikan masalah sumber, siswa menyelesaikan

masalah tersebut dengan konsep-konsep dan strategi yang dimiliki

sebelumnya. Sedangkan ketika siswa menyelesaikan masalah target, siswa

menggunakan informasi dari masalah sumber sebagai pengetahuan awal yang

dimilikinya. Setelah siswa mengetahui struktur dari masalah sumber maupun

masalah target, maka hal kedua yang dilakukan adalah siswa harus

mengidentifikasi hubungan korespondensi antara masalah target dan maslah

sumber. Setelah itu, siswa harus mengetahui apa yang akan dilakukannya

setelah mengetahui persamaan hubungan antara masalah sumber dan masalah

target.

4. Komponen/Unsur Berpikir Analogi

Seperti yang dikemukakan oleh Stenberg (English,2004: 4-5), kemampuan

berpikir analogi dilihat dari beberapa proses kognitif dan komponen

metakognitif yang diterapkan. Komponen-komponen tersebut yaitu:

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

16

Gambar 2.1

a. Encoding

Proses dimana siswa mengidentifikasi masalah sumber dan masalah target

dan melakukan pengkodean informasi yang terkandung dalam kedua masalah

tersebut dengan mencari struktur masalahnya.

b. Inferring

Inferring yaitu menduga atau menyimpulkan. Maksudnya proses menarik

kesimpulan menggunakan konsep, rumus, definisi, strategi, untuk

menyelesaikan masalah sumber.

c. Mapping

Proses pemetaan struktur untuk menyelesaikan masalah target berdasarkan

masalah sumber.

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

17

d. Applying

Proses menerapkan solusi atau memilih cara yang cocok untuk

menyelesaikan masalah target.

Mundiri (2010) berpendapat yang serupa bahwa terdapat 3 unsur dalam

setiap penyimpulan analogik, yaitu peristiwa pokok yang menjadi dasar

analogi, persamaan prinsipal yang menjadi pengikat,dan fenomena yang akan

dianalogikan.

5. Kegunaan Berpikir Analogi

Berpikir analogi dalam pembelajaran matematika menurut Herdian (2010)

memiliki manfaat, yaitu:

a. Dapat memudahkan siswa dalam memperoleh pengetahuan baru dengan

cara mengaitkan atau membandingkan pengetahuan analogi yang dimiliki

siswa;

b. Pengaitan tersebut akan membantu mengintegrasikan struktur-struktur

pengetahuan yang terpisah agar terorganisasi menjadi struktur kognitif

yang ebih utuh. Organisasi yang lebih utuh akan mempermudah proses

pengungkapan kembali pengetahuan baru;

c. Dapat dimanfaatkan dalam menanggulangi salah konsep.

Beberapa pendapat yang telah diutarakan oleh para ahli tersebut dari

pengertian berpikir, analogi, macam-macam analogi, serta komponen berpikir

analogi dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir analogi yaitu

kemampuan untuk berpikir dengan menyamakan atau membandingkan antar

peristiwa lalu diperoleh kesamaan dan hubungan antar peristiwa tersebut.

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

18

6. Indikator Kemampuan Berpikir Analogi

Dari pengertian masing – masing komponen / unsur berpikir analogi, maka

dapat dirumuskan indikator kemampuan berpikir analogi sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Analogi

No Indikator Kemampuan Berpikir Analogi yang Dicapai Siswa

1.

Mengetahui dan mengidentifikasi struktur soal tes kemampuan

berpikir analogi dari masalah sumber (berasal dari pengalaman

belajar yang telah dipelajari siswa sebelumnya dan sederhana)

dan masalah target (yang lebih rumit) yang meliputi informasi

apa yang diketahui dari soal tes kemampuan berpikir analogi.

2.

Mengetahui apa yang ditanyakan pada soal dari masalah

sumber (berasal dari pengalaman belajar yang telah dipelajari

siswa sebelumnya dan sederhana) dan dapat menyelesaikan soal

dari masalah sumber pada tes kemampuan berpikir analogi.

3.

Mengetahui bahwa terdapat struktur yang sama yang terdapat

pada soal dari masalah sumber dan masalah target serta dapat

menghubungkannya dengan masalah target (yang lebih rumit)

dengan tujuan untuk mengetahui cara menyelesaikan masalah

target pada tes kemampuan berpikir analogi.

4.

Mengetahui cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah

target dan menerapkannya untuk menemukan jawaban dari soal

soal masalah taget pada tes kemampuan berpikir analogi.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Badriyah (2013) menunjukan bahwa siswa

yang kemampuan penalaran analogi tinggi mampu melakukan setiap tahap

proses berpikir analogi dengan baik. Sedangkan siswa yang kemampuan

penalaran analoginya sedang cenderung mengalami hambatan di beberapa

langkah proses berpikir analogi, dan siswa yang kemampuan penalaran

analoginya rendah langkah – langkah proses berpikir analogi belum dapat di

lakukan dengan baik. Perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti dengan penelitian Badriyah (2013) yaitu peneliti mengambil subyek

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

19

siswa SMK kelas X TKJ 1 di SMK Negeri Purwokerto sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Badriyah (2013) mengambil subyek kelas V di SD

Negeri 1 Sraturejo Baureno Bojonegoro.

Penelitian yang serupa tentang analogi juga dilakukan oleh Kurniasari

(2015). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan penalaran analogi

matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model Creative Problem

Solving (CPS) lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model

konvensional. Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan

penelitian Kurniasari (2015) yaitu sama-sama membahas tentang kemampuan

berpikir analogi. Sedangkan perbedaannya terdapat pada subyek penelitian,

tempat penelitian, serta metode yang digunakan dalam penelitian. Penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan metode kualitatif sedangkan

penelitian Kurniasari (2015) menggunakan metode kuantitatif.

C. Kerangka Pikir

Berpikir merupakan kegiatan atau aktivitas otak yang terjadi pada setiap

manusia tak terkecuali yang berada di lingkungan sekolah seperti siswa. Di

sekolah, mata pelajaran matematika sangat erat kaitannya dengan berpikir.

Dalam mempelajari matematika siswa harus berpikir agar mampu memahami

konsep-konsep matematika yang dipelajari, mampu menggunakan konsep-

konsep tersebut secara tepat, serta dapat melakukan penalaran ketika ia harus

mencari jawaban dari berbagai soal matematika. Soal matematika yang

dihadapi siswa sering menuntut siswa untuk dapat menyelesaikan soal tersebut

dengan cepat. Namun terkadang siswa tidak dapat menyelesaikannya dengan

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/1034/3/Ajeng Dyta Nurhidayah_BAB II.pdf · Pengertian analogi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002

20

cepat. Karena itu siswa perlu memiliki kemampuan berpikir agar dapat

menemukan cara yang tepat untuk menelesaikan soal matematika yang

dihadapinya

Kemampuan berpikir analogi merupakan salah satu bentuk penalaran yang

bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari hal-hal baru dengan

membandingkan dan mencari persamaan dengan hal-hal yang sudah dipelajari

siswa sebelumnya. Sehingga, ketika dihadapkan dengan soal-soal matematika

yang belum diketahui penyelesaiannya, dengan berpikir analogi, siswa dapat

menemukan penyelesaiannya.

Seperti yang dikemukakan oleh Stenberg (English,2004: 4-5), kemampuan

berpikir analogi dilihat dari beberapa proses kognitif dan komponen

metakognitif yang diterapkan. Komponen-komponen tersebut yaitu encoding

(pengkodean), inferring (penyimpulan), mapping (pemetaan), applying

(penerapan). Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mengetahui sejauh

mana kemampuan berpikir analogi siswa berdasarkan kategori siswa dengan

kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah.

Deskripsi Kemampuan Berpikir Analogi..., Ajeng Dyta Nurhidayah, FKIP UMP, 2016