analogi: sastra
TRANSCRIPT
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 1/10
ANALOGI UNSUR ADAT NOVEL
ISTRI UNTUK PUTRAKU DENGAN CERPEN SAGRA
INGEU WIDYATARI HERIANA
180110110055
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 2/10
Pengarang: Ali Ghalem Pengarang: Oka Rusmini
Tahun terbit: 1989 Tahun terbit: Juli 2001
Judul buku: Istri Untuk Putraku Judul buku: Sagra (Kumpulan Cerpen)
Kota terbit: Jakarta Kota terbit: Magelang
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia Penerbit: IndonesiaTera
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 3/10
Setelah Saya membaca dua buah novel dengan tema yang sama, yaitu perjodohan. Saya
mulai membandingkan bahwa walaupun berada pada alur cerita yang sama, setiap pengarang
memiliki pamikiran yang berbeda kemudian diwujudkan dalam bentuk tulisan. Novel
pertama berjudul Isri untuk Putraku karya Ali Ghalem dan kedua Sagra karya Oka Rusmini.
Bisa dikatakan kedua pengarang tersebut menulis dengan tema yang sama, tetapi pasti
ditemukan perbedaan pada tiap-tiap unsur. Di sini menariknya dari karya sastra. Perbedaan
itulah yang menjadi sasaran sebagai objek kalian mata kuliah yang satu ini. Saya membahas
analogi atau kemiripan unsur adat di antara novel Istri untuk Putraku dengan Sagra. Berikut
penjabaran mengenai hal-hal yang Saya anggap memiliki analogi.
Sebelum membatasi masalah mengenasi analogi unsur adat, Saya perlu memulai
dengan membahas hal-hal yang melatar belakanginya terlebih dahulu. Antara lain, Tema,
penokohan, dan latar (setting).
1. Tema
Entah apa yang menjadi latar belakang para pengarang gemar menulis kisah yang
melankolis. Pada analisis kali ini tema perjodohan yang akan Saya bahas. Apa lagi kalau
bukan pernikahan paksa? Atau istilah kasarnya kawin paksa. Memang laku kisah seperti itu
dari zaman Bale Pustaka di Nusantara kita, terbit kisah karangan Marah Rusli, Siti Nurbaya.
Istri untuk Putraku menceritakan perjodohan antara Fatiha wanita kaum Proletar atau
rakyat kaum bawah dengan Husein pria kaum borjuis atau pengusaha. Sagra juga
menceritakan pernikahan paksa yang dialami oleh Luh Sewir bersama Made Jegog dengan
kasta sudra dan Ida Ayu Pidada bersama Ida Bagus Baskara dengan kastra Brahmana. Akibat
tragedi yang menimpa mereka hasil dari kisah percintaan mereka sendiri.
Pernikahan paksa di sini bukan kehendak dari hati nurani mereka, melainkan tuntutan
adat di tempat mereka tinggal yang membawa mereka pada keharusan mematuhi. Sama
seperti kisah pernikahan paksa yang kita ketahui sebelumnya, lagi-lagi bukan kebahagian
yang mereka dapat.
Tetapi, yang membedakan kedua karya tersebut adalah segi bahasa yang digunakan. Ali
Ghalem untuk karyanya Istri untuk Putraku yang Saya rasa menggunakan bahasa bercorak
syair khas sastra Timur Tengah sehingga bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi
seperti bahasa Melayu yang indah. Sedangkan Sagra dengan corak bahasa yang feminisme
dan fulgar, bisa dilihat dari karyanya yang lain berjudul Tarian Bumi.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 4/10
2. Penokohan
Hambar rasanya jika suatu kisah tanpa dihadirkan tokoh. Oka Rusmini menjadikan Istri
untuk Putraku sebagai cantolan karyanya. Namu, tidak sepenuhnya pembaca temui analogi
yang benar-benar persis. Dalam Sagra, Oka Rusmini memunculkan tokoh Luh Sewir dan
Made Jegog sebagai cerminan tokoh Fatiha dalam Istri untuk Putraku. Karena mereka
menempati posisi sebagai manusia kasta rendah.
Ida Ayu Pidada, anak dari Ida Ayu Manik dan Ida Bagus Baskara sebagai cerminan dari
Husein dalam Istri untuk Putraku. Karena tetiga tokoh tersebut menempati posisi sebagai
manusia kasta tinggi.
Sejauh ini, hal tersebut yang Saya tangkap.
3. Latar (Setting)
Menurut Saya, dalam kedua karya ini ditemukan jelas sekali para pengarang
mengungkit kata kunci lewat latar tempat. Analogi yang bisa pembaca temukan bahwa kedua
pengarang ini untuk tiap-tiap karyanya mengambil daerah yang menganut sistem kasta.
Sehingga meluas pemikiran mereka menjadikan latar tempat yang menganut sistem kasta
sebagai latar belakang sebuah masalah dalam cerita mereka.
Oka Rusmini mengenai Sagra, Beliau menjadikan Bali yang sejak zaman kerajaan di
Nusantara sangat terpaut dan menginduk pada ajaran keagamaan dan kebudayaan Hindu-
Budha. Hal tersebut yang menguatkan pemikiran Saya mengenai latar belakang kisah
pernikahan para tokoh.
Ida Ayu Pidada wanita keturunan kasta Brahmana mencintai Made Jegog, pria Bali
berkasta sudra. Mengenai kasta, hal tersebut sangat bertolak belakang. Muncul Ida Bagus
Baskara, pria keturunan kasta Brahmana mencintai seorang wanita bernama Luh Sewir dari
kasta sudra. Kemudian Kedua perempuan itu hamil di luar nikah. Untuk menutupi aib besar
itu akhirnya Ida Ayu Pidada menikah dengan Ida Bagus Baskara karena mereka sama-sama
berkasta Brahmana, sedangkan Made Jegog menikahi Luh Sewir karena mereka sama-sama
keturunan kasta sudra.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 5/10
Disamakan dengan Ali Ghalem dalam Istri untuk Putraku menjadikan ranah Aljazair
sebagai tempat berpijak para tokoh dan alur cerita. Aljazair, Afrika Utara, yang menganut
sistem kasta Borjuis, yaitu untuk kaum-kaum pemilik modal atau pengusaha, kaum tingkat
atas dan proletar, yaitu kaum buruh, kaum tingkat bawah.
Dan latar tempat Perancis, asal Husein, Begitu diceritakan. Juga negara yang masuk ke
dalam kelompok Eropa bagian Barat yang memang sejak zamannya jaya, pertengahan abad
18-20 modern (1789-1815), begitu yang Saya ingat dari pelajaran sejarah pemikiran barat.
Kali ini dalam bidang sosial. Revolusi Perancis sudah memiliki undak-undak pemerintahan.
Sistem kasta Borjuis, para pemilik modal atau penusaha dan proletar, kaum buruh.
Saya mengaitkat, secara tersirat adanya sistem kasta di Aljazair karena pengaruh dari
Perancis yang pernah menjajahnya. Fatiha dari golongan rakyat biasa yang kerjaan di
rumahnya hanya mencuci dan belajar dipaksa menikah dengan Husen yang datang dari
Perancis oleh Ibu Husein. Memang begitu tradisinya.
Bisa disimpulkan hal-hal tersebut disebabkan mereka ditakdirkan oleh pengarang
tinggal di daerah yang mengikat keadaan sosial menganut sistem kasta. Dalam hal ini faktor
tuntuan geografis bisa dijadikan kambing hitam.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 6/10
4. Unsur Adat
Bicara soal kasta, Ali Ghalem dalam karyanya novel Istri untuk Putraku mengambil
latar tempat di Afrika Utara, Aljazair, yang menganut undak-undak kasta. Borjuis kaum yang
memiliki modal atau pengusaha dan kaum proletar atau kaum buruh. Beliau memunculkan
tokoh Fatiha yang dalam posisinya sebagai kaum proletar, kerjaan Fatiha di rumah hanya
sebagai wanita yang lumrahnya. Mencuci, belajar, sekolah, membantu orang tua, beribadah.
Diceritakan bahwa Ibu Husein yang memksa Fatiha untuk menikah dengan Husein.
Memang dalam hal ini keluarga Husein berperan dominan. Mengharuskan Fatiha
mengenakan cadar, kental sekali dengan adat Timur Tengah dan ajaran Ilam yang meajibkan
umatnya untuk menutup aurat. Di sinilah konfliknya, terjadi hubungan tegang antara Ibu
mertua dengan menantu wanita. Hal tersebut memicu keinginan Ibu Fatiha untuk menikahi
Fatiha dengan Husein. Dalam novel begitulah tradisi yang ada.
Ibu Fatiha berpikir bila Fatiha menikah dengan Husein si Borjuis yang bisa ditebak oleh
pembaca pasti cerah masa depannya agar bahagia hidupnya. Ali Ghalem menginginkan beda,
Fatiha tidak sedimikian bahagia seperti drama kehidupan yang biasa kita temui di lingkungan
sosial dalam bentuk kisah nyata atau cerita fiktif belaka.
Sebagai gadis keturunan kaum proletar berumur delapan belas tahun, Ia masih inginsekolah dan bebas. Menurut Saya, jika dikaitkan dengan masyarakat pada umumnya, umur
delapan belas tahun pasti masih ingin merasakan kebebasan mencari jati diri lewat masa-
masa belajar menggali kedewasaan. Kurang diinginkan oleh kebanyakan gadis dewasa umur
sekian sudah membangun rumah tangga, mengurus pekerjaan rumah, melayani suami,
membesarkan dan menjaga anak. Apa lagi gadis seperti Fatiha yang memiliki pikiran dan
prinsip kritis terhadap pendidikan, hak-hak wanita, dan hubungan antar anggota keluarga dan
antarkeluarga. Saya juga ingat cerita dalam novel Ali Ghalem ini, ditambah lagi adat Timur
Tengah memiliki tradisi pernikahan yang ekstrem, yaitu tradisi pemeriksaan keperawanan
bagi gadis yang akan menikah. Menyakitkan. Begitulah yang ingin disampaikan Ali Ghalem
melaui Istri untuk Putraku, adat ranah Aljazair yang menginduk pada ajaran agama Islam.
Perempuan diibaratkan perhiasan yang harus selalu ditutup, dilindungi, dan dijaga segala-
galanya.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 7/10
Begitu pula dengan kisah pernikahan pasta karena tuntutan kasta di Nusantara ini. Kali
ini dalam Sagra. Ida Ayu Pidada yang sudah dari sananya mempunyai keturunan kasta
Brahmana mencintai Made Jegog, pria Bali berkasta sudra.
Muncul Ida Bagus Baskara, pria keturunan kasta Brahmana mencintai seorang wanita
bernama Luh Sewir dari kasta sudra. Kisah percintaan berbeda kasta antara dua makhluk
yang saling mencintai ditemukan dalam alur cerita cerpen Sagra. Dari pernikahan Pidada dan
Baskara lahirlah Ida Ayu Cemeti yang sebenarnya
merupakan anak dari benih Made Jegog. Sedangkan dari perkawinan Made Jegog dan
Luh Sewir melahirkan Luh Sagra, yang merupakan benih dari Ida Bagus Baskara dan
sejatinya Sagra merupakan keturunan bangsawan kasta Brahmana.
Mengenai kasta, hal-hal tersebut sangat bertolak belakang, istilah kasarnya masyarakat
menyebut jomplang.
Kedua perempuan itu akhirnya hamil di luar nikah. Untuk menutupi aib besar itu
akhirnya Ida Ayu Pidada menikah dengan Ida Bagus Baskara karena mereka sama-sama
berkasta Brahmana, sedangkan Made Jegog menikahi Luh Sewir karena mereka sama-sama
keturunan kasta sudra.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 8/10
Menurut pehaman Saya, berikut skema percintaan mereka.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 9/10
Jika dikaitkan dengan kehidupan sekarang, bisa dibilang sebagai gengsi. Bayangkan
saja pernikahan, sebuah ikatan yang suci, sakral dilaksanakan untuk menutupi aib. Pria Kasta
Brahmana yang dipandang tinggi oleh masyarakat menutupi hasil buah cintanya bersama
wanita kasta sudra dengan cara menikahi wanita kasta Brahmana yang sesamanya untuk
menghindari perilaku sosial masyarakatnya dan penilaian rendah mengenai kasta mereka.
Begitu sebaliknya, Wanita kasta Brahmana yang dipandang anggun oleh masyarakat
menutupi hasil buah cintanya bersama pria kasta sudra dengan cara menikah bersama pria
kasta Brahmana. Terjadi kerja sama dalam kasus ini, persilangan pasangan. Pernikahan
mereka tidak didasari rasa saling mencintai dari hati nurani, tetapi sebagai tuntutan untuk
mematuhi adat keturunan.
Kehidupan yang mengisahkan pernikahan paksa karena suatu tragedi. Contohnya,
hamil di luar nikah, faktor harta, paksaan orang tua karena hubunga kekerabatan antara orang
tua yang bersangkutan, hutang, ajaran agama, dan aturan adat.
Selama Sagra berada di griya keluarga Pidada, ia banyak menemukan keanehan yang
kemudian baru disadarinya belakangan seperti Yoga yang hanya mau makan dan minum
bila didampingi oleh Sagra atau keluarga Pidada yang mau menanggung semua beban
biaya upacara ngaben Luh Sewir. Sagra juga menyadari adanya ketertarikan yang anehantara keluarga Pidada dengan keluarganya. Ketika bapaknya Made Jegog meninggal
dunia, justru Ida Ayu Pidada yang terlihat bergelimang duka. Sebaliknya kala Ida
Bagus Baskara yang meninggal, maka yang menanggung lara hati justru ibunya Luh
Sewir.
Memang kehendak yang dipaksakan tidak akan muncul kebahagian. Hati idak bisa
dipaksakan, Pidada sejatinya mencintai Made Jegog dan Bagus Baskara yang sejatinya pula
mencintai Luh Sewir. Begitu cerminan kehidupan yang terikat adat dalam karya sastra. Inilah
analogi yang Saya tangkap, terpaut pada aturan adat dan menginduk pada ajaran agama.
Novel Istri untuk Putraku menganut aturan adat Timur Tengah yang menginduk pada
ajaran agama Islam. Begitu juga cerpen Sagra menganut aturan adat Bali yang menginduk
pada ajaran agama Hindu-budha.
5/14/2018 ANALOGI: SASTRA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analogi-sastra 10/10
DAFTAR PUSTAKA
http://groups.yahoo.com/group/pasarbuku/message/14738
http://books.google.co.id/books?id=rKaVJ5YLiKAC&pg=PA6&lpg=PA6&dq=cerpen+sagra
+karya+oka+rusmini&source=bl&ots=Y2FG1HJaZn&sig=ETQkY0NrK6so-
k9x8aQOs9VKh-c&hl=id&sa=X&ei=WhNmT9-
GA4nKrAfTmfXFAQ&ved=0CCAQ6AEwAA#v=onepage&q=cerpen%20sagra%20karya%
20oka%20rusmini&f=false