bab ii kajian teori 2.1 pengertian hasil...

21
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam Sudjana, 2010:22) menjelaskan bahwa, hasil belajar dapat di bagi dalam 3 macam yaitut: 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita cita. Masing masing dari ketiga jenis hasil belajar di atas dapat diisi dengan bahan yang telah di tetapkan dalam kurikulum Dimyati dan Mudjiono (2006:250) berpendapat bahwa dalam proses belajar yang aktif adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajar, atau proses pembelajaran. dengan demikian, hasil belajar merupakan hal yang di pandang dari dua sisi. dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat pra belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Clark (Dalam Sudjana, 2009:39) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan”. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni (a) Ranah kognitif, (b) Ranah afektif, dan (c) Ranah psikomotoris.(Dalam Sudjana, 2010:22)

Upload: phungdung

Post on 08-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Hasil Belajar

Kingsley (dalam Sudjana, 2010:22) menjelaskan bahwa, hasil belajar dapat

di bagi dalam 3 macam yaitut: 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan

pengertian, 3) sikap dan cita cita. Masing masing dari ketiga jenis hasil belajar di

atas dapat diisi dengan bahan yang telah di tetapkan dalam kurikulum

Dimyati dan Mudjiono (2006:250) berpendapat bahwa dalam proses belajar

yang aktif adalah siswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajar, atau

proses pembelajaran. dengan demikian, hasil belajar merupakan hal yang di

pandang dari dua sisi. dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat

perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat pra belajar.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu

“faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau

faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Clark (Dalam Sudjana,

2009:39) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan

siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan”.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni

(a) Ranah kognitif, (b) Ranah afektif, dan (c) Ranah psikomotoris.(Dalam

Sudjana, 2010:22)

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

Tipe hasil belajar yang akan ditinjau pada penelitian ini adalah hasil belajar

kognitif yang didefenisikan sebagai tingkat pencapaian atau ketuntasan belajar

siswa terhadap materi yang telah diberikan, yang terdiri dari beberapa tingkatan.

1. Pengetahuan, yang didefenisikan sebagai ingatan terhadap materi yang telah

dipelajari sebelumnya atau yang telah diajarkan.

2. Pemahaman, yang didefenisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

materi yang dipelajari

3. Aplikasi, yang didefenisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan apa yang

telah dipelajari dalam situasi nyata yang baru. (Sudjana, 2010:22)

Gagne (dalam Uno, 2009:210) berpendapat bahwa, Hasil belajar yang

nampak dari kemampuan yang di peroleh siswa, dapat di lihat dari lima gategori,

yaitu (1) Keterampilan intelektual (Intelektual Skill) (2) Informasi febral (ferbal

Information) (3) Strategi kognitif (Cognitif Srategies) (4) Keterampilan motorik

(Motor Skill) (5) Sikap (Attitudest)

2.2 Metode demontrasi

Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

dilalui. Menurut Nana Sudjana ( 2002 : 260 ) bahwa, metode adalah cara yang

digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pelajaran, oleh karena itu peranan metode pengajaran sebagai alat

untuk menciptakan proses belajar mengajar, Sukartiaso dalam Moedjiono dan

Dimyati (1995:45) mengemukakan bahwa metode adalah cara untuk melakukan

sesuatu atau cara untuk mencapai suatu tujuan.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah

suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam kegiatan pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh guru untuk

mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Metode demonstrasi adalah metode yang sangat efektif sebab membantu

anak didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang

benar.

Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain:

1. Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih

terbatas;

2. Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu

proses dengan penuh perhatian;

3. Untuk menghindari verbalisme;

4. Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu;

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi

adalah: (1) Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang

di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya

alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas. (2) Demonstrasi menjadi

kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut

memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

(3) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang

terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas. (4)

Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis, (5) Sebagai

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan di

demonstrasikan. (6) adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran

tersebut guru harus terlebih dulu Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru

di ikuti oleh siswa yang sesuai dengan petunjuk.

Metode domonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan

pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya

melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Demonstrasi dapat

digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam pelaksanaan demonstrasi guru

harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan dan mengamati

terhadap objek yang akan didemonstrasikan. Sebelumnya proses demonstrasi guru

sudah mempersiapkan alat – alat yang digunakan dalam demonstrasi tersebut.

Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan

sampai guru terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara

menyeluruh. Ada beberapa karakteristik metode mengajar demonstrasi dan

bagaimana hubungannya dengan pengalaman belajar siswa.

Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran

adalah :

(1) Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran;

(2) Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan;

(3) Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari

siswa;

(4) Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil

demonstrasi

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan

demonstrasi di antaranya: (1) Mampu secara proses tentang topik yang

dipraktekkan; (2) Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh;

(3) Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan; (5) Mampu melaksanakan

penilaian proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang

demonstrasi, diantaranya adalah: (1) Siswa memiliki motivasi, perhatian dan

minat terhadap topik yang didemonstrasikan; (2) Memahami tentang

tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan; (3) Mampu mengamati proses yang

dilakukan oleh guru, dan (4) Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang

digunakan dalam demonstrasi

Dengan demontrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih

berkesan secara mendalam; sehingga membentuk pengaertian dengan baik dan

sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang

diperlihatkan guru selama pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka langkah-langkah metode

demontrasi adalah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan

3) Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan

4) Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario

yang telah disiapkan.

5) Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

2.3 Teknologi dalam Pembelajaran

Jenis teklonogi yang digunakan dalam pembelajaran terdiri dari media

audiovisual (filmstrip, televise, dan kaset video) dan komputer. Memang ada

bentuk teknologi lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran, namun kedua

jenis teknologi tersebut paling banyak penggunaan, untuk menunjang

pembelajaran dalam kelas dan memiliki banyak penggunaan, untuk menunjang

pembelajaran dalam kelas dan memiliki dampak terhadap pembuatan keputusan

intruksional.

1. Media audiovisual ; penerapan pada prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran

2. komputer ; penggunaan di kelas, jenis-jenis perangkat lunak, dan penunjuk

perangka lunak

Film, filmstrip, televise, dan kaset, video merupakan media noninteraktif,

sebab si penonton tidak dapat mengubah penyajian, tetap sama dalam kurun

waktu, variasi hanya terjadi pada kualitas produksi, misalnya kualitas suara dan

gambar. Media-media tersebut paling efektif penggunaannya dalam pembelajaran

sebagai penunjang tujuan intruksional khusus, baik tujuan kognitif maupun tujuan

afektif. Alat-alat tersebut dapat digunakan sebagai bagian dari pelajaran atau

dalam rangkaian unit pembelajaran secara terencana. Sumber-sumber audiovisual

tersebut dipilih oleh guru tentunya tergantung pada dana yang tersedia, adanya

sumber-sumber setempat dan kebutuhan pembelajaran para siswa sesuai dengan

urutan instruksional.

Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan yaitu perkembangan teknologi

yang sangat pesat, sejak lama telah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Seperti

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

penemuan kerja, mesin cetak, radio, video taperecorder, film, televise, overhead

projector (OHP), dan computer baik dalam bentuk computer assisted instruction

(CAI), computer based instruction (CBI) maupun E-learning telah dimanfaatkan

dalam proses pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat tersebut tidak dibuat khusus

untuk keperluan pendidikan, akan tetapi alat-alat tersebut ternyata dapat

dimanfaatkan dalam proses pendidikan, bahkan dapat meningkakan efektivitas,

efisiensi dan kualitas hasil pembelajaran.

Kekuatan teknologi pembelajaran memang terletak pada teknologi itu

sendiri. Kemajuan dalam teknologi akan banyak merubah hakekat praktek dalam

bidang teknologi pembelajaran. Teknologi akan banyak merubah prospek

munculnya stimulus yang realistik, memberikan akses terhadap sejumlah besar

informasi dalam waktu yang cepat, menghubungkan informasi dan media dengan

cepat, dan dapat menghilangkan jarak antara pengajar dan pembelajar (Hannfin,

1992). Perancang yang terampil dan kreatif dapat menghasilkan produk

pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam :

(a) Mengintegrasikan media

(b) Menyelenggarakan pengendalian atas pembelajar yang jumlahnya hampir

tidak terbatas, dan bahkan

(c) Mendesain kembali untuk kemudian disesuaikan kebutuhan, latar belakang

dan lingkungan kerja setiap individu.

Teori-teori psikologi persekolahan yang terkait dengan belajar tuntas

(mastery learning) dengan tokoh-tokohnya seperti John B. Carrol, Jerome S.

Bruner dan Benjamin S. Bloom juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

teknologi pembelajaran. Selain itu kerangka acuan yang terkait dengan

perancangan atau desain pembelajaran juga turut menyamarkan perkembangan

teknologi pembelajaran yang selanjutnya digunakan juga sebagai acuan dalam

penyusunan bingkai kerja dalam mengembangkan pembelajaran berdasarkan

komputer.

Ada tiga bentuk penggunaan komputer dalam kelas, yaitu :

1. Untuk mengajar siswa menjadi mampu membaca komputer atau computer

literate,

2. Untuk mengajarkand asar-dasar pemograman dan pemecahan masalah

komputer, dan

3. Untuk melayani siswa sebagai alat bantu pembelajaran

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkenalkan

komputer kepada siswa antara lain :

1. Menyediakan laboratorium komputer, siswa mengunjungi laboratorium

tersebut secara bergiliran berdasarkan jadwal tertentu

2. Setiap kelas memiliki sejumlah komputer dan siswa menggunakannya secara

bergiliran atau digunakan sesuai dengan kebutuhan

3. Sekolah memiliki sejumlah besar kcomputer, siswa menerima intruksi dasar

komputer untuk mendesain mata ajaran akademik, misalnya matematika dan

bahasa. Jadi pendayagunaan komputer dapat dirancang dan dilaksanakan,

yang penting tersediannya dana dan adanya komitmen tentang komputer

literacy.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

Dalam pembelajaran berbantuan komputer, siswa berhadapan dan

berinteraksi secara langsung dengan computer. Interaksi antara komputer dengan

siswa ini terjadi secara individual, sehingga apa yang dialami oleh seorang siswa

akan berbeda dengan apa yang dialami oleh siswa yang lainnya. Pembelajaran

dengan berbantuan komputer “Computer Assisted Instruction” (CAI) telah

dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk

membantu guru dalam mengajar dan membantu para siswa dalam belajar.

komputer dapat sekaligus membantu puluhan siswa dan di masa yang akan

datang, diharapkan dapat membantu ribuan siswa sekaligus.

Pembelajaran Berbasis Komputer berbasis individual learning (pembelajaran

individual, dan mastery learning (belajar tuntas). Pembelajaran Berbasis komputer

dilaksanakan pada laboratorium komputer yang ada di sekolah.Dibalik kehandalan

computer sebagai pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya

menjadi bahan pertimabngan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer.

1. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman

2. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang

dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman

3. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu

pendampingan guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati

dengan pembuatan modul pendampingan yang menjelaskan penggunaan dan

pengoperasian program.

Fungsi Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran ; (1) Tujuan Kognitif

Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah,

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep

tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang

dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri. (2) Tujuan

Afektif; Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip

suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pemeblajaran sikap/afektif pun

dapat dilakukan menggunakan media computer. (3) Tujuan psikomotor dengan

bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games dan simulasi sangat

bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh

program antara lain; simlasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan

yang paling berat dan sebagainya.

Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan

berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai

komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi.

Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internet) saat ini

telah memungkinkan pemakaianya melakukan interaksi dalam memperoleh

pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi

pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa

lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan

medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada

kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik

(feedback) yang segera kepada pemakainya.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan

yang ada pada komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar

memberikan beberapa keuntungan antara lain :

1. Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan

kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan

2. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakuakn

kontrol terhadap aktivitas belajarnya.

3. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan

terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan

kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan.

4. Kemampuan komputer untuk menanyakan kembali informasi yang diperlukan

oleh pemakainnya, yang diistilahkan dengan “kesabatan komputer”, dapat

membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain,

komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi siswa yang

lambat (slow learner), tetapi dapat memacu afektivitas belajar bagi siswa yang

lebih cepat (fast learner).

5. Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan

balik terhadap hasil belajar dan memberiakn pengukuhan (reinforcement)

terhadap prestasi belajar siswa.

6. Dengan kemampuan komputer untuk merekan hasil belajar pemakainnya

(record keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan

memberikan skor hasil belajar secara otomatis.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

7. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau sasaran

bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.

8. Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan

komponen warna, musik dan animasi grafik (grafic animation).

Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan

pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi. Halini menyebabkan program

komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar yang

bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer

memungkinkan penggunaanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah

dicapai sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa

sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat

meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil.

Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan

percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi

dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan. (Benny

A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12

2.4 Sejarah Pembentukan Bumi

Dalam buku pelajaran Geografi SMA Kelas X yang diterbitkan oleh ESIS

dikemukakan bahwa bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup

beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas

beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan

sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya

di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini,

melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak

mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu,

proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

Bagaimana Bumi ini terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan

dimana banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang

berbeda-beda pula. Berikut ini beberapa teori mengenai pembentukan bumi yang

umum dikenal.

1. Teori Kant – Laplace

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan

analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan

proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang

dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka

terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa

di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula).

Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar

dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini,

materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet

dalam tata surya.

2. Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika

bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori

Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas

bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang

melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas

di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas

matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang

melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada

lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena

gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar

mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama

kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang

terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya

membentuk planet, termasuk bumi.

3. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori

ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak

sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak

mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan

bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-

planet yang mengelilinginya.

4. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun

1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,

sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat

matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut

yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya

massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi,

jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat,

maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh

matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut

akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang

besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar

itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-

kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-

planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh

matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan

hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan

berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses

pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan

berjalan relatif lebih cepat.

Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi

matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu

ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat

kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh

planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari

planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar

mengelilingi planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam membentuk

bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam

membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas

5. Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari

puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa

yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian

kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,

membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak

dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-

nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula

tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama

Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,

bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,

gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara

bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses

pembentukan bumi, yaitu:

1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami

perlapisan atau perbedaan unsur.

2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya

diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,

sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan

3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,

mantel luar, dan kerak bumi

Masih banyak teori-teori yang lainnya yang dikemukakan oleh para ahli

seperti:

Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de

Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara

matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari

terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.

Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang

ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas

matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas

ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari

yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya,

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan

menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya

berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.

Teroti Kuiper dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa

pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah

protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari

adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur – unsur

ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari

menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan

tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet – planet.

Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple,

mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis

yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi

menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi

padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat

saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.

Secara umum yang paling populer sampai sekarang adalah Teori Big Bang

dan banyak diikuti oleh para ilmuwan walaupun terkadang masih terdapat

beberapa perbedaan.

2.5 Penelitian yang Relevan

Mardianingrum. Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan

hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SDN Purwantoro 8 Malang.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : mendeskripsikan

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas

IV, mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV,

mendeskripsikan peningkatan keaktivan siswa kelas IV saat berlangsungnya

pembelajaran matematika menggunakan matode demonstrasi pada siswa kelas IV

SDN Purwantoro 8. Hasil penelitian menunjukkan : (a) Pelaksanaan pembelajaran

demonstrasi pada siklus I masih banyak kekurangan, yaitu ada beberapa siswa

yang belum paham cara kerja metode demonstrasi menggunakan media wayang-

wayangan. (b) Metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa

terhadap konsep operasi hitung bilangan bulat dari skor rata-rata prates 58,89

menjadi 67,14 pada siklus I dan pada siklus II menjadi 80,28; (c) Metode

pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan, siswa dalam belajar.

Mamah Suryato Meningkatkan Pemahaman Matematika Tentang

Perkalian Dan Pembagian Melaui Metode Demontrasipada Siswa Kelas Iima

Sd N I Curug Agung Kecamatan Padalarangkabu Kabupaten Bandung

Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Langkah PTK ini meliputi 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3

hari dan 2 hari. Siklus tindakan pembelajaran dihentikan jika telah mencapai

kriteria ketuntasan sebesar 75% dari jumlah keseluruhan subyek penelitian dengan

rata-rata skor minimal 75. Subyek penelitian adalah Sd N I Curug Agung

Kecamatan Padalarangkabu Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 36 anak.

Pada penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa : lembar

Observasi ( pengamatan ) untuk mengamati kegiatan siswa, catatan lapangan,

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam

LKS, studi dokumentasi dengan hasil tes dan foto-foto pada saat pembelajaran,

serta lembar evaluasi.

Peningkatan Hasil Belajar Fisika Melalui Metode Demonstrasi Pada

Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Maros oleh Ramlan, penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan melalui penerapan metode demonstrasi.

yang menjadi perbedaan antara penelitian yang saya teliti dengan

penelitian oleh Ramlan adalah mata pelajaran yang diteliti, serta tempat

pelaksanaan penelitian. Dimana saya melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Kota

Gorontalo pada kelas X3

Gorontalo pada mata pelajaran geografi, sedangkan oleh

Ramlan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Maros di kelas XI.

2.6 Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Jika

dalam proses pembelajaran diterapkan metode demonstrasi berbasis teknologi,

maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi materi Sejarah

Pembentukan Bumi di kelas X3 SMA Negeri 4 Gorontalo akan meningkat.

2.7 Indikator Kinerja

Indikator kinerja keberhasilan penelitian tindakan ini adalah:

1. Minimal 85% hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa memperoleh kategori

baik dan sangat baik.

2. Minimal 75% siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 75 atau daya

serap sebesar 75%.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajareprints.ung.ac.id/4789/5/2013-1-87202-451407006-bab2-01082013115838.pdf · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Hasil Belajar Kingsley (dalam