bab ii kajian teori 2.1 pengertian, fungsi dan tugas polri...

36
11 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri 2.1.1 Pengertian Polri Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan KUHAP Dalam ketentuan Umum UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian terdapat rumusan mengenai definisi dari berbagai hal yang berkaitan dengan Polisi, termasuk pengertian Kepolisian. Menurut Pasal 1 UU No. 2 Tahun 2002 pengertian Kepolisian adalah sebagai berikut : a. Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. b. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. c. Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berdasarkan undang- undang memiliki wewenang umum Kepolisian. d. Peraturan Kepolisian adalah segala peraturan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka

Upload: truongnguyet

Post on 02-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

11

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri

2.1.1 Pengertian Polri Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan KUHAP

Dalam ketentuan Umum UU No. 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian terdapat rumusan mengenai definisi dari berbagai hal yang

berkaitan dengan Polisi, termasuk pengertian Kepolisian. Menurut

Pasal 1 UU No. 2 Tahun 2002 pengertian Kepolisian adalah sebagai

berikut :

a. Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi

dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai

negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

c. Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berdasarkan undang-

undang memiliki wewenang umum Kepolisian.

d. Peraturan Kepolisian adalah segala peraturan yang dikeluarkan

oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

12

memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

e. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi

dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya

proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan

nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan

tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman, yang

mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi

dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan

menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-

bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

f. Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan yang ditandai

dengan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib

dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

g. Kepentingan umum adalah kepentingan masyarakat dan/atau

kepentingan bangsa dan negara demi terjaminnya keamanan dalam

negeri.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

13

h. Penyelidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia

yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan

penyelidikan.

i. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk

mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai

tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan

penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

j. Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia

yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan

penyidikan.

k. Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah pejabat pegawai negeri sipil

tertentu yang berdasarkan peraturan perundang-undangan ditunjuk

selaku penyidik dan mempunyai wewenang untuk melakukan

penyidikan tindak pidana dalam lingkup undang-undang yang

menjadi dasar hukumnya masing-masing.

l. Pembantu adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia

yang diangkat oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

berdasarkan syarat kepangkatan dan diberi wewenang tertentu

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

14

dalam melakukan tugas penyidikan yang diatur dalam undang-

undang.

m. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan

menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari

serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang

tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan

tersangkanya.

n. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya

disebut Kapolri adalah pimpinan Kepolisian Negara Republik

Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi

kepolisian.

Menurut KUHAP pasal 4 disebutkan: “Penyelidik adalah setiap

pejabat polisi negara Republik Indonesia”, dan pasal 6 (1)

menyebutkan: “Penyidik adalah: a. Pejabat polisi negara Republik

Indonesia; b. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi

wewenang khusus oleh undang-undang”.

2.1.2 Fungsi Polri

Mengenai fungsi Polri terdapat dalam Pasal 2 UU No. 2 Tahun

2002 yang berbunyi: ”fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

15

pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan

ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman

dan pelayanan kepada masyarakat.”

Pengertian kepolisian sebagai fungsi tersebut diatas sebagai

salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan,

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pelindung,

pengayom dan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan pengertian

kepolisian sebagai lembaga adalah organ pemerintah yang ditetapkan

sebagai suatu lembaga yang diberikan kewenangan menjalankan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadi apabila

kita membicarakan persoalan kepolisian berarti berbicara mengenai

fungsi dan lembaga kepolisian.

Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat negara yang

bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

memberikan pengayoman, dan memberikan perlindungan kepada

masyarakat (Satjipto Raharjo, 2009:111).

Sedangkan mengenai tujuan Polri disebutkan dalam Pasal 4 UU

No. 2 Tahun 2002 yang menyatakan bahwa: “Kepolisian Negara

Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam

negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

16

masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat, serta

terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak

asasi manusia”.

2.1.3 Tugas Polri

Tugas dari Polri diatur dalam pasal 13 dan pasal 14 ayat (1) UU

No. 2 Tahun 2002 adalah sebagai berikut:

Pasal 13:

”Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:

a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

b. menegakkan hukum; dan

c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat”

Pasal 14:

(1)” Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas:

a. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli

terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai

kebutuhan;

b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

17

c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga

masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-

undangan;

d. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;

e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;

f. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis

terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan

bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;

g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan

perundang-undangan lainnya;

h. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran

kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk

kepentingan tugas kepolisian;

i. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat,

dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau

bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;

j. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara

sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang

berwenang;

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

18

k. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian; serta

l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan”

Agar Polri dapat bertindak secara lancar dalam melaksanakan

tugasnya, maka Polri harus memiliki wewenang. Berdasarkan UU No.

2 Tahun 2002, wewenang Polri diatur dalam pasal 15 ayat (1) dan (2)

serta pasal 16. Adapun isinya adalah sebagai berikut:

Pasal 15:

(1) ”Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara

umum berwenang:

a. menerima laporan dan/atau pengaduan;

b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang

dapat mengganggu ketertiban umum;

c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;

d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau

mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;

e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan

administratif kepolisian;

f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari

tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;

g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

19

h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret

seseorang;

i. mencari keterangan dan barang bukti;

j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;

k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang

diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;

l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan

pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta

kegiatan masyarakat;

m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara

waktu”

(2) ”Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan

perundang-undangan lainnya berwenang:

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan

kegiatan masyarakat lainnya;

b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan

bermotor;

c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;

d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;

e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan

peledak, dan senjata tajam;

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

20

f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan

terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan;

g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian

khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis

kepolisian;

h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam

menyidik dan memberantas kejahatan internasional;

i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang

asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi

instansi terkait;

j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi

kepolisian internasional;

k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup

tugas kepolisian”

Pasal 16:

(1) ”Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 dan 14 di bidang proses pidana, Kepolisian Negara

Republik Indonesia berwenang untuk :

a. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan

penyitaan;

b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat

kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan;

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

21

c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam

rangka penyidikan;

d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta

memeriksa tanda pengenal diri;

e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;

f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai

tersangka atau saksi;

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara;

h. mengadakan penghentian penyidikan;

i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;

j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat

imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam

keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau

menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;

k. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik

pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik

pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum;

dan

l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung

jawab”

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

22

2.2 Tinjauan Umum Tentang Perjudian

2.2.1 Pengertian Perjudian Secara Yuridis

1. Menurut KUHP

KUHP dalam Pasal 303 ayat 3 menyatakan yang dimaksud

judi ialah permainan yang berdasarkan untung-untungan semata,

misalnya pemasangan nomor pada judi togel dan menebak

nomor mobil. Juga permainan yang berdasarkan kemahiran

disertai pertaruhan, misalnya permainan biliar dengan taruhan.

Dikatakan berjudi pula mereka yang tidak ikut bermain

biliar tapi ikut bertaruh. Demikian juga lomba burung berkicau,

bisa dijadikan media judi. Dari pasal dan ayat ini, pengertian

judi cukup luas.

Pasal 303 KUHP, selain memberikan kriteria judi, juga

memberikan ancaman hukuman bagi mereka yang memberikan

kesempatan dan/atau menawarkan kepada khalayak umum

untuk melakukan judi dan menjadikannya sebagai mata

pencaharian.

Adapun ancaman pidana bagi mereka yang memberikan

fasilitas untuk berjudi dan menjadikannya sebagai mata

pencaharian adalah pidana penjara paling lama sepuluh tahun

atau pidana denda paling banyak Rp 25 juta.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

23

Dari ketentuan pasal tersebut dapat ditarik simpulan,

penjual nomor, pengepul, dan bandar semuanya dapat terkena

pidana sebagaimana tersebut dalam Pasal 303.

Perjudian dalam hukum pidana diatur dalam pasal 303

KUHP, bahwa perjudian merupakan perbuatan yang dilarang.

Sedang isi dari pasal 303 KUHP adalah sebagai berikut:

(1) Diancam dengan pidana penjara selama-lamanya sepuluh

tahun atau denda sebanyak-banyaknya dua puluh lima

juta rupiah, barang siapa tanpa mendapat ijin:

Ke 1: Dengan sengaja menawarkan atau memberi

kesempatan untuk permainan judi dan menjadikan

sebagai pencarian, atau dengan sengaja turut serta dalam

suatu perusahaan untuk itu.

Kel 2 : Dengan sengaja menawarkan atau memberi

kesempatan kepada khalayak umum untuk permainan judi

atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk

itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan

kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya suatu

tata cara.

Ke 3: Menjadikan turut serta pada permainan judi

sebagai pencaharian. Kalau yang bersalah, melakukan

kejahatan tersebut dalam menjalankan pencariannya,

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

24

maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian

itu.

(2) Yang disebut permainan judi, adalah tiap-tiap permainan,

dimana pada umumnya kemungkinan mendapat

keuntungan tergantung pada peruntungan belaka, juga

karena pemainnya lebih terlatih dan lebih mahir. Disitu

termasuk segala pertaruhan tentang keputusan

perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang tidak

diadakan antara mereka yang turut berlomba atau

bermain, demikian juga segala pertaruhannya.

2. Menurut UU No. 7 tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian

Menurut pasal 1 UU No.7 tahun 1974 menyatakan bahwa

semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Bahwa pada

hakekatnya perjudian adalah perbuatan bertentangan dengan

agama, kesusilaan, dan moral pancasila, serta membahayakan

bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan

negara. Perjudian adalah penyakit masyarakat yang manunggal

dengan kejahatan yang dalam proses sejarah dari generasi ke

generasi ternyata tidak mudah diberantas.

3. Menurut PP No 9 Tahun 1981 tentang pelaksanaan UU No 7

tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian

Bahwa hakekatnya perjudian bertentangan dengan agama,

kesusilaan dan moral pancasila, serta membahayakan

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

25

penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Sehingga segala jenis perjudian merupakan tindak pidana

kejahatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 UU No.7 Tahun

1974 tentang Penerbitan Perjudian. Peraturan Pemerintah ini

merupakan pelaksanaan Pasal 3 UU No 7 Tahun 1974 tentang

Penerbitan Perjudian, mengatur tentang larangan pemberian izin

penyelenggaraan segala bentuk dan jenis perjudian, oleh

Pemerintahan Pusat dan Daerah, baik yang diselenggarakan di

kasino, di tempat keramaian maupun yang dikaitkan dengan

alasan lain. Dengan adanya larangan pemberian izin

penyelenggaraan perjudian, dan kebiasaan, sepanjang tidak

merupakan perjudian

2.2.2 Pengertian Perjudian Togel

Togel adalah sebuah permainan judi yang menebak angka yang

akan keluar di pemutar angka keluar misalnya di pengeluaran

Singapore Prize. Kata togel sendiri berasal dari singkatan Toto Gelap

yang berarti judi tebak angka rahasia. Rahasia maksudnya karena

permainan togel ini sangat dilarang oleh pemerintah makanya harus di

rahasiakan supaya tidak ketahuan sama aparat karna bisa-bisa nanti

kalau kedapatan masuk penjara karna terlibat dalama kasus perjudian.

(http://bunuh-kebodohan.blogspot.com/2012/03/apa-itu-

togeldanpengertiantogel.html)

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

26

Penyebab merajalelanya judi togel dikalangan masyarakat

disebabkan enam faktor, yaitu :

a. Faktor ekonomi

Masalah ekonomi sangat mempengaruhi pola kehidupan

masyarakat, disamping itu juga mempengaruhi cara-cara

kehidupan seseorang karena tekanan ekonomi, orang dapat

menyimpang dari norma-norma yang ada di masyarakat. Seperti

melakukan pencurian, perjudian, dimana tindakan yang

menyimpang itu merupakan suatu tanda kegagalan individu

dalam menyesuaikan diri dengan keadaan dalam masyarakat,

maka dari itu tidaklah mustahil apabila seseorang mendapat

tekanan ekonomi akan berbuat kejahatan. Sulitnya orang

mendapatkan nafkah yang bisa menyebabkan orang berspekulasi

main judi atau karena perbedaan tingkat ekonomi yang

mencolok dimana satu pihak hidup serba kekurangan dalam

penghasilan rendah, keadaan perumahan buruk sedang di lain

pihak orang hidup serba kecukupan dan mewah, keadaan

demikian dapat menimbulkan kejahatan.

Masyarakat yang melakukan tindak pidana perjudian togel

ini adalah masyarakat yang ekonominya dibawah rata-rata.

Untuk makan sehari-hari saja harus berjuang keras. Salah satu

peluang untuk mendapat uang secara cepat ialah melalui judi

togel. Mereka yang menang dalam judi, mendapat imbalan uang

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

27

yang berkali-kali lipat sesuai dengan sejumlah uang yang

mereka pertaruhkan dalam angka itu. Dengan membeli kupon

judi togel seharga Rp 1,000, Rp 2,000, dan paling besar Rp

5,000 mereka berharap bisa mendapat uang untuk bisa bertahan

hidup. Cara ini dilakulkan untuk menyiasati hidup yang serba

susah karena apa-apa mahal.

b. Faktor Agama

Peranan agama sangat besar dalam membentuk moral dan

kepribadian seseorang. Pada dasarnya semua agama mengajak

dan membimbing manusia pada kebaikan dan kebenaran.

Didalam ajaran agama terkandung nilai-nilai, perintah maupun

larangan yang harus dipatuhi oleh setiap pemeluknya. Agama

merupakan salah satu kontrol sosial yang utama melalui

organisasinya atau organisasi keagamaan, agama itu sendiri

dapat menentukan tingkah laku manusia sesuai dengan nilai

keagamaannya.

c. Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan

semakin tinggi pula intelegensinya. Pendidikan yang lebih tinggi

memungkinkan perubahan perilaku dan penalaran seseorang,

sehingga mengerti sebab akibat apa yang akan dilakukannya.

Misalnya seseorang yang pendidikannya tinggi dia akan tahu

bahwa dengan bermain judi maka ia akan tahu akibatnya.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

28

d. Faktor budaya.

Masyarakat bawah yang serba kekurangan seperti

kekurangan harta, pendidikan, dan sebagainya, memiliki budaya

instan. Mana saja yang bisa cepat dan dapat membantu

mengatasi kesulitan hidup yang dialami, mereka lakukan. Judi

togel menjanjikan harapan seperti itu. Walaupun dalam

kenyataan, banyak yang semakin terpuruk hidupnya dan

berakibat rumah tangga berantakan, anak tidak sekolah, selalu

ribut akibat tekanan ekonomi dan karena sudah tidak

tahan, akhirnya cerai dan bahkan ada yang bunuh diri.

e. Faktor sosial.

Masyarakat selalu melihat lingkungan sosial. Kalau

lingkungan masyarakat suka main judi, dan masyarakat tidak

mempersoalkan, maka yang lain ikut-ikutan. Inilah yang disebut

“teori imitasi”. Mereka mengikuti lingkungan sosial yang

dominan dalam kehidupan sehari-hari.

f. Lingkungan Keluarga

Keluarga memiliki pengaruh yang kuat dalam

pembentukan kepribaian seseorang. Disinilah seseorang lahir

dan dibesarkan, serta mempelajari hal-hal baru dan mengambil

model anggota keluarganya yang dianggap punya teladan untuk

dicontoh. Apabila anggota keluarga yang diambil itu teladannya

itu berbuat menyimpang, maka dipastikan akan berpengaruh

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

29

juga pada diri seseorang itu apabila didukung dari

tendensi dari diri seseorang tersebut.

(http://musniumar.wordpress.com/2012/06/22/mengapa-judi-

merajaleladimasyarakat-bawah/)

Pada hakikatnya perjudian adalah bertentangan dengan agama,

kesusilaan dan moral Pancasila serta membahayakan masyarakat,

bangsa dan negara dan ditinjau dari kepentingan nasional. Perjudian

mempunyai dampak yang negatif merugikan moral dan mental

masyarakat terutama generasi muda. Di satu pihak judi adalah

merupakan problem sosial yang sulit ditanggulangi dan timbulnya judi

tersebut sudah ada sejak adanya peradaban manusia. Judi atau

permainan “judi” atau “perjudian” menurut Kamus besar Bahasa

Indonesia adalah “Permainan dengan memakai uang sebagai taruhan”.

Berjudi ialah “Mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam

permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan

mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada

jumlah uang atau harta semula”. (Poerwadarminta, 1995: 419)

Perjudian adalah suatu permainan dimana pemain bertaruh

untuk memilih satu pilihan diantara beberapa pilihan dimana hanya

satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang

kalah taruhanakan memberikan taruhannya kepada si pemenang.

Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan

dimulai (Wirjono Prodjodikoro, 1974:134-135).

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

30

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat (3)

mengartikan judi adalah tiap-tiap permainan yang mendasarkan

pengharapan buat menang pada umumnya bergantung kepada untung-

untungan saja dan juga kalau pengharapan itu jadi bertambah besar

karena kepintaran dan kebiasaan permainan. Termasuk juga main judi

adalah pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain

yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau bermain

itu, demikian juga segala permainan lainlainnya. Bila melihat Pasal

303 ayat (3) dapat dipersepsikan bahwa unsur utama dari judi adalah

„‟untung-untungan‟‟ yang juga ada pakar menyebut „‟tergantung

nasib‟‟ (Leden Marpaung, 1996: 82). Pada sebagian besar jenis

perjudian di dunia memiliki peraturan persis seperti yang telah

dijelaskan di atas. Namun banyak juga jenis perjudian yang memliki

peraturan tersendiri namun intinya sama, yang kalah kehilangan uang,

yang menang mendapat uang. Pada beberapa perjudian, terdapat

seseorang yang menjadi Bandar Judi. Setiap pemain bertaruh pada

Bandar, jika kalah uang akan mengalir ke tangan Bandar namun jika

menang Bandar akan mengalirkan sejumlah uang yang telah dilipat

gandakan kepada pemenang

Togel singkatan dari totohan gelap. Togel adalah salah satu

bentuk perjudian yang telah banyak di kenal masyarakat Indonesia

khususnya pada kalangan menengah bawah. Menurut bahasa totohan

berarti taruhan dan gelap berarti setiap komponen dari aktifitas

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

31

taruhan ini adalah komponen dalam masyarakat. Hal tersebut dapat

diartikan setiap aktifisnya merupakan anggota masyarakat, sedangkan

kegiatan perjudiannya umumnya dilakukan di pelataran rumah salah

seorang warga, bahkan di belakang rumah atau di kebun rumah. Togel

biasanya di lakukan dengan membeli sebuah nomor yang sebelumnya

sudah di prediksi oleh orang jika nomor tersebut lah yang nantinya

akan keluar atau menang serta orang yang memenangkan nomor hasil

tafsirannya tersebut, ia akan mendapatkan uang yang sudah dijanjikan

oleh si penjual togel. (Roni Permana, aktifitas permainan judi togel,

http://www.scribd.com diakses tanggal 31 Oktober 2011 jam 16.00)

Togel mulai marak di Indonesia kira-kira sejak Tahun 2000-an.

Jenis perjudian ini sangat diminati oleh semua kalangan, tua muda,

anak – anak dewasa, karena perjuadian ini mengeluarkan modal yang

relatif murah namun bila menang akan mendapat uang yang berlipat

ganda. Selain itu karena togel ini sudah merakyat, banyak para penjual

togel berkeliaran di sekitar kita dan mempermudah para pembeli yang

ingin memasang taruhannya.Dengan kemudahan dan harga yang

minimal murah, jenis perjuadian ini sangat populer di Indonesia.

(Ricky Aditiya Fandi, judi dan togel di tinjau dari sosiologi,

http://www.rickyaf.co.cc tgl 26 Oktober 2011 jam 22.00)

2.2.3 Ancaman Pidana Perjudian Togel

Ancaman pidana dalam permainan judi togel telah diatur dalam

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 bis, sebagai berikut:

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

32

1. Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau

denda paling banyak sepuluh juta rupiah :

a. Barang siapa menggunakan kesempatan main judi, yang

diadakan dengan melanggar ketentuan pasal 303.

b. Barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau di pinggir

jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi umum,

kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang

telah member izin untuk mengadakan perjudian itu.

c. Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua tahun

sejak ada pemidanaan yang menjadi tetap karena dari salah satu

pelanggaran ini, dapat dikenakan pidana penjara paling lama

enam tahun atau pidana denda paling banyak lima belas juta

rupiah. (Pasal 303 bis Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)

2.2.4 Sifat, Bentuk dan Ciri-ciri Perjudian Togel

Perjudian togel ini umumnya menggunakan kupon sebagai alat

peredarannya yang baru dapat diperoleh apabila orang membelinya

langsung pada pengecer ataupun langsung pada pusat penjual togel itu

sendiri. Sehingga terdapat interaksi secara nyata dan langsung antara

penjual dan pembeli kupon togel. Di dalam jaringan togel Indonesia,

terdapat Bandar besar yang berpusat di Singapura namun juga banyak

sekali bandar-bandar kecil atau biasa disebut penjual togel berkeliaran

di sekitar kita. Dalam jaringannya, bandar-bandar akan terbagi

menurut wilayahnya, bandar di desa-desa, Bandar di kota, provinsi,

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

33

hingga sampai ke bandar pusat. ( Darwi Kadir, Togel Judi Klasik yang

Selalu Mewabah, http://sosbud.kompasiana.com tgl 26 Oktober 2011

jam 22.00 )

2.2.5 Penyebab dan Akibat Terjadinya Perjudian Togel

1. Penyebab terjadinya perjudian togel

Hampir semua masyarakat berpikiran bahwa kemiskinan

ialah satusatunya penyebab maraknya perjudian.Memang benar,

kemiskinan lah yang menjadi penyebab utama maraknya

perjudian.Atas dasar kemiskinan itu banyak orang berkeinginan

untuk berjudi, mendapatkan uang dengan hanya duduk dan

bermain kartu.Namun selain itu juga banyak penyebab lainnya

yang membuat perjudian semakin marak. Tipisnya keimanan dan

kondisi psikis seseorang juga merupakan penyebabnya.Jika

kondisi psikis seseorang dalam keadaan kacau, kemungkinan

besar untuk mengatasi rasa kacau tersebut dituntaskan dengan

bermain judi.Keadaan kacau tersebut bisa disebabkan oleh banyak

masalah seperti PHK, perceraian, hutang dan sebagainya.

Tipisnya rasa iman membuat seseorang tidak punya pegangan

hidup, dia tidak takut akan berbuat dosa. Sehingga seseorang

tersebut akan mudah untuk bermain judi tanpa adanya rasa takut

akan tuhan. (Dimaslova‟S blog, karya ilmiah upaya

penanggulangan, http://dimaslova.wordpress.com diakses pada

tanggal 26 Oktober 2011 jam 22.00)

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

34

2. Akibat terjadinya perjudian

a. Beberapa orang akan menjadi ketagihan. Mereka tidak dapat

berhenti berjudi, dan kehilangan banyak uang.

b. Kadang-kadang judi tidaklah adil. Jika anda menang atau kalah,

anda harus membayar sejumlah uang.

Dari beberapa masalah dalam perjudian di atas, timbul banyak

masalah pada berbagai bidang kehidupan salah satunya bidang

ekonomi, antara lain : Karena ketagihan dan tidak punya uang,

biasanya penjudi berbuat nekat demi mendapat uang kembali seperti

mencuri, merampok. Ini merupakan tindakan criminal. Selain itu

faktor lain karena terus-terusan kalah judi, penjudi banyak kehilangan

uang sehingga dapat mengakibatkan kemiskinan. Pada bidang

psikologis, besar kemungkinan penjudi yang kalah main akan

mengalami stress ataupun kegilaan karena telah banyak kehilangan

uang. Pada bidang biologis, perjuadian membuat para penjudi

memiliki daya tahan tubuh yang lemah.Ini dikarenakan biasanya

perjudian dilakukan pada malam hari hingga pagi hari. Seseorang

yang terlalu banyak menghirup udara malam, sangatlah tidak baik

bagi kesehatan. Di bidang kebudayaan perjudian membuat penjudi

menjadi malas bekerja sehingga tidak dapat menghidupi dirinya dan

keluargnya.Selain itu agama juga melarang perjudian. (Ricky Aditiya

Fandi, judi dan togel di tinjau dari sosiologi, http://www.rickyaf.co.cc

tgl 26 Oktober 2011 jam 22.00)

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

35

Berbagai macam bentuk permainan judi yang ada, maka makin

beraneka pula hadiah yang ditawarkan kepada para pemain judi

dengan jumlah yang tidak sedikit. Sehingga tidak mengherankan jika

para pemain menyukai permainan judi. Hal ini dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini yang menerangkan tentang jumlah kasus tindak

pidana perjudian yang terungkap di Polsek Limboto Barat selama

tahun 2012.

Tabel 1

Data Pengungkapan Kasus Perjudian Toto Gelap

Polsek Limboto Barat Tahun 2012

Bulan Jumlah Kasus

Perjudian Seluruhnya Perjudian Togel Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

3 2 3 1 1 0 3 0 3 2 3 4

1 0 2 0 0 0 1 0 1 1 1 2

Total 25 9

Sumber: Data Sekunder, diolah, 2013

2.3 Tindak Pidana Perjudian

2.3.1 Pengertian Tindak Pidana

Pengertian tindak pidana dalam Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP) dikenal dengan istilah stratbaar feit dan dalam

kepustakaan tentang hukum pidana sering mempergunakan istilah

delik, sedangkan pembuat undang-undang merumuskan suatu undang-

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

36

undang mempergunakan istilah peristiwa pidana atau perbuatan

pidana atau tindak pidana. Tindak pidana merupakan suatu istilah

yang mengandung suatu pengertian dasar dalam ilmu hukum, sebagai

istilah yang dibentuk dengan kesadaran dalam memberikan ciri

tertentu pada peristiwa hukum pidana. Tindak pidana mempunyai

pengertian yang abstrak dari peristiwa-peristiwa yang kongkrit dalam

lapangan hukum pidana, sehingga tindak pidana haruslah diberikan

arti yang bersifat ilmiah dan ditentukan dengan jelas untuk dapat

memisahkan dengan istilah yang dipakai sehari-hari dalam kehidupan

masyarakat

Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam

dengan pidana ( kepada barang siapa yang melanggar larangan

tersebut ), untuk singkatnya kita namakan perbuatan pidana atau delik

( Moeljanto, 1998:2)

Jadi berdasarkan pendapat tersebut di atas pengertian dari tindak

pidana yang dimaksud adalah bahwa perbuatan pidana atau tindak

pidana senantiasa merupakan suatu perbuatan yang tidak sesuai atau

melanggar suatu aturan hukum atau perbuatan yang dilarang oleh

aturan hukum yang disertai dengan sanksi pidana yang mana aturan

tersebut ditujukan kepada perbuatan sedangkan ancamannya atau

sanksi pidananya ditujukan kepada orang yang melakukan atau orang

yang menimbulkan kejadian tersebut.

Dalam hal ini maka terhadap setiap orang yang melanggar

aturan-aturan hukum yang berlaku, dengan demikian dapat dikatakan

terhadap orang tersebut sebagai pelaku perbuatan pidana atau pelaku

tindak pidana. Akan tetapi haruslah diingat bahwa aturan larangan dan

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

37

ancaman mempunyai hubungan yang erat, oleh karenanya antara

kejadian dengan orang yang menimbulkan kejadian juga mempunyai

hubungan yang erat pula.

Kata-kata hukum Pidana merupakan kata-kata yang mempunyai

lebih daripada satu pengertian, maka dapat di mengerti bahwa tidak

ada satupun rumusan-rumusan yang ada,yang dapat dianggap sebagai

rumusan yang sempurna yang dapat diberlakukan secara umum. Jadi

pengertian mengenai Hukum Pidana tidak ada yang dianggap benar

sebagai acuan secara umum. Tetapi menurut Profesor Muljatno

menyatakan bahwa tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh

suatu aturan hukum, yang bilamana larangan tersebut tidak dipatuhi

maka dapat dikenai sanksi berupa sanksi pidana. Dengan kata lain,

kata straafbaarfeit diartikan sebagai bentuk perbuatan pidana adalah

perbuatan manusia yang tidak dibenarkan secara hukum dan

dikenakan sanksi bagi para pelanggarnya.

Penggunaan hukum pidana di Indonesia mulai dipergunakan

pada zaman pendudukan jepang utuk pengertian strafrecht, dari

Bahasa Belanda. Walaupun istilah ini terdapat dalam WvS Belanda

atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tetapi tidak ada

penjelasan resmi tentang apa yang dimaksud dengan tindak pidana

tersebut.

2.3.2 Unsur-Unsur Hukum Pidana

Menurut Moeljatno (1998:2) tindak pidana adalah perbuatan

yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan dengan mana disertai

ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

38

melanggar larangan tersebut. Perbuatan yang di larang tersebut apabila

dilanggar, maka pelaku pelanggaran tindak pidana tersebut dapat

dikenai sanksi.

Didalam menjatuhi sanksi terhadap pelaku tindak pidana, maka

sangat diperlukan unsur-unsur dari tindak pidana tersebut. Apabila

unsur-unsur tindak pidana tersebut terpenuhi maka pelaku tindak

pidana dapat di jatuhi hukuman pidana.

Didalam pandangan KUHP yang dapat menjadi subjek tindak

pidana adalah manusia sebagai oknum. Ini mudah terlihat pada

perumusan-perumusan dari tindak pidana dalam KUHP, yang

menampakkan daya berpikir sebagai syarat bagi objek tindak pidana

itu.

Secara garis besar unsur-unsur dari tindak pidana didalam

KUHP dapat dibedakan memnjadi dua bagian. Pembedaan tersebut

adalah unsur-unsur yang bersifat subjektif dan dan unsur-unsur yang

bersifat objektif.

Adapun Unsur-unsur yang bersifat subjektif adalah unsur- unsur

yang melekat pada diri sipelaku atau berhubungan dengan si pelaku,

dan termasuk kedalamnya yaitu segala yang terkandung didalam

hatinya. Jadi unsur-unsur yang bersifat subjektif lebih bersifat apa

yang ada pada diri pelaku.

Sedangkan unsur-unsur yang bersifat objektif adalah unsur-

unsur yang hubunganya dengan keadaan-keadaan, yaitu di dalam

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

39

keadaan-keadaan dimana tindakkan-tindakkan dari si pelaku itu harus

dilakukan.

Selain unsur tersebut diatas, unsur-unsur tindak pidana dapat

dibedakan atas unsur- unsur formal dan unsur-unsur materiil. Unsur

formal meliputi :

a. Perbuatan manusia, yaitu perbuatan dalam arti luas, artinya tidak

berbuat yang termasuk perbuatan dan dilakukan oleh manusia.

b. Melanggar peraturan pidana. dalam artian bahwa sesuatu akan

dihukum apabila sudah ada peraturan pidana sebelumnya yang

telah mengatur perbuatan tersebut, jadi hakim tidak dapat

menuduh suatu kejahatan yang telah dilakukan dengan suatu

peraturan pidana, maka tidak ada tindak pidana.

c. Diancam dengan hukuman, hal ini bermaksud bahwa KUHP

mengatur tentang hukuman yang berbeda berdasarkan tindak

pidana yang telah dilakukan.

d. Dilakukan oleh orang yang bersalah, dimana unsur-unsur

kesalahan yaitu harus ada kehendak, keinginan atau kemauan dari

orang yang melakukan tindak pidana serta orang tersebut berbuat

sesuatu dengan sengaja, mengetahui dan sadar sebelumnya

terhadap akibat perbuatannya. Kesalahan dalam arti sempit dapat

diartikan kesalahan yang disebabkan karena si pembuat kurang

memperhatikan akibat yang tidak dikehendaki oleh undang-

undang.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

40

e. Pertanggungjawaban yang menentukan bahwa orang yang tidak

sehat ingatannya tidak dapat diminta pertanggungjawabannya.

Dasar dari pertanggungjawaban seseorang terletak dalam keadaan

jiwanya.

Unsur material dari tindak pidana bersifat bertentangan dengan

hukum, yaitu harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat sehingga

perbuatan yang tidak patut dilakukan. Jadi meskipun perbuatan itu

memenuhi rumusan undang-undang, tetapi apabila tidak bersifat

melawan hukum, maka perbuatan itu bukan merupakan suatu tindak

pidana.

Unsur-unsur pidana secara teoritisi menurut Moeljatno dibagi

atas tiga adalah:

a. Perbuatan

b. Yang dilarang (oleh aturan hukum)

c. Ancaman pidana ( bagi yang melanggar larangan)

Unsur tindak pidana menurut KUHP, di ketahui ada delapan

unsur tindak pidana yaitu:

a. Unsur tingkah laku

b. Unsur melawan hukum

c. Unsur kesalahan

d. Unsur akibat konstitutf

e. Unsur keadaan yang menyertai

f. Unsur syarat tambahan yang dapat dituntut pidana

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

41

g. Unsur tambahan untuk memperberat pidana

h. Unsur syarat tambahan untuk dpatnya di pidana

2.3.3 Tindak Pidana Perjudian

1. Perjudian Menurut KUHP

Tindak pidana perjudian dalam KUHP diatur dalam Pasal

303 KUHP yaitu, yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap

permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapat

untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena

permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk

segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan

lain-lainnya, yang diadakan antara mereka yang turut berlomba

atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya, sesuai

dengan jenis-jenis tindak pidana, perjudian merupakan suatu

tindak pidana dolus yaitu tindak pidana yang dilakukan dengan

sengaja karena perjudian tidak ada unsur kealpaan atau tidak

sengaja, mereka yang melakukan perjudian adalah dengan sadar

dan mengetahui dengan nyata dan jelas bahwa ia sedang

melakukan judi.

Unsur-unsur tindak pidana perjudian menurut pasal 303 ayat (3)

adalah sebagai berikut:

a. Ada perbuatan

Yang dimaksud perbuatan disini adalah setiap perbuatan

dalam suatu permainan baik secara langsung dilakukan

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

42

sendiri, seperti main domino, kartu remi, sabung ayam

maupun permainan lain yang tidak diadakan oleh mereka

yang turut bermain atau berlomba, seperti sepak bola.

b. Bersifat untung-untungan

Untung-untungan disini maksudnya adalah pengharapan

untuk menang pada umumnya tergantung pada untung-

untungan atau hanya menggantungkan pada nasib saja dan

juga kalau kemenangan itu dapat diperoleh karena

kepintaran dan kebiasaan pemain

c. Dengan mempertaruhkan uang atau barang

Setiap permainan baik yang dilakukan sendiri maupun yang

tidak diadakan oleh mereka yang turut bermain atau

berlomba, yang dipakai sarana guna mempertaruhkan uang

atau barang

d. Melawan hukum

Setiap permainan judi harus mendapat izin terlebih dahulu

dari pejabat yang berwenang dan apabila suatu permainan

telah mendapatkan ijin, permainan judi tersebut bukan suatu

tindak pidana. Dan sebaliknya apabila permainan judi tanpa

adanya ijin dari pejabat yang berwenang, maka permainan

ini termasuk tindak pidana, karena merupakan suatu

pelanggaran atas hukum pidana atau dengan kata lain adalah

perbuatan yang melawan hukum.

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

43

2. Perjudian Togel

Togel (toto gelap) merupakan salah satu jenis permainan

judi yang paling marak dan populer di Indonesia. Judi ini mirip

dengan Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) yang

pernah mendapat izin dari pemerintah pada tahun 1986, kemudian

secara resmi ditutup dan dilarang pada awal tahun 1990. Togel

atau totoan ( berasal dari bahasa Jawa berarti judi ) gelap

walaupun bersifat tidak resmi dan sembunyi-sembunyi, namun

pengelolaannya dilakukan secara modern dengan agen yang

tersebar di seluruh negeri.

Realitanya yang terjadi di masyarakat, unsur-unsur

perjudian togel yang ada di masyarakat sama dengan yang

tercantum dalam KUHP yaitu:

1) Ada perbuatan

Perbuatan yang dilakukan dalam masyarakat adalah judi togel

yang menggunakan kupon putih yang berisi angka-angka.

2) Bersifat untung-untungan

Untung-untungan merupakan sesuatu tidak pasti tergantung

dari angka-angka yang dipertaruhkan dalam kupon putih.

3) Dengan mempertaruhkan uang atau barang

Permainan judi togel menggunakan uang untuk dipergunakan

membeli kupon putih sebagai taruhannya.

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

44

4) Melawan hukum

Perjudian Togel yang ada di masyarakat umumnya tidak

mendapat ijin dari pejabat berwenang oleh karena itu

perjudian togel bersifat melawan hukum

2.4 Teori Upaya Penanggulangan Kejahatan Perjudian Togel

Dalam usaha pencegahan dan penanggulangan tindak pidana

perjudian, maka diadakan usaha yang positif. Sehubungan dengan

pemikiran itu, maka dalam rangka mengubah perilaku tersebut kita harus

mengubah lingkungan (abstrak dan konkrit) dengan mengurangi hal-hal

yang mendukung perbuatan perjudian togel. Usaha pencegahannya itu

bergantung pada dua aspek perbaikan lingkungan tersebut, terutama yang

pertama adalah ilmu pengetahuan dan teknologi sehubungan dengan

perilaku akan dikembangkan sampai suatu titik di mana perilaku

menyimpang yang utama dapat diawasi. Nilai yang sesungguhnya dari ilmu

pengetahuan tadi adalah apabila ia dapat mendesain suatu lingkungan

dimana orang dapat berkembang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi

perilaku yang menyimpang (dikuatkan).

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara:

1. Preventif

Cara ini diarahkan kepada usaha pencegahan terhadap kejahatan

yang pertama kali akan dilakukan oleh seseorang. Upaya ini dilakukan

dengan cara menyesuaikan cara pencegahan dengan jenis kejahatan dan

penyebab kejahatan yang mendorong terjadinya kejahatan. Misalnya

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

45

wajib kunjung yang dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk

memberikan informasi dan memberikan penyuluhan.

Strategi pencegahan kejahatan haruslah lebih bersifat teoritis

praktis, maka beberapa para ahli memutuskan untuk membagi

pencegahan kejahatan ke dalam tiga pendekatan yaitu:

a. Pencegahan kejahatan melalui pendekatan social biasa disebut

sebagai Social Crime Prevention, segala kegiatannya bertujuan untuk

menumpas akar penyebab kejahatan dan kesempatan individu untuk

melakukan pelanggaran. Yang menjadi sasarannya adalah baik

populasi umum (masyarakat) maupun kelompok-kelompok yang

secara khusus mempunyai resiko tinggi untuk melakukan

pelanggaran.

b. Pencegahan kejahatan melalui pendekatan situasional biasanya

disebut sebagai Situational Crime Prevention, perhatian utamanya

adalah mengurangi kesempatan seseorang atau kelompok untuk

melakukan pelanggaran.

c. Pencegahan kejahatan melalui pendekatan kemasyarakatan atau

sering disebut sebagai Community based Crime Prevention, segala

langkahnya ditujukan untuk memperbaiki kapasitas masyarakat untuk

mengurangi kejahatan dengan jalan meningkatkan kapasitas mereka

untuk menggunakan kontrol social informal.

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Tugas Polri ...eprints.ung.ac.id/3431/5/2013-1-87205-221407075-bab2... · KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian ... e. memberikan izin dan melakukan

46

2. Represif

Dilakukan apabila kejahatan ini sudah terjadi dimasyarakat. Pihak yang

dominan melaksanakan pemberantasan kejahatan itu dalah penegak

hukum, antara lain kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Disamping

untuk memberantas kejahatan yang terjadi di masyarakat, upaya ini juga

diarahkan pada pelaku kejahatan tersebut, sehingga masyarakat menjadi

aman. Misalnya memberikan sosialisasi tentang kesadaran hukum

kepada para pelaku kejahatan.

3. Reformatif

Suatu cara yang ditujukan kepada pengurangan jumlah orang yang

melakukan kejahtan. Ada dua upaya penanggulangan yang bersifat

reformatif.

a. Reformatif dinamis

Upaya dinamis bekaitan dengan cara bagaimana merubah

penjahat dari pada kebiasaan yang tidak baik.

b. Reformatif klinis

Upaya klinis berkaitan dengan pengobatan pelaku kejahatan

yang disesuaikan dengan jenis dan sebab kejahatannya.