bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi hasil penelitian
4.1.1 Gambaran Umum SMK Negeri 1 Bonepantai
SMK Negeri 1 Bonepantai adalah salah satu SMK yang berada di Kecamatan
Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Pada awalnya SMK Negeri 1 Bonepantai di
bangun pada tahun 2003, lokasi sekolah ini terletak di Jln Trans Sulawesi Pantai
Selatan Desa Tihu Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango.
Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah faporit dikalangan para remaja
yang berada di kecamatan Bonepantai sampai ke Bolaang Mongondow, hal ini
dibuktikan dengan besarnya Animo dari jumlah siswa baru yang mendaftarkan diri
pada setiap tahun ajaran.
Sekolah ini memiliki sarana gedung yang cukup baik, tenaga pendidik yang
cukup baik dan walaupun tenaga pendidik yang jumlahnya belum sesuai standar
suatu kelembagaan namun memiliki tingkat potensi dan kuantitas serta kualitas yang
mampu membawa lembaga tersebut lebih berprestasi dan potensial.
Disamping itu juga terdapat sarana pendukung baik kegiatan Olah Raga
maupun kegiatan keterampilan lainnya, adapun sarana yang tersedia dalam bidang
olahraga tersebut adalah lapangan volly ball, bulu tangkis, dan sepak takraw.
Demikian pula halnya dengan keterampilan-keterampilan yang terdapat pada lembaga
tersebut yaitu, cara pembuatan ikan asin, membuat Pakan luntur membenihkan ikan,
intrapreniur reor, pelatihan komputer.
Sejak awal didirikannya SMK Negeri 1 Bonepantai yaitu tahun 2003, sampai
pada tahun ajaran 2013/2014 lembaga pendidikan SMK Negeri 1 Bonepantai telah
mengalami 6 kali pergantian pimpinan, yang ditunjukan pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Keadaan Kepemimpinan SMK Negeri 1 Bonepantai sampai dengan tahun
ajaran 2012/2013
No Nama Kepala Sekolah Masa Jabatan
1. Kasim Mohune BA 2004-2005
2. Drs. Risman Noho 2005-2008
3. Drs. Sumarno Kasim 2008-2009
4. Drs. Darwin podungge 2009-2010
5 Supriyadi .Mpd 2010-2011
6. Drs. Husain.S. rasyid 2011-sampai dengan
sekarang
Sumber data : Tata Usaha SMK Negeri 1 Bonepantai 23 mei 2012
4.1.2 Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 2
Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Bonepantai, sampai dengan
tahun ajaran 2011/2012.
No Nama Ruang Jumlah Unit Keterangan
1. Ruang kelas 9 Baik
2. Laboratorium IPA 1 Baik
3. Laboratorium KOMPUTER 1 Baik
4. Ruang UKS 1 Baik
5. Ruang KEPSEK 1 Baik
6. Ruang AULA 1 Baik
7. Ruang TATA USAHA 1 Baik
8. Ruang GURU 1 Baik
9. Ruang IBADAH/MESJID 1 Baik
10. KM/WC Guru 1 Rusak
11. KM/WC Siswa 1 Baik
12. KM/WC Kepala Sekolah 1 Baik
13. Mess Guru 1 Baik
14. Meja Guru 36 Baik
15. Kursi Guru 36 Baik
16. Meja Siswa 169 Baik
17. Kursi siswa 170 Baik
18. Lemari 10 Baik
19. Komputer 20 Baik
20. Laptop guru 9 Baik
21. Ruang Perpustakaan 1 Baik
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, untuk sarana dan prasarana
pendukung dalam meningkatkan pembelajaran SMK Negeri 1 Bonepantai dapat
dideskripsikan sebagai berikut yakni: ruang kelas berjumlah 9 unit, laboratorium
penunjang praktek berjumlah 2 unit, perpustakaan penunjang akademik berjumlah 1
unit, ruang UKS sebagai penunjang kesehatan berjumlah 1 unit, ruang kepala sekolah
berjumlah 1 unit, ruang Aula berjumlah 1 unit, ruang tata usaha berjumlah 1 unit,
sebagai penunjang administrasi sekolah, ruang guru berjumlah 1 unit, ruang ibadah
atau mesjid berjumlah 1 unit, meja siswa secara keseluruhan berjumlah 163 unit,
kursi siswa berjumlah 170 unit, meja guru berjumlah 36 unit, kursi guru berjumlah 36
unit, lemari secara keseluruhan berjumlah 10 unit, computer berjumlah 20 unit,
Leptop guru berjumlah 9 unit, kamar mandi/wc guru 1 unit,kamar mandi/wc kepala
sekolah 1 unit, kamar mandi/wc siswa 1 unit.semua sarana dan prasarana diatas
dalam kondisi baik kecuali kamar mandi/wc guru yang sudah tidak layak di gunakan.
( sumber data : Tata usaha SMK Negeri 1 Bonepantai )
4.1.3 Keadaan Guru
Tabel 3
Keadaan Guru Menurut Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Jumlah
total
Guru tetap
( PNS )
Guru Honor
( Non PNS )
1. D3/A3 - 2 2
2. SI/ A4 10 4 14
Jumlah 10 6 16
Berdasarkan tabel diatas maka data untuk Guru yang ada di SMK Negeri 1
Bonepantai dapat dideskripsikan sebagai berikut yakni : guru di SMK Negeri 1
Bonepantai hingga saat ini berjumlah 16 orangnyang terdiri dari guru Tetap ( PNS )
untuk S1 berjumlah 10 orang, sedangkan Guru Honor ( Non PNS ) sebanyak 4 orang,
dengan kualifikasi pendidkan S1dan 2 orang dengan kualifikasi pendidikan D3.
4.1.4 Keadaan Siswa
Tabel 4
Keadaan Siswa menurut Rombel atau Jurusan
No.
Kelas
Jurusan
Jumlah
Rombel
Jumlah Siswa
Juml
ah
L P
1.
X
TKJ 1 12 17 29
AGP 1 8 11 19
APK 1 12 12 24
2.
XI
TKJ 1 8 4 12
AGP 1 10 1 11
APK 1 8 10 18
3.
XII
TKJ 1 13 9 22
AGP1 1 4 9 13
AGP2 1 3 12 15
Jumlah 78 85 163
Keadaan siswa SMK Negeri 1 Bonepantai pada saat ini seluruhnya berjumlah
163 siswa yang tersebar dalam beberapa kelas yakni : kelas X yang terdiri dari
Rombel/Jurusan TKJ, APK,AGP berjumlah 72 siswa, kelas XI berjumlah 41 Siswa,
dan kelas XII yang terdiri dari Rombel/Jurusan TKJ.AGP1,AGP2 berjumlah 50
siswa.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Peran Guru Dalam Meningkatkan Kompetensi Siswa Pada Mata
Pelajaran Pkn
a) Peran Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau kadang-kadang menggunakan media pembelajaran dengan
tujuan agar siswa cepat memahami apa tujuan dari pada materi yang telah
disampaikan, media ini di lakukan pada saat beliau apabila ada supervisi dari kepala
sekolah dan supervise dari dinas pendidikan Bone-Bolango.
Tanggapan menurut peneliti bahwa Guru PKn ini memang benar
menggunakan media pembelajaran apabila ada kegiatan supervisi dari atasan, dan ini
dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Table 5
Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran
No. Alternatif
Frekuensi Presentase%
1. Selalu
3 10,3 %
2. Sering
1 3,4 %
3. Kadang-kadang
25 86 %
4. Tidak pernah
- _
Jumlah
29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 25 orang atau 86 % yang memiliki jawaban
bahwa guru PKn kadang-kadang men
ggunakan media pembelajaran pada psoses kegiatan pembelajaran di dalam
kelas, 3 orang atau 10,3 % memiliki jawaban bahwa guru PKn selalu m,enggunakan
media pembelajaran pada proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dan 1 orang
atau 3,4 % jawaban bahwa guru PKn selalu m,enggunakan media pembelajaran pada
proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian presentase yang
paling tinggi adalah guru PKn pada umumnya kadang-kadang menggunakan media
pembelajaran pada psoses kegiatan pemnbelajaran di dalam kelas.
b). Peran Guru Dalam Menggunakan Metode Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu menggunakan metode pembelajaran yakni penjelasan
materi, Tanya jawab, dan tugas. Ini bertujuan agar siswa dapat berinteraksi dan
memahami apa yang telah di jelaskan.
Tanggapan menurut peneliti bahwa Guru PKn ini memang benar
menggunakan metode pembelajaran pada setiap proses kegiatan pembelajaran dan
dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Table 6
Frekuensi Pengguanaan Metode Pembelajaran
No. Alternatif
Frekuensi Presentase%
1. Selalu
23 79,3 %
2. Sering
4 13,7 %
3. Kadang-kadang
2 6,8 %
4. Tidak pernah
- _
Jumlah
29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 23 orang atau 79,3 % yang memiliki jawaban
bahwa guru PKn selalu menggunakan metode pembelajaran pada psoses kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, 4 orang atau 13,7 % memiliki jawaban bahwa guru
PKn sering menggunakan metode pem
belajaran pada proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dan 2 orang atau
6,8 % jawaban bahwa guru PKn kadang-kadang menggunakan metode pembelajaran
pada proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian presentase yang
paling tinggi adalah guru PKn pada umumnya selalu menggunakan metode
pembelajaran pada psoses kegiatan pemnbelajaran di dalam kelas.
c). Peran Guru Pkn Dalam Menggunakan Model Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu menggunakan bermacam-macam model pembelajaran
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Ini bertujuan agar siswa tidak cepat
bosan dalam menerima pelajaran.
Tanggapan menurut peneliti bahwa Guru PKn ini memang benar
menggunakan bermacam-macam model pembelajaran pada setiap proses kegiatan
pembelajaran dan dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Table 7
Frekuensi Penggunaan Model Pembelajaran
No. Alternatif
Frekuensi Presentase%
1. Selalu
25 86,2 %
2. Sering
4 13,7 %
3. Kadang-kadang
_ _
4. Tidak pernah
- _
Jumlah
29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 25 orang atau 86,2 % yang memiliki jawaban
bahwa guru PKn selalu menggunakan bermacam-macam model pembelajaran pada
psoses kegiatan pembelajaran di dalam kelas, 4 orang atau 13,7 % memiliki jawaban
bahwa guru PKn sering menggunakan bermacam-macam model pembelajaran pada
proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian presentase yang
paling tinggi adalah guru PKn pada umumnya selalu menggunakan bermacam-
macam model pembelajaran pada psoses kegiatan pemnbelajaran di dalam kelas.
d). Peran Guru Dalam Menggunakan Startegi Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu menggunakan strategi pembelajaran Ini bertujuan agar
siswa tetap semangat dalam menerima pelajaran. Tanggapan menurut peneliti bahwa
Guru PKn ini memang benar menggunakan strategi pembelajaran pada setiap proses
kegiatan pembelajaran dan dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Table 8
Frekuensi penggunaan Strategi pembelajaran
No. Alternatif
Frekuensi Presentase%
1. Selalu
22 75,8 %
2. Sering
4 13,7 %
3. Kadang-kadang
2 6,8 %
4. Tidak pernah
1 34 %
Jumlah
29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 23 orang atau 79,3 % yang memiliki jawaban
bahwa guru PKn selalu menggunakan strategi pembelajaran pada psoses kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, 4 orang atau 13,7 % memiliki jawaban bahwa guru
PKn sering menggunakan strategi pembelajaran pada proses kegiatan pembelajaran
di dalam kelas, dan 2 orang atau 6,8 % memiliki jawaban bahwa guru PKn kadang-
kadang menggunakan strategi pembelajaran pada proses kegiatan pembelajaran di
dalam kelas dan 1 orang atau 3,4 % memiliki jawaban bahwa guru PKn tidak pernah
menggunakan strategi pembelajaran pada proses kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah guru PKn pada
umumnya selalu menggunakan strategi pembelajaran pada psoses kegiatan
pemnbelajaran di dalam kelas.
e). Peran Guru Dalam Menggunakan Pendekatan Kepada Siswa Pada Proses
Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu melakukan pendekatan kepada siswa pada setiap proses
kegiatan pembelajaran, ini bertujuan agar siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi
dengan guru PKn.
Tanggapan menurut peneliti bahwa Guru PKn ini memang benar melakukan
pendekatan kepada siswa pada setiap proses pembelajaran berlangsung dan dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
Table 9
Frekuensi penggunaan pendekatan kepada siswa
No. Alternatif
Frekuensi Presentase%
1. Selalu
25 79,3 %
2. Sering
4 13,7 %
3. Kadang-kadang
_ _
4. Tidak pernah
- _
Jumlah
29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 23 orang atau 79,3 % yang memiliki jawaban
bahwa guru PKn selalu melakukan pendekatan kepada siswa setiap proses
pembelajaran berlangsung, 4 orang atau 13,7 % memiliki jawaban bahwa guru PKn
selalu melakukan pendekatan kepada siswa setiap proses pembelajaran berlangsung.
Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah guru PKn pada umumnya
selalu melakukan pendekatan kepada siswa pada setiap proses pembelajaran
berlangsung.
f). Peran Guru Pkn Dalam Menggunakan Pakem Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu menggunakan Pakem pada proses pembelajaran.
Tanggapan menurut peneliti bahwa Guru PKn mungkin tidak pernah
menggunakan Pakem pada proses pembelajaran berlangsung karena sesuai data
angket yang disebarkan oleh peneliti kepada siswa hasilnya dapat di deskripsikan
sebagai berikut:
Tabel 10
Frekuensi penggunaan Pakem Pembelajaran
No. Alternatif
Frekuensi Presentase%
1. Selalu
_ _
2. Sering
4 13,7 %
3. Kadang-kadang
5 17,2 %
4. Tidak pernah
20 68,9 %
Jumlah
29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 20 orang atau 68,9 % yang memiliki jawaban
bahwa guru PKn tidak pernah menggunakan pakem pada proses pembelajaran
berlangsung, 5 orang atau 17,2 % memiliki jawaban bahwa guru PKn kadang-kadang
menggunakan Pakem pada proses pembelajaran berlangsung, dan 4 orang atau 13,7
% memiliki jawaban bahwa guru PKn sering menggunakan pakem pada proses
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah
guru PKn pada umumnya tidak pernah menggunakan Pakem pada proses
pembelajaran berlangsung.
g). Peran Guru Dalam Merencanakan Pengajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu merencanakan pengejaran sebelim di mulai proses
kegiatan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus dan
bahan ajar.
Peran guru dalam merencanakan pengajaran dapat di deskripsikan sebagai
berikut:
Tabel 11
Data peran guru dalam merencanakan pengajaran
No. Alternatif Frekuensi Presentase %
1. Selalu 20 68,9 %
2. Sering 7 24,1 %
3. Kadang-kadang 2 6,8 %
4. Tidak pernah - -
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 20 orang atau 68,9 % yang memiliki jawaban
selalu siap dalam merencanakan pengajaranPKn, 7 orang atau 24,1% yang
mengatakan sering siap dalam merencanakan pengajaran PKn, 2 orang atau 6, 8 %
mengatakan kadang-kadang sudah siap dalam merencanakan pengajaran PKn.
Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah Guru PKn pada umumnya
sudah siap dalam merencanakan pengajaran
h). Peran Guru Dalam Menuliskan Tujuan Pengajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu menuliskan tujuan pengajaran kepada siswa di saat
proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Tabel 12
Data peran guru dalam menuliskan tujuan pengajaran
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 15 34,4 %
2. Sering 10 51,7 %
3. Kadang-kadang 3 10,3 %
4. Tidak pernah 1 3,4 %
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 15 orang atau 51,7 % yang mengatakan
selalu menuliskan tujuan pengajaran PKn, 10 orang atau 34,4 % mengatakan bahwa
sering menuliskan tujuan pengajaran PKn, 3 orang atau 10,3 % yang mengatakan
kadang-kadang menuliskan tujuan pengajaran PKn, dan 1 orang atau 3,4 %
mengatakan tidak pernah menuliskan tujuan pengajaran PKn. Dengan demikian
presentase yang paling tinggi yaitu kemampuan guru masih sering mengalami
kekurangan dalam menuliskan tujuan pengajaran PKn.
i). Peran Guru Dalam Menyajikan Bahan Pelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu menyajikan bahan pelajaran kepada siswa ini tujuannya
agar siswa focus pada pelajaran yang telah disampaikan,mencatat bahan pelajaran
yang penting-penting saja.
Tabel 13
Data peran Guru dalam menyajikan bahan pengajaran PKn ke pada siswa
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 25 86,2 %
2. Sering 3 10,3 %
3. Kadang-kadang 1 3,4 %
4. Tidak pernah - -
Jumlah 29 100
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dikemukakan bahwa dari 29 orang
responden terdapat 25 orang atau 86,2 % yang mengatakan guru selalu siap dalam
menyajikan, 2 orang atau 10,3 % mengatakan guru Pkn sering menyajikan bahan
pengajaran PKn, 3 orang atau 3,4 % yang mengatakan guru PKn kadang-kadang
menyajikan bahan pelajaran PKn. Dengan demikian presentase yang paling tinggi
yaitu guru PKn selalu menyajikan bahan pelajaran PKn.
j). Peran Guru Dalam Memberikan Pertanyaan Kepada Siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu memberikan pertanyaan kepada siswa ini tujuannya agar
Guru PKn dapat menilai siswa mana yang perhatiannya memang benar-benar focus
dalam mata pelajaran tersebut, dan juga dapat menilai daya serap siswa bagaimana.
Tabel 14
Data peran guru dalam memberikan pertanyaan kepada siswa pada proses
pembelajaran berlangsung
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 25 86,2 %
2. Sering 3 10,3 %
3. Kadang-kadang 1 3,4 %
4. Tidak pernah _ _
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa dari 29 orang responden terdapat 25 orang atau 86,2 % mengatakan selalu
memberikan pertanyaan kepada siswa, 3 orang atau 10,3 % yang mengatakan sering
memberikan pertanyaan kepada siswa dan 1 orang atau 3,4 % mengatakan kadang-
kadang merasa memberikan pertanyaan kepada siswa. Dengan demikian presentase
yang paling tinggi adalah guru selalu merasa memberikan pertanyaan kepada siswa.
k). Peran Guru Dalam Mengajarkan Konsep
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu mengajarkan konsep kepada siswa.
Tabel 15
Data peran guru dalam mengajarkan konsep kepada siswa
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 15 20,6 %
2. Sering 6 51,7 %
3. Kadang-kadang 5 17,2 %
4. Tidak pernah 3 10,3 %
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa 29 orang responden terdapat 15 orang atau 51,7 % yang memiliki jawaban
selalu mengajarkan konsep kepada siswa, 6 orang atau 20,6 % yang mengatakan
sering mengajarkan konsep kepada siswa, 5 orang atau 17,2 % mengatakan kadang-
kadang mengajarkan konsep kepada siswa dan 3 orang atau 10,3 % mengatakan tidak
pernah mengajarkan konsep kepada siswa. Dengan demikian presentase yang paling
tinggi yaitu sering mengajarkan konsep kepada siswa.
l). Peran Guru Dalam Berinteraksi/Berkomunikasi Dengan Siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu berinteraksi/berkomunikasi dengan siswa agar baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan tujuan agar hubungan siswa dengan guru
baik-baik saja dan tetap terjalin.
Tabel 16
Data peran guru dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 20 68,9 %
2. Sering 9 31,03 %
3. Kadang-kadang - -
4. Tidak pernah - -
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka selanjutnya dapat
dikemukakan bahwa dari 29 orang responden terdapat 20 orang atau 68,9 % yang
mengatakan selalu berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa di dalam kelas. 9
orang atau 31,03 % mengatakan sering berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa
di dalam kelas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi yaitu guru selalu
berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa di dalam kelas.
m). Peran Guru Dalam Mengamati Kelas
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu mengamati kelas karena proses pembelajaran tidak akan
berlangsung dengan baik apabila suasana kelas tidak nyaman penuh dengan kotoran,
karena kebersihan sebagaian dari iman.
Tabel 17
Data peran guru dalam mengamati kelas pada proses pembelajaran
berlangsung
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 15 51,7 %
2. Sering 10 34,4 %
3. Kadang-kadang 4 13,7 %
4. Tidak pernah - -
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa, dari 29 orang responden terdapat 15 orang atau 51,7 % yang mengatakan guru
PKn selalu mengamati kelas sementara proses belajar berlansung, 10 orang atau 34,4
% mengatakan guru PKn sering mengamati kelas sementara proses belajar
berlansung, dan 4 orang atau 13,7 % yang mengatakan guru PKn kadang-kadang
mengamati kelas sementara proses belajar berlansung. Dengan demikian presentase
yang paling tinggi yaitu guru PKn selalu mengamati kelas sementara proses belajar
berlansung
n). Peran guru dalam melakukan evaluasi belajar
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran PKn ( Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa setiap beliau melakukan proses kegiatan
pembelajaran beliau selalu melakukan evaluasi belajar kepada siswa dengan tujuan
agar guru dapat mengetahui bagaimana hasil dari pada siswa setelah menerima
pelajaran dari guru tersebut.
Tabel 18
Data peran guru dalam melakukan evaluasi belajar kepada siswa
No. Alternatif Frekuensi Presentase%
1. Selalu 20 68,9 %
2. Sering 5 17,2 %
3. Kadang-kadang 4 13,7 %
4. Tidak pernah - -
Jumlah 29 100
Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa, dari 29 orang responden terdapat 20 orang atau 68,9 % yang mengatakan guru
selalu mengevaluasi hasil belajar siswa, 5 orang atau 17,2 % mengatakan guru PKn
sering mengevaluasi hasil belajar siswa, dan 4 orang atau 13,7 % yang mengatakan
guru PKn kadang-kadang mengevaluasi hasil belajar siswa. Dengan demikian
presentase yang paling tinggi yaitu guru PKn selalu mengevaluasi hasil belajar siswa.
Dapat disimpulkan bahwa dari 29 responden yang menjawab ke 14 aspek
penerapan peran seorang guru dalam penelitian ini dapat kita peroleh pada tabel di
bawah ini:
Perolehan Hasil Ke-14 Aspek Peran Guru
Jumlah
skor
Presentase
skor
Keterangan
50 89 SL
47 83 SL
51 91 SL
47 83 SL
51 96 SL
44 78 SR
48 85 SL
46 82 SL
44 78 SR
47 83 SL
46 82 SL
43 76 SR
44 78 SR
50 89 SL
44 78 SR
49 87 SL
45 80 SR
47 83 SL
46 82 SL
46 82 SL
49 87 SL
48 85 SL
46 82 SL
46 82 SL
49 87 SL
47 83 SL
49 87 SL
50 89 SL
50 89 SL
Dengan Hasil : Selalu (SL) : 23
Sering (SR) :6
Kadang-kadang (KK) :0
Tidak Pernah (TP) :0
Sesuai dengan perhitungan untuk penentuan hasil dari tabel di atas dapat kita
peroleh :
Selalu
Sering
Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan dari ke 14 aspek peran guru
yang di ambil sebagai standar penilaian bahwa 20,6 %.
4.2.2 proses penilaian guru terhadap kompetensi siswa
A. .Implikasi positif pada aspek kognitiif
1. Penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui kognitiif
dalam tingkatan pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek kognitif beliau menilai mengenai pemahaman siswa dalam materi yang
diajarkan dan dalam penilaian tersebut telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, penilaian tentang
pemahaman siswa terdiri dari enam kemampuan yakni: 1. Kemampuan menerima
pelajaran hasilnya mencapai 100 %, 2. Kemampuan dalam menulis apa yang di
terangkan oleh guru hasilnya mencapai 96 %, 3. Kemampuan memahami pelajaran
hasilnya mencapai 78 %, 4. Kemampuan berbicara dalam artian kemampuan siswa
dalam mempresentasikan hasilnya mencapai 78 %, 5. Kemampuan menanggapi
jawaban dari teman atau guru hasilnya mencapai 78 %, 6. Kemampuan evaluasi atau
hasil akhir mencapai 82 %.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
aspek Kognitif dalam tingkatan pemaahaman siswa dengan tujuan yang diharapkan
mengacu kepada kemampuan siswa dalam memahami makna materi yang
disampaikan oleh guru. Hasilnya mencapai di atas 75 %. Dan ini dapat dilihat dalam
tabel yang di lampirkan.
2. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui kognitif
dalam tingkatan penerapan materi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek kognitif beliau menilai mengenai bagaimana siswa dapat menyerap
pelajaran yang disampaikan dan dalam penilaian tersebut telah mengalami
peningkatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
aspek Kognitif dalam tingkatan penerapan materi dengan tujuan yyang diharapkan
mengacu kepada kemampuan menguraikan materi yang sudah dipelajari pada situasi
yang baru dan menyangkut penggunaan aturan, prinsip. Hasilnya mencapai 75 %.
Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di lampirkan.
3. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui kognitif
dalam tingkatan analisis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek kognitif beliau menilai mengenai bagaimana siswa dapat menganalisis
materi yang disampaikan oleh guru, dan penilaian tersebut tidak mengalami
peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
aspek Kognitif dalam tingkatan menganalisis dengan tujuan yang diharapkan
mengacu kepada kemampuan siswa dalam menguraikan materi kedalam komponen-
komponen. Hasilnya mencapai 60 %. Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di
lampirkan.
4. Penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui kognitif
dalam tingkatan sintesis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek kognitif beliau menilai mengenai tingkatan sintesis siswa dalam artian
memadukan atau menggabungkan materi yang disampaikan, dan penilaian tersebut
tidak mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
aspek Kognitif dalam tingkatan sintesis dengan tujuan belajar yang diharapkan
mengacu kepada kemapuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga
membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru didalam pembelajaran. Hasilnya
mencapai 65 %. Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di lampirkan.
5. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui
Kognitif dalam tingkatan evaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek kognitif beliau menilai bagaimana hasil evaluasi belajar siswa atau
memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi yang disampaikan dan
penilaian tersebut telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
aspek Kognitif dalam tingkatan evaluasi hasil belajar siswa. Hasilnya mencapai 75
%. Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di lampirkan.
B. Implikasi positif pada aspek Psikomotorik
1. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui psikomotor
dalam tingkatan peniruan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses
pembelajaran pada aspek psikomotor beliau menilai mengenai siswa meniru
cara penyampaian guru dalam hal positif dan penilaian tersebut tidak
mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam
penilaian Psikomotor dalam peniruan , hal ini salah satu yang dilakukan oleh
guru demi mencapai tujuan belajar yang diharapkan dan terjadi ketika siswa
mengamati suatu gerakan, mulai member respon serupa yang diamati.
Hasilnya mencapai 65 %, Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di lampirkan.
2. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui psikomotor
dalam tingkatan penggunaan konsep.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses
pembelajaran pada aspek Psikomotor beliau menilai mengenai penggunaan
konsep dan penilaian tersebut tidak mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
Psikomotor dalam penggunaan konsep demi mencapai tujuan belajar yang
diharapkan dengan menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengaruhan,
penampilan. Hasilnya mencapai 56 %. Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di
lampirkan.
3. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui psikomotor
dalam tingkatan ketepatan dalam melakukan sesuatu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Psikomotor beliau menilai mengenai ketepatan siswa dalam melakukan
sesuatu yang positif dan penilaian tersebut sedikit mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilkakukan oleh peneliti dalam penilaian
Psikomotor dalam ketepatan maksudnya siswa harus cermat, proporsi dan pasti
terkoreksi dari kesalahan. Hasilnya mencapai 75 %. Dan ini dapat dilihat dalam tabel
yang di lampirkan.
4. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui psikomotor
dalam tingkatan perangkaian yang benar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Psikomotor beliau menilai mengenai merangkaikan materi yang diajarkan
minggu lalu dan sekarang dan penilaian tersebut telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dalam penilaian
proses pembelajaran pada aspek psikomotor dalam tingkatan merangkaian materi
yang diajarkan minggu lalu kemudian dibahas kembali dalam artian menilai daya
ingat siswa hasilnya mencapai 60%. Dan ini dapat dilihat dalam tabel yang di
lampirkan.
5. penilaian proses belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui psikomotor
dalam tingkatan naturalisasi/pengalamiahan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Psikomotor dalam tingkatan naturalisasi maksudnya guru harus
melakukan strategi belajar yang menguras sedikit energy fisik dan psikis demi
mencapai tujuan belajar yang diharapkan dan penilaian tersebut sedikit mengalami
peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dalam hal
penilaian pada aspek psikomotor mengenai naturalisasi maksudnya menuntun tingkah
laku siswa dalam hal positif.contohnya selalu mematuhi peraturan sekolah.
C. implikasi positif pada aspek Afektif
1. Data penilaian pembentukan karekter disiplin siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Afektif beliau menilai mengenai pembentukan karakter disiplin siswa di
dalam kelas dan penilaian tersebut telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai
penilaian pembentukan karakter disiplin waktu baik dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru di dalam kelas maupun diluar kelas hasilnya mencapai 100%.
2. Data penilaian pembentukan karekter Tanggung jawab siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Afektif beliau menilai mengenai pembentukan karakter tanggung jawab
siswa terhadap apa yang diperintahkan kepada siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai
penilaian pembentukan karakter tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan
oleh guru, hasilnya mencapai 89%.
3. Data penilaian pembentukan karekter Toleransi siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Afektif beliau menilai mengenai pembentukan karakter memberikan
toleransi kepada sesame teman maupun kepada guru apabila melakukan kesalahan
dalam bentuk apapun dan penilaian tersebut telah mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai
penilaian pembentukan karakter rasa toleransi kepada teman ataupun guru yang
melakukan kesalahan dalam bentuk apapun, hasilnya mencapai 79%.
4. Data penilaian pembentukan karekter Nasionalisme siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Afektif beliau menilai mengenai pembentukan karakter rasa
nasionalisme bertujuan agar siswa mempunyai rasa nasionalisme kepada pahlawan-
pahlawan Negara kita dan penilaian tersebut sedikit menglami peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai
penilaian pembentukan karakter rasa nasionalisme siswa terhadap pahlawan-
pahlawan Negara kita, hasilnya mencapai 65%.
5. Data penilaian pembentukan karekter Kesadaran Haknya siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Afektif beliau menilai mengenai pembentukan karakter siswa terhadap
kesadaran haknya siswa di sekolah, yang harus mendapat pembelajaran yang baik
dan pelayanan guru terhadap siswa dan penilaian tersebut sedikit menglami
peningkatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai
penilaian pembentukan karakter kesadaran hak siswa yakni pelayanan guru tehadap
siswa, menerima pembelajaran yang baik. hasilnya mencapai 75%.
6. Data penilaian pembentukan karekter Kesadaran politiknya siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn (Ibu
Yuslaniwati Ney, SP.d) mengatakan bahwa dalam penilaian proses pembelajaran
pada aspek Afektif beliau menilai mengenai pembentukan karakter siswa terhadap
kesadaran politik maksudnya siswa harus menyadari bahwa disekolah siswa harus
berpolitik baik dalam pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua osis. dan penilaian
tersebut tidak mengalami peningkatan.