bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian a. Keadaan Geografis Kecamatan Tibawa merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo. Kecamatan Tibawa tetap dibawah koordinasi, pengawasan dan pembinaan Kabupaten Gorontalo. Kondisi sebagian besar wilayah Kecamatan Tibawa dapat dikategorikan sebagai daerah dataran rendah. Kecamatan Tibawa mempunyai luas wilayah 17. 330,3 Ha dan terbagi menjadi 16 (enam belas) desa dengan pusat pemerintahan kecamatan terletak di Desa Isimu Selatan yang letaknya ± 2 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Gorontalo serta berbatasan langsung dengan kecamatan. Dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Tibawa tersebut, sebagian besar adalah berbentuk lahan sawah/pertanian dengan kepadatan penduduk masuk kategori cukup padat. Di lihat dari wilayahnya Kecamatan Tibawa mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Anggrek. 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bongomeme. 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limboto Barat. 4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pulubala. Secara administrasi, Kecamatan Tibawa memiliki 16 desa, yaitu: Desa Datahu, Tolotio, Labanu, Reksonegoro, Buhu, Dunggala, Molowahu, Iloponu, Ilomata, Motilango, Isimu Raya,

Upload: dangtram

Post on 16-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Keadaan Geografis

Kecamatan Tibawa merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo.

Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo.

Kecamatan Tibawa tetap dibawah koordinasi, pengawasan dan pembinaan Kabupaten Gorontalo.

Kondisi sebagian besar wilayah Kecamatan Tibawa dapat dikategorikan sebagai daerah dataran

rendah. Kecamatan Tibawa mempunyai luas wilayah 17. 330,3 Ha dan terbagi menjadi 16 (enam

belas) desa dengan pusat pemerintahan kecamatan terletak di Desa Isimu Selatan yang letaknya

± 2 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Gorontalo serta berbatasan langsung dengan

kecamatan. Dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Tibawa tersebut, sebagian besar adalah

berbentuk lahan sawah/pertanian dengan kepadatan penduduk masuk kategori cukup padat.

Di lihat dari wilayahnya Kecamatan Tibawa mempunyai batas-batas wilayah sebagai

berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Anggrek.

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bongomeme.

3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limboto Barat.

4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pulubala.

Secara administrasi, Kecamatan Tibawa memiliki 16 desa, yaitu: Desa Datahu, Tolotio,

Labanu, Reksonegoro, Buhu, Dunggala, Molowahu, Iloponu, Ilomata, Motilango, Isimu Raya,

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Balahu, Botumoputi, Ulobua, Isimu Utara, dan Isimu Selatan, Dengan rekapan data sebagai

berikut :

REKAPAN DATA KECAMATAN TIBAWA YANG BELUM DAN SUDAH

MELAKUKAN KTP

No Nama Desa

Wajib KTP Yang belum dan

sudah WKTP

Jumlah Persdesa Belum Sudah

1

DATAHU 2013 1096

3109

2

TOLOTIO 982 838

1820

3

LABANU 1072 741

1813

4

REKSONEGORO 338 587

925

5

BUHU 1129 1122

2251

6

DUNGGALA 652 615

1267

7

MOLOWAHU 636 1063

1699

8

ILOPONU 1143 823

1966

9

ILOMATA 381 587

968

10

MOTILANGO 808 750

1558

11

ISIMU RAYA 816 1051

1867

12

BALAHU 704 1182

1886

13

BOTUMOPUTI 696 1137

1833

14

ULOBUA 382 483

865

15

ISIMU UTARA 960 535

1495

16

ISIMU SELATAN 823 1512

2335

Jumlah Total 13535 14122

27657

WAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013

TABEL 4.0

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

NO

NAMA DESA

WKTP-

LK

WKTP-

PR

JUMLAH

WKTP

WAKTU

PELAKSANAAN

1

DATAHU

1531

1578

3109

23 September-Oktober

2

TOLOTIO

896

924

1820

04-09 oktober 2011

3

LABANU

883

930

1813

10-15 oktober 2011

4

REKSONEGORO

468

457

925

16-18 oktober 2011

5

BUHU

1126

1125

2251

19-26 oktober 2011

6

DUNGGALA

655

612

1267

27-30 oktober 2011

7

MOLOWAHU

853

846

1699

31 oktober-05 november

2011

8

ILOPONU

990

976

1966

06-12 november 2011

9

ILOMATA

485

483

968

13-15 november 2011

10

MOTILANGO

774

784

1558

16-21 november 2011

11

ISIMU RAYA

933

934

1867

22-28 november 2011

12

BALAHU

955

931

1886

29 november-05 desember

2011

13

BOTUMOPUTI

903

930

1833

06-12 desember 2011

14

ULOBUA

440

425

865

13-15 desember 2011

15

ISIMU UTARA

759

736

1495

16-20 desember 2011

16

ISIMU SELATAN

1117

1218

2335

21-29 desember 2011

JUMLAH

TOTAL

13768

13889

27657

b. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan unsur terpenting bagi desa yang meliputi jumlah, pertambahan,

kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat (Bintarto, 2003:13).

Jumlah penduduk Kecamatan Tibawa sebanyak 39.029 jiwa yang terdiri dari 25.627 orang laki-

laki dan 14.402 orang perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk berdasarkan data statistik

tahun 2012. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk Kecamatan Tibawa untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

TABEL 4.1

Keadaan Penduduk Di Kecamatan Tibawa berdasarkan jenis kelamin

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

No Jenis Kelamin Jumlah

1.

2.

Laki-laki

Perempuan

25.627 jiwa

14.402 jiwa

Jumlah 39.029 jiwa

Sumber data : kantor Camat Tibawa 2012

c. Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi dari Kecamatan Tibawa dapat dilihat dari jenis mata

pencaharian dan sarana perekonomian. Sebagian besar lahan digunakan sebagai areal

persawahan. Pada umumnya penduduk Kecamatan Tibawa memiliki mata pencaharian

bervariasi, seperti buruh, wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil, swasta, peternak dan bertani. Tetapi

sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani.

TABEL 4.2

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KEC. TIBAWA

NO Bidang Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

1 Buruh Tani 297

2 Petani 13.526

3 Peternak 139

4 Pedagang 126

5 Tukang Kayu 73

6 Nelayan 150

7 Tukang Batu 230

8 Tukang Jahit 342

9 PNS 742

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

10 Pensiunan 142

11 TNI/Polri 153

12 Tukang Bentor 536

13 Pengrajin 78

14 Industri Kecil 64

15 Dan Lain-Lain 2.789

Jumlah 20.387 Jiwa

Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012

d.Keadaan Wilayah Kacamatan Tibawa

Wilayah Kecamatan Tibawa merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten

Gorontalo. Adapun keadaan wilayah Kecammatan Tibawa secara umum dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

TABEL 4.3

JUMLAH PENDUDUK DI KEC. TIBAWA

NO Nama Desa Jumlah (jiwa)

1 Botumoputi 1.833

2 Molowahu 1.699

3 Dunggala 1.267

4 Reksonegoro 925

5 Balahu 1.886

6 Isimu Raya 1.867

7 Isimu Selatan 2.335

8 Motilango 1.558

9 Labanu 1.813

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

10 Datahu 3.109

11 Iloponu 1.966

12 Ilomata 968

13 Buhu 2.251

14 Isimu Raya 1.495

15 Ulobua 865

16 Tolotio 1.820

Jumlah 39.029

Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012

TABEL 4.4

Nama-Nama Kepala Desa yang ada di Kec. Tibawa

NO Nama Desa Kepala Desa

1 Botumoputi Sarpan humonggio

2 Molowahu Sudarnoyo Ibrahim,Sp

3 Dunggala Harun mohi

4 Reksonegoro Besari Hadji Ali

5 Balahu Junus Huda

6 Isimu Raya Sukrin Mohune

7 Isimu Selatan Yasin Dunggio

8 Motilango Yudin M Maku

9 Labanu Irfan Abdullah

10 Datahu Syarifudin hasan

11 Iloponu Ismail hilala

12 Ilomata Sumanto kadir

13 Buhu Burhanudin kadir

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

14 Isimu utara Tamrin J.Ahmad

15 Ulobua Rayon w.Ali.Spd

16 Tolotio Yunus ardin

Jumlah 16 orang

Sumber data: kantor Camat Tibawa 2012

e. Subjek Penelitian

Secara singkat gambaran identitas informan aparatur kecamatan Tibawa, didasarkan

pada informan yang didasarkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, informan yang penulis

ambil adalah orang-orang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan permasalahan penelitian

sehingga memberikan informasi yang bersifat holistik berdasarkan tujuan penelitian yang telah

ditetapkan.

2. Kondisi Umum Pemerintahan Kecamatan Tibawa

A. Kantor Camat Tibawa

Kantor Camat Tibawa berlokasi di Desa Isimu Selatan Pemilihan lokasi tersebut

didasarkan atas pertimbangan letaknya yang cukup strategis yaitu dekat pusat pemerintahan

Kabupaten Tibawa. Di samping itu letaknya mudah dijangkau oleh wilayah-wilayah desa lainnya

karena tersedia sarana dan prasarana transportasi darat. Kantor Camat Tibawa dengan luas tanah

3065 m2 dan luas bangunan seluas 135 m2 tersebut, terbagi menjadi 10 ruangan, yaitu ruang

camat, ruang komputer (pemrosesan surat menyurat dan pelayanan KTP), ruang secretariat

kecamatan, dan ruangan seksi-seksi. Sampai saat ini semua ruangan dalam kondisi baik dan telah

difungsikan dengan baik. Ruangan khusus disediakan untuk melayani masyarakat dalam hal

pembayaran PBB yang melibatkan petugas dari Dinas Pendapatan Daerah. Begitu pula dengan

kelompok jabatan fungsional, juga tersedia ruangan tersendiri sebagai pusat administrasi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

kegiatannya yang kesemuanya itu ditunjukkan untuk memberikan pelayanan optimal bagi

masyarakat.

B. Tugas Pokok Camat dan Fungsi Aparat

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Gorontalo Nomor 36 Tahun 2002 tentang

Perubahan Keputusan Bupati Gorontalo Nomor 12 Tahun 2002 tentang Penjabaran Uraian Tugas

jabatan Struktural dan Fungsional pada Pemerintah Kecamatan, dengan perubahan pada pasal 3

menyatakan bahwa tugas pokok dan

fungsi aparat kecamatan adalah sebagai berikut:

1) Camat

Mempunyai tugas menetapkan pelaksanaan serta penyelenggaraan segala urusan

pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat di kecamatan.

1. Sekertaris Kecamatan

Membantu camat dalam melaksanakan tugasnya, melaksanakan pembinaan

administrasi dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat

pemerintahan wilayah Kecamatan.

2) Kasie pemerintahan

Brtugas mengumpulkan, mensistimasikan dan menganalisa data di bidang

pemerintahan sosial politik, ketentraman, ketertiban dan lain-lain.

3) Kasie PMD

Menyusun dan memberikan petunjuk program pembangunan desa dan

pembangunan pada umumnya dan lain sebagainya.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

4) Kasie kesra/Sosial

Sebagai pelaksana urusan keagamaan dan kesejahteraan sosial, sebagai pelaksana

urusan pendidikan.

5) Kasie trantib

Sebagai pelaksana data laporan kejadian dan ketertiban umum dan sebagai

petugas keamanan kantor.

6). Kasie Umum

Sebagai pelaksana kehumasan,mengerjakan buku

regestrasi kecamatan, dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan Camat

dan Sekcam.

b. Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Tibawa

Struktur organisasi dan tata kerja kecamatan yang dilaksanakan di Kecamatan Tibawa

adalah struktur dan tata kerja sesuaidengan Peraturan Daerah

Kabupaten Tibawa Nomor 16 Tahun 2003, dapat dilihat pada table 4.4 yaitu sebagai berikut:

CAMAT TIBAWA DRS. ISMET TUHALA

SEKCAM HAMKA N. TUNA

KASI PEL. UMUM

SOFYA H. EKSAN, A.Ma

KASIE TRANTIB AMINAH BANGGAI

KASIE KESOS HASNA ADIPU

KASIE PMD ELLYSTA K.M.S

AMU

KASIE PEMERINTAH

AN VONIM M. YASIN, S.Pd

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KA. UPTB ABDUL RAHMAN NANGO, S.Ag

KA. UPTD PPKAD KAB.GTLO FERNANDES F. KOTTON

STATISTIK ABD. RAHMAN PAKAYA, SE

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Dari bagan diatas tergambar bahwa seorang camat adalah sebagai seorang pemimpin

yang terstruktur secara hirarkis dan memungkinkan memberikan pengaruh bagi para stafnya dan

kordinasi terhadap jajaran pemerintahan di desa sebagai level pemerintahan paling rendah.

Kecamatan Tibawa di pimpin oleh seorang Camat yang di bantu oleh seorang Sekertaris

Kecamatan (Sekcam) dengan lima Kasie, yaitu Kasie Pemerintahan, Kasie PMD, Kasie Kesos,

Kasie Trantib, dan Kasie Umum.

1.2 Hasil Penelitian

1.2.1 Analisis Tabel Hasil Angket

1) Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ruslan Saleh,S.IP selaku kasie

pemerintahan menyatakan bahwa kinerja aparatur kecamatan Tibawa belum sesuai dengan misi

yang telah di tetapkan, sehingga kinerja aparatur yang ada di kecamatan Tibawa berjalan tidak

sesuai dengan tugas yang diemban. (wawancara tanggal 18 Juni 2012).

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Tanggapan menurut peneliti bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di

Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, dan ini dapat di deskripsikan

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kinerja Aparatur Kecamatan Tibawa

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 97 20.21%

2. Setuju 18 3.75%

3. Ragu-ragu 110 22.92%

4. Tidak setuju 155 32.29%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 97 orang atau 20.21% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan

tugas yang diemban, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa kinerja yang

dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa belum sesuai dengan tugas yang diemban,

110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kinerja yang dilakukan oleh

pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, 155 orang

atau 32.29 % tidak setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan

Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban, Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki

jawaban setuju bahwa kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan di Kecamatan Tibawa belum

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

sesuai dengan tugas yang diemban. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah

kinerja pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu belum sesuai dengan tugas yang diemban.

2) Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Yasri Deu salah satu masyarakat di

Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa “aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan

hal-hal di luar prosedur bahkan Aparat yang bertugaspun seringkali tidak menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Waktu paling cepat untuk

mengurus KTP saja memerlukan waktu hampir 1 bulan”. (wawancara tanggal 14 Juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur

pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu berjalan lambat memang benar, dan ini dapat di

deskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 155 32.29%

2. Setuju 110 22.92%

3. Ragu-ragu 18 3.75%

4. Tidak setuju 100 20.83%

5. Sangat tidak setuju 97 20.21%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 155 orang atau 32.29 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat, 110

orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering

melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban

tidak Ragu-ragu bahwa aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar

prosedur dan sering kali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses

pelayanan berjalan lambat. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa

aparatur kecamatan Tibawa yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali

tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Dan

97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur kecamatan Tibawa

yang ada sering melakukan hal-hal di luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya sehingga proses pelayanan berjalan lambat. Dengan demikian presentase

yang paling tinggi adalah aparatur yang ada di kecamatan Tibawa sering melakukan hal-hal di

luar prosedur dan seringkali tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga proses

pelayanan berjalan lambat.

3) Prosedur Pelayanan kantor Camat Tibawa

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Salim Tangkudung Salah seorang penduduk

Kecamatan Tibawa mengatakan :” Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang

belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada. Masyarakat setempatpun

dalam hal pengurusan KTP atau hal lainnya terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil surat

keterangan domisili selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan Tibawa dan akan diproses

untuk selanjutnya akan tetapi hal ini belum maksimal dilaksanakan karena aparatur kecamatan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

dalam memberikan pelayanan tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat”(wawancara 4 Juni

2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa

memang belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada memang benar, dan

ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.7

Prosedur Pelayanan Kantor Camat Tibawa

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 97 20.21%

2. Setuju 110 22.92%

3. Ragu-ragu 18 3.75%

4. Tidak setuju 100 20.83%

5. Sangat tidak setuju 155 32.29%

Jumlah 16 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 97 orang atau 20.21 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu terhadap

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban tidak setuju terhadap

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

dengan aturan yang diterapkan. Dan 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban sangat tidak

setuju terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum

terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi

adalah prosedur pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum

terla

4) Kinerja aparatur dalam pelayanan KTP

Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Badu salah satu warga Kecamatan Tibawa

menyatakan bahwa "merasa kecewa dengan layanan kantor pemerintah yang tidak jelas dan

tidak tepat. Pemerintah Kecamatan berjanji tanggal sekian KTP sudah jadi. Namun pada waktu

yang dijanjikan KTP belum jadi. Aparatur Kecamatan mengulur waktunya bisa lama sekali

dalam pelayanan, dalam hal ini yaitu pelayanan KTP" (wawancara, 13 Juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur

pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas

dan tidak tepat dalam pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.8

Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan KTP

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 18 3.75%

2. Setuju 97 20.21%

3. Ragu-ragu 155 32.29%

4. Tidak setuju 110 22.92%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 16

orang responden terdapat 18 orang atau 3.75 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang

ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 97 orang atau 20.21 %

memiliki jawaban setuju bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di

Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat

dalam pelayanan, 155 orang atau 32.92 % memiliki jawaban ragu-ragu terhadap pelayanan yang

dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di

kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan, 110 orang atau 22.92 %

memiliki jawaban tidak setuju terhadap pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di

Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat

dalam pelayanan. Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju terhadap

pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang

ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat dalam pelayanan. Dengan demikian

presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan di

Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut tidak jelas dan tidak tepat

dalam pelayanan.

5) Persiapan Yang di Lakukan Dalam Pelayanan KTP

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Pranoto Lahay selaku anggota masyarakat

desa Balahu kecamatan Tibawa, beliau mengatakan bahwa pemerintah/aparat kecamatan Tibawa

tidak membantu menyiapkan apa yang di perlukan masyarakat dalam pelayanan KTP, sehingga

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

dalam hal pengurusan KTP saja masyarakat merasa sangat susah untuk mendapatkan pelayanan

yang baik dan memuaskan. (Wawancara, 14 juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak

membantu menyiapkan apa yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP memang benar,

dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.9

Persiapan Yang di Lakukan Dalam Pelayanan KTP

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 110 22.92%

2. Setuju 97 20.21%

3. Ragu-ragu 18 3.75%

4. Tidak setuju 155 32.29%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan

masyarakat dalam pelayanan KTP, 97 orang atau 20.21% memiliki jawaban setuju bahwa

aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan

masyarakat dalam pelayanan KTP, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa

aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan

masyarakat dalam pelayanan KTP. 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa

aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang diperlukan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

masyarakat dalam pelayanan KTP. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju

bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang

diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP. Dengan demikian presentase yang paling tinggi

adalah aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa tidak membantu menyiapkan apa yang

diperlukan masyarakat dalam pelayanan KTP.

6) Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa

Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Rahman Muhammad, salah satu anggota

masyarakat Desa Isimu Raya Kecamatan Tibawa” Pemerintah kecamatan jarang memberikan

pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat, dalam hal ini yaitu pelayanan KTP, dimana

pemerintah kecamatan memberikan pelayanan tidak dengan sungguh-sungguh, sehingga

masyarakat yang membuat KTP saja membutuhkan waktu yang sangat lama. (Wawancara, 14

juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang

melakukan pelayanan yang berkualitas memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai

berikut:

TABEL 4.10

Kualitas Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 155 32.29%

2. Setuju 110 22.92%

3. Ragu-ragu 100 20.83%

4. Tidak setuju 97 20.21%

5. Sangat tidak setuju 18 3.75%

Jumlah 16 100

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 155 orang atau 32.29 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas, 110

orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa

jarang melakukan pelayanan yang berkualitas, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban ragu-

ragu bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang

berkualitas. 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan

di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas. 18 orang atau 3.75 %

memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang

melakukan pelayanan yang berkualitas. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah

aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa jarang melakukan pelayanan yang berkualitas.

7) Kenyamanan Dalam Pelayanan

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Satrio Djumu salah satu anggota

masyarakat Desa Datahu mengatakan bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh

aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, ini terlihat ada aparat

yang sengaja tidak mau melayani masyarakat kalau berkas tidak lengkap, pada hal masyarakat

tersebut belum terlalu paham dengan cara pengurusan KTP.(wawancara,5 juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh

aparatur kecamatan tibawa belum sesuai dengan keinginan masyarakat, memang benar, dan ini

dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.11

Kenyamanan Dalam Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

1. Sangat setuju 110 22.92%

2. Setuju 100 2083%

3. Ragu-ragu 155 32.29%

4. Tidak setuju 18 3.75%

5. Sangat tidak setuju 97 20.21%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai

dengan keinginan masyarakat, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban setuju bahwa

kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai

dengan keinginan masyarakat, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa

kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai

dengan keinginan masyarakat, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa

kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai

dengan keinginan masyarakat. dan 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban sangat tidak setuju

bahwa kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum

sesuai dengan keinginan masyarakat. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah

kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan tibawa belum sesuai

dengan keinginan masyarakat.

8) Aturan dalam pelayanan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Vonim M. Yasin, S.Pd selaku Pemerintahan

mengungkapkan bahwa “Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat,

belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan. Pemberian pelayanan yang telah menunjuk

kepada aturan serta dianggap memenuhi sendi-sendi pelayanan sangat diharapakn masyarakat

sehingga aparat pelayanan bisa konsisten dalam menerapkan aturan hukum pelayanan.

(wawancara,5 juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan

kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan memang benar, dan ini

dapat di deskripsikan sebagai berikut

TABEL 4.12

Aturan Dalam Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 18 3.75%

2. Setuju 155 32.29%

3. Ragu-ragu 110 22.92%

4. Tidak setuju 100 20.83%

5. Sangat tidak setuju 97 20.21%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 18 orang atau 3.75 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

dengan aturan yang diterapkan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan. Dan 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban sangat tidak setuju

bahwa pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu

sesuai dengan aturan yang diterapkan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan.

9) Biaya Dalam Pelayanan

Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Yamin Dunggio salah satu masyarakat desa

Botumoputi kecamatan Tibawa mengatakan bahwa ” Pemerintah Kecamatan Tibawa tidak

memperhatikan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan yang diberikan oleh masyarakat dan

ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai barang dan atau jasa pelayanan masyarakat

kecamatan Tibawa dilakukan dengan kewajaran. Akan tetapi kondisi dan kemampuan

masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Bahkan

ada beberapa pihak tertentu yang menggunakan “kesempatan dalam kesempitan” untuk

mendapatkan keuntungan lebih dari yang telah ditentukan.

Tanggapan menurut peneliti bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan

Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan,yaitu Aparatur Kecamatan

Tibawa memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

TABEL 4.13

Biaya Dalam Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 110 22.92%

2. Setuju 97 20.21%

3. Ragu-ragu 18 3.75%

4. Tidak setuju 155 32.29%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan

Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh

pihak pemberi pelayanan, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban setuju bahwa kondisi dan

kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi

pelayanan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa kondisi dan kemampuan

masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan, 155

orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat

kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Dan 100 orang atau

20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa kondisi dan kemampuan masyarakat

kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan. Dengan demikian

presentase yang paling tinggi adalah kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa

untuk membayar sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum

diterapkan secara merata oleh pihak pemberi pelayanan.

10) Penerapan Aturan Dalam Pelayanan KTP

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Iyam Bagu salah satu anggota masyarakat Desa

Molowahu kecamatan Tibawa mengatakan bahwa “Pelayanan yang diberikan oleh aparatur

kecamatan kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan.

Tanggapan menurut peneliti bahwa Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan

kepada masyarakat, belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan memang benar, dan ini

dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.14

Penerapan Aturan Dalam Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 110 22.92%

2. Setuju 155 32.29%

3. Ragu-ragu 97 20.21%

4. Tidak setuju 18 3.75%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

dengan aturan yang diterapkan, 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban setuju bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai

dengan aturan yang diterapkan, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban tidak setuju pelayanan

yang diberikan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan

yang diterapkan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu pelayanan yang diberikan

oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan.

Dan 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju pelayanan yang diberikan

oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan.

Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah pelayanan yang diberikan oleh aparatur

kecamatan kepada masyarakat belum terlalu sesuai dengan aturan yang diterapkan.

11) Keterbukaan dalam pelayanan

Hasil wawancara dengan Bapak Ruslan Saleh, S.IP Salah seorang Staf kantor Kecamatan

Tibawa mengatakan bahwa “pelayanan Kartu Tanda Penduduk ( KTP) tersebut harus

dilaksanakan secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan instansi pemerintah

karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan Kartu Tanda Penduduk ini akan memiliki implikasi

yang luas dalam mencapai suatu kesejahteraan masyarakat khususnya dalam pelayanan Kartu

Tanda Penduduk,sehingga masyarakat tidak mengeluh mengenai pengurusan KTP ”(wawancara

tanggal 11 Juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa

melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan akuntabel oleh setiap unit pelayanan

memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.15

Frekuensi Keterbukaan Dalam Pelayanan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 97 20.21%

2. Setuju 110 22.92%

3. Ragu-ragu 18 3.75%

4. Tidak setuju 100 20.83%

5. Sangat tidak setuju 155 32.29%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 97 orang atau 20.21 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan

akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban setuju bahwa

aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan

akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa

aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan

akuntabel oleh setiap unit pelayanan, 100 orang atau 20.83% tidak setuju bahwa aparatur

pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan

akuntabel oleh setiap unit pelayanan. dan 155 orang atau 32.29% sangat tidak setuju bahwa

aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan

akuntabel oleh setiap unit pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah

aparatur pemerintah di Kecamatan Tibawa melaksanakan pelayanan tidak secara transparan dan

akuntabel oleh setiap unit pelayanan.

12) Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Drs. Ismet Tuhala selaku Camat Tibawa

mengatakan bahwa aparatur pemerintahan di Kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah,

tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas maka kami selaku

pihak pimpinan mengupayakan aparatur untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan

pelatihan administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan lainnya baik

secara regional maupun nasional. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelayanan

KTP di kecamatan Tibawa maka diperlukan aparatur pemerintah kecamatan yang memiliki

keamuan dan loyalitas serta memiliki pendidikan yang tinggi dalam bekerja

(Wawancara,tanggal 7 Juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa kendala yang dialami oleh aparatur pemerintahan di

Kecamatan Tibawa yaitu aparatur yang ada di kecamatan tersebut masih berpendidikan rendah,

tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas memang benar,

dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.16

Frekuensi Kendala Pelayanan Aparatur Kecamatan Tibawa

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 97 20.21%

2. Setuju 100 20.83%

3. Ragu-ragu 155 32.29%

4. Tidak setuju 18 3.75%

5. Sangat tidak setuju 110 20.21%

Jumlah 480 100

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 97 orang atau 20.21 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam

pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas, 100 orang atau 20.83 % memiliki

jawaban setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah,

tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas, 155 orang atau

32.29 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih

berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika

bertugas. 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa aparatur yang ada di

kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang

bertanggung jawab ketika bertugas. Dan 110 orang atau 22.92 % memiliki jawaban sangat tidak

setuju bahwa aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah, tidak

transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika bertugas. Dengan demikian

presentase yang paling tinggi adalah aparatur yang ada di kecamatan Tibawa masih

berpendidikan rendah, tidak transparan dalam pelayanan, kurang bertanggung jawab ketika

bertugas.

13) Ketepatan Waktu Pelayanan

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Sapril Badu salah satu tokoh masyarakat di

Kecamatan Tibawa mengatakan bahwa “Pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan

berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, konsistensi

pembagian kerja, serta sikap pimpinan kantor yang sewenang-wenang memberikan tugas kepada

aparat bawahan tanpa memperhitungkan aspek sifat pekerjaan, urgensi pekerjaan, dan dampak

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

pemberian tugas terhadap kualitas pemberian pelayanan kepada masyarakat”(wawancara tanggal

13 Juni 2012).

Tanggapan menurut peneliti bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan

berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang memang benar,

dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.17

Frekuensi Ketepatan Waktu Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 110 22.92%

2. Setuju 18 3.75%

3. Ragu-ragu 97 20.21%

4. Tidak setuju 155 32.29%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 110 orang atau 22.92% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas

dan tegasnya pembagian wewenang, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban setuju bahwa

pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas

dan tegasnya pembagian wewenang, 97 orang atau 20.21 % memiliki jawaban ragu-ragu bahwa

pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas

dan tegasnya pembagian wewenang. 155 orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak

jelas dan tegasnya pembagian wewenang, 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak

setuju bahwa pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena

tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang. Dengan demikian presentase yang paling tinggi

adalah pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan berbelit-belit disebabkan karena tidak

jelas dan tegasnya pembagian wewenang.

14) Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Aminah Djakaria salah satu anggota

masyarakat Desa Buhu, mengatakan bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan

sopan dalam pelayanan, yaitu seperti menunda nunda waktu yang sangat lama.

Tanggapan menurut peneliti bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan

sopan dalam pelayanan memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.18

Tingkah Laku Aparatur Kecamatan Tibawa Dalam Pelayanan

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 155 32.92%

2. Setuju 100 20.83%

3. Ragu-ragu 110 22.92%

4. Tidak setuju 97 20.21%

5. Sangat tidak setuju 18 3.75%

Jumlah 480 100

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 155 orang atau 32.29% yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 100 orang atau 20.83

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

% memiliki jawaban setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan

dalam pelayanan, 110 orang atau 22.92% memiliki jawaban ragu-ragu bahwa aparat Kecamatan

tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 97 orang atau 20.21% tidak setuju

bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan, 18 orang atau

3.75% sangat tidak setuju bahwa aparat Kecamatan tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam

pelayanan. Dengan demikian presentase yang paling tinggi adalah aparatur pemerintah di

Kecamatan Tibawa tidak selalu berlaku ramah dan sopan dalam pelayanan.

15) SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Ibrahim salah satu anggota

masyarakat Desa Tolotio kecamatan Tibawa mengatakan bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak

kecamatan sangat minim, contohnya dalam pengoperasian computer saja banyak yang belum

terlalu menguasai, sehingga urusan masyarakat selalu saja ditunda, karena menunggu aparat

kecamatan yang ahli dalam bidang pengoperasian tersebut.

Tanggapan menurut peneliti bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat

minim memang benar, dan ini dapat di deskripsikan sebagai berikut:

TABEL 4.19

SDM yang dimiliki Aparatur Kecamatan Tibawa

No Skala Sikap Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 110 22.92%

2. Setuju 18 3.75%

3. Ragu-ragu 97 20.21%

4. Tidak setuju 155 32.29%

5. Sangat tidak setuju 100 20.83%

Jumlah 480 100

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel diatas, maka dapat dikatakan bahwa dari 480

orang responden terdapat 110 orang atau 22.92 % yang memiliki jawaban sangat setuju bahwa

SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, 18 orang atau 3.75 % memiliki jawaban

setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim, 97 orang atau 20.21 %

memiliki jawaban ragu-ragu bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. 155

orang atau 32.29 % memiliki jawaban tidak setuju bahwa SDM yang dimiliki oleh pihak

kecamatan sangat minim. 100 orang atau 20.83 % memiliki jawaban sangat tidak setuju bahwa

SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim. Dengan demikian presentase yang

paling tinggi adalah SDM yang dimiliki oleh pihak kecamatan sangat minim.

Dapat disimpulkan bahwa dari 480 responden yang menjawab ke 15 aspek kinerja

aparatur dalam pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa dalam penelitian ini dapat kita peroleh

pada tabel di bawah ini:

TABEL 4.20

Rekapitulasi Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel 1 Sampai 15

no Keterangan Kinerja

Rekapitulasi Hasil Responden

SS % S % RR % TS % STS %

1. Kinerja Aparatur Kecamatan

Tibawa

97 20.21 18 3.75 110 22.92 155 32.29 100 20.83

2. Pelayanan KTP di Kecamatan

Tibawa

155 32.29 110 22.92 18 3.75 100 20.83 97 20.21

3. Prosedur Pelayanan kantor

Camat Tibawa 97 20.21 110 22.92 18 3.75 100 20.83 155 32.29

4. Kinerja aparatur dalam

pelayanan KTP 18 3.75 97 20.21 155 32.29 110 22.92 100 20.83

5.

Persiapan yang di lakukan

dalam pelayanan KTP

110 22.92 97 20.21 18 3.75 155 32.29 100 20.83

6.

Kualitas Pelayanan Aparatur

Kecamatan Tibawa

18 3.75 110 22.92 97 20.21 100 20.83 155 32.29

7.

Kenyamanan Dalam

Pelayanan

110 22.92 100 20.83 155 32.29 18 3.75 97 20.21

8. Aturan dalam pelayanan 18 3.75 155 32.29 110 22.92 100 20.83 97 20.21

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

9. Biaya Dalam Pelayanan

110 22.92 97 20.21 18 3.75 155 32.29 100 20.83

10.

Penerapan Aturan Dalam

Pelayanan KTP

110 22.92 155 32.29 97 20.21 18 3.75 100 20.83

11. Keterbukaan dalam pelayanan

97 20.21 110 22.92 18 3.75 100 20.83 155 32.29

12.

Kendala Pelayanan Aparatur

Kecamatan Tibawa

97 20.21 100 20.83 155 32.29 18 3.75 110 22.92

13. Ketepatan Waktu Pelayanan

110 22.92 18 3.75 97 20.21 155 32.29 100 20.83

14.

Tingkah Laku Aparatur

Kecamatan Tibawa Dalam

Pelayanan

155 32.29 100 20.83 110 22.92 97 20.21 18 3.75

15.

SDM yang dimiliki Aparatur

Kecamatan Tibawa

110 22.92 18 3.75 97 20.21 155 32.29 100 20.83

REKAPITULASI JAWABAN KINERJA APARATUR DALAM PELAYANAN KTP

YANG TERDIRI DARI 16 DESA DI KECAMATAN TIBAWA

TABEL 4.21

No

Responden Rekapitulasi akhir dari 16 responden

Keterangan Sangat setuju Tidak setuju

1 46.88 53.12

46.88 % dalam kategori

sangat setuju dan 53.12 % tidak setuju

2 58.96 41.04 58.96% dalam kategori

sangat setuju dan 41.04 %

tidak setuju

3 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori

sangat setuju dan 53.12 %

tidak setuju

4 56.25 43.75 56.25 % dalam kategori sangat setuju dan 43.75

% tidak setuju

5 46.88 53.12 46.88 %dalam kategori

sangat setuju dan 53.12 %

tidak setuju

6 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori

sangat setuju dan 53.12 %

tidak setuju.

7 76.04 23.96 76.04% dalam kategori

sangat setuju dan tidak

setuju 23.96 %

8 58.96 41.04 58.96% dalam kategori

sangat setuju dan 41.04 %

tidak setuju

9 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori

sangat setuju dan 53.12 %

tidak setuju

10 75.42 24.58 75.42 %dalam kategori

sangat setuju dan 24.58 %

tidak setuju

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

11 46.88 53.12 46.88 %dalam kategori sangat setuju dan 53.12 %

tidak setuju

12 73.33 26.67 73.33 % dalam kategori

sangat setuju dan 26.67 %

tidak setuju 13 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori

sangat setuju dan 53.12

%tidak setuju

14 76.04 23.96 76.04% dalam kategori

sangat setuju dan tidak

setuju 23.96 %

15 46.88 53.12 46.88 % dalam kategori

sangat setuju dan 53.12 %

tidak setuju

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN DALAM PELAYANAN KTP DI

KECAMATAN TIBAWA.

TABEL 4.22

No

responden Presentase Jawaban yang Sangat

setuju dan Tidak setuju serta persen

(%)

Keterangan

SS TS

1 46.88 53.12 tidak setuju

2 58.96 41.04 Sangat setuju

3 46.88 53.12 tidak setuju

4 56.25 43.75 Sangat setuju

5 46.88 53.12 tidak setuju

6 46.88 53.12 tidak setuju

7 76.04 23.96 Sangat setuju

8 58.96 41.04 Sangat setuju

9 46.88 53.12 tidak setuju

10 75.42 24.58 Sangat setuju

11 46.88 53.12 tidak setuju

12 73.33 26.67 Sangat setuju

13 46.88 53.12 Tidak setuju

14 76.04 23.96 Sangat setuju

15 46.88 53.12 Tidak setuju

Dapat di simpulkan bahwa dari 480 responden yang jawab sangat setuju 60% dan yang

menjawab tidak setuju 40% dalam kinerja aparatur pelayanan KTP di kecamatan tibawa

kabupaten gorontalo.

4.3 PEMBAHASAN

4.3.1. Kinerja Aparatur Dalam Pelayanan KTP Di Kecamatan Tibawa Kabupaten

Gorontalo.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Adapun kinerja aparatur dalam pelayanan KTP di Kantor Kecamatan Tibawa, antara lain :

a) Kesederhanaan Pelayanan

Kualitas Sumber Daya Manusia dan Akuntabilitas aparat setempat merupakan hal penting

untuk diperhatikan sebagai instrument dalam pemberian pelayanan yang memuaskan. Kinerja

aparatur Kecamatan di Kecamatan Tibawa dalam pelayanan KTP masih belum maksimal

meskipun tingkat pengrusannya yang sederhana. Dimana dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga

atau lainnya harus melalui Tingkat terendah yaitu RT dengan kata lain harus sesuai persyaratan

yang telah ditentukan oleh pihak kantor Kecamatan.

Berdasarkan Lembaran Daerah Kabupaten Gorontalo No. 12 Tahun 2001 Peraturan

Daerah No. 6 Tahun 2001 Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Kependudukan, dimana dalam

proses penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk harus sesuai dengan SIMDUK Sistem

Pengelolaan Kependudukan yang telah ada. Kesederhanaan pelayanan di Tingkat Kecamatan

Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat dikatakan berjalan baik.

Sebagaimana seperti hasil wawancara dengan Bapak Hamka N. Tuna selaku Sekretaris

Camat Kantor Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa “alur permohonan dimulai dari tingkat RT,

pemohon diminta mengisi formulir untuk di tandatangani oleh RT, RW selanjutnya ke desa

untuk di register kemudian setelah di tandatangi Kepala Desa dan di register, pemohon

membawanya ke Kantor Kecamatan untuk selanjutnya di proses di Kecamatan menjadi KTP.

Kecuali untuk yang akan memperpanjang dan pemohon terlanjur ke kantor Kecamatan, pihak

Kecamatan pun memberikan keringanan dengan syarat memperlihatkan KTP yang akan

diperpanjang masa berlakunya, nanti akan di register ke Desa yang bersangkutan oleh pihak

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

kecamatan,” Hal ini sebagai salah satu wujud mempercepat pelayanan kepada masyarakat”

(wawancara tanggal 4 Juni 2012)

Berdasarkan wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya alur

permohonan dalam pengurusan KTP dan sebagainya diharapkan masyarakat Tibawa memiliki

KTP. Kesederhanaan pelayanan dalam hal ini sanglah membantu bagi masyarakat dimana proses

pelayanan dilakukan dengan mudah dipahami dan mudah dilaksanakan tanpa ada kesan berbelit-

belit dari pihak pelayan dalam arti aparat pemerintah setempat. Akan tetapi pemberian pelayanan

pada dasarnya belum memberikan suatu kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah mulai dari waktu pelayanan, biaya pelayanan dan prosedur pelayanan,

sehingga masyarakat kecamatan Tibawa acuh tak acuh dalam mengurus KTP tersebut.

b) Kejelasan dan Kepastian Pelayanan

Kejelasan dan kepastian dalam pelayanan merupakan salah satu hal yang sangat penting

bagi masyarakat. Akan tetapi berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa kinerja aparatur

kecamatan Tibawa sebagai pelaksana pelayanan KTP belum menunjukkan hasil yang maksiamal

salah satunya yaitu kejelasan dan kepastian dalam pelayanan KTP belum menjalankan tugasnya

dengan penuh tanggung jawabnya sebagai pemberi pelayanan. Sehingga dalam pengurusan KTP

yang dilakukan oleh masyarakat Tibawa sering mendapat masalah hal ini disebabkan karena

Pihak pelaksana pelayanan tidak secara rinci dijelaskan baik prosedur serta persyaratan yang

harus dilengkapi untuk mengurus KTP, KK serta lain sebagainya yang berhubungan dengan

Kantor Kecamatan. Menurut Wasistiono, (2002:50-51) yaitu, Pelayanan umum adalah

pemberian jasa yang baik oleh pemerintah, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi

kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat. Dari pendapat tersebut terlihat bahwa aparatur

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

pemerintah merupakn unsur pertama yang harus memenuhi segala kebutuhan masyarakat dalam

hal ini adalah kejelasan suatu pelayanan harus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Salim Tangkudung Salah seorang penduduk

Kecamatan Tibawa mengatakan :” Prosedur pelayanan yang ada di Kecamatan Tibawa memang

belum secara menyeluruh diketahui lapisan masyarakat yang ada. Masyarakat setempat pun

dalam hal pengurusan KTP atau hal lainnya terlebih dahulu harus ke RT untuk mengambil surat

keterangan domisili selanjutnya diserahkan ke Kantor Kecamatan Tibawa dan akan diproses

untuk selanjutnya akan tetapi hal ini belum maksimal dilaksanakan karena apartur kecamatan

dalam memberikan pelayanan tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat”(wawancara 4 Juni

2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Dengan adanya

pesyaratan yang sedemikian rupah pihak pelayananpun akan senang menjalankan tugasnya jika

masyarakat Tibawa tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan prosedur yang

berlaku,akan tetapi hal tesebut belum sepenuhnya dilakukan. Hal ini disebabkan karena Kinerja

Aparatur Kecamatan kurang memberikan suatu kejelasan dalam pelayanan KTP tersebut

sehingga masyarakat Kecamatan Tibawa tidak merasa senang dengan pelayanan yang diberikan.

c) Keamanan Dalam Pelayanan

Masyarakat Tibawa pada dasarnya ingin memperoleh suatu pelayanan yang maksimal,

dimana dalam hal ini setiap masyarakat ingin memperoleh haknya dengan mendapat pengakuan

dari daerah tempat tinggalnya. Sesuai dengan kenyataan dilapangan dalam pengurusan KTP

merupakan hal yang sangat penting bagi mereka, akan tetapi kenyamanan dalam pelayanan yang

diberikan oleh aparatur kecamatan Tibawa belum sesuai dengan keinginan mereka dini terlihat

ada aparatur yang sengaja tidak mau melayani masyarakat kalau berkas tidak lengkap. Oleh

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

karena itu, dari pihak masyarakat mengharapkan pihak pemerintah setempat lebih

memperhatikan kepastian dalam hal pengurusan KTP bagi masyarakat. Sebagaiman menurut

Kasmir (2005:31), mengatkan bahwa pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam

memberikan pelayanan yang dapat memberi kepuasan kepada para pelanggan dengan ukuran

atau standar pelayanan minimal yang ditentukan oleh manajemen, agar dapat memuaskan

konsumen.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kasie Vonim M. Yasin, S.Pd selaku

Pemerintahan mengungkapkan bahwa “sangat mengharapakan pelayanan yang diberikan sesuai

dengan aturan formal yang diterapkan. Pemberian pelayanan yang telah menunjuk kepada aturan

formal serta dianggap memenuhi sendi-sendi pelayanan sangat diharapakan masyarakat sehingga

aparatur pelayanan bisa konsisten dalam menerapkan aturan hukum pelayanan tanpa ada kendala

apapun. Apalagi yang berkaitan dengan pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga apa

yang diharapkan oleh masyarakat dapat terwujud dengan baik dan maksimal”. Memang kadang-

kadang yang membuat kesalahan bukan dari masyarakat akan tetapi dari pemberi pelayanan

(wawancara tanggal 5 Juni 2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pelayanan

aparatur kecamatan Tibawa belum memberikan suatu pelayanan yang maksimal dalam hal ini

suatu kenyamanan bagi masyarakat dalam pelayanan KTP. Pelayanan aparatur kecamatan

Tibawa dalam pelayanan KTP harus dijalankan sesuai dengan yang diembannya.Oleh karena itu,

masyarakat Tibawa sangat mengharapakan suatu kenyamanan dalam pelayanan KTP sehingga

apa yang masyarakat inginkan dapat tercapai dengan baik.

4.3.2 Faktor-Faktor yang menghambat dalam Pelayanan KTP Di Kecamatan Tibawa

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Ada beberapa faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pelayanan KTP di Kantor

Kecamatan Tibawa, yaitu:

a. Efisiensi dalam Pelayanan KTP yang lambat

Pelayanan yang diberikan oleh aparatur kecamatan Tibawa belum maksimal dan adanya

pembatasan pelayanan hanya orang-orang tertentu saja yang cepat dilayani. Pelayanan ini sangat

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan yang diberikan.

Bahkan aparat/pegawai kecamatan Tibawa selaku pihak pelayanan KTP yang utama belum

menajalankan tugasnya dengan baik. Dimana sering terjadi kesalahan yang fatal dan dapat

merugikan masyarakat setempat. Aparatur kecamatan Tibawa harus menjalankan sesuai dengan

aturan atau prosedur yang berlaku sehingga masyarakat merasa terlayani dengan baik dalam

pengurusan KTP tersebut. Sebagaimana menurut Moenir (2000:26-27) berpendapat bahwa

pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha

memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Hal ini di ungkapkan oleh Agustin Badu salah satu warga Kecamatan Tibawa

menyatakan bahwa "merasa kecewa dengan layanan kantor pemerintah yang tak jelas.

Pemerintah Kecamatan berjanji tanggal sekian KTP atau KK sudah jadi. Namun pada waktu

yang dijanjikan KTP belum jadi. Mengulur waktunya bisa lama sekali," (wawancara, 13 Juni

2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Pemberian

pelayananan KTP oleh aparatur kecamatan Tibawa kepada masyarakat belum dilaksanakan

dengan baik hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mengeluh mengenai menunda-

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

nunda waktu proses pengerjaan KTP. Padahal kita ketahui bersama bahwa pemeberian pelayanan

tersebut merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara, agar terciptanya suatu keseragaman

pola dan langkah pelayanan umum oleh aparatur pemerintah perlu adanya suatu landasan yang

bersifat umum dalam bentuk pedoman tata laksana pelayanan umum, sehingga pelayanan umum

yang diberikan oleh instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah secara terbuka dan

transparan.

b. Ekonomis dalam Pelayanan

Pemerintah harus memperhatikan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan yang

diberikan oleh masyarakat dan ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan nilai barang dan

atau jasa pelayanan masyarakat kecamatan Tibawa dilakukan dengan kewajaran. Akan tetapi

kondisi dan kemampuan masyarakat kecamatan Tibawa untuk membayar sesuai dengan

Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku belum diterapkan secara merata oleh

pihak pemberi pelayanan. Bahkan ada beberapa pihak tertentu yang menggunakan “kesempatan

dalam kesempitan” untuk mendapatkan keuntungan lebih dari yang telah ditentukan.

Sementara itu suatu pelayanan yang komprehensif yang diberikan oleh aparatur

pemeintah dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur dari pelayanan tersebut yaitu

pada saat terjadinya suatu interaksi antar aparat pemerintah sebagai pemberi layanan kepada

masyarakat sebagai konsumen dari pelayanan yang diberikan (Assauri,1999:178). Pendapat

tersebut mengamanahkan bahwa dalam melakukan suatu kinerja dalam pelayanan kepada

masyarakat pemerintah harus memperhatikan posedur yang berlaku. Akan tetapi teori tersebut

banyak tidak mampu untuk menjalankan dengan baik bahkan bertentangan dengan keinginan

masyarakat.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan tersebut, penulis dapat mengambil suatu

kesimpulan bahwa banyak masyarakat yang mengeluh dengan pelayanan yang diberikan oleh

aparatur kecamatan Tibawa. Misalnya Masyarakat Tibawa sering mendapatkan biaya

administrasi yang berbeda-beda dan pengurusan KTP tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Bahkan aparatur dalam menjalankan tuugas dan fungsinya sering mendapat protes dari

masyarakat dan mengadukan kepada pimpinan dalam hal ini Camat. Disini terlihat jelas bahwa

aparatur tersebut belum menjalankan tugas yang diberikan oleh Negara.

c. Sarana dan Prasarana

Dengan semakin berkembangnya zaman, pelayanan kepada masyarakat akan semakin

meningkat seiring dengan banyaknya pelayanan yang harus dikrjakan. Kenyataan yang ada di

Kecamatan Tibawa mengenai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelanayanan KTP

tersebut nampaknya masih minim salah satunya mengenai kamera dan komputer. Oleh karena itu

sangat diperlukan adanya Penambahan Sarana dan Prasarana Kerja untuk mendukung segala

pelayanan di masyarakat kecamatan Tibawa yang tujuannya untuk memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor : 63/Kep/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik khususnya pada prinsip Pelayanan Publik Poin 7 masalah Kelengkapan Sarana

dan Prasarana yang isinya sebagai berikut :“Tersedianya sarana dan prasarana kerja dan

pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan

informatika”.

Inventaris sarana dan prasarana Kantor Kecamatan Tibawa diperoleh belum terpenuhi

bahkan keadaan sarana prasarana Kantor Kecamatan Tibawa sampai pada pelaksanaan penelitian

masih sangat terbatas.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Aminah Banggai selaku Kasie Trantib di

Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa seharusnya pada era ini kepuasan pelanggan/pengguna

jasa harus dikedepankan karena pada hakikatnya merekalah (warga) yang menggaji pegawai

kecamatan atau para pegawai kecamatan itu kan bawahan Bupati yang pada waktu yang lalu

dipilih langsung oleh warga masyarakat, seharusnya lebih di utamakan. Masalah yang kecil

seperti kamera sebagai fasilitas dalam pelayanan KTP kadang dipinjamkan dari tangan ketangan

dan kamera tersebut sering rusak. Memang kesalahan bukan pada petugas tapi pada fasilitas yang

ada namun sesungguhnya aparat kecamatan bisa menyiasati ruangan yang ada demi kenyamanan

pengguna jasa dan juga pemerintah kota bisa menganggarkan fasilitas. Oleh karena itu, aparatur

kecamatan Tibawa harus jelih dalam melihat permasalahan tersebut karena maslah kecil akan

b e r d a m a p a k d a l a m p r o s e s p e l a ya n a n ( w a w a n c a r a t a n g g a l 6 J u n i 2 0 1 2 ) .

Sesuai dengan wawancara yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa

pemerintah Kecamatan Tibawa sebaiknya segera melakukan evaluasi untuk kenyamanan

masyarakat dalam proses pelayanan KTP di Kantor Kecamatan baik dari segi sarana prasarana

dan efisiensi pelayanan. Sehingga, dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai niscaya

pelayanan yang kita harapkan bersama akan bisa mencapai sasaran.

d.Sumber Daya Manusia Aparatur

Dalam menghadapi Era Globalitas, aparatur dituntut mempunyai kemampuan dan

kepekaan terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di wilayahnya. Derasnya arus informasi

membuat batas negara satu dengan yang lain seakan tak ada lagi. Hal ini berakibat pergeseran

pola fikir masyarakat yang tadinya tak banyak menuntut berubah menjadi banyak tuntutan yang

memang menjadi haknya. Untuk bisa memberikan pelayanan yang baik dan tanggap terhadap

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat, tidak ada jalan lain kecuali dengan

peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebagaimana yang tercantum pada manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan

Sumber Daya Manusia menurut Schuler (dalam Notoatmodjo, 2003:89) bahwa untuk

meningkatkan produktivitas, dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga

memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan

pekerjaan mereka. Dengan demikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan

produktivitas kerjanya.

Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan SDM Aparatur yaitu dengan

jalan pendidikan formal dan non formal. Untuk pendidikan formal ini nampaknya masih cukup

sulit diterapkan karena keterbatasan dana dan kesempatan yang ada. Yang paling memungkinkan

adalah pendidikan non formal yaitu melalui diklat-diklat baik diklat struk tural maupun diklat

teknis.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Drs. Ismet Tuhala selaku Camat Tibawa

mengatakan bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan

komunikasi merupakan suatu yang urgen dan memaksa aparatur pemerintahan di Kecamatan

Tibawa untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Diketahui bahwa aparatur

pemerintahan di Kecamatan Tibawa masih berpendidikan rendah maka pihak pimpinan

mengupayakan aparatnya untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan

administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan lainnya baik secara

regional maupun nasional. Disamping itu, pendidikan dan pelatihan ini bertujuan memberikan

kedudukan organisasi dalam peran instansi masing-masing dalam pemerintahan desa serta

mampu melaksankan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara efektif dan efisien serta penuh

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

tanggung jawab. Aparatur kecamatan Tibawa dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai

fasilitator sekaligus pelaksana dan penanggung jawab pembangunan harus memiliki

keterampilan, khususnya keterampilan teknik yaitu pengetahuan teknik dan peralatan dalam

melaksanakan dan masih memerlukan keterampilan yang lain agar harapan hendak dicapai dapat

terpenuhi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelayanan KTP di kecamatan

Tibawa maka diperlukan aparatur pemerintah kecamatan yang memiliki keamuan dan loyalitas

serta memiliki pendidikan yang tinggi dalam bekerja (Wawancara,tanggal 7 Juni 2012).

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terutama dalam aparatur

Pemerintah Desa karena manusia yang merencanakan, melaksanakan dan melakukan

pengawasan. Oleh karena itu, berhasil tidaknya suatu pelaksanaan otonomi daerah sangat

tergantung pada manusia sebagai pelaksana pemerintahan desa tersebut. Dalam hal ini aparatur

pemerintahan desa sangat dituntut agar lebih mengembangkan sumber dayanya yang benar-benar

mampu dan handal sesuai dengan bidang yang dikerjakan atau menjadi tanggung jawabnya.

Sisi Peningkatan Disiplin Aparatur juga diperlukan, dimana hal ini Sudah bukan menjadi

rahasia umum lagi kalau disiplin di kalangan aparatur sangat rendah. Hal ini seakan sudah

membudaya dan kita dapat dengan mudah menemukan oknum-oknum yang tidak disiplin

tersebut

Hal ini seperti hasil wawancara dengan bapak Sofya H. Eksan, A.Ma Selaku Kasi Pel.

Umum di kantor Kecamatan Tibawa mengatakan Jam Kantor dimulai Pukul 08.00 sampai Pukul

16.00, tetapi kadang kala Pukul 08.00 staf kantor belum pada datang karena mereka pada

umumnya masih mengurus kegiatan lain. Jadi aktivitas kantor dimulai sekitar Pukul 10.00. kami

biasa melayani masyarakat jika semua staf sudah berada di tempat. Masyarakat yang datang

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

dipersilahkan menunggu sampai staf Kantor Kecamatan datang untuk melayani mereka

(wawancara tanggal 8 Juni 2012).

Dapat disimpulkan bahwa jika hal tersebut diatas terus berlanjut, sampai kapanpun

pelayanan akan terhambat dan masyarakatpun akan merasa malas untuk melakukan pengurusan

baik itu KTP, KK ataupun lain sebagainya yang merupakan hak masyarakat untuk memperoleh

kepastian hukum dari daerah dimana mereka tinggal. Agar imej negatif tersebut tidak semakin

parah, perlu adanya upaya pembinaan bersifat konsisten berkesinambungan, dan adanya

suritauladan dari atasan secara berjenjang, sehingga akan didapat hasil yang maksimal.

e. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertangggung jawaban atau

menjawab/menerangkan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada

pihak yang memiliki hak atau berwenang untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Akan tetapi sesuai dengan hasil pengamatan dilapangan pada kantor kecamatan Tibawa kenerja

aparatur kecamatan Tibawa belum dilakukan secara penuh beradasarkan prosedur yang berlaku,

sehingga perencanaan yang dianggap berhasil dan gagal dilaporkan agar dievaluasi dan ditindak

lanjuti. Sebagaiman menurut Mangkunegara (2000 : 67) , kinerja adalah sepadan dengan

prestasi kerja actual performance, yang merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab

yang diberikan kepadanya.

Sesuai hasil wawancara dengan Tutur Jonli Ante salah satu tokoh masyarakat di

Kecamatan Tibawa menyatakan bahwa Kelalaian pelaksana pelayanan dalam mengontrol blanko

masih belum mencukupi atau sudah kekurangan tidak diperhatikan agar pelayanan berjalan

sesuai dengan prosedur dan masyarakat tidak perlu menunggu sampai 1 bulan hanya untuk

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

mengurus KTP. Disamping bukan hanya blanko yang menjadi masalah pelayanan umum di

Kecamatan Tibawa tetapi melainkan adanya “Pungli” (pungutan Liar) yang dilakukan oleh

beberapa pelaksana pelayanan tanpa memperhatikan prosedur yang secara nyata berada di depan

mata mereka. Tetapi, bagi masyarakat yang ingin urusannya cepat selesai kadangkala juga

menawarkan kepada pelaksana pelayanan umum agar dipercepat bagaimanapun caranya.

(wawancara,tanggal 8 Juni 2012).

Dapat disimpulkan bahwa hal yang demikian inilah yang menyebabkan kesenjangan

antara yang mempunyai uang banyak dan bagi masyarakat yang kehidupannya pas-pasan.

Dengan jumlah Staf yang ada di Kantor Kecamatan Tibawa, merupakan jumlah sangat memadai

untuk proses pelayanan yang sangat mudah tetapi kenyataannya tidak demikian. Sebagian besar

pegawai yang bertugas lebih banyak menggunakan waktunya untuk bercerita dengan sesama

atau mereka cepat pulang dengan alasan ada urusan keluarga. Dengan beberapa permasalahan di

atas diharapkan pihak atau pimpinan yang berkaitan melakukan evaluasi terhadap para pegawai

serta sarana dan prasarana Kantor yang telah ada, agar ke depannya pelayanan berjalan sesuai

dengan harapan masyarakat.

4.3.3 Upaya-upaya yang dilakukan oleh Aparatur Kecamatan Tibawa

dalam meningkatkan pelayanan KTP di Kecamatan Tibawa

a. Melakukan suatu Keterbukaan dalam Pelayanan KTP

Keterbukaan dalam pelayanan KTP sangat berpengaruh, dimana setiap pelayanan yang

akan diberikan pihak Kantor kecamatan Tibawa wajib di informasikan dan di sosialisasikan agar

masyarakat setempat dapat mengetahui prosedur dan tata cara dalam proses pelayanan KTP.

Oleh karena itu, peran kinerja camat Tibawa dalam pelayanan KTP hal ini sangatlah penting

untuk dilaksankan yang bersifat terbuka dan transparan kepada masyarakat.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

Pemberian pelayanan publik khusunya peningkatan pelayanan KTP salah satunya diukur

melalui keterbukaan informasi dan seberapa jauh interaksi komunikasi yang terjalin antara

birokrasi sebagai pemberi layanan dengan masyarakat pengguna jasa. Hal diatas memperlihatkan

bahwa masyarakat Tibawa sebagai pengguna jasa seringkali belum mempunyai akses terhadap

informasi pelayanan yang dibutuhkan, demikian pula kecenderungan aparat birokrasi justru

terkesan menyembunyikan informasi kepada masyarakat. Dalam iklim komunikasi pelayanan

yng tertutup seperti ini, sangat sulit untuk dapat mewujudkan responsivitas aparat birokrasi

dalam penyelenggaraan pelayanan kepada publik.

b. Pemerataan dalam Pelayanan KTP yang bersifat Keadilan

Pelayanan KTP yang diberikan kepada masyarakat Tibawa yang diterima belum

mengutamakan kepuasan dalam pelayanan. Namun kadangkala terjadi perselisihan antara

masyarakat dan aparat pemberi pelayanan, hal ini sering terjadi karena kurangnya komunikasi

antara penerima dan pemberi pelayanan secara berkesinambungan dan merata kepada

masyarakat. Menurut Sutopo (2002 : 16 ) dalam hal pelayanan pada masa yang akan datang

hendaknya Makin lama makin baik (better) Makin lama makin baik artinya dalam memberikan

pelayanan pada pengguna jasa harus memperhatikan mutu pelayanan tersebut. Dengan

mengusahakan peningkatan mutu pelayanan yang ada akan membuat pengguna jasa akan merasa

terlayani dengan baik.

Hasil wawancara dengan Bapak Ari Panai selaku Kasie Pelayanan Umum mengutarakan

bahwa “Rasa Ketidakadilan kepada masyarakat dalam pelayanan sering terjadi disebabkan

karena tidak adanya ikatan emosional antara aparat/petugas pelayanan dengan masyarakat bahwa

pelayanan adalah untuk kepentingan bersama, masih ada anggapan bahwa masyarakat yang

butuh, sehingga masih dijumpai cara-cara mempersulit masyarakat sehingga sering kali

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

masyarakat dibuat bingung karena tidak jelasnya prosedur pelayanan, terutama masyarakat

perdesaan yang belum mengetahui prosedur pengurusannya. Jadi masyarakat beranggapan

mereka dipersulit padahal itu sudah seperti yan ditentukan oleh aturan”(wawancara tanggal 12

Juni 2012)

c. Melaksanakan Ketepatan Waktu dalam Pelayanan KTP

Pemberian pelayanan di Kantor kecamatan Tibawa harus lebih efektif dan efisien

sehingga masyarakat memperoleh pelayanan KTP yang maksimal dan memuaskan. Namun,

pelayanan KTP di kecamatan Tibawa justru mengulur-ulur waktu pelayanan. Banyak

aparat/pejabat pemberi pelayanan KTP melakukan pelayanan sesuka hati mereka. Hal ini

menyebabkan proses pelayanan berjalan lambat di kecamatan Tibawa saharusnya dilaksanakan

sesuai dengan prosedur dan tepat waktu. Hal yang senada menurut Irawan (2000:588)

menyatakan bahwa: “ Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang konkrit, dapat diamati, dan

dapat diukur”. Sehingga kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam

pelaksanaan tugas yang berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Sapril Badu salah satu tokoh masyarakat

di Kecamatan Tibawa mengatakan bahwa “Pelayanan di Kantor Kecamatan berjalan lama dan

berbelit-belit disebabkan karena tidak jelas dan tegasnya pembagian wewenang, konsistensi

pembagian kerja, serta sikap pimpinan kantor yang sewenang-wenang memberikan tugas kepada

aparat bawahan tanpa memperhitungkan aspek sifat pekerjaan, urgensi pekerjaan, dan dampak

pemberian tugas terhadap kualitas pemberian pelayanan kepada masyarakat”(wawancara tanggal

13 Juni 2012).

Padahal Dalam proses pengurusan KTP atau lain sebagainya semua persyaratan telah

dipenuhi untuk kelancaran administrasi dan kelengkapan data untuk kantor Kecamatan Tibawa

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

tetapi tetap saja proses pelayanan berlangsung lama dan kadangkala memerlukan waktu yang

sangat lama.

Dari keterangan diatas, dapat diakatakan bahwa proses pelayanan di kantor Kecamatan

Tibawa sampai saat ini belum maksimal dan belum memenuhi standar pelayanan umum yang

ada. Hal ini dimulai dengan proses kesederhanaan dalam pelayanan yang bisa dikatakan sangat

bertolak belakang dengan prosedur pelayanan yang ada. Oleh karena itu, pihak pemerintah

Kecamatan Tibawa sebaiknya lebih banyak melakukan evaluasi terhadap kinerja dan

akuntabilitas aparat pelaksana pelayanan umum di Kantor Kecamatan Tibawa agar pelayanan

umum yang mengutamakan kepuasan masyarakat dapat terlaksana.

d. Mengikut Sertakan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur

Program pendidikan adalah suatu proses yang di desain untuk memelihara ataupun

meningkatkan kinerja aparatur pemerintah desa. Program pengembangan adalah suatu proses

yang didesain untuk mengembangkan kecakapan yang diperlukan bagi aktivitas kerja dimasa

datang.

Menurut Robbins (1996 : 218) tingkat kinerja pegawai sangat tergantung kedua faktor

yaitu kemampuan pegawai itu sendiri, seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman,

dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi

pula. Faktor lain adalah motivasi kerja pegawai yaitu dorongan dari dalam pegawai untuk

melakukan suatu pekerjaan. Dengan motivasi kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja tinggi

dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua faktor yaitu motivasi dan kemampuan

mempunyai hubungan yang positif.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Drs. Ismet Tuhala Selaku camat Tibawa

mengatakan bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

komunikasi memaksa organisasi dalam hal ini aparatur pemerintah Camat Tibawa untuk

mengikuti perkembangan tersebut. Seperti diketahui data yang diperoleh bahwa aparat

kecamatan masih berpendidikan rendah dalam hal ini sebagian stafnya maka pihak pimpinan

Camat mengupayakan aparatnya untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan

administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan lainnya baik secara

regional maupun nasional. Disamping itu, pendidikan dan pelatihan ini bertujuan memberikan

kedudukan organisasi dalam peran instansi masing-masing dalam pemerintahan desa serta

mampu melaksankan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara efektif dan efisien serta untuk

meningkatkan pengetahuan aparat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam bidang

tertentu. Aparat kecamatan Tibawa dalam menjalankan fungsinya utamanya sebagai fasilitator

sekaligus pelaksana dan penanggung jawab pembangunan harus memilki keterampilan,

khususnya keterampilan teknik yaitu pengetahuan teknik dan peralatan dalam melaksanakan dan

masih memerlukan keterampilan yang lain agar harapan hendak dicapai dapat terpenuhi. Hal

tersebut untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah yang efisien dan efektif

di kantor kecamatan Tibawa maka diperlukan aparatur pemerintah desa yang memiliki

kapabilitas dan integritas serta memiliki pendidikan yang tinggi (Wawancara 15 Juni 2012).

Dari hasil wawancara di atas penulis dapat disimpulkan bahwa Aparat pemerintah

Kecamatan Tibawa diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan baik yang

bersifat teknis maupun Non Teknis dengan harapan, terciptanya tenaga kerja yang terampil dan

selanjutnya akan menciptakan kepuasan pelayanan bagi masyarakat. Selain itu, camat sebagai

pimpinan pemerintahan tertinggi di Kantor Kecamatan Tibawa lebih tegas dalam memberikan

sanksi kepada oknum aparat yang melanggar paraturan tanpa melupakan memberikan

penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. Dan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA

pelayanan, Camat harus senantiasa meminta laporan-laporan yang jelas mengenai tugas yang di

bebankan kepada aparat Kantor Kecamatan Tibawa agar timbul rasa tanggung jawab pegawai

atas tugas-tugas yang telah diberikan.

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/3136/5/2013-1-87205-221407002-bab4-01082013114645.pdfWAJIB KTP KECAMATAN TIBAWA 2011-2013 TABEL 4.0 . NO NAMA