bab ii kajian pustaka dan kerangka pikir a. tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya...

22
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Beberapa studi terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebagai berikut: Penelitian karya Arif Sunarya yang berjudul Proses Morfofonemik dalam Surat Kabar Harian Metro Banjar (2010). Penelitian ini menghasil beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut: (1) peristiwa morfofonemik pada dasarnya adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi karena proses afiksasi karena pertemuan antara morfem dasar dengan afiks, (2) morfofonemik terdapat pada setiap bahasa yang mengalami proses morfologi, (3) morfofonemik adalah peristiwa fonologis yang terjadi pada proses morfologis sehingga dibahas pada bidang morfologi, (4) analisis terhadap peristiwa morfofonemik perlu dilakukan agar dapat diketahui kaidah pembentukan kata yang benar dalam pemakaian bahasa serta dalam upaya memperkaya kasanah bahasa Indonesia. Dalam penelitian tersebut, objek yang digunakan adalah surat kabar harian Metro Banjar, tetapi dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah majalah Gadis. Penelitian karya Desi Fatmawati yang berjudul Analisis Morfofonemik Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata (2014), juga meneliti tentang morfofonemik. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang karya Desi Fatmawati tersebut adalah objek penelitiannya. Desi Fatmwati menggunakan novel jawa sebagai objek kajiannya, jadi

Upload: dinhdieu

Post on 26-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Beberapa studi terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebagai berikut:

Penelitian karya Arif Sunarya yang berjudul Proses Morfofonemik dalam

Surat Kabar Harian Metro Banjar (2010). Penelitian ini menghasil beberapa

simpulan, yaitu sebagai berikut: (1) peristiwa morfofonemik pada dasarnya

adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang

terjadi karena proses afiksasi karena pertemuan antara morfem dasar dengan

afiks, (2) morfofonemik terdapat pada setiap bahasa yang mengalami proses

morfologi, (3) morfofonemik adalah peristiwa fonologis yang terjadi pada

proses morfologis sehingga dibahas pada bidang morfologi, (4) analisis

terhadap peristiwa morfofonemik perlu dilakukan agar dapat diketahui kaidah

pembentukan kata yang benar dalam pemakaian bahasa serta dalam upaya

memperkaya kasanah bahasa Indonesia. Dalam penelitian tersebut, objek

yang digunakan adalah surat kabar harian Metro Banjar, tetapi dalam

penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah majalah Gadis.

Penelitian karya Desi Fatmawati yang berjudul Analisis Morfofonemik

Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata (2014), juga

meneliti tentang morfofonemik. Yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian yang karya Desi Fatmawati tersebut adalah objek penelitiannya.

Desi Fatmwati menggunakan novel jawa sebagai objek kajiannya, jadi

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

11

tinjauan yang digunakan oleh Desi Fatmwati adalah suatu tinjauan morfologi

bahasa Jawa. Berbeda dengan penelitian ini yang menggunakan tinjauan

morfologi bahasa Indonesia dan menggunakan objek penelitian rubrik

“Percikan” majalah Gadis.

Penelitian karya Wulandari Nur Fajriyah yang berjudul Proses

Morfofonemik Prefiks me-, ber-, ter-, dan di- dengan Istilah Teknologi

Informasi dalam Tujuh buku Teknologi Informasi, juga membahas tentang

morfofonemik. Penelitian tersebut terfokus pada proses morfofonemik prefiks

me-, ber-, per-, ter-, dan di- dengan istilah TI sehingga terjadilah satuan yang

berstatus kata. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses

morfofonemik prefiks me-, ber-, ter-, dan di- dalam tujuh buku TI. Hasil

penelitian yang dihasilkan adalah ditemukannya empat jenis perubahan

proses morfofonemi, yaitu: pengekalan fonem, perubahan fonem,

penambahan fonem, dan penghilangan fonem. Penggunaan prefiks dalam

proses morfofonemik dalam istilah TI yang produktif adalah prefiks me-,

ditemukan sebanyak 60 penggunaan prefiks me-. Prefiks di- yang merupakan

bentuk pasif, prefiks ini menempati urutan kedua setelah prefiks me-,

ditemukan sebanyak 55 penggunaan prefiks di-. Setelah itu, penggunaan

prefiks ter- ditemukan sebanyak 14 dan yang terakhir adalah prefiks ber-

ditemukan penggunaan prefiks ber- sebanyak 11.

Tesis milik Teguh Sarosa dari S2 Linguistik Universitas Gadjah Mada

2005 berjudul Proses Morfofonemik Afiksasi dalam Bahasa Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses

morfofonemik yang terjadi pada proses afiksasi dalam bahasa Indonesia.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

12

Yang dimaksud dengan proses morfofonemik adalah proses perubahan fonem

yang terjadi dari proses afiksasi. Perubahan tersebut mencakuup perubahan

bunyi yang berupa fonem. Penyediaan data dilakukan peneliti adalah dengan

observasi, wawancara, dan intuisi. Data diperoleh dari intuisi peneliti yang

merupakan seorang penutur asli bahasa Indonesia. Analisis data yang

dilakukan peneliti didasarkan pada empat dasar proses morfofonemik yaitu

proses perubahan fonem, proses penambahan fonem, proses penghilangan

fonem, dan proses pergeseran posisi fonem. Proses analisis dibatasi hanya

dengan setiap bentuk afiksasi. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan

variasi proses morfofonemik yang mungkin terjadi. Afiks yang digunakan

dalam proses afiksasi yaitu {meN-}, {meN-i}, {meN-kan}, {peN- }, {peN-

an}, {ber-}, {ber-an}, {ber-kan}, {per-}, {per-an}, {-an}, {ke-an}, {-i}, {-

wan}, {ter-}, {di-}.

Sebuah tesis karya Asih Anggarani dari S2 Linguistik Universitas

Sebelas Maret 2015, berjudul Morfofonemik dalam Afiksasi Bahasa Melayu

Dialek Betawi. Tesis tersebut membahas morfofonemik afiksasi dialek

Betawi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan bentuk kata berafiks bahasa Melayu dialek Betawi serta untuk

mengklasifikasikan proses morfofonemik yang ditemukan dalam afiksasi

bahasa Melayu dialek Betawi.

Perbedaan yang terdapat dari penelitian ini dengan penelitian yang lain

adalah perbedaan objek penelitian, belum ada yang menggunakan majalah

remaja sebagai objek penelitiannya. Di dalam majalah tersebut terdapat

bentuk-bentuk kata gaul remaja yang dapat diteliti untuk diketahui kaidahnya.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

13

2. Landasan Teori

a. Morfologi

Menurut Kridalakasana, morfologi adalah bidang linguistik yang

memperlajari morfem dan kombinasi-kombinasinya. Morfologi juga

dikatakan “sebagai bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan

bagian-bagian kata, yakni morfem” (Kridalaksana, 2008:159). Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat, morfologi adalah cabang

linguistik tentang morfem dan kombinasinya. Morfologi juga dapat

dikatakan sebagai ilmu bentuk kata.

Menurut Ramlan, “morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa atau

linguistik. Ilmu bahasa secara singkat dapat dijelaskan sebagai ilmu yang

mempelajari seluk-beluk bahasa secara ilmiah, atau secara scientific.

Morfologi memperlajari seluk-beluk struktur kata” (Ramlan, M, 1985:

ix). Morfologi, di samping bidangnya yang utama menyelidiki seluk-

beluk bentuk kata, juga menyelidiki kemungkinan adanya perubahan-

perubahan golongan dan arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan

bentuk kata.

Contohnya seperti kata berjalan. Kata tersebut memiliki dua morfem,

yaitu morfem ber- sebagai afiks dan morfem jalan sebagai morfem

dasarnya. Begitupula kata mendoakan. Kata tersebut memiliki tiga

morfem, yaitu morfem me(N)- dan –kan sebagai afiks dan morfem doa

sebagai morfem dasarnya. Adanya perubahan dalam setiap kata tersebut

menyebabkan adanya perubahan makna.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

14

Ramlan mengemukakan pendapatnya tentang pengertian morfologi

sebagai berikut:

Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau

yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-

perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan

kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk

bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik

fungsi gramatik maupun fungsi semantik (Ramlan, M, 1985:18-19).

b. Proses Morfologis

Proses morfologis adalah sebuah proses pembentukan kata dari bentuk

dasarnya (Ramlan, M, 1985:46). Dengan kata lain, proses morfologis itu

proses berubahnya bentuk dasar suatu kata. Proses berubahnya bisa

dengan pembubuhan afiks, proses pengulangan dan proses pemajemukan.

Seperti contohnya, kata terjatuh dibentuk dari kata jatuh. Kata

bersayap dibentuk dari kata sayap. Kata melamar dibentuk dari kata

lamar. Kata perokok dibentuk dari kata rokok. Pada kata terjauh, terdapat

bubuhan ter-. Pada kata berdansa, terdapat bubuhan ber-. Pada kata

peramal, terdapat bubuhan per-. Pada kata dirindukan, terdapat bubuhan

di- dan –kan.

Menurut Kridalaksana (1996:12), peristiwa morfologis atau yang

biasa disebut dengan proses morfologis itu terdiri dari input, yaitu

leksem, dan salah satu proses seperti, derivasi zero, afiksasi, reduplikasi,

abreviasi (pemendekan), komposisi (perpaduan), derivasi balik,

metanalisis, dan output yang berupa kata.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

15

c. Jenis Proses Morfologis

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat

tiga proses morfologis. Ramlan mengatakan bahwa proses tersebut terdiri

dari proses pembubuhan afiks, proses pengulangan, serta proses

pemajemukan (1985:47). Berikut adalah penjelasan tentang jenis proses

morfologis tersebut (Ramlan, 1985:49-74):

1) Proses Pembubuhan Afiks

Proses ini merupakan pembubuhan afiks pada suatu satuan.

Satuan itu dapat berupa satuan tunggal ataupun satuan kompleks.

Satuan tersebut digunakan untuk membentuk kata.

Contoh: ber- + jalan → berjalan

ber- + susah payah → bersusah payah

di- + taman → di taman

ter- + dalam → terdalam

ke- -an + jauh → kejauhan

-an + makan → makanan

Leksem

derivasi zero,

afiksasi,

reduplikasi,

abreviasi,

komposisi,

derivasi balik,

metanalisis

Kata

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

16

2) Proses Pengulangan

Proses pengulangan biasa disebut dengan reduplikasi. Reduplikasi

adalah pengulangan satuan gramatik. Pengulangan itu dapat

terjadi seluruhnya atau hanya sebagian, baik dengan atau tanpa

variasi fonem.

Contoh: pelari → pelari-pelari

berlari → berlari-lari

kebaikan → kebaikan-kebaikan

rintangan → rintangan-rintangan

perenang → perenang-perenang

3) Proses Pemajemukan

Dalam bahasa Indonesia, sering didapati gabungan dari dua kata

yang mengakibatkan timbulnya suatu kata baru. Kata tersebut

biasa disebut kata majemuk.

Contoh: sayur mayur

jual beli

simpan pinjam

rumah sakit

keras hati

d. Morfofonemik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Alwi,dkk,

2008:930), “morfofonemik adalah telaah tentang perubahan-perubahan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

17

fonem yang terjadi sebagai akibat pertemuan (hubungan) morfem dengan

morfem lain”. Menurut Samsuri (1985:201), morfofonemik merupakan

studi tentang perubahan yang terjadi pada fonem-fonem yang disebabkan

karena hubungan dua morfem atau lebih, serta pemberian tanda-

tandanya.

Menurut Ramlan, morfofonemik mempelajari tentang perubahan-

perubahan fonem yang timbul akibat dari pertemuan morfem satu dengan

morfem lainnya (1985:75). Morfem ber-, misalnya, terdiri dari tiga

fonem, ialah /b/ /ǝ/ /r/. Akibat pertemuan morfem tersebut dengan

morfem ajar, fonem /r/ berubah menjadi /l/, hingga pertemuan morfem

ber- dengan morfem ajar menghasilkan kata belajar.

Morfofonemik ini juga disebut dengan morfofonologi dalam

Pengajaran Morfologi (Tarigan, 1985:26). Morfofonemik dapat diartikan

dengan ilmu yang menelaah morfofonem. Menurut Tarigan (1985:26),

ada tiga hal yang penting mengenai proses morfofonemik, yakni “proses

perubahan fonem, proses penambahan fonem dan proses penanggalan

fonem”. Morfofonemik juga dapat disebut sebagai proses berubahnya

suatu fonem menjadi fonem lain sesuai dengan fonem awal atau fonem

yang mendahuluinya (Alwi, dkk, 2003, 109-110). Kridalaksana

menyebut morfofonemik sebagai subsistem yang menghubungkan

morfologi dan fonologi (1996:183).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa morfofonemik merupakan suatu

perubahan yang terjadi jika morfem dasar bertemu dengan morfem

terikat dalam kata-kata berafiks.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

18

e. Proses Morfofonemik

Kridalaksana menyebutkan bahwa proses morfofonemik adalah

peristiwa fonologis yang terjadi akibat dari pertemuan suatu morfem

dengan morfem lainnya. “Proses morfofonemik dalam Bahasa Indonesia

hanya terjadi dalam pertemuan realisasi morfem dasar (morfem) dengan

realisasi afiks (morfem), baik prefiks, sufiks, infiks, maupun konfiks”

(Kridalaksana, 1996:183).

Menurut Kridalaksana (1996:184), proses morfofonemik pun dibagi

menjadi dua, yaitu proses morfofonemik yang otomatis dan proses

morfofonemik yang tidak otomatis. Proses morfofonemik yang otomatis

itu digolongkan menjadi tujuh proses, yaitu 1) pemunculan fonem, 2)

pengekalan fonem, 3) pemunculan dan pengekalan fonem, 4) pergeseran

fonem, 5) perubahan dan pergeseran fonem, 6) pelesapan fonem, dan 7)

peluluhan fonem. Proses morfofonemik yang tidak otomatis digolongkan

menjadi tiga proses, yaitu 1) penyisipan fonem secara historis, 2)

pemunculan fonem berdasarkan pola bahasa asing, 3) variasi fonem

bahasa sumber.

a) Proses Morfofonemik yang Otomatis

1. Proses Pemunculan Fonem

Proses pemunculan fonem adalah proses yang paling banyak

terjadi. Pemunculan fonem tersebut memiliki tipe yang sama

atau yang biasa disebut dengan homorgan, dengan fonem

awal dalam morfem dasar. Proses pemunculan fonem ini

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

19

mengakibatkan munculnya alomorf-alomorf dari morfem

yang bersangkutan.

Peristiwa 1:

Sebuah afiksasi yang memiliki akhiran /ay/, /i/, atau /e/ pada

morfem dasarnya, maka akan terjadi pemunculan luncuran /y/

tersebut. Proses ini juga terjadi jika morfem dasarnua diikuti

oleh sufiks yang diawali dengan vokal /a/.

Contoh : {kǝ – an} + {tiŋgi} {kǝtiŋgiyan}

{pǝ – an} + {nanti} {pǝnantiyan}

Peristiwa 2:

Sebuah afiksasi yang memiliki akhiran /aw/, /u/ atau /o/ pada

morfem dasarnya atau diikuti oleh sufiks yang awalannya

adalah vokal /a/, maka akan terjadi pemunculan luncuran /w/.

Contoh: {-an} + {sǝrbu} {sǝrbuw

an}

{pǝ-an} + {toko} {pǝrtokow

an}

Peristiwa 3:

Pemunculan /a/ akan terjadi bila morfem dasar ayah

digabungkan dengan sufiks –anda, {ayahanda}.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

20

Peristiwa 4:

Pemunculan /n/ akan terjadi bila morfem dasar diri

digabungkan dengan prefiks se-, {sǝndiri}.

Peristiwa 5:

Pemunculan /m/ akan terjadi bila morfem dasar barang

digabungkan prefiks se-, {sǝmbaraŋ}.

Peristiwa 6:

Pemunculan /ŋ/ akan terjadi bila prefiks {mǝ-}, {pǝ-}, {pǝ-

an} bergabung dengan morfem dasar yang terdiri dari satu

suku kata.

Contoh: {mǝ-} + {cat} {mǝŋǝcat}

{pǝ-an} + {tik} {pǝŋǝtikan}

Peristiwa 7:

Pemunculan /m/ akan terjadi bila prefiks me-, pe-, dan pe-an

bergabung dengan morfem dasar yang diawali dengan /b/, /f/,

dan /p/.

Contoh: {mǝ-} + {bǝli} {mǝmbǝli}

{mǝ-i} + {pǝrbaru} {mǝmpǝrbarui}

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

21

Peristiwa 8:

Pemunculan /n/ akan terjadi jika prefiks {mǝ-} dan

kombinasinya, {pǝ-}, dan {pǝ-an} bergabung dengan morfem

dasar yang diawali oleh konsonan /t/ dan /d/.

Contoh: {pǝ-} + {dǝŋar} {pǝndǝŋar}

{mǝ-} + {dapat} {mǝndapat}

Peristiwa 9:

Pemunculan /n/ akan terjadi jika prefiks {mǝ-}, {pǝ-}, dan

{pǝ-an} digabungkan dengan morfem dasar diawali oleh

konsonan /c/ dan /j/.

Contoh: {mǝ-} + {caci} {mǝncaci}

{pǝ-an} + {cari} {pǝncarian}

Peristiwa 10:

Pemunculan /ŋ/ akan terjadi jika prefiks {mǝ-}, {pǝ-}, dan

{pǝ-an} digabungkan dengan morfem dasar diawali dengan

fonem /g/, /x/, /h/, atau /?/. Pemunculan /ŋ/ juga terjadi pada

gabungan morfem dasar yang diawali oleh konsonan /k/.

Contoh: {mǝ-} + {halaw} {mǝŋhalaw}

{mǝ-} + {ko’ordinir} {mǝŋko’ordinir}

2. Proses Pengekalan Fonem

Proses ini akan terjadi jika pada penggabungan morfem

dasar dengan morfem terikatnya tidak terjadi perubahan apa-

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

22

apa. Morfem dasar dan morfem terikat itu dikekalkan dalam

bentuk baru yang lebih konkret.

Peristiwa 1:

Pengekalan fonem ini terjadi jika prefiks {mǝ-} dan {pǝ-}

digabungkan dengan morfem dasar yang diawali oleh fonem

/y/, /r/, /l/, /w/, atau nasal.

Contoh: {mǝ-kan} + {waris} {mǝwariskan}

{pǝ-} + {ramal} {pǝramal}

Peristiwa 2:

Pengekalan fonem akan terjadi jika morfem dasar yang

berakhir dengan /a/ bergabung dengan konfiks ke-an.

Contoh: {kǝ-an} + {raja} {kǝrajaan}

{kǝ-an} + {lama} {kǝlamaan}

Peristiwa 3:

Pengekalan fonem akan terjadi jika prefiks ber-, per-, atau

ter-, bergabung dengan morfem dasar apapun, kecuali dengan

morfem dasar ajar, anjur atau yang diwakili konsonan /r/

atau yang suku kata pertamanya mengandung /r/.

Contoh: {bǝr-} + {main} {bǝrmain}

{tǝr-} + {sǝlip} {tǝrsǝlip}

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

23

Peristiwa 4:

Pengekalan fonem akan terjadi jika afiks se- bergabung

dengan morfem dasar apapun.

Contoh: {sǝ-} + {hati} {sǝhati}

{sǝ-} + {tiŋkat} {sǝtiŋkat}

Peristiwa 5:

Pengekalan fonem akan terjadi jika afiks –wan, -man, -wati

bergabung denga morfem dasar apapun.

Contoh: {sǝni} + {-man} {sǝniman}

{warta} + {-wan} {wartawan}

3. Proses Pemunculan dan Pengekalan Fonem

Proses pemunculan dan pengekalan fonem adalah proses

pemunculan fonem pertama morfem dasar dan sekaligus

pengekalan fonem pertama dari morfem dasar tersebut.

Proses ini hanya terjadi pada prefiksasi.

Persitiwa 1:

Pemunculan /ŋ/ dan pengekalan /k/.

Contoh: {mǝ-} + {kukur} {mǝŋkukur}

{pǝ-} + {kaji} {pǝŋkaji}

Peristiwa 2:

Pemunculan /ŋ/ dan pengekalan /’/.

Contoh: {mǝ-} + {’ara’} {mǝŋ’araŋ}

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

24

{pǝ-} + {’ukur} {pǝŋ’ukur}

4. Proses Pergeseran Posisi fonem

Proses ini akan terjadi apabila komponen dari morfem dasar

dan bagian dari afiks membentuk satu suku kata.

Peristiwa 1:

Proses pergeseran fonem ini terjadi bila morfem dasar itu

memiliki akhiran sebuah konsonan dan diikuti oleh sufiks

atau bila sufiksnya diawali dengan huruf vokal. Pergeseran

fonem ke belakang ini terjadi jika pelafalannya menggunakan

dialek Jakarta.

Contoh: {baik} + {pǝr-i} {pǝr-ba-i-ki}

{taŋis} + {-i} {ta-ŋi-si}

Peristiwa 2:

Peristiwa pergeseran ke depan. Pergeseran ini terjadi pada

morfem dasar yang diakhiri oleh vokal dan diikuti oleh sufiks

yang awalannya adalah konsonan.

Contoh: {ibu} + -{nda} {i-bun-da}

{cucu} + {-nda} {cu-cun-da}

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

25

Peristiwa 3:

Pemecahan suku kata yang disisipkan dengan el, er, dan em,

sehingga morfem dasar itu terpecah dan membentuk suku

kata yang baru.

Contoh: {gǝmbuŋ} + /-l-} {gǝ-lǝm-buŋ}

{gǝtar} + /-m-} {gǝ-mǝ-tar}

5. Proses Perubahan dan Pergeseran Posisi Fonem

Proses perubahan dan pergeseran posisi fonem ini akan

terjadi bila morfem dasar yang berakhir dengan konsonan

bergabung dengan afiks yang berawalan huruf vokal.

Peristiwa 1:

perubahan fonem /’/ menjadi /k/ jika sufiks {-an} atau

konfiks yang berawalan dengan huruf vokal bergabung

dengan morfem dasar yang berakhir dengan fonem /’/.

Contoh: {mǝ-i} + {nai’} {mǝ-na-i-ki}

{kǝ-an} + {dudu’} {kǝ-du-du-kan}

Peristiwa 2:

Proses perubahan dari fonem /r/ menjadi fonem /l/ jika

morfem dasar ajar bergabung dengan afiks ber-, per-, dan

per-an.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

26

Contoh: {bǝr-} + {’ajar} {bǝ-la-jar}

{pǝr-an} + {’ajar} {pǝ-la-ja-ran}

Peristiwa 3:

Proses perubahan dari fonem /r/ menajdi fonem /l/ jika

morfem dasar anjur dan antar bergabung dengan afiks ter-.

Contoh: {tǝr-} + {’antar} {tǝ-lan-tar}

{tǝr-} + {’anjur} {tǝ-lan-jur}

6. Proses Pelesapan Fonem

Proses pelesepan ini akan terjadi jika morfem dasar

digabungkan dengan morfem terikat (afiks). Pada proses

pelesapan fonem, ada dua peristiwa pelesapan fonem

Peristiwa 1:

Pelesapan fonem /k/ atau /h/ yang terjadi jika sufiks yang

berasal dari konsonan bergabung dengan morfem dasar yang

berawalan dengan konsonan pula.

Contoh: {’anak} + {-nda} {’ananda}

{sǝjarah} + {-wan} {sǝjarawan}

Peristiwa 2:

Peristiwa pelesepan fonem /r/ yang terjadi jika morfem dasar

yang berawalan dengan /r/ atau /ǝr-} bergabung dengan afiks

{bǝr-}, {tǝr-}, {pǝr-}, dan {pǝr-an}.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

27

Contoh: {tǝr-} + {ramai} {tǝramai}

{pǝr-an} + {tǝrnak} {pǝternakan}

7. Proses Peluluhan Fonem

Proses peluluhan fonem akan terjadi jika proses

bergabungnya morfem dasar dengan morfem terikat (afiks)

membentuk sebuah fonem baru. Pada proses peluluhan

fonem ini, terdapat empat peristiwa peluluhan.

Peristiwa 1:

Peluluhan fonem /k/ akan terjadi jika morfem dasarnya

berawalan dengan /k/ dan bergabung dengan {mǝ-}, {mǝ-

kan}, {mǝ-i}, {pǝ-} serta {pǝ-an}.

Contoh: {mǝ-} + {karaŋ/ {mǝŋaraŋ/

{pǝ-} + {karaŋ/ {pǝŋaraŋ/

Peristiwa 2:

Proses peluluhan fonem /p/ akan terjadi jika morfem dasar

yang berawalan dengan /p/ bergabung dengan afiks {mǝ-},

{mǝ-kan}, {mǝ-i}, {pǝ-} dan {pǝ-an}, kecuali pada morfem

dasar yang berprefiks per- atau yang berasal dari bahasa

asing.

Contoh: {mǝ-} + {pilih} {mǝmilih}

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

28

{mǝ-i} + {pǝraŋ/ {mǝmǝraŋi}

Peristiwa 3:

Proses peluluhan fonem /s/ akan terjadi jika morfem dasar

yang berawalan dengan /p/ bergabung dengan afiks {mǝ-},

{mǝ-kan}, {mǝ-i}, {pǝ-} dan {pǝ-an}, kecuali bila fonem /s/

mengawali morfem dasar yang berasal dari bahasa asing.

Contoh: {pǝ-} + {susun} {pǝñusun}

{pǝ-an} + {salur} {pǝñaluran}

Peristiwa 4:

adalah proses peluluhan fonem /t/ akan terjadi jika morfem

dasar yang berawalan dengan /p/ bergabung dengan afiks

{mǝ-}, {mǝ-kan}, {mǝ-i}, {pǝ-} dan {pǝ-an}, kecuali pada

morfem dasar yang berasal dari bahasa asing atau morfem

dasar yang berprefiks ter-.

Contoh: {mǝ-i} + {tǝlusur} {mǝnelusuri}

b) Proses Morfofonemik yang Tidak Otomatis

1. Proses Pemunculan Fonem Secara Historis

Penyisipan ini akan terjadi jika morfem dasar yang berasal

dari bahasa asing diberi afiks yang berasal dari bahasa asing

pula.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

29

Contoh: {standar} + {-isasi} {standardisasi}

{obyek} + {-if} {obyektif}

2. Proses Variasi Fonem Bahasa Sumber

Variasi fonem ini mengikuti pola bahasa sumber dan

memiliki makna yang sama dengan makna pada bahasa

sumber.

Contoh: kritikus kritisi

politikus politisi

3. Proses Pemunculan fonem berdasarkan Pola Bahasa

Asing

Pemunculan fonem terjadi karena mengikuti pola

morfofonemik bahasa asing. Gabungan ini terjadi dari

morfem dasar dalam bahasa Indonesia dengan afiks asing,

baik afiks Arab maupun Inggris.

Contoh: {gǝreja} + {-i} {gǝrejani}

{dunia} + {-i} {duniawi}

B. Kerangka Pikir

Adapun kerangka penelitian proses morfofonemik dalam rubrik “Percikan”

majalah Gadis sebagai berikut.

Sumber datanya adalah rubrik

“Percikan” majalah Gadis

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

30

Dapat dijelaskan dari kerangka pikir di atas bahwa:

1. Sumber data yang diambil dari rubrik Perickan majalah Gadis.

2. Data tersebut berupa kata berafiks dari rubrik “Percikan” majalah Gadis.

3. Setiap kata berafiks yang didapat, dikelompokkan menurut jenis afiksasinya.

4. Kelompok tersebut ada tiga, yaitu kelompok I (munculnya prefiks dari kata

berafiks yang didapat), kelompok II (munculnya konfiks dari kata berafiks

yang didapat), kelompok III (munculnya sufiks dari kata berafiks yang

Datanya adalah kata berafiks dalam

rubrik “Percikan” majalah Gadis

Analisis Data

Teori Morfofonemik (Harimurti Kridalaksana)

Kelompok I

Prefiks

Menentukan kelompok afiksasi data

Kelompok II

Konfiks

Menentukan Kaidah Morfofonemiknya

Kesimpulan

Kelompok IV

Kombinasi

Afiks

Kelompok III

Sufiks

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan … · 2018-11-07 · adalah proses berubahnya sebuah fonem dalam pembentukan kata yang terjadi ... bentuk-bentuk kata gaul remaja

31

didapat), dan kelompok IV (munculnya beberapa kombinasi afiksasi dari kata

berafiks yang didapat).

5. Dari data yang didapat dan sudah dikelompokkan tersebut, peneliti

melakukan analisis data menggunakan teori morfofonemik dari buku berjudul

Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia (Harimurti Kridalaksana).

6. Setelah melakukan analisis data, ditemukan kaidah morfofonemiknya sesuai

dengan hasil analisis pola morfofonemik yang didapat.

7. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari penelitian ini.