penelitian bahasa gaul

27
Penelitian Bahasa Gaul BAB I PENDAHULUANs 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam membentuk masyarakat. Bahasa dalam lingkup masyarakat akan selalu mengalami pergerakan dan perubahan. Bahasa pun akan mengikuti pergerakan dan perubahan budaya dalam sebuah masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, pemakaian bahasa di kalangan remaja juga mengalami perkembangan. Hal ini memicu munculnya bahasa gaul. Memaparkan bahwa bahasa gaul memicu munculnya kecenderungan untuk memakai bahasa prokem atau slang yang memiliki kesan santai dan tidak kaku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosakata, struktur kalimat, dan intonasi. Bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya muncul karena sering digunakannya istilah-istilah baru oleh pengguna bahasa, dapat mempererat pergaulan dan memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa santai dalam

Upload: rhie-demochist

Post on 25-Jul-2015

417 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian Bahasa Gaul

Penelitian Bahasa Gaul

BAB I

PENDAHULUANs

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam membentuk masyarakat. Bahasa

dalam lingkup masyarakat akan selalu mengalami pergerakan dan perubahan. Bahasa pun

akan mengikuti pergerakan dan perubahan budaya dalam sebuah masyarakat. Seiring dengan

perkembangan zaman, pemakaian bahasa di kalangan remaja juga mengalami perkembangan.

Hal ini memicu munculnya bahasa gaul. Memaparkan bahwa bahasa gaul memicu munculnya

kecenderungan untuk memakai bahasa prokem atau slang yang memiliki kesan santai dan

tidak kaku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosakata, struktur kalimat, dan intonasi.

Bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya muncul karena sering digunakannya istilah-

istilah baru oleh pengguna bahasa, dapat mempererat pergaulan dan memperkaya

perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang

digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa

santai dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah rasa keakraban dan keintiman di antara

mereka.

Penggunaan bahasa gaul oleh kalangan remaja memiliki banyak kemenarikan jika

dicermati secara mendalam. Bahasa gaul yang digunakan oleh kalangan tersebut akan

menciptakan suasana khusus dalam proses komunikasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal,

di antaranya adalah:

1. Bahasa gaul muncul dan digunakan oleh masyarakat dan bahasa gaul sifatnya

asing bagi masyarakat lain di luar pemakainya; 

Page 2: Penelitian Bahasa Gaul

2. Bahasa gaul berbeda dengan bahasa sandi yang digunakan oleh suatu

organisasi tertentu; 

3. Bahasa gaul memiliki ciri tersendiri dalam penggunaannya yang berbeda

dengan bahasa masyarakat pada umumnya;

4. Bahasa gaul mempunyai sifat-sifat kerahasiaan tertentu bagi masyarakat di

luar pemakainya; 

5. Bahasa gaul berdampingan dengan bahasa yang telah lazim, dan biasanya

digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

Remaja sering menggunakan bahasa spesifik yang dikenal dengan bahasa gaul di dalam

komunikasinya sehari-hari. Remaja memasuki tahap perkembangan kognitif yang disebut

dengan tahap formal operasional. Piaget menambahkan, bahwa tahapan ini merupakan

tahapan tertinggi dalam perkembangan kognitif manusia. Sejalan dengan perkembangan

kognitifnya, perkembangan bahasa remaja juga mengalami peningkatan pesat. Kosakata

remaja terus mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya referensi bacaan

dengan topik yang lebih kompleks. Remaja mulai peka dengan kata-kata yang memiliki

makna ganda. Mereka mulai menyukai penggunaan majas metafora, ironi, dan bermain

dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat mereka. Terkadang mereka menciptakan

ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Bahasa seperti inilah yang kemudian

banyak dikenal dengan istilah bahasa gaul.

Media cetak maupun media elektronik termasuk sarana dalam memperkenalkan bahasa gaul.

Bahasa gaul dalam pemakaiannya berbentuk macam-macam, di antaranya bahasa gaul yang

digunakan dalam stiker, film, novel, cerpen, tabloid, majalah, radio, internet, dan pada saat

komunikasi Short Messages Service (SMS). Peneliti juga menemukan pemakaian bahasa gaul

yang digunakan dalam wacana cerpen remaja

Gaul bisa dikatakan sebagai salah satu tabloid remaja ternama di ibukota. Ada beberapa

Page 3: Penelitian Bahasa Gaul

rubrik seputar dunia remaja di dalam tabloid ini. Rubrik-rubrik tersebut meliputi: Sampul

Gaul, Mail Box, Surat Seleb, Musik, Cantik, Bintang Gaul, Ada Apa, Cerpen, Hitz, Tips,

Nonton, Cerita Cinta, B’Gaul, Gimana Dong, Mama Gaul, Kata Bintang, dan BOW (Boy of

the week). Cerpen merupakan salah satu rubrik yang banyak menggunakan bahasa gaul.

Sasaran utama tabloid Gaul adalah pembaca remaja, jadi sangat wajar jika di dalam

rubriknya, terdapat banyak variasi bahasa khususnya bahasa gaul.

Pemakaian bahasa gaul dalam cerpen, tampak sekali pada dialog-dialog yang diucapkan para

tokohnya. Dialog yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku. Penulis

menggunakan bahasa Indonesia baku dalam memberikan penjelasan kepada pembaca di

setiap cerpennya. Namun, ketika tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita itu berbicara, penulis

biasanya

menggunakan bahasa gaul dalam setiap tuturannya. Ragam bahasa gaul dalam cerpen

merupakan kreativitas dalam bahasa yang dilatarbelakangi oleh faktor sosial yang terdapat

dalam kehidupan masyarakat pembacanya. Faktor sosial itu berdasarkan pada usia, tingkat

pendidikan, jenis kelamin, profesi, dan sebagainya. Penerapan bahasa gaul dalam cerpen

belum banyak diketahui oleh orang lain di luar pemakainya sebab bahasa gaul

memilikikarakteristik tertentu yang hanya berlaku pada bahasa tersebut dan diketahui oleh

pembacanya.

Ada berbagai pemakaian kata dalam bahasa gaul pada bahasa gaul sehari-hari, misalnya

pemakaian kata boring, garing, bete, lebay, cuek, dan sebagainya. Untuk memperjelas ragam

di atas, maka dapat diperhatikan contoh ragam bahasa gaul di bawah ini:

(1) “Namanya Rendi, memiliki semua yang membuat para cowok ciut” .

(1a) “Namanya Rendi, memiliki semua yang membuat para lelaki tampan”

(2) “Diembat orang lain, mewek loe!”

(2a) “Diambil orang lain, menangis kamu!”

Page 4: Penelitian Bahasa Gaul

(3) “Kalo band Gangway, lo bisa cingcay ama gue...”

(3a) “Kalau band Gangway, kamu bisa bicara sama saya...”

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk memilih judul “Analisis

Penggunaan Bahasa Gaul yang sebenarnya “.

1.2 Pembatasan Masalah

Permasalahan bahasa gaul bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-

istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi

karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi

bahasa sehari-hari.

Untuk memperoleh analisis yang lebih fokus dan spesifik, masalah yang dikaji dalam

penelitian ini dibatasi dalam penggunaan bentuk satuan lingual bahasa gaul dalam padanan

kosakata bahasa gaul dengan bahasa Indonesia dalam wacana cerpen dan proses

pembentukan satuan lingual bahasa gaul dalam wacana cerpen.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk satuan lingual bahasa gaul dalam kata bokap dan bencong

merupakan kata bentukan dari kata bapak dan banci?

2. Bagaimanakah padanan kosakata bahasa gaul dengan bahasa Indonesia bentuk kata enggak

oke, biasa kita sebut cupu?

3. Bagaimanakah proses pembentukan satuan lingual bahasa gaul kamus bahasa Indonesia?

Page 5: Penelitian Bahasa Gaul

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk satuan lingual bahasa gaul yang sebenarnya pada

kamus besar bahasa Indonesia

2. Untuk mendeskripsikan padanan kosakata satuan lingual bahasa gaul dengan kosakata

bahasa Indonesia bahasa gaul yang sebenarnya pada kamus besar bahasa Indonesia

3. Untuk mendeskripsikan proses pembentukan satuan lingual bahasa gaul yang sebenarnya

pada kamus besar bahasa Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian harus dapat memberikan manfaat kepada pembacanya, baik yang bersifat

teoritis maupun praktis, manfaat tersebut antara lain:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di

bidang analisis penggunaan bahasa gaul yang sebenarnya.

2. Manfaat praktis

Melalui pemahaman tentang penggunaan bahasa gaul yang sebenarnya, pembaca diharapkan

dapat mengambil hikmah untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana dalam memperbaiki

fungsi diri.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: Penelitian Bahasa Gaul

2.1 Temuan Data

Seharusnya mereka enggak perlu merasa terganggu mendengar bahasa gaul remaja zaman

sekarang. Toh di saat mereka muda dulu, mereka juga punya bahasa gaulnya sendiri. Iya,

bahasa gaul enggak hanya muncul belakangan ini saja, tapi sudah muncul sejak awal 1970-

an. Waktu itu bahasa khas anak muda itu biasa disebut bahasa prokem atau atau bahasa

okem. Salah satu kosakata bahasa okem yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah

"bokap".

Bahasa okem awalnya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan

kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar

orang-orang di luar komunitas mereka enggak mengerti. Dengan begitu, mereka enggak perlu

lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal negatif yang akan maupun yang telah

mereka lakukan.

Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi mereka itu di berbagai tempat,

lama-lama orang awam pun mengerti yang mereka maksud. Akhirnya mereka yang bukan

preman pun ikut-ikutan menggunakan bahasa ini dalam obrolan sehari-hari sehingga bahasa

okem tidak lagi menjadi bahasa rahasia. Kalau enggak percaya, coba deh tanya bokap atau

nyokap kita, tabu enggak mereka dengan istilah mokal, mokat, atau bokin. Kalau mereka

enggak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan anak gaul.

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan

sendiri bahasa rahasia mereka. Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah

"bencong" untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-

an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem. Pada perkembangannya, konon

para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang

kemudian memperkaya bahasa gaul.

Page 7: Penelitian Bahasa Gaul

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering enggak beraturan alias enggak

ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Misalnya untuk

sebuah lawakan yang enggak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus. Ada juga yang

menyebutnya jasjus. Untuk sesuatu yang enggak oke, biasa kita sebut cupu. Jayus dan cupu

bisa dibilang kosakata baru.

Ini berbeda dengan bahasa okem dan bahasa bencong yang populer di tahun 1970-an.

Misalnya, kata bokap dan bencong merupakan kata bentukan dari kata bapak dan banci.

Contoh-contoh di atas bisa dibilang pembentukan kata yang beraturan. Ada juga bentukan

kata yang enggak beraturan, jadi enggak bisa dibikin rumusnya. Misalnya kata cabut yang

kemudian jadi bacut. Artinya pergi atau berangkat. Bisa juga diartikan lari atau kabur bila

diucapkan dengan intonasi tinggi dan panjang (Cabuuut...!). Susah kan, menghubung-

hubungkan kata pergi, berangkat, lari, atau kabur dengan kata cabut. Contoh lainnya kata

kece untuk cantik. Coba deh dikutak- katik, siapa tahu bisa dibuatkan rumusnya.

Istilah dalam bahasa gaul sekarang ini kayaknya cenderung ke arah yang enggak beraturan itu

atau dengan menyingkat kata

Misalnya kalau kita mendengar ada orang yang bilang "macan tutul di Gedung MPR, pamer

paha di jalan tol" tentu itu bukan menunjukkan arti sebenarnya. Enggak ada macan tutul di

MPR dan enggak ada cewek-cewek pakai rok mini di jalan tol. Tapi maksud dari kalimat

tersebut: "macet total di depan Gedung MPR dan padat merayap tanpa harapan di jalan tol".

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Page 8: Penelitian Bahasa Gaul

Jenis penelitian ini menggunakan metode padan. Karena analisis data yang alat penentunya

berada diluar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau bahasa

yang sedang diteliti.

Tujuan analisis data dengan metode ini adalah untuk menentukan kejadian atau identitas

objek peneliti. Identitas sustu kebahasaan yang dijadikan objek penelitian itu ditentukan

berdasarkan tingginya padan kesepadanan, keselarasan, kesesuain, kecocokan, atau

kesamaannya dengan alat penentu yang bersangkutan yang sekaligus menjadi pembakunya.

3.2 Objek Penelitian

Bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya muncul karena sering digunakannya istilah-

istilah baru oleh pengguna bahasa, dapat mempererat pergaulan dan memperkaya

perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang

digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa

santai dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah rasa keakraban dan keintiman di antara

mereka.

Penggunaan bahasa gaul oleh kalangan remaja memiliki banyak kemenarikan jika dicermati

secara mendalam. Bahasa gaul yang digunakan oleh kalangan tersebut akan menciptakan

suasana khusus dalam proses komunikasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya

adalah:

1. Bahasa gaul muncul dan digunakan oleh masyarakat dan bahasa gaul sifatnya asing bagi

masyarakat lain di luar pemakainya;

2. Bahasa gaul berbeda dengan bahasa sandi yang digunakan oleh suatu organisasi tertentu;

3. Bahasa gaul memiliki ciri tersendiri dalam penggunaannya yang berbeda dengan bahasa

masyarakat pada umumnya;

4. Bahasa gaul mempunyai sifat-sifat kerahasiaan tertentu bagi masyarakat di luar

Page 9: Penelitian Bahasa Gaul

pemakainya;

5. Bahasa gaul berdampingan dengan bahasa yang telah lazim, dan biasanya digunakan oleh

masyarakat pada umumnya.

3.3 Sumber Data

Dari data tersebut saya mengambil data ini dari bahasa saya sehari-hari dengan teman-teman

saya. Dan cara berkomunikasi anak muda jaman sekarang, tetapi bahsa pada zaman sekarang

yang digunakan membolak-balik kata dan menambah kata-kata yang lain.

Mulai semenjak awal 1970-an banyak penggunaan bahasa-bahasa gaul.Seharusnya mereka

enggak perlu merasa terganggu mendengar bahasa gaul remaja zaman sekarang. Toh di saat

mereka muda dulu, mereka juga punya bahasa gaulnya sendiri. Iya, bahasa gaul enggak

hanya muncul belakangan ini saja, tapi sudah muncul sejak awal 1970-an. Waktu itu bahasa

khas anak muda itu biasa disebut bahasa prokem atau atau bahasa okem. Salah satu kosakata

bahasa okem yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah "bokap".

Bahasa okem awalnya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan

kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar

orang-orang di luar komunitas mereka enggak mengerti. Dengan begitu, mereka enggak perlu

lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal negatif yang akan maupun yang telah

mereka lakukan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Media cetak maupun media elektronik termasuk sarana dalam memperkenalkan bahasa gaul.

Page 10: Penelitian Bahasa Gaul

Bahasa gaul dalam pemakaiannya berbentuk macam-macam, di antaranya bahasa gaul yang

digunakan dalam stiker, film, novel, cerpen, tabloid, majalah, radio, internet, dan pada saat

komunikasi Short Messages Service (SMS). Peneliti juga menemukan pemakaian bahasa gaul

yang digunakan dalam wacana cerpen remaja

Gaul bisa dikatakan sebagai salah satu tabloid remaja ternama di ibukota. Ada beberapa

rubrik seputar dunia remaja di dalam tabloid ini. Rubrik-rubrik tersebut meliputi: Sampul

Gaul, Mail Box, Surat Seleb, Musik, Cantik, Bintang Gaul, Ada Apa, Cerpen, Hitz, Tips,

Nonton, Cerita Cinta, B’Gaul, Gimana Dong, Mama Gaul, Kata Bintang, dan BOW (Boy of

the week). Cerpen merupakan salah satu rubrik yang banyak menggunakan bahasa gaul.

Sasaran utama tabloid Gaul adalah pembaca remaja, jadi sangat wajar jika di dalam

rubriknya, terdapat banyak variasi bahasa khususnya bahasa gaul.

3.5 Teknik Analisis Data

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan

sendiri bahasa rahasia mereka. Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah

"bencong" untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-

an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem. Pada perkembangannya, konon

para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang

kemudian memperkaya bahasa gaul.

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering enggak beraturan alias enggak

ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Misalnya untuk

sebuah lawakan yang enggak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus. Ada juga yang

menyebutnya jasjus. Untuk sesuatu yang enggak oke, biasa kita sebut cupu. Jayus dan cupu

bisa dibilang kosakata baru.

Page 11: Penelitian Bahasa Gaul

3.6 Metode Penyajian hasil Analisis Data

Pemakaian bahasa gaul dalam cerpen, tampak sekali pada dialog-dialog yang diucapkan para

tokohnya. Dialog yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku. Penulis

menggunakan bahasa Indonesia baku dalam memberikan penjelasan kepada pembaca di

setiap cerpennya. Namun, ketika tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita itu berbicara, penulis

biasanya

menggunakan bahasa gaul dalam setiap tuturannya. Ragam bahasa gaul dalam cerpen

merupakan kreativitas dalam bahasa yang dilatarbelakangi oleh faktor sosial yang terdapat

dalam kehidupan masyarakat pembacanya. Faktor sosial itu berdasarkan pada usia, tingkat

pendidikan, jenis kelamin, profesi, dan sebagainya. Penerapan bahasa gaul dalam cerpen

belum banyak diketahui oleh orang lain di luar pemakainya sebab bahasa gaul

memilikikarakteristik tertentu yang hanya berlaku pada bahasa tersebut dan diketahui oleh

pembacanya.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data Dengan Metode Padan

Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul

itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga

digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.

Kita pasti sering mendengar istilah-istilah gaul seperti cupu, jayus, atau jasjus, dan

sebagainya. Bahkan mungkin kita sendiri sering menggunakannya dalam obrolan sehari-hari

dengan teman-teman. Sebagai anak gaul, ya kita sih senang-senang saja menggunakan

Page 12: Penelitian Bahasa Gaul

kosakata barn yang enggak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Paling- paling guru

bahasa Indonesia atau orangtua kita saja yang agak risi kalau kebetulan mereka

mendengarnya.

Seharusnya mereka enggak perlu merasa terganggu mendengar bahasa gaul remaja zaman

sekarang. Toh di saat mereka muda dulu, mereka juga punya bahasa gaulnya sendiri. Iya,

bahasa gaul enggak hanya muncul belakangan ini saja, tapi sudah muncul sejak awal 1970-

an. Waktu itu bahasa khas anak muda itu biasa disebut bahasa prokem atau atau bahasa

okem. Salah satu kosakata bahasa okem yang masih sering dipakai sampai sekarang adalah

"bokap".

Bahasa prokem awalnya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan

kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar

orang-orang di luar komunitas mereka enggak mengerti. Dengan begitu, mereka enggak perlu

lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal negatif yang akan maupun yang telah

mereka lakukan.

Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi mereka itu di berbagai tempat,

lama-lama orang awam pun mengerti yang mereka maksud. Akhirnya mereka yang bukan

preman pun ikut-ikutan menggunakan bahasa ini dalam obrolan sehari-hari sehingga bahasa

prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia. Kalau enggak percaya, coba deh tanya bokap atau

nyokap kita, tabu enggak mereka dengan istilah mokal, mokat, atau bokin. Kalau mereka

enggak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan anak gaul.

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan

sendiri bahasa rahasia mereka. Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah

"bencong" untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-

an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem. Pada perkembangannya, konon

para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang

Page 13: Penelitian Bahasa Gaul

kemudian memperkaya bahasa gaul.

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering enggak beraturan alias enggak

ada rumusnya. Sehingga kita perlu menghafal setiap kali muncul istilah baru. Misalnya untuk

sebuah lawakan yang enggak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus. Ada juga yang

menyebutnya jasjus. Untuk sesuatu yang enggak oke, biasa kita sebut cupu. Jayus dan cupu

bisa dibilang kosakata baru.

Ini berbeda dengan bahasa okem dan bahasa bencong yang populer di tahun 1970-an.

Misalnya, kata bokap dan bencong merupakan kata bentukan dari kata bapak dan banci.

4.2 Analisis Data Menggunakan Teknik Sisip

Ada banyak ragam bentukan bahasa gaul. Berikut ini penjelasan singkat beberapa metode

atau rumus dalam membentuk atau memodifikasi kata.

- Tambahan awalan ko.

Awalan ko bisa dibilang sebagai dasar pembentukan kata dalam bahasa okem. Caranya,

setiap kata dasar, yang diambil hanya suku kata pertamanya. Tapi suku kata pertama ini huruf

terakhirnya harus konsonan. Misalnya kata preman, yang diambil bukannya pre tapi prem.

Setelah itu tambahi awalan ko, maka jadi koprem. Kata koprem ini kemudian dimodifikasi

dengan menggonta-ganti posisi konsonan sehingga prokem. Dengan gaya bicara anak kecil

yang baru bisa bicara, kata prokem lalu mengalami perubahan bunyi menjadi okem.

Contoh lainnya:

Mati - komat (ko+mat) - mokat

Bini - kobin (ko+bin) - bokin

Beli - kobel (ko+bel) - bokel

Bisa - kobis (ko+bis) - bokis

Dengan metode yang sama, waria di Jawa Timer mengganti awalan ko dengan si

Page 14: Penelitian Bahasa Gaul

- Kombinasi e + ong

Kata bencong itu bentukan dari kata banci yang disisipi bunyi dan ditambah akhiran ong.

Huruf vokal pada suku kata pertama diganti dengan e. Huruf vokal pada suku kata kedua

digani ong.

Contoh lain:

Makan - mekong

Sakit - sekong

Laki - lekong

Lesbi - lesbong

Mana - menong

Ada juga waria yang kemudian nengganti tambahan ong dengan es sehingga bentukan

katanya

Banci - bences

Laki - lekes

Tambahan sisipan Pa/pi/pu

Setiap kata dimodifikasi dengan penambahan pa/pi/pu/pe/po pada setiap suku katanya.

Maksudnya bila suku kata itu bervokal a, maka ditambahi pa, bila bervokal i ditambahi pi,

begitu seterusnya.

Contoh:

Mati - ma (+pa) ti(+pi) - mapatipi

Cina - ci (+pi) na (+pa) - cipinapa

Gila - gi (+pi) la(+pa) - gipilapa

Tilang - ti (+pi) la(+pa)ng - tipilapang

Bahasa gaul dengan bentukan kata macam ini rasanya merepotkan. Memang sih sebagai

bahasa sandi atau bahasa rahasia mungkin cukup ampuh. Tapi enggak praktis. Bayangkan

Page 15: Penelitian Bahasa Gaul

saja sebuah kata yang tadinya terdiri dari dua suku kata jadi empat suku kata. Jadi terlalu

panjang mengucapkannya.

- Sisipan in

Pernah dengar istilah lines? Lines itu artinya 'lesbi'. Rumusnya, setiap suku kata pertama

disisipi in. Kata les-bi disisipi -in jadi 1(in)es b(in)I = linesbini. Biar gampang sering

disingkat jadi lines saja.

Contoh lain:

Banci - b(in)an-c(in)i - binancini

Mandi - M(in)an-d(in)i -- Minandini

Toko - t(in)o-k(in)o - tinokino

Homo - h(in)o-m(in)o - hinomino

Contoh-contoh di atas bisa dibilang pembentukan kata yang beraturan. Ada juga bentukan

kata yang enggak beraturan, jadi enggak bisa dibikin rumusnya. Misalnya kata cabut yang

kemudian jadi bacut. Artinya pergi atau berangkat. Bisa juga diartikan lari atau kabur bila

diucapkan dengan intonasi tinggi dan panjang (Cabuuut...!). Susah kan, menghubung-

hubungkan kata pergi, berangkat, lari, atau kabur dengan kata cabut. Contoh lainnya kata

kece untuk cantik. Coba deh dikutak- katik, siapa tahu bisa dibuatkan rumusnya.

Istilah dalam bahasa gaul sekarang ini kayaknya cenderung ke arah yang enggak beraturan itu

atau dengan menyingkat kata

Misalnya kalau kita mendengar ada orang yang bilang "macan tutul di Gedung MPR, pamer

paha di jalan tol" tentu itu bukan menunjukkan arti sebenarnya. Enggak ada macan tutul di

MPR dan enggak ada cewek-cewek pakai rok mini di jalan tol. Tapi maksud dari kalimat

tersebut: "macet total di depan Gedung MPR dan padat merayap tanpa harapan di jalan tol".

4.3 Masuk KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Page 16: Penelitian Bahasa Gaul

Bahasa gaul rupanya enggak cuma menarik buat para penggunanya, tapi juga menarik untuk

diseminarkan. Buktinya kira-kira setahun yang lalu pernah digelar acara diskusi "Bahasa

Slang, Bahasa Gausl dalam Dinamika Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing" di Perpustakaan

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Yang jadi pembicaranya, antara lain, seniman

Remy Silado dan Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono.

Pak Dendy bilang, bisa saja istilah-istilah gaul dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) yang akan diterbitkan pada tahun 2008. Di samping itu, Pusat Bahasa

Depdiknas pun akan mengeluarkan KBBI yang hanya memuat istilah-istilah baku. Dengan

kata lain, kalau inisiatif Pak Dendy ini terlaksana, tahun 2008 nanti akan ada dua versi KBBI.

Salah satunya akan mencantumkan istilah-istilah gaul. Kayaknya rencana Pusat Bahasa

mencantumkan istilah gaul dalam KBBI bukan omong kosong. Indikasinya sudah kelihatan

kok. Beberapa bulan lalu lembaga ini pernah merilis tentang asal-usul istilah gaul. Dari istilah

nih ye, memble, kece, bo, nek, jayus, jaim, sampai gitu loh Hebat kan mereka bisa

menemukan siapa saja orang pertama yang menciptakan/menggunakan atau memopulerkan

istilah-istilah tersebut. Nah, kita masih ada waktu setahun lebih untuk menciptakan istilah-

istilah baru untuk dicantumkan dalam KBBI.

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Bahasa gaul rupanya enggak cuma menarik buat para penggunanya, tapi juga menarik untuk

diseminarkan. Buktinya kira-kira setahun yang lalu pernah digelar acara diskusi "Bahasa

Page 17: Penelitian Bahasa Gaul

Slang, Bahasa Gaul dalam Dinamika Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing" di Perpustakaan

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Yang jadi pembicaranya, antara lain, seniman

Remy Silado dan Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono.

Pak Dendy bilang, bisa saja istilah-istilah gaul dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) yang akan diterbitkan pada tahun 2008. Di samping itu, Pusat Bahasa

Depdiknas pun akan mengeluarkan KBBI yang hanya memuat istilah-istilah baku. Dengan

kata lain, kalau inisiatif Pak Dendy ini terlaksana, tahun 2008 nanti akan ada dua versi KBBI.

Salah satunya akan mencantumkan istilah-istilah gaul. Kayaknya rencana Pusat Bahasa

mencantumkan istilah gaul dalam KBBI bukan omong kosong. Indikasinya sudah kelihatan

kok. Beberapa bulan lalu lembaga ini pernah merilis tentang asal-usul istilah gaul. Dari istilah

nih ye, memble, kece, bo, nek, jayus, jaim, sampai gitu loh Hebat kan mereka bisa

menemukan siapa saja orang pertama yang menciptakan/menggunakan atau memopulerkan

istilah-istilah tersebut. Nah, kita masih ada waktu setahun lebih untuk menciptakan istilah-

istilah baru untuk dicantumkan dalam KBBI.

5.2 SARAN

Penggunaan bahasa yang gaul harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Yang

terpenting adalah bahasa yang digunakan mudah dipahami masyarakat sekitar kita. Bahasa

gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk

merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar

komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.

Kita pasti sering mendengar istilah-istilah gaul seperti cupu, jayus, atau jasjus, dan

sebagainya. Bahkan mungkin kita sendiri sering menggunakannya dalam obrolan sehari-hari

dengan teman-teman. Sebagai anak gaul, ya kita sih senang-senang saja menggunakan

kosakata barn yang enggak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Paling- paling guru

Page 18: Penelitian Bahasa Gaul

bahasa Indonesia atau orangtua kita saja yang agak risi kalau kebetulan mereka

mendengarnya.