bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. kreativitasrepository.ump.ac.id/153/3/bab ii_candra aji...

23
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas Kreativitas merupakan kemamapuan seseorang untuk meahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasasan maupun karya nyata, daam bentuk ciri-ciri apitude maupun non apitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang telah ada (Suryosubroto, 2009:191-192). Kreativitas memiliki nilai penting dalam kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu percobaan. Kreativitas menurut Mustari (2011: 88), berarti menciptakan ide-ide dan karya baru yang bermanfaat. Pemikiran yang kreatif adalah pemikiran yang dapat menemukan hal-hal atau cara-cara yang berbeda dari yang biasa dan pemikiran yang mampu mengemukakan ide atau gagasan yang memiliki nilai tambah (manfaat). Kreativitas menurut Mustari (2011: 63), adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya- karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan 9 Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

Upload: doanthien

Post on 03-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemamapuan seseorang untuk meahirkan

sesuatu yang baru, berupa gagasasan maupun karya nyata, daam bentuk

ciri-ciri apitude maupun non apitude, dalam karya baru maupun

kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang

telah ada (Suryosubroto, 2009:191-192). Kreativitas memiliki nilai

penting dalam kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan

pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan

penyelesaian terhadap suatu percobaan. Kreativitas menurut Mustari

(2011: 88), berarti menciptakan ide-ide dan karya baru yang bermanfaat.

Pemikiran yang kreatif adalah pemikiran yang dapat menemukan hal-hal

atau cara-cara yang berbeda dari yang biasa dan pemikiran yang mampu

mengemukakan ide atau gagasan yang memiliki nilai tambah (manfaat).

Kreativitas menurut Mustari (2011: 63), adalah ciri-ciri yang

dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-

karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan

melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan  

9

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

10 

 

 

dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir yang

divergent.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah

kemampuan individu dalam mengemukakan gagasan atau pemikiran yang

berbeda dari biasanya dan gagasan tersebut memiliki nilai tambah yang

bermanfaat bagi suatu karya-karya yang telah ada sebelumnya.

Menurut Csikszentmi Halyi 1991, 2000; Lubart & Mouchiroud,

2003; Runco, 1997, 2000, Stenberg & Lubar, 1996 (Stanberg, 2006:429)

mengemukakan: Creativity as the process off producing something that is

both original and worthwhile. Maknanya kretativitas sebagai proses dari

membuat sesuatu yang didalamnya terkandung keaslian dan manfaat.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk mencipta dan

berekspresi yang bersifat imajinatif, mampu menciptakan seuatu yang

belum diciptakan oleh orang lain. Salah atu fungsi pendidikan adalah

membentuk manusia agar memiliki karakter kreatrif. Apabila pendidikan

bertujuan untuk membentuk karakter kreatif, tentunya setiap peserta didik

dengan segala potensinya dapat dilatih untuk menggagas ide-ide kreatif

berdasarkan pengalaman hidupnya. Kreativitas atau perbuatan kreatif

banyak berhubungan dengan intelegensi. Seseorang yang kreatif pada

umumnya memiliki intelegensi yang cukup tinggi.

Sedangkan menurut Aunillah (2011: 87-92) Seseorang yang kreatif

adalah orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu misalnya seperti:

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

11 

 

 

mandiri bertanggung jawab, bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, rasa

ingin tahu yang besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi dan kaya

akan pemikiran. Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelelajaran

yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan sikap

kreatif pada peserta didik selama pembelajaran berlangsung, dengna

beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok,

bermain peran, dan pemecahan masalah. Berpikir kreatif harus

dikembangkan dalam proses pembelajaran, agar peserta didik terbiasa

untuk mengembangkan kreativitasnya. Seseorang yang berpikir kreatif

memiliki empat tahapan yaitu sebagai berikut:

a) Tahap pertama: persiapan, yaitu proses pengumpulan berbagai

informasi untuk diuji.

b) Tahap kedua: inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan

hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa

hipotesis tersebut rasional.

c) Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan

keyakinan bahwa hipotesisi tersebut benar, tepat dan rasioanal.

d) Tahap keempat: verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk

dijadikan rekomendasi, konsep, atau teori.

Peserta didik dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu

yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperolah dari hasil berpikir

kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru.

Kemamapuan menyelesaikan berbagai masalah dapat diartikan sebagai

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

12 

 

 

berkembangnya wawasan peserta didik yang akhirnya dapat berimpikasi

terhadap kreativitasnya. Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk mampu

merangsang kreativitas pesrrta didik, baik dalam mengembangkan

kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan.

a) Belajar melebihi fakta.

Belajar melebihi fakta adalah mempelajari segala sesuatu yang

berada dibalik fakta. Guru harus menyiapkan informasi tambahan

mengenai mata pelajaran yang diajarkan secara lebih kreatif,

sehingga kebiasaan tersebut dapat diteladani oleh peserta didik.

b) Mempelajari cara berpikir yang benar.

Membentuk karakter kreatif pada diri peserta didik tidak terlepas

dari kemampuan guru dalam mengajari tentang, cara berpikir yang

benar. Belajar tentang cara berpikir merupakan prinsip paling

penting yang harus dimiliki oleh setiap guru supaya memiliki

peserta didik yang berkarakter kreatif. Peserta didik yang kreatif

ialah yang memiliki cara berpikir yang tepat dan efektif.

c) Belajar mengonstruksi fakta baru.

Guru harus memotivasi peserta didik agar belajar menemukan dan

mengonstruksikan fakta baru yang dia temukan. Peserta didik

diajak untuk melakukan eksporasi fakta-fakta masalah. Hal yang

perlu dilakukan oleh seseorang agar dapat mengeksplorasi fakta

pelajaran adalah memberikan informasi baru, yang dapat

dihubungkan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

13 

 

 

1) Pengembangan Kreativitas di Lingkungan Sekolah

Kreativitas di lingkungan sekolah dapat dikembangkan

melalui beberapa cara, antara lain :

(a) Pengaturan Kelas

Pengaturan ruang kelas menjadi ruang sumber yang

mendukung peserta didik untuk membaca, menjajaki dan

meneliti. Misalnya, dipasang gambar-gambar, alat-alat yang

memungkinkan peserta didik dapat melakukan kegiatan

konstruktif.

(b) Suasana pengajaran yang menyenangkan

Suasana pengajaran yang hangat dan mendukung

keamanan dan kebebasan yang membuat peserta didik

untuk mengembangkan pikiran-pikiran kreatifnya, sehingga

anak berani untuk mengembangkan pikiran-pikiran yang

bersifat eksploratif.

(c) Persiapan guru

Guru harus bertugas mendorong peserta didik untuk

mengembangkan ide, inisiatif dalam menjajaki tugas-tugas

baru. Dalam pengajarannya guru memberi waktu kepada

peserta didik untuk memikirkan dan mengembnagkan ide

atau gagasan kreatif.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

14 

 

 

(d) Sikap guru

Sikap terbuka menerima gagasan dan perilaku

peserta didik dan tidak cepat memeberikan kritik, celaan,

dan hukuman. Sikap terbuka yang dapat menerima dan

memahami gagasan-gagasan peserta didik. Mempermalukan

peserta didik dengan adil dan objeaktif. Ada upaya untuk

bersikap positif terhadap kegagalan yang dihadapai dan

berusaha membantu peserta didik menyadari kesalahan dan

sebab kegagalannya.

(e) Metode pengajaran

Metode atau teknik belajar kreatif berorientasi pada

pengembangan potensi berpikir peserta didik, yakni

mengaktifkan fungsi berpikir divergen menjadi teknik-

teknik seperti sumbang saran, daftar penulisan gagasan,

teknik pemecahan masalah yang merangsang peserta didik

untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat

dilakukan.

2) Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Nilai Kreativitas

Indikator keberhasilan pendidikan karakter nilai kretaivitas

disampaikan oleh Munandar (2009:192) mengemukakan bahwa

anak yang kreatif memiliki:

(a) Kelancaran berfikir (fluency of thiking), yaitu kemampuan

untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

15 

 

 

seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berfikir, yang

ditekankan adalah kualitas, bukan kuantitas.

(b) Keluwesan berfikir (flexibility) yaitu kemampuan untuk

memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau

pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu

masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari

alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu

menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara

pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes

dalam berfikir, mereka dengan mudah dapat meninggalkan

cara berfikir lama dan menggantikannya dengan cara

berfikir yang baru.

(c) Keelaborasian (elaboration), yaitu kemampuan dalam

mengembangkan gagasan dan menambahkan atau

memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau

situasi sehingga menjadi lebih menarik.

(d) Keaslian (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan

gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan

asli.

Berdasarkan penjabaran diatas maka indikator keberhasilan

pendidikan karakter nilai kreativitas digambarkan perilaku

afektif seorang peserta didik berkenan dengan mata pelajaran

tertentu. Tes kreativitas dapat mengukur perilaku meliputi

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

16 

 

 

kelancaran dimana indikator kelancaran, keluwesan, keaslian,

dan keelaborasian. Adapun indikator keberhasilannya seperti

dalam tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Pada Materi Memahami Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya Terhadap Daratan. No Indikator

pemahaman IPA Kegiatan yang

diukur Kegiatan

1. Kelancaran Peserta didik dapat menjawab soal lebih dari satu jawaban.

1

2. Keluwesan Peserta didik mampu menjawab soal secara beragam/ bervariasi.

2

3. Keaslian Pserta didik dapat memberikan jawaban lain dari yang sudah ada.

3

4. Keelaborasian Peserta didik dapat mengembangkan atau memperkaya gagasan jawaban suatu soal.

4

(Safari, 2005:115) Penskoran untuk setiap indikator di atas menggunakan

skala 5 misalnya untuk indikator “kelancaran” skor 5 = sangat

lancar, 4 = lancar, 3 = cukup lamcar, 2 = kurang lancar, 1 =

tidak lancar. Untuk indikator “keluwesan” skor 5 = sangat

luwes, 4 = luwes, 3 = cukup luwes, 2 = kurang luwes, 1 = tidak

luwes. Demikian pula seterusnya.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

17 

 

 

3) Menurut Munandar (2009: 71) ciri-ciri kreativitas meliputi: a)

Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, b) Sering mengajukan

pernyataan yang baik, c) Memberikan banyak gagasan atau usul

terhadap suatu masalah, d) Bebas dalam meyatakan pendapat,

e) Mempunyai rasa keindahan yang dalam, f) Menonjol dalam

salah satu bidang seni, g) Mampu melihat suatu masalah dari

berbagai segi/ sudut pandang, h) Mempunyai rasa humor yang

luas, i) Mempunyai daya imajinasi, j) Orisinil dalam ungkapan

gagasan dan dalam pemecahan masalah.

Dari penjabaran diatas disimpulkan bahwa kriteria pendidikan

karakter nilai kreativitas dapat dikerucutkan menjadi indikator

nilai kreativitas yaitu kelancaran berfikir, keluwesan berfikir,

keaslian, dan keelaborasian.

2. Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie . Kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha” .

Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”

(leraning outcome). Presatasi belajar pada umumnya berkenaan dengan

aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukkan

watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai

bidang dan kegiatan anrata lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan,

khususnya pembelajaran (Arifin, 2013: 12)

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

18 

 

 

Prestasi belajar peserta didik ini merupakan implementasi hasil

belajar peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran yang diterimanya.

Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar yaitu sejauh mana peserta

didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan. Prestasi belajar hanya

dapat diketahui jika telah dilakukan terhadap penilaian hasil belajar peserta

didik.

Terkait dengan prestasi belajar peserta didik, dengan menggunakan

KTSP tahun 2006, hasil belajar peseta didik diukur berdasarkan standar

yang dikenal dengan Kriteria Ketentuan Minimal (KKM). KKM

menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga

dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Target ketuntasan

secara nasional diharapkan mencapai nilai 75. Satuan pendidikan dapat

memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional

kemudian ditingkatkan secara bertahap. Dalam hal ini KKM yang

ditentukan pada mata pelajaran IPA dikelas IVB, SDN Karangdadap

adalah 65.

Faktor genetik berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik,

namun bukan semata-mata karena kecerdasan yang dimiliki seseorang

sejak lahir. Kecerdasan diperoleh melalui proses belajar yang sungguh-

sungguh, konstan dan telaten untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan

yang luas. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat

tergantung pada proses belajar dan mengajar yang dialami peserta didik

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

19 

 

 

dan pendidik, baik ketika para peserta didik itu di sekolah maupun di

lingkungan keluarganya sendiri.

3. Pembelajaran IPA

a. Pengertian Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa inggris

‘science’.Kata ‘science’ sendiri berasal dari bahasa latin ‘scientia’ yang

berarti saya tahu. Menurut Trianto (2010: 136) IPA adalah suatu

kumpulan sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam, lahir dan berkembang melaui metode ilmiah seperti

observasi dan eksperimen serta menurut sikap ilmiah seperti rasa ingin

tahu, terbuka jujur dan sebagainya.

Sementara itu menurut prihantoro dkk. dalam Trianto,

(2010:137) mengatakan bahwa IPA hakekatnya merupakan suatu

produk proses, dan aplikasi. Sebagai prdoduk IPA merupakan

sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep.

Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk

memepelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-

produk sains. Dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan

teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan

suatu produk, proses dan aplikasi dari kumpulan pengetahuan tersusun

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

20 

 

 

secra sistematik, dan dalam penggunannya secara umum terbatas pada

gejala-gejala alam.

b. Tujuan IPA

Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan

pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan

tertentu, yaitu :

1) Memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang dunia tempat

hidup dan bagaimana bersikap.

2) Menanamkan sikap hidup ilmiah.

3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.

4) Mendidik peserta didik untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta

menghargai para ilmuan penemunya.

5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan

permasalahan.

Sedangkan mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut

1) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan

keberadaban, keindahan dan keteraturan alam ciptanya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pembhasan konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

21 

 

 

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar. Memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

4. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode

Metode bersal dari kata metodologi, yang artinya mengenai

cara-cara mencapai tujuan. Metode adalah suatu cara atau teknik yang

digunakan seseorang dalam melakukan kegiatan, sehingga kegiatan

yang dilaksanakan berjalan baik dan hasilnya sesuai tujuan. Metode

pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan

aktivitas yang bersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari

pendidikan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan

suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti

tujuan pengajaran dapat tercapai.

b. Pengertian Metode Eksperimen

Semakin majunya perkembangan jaman kemajuan teknologi dan

ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu memerlukan eksperimen.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

22 

 

 

Begitu juga dalam cara mengajar guru dikelas digunakan teknik

ekperimen. Menurut Roestiyah (2008: 80) Metode eksperimen adalah

salah satu cara megajar, dimana peserta didik melakukan suatu

percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan

hasil percobannya, kemudian hasil dipresentasikan di kelas dan

dievaluasi oleh guru.

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa metode

ekperimen yaitu salah satu metode yang menerapkan keikutsertaan

peserta didik dalam proses belajar mengajar atau peserta didik

melakukan sesuatu percobaan yang diarahkan oleh guru. Peserta didik

dalam pembelajaran ini terlibat langsung sehingga lebih aktif dan

proses pembelajaran hidup dan menyenangkan.

Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar peserta

didik mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau

persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan

sendiri. Peserta didik akan terlatih berfikir ilmiah dengan eksperimen

peserta didik akan menemukan kebenaran dari teori yang sedang

dipelajari.

Metode eksperimen menurut Nasution (2005: 17) adalah metode

yang banyak digunakan dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam.

Eksperimen atau percobaan yang dilakukan tidak selalu harus

dilaksanakan didalam laboratorium tetapi dapat dilakukan di alam

sekitar.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

23 

 

 

Roestiyah (2011: 81) penggunaan teknik eksperimen agar efektif

dan efisien dalam pelaksanannya harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1) Dalam pembelajaran eksperimen peserta didik harus mengadakan

percobaan, maka jumlah alat dan bahan materi percobaan harus

cukup bagi peserta didik.

2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan peserta didik menemukan

buktin yang meyakinkan maka kondisi alat harus yang bermutu dan

tidak membahayakan.

3) Dalam eksperimen peserta didik perlu ketelitian dan konsentrasi

dalam melakukan proses percobaan, sehingga dapat memperoleh

jawaban yang meyakinkan.

4) Dalam eksperimen peserta didik harus diberi petunjuk yang jelas.

Karena peserta didik dalam hal ini masih belajar.

c. Langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran eksperimen

Agar pelaksanaan eksperimen dapat berjalan lancar maka:

1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan

dilaksanakan murid, 2) Guru bersama murid mempersiapkan

perlengkapan yang dipergunakan 3) Perlu memperhitungkan tempat dan

waktu 4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan

murid 5) Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen

6) Membagi kertas kerja kepada murid 7) Murid melaksanakan

eksperimen dengan bimbingan guru, dan 8) Guru mengumpulkan hasil

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

24 

 

 

kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan

secara klasikal.

d. Pelaksanaan Metode Eksperimen

Bila peserta didik akan melaksanakan suatu eksperimen perlu

memperhatikan prosedur sebagai berikut :

1) Perlu dijelaskan kepada peserta didik tentang tujuan eksperimen,

sisiwa harus memahami masalah-masalah yang akan dibuktikan

melalui eksperimen.

2) Kepada peserta didik perlu dijelaskan pula tentang alat-alat serta

bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan, agar tidak

mengalami kegagalan peserta didik perlu mengetahui variabel

yang harus dikontrol ketat, peserta didik juga perlu

memperhatikan urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen

berlangsung.

3) Selama proses eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi

pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan

yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.

4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil

penelitian peserta didik, mendiskusikannya dikelas dan

mengevalusi dengan tes atau sekedar tanya jawab.

Dalam menggunakan metode eksperimen, agar memperoleh hasil

yang diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan

yaitu :

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

25 

 

 

1) Persiapan Eksperimen

Persiapan yang matang mutlak diperlukan, agar memperoleh

hasil yang diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus

diperhatikan yaitu :

a) Menentapkan tujuan eksperimen.

b) Mempersiapkan berbagai alat atau bahan yang diperlukan.

c) Mempersiapkan tempat eksperimen.

d) Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan alat atau

bahan yang ada serta daya tampung eksperimen.

e) Mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus (serentak

seluruh peserta didik atau secara bergiliran

f) Perhatikan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat

memperkecil atau menghindari risiko yang merugikan dan

berbahaya.

g) Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan

dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan peserta didik, yang

termasuk dilarang atau membahayakan.

2) Pelaksanaan Eksperimen

Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai

berikut:

a) Peserta didik memulai percobaan, pada saat peserta didik

melakukan percobaan, guru mendekati untuk mengamati

proses percobaan dan memberikan dorongan dan bantuan

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

26 

 

 

terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga

eksperimen tersebut dapat diselesaikan dan berhasil.

b) Selama eksperimen berlangsung, guru hendaknya

memperhatikan situasi secara keseluruhan sehingga apabila

terjadi hal-hal yang menghambat dapat segera terselesaikan.

3) Tindak lanjut Eksperimen

Setelah eksperimen dilakukan, kegiatan-kegiatan selanjutnya

adalah sebagai berikut:

a) Peserta didik mengumpulkan laporan eksperimen untuk

diperiksa guru.

b) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama

eksperimen, memeriksa dan menyimpan kembali segala

bahan dan peralatan yang digunakan.

e. Kelebihan Metode Eksperimen

Kelebihan metode eksperimen menurut Djamarah (2010: 84) yaitu :

1) Dengan eksperimen peserta didik terlatih menggunakan metode

ilmiah dalam menghadapi segala masalah. Sehingga tidak mudah

percaya kepada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan tidak

mudah percaya pula kata orang, sebelum membuktikan

kebenarannya.

2) Peserta didik akan lebih aktif berpikir dan berbuat, karena hal itulah

yang sangat diharapkan dalam dunia pendidikan modern. Dimana

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

27 

 

 

peserta didik lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan

guru.

3) Peserta didik dalam melaksanakan proses eksperimen disamping

memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis

serta keterampilan dalam menggunakan alat percobaan.

4) Dengan eksperimen peserta didik membuktikan sendiri kebenaran

suatu teori.

f. Tujuan penggunaan metode eksperimen.

Untuk mendidik para peserta didik belajar memahami, mengerti

sesuatu melalui kesimpulan-kesimpulan yang ditarik sendiri dari

proses-proses atau kejadian-kejadian yang dialami sendiri.

g. Pembelajaran IPA dengan metode ekperimen.

Metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk melatih melakukan proses secara mandiri,

sehingga peserta didik sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta,

mengumpulkan data, mengendalikan variabel, merencanakan

eksperimen dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata

melalui eksperimen peserta didik tidak menelan begitu saja sejumlah

informasi yang diperoleh tetapi akan berusaha untuk mengelola

perolehannya dalam percobaan yang dilakukan.

Pada pembelajaran IPA dengan metode pembeajaran eksperimen,

materi menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap

daratan. Materi yang dibahas adalah tentang bentuk perubahan fisik

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

28 

 

 

terhadap daratan yaitu erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Pada

pembelajaran IPA dengan metode pembeajaran eksperimen ini

menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran menurut

Briggs dalam Anitah, S (2009: 1) meyatakan bahwa media

pembelajaran pada hakekaktnya adalah peralatan fisik untuk

membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Sedangkan

menurut Smaldino dkk (2005) dalam anitah (2009: 2) menyatakan

bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang terkait dengan model pembelajaran eksperimen

telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Septi Budi Sartika,

(2012) “Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Sebagai Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Terhadap Prestasi Belajar

Siswa”, Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental, menggunakan

populasi dengan sampel 4 kelas, yaitu 3 kelas eksperimen dan 1 kelas

kontrol. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil dengan menggunakan uji t

dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen mempunyai

pengaruh yang lebih baik terhadap prestasi siswa pada materi pokok

perpindahan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

yang dilaksanakan menggunakan metode pembelajaran eksperimen dapat

berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

29 

 

 

Penelitian lain dilakukan juga oleh Yuni Rahmawati, Triyono, Imam

Suyanto (2012), “Penerapan Metode Eksperimen Dengan Media Realia

Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yang

dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus mencakup tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwa

penerapan langkah-langkah pembelajaran metode eksperimen dengan media

realia dapat meningkatkan pembelajaran belajar IPA bagi siswa kelas IV.

Pada proses pembelajaran siklus I, persentase siswa mencapai 61,11%, pada

siklus II 73,46%, dan pada siklus III meningkat menjadi 83,33%. Pada pra

tindakan persentase ketuntasan siswa masih 0%, setelah dilaksanakan

tindakan pada siklus I persentase ketuntasan siswa menjadi 47,73%, pada

siklus II meningkat menjadi 73,46% dan siklus III meningkat menjadi

83,33%.

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran eksperimen, dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan efektif untuk digunakan dalam

kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru, sehingga

memberikan dasar yang kuat pemilihan metode pembelajaran untuk

diterapkan dalam PTK ini.

C. Kerangka Pikir

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

30 

 

 

Faktor yang terpenting untuk mendukung tercapainya tujuan belajar

dan meningkatnya prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai

cara, model, dan metode pembelajaran. Banyak model pembelajaran yang

diterapkan oleh guru akan tetapi masih banyak dijumpai beberapa guru yang

masih bingung dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik siswa SD, khususnya pada siswa kelas IVB SDN Karangdadap.

Untuk memberikan suasana menyenangkan dalam belajar kepada

peserta didik dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik, maka cara

yang dapat ditempuh misalnya dengan mengaktifkan mereka dalam kegiatan

pembelajaran IPA secara kelompok, dan melakukan suatu pengamatan Oleh

karena itu dalam pembelajaran IPA, guru yang baik harus menciptakan

suasana pembelajaran IPA yang menyenangkan. Siswa akan lebih

berpartisipasi dalam pembelajaran IPA apabila penyajiannya baik dan

menarik. Dalam hal ini menggunakan metode pembelajaran eskperimen

berupaya untuk mengajak siswa lebih aktif dan dapat menemukan

pengalaman belajarnya secara langsung. Dengan hal seperti itu, diharapkan

prestasi belajar dan kreativitas siswa dapat meningkat. Adapun bagan

kerangka pikir dari penelitian yang akan dilaksanakan:

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015

31 

 

 

Bagan 2.1 Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka

hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu penerapan metode pembelajaran

eksperimen dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA materi

menjelaskan pengaruh perubahan fisik terhadap daratan di kelas IVB SDN

Karangdadap Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kondisi Awal

Kreativitas dan prestasi belajar

IPA siswa kelas IVB SD

Karangdadap masih rendah

Tindakan Hasil yang diharapkan

Menerapkan pembelajaran inovatif dengan menerapkan

pembelajaran eksperimen

Peningkatan kreativitas dan prestasi

belajar IPA siswa kelas IVB SDN Karangdadap

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015