153.kab. banyumas

Upload: dwi-edi

Post on 18-Jul-2015

360 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAANATAS LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2004

DI PURWOKERTO

BPK PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA

Nomor Tanggal

: :

124 / R / XIV.4 / 07 / 2005 14 Juli 2005

DAFTAR ISI

Hal Bagian Pertama I. II. Laporan Auditor Independen ... Laporan Keuangan yang Diberi Opini oleh BPK-RI.. A. Neraca .... B. Perhitungan APBD (Laporan Realisasi Anggaran) ... C. Laporan Aliran Kas .... D. Kebijakan Akuntansi ..... E. Catatan atas Laporan Keuangan Daerah .... Bagian Kedua Bab I. Gambaran Umum Pemeriksaan A. Gambaran Umum .. 1. Dasar Hukum Pemeriksaan . 2. Tujuan Pemeriksaan 3. Lingkup Pemeriksaan . 4. Standar Pemeriksaan .. 5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan . B. Laporan Keuangan yang Diperiksa oleh BPK-RI. Bab II. Laporan Pemeriksaan A. Penelaahan atas Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas..... B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 .. C. Catatan Pemeriksaan .. 1. Catatan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan . a. Penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan pada empat unit kerja tidak sesuai ketentuan. .. b. Realisasi belanja sebesar Rp225.878.203,00 tidak didukung bukti 86 86 46 86 42 34 34 34 34 35 35 36 1 4 4 6 8 10 19

yang memadai. c. Pendapatan Askes sebesar Rp1.141.245.076,00 Belanja Askes sebesar Rp1.150.579.141,00 dan Kas sebesar Rp316.560.191,90 belum diperhitungkan dalam Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004.... d. Bantuan INGUB sebesar Rp470.000.000,00 belum diperhitungkan dalam Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran

90

92

2004. e. Realisasi Belanja pada pos Sekretariat DPRD Tahun Anggaran 2004 senilai Rp2.117.111.012,00 tidak sesuai ketentuan.. f. Realisasi Belanja Tidak Tersangka sebesar Rp922.089.154,40 tidak sesuai ketentuan . 2. Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan.. a. Penyusunan Perubahan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun Anggaran 2004 tidak sesuai dengan Perda Perubahan APBD .. b. Realisasi Belanja sebesar Rp 432.864.732,00 tidak melalui mekanisme SPM .... c. Realisasi belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik Tahun Anggaran 2004 senilai Rp900.000.000,00 tidak sesuai ketentuan.

96

99

109

112

112

115

117

D. Laporan Keuangan setelah Diperiksa oleh BPK-RI...

120

Lampiran

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAJl. HOS Cokroaminoto No. 52 Yogyakarta 55244 Telp. (0274) 563635, Fax. (0274) 588736

Yogyakarta, 14 Juli 2005 No Sifat Lampiran Perihal : : : : 124/R/XIV.4/07/2005 Rahasia 1 (satu) berkas Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004

Kepada Yth.: 1. Bupati Banyumas 2. Ketua DPRD Kabupaten Banyumas di Purwokerto

Sesuai dengan Ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga UUD 1945 jo Pasal 2 ayat (4) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan jo Pasal 32 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dengan hormat kami sampaikan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004. Atas perhatian dan tindaklanjutnya diucapkan terimakasih. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Plt. KEPALA PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA

DRA. EVITA ERIATI, MM NIP. 240001905

Tembusan: 1. Yth. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta; 2. Yth. Auditor Utama KN-IV BPK-RI, di Jakarta; 3. Yth. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, di Jakarta; 4. Yth. Kepala Badan Pengawas Propinsi Jawa Tengah, di Semarang; 5. Yth. Kepala Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyumas, di Purwokerto.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTAJl. HOS Cokroaminoto No. 52 Yogyakarta 55244 Telp. (0274) 563635, Fax (0274) 588736

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973, dan Pasal 31 UU Nomor 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Banyumas. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan pemeriksaan BPK-RI. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku.

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2004, Neraca per 31 Desember 2004, Laporan Aliran Kas untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2004, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Seperti diuraikan dalam laporan pemeriksaan, pada Tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Banyumas: 1. Belum memperhitungkan pendapatan Askes sebesar Rp1.141.245.076,00, belanja Askes sebesar Rp1.150.579.141,00, kas Askes sebesar Rp316.560.191,90 dan bantuan INGUB dari Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp470.000.000,00 dalam Laporan Keuangannya. Menurut pendapat kami, dengan tidak diperhitungkannya pendapatan Askes, belanja Askes, kas Askes, dan bantuan INGUB dalam Laporan Keuangan, mengakibatkan Pendapatan dan Belanja pada Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, maupun Kas pada Neraca per 31 Desember 2004 disajikan lebih rendah dari yang seharusnya (understated); 2. Belum melakukan stock opname secara menyeluruh pada unit kerja pada akhir tahun atas persediaan bahan pakai habis khususnya alat tulis kantor (ATK), sehingga tidak diketahui jumlah dan nilainya secara pasti dan tidak disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004. Menurut pendapat kami, permasalahan tersebut mengakibatkan Persediaan Bahan Pakai Habis dalam Neraca per 31 Desember 2004 disajikan lebih rendah dari yang seharusnya (understated); 3. Telah menyajikan realisasi belanja, diantaranya sebesar Rp588.450.000,00 pada pos Sekretariat DPRD tidak sesuai dengan afektasi pada SPM dan SPJnya, sebesar Rp1.174.776.793,00 pada pos Bakesbangtiblinmas tidak didasarkan atas SPJ yang telah diverifikasi, dan sebesar Rp305.685.990,00 pada pos Belanja Tidak Tersangka digunakan untuk membiayai pengeluaran yang sudah tersedia rekeningnya. Menurut pendapat kami, permasalahan tersebut mengakibatkan penyajian Belanja pada pos Sekretariat DPRD, DPRD, Bakesbangtiblinmas, Belanja Tidak Tersangka (serta rekening-rekening yang terkait dengan pengeluaran dari Belanja Tidak Tersangka) tidak menggambarkan nilai yang wajar. Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menyajikan Neraca Awal (Tahun 2003) dan Neraca per 31 Desember 2004, namun BPK-RI tidak melakukan audit atas Neraca Awal. Berdasarkan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten

Banyumas Tahun Anggaran 2004, kecuali atas akibat hal-hal yang dimuat dalam paragraph sebelumnya, telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku. Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Banyumas dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Yogyakarta, 14 Juli 2005 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTA Ketua Tim,

Ana Sri Yuni S., SE, Ak, MM Akuntan Reg. Negara D15.521

II. LAPORAN KEUANGAN YANG DIBERI OPINI OLEH BPK A. NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS NERACA PER 31 DESEMBER 2004 (AUDITED) (dalam rupiah) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Pemegang Kas Piutang Pajak Piutang Bagi Hasil Piutang Lain-lain Persediaan Bahan Pakai Habis/Material Jumlah Aktiva Lancar INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Dalam Saham Jumlah Investasi Jangka Panjang AKTIVA TETAP Tanah Jalan dan Jembatan Bangunan Air Instalasi dan Jaringan Gedung Monumen Mesin dan Peralatan Mebelair dan Perlengkapan Kendaraan Buku Perpustakaan Hewan dan Ternak serta Tanaman Jumlah Aktiva Tetap AKTIVA LAIN-LAIN Kemitraan dengan Pihak Ketiga Bangunan Dalam Pengerjaan Jumlah Aktiva Lain-lain TOTAL AKTIVA

73.194.573.176,37 324.716.513,00 216.024.724,00 171.833.817,93 10.941.015.527,55 84.848.163.758,85

18.328.135.157,76 18.328.135.157,76

949.818.324.941,00 88.499.492.577,00 94.160.067.830,00 6.651.628.250,00 392.673.366.634,00 1.187.789.040,00 24.751.117.850,00 39.947.101.123,00 21.938.213.137,00 5.869.184.165,00 846.351.675,00 1.626.342.637.222,00

32.104.083.261,00 3.225.026.600,00 35.329.109.861,00 1.764.848.045.999,61

HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Hutang Perhitungan Fihak Ketiga Jumlah Hutang Jangka Pendek HUTANG JANGKA PANJANG Hutang Dalam Negeri Hutang Luar Negeri Jumlah Hutang Jangka Panjang EKUITAS DANA Ekuitas Dana Umum Ekuitas Dana Dicadangkan Ekuitas Dana Donasi Jumlah Ekuitas Dana TOTAL HUTANG DAN EKUITAS DANA

238.004.524,75 6.056.726.994,00 6.294.731.518,75

990.868.441,00 990.868.441,00

1.735.937.522.769,86 21.624.923.270,00 1.757.562.446.039,86 1.764.848.045.999,61

B. LAPORAN PERHITUNGAN APBD PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS LAPORAN PERHITUNGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2004 (AUDITED) (dalam rupiah)1 1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 URAIAN 2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Bagian Laba Usaha Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alikasi Khusus Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Pripinsi LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Bantuan Dana Penyeimbang Kompensasi PPh Pasal 21 Biaya Operasional BKKBN Gaji BKKBN JUMLAH PENDAPATAN BELANJA APARATUR DAERAH BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BELANJA MODAL Belanja Modal Tetap Belanja Modal Bergerak ANGGARAN 3 43.279.254.000,00 12.722.000.000,00 25.167.550.000,00 1.037.391.000,00 4.352.313.000,00 422.214.092.000,00 17.296.321.000,00 374.870.000.000,00 8.620.000.000,00 21.427.771.000,00 31.322.457.215,00 23.529.000.000,00 2.671.713.215,00 181.485.000,00 4.940.259.000,00 496.815.803.215,00 REALISASI 4 51.224.307.534,00 14.706.239.634,00 27.324.455.305,00 1.284.181.000,00 7.909.431.595,00 438.174.081.024,00 30.214.263.764,00 374.866.992.000,00 8.620.000.000,00 24.472.825.260,00 34.914.304.654,00 23.529.000.000,00 5.865.560.654,00 181.485.000,00 5.338.259.000,00 524.312.693.212,00

1 11 111 112 113 114 12 121 122 123 124 13 131 132

89.879.410.622,00 73.885.315.268,00 57.103.751.613,00 12.401.185.375,00 1.790.976.500,00 2.589.401.780,00 13.348.176.854,00 7.837.266.294,00 3.955.528.710,00 865.629.830,00 689.752.020,00 2.645.918.500,00 295.765.000,00 2.350.153.500,00

84.509.987.800,00 71.506.201.666,00 55.983.694.084,00 11.432.582.060,00 1.670.626.424,00 2.419.299.098,00 10.689.593.877,00 6.083.796496,00 3.334.236.109,00 659.029.882,00 612.531.390,00 2.314.192.257,00 277.199.840,00 2.036.992.417,00

1 2 21 211 212 213 214 22 221 222 223 224 23 231 232 24 241 242 25

2 PELAYANAN PUBLIK BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BELANJA MODAL Belanja Modal Tetap Belanja Modal Bergerak BEL. BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan BELANJA TIDAK TERSANGKA JUMLAH BELANJA SURPLUS/DEFISIT

3 426.813.996.986,37 316.370.239.840,37 303.427.785.840,37 8.578.327.241,00 999.020.660,00 3.365.106.099,00 45.178.601.045,00 12.033.008.200,00 25.952.566.630,00 3.100.928.490,00 4.092.097.725,00 35.721.689.200,00 27.094.428.700,00 8.627.260.500,00 24.543.466.901,00 208.075.000,00 24.335.391.901,00 5.000.000.000,00 516.693.407.608,37 (19.877.604.393,37)

404.016.985.337,00 297.532.307.682,00 285.496.636.963,00 7.876.044.368,00 906.946.655,00 3.252.679.696,00 44.897.397.954,00 11.890.441.576,92 26.087.786.012,92 2.836.400.494,76 4.082.769.869,40 32.869.962.158,00 24.447.461.978,00 8.422.500.180,00 23.732.443.690,00 208.075.000,00 23.524.368.690,00 4.984.873.853,00 488.526.973.137,00 35.785.720.075,00

3 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4

PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Transfer dari Dana Cadangan Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Dipisahkan Pengeluaran Daerah Transfer ke Dana Cadangan Penyertaan Modal Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan TOTAL PEMBIAYAAN

31.587.700.883,37 31.587.700.883,37 0,00 0,00 0,00 11.710.096.490,00 0,00 600.000.000,00 11.110.096.490,00 0,00 19.877.604.393,37

32.386.939.065,37 32.386.939.065,37 0,00 0,00 0,00 68.172.659.140,37 0,00 600.000.000,00 110.096.445,00 67.462.562.692,37 (35.785.720.075,00)

C. LAPORAN ALIRAN KAS

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS LAPORAN ALIRAN KAS (AUDITED) Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2004Uraian Aliran Kas dari Aktivitas Operasi: Aliran Kas Masuk PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Bagian Laba Badan Usaha Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Jumlah Pendapatan Asli Daerah PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi 30,214,263,764.00 374,866,992,000.00 8,620,000,000.00 24,472,825,260.00 14,706,239,634.00 27,324,455,305.00 1,284,181,000.00 7,909,431,595.00 51,224,307,534.00 Jumlah (Rp)

Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang dari Pemerintah Dana Darurat Lain-lain Pendapatan Jumlah Pendapatan Lain-lain Yang Sah Jumlah Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Administrasi Umum BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Non Investasi

438,174,081,024.00

23,529,000,000.00

11,385,304,654.00 34,914,304,654.00 524,312,693,212.00

341,480,331,047.00 19,308,626,428.00 2,577,573,079.00 5,671,978,794.00 369,038,509,348.00

17,974,238,072.92 29,422,022,121.92

Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan BEL. BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN BELANJA TIDAK TERSANGKA Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

3,495,430,376.76 4,695,301,259.40 55,586,991,831.00 23,732,443,690.00 4,984,873,853.00 453,342,818,722.00 70,969,874,490.00

Uraian Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang Penjualan Aktiva Tetap Jumlah Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar Belanja Modal Pembelian Investasi Jangka Panjang Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aliran Kas Dari Aktivitas Pembiayaan Aliran Kas Masuk Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Transfer dari Dana Cadangan Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan Kenaikan kas komponen SILPA Tahun Lalu Jumlah Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi

Jumlah (Rp)

-

35,184,154,415.00 35,184,154,415.00 (35,184,154,415.00)

799,238,182.00 799,238,182.00

110,096,445.00

Transfer ke Dana Cadangan Penyertaan Modal Pembayaran Hutang Pajak Tahun Lalu Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran Aliran Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Jumlah Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar Pengeluaran PFK Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Kenaikan/Penurunan Kas Saldo Awal Kas dan Setara Kas per 1 Januari 2004 Saldo Akhir Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2004 39,147,950,273.00 600,000,000.00

-

710,096,445.00 89,141,737.00

41,922,626,639.00 41,922,626,639.00

39,147,950,273.00 2,774,676,366.00 38,649,538,178.00 34,869,751,511.37 73,519,289,689.37

D. KEBIJAKAN AKUNTANSIKebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas per 31 Desember 2004 berdasarkan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002. Selain itu Pemerintah Kabupaten Banyumas telah membuat Surat Keputusan Bupati Nomor 066/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Prosedur Tetap Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyumas. Kebijakan akuntansi yang digunakan sebagai berikut: 1. Penyajian Laporan Keuangan a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomi yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. b. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan harga perolehan yang diestimasikan. c. Transaksi dan kejadian keuangan diakui atas dasar kas modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual, yakni pendapatan, belanja, dan pembiayaan diakui atas dasar kas sedangkan aktiva, hutang dan ekuitas dana diakui atas dasar akrual. d. Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember. 2. Koreksi Periode Akuntansi sebelumnya a. Kesalahan Kesalahan merupakan kesalahan yang terjadi pada periode akuntansi sebelumnya yang signifikan sehingga mempengaruhi kewajaran penyajian pelaporan keuangan. Kesalahan dalam pelaporan keuangan dapat disebabkan oleh kesalahan matematis, kesalahan penerapan standar akuntansi, dan kesalahan penggunaan fakta-fakta yang ada.

Pengungkapan harus dianalisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap neraca awal periode akuntansi. Pengaruh dari kesalahan tersebut harus dikoreksi sebagai saldo awal ekuitas dana umum. b. Perubahan Akuntansi Perubahan akuntansi merupakan perubahan akuntansi yang terjadi pada periode sebelumnya yang signifikan sehingga mempengaruhi kewajaran penyajian pelaporan keuangan. Perubahan akuntansi dapat disebabkan oleh adanya perubahan standar akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan perubahan entitas akuntansi. Pengungkapan pengaruh perubahan standar akuntansi dan estimasi tidak dinyatakan kembali dalam penyajian pelaporan keuangan periode sebelumnya tetapi cukup dinyatakan pada periode terjadinya perubahan tersebut. 3. Laporan Perhitungan APBD Laporan Perhitungan APBD menyajikan informasi mengenai kemampuan merealisir pendapatan dari yang dianggarkan, melaksanakan kegiatan berdasarkan anggaran belanja yang ditetapkan, dan sumber-sumber pembiayaan yang digunakan untuk mengalokasikan surplus atau menutup defisit. Laporan Perhitungan APBD menyajikan perbandingan antara anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan dengan realisasinya dalam satu periode akuntansi. Pendapatan daerah adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah. Pendapatan daerah didefinisikan pula sebagai hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan dirinci berdasarkan kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek pendapatan. Pendapatan diakui dalam periode berjalan berdasarkan jumlah kas yang diterima dan dicatat berdasarkan asas bruto. Belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. Belanja daerah didefinisikan pula sebagai kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih. Penggunaan belanja dirinci berdasarkan bagian, kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek belanja. Belanja diakui dalam periode berjalan berdasarkan jumlah kas yang dikeluarkan. Penerimaan kembali atas belanja yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja, dan apabila diterima pada periode berikutnya dicatat dalam lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Pembiayaan didefinisikan pula sebagai setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Sumber-sumber pembiayaan terdiri dari sumber yang berupa penerimaan dan sumber yang berupa pengeluaran. Pembiayaan diakui dalam periode berjalan pada saat kas diterima dari sumber-sumber pembiayaan yang berupa penerimaan atau pada saat kas dikeluarkan untuk sumbersumber pembiayaan yang berupa pengeluaran. 4. Laporan Aliran Kas Laporan Aliran Kas menyajikan informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama periode akuntansi serta saldo kas pada awal dan pada akhir periode akuntansi. Aliran Kas disajikan ke dalam kelompok aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas non anggaran (UKP). Aktivitas operasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional dalam suatu periode akuntansi. Aliran kas bersih dari aktivitas operasi mencerminkan kemampuan dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional. Aliran kas masuk dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan: Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Aliran kas keluar dari aktivitas operasi terdiri dari pengeluaran: Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan

Pemeliharaan, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak Tersangka. Aktivitas investasi adalah perolehan atau pelepasan investasi jangka panjang, aktiva tetap, dana cadangan, dan aktiva lain-lain. Aliran kas masuk dari aktivitas investasi terdiri dari : penjualan investasi jangka panjang, penjualan aktiva tetap. Aliran kas keluar dari aktivitas investasi terdiri dari : belanja modal dan penyertaan modal. Aktivitas pembiayaan adalah penambahan atau pengurangan sumber dana dari hutang dan ekuitas dana. Aliran kas masuk dari aktivitas pembiayaan terdiri dari: penerimaan pinjaman dan obligasi, transfer dari dana cadangan, dan penjualan aset daerah yang dipisahkan. Aliran kas keluar dari aktivitas pembiayaan terdiri dari: pembayaran pokok pinjaman dan obligasi, transfer ke dana cadangan, dan penyertaan modal. Aktivitas non anggaran adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Termasuk dalam aktivitas non anggaran adalah penerimaan atau pengeluaran kas yang berasal dari atau kepada pihak ketiga (PFK). Aliran kas masuk dari

aktivitas non anggaran terdiri dari penerimaan pungutan pajak penghasilan, tabungan pembangunan rumah, iuran wajib pegawai, dan uang titipan lainnya. Aliran kas keluar dari aktivitas non anggaran terdiri dari penyetoran pajak penghasilan, tabungan pembangunan rumah, iuran wajib pegawai, dan penyetoran atau pengembalian uang titipan lainnya. 5. Neraca Neraca menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah pada saat tertentu. Posisi keuangan daerah meliputi aktiva, hutang, dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode akuntansi. a. Kas Kas dan Bank adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan. Pengakuan saat diterima atau dikeluarkan dan dinilai berdasarkan nilai nominal uang. Apabila ada kas daerah dalam valuta

asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Kas terdiri dari Kas di Kas Daerah dan Kas di Pemegang Kas. b. Piutang Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi. Pengakuan pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai surat ketetapan/keputusan yang belum diterima kasnya. Penilaian berdasarkan nilai bersih yang diperkirakan dapat direalisasikan.

c. Persediaan Persediaan merupakan barang yang dijual (dalam rangka pemberian pelayanan) atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. Persediaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai barang yang belum terjual atau terpakai. Penilaian dilakukan berdasarkan : Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan pembelian. Harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri.

Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya jika diperoleh dengan cara lain seperti donasi. d. Belanja Dibayar Dimuka Belanja dibayar dimuka merupakan penurunan aktiva yang digunakan untuk uang muka pembelian barang atau jasa dan belanja yang maksud penggunaannnya akan dipertanggungjawabkan kemudian. Pengakuan dan penilaian dalam periode berjalan berdasarkan jumlah kas yang akan dikeluarkan. e. Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang merupakan penyertaan modal yang

dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.

Pengakuan dan penilaian pada akhir periode akuntansi berdasarkan harga perolehan yaitu jumlah kas yang dikeluarkan atau akan dikeluarkan dalam rangka memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut. f. Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk

menyelenggarakan kegiatan pemerintah dan pelayanan publik. Aktiva Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi, dan pertukaran dengan aktiva lainnya. 1) Pengakuan aktiva tetap: Aktiva tetap yang diperoleh bukan berasal dari dana donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang diakui dalam periode berkenaan (periode tahun berjalan). Aktiva tetap yang diperoleh dari dana donasi diakui dalam periode berkenaan yaitu pada saat aktiva tetap tersebut diterima dan hak kepemilikannya telah berpindah. Dalam pengakuan aktiva tetap diperlukan ketentuan yang membedakan antara penambahan, pengurangan, pengembangan, dan penggantian utama dengan penjelasan sebagai berikut: Penambahan adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan bersangkutan. Pengurangan adalah penurunan nilai aktiva tetap karena berkurangnya kuantitas. Pengurangan aktiva tetap dicatat sebagai pengurang harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan. pada harga perolehan aktiva tetap yang

Pengembangan adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena meningkatnya manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap diharapkan akan memperpanjang usia manfaat, meningkatkan efisiensi, dan atau menurunkan biaya pengoperasian sebuah aktiva tetap. Biaya pengembangan aktiva tetap akan

dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap. Penggantian utama adalah memperbaharui bagian utama aktiva tetap. Biaya penggantian bagian utama aktiva tetap akan dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian yang diganti dari harga aktiva yang semula dan menambahkan biaya penggantian pada harga aktiva tetap. 2) Penilaian terhadap aktiva tetap: Penilaian terhadap aktiva tetap menggunakan nilai historis atau harga perolehan. Jika penilaian aktiva tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai aktiva tetap tersebut dinilai berdasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan. g. Dana Cadangan Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi. Pengakuan dan penilaian pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan transfer dari dana cadangan atau jumlah pembiayaan yang berupa pengeluaran transfer ke dana cadangan. h. Aktiva lain-lain Aktiva lain-lain merupakan aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan dana cadangan.

Aktiva lain-lain terdiri atas: 1) Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset kemitraan dengan pihak ketiga adalah hak yang akan diperoleh atas suatu bangunan atau aktiva tetap lainnya yang dibangun dengan cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan

perjanjian.Termasuk dalam golongan ini adalah : Built Operate and Transfer ( BOT ) adalah pemanfaatan aset Pemerintah Daerah oleh pihak ketiga dan mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu; setelah jangka waktu berakhir menyerahkan kembali aset pemerintah berikut aset lain yang ditambahkan sesuai kesepakatan. Built Transfer (BT) adalah perikatan antara Pemerintah Daerah dengan pihak ketiga yang didahului Pemerintah Daerah menyiapkan tanah, sementara pihak ketiga membangun dan membiayai sampai dengan selesai. Selesai dibangun pihak ketiga menyerahkan kepada Pemerintah Daerah dengan imbalan membayar biaya pembangunannya. Pengakuan dan penilaian berdasarkan harga perolehan pada saat bangunan atau aktiva lainnya tersebut selesai dibangun. 2) Bangunan Dalam Pengerjaan Bangunan dalam pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum dapat digunakan. Pengakuan dan penilaian pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode akuntansi.

i. Hutang Lancar/Hutang Jangka Pendek Hutang lancar/ Hutang jangka pendek merupakan kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu, yang harus

dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Hutang jangka pendek terdiri dari : 1) Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Bagian lancar Hutang jangka panjang adalah merupakan bagian Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Pengakuan dan penilaian pada saat reklasifikasi dalam periode berjalan atau berdasarkan jumlah pembayaran bagian lancar Hutang jangka panjang yang akan dibayarkan di satu periode akuntansi mendatang. 2) Hutang Belanja Hutang belanja merupakan hutang sebagai akibat transaksi belanja di masa lalu yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Pengakuan dan penilaian pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai sekarang yang akan dibayarkan. 3) Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka adalah merupakan pendapatan yang sudah diterima kasnya namun pendapatan tersebut belum menjadi hak pada periode yang bersangkutan. Pengakuan dan penilaian pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah penerimaan kas yang telah diakui dalam periode berjalan. 4) Hutang Perhitungan Pihak Ketiga ( PFK ) Hutang PFK adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Pengakuan dan penilaian pada periode akuntansi berdasarkan

jumlah penerimaan kas yang telah diakui dalam periode berjalan.

j. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang merupakan kewajiban pada pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu, yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Pengakuan pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah berupa penerimaan hutang yang telah diakui dalam periode berjalan. Penilaian berdasarkan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali. Untuk mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi. k. Ekuitas Dana Umum Ekuitas dana umum merupakan jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan. Pengakuan pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah

pembiayaan yang berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dan jumlah surplus atau defisit. l. Ekuitas Dana Dicadangkan Ekuitas dana dicadangkan merupakan jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang dicadangkan. Pengakuan pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah dana cadangan yang ditransfer dalam periode berjalan m. Ekuitas Dana Donasi Ekuitas dana donasi merupakan jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang berasal dari donasi. Pengakuan pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah

pembiayaan berupa penerimaan hibah, bantuan, atau sumbangan yang telah diakui dalam periode berjalan.

E. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN1. NERACA a. Kas di Kas Daerah Rp73.194.573.176,37 Jumlah tersebut merupakan saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2004 yang tersimpan dalam bentuk rekening giro Bank (termasuk rekening giro Bank atas nama RSUD Banyumas) dan sertifikat deposito dengan rincian sebagai berikut:Rekening Giro: Rekening Giro pada PT BPD Jawa Tengah Cabang Purwokerto No. 1-003-00010-0 Rekening Giro pada PT BPD Jawa Tengah Cabang Purwokerto No. 1-003-00010-1 Rekening Giro pada PT BPD Jawa Tengah Cabang Purwokerto No. 1-003-00010-2 Rekening Giro BRI Cabang Purwokerto No. 00000077-01-000069-30-0 Rekening Giro BRI Cabang Ajibarang No. 00000151-01-000012-30-1 Jumlah Rekening Giro Bank Rekening Giro atas nama RSUD Banyumas Sertifikat deposito pada: PT. BPD Jateng NO. 0027854 PT. BPD Jateng NO. 0027866 PT. BPD Jateng NO. 0027926 PT. BPD Jateng NO. 0027845 PT. BPD Jateng NO. 0027846 PT. BPD Jateng NO. 0027856 PT. BPD Jateng NO. 0027855 PT. BPD Jateng NO. 0027888 PT. BPD Jateng NO. 0027972 PT. BPD Jateng NO. 0027906 PT. BPD Jateng NO. 0027946 PT. BPD Jateng NO. 0027947 PT. BPD Jateng NO. 0027858 PT. BPD Jateng NO. 0027857 PT. BPD Jateng NO. 0027852 PT. BPD Jateng NO. 0027853 PT. BPD Jateng NO. 0027758 PT. BPD Jateng NO. 0027889 PT. BPD Jateng NO. 0027905 PT. BPD Jateng NO. 0027902 Jumlah sertifikat deposito Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 7.466.267.168,00 1.023.395.276,00 847.210.358,00 502.134.503,88 445.146.815,49 10.284.154.121,37 910.419.055,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2.000.000.000,00 4.000.000.000,00 2.500.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 15.000.000.000,00 1.500.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 62.000.000.000,00

b. Kas di Pemegang Kas

Rp 324.716.513,00

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di Pemegang Kas yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 belum dipertanggungjawabkan (disetor ke kas Daerah) dengan rincian sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Setda Kas di Pemegang Kas-Setwan Kas di Pemegang Kas-BPKD Kas di Pemegang Kas-Bawasda Kas di Pemegang Kas-KPM Kas di Pemegang Kas-Kel. Kecamatan Kas di Pemegang Kas-Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kas di Pemegang Kas-Dinas Peternakan Kas di Pemegang Kas-Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kas di Pemegang Kas-Dinas Perindag Kas di Pemegang Kas-KPPI Kas di Pemegang Kas-Dinas Kesehatan Kas di Pemegang Kas-Dinas Pendidikan Kas di Pemegang Kas-Kelompok SLTP Kas di Pemegang Kas-Dinas Pariwisata Kas di Pemegang Kas-Balai Pengobatan Mata Kas di Pemegang Kas-Dinas Cipta Karya Kas di Pemegang Kas-Kecamatan Cilongok Kas di Pemegang Kas-Bakesbangtiblinmas Jumlah Kas di Pemegang Kas Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.190.900,00 96.679.447,00 25.635.385,00 171.200,00 80.547.500,00 469.678,00 25.900,00 1.194.361,00 162.500,00 13.296.090,00 130.500,00 45.109.644,00 32.016.449,00 3.786.999,00 8.960,00 2.045.000,00 800.000,00 150.000,00 19.296.000,00 324.716.513,00

c. Piutang Pajak

Rp 216.024.724,00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang yang berasal dari Pajak Hotel dan Restoran per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut:Pajak Hotel Pajak Restoran Jumlah Rp Rp Rp 85.932.118,00 130.092.606,00 216.024.724,00

d. Piutang Bagi Hasil

Rp171.833.817,93

Jumlah tersebut merupakan saldo Piutang Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi Jawa Tengah per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut:Piutang Bagi Hasil PBBKB Piutang Bagi Hasil ABT AP Piutang Bagi Hasil Retribusi Izin Keleb. Muatan Jumlah Piutang Bagi Hasil Rp Rp Rp Rp 142.796.360,00 9.548.850,00 19.488.607,93 171.833.817,93

e. PiutangLain-lain Tidak terdapat Piutang Lain-lain per 31 Desember 2004.

Rp0,00

f. Persediaan Bahan Pakai Habis/Material

Rp 10.941.015.527,55

Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan Bahan Pakai Habis/Material per 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Persediaan Obat dan Bahan Pakai Habis: Obat (Dinas Kesehatan dan Kesos) Alat Kesehatan (Dinas Kesehatan dan Kesos) Larutan Laboratorium (Dinas Kesehatan dan Kesos) Obat dan Bahan Habis Pakai (RSUD Banyumas) Bahan Makanan (RSUD Banyumas): Pasien Karyawan Persediaan Benda Berharga: Karcis (Dinas Kesehatan dan Kesos) Karcis (RSUD Banyumas) Karcis (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Karcis (Dinas Pariwisata) Karcis (BPKD) Karcis (Dinas Perhubungan) Persed. Bahan Habis Pakai Kantor (RSUD Banyumas) Persediaan Tanaman: Bibit Tanaman (Jati Plus) (Dinas Kehutanan) Bibit Tanaman Buah-buahan (Dinas Tan. Pangan) Bibit Tanaman Hias (Dinas Tanaman Pangan) Persed. Bahan Kimia (Dinas Peternakan dan Perikanan): Persediaan Benih Ikan Benih dan Induk Ikan (BBI Sidaboa) Benih dan Induk Ikan (BBI Tambaksogra) Benih dan Induk Ikan (BBI Singasari) Benih dan Induk Ikan (BBI Pandak) Persediaan Aspal (Dinas Bina Marga) Jumlah Persediaan Bahan Pakai Habis/Material Rp Rp Rp Rp 8.221.309.338,52 1.583.137.712,93 26.234.775,60 347.946.640,00

Rp Rp

3.036.959,00 1.845.258,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2.299.000,00 1.680.000,00 11.700.990,00 10.130.000,00 83.872.500,00 40.213.598,50 92.066.150,00

Rp Rp Rp

22.875.000,00 5.640.550,00 4.139.100,00 196.755,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2.249.500,00 1.888.500,00 610.500,00 16.377.500,00 461.565.200,00 10.941.015.527,55

g. Investasi dalam Saham

Rp 18.328.135.157,76 dalamRp Rp Rp Rp

Jumlah tersebut merupakan saldo Investasi per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut:PT BPD Jawa Tengah PD BPR BKK/BKK PDAM Kabupaten Banyumas Jumlah Investasi dalam Saham

Saham3.000.000.000,00 3.063.716.000,00 12.264.419.157,76 18.328.135.157,76

h. Tanah

Rp949.818.324.941,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Tanah per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Tanah Ditambah mutasi penambahan tahun 2004 pada: BPKD Kantor Lingkungan Hidup SDN 2 Karanggintung SMAN 3 Purwokerto SMPN 2 Kalibagor SMPN 3 Kebasen Dinas Pendidikan Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 949.700.956.985,00 7.205.700,00 3.500.000,00 7.500.000,00 1.500.000,00 35.000.000,00 6.000.000,00 56.662.256,00 949.818.324.941,00

i. Jalan dan Jembatan

Rp 88.499.492.577,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Jalan dan Jembatan per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Jalan dan Jembatan Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 pada: Dinas Perhubungan Dinas Bina Marga Dinas Cipta Karya Unit Perbekalan Alat Kesehatan dan Farmasi SDN 2 Kasegeran SDN 4 Karangpucung SDN 5 Panusupan SDN Notog 1 SMPN 3 Kebasen Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 78.663.991.500,00 357.218.000,00 9.057.358.877,00 395.006.200,00 14.938.000,00 2.750.000,00 120.000,00 1.950.000,00 160.000,00 6.000.000,00 88.499.492.577,00

j. Bangunan Air Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva

Rp 94.160.067.830,00 Tetap: Bangunan Air

per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Bangunan Air Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 pada: Dinas Pengairan dan Tamben Dinas Cipta Karya Dinas Peternakan SDN 1 Beji SDN 1 Cikidang SDN 1 Kotayasa SDN 2 Rancabanteng SMPN 3 Kebasen Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 90.986.850.430,00 1.914.101.000,00 1.142.287.400,00 94.479.000,00 1.500.000,00 750.000,00 2.500.000,00 600.000,00 17.000.000,00 94.160.067.830,00

k. Instalasi dan Jaringan

Rp 6.651.628.250,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Instalasi dan Jaringan per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:No 1 2 Uraian Instalasi Jaringan Jumlah Saldo awal 1.621.037.100,00 2.549.329.170,00 4.170.366.270,00 (dalam rupiah) Mutasi Saldo per Penambahan 31 Des 2004 908.566.300,00 2.529.603.400,00 1.572.695.680,00 4.122.024.850,00 2.481.261.980,00 6.651.628.250,00

l. Gedung

Rp 392.673.366.634,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Gedung per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Gedung Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp 379.398.061.089,00 13.275.305.545,00 392.673.366.634,00

m. Monumen Rp1.187.789.040,00 Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Monumen per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Monumen Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 pada: Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp 1.085.895.240,00 101.893.800,00 1.187.789.040,00

n. Mesin dan Peralatan

Rp 24.751.117.850,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Mesin dan Peralatan per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:(dalam rupiah)No 1 2 3 4 5 6 7 Uraian Alat-alat Besar Alat Bengkel Alat Pertanian Alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Studio Alat Persenjataan Jumlah Saldo awal 2.252.273.750,00 2.562.302.016,00 124.699.001,00 6.442.899.163,00 4.902.635.367,00 2.696.172.491,00 350.000,00 18.981.331.788,00 Mutasi Penambahan 410.620.400,00 166.134.750,00 569.833.300,00 3.765.237.162,00 350.103.700,00 412.898.250,00 2.025.000,00 5.900.486.062,00 Pengurangan 130.700.000,00 130.700.000,00 Saldo per 31 Des 2004 2.532.194.150,00 2.728.436.766,00 694.532.301,00 10.208.136.325,00 5.252.739.067,00 3.332.704.241,00 2.375.000,00 24.751.117.850,00

o. Mebelair dan Perlengkapan

Rp 39.947.101.123,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Mebelair dan Perlengkapan per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:No 1 2 Uraian Saldo awal (dalam rupiah) Mutasi Saldo per Penambahan 31 Des 2004 5.383.222.697,00 38.853.665.468,00 195.859.550,00 1.093.435.655,00 5.579.082.247,00 39.947.101.123,00

Alat Kantor dan RT 33.470.442.771,00 Brg bercorak kesenian 897.576.105,00 Jumlah 34.368.018.876,00

p. Kendaraan

Rp 21.938.213.137,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Kendaraan per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Kendaraan Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 Dikurangi mutasi pengurangan Tahun 2004 Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp (Rp Rp 20.224.337.137,00 2.161.876.000,00 448.000.000,00 ) 21.938.213.137,00

q. Buku Perpustakaan

Rp 5.869.184.165,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Buku Perpustakaan per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Buku Perpustakaan Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp 5.317.608.090,00 551.576.075,00 5.869.184.165,00

r. Hewan dan Ternak serta Tanaman

Rp 846.351.675,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Hewan dan Ternak serta Tanaman per 31 Desember 2004 dengan perincian sebagai berikut: Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap: Hewan dan Ternak serta Tanaman per 31 Desember 2004

dengan perincian sebagai berikut:Saldo awal Hewan dan Ternak serta Tanaman Ditambah mutasi penambahan Tahun 2004 Saldo per 31 Desember 2004 Rp Rp Rp 38.439.500,00 807.912.175,00 846.351.675,00

s. Kemitraan Dengan Pihak Ketiga

Rp 32.104.083.261,00

Jumlah tersebut merupakan saldo aset kemitraan dengan pihak ketiga berupa Bangun Guna Serah atau Built Operate and Transfer (BOT) per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut:

Rp Bangunan Pasar dan Terminal Baru Ajibarang Perjanjian tanggal 17 Maret 1995 dengan PT Linggarjati Permai. BOT berlaku 25 tahun sejak diberikannya HGB. Bangunan Pasar dan Renovasi Terminal Wangon, Rp Bangunan Perluasan Pasar dan Terminal Baru Ajibarang. Perjanjian tanggal 20 Pebruari 1997 dengan PT Linggarjati Permai. BOT berlaku 25 tahun sejak diberikannya HGB. Kolam renang Langen Tirta Kembar Purwokerto, Jln. Rp Dr. Angka Kel. Bancar Kembar Kec. Purwokerto Utara. Perjanjian dengan PT Graha Cipta Guna No.106 tanggal 25 Juli 1998, No.20 tanggal 15 Desember 1993, Perubahan I atas perjanjian No. 20 tanggal 15 Desember 1993. Hak pengelolaan berlaku 30 tahun sejak 25 Juli 1998. Bangunan Ruko dan Gedung bioskop/ pertemuan di Rp Kec. Purwokerto Lor. Perjanjian tanggal 21 Desember 1982 dengan PB Bali, CV. BOT berlaku 30 tahun sejak bangunan selesai dikerjakan Jumlah Rp

10.963.388.261,00

19.890.695.000,00

1.200.000.000,00

50.000.000,00

32.104.083.261,00

Aset Built Operate and Transfer (BOT) tersebut di atas belum termasuk aset BOT yang belum diketahui nilainya yaitu:Bangunan Taman Hiburan Rakyat BOT 20 tahun. Prasarana jalan lingkungan, penerangan, penghijauan, parkir ruko dan supermarket BOT 30 tahun, kios BOT 15 tahun. Perjanjian tanggal 7 Maret 1986 dengan PT Graha Cipta Guna. BOT berlaku sejak bangunan selesai dikerjakan. Bangunan pertokoan, jalan paving, penerangan di bangunan depan pasar Sarimulyo Kecamatan Purwokerto Lor, pembangunan 6 buah toko dan gudang, pembangunan 1 buah bangunan di atas sungai, saluran drainase, air hujan dan limbah. Perjanjian No. 88 tanggal 25 April 1998 dengan PT Graha Cipta Guna. BOT berlaku 30 tahun sejak bangunan selesai dikerjakan.

t. Bangunan Dalam Pengerjaan

Rp 3.225.026.600,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Bangunan Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2004 yaitu pembangunan terminal bis baru Purwokerto dengan rincian sebagai berikut:

Perencanaan Teknis Pembangunan Tahap II, dilaksanakan oleh CV. Krakatau Indah Purwokerto dengan kontrak nomor 050/2918/2003 tanggal 23 September 2003; dengan berita acara penyerahan pekerjaan nomor 050/3947.C/2003 tanggal 18 Desember 2003 Jumlah Bangunan Dalam Pengerjaan

Rp Rp

299.475.000,00 2.925.551.600,00

Rp

3.225.026.600,00

Kelanjutan pembangunan terminal bus Purwokerto tersebut dilaksanakan melalui pola Bangun Serah sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan CV Krakatau Indah Purwokerto Nomor 551.2/35/2004 tanggal 23 Maret 2004. u. Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Rp 238.004.524,75

Jumlah tersebut merupakan saldo Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang dan Biaya Bunga per 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai berikut:Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang SLA-762/DP3/1994 tanggal 14 September 1994 Bunga Pinjaman yang Jatuh Tempo Jasa Bank Jumlah Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Rp Rp Rp Rp 110.096.488,60 125.186.588,57 2.721.447,58 238.004.524,75

v. Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

Rp 6.056.726.994,00

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang perhitungan pihak III per 31 Desember 2004 berupa hutang Urusan Kas dan Perhitungan (UKP) dengan rincian sebagai berikut:Pungutan PPh Pasal 21 yang belum disetor ke Kas Negara Potongan Bapeltarum yang belum disetor ke Kas Negara Askes Hasil penjualan/tukar guling tanah milik Pemerintah Kabupaten Banyumas eks Bondo Deso yang dititipkan sementara pada Rekening Kas Daerah Jumlah (Rp 190.000,00 ) Rp 3.000,00 (Rp 3.886.797,00 ) Rp 6.060.800.791,00

Rp 6.056.726.994,00

w. Hutang Jangka Panjang Dalam Negeri

Rp 990.868.441,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Hutang Jangka Panjang per 31 Desember 2004 yang berasal dari Hutang Jangka Panjang SLA-762/DP3/1994 tanggal 14 September 1994.

x. Ekuitas Dana Umum

Rp 1.735.937.522.769,86

Jumlah tersebut merupakan saldo Ekuitas Dana Umum per 31 Desember 2004. y. Ekuitas Dana Dicadangkan Rp0,00

Tidak terdapat saldo Ekuitas Dana Dicadangkan per 31 Desember 2004. z. Ekuitas Dana Donasi Rp 21.624.923.270,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Ekuitas Dana Donasi per 31 Desember 2004.

2. LAPORAN PERHITUNGAN APBD PENDAPATAN a. Pendapatan Asli Daerah 1) Pajak Daerah Rp 14.706.239.634,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah dari penerimaan Pajak Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Pajak Hotel dan Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Bahan Galian Gol C Pajak Parkir Tunggakan Pajak Jumlah Pajak Daerah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.071.457.194,00 166.880.179,00 570.811.540,00 12.706.383.864,00 165.818.677,00 23.577.880,00 1.310.300,00 14.706.239.634,00

2) Retribusi Daerah

Rp 27.324.455.305,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah dari penerimaan Retribusi Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:

Pelayanan Kesehatan Pelayanan Persampahan Penggantian Biaya Cetak KTP. Pengganti Biaya Cetak Akte Capil Parkir Ditepi Jalan Umum Pasar Pengujian Kendaraan Bermotor Pemakaian Kekayaan Daerah Terminal Penyedotan Kakus Retribusi Rumah Potong Hewan Retribusi Tempat rekreasi Retribusi Tempat Olahraga Penjualan Produksi Usaha Daerah Ijin Mendirikan Bangunan Ijin Gangguan Ijin Trayek Ijin Usaha Perdagangan Ijin Usaha Jasa Kontruksi Retribusi Lab.Kesehatan Air Retribusi Pasar Modern Administrasi pengelolaan Pasar Jumlah Retribusi Daerah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

18.489.662.797,00 433.577.000,00 302.031.000,00 353.154.200,00 406.239.300,00 2.092.165.705,00 497.302.560,00 477.613.148,00 620.599.000,00 4.675.000,00 358.514.500,00 1.647.145.905,00 47.712.500,00 162.665.540,00 922.725.400,00 181.367.250,00 56.417.500,00 70,035,000,00 94.900.000,00 86.716.500,00 12.000.000,00 7.235.500,00 27.324.455.305,00

3) Bagian Laba Usaha Daerah

Rp 1.284.181.000,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah dari penerimaan Bagian Laba BUMD periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:PDAM Kabupaten Banyumas PD. BPR/BKK Jumlah Bagian Laba Usaha Daerah Rp Rp Rp 720.000.000,00 564.181.000,00 1.284.181.000,00

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah tersebut Daerah dari merupakan realisasi

Rp 7.909.431.595,00

pendapatan Pendapatan Asli

penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

periode 1

Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Hasil Penjualan Barang Milik Daerah Jasa Giro Denda Keterlambatan Pelaaksanaan Pekerjaan Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah (TP/TGR) Lain-lain Jumlah Lain-lain PAD yg Sah Rp Rp Rp Rp Rp Rp 135.579.500,00 3.486.426.961,00 16.701.088,00 4.447.750,00 4.266.276.296,00 7.909.431.595,00

b. Dana Perimbangan 1) Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Rp 30.214.263.764,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi pendapatan Dana Perimbangan dari penerimaan Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Bagi Hasil Pajak Pajak Bumi Dan Bangunan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Bagi hasil PPH Pasal 21 Bagi Hasil Bukan Pajak Iuran Hak Pengusaha Hutan Provisi sumber daya hutan Iuran Eksplotasi (Royalti) SDA Perikanan Pendapatan dari sektor tambang minyak bumi Pendapatan dari sektor tambang gas alam Jumlah Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Rp Rp Rp 18.509.779.710,00 4.129.983.611,00 6.728.729.936,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

672.917.577,00

157.520.783,00 15.332.147,00 30.214.263.764,00

2) Dana Alokasi Umum

Rp 374.866.992.000,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi pendapatan Dana Perimbangan dari penerimaan Dana Alokasi Umum periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

3) Dana Alokasi Khusus

Rp 8.620.000.000,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi pendapatan Dana Perimbangan dari penerimaan Dana Alokasi Khusus periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

4) Bagi

Hasil

Pajak

dan

Bantuan

Keuangan

dari

Propinsi

Rp24.472.825.260,00 Jumlah tersebut merupakan realisasi pendapatan Dana Perimbangan dari penerimaan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Bagi Hasil Pajak Pajak Kendaraan Bermotor/ PKB-BBNKB Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak ABT-AP. Bantuan Keuangan Retr.Izin Dispensasi Kelebihan Muatan Bagi Hasil Sumbangan Pihak III. Bantuan Keuangan dari propinsi (2.P.0.A) Retribusi Tera Ulang Jumlah Bagi Hasil Pajak dan Bant. Keu.dari Propinsi Rp Rp Rp 13.173.079.000,00 7.471.087.640,00 402.328.650,00

Rp Rp Rp Rp Rp

229.884.171,00 74.504.500,00 3.104.132.000,00 17.809.299,00 24.472.825.260,00

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Rp 34.914.304.654,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan yang Sah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Bant. Dana Penyeimbang dari Pemerintah gaji ke 13 Kompensasi kelebihan pembayaran PPh 21 Biaya operasional BKKBN Gaji BKKBN Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp Rp Rp Rp Rp 23.529.000.000,00 5.865.560.654,00 181.485.000,00 5.338.259.000,00 34.914.304.654,00

BELANJA d. Belanja Aparatur Daerah 1) Belanja Administrasi Umum Rp 71.490.917.796,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Administrasi Umum pada BelanjaAparatur Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Administrasi Umum Rp Rp Rp Rp Rp 55.976.589.084,00 11.424.394.190,00 1.670.635.424,00 2.419.299.098,00 71.490.917.796,00

2) Belanja Operasi dan Pemeliharaan

Rp 10.689.413.877,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Operasi dan Pemeliharaan pada Belanja Aparatur Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan Rp Rp Rp Rp Rp 6.083.616.496,00 3.334.236.109,00 659.029.882,00 612.531.390,00 10.689.413.877,00

3) Belanja Modal

Rp 2.314.192.257,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Modal pada Belanja Aparatur Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Belanja Modal Tetap Belanja Modal Bergerak Jumlah Belanja Modal Rp Rp Rp 277.199.840,00 2.036.992.417,00 2.314.192.257,00

e. Belanja Pelayanan Publik 1) Belanja Administrasi Umum Rp 297.532.307.682,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Administrasi Umum periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Administrasi Umum Rp 285.496.636.963,00 Rp 7.876.044.368,00 Rp 906.946.655,00 Rp 3.252.679.696,00 Rp 297.532.307.682,00

2) Belanja Operasi dan Pemeliharaan

Rp 44.897.397.954,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Operasi dan Pemeliharaan pada Belanja Pelayanan Publik periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Jumlah Belanja Operasi dan Pemeliharaan Rp Rp Rp Rp Rp 11.890.441.576,92 26.087.786.012,92 2.836.400.494,76 4.082.769.869,40 44.897.397.954,00

3) Belanja Modal

Rp 32.869.962.158,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Modal pada Belanja Pelayanan Publik periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004, dengan rincian sebagai berikut:Belanja Modal Tetap Belanja Modal Bergerak Jumlah Belanja Modal Rp Rp Rp 24.447.461.978,00 8.422.500.180,00 32.869.962.158,00

f. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

Rp 23.732.443.690,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

g. Belanja Tidak Tersangka Jumlah tersebut merupakan realisasi

Rp 4.984.873.853,00 Belanja Tidak Tersangka

periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

PEMBIAYAAN h. Pembiayaan Penerimaan Daerah 1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Rp 32.386.939.065,37

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pembiayaan Penerimaan Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004 dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2003. 2) Transfer dari Dana Cadangan Tidak terdapat realisasi Transfer dari Dana Rp 0,00 Cadangan

pada Pembiayaan Penerimaan Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004. 3) Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Tidak terdapat realisasi Transfer dari Dana Rp0,00 Cadangan

pada Pembiayaan Penerimaan Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004. 4) Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan Tidak terdapat realisasi Transfer dari Dana Rp0,00 Cadangan

pada Pembiayaan Penerimaan Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

i. Pembiayaan Pengeluaran Daerah 1) Transfer ke Dana Cadangan Rp0,00

Tidak

terdapat

realisasi

Transfer

ke

Dana

Cadangan

pada Pembiayaan Pengeluaran Daerah periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

2) Penyertaan Modal

Rp 600.000.000,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pembiayaan Pengeluaran Daerah dari Penyertaan Modal periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

3) Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo

Rp 110.096.445,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pembiayaan Pengeluaran Daerah dari Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

4) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan Rp 67.478.026.565,37 Jumlah tersebut merupakan Sisa Lebih Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004.

BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

A. Gambaran Umum 1. Dasar Hukum Pemeriksaan a. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945; b. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; c. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; d. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara; e. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; f. Pasal 184 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; g. Pasal 81 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; h. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. 2. Tujuan Pemeriksaan Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai pengelolaan keuangan daerah.

3.

Lingkup Pemeriksaan Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 meliputi:

a. Neraca per 31 Desember 2004 (tidak termasuk Neraca Awal per 31 Desember 2003); b. Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004; c. Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004; d. Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004. 4. Standar Pemeriksaan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995. 5. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala yaitu Pemerintah Daerah belum memahami sepenuhnya sistem pembukuan berganda (double entry) dan dasar pencatatan akrual. Selain itu, dari pencatatan yang ada pada masing-masing unit, sulit diketahui dengan cepat informasi mengenai jumlah dan nilai SPM yang diterbitkan (Bidang Belanja), jumlah dan nilai SPM yang dicairkan (Kasda), jumlah realisasi belanja (SPJ) dan jumlah sisa Kas di Pemegang Kas (Subid Verifikasi) Tahun Anggaran 2004 untuk masing-masing unit kerja, maupun secara total.

B. Laporan Keuangan yang diperiksa BPK 1. Neraca PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS NERACA (UNAUDITED) PER 31 DESEMBER 2004 (dalam rupiah)URAIAN AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Pemegang Kas Piutang Pajak Piutang Lain-lain Persediaan Bahan Habis Pakai/ Material Jumlah Aktiva Lancar INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Dalam Saham AKTIVA TETAP AKTIVA LAIN-LAIN Kemitraan dengan Pihak Ketiga Bangunan Dalam Pengerjaan Jumlah Aktiva Lain-lain TOTAL AKTIVA HUTANG HUTANG JANGKA PENDEK Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Hutang Perhitungan Pihak III Jumlah Hutang Jangka Pendek HUTANG JANGKA PANJANG Hutang dalam Negeri Hutang Luar Negeri Jumlah Hutang Jangka Panjang 238.004.524,75 6.056.726.994,00 6.294.731.518,75 72.284.154.121,37 910.419.055,00 216.024.724,00 10.504.247.769,65 83.914.845.670,02 JUMLAH

18.328.135.157,76 1.626.198.800.384,00

32.104.083.261,00 2.925.551.600,00 35.029.634.861,00 1.763.471.416.072,78

990.868.441,00 990.868.441,00

URAIAN EKUITAS DANA Ekuitas Dana Umum Ekuitas Dana Dicadangkan Ekuitas Dana Donasi Jumlah Ekuitas Dana TOTAL HUTANG DAN EKUITAS DANA

JUMLAH 1.735.084.469.243,03 21.101.346.870,00 1.756.185.816.113,03 1.763.471.416.072,78

2. Laporan Perhitungan APBD PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS LAPORAN PERHITUNGAN APBD (UNAUDITED) TAHUN ANGGARAN 2004NO 1 1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 URAIAN 2 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Bagian Laba Usaha Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alikasi Khusus Bg Hsl Pajak dan Bant. Keu. dari Prop. LAIN-LAIN PEND. YANG SAH Bantuan Dana Penyeimbang Kompensasi PPh Pasal 21 Biaya Operasional BKKBN Gaji BKKBN JUMLAH PENDAPATAN BELANJA APARATUR DAERAH BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai Belanja Barang Dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BEL. OPR DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai Belanja Barang Dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BELANJA MODAL Belanja Modal Tetap Belanja Modal Bergerak ANGGARAN 3 43.279.254.000,00 12.722.000.000,00 25.167.550.000,00 1.037.391.000,00 4.352.313.000,00 422.214.092.000,00 17.296.321.000,00 374.870.000.000,00 8.620.000.000,00 21.427.771.000,00 31.322.457.215,00 23.529.000.000,00 2.671.713.215,00 181.485.000,00 4.940.259.000,00 496.815.803.215,00 (dalam rupiah) REALISASI 4 52.023.545.716,00 14.706.239.634,00 27.890.274.869,00 1.284.181.000,00 8.142.850.213,00 438.174.081.024,00 30.214.263.764,00 374.866.992.000,00 8.620.000.000,00 24.472.825.260,00 34.914.304.654,00 23.529.000.000,00 5.865.560.654,00 181.485.000,00 5.338.259.000,00 525.111.931.394,00

1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1..14 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.3 1.3.1 1.3.2

89.879.410.622,00 73.885.315.268,00 57.103.751.613,00 12.401.185.375,00 1.790.976.500,00 2.589.401.780,00 13.348.176.854,00 7.837.266.294,00 3.955.528.710,00 865.629.830,00 689.752.020,00 2.645.918.500,00 295.765.000,00 2.350.153.500,00

84.618.020.424,00 71.606.104.760,00 55.988.542.684,00 11.473.790.014,00 1.705.010.204,00 2.438.761.858,00 10.697.723.407,00 6.064.062.946,00 3.333.071.489,00 685.382.982,00 615.205.990,00 2.314.192.257,00 277.199.840,00 2.036.992.417,00

1 2 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.2 2.2.1 .2.2 2.2.3 2.2.4 2.3 2.3.1 2.3.2 2.4 2.4.1 2.4.2 2.5 2.5.1

2 PELAYANAN PUBLIK BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai Belanja Barang Dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BEL. OPR DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai Belanja Barang Dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BELANJA MODAL Belanja Modal Tetap Belanja Modal Bergerak BEL. BG HASIL DAN BANT. KEU. Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan BELANJA TIDAK TERSANGKA Belanja Tidak Tersangka JUMLAH BELANJA SURPLUS/DEFISIT

3 426.813.996.986,37 316.370.239.840,37 303.427.785.840,37 8.578.327.241,00 999.020.660,00 3.365.106.099,00 45.178.601.045,00 12.033.008.200,00 25.952.566.630,00 3.100.928.490,00 4.092.097.725,00 35.721.689.200,00 27.094.428.700,00 8.627.260.500,00 24.543.466.901,00 208.075.000,00 24.335.391.901,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 516.693.407.608,37 (19.877.604.393,37)

4 404.233.669.226,00 297.548.692.092,00 285.506.756.383,00 7.879.644.758,00 909.585.855,00 3.252.705.096,00 45.031.253.434,00 11.898.003.726,92 26.193.147.172,92 2.856.763.164,76 4.083.339.369,40 32.882.546.807,00 24.460.046.627,00 8.422.500.180,00 23.779.064.690,00 208.075.000,00 23.570.989.690,00 4.992.112.203,00 4.992.112.203,00 488.851.689.650,00 36.260.241.744,00

3 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4

PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH SILPA Tahun Lalu Transfer Dari Dana Cadangan Penerimaan Pinjaman Dan Obligasi Hasil Penj. Aset Daerah yg Dipisahkan JUMLAH PENERIMAAN DAERAH PENGELUARAN DAERAH Transfer ke Dana Cadangan Penyertaan Modal Pembay. Utang Pokok yg Jatuh Tempo SILPA Tahun Berkenaan JUMLAH PENGEL. DAERAH JUMLAH PEMBIAYAAN

31.587.700.883,37 0,00 0,00 0,00 31.587.700.883,37

31.587.700.883,37 0,00 0,00 0,00 31.587.700.883,37

3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4

0,00 600.000.000,00 11.110.096.490,00 0,00 11.710.096.490,00 19.877.604.393,37

0,00 600.000.000,00 110.096.445,00 67.137.846.182,37 67.847.942.627,37 (36.260.241.744,00)

3. Laporan Aliran Kas PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS LAPORAN ALIRAN KAS (UNAUDITED) Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2004UraianAliran Kas dari Aktivitas Operasi: Aliran Kas Masuk PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Bagian Laba Badan Usaha Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Jumlah Pendapatan Asli Daerah 14,706,239,634.00 27,890,274,869.00 1,284,181,000.00 8,142,850,213.00 52,023,545,716.00

Jumlah (Rp)

PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan 30,214,263,764.00 374,866,992,000.00 8,620,000,000.00 24,472,825,260.00 438,174,081,024.00

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Bantuan Dana Kontijensi/Penyeimbang dari Pemerintah Dana Darurat Lain-lain Pendapatan

23,529,000,000.00

11,385,304,654.00

Jumlah Pendapatan Lain-lain Yang Sah

34,914,304,654.00

Jumlah Aliran Kas Masuk

525,111,931,394.00

Aliran Kas Keluar BELANJA ADMINISTRASI UMUM Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan 369,154,796,852.00 341,495,299,067.00 19,353,434,772.00 2,614,596,059.00 5,691,466,954.00

BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Belanja Pegawai/Personalia Belanja Barang dan Jasa Non Investasi Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan BEL. BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN BELANJA TIDAK TERSANGKA Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

55,728,976,841.00 17,962,066,672.92 29,526,218,661.92 3,542,146,146.76 4,698,545,359.40

23,779,064,690.00 4,992,112,203.00 453,654,950,586.00 71,456,980,808.00

Uraian Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Aliran Kas Masuk Penjualan Investasi Jangka Panjang Penjualan Aktiva Tetap Jumlah Aliran Kas Masuk

Jumlah (Rp)

-

Aliran Kas Keluar Belanja Modal Pembelian Investasi Jangka Panjang 35,196,739,064.00 -

Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

35,196,739,064.00 (35,196,739,064.00)

Aliran Kas Dari Aktivitas Pembiayaan Aliran Kas Masuk Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Transfer dari Dana Cadangan Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan Kenaikan kas komponen SILPA Tahun Lalu Jumlah Aliran Kas Masuk -

Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi Transfer ke Dana Cadangan Penyertaan Modal Pembayaran Hutang Pajak Tahun Lalu 110,096,445.00 600,000,000.00 -

Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan

710,096,445.00 (710,096,445.00)

Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran Aliran Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Jumlah Aliran Kas Masuk 41,922,626,639.00 41,922,626,639.00

Aliran Kas Keluar Pengeluaran PFK Jumlah Aliran Kas Keluar Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 39,147,950,273.00 39,147,950,273.00 2,774,676,366.00

Kenaikan/Penurunan Kas Saldo Awal Kas dan Setara Kas per 1 Januari 2004 Saldo Akhir Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2004

38,324,821,665.00 34,869,751,511.37 73,194,573,176.37

BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN

A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Banyumas

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan ganda dengan dasar kas modifikasian sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengelolaan, Pengurusan, dan

Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD. Pada Tahun Anggaran 2004, Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menyusun Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002 tentang Pokok-pokok pengelolaan Keuangan Daerah dan Keputusan Bupati Banyumas Nomor 066/2003 tgl. 31 Des 2003 tentang Prosedur Tetap Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyumas. Berdasarkan pasal 31 ayat (2) UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pemerintah Kabupaten Banyumas berkewajiban menyusun Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah. Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas yang kami uji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak lima kelemahan. Terhadap sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan yang tidak kami uji, kami tidak menemukan bahwa Pemda menyimpang dari sistem tersebut. Kelemahankelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Lemahnya pengendalian dalam penyusunan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Kelemahan utama yang dijumpai pada sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan serta pelaksanaannya pada Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004 adalah belum diterapkannya sistem dan prosedur akuntansi yang telah ditetapkan secara konsisten. Pada tahap penyusunan anggaran, dijumpai adanya kelemahan pengendalian atas penyusunan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK). Kesalahan dalam penyusunan DASK tersebut mempunyai dampak yang cukup serius pada proses pembukuan dan penyusunan laporan keuangan, karena DASK merupakan acuan dalam afektasi SPM dan SPJ yang digunakan sebagai dasar pencatatan/pembukuan akuntansi serta penyusunan laporan keuangan. Kesalahan tersebut antara lain disebabkan oleh tingkat kerumitan yang tinggi dalam penyusunan dan penelitian DASK akibat diterapkannya sistem penganggaran dan pelaksanaan berdasarkan kegiatan/aktivitas. Jumlah kegiatan yang terlalu banyak pada satuan kerja, dan jumlah satuan kerja yang terlalu banyak mengakibatkan risiko kesalahan dalam penyusunan DASK menjadi tinggi; b. Kelemahan dalam pelaksanaan sistem pembukuan Kelemahan dalam pelaksanaan sistem pembukuan adalah dalam pencatatan dan pengakuan belanja. Belanja dicatat oleh Subid Pembukuan sebesar SPMnya pada saat SPM dicairkan, dikurangi pengembalian pada Tahun Anggaran yang bersangkutan. Dengan pelaksanaan seperti itu, bahan pembukuan atas belanja bukan berupa SPJ definitif yang telah disahkan oleh Subid Verifikasi. Kelemahan dari prosedur seperti itu adalah adanya risiko kesalahan dalam pengakuan belanja yang belum memenuhi asersi keterjadian, dan sisa kas di Pemegang Kas tidak terpantau, sehingga risiko salah saji dalam Laporan Keuangan menjadi tinggi. c. Kelemahan dalam penetapan struktur Satuan Kerja pelaksana kegiatan Banyaknya kesalahan dalam pembukuan dan pencatatan akuntansi antara lain disebabkan karena terlalu banyaknya kegiatan pada Satuan Kerja, dan terlalu banyaknya jumlah Satuan Kerja pelaksana kegiatan. Jumlah Satuan Kerja yang terlalu banyak disebabkan masing-masing sekolah SMP, SMU, dan SKB ditetapkan menjadi Satuan Kerja tersendiri dengan Pemegang Kas berada pada masing-masing sekolah. Kondisi demikian mengakibatkan risiko kesalahan pembukuan menjadi

tinggi karena banyaknya jumlah rekening/akun yang harus dikelola dan lingkup pengendalian yang terlalu lebar. d. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aktiva; Pemerintah Kabupaten Banyumas belum melaksanakan sistem dan prosedur yang memadai dalam pengamanan aktiva. Hal tersebut bisa diketahui antara lain dari kondisi berikut: Pengelolaan surat berharga berupa saham sebagai bukti penyertaan modal Pemda pada beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum diselenggarakan secara tertib. Unit yang bertanggungjawab dalam penyimpanan surat berharga adalah Kasda, namun di Kasda tidak dijumpai surat berharga berupa resepis saham sebagai bukti kepemilikan modal saham sebagaimana disajikan dalam Neraca. Pada saat pemeriksaan, Pemda sedang dalam proses pengajuan permohonan kepada BPD Jateng untuk mendapatkan bukti

kepemilikan saham Pemda di PT BPD Jateng; Stock opname atas persediaan bahan pakai habis khususnya ATK belum dilaksanakan secara tertib pada setiap akhir tahun untuk seluruh unit kerja, sehingga tidak diketahui jumlah dan nilainya secara pasti dan tidak dicantumkan dalam Neraca. e. Tidak adanya tingkat kesadaran yang memadai tentang pengendalian dalam organisasi Pertanggungjawaban keuangan secara tepat waktu merupakan suatu bentuk pengendalian dalam organisasi. Dari pemeriksaan diketahui masih adanya Satuan Kerja yang terlambat dalam membuat dan mengirimkan pertanggungjawaban keuangan kepada BPKD sehingga harus diterbitkan Surat Peringatan II. Kondisi demikian menunjukkan tingkat kesadaran tentang pentingnya pengendalian dalam organisasi masih rendah. Keterlambatan pengiriman pertanggungjawaban keuangan secara langsung menghambat proses penyusunan dan menurunkan kualitas penyajian laporan keuangan.

Atas kelemahan pengendalian intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangannya. Langkah-langkah yang bisa ditempuh antara lain: a. Meningkatkan pengendalian dalam penyusunan DASK; b. Mengubah dasar pembukuan belanja dari berdasar SPM menjadi berdasar atas SPJ yang definitif hasil dari proses verifikasi. Perlu diterapkan mekanisme kerja yang tepat sehingga output dari proses verifikasi menjadi input bagi proses pembukuan; c. Menyederhanakan struktur Satuan Kerja pelaksana kegiatan. Perlu dipertimbangkan untuk menggabung sekolah-sekolah ke dalam kelompok, menjadi satu Satuan Kerja pelaksana kegiatan sehingga hanya ada masing-masing satu Pemegang Kas untuk kelompok SMP, kelompok SMU, dan kelompok SKB. Disamping itu, perlu diupayakan pengendalian atas jumlah kegiatan dalam satu Satuan Kerja, dengan mempertimbangkan kemampuan SDM yang dimiliki, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif tetapi efisien. Perlu dihindari bentuk-bentuk kegiatan yang sebenarnya sudah menjadi tugas rutin dari Satuan Kerja tersebut. d. Menerapkan sistem yang tepat dalam pengamanan aktiva, antara lain dengan menertibkan pengelolaan surat berharga dan melakukan stock opname persediaan setiap akhir tahun untuk menghitung fisik persediaan yang masih ada, sebagai dasar penilaian dan penyajian dalam Neraca. e. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengendalian dalam organisasi.

B. Koreksi

Pembukuan

dan

Kecermatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan

Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2004

Dari hasil pemeriksaan atas Draft Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas, BPK-RI telah mengajukan 119 koreksi dengan nilai koreksi saldo akun sebesar Rp12.577.009.069,66 kepada Bupati Banyumas. Koreksi yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran formal dari bukti akuntansi. Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan karena belum dicatat a. Berdasarkan Surat Dirjen Prasarana Wilayah Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah tanggal 29 September 2004, Kabupaten Banyumas memperoleh bantuan aspal minyak sebanyak 1000 drum untuk bantuan penanganan prasarana dan sarana transportasi pedesaan. Bantuan diterima tanggal 14 Desember 2004, dan didistribusikan ke desa-desa pada Januari 2005. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas belum menyajikan sebagai Persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis/Material - Aspal Ekuitas Dana Donasi 461.565.200,00 461.565.200,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. b. Dari SPJ Belanja Tak Tersangka pada BKCKB sebesar Rp56.708.435,00 yang digunakan untuk pembayaran Biaya Operasional Pembuatan KTP bulan Januari Juni 2004 bagi Desa/Kelurahan dan Kecamatan dan Insentif pembuatan KTP massal, di dalamnya terdapat pengeluaran untuk pengadaan alat kantor dan rumah tangga senilai Rp15.350.000,00. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas belum menyajikan sebagai Persediaan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Mebelair dan Perlengk. - Alat Kantor dan Rumah Tangga Ekuitas Dana Umum 15.350.000,00 15.350.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. c. Dari dokumen kontrak proyek Realisasi Perencanaan Teknis Terminal Bus Purwokerto Tahun 2002 senilai Rp299.475.000,00 diketahui bahwa proyek tersebut merupakan rangkaian dari Pembangunan Terminal yang sedang berlangsung sampai dengan Tahun 2004. Pembangunan Terminal tersebut sudah diakui sebagai Bangunan Dalam Pengerjaan dengan saldo per 31 Desember 2004 sebesar Rp2.925.551.600,00. Biaya Perencanaan Teknis Terminal tersebut belum

dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan Bangunan Dalam Pengerjaan, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Bangunan Dalam Pengerjaan Ekuitas Dana Umum 299.475.000,00 299.475.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. d. Dari Laporan Stock Opname Benda Berharga diketahui bahwa pada tanggal 31 Desember 2004, Dinas Kesehatan masih mempunyai persediaan karcis pelayanan kesehatan yang belum dimasukkan dalam Neraca per 31 Desember 2004 senilai Rp2.299.000,00, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis - Benda Berharga Ekuitas Dana Umum 2.299.000,00 2.299.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. e. Dari Laporan Stock Obat dan Kartu Obat pada Gudang Obat dan Alat Kesehatan diketahui bahwa pada tanggal 31 Desember 2004 masih terdapat persediaan Vitamin A bantuan UNICEF senilai Rp62.011.200,00 yang belum dimasukkan sebagai persediaan obat pada Neraca per 31 Desember 2004. Selain itu, dari hasil pencocokan antara daftar obat pada rincian Neraca dengan Kartu Obat di gudang diketahui adanya perbedaan kuantitas dengan nilai selisih kurang sebesar

Rp4.288.364,50, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis - Obat Ekuitas Dana Umum Ekuitas Dana Donasi 66.299.564,50 4.288.364,50 62.011.200,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. f. Pada Tahun 2004, RSUD Banyumas membeli peralatan dapur senilai Rp74.872.500,00 namun belum diposting pada Akun Alat-alat Kantor dan Rumah tangga, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Mebelair dan Perlengk. - Alat Kantor dan Rumah Tangga Ekuitas Dana Umum 74.872.500,00 74.872.500,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. g. Pada tanggal 31 Desember 2004, pada RSUD Banyumas masih terdapat persediaan benda berharga senilai Rp1.680.000,00 namun belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis - Benda Berharga Ekuitas Dana Umum 1.680.000,00 1.680.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. h. Pada tanggal 31 Desember 2004, pada RSUD Banyumas masih terdapat persediaan Bahan Pakai Habis senilai 92.066.150,00 namun belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis Ekuitas Dana Umum 92.066.150,00 92.066.150,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

i. Pada tanggal 31 Desember 2004, pada Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas masih terdapat persediaan benda berharga senilai Rp10.130.000,00 namun belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis - Benda Berharga Ekuitas Dana Umum 10.130.000,00 10.130.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. j. Pada tanggal 31 Desember 2004, pada BPKD Kabupaten Banyumas masih terdapat persediaan benda berharga senilai Rp83.872.500,00 namun belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis - Benda Berharga Ekuitas Dana Umum 83.872.500,00 83.872.500,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. k. Pada tanggal 31 Desember 2004, pada Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas masih terdapat persediaan benda berharga senilai Rp40.213.598,50 namun belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Persediaan Bahan Pakai Habis - Benda Berharga Ekuitas Dana Umum 40.213.598,50 40.213.598,50

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. l. Pada tanggal 31 Desember 2004, Pemerintah Kabupaten Banyumas masih mempunyai piutang kepada Propinsi Jawa Tengah yang berasal dari Bagi Hasil PBBKB senilai Rp142.796.360,00, Bagi Hasil ABT-AP senilai Rp9.548.850,00,

dan

Bagi

Hasil

Retribusi

Izin

Dispensasi

Kelebihan

Muatan

senilai

Rp152.345.210,00, namun belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Piutang Bagi Hasil - PBBKB Piutang Bagi Hasil - ABT AP Piutang Bagi Hasil Retr. Izin Dispensasi Keleb Muatan Ekuitas Dana Umum 142.796.360,00 9.548.850,00 19.488.607,93 171.833.817,93

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

2. Terdapat Pencatatan Akuntansi yang Belum Diakui Transaksinya a. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Sekretariat Daerah sebesar Rp3.190.900,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Kemasyarakatan, sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Setda Biaya Perjalanan Dinas-Dalam Daerah Belanja bant. keuangan kepada organisasi kemasyarakatan 3.190.900,00 1.065.900,00 2.125.000,00

sehingga

BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Sekretariat DPRD sebesar Rp96.679.447,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai belanja, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Setwan Bel. Pegawai - Gaji dan Tunjangan Kasi/Kasubag/Staf Gaji dan Tunjangan DPRD-Biaya Pengembangan SDM Belanja Barang dan Jasa - Bahan Habis Pakai Kantor Belanja Barang dan Jasa - Jasa Kantor Bel. Barang dan Jasa - Cetak dan Penggand. Kep. Kantor Belanja Barang dan Jasa - Sewa Kantor Bel Barang dan Jasa - Biaya Makanan dan Min. Kantor Bel. Perjalanan Dinas - Dalam Daerah dan Luar Daerah Belanja Pemeliharaan - Bangunan Gedung Belanja Pemeliharaan - Alat Angkutan 96.679.447,00 4.550.000,00 36.600,00 7.922.070,00 15.033.206,00 2.918.000,00 5.139.241,00 5.503.500,00 25.347.370,00 3.025.000,00 6.813.000,00

Belanja Pemeliharaan - Alat Alat Kantor dan R T Bel. Perjalanan Dinas - Dalam Daerah dan Luar Daerah Belanja Pemeliharaan - Alat Angkutan

9.624.760,00 8.092.100,00 2.674.600,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) BPKD sebesar Rp25.635.385,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja Tidak Tersangka, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-BPKD Bel. Barang dan Jasa - Cetak dan Penggandaan Kep. Kantor Belanja Pegawai -Uang Lembur Belanja Perjalanan Dinas - Dalam Daerah dan Luar Daerah Belanja Tidak Tersangka 25.635.385,00 35,00 136.000,00 18.261.000,00 7.238.350,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. b. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Bawasda sebesar Rp171.200,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Pegawai Honorarium/Upah, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Bawasda Belanja Pegawai - Honorarium/Upah 171.200,00 171.200,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. c. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) sebesar Rp80.547.500,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Barang dan Jasa Bahan dan Material, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-KPM Belanja Barang dan Jasa - Bahan dan Material 80.547.500,00 80.547.500,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. d. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Kecamatan sebesar Rp469.678,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Kel. Kecamatan Belanja Pegawai - Gaji dan Tunjangan Kasi/Kasub/Staf Belanja Barang dan Jasa - Bahan Habis Pakai Kantor Belanja Barang dan Jasa - Jasa Kantor 469.678,00 262.000,00 21.220,00 186.458,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. e. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Dinas Pertanian Tanaman Pangan sebesar Rp25.900,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja Pemeliharaan, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Dinas Pertanian Tanaman Pangan Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan - Alat-alat Angkutan Belanja Pemeliharaan - Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 25.900,00 500,00 2.900,00 22.500,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya. f. Pada tanggal 31 Desember 2004, masih terdapat sisa kas pada Pemegang Kas (PK) Dinas Peternakan sebesar Rp1.194.361,00, tetapi sisa kas tersebut sudah diakui sebagai Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Perjalanan Dinas, sehingga BPK-RI mengusulkan jurnal koreksi sebagai berikut:Kas di Pemegang Kas-Dinas Peternakan Belanja Barang dan Jasa - Bahan/Material Belanja Barang dan Jasa - Jasa Kantor 1.194.361,00 22.000,00 137.411,00

Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pegawai - Honor Lembur Belanja Barang dan Jasa - Jasa Pihak Ketiga Belanja Barang dan Jasa - Cetak dan Penggandaan Belanja Barang dan Jasa - Biaya Sewa Belanja Barang dan Jasa - Makanan dan Minuman Belanja Perjalanan Dinas

38.700,00 18.000,00 400.000,00 105.800,00 330.000,00 4.200,00 138.250,00

Atas koreksi te