bab ii kajian pustaka a. kajian teori 1. silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/siti amiriyati bab...

62
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabus Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata pelajaran. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik, bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu. (BNSP, 2007: 2 ) Menurut Aisah (2011: 3) silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Selain itu silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Upload: others

Post on 04-Nov-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Silabus

Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan

pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari

suatu mata pelajaran. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum

sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian

pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan

sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta

didik, bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana

cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu.

(BNSP, 2007: 2 )

Menurut Aisah (2011: 3) silabus adalah rencana pembelajaran pada

suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Selain itu silabus disusun

berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata

Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

13

Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian,

Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dengan demikian, silabus pada

dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.

1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan

yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar).

2. Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari

peserta didik untuk mencapai Standar Isi.

3. Kegiatan Pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru

sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber

belajar.

4. Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui

ketercapaian KD dan SK.

5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan

Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan

dinilai.

6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi

tertentu.

7. Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar

Isi tertentu.

Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum

sebagai suatu rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan yang harus

memiliki keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya,

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

14

yaitu proses pembelajaran. Silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum

ideal (ideal/potential curriculum), sedangkan proses pembelajaran

merupakan kurikulum actual (actual/real curriculum). Silabus juga

merupakan hasil atau produk pengembangan disain pembelajaran, seperti

Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) dan Garis-garis Besar

Program Pembelajaran (GBPP). Dalam silabus tersebut memuat

komponen-komponen minimal dari kurikulum satuan pendidikan. Untuk

mengadakan pengkajian terhadap kurikulum yang sedang dilaksanakan

pada suatu satuan pendidikan, bisa dilakukan melalui penelaahan silabus

yang telah dikembangkan dan diberlakukan. Dari pengkajian terhadap

silabus bisa memberikan berbagai informasi, di antaranya dapat dilihat

apakah kurikulum sebagai suatu teori telah diterjemahkan dengan baik.

Melalui silabus dapat ditelaah standar kompetensi dan kompetensi yang

akan dicapai, materi yang akan dikembangkan, proses yang diharapkan

terjadi, serta bagaimana cara mengukur keberhasilan belajar. Dari silabus

juga akan tampak apakah hubungan antara satu komponen dengan

komponen lainnya harmonis atau tidak. Karena itu kedudukan silabus

dalam telaah kurikulum tingkat satuan pendidikan sangatlah penting.

Silabus merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, khususnya untuk menjawab “apa

yang harus dipelajari?”, juga merupakan penjabaran lebih lanjut tentang

pokok-pokok program dalam satu mata pelajaran yang diturunkan dari

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan ke dalam

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

15

rincian kegiatan dan strategi pembelajaran, kegiatan dan strategi

penilaian, dan pengalokasian waktu. Silabus pada dasarnya merupakan

program yang bersifat makro yang harus dijabarkan lagi ke dalam

program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus merupakan program yang

dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup panjang (satu semester),

menjadi acuan dalam mengembangkan RPP yang merupakan program

untuk jangka waktu yang lebih singkat. Silabus adalah rencana

pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu

yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran

standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian.

Keberadaan silabus terkait erat dengan tugas guru dalam

merencanakan atau merancang pembelajaran. Menurut Rusman (2009:

340) mengatakan bahwa tahap merancang kegiatan pembelajaran adalah

tahap yang akan berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan

ajar. Kemampuan guru dalam hal ini dapat dilihat dari cara atau proses

penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Merancang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membuat

perencanaan pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran meliputi

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

16

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat

identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,

alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian

hasil belajar, dan sumber belajar (BSNP, 2007: 1). Berikut ini penjelasan

mengenai proses perencanaan pembelajaran tersebut yang meliputi:

1) Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas

mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus

dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok

dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru

(PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di

bawah supervisi dinas kabupaten/ kota yang bertanggung jawab di

bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang

bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta

departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama

untuk MI, MTs, MA, dan MAK (BNSP, 2007: 2 ).

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

17

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan

sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk

setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan

pendidikan. Komponen RPP adalah: identitas mata pelajaran, Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian, tujuan

pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alokasi

waktu, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

3) Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran tersebut meliputi: persyaratan

pelaksanaan proses pembelajaran, beban kerja minimal guru, buku

teks pelajaran, pengelolaan kelas, pelaksanaan pembelajaran. Pada

tahap pelaksanaan pembelajaran ini, keterampilan mengajar guru akan

diuji (BSNP, 2007: 4).

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

18

Rusman (2009:341) mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran

di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh

adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber

belajar, serta penggunaan metode dan strategi pembelajaran. Semua

itu merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang dalam

pelaksanaannya menuntut kemampuan guru secara optimal.

Pengelolaan kelas adalah kemampuan menciptakan suasana

kondusif di kelas guna mewujudkan proses pembelajaran yang

menyenangkan. Pengelolaan kelas dalam pelaksanaan pembelajaran

difokuskan pada pengaturan ruang atau setting tempat duduk ssiswa

yang dilakukan secara bergantian. Tujuannya adalah memberikan

kesempatan belajar secara merata kepada siswa.

Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak

hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak,

media audio, dan media audio visual. Namun, kemampuan guru di sini

lebih ditekankan pada penggunaan objek nyata yang ada di sekitar

sekolahnya.

Penggunaan media pembelajaran memiliki manfaat yang

sangat penting dalam pembelajaran. Menurut Rahadi (2003:27) bahwa

dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga

mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar

mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

19

Dalam penggunaan metode pembelajaran guru diharapkan

mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai

dengan materi yang akan disampaikan. R. Ibrahim dan Nana S.

Sukmadinata (dalam Rusman, 2009: 4) mengatakan bahwa setiap

metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dari berbagai

sudut, namunyang penting bagi guru metode manapun yang digunakan

harus jelas tujuan yang akan dicapai.

Karena siswa memiliki ketertarikan yang sangat heterogen,

idealnya seorang guru harus menggunakan multimetode, yaitu

memvariasikan penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas,

seperti metode ceramah yang dipadukan dengan tanya jawab, dan

penugasan atau metode diskusi dengan pemberian tugas, dan

seterusnya, Hal ini dilakukan untuk memjembatani kebutuhan siswa

dan menghindari terjadinya kejenuhan yang dialami siswa.

4) Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang

ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan

pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Pada tahap ini seorang guru dituntut memiliki kemampuan dalam

menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat

evaluasi, pengolahan dan penggunaan hasil evaluasi (Rusman, 2009:

342).

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

20

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta

digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar,

dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan

terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis

atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil

karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian

diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian

Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. (BSNP,

2007: 3).

Indikasi kemampuan guru dalam penyusunan alat-alat tes ini

dapat digambarkan dari frekuensi penggunaan alat-alat tes secara

variatif karena alat-alat tes yang telah disusun pada dasarnya akan

digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar. Pengolahan dan

penggunaan hasil belajar dalam pelaksanaannya sangat berkaitan erat.

Pengolahan hasil belajar yang baik akan tercermin pada penggunaan

hasil belajar yang diaplikasikan ke dalam berbagai kegiatan

pengembangan pembelajaran.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan hasil

belajar, yaitu:

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

21

a) jika bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran tidak dipahami

oleh sebagian kecil siswa, guru tidak perlu memperbaiki program

pembelajaran, melainkan cukup memberikan kegiatan remedial

bagi siswa yang bersangkutan;

b) jika bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran tidak dipahami

oleh sebagian siswa, maka diperlukan perbaikan dengan bagian-

bagian yang sulit dipahami.

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata

pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu,

dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan

oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah

sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas

Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas

kabupaten/ kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD

dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang

pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani

urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK

(BNSP, 2007: 2 ).

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

22

Silabus akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar

karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang

lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, juga

menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang

harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Dengan

berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih

baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi,

strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang

seharusnya.

Menurut para ahli pembuat kurikulum, terdapat banyak macam

komponen silabus yang tersusun dalam suatu matrik silabus. Hal inilah

yang harus dicermati dan dipilih oleh suatu institusi dalam

mengelompokkan komponen-komponen tersebut.

Setiap institusi berdasarkan kriteria atau standar yang diacu dapat

menentukan sendiri komponen apa yang dipilih dan disusun pada matrik

dalam menyusun silabus suatu mata pelajaran. Pada prinsipnya semakin

rinci silabus akan semakin memudahkan pengajar dalam menjabarkannya

ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun komponen

silabus terdiri dari

a. Identitas Mata pelajaran

Identitas mata pelajaran dapat meliputi: nama mata pelajaran, kode

mata pelajaran, semester.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

23

b. Standar Kompetensi (SK)

Standar Kompetensi adalah seperangkat kompetensi yang dibakukan

sebagai hasil belajar materi pokok tertentu dalam satuan Pendidikan,

merupakan kompetensi bidang pengembangan dan materi pokok per

satuan pendidikan per satu kelas yang harus dicapai peserta didik

selama satu semester.

c. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek

materi pokok yang harus dilatihkan kepada peserta didik sehingga

kompetensi dapat diukur dan diamati. Kompetensi Dasar sebaiknya

selalu dilakukan perbaikan dan pengayaan guna memenuhi keinginan

pasar.

d. Indikator

Indikator merupakan wujud dari KD yang lebih spesifik, yang

merupakan cerminan dari kemampuan peserta didik dalam suatu

tahapan pencapaian pengalaman belajar yang telah dilalui. Bila

serangkaian indikator dalam suatu kompetensi dasar sudah dapat

dicapai peserta didik, berarti target KD tersebut sudah terpenuhi.

e. Pengalaman belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang

dilakukan oleh peserta didik dalam berinteraksi dengan bahan ajar.

Pengalaman belajar dikembangkan untuk mencapai KD melalui

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

24

strategi pembelajaran. Dengan melakukan pengalaman belajar yang

tepat mahasiswa diharapkan dapat mencapai dan mempunyai

kemampuan kognitif, psikomorik, dan afektif yang sekaligus telah

mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill). Oleh karenanya yang

membedakan antara perguruan tinggi satu dengan yang lain tercermin

pada perbedaan pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa.

f. Materi pokok

Bagian struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa

pengertian, konsep, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan

keterampilan.

g. Waktu

Merupakan lama waktu dalam menit yang dibutuhkan peserta didik

mampu menguasi KD yang telah ditetapkan.

h. Sumber pustaka

Sumber pustaka adalah kumpulan dari referensi yang dirujuk atau

yang dianjurkan, sebagai sumber informasi yang harus dikuasai oleh

peserta didik.

i. Penilaian

Penilaian ini berarti serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan informasi; dan kemudian

menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.

Dengan memperhatikan beberapa pengertian di atas, pada

dasarnya silabus merupakan acuan utama dalam suatu kegiatan

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

25

pembelajaran. Jadi silabus sangat bermanfaat untuk mendukung

kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Aishah

(2011 : 4), beberapa manfaat dari silabus di antaranya adalah:

1. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih

lanjut, yaitu dalam penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan

pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan pengembangan

sistem penilaian.

2. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan

dicapai dalam suatu mata pelajaran.

3. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu

program pembelajaran.

4. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu

program pembelajaran.

Dalam pengembangan silabus perlu dipertimbangkan beberapa

prinsip. Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan menjiwai

pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa

prinsip yang harus dijadikan dasar dalam pengembangan silabus ini,

yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai/adequate,

aktual/kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh. Penjelasan dari prinsip-

prinsip tersebut yaitu:

1. Ilmiah, maksudnya bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang

menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Mengingat silabus

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

26

berisikan garis-garis besar isi/materi pembelajaran yang akan

dipelajari siswa, maka materi/isi pembelajaran tersebut harus

memenuhi kebenaran ilmiah. Untuk itu, dalam penyusunan silabus

disarankan melibatkan ahli bidang keilmuan masing-masing mata

pelajaran agar materi pembelajaran tersebut memiliki validitas

yang tinggi.

2. Relevan, maksudnya bahwa cakupan, kedalaman, tingkat

kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus sesuai

dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,

dan spritual peserta didik.

3. Sistematis, maksudnya bahwa komponen-komponen dalam silabus

harus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai

kompetensi. Silabus pada dasarnya merupakan suatu sistem, oleh

karena itu dalam penyusunannya harus dilakukan secara

sistematis.

4. Konsisten, maksudnya bahwa dalam silabus harus nampak

hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,

indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian.

5. Memadai, maksudnya bahwa cakupan indikator, materi pokok,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup

memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar yang

pada akhirnya mencapai standar kompetensi.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

27

6. Aktual dan Kontekstual, maksudnya bahwa cakupan indikator,

materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem

penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni

mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel, maksudnya bahwa keseluruhan komponen silabus dapat

mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika

perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh, maksudnya bahwa komponen silabus mencakup

keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

2. Kemampuan Guru

a. Pengertian Kemampuan

Croff (dalam Moenir, 2001:76) berpendapat bahwa

kemampuan pada hakekatnya menunjukan kecakapan seperti yang

dimiliki seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan

kepadanya. Kemudian Gibson (1996:237) mengemukakan bahwa

kemampuan menunjuk pada potensi seseorang untuk melaksanakan

tugas atau pekerjaan. Kemampuan berhubungan dengan kemampuan

fisik dan mental seseorang untuk melaksanakan pekerjaan.

Kemampuan ini akan tercermin dari sikap yang ditunjukkan dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

Pendapat lain mengenai kemampuan dikemukakan oleh

Thoha (2001:93) yang menyatakan bahwa kemampuan merupakan

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

28

salah satu unsur dalam kematangan berkaitan dengan pengetahuan

dan ketrampilan yang diperoleh dari pendidikan, latihan, dan

pengalaman. Dengan demikian kemampuan pada masing-masing

orang bisa berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan

yang dimilikinya. Perbedaan kemampuan itu ada yang karena

bawaan sejak lahir ditakdirkan tidak sama antar kemampuan yang

dimiliki seseorang. Ada juga yang beranggapan bukan disebabkan

sejak lahir, melainkan karena perbedaan menyerap informasi yang

ada, bahkan ada yang menganggap perbedaan itu karena perpaduan

antara keduanya.

Dari pengertian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa

kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu

keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil

latihan atau praktik dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang

diwujudkan melalui tindakannya.

b. Pengertian Kemampuan Guru

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan

pembelajaran karena guru berperan sebagai agen transformasi dan

fasilitasi ilmu pengetahuan maupun nilai-nilai moral kepada siswa.

Paradigma guru sebagai knowledge transformator telah bergeser

menjadi knowledge fasilitator. Konsekuensi perubahan paradigma

tersebut, maka guru harus selalu memperkaya kemampuan

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

29

pengetahuan dan meningkatkan kemampuan ketrampilannya

terutama dalam metode, strategi dan pemanfaatan media

pembelajaran.

Menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008

tentang Guru, pengertian guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Kemampuan guru atau yang sering disebut kompetensi

guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan

oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 yang

dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah. Guru sebagai pendidik harus memiliki kualifikasi

akademis dan kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial. Dengan demikian, kompetensi

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

30

guru ada empat macam meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang

berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelolaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substansif

kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal

yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,

dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak

mulia. Kompetensi kepribadian ini merupakan kompetensi dasar

yang dimiliki oleh setiap guru antara guru yang satu dengan yang

lain berbeda.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang

berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi

secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi

materi kurikulum, mata pelajaran di sekolah, dan substansi keilmuan

yang menaungi materi kurikulum tersebut serta menambah wawasan

keilmuan sebagai guru. Keterampilan profesional salah satunya dapat

terlihat pada kemampuan guru saat menerapkan konsep-konsep

pembelajaran di kelas.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

31

Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik

sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul

secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Sikap luwes dan fleksibel seorang guru terhadap siswa dan teman

sejawat merupakan salah satu cermin kompetensi sosial.

Peters mengemukakan ada tiga tugas dan tanggungjawab

guru, yakni: (a) guru sebagai pengajar, (b) guru sebagai pembimbing,

(c) guru sebagai administrator kelas. Ketiga tugas guru tersebut

merupakan tugas pokok profesi guru. Sementara Peters Amstrong

membagi tugas dan tanggung jawab guru menjadi lima kategori,

yakni: (a) tanggung jawab ajaran, (b) tanggung jawab dalam

memberikan bimbingan, (c) tanggung jawab dalam mengembangkan

kurikulum, (d) tanggungjawab dalam mengembangkan profesi, dan

(e) tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat

(Sudjana, 2009: 42).

Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam

merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru

dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis

pengajar, di samping menguasai ilmu atau bahan yang akan

diajarkannya. Guru sebagai pembimbing memberikan tekanan

kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

32

masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik,

sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan

tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan

pembentukan nilai-nilai para siswa. Sedangkan tugas sebagai

administrator kelas pada hakikatnya merupakan jalinan antara

ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada

umumnya. Namun demikian, ketatalaksanaan bidang pengajaran

lebih menonjol dan lebih diutamakan bagi profesi guru. (Sudjana,

2009: 44)

Perbedaan pokok antara profesi guru dengan lainnya terletak

dalam tugas dan tanggungjawabnya. Tugas dan tanggungjawab

tersebut erat kaitannya dengan kemampuan yang disaratkan untuk

memangku profesi tersebut. Kemampuan dasar tersebut tidak lain

ialah kompetensi guru. Cooper mengemukakan empat kompetensi

guru, yakni;

a. mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku

manusia;

b. mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang

dibinanya;

c. mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman

sejawat dan bidang studi yang dibinanya;

d. mempunyai keterampilan teknik mengajar.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

33

Pendapat yang hampir serupa dikemukakan oleh Grasser.

Menurut Glasser ada empat hal yang harus dikuasai guru, yakni; (a)

menguasai bahan pelajaran, (b) kemampuan mendiagnosa tingkah

laku siswa, (c) kemampuan melaksanakan proses pengajaran, dan (d)

kemampuan mengukur hasil belajar siswa. Bertolak dari pendapat di

atas, maka kompetensi guru dapat dibagi menjadi tiga bidang, yakni;

a. kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual,

seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai belajar

dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan

penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan

tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang

kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya;

b. kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru

terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan

profesinya. Misalnya sikap menghargai pekerjaannya, mencintai

dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang

dibinanya, sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya,

memiliki kemampuan yang keras untuk meningkatkan hasil

pekerjaannya;

c. kompetensi perilaku/performance, artinya kemampuan guru

dalam berbagai keterampilan/berperilaku, seperti keterampilan

mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

34

pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa,

keterampilan menumbuhkan semangat belajar siswa,

keterampilan menyusun persiapan/ perencanaan mengajar,

keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain.

Perbedaan dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya.

Kalau kompetensi kognitif berkenaan dengan aspek teori atau

pengetahuannya, pada kompetensi perilaku yaang diutamakan

adalah praktek/keterampilan melaksanakan.

Ketiga bidang kompetensi di atas tidak berdiri sendiri, tetapi

saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. George

J. Mouly mengatakan bahwa ketiga bidang tersebut (kognitif, sikap

dan perilaku) mempunyai hubungan hierarkhis. Artinya saling

mendasari satu sama lain. Kompetensi yang satu mendasari

kompetensi yang lain (Sudjana, 2009:18). Hal tersebut sejalan

dengan kurikulum saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum berbasis kompetensi.

Menurut Yamin (2009: 75) kompetensi adalah kemampuan yang

dapat dilakukan siswa yang mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan,

sikap dan keterampilan. Pembelajaran yang berbasis kompetensi

adalah pembelajaran yang memiliki standar, standar yang dimaksud

adalah acuan bagi guru tentang kemampuan yang menjadi focus

pembelajaran dan penilaian. Jadi, proses pembelajaran yang

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

35

dilakukan dengan pendekatan berbasis kompetensi adalah proses

pendeteksian kemampuan dasar siswa untuk memudahkan

terciptanya suatu tujuan secara teoritis dan praktis.

Menurut Cosalabu (2010: 5) ada beberapa peran dan tugas

guru dalam proses pembelajaran dapat diuraikan di bawah ini.

1. Guru sebagai sumber belajar

Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan

materi pelajaran. Dikatakan guru yang baik manakala ia dapat

menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia benar –

benar berperan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Apapun

yang ditanyakan siswa berkaitan dengan materi pelajaran yang

sedang diajarkannya, ia akan bisa menjawab dengan penuh

keyakinan. Ketidakpahaman guru tentang materi pelajaran

biasanya ditunjukkan oleh perilaku – perilaku tertentu, misalnya

teknis penyampaian materi yang monoton, ia lebih sering duduk

dikursi sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani kontak

mata dengan siswa, miskin dengan ilustrasi, dll. Perilaku yang

demikian dapat menyebabkan hilangnya kepercayaa pada diri

siswa, sehingga guru akan sulit mengendalikan kelas.

Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya

guru melakukan tiga hal yaitu;

a. Guru memiliki bahan referensi yang lebih banyak daripada

siswa. Hal ini untuk menjaga agar guru memiliki pemahaman

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

36

yang lebih baik tentang materi yang akan dikaji bersama siswa,

karena dalam perkembangan teknologis informasi yang sangat

cepat bisa terjadi siswa lebih “pintar” dibandingkan guru dalam

hal penguasaan informasi.

b. Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari

oleh siswa.

c. Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran,

misalnya dengan menentukan materi inti (core) yang wajib

dipelajari oleh siswa, mana materi tambahan. Melalui

pemetaan semacam ini akan memudahkan bagi guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai sumber belajar.

2. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan

identifikasi bagi peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu,

guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang

mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.

Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui

nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan

berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus

bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam

pembelajaran disekolah dan kehidupan bermasyarakat. Berkaitan

dengan wibawa, guru harus mampu mengambil keputusan secara

mandiri (independent), terutama dalam berbagai hal yang

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

37

berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta

bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.

Sedangkan disiplin, guru harus mematuhi berbagai peraturan dan

tata tertib secara konsisten atas dasar kesadaran professional,

karena mereka bertugas untuk mendisiplinkan peserta didik di

sekolah, terutama dalam pembelajaran.

3. Guru sebagai pembelajar

Sekarang ini, perkembangan teknologi mengubah peran guru

dari pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran

menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar

karena, peserta didik bisa belajar dari berbagai sumber yaitu;

radio, telivisi, berbagai macam film pembelajaran bahkan program

internet atau e–learning.

4. Guru sebagai pembimbing

Guru diharapkan sebagai pembimbing perjalanan yang

berdasarkan pengetahuannya bertanggung jawab atas kelancaran

perjalanan itu. Jadi, sebagai pembimbing guru harus merumuskan

tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan

perjalanan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk

perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan

dan kemampuan peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan

kerjasama dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh

dalam aspek setiap perjalanan yang direncanakan dan

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

38

dilaksanakan. Istilah perjalanan merupakan suatu proses belajar,

baik dalam kelas maupun diluar kelas.

5. Guru sebagai pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan

keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut

guru untuk bertindak sebagai pelatih, karena tanpa latihan pesert

didik tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi

dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang

dikembangkan sesuai dengan materi standar. Oleh karena itu, guru

harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik

dalam pembentukan kompetensi dasar, sesuai dengan potensi

masing–masing. Pelatihan yang dilakukan harus juga

memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan

lingkungan.

6. Guru sebagai penasehat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik meskipun

mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat. Agar

guru menyadari perannya sebagai penasehat secara lebih

mendalam makaa ia harus memahami psikologi kepribadian dan

ilmu kesehatan mental. Pendekatan psikologis dan kesehatan

mental akan banyak menolong guru dalam menjalankan perannya

sebagai penasehat, yang telah banyak dikenal bahwa ia banyak

membantu peserta didik untuk dapat membuat keputusan sendiri.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

39

7. Guru sebagai agen pembaharu (inovator)

Inovasi pendidikan dilakukan guna memecahkan masalah

yang dihadapi, agar dapat memperbaiki mutu pendidikan secara

efektif dan efisien. Salah satu bentuk peran serta yang dapat

dilakukan guru terhadap inovasi adalah sebagai agen

pembaharuan. Oleh karena itu, guru harus mampu menerjemahkan

pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna

bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan

luas antara generasi yang satu dengan yang lain maka guru

menjadi jembatan jurangn tersebut bagi peserta didik, jika tidak

maka hal ini dapat mengambil bagian dalam proses belajar yang

berakibat tidak menggunakan potensi yang dimiliki oleh peserta

didik.

8. Guru sebagai model dan teladan

Guru merupakan model dan teladan bagi peserta didik.

Oleh karena itu, pribadi dan apa yang dilakukan guru akan

mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar

lingkungannya. Ada beberapa hal yang mendapat perhatian guru

dalam perannya sebagai model dan teladan yaitu; penggunaan

gaya bahasa guru dalam berbicara, gaya kebiasaan guru bekerja,

sikap guru melalui pengalaman dan kesalahan yang dilakukan,

pakaian yang menampakkan ekspresi seluruh kepribadian,

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

40

hubungan kemanusiaan (dalam hal pergaulan, intelektual moral,

terutama bagaimana berperilaku), proses berpikir dalam hal

menghadapi dan memecahkan masalah, dalam hal pengambilan

keputusan, kesehatan (semangat, sikap tenang, antusias, dll).

Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa tugas dan peranan

guru sangat beragam dan kompleks, sehingga sesungguhnya tidak

mudah untuk menjadi seorang guru. Hal tersebut menuntut guru untuk

senantiasa terus meningkatkan profesionalisme dan kinerjanya dari

waktu ke waktu.

Kompetensi guru dalam penelitian ini lebih mengarah pada

kompetensi pedagogik karena variabel yang dikaji dalam penelitian ini

diantaranya adalah kemampuan menyusun silabus dan gaya mengajar.

Menurut Kemendiknas (2010: 12), berkaitan dengan kegiatan

Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh

lima) indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik.

Berikut ini disajikan ketujuh aspek kompetensi pedagogik beserta

indikatornya:

1. Menguasai karakteristik peserta didik.

Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang

karakteristik peserta didik untuk membantu proses pembelajaran.

Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial,

emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya, yaitu:

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

41

a. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta

didik di kelasnya,

b. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan

kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam

kegiatan pembelajaran,

c. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan

belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan

fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,

d. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku

peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak

merugikan peserta didik lainnya,

e. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi

kekurangan peserta didik,

f. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik

tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga

peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan,

diolok‐olok, minder, dsb).

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang

mendidik.

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode,

dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai

dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

42

metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta

didik dan memotivasi mereka untuk belajar, yaitu:

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan

belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan

aktivitas yang bervariasi,

b. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik

terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan

aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat

pemahaman tersebut,

c. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas

yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda

dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,

d. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi

kemauan belajar peserta didik,

e. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait

satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran

maupun proses belajar peserta didik,

f. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang

memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan

menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran

berikutnya.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

43

3. Pengembangan kurikulum.

Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting

kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan

lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan

menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta

didik, yaitu:

a. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

b. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan

silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik

dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,

c. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan

memperhatikan tujuan pembelajaran,

d. Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan

tujuan pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan

usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat

dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan

sehari‐hari peserta didik.

2. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan

pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru mampu

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan

menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

44

sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru

memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk

kepentingan pembelajaran:

a. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan

rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan

aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti

tentang tujuannya,

b. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan

untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk

menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,

c. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi

tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar

peserta didik,

d. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik

sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata

kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui

terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju

dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan

tentang jawaban yamg benar,

e. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi

kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan

sehari‐hari peserta didik,

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

45

f. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi

dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan

mempertahankan perhatian peserta didik,

g. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau

sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta

dapat termanfaatkan secara produktif,

h. Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang

dirancang dengan kondisi kelas,

i. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan

peserta didik lain,

j. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara

sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik.

Sebagaicontoh: guru menambah informasi baru setelah

mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi

sebelumnya, dan

k. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau

audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi

belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

46

3. Pengembangan potensi peserta didik.

Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta

didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik

melalui program pembelajaran yang mendukung siswa

mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan

kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik

mengaktualisasikan potensi mereka, yaitu:

a. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk

penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui

tingkat kemajuan masing‐masing.

b. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran

yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan

kecakapan dan pola belajar masing‐masing.

c. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran

untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir

kritis peserta didik.

d. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses

pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap

individu.

e. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat,

minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta

didik.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

47

f. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik

sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.

g. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta

didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan

informasi yang disampaikan.

4. Komunikasi dengan peserta didik.

Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun

dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru

mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada

komentar atau pertanyaan peserta didik:

a. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman

dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan

pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk

menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.

b. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua

pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi,

kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi

pertanyaan/tanggapan tersebut.

c. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar,

dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum,

tanpa mempermalukannya.

d. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat

menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

48

e. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap

semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang

dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta

didik.

f. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik

dan meresponnya secara lengkap danrelevan untuk

menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

5. Penilaian dan Evaluasi.

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar

secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas

efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi

hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial

dan pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian

dalam proses pembelajarannya, yaitu:

a. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang

tertulis dalam RPP.

b. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis

penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah,

dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta

didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi

pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

49

c. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi

topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan

dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan

remedial dan pengayaan.

d. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan

merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran

selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal

pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan

sebagainya.

e. Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan

rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Gaya Mengajar

Guru memegang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran

karena guru berperan sebagai agen transformasi ilmu pengetahuan

maupun nilai-nilai moral kepada siswa. Untuk itu guru harus dapat

mengembangkan model pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan

karakteristik siswa dan materi. Hal tersebut tidak lepas dari kedudukan

guru sebagai seorang profesional.

Menurut Hamalik (2004: 67) mengatakan bahwa ada beberapa

syarat menjadi guru profesional, yaitu harus memiliki:

1. Bakat sebagai guru

2. Keahlian sebagai guru

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

50

3. Kepribadian yang baik dan terintegrasi

4. Mental yang sehat

5. Berbadan sehat

6. Pengalaman dan pengeahuan yang luas

7. Guru adalah manusia berjiwa pancasila

8. Guru adalah seorang warga negara yang baik

Berdasarkan keprofesionalan guru tersebut, menurut Hamalik ada

beberapa yang menjadi tanggung jawab guru yaitu:

1. Guru harus menuntut siswanya belajar, maksudnya adalah guru harus

merencanakan pembelajaran dan juga harus membimbing siswanya

agar memperoleh keterampilan – keterampilan, pemahaman,

perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan – kebiasaan yang

baik, dan perkembangan sikap yang serasi.

2. Turut membina kurikulum sekolah, maksudnya adalah guru harus

mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa.

3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak, dan

jasmaniah). Dalam hal ini, guru mengembangkan watak dan

kepribadian siswanya sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap,

cita – cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab,

ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai – nilai moral

yang tinggi.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

51

4. Memberikan bimbingan kepada siswa, agar siswa mampu mengenal

dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi

kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik.

5. Melakukan diagnosa atas kesulitan – kesulitan belajar dan

mengadakan penilaian atas kemajuan belajar siswa. Oleh karena itu,

guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dengan

minat, latar belakang, dan kematangan siswa dan dalam penilaiannya

guru harus mampu menyusun tes objektif, menggunakannya secara

inteligen, melakukan obervasi secara kritis serta melaksanakan usaha

– usaha perbaikan (remedial), sehingga siswa mampu menghadapi

masalah – masalah sendiri dan tercapainya perkembangan pribadi

yang seimbang.

6. Menyelenggarakan penelitian, karena seorang guru bergerak dalam

bidang ilmu kependidikan. Jadi seorang guru harus senantiasa

memperbaiki cara bekerjanya. Tidak cukup melakukan sebagai

rutinitas saja, melainkan juga harus berusaha menghimpun banyak

data melalui penelitian yang kontinu dan intentsif.

7. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif, hal ini dilakukan agar guru

dapat memahami dengan baik tentang pola kehidupan, kebudayaan,

minat, dan kebutuhan masyarakat sehingga guru dapat mengenal siswa

dan menyesuaikan pelajarannya secara aktif karena perkembangan

sikap, minat dan aspirasi anak sangat banyak dipengaruhi oleh

masyarakat sekitarnya.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

52

8. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila, karena

pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang mendasari semua

sendi – sendi hidup dan kehidupan nasional, baik individu maupun

masyarakat kecil sampai dengan kelompok sosial yang terbesar

termasuk sekolah.

9. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan

perdamaian dunia, jadi guru harus mempersiapkan siswa menjadi

warga Negara yang baik memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai

bangsa. Para siswa juga perlu menyadari bahwa persahabatan antar

bangsa sangat diperlukan guna memupuk perdamaian dunia.

10. Turut menyukseskan pembangunan. Jadi, dalam hal ini seorang guru

harus membantu menciptakan siswa menjadi manusia seutuhnya.

11. Tanggung jawab meningkatkan peranan professional, karena tanpa

adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh seorang guru

maka kiranya sulit bagi guru mengembangkan dan melaksanakan

tanggung jawabnya dengan baik.

Posisi guru dalam pembelajaran di kelas tidak sekadar pengajar

tetapi juga sebagai pendidik. Sebagai pengajar guru berkewajiban

menyampaikan pemahaman ilmu pengetahuan kepada anak sesuai dengan

bidangnya masing-masing. Adapun peran sebagai pendidik, guru harus

mampu menanamkan nilai-nilai moral baik pada anak, sehingga anak

dapat menghayati dengan benar serta mau melaksanakan dengan penuh

kesadaran

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

53

Pengajaran ataupun pendidikan dapat tertanam secara baik pada

diri siswa, bila guru yang bersangkutan mampu menyajikan secara

menarik. Pengertian menarik disini, anak merasa nyaman menerima dan

mudah memahami isi materi pelajaran yang disampaikan guru dalam

proses belajar mengajar. Jangan berharap banyak anak akan mampu

menyerap isi pembelajaran dengan baik, jika dalam pembelajaran sudah

terselimuti rasa takut berlebihan pada guru yang mengajarnya. Penciptaan

suasana yang menyenangkan anak, merupakan langkah awal guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang baik.

Slameto (2003: 32) mengatakan dalam proses belajar mengajar,

guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi

fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai

tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas

untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi

pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam

belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses

perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:

(1) mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi

pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang;

(2) memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar

yang memadai;

(3) membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-

nilai, dan penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses balajar

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

54

mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan

akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan

perkembangan kepribadian siswa. Ia harus mampu menciptakan

proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang

siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi

kebutuhan dan menciptakan tujuan.

Menurut Usman (2000: 4) pembelajaran merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu” Proses pembelajaran merupakan interaksi

semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu

sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai

tujuan.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan salah satu kegiatan

sentral dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Tarigan (1997: 62)

menyatakan bahwa pengertian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat

diperinci dan meliputi:

a. Proses penyusunan program pengajaran; menetapkan tujuan, bahan,

metode dan media pengajaran.

b. Proses pelaksanaan program pengajaran; mengajar di kelas; praktek

di laboratorium atau di kebun percobaan dan lain-lain.

c. Proses pengevaluasiaan program, baik perencanaan, pelaksanaannya

serta prestasi belajar siswa.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

55

Sebagai seorang profesional di bidang pendidikan, guru harus

mempunyai kemampuan yang memadai untuk mengelola KBM.

Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar diantaranya

dapat dilihat dari kemampuannya dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran. Menurut Rusman (2009: 355) ada beberapa hal yang

menjadi kriteria dalam mengukur kemampuan guru merancang atau

merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Kriteria

perencanaan pembelajaran yang baik meliputi:

a) Tujuan pembelajaran yang mencakup Standar Kompetensi, indikator,

dan ranah tujuan (komprehensif) harus sesuai kurikulum.

b) Bahan belajar harus sesuai dengan tujuan, disusun secara sistematis,

sesuai kurikulum dan memberi bahan pengayaan.

c) Strategi/Metode pembelajaran, metode harus sesuai dengan tujuan,

materi, penentuan langkah-langakah pebelajaran sesuai dengan

metode, alokasi waktu sesuai dengan proporsi, metode berdasarkan

kemampuan siswa, dan memberikan pengayaan.

d) Media pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, materi, kondisi kelas,

jenis evaluasi, kemampuan guru, serta kebutuhan dan perkembangan

siswa.

e) Evaluasi mengacu pada tujuan, bentuk evaluasi, jenis evaluasi, alokasi

waktu, dan kaidah evaluasi.

Menurut Pranata (2002: 12). dalam peristiwa pembelajaran

terdapat siswa yang belajar (pebelajar) dan guru yang mengajar

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

56

(pembelajar). Peristiwa pembelajaran ini ada yang berorientasi kepada

pebelajar, ada juga yang berpusat pada pembelajar. Aktivitas belajar

pebelajar dan aktivitas mengajar pembelajar merupakan perilaku

individual yang spesifik, masing-masing disebut gaya belajar dan gaya

pengajaran, yang merupakan derivat gaya-gaya kepribadian individu

yang bersangkutan.

Menurut Sudjana (1989:30) yang termasuk dalam komponen

pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian.

Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia,

karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau

dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat

dikatakan sebagai dampak langsung (Instructional effect) sedangkan hasil

yang dirasakan dalam waktu yang reltif lama disebut dampak pengiring

(nurturant effect) biasanya berkenaan dengan sikap dan nilai.

Menurut Pranata (2002: 15), yang dimaksud dengan gaya

pengajaran ialah pola perilaku pengkondisian/pengaturan informasi dan

lingkungan yang dilakukan oleh pembelajar untuk membelajarkan

pebelajar. Dalam batasan tersebut istilah pengaturan menunjuk pada

muatan strategi-strategi tertentu yang dilakukan oleh pembelajar sehingga

memunculkan suatu bentuk pembelajaran tertentu pula. Pembelajar yang

menggunakan strategi pengajaran dengan menggunakan langkah-langkah

berurutan yang logis dan setia pada langkah-langkah yang telah

ditetapkan secara hirarkis merupakan pembelajar yang memiliki gaya

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

57

pengajaran serialis. Sebaliknya, pembelajar yang menggunakan strategi

pengajaran yang fleksibel dan kontekstual, tidak terikat oleh langkah-

langkah hirarkis pentahapan pembelajaran merupakan pembelajar yang

memiliki gaya pengajaran holistik. Selanjutnya, pembelajaran yang

berorientasi pada proses dan hasil pembelajaran linear yang berbasiskan

pada pemerolehan jawaban tunggal merupakan gaya pengajaran

konvergen; sebaliknya yang berorientasi pada kemampuan pebelajar

untuk menghasilkan jawaban-jawaban alternatif merupakan gaya

pengajaran divergen. Pada dasarnya, jenis-jenis gaya pengajaran memiliki

pola gaya yang sama dengan jenis-jenis gaya belajar.

Proses pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat berjalan

dengan baik. Untuk mengetahui hal tersebut ada kriteria tertentu yang

dapat digunakan. Menurut Rusman (2009:356) kriteria melaksanakan

pembelajaran yang baik meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Kemampuan membuka pembelajaran sebaiknya menarik perhatian

siswa, memberi motivasi awal, memberi apersepsi, menyampaikan

tujuan, memberi acuan bahan belajar yang akan diberikan.

b) Sikap guru dalam proses pembelajaran seharusnya jelas artikulasi

suara, variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa,

antusiasme dalam penampilan, mobilitas posisi mengajar.

c) Penguasaan bahan belajar harus sesuai dengan langkah-langkah dalam

RPP, jelas dalam menyampaikan bahan belajar, jelas dalam

memberikan contoh, memiliki wawasan yang luas dalam penyampaian

bahan belajar.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

58

d) Proses Pembelajaran (KBM) mencakup kesesuaian metode dengan

bahan belajar, penyajian bahan belajar sesuai dengan tujuan/indikator

yang telah ditetapkan, terampil dalam menanggapi dan merespon

pertanyaan siswa, serta ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu

yang disediakan.

e) Kemampuan menggunakan media pembelajaran diantaranya:

memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, kesesuaian media

dengan materi, terampil dalam penggunaan media, meningkatkan

perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.

f) Evaluasi pembelajaran yang baik memiliki kriteria penilaian relevan

dengan tujuan yang telah ditetapkan, menggunakan bentuk dan jenis

ragam penilaian, sesuai RPP.

g) Kemampuan menutup pembelajaran meliputi: meninjau kembali

materi yang telah diberikan, memberi kesempatan bertanya dan

menjawab pertanyaan, memberi kesimpulan pembelajaran.

h) Tindak lanjut/ follow up sebaiknya mampu memberi tugas individu

maupun kelompok, memberi informasi materi yang akan datang,

memotivasi siwa untuk selalu rajin belajar.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru dapat menerapkan

berbagai macam metode. Menurut Djamarah (2000:194), macam-macam

metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

59

a. Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode

tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai

alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi

edukatif.

b. Metode proyek

Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan

kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit

kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar

anak didik tertarik untuk belajar.

c. Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada

anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu

proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan

sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan

eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan

variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.

d. Metode Pemberian tugas dan Resitasi

Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya

membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari

dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

60

mengamati orang/ masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan

demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak

didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.

e. Metode diskusi

Diskusi adalah memberikan alternatif jawaban untuk membantu

memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan

yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.

f. Metode latihan

Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara

mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga,

sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu

ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.

Berkaitan dengan berbagai metode pembelajaran tersebut di atas,

guru dapat memilih dan menerapkan metode yang dianggap paling tepat,

sesuai dengan materi yang diberikan ke siswa. Penerapan metode yang

bervariasi secara umum lebih baik karena setiap metode mempunyai

kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, jika guru hanya

menerapkan salah satu metode, maka proses pembelajaran akan menjadi

monoton dan kurang menarik sehingga suasana pembelajaran yang

menyenangkan sulit untuk diwujudkan.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

61

Menurut Sumiati (2007: 74) Gaya mengajar yang dimiliki oleh

seorang guru mencerminkan pada cara melaksanakan pembelajaran, sesuai

dengan pandagannya sendiri. Di samping itu, landasan psikologis, terutama

teori belajar mengajar yang dipegang serta kurikulum yang dilaksanakan

juga turut mewarnai gaya mengajar guru yang bersangkutan.

Menurut Sumiati (2007: 75 – 77) gaya mengajar dibedakan

menjadi 4 (empat) macam, yaitu klasik, teknologis, personalisasi dan

interaksionalis. Masing-masing gaya mengajar tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut.

1. Gaya Mengajar Klasik

Proses pembelajaran dengan gaya klasik berupaya untuk

memelihara dan menyampaikan nilai-nilai lama dari generasi

terdahulu ke genarasi berikutnya. Isi pembelajaran berupa sejumlah

informasi dan ide yang paling popular dan dipilih dari dunia yang

diketahui siswa. Oleh karenanya materi pembelajaran bersifat

obyektif, jelas, dan diorganisasi secara sistematis-logis. Proses

penyampaian materi pembelajaran tidak didasarkan pada minat siswa,

melainkan pada urutan tertentu. Peran guru di sini sangat dominan,

karena dia harus menyampaikan materi pembelajaran, oleh karenanya

harus ahli (expert) tentang pembelajaran yang dipegangnya. Dengan

demikian proses pembelajaran bersifat pasif, yaitu siswa diberi

pembelajaran.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

62

2. Gaya Mengajar Teknologis

Fokus gaya mengajar ini pada kompetensi siswa secara

individual. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kesiapan

siswa. Peranan materi pembelajaran adalah dominan. Oleh Karena itu

materi pembelajaran disusun oleh ahlinya masing-masing. Materi

pembelajaran itu bertalian dengan data obyektif dan ketrampilan yang

dapat menuntun kompetensi vokasional siswa. Peranan siswa di sini

adalah belajar dengan menggunakan perangkat atau media. Dengan

hanya merespons apa yang diajukan kepadanya melalui perangkat itu,

siswa dapat mempelajari apa yang dapat bermanfaat bagi dirinya

dalam kehidupan. Peran guru hanya sebagai pemandu (guide),

pengarah (director), atau pemberi kemudahan (fasilitator) dalam

belajar, karena pembelajaran sudah diprogram sedemikian rupa dalam

perangkat (wares), baik perangkat program/perangkat lunak (software)

maupun perangkat benda/perangkat keras (hardware). Perangkat

benda dapat berbentuk radio, televisi, atau komputer, sedangkan

perangkat program merupakan program yang dirancang sedemikian

rupa sehingga siswa dapat mempelajari sendiri materi-materi

pembelajaran dengan menggunakan perangkat tersebut.

3. Gaya Mengajar Personalisasi

Pembelajaran personalisasi dilakukan berdasarkan atas minat,

pengalaman dan pola perkembangan mental siswa. Dominasi

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

63

pembelajaran ada ditangan siswa. Dalam hal ini, siswa dipandang

sebagai suatu pribadi.

Perkembangan emosional dan penyesuaian diri dalam

lingkungan sosial merupakan sesuatu yang vital, sebagaimana

perkembangan kecerdasannya. Peran guru adalah menuntun dan

membantu perkembangan itu melalui pengalaman belajar. Oleh karena

itu guru harus mempunyai kemampuan dalam mengasuh, ahli dalam

psikologi, dan metodologi, serta bertindak sebagai narasumber

(resource person) adapun materi pembelajaran disusun dan muncul

berdasarkan atas minat dan kebutuhan siswa secara individual.

4. Gaya Mengajar Interaksional

Peran guru dan siswa disini sama-sama dominan. Guru dan

siswa berupaya untuk memodifikasi berbagai ide atau ilmu

pengetahuan yang dipelajari untuk mencari bentuk baru berdasarkan

atas kajian yang bersifat radikal. Guru dalam hal ini menciptakan

iklim saling ketergantungan dan timbulnya dialog antarsiswa. Siswa

belajar melalui hubungan dialogis. Dia mengemukakan pandangannya

tentang realita, juga mendengarkan pandangan siswa lain. Dengan

demikian dapat ditemukan pandangan baru hasil pertukaran pikiran

tentang apa yang dipelajari. Adapun materi pembelajaran difokuskan

pada masalah-masalah yang berkenaan dengan sosiokultural terutama

yang bersifat kontemporer.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 53: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

64

Termasuk ke dalam gaya mengajar interaksional adalah

pembelajaran langsung/interaktif yaitu model pembelajaran yang

secara langsung diarahkan oleh guru melalui tugas-tufgas spesifik

yang harus dilengkapi para siswa dibawah pengawwasan guru secara

langsung. (Depdiknas 2004 :3) dengan demikian dapat dikatakan

bahwa pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang berpusat pada

guru (Teacher Centered). Oleh karena itu dalam pembelajaran ini

menyiratkan langsung interaksi antara guru dengan siswa.

Dalam pembelajaran ini yang akan dipelajari dibagi lagi ke

dalam bagian yang lebih kecil dan diperkenalkan secara langsung

kepada para siswa. Di dalam model yang berpusat pada guru ini, peran

guru sangat jelas, yaitu untuk memberi pembelajaran tentang

pengetahuan dan ketrampilan dengan mengarahkan cara yang

seyogyanya digunakan. Dalam model pembelajaran ini, mengajar

merupakan kegiatan;

a. memeriksa pekerjaan pada pertemuan sebelumnya dan mengulang

pembelajaran;

b. menyajikan dan/atau menunjukan materi pembelajaran dan/atau

keterampilan baru;

c. memimpin pada saat awal kegiatan siswa;

d. menyediakan umpan balik dan koreksi (jika diperlukan melakukan

pembelajaran ulang);

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 54: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

65

e. menyediakan kegiatan sendiri sehingga siswa menjadi kuat dan

otomatis (benar-benar menguasai);

f. menyediakan peninjauan ulang untuk rentang waktu perminggu /

perbulan.

4. Membaca Cepat

a. Hakikat Membaca

Menurut Ginting (2005: 36) membaca diartikan sebagai suatu

proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami

bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau

mendapatkan kesenangan. Sementara menurut Smith (1988: 14)

membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks

yang tertulis.

Nunan dalam Language Teaching Methodology mengatakan

bahwa: “Reading is usually conceived of as solitary in which the

reader interacts with the text in isolation.” Membaca selalu dipahami

bagaimana pembaca berinteraksi dengan apa yang terdapat dalam teks.

To read dalam bahasa Inggris juga berarti “memahami”. Memang,

yang terpenting dalam membaca adalah memahami isinya. (Sunarta,

2010)

Dari segi linguistik, Anderson (dalam Sunarta, 2010)

menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses penyandian kembali

dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 55: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

66

justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembahasan

sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan

makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan

menjadi bunyi yang bermakna. Secara singkat dikatakan bahwa

membaca dari sudut linguistik merupakan penyandian kembali dari

bahasa tulis dengan makna dalam bahasa lisan, yaitu pengubahan

bentuk tulis menjadi bunyi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas diambil kesimpulan

bahwa hakikat membaca, yaitu memahami isi yang terkandung dalam

teks yang terdiri atas konstruksi berupa kata, frase, atau klausa baik

yang tersurat maupun tersirat. Penyandian kembali dari bahasa tulis

dengan makna dalam bahasa lisan, yaitu pengubahan bentuk tulis

menjadi bunyi serta suatu aktivitas yang mudah dilakukan tanpa

banyak memerlukan perlengkapan lain.

b. Pengertian Membaca Cepat

Menurut Atar (dalam Aritonang, 2006: 1) membaca cepat

adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi

bacaan dibaca. Biasanya membaca dengan cara ini tidak mungkin

dengan cara membaca kata demi kata, tetapi membaca kalimat dan

paragraf. Definisi yang dibuat oleh ahli belum dapat menggambarkan

membaca cepat dalam arti sesungguhnya, karena rumusan itu tidak

mencerminkan tentang penguasaan isi bacaan dan penggunaan waktu

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 56: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

67

yang jelas dalam kegiatan membaca cepat. Menurut Bond dan Tinker

definisi kecepatan membaca harus diartikan lagi sebagai kecepatan.

Dengan demikian, mengukur kecepatan membaca berarti mengukur

kecepatan pemahaman terhadap bahan yang dibaca (Ginting, 2005:

25).

Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi,

hampir keseluruhan materi dibaca dalam waktu tertentu yang disertai

dengan pemahaman isi 70%. Materi dalam hal ini adalah jumlah kata

yang terkandung dalam suatu bacaan, sedangkan waktu tertentu

artinya untuk memahami materi bacaan memerlukan waktu. Waktu

yang dipergunakan dalam membaca cepat adalah satuan waktu, yaitu

menit. Dan pemahaman isi bacaan 70% artinya, setelah selesai

membaca sekurang-kurangnya pembaca menguasai isi bacaan

sebanyak 70%. (Aritonang, 2010: 9)

Kecepatan membaca seseorang dapat diketahui melalui jumlah

kata yang berhasil dibaca dalam kurun waktu tertentu. Henry Guntur

Tarigan (dalam Sunarta, 2010: 14) mengatakan kemampuan membaca

cepat siswa SD adalah sebagai berikut:

Jumlah kata yang terbaca dalam per menit, yaitu:

Kelas I 60 – 80 kata per menit

Kelas II 90 – 100 kata per menit

Kelas III 120 – 140 kata per menit

Kelas IV 150 – 160 kata per menit

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 57: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

68

Kelas V 170 – 180 kata per menit

Kelas VI 190 – 250 kata per menit

Aritonang (2010: 12) mengatakan bahwa sebelum berlatih

membaca cepat, harus dipahami beberapa model membaca cepat. Ada

tiga model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu:

a. Model line by line

Model line by line atau sering disebut model garis per garis.

Membaca model ini kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca

secara berurutan dari baris pertama hingga baris terakhir secara

berurutan. Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang

bersifat padat, materi bacaan yang relatif baru (masih asing), atau

banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.

b. Model Spiral

Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak

membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara zigzag seperti

spiral. Penggabungan kata/kalimat dalam bacaan menggunakan

rasio dan pemikiran kita, sehingga kita menyimpulkan sendiri dari

kata-kata kunci yang dibaca.

c. Model Melingkar

Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak

membaca semua kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci

(key word). Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk memahami isi

bacaan dan dihubungkan melalui logika dan pemikiran si pembaca.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 58: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

69

Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang

sifatnya ringan. Misalnya membaca koran, majalah, dan lain-lain.

Kemampuan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis,

sehingga kemampuan seseorang dapat dibangun dan ditingkatkan,

tidak terkecuali pada kemampuan membaca cepat. Kemampuan

membaca cepat dapat dibangun dan ditingkatkan dengan cara dilatih.

Untuk itu, diperlukan teknik tertentu dalam mengembangkan

kemampuan membaca cepat. Menurut Ginting (2005: 27), secara

umum ada dua teknik membaca yaitu sebagai berikut:

a. Teknik Scanning

Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi

dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan

melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami

bacaan tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu

dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh

kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi

perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini biasa

diilustrasikan seperti kita sedang membaca koran, mencari judul-

judul atau topik berita yang dianggap terlebih dahulu membaca

daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul menarik.

2. Teknik Skimming

Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar

(sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 59: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

70

kita melacak informasi yang ingin kita ketahui secara mendalam.

Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah atau sub

judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita

bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca

tersebut. Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu

yang khusus dalam teks. Sebagai gambaran teknik ini bisa

diilustrasikan seperti kita mencari arti kata dalam kamus, atau

mencari nomor telpon dalam buku telpon.

Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa

langkah membaca cepat. Langkah pertama adalah persiapan. Tahap

persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini kita coba

menafsirkannya sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta

pengalaman yang telah kita alami. Kita bisa menafsirkan isi bacaan

dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang kita

miliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca.

Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari

materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku

mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu symbol visual ini dapat

membandtu kita memahami isi bacaan. Selanjutnya kita perlu

memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak

berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan.

Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 60: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

71

Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan,

sedangkan aliena akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan.

Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan

keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman

bacaan.

Langkah kedua adalah pelaksanaan. Jika kita telah

melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan

gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan kita baca.

Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan menggunakan

dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa mencari

kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan

melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan cepat

mengambil inti sari isi bacaan tanpa harus membaca seluruh isi.

Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu

latihan. Latihan ini meliputi latihan otot mata, pheriperial mata, dan

latihan pernapasan.

a. Melatih Otot Mata

Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan

bola mata dalam keadaan terpejam ke atas ke bawah, lalu samping

kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan secara continue

minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa

harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata

akan kembali ke keadaan sebelum latihan.

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 61: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

72

b. Melatih Pheriperal Mata

Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara

pandangan mata mengikuti gerakan telunjuk di depan mata.

Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh bacaan tanpa

menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu

menghambat membaca cepat.

c. Melatih Pernapasan

Melatih pernapasan dapat dilakukan dengan cara tarik

napas panjang keluarkan secara perlahan. Kemudian latihan

konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk, tegak, libatkan

asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang

berkomunikasi dengan sang penulis.

B. Kerangka Berpikir

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran, terlebih lagi ketentuan dari pemerintah telah menegaskan

bahwa guru adalah seorang profesional. Oleh karena itu, guru harus memiliki

kompetensi yang memadai sesuai dengan bidangnya. Selain itu, guru juga

harus mampu mengelola pembelajaran dengan baik.n

Untuk mendukung kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

dengan baik, maka guru harus mempunyai kemampuan yang memadai dalam

menyusun silabus. Selain itu, guru juga harus dapat menerapkan gaya

mengajar yang tepat. Hal tersebut pada akhirnya diharapkan dapat

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012

Page 62: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Silabusrepository.ump.ac.id/7280/3/SITI AMIRIYATI BAB II.pdf · mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

73

memberikan manfaat positif terhadap siswa, khususnya pada kemampuan

siswa dalam membaca cepat

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kerangka pikir dalam penelitian

ini dapat digambarkan melalui skema sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Pentingnya peranan guru dalam proses pembelajaran

Guru harus memiliki kompetensi yang memadai

Guru harus mampu mengelola pembelajaran

Kemampuan dalam menyusun silabus

Gaya mengajar yang tepat

Kemampuan siswa dalam membaca cepat

Hubungan Antara Kemampuan..., Siti Amiriyati, Program Pascasarjana UMP, 2012