bab ii kajian pustakarepository.uinbanten.ac.id/353/4/bab ii lubis baru.pdf · kajian pustaka a....

22
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Lingkungan kerja yang baik akan mendorong karyawan senang bekerja dan akan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Lingkungan kerja merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. 1 Para ahli mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut, menurut Nitisemito “lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang dibebankan. Sedangkan menurut Sedarmayanti lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai pada saat bekerja, baik berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau 1 Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja (Bandung : Mandar Maju, 2009), 75.

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lingkungan Kerja

1. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu hal

yang penting untuk diperhatikan. Lingkungan kerja yang baik akan

mendorong karyawan senang bekerja dan akan meningkatkan rasa

tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Lingkungan kerja merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk

memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam

pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan.1

Para ahli mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut, menurut

Nitisemito “lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para

pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang dibebankan”. Sedangkan menurut Sedarmayanti

“lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan

yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja,

metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan

maupun sebagai kelompok”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai

pada saat bekerja, baik berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau

1Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja (Bandung :

Mandar Maju, 2009), 75.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

12

tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya

saat bekerja.2

Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan

mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit berkonsentrasi dan menurunnya

produktivitas kerja. Lingkungan kerja dikatakan baik apabila dalam

kondisi yang demikian pekerja dapat melakanakan kegiatannya dengan

baik, sehat, aman, dan selamat.3 Dalam Islam memberikan ketenangan

dan kenyamanan di dalam sebuah tempat kerja adalah sebuah

keharusan yang seharusnya diberikan kepada karyawan, agar karyawan

dapat bekerja dengan baik. Allah SWT berfirman dalam surat Al-

Mujadalah ayat 11.

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

2http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-jenis-manfaat-

lingkungan-kerja. Diunduh Tanggal 21 Juli 2016, Pukul 20.02. 3Rika Ampuh Hadiguna, Manajemen Pabrik (Jakarta:Bumi Askara, 2009),

248.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

13

beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.”4

2. Jenis-jenis Lingkungan Kerja

Secara garis besar jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yakni

lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik.

a. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang terdapat di

sekitar tempat kerja dan akan mempengaruhi karyawan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik terdiri dari

pencahayaan, sirkulasi udara, tersedianya fasilitas. Lingkungan fisik

dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:

1) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan

seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.

2) Lingkungan perantara atau lingkungan umum seperti rumah,

kantor, pabrik, sekolah, kota, sistem jalan raya dan lain-lain.

b. Lingkungan Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi

yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun

dengan rekan kerja ataupun dengan bawahan. Perusahaan hendaknya

dapat mencerminkan kondisi yang dapat mendukung kerja sama

antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan

yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan

4Yayasan Penyelenggara Penerjemah, Al-Quran Dan Terjemahannya

(Bandung : Syamil Cipta Media,2005), 543.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

14

adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan

pengendalian diri.5

Dalam Islam pemimpin harus membangun hubungan yang bersifat

horizntal. Untuk mencairkan suasana agar kondusif dan menciptakan

suasana kekeluargaan. Maka ada satu sikap yang sangat baik untuk

dibiasakan, yaitu tabassum (tersenyum). Jika dalam lingkungan kerja

seorang pemimpin atau atasan memiliki wajah yang selalu cemberut

dan menunjukkan wajah yang banyak masalah, maka hal tersebut akan

memberikan pengaruh terhadap bawahan atau karyawan lain, sehinnga

kondisi dilingkungan kerjanya menjadi kurang nyaman. Oleh karena itu

Rasulullah saw. menyebutkan dalam hadits beliau,

مك فى وجه أخيك لك صدقة تبس

“senyummu itu kepada saudaramu, bagimu

adalahmerupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)6

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila

manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman

dan nyaman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya

dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, keadaan lingkungan

yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak

dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang

efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi

5Sedarmayanti, Tata Kerja Dan Produktivitas Kerja (Bandung : Mandar

Maju, 2009), 26. 6Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam

Praktik (Jakarta:Gema Insani Press, 2003), 62.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

15

lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan diantaranya

adalah:

a. Penerangan di Tempat Kerja

Penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna

mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu

diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak

menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan

lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya

menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan,

sehingga tujuan organisasi sulit di capai.

b. Bau-bauan di Tempat Kerja

Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap

sebagai pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja,

dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi

kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk

menghilangkan bau-bauan yang menganggu di sekitar tempat kerja.7

c. Kesehatan kerja

Program kesehatan yang baik dan memenuhi syarat akan

menguntungkan karyawan secara material, karena pegawai jarang

absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan,

sehingga secara keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama, berarti

lebih produktif. Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan

menciptakan lingkungan kerja yang sehat.8

7Sedarmayanti,Tata Kerja Dan Produktivitas Kerja, 28.

8Sedarmayanti, Tata Kerja Dan Produktivitas Kerja, 120.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

16

d. Perlengkapan Kerja

Dalam melakukan pekerjaan perlu dilengkapi suatu adanya

perlengkapan, karena bila tidak terpenuhi peralatan tersebut, maka

akan menghambat pekerjaan sehingga perusahaan harus meneliti dan

mempersiapkan kelengkapan peralatan yang bisa meningkatkan

kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.

e. Keamanan Kerja

Keamanan kerja merupakan faktor yang sangat penting yang

diperhatikan oleh perusahaan. Kondisi kerja yang aman akan

membuat karyawan tenang dalam bekerja. Lingkungan kerja yang

tidak aman dapat menyebabkan penyakit, kecelakaan atau gangguan

kesehatan lainnya, misalnya bahaya-bahaya kimia dan fisik, seperti

intoksikasi dari debu, uap, atau gas-gas yang terhirup, penyakit-

penakit kulit.9

f. Saling Menasehati dan Tukar Pendapat

Apabila atasan dan karyawan saling bertukar pendapat dalam

hal-hal yang bersifat umum maka hal tersebut akan segera

terselesaikan dengan baik dan terhindar dari kesalahan dalam

memutuskan perkara. Nasihat atasan atau sesama karyawan adalah

dengan cara memberi tahu perihal kebenaran dan keharusan mereka

berpegang teguh pada kebenaran tersebut. Pemberi nasihat harus

jujur dalam nasihatnya, dan penyampaiannya juga harus dengan

santun supaya tidak menyinggung orang yang dinasehati.10

9Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan Perspektif Islam (Jakarta : Kencana,

2010), 169. 10

Badrudin, Rukun Taat, 85.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

17

Rasulullah SAW. bersabda dalam hadits:

ما من أمير يلى أمر المسلمين ثم لا يجهد لهم وينصح

إلا لم يدخل معهم الجنة

“Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum

muslim, kemudian tidak bersungguh-sungguh untuk mengurusi

mereka dan tidak menasehati mereka, kecuali dia tidak akan

masuk surga bersama mereka” (HR. Muslim)

4. Indikator Lingkungan Kerja

Suasana lingkungan kerja adalah kondisi atau keadaan dalam

lingkungan kerja, baik dalam arti fisik maupun psikis yang

mempengaruhi suasana hati orang yang bekerja, yang mencakup dalam

beberapa indikator yaitu, sirkulasi udara tempat kerja, kebisingan

tempat kerja, fasilitas kerja, jaminan sosial kerja dan hubungan kerja.

a. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup

untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses

metaboliasme. Udara di sekitar dikatakan kotor apabila kadar

oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur

dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar

tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang

dibutuhkan olah manusia. Dengan cukupnya oksigen di sekitar

tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat

adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan

kesejukan dan kesegaran pada jasmani.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

18

b. Kebisingan di Tempat Kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk

mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki

oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka

panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja,

merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi,

bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa

menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan

konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar

pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga

produktivitas kerja meningkat.

c. Fasilitas Kerja

Perusahaan hendaknya menyediakan fasilitas-fasilitas yang

menyenangkan bagi karyawan. Misalnya fasilitas tempat ibadah,

fasilitas sosial, fasilitas kelengkapan kerja lain sebagainya. Apabila

perusahaan sanggup menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut, maka

perusahaan mampu menambah semangat dan kesenangan karyawan,

sehingga semangat dan kegairahan kerjanya dapat pula ditingkatkan.

Islam memandang bahwa fasilitas kerja merupakan pemenuhan

hak-hak dan kebutuhan yang diberikan pemimpin untuk

meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya. Dengan adanya

fasilitas, memungkinkan untuk meningkatkan kinerja karyawan guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh manajemen dengan

segala potensi secara efektif dan efisien.

d. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawannya dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

19

semangat kerja. Apabila jaminan sosial karyawan mencukupi maka

akan dapat menimbulkan kesenangan bekerja.11

Jaminan sosial dapat

berupa asuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi cacat. Jaminan

asuransi lain yang harus diberikan perusahaan adalah jaminan

keamanan karyawan yang berfungsi sebagai jaminan untuk memberi

keamanan bagi karyawan dalam meghadapi pensiun. Jaminan sosial

tenaga kerja juga dapat berupa uang pesangon, pemutusan hubungan

kerja akan memberikan dampak ekonomi pada karyawan, maka

perusahaan harus memberikan perlindungan berupa uang pesangon

yang bervariasi besarnya.12

e. Hubungan Kerja

Hubungan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik sesama

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

karyawantetap tinggal dalam satu organisasi. Selain itu Islam

menginginkan para pemeluknya untuk selalu damai dan menjaga

komunikasi yang baik. Dengan komunikasi yang baik tersebut

diharapkan mampu untuk membangun sebuah kesepahaman dan

mencegah terjadinya mis komunikasi diantara karyawan dengan

atasan maupun dengan rekan kerja. Jika terjadi suatu perseturuan

dalam lingkungan kerja, maka orang-orang didalamnya haruslah

saling mengingatkan dan bermusyawarah untuk menciptakan

lingkungan kerja yang baik. Maka komunikasi yang dilakukan

adalah:

11

Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, 75. 12

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung : Refika

Aditama, 2007), 247.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

20

1) Tawa saubi haqqi (saling menasehati atas dasar kebenaran

dan norma yang jelas)

2) Tawa saubis sabri (saling menasehati atas dasar

kesabaran)

3) Tawa saubil marhamah (saling menasehati atas dasar kasih

sayang)13

Firman Allah Swt dalam surat Al-Hujaraat ayat

10.

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya

bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah

hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah

terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.14

Dan untuk membangun rasa kekeluargaan dalam

lingkungan kerja, maka Islam menuntut umatnya untuk:

1) Melaksanakan huququl muslim (memenuhi hak-hak

sesama muslim)

2) Melakukan taushiyah atau saling mengingatkan dan

menasehati

3) Menghubungkan silaturrahmi

4) Mengadakan islah (perbaikan, keberesan)

5) Membina sikap ta’awun, saling membantu dan tolong

menolong

13

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam

Praktik, 160. 14

Yayasan Penyelenggara Penerjemah, Al-Quran Dan Terjemahannya, 516.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

21

6) Menjauhi akhlak tercela dalam berinteraksi dengan sesama

muslim.15

B. Kontrak Kerja Karyawan

1. Pengertian Kontrak kerja karyawan

Kontrak kerja atau perjanjian kerja yang dalam bahasa Belanda

biasa disebut Arbeidsovereenkoms, dapat diartikan dalam beberapa

pengertian. Pengertian pertama disebutkan dalam ketentuan pasal

1601a KUH Perdata, mengenai perjanjian kerja disebutkan bahwa

“Kontrak kerja adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu si

buruh, mengikatkan dirinya untuk dibawah perintahnya pihak yang

lain, si majikan suatu waktu tertentu, melakukan pekerjaan dengan

menerima upah”.

Selain itu pengertian mengenai kontrak kerja juga diketengahkan

oleh seoorang pakar hukum perburuhan Indonesia, Prof. R. Iman

Soepomo, S.H. yang menerangkan bahwa perihal pengertian tentang

kontrak kerja, beliau mengemukakan bahwa “Kontrak kerja adalah

suatu perjanjian dimana pihak kesatu, buruh, mengikatkan diri untuk

bekerja dengan menerima upah pada pihak lainnya, majikan, yang

mengikatkan diri untuk mengerjakan buruh itu dengan membayar

upah”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahawa kontrak kerja

karyawan adalah perjanjian antara seorang karyawan dengan seorang

pengusaha, dengan ciri-ciri perjanjian yang ditandai adanya suatu upah

15

Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam

Praktik, 146.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

22

atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan

dengan perusahaan.16

Dalam kehidupan berorganisasi dituntut adanya perjanjian dari

anggota-anggotanya. Agama Islam mengajarkan bahwa dalam setiap

tindakan yang dilakukan oleh manusia akan diminta pertanggung

jawaban baik di dunia maupun akhirat. Hal ini sesuai dengan firman

Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 85 yaitu:

”Barang siapa yang memberikan syafa'at yang

baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala)

dari padanya. Dan Barang siapa memberi syafa'at yang

buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari

padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”17

2. Syarat Sahnya Kontrak Kerja Karyawan

Suatu perjanjian yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu bisa

dikatakan sebagai suatu perjanjian yang sah dan sebagai akibatnya

perjanjian akan mengikat sebagai undang-undang bagi mereka yang

membuatnya. Oleh karena itu, agar keberadaan suatu perjanjian diakui

oleh undang-undang (legally concluded contract) haruslah sesuai

dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang.

16

Dede Agus, Hukum Ketenagakerjaan, Cet 1 (Banten : Dinas Pendidikan

Provinsi Banten, 2010), 32. 17

Yayasan Penyelenggara Penerjemah, Al-Quran Dan Terjemahannya, 91.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

23

Adapun syarat sahnya suatu perjanjian atau persetujuan telah

ditentukan dalam pasal 1320 KUH Perdata, yang menyebutkan bahwa:

Untuk sahnya perjanjian-perjanjian diperlukan empat syarat:

a. Sepakat mereka yang mengikatkan diri,

b. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian,

c. Suatu hal tertentu,

d. Suatu sebab yang halal.18

3. Unsur-unsur Kontrak Kerja Karyawan

Dalam kontrak kerja selain harus memenuhi syarat sahnya

perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata jo Pasal

52 UU No. 13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan juga harus

memenuhi unsur-unsur yang ada dalam perjanjian kerja. Unsur-unsur

perjanjian kerja tersebut adalah:

a. Adanya unsur work atau pekerjaan

Dalam perjanjian kerja harus ada suatu pekerjaan yang

diperjanjikan sendiri oleh pekerja yang membuat perjanjian dan

berpedoman pada perjanjian kerja yang dibuatnya. Hal ini sesuai

dengan asas when do not work, do not get pay or no work no pay,

maksudnya jika seseorang tidak mau bekerja, maka berarti

seseorang tersebut tidak berkehendak untuk mendapatkan upah

atau tidak bekerja tidak dibayar.

b. Adanya unsur pay atau upah

Karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus bertujuan

untuk mendapatkan upah. Upah adalah imbalan yang wajib dibayar

oleh perusahaan untuk pekerjaan itu. Secara hukum jelas bahwa

18

Jumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja (Jakarta:Raja Grafindo

Persada, 2008), 17.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

24

upah merupakan hak karyawan dan bukan pemberian sebagai

hadiah dari pengusaha. Karena karyawan atau akan bekerja untuk

pengusaha sesuai yang telah diperjanjikan.

c. Adanya unsur time dan waktu tertentu

Pekerjaan yang dikerjaan oleh karyawan harus dilakukan dalam

waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja. Karyawan

tidak boleh melakukan pekerjaannya sekehendak hati, dan begitu

pula pengusaha tidak boleh memperkerjakan karyawan seumur

hidup.19

4. Kewajiban Para Pihak dalam Kontrak Kerja

Sebagaimana telah dikatakan bahwa perjanjian kerja termasuk jenis

perjanjian obligatoir bertimbal balik, maka kewajiban karyawan adalah

hak pengusaha, dan kewajiban pengusaha adalah hak karyawan.

a. Melakukan pekerjaan

Pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan adalah

pekerjaan yang diperjanjikan dalam perjanjian kerja. Pekerjaan

tersebut harus dilakukan sendiri oleh karyawan yang melakukan

perjanjian kerja.

b. Menaati tata tertib perusahaan

Menurut Pasal 1 angka 20 UU No. 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan menyebutkan bahwa peraturan yang dibuat secara

tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata

tertib perusahaan. Menaati tata tertib khususnya dan umunya

peraturan perusahaan adalah kewajiban karyawan.

19

Dede Agus, Hukum Ketenagakerjaan, 42.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

25

c. Mengatur tempat kerja dan alat-alat kerja

Kewajiban ini dalam rangka menciptakan keselamatan dan

kesehatan kerja. Hak-hak karyawan mendapatkan perlindungan

dari perusahaan seperti keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu

perlindungan keselamatan kerja dapat berupa jaminan sosial tenaga

kerja yang berupa program jaminan kecelakaan kerja, jaminan

pemeliharaan kesehatan dan program jamsostek adalah wajib bagi

perusahaan kepada karyawan

d. Bertindak sebagai pengusaha yang baik

Meskipun kewajiban ini tidak tertulis dalam perjanjian kerja,

namun menurut kepatutan atau kebiasaan serta peraturan

perundang-undangan, pengusaha harus dapat menjalin hubungan

yang harmonis kepada karyawan, agar karyawan merasa nyaman

dalam bekerja.20

5. Indikator Kontrak Kerja Karyawan

Pengukuran kontrak kerja karyawan dapat dilakukan dengan

para pihak yang melakukan perjanjian kerja seperti antara

karyawan dengan perusahaan, maupun sebaliknya perusahaan

dengan karyawan karena perjanjian kerja merupakan obligatoir

bertimbal balik.

a. Kesetiaan karyawan

Kesetiaan karyawan pada perusahaan tempat dia bekerja seperti

menjalankan tugas-tugas seperti kewajiban seperti taat pada

peraturan, tanggung jawab pada perusahaan, kemauan untuk

20

Dede Agus, Hukum Ketenagakerjaan, 48.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

26

bekerja sama, rasa memiliki terhadap perusahaan yang tinggi

karena merasa dirinya harus berada dalam perusahaan tersebut.21

b. Keselamatan karyawan

Perusahaan harus memberikan keselamatan kerja yang terjamin

kepada para karyawan, agar karyawan merasa aman dalam bekerja.

kondisi kerja dan keselamatan kerja dalam perusahaan misalnya

alat pelengkapan dan pemeliharaan suatu lingkungan kerja pabrik

dan sistem kerja yaitu dapat dilaksanakan secara layak, aman dan

tanpa resiko.22

c. Keterikatan karyawan

Keterikatan pada perusahaan menjadi ciri utama keberhasilan

perusahaan Dalam menangani sumber daya manusia karyawan.

Semakin tinggi keterikatan karyawan dengan perusahaan semakin

baik kinerjanya. Keterikatan karyawan pada perusahaan adalah

kepatuhan karyawan pada perusahaan yang menyangkut visi, misi,

dan tujuan perusahaan dalam proses pekerjaannya.

d. Upah karyawan

Upah karyawan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam

kontrak kerja karyawan pada perusahaan. Karena upah kerja

menyangkut imbalan yang diterima karyawan setelah melakukan

pekerjaan. Upah merupakan hak karyawan dan meruapakan

kewajiban perusahaan untuk membayarnya, ditetapkan dengan

suatu perjanjian atau peraturan perundang-undangan.23

21

Khaerul Umam, Perilaku Organisasi(Bandung : Pustaka Setia, 2010), 259.

22

S.B Marsh And J. Soulsby, Hukum Perjanjian (Bandung:P.T. Alumni,

2013), 351. 23

Dede Agus, Hukum Ketenagakerjaan, 154.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

27

C. Lingkungan Kerja dengan Kontrak Kerja Karyawan dalam

Perspektif Islam

1. Lingkungan Kerja dalam Perspektif Islam

Lingkungan kerja dalam perspektif Islam adalah keberadaan

manusia di sekeliling untuk saling mengisi dan melengkapi satu dengan

lainnya sesuai dengan perannya masing-masing. Allah telah

mentakdirkanbahwa antara satu makhluk dengan lainnya di alam ini

berfungsi saling berkaitan dan membutuhkan. Saling keterkaitan dan

membutuhkan ini melahirkan suatu kesetimbangan yang dinamis yang

dengan kesetimbangan ini keberlanjutan kehidupan lingkungan bisa

terjaga. Menjaga lingkungan agar tetap memberikan dukungan bagi

kelangsungan kehidupan manusia adalah tugas manusia sebagai

khalifah Allah di muka bumi.24

Islam mendorong untuk memberikan lingkungan kerja yang baik

terhadap para karyawan dengan tujuan memberikan kenyamanan

bekerja serta dengan lingkungan kerja yang baik akan meningkatkan

kontrak kerja karyawan pada perusahaan dengan menunaikan tanggung

jawab pekerjaannya.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 77:

24

Sukarni, Fiqih Lingkungan Hidup (Jakarta : Kementrian Agama RI, 2011),

45.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

28

“Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah

kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu

melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat

baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat

baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di

(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang berbuat kerusakan.”25

2. Kontrak Kerja Karyawan Dalam Perspektif Islam

Dalam perspektif Islam, janji seseorang tercermin dalam setiap

aktivitas yang dilakukan. janji dalam menjalankan kewajiban dan

menjauhi larangan Allah SWT merupakan wujud dari janji seorang

manusia sebagai makhluk Tuhan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an

Surat Al-Fath ayat 10, kontrak atau janji digambarkan sebagai berikut.

“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada

kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah, tangan

Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang

melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan

menimpa dirinya sendiri dan barang siapa menepati janjinya

kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang

besar.”26

25

Yayasan Penyelenggara Penerjemah, Al-Quran Dan Terjemahannya, 394. 26

Yayasan Penyelenggara Penerjemah, Al-Quran Dan Terjemahannya, 512.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

29

Allah SWT juga telah berfirman didalam surat Fushshilat ayat

30:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan

Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian

mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan

mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa

sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah

dijanjikan Allah kepadamu.”27

Sebuah janji merupakan kompenen yang penting menurut

Islam, Islam memandang suatu janji dalam diri merupakan

kesanggupan dalam diri untuk menjalankan sebuah amanah yang

diembankan untuk dipertanggung jawabkan dikemudian hari. Dengan

adanya keteguhan hati yang kuat (keyakinan) dalam diri karyawan pada

perusahaan, maka hal ini akan mendorong karyawan untuk tetap

konsisten dan bertanggung jawab secara lahir maupun batin dalam

menjalani kontrak kerja dengan perusahaan hingga tercapainya tujuan

yang menjadi kesepakatan bersama. Bahkan dalam ayat diatas Allah

berfirman barang siapa yang setia kepada seseorang maka dia setia

kepada Allah, dan barang siapa yang menepati janjinya maka dia akan

mendapatkan pahala yang besar dari allah.

27

Yayasan Penyelenggara Penerjemah, Al-Quran Dan Terjemahannya, 480.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

30

Dari konsep teori kontrak kerja yang telah dijelaskan bahwa

kontrak kerja karyawan merupakan hal yang penting bagi perusahaan,

terutama untuk menjaga kelangsungan dan pencapaian tujuan. Namun

untuk memperoleh janji karyawan yang tinggi pada perusahaan

diperlukan kondisi-kondisi yang memadai untuk mencapainya, seperti

kondisi lingkungan kerja yang baik bagi karyawan, agar karyawan

merasa aman dan nyaman bekerja pada perusahaan dan tidak terjadi

pemikiran untuk keluar dari perusahaan.28

28

EdySutrisno, BudayaOrganisasi, 296.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

31

D. Penelitian Terdahulu

1. Dede Sariyah (Tahun 2013), Analisis Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Bagian Produksi Menurut Perspektif Ekonomi

Islam, penelitian terdahulu merumuskan masalahnya adalah

bagaimana karakteristik karyawan bagian produksi pada perusahaan

air minum (PDAM). Sedangkan penelitian sekarang merumuskan

seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kontrak kerja

karyawan dan adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap kontrak

kerja karyawan. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel x

yang meneliti tentang lingkungan kerja dan analisis data

menggunakan model regresi linear sederhana. Hasil yang diperoleh

dari penelitian ini adalah diketahui thitung > ttabel (1,859, 1,645) maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya lingkungan kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

2. Rodi Ahmad Ginanjar (Tahun 2013), Pengaruh Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendidikan, Pemuda, Dan

Olahraga Kabupaten Sleman, Perbedaan Bagaimana kondisi

lingkungan kerja dan kinerja karyawan di Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. Sedangkan penelitian

sekarang merumuskan seberapa besar pengaruh lingkungan kerja

terhadap kontrak kerja karyawan dan adakah pengaruh lingkungan

kerja terhadap kontrak kerja karyawan. Persamaan dalam penelitian

ini adalah variabel x yang meneliti tentang lingkungan kerja dan

analisis data menggunakan model regresi linear sederhana. Hasil

dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan di

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKArepository.uinbanten.ac.id/353/4/BAB II Lubis Baru.pdf · KAJIAN PUSTAKA A. Lingkungan Kerja 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

32

dengan koefisienan korelasi (R) sebesar 0,643 dan koefisien

determinasi sebesar 0,413. Hal ini berarti bahwa sebesar 41,3%

kinerja karyawan yang ada di Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Sleman dipengaruhi oleh lingkungan kerja,

sedangkan 58,7% lainnya ditentukan oleh variabel lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta.29

Hipotesis penelitian ini mungkin benar dan mugkin salah, oleh

karena itu dilakukan analisis untuk menjelaskan fakta yang

membenarkannya. Dengan asumsi dan rumusan sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari lingkungan

kerja terhadap kontrak kerja karyawan.

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan dari lingkungan kerja

terhadap kontrak kerja karyawan.

29

Sugiyono, Statistik Nonparametris Untuk Penelitian (Bandung : Alfabeta,

2010), 5.