lingkungan kerja

59
PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

Upload: herry-prakoso

Post on 18-Jun-2015

9.444 views

Category:

Business


1 download

TRANSCRIPT

  • 1. PENGELOLAANLINGKUNGAN KERJA

2. PENDAHULUAN Sehat dan selamat bukanlah segala nya,tetapi tanpa itu segalanya tidak adaartinya. Setiap tempat kerja, atau dimana prosesproduksi berlangsung bahaya-bahayalingkungan kerja baik fisik, kimia, sikapkerja yang salah akan selalu ada . Oleh karena itu tempat kerja termasuklingkungan kerja perlu dikelola sehinggatercipta suatu tempat kerja sertalingkungan yang sehat, aman dan nyaman. 3. LINGKUNGAN KERJA Lingkungan kerja diartikan sebagai segala sesuatuyang berada disekitar tenaga kerja yang dapatmempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan Lingkungan kerja yang lestari dan manusiawiadalah faktor pendorong bagi kegairahan danefisiensi kerja Kondisi lingkungan kerja yang kurang baik danmelebihi toleransi manusia untuk menghadapinyatidak saja akan menurunkan produktivitas kerja ,tetapi juga akan menjadi sebab terjadinya penyakitakibat kerja, pencemaran lingkungan , cacat danbahkan kematian 4. KESERASIAN DANKESEIMBANGAN ANTARA TENAGAKERJA DAN LINGKUNGAN KERJAAgar seorang tenaga kerja dalam melakukanpekerjaan berada dalam keserasian yang sebaik-baiknya , maka perlu ada keseimbangan dari :Beban kerja : fisik, mental dan sosialBeban tambahan akibat lingkungan kerjaKapasitas kerja yang meliputi kemampuan kerja,kesegaran jasmani, keadaan gizi kerja, jenis kelamindan usia serta ukuran tubuhAlat kerja berupa perkakas kerja yang dapatmenimbulkan kecelakaan, rasa tidak aman dannyaman harus dihindarkan 5. Sistem KerjaSistem kerja merupakan suatu perangkat yang adaditempat kerja dan saling terkait seperti: Manusia (termasuk manajemen) Lingkungan kerja Peralatan Prosedur kerja Material / Bahan-bahanBeberapa faktor ditempat kerja saling berkaitan.Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja timbuloleh ketidak seimbangan semua faktor tersebutdiatas dengan manusia. Manusia memegangperanan yanag menentukan (khususnyaManajemen) .Peranan Manajemen sangat menentukan keberhasilanupaya peningkatan program Keselamatan danKesehatan kerja salah satunya melalui Pengelolaan Lingkungan Kerkja 6. PENGELOLAAN LINGKUNGANKERJAPengelolaan lingkungan kerja merupakan bagian darisistim manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Ada 5 komponen dalam siklus pengelolaan lingkungankerja :1. Pengukuran dan pemantauan lingkungan kerja2. Penilaian mengenai apa arti dari ukuran-ukuran/standardari lingkungan kerja dan dampaknya terhadapkesehatan tenaga kerja3. Menetapkan sasaran dalam proses pengelolaan, dengansasaran-sasaran ini maka pengelolaan lingkungan kerjamenjadi efektif, efisien dan terintegrasi4. Menyusun rencana pengelolaan lingkungan kerja secaraberkesinambungan guna mencapai sasaran yang telahditetapkan5. Melaksanakan kegiatan pengendalian lingkungan kerjadan kegiatan lainnya ( dengan inspeksi sanitasi )sebagaitindak lanjut dari pengukuran dan pemantauan. 7. 1.Pengukuran dan peman-tauan lingkungan kerja5.Melaksanakan pengen-dalian lingkungan kerjadan kegiatan lainnyaSebagai tindak lanjut hasilpengukuran dan pemantauan4.Penyusunan rencanaPengelolaan secara berkesinambungan3.Penetapan sasaran pro-ses pengelolaan2.Penilaian mengenaiapa arti dari ukuran /standarPengukuran dan dampak-nya terhadap kesehatantenaga kerja 8. 5 FAKTOR LINGKUNGAN KERJAYANG MERUPAKAN BEBANTAMBAHAN BAGI TENAGA KERJA Faktor fisik : kebisingan, pencahayaan , iklimkerja ,getaran mekanis , radiasi gelombangelektromagnetik baik yang mengion maupun yangtidak Faktor Kimia : gas, uap, debu, fume, kabut , asap,cairan dan lain-lain . Faktor Biologis yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun binatang misalnya virus, bakteri,jamur, cacing, serangga . Faktor fisiologis , misalnya sikap dan cara kerja ,jam kerja dan istirahat Faktor Mental Psikologis : hubungan kerja,suasana/ pekerjaan yang monoton 9. PENGUKURAN DANPEMANTAUAN / MONITORINGLINGKUNGAN KERJATIGA LANGKAH MONITORING1. Mengenal Masalah Memahami proses produksi ( jenis industri ,product dan by product,lay-out mesin, limbah ) Mencari dan memahami sumber informasimelalui keluhan-keluhan karyawan, pengawasK3 ,Serikat pekerja, majalah ,jurnal dsbnya. Melakukan Survey pendahuluan untukmengetahui : sumber-sumber yang diperkirakanterdapat bahaya lingkungan kerja, sanitasi danfasilitasnya, IPAL, Alat Pengendali ,poster dantanda-tanda peringatan dan ketata rumahtanggaan perusahaan 10. ALAT-ALAT MONITORINGLINGKUNGAN KERJAFaktor LingkunganKerjaAlat UkurKebisingan Sound Level MeterPencahayaan Lux meterGetaran Vibrasi meterIklim Kerja Heat Stress ApparatusDebu- Pada Lingkungan Kerja Low Volume Dust Sampler- Pada Tenaga Kerja Personal Dust SamplerGas Tube detector, impinger 11. Mengenal masalahLingkungan KerjaDilakukan dengan survey pendahuluan untukmengetahui :Proses produksi,Bahan yang dipakai,Hasil produksi dan hasil hasil samping,Faktor-faktor bahaya,Jumlah karyawan yang terpapar,Lamanya waktu pemaparan,Ketatarumahtanggaan perusahaan,Alat pengendali yang telah ada,dan lain-lain 12. Disamping pengamatan lingkungankerja diperlukan juga informasi yangdapat dipakai untuk mengetahuikeadaan-keadaan yang berbahaya disuatu perusahaan yaitu : Dari karyawan berupa keluhan-keluhan yang dirasakan Hasil pemeriksaan kesehatan Dari pengawas kesehatan dankeselamatan kerja Dari serikat pekerja Majalah, jurnal dan surat kabar Laporan penelitian 13. GUDANG BAHANBAKUFORMULASIWAFERSTICKWIECONDIPTOSMIXERGUDANGJADIPRODUKSIPENGANGKUTANWAFERCREAMTumpukan yang #Bising,debu #Bising,bauterlalu tinggiAdanya alatangkut forklif#panas,bising#panas#bising#lantai licin#banyak ceceran#tumpukan#alat angkut#forklifSKEMAPEMBUATANBISKUIT 14. Manfaat PengenalanLingkungan KerjaSecara kualitatif dapat segeradiketahui adanya bahaya faktorlingkungan kerja dalamrangkaian kegiatan proses.Dapat dilakukan pengukurandengan mudah, cepat dan tepatpada lokasi yang ditentukan.Membantu mendiagnosa suatugejala / kasus yang ditemuidalam hubungan denganpekerjaan. 15. 2. Evaluasi / Penilaian Melakukan pengukuran untuk mengetahui secarakualitatif dan kuantitatif tingkat bahaya yang terdapatdilingkungan kerja secara direct reading ataupunmengambil contoh / sampel untuk dianalisa dilaboratorium Membandingkan hasil ukur atau hasil analisa denganstandar yang ada3. Usaha-usaha Pengendalian Pengendalian secara mekanis yaitu pengen dalianpada sumber bahaya dan jalan transmisi ataupenjalaran kepada tenaga kerja Pengendalian secara adiministratif, yaitu pengendalianuntuk membatasi pemaparan dengan rencana kerjamisalnya mengurangi waktu kerja, pemeriksaankesehatan dan monitoring lingkungan kerja. Pengendalian dengan Alat Pelindung Diri 16. NILAI AMBANG BATAS( NAB )NAB merupakan kadar yang dapat dihadapi olehpekerja tanpa menunjukkan gangguan kesehatan atautimbulnya penyekit /kelainan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu 8jam sehari atau 40 jamseminggunyaDalam penerapannya , NAB bukan merupakanpemisah antara batas aman dan bahaya, melainkandigu nakan untuk kadar standar perbandingan ,pedoman perencanaan alat pengendali , substitusibahan beracun dengan bahan yang relatif tidakberacun, serta mem bantu menentukan terjadinyagangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja. 17. KEBISINGANAdalah suara yang tidak dikehendaki , suara yangtidak mengandung kualitas musik, suara yangmengganggu, atau suara yang timbul secaraberkala dari getaran-getaran yang tidak teratur.Kualitas suara / kebisingan ditentukan oleh intensitas yang dinyatakan dalam desibel A ( dB A ) ,dan frekuensi dinyatakan dalam Heartz ( Hz )Sumber kebisingan di industri biasanya berasal darimesin-mesin untuk proses produksi, alat yangdipakai dalam pelaksanaan pekerjaan sepertigenerator, mesin potong, mesin plong, gergaji,ketel uap 18. Jenis kebisingan Kontinyu ( steady state noise ) : kebisingan dimana fluktuasiintensitas suara tidak lebih dari 6 dB. Misalnya suara yangditimbulkan oleh sebuah kompresor , kipas angin, mesin gergajidll. Impulsive ( Impulsive / impact noise ): kebisingan dimanawaktu yang diperlukan untuk mencapai puncak intensitas tidaklebih dari 35 milidetik dan waktu yang diperlukan untukpenurunan intensitas sampai dengan 20 dB dibawah puncaknyatidak lebih dari 500 milidetik. Misal suara pukulan palu, mesinplong, suara ledakan dan lain-lain . Bilamana impuls terjadisecara berulang dengan interval waktu kurang dari 0.5 detikatau jumlah impuls / detik lebih dari 10 , maka dapat dianggapsebagai kebisingan kontinyu. Intermitten ( interrupted noise ) adalah kebisingan dimanasuara timbul dan menghilang secara perlahan-lahan . Contohsuara lalu lintas, pesawat yang tinggal landas. 19. NILAI AMBANG BATASKEBISINGANNilai Ambang Batas kebisingan berdasarkan KeputusanMenteri Tenaga Kerja NO.51 /MEN/ 1999 adalah 85 db Auntuk 8 jam/hari dan 40 jam / mingguIntensitas kebisingan kontinyu diusahakan tidakmelampaui 140 dB(A) karena pada tingkat kebisingantersebut telinga akan terasa sakitBilamana seseorang pekerja terpapar bising pada tingkatintensitas dan waktu pemaparan berbeda , maka perludiperhatikan efek gabungan dari kedua pemaparantersebut. Untuk mengetahui apakah pemaparan ini telahatau belum melampaui NAB, maka dapat digunakanNoise Dosimeter untuk menentukan rata-rata pemaparanbising selama kerja 20. NAB KEBISINGANDitetapkan menurut Keputusan Menteri TenagaKerja No. Kep. 51/MEN/1999Waktupemajanan /HariIntensitaskebisingan(dB.A )Waktupemajanan /hariIntensitasKebisingan(dB.A )8 jam 85 28,12 detik 1154 jam 88 14,06 detik 1182 jam 91 7,03 detik 1211 jam 94 3,52 detik 12430 menit 97 1,76 detik 12715 menit 100 0,88 detik 1307,5 menit 103 0,44 detik 1333,75 menit 106 0,22 detik 1361,88 menit 109 0,11 detik 1390,94 menit 112Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat 21. PENERANGAN /PENCAHAYAANAdalah banyaknya cahaya yang jatuh pada suatupermukaan (illumination/illuminasi ) .Faktor yang menentukan baik tidaknya peneranganditempat kerja adalah ukuran obyek, derajadkontras antara obyek dan sekitarnya , luminensilapangan penglihatan , daya pantul serta lamanyamelihat. 22. Penerangan yang buruk , seperti intensitas yangrendah ,distribusi cahaya yang tidak merata , kontrasyang kurang adanya kesilauan dapat menyebabkan : Kelelahan mata yang berakibat berkurangnya daya danefisiensi kerja Kelelahan mental Keluhan pegal didaerah sekitar mata Kerusakan indra penglihatan Meningkatnya kecelakaan kerjaSumber penerangan yang biasanya dipergunakanditem pat kerja adalah Penerangan alami yangbersumber dari cahaya matahari dan Peneranganbuatan yang bersumber dari lampu-lampu. 23. Jenis Penerangan Penerangan Umum , harus menghasilkan illuminasi yang merata (uniform) pada bidang kerjaSebagai sumber penerangan umum dapat berupalampu TL, untuk tinggi ruangan kurang dari 7 meterdan lampu merkuri bila tinggi ruangan lebih 7 meter Penerangan Lokal , khususnya untuk pekerjaanyang membutuhkan ketelitian seperti membeda-bedakan yang halus atau untuk memeriksa keadaansuatu mesin. Kerugian dari sistim ini adalahmenimbulkan kesilauan, dan untuk menanggulanginya perlu dikombinasikan dengan peneranganumum 24. PERATURAN MENTERIPERBURUHANNO 7 TAHUN 1964 ( PASAL 14 )Tentang : Syarat-syarat Kesehatan, Kebersihanserta Penerangan ditempat kerja : ( beberapacontoh ) Penerangan untuk halaman dan jalan-jalan dalamlingkungan perusahaan ,paling sedikit 20 lux Penerangan untuk pekerjaann yang hanya membeda-bedakan barang kasar paling sedikit 50 lux Penerangan untuk pekerjaann yang hanya membeda-bedakan barang kecil secara sepintas lalupaling sedikit 100 lux 25. IKLIM KERJAAdalah perpaduan dari suhu kering, suhu basah ,kelembaban udara dan kecepatan aliran udara(angin ) dan suhu radiasiBilamana perpaduan parameter tersebutdihubungkan dengan panas metabolisme tubuhmanusia maka disebut tekanan panas (heatstress) .Heat stress adalah beban yang diterimaoleh manusia ,sedangkan heat strain adalah efekdari beban tersebut pada manusia . 26. Sumber iklim kerja yang panas :o Proses produksi yang menggunakan panas sepertipeleburan, pengeringan dan pemanasano Tempat kerja yang terkena langsung sinar matahariseperti pekerjaan jalan, bongkar muat barangdipelabuhan, nelayan dan petanio Tempat kerja dengan ventilasi yang kurangmemadai 27. NAB IKLIM KERJANAB Iklim Kerjadipakai Indeks Suhu Basah dan Bola( ISBB ) berdasarkan KEPMEN NO.51/MEN/1999 adalah :Pengaturan waktu kerja setiapjamWaktu kerja Waktu istirahat Ringan Sedang BeratBekerja terusmenerus(8 jam / hari)30.0 26.7 25.075% kerja 25% 30.6 28.0 25.950% kerja 50% 31.4 29.4 27.925% kerja 75% 32.2 31.1 30.0ISBB ( o C )Beban Kerja 28. AKLIMATISASIAdalah suatu proses adaptasi fisiologis yangditandai dengan pengeluaran keringat meningkat ,penurunan denyut jantung, dan suhu tubuh ( biladibandingkan dengan denyut jantung dan suhutubuh pada hari pertama ). Proses adaptasi inibiasanya memerlukan waktu 7 10 hari danaklimatisasi yang telah didapat ini dapat pulamenghilang dengan cepat yaitu apabila pekerjatidak masuk kerja selama satu minggu 29. Untuk menimbulkan aklimatisasi ,faktorpembebanan fisik dan lama kerja perlu diperhatikandengan cara : Pada hari I masuk kerja pembebanan fisik dan lamakerja diusahakan tidak melebihi 50 % dari bebandan lama kerja sebenarnya Pada hari ke II beban dan lama kerja + 10 % Demikian seterusnya , hingga pada hari keenampembebanan fisik dan lama kerja mencapai 100 % 30. VIBRASI / GETARANMEKANISAdalah suatu gerakan osilasi atau mondar-mandirsebuah benda /bidang terhadap posisi pembanding .Gerakan tersebut dapat terdiri dari satu komponentunggal atau beberapa komponen yang sangatkompleks.Getaran mekanis biasanya terjadi karena mesin-mesin atau alat mekanik lainnya yang dijalankandengan suatu motor . Sebahagian getaran mekaniktersebut akan disalurkan ketubuh manusia yangmenjalankan / melayani mesin atau alat tersebut. 31. JENIS GETARAN Getaran seluruh tubuh ( Whole body vibration ) ,terjadi karena adanya kontak antara tubuh (seluruhtubuh ) dengan permukaan yang bergetar . Misalpengemudi traktor, awak kapal dan operatorperalatan berat Getaran setempat ( segmental vibration ) terjadipada bagian-bagian tubuh tertentu seperti tangan ,lengan ( Hand Arm Vibration ) atau kaki yangkontak dengan permukaan yang sedang bergetar .Misal Operator mesin gerinda, potong, bor, serutdsb 32. Pengaruh getaran pada tubuh manusia ditentukanoleh karakteristik getaran itu sendiri , yaitufrekuensi ,intensitas, lamanya pemaparan arahgetaran, posisi tubuh, kerentanan individu sertakeadaan lingkungan kerjaGetaran seluruh tubuh dapat menyebabkan : Kerusakan fisik yang permanen, seperti ischemiclumbago Gangguan sistim syaraf sentral , seperti insomnia,sakit kepala 33. Getaran setempat misalnya getaran pada tangandan lengan dapat menyebabkan : Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinyabahkan hilang sama sekali Jari-jari dan telapak tangan menebal dan gemetar Terbentuk noda putih pada punggung jari / telapaktangan Sakit pada persendian dan otot 34. NILAI AMBANG BATASGETARANNAB Getaran berdasarkan KEPMENNO.51/MEN/1999 adalah :Catatan : 1 gram = 9.81 m / det2Jumlah waktu pemajananperhari kerjaNilai percepatan pada frekwensidominanM/detik 2 Gram4 jam dan kurang dari 8 jam2 jam dan kurang dari 4 jam1 jam dan kurang dari 2 jamKurang dari 1 jam468120.400.610.811.22 35. FAKTOR KIMIAFaktor kimia dilingkungan kerja yang berpengaruhterhadap kesehatan , keselamatan ,efisiensi danproduk tivitas pekerja dapat berupa : Gas / Uap : yaitu zat yang tidak mempunyai bentuktertentu dan akan mengisi suatu ruang tertutupdengan sempurna pada suhu 25 oC dan tekanan760 mmHg. Bentuk gas menjadi cair atau padatyaitu dengan menaikkan tekanan atau menurunkansuhu Partikel dapat berupa mist , aerosol, fume, dandebu yang mempunyai ukuran mulai mikron sampairatusan mikron 36. PENGGUNAAN BAHANKIMIA Industri kimia yaitu yang mengolah danmenghasilkan bahan bahan kimia , misalnyaindustri pupuk, asam sulfat dan ammoniak Industri pengguna bahan : sebagai bahan pembantuproses misalnya, industri tekstil, kulit , pengolahanlogam dsb Laboratorium : untuk uji mutu, penelitian &pengembangan dan pendidikan . 37. Bahan Kimia Berbahaya adalah setiap zat kimiayang dapat menyebabkan penyakit, luka atau suatukeadaan darurat ( kebakaran atau peledakan )Klasifikasi Bahaya Bahaya fisik : bahan kimia yang menyebabkanpeledakan, kebakaran atau reaksi kimia yang hebat Bahaya Kesehatan : Bahan kimia yang dapatmenyebabkan penyakit atau luka bilamana dihirup,ditelan atau kontak langsung ( disentuh )dengan berakibat seperti : iritan ( peradangan ),korosif (kerusakan pada jaringan), sensitizer (reaksialergi jika terpapar berulang), Target OrganChemical (kerusakan pada sisitim tubuh yangspesifik), bahaya reproduksi( kemandulan,kematian janin,keguguran dan cacatbawaan ) dan Karsinogen (menyebabkan / memilikipotensi menimbulkan kanker) 38. Faktor yang mempengaruhi tingkat bahayasuatu zat kimia adalah toksisitas , dosis, danrespon individuDosis adalah tergantung dari konsentrasi zat kimiayang terpapar dan lamanya pemaparan.Respon individu terhadap suatu bahan kimia adalahtergantung usia, status kesehatan, kebiasaanmerokok, minum-minuman keras, kelainan genetik,status gizi, aktifitas fisik dan lain-lain. 39. NILAI AMBANG BATASBAHAN KIMIANAB bahan kimia ditempat kerja ditetapkan Menteri TenagaKerja melalui Surat Edaran dengan NO.01 / SE/MEN/1997.Ada 3 katagori NAB yang spesifik untuk bahan kimia :1. NAB rata-rata selama 8 jam, yaitu kadar bahan kimia rata-ratadilingkungan kerja selama 8 jam sehari atau 4o jamperminggu dimana hampir semua tenaga kerja dapat terpajanberulang-ulang, sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpamengakibatkan gangguan kesehatan maupun PAK2. NAB batas pemaparan singakat yaitu kadar tertentu bahankimia diudara lingkungan kerja dimana hampir semua tenagakerja yang terpajan terus menerus dalam waktu singkat yaitutidak lebih dari 5 menit atau tidak lebih dari 4 kali pemajananperhari kerja tanpa menderita gangguan iritasi,kerusakanatau perubahan jaringan yang kronis serta efek narcosis ( PSD: Pemajanan Singkat yang Diperkenankan )3. NAB tertinggi, yaitu kadar tertinggi bahan kimia diudaralingkungan kerja setiap saat yang tidak boleh dilewati selamamelakukan pekerjaan ( KTD : Kadar Tertinggi Diperkenankan ) 40. Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di UdaraLingkungan Kerja menurut Surat EdaranMenaker No. 01/MEN/1997Nama NAB PSD/KTDBahan Kimia BDS Mg/m3BDS Mg/m3Ammonia 25 17 35 24Asam Sulfida 10 14 15 21Karbon Monoksida 25 29 --- ---Nitrogen Dioksida 3 5.6 5 ; A4 9,4 ; A4Nitrogen Oksida 25 31 --- ---Ozon (--) (--) (T.0,1) (T.0,20)Partikulat tidakterklasifikasi- Partikulat inhalabel --- 10(e) --- ---- Partikel respirabel --- 3(e) --- ---Sulfur Dioksida 2 ; A4 5,2 ; A4 5 ; A4 13 ; A4Timah Hitam, logam danpersenyawaan anorganiksebagai Pb0,05 ;A3--- --- 41. SANITASI INDUSTRIDefinisi WHO : Sanitasi Industri adalah salah satuusaha untuk mengawasi beberapa faktorkhusus nya faktor Biologi yang berpengaruhterhadap tenaga kerja , terutama terhadap hal-halyang mempunyai efek merusak perkembangan fisik,kesehatan atau kelang sungan hidup.Peranan Sanitasi Industri dalam K3 adalah sangatpenting. Penyelenggaraan sanitasi ditempat kerjayang memadai merupakan salah satu upaya untukmeningkatkan kesehatan , keselamatan dan produktivitas tenaga kerja yang pada akhirnya dapatmening katkan produksi perusahaan . 42. Sanitasi Industri meliputi : Pemakaian air dalam industri Pengolahan limbah Pengendalian serangga dan hewan pembawapenyakit Sanitasi makanan Perlengkapan fasilitas kebersihan Ketata rumah tanggan perusahaan yang baik(Good Housekeeping )Pemakaian air dalam industri dapat diklasifikasikan sebagai air untuk pendingin , sebagaikatalis , pelarut , pengangkut, pembersih ataupencuci , untuk penghasil panas/ tenaga , sebagaiinstalasi pengolah limbah dan umtuk pemadamkebakaran.Selain untuk hal tersebut diatas , air juga diperlukan untuk keperluan makan dan minum . Untukkeper luan ini maka air harus bebas dari tiga aspekyaitu aspek organik,biologis serta aspek kimia danfisika . 43. Pengolahan Limbah Industri : Ada 3 jenis limbah dalamindustri yang merupakan sisa / buangan dari proses produksiyaitu limbah cair , limbah gas / udara dan limbah padatPengolahan limbah cair ( Air Limbah ) :Dalam pengolahan air limbah industri dikenal 3 cara : Cara Fisika : dilakukan dengan sedimentasi, filtrasi, floatasi,vakum filtrasi, dan lain-lain. Dapat juga dilakukan denganpemecahan-pemecahan mekanis dan pengendapan atasdasar perbedaan berat jenis . Cara Kimia : dilakukan dengan netralisasi, koagulasi, dan ionexchange Cara Biologi : ada 2 metoda pengolahan limbah secarabiologis yaitu dengan proses anaerobik dan proses aerobik .Pengolahan limbah padat ( sampah )Jenis-jenis limbah padat ( sampah ) ditinjau dari carapengolahannya digolongkan sebagai berikut : Garbage ( sampah basah ) Rubbish Ashes Street sweeping Industrial waste Special waste 44. Pengolahan limbah padat ( sampah ) dilakukan dengan cara : Reduksi volume secara mekanik ( pemadatan ) . Denganpemadatan sampah memungkinkan tempat pembuangansampah akhir dapat berumur pan jang,mudahpenyelenggaraan dan pengangkutan , juga memungkinkanmemanfaatkan sampah ter sebut dalam berbagai keperluan. Reduksi volume secara kimiawi, salah satu caranya denganpembakaran disamping ada pirolisis, hidro lisis . Hal yangmenguntungkan dari proses pem bakaran adalahtereduksinya volume sampah sam pai 80 - 90 % , namun efeksampingnya adalah pencemaran udara Reduksi ukuran sampah secara mekanik yaitu memperkecilukuran sampah dengan jalan shreading (pemotongan),grinding dan milling . Pemisahan komponen, dilakukan untuk memper oleh bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan , baik yang nantinya akanmenghasilkan energi, maupun hasil lainnya Pengeringan dan pengambilan kandungan air (dewatering )dilakukan dengan pembuangan sam pah dipermukaan tanah /diatas tanah dalam bentuk sanitary landfill yaitu suatukegiatan membuang sampah dengan memadatkan danmenutup . Cara ini dipandang ekonomis dan banyak ditemuisebagai cara pembuangan akhir. 45. PERLENGKAPANFASILITASKEBERSIHANDidalam industri dimana baju kerja tenaga kerjayang terpapar bahan-bahan kimia beracun,pembawa penyakit, atau bahanbahan yangmenyebabkan iritasi , maka perlu disediakantempat penyimpanan pakaian kerja ( loker ) yangterpisah dengan pakaian yang dipakai waktuberangkat kerja. Disamping itu diperlukan higieneperorangan dan kebersihan yang optimum, tempatcuci tangan, kamar mandi / WC harus cukupjumlahnya , cukup penerangan dan ventilasinyaserta mudah dibersihkannya. 46. Beberapa fasilitas kebersihan yang diperlukan : Kakus / Wc , tidak boleh berhubungan dengan tempatkerja , terpisah untuk laki-laki dan perempuan denganjumlah minimum sbb. :- Untuk 1-15 tenaga kerja = 1 kakus- Untuk 16-30 tenaga kerja = 2 kakus- Untuk 31-45 tenaga kerja = 3 kakus- Untuk 46-60 tenaga kerja = 4 kakus- Untuk 61-80 tenaga kerja = 5 kakus- Untuk 81-100 tenaga kerja = 6 kakusdan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus Tempat cuci tangan minimum :- Untuk 1-15 tenaga kerja = 1 tempat cuci- Untuk 16-30 tenaga kerja = 2 tempat cuci- Untuk 31-45 tenaga kerja = 3 tempat cucidan selanjutnya untuk tiap 15 orang 1 tempat cuci 47. KETATA RUMAH TANGGAANPERUSAHAANYANG BAIK ( GOODHOUSEKEEPING )Ketata rumah tanggaan perusahaan yang baik tidakdapat dicapai hanya satu kali pembersihan secaramenyeluruh tetapi harus dilakukan secara teratur danberkala. Untuk ini dapat dilihat sebagai berikut : Perusahaan umumnya kelihatan bersih, teratur, dicat/dikapur secara berkala serta cukup penerang an danventilasi Tata letak mesin-mesin dan alat-alat diatur sedemi kianrupa sehingga cukup aman dan efisien untukmelaksanakan pekerjaan dan mudah dibersihkan Bahan-bahan, alat perlengkapan / perkakas diletak kansecara aman atau disimpan ditempat yang layak Tempat penyimpanan dan pembuangan sampah harusdisediakan ditempat-tempat tertentu dan harus seringdikosongkan. Lantai harus bersih dan bebas dari semuahambatan,bebas dari bahan-bahan kimia atau bahan-bahan yang dapat menyebabkan tergelincir 48. Ruang kerja, jalan lalu orang, dan jalan keluar harusbebas dari bahan-bahan buangan / sampah Semua sudut harus bersih ,cukup penerangannya, danbebas dari bahan-bahan buangan / sampah Bahan-bahan yang mudah terbakar baik berupa gas,cair atau padatan dibuang ditempat-tempat yang telahdisediakan atau disimpan ditempat / kontainer yangtertutup .Kontainer ini disimpan diruangan yang tahanapi. Bahan-bahan berbahaya harus disimpan diluarbangunan Semua kotak, penampung, papan, atau tempatpenyimpanan yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan harus diberi label atau tanda Lantai ,dinding , atap, pipa-pipa,lampu pintu, jende la-jendela harus sering dibersihkan secara berkala Alat-alat yang sudah tidak terpakai lagi harusdipindahkan dari tempat kerja atau dibuang Tenaga kerja yang bekerja ditempat kerja tersebutwajib mengikuti prosedur yang ada untukmembersihkan tempat-tempat kerja secara teratur Inspeksi secara berkala dan sistematik harus dilakukanuntuk memelihara agar keadaan tetap bersih danteratur. 49. SASARAN SANITASI 50. SASARAN SANITASI 51. SASARAN SANITASI 52. SASARAN SANITASI 53. SASARAN SANITASI 54. SASARAN SANITASI 55. DAFTAR YANG MEMBANTU MANAGERDALAM MENGAMANKAN SELURUH PROSESUNTUK PROGRAM SANITASI1. BUATLAH SUATU CONTOH YANG BAIK DALAMDAERAH SENDIRI2. TUNJUKKAN BAGAIMANA SETIAP TENAGA KERJADAPAT MEMPEROLEH MANFAAT DAN PEMELIHARANRUANG KERJA YANG BERSIH3. PASTIKAN INSTRUKSI ANDA JELAS DAN DIMENGERTI4. PERIKSA DENGAN BAIK KONDISI KERJA SECARATERATUR. AMBIL TINDAKAN DENGAN SEGERA JIKAPERLU UNTUK MENJAGA SANITASI TETAPMEMUASKAN5. PELIHARA LORONG-2 / GANG-GANG BERSIH DANTIDAK HALANGAN6. BAK-BAK SAMPAH DAN PENAMPUNG SAMPAHDITEMPATKAN PADA KONDISI YANG LAYAK DANSERING DIBERSIHKAN7. TEMPAT KERJA DAN BANGKU-BANGKU KERJA / RUANTUNGGU HARUS TERANG DAN BEBAS DARI KOTORANDAN GANGGUAN LAINNYA 56. Pengendalian LingkunganKerja :Pengendalian Lingkungan kerja dimaksudkansebagai penerapan metoda teknik tertentu untukmenurunkan tingkat faktor bahaya lingkungansampai batas yang masih dapat ditolerir olehmanusia dan lingkungannya.Batas yang masih dapat ditolerir tersebut ada padaNilai Ambang Batasnya ( NAB ) .Waktu yangterbaik untuk merencanakan teknik pengendalianlingkungan kerja adalah pada saat pabrik masihdalam perencanaan. 57. 3 (tiga ) prinsip dasar pengendalian lingkungankerja : Pengendalian secara mekanik yaitu pengendalianpada sumber bahayanya antara lain : Substitusibaik proses maupun bahan ,otomatisasiperalatan,isolasi sumber kontaminan, Segresi(pemencilan ) baik bahan atau tempat dan ventilasi(umum / lokal ) Pengendalian secara administratif, antara lain : jobrotation, pengurangan jam pemaparan,pemeriksaan kesehatan sebelum kerja , berkaladan khusus, pendidikan dan latihan ,housekeepingdan monitoring lingkungan kerja Pemakaian Alat Pelindung Diri ( APD ) anta ra lain:sarung tangan, earplug,masker dll. 58. TerimaKasih