bab ii. isi

44
BAB II PEMBAHASAN OBSERVASI 2.1 Bangunan Jadi 2.1.1 Pintu 2.1.1.1 Pengertian pintu Pintu adalah sebuah bukaan pada dinding / bidang yang memudahkan sirkulasi antar ruang-ruang yang dilingkupi oleh dinding / bidang tersebut. Pintu biasanya ditemukan pada bangunan, misalnya rumah,kendaraan, lemari, dan lain-lain. Kebanyakan pintu terbuat dari kayu dan selebihnya, dalam penggunaan yang terbatas terbuat dari aluminium, besi dan plastic PVC. 2.1.1.2 Persyaratan Pintu Syarat pint u pada sebuah bangunan meliputi : 1. Bekerja dengan aman 2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah mengalami kembang/susut (muai, melengkung) 3. Tidak ada celah/cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu , udara) masuk ke dalam ruangan. 4. Kuat 5. Penggunaan bahan material yang cocok untuk pintu pada masing-masing ruang

Upload: rezki-arvani

Post on 18-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rekling

TRANSCRIPT

Page 1: bab II. ISI

BAB II

PEMBAHASAN OBSERVASI

2.1 Bangunan Jadi

2.1.1 Pintu

2.1.1.1 Pengertian pintu

Pintu adalah sebuah bukaan pada dinding / bidang yang

memudahkan sirkulasi antar ruang-ruang yang dilingkupi oleh dinding /

bidang tersebut. Pintu biasanya ditemukan pada bangunan, misalnya

rumah,kendaraan, lemari, dan lain-lain.

Kebanyakan pintu terbuat dari kayu dan selebihnya, dalam

penggunaan yang terbatas terbuat dari aluminium, besi dan plastic PVC.

2.1.1.2 Persyaratan Pintu

Syarat pintu pada sebuah bangunan meliputi :

1. Bekerja dengan aman

2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus

dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah

mengalami kembang/susut (muai, melengkung)

3. Tidak ada celah/cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca (suhu

,udara) masuk ke dalam ruangan.

4. Kuat

5. Penggunaan bahan material yang cocok untuk pintu pada masing-

masing ruang

2.1.1.3 Fungsi Pintu

1. Sebagai penghubung antar-ruang yang saling terpisahkan secara

permanen.

2. Sebagai penjaga privasi serta keamanan sebuah rumah. Pintu kamar

misalnya, berguna untuk menjaga privasi dan keamanan penghuni kamar

tersebut.

Page 2: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

2.1.1.3 Jenis-Jenis Pintu

a. Berdasarkan Bentuknya

1. Pintu Panil

Panil adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu

kesatuan bentuk dan fungsi. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari

beberapa keping papan kayu solid dirangkai oleh rangka.

Bentuk panel yang terdapat pada pintu dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.1 Pintu panil

Gambar di atas merupakan bentuk panel pada pintu yang menjadi

standar untuk pintu panel, bentuk macam ini bisa di terapkan pada panel

solid full, dan tidak bisa untuk pada model selain sollid atau semacam

pintu triplek atau texwood.

Dengan bentuk yang sederhana dan sisi samping hanya di miringin

sekitar 25 derajat dan membentuk model panelnya.

Gambar 1.2 model panel

Kelompok 8

Page 3: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

 Dan sekarang lagi model minimalis yang lebih sederhana dari

model yang kedua hanya garis yang membentuk model pintu.

Gambar 1.3 model pintu panil

2. Pintu Kisi

Pintu kisi terdiri atas kisi-kisi tegak lurus yang di pakukan pada

dua papan yang melintangdan diperkuat oleh papan diagonalyang mana

harus selalu diarahkan pada titik putar engsel bawah

3. Pintu Papan

Bentuk paling sederhana dibuat dari papan dengan tebal 18 sampai

4 mm di ketam pada dua belah pihak. Papan-papan yang dihubungkan

tumpul atau dengan alur lidah.

4. Pintu Berlapis

Yaitu pintu panil dengan lapisan dari papan yang berhubungan

dengan lidah alur atau bingkai yang dilapis sebelah menyebelah dengan

papan yang berhubungan dengan lidah jalur

b. Berdasarkan Fungsi Ruang

Berdasarkan fungsi ruang, jenis pintu dapat dibagi menjadi beberapa

kategori, antara lain:

• Pintu gerbang

• Pintu utama rumah,

• Pintu kamar,

• Pintu ruang lain dalam rumah (ruang makan, dapur, ruang keluarga, dll),

• Pintu kamar mandi (wc),

Kelompok 8

Page 4: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

• Pintu belakang atau pintu samping,

• Pintu garasi dan

• Pintu bangunan komersial (toko, kantor, dll).

c. Berdasarkan cara membukanya

1. Pintu Swing

Jenis pintu yang paling umum dan selalu digunakan di bangunan

manapun adalah pintu swing atau pintu kupu-kupu, yaitu pintu biasa yang

dapat membuka-menutup dengan cara didorong ke depan atau ditarik

kebelakang dengan putaran satu arah maupun dua arah.

Kelebihan pintu swing :

- Engsel lebih mudah dipasang dibanding pintu folding dan

perawatannya lebih mudah karena tidak ada bantalan rel.

Kekurangannya :

- Butuh ruang mengayunkan pintu untuk membuka pintu.

2. Pintu Geser

Pintu model ini sering disebut juga dengan sliding door. Cara

membukanya dengan menggeser pintu ke samping kanan atau kiri. Pintu

geser ini biasanya digunakan pada ruang yang sempit karena tidak

memerlukan ruang untuk mengayunkan pintu seperti pintu swing.

Kekurangannya: pemasangannya lebih sulit dan memerlukan

struktur bantalan yang kuat untuk menggantung, dan dapat merepotkan

bila roda keluar dari rel pengaman.

3. Pintu Lipat

Pintu ini sering disebut juga dengan folding door. Cara

membukanya pun tidak berbeda dengan pintu geser, yaitu dengan digeser

kesamping dan menggunakan bantalan rel, namun bedanya pintunya

dilipat. Jenis pintu ini biasanya sering digunakan pada ruang keluarga

yang menghadap ke taman belakang atau pada pintu garasi.

Kelompok 8

Page 5: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Kelebihannya : Dapat membuka pintu lebih lebar dibandingkan

pintu swing dan pintu geser.

Kekurangannya :

- Sering masuknya kotoran ke dalam rel dan membuat mekanisme pintu

tidak lancar saat dibuka-tutup.

- Memerlukan spasi vertikal untuk tempat daun-daun pintu melipat ke

dalam.

4. Pintu Putar Otomatis

Pintu putar otomatis atau revolving door digunakan pada mall,hotel

, dan gedung perkantoran. Pintu ini akan berputar secara otomatis saat

terdapat gerakan orang yang hendak memasuki ruangan.

Kelebihannya: Tetap dapat menjaga suhu yang berada di luar dan dalam

ruang tidak bercampur.

Kekurangannya: Dapat menyebabkan antrian ketika sedang ramai orang

yang ingin keluar-masuk bangunan

Adapun dimensi rumah yang di observasi menggunakan pintu panil

dengan

- panjang : 200 cm

- Lebar : 92 cm

Kelompok 8

Page 6: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 1.4 pintu panil hasil observasi

2.1.2 Jendela

2.1.2.1 Pengertian Jendela

Jendela merupakan bagian penting dari dari keberadaan sebuah

rumah yaitu sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik.

2.1.2.2 Fungsi Jendela

1. Penerangan alami ruangan

2. Pengatur suhu ruangan, sirkulasi angin

3. Melihat pemandangan/situasi luar bangunan

2.1.2.3 Jenis Jendela Berdasarkan Daun Jendelanya

1. Jendala tenda (Awning Windows)

Jendela ini dirancang untuk memberikan cahaya dan angin. Jenis

ini bagus untuk kamar tidur dan area lain yang perlu menjaga privasi, tapi

masih membiarkan beberapa cahaya masuk.  Jendela dapat dibuka sedikit

sehingga memungkinkan sirkulasi udara.

Gambar 2.1 jendela swing

Mereka dapat diposisikan di berbagai tempat: di samping jendela

lain, diatur dalam kolom, atau ditempatkan di atas pintu teras besar untuk

menciptakan dinding cahaya dan udara segar. Dapat juga

menambahkan screen yang bisa diatur di bagian dalam. Ini akan

meminimalisasi masuknya debu dari luar ke dalam ruangan.

2. Jendela kasemen (Casement Windows)

Kelompok 8

Page 7: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 2.2 jendela kasemen

Tingkap jendela ini terbuka keluar ataupun ke dalam tergantung

kebutuhan.Bukaan jendela itu untuk cahaya, udara segar dan angin.

Mereka tertutup rapat untuk efisiensi energi dan besar untuk sulit

dijangkau, seperti sink atas dan peralatan di dapur.

Casements engsel terbuka, sebagai lawan geser ke atas dan ke

bawah, membuat mereka lebih mudah untuk bermanuver.

3. Jendela gantung ganda (Double Hung Windows)

Gambar 2.3 jendela gantung ganda

Jendela ini bagus untuk kamar anak-anak. Mereka juga sempurna

untuk dapur, kantor dan kamar tidur. Sayangnya, cenderung kebocoran

udara lebih dari jendela lain. Setengah dari jendela ini terbuka, sedangkan

jenis yang berbeda dapat membuka sepenuhnya.

Hal ini juga sangat erat hubungannya dengan jenis perangkat alat

penggantung dan pengunci yang akan dipakai untuk melekatkan daun

pintu/jendela pada rangkanya. 

Kelompok 8

Page 8: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

2.1.2.4 Macam-Macam Jendela

1. Jendela teluk (Bay Windows )

Jendela jenis ini membuat sebuah ruangan terbuka merasa damai.

Beberapa pandangan mereka memungkinkan cahaya untuk aliran dalam

dari sudut yang berbeda. Dan, sisi jendela dapat dibuka untuk sirkulasi

udara. Jendela teluk menghiasi rumah dengan keunikan dan gaya.

Gambar 2.4 jendela teluk

Mengganti jendela datar dengan teluk benar-benar dapat mengubah

jumlah cahaya kamar yang menerima, terutama digunakan untuk dapur,

tetapi juga dapat menambahkan karakter ke kamar keluarga dan kamar

tidur utama.Hanya sisi teluk jendela yang terbuka dan biasanya tidak ada

screen atau gordennya, sehingga hama yang masuk bisa menjadi masalah.

2. Jendela krepyak (Jalusi Windows)

Gambar 2.5 Jendela Krepyak

Jendela  yang terbuat dari bilah kaca ditetapkan dalam klip logam

yang dapat dibuka dan ditutup secara serempak. Juga disebut jendela

louvered, sebuah jalusi dibuat seperti rana kaca. Jenis jendela secara

Kelompok 8

Page 9: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

manual diputar untuk membuka atau menutup panel tumpang tindih

seperti yang diperlukan, dan dapat dibuka oleh derajat untuk mengontrol

berapa banyak udara atau cahaya melewati.

3. Jendela dengan tingkap terbalik (Hopper Windows)

Gambar 2.6 Jendela Tingkap Balik

Jendela ini yang paling sering dipasang di ruang bawah tanah.

Jendela hopper pada dasarnya jendela tingkap membalik pada sisinya.

Seluruh panel miring ke dalam untuk membuka, memungkinkan untuk

ventilasi maksimum. Hopper jendela dapat membuat privasi dan dekorasi

rumah masalah.

Karena mereka miring ke dalam ruangan, tirai, nuansa dan window

dressing lainnya yang sulit untuk digunakan dalam hubungannya dengan

jendela gerbong. Desain miring mereka juga membuat mereka pilihan

yang buruk untuk ventilasi pada hari hujan, air akan menetes langsung ke

ruangan. Dan biasanya ditempatkan di ruang bawah tanah, sehingga ada

resiko keamanan tambahan untuk setiap jendela dipasang di permukaan

tanah.

Adapun rumah yang di observasi menggunakan jendela dengan

dimensi sebagai berikut,

- Panjang : 160 cm

- Lebar : 71cm

Kelompok 8

Page 10: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 2.7 jendela rumah hasil observasi

2.1.3 Kusen

2.1.3.1 Pengertian Kusen

Kusen adalah merupakan rangka pintu atau jendela yang berfungsi

untuk menggantungkan (memasang) daun pintu / jendela, maka konstruksi

kusen harus kokoh.

Daun pintu / jendela merupakan rangkaian dari konstruksi kusen

pintu yang selanjutnya dinamakan daun pintu / jendela. Daun pintu /

jendela ini pemasangan digantungkan pada kusen dengan perlengkapan

alat penggantung yaitu engsel.

2.1.3.2 Bagian-Bagian Kusen

Kusen terdiri atas :

1. Tiang (style ).

2. Ambang (dorpel ) pada kusen jendela terdapat ambang atas danambang

bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.

3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu

atau daun jendela.

4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel ) yang masuk/ditanam

kedalamtembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka

ataukebelakang.

Kelompok 8

Page 11: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

5. Alur kapur, bagian dari tiang (style ) yang dialur/dicoak dengan

fungsiuntuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain

itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah.

6. Angkur, dipasang pada tiang (style ), berfungsi untuk

memperkuatmelekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke

samping.dan kemuka/ke belakang.

7. Duk (neut ), dipasang pada tiang (style ) di bagian bawah, khususuntuk

kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segalaarah dan

melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas

Gambar 3.1, Bagian-Bagian Kusen 

2.1.3.3 Macam-macam kusen

Dalam perencanaan kusen dipertimbangkan tentang jenis dan

macam –macam kusen yang akan dibuat, jenis dan macam kusen itu antara

lain :

1. Kusen pintu tunggal : untuk satu daun pintu

2. Kusen pintu tunggal dengan ventilasi : menggunakan ventilasi atas

3. Kusen pintu dobel : untuk dua daun pintu

4. Kusen pintu gendong : Kusen pintu yang menyatu dengan kusen

jendela.

5. Kusen pintu lipat : kusen untuk pintu garasi.

6. Kusen jendela : untuk satu daun jendela

7. Kusen jendela dobel : untuk dua daun jendela

8. Kusen jendela dengan ventilasi : dengan ventilasi pada bagian atas.

2.1.3.4 Pemasangan Kusen

Kelompok 8

Page 12: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

1. Pemasangan Kusen Pintu

Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut;

a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah

dijangkau.

b. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadapas

bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.

c. Pasang angker pada kusen secukupnya.

d. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2meter dari

tinggi bouwplank.

e. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan

unting-unting.

f. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.

g. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan

menjadi kokoh.

h. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,

ketinggian dan ketegakan dari kusen.

i. Bersihkan tempat sekelilingnya.

Gambar 3.2 Cara Pemasangan Pintu

  2. Pemasangan Kusen Jendela

Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut;

a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman danmudah

dijangkau.

b. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari asbouwplank.

c. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .

d. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank

e. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.

Kelompok 8

Page 13: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

f. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak denganpertolongan unting-

unting.

g. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat

.h. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang padakeadaan yang

benar.

i. Bersihkan tempat sekelilingnya

Gambar 3.3. cara pemasangan kusen jendela

Adapun observasi yang di lakukan sebagai berikut,

a. Tinggi : 250 cm

b. Lebar : 100 cm

2.1.4 Kuda-kuda

2.1.4.1 Pengertian kuda-kuda

Kuda-kuda atap adalah bahian yang memberikan bentuk kepada

atapnya dan sekaligus sebagai pendukung penutup atap.

Konstruksi yang dipilih maupun bahan penutup akan

mempengaruhi atau menentukan kemiringan atap

Kelompok 8

Page 14: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 3.2 bentuk kuda-kuda

2.1.4.2 Fungsi Kuda-Kuda

kuda-kuda adalah bagian dari struktur bangunan yang berfungsi

untuk menompang rangka atap.

2.1.4.3 Jenis bahan yang digunakan

1. Kuda-kuda dari bahan Kayu, digunakan sebagai pendukung atap

dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada

umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter

2. Kuda-kuda dari bahan Beton bertulang dapat digunakan pada atap

dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.

3. Kuda-kuda dari bahan Pasangan Bata

Kuda-kuda Baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame

work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang

75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan

pabrik, dll. Terdiri atas:

a. Baja Konvensional IWF,Canal,Siku

b. Baja Ringan

Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap

dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.Pada kuda - kuda dari baja atau

kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada

arah horisontal.

Rangka bangunan memiliki material yang berbeda dengan struktur

atap kayu maka untuk mengikat struktur atap dengan struktur rangka

bangunan diperlukan sebuah pengait. Yaitu besi tulangan pada tiap kolom

Kelompok 8

Page 15: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

ditautkan melingkar pada bidang yang bersinggungan dengan kayu

(gording).

2.1.4.4 Bagian dari kuda-kuda

1. Kaki kuda-kuda,yaitu: batang iring yang membentuk sudut kemiringan

atap. Berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban diatasnya

2. Balok datar,yaitu: batang tarik aatau horizontal yang timbul oleh adanya

gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda

3. Balok penggantung,yaitu batang teak yang manahan lentutran yang akan

terjadi pada batang datar

4. Balok penyokong,yaitu btang yang menyokong kaki kuda-kuda agar

tidak melentur oleh beban gording

5. balok gapit,yaitu dua batang kayu yang dipasang mengapit rangka kuda-

kuda agar tidak melentur ke samping

Gambar 3.3 kuda-kuda

Adapun observasi yang di lakukan sebagai berikut,

o Tinggi :186 cm

o Lebar : 690 cm

Kelompok 8

Page 16: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 3.4 kuda-kuda hasil observasi

2.2 Bangunan dalam Proses Pembangunan

2.2.1 Pondasi

2.2.1.1 Pengertian Pondasi

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada

suatu bangunan.Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban

( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar.

2.2.1.2 Jenis – jenis pondasi.

Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu :

-       Pondasi dangkal,yaitu : pondasi batu kali,telapak dan rollag bata

-       Pondasi dalam,yaitu : bor pile,tiang pancang,sumuran

a. Jenis –  jenis pondasi dangkal :

1) Pondasi rollag bata

Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi yang

diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.Namun, pada

saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal,

pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki

kekuatan yang bisa diandalkan.Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakan

untuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.

Gambar 4.1 pondasi rollag bata

2) Pondasi batu kali

Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan

rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini

pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran

tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas

25 – 30 Cm.

Kelompok 8

Page 17: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu

kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore

Pile ) atau beton bongkaran jalan.

Gambar 4.2 Pondasi Batu Kali

3) Pondasi sumuran

Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton

berdiameter 60 – 80 Cm dengan kedalaman 1 – 2 meter.Di dalamnya dicor

beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian

dibagian atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya,

di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah

besar.Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.

Gambar 4.3 Pondasi Sumuran

4) Pondasi plat beton lajur

Pondasi palt beto lajur sangat kuat, sebab seluruluhnya terdiri dari

beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi

batu kali.Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari

pondasi batu kali, yaitu 70 Cm.Sebab fungsi pondasi plat beton lajur

adalah pengganti pondasi batu kali.

Kelompok 8

Page 18: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 4.4 Pondasi Plat Beton Jalur

5) Pondasi bor mini / Strauss pile

Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada kondisi tanah

yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya

berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah

tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.Kedalamannya 2 – 5

meter.Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm.

Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual.Di atas pondasi bor

mini ada blok beton (pile cap).Pile cap ini merupakan media untuk

mengikat kolom dengan sloof.

b. Jenis pondasi dalam, yaitu :

1. Bore pile

`        Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2

meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum

memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan

menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang 

sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan

kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan

beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini

terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.

Gambar 4.5 Pengerjaan Bore Pile

2. Tiang pancang / Paku bumi

Kelompok 8

Page 19: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja

yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton

jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan

mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku,

oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.

Gambar 4.6 Pengerjaan Tiang Pancang

Adapun observasi yang di lakukan sebagai berikut,

Pondasi batu kali:

Gambar 4.7 beton hasil observasi

2.2.2 Balok

Balok untuk bangunan berlantai 2 agar dalam penggambaran

konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan persyaratan yang

telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang

terkandung dalam konstruksi beton bertulang.

Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan

menggambar penulangan pelat atap/lantai, karena dalam menggambar

penulangan balok, tulangannya harus dibuka satu persatu (harus

digambarkan bukaan tulangan) agar kelihatan jelas

susunan tulangan-tulangan yang digunakan dan bentuknya.

2.2.3 Kolom

2.2.3.1 Pengertian Kolom

Kelompok 8

Page 20: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang

memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan

yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga

keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat

menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga

runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

2.2.3.2 Struktur dalam kolom

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya

merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi

adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang

tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton

memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok

bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

2.2.3.3 Fungsi kolom

Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke

pondasi,agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan

dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke

kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan

tanah di bawahnya.

2.2.3.4 Jenis-jenis Kolom

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada

tiga:

1. Kolom ikat (tie column)

2. Kolom spiral (spiral column)

3. Kolom komposit (composite column)

Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo,

1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :

Kelompok 8

Page 21: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini

merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok

memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat

sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang

tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.

2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan

yang pertama tetapi sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah

tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di

sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan

kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga

mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses

redistribusi momen dan tegangan terwujud.

3. Struktur kolom komposit seperti tampak pada gambar 1.(c).

Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang

dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang

tulangan pokok memanjang.

Gambar 5.1 Jenis-Jenis Kolom

Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua jenis yaitu

1. Kolom Utama

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi

utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.

2. Kolom Praktis

Kelompok 8

Page 22: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan

juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil,

2.2.4 Plat Lantai

2.2.4.1 Pengertian plat lantai

Yang dimaksud dengan pelat lantai adalah lantai yang tidak

terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Pelat lantai

ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom

bangunan.

2.2.4.2 Guna pelat lantai

Memisahkan ruang bawah dengan ruang atas.

Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas.

Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah.

Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah.

Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.

2.2.4.3 Syarat Pelat lantai

Pelat lantai harus direncanakan kaku, rata, lurus, dan waterpass

(mempunyai ketinggian yang sama, tidak miring) agar terasa mantap dan

enak untuk berpijak kaki. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh beban

yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau

jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari pelat lantai.

2.2.4.4 Bahan untuk pelat lantai terbuat dari:

1. Pelat Lantai Kayu

Pelat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang

disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang injak

yang luas.

Beberapa keuntungan dan kerugian pelat lantai dari kayu.

a. Keuntungan:

Harga relatif murah, berarti biaya bangunan rendah.

Kelompok 8

Page 23: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai.

Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran pondasi.

Memunculkan Kesan Alami.

Membuat Ruangan Menjadi hangat.

Lebih leluasa dalam memilih motif yang sesuai dengan desain interior.

b. Kerugiannya:

Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban

ringan.

Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari

penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya.

Sifat bahan permeable (rembes air) jadi tidak dapat dibuat kamar

mandi/WC di lantai atas.

Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur di atasnya.

Tidak dapat dipasang tegel, jadi mengurangi kesan mewah (hanya

dapat ditutup karpet, vinyl, atau sejenisnya).

Dapat dimakan bubuk atau serangga, berarti keawetan bahan terbatas.

Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan

hujan) jadi hanya cocok untuk bangunan yang terlindung.

Gambar 6.1 plat lantai kayu

2. Plat Lantai Beton

Dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk

menahan momen tarik dan lenturan. Untuk mendapatkan hubungan jepit-

jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok

penumpu. Perencanaan dan hitungan plat lantai dan beton bertulang, harus

mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI I Beton 1991.

Kelompok 8

Page 24: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 6.2 pelat beton

2.2.5 Sloof

2.2.5.1 Pengertian Sloof

Sloof adalah struktur bangunan yang terletak diatas pondasi

bangunan. pengertian sloof bangunan adalah beton bertulang yang

diletakkan secara horisontal diatas pondasi.

2.2.5.2 Kegunaan Sloof

1. sebagai perata bebean yang diterim oleh pondasi.

2. berfungsi sebagai pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi

pergerakan tanah. Seperti pergerakan tanah bisa terjadi disebabkan

karena gempa.

Gambar 7.1 sloof

Kelompok 8

Page 25: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Adapun observasi yang di lakukan sebagai berikut, tinggi sloof : 30 cm

2.2.6 Ring balok

2.2.6.1 Fungsi Ring Balok

1. menerima beban dari atap dan kemudian menyalurkannya ke kolom.

2. sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-

kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya

semula.

Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya

sehingga hubungan ring balok dengan kolomnya bersifat kaku tidak

mudah berubah bentuk.

Struktur bangunan dari bahan beton bertulang harus benar-benar

kaku seperti yang telah diuraikan diatas, antara pondsi, sloof, kolom dan

ring balok harus benar-benar menyatu, apabila terjadi pergerakan harus

bisa bergerak bersama-sama, kekanan bersama, kekiri bersama tidak boleh

saling lepas, hal ini dapat diusahakan dengan dimensi masing-masing yang

memadai.

Gambar 8.1 Ring Balok

Kelompok 8

Page 26: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

2.2.7 Pasangan Bata

2.2.7.1 Pengertian Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah

merahan.

2.2.7.2 Persyaratan Batu Bata

1. bebentuk prisma segi empat panjang,sudut siku,tajam,permukaan rata

dan tidak retak

2. ukuran sesuai standar

3. mwmpunyai kuat tekan rata-rata yang diperoleh dari hasil pengujian

4. tidak mengandung garam yang dapat mengakibatkan bercak-bercak

putih pada bata

Gambar 9.1 Pasangan Bata

2.2.8 Rangka Atap

2.2.8.1 Macam-Macam Rangka Atap

1. rangka atap baja

Kelebihan rangka atap baja :

konstruksi baja ringan yang ternyata mempunyai sifat lebih efisien

daripada menggunakan bahan dasar rangka kayu sebagai penopang

konstruksi atap rumah mereka.

Mengurangi pemakaian kayu secara berlebihan

 Kelemahan atap baja ringan 

suhu yang cenderung menyerap panas lebih banyak dibandingkan

dengan kayu dan hal itu juga bergantung terhadap lokasi rumah, yaitu

pada daerah iklim tropis atau bukan tropis.

Bahan material baja susah didapat bagi daerah yang jauh dari pusat

kota

Kelompok 8

Page 27: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

2. rangka atap kayu

Gambar 10.1 macam-macam rangka atap

2.2.7 Tangga

2.2.7.1 Pengertian Tangga

Tangga merupakan sebahagian penting dalam pembinaan

bangunan.Tanggamerupakan perhubungan atau laluan naik turun yang

mudah antara satu tingkat dengan tingkat yang lain dalam satu bangunan.

Kegunaan tangga

Ruang bukaan bagi tangga yang dibina

Ukuran naik dan curam yang dikehendaki

Rekabentuk yang paling berkesan dan ekonomi.

2.2.7.2 Material untuk membuat tangga.

1. Tangga kayu

Kelompok 8

Page 28: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Konstruksi tangga kayu banyak digunakan dan biasanya terdapat

pada bangunan sederhana dan semi permanen. Orang menggunakan

material kayu sebagai bahan pembuatan tangga, biasanya karena

pertimbangan bobotnya yang ringan, mudah didapat, serta dapat memberi

nilai estetika tinggi bila didesain dengan profil yang modern dan bila

finishingnya dilakukan dengan rapi.

Kelemahan tangga kayu antara lain

1. tidak dapat dilalui oleh beban yang terlalu berat.

2. Tangga kayu biasanya juga tidak terlalu lebar dan kurang

awet.

3. Konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang

terbuka, karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan

cahaya.

2. Tangga baja

Konstruksi tangga baja biasanya digunakan pada bangunan yang

sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri atas material

baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti

bangunan pabrik, bengkel, gudang, dan lain-lain.

Kelemahan tangga baja :

1. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai, karena

pengaruh garam akan mempercepat proses karat.

2. Tangga baja tidak cocok untuk ditempatkan di ruang terbuka, karena

akan menambah biaya perawatan.

3. Tangga beton

Konstruksi tangga beton biasanya banyak diterapkan pada

bangunan bertingkat 2 atau lebih. Tangga beton terkenal kuat dan

biasanya dipasang permanen pada perkantoran, rumah tinggal, atau

pertokoan.

4. Tangga batu/bata

Kelompok 8

Page 29: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Konstruksi tangga batu/bata sudah mulai jarang digunakan,

karena dianggap ketinggalan zaman dari segi bentuk, kekuatan,

efisiensi pembuatan, dan ketersediaan ruangnya.

2.2.7.3 Macam-Macam Tanggga Menurut Bentuknya

1. Tanggga biasa,tanga lurus

2. Tangga dengan bordes seperempat

3. Tangga dengan bordes dua seperempat

4. Tangga belokan seperempat bawah

5. Tangga belokan seperempat atas

6. Tangga belokan dua seperempat

7. Tangga belokan setengah

8. Tangga lingkaran atau putar

Kelompok 8

Page 30: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Gambar 11.1 Detail tangga

Kelompok 8

Page 31: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Kelompok 8

Page 32: bab II. ISI

Laporan Observasi Praktikum Menggambar RekayasaLaboratorium Teknologi Bnagunan dan PermodelanJurusan Teknik SipilFakultas Teknik - Universitas Andalas

Kelompok 8