daftar isi i ii bab i 1 bab ii pelaksanaan tugas dan ... · daftar isi...

199
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………. i INFORMASI UMUM BPR ……………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN ……….………………………………..…………………….………………… 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI ……………….. 3 A. 3 B. 3 C. 4 BAB III PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS …………. 6 A. JUMLAH, KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ……………………………………………………………………………….. 6 B. 6 C. 7 BAB IV PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN ……………………………………………. 8 BAB V PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN …….. 9 A. 9 B. 9 C. 10 BAB VI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN ……….. 11 BAB VII BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT ………………………………………………. 12 BAB VIII RENCANA STRATEGIS BANK ……………………………………………………………… 13 BAB IX TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN ……………………… 13 BAB X KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ……………. 14 A. 14 B. 14 BAB XI 14 BAB XII 15 BAB XIII 15 BAB XIV 16 BAB XV 16 BAB XVI 17 BAB XVII PENUTUP ………………………………………………………………………………………. 18 LAMPIRAN - LAMPIRAN DAFTAR ISI JUMLAH, KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI ANGGOTA DEWAN DIREKSI ……………...………………………………………............................... TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ANGGOTA DEWAN DIREKSI .................. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DEWAN DIREKSI ……... TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS …….... REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS ………………………….................... FUNGSI KEPATUHAN BANK …………………………………………………….. FUNGSI AUDIT INTERN …………………………………………….................... FUNGSI AUDIT EKSTERN ………………………………………………………... KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ………………….... KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI …………………………………... LAMPIRAN 1 - KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG LAMPIRAN LAINNYA HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK ……….. PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ……………………………………………………………....... RASIO GAJI TERTINGGI TERENDAH ……………………………………………………… JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL ……………………………………………………. PERMASALAHAN HUKUM ………………………………………………………………….. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK ………..

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………. i

INFORMASI UMUM BPR ……………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……….………………………………..…………………….………………… 1

BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI ……………….. 3

A.

3

B. 3

C. 4

BAB III PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS …………. 6

A. JUMLAH, KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI ANGGOTA

DEWAN KOMISARIS

………………………………………………………………………………..6

B. 6

C. 7

BAB IV PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN ……………………………………………. 8

BAB V PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN …….. 9

A. 9

B. 9

C. 10

BAB VI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN ……….. 11

BAB VII BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT ………………………………………………. 12

BAB VIII RENCANA STRATEGIS BANK ……………………………………………………………… 13

BAB IX TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN ……………………… 13

BAB X KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ……………. 14

A. 14

B. 14

BAB XI

14

BAB XII

15

BAB XIII 15

BAB XIV 16

BAB XV 16

BAB XVI 17

BAB XVII PENUTUP ………………………………………………………………………………………. 18

LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR ISI

JUMLAH, KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI ANGGOTA DEWAN

DIREKSI ……………...………………………………………...............................

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ANGGOTA DEWAN DIREKSI ..................

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DEWAN DIREKSI ……...

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ……....

REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS …………………………....................

FUNGSI KEPATUHAN BANK ……………………………………………………..

FUNGSI AUDIT INTERN ……………………………………………....................

FUNGSI AUDIT EKSTERN ………………………………………………………...

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS …………………....

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI …………………………………...

LAMPIRAN 1 - KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG

LAMPIRAN LAINNYA

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN

KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA,

DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK ………..

PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI …………………………………………………………….......

RASIO GAJI TERTINGGI TERENDAH ………………………………………………………

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL …………………………………………………….

PERMASALAHAN HUKUM …………………………………………………………………..

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK ………..

Page 2: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

i

Page 3: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Nama BPR : PT. BPR ARTHA BUDAYA

Alamat Kantor :

No. Telepon / Fax :

Website :

Email :

Jumlah Karyawan :

Periode Laporan GCG :

Modal Inti Bank :

Pemegang Saham :

Nama PSP

I Nyoman Semada Tidak

Pande Gede Cakra Hariyasa,

SETidak

Pande Gede Wimpiarta, SE Ya

Gusti Ayu Nengah Adriasih Tidak

Ni Putu Niriasih Tidak

Total

Dewan Komisaris :

Nama Pendidikan

Ir. I Made Windrayasa 8/9/2015 8/9/2020 S1

I Putu Dona Aryatna, SE 2/25/2016 2/25/2021 S1

Dewan Direksi :

Nama Pendidikan

Pande Gede Wimpiarta,S.E 8/9/2015 8/9/2020 S1

I Gusti Komang Pujana, SE 2/25/2016 2/25/2021 S1

ii

INFORMASI UMUM BANK

Br. Sembung Meranggi, Desa Sembung Gede, Kec

Kerambitan Tabanan

0361 8943944

www.bprarthabudaya.com

[email protected]

24 Orang

31-Dec-18

Modal inti kurang dari Rp50.000.000.000 dengan

Nominal Saham Persentase

1,080,000,000 30%

360,000,000 10%

3,600,000,000 100%

756,000,000 21%

864,000,000 24%

540,000,000 15%

Memiliki Sertifikasi yang

BerlakuMasa Jabatan

Ya

Ya

Memiliki Sertifikasi yang

BerlakuMasa Jabatan

Ya

Ya

Page 4: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite;

4. Penanganan benturan kepentingan;

5. Penerapan fungsi kepatuhan;

6. Penerapan fungsi audit intern;

7. Penerapan fungsi audit ekstern;

8. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern;

9. Batas maksimum pemberian kredit;

10. Rencana bisnis BPR; dan

11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

1. Struktur (governance structure )

PT. BPR. ARTHABUDAYALAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE

GOVERNANCE)

31 DESEMBER 2018

BAB I

PENDAHULUAN

Kegiatan dan perkembangan industri perbankan yang semakin kompleks telah mengakibatkan peningkatan

eksposur risiko bank sehingga untuk saat ini dan masa – masa yang akan datang diperlukan peningkatan kinerja

bank dan praktek penyelenggaraan bisnis perbankan yang sehat dan beretika melalui komitmen dan mekanisme

yang mampu menjaga kepentingan semua pihak, baik yang memberi kepercayaan maupun pihak yang menerima

kepercayaan dan menjalankannya. Adanya komitmen bersama dari struktur bank dan diformulasikan oleh

manajemen yang mencakup visi, misi, tujuan dan sasaran jangka panjang, strategi serta ukuran penilaian kinerjanya

diharapkan dapat tercipta pengelolaan bank yang konsisten, mengarah kepada pencapaian tujuannya melalui proses

penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance ) sesuai ketentuan yang berlaku.

Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 tentang

Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

5/SEOJK.03/2016 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, maka pelaksanaan Good Corporate

Governance pada BPR harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar. Pertama, transparansi

(transparency ), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan pengambilan keputusan. Kedua, akuntabilitas

(accountability ) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ BPR sehingga pengelolaannya

berjalan secara efektif. Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility ) yaitu kesesuaian pengelolaan BPR dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan BPR yang sehat. Keempat,

independensi (independency ) yaitu pengelolaan BPR secara profesional tanpa adanya pengaruh/tekanan dari pihak

manapun. Kelima, kewajaran (fairness ) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang

timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka menerapkan kelima

prinsip dasar tersebut di atas, BPR telah berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Sebagai bentuk perwujudan pelaksanaan peraturan diatas, maka kami membuat Laporan Pelaksanaan Good

Corporate Governance, yang berupa Laporan Self Assessment (penilaian sendiri) atas Pelaksanaan Tata Kelola,

dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para Stakeholder dan sebagai salah satu bentuk penerapan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance .

Laporan Self Assessment Good Corporate Governance ini terbagi atas 11 (sebelas) Faktor Penilaian Penerapan

Tata Kelola, yaitu :

Per masing - masing Faktor dari 11 Faktor Penilaian diatas, difokuskan lagi berdasarkan 3 (tiga) Indikator

penilaian penting, yakni :

Kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola (governance structure ) BPR agar penerapan Tata Kelola

mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan stakeholders BPR. Termasuk dalam struktur Tata Kelola

BPR adalah Direksi, Dewan Komisaris, Komite, dan satuan kerja/unit kerja/pegawai terkait pada BPR.

Adapun yang termasuk infrastruktur Tata Kelola BPR antara lain adalah kebijakan dan prosedur, sistem

informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi;

Page 5: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Halaman 1

2. Proses (governance process )

3. Hasil (governance outcome )

Efektivitas proses penerapan Tata Kelola (governance process ) BPR sesuai dengan kecukupan struktur

dan infrastruktur Tata Kelola yang dipersyaratkan untuk masing-masing BPR; dan

Hasil penerapan Tata Kelola (governance outcome ) BPR.

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) senantiasa diciptakan dan dikembangkan oleh manajemen secara

memadai yang mengarah pada pengendalian dan peningkatan nilai (value ) perusahaan dalam rangka

mempertahankan eksistensi Bank, antara lain pengaturan hubungan – hubungan antara Pemegang Saham, Dewan

Komisaris, Dewan Direksi dan Pegawai yang tercermin dari karakteristik pelakunya dalam memproses informasi

untuk mengukur kinerjanya, termasuk terjadinya check and balance dan keseimbangan dalam berbagai dimensi yang

sejalan dengan kebijakan kepegawaian yang rasional. Guna mengetahui kondisi pencapaian tata kelola perusahaan

yang baik, maka Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama di dalam perusahaan, telah secara terbuka

menyampaikan hal – hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya sebagaimana ketentuan dari OJK.

Page 6: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

A. Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan Direksi

1. Jumlah Dewan Direksi

Anggota Dewan Direksi berjumlah :

2. Komposisi Dewan Direksi

Anggota Dewan Direksi terdiri dari :

- Direktur Utama :

- Direktur :

3. Kriteria Dewan Direksi

-

-

-

-

No.

1.

2.

4. Independensi Dewan Direksi

-

-

-

B. Tugas dan Tanggungjawab Anggota Dewan Direksi

1.

No.

1

2

BAB II

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI

2 orang

Pande Gede Wimpiarta,S.E

I Gusti Komang Pujana, SE

Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan Umum, persyaratan Khusus dan

Jumlah Anggota Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 1 (satu) orang Direktur yang

Direksi Bank tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah menyebabkan suatu

Seluruh Direksi Bank memiliki kompetensi dan integritas sesuai penilaian Otoritas Jasa

Nama Jabatan Persetujuan OJK / RUPS

Pande Gede

Wimpiarta,S.E

Direktur Utama Persetujuan OJK No. 11/KR.0812/2016,

berdasarkan akta RUPS No. 15 tanggal

24 Pebruari 2016 Notaris Danik

Murdaningrum, SH.,M.Kn

I Gusti Komang

Pujana, SE

Direktur Yang

Membahkan Fungsi

Kepatuhan

Persetujuan OJK No. 11/KR.0812/2016,

berdasarkan akta RUPS No. 15 tanggal

24 Pebruari 2016 Notaris Danik

Murdaningrum, SH.,M.Kn

Direktsi Bank berasal dari pihak independen terhadap sesama anggota Direksi, antara anggota

Direksi dan anggota Komisaris tidak terdapat hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik

menurut garis lurus maupun kesamping.

Anggota Direksi tidak ada yang merangkap jabatan, baik sebagai Komisaris, anggota Direksi atau

Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan atau perusahaan dan atau lembaga keuangan lain.

Anggota Direksi Bank tidak menjadi pengurus Partai Politik.

Direksi memiliki pedoman dan tata tertib, Tugas, Wewenang dan tanggung jawab sebagai mana telah

dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. BPR ARTHABUDAYA No. 001/Kep.AB/2017 tertanggal 02 Jabatan Tugas Pokok

Direktur UtamaMembantu Dewan Komisaris memimpin koordinasi dalam operasional,

pemasaran, demi meningkatkan kinerja (produktifitas) serta sesuai

dengan visi dan misi Bank.

Direktur yang

membawahkan fungsi

Kepatuhan

Mencegah direksi untuk tidak menetapkan kebijakan dan/atau

keputusan yang menyimpang dari peraturan OJK dan peraturan

perundang-undangan lainnya. Serta mebuat laporan pokok-pokok

kepatuhan kepada OJK, Direktur Utama dan tembusan kepada

Komisaris.

Halaman 2

Page 7: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Halaman 3

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Direksi Selama Tahun 2018

1.

2.

3.

No.

1

2

3

4

5

Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.

Direksi telah menyediakan waktu yang cukup untuk mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan

tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Akte Pendirian/Anggaran Dasar Bank dan peraturan

perundang – undangan yang berlaku.

Direksi telah berkomitmen untuk mengembangkan melaksanakan prinsip – prinsip Good Corporate

Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh jenjang organisasi sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Direksi melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders . Kondisi

non keuangan dimaksud antara lain kepengurusan, kepemilikan, perkembangan usaha Bank , strategi

dan manajemen serta laporan manajemen lainnya.

Direksi telah memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan internal.

Direksi telah memantau serta mengambil langkah – langkah yang diperlukan agar Tingkat Kesehatan

Bank tetap terjaga dengan baik.

Direksi telah menetapkan jenis produk penghimpunan dana masyarakat sesuai dengan ketentuan /

peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Direksi bertanggung jawab atas penggunaan data pribadi Nasabah serta penyelesaian pengaduan yang

diajukan Nasabah dan atau Perwakilan Nasabah.

Dalam pemberian kredit dan restrukturisasi, Direksi telah mendasarkan pada peraturan perundang –

undangan yang berlaku dan analisa kelayakan kredit, mengadministrasikan, mendokumentasikan berkas

kredit secara aman dan tertib, melakukan pembinaan Nasabah serta kebijakan tentang pengawasan kredit

dengan menerbitkan pedoman yaitu SK Direksi No. 004/Kep.AB/2017, tentang Pedoman Kebijakan

Perkreditan Bank (PKPB)

Direksi memonitor kekayaan Surat Berharga Bank, mengatur besarnya nilai Surat Berharga disesuaikan

dengan kemampuan likuiditas Bank, sehingga operasional Bank tidak terganggu serta memperhitungkan

risiko hukum, risiko likuiditas dan risiko pasar.

Direksi selalu mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui

Rapat Umum Pemegang Saham, dan juga Dalam rapat Dewan KomisarisDireksi secara berkala mengungkapkan kebijakan strategis Bank kepada pegawai di bidang kepegawaian,

baik secara langsung kepada karyawan maupun secara tidak langsung melalui masing‐masing kepala

Bagian dan Pejabat Eksekutif.

Rapat antar anggota Direksi dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan, sedangkan yang menyangkut

rutinitas operasional Bank dilaksanakan koordinasi setiap hari kerja, baik koordinasi dengan anggota

Direksi maupun Kepala Divisi, dan sepanjang tahun 2017 rapat koordinasi Direksi diselenggarakan pada :

Rapat Koordinasi Direksi Tahun 2018

Tanggal Peserta Rapat Materi Rapat

1/11/2018 Direksi, Kabag OP & Bisnis, P.E

Kepatuhan, SPI

Pembahasan mengenai hasil kinerja di bulan akhir Desember

2017

4/2/2018 Direksi, Kabag OP & Bisnis, P.E

Kepatuhan, SPI

Pembahasan mengenai acara persiapan HUT BPR Ke-25

dan Grand Opening kantor Baru.

5/3/2018 Direksi, Kabag OP & Bisnis, P.E

Kepatuhan, SPI

Pembahasan kinerja semester I 2018

7/20/2018 Direksi, Kabag OP & Bisnis, P.E

Kepatuhan, SPI

Evaluasi kinerja Semester I, dan strategi pencapaian

Rencana kerja 6 bulan ke Depan.

11/7/2018 Direksi, Kabag OP & Bisnis, P.E

Kepatuhan, SPI

Evaluasi kinerja divisi, serta penyampaian hasil

edukasi dan literasi dengan bergabung dalam

festival Kerambitan yang dilaksanakan pada bulan

Oktober 2018.

Page 8: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

4.

No.

1

2

3

4

5

6

No

1

2

3

4

5

6

7

5.

6.

7.

-

-

8.

9.

-

Dalam rangka terselenggaranya pengelolaan Bank yang lebih baik dan untuk mengembangkan serta

meningkatkan kompetensi Direksi serta Pegawai Bank, maka sepanjang tahun 2018 Direksi dan Pegawai

mengikuti seminar, workshop dan program pelatihan lainnya yaitu :

Seminar, Workshop dan Program Pelatihan Direksi selama Tahun 2018

TanggalLembaga dan Lokasi

PelaksanaannyaJenis / Nama Pelatihan/workshop

Halaman 4

02 Agstus 2018 OJK-Hotel Padma Resort Legian Pelaksanaan sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal terpadu

2018 di Bali

9/27/2019 OJK_Kantor OJK Denpasar Undangan Klinik Hukum Penyelesaian kredit bermasalah

untuk BPR- se-Bali

04-12-2018 OJK-Kantor OJK KR 8 Bali Nusra Evaluasi Kinerja BPR/S dan Pemaparan Outlook Ekonomi

tahun 2019 Propinsi Bali

09-10-2018 OK! Bank Studi Budaya bersama OK Bank di Bandung

10/31/2018 Perbarindo Pusat- Solo Munas Perbarindo

12/6/2018 Perbarindo DPK Tabanan Pelatihan Direksi di Jembrana Bali

Seminar, Workshop dan Program Pelatihan Karyawan selama Tahun 2018

Tanggal Lembaga dan Lokasi

PelaksanaannyaPeserta Jenis / Nama Pelatihan

34-24 Jan 2018 Perbarindo Bali, Hotel Harris 1 orang SPI Pelatihan Pokok-pokok pengawasan dan Best

Pratice Audit BPR

12-13 Mei 2018 Perbarindo Bali - Hotel Neo

Denpasar

1 P.E

Kepatuhan

Penerapan Fungsi Kepatuhan dan Manajemen

Risiko Bagi BPR

7/24/2018 Perbarindo Tabanan, Hotel Dewi

Sinta

CSO & P.E

Kepatuhan

Pelatihan APU-PPT

15-8-2018 OJK - Kantor OJK Denpasar Workshop Peningkatan Kompetensi Tenaga

Pemasar Kredit BPR

12/28/2018 BPR Tabanan, Alam Tirta, Petang seluruh

karyawan

OUTBOND bersama 3 BPR, Building &

Motivation.

16-10-2018 OJK- Kantor OJK Denpasar

10 orang

staf

Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah membentuk :

Satuan Pengawas Internal (SPI)./ Audit Internal

Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SPI, auditor eksternal, dan hasil

pengawasan Otoritas Jasa Keuangan melalui Laporan hasil tindak lanjut maupun komitmen (exit meeting ).

Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali

jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Proyek berkarakteristik khusus;

Berdasarkan kontrak yang jelas, paling sedikit meliputi lingkup kerja, tanggung jawab dan masa

kerja serta biaya yang terlibat;

Direksi memberikan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

Direksi memiliki pedoman dan tata tertib kerja (Code of Conduct ) yang bersifat mengikat bagi setiap

anggota Direksi, yang mencakup:

Benturan Kepentingan / Conflicts of Interest

Pelatihan Building & Motivator

1 Orang staf

SLIK

Sosialissi struktur data Aplikasi LapBUL dan

evaluasi pelaporan SLIK

8/15/2018 Pelatihan bersama NIEC, Hotel

Harris

2 staf kredit

Page 9: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

-

-

-

-

-

-

-

-

A. Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan Komisaris

1. Jumlah Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris berjumlah :

2. Komposisi Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris terdiri dari :

- Komisaris Utama :

- Komisaris :

3. Kriteria Dewan Komisaris

-

-

-

No.

1.

2.

4. Independensi Dewan Komisaris

-

-

-

-

B. Tugas dan Tanggungjawab Anggota Dewan Komisaris

1.

Halaman 5

Corporate Opportunities

Kerahasiaan / Confidentiality

Fair Dealing

Ketaatan pada peraturan‐peraturan yang berlaku / Compliance with Laws, Rules, and Regulations

Encouraging the Reporting of Any Illegal or Unethical Behavior

Prosedur Kepatuhan / Compliance Procedures

Waktu Kerja / Working Time

Pengaturan rapat Direksi / Code of Meeting of BOD

BAB III

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

2 orang

Ir. I Made Windrayasa

I Putu Dona Aryatna, SE

Seluruh anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama berdomisili di Indonesia.

Jumlah Komisaris sebanyak 2 (dua) orang, telah memenuhi ketentuan jumlah minimal dan tidak

melampaui jumlah anggota Direksi.Dewan Komisaris Bank memiliki kompetensi dan integritas sesuai penilaian Otoritas Jasa

Keuangan, serta telah lulus Fit & Proper Test dan pengangkatannya telah mendapat persetujuan

Nama Jabatan Persetujuan OJK / RUPS

Ir. I Made Windrayasa Komisaris Utama Persetujuan OJK No. 11/KR.0812/2016,

berdasarkan akta RUPS No. 15 tanggal 24

Pebruari 2016 Notaris Danik Murdaningrum,

SH.,M.Kn

I Putu Dona Aryatna, SE Komisaris Persetujuan OJK No. 11/KR.0812/2016,

berdasarkan akta RUPS No. 15 tanggal 24

Pebruari 2016 Notaris Danik Murdaningrum,

SH.,M.Kn

Semua Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan

sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan /

atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang

memadai.

Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank

selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib menjalankan pekerjaan Dewan Komisaris yang

senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan dan ketentuan yang berlaku dan pedoman yang terbaru

tertuang dalam SK Dewan Komisaris Nomor : 01/AB.Kep.Dekom/2017

Page 10: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

C. Rekomendasi Dewan Komisaris Selama Tahun 2018

1.

2.

3.

No.

1

2

3

4

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

secara berkala maupun sewaktu –waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi secara langsung

dalam Rapat Dewan Komisaris.

Halaman 6

Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip – prinsip GCG dalam setiap

kegiatan Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam

hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas

maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam

rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

dari Satuan Pengawas Internal (SPI) Bank, auditor eksternal, serta hasil pengawasan Otoritas Jasa

Keuangan.

Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara optimal.

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara Independen, dan tidak

memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau

mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR,

selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.

Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi dan/atau nasihat kepada Direksi, dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan porsinya dan ketentuan Good Corporate Governance

sebagaimana tertuang dalam Risalah rapat kerja maupun kebijakan intern Bank.

Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2018 diselenggarakan secara berkala sebanyak 4 (empat) kali dan

dihadiri secara fisik oleh anggota Dewan Komisaris.Rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Komisaris tahun 2018

Rapat Anggota Dewan Komisaris

Tanggal Peserta Rapat Materi Rapat

2/9/2018 Rapat dihadiri oleh Dewan

Komisaris dan Direksi

Pembahasan evaluasi Pencapaian Rencana Kerja

2017, dan arahan-arahan agar rencana bisisnis

dapat dicapai baik kwalitatif maupun kwantitatif

4/19/2018 Rapat dihadiri oleh semua

Dewan Komisaris dan juga

Direksi

Evaluasi Terhadap Pencapaian Kinerja Direksi dan

Jajarannya Dalam Triwulan I, serta arahan dalam

rencana pemenuhan modal Bank 6 milyar

7/17/2018 Rapat dihadiri oleh semua

Dewan Komisaris dan juga

Direksi

Penilaian rencana bisnis semester I, dapat diterima

oleh dewan komisaris, namun NPL juga meningkat.

Hal ini ditegaskan agar Direksi melakukan

pemantauan terhadap debitur inti, baik usaha,

maupun kemampuan bayar debitur

10/16/2018 Rapat dihadiri Seluruh

Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan komisaris lebih menegaskan dalam

menjalankan bisnis direksi harus menilai situasi

ekonomi, prospek pasar, tanpa melanggar aturan-

aturan yang telah ditetapkan

Page 11: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

4.

5.

6.

7.

No

- - - - - -

Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat, dengan tetap memperhatikan tujuan serta rencana kerja yang telah digariskan dan

direncanakan oleh direksi beserta jajarannya.

Hasil rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam risalah rapat Komisaris PT. BPR. Arthabudaya

Hasil rapat Dewan Komisaris telah dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan pihak yang

terkait.

Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi dan / atau nasihat yang dapat diimplementasikan

oleh RUPS dan / atau Direksi.

BAB IV

PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Benturan Kepentingan (Conflict of Interest ), adalah situasi dimana terdapat konflik kepentingan insan perusahaan

memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan sengaja maupun tidak sengaja) dalam Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilarang

mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan Dalam hal Bank mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi,

maka Bank akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Bank mempunyai kepentingan yang Dalam tahun 2018 tidak terdapat benturan kepentingan yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

Tabel Benturan Kepentingan

Nama dan Jabatan Pihak

yang Memiliki Benturan

Nama dan Jabatan

Pengambil Jenis Transaksi

Nilai Transaksi

(jutaan Rupiah)Keterangan*)

halaman 7

Page 12: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

A. Fungsi Kepatuhan Bank

1.

2.

3.

B. Fungsi Audit Intern

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Halaman 8

BAB V

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN

Dalam penerapan Fungsi Kepatuhan, Bank telah memiliki Direktur Kepatuhan yang khusus membawahi

bidang Fungsi Kepatuhan dan PE Kepatuhan telah menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dengan

memperhati- kan prinsip kehati-hatian, memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang

dari ketentuan serta memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang

dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dibantu

oleh beberapa staf yang mempunyai peran dan tugas yaitu :

Mencegah pengambilan kebijakan dan atau keputusan yang mengandung unsur pelanggaran /

penyimpangan terhadap ketentuan prinsip kehati – hatian.

Fungsi kepatuhan didefinisikan sebagai suatu fungsi independen yang melakukan analisis, pemantauan,

identifikasi, penilaian, pemberian advice (saran) dan pelaporan risiko kepatuhan (Compliance Risk ). Risiko

Menguji rencana / rancangan kebijakan atau keputusan untuk memastikan apakah terdapat unsur

penyimpangan / pelanggaran terhadap ketentuan prinsip kehati – hatian.

Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku

termasuk mencegah Direksi dan atau Komisaris Bank agar tidak menempuh kebijakan atau

menempatkan keputusan yang menyimpang dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan

lainnya, sehingga terhindar dari potensi risiko kepatuhan yang diperkirakan akan terjadi.

Dalam penerapan Fungsi Audit Intern, Direksi telah menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

cakupannya dan selalu berupaya untuk menindaklanjuti temuan audit intern Bank sesuai dengan kebijakan

dan arahan Dewan Komisaris. Laporan pelaksanaan hasil audit intern Bank juga disampaikan secara berkala

kepada Direksi dan Komisaris. Pelaksanaan fungsi audit intern ini juga diwujudkan secara konkret dengan

telah dibentuknya SPI (Satuan Pengawas Internal) dengan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan

kebutuhan Bank dan dapat bekerja secara independen terhadap Satuan Kerja Operasional sehingga dapat

melaksanakan seluruh tugas-tugasnya yang meliputi Pemeriksaan, Pelaporan, dan Pemantauan perkembangan

tindaklanjut perbaikan yang dilakukan auditee .

Dalam kegiatannya, SPI selaku Auditor Internal harus memegang teguh 4 Prinsip Kode Etik Auditor, yakni :

Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi. Ruang lingkup Kerja Pengawasan SPI secara umum

adalah sebagai berikut :

Penilaian mengenai kelayakan dan kecukupan pengendalian dibidang keuangan, kredit dan kegiatan BPR

lainnya serta peningkatan efektifitas pengendalaian dengan biaya yang layak.

Pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua kebijakan, rencana dan prosedur BPR telah benar-benar

ditaati.

Pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua harta milik BPR telah dipertanggungjawabkan dan dijaga

dari semua kerugian.

Pemeriksaan bahwa data informasi yang disajikan kepada menajemen BPR dapat dipertanggungjawabkan

dan dipercaya.

Penilaian mengenai kualitas pelaksanaan tugas tiap unit kerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan di bidang operasional, kredit dan bidang lainnya.

Semua pekerjaan yang dilakukan SPI telah didukung oleh Pedoman Kerja (SOP) yang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, Kertas Kerja Pemeriksaan, Rencana Kerja dan Rangkuman atas Hasil Temuan

Pemeriksaan. Berikut Keterangan mengenai Pejabat SPI terkait :

Page 13: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No.

1

C. Fungsi Audit Ekstern

No.

1

2

3

4

Kriteria Pejabat SPI

Nama JabatanSertifikasi /

TahunMasa Kerja

Laporan Pengangkatan ke

OJK / Tanggal

I Made Sudiana SPI Belum 1 Tahun

Sudah / 1 Agustus 2017,

dan surat OJK No. S-

283/KR.0811/2017

Berdasarkan hasil Audit Intern yang dilaksanakan pada tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat temuan yang secara signifikan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. Temuan yang ada

hanya bersifat administratif dan sebagian besar temuan hasil audit intern telah ditindaklanjuti.

Untuk Penerapan Audit Ekstern, Bank telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Johan Malonda Mustika dan Rekan yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Penugasan audit kepada

Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) telah memenuhi aspek-aspek yang telah dipersyaratkan dan

telah memperoleh persetujuan RUPS tanggal 12 Nopember 2018 serta telah mempertimbangkan Rekomendasi

dari Dewan Komisaris. Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk telah menyampaikan

hasil audit dan management letter kepada bank dengan cukup tepat waktu dan mampu bekerja secara

independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit

yang ditetapkan. Menurut pendapat Auditor Independen, Laporan Keuangan Bank telah disajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank per tanggal 31 Desember 2018 dan hasil usaha serta

arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah sesuai dengan prinsip akuntansi

keuangan yang berlaku umum di Indonesia.

Berikut daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) yang digunakan oleh Bank selama 4 (empat) tahun terakhir :

Daftar Penggunaan Jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) 4 Tahun Terakhir

Nama KAP AlamatTahun

BukuHasil Pemeriksaan

KAP Drs Wayan SunasdyanaJl. Pura Demak I, Gang I B, No. 8

Pemecutan Kelod Denpasar2015

Wajar Dengan

Pengecualian

KAP Johan Malonda Mustika

dan RekanJl. Muding Indah No9. I/5 Denpasar 2016

Wajar Tanpa

Pengecualian

KAP Drs Wayan SunasdyanaJl. Pura Demak I, Gang I B, No. 8

Pemecutan Kelod Denpasar2017

Wajar Dengan

Pengecualian

KAP Johan Malonda Mustika

dan RekanJl. Muding Indah No9. I/5 Denpasar 2018

Wajar Dengan

Pengecualian

Halaman 9

Page 14: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

1.

2.

A. Risiko Kredit

B. Risiko Operasional

C. Risiko Kepatuhan

D. Risiko Likuiditas

E. Risiko Reputasi

Halaman 10

BAB VI

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN

Dalam upaya meningkatkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Manajemen Risiko pada industri perbankan,

Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif. Selama tahun 2018, Dewan Komisaris telah melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya melalui pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko,

antara lain dalam bentuk:

Melakukan evaluasi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui

pembahasan pelaksanaan manajemen risiko.

Melakukan evaluasi atas profil risiko Bank secara triwulanan dan memberikan rekomendasi atas hal‐hal yang

berkaitan dengan perbaikan kinerja penerapan kebijakan manajemen risiko.

Bank telah memiliki Pedoman Umum Manajemen Risiko yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dewan

Komisaris. Bank juga telah memiliki kebijakan dan prosedur dalam penetapan limit risiko yang secara periodik dikaji

oleh Direksi dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris. Bank telah melakukan proses manajemen risiko mulai dari

identifikasi risiko sampai dengan pemantauan dan pelaporan Profil Risiko kepada Otoritas Jasa Keuangan. Untuk

menunjang proses manajemen risiko yang handal, Bank telah berupaya untuk menjaga kualitas Sumber Daya

Manusia dengan cara memberikan pelatihan baik intern maupun yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.

Bank akan terus secara berkala memastikan bahwa kebijakan, prosedur, penetapan limit dan sistem

pengendalian internal telah dilaksanakan dengan baik. Serta melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan

terhadap posisi / eksposur risiko secara keseluruhan per jenis risiko pada tahun 2018.

Risiko yang harus dikelola dalam penerapan Manajemen Risiko BPR, berdasarkan POJK No. 13-2015 Tentang

Penerapan Manajemen Risiko BPR sesuai dengan asset Bank, meliputi 5 (lima) aspek risiko sebagai berikut :

1. Komposisi Portfolio Aset dan Tingkat Konsentrasi

2. Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan

3. Strategi Penyediaan Dana dan Timbulnya Penyediaan Dana

4. Faktor Eksternal

1. Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis

2. Sumber Daya Manusia

3. Teknologi Informasi dan Infrastruktur Pendukung

4. Fraud

5. Kejadian Eksternal

1. Jenis dan Signifikansi Pelanggaran yang Dilakukan

2. Frekuensi Pelanggaran yang Dilakukan atau Track Record Kepatuhan Bank

3. Pelanggaran terhadap Ketentuan atas Transaksi Keuangan Tertentu

1. Komposisi Aset, Kewajiban dan Transaksi Rekening Administratif

2. Konsentrasi Aset dan Kewajiban

3. Kerentanan pada Kebutuhan Pendanaan

4. Akses pada Sumber‐sumber Pendanaan

1. Pengaruh Reputasi Pemilik dari Pemilik Bank dan Perusahaan Terkait

Page 15: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Halaman 11

F. Risiko Stratejik

1

2

3

I

II

2. Pelanggaran Etika Bisnis

3. Kompleksitas Produk dan Kerjasama Bisnis

4. Frekuensi, Materialitas dan Eksposur Pemberitaan Negatif Bank

5. Frekuensi dan Materialitas Keluhan Nasabah Bank

1. Kesesuaian Strategi dengan Kondisi LIngkungan Bisnis Bank

2. Strategi Berisiko Tinggi dan Strategi Berisiko Rendah

3. Posisi Bisnis Bank

4. Pencapaian Rencana Bisnis Bank

BAB VII

BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit serta SK-SK terkait

penyediaan Dana. Bank juga telah memiliki Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank (PKPB), Standar Operasional

Prosedur (SOP) Perkreditan yang mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, serta memperhatikan prinsip

kehati-hatian.

Bank selalu melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap kebijakan, sistem dan prosedur dimaksud agar

disesuaikan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank dalam pelaksanaan penyediaan dana

kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar, juga berpedoman pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank (BMPK) dan telah memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun

perundang undangan yang berlaku.Terdapat proses yang memadai untuk memastikan penyediaan dana kepada

pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Penyediaan dana

kepada Pihak Terkait dan penyediaan Dana Besar secara cukup independen diputuskan oleh Manajemen.

Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait dan atau penyediaan dana besar telah memenuhi

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Batas Maksimum PemberianKredit (BMPK) dan memperhatikan prinsip

kehati‐hatian maupun perundang undangan yang berlaku serta memperhatikan kemampuan permodalan dan

penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan dana. Adapun penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan

dana besar diputuskan oleh manajemen secara independen tanpa intervensi dari pihak terkait dan atau pihak

lainnya. Bank juga telah menyampaikan laporan secara berkala kepada OJK perihal dimaksud secara tepat waktu.

Sedangkan berdasarkan ketentuan BPR berdasarkan Jumlah Modal PT. BPR. Arthabudaya menerapkan 3 (tiga)aspek risiko yaitu Risiko kredit, Risiko operasional dan Risiki kepatuhan

Tabel Penyediaan Dana Yang Melebihi BMPK

NoNama Peminjam /

Bank

Hubungan

Keterkaitan

dengan BPR

Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan

DanaKualitas

Keterang

anTanggal

Penyediaa

n

Dana/Baki

Agunan

Likuid /

Bagian

Penyediaa

n

Dana/BakA. Individu Peminjam

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - - - - - -

B. Penempatan Dana Pada BPR Lain

JUMLAH PENYEDIAAN DANA NETO -

JUMLAH PENYEDIAAN DANA YANG MELAMPAUI BMPK -

JUMLAH PENYEDIAAN DANA BAKI DEBET NETO YANG

DIPERHITUNGKAN DALAM PERHITUNGAN BMPK (I-II)-

NOMINAL PELANGGARAN BMPK - PELANGGARAN

BMPK = 0 %

Page 16: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Rencana Bisnis (Business Plan)

Penyediaan dana kepada pihak terkait merupakan salah satu indikator yang menjadi perhatian khusus guna

mencegah terjadinya pelanggaran BMPK. Pemberian kredit kepada debitur yang memiliki hubungan keluarga dengan

pengurus bank tercatat sebesar Rp. 39.241.878-. Dimana modal KPMM adalah sebesar Rp. 5.051.576.949 dengan

BMPK Pihak Terkait (10%) sebesar Rp. 505.157.695

Sehingga, selama periode tahun 2018, tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran BMPK di Bank.

BAB VIII

RENCANA STRATEGIS BANK

Bank telah memiliki Rencana Strategis dalam bentuk Rencana Bisnis (Business Plan ) yang telah disusun

secara periodik yang sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana Bisnis Bank telah disusun secara realistis,

komprehensif, terukur (achieable ), serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan cukup responsif terhadap

perubahan internal dan eksternal. Direksi juga selalu mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank kepada

Pemegang Saham Pengendali dan ke jenjang organisasi pada Bank dan berupaya untuk melaksanakan Rencana

Bisnis Bank secara efektif. Dalam menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis Bank, Bank selalu

Berpedoman pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Penyusunan Rencana Bisnis Bank periode 2018 yang

disusun pada tahun akhir tahun 2017 juga telah memperhatikan Faktor Risiko dengan mempertimbangkan

Kebijakan Risiko dalam melaksanakan Rencana Bisnis Bank. Dalam hal ini Komisaris selalu melakukan

evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank. Dalam melaksanakan Rencana Bisnis Bank, Manajemen

telah melakukan upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan produktifitas, mengembangkan portofolio

serta fitur-fitur produk guna meningkatkan layanan yang memprioritaskan kebutuhan nasabah. Selain hal

tersebut, dijalin kerjasama dengan Pihak lain untuk mengembangkan produk perbankan yang pada akhirnya

diharapkan mencapai target yang sudah direncanakan.

BAB IX

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

Dalam penerapan transparansi kondisi Keuangan Bank, Manajemen Bank telah membuat Laporan Keuangan

Publikasi Triwulan, Laporan Keuangan Bulanan dan selengkapnya terdapat pada Laporan Tahunan yang antara lain

mengungkap hasil penghimpunan dan penggunaan dana serta hasil operasional. Disamping itu manajemen Bank

juga melaporkan kondisi Non Keuangan kepada Stakeholders .

Transparansi kondisi keuangan dan penggunaan data pribadi nasabah yang lazim disediakan oleh nasabah

kepada Bank dalam bertransaksi mengacu dan tunduk pada ketentuan dan peraturan perbankan yang berlaku,

dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip kehati-hatian melalui prinsip mengenal nasabah maupun

pengelolaan risiko operasional, risiko hukum dan risiko reputasi sesuai peraturan dan pedoman yang telah dimiliki

Bank.

Transparansi informasi produk bank yang meliputi karakteristik, manfaat, risiko dan biaya yang melekat pada

produk dan jasa yang ditawarkan Bank disampaikan secara memadai kepada nasabah, baik lisan dan atau tertulis

dengan cara-cara yang etis dan tidak menyesatkan.

Dalam rangka mendukung pelayanan nasabah dan berkembangnya operasional perbankan, maka untuk

memfasilitasi timbulnya ungkapan ketidakpuasan nasabah yang disebabkan adanya potensi kerugian financial yang

diduga karena kesalahan atau kelalaian Bank, telah dimiliki unit kerja yang menangani penyelesaian pengaduan

nasabah yang merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan nasabah guna menjamin hak-hak nasabah

dalam berhubungan dengan Bank, dan apabila terjadi sengketa dapat diselesaikan melalui lembaga mediasi

perbankan.

Halaman 12

Page 17: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

A. Kepemilikan Saham anggota Dewan Komisaris

B. Kepemilikan Saham anggota Direksi

1

2

3

4

Halaman 13

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK

BAB X

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai saham yang melebihi 5% atau lebih, baik pada bank

bersangkutan maupun pada bank dan/atau perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.

Dalam memenuhi ketentuan transparansi terhadap kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5%

(lima perseratus) atau lebih pada Bank yang bersangkutan maupun pada Bank dan perusahaan lain (di dalam

dan di luar negeri), Bank telah mengungkapkan secara transparan mengenai 1 (satu) orang anggota Direksi

yang memiliki Saham mencapai 5% dari modal disetor pada Bank sendiri sesuai dengan ketentuan Good

Corporate Governance sebagaimana disajikan pada Tabel berikut :

No Nama JabatanJumlah Saham yang dimiliki

Bank

tersebutBank Lain

Lembaga

Keuangan

Perusahaa

n

Ir. I Made WindrayasaKomisaris

Utama- - - -

I Putu Dona Aryatna,S.E Komisaris - - - -

Pande Gede Wimpiarta,SEDirektur

Utama24% - - -

I Gusti Komang Pujana,SE Direktur - - - -

Meskipun terdapat 1 (satu) anggota Direksi yang memiliki Saham mencapai 5% (lima perseratus) dari modal

disetor Direksi dimaksud hanya bertindak sebagai Pemegang Saham dan tidak mengakibatkan yang

bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank. (Rangkap

Jabatan).

BAB XI

Page 18: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

1

2

1.

*) yang diterima secara tunai

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Bank terhadap Daftar Pihak Terkait Bank (termasuk didalamnya adalah

Pemegang Saham Pengendali) posisi Desember tahun 2018 dapat dipastikan bahwa seluruh anggota Dewan

Komisaris dan Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya,

Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.

Seluruh Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya,

Direksi lainnya.

BAB XII

Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Halaman 14

NoJenis Remunerasi

dan Fasilitas lain

Jumlah Diterima Dalam Satu Tahun

Komisaris Direksi

Orang Rupiah Orang Rupiah

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan

rutin, tantiem dan fasilitas lainnya

dalam bentuk non-natura)

2 Rp226,493,900 2 Rp506,093,600

Fasilitas lain dalam bentuk natura

(perumahan, transportasi, asuransi

kesehatan dan sebagainya) yang :

a. dapat dimiliki 2 Rp0 2 Rp0

b. tidak dapat dimiliki 2 Rp0 2 Rp0

Total Rp226,493,900 Rp506,093,600

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang tidak

dapat dimiliki, berupa kendaraan & handphone.

Pengelompokan Dalam Kisaran Tingkat Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi yang Menerima Paket

Remunerasi dalam Satu Tahun

No Jumlah Remunerasi per Orang dalam Satu Tahun *)Jumlah

Komisaris Direksi

Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) ke bawah 2 2

Tabel Paket/kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain serta Pengelompokkan dalam kisaran Tingkat Penghasilan

Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket Remunerasi dalam satu tahun diatas disajikan oleh Bank dalam

nilai sebagaimana yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memenuhi salah satu aspek transparansi

yang harus diungkap kepada publik dalam rangka melaksanakan ketentuan Good Corporate Governance .

BAB XIII

RASIO GAJI TERTINGGI TERENDAH

Page 19: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

1 :

2 :

3 :

4 :

Untuk memenuhi salah satu aspek Transparansi dalam melaksanakan Good Corporate Governance sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, berikut ini akan diungkapkan mengenai rasio Gaji tertinggi dan terendah, dalam skala

perbandingan dalam table di bawah ini :

Parameter perbandingan Rasio

Rasio Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 8.75 1

Rasio Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1.34 1

Rasio Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1.26 1

Rasio Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 1.04 1

Gaji yang diperbandingkan dalam Rasio Gaji di atas adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris,

Direksi dan Pegawai per bulan, dengan ketentuan bahwa Pegawai yang dimaksud adalah Pegawai Tetap Bank sampai

batas Pelaksana.

BAB XIV

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL

Internal fraud adalah penyimpangan / kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap

(honorer dan outsorcing ) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi

keuangan Bank secara signifikan. Yang dimaksud dengan mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan

adalah apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Tabel Penyimpangan Internal

Internal Fraud Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh

Halaman 15

Pegawai Tidak Tetap

Tahun

Sebelumnya

Tahun

Laporan

Tahun

Sebelumny

a

Tahun

Laporan

Tahun

Sebelumny

a

- -

Dalam 1 Tahun

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap

-

Tahun

Laporan

Tahun

Sebelumny

a

Tahun

Laporan

Total Fraud - - - -

- -

- -Telah

Diselesaikan- -

- -

-

Dalam proses

penyelesaian di

internal BPR

- - - - - -

- - -

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Bank dan telah dituangkan dalam Tabel diatas dapat

diketahui bahwa selama periode Laporan tahun 2018 jumlah penyimpangan internal (internal fraud ) yang terjadi

pada Bank adalah nihil atau dapat diartikan bahwa penyimpangan / kecurangan yang dilakukan oleh pengurus,

pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing ) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank

yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan tidak pernah terjadi dalam periode tahun 2018.

Prestasi ini dapat diraih karena Bank selalu berusaha untuk memberikan kesejahteraan yang cukup kepada seluruh

tingkatan karyawan dan selalu menjaga kualitasnya melalui pelatihan, baik secara intern maupun yang

diselenggarakan oleh pihak eksternal. Disamping hal tersebut, Kebijakan, Sistem dan Prosedur serta penetapan limit

sampai dengan Sistem Pengendalian Intern diupayakan untuk selalu dievaluasi secara periodik untuk menghindari

timbulnya potensi fraud .

Belum diupayakan

penyelesaiannya- - -

Page 20: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No.

1

2

3

4

5 2/2/2018 Sponsorship SMASTA CUP Rp750,000 SMAN 1 Tabanan Bag. Operasional

BAB XV

PERMASALAHAN HUKUM

Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank. Selama tahun 2018,

tidak ada permasalah hukum yang dihadapi oleh Bank.

Tabel Permasalahan Hukum

Permasalahan HukumJumlah

Perdata PidanaTelah selesai (telah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap) - -

Dalam proses penyelesaian - -

Total - -

BAB XVI

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK

Sebagai wujud kepedulian Bank terhadap lingkungan sekitar dan dalam rangka menjalankan program Corporate

Social Responsibility (CSR), pada periode 2017 Bank melakukan aktivitas pemberian dana untuk kegiatan sosial

Halaman 16

Berikut Daftar Kegiatan Pemberian Dana untuk Kegatan Sosial dan Kegiatan Politik selama Tahun 2017 :

Tabel Kegatan Sosial dan Kegiatan Politik selama Tahun 2018

Tanggal Aktivitas / KegiatanDana Yang

Dikeluarkan

Penerima Dana

/ LokasiPeserta

Sumbangan untuk beberapa Renovasi/ Kegiatan

kegamaan (Pura)Rp500,000

Puseh Selabih,

Penataran

kelungkung, dalem

Dangka

Datang langsung

ke kantor BPR.

Arthabudaya

Sumbangan STT dalam rangka pembuatan ogoh-

ogoh dan kegiatan karang tarunaRp600,000

STT Sembung

Meranggi dan

Kesiut

Sumbangan

diserahkan

langsung OP

6/4/2018Sumbangan untuk anak Yatim Piatu melalui

FKLJKRp100,000

Melalui Perbarindo

DPK Tabanan

6/12/2018 Sumbangan Adat dalam 1 tahun Rp945,000 Adat Sembung

MeranggiBag. Operasional

Page 21: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Luh Putu Pande Sudaniati,S.H

Halaman 17

PT. BPR. ARTHABUDAYA

I Gusti Komang Pujana,S.E

BAB XVII

PENUTUP

Demikian Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR. ARTHABUDAYA untuk periode penilaian per

31 DESEMBER 2018 disusun sesuai dengan Pedoman yang tertuang didalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 8 /SEOJK.03/2016 perihal Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance ini telah mengungkapkan Aspek Tranparansi Pelaksanaan Good

Corporate Governance dan menjelaskan Kesimpulan umum hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate

Governance sesuai dengan kondisi sebenarnya pada Bank.

Sehingga dengan diterbitkannya Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance ini diharapkan dapat

memberikan informasi yang lebih jelas kepada Stakeholder sebagai bentuk pelaksanaan prinsip Good Corporate

Governance .

Tabanan, 26 April 2019

Page 22: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan PE. Kepatuhan

Disetujui

Pande Gede Wimpiarta,S.E Ir. I Made Windrayasa

Direktur Utama Komisaris Utama

Halaman 18

Page 23: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

Page 24: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 25: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB II

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI

Page 26: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 27: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 28: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB III

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Page 29: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 30: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB IV

PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Page 31: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB V

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN

Page 32: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 33: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB VI

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN

Page 34: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB VII

BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

Sedangkan berdasarkan ketentuan BPR berdasarkan Jumlah Modal PT. BPR. Arthabudaya menerapkan 3 (tiga)

Page 35: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB VIII

RENCANA STRATEGIS BANK

BAB IX

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

Page 36: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB X

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BAB XI

Page 37: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB XIII

RASIO GAJI TERTINGGI TERENDAH

Page 38: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB XIV

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL

Page 39: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB XV

PERMASALAHAN HUKUM

BAB XVI

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK

Page 40: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BAB XVII

Page 41: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 42: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Profil BPR

Nama BPR*

Alamat BPR*

Posisi Laporan*

Modal Inti BPR*

Total Aset BPR*

Bobot Faktor BPR

*) wajib diisi oleh BPR

Pengisian Faktor Tata Kelola BPR

Pengisian Indikator

Terisi

Belum terisi

Sebelum Penerapan Manajemen Risiko

Nilai Komposit

Predikat Komposit

Lihat Kertas Kerja

Cetak Laporan

Cetak Hasil Penilaian

Penjelasan Umum

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

Tata Cara Pengisian

Faktor Penilaian

Page 43: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

PT. BPR. ARTHABUDAYA

Banjar Sembung Meranggi, Desa Sembung Gede, Kec. Kerambitan, Kab. Tabanan

Desember, 2018

B

SEMPURNA

106

0

Setelah Penerapan Manajemen Risiko

2.55 Nilai Komposit 2.29

#VALUE! Predikat Komposit #VALUE!

Lihat Kertas Kerja

Cetak Laporan

Cetak Hasil Penilaian

Rp5,051,577,019

Rp48,900,833,428

Mulai

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

Page 44: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

1.

a. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

b. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

c. kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite;

d. penanganan benturan kepentingan;

e. penerapan fungsi kepatuhan;

f. penerapan fungsi audit intern;

g. penerapan fungsi audit ekstern;

h. penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern;

i. batas maksimum pemberian kredit;

j. rencana strategis BPR; dan

k. transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

2. Penilaian terhadap penerapan Tata Kelola bagi BPR dilakukan untuk mengukur:

a.

b.

c. hasil penerapan tata kelola (governance outcome) BPR.

3. Hasil penilaian penerapan tata kelola mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain:

a. kecukupan transparansi laporan;

b. kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

c.

Penjelasan Umum Pedoman Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola

peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR seperti

penyimpangan/penyalahgunaan/fraud, pelanggaran BMPK, pelanggaran ketentuan terkait laporan BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan.

efektivitas proses penerapan tata kelola (governance process) BPR sesuai dengan kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola

yang dipersyaratkan untuk masing-masing BPR; dan

kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola (governance structure) BPR agar penerapan Tata Kelola mendapatkan hasil yang sesuai

dengan harapan stakeholders BPR. Termasuk dalam struktur Tata Kelola BPR adalah Direksi, Dewan Komisaris,Komite, dan satuan

kerja/unit kerja/pegawai terkait pada BPR. Adapun yang termasuk infrastruktur Tata Kelola BPR antara lain adalah kebijakan dan prosedur,

sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi;

Pedoman penilaian terbagi atas penilaian terhadap struktur, proses dan hasil Tata Kelola BPR yang mencakup 11 (sebelas) Faktor Penilaian

Penerapan Tata Kelola yaitu:

Page 45: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Home

penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern;

Penilaian terhadap penerapan Tata Kelola bagi BPR dilakukan untuk mengukur:

Hasil penilaian penerapan tata kelola mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain:

Penjelasan Umum Pedoman Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola

peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR seperti

penyimpangan/penyalahgunaan/fraud, pelanggaran BMPK, pelanggaran ketentuan terkait laporan BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan.

efektivitas proses penerapan tata kelola (governance process) BPR sesuai dengan kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola

yang dipersyaratkan untuk masing-masing BPR; dan

kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola (governance structure) BPR agar penerapan Tata Kelola mendapatkan hasil yang sesuai

dengan harapan stakeholders BPR. Termasuk dalam struktur Tata Kelola BPR adalah Direksi, Dewan Komisaris,Komite, dan satuan

kerja/unit kerja/pegawai terkait pada BPR. Adapun yang termasuk infrastruktur Tata Kelola BPR antara lain adalah kebijakan dan prosedur,

sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi;

Pedoman penilaian terbagi atas penilaian terhadap struktur, proses dan hasil Tata Kelola BPR yang mencakup 11 (sebelas) Faktor Penilaian

Penerapan Tata Kelola yaitu:

Page 46: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

1.

2.

a.

b. Nilai 4 untuk tanda centang (√) pada kolom KB (Kurang Baik) apabila kriteria/indikator sebagian besar belum diterapkan/dipenuhi.

c. Nilai 3 untuk tanda centang (√) pada kolom CB (Cukup Baik) apabila kriteria/indikator sebagian telah diterapkan/dipenuhi.

d. Nilai 2 untuk tanda centang (√) pada kolom B (Baik) apabila kriteria/indikator sebagian besar telah diterapkan/dipenuhi.

e. Nilai 1 untuk tanda centang (√) pada kolom SB (Sangat Baik) apabila kriteria/indikator telah sepenuhnya diterapkan/dipenuhi.

3.

4.

5. Hasil perkalian sebagaimana dimaksud pada angka 4 dijumlahkan untuk mendapatkan nilai masing-masing faktor.

6. Nilai masing-masing faktor sebagaimana dimaksud pada angka 5 dikalikan dengan bobot faktor sesuai Tabel 1.

No FaktorBobot A

(%)

Bobot B

(%)

Bobot C

(%)

1Pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Direksi20.00 20.00 20.00

2

Pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan

Komisaris

15.00 15.00 15.00

3

Kelengkapan dan pelaksanaan

tugas atau fungsi Komite 0.00 0.00 0.00

4Penanganan benturan

kepentingan10.00 10.00 10.00

Tata Cara Pengisian Pedoman Penilaian Sendiri

Tabel 1. Bobot Faktor Penerapan Tata Kelola

Setiap BPR melakukan pengisian Kertas Kerja Penilaian Penerapan Tata Kelola yang terdiri dari 11 (sebelas) Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola dan

pada masing-masing faktor dibagi berdasarkan struktur dan infrastruktur Tata Kelola, proses penerapan Tata Kelola, dan hasil penerapan Tata Kelola.

Penilaian penerapan Tata Kelola dilakukan dengan menggunakan Skala Penerapan, dimana rentang skor yang digunakan sebagai Skala Penerapan

penilaian setiap kriteria/indikator adalah sebesar 1 sampai dengan 5 dengan kententuan sebagai berikut:

Setelah melakukan pengisian dengan menggunakan nilai sebagaimana dimaksud pada angka 2, nilai pada setiap kriteria/indikator dijumlahkan dan

dirata-ratakan berdasarkan struktur dan infrastruktur Tata Kelola, proses penerapan Tata Kelola, dan hasil penerapan Tata Kelola pada masing-masing

faktor.

Nilai 5 untuk tanda centang (√) pada kolom TB (Tidak Baik) apabila kriteria/indikator sepenuhnya tidak diterapkan/dipenuhi.

Hasil rata-rata nilai sebagaimana dimaksud pada angka 3 dikalikan dengan 50% untuk bobot struktur dan infrastruktur Tata Kelola; 40% untuk bobot

proses penerapan Tata Kelola; dan 10% untuk bobot hasil penerapan Tata Kelola.

Page 47: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

5Penerapan fungsi kepatuhan

BPR10.00 10.00 10.00

6 Penerapan fungsi audit intern 10.00 10.00 10.00

7Penerapan fungsi audit ekstern

0.00 2.50 2.50

8

Penerapan manajemen risiko

termasuk sistem pengendalian

intern*)

10.00 10.00 10.00

9Batas maksimum pemberian

kredit7.50 7.50 7.50

10 Rencana bisnis BPR 7.50 7.50 7.50

11

Transparansi kondisi keuangan

dan non keuangan, serta

pelaporan internal10.00 7.50 7.50

*) diperhitungkan sesuai pentahapan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai manajemen risiko BPR.

Dengan demikian, total penyebut sebelum pentahapan penerapan manajemen risiko adalah 90.

Keterangan:

Bobot A:

Bobot B:

Bobot C:

Bobot D: BPR yang memiliki modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah).

7.

8. Setelah diperoleh Nilai Komposit sebagaimana dimaksud pada angka 7, BPR menetapkan Peringkat Komposit, sebagaimana Tabel 2.

Tabel 2. Predikat Komposit

Nilai KompositPredikat

Komposit

1.0 Nilai Komposit < 1.8Sangat

Baik

1.8 Nilai komposit < 2.6 Baik

2.6 Nilai Komposit < 3.4Cukup

Baik

BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dengan total aset

kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dengan total aset

paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

BPR yang memiliki modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah).

Nilai masing-masing faktor setelah dikalikan dengan bobot sebagaimana dimaksud pada angka 6 dijumlahkan seluruhnya sehingga mendapatkan Nilai

Komposit.

Page 48: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

3.4 Nilai Komposit < 4.2Kurang

Baik

4.2 Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

9.

10.

11. Kolom keterangan diisi dengan alasan, dasar penerapan, atau keterangan lainnya.

12.

13.

14.

15.

16.

Untuk faktor 8, penilaian manajemen risiko ini baru dilakukan setelah ketentuan manajemen risiko diberlakukan secara efektif sesuai pentahapan

sebagaimana Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko bagi BPR.

Bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) namun membentuk komite audit dan/atau komite

pemantau risiko, tidak melakukan penilaian terhadap faktor 3 sehingga penilaian penerapan Tata Kelola mengacu pada Bobot C pada angka 6 di atas.

Bagi BPR dengan total aset kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) namun laporan keuangannya telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik, tetap melakukan penilaian untuk faktor 7 dan dikenakan bobot faktor 7 sebesar 2,5% (dua koma lima persen) sehingga bobot faktor 11 menjadi

7,5% (tujuh koma lima persen) mengacu pada Bobot B pada angka 6 di atas.

Bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar) yang tidak wajib memiliki Komisaris Independen, pertanyaan untuk

faktor 2 nomor 5 diberikan Skala Penerapan Baik (nilai 2).

Bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar) yang tidak wajib melakukan kaji ulang dan menyampaikan laporan

kaji ulang kepada OJK, pertanyaan untuk faktor 6 nomor 7 dan 12 diberikan Skala Penerapan Baik (nilai 2).

Apabila terdapat salah satu faktor yang seluruh kriteria/indikatornya mendapatkan nilai Tidak Baik (5) sebagaimana dimaksud pada angka 2, Peringkat

Komposit tertinggi yang dapat dicapai BPR adalah Cukup Baik sebagaimana dimaksud pada angka 8.

Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas terdapat faktor yang dinilai sangat mempengaruhi Tata Kelola BPR dan

berpotensi memiliki dampak pada kondisi dan/atau kelangsungan usaha BPR, pengawas dapat melakukan penyesuaian Peringkat Komposit Tata Kelola

BPR.

Page 49: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Nilai 4 untuk tanda centang (√) pada kolom KB (Kurang Baik) apabila kriteria/indikator sebagian besar belum diterapkan/dipenuhi.

Nilai 3 untuk tanda centang (√) pada kolom CB (Cukup Baik) apabila kriteria/indikator sebagian telah diterapkan/dipenuhi.

Nilai 2 untuk tanda centang (√) pada kolom B (Baik) apabila kriteria/indikator sebagian besar telah diterapkan/dipenuhi.

Nilai 1 untuk tanda centang (√) pada kolom SB (Sangat Baik) apabila kriteria/indikator telah sepenuhnya diterapkan/dipenuhi.

Hasil perkalian sebagaimana dimaksud pada angka 4 dijumlahkan untuk mendapatkan nilai masing-masing faktor.

Nilai masing-masing faktor sebagaimana dimaksud pada angka 5 dikalikan dengan bobot faktor sesuai Tabel 1.

Bobot

D (%)

20.00

12.50

2.50

10.00

Tata Cara Pengisian Pedoman Penilaian Sendiri

Tabel 1. Bobot Faktor Penerapan Tata Kelola

Setiap BPR melakukan pengisian Kertas Kerja Penilaian Penerapan Tata Kelola yang terdiri dari 11 (sebelas) Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola dan

pada masing-masing faktor dibagi berdasarkan struktur dan infrastruktur Tata Kelola, proses penerapan Tata Kelola, dan hasil penerapan Tata Kelola.

Penilaian penerapan Tata Kelola dilakukan dengan menggunakan Skala Penerapan, dimana rentang skor yang digunakan sebagai Skala Penerapan

penilaian setiap kriteria/indikator adalah sebesar 1 sampai dengan 5 dengan kententuan sebagai berikut:

Setelah melakukan pengisian dengan menggunakan nilai sebagaimana dimaksud pada angka 2, nilai pada setiap kriteria/indikator dijumlahkan dan

dirata-ratakan berdasarkan struktur dan infrastruktur Tata Kelola, proses penerapan Tata Kelola, dan hasil penerapan Tata Kelola pada masing-masing

faktor.

Nilai 5 untuk tanda centang (√) pada kolom TB (Tidak Baik) apabila kriteria/indikator sepenuhnya tidak diterapkan/dipenuhi.

Hasil rata-rata nilai sebagaimana dimaksud pada angka 3 dikalikan dengan 50% untuk bobot struktur dan infrastruktur Tata Kelola; 40% untuk bobot

proses penerapan Tata Kelola; dan 10% untuk bobot hasil penerapan Tata Kelola.

Page 50: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

10.00

10.00

2.50

10.00

7.50

7.50

7.50

*) diperhitungkan sesuai pentahapan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai manajemen risiko BPR.

Dengan demikian, total penyebut sebelum pentahapan penerapan manajemen risiko adalah 90.

BPR yang memiliki modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah).

Setelah diperoleh Nilai Komposit sebagaimana dimaksud pada angka 7, BPR menetapkan Peringkat Komposit, sebagaimana Tabel 2.

BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dengan total aset

kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dengan total aset

paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

BPR yang memiliki modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah).

Nilai masing-masing faktor setelah dikalikan dengan bobot sebagaimana dimaksud pada angka 6 dijumlahkan seluruhnya sehingga mendapatkan Nilai

Komposit.

Page 51: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kolom keterangan diisi dengan alasan, dasar penerapan, atau keterangan lainnya.

Untuk faktor 8, penilaian manajemen risiko ini baru dilakukan setelah ketentuan manajemen risiko diberlakukan secara efektif sesuai pentahapan

sebagaimana Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko bagi BPR.

Bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) namun membentuk komite audit dan/atau komite

pemantau risiko, tidak melakukan penilaian terhadap faktor 3 sehingga penilaian penerapan Tata Kelola mengacu pada Bobot C pada angka 6 di atas.

Bagi BPR dengan total aset kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) namun laporan keuangannya telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik, tetap melakukan penilaian untuk faktor 7 dan dikenakan bobot faktor 7 sebesar 2,5% (dua koma lima persen) sehingga bobot faktor 11 menjadi

7,5% (tujuh koma lima persen) mengacu pada Bobot B pada angka 6 di atas.

Bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar) yang tidak wajib memiliki Komisaris Independen, pertanyaan untuk

faktor 2 nomor 5 diberikan Skala Penerapan Baik (nilai 2).

Bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar) yang tidak wajib melakukan kaji ulang dan menyampaikan laporan

kaji ulang kepada OJK, pertanyaan untuk faktor 6 nomor 7 dan 12 diberikan Skala Penerapan Baik (nilai 2).

Apabila terdapat salah satu faktor yang seluruh kriteria/indikatornya mendapatkan nilai Tidak Baik (5) sebagaimana dimaksud pada angka 2, Peringkat

Komposit tertinggi yang dapat dicapai BPR adalah Cukup Baik sebagaimana dimaksud pada angka 8.

Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan atau pemeriksaan pengawas terdapat faktor yang dinilai sangat mempengaruhi Tata Kelola BPR dan

berpotensi memiliki dampak pada kondisi dan/atau kelangsungan usaha BPR, pengawas dapat melakukan penyesuaian Peringkat Komposit Tata Kelola

BPR.

Page 52: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Home

Page 53: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Faktor 1

Faktor 2

Faktor 3

Faktor 4

Faktor 5

Faktor 6

Faktor 7

Faktor 8

Faktor 9

Faktor 10

Faktor 11

11 Faktor Tata Kelola BPR

Page 54: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite

Penanganan Benturan Kepentingan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Penerapan Fungsi Audit Intern

Penerapan Fungsi Audit Ekstern

Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern

Batas Maksimum Pemberian Kredit

Rencana Strategis BPR

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

11 Faktor Tata Kelola BPR

Page 55: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Home

Page 56: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Tabulasi Pengisian Indikator pada 11 Faktor Tata Kelola BPR

Faktor Indikator Terisi

1 19

2 18

3 5

4 3

5 13

6 13

7 5

8 12

9 5

10 6

11 7

Total 106

Page 57: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Tabulasi Pengisian Indikator pada 11 Faktor Tata Kelola BPR

Indikator Belum Terisi

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Page 58: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

I.

1.

2.

3.

4.

5

6

7

8

9

10

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 59: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Page 60: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak

sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah): Jumlah

anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten

yang berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan

langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga

lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan).

Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan

derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai

konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi

karakteristik proyeknya membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas

meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu

pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah pihak

independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.

Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui

RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum

berakhir masa jabatannya.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan tidak memberikan

kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.

Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk

sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau

hasil pengawasan otoritas lain.

Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada

Dewan Komisaris.

Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis dilakukan berdasarkan musyawarah

mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan

yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 61: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang

dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima

keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan

pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya

yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam

pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.

Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-

hatian.

Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi yang paling

sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di bidang

kepegawaian.

Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik,

termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi, serta

dibagikan kepada seluruh Direksi.

Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh

pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja BPR,

penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi

stakeholders.

Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi

BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai

ketentuan.

Page 62: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

2

Telah terpenuhi sesuai dengan

ketentuan jumlah direksi 2 orang dan

salah satu anggota direksi bertindak

sebagai Direktur yang membawahkan

fungsi Kepatuhan

3 CB Cukup Baik

2

Seratus persen direksi berada pada

kabupaten yang sama dengan lokasi

kantor Pusat BPR

4 KB Kurang Baik

2Anggota Direksi Tidak ada yang

merangkap jabatan5 TB Tidak Baik

2

100% anggota direksi tidak memiliki

hubungan keluarga dengan sesama

direksi atau sesama dewan komisaris

2

Direksi tidak menggunakan

penasehat dan/atau penyedia jasa

profesional sebagai konsultan

2

Seluruh anggota Direksi dan Dewan

Komisaris telah lulus kompetensi dan

telah dituangkan dalam akta RUPS.

2

Direksi melaksanakan tugas secara

independen berdasarkan SK Direksi

No. 001/Kep.AB/2017

5

Direksi belum menindak lanjuti

temuan audit al. Tentang Imbalan

kerja, Penyempurnaan PP dan batas

pensiun Karyawan

2

Direksi telah membuat Analisa data

setiap akhir bulan, Sehingga dapat

disajikan kepada dewan komisaris

setiap waktu

2

Pengambilan keputusan Direksi yang

bersifat strategis sudah dilakukan

secara musyawarah dan mufakat

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Penerapan

Page 63: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

2

Direksi sampai saat ini belum pernah

menggunakan BPR untuk memenuhi

kepentingan Keluarga atau

kepentingan pribadi dengan

merugikan Bank selain Remunerasi

yang telah disetujui RUPS.

4

Direksi telah mengikutsertakan

pegawai yang berkompeten di

bidangnya dalam hal pelatihan

maupun workshop, tetapi belum

semuanya

3

Direksi dalam mengimplementasikan

tugas-tugasnya selalu memperhatikan

prinsip kehati-hatian dengan

melakukan penghitungan faktor-

2

Telah ada ketentuan yang berupa SK

mengenai pedoman dan tata tertib

kerja anggota Direksi. SK Direksi

Nomor : 001/Kep.AB/2017

3

Direksi melakukan rapat dengan

Pemegang saham setiap 3 bulan

sekali guna menyampaikan laporan

4

Direksi telah mengomunikasi

kebijakan strategis tentang

kepegawaian kepada seluruh pegawai,

4

Hasil rapat direksi telah

didokumentasikan dalam bentuk

notulen rapat Direksi, namun tidak

dibagikan kepada seluruh anggota

direksi

4

Direksi dan seluruh pegawai BPR

telah memiliki pengetahuan yang

cukup guna meningkatkan kinerja

Bank terbukti peningkatan aset bank

terus bertumbuh dengan baik, namun

NPL masih mengalami peningkatan

3

Direksi membuat laporan Tata Kelola

kepada OJK, dan telah

menyampaikan kepada Asosiasi BPR,

Majalah Ekonomi dan Keuangan

tahun 2018, untuk tahun yang

berakhir desember 2017 pada akhir

bulan April 2018 sesuai ketentuan

yang berlak

Page 64: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 65: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

II.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 66: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

11

12

13

14

15

16

17

18

Page 67: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit

3 (tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M: Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2

(dua) orang.

Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat

melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS

yang menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum

berakhirnya masa jabatan.

Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di

kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor

Pusat BPR.

BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar

rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah

Komisaris Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah), paling sedikit

satu anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

*)BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) diberikan

skala penerapan Baik (nilai 2)

Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu

kerja, dan rapat.

Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2

(dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS

dan/atau Bank Umum.

Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai

dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi

dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau

nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 68: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan, memantau dan

mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.

Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali

dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai

batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan

perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern,

hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara

lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut temuan.

Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu)

kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah

mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika

terdapat perbedaan pendapat.

Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga,

dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil

dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang

ditetapkan RUPS.

Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak

lanjut Direksi.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik

dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta

dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

Page 69: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

2

Jumlah anggota Dewan Komisaris 2

orang, sudah sesuai kententuan

yang berlaku

3 CB Cukup Baik

2Jumlah anggota Dewan komisaris

tidak melebihi anggota Direksi

2Telah lulus uji Kompetensi, dan

telah dituangkan dalam Akta RUPS.4 KB Kurang Baik

2

Seluruh Anggota Dewan Komisaris

bertempat tinggal satu kabupaten

dengan Kantor Pusat BPR

5 TB Tidak Baik

2

2

Sudah ada sesuai dengan SK

Dewan Komisaris Nomor :

01/AB.Kep.Dekom/2017

2

Dewan Komisaris Tidak Ada

Rangkap jabatan pada BPR

maupun Bank Umum lain

2

Semua anggota Dewan Komisaris

tidak ada hubungan keluarga baik

dengan anggota Direksi maupun

Anggota Dewan Komisaris

2

Seluruh Dewan Komisaris tidak ada

yang memiliki hubungan keluarga

dengan pengurus lainnya

3

Dewan Komisaris telah

melaksanakan pengawasan secara

lisan seperti nasehat tentang

pemenuhan ketentuan BPR

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

PenerapanSelesai

Page 70: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

3

Telah dilakukan dengan

memberikan arahan kebijakan

strategis, sesuai Notulen Rapat

Dewan Komisaris

2

Dewan Komisaris tidak Terlibat

dalam keputusan kegiatan

Operasional Bank

4

Telah dilakukan pengawasan

namun perlu dilakukan tindak

lanjut atas temuan audit intern

maupun ekstern secara menyeluruh

2

Telah dilakukan rapat dewan

Komisaris 3 bulan sekali, sesuai

dengan Notulen Rapat Dekom

2

Keputusan rapat dewan komisaris

yang bersifat strategis telah

dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat

2

Anggota Dewan Komisaris tidak

memanfaat BPR untuk kepentingan

Pribadi Selain Remunerasi yang

telah disetujui RUPS

3

Dewan Komisaris telah melakukan

pemantauan tentang pokok-pokok

laporan Direktur yang

membawahkan fungsi kepatuhan

2Hasil rapat Dewan Komisaris telah

didomentasikan dengan baik

Page 71: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 72: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

III.

1.

2.

3.

4.

5.

Catatan :

Pada faktor ini, BPR dengan bobot faktor A, B, dan C memberikan skala penerapan 0 untuk setiap kriteria/indikator.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR D

Page 73: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite (bagi BPR yang memiliki modal

inti > Rp 80 miliar)

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai

ketentuan.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern.

Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.

Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif

antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi manajemen risiko

kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.

Catatan :

Pada faktor ini, BPR dengan bobot faktor A, B, dan C memberikan skala penerapan 0 untuk setiap kriteria/indikator.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR D

Page 74: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR)1 SB Sangat Baik

2 B Baik

0Bank telah memiliki Audit Internal

3 CB Cukup Baik

4 KB Kurang Baik

0 Telah dilakukan Evaluasi penerapan fungsi audit Intern5 TB Tidak Baik

0Belum sepenuhnya dilakukan

0Telah sesuai dengan Pedoman Kerja

0Audit Intern sudah melaporkan hasil audit, untuk dapat ditindaklanjuti oleh Direksi

Pada faktor ini, BPR dengan bobot faktor A, B, dan C memberikan skala penerapan 0 untuk setiap kriteria/indikator.

Penerapan

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR D

Selesai

Page 75: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 76: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

IV.

1.

2.

3.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 77: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Penanganan Benturan Kepentingan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang

mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk administrasi, dokumentasi dan pengungkapan

benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat

Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau

tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan kepentingan tersebut.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan

dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 78: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR)1 SB Sangat Baik

2 B Baik

4

Akan segera disusun mengenai kebijakan dimaksud di tahun 2019, apabila terjadi benturan kepentingan akan didokumentasikan dengan baik

3 CB Cukup Baik

4 KB Kurang Baik

3

Telah dilakukan, sampai saat ini belum pernah terjadi benturan kepentingan yang sampai merugikan Bank

5 TB Tidak Baik

3Belum pernah terjadi benturan kepentingan yang merugikan BPR. Dan apabila terjadi Bank akan mendokumentasikan hal tersebut dengan baik

Penerapan

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Selesai

Page 79: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Belum pernah terjadi benturan kepentingan yang merugikan BPR. Dan apabila terjadi Bank akan mendokumentasikan hal tersebut dengan baik

Selesai

Page 80: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

V.

1.

2.

3.

4

5

6

7

8

9

10

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 81: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

11

12

13

Page 82: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Penerapan Fungsi Kepatuhan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling sedikit

untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perbankan.

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan membentuk satuan kerja kepatuhan yang

independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan menyusun

dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur kepatuhan.

BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja

kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan langkah-langkah yang

diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan

dan peraturan perundang-undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan dan otoritas lainnya.

Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong

terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau dan menjaga kepatuhan BPR

terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk

melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR

yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan memastikan

bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan

BPR telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan melakukan

reviu dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem

maupun prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

dan peraturan perundang-undangan.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 83: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan.

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada

Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah

Direktur Utama, laporan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada

Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang menyimpang

dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain, sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Page 84: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

3

Tahun 2018, Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani penyaluran dana, hanya memberikan opini, sebagai upaya meminimalisasi risiko.

3 CB Cukup Baik

3

Memahami / masih dalam proses mempelajari lebih lanjut

4 KB Kurang Baik

3

Telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan yang independen terhadap fungsi operasional.

5 TB Tidak Baik

3Masih dilakukan pembenahan

3Sudah tertuang dalam SOP Kepatuhan berdasarkan SK Direksi Nomor : 008/Kep.AB/2018

3

Telah dilakukan, namun ada beberapa yang perlu disempurnakan, dan dilakukan tepat waktu

5

Akan disosialisasikan melalui pelatihan intern BPR.

2

Telah dilakukan Namun tidak ada indikasi penyimpangan yang dan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku

3

Telah dilakukan tetapi masih diperlukan pengkajian dan penyempurnaan lebih lanjut

3

Telah dilakukan namun masih perlu pengkinian dan penyempurnaan lebih lanjut

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

PenerapanSelesai

Page 85: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

3 Masih ada pedoman dan ketentuan yang harus disempurnakan

3

Laporan pelaksanaan pokok-pokok kepatuhan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

3

Akan disampaikan apabila ada Indikasi penyimpangan yang dilakukan oleh Direksi dan pengurus lainnya.

Page 86: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 87: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 88: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

VI.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7

8

9

10

11

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 89: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

12

13

Page 90: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Penerapan Fungsi Audit Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit

intern.

SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan prosedur untuk melaksanakan

tugas bagi auditor intern sesuai peraturan perundang-undangan dan telah disetujui oleh Direktur

Utama dan Dewan Komisaris.

SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

independen terhadap satuan kerja operasional (satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan

penyaluran dana).

SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia yang melaksanakan

fungsi audit intern.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan ketentuan pedoman audit intern yang telah

disusun oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan

dapat mempengaruhi kepentingan BPR dan masyarakat.

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3

(tiga) tahun atas kepatuhan terhadap standar pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan

SOP audit serta perbaikan yang mungkin dilakukan.

*)BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah): diberikan

skala penerapan Baik (nilai 2)

Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara memadai dan independen

yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil

audit, dan tindak lanjut hasil audit.

BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia secara berkala dan

berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi audit intern.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris dengan tembusan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern dan laporan

khusus (apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 91: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

*)BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah): diberikan

skala penerapan Baik (nilai 2)

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas

Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian Pejabat Eksekutif yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Page 92: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

2

Bank telah memiliki PE yang bertugas sebagai audit internal

3 CB Cukup Baik

3

Telah memiliki pedoman kerja berupa job desk, namun masih perlu untuk disempurnakan

4 KB Kurang Baik

3

Pejabat eksekutif yang melaksanakan fungsi audit intern telah melaksanakan tugasnya secara independen terhadap satuan kerja operasional, dan tidak ikut serta dalam penghimpunan dan penyaluran dana

5 TB Tidak Baik

2Laporan hasil audit telah disampaikan kepada Direktur Utama, Triwulanan dan tahunan, serta pokok-pokok hasil audit, dan rencana kerja audit

3Belum memiliki program dimaksud, dan masih dikaji sesuai dengan keperluan Bank.

2

Sudah menerapkan fungsi audit dengan baik dan bersifat independen

2

3

Telah dilakukan fungsi audit sesuai prosedur, namun masih perlu dilakukan penyempurnaan

3Perlu diberikan lebih lanjut dan lebih detail mengenai audit Internal

3

Telah dibuat laporan Audit, dan disampaikan kepada Direktur utama dan Komisaris, serta tembusan disampaikan kepada Direktur yang Membawahkan fungsi kepatuhan, tetapi masih perlu disempurnakan

2

Bank telah menyampaikan pokok-pokok hasil audit intern kepada OJK, dan akan menyampaikan laporan khusus apabila ada penyimpangan.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Penerapan

Page 93: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

2

2

Pengangkatan Pejabat Eksekutif yang menjalankan fungsi audit telah disampaikan kepada OJK dab telah mendapat persetujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Page 94: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Telah dibuat laporan Audit, dan disampaikan kepada Direktur utama dan Komisaris, serta tembusan disampaikan kepada Direktur yang Membawahkan fungsi kepatuhan, tetapi masih perlu disempurnakan

Selesai

Page 95: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 96: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Telah dibuat laporan Audit, dan disampaikan kepada Direktur utama dan Komisaris, serta tembusan disampaikan kepada Direktur yang Membawahkan fungsi kepatuhan, tetapi masih perlu disempurnakan

Page 97: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

VII.

1.

2.

3.

4

5

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A (laporan keuangan diaudit), B, C, DAN D

Bagi BPR dengan bobot faktor A yang laporan keuangannya tidak diaudit mengisi skala penerapan dengan nilai 0

Bagi BPR dengan bobot faktor A namun laporan keuangannya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, tetap melakukan

penilaian untuk seluruh kriteria/indikator pada faktor ini.

Page 98: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Penerapan Fungsi Audit Ekstern (bagi BPR dengan total aset > Rp 10 miliar)

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-

aspek legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional akuntan publik, dan

komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP dimaksud.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan usulan

Dewan Komisaris.

BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan permasalahan BPR dan disampaikan

secara tepat waktu kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk.

Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A (laporan keuangan diaudit), B, C, DAN D

Bagi BPR dengan bobot faktor A yang laporan keuangannya tidak diaudit mengisi skala penerapan dengan nilai 0

Bagi BPR dengan bobot faktor A namun laporan keuangannya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, tetap melakukan

penilaian untuk seluruh kriteria/indikator pada faktor ini.

Page 99: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

2Telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku3 CB Cukup Baik

4 KB Kurang Baik

2Sudah dilakukan, berdasar RUPS5 TB Tidak Baik

2Bank melaporkan hasil audit KAP dan Manajemen Letter kepada OJK melalui KAP

2KAP telah melaporkan tepat waktu

2 Sudah sesuai

Penerapan

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A (laporan keuangan diaudit), B, C, DAN D

Bagi BPR dengan bobot faktor A yang laporan keuangannya tidak diaudit mengisi skala penerapan dengan nilai 0

Bagi BPR dengan bobot faktor A namun laporan keuangannya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, tetap melakukan

penilaian untuk seluruh kriteria/indikator pada faktor ini.

Page 100: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 101: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

VIII.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11

12

Catatan :

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

DIISI SETELAH MANAJEMEN RISIKO BERLAKU SECARA EFEKTIF

BPR MODAL INTI > 50M: MULAI DIISI UNTUK PERIODE LAPORAN PROFIL RISIKO SEMESTER 2 TAHUN 2020

BPR MODAL INTI < 50M: MULAI DIISI UNTUK PERIODE LAPORAN PROFIL RISIKO SEMESTER 2 TAHUN 2021

Page 102: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Sebelum BPR menerapkan manajemen risiko secara penuh, BPR memberikan skala penerapan 0 untuk setiap kriteria/indikator

Pengisian pada faktor ini, dilakukan setelah BPR menerapkan manajemen risiko secara penuh sebagaimana diatur dalam

POJK No.13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko BPR.

Page 103: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap penerapan

fungsi Manajemen Risiko.

BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko, dan penetapan limit

Risiko.

BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis mengenai pengelolaan risiko yang melekat

pada produk dan aktivitas baru sesuai ketentuan.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Direksi:

a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko secara tertulis, dan

b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi.

Dewan Komisaris:

a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko,

b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap

seluruh faktor Risiko yang bersifat material.

BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko yang diwajibkan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem informasi manajemen yang mampu

menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.

Direksi telah melakukan pengembangan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang

organisasi dan peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui pelatihan dan/atau sosialisasi

mengenai manajemen risiko.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain (jika ada) yang dilaporkan kepada

Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Catatan :

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

DIISI SETELAH MANAJEMEN RISIKO BERLAKU SECARA EFEKTIF

BPR MODAL INTI > 50M: MULAI DIISI UNTUK PERIODE LAPORAN PROFIL RISIKO SEMESTER 2 TAHUN 2020

BPR MODAL INTI < 50M: MULAI DIISI UNTUK PERIODE LAPORAN PROFIL RISIKO SEMESTER 2 TAHUN 2021

Page 104: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Sebelum BPR menerapkan manajemen risiko secara penuh, BPR memberikan skala penerapan 0 untuk setiap kriteria/indikator

Pengisian pada faktor ini, dilakukan setelah BPR menerapkan manajemen risiko secara penuh sebagaimana diatur dalam

POJK No.13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko BPR.

Page 105: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

0 3 CB Cukup Baik

0 4 KB Kurang Baik

0 5 TB Tidak Baik

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Penerapan

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

DIISI SETELAH MANAJEMEN RISIKO BERLAKU SECARA EFEKTIF

BPR MODAL INTI > 50M: MULAI DIISI UNTUK PERIODE LAPORAN PROFIL RISIKO SEMESTER 2 TAHUN 2020

BPR MODAL INTI < 50M: MULAI DIISI UNTUK PERIODE LAPORAN PROFIL RISIKO SEMESTER 2 TAHUN 2021

Selesai

Page 106: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Sebelum BPR menerapkan manajemen risiko secara penuh, BPR memberikan skala penerapan 0 untuk setiap kriteria/indikator

Pengisian pada faktor ini, dilakukan setelah BPR menerapkan manajemen risiko secara penuh sebagaimana diatur dalam

POJK No.13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko BPR.

Page 107: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 108: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

IX.

1.

2.

3.

4.

5

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 109: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Batas Maksimum Pemberian Kredit

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai terkait dengan BMPK

termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur grup, dan/atau debitur besar, berikut

monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai bagian atau bagian terpisah dari pedoman

kebijakan perkreditan BPR.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar

disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.

Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian kredit besar telah

memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan memperhatikan prinsip kehati-

hatian maupun peraturan perundang-undangan.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian kredit yang

melanggar dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa

Keuangan secara benar dan tepat waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 110: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

3

BPR sudah memiliki kebijakan tentang BMPK sesuai dengan SK Dewan Direksi Nomor : 016/Kep.AB/2017

3 CB Cukup Baik

4 KB Kurang Baik

2BPR telah mengevaluasi tentang BMPK, dengan menghitung Jumlah Modal setiap bulan

5 TB Tidak Baik

2

Telah memenuhi ketentuan OJK tentang BMPK, dan tidak pernah terjadi pelampauan BMPK sesuai ketentuan.

2

Sudah disampaikan tepat waktu dan sesuai ketentuang OJK Setiap bulan, bersamaan dengan laporan Bulanan BPR

2BMPK tidak melanggar/melampaui ketentuan OJK

Penerapan

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Selesai

Page 111: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Selesai

Page 112: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

X.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 113: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Rencana Bisnis BPR

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai

dengan visi dan misi BPR.

Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis jangka panjang dan rencana bisnis

tahunan termasuk rencana penyelesaian permasalahan BPR yang signifikan dengan cakupan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham dalam rangka memperkuat

permodalan dan infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya manusia, teknologi

informasi, jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian; dan

c. penerapan manajemen risiko.

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana bisnis BPR.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 114: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

2RBB BPR Telah disusun seseuai ketentuan serta visi dan misi BPR, dan direvisi apabila tidak sesuai pada saat realisasi

3 CB Cukup Baik

2

Telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi saat ini dan perencanaan kedepannya.

4 KB Kurang Baik

2

RBB telah didukung sepenuhnya oleh pemegang saham, baik dalam memperkuat permodalan, dan infrastruktur, dan juga kebijakan yang akan dilakukan oleh Direksi

5 TB Tidak Baik

2

RBB telah disusun dan tetap mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko sesuai prosedur

3 Sudah dilakukan pengawasan, namun masih secara lisan.

2Sudah dibuat Rencana Bisnis dan telah disampaikan kepada OJK tepat waktu.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

PenerapanSelesai

Page 115: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

RBB telah disusun dan tetap mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko sesuai prosedur

Selesai

Page 116: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

No

XI.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 117: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Kriteria / Indikator

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang didukung oleh sistem informasi

manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk sumber daya manusia yang kompeten

untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap triwulanan dengan materi paling sedikit

memuat laporan keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus dan komposisi pemegang

saham sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling sedikit memuat informasi umum, laporan

keuangan, opini dari akuntan publik atas laporan keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh

aspek transparansi dan informasi, serta seluruh aspek pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai produk, layanan dan/atau penggunaan data

nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur

dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu)

anggota Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas serta disampaikan secara lengkap dan

tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan, dan laporan pengaduan dan

tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan disampaikan sesuai ketentuan secara tepat

waktu.

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 118: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Skala Penerapan Keterangan Skor

(Wajib diisi oleh BPR) 1 SB Sangat Baik

2 B Baik

2

Laporan yang wajib disampaikan telah memadai dan SDM telah terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku

3 CB Cukup Baik

4 KB Kurang Baik

2

Laporan Publikasi telah disampaikan setiap Triwulan yang telah memuat laporan keuangan, informasi lainnya, pengurus dan pemegang saham Bank5 TB Tidak Baik

2

Sudah dibuat dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan OJK

2

Sudah dilaksanakan

2Laporan sudah sesuai dengan yang diatur oleh ketentuan OJK

2

Laporan tahunan sudah disampaikan lengkap dan tepat waktu

2

Laporan Penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah telah dilakukan tepat waktu sesuai dengan ketentuan secara online melalui SIPEDULI

Penerapan

WAJIB DIISI OLEH BPR DENGAN BOBOT FAKTOR A, B, C, DAN D

Page 119: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Laporan Penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah telah dilakukan tepat waktu sesuai dengan ketentuan secara online melalui SIPEDULI

Selesai

Page 120: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment )

Penerapan Tata Kelola BPR

Profil BPR

Nama BPR

Alamat BPR

Posisi Laporan

Modal Inti BPR

Total Aset BPR

Bobot Faktor BPR

Rp5,051,577,019

Rp48,900,833,428

Desember, 2018

Banjar Sembung Meranggi, Desa Sembung Gede, Kec. Kerambitan, Kab. Tabanan

B

PT. BPR. ARTHABUDAYA

Page 121: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang,

dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang,

dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai

Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di

kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten

yang berbeda pada provinsi yang sama, atau

kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan

langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi

lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seratus persen direksi berada pada

kabupaten yang sama dengan lokasi

kantor Pusat BPR

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada

Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain

(partai politik atau organisasi kemasyarakatan).v

Anggota Direksi Tidak ada yang merangkap

jabatan

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai dengan derajat

kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris.

v

100% anggota direksi tidak memiliki

hubungan keluarga dengan sesama direksi

atau sesama dewan komisaris

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan

dan/atau penyedia jasa profesional sebagai

konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu

untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi

karakteristik proyeknya membutuhkan adanya

konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas

meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk

yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta

biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa

profesional adalah pihak independen yang memiliki

kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus

dimaksud.

v

Direksi tidak menggunakan penasehat

dan/atau penyedia jasa profesional sebagai

konsultan

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan

dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS

termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah

ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa

jabatannya.

v

Seluruh anggota Direksi dan Dewan

Komisaris telah lulus kompetensi dan

telah dituangkan dalam akta RUPS.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 12 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 6

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

12

2.00

1.00

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

v

Telah terpenuhi sesuai dengan ketentuan

jumlah direksi 2 orang dan salah satu

anggota direksi bertindak sebagai Direktur

yang membawahkan fungsi Kepatuhan

Page 122: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara independen dan tidak memberikan kuasa

umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas

dan wewenang tanpa batas.

v

Direksi melaksanakan tugas secara

independen berdasarkan SK Direksi No.

001/Kep.AB/2017

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk

sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil

pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain.

v

Direksi belum menindak lanjuti temuan

audit al. Tentang Imbalan kerja,

Penyempurnaan PP dan batas pensiun

Karyawan

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang

lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada

Dewan Komisaris.v

Direksi telah membuat Analisa data setiap

akhir bulan, Sehingga dapat disajikan

kepada dewan komisaris setiap waktu

10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat

strategis dilakukan berdasarkan musyawarah

mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai

musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang

berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion

jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan Direksi yang

bersifat strategis sudah dilakukan secara

musyawarah dan mufakat

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta

tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan

pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas

lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Direksi sampai saat ini belum pernah

menggunakan BPR untuk memenuhi

kepentingan Keluarga atau kepentingan

pribadi dengan merugikan Bank selain

Remunerasi yang telah disetujui RUPS.

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran

secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan

pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan

terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang

mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi antara lain dengan peningkatan

keikutsertaan pegawai BPR dalam

pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan

kualitas individu.

v

Direksi telah mengikutsertakan pegawai

yang berkompeten di bidangnya dalam hal

pelatihan maupun workshop, tetapi belum

semuanya

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya, antara lain

pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-

hatian.

v

Direksi dalam mengimplementasikan

tugas-tugasnya selalu memperhatikan

prinsip kehati-hatian dengan melakukan

penghitungan faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat kesehatan (TKS)

Bank14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan

tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit

mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan

peraturan rapat.

v

Telah ada ketentuan yang berupa SK

mengenai pedoman dan tata tertib kerja

anggota Direksi. SK Direksi Nomor :

001/Kep.AB/2017Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 10 3 4 5

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

22

2.75

1.10

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

Page 123: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.v

Direksi melakukan rapat dengan

Pemegang saham setiap 3 bulan sekali

guna menyampaikan laporan kinerja

Direksi dan Jajarannya.16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh

pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di bidang

kepegawaian. v

Direksi telah mengomunikasi kebijakan

strategis tentang kepegawaian kepada

seluruh pegawai, tetapi hanya secara lisan.

Perlu diberikan secara tertulis

17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat

dan didokumentasikan dengan baik, termasuk

pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang

terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada

seluruh Direksi.

v

Hasil rapat direksi telah didokumentasikan

dalam bentuk notulen rapat Direksi,

namun tidak dibagikan kepada seluruh

anggota direksi

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai

dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara

lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian

permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian

hasil sesuai ekspektasi stakeholders.

v

Direksi dan seluruh pegawai BPR telah

memiliki pengetahuan yang cukup guna

meningkatkan kinerja Bank terbukti

peningkatan aset bank terus bertumbuh

dengan baik, namun NPL masih

mengalami peningkatan

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata

Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di

Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah

ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan. v

Direksi membuat laporan Tata Kelola

kepada OJK, dan telah menyampaikan

kepada Asosiasi BPR, Majalah Ekonomi

dan Keuangan tahun 2018, untuk tahun

yang berakhir desember 2017 pada akhir

bulan April 2018 sesuai ketentuan yang

berlak

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 6 12 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot

Faktor 1

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

18

3.60

0.36

2.46

0.55

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Page 124: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3

(tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2

(dua) orang.2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui

jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. vJumlah anggota Dewan komisaris tidak

melebihi anggota Direksi

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat

melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa

jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang

menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota

Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya

masa jabatan.

v

Telah lulus uji Kompetensi, dan telah

dituangkan dalam Akta RUPS.

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris

bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di

kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan

langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh Anggota Dewan Komisaris

bertempat tinggal satu kabupaten dengan

Kantor Pusat BPR

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar

rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari

jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris

Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan

puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota

Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

v

-

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib

kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja,

dan rapat.

v

Sudah ada sesuai dengan SK Dewan

Komisaris Nomor : 01/AB.Kep.Dekom/2017

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai

anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua)

BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau

pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank

Umum.

v

Dewan Komisaris Tidak Ada Rangkap

jabatan pada BPR maupun Bank Umum

lain

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga atau semenda sampai dengan

derajat kedua dengan sesama anggota Dewan

Komisaris atau Direksi.

v

Semua anggota Dewan Komisaris tidak ada

hubungan keluarga baik dengan anggota

Direksi maupun Anggota Dewan Komisaris

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga

dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi

dan/atau pemegang saham pengendali atau

hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

v

Seluruh Dewan Komisaris tidak ada yang

memiliki hubungan keluarga dengan

pengurus lainnya

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 18 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 9

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

18

2.00

1.00

v

Jumlah anggota Dewan Komisaris 2 orang,

sudah sesuai kententuan yang berlaku

Page 125: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara

lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis

terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk

prinsip kehati-hatian.

v

Dewan Komisaris telah melaksanakan

pengawasan secara lisan seperti nasehat

tentang pemenuhan ketentuan BPR

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan,

Komisaris mengarahkan, memantau dan

mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.v

Telah dilakukan dengan memberikan

arahan kebijakan strategis, sesuai Notulen

Rapat Dewan Komisaris

12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam

hal penyediaan dana kepada pihak terkait

sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai

batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal

lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan

dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak Terlibat dalam

keputusan kegiatan Operasional Bank

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi

menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern,

hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau

hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain

dengan meminta Direksi untuk menyampaikan

dokumen hasil tindak lanjut temuan.

v

Telah dilakukan pengawasan namun perlu

dilakukan tindak lanjut atas temuan audit

intern maupun ekstern secara menyeluruh

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup

untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan

Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan

yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Telah dilakukan rapat dewan Komisaris 3

bulan sekali, sesuai dengan Notulen Rapat

Dekom

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris

yang bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam

hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai

ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan

dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Keputusan rapat dewan komisaris yang

bersifat strategis telah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR

untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau

pihak lain yang merugikan atau mengurangi

keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau

menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain

remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan

RUPS.

v

Anggota Dewan Komisaris tidak

memanfaat BPR untuk kepentingan

Pribadi Selain Remunerasi yang telah

disetujui RUPS

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan

terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.

v

Dewan Komisaris telah melakukan

pemantauan tentang pokok-pokok laporan

Direktur yang membawahkan fungsi

kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan

0 8 9 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam

risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik

dan jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi

jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan

kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Hasil rapat Dewan Komisaris telah

didomentasikan dengan baik

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

21

2.63

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

1.05

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

2

2.00

0.20

2.25

Page 126: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot

Faktor 20.38

Page 127: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

3

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite

Pemantau Risiko dengan anggota Komite sesuai

ketentuan.

Bank telah memiliki Audit Internal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap

penerapan fungsi audit intern.

Telah dilakukan Evaluasi penerapan fungsi

audit Intern3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi

terhadap penerapan fungsi manajemen risiko.

Belum sepenuhnya dilakukan

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang

dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif

antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata

tertib kerja.

Telah sesuai dengan Pedoman Kerja

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan

audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada

Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada

Direksi BPR.

Audit Intern sudah melaporkan hasil

audit, untuk dapat ditindaklanjuti oleh

Direksi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot

Faktor 3

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0

0.00

0

0

0.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0

0.00

0.00

0.00

Page 128: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

4

1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang

mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR

termasuk administrasi, dokumentasi dan

pengungkapan benturan kepentingan dimaksud

dalam Risalah Rapat.

v

Akan segera disusun mengenai kebijakan

dimaksud di tahun 2019, apabila terjadi

benturan kepentingan akan

didokumentasikan dengan baik

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota

Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat

Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau

tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki

benturan kepentingan tersebut.

v

Telah dilakukan, sampai saat ini belum

pernah terjadi benturan kepentingan yang

sampai merugikan Bank

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR

atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan

dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi

dengan baik.

v

Belum pernah terjadi benturan

kepentingan yang merugikan BPR. Dan

apabila terjadi Bank akan

mendokumentasikan hal tersebut dengan

baikJumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot

Faktor 4

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penanganan Benturan Kepentingan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

4

4.00

2.00

3

3.00

1.20

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

3

0.30

3.50

0.39

3

Page 129: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memenuhi persyaratan paling sedikit

untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional

penghimpunan dan penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memahami peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain

yang berkaitan dengan perbankan.

v

Memahami / masih dalam proses

mempelajari lebih lanjut

3) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

membentuk satuan kerja kepatuhan yang

independen terhadap satuan kerja atau fungsi

operasional.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau

fungsi operasional.

v

Telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan yang

independen terhadap fungsi operasional.

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau

mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur

kepatuhan.

v

Masih dilakukan pembenahan

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,

wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja

kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan.

v

Sudah tertuang dalam SOP Kepatuhan berdasarkan SK Direksi Nomor : 008/Kep.AB/2018

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 15 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Keterangan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

15

3

1.30

v

Tahun 2018, Anggota Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan tidak

menangani penyaluran dana, hanya

memberikan opini, sebagai upaya

meminimalisasi risiko.

Page 130: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan menetapkan langkah-langkah yang

diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi

seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan lain termasuk

penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Telah dilakukan, namun ada beberapa

yang perlu disempurnakan, dan dilakukan

tepat waktu

7) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong

terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain

melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.

v

Akan disosialisasikan melalui pelatihan

intern BPR.

8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan memantau dan menjaga kepatuhan BPR

terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR

kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk

melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat

kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang

menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

dan peraturan perundang-undangan.

v

Telah dilakukan Namun tidak ada indikasi penyimpangan yang dan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku

9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa

seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah

sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

dan peraturan perundang-undangan.

v

Telah dilakukan tetapi masih diperlukan

pengkajian dan penyempurnaan lebih

lanjut

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu

dan/atau merekomendasikan pengkinian dan

penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem

maupun prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai

dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan.

v

Telah dilakukan namun masih perlu

pengkinian dan penyempurnaan lebih

lanjut

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 9 0 5

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran

terhadap ketentuan.v

Masih ada pedoman dan ketentuan yang

harus disempurnakan12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada

Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan

Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang

membawahkan fungsi kepatuhan adalah Direktur

Utama, laporan disampaikan kepada Dewan

Komisaris.

v

Laporan pelaksanaan pokok-pokok

kepatuhan telah disampaikan kepada

Direktur Utama dan Dewan Komisaris

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi

Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada

Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan

atau keputusan Direksi yang menyimpang dari

peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau

peraturan perundang-undangan lain, sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Akan disampaikan apabila ada Indikasi

penyimpangan yang dilakukan oleh Direksi

dan pengurus lainnya.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot

Faktor 5

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

9

3.00

0.30

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

16

3.2

1.28

3.08

0.34

Page 131: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Bank telah memiliki PE yang bertugas

sebagai audit internal

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah

memiliki dan mengkinikan pedoman kerja serta

sistem dan prosedur untuk melaksanakan tugas

bagi auditor intern sesuai peraturan perundang-

undangan dan telah disetujui oleh Direktur Utama

dan Dewan Komisaris.

v

Telah memiliki pedoman kerja berupa job

desk, namun masih perlu untuk

disempurnakan

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

independen terhadap satuan kerja operasional

(satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan

penyaluran dana).

v

Pejabat eksekutif yang melaksanakan

fungsi audit intern telah melaksanakan

tugasnya secara independen terhadap

satuan kerja operasional, dan tidak ikut

serta dalam penghimpunan dan

penyaluran dana

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.v

Laporan hasil audit telah disampaikan

kepada Direktur Utama, Triwulanan dan

tahunan, serta pokok-pokok hasil audit,

dan rencana kerja audit5) BPR memiliki program rekrutmen dan

pengembangan sumber daya manusia yang

melaksanakan fungsi audit intern.

vBelum memiliki program dimaksud, dan

masih dikaji sesuai dengan keperluan

Bank.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun

oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan

yang secara langsung diperkirakan dapat

mempengaruhi kepentingan BPR dan masyarakat.

v

Sudah menerapkan fungsi audit dengan

baik dan bersifat independen

7) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan

kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)

tahun atas kepatuhan terhadap standar

pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan

SOP audit serta perbaikan yang mungkin dilakukan.

v

-

8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)

dilaksanakan secara memadai dan independen yang

mencakup persiapan audit, penyusunan program

audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan

tindak lanjut hasil audit.

v

Telah dilakukan fungsi audit sesuai

prosedur, namun masih perlu dilakukan

penyempurnaan

9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan

sumber daya manusia secara berkala dan

berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi audit

intern.

v

Perlu diberikan lebih lanjut dan lebih

detail mengenai audit Internal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

13

v

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

10

2.5

1.00

2.60

1.30

Page 132: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah

menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

dengan tembusan kepada anggota Direksi yang

membawahkan fungsi Kepatuhan.

v

Telah dibuat laporan Audit, dan

disampaikan kepada Direktur utama dan

Komisaris, serta tembusan disampaikan

kepada Direktur yang Membawahkan

fungsi kepatuhan, tetapi masih perlu

disempurnakan

11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan

pokok-pokok hasil audit intern dan laporan khusus

(apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Bank telah menyampaikan pokok-pokok

hasil audit intern kepada OJK, dan akan

menyampaikan laporan khusus apabila

ada penyimpangan.

12) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh

pihak ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

-

13) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot

Faktor 6

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Intern

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

9

2.25

0.23

2.53

0.28

v

Pengangkatan Pejabat Eksekutif yang

menjalankan fungsi audit telah

disampaikan kepada OJK dab telah

mendapat persetujuan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Page 133: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

7

1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-aspek

legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit,

standar profesional akuntan publik, dan komunikasi

antara Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP

dimaksud.

v

Telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR,

BPR menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan serta

memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan usulan

Dewan Komisaris.

v

Sudah dilakukan, berdasar RUPS

3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan

Management Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. vBank melaporkan hasil audit KAP dan

Manajemen Letter kepada OJK melalui KAP

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Hasil audit dan Management Letter telah

menggambarkan permasalahan BPR dan

disampaikan secara tepat waktu kepada BPR oleh

KAP yang ditunjuk.

v

KAP telah melaporkan tepat waktu

5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan

ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah sesuai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot

Faktor 7

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Ektern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2

1.00

0.20

2.00

0.06

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4

2.00

0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2

Page 134: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar

rupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko

dan satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan

puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen

Risiko

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif

yang bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi

Manajemen Risiko.

2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur

Manajemen Risiko, dan penetapan limit Risiko.

-

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis

mengenai pengelolaan risiko yang melekat pada

produk dan aktivitas baru sesuai ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0.00

0.00

-

Page 135: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

4) Direksi:

a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan

Manajemen Risiko secara tertulis, dan

b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang

memerlukan persetujuan Direksi.

-

5) Dewan Komisaris:

a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan

Manajemen Risiko,

b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas

pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan

Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang

memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

-

6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap

seluruh faktor Risiko yang bersifat material.

-

7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang

menyeluruh.

-

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh

risiko yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

-

9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu

sistem informasi manajemen yang mampu

menyediakan data dan informasi yang lengkap,

akurat, kini, dan utuh.

-

10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya

manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi

dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

antara lain melalui pelatihan dan/atau sosialisasi

mengenai manajemen risiko.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 7

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko

lain (jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru

yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot

Faktor 8

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

0

0.00

0.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0

0.00

0.00

0.00

Page 136: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

9

1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

tertulis yang memadai terkait dengan BMPK

termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait,

debitur grup, dan/atau debitur besar, berikut

monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai

bagian atau bagian terpisah dari pedoman kebijakan

perkreditan BPR.

v

BPR sudah memiliki kebijakan tentang

BMPK sesuai dengan SK Dewan Direksi

Nomor : 016/Kep.AB/2017

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan

kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar

disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.v

BPR telah mengevaluasi tentang BMPK,

dengan menghitung Jumlah Modal setiap

bulan

3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak

terkait dan/atau pemberian kredit besar telah

memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan

tentang BMPK dan memperhatikan prinsip kehati-

hatian maupun peraturan perundang-undangan.

v

Telah memenuhi ketentuan OJK tentang

BMPK, dan tidak pernah terjadi

pelampauan BMPK sesuai ketentuan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak

terkait dan/atau pemberian kredit yang melanggar

dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan

secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan

secara benar dan tepat waktu sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah disampaikan tepat waktu dan

sesuai ketentuang OJK Setiap bulan,

bersamaan dengan laporan Bulanan BPR

5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

BMPK tidak melanggar/melampaui

ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot

Faktor 9

3

3.00

1.50

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Batas Maksimum Pemberian Kredit

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4

2

0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2.00

0.20

2.50

0.21

Page 137: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

10

1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan

disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi

dan misi BPR.v

RBB BPR Telah disusun seseuai ketentuan

serta visi dan misi BPR, dan direvisi

apabila tidak sesuai pada saat realisasi

2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana

strategis jangka panjang dan rencana bisnis

tahunan termasuk rencana penyelesaian

permasalahan BPR yang signifikan dengan cakupan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Telah disusun dan disesuaikan dengan

kondisi saat ini dan perencanaan

kedepannya.

3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh

pemegang saham dalam rangka memperkuat

permodalan dan infrastruktur yang memadai antara

lain sumber daya manusia, teknologi informasi,

jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.

v

RBB telah didukung sepenuhnya oleh

pemegang saham, baik dalam memperkuat

permodalan, dan infrastruktur, dan juga

kebijakan yang akan dilakukan oleh Direksi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Rencana bisnis BPR disusun dengan

mempertimbangkan paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat

mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-

hatian; dan

c. penerapan manajemen risiko.

v

RBB telah disusun dan tetap

mempertimbangkan faktor eksternal dan

internal, perbankan yang sehat dan prinsip

kehati-hatian, penerapan manajemen

risiko sesuai prosedur

5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan rencana bisnis BPR.v

Sudah dilakukan pengawasan, namun

masih secara lisan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah dibuat Rencana Bisnis dan telah

disampaikan kepada OJK tepat waktu.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot

Faktor 10

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Rencana Bisnis BPR

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

6

2

1.00

5

2.5

1.00

2

2

2.20

0.18

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0.20

Page 138: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

11

1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non

keuangan yang didukung oleh sistem informasi

manajemen yang memadai sesuai ketentuan

termasuk sumber daya manusia yang kompeten

untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat,

kini, dan utuh.

v

Laporan yang wajib disampaikan telah

memadai dan SDM telah terpenuhi sesuai

ketentuan yang berlaku

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap

triwulanan dengan materi paling sedikit memuat

laporan keuangan, informasi lainnya, susunan

pengurus dan komposisi pemegang saham sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan Publikasi telah disampaikan

setiap Triwulan yang telah memuat

laporan keuangan, informasi lainnya,

pengurus dan pemegang saham Bank

3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi

paling sedikit memuat informasi umum, laporan

keuangan, opini dari akuntan publik atas laporan

keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh aspek

transparansi dan informasi, serta seluruh aspek

pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Sudah dibuat dan dilaporkan sesuai

dengan ketentuan OJK

4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai

produk, layanan dan/atau penggunaan data

nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan

dan tata cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Sudah dilaksanakan

5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata

cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan sudah sesuai dengan yang diatur

oleh ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 8 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi

ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota

Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas

serta disampaikan secara lengkap dan tepat waktu

kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau

dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Laporan tahunan sudah disampaikan

lengkap dan tepat waktu

7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian

pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak

lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan

disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.

v

Laporan Penanganan pengaduan dan

penyelesaian pengaduan nasabah telah

dilakukan tepat waktu sesuai dengan

ketentuan secara online melalui SIPEDULI

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala

Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah

pertanyaan (S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot

Faktor 11

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,

Skala Penerapan

No Kriteria/Indikator

8

Keterangan

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2.00

1.00

0.17

4

2.00

0.20

2.00

2.00

0.80

Page 139: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 140: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 141: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 142: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 143: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 144: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 145: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 146: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 147: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 148: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 149: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Telah dilakukan Namun tidak ada indikasi penyimpangan yang dan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku

Page 150: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit

Total Penilaian Faktor 0.55 0.38 - 0.39 0.34 0.28 0.06 - 0.21 0.18 0.17 2.55

Predikat Komposit

Faktor 4 : Penanganan benturan kepentingan : Bank belum memiliki kebijakan sistem benturan kepentingan akan disusun tahun 2019, namun

sampai saat ini belum pernah terjadi benturan kepentingan.

Faktor 5 : Penerapan fungsi kepatuhan BPR : secara struktur dan Infrastruktur Tata kelola sebagian besar telah terpenuhi, secara proses

masih ada kelemahan dimana Peraturan OJK belum sepenuhnya dapat disosialisasikan kepada seluruh karyawan.

Faktor 6 : Penerapan fungsi Audit Intern : secara struktur dan Infrastruktur Tata kelola sebagian besar telah terpenuhi, secara proses masih

diperlukan beberapa penyempurnaan

Faktor 7 : Penerapan fungsi Audit ekstern : secara struktur dan Infrastruktur Tata kelola, proses, dan penerapan tata kelola telah terpenuhi.

Faktor 8 : Penerapan Manajemen risiko termasuk sistem Pengendalian intern : Sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 13/POJK.03/2015

penerapan manajemen risiko belum dilakukan sepenuhnya sesuai dengan Rencana tindak yang telah dilaporkan dan akan diterapkan pada

semeter II tahun 2019.

Faktor 11 : Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan serta pelaporan internal secara struktur dan infrastruktur, proses, dan hasil

penerapan tata kelola sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan sudah disampaikan tepat waktu kepada regulator.

Kesimpulan

Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

#VALUE!

Faktor 1 : Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi : secara umum struktur dan Infrastruktur Tata kelola dewan direksi telah terpenuhi

sesuai yang dipersyaratkan. Kelemahan : di dalam Proses penerapan tata kelola masih ada temuan yang belum ditindaklanjuti mengenai

Peraturan Perusahaan dan Imbalan Pasca Kerja.

Faktor 2 : Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris : Secara struktur dan infrastruktur Anggota Dewan Komisaris telah

terpenuhi sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kelemahan : Telah dilakukan pengawasan namun tidak dituangkan secara tertulis temuan dan

juga tindak lanjut hasil temuan secara berkesinambungan

Faktor 9 : Batas Maksimum Pemberian kredit : secara struktur dan Infrastruktur , proses, dan penerapan tata kelola telah terpenuhi dan

sampai saat ini tidak pernah terjadi pelanggaran/pelampauan BMPK sesuai dengan penghitungan Modal Bank.

Faktor 10 : Rencana Bisnis BPR : secara struktur dan Infrastruktur , proses, dan penerapan tata kelola telah terpenuhi , namun apbila ada

perubahan akan dilakukan revisi sesuai dengan arahan dan persetujuan dewan komisaris.

Faktor 3 : Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite : Saat ini fungsi komite belum ada, untuk pelaksanaan tugas telah ditunjuk

1 (satu) orang P.E. Kepatuhan dan 1 (satu) orang SPI.

Page 151: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment )

Penerapan Tata Kelola BPR

Profil BPR

Nama BPR

Alamat BPR

Posisi Laporan

Modal Inti BPR

Total Aset BPR

Bobot BPR

PT. BPR. ARTHABUDAYA

Banjar Sembung Meranggi, Desa Sembung Gede, Kec. Kerambitan, Kab. Tabanan

Desember, 2018

Rp5,051,577,019

Rp48,900,833,428

B

Page 152: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan

salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur

yang membawahkan fungsi kepatuhan.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan

salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur

yang membawahkan fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di

kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang

berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di

provinsi lain yang berbatasan langsung dengan

kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seratus persen direksi berada pada kabupaten yang

sama dengan lokasi kantor Pusat BPR

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank,

Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai

politik atau organisasi kemasyarakatan).v

Anggota Direksi Tidak ada yang merangkap jabatan

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua

dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris.

v

100% anggota direksi tidak memiliki hubungan

keluarga dengan sesama direksi atau sesama dewan

komisaris

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan

dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan

kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang

bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya

membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh

kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung

jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu

pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia

jasa profesional adalah pihak independen yang memiliki

kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.

v

Direksi tidak menggunakan penasehat dan/atau

penyedia jasa profesional sebagai konsultan

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan

Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk

perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh

RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.v

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah

lulus kompetensi dan telah dituangkan dalam akta

RUPS.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 12 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 6

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

12

2.00

1.00

v

Telah terpenuhi sesuai dengan ketentuan jumlah

direksi 2 orang dan salah satu anggota direksi

bertindak sebagai Direktur yang membawahkan

fungsi Kepatuhan

Page 153: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara independen dan tidak memberikan kuasa umum

yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan

wewenang tanpa batas.

v

Direksi melaksanakan tugas secara independen berdasarkan SK Direksi No. 001/Kep.AB/2017

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor

intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas

Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.v

Direksi belum menindak lanjuti temuan audit al. Tentang Imbalan kerja, Penyempurnaan PP dan batas pensiun Karyawan

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap,

akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. v

Direksi telah membuat Analisa data setiap akhir bulan, Sehingga dapat disajikan kepada dewan komisaris setiap waktu

10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat

strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,

suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah

mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan

mencantumkan dissenting opinion jika terdapat

perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan Direksi yang bersifat strategis sudah dilakukan secara musyawarah dan mufakat

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak

mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari

BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang

ditetapkan RUPS.

v

Direksi sampai saat ini belum pernah menggunakan BPR untuk memenuhi kepentingan Keluarga atau kepentingan pribadi dengan merugikan Bank selain Remunerasi yang telah disetujui RUPS.

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara

berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan

tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait

bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan

tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan

atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan

keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan

dalam rangka pengembangan kualitas individu.

v

Direksi telah mengikutsertakan pegawai yang berkompeten di bidangnya dalam hal pelatihan maupun workshop, tetapi belum semuanya

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas

dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas

ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.

v

Direksi dalam mengimplementasikan tugas-tugasnya selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan melakukan penghitungan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan (TKS) Bank

14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata

tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit

mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan

rapat.

v

Telah ada ketentuan yang berupa SK mengenai pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi. SK Direksi Nomor : 001/Kep.AB/2017

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 10 3 4 5

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

22

2.75

1.10

Page 154: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada pemegang saham melalui RUPS. vDireksi melakukan rapat dengan Pemegang saham setiap 3 bulan sekali guna menyampaikan laporan kinerja Direksi dan Jajarannya.

16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai

mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian. v

Direksi telah mengomunikasi kebijakan strategis tentang kepegawaian kepada seluruh pegawai, tetapi hanya secara lisan. Perlu diberikan secara tertulis

17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan

secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat

Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.v

Hasil rapat direksi telah didokumentasikan dalam bentuk notulen rapat Direksi, namun tidak dibagikan kepada seluruh anggota direksi

18) Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam

pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan

peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan

yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai

ekspektasi stakeholders.

v

Direksi dan seluruh pegawai BPR telah memiliki pengetahuan yang cukup guna meningkatkan kinerja Bank terbukti peningkatan aset bank terus bertumbuh dengan baik, namun NPL masih mengalami peningkatan

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola

pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia,

dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan

keuangan sesuai ketentuan.

v

Direksi membuat laporan Tata Kelola kepada OJK, dan telah menyampaikan kepada Asosiasi BPR, Majalah Ekonomi dan Keuangan tahun 2018, untuk tahun yang berakhir desember 2017 pada akhir bulan April 2018 sesuai ketentuan yang berlak

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 6 12 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

18

3.6

0.36

2.46

0.49

Page 155: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah

anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua)

orang.

2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui

jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan. vJumlah anggota Dewan komisaris tidak melebihi anggota

Direksi

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji

Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui

RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan

anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan

perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris

dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.

v

Telah lulus uji Kompetensi, dan telah dituangkan dalam

Akta RUPS.

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat

tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten

pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan

provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Seluruh Anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal satu

kabupaten dengan Kantor Pusat BPR

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)

paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah

anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh

milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan

Komisaris merupakan Komisaris Independen.

v

-

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja

termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat. v

Sudah ada sesuai dengan SK Dewan Komisaris Nomor : 01/AB.Kep.Dekom/2017

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai

anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau

BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif

pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.

v

Dewan Komisaris Tidak Ada Rangkap jabatan pada BPR maupun Bank Umum lain

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat

kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau

Direksi.

v

Semua anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan

keluarga baik dengan anggota Direksi maupun Anggota

Dewan Komisaris

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan

Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham

pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

v

Seluruh Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki

hubungan keluarga dengan pengurus lainnya

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 18 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 9

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

18

2.00

1.00

v

Jumlah anggota Dewan Komisaris 2 orang, sudah sesuai kententuan yang berlaku

Page 156: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2

10) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta

memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain

pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait

dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip

kehati-hatian.

v

Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan secara

lisan seperti nasehat tentang pemenuhan ketentuan BPR

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

kebijakan strategis BPR.v

Telah dilakukan dengan memberikan arahan kebijakan

strategis, sesuai Notulen Rapat Dewan Komisaris

12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan

keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal

penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur

dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian

kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam

peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan

fungsi pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak Terlibat dalam keputusan kegiatan

Operasional Bank

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi

menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil

pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil

pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta

Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut

temuan.

v

Telah dilakukan pengawasan namun perlu dilakukan

tindak lanjut atas temuan audit intern maupun ekstern

secara menyeluruh

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara

optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris

paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri

oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Telah dilakukan rapat dewan Komisaris 3 bulan sekali, sesuai dengan Notulen Rapat Dekom

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang

bersifat strategis telah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal

tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai

ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan

dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Keputusan rapat dewan komisaris yang bersifat strategis

telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk

kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak

mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari

BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang

ditetapkan RUPS.

v

Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaat BPR untuk

kepentingan Pribadi Selain Remunerasi yang telah disetujui

RUPS

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan

terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

yang memerlukan tindak lanjut Direksi.

v

Dewan Komisaris telah melakukan pemantauan tentang pokok-pokok laporan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 8 9 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 8

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah

rapat dan didokumentasikan dengan baik dan jelas,

termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat

perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh

anggota Dewan Komisaris.

v

Hasil rapat Dewan Komisaris telah didomentasikan dengan

baik

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

21

2.63

1.05

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

2

2.00

0.20

2.25

0.34

Page 157: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

3

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau

Risiko dengan anggota Komite sesuai ketentuan.

Bank telah memiliki Audit Internal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan

fungsi audit intern.

Telah dilakukan Evaluasi penerapan fungsi audit Intern

3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap

penerapan fungsi manajemen risiko.

Belum sepenuhnya dilakukan

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang

dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif antara lain

telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja.

Telah sesuai dengan Pedoman Kerja

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit

intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan

Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.

Audit Intern sudah melaporkan hasil audit, untuk dapat

ditindaklanjuti oleh Direksi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0.00

0.00

0

0.00

0.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0.00

0.00

0.00

0.00

Page 158: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

4

1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang

mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk

administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan

kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.

v

Akan segera disusun mengenai kebijakan dimaksud di tahun 2019, apabila terjadi benturan kepentingan akan didokumentasikan dengan baik

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan

Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak

mengambil tindakan yang dapat merugikan atau

mengurangi keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi

transaksi yang memiliki benturan kepentingan tersebut.

v

Telah dilakukan, sampai saat ini belum pernah terjadi

benturan kepentingan yang sampai merugikan Bank

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau

mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap

keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik. v

Belum pernah terjadi benturan kepentingan yang merugikan BPR. Dan apabila terjadi Bank akan mendokumentasikan hal tersebut dengan baik

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor 4

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penanganan Benturan Kepentingan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

4

4.00

2.00

3

3.00

1.20

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

3

0.30

3.50

3.50

0.35

Page 159: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan

dan penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

tidak menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memahami peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan

dengan perbankan.

v

Memahami / masih dalam proses mempelajari lebih lanjut

3) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen

terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan

menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi

operasional.

4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau

mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur

kepatuhan.

v

Masih dilakukan pembenahan

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas,

wewenang, dan tanggung jawab bagi satuan kerja

kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan.

v

Sudah tertuang dalam SOP Kepatuhan berdasarkan SK Direksi Nomor : 008/Kep.AB/2018

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 15 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

15

3.00

1.50

v

Tahun 2018, Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan tidak menangani penyaluran dana, hanya

memberikan opini, sebagai upaya meminimalisasi risiko.

v

Telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi

kepatuhan yang independen terhadap fungsi operasional.

Page 160: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5

6) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan

Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Telah dilakukan, namun ada beberapa yang perlu disempurnakan, dan dilakukan tepat waktu

7) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya

kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan

pelatihan ketentuan terkini.

v

Akan disosialisasikan melalui pelatihan intern BPR.

8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh

komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa

Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan

apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi

BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Telah dilakukan Namun tidak ada indikasi penyimpangan yang dan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku

9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh

kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan

perundang-undangan.

v

Telah dilakukan tetapi masih diperlukan pengkajian dan penyempurnaan lebih lanjut

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang

menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau

merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan

kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang

dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Telah dilakukan namun masih perlu pengkinian dan penyempurnaan lebih lanjut

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 9 0 5

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap

ketentuan. vMasih ada pedoman dan ketentuan yang harus

disempurnakan

12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab secara berkala kepada Direktur Utama dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal anggota

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah

Direktur Utama, laporan disampaikan kepada Dewan

Komisaris.

v

Laporan pelaksanaan pokok-pokok kepatuhan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa

Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan

Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain,

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Akan disampaikan apabila ada Indikasi penyimpangan

yang dilakukan oleh Direksi dan pengurus lainnya.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor 5

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Kepatuhan

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

16

3.20

1.28

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

9

3.00

0.30

3.08

0.31

Page 161: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah memiliki

dan mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan

prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern

sesuai peraturan perundang-undangan dan telah disetujui

oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

v

Telah memiliki pedoman kerja berupa job desk, namun

masih perlu untuk disempurnakan

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern independen

terhadap satuan kerja operasional (satuan kerja terkait

dengan penghimpunan dan penyaluran dana).

v

Pejabat eksekutif yang melaksanakan fungsi audit intern telah melaksanakan tugasnya secara independen terhadap satuan kerja operasional, dan tidak ikut serta dalam penghimpunan dan penyaluran dana

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern bertanggung

jawab langsung kepada Direktur Utama.v

Laporan hasil audit telah disampaikan kepada Direktur

Utama, Triwulanan dan tahunan, serta pokok-pokok hasil

audit, dan rencana kerja audit

5) BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan

sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi audit

intern.v

Belum memiliki program dimaksud, dan masih dikaji sesuai dengan keperluan Bank.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 5

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan

ketentuan pedoman audit intern yang telah disusun oleh

BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang secara

langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan

BPR dan masyarakat.

v

Sudah menerapkan fungsi audit dengan baik dan bersifat

independen

7) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji

ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas

kepatuhan terhadap standar pelaksanaan fungsi audit

intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang

mungkin dilakukan.

v

-

8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit)

dilaksanakan secara memadai dan independen yang

mencakup persiapan audit, penyusunan program audit,

pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak

lanjut hasil audit.

v

Telah dilakukan fungsi audit sesuai prosedur, namun masih perlu dilakukan penyempurnaan

9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan

sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan

terkait dengan penerapan fungsi audit intern. v

Perlu diberikan lebih lanjut dan lebih detail mengenai audit

Internal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 6 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

13

2.60

1.30

v

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

10

2.50

1.00

Bank telah memiliki PE yang bertugas sebagai audit internal

Page 162: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah

menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada

Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan

kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi

Kepatuhan.

v

Telah dibuat laporan Audit, dan disampaikan kepada

Direktur utama dan Komisaris, serta tembusan

disampaikan kepada Direktur yang Membawahkan fungsi

kepatuhan, tetapi masih perlu disempurnakan

11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-

pokok hasil audit intern dan laporan khusus (apabila ada

penyimpangan) kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Bank telah menyampaikan pokok-pokok hasil audit intern kepada OJK, dan akan menyampaikan laporan khusus apabila ada penyimpangan.

12) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak

ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

-

13) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau

pemberhentian Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan fungsi audit intern kepada Otoritas

Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor 6

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Intern

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

9

2.25

0.23

2.53

0.25

v

Pengangkatan Pejabat Eksekutif yang menjalankan fungsi

audit telah disampaikan kepada OJK dab telah mendapat

persetujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Page 163: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

7

1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas

perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional

akuntan publik, dan komunikasi antara Otoritas Jasa

Keuangan dengan KAP dimaksud.

v

Telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR

menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh persetujuan

RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.v

Sudah dilakukan, berdasar RUPS

3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management

Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan.v

Bank melaporkan hasil audit KAP dan Manajemen Letter kepada OJK melalui KAP

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan

permasalahan BPR dan disampaikan secara tepat waktu

kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk. v

KAP telah melaporkan tepat waktu

5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang

lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah sesuai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot Faktor 7

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Fungsi Audit Ektern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2.00

1.00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4

2.00

0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2.00

0.20

2.00

0.05

Page 164: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

1) BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan

satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh

milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang

bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi Manajemen

Risiko.

2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur

Manajemen Risiko, dan penetapan limit Risiko.

-

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis

mengenai pengelolaan risiko yang melekat pada produk

dan aktivitas baru sesuai ketentuan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

0

0.00

0.00

-

Page 165: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8

4) Direksi :

a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan

Manajemen Risiko secara tertulis, dan

b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang

memerlukan persetujuan Direksi.

-

5) Dewan Komisaris :

a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen

Risiko,

b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas

pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi

yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan

persetujuan Dewan Komisaris.

-

6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap seluruh

faktor Risiko yang bersifat material.

-

7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang

menyeluruh.

-

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko

yang diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem

informasi manajemen yang mampu menyediakan data dan

informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.

-

10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya

manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi dan

peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui

pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen risiko.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 7

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain

(jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang

dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor 8

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

0

0.00

0.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

0

0.00

0.00

0.00

0.00

Page 166: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

9

1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis

yang memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian

kredit kepada pihak terkait, debitur grup, dan/atau

debitur besar, berikut monitoring dan penyelesaian

masalahnya sebagai bagian atau bagian terpisah dari

pedoman kebijakan perkreditan BPR.

v

BPR sudah memiliki kebijakan tentang BMPK sesuai

dengan SK Dewan Direksi Nomor : 016/Kep.AB/2017

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan

kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan

dengan peraturan perundang-undangan.v

BPR telah mengevaluasi tentang BMPK, dengan

menghitung Jumlah Modal setiap bulan

3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan

memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan

perundang-undangan.

v

Telah memenuhi ketentuan OJK tentang BMPK, dan tidak pernah terjadi pelampauan BMPK sesuai ketentuan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait

dan/atau pemberian kredit yang melanggar dan/atau

melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala

kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat

waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah disampaikan tepat waktu dan sesuai ketentuang

OJK Setiap bulan, bersamaan dengan laporan Bulanan BPR

5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. vBMPK tidak melanggar/melampaui ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot Faktor 9

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Batas Maksimum Pemberian Kredit

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

3

3.00

1.50

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4

2.00

0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4

2.00

0.20

2.50

0.19

Page 167: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

10

1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan

disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi dan

misi BPR.v

RBB BPR Telah disusun seseuai ketentuan serta visi dan

misi BPR, dan direvisi apabila tidak sesuai pada saat

realisasi

2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis

jangka panjang dan rencana bisnis tahunan termasuk

rencana penyelesaian permasalahan BPR yang signifikan

dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v

Telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi saat ini dan perencanaan kedepannya.

3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang

saham dalam rangka memperkuat permodalan dan

infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya

manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan,

dan prosedur.

v

RBB telah didukung sepenuhnya oleh pemegang saham,

baik dalam memperkuat permodalan, dan infrastruktur,

dan juga kebijakan yang akan dilakukan oleh Direksi

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 3

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan

paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi

kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian;

dan

c. penerapan manajemen risiko.

v

RBB telah disusun dan tetap mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko sesuai prosedur

5) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan rencana bisnis BPR. vSudah dilakukan pengawasan, namun masih secara lisan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah dibuat Rencana Bisnis dan telah disampaikan kepada OJK tepat waktu.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot Faktor

10

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

Rencana Bisnis BPR

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

6

2.00

1.00

5

2.50

1.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

2

2.00

0.20

2.20

0.17

Page 168: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

11

1) Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non

keuangan yang didukung oleh sistem informasi

manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk

sumber daya manusia yang kompeten untuk

menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan

utuh.

v

Laporan yang wajib disampaikan telah memadai dan SDM

telah terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 1

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap

triwulanan dengan materi paling sedikit memuat laporan

keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus dan

komposisi pemegang saham sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan.

v

Laporan Publikasi telah disampaikan setiap Triwulan yang

telah memuat laporan keuangan, informasi lainnya,

pengurus dan pemegang saham Bank

3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling

sedikit memuat informasi umum, laporan keuangan, opini

dari akuntan publik atas laporan keuangan tahunan BPR

(apabila ada), seluruh aspek transparansi dan informasi,

serta seluruh aspek pengungkapan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Sudah dibuat dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan OJK

4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai

produk, layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR

dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.v

Sudah dilaksanakan

5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara,

jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.v

Laporan sudah sesuai dengan yang diatur oleh ketentuan

OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 8 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 4

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 40%

6) Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi

ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi

dengan mencantumkan nama secara jelas serta

disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan sesuai

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan tahunan sudah disampaikan lengkap dan tepat

waktu

7) Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian

pengaduan, dan laporan pengaduan dan tindak lanjut

pelayanan dan penyelesaian pengaduan disampaikan

sesuai ketentuan secara tepat waktu.

v

Laporan Penanganan pengaduan dan penyelesaian

pengaduan nasabah telah dilakukan tepat waktu sesuai

dengan ketentuan secara online melalui SIPEDULI

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan

(S): 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata

Kelola (S): 10%

Penjumlahan S + P + H

Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot Faktor

11

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

2

2.00

1.00

4

2.00

0.20

2.00

0.15

8

2.00

0.80

Page 169: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 170: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 171: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 172: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Direksi membuat laporan Tata Kelola kepada OJK, dan telah menyampaikan kepada Asosiasi BPR, Majalah Ekonomi dan Keuangan tahun 2018, untuk tahun yang berakhir desember 2017 pada akhir bulan April 2018 sesuai ketentuan yang berlak

Page 173: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 174: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 175: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 176: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 177: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 178: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 179: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 180: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 181: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 182: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 183: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 184: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 185: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 186: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 187: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 188: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 189: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 190: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Direksi membuat laporan Tata Kelola kepada OJK, dan telah menyampaikan kepada Asosiasi BPR, Majalah Ekonomi dan Keuangan tahun 2018, untuk tahun yang berakhir desember 2017 pada akhir bulan April 2018 sesuai ketentuan yang berlak

Page 191: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit

Total Penilaian Faktor 0.49 0.34 - 0.35 0.31 0.25 0.05 - 0.19 0.17 0.15 2.29

Predikat Komposit

Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

#VALUE!

Kesimpulan

Berisikan kesimpulan akhir per faktor penilaian penerapan Tata Kelola yang mencakup

kelemahan dan kelebihan masing-masing faktor

Page 192: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Bobot BPR B

Jumlah Bobot Jumlah Bobot Jumlah Bobot

S P H 1 2 3 4 5 50% 1 2 3 4 5 40% 1 2 3 4 5 10%

Faktor 1 6 8 5 0 6 0 0 0 6 0 0 5 1 1 1 8 0 0 0 2 3 0 5 0 0 22%

Nilai Awal 0 12 0 0 0 12 0 0 10 3 4 5 22 0 0 0 6 12 0 18 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.75 1.10 3.60 0.36 2.46 0.55

Faktor 2 9 8 1 0 9 0 0 0 9 0 0 4 3 1 0 8 0 0 1 0 0 0 1 0 0 16.67%

Nilai Awal 0 18 0 0 0 18 0 0 8 9 4 0 21 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.63 1.05 2.00 0.20 2.25 0.38

Faktor 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Faktor 4 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 11.11%

Nilai Awal 0 0 0 4 0 4 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0

Rata-rata 4.00 2.00 3.00 1.20 3.00 0.30 3.50 0.39

Faktor 5 5 5 3 0 0 5 0 0 5 0 0 1 3 0 1 5 0 0 0 3 0 0 3 0 0 11.11%

Nilai Awal 0 0 15 0 0 15 0 0 2 9 0 5 16 0 0 0 9 0 0 9 0 0 0

Rata-rata 3.00 1.50 3.20 1.28 3.00 0.30 3.08 0.34

Faktor 6 5 4 4 0 2 3 0 0 5 0 0 2 2 0 0 4 0 0 3 1 0 0 4 0 0 11.11%

Nilai Awal 0 4 9 0 0 13 0 0 4 6 0 0 10 0 0 6 3 0 0 9 0 0 0

Rata-rata 2.60 1.30 2.50 1.00 2.25 0.23 2.53 0.28

Faktor 7 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2.78%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.00 0.80 2.00 0.20 2.00 0.06

Faktor 8 3 7 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Faktor 9 1 2 2 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 8.33%

Nilai Awal 0 0 3 0 0 3 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 3.00 1.50 2.00 0.80 2.00 0.20 2.50 0.21

Faktor 10 3 2 1 0 3 0 0 0 3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8.33%

Nilai Awal 0 6 0 0 0 6 0 0 2 3 0 0 5 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.50 1.00 2.00 0.20 2.20 0.18

Faktor 11 1 4 2 0 1 0 0 0 1 0 0 4 0 0 0 4 0 0 2 0 0 0 2 0 0 8.33%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 8 0 0 0 8 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.00 0.80 2.00 0.20 2.00 0.17

2.55

#VALUE!

Nilai Outcome (H)

Nilai Komposit

Predikat Komposit

Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR - Sebelum Penerapan Manajemen Risiko

Faktor Tata KelolaJumlah Pertanyaan

Penilaian Structure (S) Penilaian Process (P) Penilaian Outcome (H)Jumlah Nilai SPO

per Faktor

Nilai akhir

FaktorNilai Structure (S) Nilai Process (P)

Page 193: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Home

Page 194: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Bobot BPR B

Jumlah Bobot Jumlah Bobot Jumlah Bobot

S P H 1 2 3 4 5 50% 1 2 3 4 5 40% 1 2 3 4 5 10%

Faktor 1 6 8 5 0 6 0 0 0 6 0 0 5 1 1 1 8 0 0 0 2 3 0 5 0 0 20%

Nilai Awal 0 12 0 0 0 12 0 0 10 3 4 5 22 0 0 0 6 12 0 18 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.75 1.10 3.60 0.36 2.46 0.49

Faktor 2 9 8 1 0 9 0 0 0 9 0 0 4 3 1 0 8 0 0 1 0 0 0 1 0 0 15.00%

Nilai Awal 0 18 0 0 0 18 0 0 8 9 4 0 21 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.63 1.05 2.00 0.20 2.25 0.34

Faktor 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Faktor 4 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 10.00%

Nilai Awal 0 0 0 4 0 4 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0

Rata-rata 4.00 2.00 3.00 1.20 3.00 0.30 3.50 0.35

Faktor 5 5 5 3 0 0 5 0 0 5 0 0 1 3 0 1 5 0 0 0 3 0 0 3 0 0 10.00%

Nilai Awal 0 0 15 0 0 15 0 0 2 9 0 5 16 0 0 0 9 0 0 9 0 0 0

Rata-rata 3.00 1.50 3.20 1.28 3.00 0.30 3.08 0.31

Faktor 6 5 4 4 0 2 3 0 0 5 0 0 2 2 0 0 4 0 0 3 1 0 0 4 0 0 10.00%

Nilai Awal 0 4 9 0 0 13 0 0 4 6 0 0 10 0 0 6 3 0 0 9 0 0 0

Rata-rata 2.60 1.30 2.50 1.00 2.25 0.23 2.53 0.25

Faktor 7 1 2 2 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2.50%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.00 0.80 2.00 0.20 2.00 0.05

Faktor 8 3 7 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10%

Nilai Awal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Rata-rata 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Faktor 9 1 2 2 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 7.50%

Nilai Awal 0 0 3 0 0 3 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 3.00 1.50 2.00 0.80 2.00 0.20 2.50 0.19

Faktor 10 3 2 1 0 3 0 0 0 3 0 0 1 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 7.50%

Nilai Awal 0 6 0 0 0 6 0 0 2 3 0 0 5 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.50 1.00 2.00 0.20 2.20 0.17

Faktor 11 1 4 2 0 1 0 0 0 1 0 0 4 0 0 0 4 0 0 2 0 0 0 2 0 0 7.50%

Nilai Awal 0 2 0 0 0 2 0 0 8 0 0 0 8 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0

Rata-rata 2.00 1.00 2.00 0.80 2.00 0.20 2.00 0.15

2.29

#VALUE!

Nilai Outcome (H)

Nilai Komposit

Predikat Komposit

Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR - Setelah Penerapan Manajemen Risiko

Faktor Tata KelolaJumlah Pertanyaan

Penilaian Structure (S) Penilaian Process (P) Penilaian Outcome (H)Jumlah Nilai SPO

per Faktor

Nilai akhir

FaktorNilai Structure (S) Nilai Process (P)

Page 195: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Home

Page 196: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai Komposit

Total Penilaian Faktor 0.52 0.38 - 0.39 0.34 0.28 0.06 - 0.21 0.18 0.17 2.52

Predikat Komposit

No. Kelemahan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Penerapan fungsi audit ekstern Penerapan fungsi audit

ekstern sudah sesuai

dengan ketentuan OJK

Penerapan manajemen risiko termasuk

sistem pengendalian intern*)

Belum diterapkan Risiko Perusahaan telah

diminimalisir dengan

melaksanakan prinsip

kehati-hatian

Penerapan fungsi kepatuhan BPR Tahun 2017 Bank telah melakukan

pembenahan namun masih perlu di

sempurnakan

Telah ditunjuk PE yang

menangani fungsi

kepatuhan, yang mem-

bantu tugas direktur

kepatuhan

Penerapan fungsi audit intern Bank belum memiliki program

rekrutmen dan Pengembangan

sumber daya manusia yang

melaksanakan fungsi audit intern,

Sudah menunjuk PE

Audit Intern dan laporan

sudah dibuat dan

disampaikan setiap

kepada Direksi dan

OJK, serta Komisaris.

Kelengkapan dan pelaksanaan tugas

atau fungsi Komite

Bank belum memiliki Komite Audit,

sehingga tugas audit dilakukan oleh

PE Audit Internal

Bank telah dapat

melakukan audit Internal

dan membuat laporan

Penanganan benturan kepentingan Bank belum memiliki kebijakan,

sistem benturan kepentingan dalam

komite

Sampai saat ini komite

belum pernah terjadi

benturan kepentingan

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Masih ada beberapa temuan dari Audit

Internal dan audit Eksternal serta OJK

yang belum ditindak lanjuti, seperti

tentang peraturan perusahaan mengenai

kepegawaian

Persyaratan-persyaratan

dari OJK berkaitan dengan

keanggotaan Direksi telah

dipenuhi. Pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab

Direksi telah memenuhi

prinsip-prinsip GCG, dan

telah berjalan efektif,

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris

Telah dilakukan pengawasan namun

belum dibuat hasil pengawasan dan

tindak lanjut secara tertulis

Komposisi dan kompeten-si

Anggota Dewan Komisaris

telah sesuai dengan

Ketentuan yang

dipersyaratkan oleh OJK

Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Baik

Faktor Kelebihan

Kesimpulan

Page 197: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………

9.

10.

11.

Batas maksimum pemberian kredit Belum menerapkan monitoring

secara tertulis mengenai BMPK dan

tidak disajikan setiap bulan, namun

sudah dapat menghitung dengan

melihat modal Bank

Tahun 2017 belum

pernah terjadi

pelampauan BMPK baik

pinjaman kepada pihak

terkait, tidak terkait, dan

kelompok.

Rencana bisnis BPR Pengawasan RBB oleh Dewan

Komisaris belum dibuat secara

tertulis, dibahas pada saat rapat

Bank telah membuat

RBB sesuai dengan

kondisi saat ini dan yang

akan datang

Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan, serta pelaporan internal

Teknologi Informasi (TI)

selalu dikembangkan

secara terus menerus,

termasuk sistem

informasi manajemen

sehingga mampu

menyediakan data dan

informasi dengan tepat

waktu, akurat, lengkap

dan sangat handal serta

efektif untuk

pengambilan keputusan

manajemen.

Page 198: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
Page 199: DAFTAR ISI i ii BAB I 1 BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN ... · daftar isi ……………………………………………………………………………………………………