bab ii fix

28
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Alasan mengapa ada sebuah negara Alasan adanya sebuah negara menurut para ahli: Sokrates,Plato dan Aristoteles Adanya negara sudah dimulai 400 tahun sebelum Masehi. Thomas Aquinas Adanya negara didalam masyarakat itu didorong oleh dua hal yaitu manusia sebagai makhluk sosial (animal social) dan manusia sebagai makhluk politik (animal politicum). Thomas Hobbes Adanya negara itu diperlukan karena negara merupakan tempat berlindung bagi individu, kelompok dan masyarakat yang lemah dari tindakan individu, kelompok dan masyarakat maupun penguasa masyarakat yang kuat (otoriter) karena menurutnya manusia dengan manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homohominilupus). 2.2 Pengertian Negara Pengertian Negara a. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama – sama

Upload: ma-hda-li-na

Post on 18-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bismillah hehe

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II FIX

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alasan mengapa ada sebuah negara

Alasan adanya sebuah negara menurut para ahli:

Sokrates,Plato dan Aristoteles

Adanya negara sudah dimulai 400 tahun sebelum Masehi.

Thomas Aquinas

Adanya negara didalam masyarakat itu didorong oleh dua hal yaitu

manusia sebagai makhluk sosial (animal social) dan manusia sebagai

makhluk politik (animal politicum).

Thomas Hobbes

Adanya negara itu diperlukan karena negara merupakan tempat

berlindung bagi individu, kelompok dan masyarakat yang lemah dari

tindakan individu, kelompok dan masyarakat maupun penguasa

masyarakat yang kuat (otoriter) karena menurutnya manusia dengan

manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homohominilupus).

2.2 Pengertian Negara

Pengertian Negara

a. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok

manusia yang bersama – sama mendiami satu wilayah tertentu dan

mengakui adanya satu pemerintah yang mengurus tata tertib serta

kesalamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

b. Negara adalah suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintah

melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk

memaksa untuk ketertiban social. Masyarakat ini berada dalam satu

wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain di

luarnya.

c. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Negara itu ada

dua,yaitu:pertama,Negara adalah organisasi disuatu wilayah yang

Page 2: BAB II FIX

mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan wilayah yang mempunyai

kekuatan dan ditaati rakyatnya. Kedua Negara adalah kelompok social

yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang di organisasikan

dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif., mempunyai satu

kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan

nasionalnya.

d. Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang bersama – sama mendiami suatu wilayah tertentu

dan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta

keselamat kelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

e. Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintah an

melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk

ketertiban social.

Pengertian Negara menurut para ahli

a. George jelinek

Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah

berkediaman di wilayah tertentu.

b. R. Djopkosoetono

Negara adalah organisasi manusia yang berada dibawah suatu pemerintah

yang sama.

c. J. H. A Logemann

Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan

melalui kekuasaannya untuk mengatur dan menyelenggarakan sesuatu

(berkaitan dengan jabatan, fungsi lembaga kenegaraan atau lapangan

kerja) dalam masyarakat.

d. Aristoteles (384 – 322 M), merumuskan Negara dalam bukunya politica,

sebagai Negara polis, karena Negara masih berada dalam suatu wilayah

yang kecil sehingga warga Negara dapat diikut sertakan dalam

musyawarah (ecclesia).

e. Agustinus, membedakan Negara dalam dua pengertian, yaitu civitas dei

Page 3: BAB II FIX

yang artinya Negara Tuhan, dan civitas terrena atau civitas diaboli yang

artinya Negara duniawi.

f. Nicollo Mcchiavelli (1469 – 1527 ) merumuskan Negara sebagai Negara

kekuasaan, dalam bukunya II principle. Ia terkenal karena ajarannya

tentang tujuan yang dapat menghalalkan segala cara .

g. Kranenburg Negara adalah organisasi yang timbul karena kehendak dari

suatu golongan atau bangsa sendiri.

2.2 Teori Terbentuknya Negara

Proses terjadinya Negara secara teoritis

1. Teori hukum alam (plato dan aristoteles)

Negara terjadi secara alamiah. Menurut Plato, Negara itu timbul karena

adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang beraneka macam yang

mengharuskan mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan.

Kesatuan mereka inilah yang kemudian disebutb masyarakat atau Negara.

Menurut Aristoteles, Negara terjadi karena penggabungan keluarga –

keluarga menjadi suatu kelompok yang lebih besar, kelompok itu

bergabung hingga menjadi desa, dan desa bergabung lagi menjadi kota

atau Negara.

2. Teori ketuhanan

Segala sesuatu di dunia ini adanya atas kehendak Tuhan, juga Negara pada

hakikatnya ada atas kehendak Tuhan. Penganut teori ini adalah Friedrich

Julius Stahl (1802 - 1861) yang menyatakan bahwa Negara tumbuh secara

berangsung – angsur melalui proses bertahap mulai dari keluarga menjadi

bangsa dan Negara.

3. Teori Perjanjian Masyarakat

Teori perjanjian masyarakat menganggap bahwa Negara di ciptakan atas

kemauan rakyat melalui perjanjian masyarakat. Pertama, perjanjian antar

kelompok manusia menyebabkan terjadinya Negara, disebut pactun

unionis. Kedua perjanjian antar kelompok manusia dengan penguasa yang

diangkat dalam rangkaian pactum unionis dinamakan pactum subjectionis,

Page 4: BAB II FIX

yaitu pernyataan manusia untuk menyerahkan hak – haknya kepada

pengusaha dan berjanji akan taat kepadanya.

Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes (1588 – 1679); John

Locke (1632 – 1704); dan Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778).

Versi Thomas Hobbes

Menurut Thomas Hobbes, dalam pactum subjectionis rakyat telah

menyerahkan seluruh haknya kepada raja dan hak yang telah

diserahkannya tidak ditarik kembali. Raja berada diluar perjanjian

sehingga tidak terikat pada materi perjanjian. Negara itu seharusnya

berbentuk kerajaan mutlak atau monarki absolute.

Versi John Locke

Menurut John Locke, dalam pactum subjectionis tidak semua hak manusia

diserahkan kepada raja, tetapi ada beberapa hak tertentu yang tetap

melekat padanya, yaitu HAM (hak hidup, hak kebebasan, hak milik) yang

harus di lindungi oleh raja dan dijamin dalam UUD. Atas dasar pemikiran

itu, John Locke dianggap sebagai peletak dasar tentang HAM.

Versi J. J Rousseau

Menurut J. J Rousseau, setelah manusia menyerahkan hak – haknya

kepada pengusaha, maka pengusaha mengembalikan hak itu kepada

masyarakat bukan dalam bentuk hak alam lagi, tetapi dalam bentuk hak

warga Negara (civil right). Negara yang ditentukan oleh perjanjian

masyarakat itu harus menjamin kebebasan dan kesamaan.

4. Teori kekuatan atau kekuasaan

Menurut teori ini, terbentuknya Negara di dasarkan atas kekuasaan atau

kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan penaklukan.

Proses terjadinya Negara di zaman Modern

a. Penaklukan atau occupatie

Penaklukan atau occupatie adalah suatu daerah yang tidak dipertuan

kemudian diambil alihkan dan didirikan Negara diwilayah itu. Misalnya

Negara Liberia.

Page 5: BAB II FIX

b. Fusi atau peleburan

Fusi atau peleburan adalah suatu penggabungan dua tau lebih Negara

menjadi Negara baru. Misalnya Jerman Barat dan Jerman Timur.

c. Pemecahan Pemecahan adalah terbentuknya negara – negara baru akibat

terpecahnya Negara lama sehingga Negara sebelumnya menjadi tidak ada

lagi. Misalnya Yugoslavia, menjadi Serbia bosnia, Montenegro.

d. Pemisahan diri pemisahan diri adalah memisahnya suatu bagian wilayah

Negara kemudian terbentuk Negara baru. Misalnya: India yang kemudian

menjadi: India, Pakistan dan Bangladesh.

e. Revolusi atau perjuangan revolusi atau perjuangan merupakan hasil dari

rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah Negara lain kemudian

memerdekakan diri . misalnya : Indonesia

f. Pemberian atau penyerahan pemberian atau penyerahan adalah pemberian

kemerdekaan kepada suatu tokoh oleh Negara lain yang umumnya bekas

jajahannya. Inggris dan Prancis yang memiliki jajahan Afrika, banyak

memberikan kemerdekaan kepada bangsa di daerah tersebut. Misalnya

kongo di merdekakan oleh prancis.

g. Pendudukan pendudukan adalah Negara yang terjadi atas wilayah yang

ada penduduknya, tetapi tidak ada pemerintah sebelumnya. Misalnya:

Australia adalah daerah baru yang ditemukan inggris meskipun disana

terdapat penduduk suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat

koloni – koloni dimana penduduknya di datangkan dari daratan Eropa.

2.3 Unsur – unsur terbentuknya Negara

Unsur konstitutif (unsure yang harus dipenuhi agar terbentuk suatu

Negara)

1. Wilayah

Wilayah merupakan tempat tinggal rakyat di suatu negara dan

merupakan tempat menyelenggarakan pemerintahan yang sah. Wilayah

suatu negara terdiri atas daratan, lautan, dan udara. Wilayah suatu negara

Page 6: BAB II FIX

berbatasan dengan wilayah negara lainnya. Batas-batas wilayah negara

dapat berupa bentang alam contohnya sungai, danau, pegunungan, lembah,

laut; batas buatan contohnya pagar tembok, pagar kawat berduri, patok;

batas menurut ilmu pasti berdasarkan garis lintang, garis bujur.

2. Rakyat

Rakyat adalah semua orang mendiami wilayah suatu negara. Rakyat

adalah unsur yang terpenting dalam negara karena rakyat yang mendirikan

dan membentuk suatu negara. Rakyat terdiri atas penduduk dan bukan

penduduk. Penduduk, yaitu semua orang yang tinggal dan menetap dalam

suatu negara. Mereka lahir secara turun-temurun dan besar di dalam suatu

negara. Bukan penduduk adalah orang yang tinggal sementara di suatu

negara. Misalnya, turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Penduduk dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing.

Warga negara adalah semua orang yang menurut undang-undang diakui

sebagai warga negara. Sebaliknya, orang asing atau warga negara asing

adalah orang yang mendapat izin tinggal di suatu negara, bukan sebagai

duta besar, konsul, dan konsuler.

3. Pemerintahan yang Sah

Pemerintahan yang sah dan berdaulat adalah pemerintahan yang

dibentuk oleh rakyat dan mempunyai kekuasaan tertinggi. Pemerintahan

yang sah juga dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat serta pemerintahan

negara lain.

Unsur deklaratif

4. Pengakuan dari Negara Lain

Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain

karena menyangkut keberadaan suatu negara. Apabila negara merdeka

tidak diakui oleh negara lain maka negara tersebut akan sulit untuk

menjalin hubungan dengan negara lain. Pengakuan dari negara yang lain

ada yang bersifat de facto dan ada yang bersifat de jure.

Page 7: BAB II FIX

Pengakuan de facto, artinya pengakuan tentang kenyataan adanya

suatu negara merdeka. Pengakuan seperti ini belum bersifat resmi.

Sebaliknya, pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi

berdasarkan hukum oleh negara lain sehingga terjadi hubungan ekonomi,

sosial, budaya, dan diplomatik.

Unsur deklaratif sifatnya mutlak

1. Adanya tujuan Negara

2. Adanya Undang – Undang Dasar

3. Adanya unsur pengakuan dari Negara lain, baik secara de jure maupun de

facto

4. Masuknya Negara tersebut kedalam PBB.

2.4 Sifat – sifat Negara

1. Memaksa

Memaksa artinya Negara dapat memaksakan kehendaknya dan

kekuasaannya untuk menyelenggarakan ketertiban baik dengan memakai

kekerasan fisik maupun melalui jalur hukum (legal)

2. Monopoli

Monopoli artinya Negara memiliki hak menetapkan tujuan bersama

masyarakat. Negara memiliki hak untuk melanggar sesuatu yang

bertentangan dan mengajurkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat.

3. Mencakup semua

Mencakup semua (totaliter) artinya semua peraturan dan kebijakan negara

berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.

2.5 Bentuk Negara

Ditinjau dari susunannya, ada dua bentuk Negara sebagai berikut

a. Negara kesatuan adalah Negara yang tidak tersusun dari beberapa Negara,

sifatnya tunggal, hanya ada satu Negara, tidak ada Negara dalam Negara,

hanya satu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan tertinggi. Negara

kesatuan yang menyelenggarakan pembagian daerah disebut Negara

Page 8: BAB II FIX

kesatuan desentralisasi, sebaliknya Negara kesatuan tidak

menyelenggarakan pembagian daerah disebut Negara kesatuan sentralisasi.

b. Negara federasi adalah Negara yang tersusun dari beberapa Negara yang

semula berdiri sendiri, kemudia Negara – Negara itu mengadakan ikatan –

ikatan kerja sama , tetapi masih ingin mempunyai wewenang yang dapat di

urus sendiri. Jadi tidak semua urusan diserahkan kepada pemerintah

federal.negara federesasi dapat dibagi menjadi Negara serikat dan

perserikatan Negara. Apabila kedaulatan ada pada negara federesasi, ynag

memegang kedaulatan adalah pemerintah federal sehingga Negara

federesasi itu disebut Negara serikat. Apabila kedaulatan itu masih ada

pada negara – negara bagian, Negara federesasi tersebut disebut

perserikatan Negara.

2.6 Tujuan Negara

Teori kekuasaan

Shang Yang, memperoleh kekuasaan yang sebesar – besarnya dengan cara

menjadikan rakyat miskin, lemah dan bodoh.

Machiavelli, kekuasaan yang digunakan untuk mencapi kebesaran dan

kehormatan Negara, dibenarkan bertindak kejam dan licik.

Teori perdamaian dunia

Dante Allegieri, menciptakan perdamaian dunia, yang dapat di capai

apabila seluruh Negara berada dalam suatu kerajaan dunia(imperium

dengan undang – undang yang seragam bagi semua negara).

Teori jaminan hak dan kebebasan

Immanuel Kant & Kranenburg, hak dan kebebasan warga Negara terjamin,

didalam Negara harus dibentuk peraturan atau undang – undang.

Immanuel Kant, perlu dibentuk Negara hukum klasik (Negara sebagai

penjaga malam)

Page 9: BAB II FIX

Kranenberg menghendaki dibentuknya Negara hukum Negara (welfare

state)

2.7 Fungsi Negara

Pertahanan dan keamanan

Negara melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahan dari ancaman,

tantangan, hambatan, gangguan.

Pengaturan dan ketertiban

Membuat undang – undang, peraturan pemerintah

Kesejahteraan dan kemakmuran

Mengeksplorasi dan membentuk kesejahteraan dan kemakmuran

Keadilan menurut hak dan kewjiban

Menciptakan dan menegakkan hukum dengan tegas dan tanpa pilih kasih.

2.8 Pengertian Konstitusi

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu

“constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan

demikian konstitusi mengandung makna awal (permulaan) dari segala peraturan

perundang-undangan tentang negara. Belanda menggunakan istilah “Grondwet”

yaitu berarti suatu undang-undang yang menjadi dasar (grond) dari segala hukum.

Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi Undang-undang Dasar.

Menurut Brian Thompson, secara sederhana pertanyaan: what is a constitution

dapat dijawab bahwa “…a constitution is a document which contains the rules for

the the operation of an organization” Organisasi dimaksud beragam bentuk dan

kompleksitas strukturnya. Negara sebagai salah satu bentuk organisasi, pada

umumnya selalu memiliki naskah yang disebut sebagai konstitusi atau Undang-

Undang Dasar.

Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan ketentuan

hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan

termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 10: BAB II FIX

Selanjutnya, Prof. Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi ialah

sekelompok ketentuan yang mengatur organisasi negara dan susunan

pemerintahan suatu negara. Sehingga negara dankonstitusi adalah satu pasangan

yang tidak dapat dipisahkan. Setiap negara tentu mempunyaikonstitusi, meskipun

mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting

bagi negara, baik secara formil, materiil, maupun konstitusionil. Konstitusi

jugamempunyai fungsi konstitusional, sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan

negara yang berupanilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar bagi kehidupan bernegara.

Ia selalu mencerminkan semangatyang oleh penyusunnya ingin diabadikan dalam

konstitusi tersebut sehingga mewarnai seluruh naskah konstitusi tersebut.

Selain itu juga C.F. Strong mengemukakan bawa konstitusi itu merupakan

kumpulan asas-asas yang tiga materi pokok, yaitu tentang kekuasaan

pemerintahan, hak-hak yang diperintah, dan hubungan antara yang memerintah

dengan yang diperintah.Dengan melihat teori-teori dasar tentang konstitusi di atas,

maka kita akan melihat bagaimana halnya dengan Undang-Undang Dasar 1945

sebagai konstitusi tertulis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting biasanya

dikeluarkan oleh kaisar atau raja dan digunakan secara luas dalam hukum kanon

untuk menandakan keputusan subsitusi tertentu terutama dari Paus. Konstitusi

pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-

aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam

pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa

dokumen tertulis (formal). Namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu

politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara,

kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi

Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam

bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum akan

tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi Konstitusi memuat aturan-aturan

pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara. Terdapat dua jenis

kontitusi, yaitu konstitusi tertulis (Written Constitution) dan konstitusi tidak

tertulis (Unwritten Constitution). Ini diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis”

Page 11: BAB II FIX

(geschreven Recht) yang termuat dalam undang-undang dan “Hukum Tidak

Tertulis” (ongeschreven recht) yang berdasar adat kebiasaan. Dalam karangan

“Constitution of Nations”, Amos J. Peaslee menyatakan hampir semua negara di

dunia mempunyai konstitusi tertulis, kecuali Inggris dan Kanada.

2.8 Tujuan Konstitusi

Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk

keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan

yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada dasarnya sama

dan karena sumber utama dari hukum tata negara adalah konstitusi atau Undang-

Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan tujuan konstitusi itu sendiri.

Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum, namun tujuan

dari konstitusi lebih terkait dengan:

a. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan tugasnya

masing-masing.

b. Hubungan antar lembaga negara.

c. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga negara

(rakyat).

d. Adanya jaminan atas hak asasi manusia.

e. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.

Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi tidak

menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna, banyak negara

yang memiliki lembaga-lembaga yang tidak tercantum di dalam konstitusi namun

memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan lembaga-lembaga yang

terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-hak asasi manusia yang diatur

diluar konstitusi mendapat perlindungan lebih baik dibandingkan dengan yang

diatur di dalam konstitusi. Dengan demikian banyak negara yang memiliki aturan-

aturan tertulis di luar konstitusi yang memiliki kekuatan yang sama denga pasal-

pasal yang terdapat pada konstitusi. Konstitusi selalu terkait dengan paham

konstitusionalisme. Walton H. Hamilton menyatakan “Consti¬tutionalism is the

Page 12: BAB II FIX

name given to the trust which men repose in the power of words eng¬rossed on

parchment to keep a government in order. Untuk tujuan to keep a government in

order itu diperlukan pengaturan yang sede-mikian rupa, sehingga dinamika

kekuasaan dalam proses peme¬rintahan dapat dibatasi dan dikendalikan

sebagaimana mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi kekua-saan ini secara

alamiah muncul karena adanya kebutuhan untuk merespons perkembangan peran

relatif kekuasaan umum dalam kehidupan umat manusia.

2.10 Klasifikasi Konstitusi

Hampir semua negara memiliki konstitusi, namun antara negara satu

dengan negara lainya tentu memiliki perbeadaan dan persamaan. Dengan

demikian akan sampai pada klasifikasi dari konstitusi yang berlaku di semua

negara. Para ahli hukum tata negara atau hukum konstitusi kemudian mengadakan

klasifikasi berdasarkan cara pandang mereka sendiri, antara lain K.C. Wheare,

C.F. Strong, James Bryce dan lain-lainnya.

Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975) mengklasifikasi

konstitusi sebagai berikut:

a. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written constitution and

unwritten constitution).

b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution).

Konstitusi fleksibelitas merupakan konstitusi yang memiliki ciri-ciri

pokok yaitu Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah dan

dapat dilakukan perubahan dengan mudah seperti mengubah undang-

undang.

c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi

(Supreme and not supreme constitution). Konstitusi derajat tinggi,

konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara (tingkatan

peraturan perundang-undangan). Konstitusi tidak derajat tinggi adalah

konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan seperti yang pertama.

d. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary

Constitution). Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara

Page 13: BAB II FIX

yang bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat pembagian

kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan negara-negara

bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian kekuasaan

seperti itu tidak diatur dalam konstitusi negara kesatuan, karena pada

dasarnya semua kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat.

e. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer

(President Executive and Parliamentary Executive Constitution).

Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang meng¬ikat

didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam

suatu negara. Jika negara itu menganut paham kedau¬latan rakyat, maka sumber

legitimasi konstitusi itu adalah rakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan

raja, maka raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi. Hal inilah

yang disebut oleh para ahli sebagai constituent power yang merupakan

kewenangan yang berada di luar dan sekaligus di atas sistem yang diaturnya.

Karena itu, di lingkungan negara-negara demokrasi, rakyatlah yang dianggap

menentukan berlakunya suatu konstitusi.

Constituent power mendahului konstitusi, dan konstitusi mendahului organ

pemerintahan yang diatur dan dibentuk berdasarkan konstitusi. Pengertian

constituent power berkaitan pula dengan pengertian hirarki hukum (hierarchy of

law). Konstitusi merupakan hukum yang lebih tinggi atau bahkan paling tinggi

serta paling fundamental sifatnya, karena konstitusi itu sendiri merupakan sumber

legitimasi atau landasan otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan-peraturan

perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum yang berlaku

universal, maka agar peraturan-peraturan yang tingkatannya berada di bawah

Undang-Undang Dasar dapat berlaku dan diberlakukan, peraturan-peraturan itu

tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi tersebut.

Dengan ciri-ciri konstitusi yang disebutkan oleh Wheare ” Konstitusi

Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President Executive

and Parliamentary Executive Constitution)”, oleh Sri Soemantri, Undang-Undang

Dasar 1945 (UUD 45) tidak termasuk kedalam golongan konstitusi Pemerintahan

Presidensial maupun pemerintahan Parlementer . Hal ini dikarenakan di dalam

Page 14: BAB II FIX

tubuh UUD 45 mengndung ciri-ciri pemerintahan presidensial dan ciri-ciri

pemerintahan parlementer. Oleh sebab itu menurut Sri Soemantri di Indonesia

menganut sistem konstitusi campuran.

2.11 Konstitusi di Negara Indonesia

Konstitusi dalam praktik ketatanegaraan dapat diartikan sebagai undang-

undang dasar suatu Negara.Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berlaku

adalah Undang-Undang Dasar 1945 beserta amamdemennya. Undang-Undang

Dasar 1945 merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu khusus hukum dasar

tertulis, yang di sampingnya masih ada hukum dasar tidak tertulis.Hukum dasar

tertulis merupakan konstitusi.Hukum dasar tertulis ini terdiri atas Pembukaan,

Batang Tubuh, dan Penjalasan, sebagai satu kesatuan organic yang masing-masing

mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri.

Sifat-sifat hukum tertulis antara lain :

a. Merupakan hukum yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara

Negara, maupun rakyat sebagai warga Negara.

b. Berisi norma-norma, aturan atau ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus

dilaksanakan.

c. Merupakan perudangan-undangan yang tertinggi dan berfungsi sebagai

alat control terhadap norma-norma hukum yang lebih rendah.

d. Memuat aturan-aturan pokok yang bersifat singkat dan supel serta memuat

hak asasi manusia, sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman.

Sistem pemerintahan Indonesia dijelaskan dalam penjelasan UUD 1945, dikenal

tujuh kunci pokok system pemerintahan Negara yang dibagi dua kelompok yaitu system

dasar dan system pelaksana.

1. Sistem Dasar

Sistem dasar meliputi

a. Sistem negara hukum

Sistem negara hukum yaitu Negara yang berdasarkan atas hukum

( Rechtsstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaaan belaka (Machtsstaat). Hal ini

mengandung arti bahwa Negara termasuk di dalamnya pemerintah dan lembaga-

Page 15: BAB II FIX

lembaga Negara dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh

hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

b. Sistem konstitusional

Pemerintah berdasar atas system kontitusi (hukum dasar), tidak bersifat

absulitisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Sistem ini memberikan ketegasan

bahwa cara pengendalian pemerintah dibatasi ketentuan-ketentuan konstitusi serta

ketentuan-ketentuan hukum lain yang merupakan produk konstitusional seperti

GBHN dan UU. Dengan landasan kedua system itu, system Negara hukum dan

system konstitusioanal, diciptakan system mekanisme hubungan tugas dan hukum

antara lembaga-lembaga Negara yang dapat menjamin terlaksananya system itu

sendiri serta dapat memperlancar pelaksanaan pencapaian cita-cita nasional.

2. Sistem pelaksana

Lembaga Negara yang tercantum dalam system pelaksana pemerintahan

ada tiga lembaga Negara, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden, dan

Dewan Perwakilan Rakyat. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di tangan rakyat.

Tugas dan wewenang MPR adalah

Menetapkan Undang-Undang Dasar

Mengangkat kepala negara dan wakil kepala negara.

menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.

Sebelum amandemen dirumuskan Presiden ialah penyelenggara

pemerintahan negara yang tertinggi dibawah majelis. Berdasarkan Undang-

Undang 1945 hasil amandemen Presiden dan wakil presiden dipilih oleh

rakyat .Maka logis bahwa dalam menyelenggarakan pemerintahan Presiden

disamping MPR dan DPR, dan Presiden bukan sebagai mandataris majelis.

2.12 Hubungan Negara dan Konstitusi

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk

melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang

penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan

Page 16: BAB II FIX

satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara

Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar

negara.

Studi Kasus

Contoh kasus penyimpangan konstitusi di negara indonesia

Kasus Hambalang, Pejabat Kempora Diperiksa KPK

Jakarta - Kepala Bidang Manajemen Industri Olahraga Kementerian

Pemuda dan Olahraga(Kempora) Dedi Rosadi diperiksa KPK terkait kasus dugaan

korupsi pengadaan proyek pembangunan pusat pelatihan pendidikan dan sekolah

olahraga nasional, Bukit Hambalang, Jawa Barat. Kepala Bagian Pemberitaan dan

Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, Dedi diperiksa sebagai saksi untuk

tiga orang tersangka, yaitu Deddy Kusdinar, Andi Alifian Mallarangeng dan

Teuku Bagus M Noor. "Hari ini kami jadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala

Bidang Manajemen Industri Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Dedi

Rosadi sebagai saksi untuk tiga tersangka," kata Priharsa di kantor KPK, Rabu

(24/4). KPK sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus

Hambalang. Mereka adalah Andi Alifian Mallarangeng, Deddy Kusdinar, Anas

Urbaningrum dan Teuku Bagus. Andi ditetapkan menjadi tersangka pada

Desember tahun lalu. Andi berstatus tersangka dalam kapasitasnya sebagai

menteri pemuda dan olahraga dan pengguna anggaran proyek Hambalang. Ia

disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang (UU)

30/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Pasal 3 mengatur soal

penyalahgunaan kewenangan yang meyebabkan kerugian negara. Sementara Pasal

2 Ayat (1) melakukan pelanggaran hukum yang menguntungkan diri sendiri atau

orang lain. Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan

Olahraga (Kempora), Deddy Kusdinar sebagai tersangka kasus pengadaan

pembangunan sarana dan prasarana Pusat Pelatihan dan Olahraga Bukit

Hambalang, Jawa Barat. Deddy ditetapkan tersangka terkait jabatannya dulu

sebagai kepala biro perencanaan Kempora. Deddy diduga telah menyalahgunakan

kewenangannya sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK). Kepada Deddy, KPK

Page 17: BAB II FIX

menyangkakan pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang No.31/1999

tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) kesatu KUHP.

Sementara eks Direktur Operasi sekaligus Kepala Divisi Konstruksi 1 non aktif

PT Adhi Karya, Teuku Bagus Mokhamad Noor sebagai tersangka karena

melanggar Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang No.31/1999 tentang

pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

KPK menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kaspenerimaan

hadiah atau janji terkait proses perencanaan pelaksnaan pembangunan sport center

hambalang dan atau proyek-proyek lainnya. Anas ditetapkan menjadi tersangka

dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR 2009-2014. KPK menyangkakan Anas

melanggar pasal 12 huruf a atau huruf b dan atau pasal 11 Undang-Undang

No.31/1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. KPK mulai

menyelidiki kasus Hambalang sejak Agustus 2011. Setidaknya ada dua peristiwa

yang terindikasi korupsi dalam proyek Hambalang yangg ditaksir KPK mencapai

Rp 2,5 triliun. Pertama, pada proses penerbitan sertifikat tanah Hambalang di

Jawa Barat. Kedua, pengadaan proyek Hambalang yang dilakukan secara multi

years. Pengadaan proyek Hambalang ditangani Kerjasama Operasi (KSO) PT

Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.

Alasan mengapa kasus hambalang dijadikan contoh kasus penyimpangan

negara konstitusi di indonesia karena Andi Alifian Mallarangeng sebagai

tersangka dan beliau sebagai menteri pemuda dan olahraga melakukan

pelanggaran hukum yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan

penyalahgunaan kewenangan yang meyebabkan kerugian negara.

Page 18: BAB II FIX

Daftar pustaka

Anonim. 2013. Online . Contoh Kasus Penyimpangan Negara Konstitusi Di

Indonesia. Tersedia di http: // www. Contoh. Kasus.

Penyimpangan. Negara Konstitusi. Di Indonesia.html. Diakses

19 Oktober 2013. Pukul 15:45 WITA.

Kaelan & Achmad Zubaidi, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Perguruan Tinggi. Paradigma: Yogyakarta.

Nasution, Mirza. 2004. Online . Negara dan Konstitusi. Tersedia di http:// negara.

dan. Konstitusi. Nasution .blogspot.com/2004/01. diakses 19

oktober 2013. Pukul 15:37 WITA.

Noor Ms Bakry. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta

Pramono, edy. Dkk . 2004 . Pendidikan Kewarganegaraan . Purwokerto:

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Sumarso, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit PT Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta