fix bab ii
TRANSCRIPT
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 1/27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Infeksi
1. Definisi infeksi
Infeksi adalah proses masuknya parasit dan mengadakan hubungan dengan
inang. Infeksi terjadi bila parasit itu sanggup menggandakan penetrasi atau
melalui tanggul pertahanan inang dan hidup di dalamnya.10 Rongga mulut dihuni
oleh berbagai jenis mikroorganisme yang membentuk mikroflora oral komensal.
Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri, mikroplasma, jamur, dan protozoa,
yang semuanya dapat menimbulkan infeksi oportunistik simtomatik tergantung
pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan tubuh penjamu yang rendah.
ejumlah !irus dapat menimbulkan lesi orofasial atau asimtomatis di dalam sali!a
pada saat timbulnya infeksi !irus se"ara sistemik atau pada pemba#a yang sehat.11
$aktor utama yang menyebabkan dapat terjadinya infeksi adalah sebagai berikut%10
a. &empat masuknya parasit ke dalam inang
'iasanya disebut “fortal of entry”, adalah saluran pernafasan (mulut dan
hidung), saluran gastrointestinal dan pe"ahan pada selaput lendir superfisial
dan kulit. 'eberapa jenis parasit dapat menembus selaput lendir atau kulit
yang utuh, ada juga yang dimasukkan oleh antropoda melalui lapisan-lapisan
yang utuh langsung ke dalam saluran getah bening atau aliran darah.
b. *enempatan dan multiplikasi parasit dalam tubuh inang
*ortal of entry parasit dapat segera menyebar melalui saluran getah bening
(lymph) masuk ke dalam aliran darah, yang selanjutnya disebarkan se"ara luas
sehingga parasit itu dapat men"apai tempat khusus untuk bermultiplikasi.
usunan biokimia dari lingkungan dalam jaringan itu menentukan kesensitifan
atau resistensi dari inang terhadap parasit tersebut, meskipun tidak terjadi
5
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 2/27
infeksi sangat penting untuk diperhatikan bagi ilmu kedokteran karena ada
syarat lain untuk kelangsungan hidup bagi parasit tersebut, yaitu tempat keluar
( fortal of exit) dari inang yang "o"ok dan suatu mekanisme untuk transmisi ke
inang yang baru.
+. ifat mikroorganisme penyebab infeksi
&idak ada perbedaan pengertian yang jelas antara istilah patogenitas dan
virulensi. *atogenitas berarti kesanggupan mikroorganisme untuk menimbulkan
penyakit atau menghasilkan luka yang progresif. irulensi menggambarkan suatu
derajat kepatogenan, yaitu suatu organisme yang disebut !irulen bila dalam
jumlah sedikit dimasukkan ke dalam inang memperlihatkan patogenitas yang
jelas. 'anyak ahli-ahli yang menggunakan istilah patogen dalam arti kualitatif
dan !irulen dalam arti “kuantitatif .10
Dua istilah lain yang sering menimbulkan kebingungan, yaitu a!irulen dan
dilemahkan (attenuated ). uatu alur yang a!irulen pada umumnya adalah yang
tidak dapat menimbulkan infeksi. 'atas antara a!irulen total dan !irulensi
seringkali sukar ditentukan. uatu alur yang dilemahkan (attenuated ) pada
mulanya !irulen, tetapi !irulensinya telah dilemahkan untuk keperluan khusus.
ifatnya masih tetap dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi tidak
menimbulkan penyakit yang jelas.10
irulensi dapat dipandang sebagai hasil efek kerja tiga komponen, yaitu
kesanggupan dapat memulai infeksi dan memelihara infeksi itu dalam tubuh inang
(infectiouness), daya untuk masuk terus dalam tubuh inang setelah infeksi pertama
(invasiveness), dan kesanggupan melukai inang ( patogenitas).
6
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 3/27
/esanggupan dapat memulai suatu infeksi, tidak selalu harus memiliki sifat
patogenesis yang hebat. Infeksi dan in!asi sering terjadi tanpa timbul atau
menampakkan suatu penyakit yang jelas misalnya kebanyakan orang de#asa bila
melakukan tes tuberculin akan memberikan reaksi positif, tetapi sedikit
diantaranya yang jelas menderita &'. /esanggupan dapat mengadakan infeksi
tergantung pada banyak sifat-sifat kompleks yang beberapa diantaranya masih
belum diketahui, tetapi yang jelas ialah parasit harus sanggup mengatasi alat
pertahanan inang seperti antibodi dan fagosit yang dapat menahan bahkan
menghan"urkan berbagai mikroorganisme patogen.10
Daya in!asi (invasiveness) tergantung pada kesanggupan parasit
meninggalkan tempat infeksi pertama dan tumbuh dalam jaringan lain. In!asi ke
dalam darah dan jaringan dapat saja tidak menimbulkan penyakit yang nyata
tergantung pada sifat organisme dan resistensi inang. Dalam mengadakan in!asi
dapat terjadi perubahan sifat dari infeksi menjadi komersal atau mikroorganisme
itu mendapat keuntungan khusus dengan keadaan dalam tubuh inang, misalnya
dapat membentuk kapsul untuk melindunginya terhadap efek fagositosis dan
antibodi. da pula yang dapat mengin!asi dan tumbuh dalam darah, dalam hal ini
timbul keadaan-keadaan yang disebut bakteriemia, viraemia, dan rickettsaemia.10
Daya in!asi diperhebat oleh eksoenzim yang dibentuk oleh mikroorganisme
untuk menyerang pertahanan inang misalnya beberapa ma"am bakteri patogen
membentuk zat berupa enzim yang dinamakan leukosidin yang dapat mematikan
leukosit. Streptococcus yang menyebabkan scarlet fever (erysipelas) dan
septikaemia membentuk akti!ator enzim yang dinamakan streptokinase atau
fibrinolisin. 2nzim ini membantu menghan"urkan fibrin yang membekukan darah
7
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 4/27
dan melingkari tempat luka atau infeksi sebagai tanggul. Dengan han"urnya
tanggul ini bakteri dapat mengadakan in!asi sampai jaringan 3 jaringan yang
letaknya lebih jauh.10
Hialuronidase adalah suatu enzim yang menghan"urkan asam hialuron, yaitu
zat pengikat antar sel. Hialuronidase yang se"ara normal menghalangi
mikroorganisme menembus jaringan. 4al ini yang mnyebabkan hialuronidase
disebut spreading factor . 'eberapa organisme membentuk enzim lipolitik
misalnya lesitinase. 2nzim ini menyebabkan penghan"uran eritrosit (hemolisis)
yang berakibat anemia dan anoksemia. 5rganisme sema"am ini dinamakan
organisme hemolitik.10
2nzim tersebut merupakan sifat-sifat yang konstitutif, dalam beberapa hal
merupakan hasil mutasi, akibat dari induk oleh substrat dalam jaringan tubuh.
Katalase adalah enzim yang menguraikan 4+5+ menjadi 4+5 dan 5+,
kenyataannya mempunyai hubungan erat dengan tumbuhnya penyakit oleh spesies
tertentu yang patogen bagi manusia.10
*atogenitas terutama disebabkan oleh pembentukan toksin, maupun
eksoenzim. &oksin mikroba tersebut dapat dikeluarkan ke dalam "airan sekitarnya,
dan dinamakan eksotoksin, bila toksin itu tetap berada dalam sel dan keluar
setelah sel mengalami lisis, maka dinamakan endotoksin.10
a. 2ksotoksin
2ksotoksin adalah protein dan sensitif terhadap suhu di atas 60o, terhadap
alkohol 708, formaldehida dan asam-asam en"er. 9ika dilakukan denaturasi
sedang, eksotoksin itu kehilangan sifat ra"unnya, tetapi kebanyakan dari struktur
kimianya tetap utuh, maka terbentuklah toksoid dan bila disuntikkan ke dalam
8
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 5/27
tubuh he#an, toksoid itu menimbulkan pembentukan antibodi (antitoksin).
ntitoksin ini dapat menetralkan toksin aslinya. Dalam perdagangan telah beredar
berma"am-ma"am antitoksin yang se"ara klinis dapat digunakan untuk
pen"egahan kerusakan atau kematian bila toksin itu belum melakukan kerusakan
yang tidak dapat diperbaiki (irreversibel ).
'eberapa eksotoksin hanya berbahaya bila tertelan, misalnya toksin
Clostridium botulinum, beberapa spesies stafilokokus tertentu (kera"unan
makanan). &etapi sebaliknya ada toksin yang bila dimakan tidak berbahaya (toksin
difteri dan tetanus), tetapi bila disuntikkan atau diabsorbsi oleh darah dari luka-
luka infeksi, meskipun dalam dosis yang sangat ke"il, dapat mengakibatkan
kematian, disini tampak pentingnya front of entry. /ebanyakan eksotoksin
bakteri mempunyai afinitas terhadap jaringan saraf dan seringkali terhadap otot
jantung, ginjal, dan jaringan khusus. 4al ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
jaringan-jaringan tersebut. /ebanyakan dari toksin ini lebih kuat dari ra"un ular
kobra, diantaranya yang paling bera"un adalah toksin botulinum.
b. 2ndotoksin
/ata endotoksin ini mempunyai arti yang sangat luas termasuk zat-
zat toksis yang berasal dari komponen struktur mikroorganisme yang disebut
toksin somatik. &etapi kata endotoksin belakangan ini digunakan sebagai
sinonim dari lipopolisakarida dinding sel bakteri gram negatif dan kadang-
kadang dimaksudkan sebagai antigen somatik (5-antigen) dari
Enterobacteriace 2ndoksin adalah kompleks lipopolisakarida (kadang-kadang
bergabung dengan protein dalam bentuk tidak murni) yang resisten terhadap
panas, alkohol, dan asam-asam en"er tidak dapat membentuk toksoid. ntigen
9
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 6/27
yaitu dapat menimbulkan pembentukan antibodi, tetapi antibodi yang
menetralkan lebih sulit diperoleh daripada eksotoksin. 2ndotoksin ini sangat
emetik dan pirogenik (menyebabkan muntah dan meningkatkan suhu).
:. umber infeksi
umber primer dari infeksi pada manusia dan he#an antara lain adalah tanah,
orang dan he#an yang terinfeksi.7 /ebanyakan infeksi pada manusia dan he#an
dapat dipindahkan oleh berma"am-ma"am "airan badan, yang bertindak sebagai
!ektor asal (primer) atau !ektor langsung yang berasal terutama dari tempat
keluarnya ( portal of exit ) seperti mulut dan saluran pernafasan termasuk mata dan
telinga yang berhubungan langsung dengan saluran pernafasan, saluran intestinal,
saluran urogenital , luka terbuka, dan jaringan misalnya he#an yang lahir sebelum
#aktunya dan terinfeksi "airan dan plasentanya, telur burung, darah, dan deri!at
darah.10
&anah adalah sumber primer yang penting dari berma"am-ma"am penyakit
berbahaya, misalnya Clostridium tetani! clostridium botulium penyebab
kera"unan makanan, Clostridium perfringerns dan beberapa jenis golongannya
yang menyebabkan gas gangren pada luka. 'erikut beberapa !ektor infeksi dan
mekanismenya %10
a. /ontak langsung
9ika suatu bahan infeksi diusapkan pada salah satu tempat pada tubuh
maka kemungkinan orang itu terinfeksi. &ransmisi oleh kontak langsung
mudah di"egah, khususnya bila dapat dihindarkan pemindahan kontagium
tersebut men"apai tempat masuk yang khas. e"ara sukarela orang tidak akan
sengaja ingin menyentuh feses (tinja), sputum, bisul, atau daging dan "airan
terinfeksi. Dalam keadaan terpaksa seperti pera#atan orang sakit, kontak dapat
10
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 7/27
di"egah dengan menggunakan sarung tangan.10
b. &angan
Rute terjadinya infeksi utama pada jalan pernafasan dan mulut adalah
melalui tangan.1+ /ebiasaan berjabat tangan dapat memindahkan
mikroorganisme patogen asal dari saluran pen"ernaan dan saluran pernafasan,
khususnya poliomielitis, disentri basiler, dan penyakit-penyakit saluran
pernafasan. usu dan makanan dapat terinfeksi oleh tangan pemerah susu,
peternak, serta orang-orang yang bekerja di dapur yang menderita saluran
pen"ernaan dan pernafasan.10
". ali!a dan sekresi hidung
ekresi lendir dari hidung, tenggorokan, mulut, dan paru, semuanya dalam
beberapa hal ter"ampur dengan sali!a, merupakan !ektor penyakit yang sangat
berbahaya. Melalui sekresi ini dapat dipindahkan pneumokokus, streptokokus,
Clostridium diphtheriae, dan "ycobacterium tuberculosis, juga influenza,
poliomielitis, "ampak, gondok, dan organisme lain penyebab penyakit saluran
pernafasan.10
d. Infeksi melalui tetesan halus
'erbagai penyakit dapat dipindahkan oleh tetesan halus dari sali!a yang
mengandung mikroorganisme dan disemburkan keluar dengan "ara bangkis
atau batuk. &etes yang paling halus dapat tetap mengembang di udara untuk
beberapa #aktu dapat terba#a jauh oleh angin. 4al ini dapat dibuktikan dengan
menampung tetes halus ini pada lempeng pembiakan kemudian diinkubasi.
&etes halus tersebut akan menampakkan bakteri dan !irus yang berada di
dalamnya, membentuk droplet nuclei yang dapat beterbangan berjam-jam
sebagai partikel debu.10
e. Debu
9ika tidak terlalu kepanasan atau terkena matahari atau pengaruh lain yang
tidak menguntungkan, organisme dalam droplet nuclei dapat bertahan hidup
11
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 8/27
dalam debu untuk #aktu yang lama. 9ika debu itu tertiup angin, maka orang
yang menghirupnya terutama orang yang memiliki luka bekas operasi atau
ke"elakaan, dapat menderita serangan suatu penyakit oleh mikroorganisme
dalam droplet nuclei tersebut.10
f. Darah dan deri!at darah
Mikroorganisme patogen tidak jarang terkandung di dalam darah. 4al ini
terbukti pada beberapa penyakit penyebab infeksi beredar beberapa lama
dalam darah. 'akteri tifoid segera ditemukan dalam darah pada minggu
pertama dari penyakit itu. "eningokokus tidak jarang ditemukan dalam darah,
meskipun tidak ada meningitis. #ickettisia (typus fever , #ocky "ountain
spotted fever ) dan !irus demam kuning, demam berdarah, ensefalitis dan
protozoa (malaria, trypanosoma) juga beredar dalam darah. 10
&iap organisme beredar dalam darah dipindahkan oleh alat-alat pemotong
yang disterilkan se"ara tidak sempurna. uatu "ara pemindahan darah
terinfeksi yang umum diketahui adalah penggunaan jarum suntik yang tidak
disterilkan untuk penyuntikan obat se"ara intra!ena, hal ini perlu diperhatikan
khususnya terhadap !irus hepatitis infeksiosa (hepatitis !irus ) dan serum
hepatitis (hepatitis !irus '). irus-!irus ini sering terba#a dalam darah donor,
serum, plasma, darah dari bank darah, alat suntik, jarum suntik, dan alat-alat
lain yang tidak sempurna disterilkan. irus hepatitis juga ditransmisi oleh
tinja, urin, air liur, dan makanan (termasuk kerang) yang terkontaminasi dan
menimbulkan epidemik ga#at. irus ' tidak ditransmisi dalam feses, ke"uali
ada darah didalamnya.10
B. Tindakan Pencegahan Penularan Infeksi
1. Definisi
12
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 9/27
&indakan pen"egahan penularan infeksi adalah $niversal precautions berupa
tindakan pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas
kesehatan untuk semua pasien, pada semua tempat pelayanan dalam rangka
mengurangi risiko penyebaran infeksi. $niversal precautions perlu diterapkan
untuk mengendalikan infeksi se"ara konsisten, memastikan standar adekuat bagi
mereka yang tidak dilakukan diagnosis atau tidak terlihat beresiko, mengurangi
resiko bagi petugas kesehatan dan pasien, dan asumsi bah#a resiko atau infeksi
berbahaya.;
*rinsip 3 prinsip universal precautions meliputi%;
a. *engelolaan alat kesehatan sehabis pakai.
b. u"i tangan guna men"egah infeksi silang.
". *emakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan, masker,
ka"amata pelindung, gaun penutup, dan gaun pelindung.
d. *engelolaan limbah dan sanitasi ruang praktek.
e. Desinfeksi dan sterilisasi untuk alat yang digunakan ulang.+. Ruang lingkup
a. Men"u"i tangan
/esehatan dan kebersihan tangan se"ara bermakna mengurangi jumlah
mikroorganisme penyebab penyakit pada kedua tangan dan lengan serta
meminimalisisasi kontaminasi silang (misalnya dari petugas kesehatan ke
pasien). Indikasi kebersihan dan kesehatan tangan sudah dipahami dengan
baik, tetapi pedoman untuk praktik terbaik dalam hal ini terus berkembang.
Misalnya, pilihan sabun biasa atau antiseptik atau penggunaan penggosok
tangan barbasis alkohol tergantung pada besarnya resiko kontak pasien
(misalnya tindakan medis rutin !ersus pembedahan) atau tersedianya bahan.1:
Men"u"i tangan harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan pera#atan #alaupun memakai sarung tangan dan alat pelindung yang
lain. &indakan men"u"i tangan tidak bisa digantikan dengan pemakaian sarung
13
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 10/27
tangan. Men"u"i tangan harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah memakai
sarung tangan.;
ara men"u"i tangan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan yaitu % 1) "u"i
tangan higinis atau rutin, dilakukan untuk mengurangi kotoran dan flora yang
ada di tangan dengan menggunakan sabun atau detergen, +) "u"i tangan
aseptik, dilakukan sebelum melakukan tindakan aseptik pada pasien dengan
menggunakan "airan antiseptik, :) "u"i tangan bedah, dilakukan sebelum
melakukan tindakan bedah dengan "ara aseptik dengan menggunakan "airan
aseptik dan sikat steril.;
*rosedur men"u"i tangan adalah% 1) <ntuk men"u"i tangan harus selalu
diusahakan tersedia sabun antiseptik dan air mengalir. Melepaskan benda
sekitar tangan (jam tangan, "in"in, gelang, dan lain 3 lain). +) =unakan tisu
untuk membuka keran air untuk menghindari tangan yang kotor
mengontaminasi keran. :) 'asahi tangan dan pergelangan tangan, kemudian
tuangkan kurang lebih 7 "" sabun "air di telapak tangan. >) Menggosok
dengan busa sabun semua permukaan se"ara mekanik selama 17 3 :0 detik
dan dilanjutkan dengan membilas pada air yang mengalir. 7) /eringkan
tangan dengan alat pengering?handuk kering.;
&eknik men"u"i tangan yang baik harus dilakukan oleh seluruh tim dan
juga seluruh daerah telapak tangan harus di"u"i jangan sampai ada yang
terle#atkan. =erakan yang dibutuhkan untuk prosedur pen"u"ian tangan yang
benar%1> (=ambar.1)
i. &elapak tangan.
ii. &elapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri dan
lakukan sebaliknya.
14
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 11/27
iii. &elapak dengan telapak dan jari saling terkait.
i!. @etakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling
mengun"i.
!. 9empol kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
!i. 9ari tangan kiri mengun"up, gosok memutar ke kanan dan ke kiri
pada telapak tangan dan sebaliknya.
!ii. *egang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
=ambar.1 &ujuh langkah "u"i tangan.17
b. *emakaian alat perlindungan diri
lat perlindungan tubuh digunakan untuk melindungi kulit dan selaput
lendir petugas dari risiko paparan darah, semua jenis "airan tubuh, kulit yang
tidak utuh, dan selaput lendir pasien. emua penyakit menular dimulai dengan
pemaparan a#al dari mikroorganisme patogen yang potensial terhadap tubuh.
15
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 12/27
*emaparan ini dapat melalui penghirupan, pen"ernaan, inokulasi melalui kulit
atau kontak langsung membran mukosa. &idak semua pemaparan
mengakibatkan penyakit, bisa karena dosis mikroorganisme yang terlalu
rendah atau daya tahan tubuh yang kuat.1A
&eknik yang digunakan untuk men"egah tahap a#al pada penyakit menular
disebut teknik barrier &eknik ini men"iptakan barrier (penghalang) fisik
antara tubuh dengan sumber kontaminasi. lat-alat perlindungan diri yang
dimaksud adalah sarung tangan, pelindung #ajah (masker, ka"amata, helm),
penutup kepala, dan pakaian pelindung. 1A
arung tangan harus selalu dipakai pada saat tindakan kontak dengan
sali!a, darah, dan benda yang terkontaminasi. Mikroorganisme patogen yang
ada dalam darah, sali!a, dan plak gigi dapat mengontaminasi tangan praktisi
kesehatan gigi. Mikroorganisme ini dapat menginfeksi operator melalui luka
kulit. /uku jari tangan adalah daerah yang umum tempat menempelnya darah
yang berasal dari pasien dan ada bukti kuat yang menunjukkan bah#a darah
ini tidak mudah dibersihkan dengan teknik men"u"i tangan yang biasa. Darah
dari pasien dapat tetap berada diba#ah kuku jari selama lima hari atau lebih. 1A
&angan yang di"u"i dengan teliti sekalipun tidak benar-benar bebas dari
mikroorganisme. /uku jari tangan harus dijaga agar selalu pendek. etiap
abrasi, luka, atau trauma ringan dapat mengganggu keutuhan kulit dan
merupakan pintu masuk berbagai mikroorganisme. <ntuk men"egah infeksi
silang ke pasien dan melindungi tangan operator, D ( %merican &ental
%ssociation) menganjurkan pemakaian sarung tangan yang harus digunakan
selama mera#at pasien dan diganti setiap ganti pasien.1A
da tiga jenis sarung tangan yaitu sarung tangan lateks atau !inil, sarung
tangan bedah, dan sarung tangan rumah tangga. arung tangan pemeriksaan
16
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 13/27
dan sarung tangan bedah dibuat berupa sarung tangan sekali pakai untuk
digunakan pada seorang pasien dan kemudian dibuang. *emakaian ulang dari
sarung tangan meningkatkan risiko infeksi pada tenaga kesehatan gigi dan
terhadap pasien. Men"u"i sarung tangan lateks juga membuat sarung tangan
menjadi lemah dan membuat sebagian besar sarung tangan menjadi rusak.1A
'ila sumber daya terbatas dan jumlah sarung tangan periksa tidak
memadai, maka sarung tangan sekali pakai yang sudah digunakan dapat
diproses ulang dengan "ara melakukan dekontaminasi dengan merendam
sarung tangan bekas pakai dalam larutan klorin 0.78 selama sepuluh menit
kemudian di"u"i dan dibilas, serta dikeringkan, kemudian disterilkan dengan
menggunakan autoklaf atau dilakukan desinfeksi tingkat tinggi seperti
dikukus.1A
Masker digunakan untuk melindungi dokter gigi dan pera#at gigi dari
per"ikan yang berasal dari henpis berke"epatan tinggi yang digunakan dalam
preparasi gigi atau penggunaan skeler ultrasonik. *ada pemakaian peralatan
tersebut, selalu disertai semprotan air. ir yang tersemprot keluar dari alat bor
tadi akan segera ter"ampur degan sali!a dan darah pasien, karena putaran alat
tersebut sangat "epat maka terbentuk aerosol yang patogen.1A
erosol yang dihasilkan dari peralatan tadi mengandung partikel dalam
ukuran yang berbeda-beda. *artikel yang berukuran B70 Cm disebut spatter ,
sedangkan yang berukuran 70 Cm disebut droplet nuclei yang biasanya
berukuran 7 3 17 Cm. /arena adanya gaya gra!itasi maka spatter akan
melekat pada berbagai permukaan, sedangkan droplet nuclei akan tersuspensi
di udara selama beberapa jam, sehingga dapat menginfeksi seseorang melalui
inhalasi atau terhirup langsung masuk paru-paru. /onsentrasi paling besar dari
17
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 14/27
mikroorganisme adalah dua kaki di depan pasien (E A1 "m), tempat dokter gigi
dan pera#at berada. Mikroorganisme yang ditemukan pada aerosol gigi
termasuk Staphylococcus! Streptococcus! difteroid! pneumococcus! M.&',
!irus influenza, !irus hepatitis, herpes !irus hominis, dan neisseria. 1A
Masker yang menutupi mulut dan hidung dapat mengurangi terhirupnya
partikel aerosol. 9uga melindungi terkontaminasinya membran mukosa hidung
dan mulut. Dianjurkan masker diganti pada setiap pasien atau sekurang-
kurangnya sekali setiap jam dan lebih sering lagi pada keadaan kontaminasi
aerosol yang hebat. elama prosedur pera#atan gigi, sali!a dan partikel
kotoran besar yang berasal dari mulut pasien akan menyemprot ke arah #ajah
tenaga kesehatan gigi. *artikel-pertikel ini mengandung sejumlah besar
konsentrasi bakteri dan se"ara fisik membahayakan mata. ebagai "ontoh,
!irus hepatitis ' dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata.1A
Masker dan ka"amata harus dipakai saat membilas, memoles, melakukan
skeling termasuk skeling ultrasonik, dan pada saat preparasi dengan bur baik
menggunakan henpis berke"epatan rendah atau tinggi.1+ /a"amata melindungi
mata dari partikel-partikel seperti pa"ahan gigi yang berukuran besar maupun
ke"il dari hasil dari preparasi dan melindungi dari "ahaya ultra!iolet, per"ikan
"airan kimia yang digunakan pada #aktu membersihkan permukaan alat.
/a"amata pelindung yang terkontaminasi harus di"u"i bersih dengan sabun
dan air kemudian disterilkan atau didisinfeksi setiap ganti pasien. 1A
erosol gigi dan per"ikan dapat mengontaminasi pakaian yang digunakan
dokter gigi dan stafnya. *akaian kerja harus dibuka diruang praktek dan di"u"i
terpisah dari pakaian lain serta harus dilepaskan ketika meninggalkan klinik
18
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 15/27
dan tidak digunakan di ruang makan atau kantor untuk men"egah penyebaran
infeksi ke anggota keluarga.1A
*akaian pelindung harus melapisi atau melindungi pakaian di dalamnya.1A
*akaian pelindung harus diganti setiap hari karena bakteri patogen dan
beberapa !irus terutama hepatitis ' dapat hidup beberapa hari di pakaian.1+
9enis pakaian pelindung ada berbagai ma"am yaitu baju pelindung kedap air
dan tidak kedap air, atau baju pelindung steril dan tidak steril. 'aju pelindung
steril dipakai oleh ahli bedah dan para asistennya pada saat melakukan
pembedahan, sedangkan baju pelindung nonsteril dipakai di berbagai tempat
yang beresiko tinggi seperti ruang pemulihan, ruang I<, dan ruang darurat.1A
". *engolaan alat kesehatan
*engelolaan alat kesehatan dapat men"egah penyebaran infeksi melalui
alat kesehatan atau menjamin alat tersebut selalu dalam kondisi steril dan siap
pakai. *emilihan pengelolaan alat tergantung pada kegunaan alat dan
berhubungan dengan tingkat risiko penyebaran infeksi. *engelolaan infeksi
dapat dilakukan melalui empat tahap yaitu, dekontaminasi, pen"u"ian,
sterilisasi atau DD&, dan penyimpanan.;
i. Dekontaminasi
Dekontaminasi merupakan langkah pertama dalam menangani alat bedah
dan sarung tangan yang ter"emar. 4al penting yang perlu dilakukan sebelum
membersihkan alat adalah melakukan dekontaminasi alat dan benda lain
yang mungkin terkena darah dan "airan tubuh. etelah digunakan alat harus
direndam di larutan klorin 0.78 selama 10 menit. @angkah ini bertujuan
men"egah penyebaran infeksi alat kesehatan, menginakti!asi penyakit
(4', 4, dan 4I) serta dapat mengamankan petugas yang
membersihkan alat tersebut dari risiko penularan.;
19
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 16/27
ara melakukan dekontaminasi dan pen"u"ian sarung tangan yaitu
pertama sebelum melepaskan sarung tangan yang kotor masukkan tangan
yang masih memakai sarung tangan ke dalam kontainer yang berisi larutan
klorin 0.78. /emudian lepaskan sarung tangan dengan "ara membalikkan
sehingga bagian luar menjadi dalam kemudian rendam sarung tangan
tersebut dalam larutan klorin 0.78 selama sepuluh menit. etelah itu "u"i
sarung tangan dengan larutan sabun, bersihkan bagian dalam dan luar lalu
bilas sarung tangan dengan air bersih sampai tidak ada deterjen atau sabun.
&erakhir periksa kemungkinan adanya lubang sarung tangan dengan
menggembungkan sarung tangan dan memasukkan ke dalam air, bila
berlubang akan terlihat gelembung udara. etelah proses pen"u"ian selesai
keringkan sarung tangan dengan hati-hati, pastikan seluruh bagian dalam
dan luar sarung tangan kering sebelum melakukan sterilisasi atau
desinfeksi.;
ara dekontaminasi peralatan yang terbuat dari logam adalah pertama
rendam semua peralatan yang dipakai kedalam kontainer plastik yang berisi
larutan klorin 0.78 selama sepuluh menit. ikat peralatan di ba#ah
permukaan air sabun, gunakan sikat yang lembut (pastikan bagian yang
bergigi seperti engsel dan sekrup telah disikat sampai bersih). /emudian
lakukan sterilisasi atau DD& (Desinfeksi &ingkat &inggi).;
ii. *en"u"ian alat
etelah dekontaminasi dilakukan pen"u"ian yang merupakan langkah
penting yang harus dilakukan. &anpa pen"u"ian yang memadai maka
umumya proses desinfeksi dan sterilisasi selanjutnya menjadi tidak efektif.
*ada alat kesehatan yang tidak terkontaminasi dengan darah "ukup dilap
20
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 17/27
dengan larutan deterjen, air, dan sikat. *en"u"ian harus dilakukan dengan
teliti sehingga darah atau "airan tubuh lain, jaringan, bahan organik, dan
kotoran betul-betul hilang dari permukaan alat tersebut.;
u"i alat dengan deterjen dan air, gunakan sarung tangan, pen"u"ian
yang hanya menggunakan air tidak dapat menghilangkan protein, minyak,
dan partikel-pertikel. Deterjen digunakan dengan "ara men"ampurkannya
dengan air dan digunakan untuk membersihkan partikel dan minyak serta
kotoran lainnya. &idak dianjurkan untuk menggunakan sabun "u"i biasa
untuk membersihkan peralatan, karena sabun yang bereaksi dengan air akan
meninggalkan residu yang sulit dihilangkan, hindari juga penggunaan abu
gosok karena bekas goresan akan menjadi tempat bersembunyi
mikroorganisme.;
iii.Desinfeksi dan terilisasi
Desinfeksi adalah penghan"uran bakteri patogenik dengan "ara
pemberian langsung bahan-bahan kimia atau fisik.1+ Desinfeksi bertujuan
menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari alat kesehatan
ke"uali endospore bakteri menggunakan "airan kimia, pasteurisasi, atau
perebusan. Desinfeksi dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah
proses yang dilakukan sebelumnya, seperti pen"u"ian, pengeringan,
adanya zat organik, tingkat pen"emaran, jenis mikroorganisme pada alat
kesehatan, sifat dan bentuk terpajan desinfektan, suhu dan p4. 'ila faktor-
faktor tersebut ada yang diabaikan maka mengurangi efekti!itas
desinfeksi.;
1) Desinfeksi kimia#i
a) lkohol
'erbentuk etil alkohol dengan konsentrasi A0 3 F08 dapat
bekerja sebagai bakterisidal, tuberkulosidal, fungsidal, dan
21
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 18/27
!irusidal, tetapi tidak membunuh spora bakteri. ara kerja
alkohol adalah denaturasi protein. lkohol tidak digunakan
untuk sterilisasi karena tidak membunuh spora bakteri. lkohol
efektif untuk desinfeksi termometer oral maupun rektal dan serat
optik endoskop.;
b) /lorin dan ikatan klorin
/lorin membunuh bakteri diduga dengan "ara menghambat
reaksi enzimatik yang esensial dalam sel, denaturasi protein,
dan inakti!asi asam nukleat.;
c) 'ormaldehyde
Digunakan sebagai desinfektan dan sterilisasi baik dalam
bentuk "air maupun gas. 'ormaldehyde berfungsi sebagai
bakterisidal, tuberkulosidal, fungisidal, dan !irusidal, serta
sporisidal, tetapi bersifat karsinogenik sehingga jarang
digunakan lagi. ara kerja formaldehyde adalah melalui alkilasi
asam amino atau protein.;
d) (lutaraldeyde
ara kerja glutaraldehyd adalah merusak DG, RG,
menghambat sintesis mikroorganisme yang rentan terhadap
glutaraldehyd pada konsentrasi +8 dan p4 6,7 3 ;,7 meliputi
bakteri !egetati!e, M. tuberculosa, fungi, berbagai !irus, spora
acillus dan Clostridium spp, *ocyt cryptosporidium. Haktu
yang dibutuhkan antara 10-+0 menit, ke"uali spora dalam #aktu
tiga jam. 'anyak digunakan untuk D&& alat medis seperti
endoskopi, pipa spirometer, alat dialysis, transduser, peralatan
anastesi, dan terapi respirator.; *lastik, karet, dan serat optik
22
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 19/27
yang sensitif terhadap panas, dapat juga disterilisasi dengan
aman.1+
e) 4+5+
'ekerja dengan "ara memproduksi radikal hidroksil bebas
merusak selubung lipid sel, DG, dan unsur sel esensial.
Mikroorganisme yang rentan terhadap 4+5+ pada konsentrasi 0,A
3 17 8 dalam #aktu 17-A0 menit adalah . %ureus, Serratia
mercescent , +roteus mirilis, 2 Coli, Streptococcus spp,
+seudomonas spp, acillus spp (170 menit), !irus. Di pasar
tersedia 4+5+ :8 yang "ukup stabil dan efektif sebagai
desinfektan. 4+5+ : 3 A8 dapat digunakan sebagai desinfeksi
lensa kontak, tonometer biprisma, dan !entilator.;
f) sam parasetat
sam parasetat atau asam peroksiasetat mempunyai
kemampuan menbunuh kuman se"ara "epat termasuk spora
dalam konsentrasi rendah. /euntungannya adalah tidak ada zat
sisa berbahaya bagi lingkungan (asam, asetat, air, oksigen dan
4+5+), tetapi menimbulkan korosi tembaga, kuningan, perunggu,
besi gal!anis, namun efek dapat dikurangi dengan mengubah p4
lingkungan. Mikroorganisme yang rentan adalah bakteri gram
positif, fungi dan yeast (lima menit dalam 100-700 ppm), !irus
(1+3++70 ppm), spora (700 3 10.000 ppm).;
g) $enol
Gama lain dari fenol adalah lisol atau karbol. $enol
konsentrasi tinggi bekerja sebagai zat ra"un yang menembus
protoplasma, merusak dinding sel dan menggumpalkan protein
sel. *ada konsentrasi rendah, turunan fenol membunuh kuman
23
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 20/27
dengan menghambat kerja enzim dan menyebabkan kebo"oran
hasil metabolisme sel melalui dinding sel. /ombinasi turunan
fenol dengan detergen digunakan untuk dekontaminasi
lingkungan rumah sakit, termasuk pemakaian di kamar bayi
tidak dianjurkan untuk alat kesehatan risiko tinggi dan sedang
karena meninggalkan residu.;
h) Ikatan aminuim kuartener
'eberapa "ontoh yang dipakai adalah dimetil,ben-il,
amonium,klorida! alkil . didesil . dimetil . ammonium , klorida,
merupakan desinfektan tingakat rendah. /eduanya merupakan
bahan pembersih yang baik tetapi tidak untuk bahan tenun
karena kain akan menyerap zat dan meneruskan reaksinya se"ara
bermakna. 2fek ikatan ini adalah bakterisidal, fungisidal, dan
!irusidal (!irus lipofilik).;
+) Desinfeksi fisik
a) Radiasi dengan ultra!iolet (<)
Radiasi dengan ultra!iolet (<) dapat merusak DG,
efekti!itas dalam membunuh mikroorganisme dipengaruhi
oleh panjang gelombang, bahan organik, jenis media, suhu,
jenis mikrooranisme, dan intensitas sinar <. inar <
bersifat mutagenik, merusak retina, dan menyebabkan sel
bermitosis.;
b) *asteurisasi
*asteurisasi bertujuan merusak mikroorganisme
patogen yang mungkin ada tanpa merusak spora
bakteri. uhu yang digunakan adalah 660 dalam :0 menit
24
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 21/27
sebagai alternatif desinfeksi kimia#i alat terapi pernafasan
anestesi.;
") Mesin desinfektor ( 'lushing and /asher disinfector )
Mesin pen"u"i yang diran"ang untuk bekerja
otomatis dan tertutup untuk membersihkan pospot,
baskom, alat kesehatan bedah, dan pipa anastesi. Mesin
ini menggunakan air panas kira-kira F00.;
d) Desinfeksi tingkat tinggi (D&&)
D&& merupakan alternatif penatalaksanaan alat
kesehatan bila sterilisasi tidak tersedia atau tidak mungkin
terlaksana. D&& dapat membunuh semua mikroorganisme,
tetapi tidak dapat membunuh endospora dengan sempurna
seperti tetanus atau gas gangren.
ara melakukan D&& antara lain% 1) Merebus dalam air
mendidih selama +0 menit. +) Rendam dalam desinfektan
kimia#i seperti glutaraldehyde dan formaldehyde ;8, dan
:) Steamer;
d. *enyimpanan
etelah sterilisasi instrumen harus tetap steril hingga saat dipakai.
*enyimpanan yang baik sama penting dengan proses sterilisasi itu sendiri,
karena penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan instrumen tersebut
tidak steril lagi. @amanya sterilitas tergantung dari tempat dimana instrumen itu
disimpan dan bahan yang dipakai untuk membungkus. Daerah yang tertutup
dan terlindung dengan aliran udara yang minimal seperti pada lemari atau la"i
yang dapat dengan mudah didesinfeksi. *embungkus instrumen hanya boleh
dibuka segera sebelum digunakan, apabila dalam #aktu satu bulan tidak
digunakan harus disterilkan ulang.;
25
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 22/27
Menyimpan instrumen yang telah disterilkan dalam bungkusan atau
diletakkan di atas baki lebih baik dibandingkan hanya dibiarkan saja. ara
penyimpanan yang paling baik adalah menyimpan instrumen dalam bungkusan
yang berbeda-beda kemudian disimpan dalam la"i yang tertutup. *engambilan
instrument dari la"i penyimpanan hendak menggunakan tang pengambil atau
spons + + atau handuk kertas.1+
C. Penyakit Infeksi
1. 4epatitis
*enyakit hepatitis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh !irus.
*ada saat ini dikenal lima ma"am hepatitis yang disebabkan oleh !irus yaitu
hepatitis , hepatitis ', hepatitis non- non-', hepatitis delta, dan hepatitid 2.16
4epatitis disebabkan oleh !irus hepatitis , hepatitis ' disebabkan oleh
!irus hepatitis ', hepatitis non-, non-' disebabkan oleh !irus hepatitis non-,
non-', tetapi pada saat ini hepatitis non- non-' diketahui merupakan hepatitis
pas"a transfusi yang paling sering dijumpai, kira-kira sebanyak ;08, sekarang
para ahli menyepakati penggantian nama !irus hepatitis non-, non-' dengan
nama !irus hepatitis . hepatitis delta disebabkan oleh !irus hepatitis delta. irus
hepatitis delta pada saat ini belum diketahui di Indonesia. hepatitis 2 belum
diketahui banyak tentang perjalanan penyakitnya. /elima jenis hepatitis itu
menimbulkan gejala yang hampir sama dan hanya dapat membedakan dengan
pemeriksaan darah laboratorium.16
a. 4epatitis
irus hepatitis (4) merupakan hepatovirus yang berhubungan dengan
Enterovirus dalam family *i"orna!iridae. irus ini hanya memiliki satu
serotipe. =enomnya merupakan RG sense 3 positif berantai tunggal dan
26
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 23/27
memiliki empat genotipe.16 &ransmisi terjadi se"ara fekal-oral dan
berhubungan dengan musim panas, #abah di instusi, dan #abah disumber
tertentu yang terjadi setelah kontaminasi fekal pada air atau makanan
(misalnya tiram). *re!alensi tertinggi terjadi pada indi!idu dalam kelompok
sosioekonomi ba#ah.1;
Infeksi anikterik lebih sering terjadi pada orang muda, dengan risiko
penyakit simtomatik meningkat seiring dengan bertambahnya usia.1; nikterik
(tidak berkaitan dengan ikterik), ikterik adalah kata sifat dari ikterus
( 0aundice) atau penyakit kuning, yaitu perubahan #arna pada kulit, selaput
lendir, dan bagian putih mata yang disebabkan oleh kadar bilirubin yang
tinggi.1F Infeksi ditandai dengan penyakit menyerupai flu yang diikuti oleh
ikterus, #alaupun beberapa pasien mungkin tidak mengalami penyembuhan
yang tidak berbelit-belit.16 4epatitis pada umumnya dapat ditularkan melalui
mulut, misalnya melalui gelas atau sendok bekas pakai penderita hepatitis .
/adang-kadang dapat juga melalui keringat penderita atau melalui jarum
suntik bekas yang dipakai pada penderita pengidap heptitis .16
b. 4epatitis '
4epaititis ' (4') merupakan !irus berenvolpe, berukuran ke"il yang
mengandung DG berantai ganda parsial :,+ kb yang mengode tiga protein
permukaan, yaitu antigen (4'sg), antigen inti (4'"g), protein pra-inti
(4'eg), protein polymerase aktif yang besar, dan protein transakti!ator.
4' ditransmisikan melalui rute parental, kogenital, dan seksual.1;
4epatitis ' memiliki masa inkubasi yang lama (sampai A bulan) sebelum
perkembangan hepatitis akut tersembunyi dan membahayakan, dengan rentan
dari ringan sampai berat. *enyakit yang fulminan mengakibatkan 1 3 +8
mortalitas dan 108 persen mengalami hepatitis kronik dengan komplikasi
27
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 24/27
memberikan risiko yang tinggi terhadap karsinoma hepatoselular. *ada ibu
hamil bila terserang !irus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada di
dalam kandungan atau se#aktu menyusui bayi. 'entuk penularan seperti
inilah yang sering dijumpai pada penyakit hepatitis '. irus masuk ke tubuh
terutama melalui darah dari seorang penderita, 4' dapat ditemukan dalam
darah, sali!a, urin, "airan semen, monosit, lekosit, sumsum tulang, dan
pangkreas, dengan jumlah terbanyak ada dalam darah.+0
". 4epatitis 4epatitis (4) merupakan !irus RG beruntai positif yang mengode
polipeptida tunggal. Infeksi terutama ditransmisikan melalui darah yang
terinfeksi. eropre!alensi adalah 18 pada pendonor darah yang sehat, lebih
tinggi pada negara berkembang dan tertinggi pada kelompok beresiko tinggi,
seperti mereka yang menerima transfusi tanpa skrining. &enaga kesehatan
memiliki risiko terkena infeksi.1;
*enularan hepatitis dan Delta pada orang de#asa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan?minuman, suntikan atau
transfusi darah. irus hepatitis juga berbahaya karena sebagian besar
penyakit hepatitis dapat berkembang menjadi kronis?menahun dan menjadi
pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang
sekitarnya.16
d. 4epatitis Delta
irus RG yang tidak sempurna (detektif) ini dikelilingi oleh envelope
4'sg. irus ditransmisikan melalui kontak erat atau melalui produk darah
dan menyebabkan penyakit setelah periode inkubasi yang singkat, baik
sebagai konfeksi dalam 4' atau sebagai superinfeksi pada pemba#a 4'.
28
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 25/27
Halaupun infeksi asimtomatik dapat terjadi, 4epatitis Delta berhubungan
dengan hepatitis berat dan progresi menjadi karsinoma yang diper"epat. 1;
e. 4epatitis 2
irus ini merupakan !irus RG ke"il beruntai tunggal yang tidak
berenvolve, yang diklasifikasikan dalam genus yang berbeda yaitu !irus
menyerupai hepatitis 2. irus ini ditransmisikan melalui rute fekal-oral, dan
#abah dapat terjadi setelah kontaminasi suplai air. Habah besar pernah terjadi
di sia, diagnosis ditegakkan dengan mendeteksi IgM spesifik atau dengan
G& real, time. Infeksi di"egah dengan langkah-langkah hygiene.1;
1 Human 2mmunodeficiency 3irus
4I ( Human 2mmunodeficiency 3irus) merupakan !irus RG berenvelope
yang sferis. irus ini merupakan suatu retro!irus, menggunakan reserve
transcriptase untuk menghasilkan salinan DG dari RG !irus yang
diinkorporasikan ke dalam nu"leus penjamu untuk menjadi "etakan RG !irus
selanjutnya. &erdapat dua jenis 4I yang bersifat patogen pada manusia% 4I-1
yang paling sering ditemukan dan 4I-+ yang ditemukan terutama di frika 'arat
dan tampaknya kurang !irulen.1;
irus ini menginfeksi sel dengan reseptor D> (misalnya sel & dan makrofag).
Replika !irus mengakibatkan penurunan sel & yang progresif dan hilangnya
imunitas yang diperantarai oleh sel. train !irus yang berbeda menunjukkan
afinitas yang berbeda terhadap sel yang mengekspresikan reseptor kemokin yang
berbeda.1;
:. &uberkulosis
*enyakit &' (tuberkulosa) yang dikenal masyarakat adalah penyakit paru-
paru, sebenarnya kuman &' dapat pula menyerang usus, otak, kulit, tulang,
29
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 26/27
ginjal, dan sebagainya. =ejala &' paru-paru adalah batuk disertai riak, bila tidak
mendapat pengobatan &' paru-paru dapat berkembang terus, sehingga
menimbulkan batuk darah. Dinding dada terasa sakit dan sesak nafas.16
*ada &' otak penderita mula-mula merasa sakit kepala, tengkuk sakit, kaku
dan demam. @ama-kelamaan kesadaran menurun dan pingsan. *ada &' tulang
menimbulkan perasaan sakit di daerah yang terangsang &' itu, lalu tulangnya
melunak dan timbul nanah. *ada &' ginjal kuman &' merusak jaringan ginjal,
sehingga tidak dapat berfungsi lagi. 'ila menjalar ke kandung kemih, timbul
ken"ing yang keruh. *enyakit tuber"ulosis disebabkan oleh kuman
"ycobacterium tuberculosis *enularannya melalui tetesan ludah penderita &'
atau melalui minuman susu sapi yang menderita &'.16
D. Faktr !esik
1. *eralatan tajam yang biasanya digunakan dalam prosedur bedah mulut dan
sering terkontaminasi darah dan sali!a misalnya jarum suntik, jarum jahit,
bilah (blade) skalpel, ele!ator periosteal, dan ele!ator akar, dianggap
berpotensi untuk menginfeksi.6
+. *enggunaan sarung tangan yang sobek ataupun tidak menggunakan sarung
tangan, luka yang terbuka dan membran mukosa merupakan tempat penularan
infeksi apabila terkontaminasi adan terper"ik darah atau sali!a pasien
penderita penyakit hepatitis dan 4I.1A
:. *enggunaan contra angle dengan ke"epatan tinggi dan saat menggunakan
scaler elektrik menghasilkan aerosol berupa spatter dan droplet nucley.
erosol ini ber"ampur dengan darah dan sali!a pasien. pabila droplet
nucley ini ber"ampur dengan sali!a dan darah yang terinfeksi dapat mengenai
mukosa mata operator dan dapat terhirup oleh operator, sedangkan spatter ini
30
7/18/2019 fix BAB II
http://slidepdf.com/reader/full/fix-bab-ii 27/27
akan tertarik oleh gaya grafitasi bumi dan menempel disemua permukaan.
irus berupa 4erpes impleks irus (4), 4I, 4epatitis, &',
G. gonorrhoeae peyebabkan penyakit gonoroe.1A
>. *eralatan dokter gigi yang bergigi yang tidak dibersihkan dan disterilkan
dengan baik dapat menjadi tempat persembunyian mikroorganisme penularan
infeksi.1;
7. /ontaminasi yang terjadi melalui tangan dokter gigi yang menyentuh gagang
lampu, tombol dental unit, kartu pasien, pulpen, kran air?stop kran, meja dan
sebagainya.1+
". Kerangka Teritis
F. Kerangka Knse#
/a"amata pelindung
Masker
*enutup kepala
Tindakan #encegahan #enularan infeksi
"reening pasien
Imunisasi
Men"u"i tangan
*erlindungan diri
arung tangan
*akaian pelindung
*engelolaan alatkesehatan
*engelolaan limbah
Dekontaminasi
*en"u"ian alat
Desinfeksi dan
sterilisasi
&indakan pen"egahan
penularan infeksi
$aktor resiko
Infeksi
*eralatan tajam (blade,
ele!ator, jarum suntik, dan
lain-lain)
@uka terbuka dan
membrane mukosa
eorosol (spatter dan
droplet nu"ley) pada
penggunaan kontra angel
dan skeler elektrik
*eralatan bergigi yang sulit
dibersihkan
/ontaminasi melalui
tangan praktisi kesehatan
gigi yang menyentuh
benda-benda