bab ii fix
DESCRIPTION
bab 11TRANSCRIPT
BAB II
SIMULASI KASUS
2.1 Kasus
Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan utama bercak kemerahan
di dada sebelah kanan melingkar sampai punggung, muncul bula-bula berisi
cairan jernih dan ada yang berisi cairan keruh purulen bernanah. Pasien
mengeluhkan kemerahan di sekitarnya, nyeri seperti terbakar sampai susah tidur
karena menahan nyerinya, bahkan terkena angin saja sudah sangat sakit sekali.
Keluhan sudah dirasakan hampir satu minggu.
Diagnosis : Herpes Zoster
2.2. Tujuan Pengobatan
Tujuan pengobatan pada kasus di atas adalah :
1. Pengobatan kausatif yang menghilangkan penyebab penyakit dengan
pemberian antivirus yang sesuai dengan etiologi Herpes Zoster.
2. Mengurangi keluhan seperti rasa nyeri yang dikeluhkan pasien dengan
pemberian antinyeri yang adekuat, mengurangi gejala lainnya yang dapat
timbul sebagai hasil manifestasi dari patofisiologi penyakit Herpes Zoster
seperti adanya demam dan ruam kulit.
3. Mencegah terjadinya perluasan penyakit dengan memberikan obat topikal
yang tepat.
3
4. Mengobati infeksi sekunder yang telah ada dan mencegah terjadinya perluasan
infeksi sekunder dengan memberikan antibiotik yang sesuai.
5. Mencegah terjadinya komplikasi penyakit berupa postherpetik neuralgia
dengan memberikan obat yang adekuat dan sesuai.
2.3. Daftar Kelompok Obat Beserta Jenisnya
No. Kelompok Obat Jenis obat
1. Antivirus Valasiklovir, Famcyclovir, Asiklovir
2. Analgetik Ibuprofen, Tramadol, Fentanil, Oxycodone
3. Antibiotik topical Gentamisin, Eritromisin
4. Kortikosteroid Prednison, Metilprednisolon
5. Antikonvulsan(Antinyerineuropatik)
Gabapentin, Pregabalin
2.4. Perbandingan Kelompok Obat/Jenis Obat tersebut Menurut Khasiat, Keamanan dan Kecocokannya.
KELOMPOK/JENIS OBAT
KHASIAT (EFEK)
EFEK SAMPING
OBAT
KONTRA INDIKASI
1. AntivirusAsiklovir Efektif dalam
pengobatan infeksi virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 (Herpes Genitalis), infeksi akut varicela zoster dan aktivasi varicela zoster (Herpes Zoster)8
Mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri kepala, ruam kulit, gatal, perubahan hematologi, peningkatan enzim hati, penurunan frekuensi dan volum urin, nafsu
Hipersensitivitas7
4
Valasikovir
Famsiklovir
Efektif dalam pengobatan infeksi virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 (Herpes Genitalis), infeksi akut varicela zoster dan aktivasi varicela zoster (Herpes Zoster), serta dalam pencegahan infeksi sitomegalivirus pada pasien imunokompromise8
Efektif dalam pengobatan infeksi virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 (Herpes Genitalis), infeksi akut varicela zoster dan aktivasi varicela zoster (Herpes Zoster) 9
makan menurun, peningkatan rasa haus7
Mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri kepala, gangguan hati, gangguan ginjal, ruam kulit, halusinasi, gangguan berpikir (dalam dosis besar), fatal : trombositopenia, sindrom hemolitik uremik7
Mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri kepala, konstipasi, konfusi, gatal, demam, halusinasi7
Hipersentivitas7
Hipersentivitas, Laktasi7
2. AnalgetikIbuprofen
Tramadol
NSAID efektif untuk demam, meredakan nyeri ringan – berat 10,11
Dosis rendah agonis opioid, mengurangi nyeri10,11,13
Hipersensitivitas, gangguan GI, perdarahan GI12
Mual, muntah, konstipasi, pusing, kejang, halusinasi, gatal12
Hipersensitivitas12
Hipersensitivitas, SSRI, pasien dengan gangguan ginjal dan hati12
Hipersensitivitas,
5
Oxycodone
Fentanil
Mengurangi alodinia, nyeri yang tetap, nyeri yang tiba-tiba muncul
Mengurangi nyeri
Mual,muntah, pusing, kedutan, konstipasi12
Mual, muntah, pusing, efek euphoria, gatal, kekakuan otot, depresi napas, konvulsi12
gangguan sistem saraf pusat, gangguan saluran cerna12
Hipersensitivitas, penyakit hati dan orang tua dosis hatus dikurangi, hati-hati pada pengguna MAO inhibitor12
3. Antibiotik topi-cal14
Gentamisin
Eritromisin
Antimikroba
Antimikroba
Eritema, pruritus, fotosensitasi12
Kulit kering, nyeri tekan, gatal, pengelupasan pada kulit, kemerahan, berminyak, rasa panas 12
Hipersensitivitas 12
Hipersensitivitas 12
4. KortikosteroidPrednison 15,16 Antiinflamasi,
imunosupressan Insomnia, gugup, peningkatan nafsu makan, malabsorpsi, nyeri kepala, hisutisme, hipopigmentasi, Intoleransi glukosa, hiperglikemia, atralgia, katarak, glaucoma, epistaksis, diaphoresis, sindrom Cushing, edema, fraktur, halusinasi, hipertensi,
Hipersensitivitas 7
6
Metilprednisolon17
Antiinflamasi, imunosupressan
osteoporosis, pankreatitis, supresi aksis pituitary-adrenal, kejang 7
Edem, hipertensi, aritmia, efek pada metabolik dan gastrontestinal, hirsutisme, acne, atropi kulit, hiperpigmentasi, transien leukositosis, atralgia, kelemahan otot. Osteoporosis, fraktur, katarak, glaucoma, infeksi, hipersensitivitas 7
Hipersensitivitas 7
5. AntikonvulsanGabapentin
Pregabalin
Efektif dalam pengobatan epilepsi terutama dengan kejang parsial, selain itu juga efektif dalam pengobatan nyeri neuropatik 18
Efektif terhadap pengobatan postherpetic neuralgia, fibromyalgia, dan dapat digunakan sebagai terapi gangguan anxietas
Mual, muntah, penambahan berat badan, dispepsia, somnolen, ataksia, malaise, nyeri kepala, paraestesia, nistagmus, diplopia, rhinitis, leukopenia, peningkatan enzim hati, Steven Johnson Syndrome7
Pusing, gangguan penglihatan, ataksia, disartria, tremor, gangguan memori, euforia, peningkatan berat badan, konstipasi, mulut kering,
Hipersensitivitas, laktasi7
Hypersensitivitas, kehamilan, laktasi, pada orang yang menyetir atau bekerja dengan mesin, dan aktivitas
7
18 edem perifer, depresi, konfusi, agitasi, halusinasi, myoklonus, hipoaestesia, hiperaestesia, takikardia, salivasi berlebihan, berkeringat, ruam wajah, ruam kulit, keram otot, myalgia, atralgia, inkontinensia urin, disuria, trombositopenia, neutropenia, blok jantung, hipotensi, hipertensi, pankreatitis, disfagia, oliguria, rabdomyolisis7
berbahaya lainnya 7
2.5. Pilihan Obat dan Alternatif yang digunakan
1. Antivirus
Uraian Obat Pilihan 1 Obat Pilihan 2
Nama Obat Valasiklovir AsiklovirBSO Generik : Valasiklovir
Paten 19:Herclov tablet 500 mgValtrex tab salut selaput 500 mgValvir kaptab salut selaput 500 mg
Generik : Asiklovir
Paten 19:Acifar kaplet 200 mg & 400 mgDanovir tablet 200 mg & 400 mgPoviral tablet 400 mgZoter tablet 200 mg & 400 mg
BSO yang diberikan dan alasannya
Tablet, karena sesuai dengan indikasi penyakit yang diderita, sesuai dengan
Tablet, karena sesuai dengan indikasi penyakit yang diderita, sesuai dengan
8
sediaan yang cocok untuk usia penderita, dan mudah dalam penyimpanannya
sediaan yang cocok untuk usia penderita, dan mudah dalam penyimpanannya
Dosis referensi 3 x 1000 mg 20 5 x 800 mg 20
Dosis kasus tersebut dan alasannya
3 x 1000 mg 20 5 x 800 mg 20
Frekuensi pemberian dan alasannya
3 kali perhari, karena sesuai dengan bioavaibilitas obat
5 kali perhari, karena sesuai dengan bioavaibilitas obat
Cara pemberian dan alasannya
Peroral, karena sesuai dengan sediaan obat
Peroral, karena sesuai dengan sediaan obat
Saat pemberian dan alasannya
Dapat diminum bersamaan dengan makanan untuk
mengurangi efek samping gastrointestinal7
Dapat diminum bersamaan dengan makanan untuk
mengurangi efek samping gastrointestinal 7
Lama pemberian dan alasannya
5-7 hari untuk menciptakan eradikasi virus total dan tidak
terjadi resistensi obat 20
7 hari untuk menciptakan eradikasi virus total dan tidak
terjadi resistensi 20
2. Analgetik
Uraian Obat Pilihan Obat Alternatif
Nama Obat Ibuprofen10,11,12 Tramadol10,11,12
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Generik: Ibuprofen
Paten12 :Arthrifen tablet 200 mg; Anafen
suspension 100mg/5ml; Arfen Kaplet 400 mg;
Bufect/Bufect forte suspension 100mg/5 ml
Generik: -
Paten12 : Camigesik ampul 100mg/2ml, Orasic kapsul 50 mg, Tragesik kapsul 50
mg
BSO yang Diberikan dan Alasannya
Kaplet, karena cukup stabil dalam penyimpanan
Kapsul, karena lebih mudah ditelan, rasa dan
bau tertutupi
Dosis Referensi 1200 – 2400 mg/hari, bagi 3-4 dosis10,11
100 – 400 mg/ hari10,11
9
Dosis untuk Kasus dan Alasannya
3 x 400 mg, sesuai dengan dosis terapeutik13,21
2 x 50 mg, sesuai dengan dosis terapeutik13,21
Frekuensi Pemberian dan Alasannya
3 kali sehari karena sesuai dengan bioavaibilitas obat
2 x sehari karena sesuai bioavaibilitas obat
Cara Pemberian dan Alasannya
Peroral, karena sediaan yang diberikan dalam
bentuk kaplet
Peroral, karena sediaan yang diberikan dalam
bentuk kapsul
Waktu Pemberian dan Alasannya
Kalau perlu bila demam/nyeri
Kalau perlu bila demam/nyeri
Lama Pemberian dan Alasannya
Sampai gejala berkurang/menghilang
Sampai gejala berkurang/menghilang
3. Antibiotik Topikal
Uraian Obat Pilihan Obat AlternatifNama Obat Gentamisin Eritromisin Nama Paten Garamycin, Ottogenta,
Balticin, Dermagen, Garapon, Gentamerck, Ikagen,BSO krim 5gr, 10gr 15gr, mengandung Gentamisin sulfate 0,1% 12
JeracinBSO krim mengandung Eritromisin 2%12
BSO Krim 12 Krim12
BSO yang diberikan dan alasannya
Krim, cocok untuk daerah berambut22
Krim, cocok untuk daerah berambut22
Dosis Referensi 3 - 4x sehari, oleskan tipis23
2x sehari, oleskan tipis23
Dosis untuk kasus dan alasannya
3 x sehari, oleskan tipis, agar infeksi sekunder dapat teratasi dengan segera14
2x sehari, oleskan tipis, agar infeksi sekunder dapat teratasi dengan segera14
Frekuensi Pemberian dan alasan
3x sehari agar efek samping minimal.
2x sehari agar efek samping minimal.
Cara Pemberian dan alas an
Oleskan tipis - tipis pada bagian yang mengalami
Oleskan tipis - tipis pada bagian yang mengalami
10
infeksi infeksiSaat Pemberian dan alasannya
Pagi hari, siang dan malam hari sebelum tidur
Pagi dan malam hari sebelum tidur
Lama Pemberian dan alasannya
2 minggu, untuk mencegah lesi baru
2 minggu, untuk mencegah lesi baru
4. Kortikosteroid
Uraian Obat Pilihan 1 Obat Pilihan 2Nama Obat Prednison MetilprednisolonBSO Generik : Prednison 7
Paten7 :Erlanison tablet 5 mgIfison tablet 5 mgInflason kaplet 5 mgRemacort kaplet 5 mgTrifacort tablet 5 mg
Generik : Metilprednisolone7
Paten7 :Carmeson tablet 4 mg, 8 mg, 16 mgFlameson tablet 4 mg, 8 mg, 16 mgHexilon tablet 4 mg, 8 mg, 16 mg, inj. 125 mg/2mlIntidrol tablet 4 mg, 16 mgMetylprednisolon Soho tablet 4 mg, 16 mg
BSO yang diberikan dan alasannya
Tablet, karena sesuai dengan indikasi terapi dan merupakan sediaan yang cocok untuk usia penderita, serta mudah penyimpanannya22
Tablet, karena sesuai dengan indikasi terapi dan merupakan sediaan yang cocok untuk usia penderita, serta mudah penyimpanannya22
Dosis referensi Dosis maksimal 60 mg/hari15,16
2-60 mg/hari17
Dosis kasus tersebut dan alasannya
Hari ke-1-7 : 3 x 20 mg, turunkan menjadi 30 mg/ hari selama 7 hari berikutnya, kemudian turunkan menjadi 15 mg/hari untuk 7 hari selanjutnya hingga berhenti. Dosis
3 x 16 mg selama 1 minggu pertama, diturunkan menjadi setengahnya setiap 1 minggu. Dosis tersebut sesuai dengan dosis terapeutik dan penurunan dosis disesuaikan agar tidak
11
tersebut sesuai dengan dosis awal penggunaan prednison untuk mendapat efek terapeutik dan penurunan dosis yang disesuaikan agar tidak terjadi rebound phenomenon15,16
terjadi rebound phenomenon15,16
Frekuensi pemberian dan alasannya
3 kali perhari, karena sesuai dengan bioavaibilitas obat7
3 kali perhari, karena sesuai dengan bioavaibilitas obat7
Cara pemberian dan alasannya
Peroral, karena sesuai dengan sediaan obat
Peroral, karena sesuai dengan sediaan obat
Saat pemberian dan alasannya
Sebaiknya diminum bersama dengan makanan untuk mengurangi gejala gastrointestinal7
Sebaiknya diminum bersama dengan makanan untuk mengurangi gejala gastrointestinal7
Lama pemberian dan alasannya
3 minggu untuk mengurangi nyeri, mengurangi terjadinya kerusakan saraf lebih lanjut, dan mengurangi kemungkinan terjadinya neuralgia post herpetik akibat adanya kerusakan saraf yang berat15,16
3 minggu untuk mengurangi nyeri, mengurangi terjadinya kerusakan saraf lebih lanjut, dan mengurangi kemungkinan terjadinya neuralgia post herpetik akibat adanya kerusakan saraf yang berat17
5. Antikonvulsan (Antinyerineuropatik)
Uraian Obat Pilihan 1 Obat Pilihan 2
Nama Obat Pregabalin GabapentinBSO Generik : Pregabalin
Paten19 :Lyrica kapsul 75 mg
Generik : Gabapentin
Paten19 :Alpentin kapsul 300 mgEpiven kapsul 300 mgGabexal kapsul 300 mgNepatic kapsul 300 mgNeurontin kapsul 300 mg
BSO yang diberikan dan alasannya
Kapsul, karena sesuai dengan sediaan yang cocok
Kapsul, karena sesuai dengan sediaan yang cocok
12
untuk usia penderita, lebih mudah ditelan, rasa dan bau tertutupi.
untuk usia penderita, lebih mudah ditelan, rasa dan bau tertutupi.
Dosis referensi 150-600 mg/hari terbagi dalam 2 dosis24
Dosis titrasi 100-300 mg tiap 5 hari, maksimal 1800 mg/hari25
Dosis kasus tersebut dan alasannya
2 x 75 mg, sesuai dengan dosis awal penggunaan pregabalin pada penderita dan usia penderita yang memiliki risiko adanya insufisiensi ginjal24
Hr ke-1-5 : 300 mg, Hr ke-6-10 : 2x300 mg, Hr ke-11 dst : 3x300 mg. Karena adanya risiko insufisiensi ginjal pada penderita dengan umur tua18
Frekuensi pemberian dan alasannya
2 kali perhari, karena sesuai dengan bioavaibilitas obat
Titrasi dosis 1-3 kali perhari, karena sesuai dengan bioavaibilitas obat
Cara pemberian dan alasannya
Peroral, karena sesuai dengan sediaan obat
Peroral, karena sesuai dengan sediaan obat
Saat pemberian dan alasannya
Dapat diminum sebelum, sesudah, atau bersamaan dengan makanan, interaksi obat tidak dipengaruhi makanan26
Dapat diminum sebelum, sesudah, atau bersamaan dengan makanan, interaksi obat tidak dipengaruhi makanan26
Lama pemberian dan alasannya
14-30 hari untuk menghilangkan neuralgia herpetik, meningkatkan kualitas hidup pasien, dan mencegah terjadinya neuralgia post herpetik24
14-30 hari untuk menghilangkan neuralgia herpetik, meningkatkan kualitas hidup pasien, dan mencegah terjadinya neuralgia post herpetik24
2.6. Resep yang Benar dan Rasional
13
dr. Sri Haryati SIP : 0301/2010
Praktek UmumAlamat Praktek : Alamat rumah :Jl. Kebun Sari No.30 Rt.08 Jl. Graha Permai No. 07Banjarmasin BanjarmasinTelp. (0511) 335017 Telp. (0511) 774855
Banjarmasin, 24 Maret 2012
R/ Valasiclovir tab 500 mg No. XLII
S t dd tab II ac (o.8.h)
R/ Arfen kaptab 400 mg No.XV
S prn t dd tab I ac (febris)
R/ Gentamycin krim 5 g No. tube I
S t dd extend ter ue
R/ Prednison tab 5 mg No. LXXXIV
S t dd tab IV dc
R/ Lyrica caps 75 mg No. XIV
S b dd caps II pc
Pro : Tn. AhmadUmur : 60 tahunBB : 57 kgAlamat : Jl. Dahlia Gg. Budaya No.12 Rt.5 Banjarmasin
Resep Alternatif
14
dr. Sri Haryati SIP : 0301/2010
Praktek UmumAlamat Praktek : Alamat rumah :Jl. Kebun Sari No.30 Rt.08 Jl. Graha Permai No. 07Banjarmasin BanjarmasinTelp. (0511) 335017 Telp. (0511) 774855
Banjarmasin, 24 Maret 2012
R/ Asiclovir tab 400 mg No. LXX
S Q dd tab II ac (o.4.h)
R/ Orasic tab 50 mg No.X
S prn b dd tab I ac (febris)
R/ Eritromisin krim 5 g No. tube I
S t dd extend ter ue
R/ Metil prednisolon SOHO tab 16 mg No. XXI
S t dd tab I dc
R/ Alpentin caps 300 mg No. X
S s dd caps I pc
Pro : Tn. AhmadUmur : 60 tahunBB : 57 kgAlamat : Jl. Dahlia Gg. Budaya No.12 Rt.5 Banjarmasin
2.7 Pengendalian Obat
15
Tujuan utama dari pengobatan Herpes zoster pada pasien usia lanjut
adalah mengurangi atau mengeleminasi nyeri. Pendekatan terapi nonfarmakologis
pada nyeri herpes zoster dapat membantu mencapai target. Contohnya adalah
edukasi penyakit dengan menghilangkan mitos dan kekhawatiran tentang Herpes
zoster, dukungan sosial, aktivitas mental dan fisik, serta nutrisi yang cukup.
Pendekatan farmakologis untuk herpes zoster mencakup penggunaan antivirus,
antiinflamasi, dan analgesic.15
Pengobatan dari HZ tergantung dari penyembuhan luka
atau lesi tersebut, serta terapi yang tepat agar mengurangi dan
mencegah nyeri serta komplikasi. Penggunaan obat-obatan
antivirus, kortikosteroid, obat anti inflamasi nonsteroid, serta
tricyclic antideperesant, harus di pertimbangkan pada
pengobatan HZ.
Penggunaan antivirus selain berperan sebagai terapi kausatif dalam Herpes
Zoster, juga berperan dalam mengurangi durasi rash kulit dan durasi neuralgia
herpetic.8,9Agen antivirus seperti valacyclovir telah diketahui bersifat selektif
terhadap timidin kinase, sebuah enzim yang dikodekan oleh virus varicella zoster
sehingga dapat menghambat replikasi viral. Dengan menghambat replikasi viral,
durasi viremia, pembentukan rash, durasi perbaikan rash, tingkat keparahan, dan
durasi nyeri akut herpetic, serta risiko perkembangan neuralgia postherpetic dapat
berkurang.27 Penggunaan Valacyclovir sebanyak 1 gram perhari dibagi dalam 3
dosis selama 7 hari dapat mempercepat terjadinya resolusi nyeri herpetik dan
postherpetik neuralgia, serta mengurangi proporsi pasien yang mengalami nyeri
16
menetap hingga 6 bulan lamanya.8 Beutner dkk (1995) menyatakan bahwa
Valacyclovir dapat mengurangi durasi nyeri secara lebih cepat dibandingkan
dengan acyclovir (38 hari dengan Valacyclovir dan 51 hari dengan Acyclovir).8
Valacyclovir diyakini memiliki efektivitas sebanding dengan Famcyclovir
dalam mempercepat resolusi nyeri herpetik dan postherpetik neuralgia.9 Dalam
kasus di atas, selain karena efektivitasnya yang telah terbukti dibandingkan
dengan acyclovir dalam menangani nyeri herpetik pada orang tua, Valacyclovir
juga dipilih karena frekuensi pemakaiannya yang hanya 3 kali sehari sehingga
dalam hal ini akan memudahkan orang tua berusia 60 tahun untuk meminum obat
dibandingkan dengan acyclovir yang harus diminum 5 kali sehari karena durasi
kerjanya yang lebih pendek. Bentuk sediaan obat yang diberikan berupa
valasiklovir tablet karena sesuai dengan usia penderita, selain itu BSO tablet
memiliki keuntungan berupa penyimpanan yang lebih mudah. Dosis, frekuensi,
dan lama pemberian disesuaikan dengan efek terapeutik yang diinginkan dalam
penatalaksanaan herpes zoster.
Pada kasus ini juga digunakan analgetik dengan pilihan pertama digunakan
Ibuprofen, karena sebagai simple analgetik, dapat mengurangi nyeri pada herpes
zoster. Sedangkan pilihan kedua digunakan tramadol yang bersifat anti nyeri
opioid rendah. 28,29
Ibuprofen merupakan obat yang termasuk dalam golongan nonsteroid
antiinflamasi (OAINS), pengobatan ini bertujuan mengurangi nyeri yang mana
menghambat atau menghalangi signal yang memproduksi sinyal nyeri, salah satu
langkah ini menghalangi jalur cyclo-oxygenase (COX) enzim, dengan
17
menghalangi COX-2. Enzim selektif COX-1 berperan pada proteksi lambung,
karena kebanyakan obat OAINS menghalangi COX-1, sehingga menyebabkan
adanya gangguan di lambung dan saluran pencernaan terutama perdarahan.30
Tramadol HCl (TmH) merupakan analgetik yang bersifat opioid dan
nonopioid, Tramadol merupakan opiois agonis yang selektif terhadap μ-opioid
receptor, norepinefrin lemah serta serotonin reuptake. Penggunaan obat ini di
gunakan setelah obat anti inflamasi nonsteroid gagal mengurangi atau menangani
nyeri.
Tramadol secara oral memiliki bioavaibilitas sebanyak 68-72%.
Konsentrasi dalam plasma memiliki waktu paruh sekitar 4 - 6 jam dengan dosis
biasa. 50-100 mg dan maksimum dosis 400 mg terbagi dalam 50 mg dalam 4 kali
pemberian perhari, gunakan dosis lebih rendah pada pasien yang lebih tua.28,31
Bentuk sediaan dipilih padat karena untuk dikonsumsi pasien dewasa sehingga
praktis dan tidak menimbulkan masalah.
Antikonvulsan telah terbukti dapat digunakan sebagai terapi terhadap nyeri
neuropatik. Antikonvulsan yang digunakan dan telah terbukti dalam pengobatan
nyeri neuropatik yakni pregabalin dan gabapentin.18 Dworkin dkk (2003)
melakukan studi eksperimental pada sebuah studi multicenter, eksperimen dengan
parallel-group, double-blind, placebo-controlled, 8-week, randomized clinical
trial, pregabalin dengan dosis 600 mg/hari atau 300 mg/hari pda orang dengan
gangguan ginjal dapat mengurangi nyeri herpetik secara signifikan sejak hari
pertama pemberian dan dapat memperbaiki kualitas tidur pasien dengan neuralgia
postherpetik pada pemberian selama 1 minggu pertama.13 Pada studi lainnya,
18
Stacey dkk (2008) melakukan percobaan selama 4 minggu dengan metode
randomized trial, kelompok perlakuan dengan pregabalin dosis flexibel (150-600
mg/hari), dosis fix (300 mg/hari), dibandingkan dengan kelompok plasebo,
kelompok perlakuan dengan pregabalin dosis flexibel dan fix memberikan hasil
berupa pengurangan signifikan terhadap nyeri pada 1,5 dan 3,5 hari pertama sejak
pemberian, dan juga mengurangi allodinia setelah 1 minggu.24
Pregabalin sama halnya dengan gabapentin, berikatan dengan α2δ1 yakni
sebuah subunit dari voltage-gated calcium channels dan menurunkan influks
kalsium, sehingga menghambat pelepasan neurotransmitter eksitatori. Pregabalin
berikatan dengan subunit α2δ1 dengan afinitas yang lebih besar 6 kali
dibandingkan dengan gabapentin.25,32 Pregabalin memiliki bioavaibilitas yang
lebih tinggi dan tidak terlalu tergantung dosis (90% pregabalin, 33-66%
gabapentin yang bersifat saturable dan sangat tergantung dosis), pregabalin juga
diabsorbsi lebih cepat (1 jam, 3-4 jam pada gabapentin), pregabalin juga
meningkatkan konsentrasi plasmanya secara berbanding lurus dengan peningkatan
dosisnya, serta memiliki variabilitas farmakokinetik yang lebih rendah
dibandingkan dengan gabapentin.26 Pada sebuah studi retrospektif, pada pasien
dengan neuralgia postherpetik, terdapat peningkatan penggunaan opioid setelah
inisiasi pemberian gabapentin sedangkan di lain pihak, pada pasien dengan inisiasi
pemberian pregabalin terdapat penurunan penggunaan opioid.33
Pregabalin dipilih karena berbagai kelebihan yang dimilikinya jika
dibandingkan dengan gabapentin. Selain itu, pemberian pregabalin lebih mudah
dilakukan pada orang tua, dibandingkan dengan gabapentin yang memerlukan
19
titrasi dosis dan pertimbangan dosis yang lebih akurat pada orang tua karena
bersifat dose-dependent. Bentuk sediaan obat dan lama pemberian disesuaikan
dengan keadaan pasien dan tujuan terapi yang diinginkan.
Penggunaan antibiotik topikal bertujuan untuk mengatasi
infeksi sekunder yang terjadi pada kasus diatas. Pemilihan obat
topikal antibiotik yang utama adalah gentamisin krim, dengan
alternatif digunakan eritromisin krim.
Gentamisin termasuk antibiotik bakterisidal golongan aminoglikosida
yang aktivitas dan mekanisme kerjanya terutama tertuju pada basil gram negatif
yang aerobik. Aktivitas terhadap mikroorganisme anaerobik atau bakteri fakultatif
dalam kondisi nonaerobik rendah sekali. Aktivitas terhadap bakteri gram positif
sangat terbatas. Mikroba yang sensitif terhadap aminoglikosid yaitu Brucella, H.
ducreyi, Actinobacillus, Shigella, M. tuberculosis,Erysipelothrix, Neisseria, P.
aeruginosa. Resistensi dapat terjadi karena kegagalan penetrasi ke dalam kuman,
rendahnya afinitas obat pada ribosom atau inaktivasi obat oleh enzim kuman.14
Eritromisin adalah antibiotik yang dikelompokkan ke dalam golongan
makrolida. Eritromisin bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri,
bersifat bakteriostatik atau bakterisid, tergantung dari jenis bakteri dan kadarnya
dalam darah. Eritromisin efektif terhadap bakteri gram-positif seperti S. aureus
(baik yang menghasilkan penisillinase maupun tidak), Streptococcus group A,
Enterococcus, C. diphtheriae dan Pneumococcus. Juga efektif terhadap kuman
gram-negatif seperti Neisseria, H. influenzae, B. pertusis, Brucella juga terhadap
20
Riketsia, Treponema dan M. pneumoniae. Resistensi silang dapat terjadi antar
berbagai antibiotik golongan makrolida.14
Sediaan obat topikal yang sesuai untuk kasus adalah krim. Dimana sifat -
sifat dari krim itu sendiri adalah 22 :
- Mengandung satu atau lebih bahan obat
- Berbentuk emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam - asam
lemak atau alkohol berantai panjang dalam air
- Mudah dibersihkan
- Cocok untuk daerah kulit berambut, daerah lipatan, luka yang berair atau
mengeluarkan eksudat.
Pada kasus ini juga digunakan kortikosteroid sistemik. Dimana dalam
berbagai penelitian, terbukti bahwa kortikosteroid dapat mengurangi nyeri akut
herpes zoster, dan mempercepat penyembuhan luka serta meningkatkan kualitas
hidup.16,34 Dalam uji coba terbaru dari asiklovir dan prednison, waktu tidur yang
terganggu akan kembali seperti semula, dan penghentian waktu terapi analgesik
lebih cepat pada pasien yang menggunakan kortikosteroid. Beberapa ahli
menganjurkan kortikosteroid oral untuk pasien dewasa dengan nyeri moderat
hingga parah.34 Kombinasi terapi valasiklovir atau famsiklovir dengan
kortikosteroid seperti prednisolon atau triamsinolone dapat menurunkan kejadian
pasca herpetik neuralgia secara efektif.16,35 Banyak penulis setuju bahwa
penggunaan kortikosteroid efektif baik untuk nyeri fase akut dan untuk
pencegahan PHN, efikasinya sebagai efek anti-inflamasi dan untuk perlindungan
lisosomal yang dapat mengurangi kerusakan saraf.17
21
Kortikosteroid dapat diberikan secara oral ataupun injeksi single epidural,
efektif dalam nyeri akut.36 Terapi kortikosteroid oral telah menjadi standar dalam
pengobatan herpes zoster akut, meski terjadi beberapa pertentangan dalam
beberapa studi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Elliot,
melaporkan bahwa terjadi penurunan insidensi post herpetik neuralgia yang
signifikan. Prednison diberikan secara oral dengan dosis 60 mg/hari pada hari ke
1-7, dilanjutkan 30 mg/hari pada hari ke 8-14, dan 15 mg/hari selama hari ke 15-
21 hari.15,16 Pemberian kortikosteroid harus dimulai secepat mungkin setelah
diagnosis ditegakkan, lebih baik dalam 10 hari pertama.15
Salah satu percobaan acak mengenai penggunaan intratekal
metilprednisolon terbukti sangat baik untuk neuralgia postherpetic persisten.
Hanya pasien yang memiliki postherpetic neuralgia tidak responsif terhadap
terapi oral dan topikal yang dipertimbangkan mendapat intratekal
metilprednisolon.37
22