bab ii evaluasi hasil pelaksanaan rkpd tahun 2013 … · nama ibukota kabupaten ... pulau...

102
II-1 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN A. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Karakteristik Lokasi dan wilayah Provinsi Kepulauan Riau memberikan suatu gambaran secara umum terkait dengan luas dan batas wilayah, Kondisi Geografis, klimatologi, hingga gambaran umum peruntukan penggunaan lahan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. a. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 yang pada awalnya terdiri dari 2 Kota dan 3 Kabupaten. Pada tahun 2003 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Riau yang kemudian menjadi Kabupaten Bintan pada tahun 2006. Pada tahun 2008, Kabupaten Natuna dimekarkan menjadi Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Sehingga sampai tahun 2010, Provinsi Kepulauan Riau memiliki 7 Kabupaten/ Kota yaitu Kabupaten Bintan, Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Sesuai dengan Undang-undang pembentukan Provinsi Kepulauan Riau luas wilayahnya adalah sebesar 251.810,71 Km², terdiri dari luas lautannya sebesar 241.215,30 Km² (95,79 %) dan sisanya seluas 10.595,41 Km² (4,21 %) merupakan wilayah daratan. Berdasarkan perhitungan dari Bakosurtanal, Provinsi Kepulauan Riau mempunyai luas wilayah 425.214,676 km 2 . Dari luas wilayahnya, Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 9.982,88 km2 berupa daratan dan 415.231,79 km 2 berupa lautan.

Upload: trinhthien

Post on 12-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

Karakteristik Lokasi dan wilayah Provinsi Kepulauan Riau memberikan

suatu gambaran secara umum terkait dengan luas dan batas wilayah, Kondisi

Geografis, klimatologi, hingga gambaran umum peruntukan penggunaan lahan

yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

a. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25

Tahun 2002 yang pada awalnya terdiri dari 2 Kota dan 3 Kabupaten. Pada tahun

2003 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi Kabupaten Lingga dan

Kabupaten Kepulauan Riau yang kemudian menjadi Kabupaten Bintan pada tahun

2006. Pada tahun 2008, Kabupaten Natuna dimekarkan menjadi Kabupaten

Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Sehingga sampai tahun 2010,

Provinsi Kepulauan Riau memiliki 7 Kabupaten/ Kota yaitu Kabupaten Bintan,

Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga,

Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Sesuai dengan Undang-undang pembentukan Provinsi Kepulauan Riau

luas wilayahnya adalah sebesar 251.810,71 Km², terdiri dari luas lautannya

sebesar 241.215,30 Km² (95,79 %) dan sisanya seluas 10.595,41 Km² (4,21 %)

merupakan wilayah daratan. Berdasarkan perhitungan dari Bakosurtanal, Provinsi

Kepulauan Riau mempunyai luas wilayah 425.214,676 km2. Dari luas

wilayahnya, Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 9.982,88 km2 berupa daratan

dan 415.231,79 km2 berupa lautan.

Page 2: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-2

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Sedangkan jumlah Kecamatan yang ada pada Provinsi Kepulauan Riau

saat ini sebanyak 59 Kecamatan yang terdiri dari 353 Kelurahan/Desa yang

dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1

Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau

No. Kabupaten/Kota Luas Daratan

(km2)

Kecamatan Desa Kelurahan

1 Kab. Karimun 7.984 12 42 29

2 Kab. Bintan 87.393,01 10 36 15

3 Kab. Natuna 264.198,37 12 70 6

4 Kab. Lingga 211,722 9 75 7

5 Kab. Kepulauan Anambas 46.664 7 52 2

6 Kota Batam 426.563,28 12 - 64

7. Kota Tanjungpinang 239,5 4 - 18

PROVINSI KEPRI 426.563,28 66 275 141

Sumber: Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013

Tabel 2.2

Nama Ibukota Kabupaten/Kota dan Jarak Ke Ibukota

No. Kabupaten / Kota Nama Ibu Kota Jarak Ke Ibukota

Provinsi (Mil)

1 Tanjungpinang Tanjungpinang 0

2 Batam Batam 44

3 Bintan Bintan Buyu 20

4 Karimun Tanjung Balai 75,5

5 Natuna Ranai 440

6 Lingga Daik 60

7 Kepulauan Anambas Tarempa 194

Sumber: Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

Berdasarkan data Tabel diatas dapat dilihat bahwa daerah yang paling

luas daratannya adalah Kabupaten Karimun dan yang terkecil luas daratannya

adalah Kota Tanjungpinang, sedangkan kabupaten yang paling jauh dari

Ibukota Provinsi adalah Kabupaten Natuna sedangkan yang terdekat adalah

Kota Tanjungpinang.

Page 3: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-3

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

b. Letak dan Kondisi Geografis

Posisi Astronomis dan Geografis

Provinsi Kepulauan Riau terletak pada lokasi yang sangat strategis yakni

berada di wilayah perbatasan antar negara, bertetangga dengan salah satu pusat

bisnis dunia (Singapura) serta didukung oleh adanya jaringan transportasi laut

internasional dengan lalu lintas yang ramai. Secara astronomis, Provinsi

Kepulauan Riau terletak antara 0˚29’ LS dan 4˚40’ LU serta antara 103˚22’ -

109˚4’ BT, dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Negara Vietnam dan Negara Kamboja

Sebelah Selatan : Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Jambi

Sebelah Barat : Negara Singapura, Negara Malaysia dan Provinsi Riau

Sebelah Timur : Negara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat

Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau

Page 4: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-4

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.3

Letak Geografis Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota

No. Kabupaten / Kota Letak Geografis

Lintang Utara Bujur Timur

1 Tanjungpinang 0º54’ LU – 0º58’ LU 104º26’ BT – 104º29’ BT

2 Batam 0º51’ LU – 1º09’ LU 103º52’ BT – 104º15’ BT

3 Bintan 0º47’ LU – 1º2’ LU 104º13’ BT – 104º38’ BT

4 Karimun 0º31’ LU – 1º2’ LU 103º22’ BT – 103º29’ BT

5 Natuna 2º31’ LU – 4º40’ LU 107º45’ BT – 109º4’ BT

6 Lingga 0º20’ LU – 0º29’ LS 104º26’ BT – 104º39’ BT

7 Kepulauan Anambas 2º55’ LU – 3º18’ LU 105º42’ BT – 106º19’ BT

Kepulauan Riau 0º29’ LS – 4º40’ LU 103º22’ BT – 109º4’ BT

Sumber: Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau

Provinsi Kepulauan Riau mempunyai 2.408 pulau, yang diantaranya

berpenghuni sebanyak 366 pulau dan terdiri dari gugusan pulau-pulau besar dan

kecil yang letak satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh perairan/laut. Dari

total jumlah pulau di Provinsi Kepulauan Riau, Hanya 1.795 pulau dari 2.408

pualu yang diakui, sedangkan 613 pulau sisanya masih dalam proses penetapan di

PBB.

Beberapa pulau yang relatif besar diantaranya adalah Pulau Bintan dimana

Ibukota Provinsi (Tanjungpinang) dan Kabupaten Bintan berlokasi; Pulau Batam

yang merupakan Pusat Pengembangan Industri dan Perdagangan; Pulau Rempang;

dan Pulau Galang yang merupakan kawasan perluasan wilayah industri Batam;

Pulau Karimun, Pulau Kundur di Karimun, Pulau Lingga, Pulau Singkep di Kab.

Lingga, Pulau Bunguran di Natuna, serta Gugusan Pulau Anambas (di Kepulauan

Anambas). Selain itu Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau-pulau kecil yang

tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota yang ada, termasuk di antaranya pulau-

pulau kecil yang terletak di wilayah perbatasan Negara Republik Indonesia.

Keberadaan pulau-pulau terluar ini perlu mendapat perhatian khusus mengingat

Page 5: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-5

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

memiliki kerentanan terhadap masalah keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan

kelestarian lingkungan hidup.

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar, Provinsi Kepulauan Riau mempunyai 19

pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. Pulau-pulau

terluar/terdepan tersebut banyak terdapat di Kabupaten Natuna dan Kabupaten

Kepulauan Anambas.

Tabel 2.4

Nama-nama Pulau Terluar/ Terdepan berbatasan dengan Negara

di Provinsi Kepulauan Riau

No Nama Pulau Koordinat Keterangan

1 Tokong Burung 04o04'01"LU, 107

o26'29"BT Kab. Natuna

2 Kepala 02o38'43"LU, 109

o10'04"BT Kab. Natuna

3 Subi Kecil 04o01'51"LU, 108

o54'52"BT Kab. Natuna

4 Sebetul 04o42'25"LU, 107

o54'20"BT Kab. Natuna

5 Sekatung 04o47'38"LU, 108

o00'39"BT Kab. Natuna

6 Semiun 04o31'09"LU, 107

o43'17"BT Kab. Natuna

7 Senoa 04o00'48"LU, 108

o25'04"BT Kab. Natuna

8 Tokong Malang Biru 02o18'00"LU, 105

o34'07"BT Kab. Natuna

9 Tokong Berlayar 03o20'74"LU, 106

o16'08"BT Kab. Kepulauan Anambas

10 Mangkai 03o05'32"LU, 105

o53'00"BT Kab. Kepulauan Anambas

11 Damar 02o44'29"LU, 105

o22'46"BT Kab. Kapulauan Anambas

12 Tokong Nanas 03o19'52"LU, 105

o57'04"BT Kab. Kepulauan Anambas

13 Sentut 01o02'52"LU, 104

o49'50"BT Kab. Bintan

14 Nipah 01o09'13"LU, 103

o39'11"BT Kota Batam

15 Nongsa 01o12'29"LU, 104

o04'47"BT Kota Batam

16 Pelampung 01o07'44"LU, 103

o41'58"BT Kota Batam

17 Batu Berhantu 01o11'06"LU, 103

o52'57"BT Kota Batam

18 Iyu Kecil 01o11'25"LU, 103

o21'08"BT Kab. Karimun

19 Karimun Kecil 01o09'59"LU, 103

o23'20"BT Kab. Karimun

Sumber : Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Page 6: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-6

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

c. Topografi

Pulau-pulau di wilayah Provinsi Kepulauan Riau umumnya merupakan

sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang membentang dari

Semenanjung Malaysia sampai Pulau Bangka dan Belitung. Gugusan beberapa

pulau kondisi daratannya berbukit-bukit dan landai di bagian pantainya, dengan

ketinggian rata-rata 2 - 5 meter dari permukaan laut.

Topografi wilayah Provinsi Kepulauan Riau terbagi menjadi 4 (empat) kelompok,

yaitu:

1. Wilayah Pulau-pulau Lepas Pantai Timur Sumatera

Untuk Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, dan Kota

Batam, ketinggian wilayah bervariasi antara 0 – 50 meter dpl, 50 – 200 m (paling

dominan), dan diatas 200 meter, dengan puncak tertinggi terdapat di Gunung

Lingga (1.163 meter dpl). Kemiringan lereng yang dominan adalah 15–25%

pada wilayah perbukitan, serta 25 – 40% dan di atas 40% pada wilayah

pegunungan.

2. Wilayah Pulau-pulau di sebelah Timur Jauh

Pulau-pulau ini terletak di wilayah Kabupaten Natuna pada perbatasan Laut Cina

Selatan, seperti Pulau Anambas, Pulau Natuna, Pulau Tambelan, dan lain-lain.

Kondisi morfologi, ketinggian, dan kemiringan lereng wilayah secara umum

menunjukkan kesamaan dengan pulau-pulau di Kabupaten Bintan, dengan

puncak tertinggi terdapat di Gunung Ranai (1.035 meter dpl).

3. Wilayah Pulau-pulau di Bagian Tenggara dari Kepulauan Lingga-Singkep

Pulau-pulau ini membentuk jajaran sesuai arah struktur utama geologi di

Kepulauan Riau berarah Barat Laut Tenggara. Kelompok pulau ini merupakan

relik morfologi tua memberi topografi bukit dan gunung.

4. Kelompok Pulau Batam, Rempang dan Galang

Gugusan pulau ini ditandai oleh bentang alam bergelombang sebagai sisa

morfologi tua paparan tepian benua Sunda.

Page 7: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-7

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

d. Geologi

Berdasarkan kondisi geomorfologinya, Provinsi Kepulauan Riau

merupakan bagian kontinental yang terkenal dengan nama ”Paparan Sunda”

atau bagian dari kerak Benua Asia. Batuan yang terdapat di Kepulauan Riau

diantaranya adalah batuan ubahan seperti mika geneis, meta batu lanau,

batuan gunung api seperti tuf, tuf litik, batu pasir tufan yang tersebar di bagian

timur Kepulauan Riau, batuan terobosan seperti granit muskovit dapat

dijumpai di Pulau Kundur bagian timur, batuan sedimen seperti serpih batu

pasir, metagabro, yang tersebar di Pulau Batam, Bintan dan Buru. Juga

terdapat batuan aluvium tua terdiri dari lempung, pasir kerikil, dan batuan

aluvium muda seperti lumpur, lanau, dan kerakal.

Geomorfologi Pulau Kundur dan Pulau Karimun Besar terdiri dari

perbukitan dan dataran, dengan pola aliran sungai radial hingga dendritik yang

dikontrol oleh morfologi bukit granit yang homogen. Struktur geologi berupa

sesar normal dengan arah barat-timur atau barat daya-timur laut.

Geomorfologi Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang berupa

perbukitan memanjang dengan arah barat laut-tenggara, dan sebagian kecil

dataran terletak di bagian kakinya. Geomorfologi Pulau Bintan berupa

perbukitan granit yang terletak di bagian selatan pulau dan dataran di bagian

kaki. Struktur geologi sesar Pulau Bintan dominan berarah barat laut-tenggara

dan barat daya-timur laut, beberapa ada yang berarah utara-selatan atau barat-

timur. Pulau-pulau kecil di sebelah timur dan tenggara Pulau Bintan juga

disusun oleh granit berumur Trias (Trg) sebagai penghasil bauksit.

Geomorfologi Pulau Lingga berupa perbukitan dengan puncak Gunung

Lingga, membentang dengan arah barat laut-tenggara dan dataran di bagian

kaki, dengan pola aliran sungai trellis hingga sejajar. Juga geomorfologi Pulau

Selayar dan Pulau Sebangka berupa perbukitan yang membentang dengan

arah barat laut-tenggara dan dataran di bagian kakinya, pola aliran sungai

adalah tralis yang dikontrol oleh struktur geologi berupa perlipatan dengan

sumbu memanjang barat laut-tenggara dan arah patahan utara-selatan.

Page 8: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-8

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Stratigrafi keempat pulau ini tersusun oleh Formasi Pancur (Ksp) yang terdiri

dari serpih kemerahan dan urat kwarsa, sisipan batu pasir kwarsa, dan

konglomerat polemik. Geologi Pulau Singkep selain terdiri dari Formasi

Pancur dan Formasi Semarung juga terdapat granit (Trg) yang mendasari

kedua formasi di atas dan menjadi penghasil timah atau bauksit.

Geomorfologi Pulau Bunguran berupa perbukitan yang membujur dari

tenggara-barat laut dengan puncak Gunung Ranai dan dataran di bagian barat

dari Pulau Bunguran. Pola aliran sungai adalah radial hingga dendritik di

sekitar Gunung Ranai, sedangkan ke arah barat laut berubah menjadi pola

aliran tralis.

Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai tiga pulau relatif besar

yaitu Pulau Matak, Siantan, dan Jemaja. Ketiga pulau disusun oleh granit

Anambas (Kag) yang tersusun oleh granit, granodiorit dan syenit. Batuan

granit Anambas (Kag) ini menerobos batuan mafik dan ultramafik (Jmu) yang

terdiri dari diorit, andesit, gabro, gabro porfir, diabas dan basalt, bersisipan

rijang-radiolaria. Pola struktur sesar dominan berarah barat laut-tenggara dan

sedikit berarah utara-selatan hingga barat daya-timur laut seperti di Pulau

Jemaja. Sehingga mempunyai potensi tambang granit yang merupakan

cekungan tersier yang kaya minyak dan gas bumi yaitu Cekungan Natuna

Barat yang masuk wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas dan Cekungan

Natuna Timur yang masuk wilayah Kabupaten Natuna.

Kota Batam, Kota Tanjungpinang serta Kabupaten Kepulauan

Anambas menjadi daerah Kota/ Kabupaten yang tidak memiliki Gunung di

daerahnya. Natuna menjadi Kabupaten yang memiliki Gunung paling banyak

yaitu delapan buah gunung. Kabupaten Lingga memiliki gunung yang paling

tinggi di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Gunung Daik dengan ketinggian

1.272 m, dan Gunung Kute sebagai gunung dengan ketinggian terendah (232

m) yang terletak di Kabupaten Natuna.

Page 9: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-9

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.5

Nama Gunung dan Ketinggiannya di Provinsi Kepulauan Riau

No Kabupaten/Kota Gunung Tinggi

1 Tanjungpinang - -

2 Batam - -

3 Bintan Gunung Bintan 380 m

4 Karimun Gunung Jantan 478 m

5 Natuna

Gunung Ranai

Gunung Datuk

Gunung Tukong

Gunung Selasih

Gunung Lintang

Gunung Punjang

Gunung Kute

Gunung Pelawan Condong

959 m

510 m

477 m

387 m

610 m

443 m

232 m

405 m

6 Lingga

Gunung Daik

Gunung Sepincan

Gunung Tanda

Gunung Lanjut

Gunung Muncung

1272 m

800 m

343 m

519 m

415 m

7 Kepulauan Anambas - -

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kepulauan Riau

Struktur dan Karakteristik Geologi Kepulauan Riau

Pulau-pulau di wilayah Provinsi Kepulauan Riau umumnya merupakan

sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang membentang dari

Semenanjung Malaysia sampai Pulau Bangka dan Belitung. Gugusan

beberapa pulau kondisi daratannya berbukit-bukit dan landai di bagian

pantainya, dengan ketinggian rata-rata 2 - 5 meter dari permukaan laut.

Tekstur tanah di Provinsi Kepulauan Riau dibedakan menjadi tekstur

halus (liat), tekstur sedang (lempung), dan tekstur kasar. Sedangkan jenis

tanahnya, sedikitnya memiliki 5 (lima) macam jenis tanah yang terdiri dari

Page 10: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-10

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

organosol, glei humus, podsolik merah kuning, latosol, dan aluvial. Jenis

tanah Organosol dan glei humus merupakan segolongan tanah yang tersusun

dari bahan organik, atau campuran bahan mineral dan bahan organik dengan

ketebalan minimum 50 cm, dan mengandung paling sedikit 30% bahan

organik bila liat atau 20% bila berpasir. Kepadatan atau bulk density kurang

dari 0,6 dan selalu jenuh. Lapisan tanah Organosol tersebar di beberapa pulau

Kecamatan Moro (Kabupaten Karimun), Kabupaten Natuna, Pulau Rempang,

dan Pulau Galang.

Jenis lainnya adalah tanah Latosol, dijumpai di Kabupaten Natuna,

Pulau Karimun, Pulau Kundur, dan beberapa pulau di Kecamatan Moro.

Sementara tanah Aluvial yang belum mempunyai perkembangan, dangkal

sampai yang berlapis dalam, berwarna kelabu, kekuningan, kecokelatan,

mengandung glei dan bertotol kuning, merah, dan cokelat. Tekstur bervariasi

dari lempung hingga tanah tambahan yang banyak mengandung bahan-bahan

organik. Tanah ini terdapat di Pulau Karimun, Pulau Kundur, dan pulau-pulau

lainnya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

e. Hidrologi

Kondisi hidrologi di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari dua

jenis, yaitu air permukaan dan air bawah tanah (hidrogeologi). Untuk

memenuhi kebutuhan akan air bersih, dapat diperoleh dari air permukaan

berupa air sungai, mata air/air terjun, waduk, dan kolong, sedangkan air

bawah tanah (hidrogeologi) didapat dengan menggali sumur dangkal.

Kolong merupakan kolam bekas tambang bauksit, timah, dan pasir

yang terbentuk akibat eksploitasi yang digunakan sebagai sumber air bersih,

juga dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata.

Kota Batam dan Kota Tanjungpinang merupakan dua daerah yang

tidak memiliki Daerah Aliran Sungai. Sedangkan Kabupaten Bintan memiliki

Daerah Aliran Sungai (DAS) yang paling banyak yaitu sembilan buah Daerah

Aliran Sungai (DAS).

Page 11: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-11

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Terdapat dua daerah yang tidak memiliki air permukaan yang berasal

dari mata air yaitu Kota Batam dan Kabupaten Karimun. Kabupaten Natuna

(termasuk Kabupaten Kepulauan Anambas) memiliki 6 mata air dari air

permukaan, yaitu Nuraja, Gunung Datuk, Tarempa, Temurun, Gunung Bini,

dan Gunung Kesayana.

Provinsi Kepulauan Riau hanya memiliki dua daerah Dam/Waduk,

yaitu Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Kota Batam memiliki Dam/Waduk

yang terbanyak yaitu lima Dam/Waduk.

Kolong terdapat pada tiga kabupaten/kota yang ada di Kepulauan Riau, yaitu

Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kabupten Lingga. Adapun jumlah

kolong terbanyak, terdapat pada wilayah Kabupaten Bintan.

f. Klimatologi

Sebagai konsekuensi dari bentuk wilayah yang berupa kepulauan,

maka kondisi iklim Provinsi Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh angin.

Provinsi Kepulauan Riau beriklim laut tropis basah, terdapat musim hujan dan

musim kemarau yang diselingi musim pancaroba dengan suhu terendah rata-

rata 20,40C. Pada bulan November sampai Februari bertiup angin musim

Utara dan pada bulan Juni sampai bulan Desember bertiup angin musim

Selatan. Pada musim angin Utara ketinggian dan arus gelombang yang besar

serta kecepatan angin yang besar sangat menghambat kelancaran arus

transportasi udara dan laut, rawan terhadap abrasi dan menghambat kehidupan

sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada laut. Secara umum, keadaan

iklim di Kepulauan Riau relatif seragam berdasarkan catatan lima stasiun yang

ada, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 12: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-12

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.6 .ambaran Kondisi Klimatologi Menurut Kabupaten/Kota

Se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

No. Uraian

Stasiun

Tanjung

pinang

Hang

Nadim

Batam

Karimun Ranai

Natuna

Dabo

Lingga

Tarempa

Anambas

1. Suhu ( 0C)

Minimum 21,0 22,8 22,0 21,0 21,3 20,4

Maksimum 33,6 33,2 34,8 34,0 32,5 34,8

Rata-rata 26,8 27,6 27,5 27,0 27,1 30,9

2. Kelembaban Udara (%)

Minimum 43,0 43,0 54,0 63,0 56,0 45,0

Maksimum 100,0 100,0 100,0 98,0 100,0 100,0

Rata-rata 85,6 82,8 85,9 88,3 81,3 89,5

3. Curah Hujan (mm) 324,4 244,1 238,3 198,9 232,4 228,6

4. Tekanan Udara (mb) 1.010,1 1.009,5 1010,5 1.009,5 998,7 1.009,2

5. Kecepatan Angin (knot) 7,0 5,0 4,0 18,0 3,0 4,6

6. Penyinaran Matahari (%) 39,9 59,0 53,0 37,0 79,7 50,7

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Sebagai wilayah yang beriklim tropis basah, musim kemarau dan

musim hujan yang diselingi dengan musim pancaroba pada wilayah ini

memiliki suhu rata-rata terendah yang tercatat di Stasiun Tarempa Kepulauan

Anambas sebesar 20,4ºC dan suhu rata-rata tertinggi tercatat di Stasiun Hang

Nadim Batam sebesar 22,8ºC, Adapun kelembaban rata-rata di Kepulauan

Riau antara 81,3 persen sampai 89,5 persen. Curah hujan yang terjadi

sepanjang tahun 2011 di provinsi ini cukup beragam. Kisaran curah hujan

tertinggi tercatat di stasiun Tanjungpinang sebesar 324,4 mm. berikut rata

curah hujan di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2013

Page 13: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-13

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Gambar 2.2. Rata-rata Curah Hujan di Provinsi Kepulauan Riau

g. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan suatu deskripsi peruntukan pemanfaatan

lahan di suatu daerah, baik itu untuk budidaya maupun yang merupakan lahan

sebagai penyangga untuk kelestarian lingkungan (Kawasan Lindung). Kawasan

budidaya merupakan kawasan daratan yang berpotensi untuk dikembangkan baik

untuk kepentingan usaha produksi maupun pemukiman penduduk. Berikut

gambaran penggunaan lahan di tiap Kabupaten/ Kota di Kepulauan Riau :

Tabel 2.7

Kondisi Eksisting Tutupan Lahan/ Penggunaan Lahan di Kabupaten/ Kota

Se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013

Tutupan Lahan Kabupaten Kep.Anambas Ha

HTI 1.203,34

Hutan Lahan Kering Sekunder 26.551,95

Hutan Mangrove Primer 240,90

Page 14: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-14

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Hutan Mangrove Sekunder 890,26

Hutan Rawa Primer 238,54

Kebun Masyarakat 2.907,37

Pemukiman 124,96

Perkebunan 196,01

Permukiman 2.831,62

Pertanian Lahan Kering 91,95

Pertanian Lahan Kering Campur 5.208,54

Semak/Belukar 23.797,08

Tanah Terbuka 113,91

Tutupan Lahan Kabupaten Karimun Ha

Hutan Lahan Kering Sekunder 4.633,01

Hutan Mangrove Primer 6.420,91

Hutan Mangrove Sekunder 7.630,91

Pemukiman 4.171,39

Perkebunan 999,66

Pertambangan 2.287,15

Pertanian Lahan Kering 17.811,23

Pertanian Lahan Kering Bercampur 26.802,56

Rawa 143,42

Semak/Belukar 10.551,83

Semak/Belukar Rawa 7.268,41

Tanah Terbuka 5.811,34

Tubuh Air 455,26

Tutupan Lahan Kabupaten Bintan Ha

Hutan Lahan Kering Sekunder 5.425,19

Hutan Mangrove Primer 331,08

Hutan Mangrove Sekunder 9.866,25

Hutan Rawa Primer 165,09

Hutan Rawa Sekunder 476,74

Pemukiman 3.131,33

Perkebunan 12.290,98

Pertambangan 2.984,22

Pertanian Lahan Kering 21.205,58

Pertanian Lahan Kering Bercampur 25.318,56

Rawa 261,15

Page 15: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-15

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tutupan Lahan Kota Tanjungpinang Ha

Hutan Mangrove Sekunder 1.624

Hutan Rawa Primer 120

Hutan Rawa Sekunder 247

Pemukiman 1.774

Pertambangan 115

Pertanian Lahan Kering 2.598

Pertanian Lahan Kering Bercampur 3.266

Semak/Belukar 2.391

Pertanian Lahan Kering 2.598

Pertanian Lahan Kering Bercampur 3.266

Semak/Belukar 2.391

Tutupan Lahan Kota Batam Ha

Hutan Lahan Kering Primer 1.312,40

Hutan Lahan Kering Sekunder 7.949,62

Hutan Mangrove Primer 3.408,04

Hutan Mangrove Sekunder 19.512,56

Hutan Rawa Primer 96,75

Permukiman 14.378,17

Pertambangan 131,25

Pertanian Lahan Kering 13.155,76

Pertanian Lahan Kering Campur 14.622,90

Rawa 266,82

Semak/Belukar 15.803,85

Semak/Belukar Rawa 3.170,43

Tambak 2.935,94

Tanah Terbuka 4.426,31

Tubuh Air 1.051,23

Savana 263,33

Semak/Belukar 41.559,20

Semak/Belukar Rawa 2.910,54

Tanah Terbuka 5.445,12

Tubuh Air 1.133,49

Page 16: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-16

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tutupan Lahan Kabupaten Lingga Ha

HTI 1.470,95

Hutan Lahan Kering Primer 412,40

Hutan Lahan Kering Sekunder 73.118,82

Hutan Mangrove Primer 3.353,63

Hutan Mangrove Sekunder 7.890,09

Hutan Rawa Primer 1.383,20

Hutan Rawa Sekunder 2.357,63

Permukiman 2.774,55

Pertambangan 2.393,05

Pertanian Lahan Kering 1.322,85

Pertanian Lahan Kering Bercampur 27.926,86

Rawa 91,02

Semak/Belukar 84.127,97

Semak/Belukar Rawa 7.847,74

Tanah Terbuka 2.453,98

Tubuh Air 237,04

Tutupan Lahan Kabupaten Natuna Ha

Hutan Lahan Kering Sekunder 68.353

Hutan Mangrove Sekunder 1.455

Hutan Rawa Sekunder 23.117

Pemukiman 2.428

Perkebunan 3.600

Pertanian Lahan Kering 7.276

Pertanian Lahan Kering Campur 22.823

Rawa 8.880

Savana 322

Sawah 22

Semak/Belukar 42.652

Semak/Belukar Rawa 8.523

Tanah Terbuka 7.269

Tubuh Air 1.452

Sumber : RTRW Provinsi Kepulauan Riau

Sedangkan Kawasan Lindung berdasarkan Keputusan Menteri

Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK. 463/menhut-II/2013 tentang

perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas

124.775 (seratus dua empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar,

Page 17: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-17

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

perubahan fungsi kawasan hutan seluas 86.663 (delapan puluh enam ribu

enam ratus enam puluh tiga) hektar dan perubahan bukan kawasan hutan

menjadi kawasan hutan seluas 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh empat)

hektar di Provinsi Kepulauan Riau, luas kawasan hutan yang ditetapkan

sebagai hutan lindung, yakni:

Tabel 2.8

Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten/ Kota

Se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013

Sumber : RTRW Provinsi Kepulauan Riau

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan karakteristik wilayah Kepulauan Riau, dapat dilihat beberapa

potensi pengembangan wilayah Kepulauan Riau. Pengembangan wilayah di

Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari pengembangan untuk pertanian, perkebunan,

peternakan, budidaya perikanan, pariwisata dan pengembangan wilayah

perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Arah pengembangan wilayah di

Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau berbeda-beda, seperti Kota Batam potensi

pengembangan di sektor industri sangat mempunyai prospek yang bagus, serta di

sektor pariwisata Pengembangan Wilayah Pariwisata Kota Batam

pengembangannya diarahkan untuk pengembangan wisata konferensi/ Meeting,

Incentive, Conferrence, Exhibition (MICE), wisata belanja (Kawasan Nagoya,

No. Kabupaten/Kota Luas (Ha)

1 Kabupaten Bintan 33.289

2 Kabupaten Karimun 9.685

3 Kabupaten Lingga 32.929

4 Kabupaten Anambas 3.748

5 Kabupaten Natuna 11.945

6 Kota Batam 14.846

7 Kota Tanjungpinang 356

Jumlah 106.798

Page 18: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-18

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Jodoh, Batu Aji, Batam Centre, Muka Kuning), wisata terpadu (Kawasan Batu

Ampar), wisata bahari (Kawasan Pulau Abang, Pulau Segayang, Kawasan

Nongsa), wisata sejarah/budaya (Camp Pengusngsian Vietnam Pulau Galang),

ekowisata (Kawasan Nongsa) dan wisata minat khusus (Kawasan Pulau Abang).

Pada saat ini, terdapat kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas di

Provinsi Kepulauan Riau yang mencakup wilayah yang lebih luas lagi yakni

wilayah Batam, Bintan, dan Karimun. Upaya pengembangan kawasan khusus

tersebut telah mendapat dukungan dari Pemerintah, bahkan Pemerintah Singapura

juga turut memberikan dukungan dengan ditandatanganinya Nota Kesepakatan

antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura pada

tanggal 25 Juni 2006 tentang kerjasama pembentukan kawasan ekonomi khusus di

Provinsi Kepulauan Riau.

Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas di Provinsi Kepulauan

Riau ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 46, 47, dan 48 tahun 2007

tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan, dan

Karimun.

Gambar 2.3.

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, Karimun

Page 19: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-19

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Disamping pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Bebas Batam, Bintan, Karimun, Provinsi Kepulauan Riau juga mempunyai

potensi pengambangan sentra-sentra ekonomi dengan mengembangkan kabupaten

lainnya sesuai dengan potensi masing-masing. Pengembangan Kabupaten Natuna

dan Kepulauan Anambas berpotensi lebih kearah pengembangan kelautan dan

perikanan, dan juga pariwisata. Disamping itu juga Kabupaten Natuna dan juga

Kabupaten Kepulauan Anambas juga mempunyai sumberdaya Migas di wilayah

lepas pantai yang cukup berpotensi untuk dikembangkan.

Pengembangan Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota

Tanjungpinang selain dikembangkan ke arah pengembangan Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, juga di kembangkan sesuai dengan

potensi sumberdaya alamnya, seperti Bintan dengan potensi lahan yang baik

cocok untuk pertanian, perkebunan, peternakan. Selain itu juga terdapat potensi

tambang dan pariwisata. Kota Tanjungpinang mempunyai potensi pengembangan

ekonomi seperti perdagangan dan properti, dan juga pengembangan budaya.

Kabupaten karimun mempunyai potensi lahan yang baik untuk dikembangkan

kearah pertanian, perkebunan, dan peternakan, disamping potensi tambang yang

dimilikinya.

Sedangkan pengembangan Kabupaten Lingga, jika dilihat dari sumeber

daya dan potensi yang dimilikinya sangat cocok untuk pengambangan di sektor

kalutan dan perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan, dan juga sektor

pengembangan pariwisata. Hal tersebut dikarenakan nilai historis kerajaan melayu

yang terdapat di pulau lingga.

Dalam mencapai pengembangan wilayah yang sinergi di Provinsi

Kepulauan Riau, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggunakan dua strategi

pengembangan, yaitu pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Bebas dan juga pengembangan kawasan straegis yang ada di Kepulauan Riau.

Page 20: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-20

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Gambar 2.4. Kawasan Strategis di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : RTRW Provinsi Kepulauan Riau

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana

Kawasan Rawan Bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi

tinggi mengalami bencana alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan

manusia. Kawasan rawan bencana di Provinsi Kepulauan Riau, meliputi :

a. Kawasan Rawan Tanah Longsor

Kawasan ini banyak terdapat di area dan kawasan bekas tambang dan kawasan

terkena pemotongan lereng terdapat di Pulau Karimun dan Pulau Kundur di

Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Pulau Singkep di Kabupaten Lingga, dan

Kota Batam.

b. Kawasan Rawan Angin Puting Beliung

Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna merupakan kawasan rawan

bencana angin puting beliung.

Page 21: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-21

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

c. Kawasan Rawan Gelombang Pasang

Kawasan Rawan Gelombang Pasang terletak di pulau-pulau kecil yang berada di

laut lepas seperti Kabupaten Bintan Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan

Anambas

Gambar 2.5.

Peta Kawasan Rawan Bencana Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah (Bappeda)Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010.

Gambar 2.6.

Peta Indeks Rawan Bencana Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Februari 2010.

Page 22: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-22

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

2.1.4. Demografi

Pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau yang saat ini berjalan belum

merata, hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas ekonomi yang terjadi di

Provinsi Kepulauan Riau yang masih banyak terjadi di daerah perkotaan.

Kondisi tersebut tentunya secara tidak langsung menyebabkan tidak

meratanya konsentrasi penduduk yang ada di Kepulauan Riau. Indikator

dalam melihat hal tersebut adalah dengan melihat kepadatan penduduk di tiap

Kabupaten/Kota. Kepadatan penduduk yang terbesar ada di Kota

Tanjungpinang dengan kepadatan penduduk sebesar 833 jiwa/km2, hal

tersebut dikarenakan luas daratan Kota Tanjungpinang yang tergolong kecil

jika dibandingkan dengan Kabupaten/ Kota Lainnya. Penyebab tingginya

kepadatan Kota Tanjungpinang dikarenakan Kota Tanjungpinang merupakan

Ibu Kota Provinsi dimana kini terdapat pusat pemerintahan yang secara tidak

langsung juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi yang terjadi di Kota

Tanjungpinang, disamping juga aktivitas ekonomi lainnya yang juga

meningkat. Sedangkan kepadatan penduduk yang paling kecil ada di

Kabupaten Natuna dengan kepadatan penduduk sebesar 27 jiwa, hal ini dpat

dikarenakan Kabupaten Natuna mempunyai luas daratan yang cukup besar

dan jumlah penduduk yang masih sedikit. Faktor letak geografis Natuna juga

sedikit menjadi persoalan dimana akses ke Kabupaten Natuna masih minim.

Untuk melihat gambaran kepadatan penduduk di Provinsi Kepulauan Riau

dapat dilihat seperti tabel berikut ini.

Tabel 2.9

Luas Daratan, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2012

No. Kabupaten/Kota Luas Daratan

(km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa) Kepadatan per Km

2

1. Tanjungpinang 239,50 199.618 833

2. Batam 1.570,35 1.065.036 678

3. Bintan 1.739,44 151.510 87

4. Karimun 1.524,00 225.861 148

Page 23: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-23

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

5. Natuna 2.814,26 74.615 27

6. Lingga 2.117,72 91.054 43

7. Kep. Anambas 590,14 39.784 67

Jumlah 10.595,41 1.847.478 174

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kota Batam menjadi daerah yang memiliki penduduk terbanyak di

Provinsi Kepulauan Riau. Lebih dari setengah penduduk Provinsi Kepulauan

Riau berada di Kota Batam. Baik jumlah penduduk laki-laki maupun

perempuan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi dan industri yang

sangat pesat di Kota Batam membuat kota ini menjadi kota yang banyak

didatangi orang untuk mencari pekerjaan (migrasi penduduk). Kota Batam

mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, sedangkan Rasio

Jenis kelamin di Kota Batam 104,60 yang berarti lebih banyak penduduk laki-

laki daripada penduduk perempuan seperti tabel berikut. Gambaran jumlah

penduduk menurut jenis kelamin di Kepulauan Riau beserta rasionya dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.10

Jumlah Penduduk Kepulauan Riau Berdasarkan Jenis Kelamin

Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012

No. Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah

(Orang)

Rasio Jenis

Kelamin

1. Tanjungpinang 101.395 98.223 199.618 103,23

2. Batam 544.485 520.551 1.065.036 104,60

3. Bintan 78.339 73.171 151.510 107,06

4. Karimun 115.599 110.262 225.861 104,84

5. Natuna 38.601 36.014 74.615 107,18

6. Lingga 46.644 44.410 91.054 105,03

7. Kepulauan Anambas 20.637 19.147 39.784 107,78

Jumlah 954.700 901.778 1.847.478 104,87

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Page 24: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-24

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Gambar 2.7. Grafik sebaran Penduduk di Kabupaten/ Kota

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Untuk menggambarkan kondisi kependudukan di Provinsi Kepulauan

Riau lebih lanjut dapat dilihat struktur kependudukan berdasarkan usia dan

jenis kelamin. Hal ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan

perencanaan kedepannya. Untuk melihat kondisi tersebut tampak pada

piramida penduduk di Kepulauan Riau pada gambar berikut.

Gambar 2.8. Piramida Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau pada dokumen data sosial ekonomi 2013

Page 25: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-25

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Ada yang menarik dari piramida penduduk Provinsi Kepulaun Riau ini,

yaitu penduduk kelompok umur 0-4, 20-24, 25-29, 30-34, dan 35-39 tahun.

Penduduk Provinsi Kepulaun Riau masih tergolong “penduduk muda” hal ini

bisa dilihat dari penduduk usia 0-4 tahun yang masih besar jumlahnya

(12,57%). Sementara itu penduduk usia 20-39 tahun juga cukup besar

(43,13%), hal ini disebabkan oleh migrasi masuk penduduk dari luar Provinsi

Kepulauan Riau yaitu sebesar 14,25% selama 5 tahun terakhir, atau sebesar

+250.000 orang. Sebagian besar migrasi masuk ke Kota Batam, Kota

Tanjungpinang, dan Kabupaten Bintan.

Cukup besarnya komposisi penduduk yang tergoong penduduk muda

(penduduk usia 0-4 tahun) salah satunya dapat dikarenakan banyaknya

penduduk pendatang yang tergolong usia produktif yang datang untuk

mencari kerja di Kepulauan Riau. Kondisi ini secara tidak langsung

memberikan kemungkinan penduduk pendatang tersebut juga untuk menetap

dalam jangka waktu lama dan juga untuk berumah tangga.

Kondisi ini tentunya menjadi masukan tersendiri bagi Pemerintah

Kepulauan Riau, dimana jika dalam sepuluh tahun kedepan akan banyak

sekali penduduk yang sudah masuk usia tidak produktif dan jumlah penduduk

usia produktif akan sedikit turun, tetapi dengan asumsi jumlah laju

pertumbuhan penduduk tetap sama, maka piramida penduduk diperkirakan

kurang lebih berpola sama, serta kemungkinan tingginya usia muda.

Jika dilihat dari rasio ketergantungan penduduk di Kepulauan Riau,

dimana dengan kondisi lebih dari dua pertiga (67,55%) penduduk di Provinsi

Kepulauan Riau adalah penduduk usia produktif, yaitu usia 15-64 tahun.

Sedangkan penduduk pada kelompok usia 0-14 tahun dan usia 65 tahun ke

atas dianggap sebagai penduduk usia tidak produktif. Semakin besar

persentase penduduk yang masuk ke dalam kelompok usia tidak produktif,

berarti semakin besar pula beban secara ekonomi yang harus ditanggung oleh

penduduk yang masuk dalam kategori usia produktif. Indikator yang dapat

dipakai untuk dapat menggambarkan seberapa besar beban yang harus

Page 26: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-26

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

ditanggung oleh penduduk usia produktif terhadap penduduk usia tidak

produktif adalah dependency ratio atau rasio ketergantungan. Besarnya rasio

ketergantungan penduduk Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 adalah

48,04%, artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (usia 15-64

tahun) harus menanggung sebanyak 48 orang penduduk yang tidak produktif

(usia 0-14 tahun dan usia 65 tahun atau lebih).

Besarnya komposisi penduduk pada usia produktif di Kepulauan Riau

terdiri dari berbagai macam jenjang pendidikan, dimana gamabaran jenjang

pendidikan penduduk usia produktif tersebut nantinya dapat digambarkan

penyerapan lapangan pekerjaan menurut jenis pekerjaan dan tempat

bekerjanya. Berikut tabel gambaran penduduk angkatan kerja yang ada di

Kepulauan Riau.

Tabel 2.11

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Angkatan

Kerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Daerah Tempat

Tinggal di Provinsi Kepulauan Riau, Agustus 2012

Pendidikan Perkotaan Pedesaan

Tidak/Belum Pernah Sekolah 9 404 6.820

Tidak/Belum Tamat SD 52.555 30.009

Sekolah Dasar 77.095 44.689

SMTP 116.227 21.777

SMTA

Umum 229.301 18 880

Kejuruan 152.191 7.588

Diploma I/II/III 37.508 4.084

Universitas 58.718 4.539

Total

Agustus 2012 732.999 138.366

Agustus 2011 704.216 143.781

Agustus 2010 697.656 128.879

Agustus 2009 577.452 104.317

Sumber : Kepulauan Riau Dalam angka 2013

Berdasarkan data di atas, angkatan kerja yang ada di perkotaan

Provinsi Kepulauan Riau paling besar tamatan SMTA Umum sebesar 195.034

Page 27: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-27

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

jiwa, sedangkan di perdesaan masih tingginya angka belum tamat SD dengan

jumlah 30.009 jiwa.

Tabel 2.12

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Seminggu yang

Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Umum dan Daerah Tempat Tinggal di

Provinsi Kepulauan Riau, Agustus 2012

Lapangan Pekerjaan Utama Perkotaan Pedesaan

Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 35.168 63.168

Pertambangan dan Penggalian 12.095 5.371

Industri Pengolahan 184.507 9.716

Listrik, Gas dan Air 2.077 1.143

Bangunan 53.202 8.779

Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel 206.485 19.649

Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 53.919 5.509

Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah

dan Jasa Perusahaan 27.491 930

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 116.080 19.278

Total

Agustus 2012 691.024 133.543

Agustus 2011 645 898 135 926

Agustus 2010 648 350 121 136

Agustus 2009 529 059 97 397

Sumber : Kepulauan Riau Dalam angka 2013

Berdasarkan data Tabel di atas, angkatan kerja yang ada di perkotaan

Provinsi Kepulauan Riau mengalami sedikit pergeseran, diaman pada bidang

industri pengolahan terjadi penurunan dari 188.407 jiwa pada tahun 2011

menjadi 184.507 jiwa pada tahun 2012. Angkatan kerja yang tinggi pada

daerah perkotaan pada tahun 2012 terdapat pada bidang perdagangan besar,

eceran, rumah makan dan Hotel. Kemungkinan ini disebabkan juga karena

terjadi pergeseran aktivitas perekonomian yang terjadi di Kota Batam, dimana

walaupun industri pengolahan masih menjadi sektor utama, tetapi pada bidang

perdagangan menunjukkan trend yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal lain

yang memicu kondisi ini antara lain adalah melambatnya investasi di batam.

Sedangkan di perdesaan yang bersifat agraris, masih didominasi

sebagian besar pekerja di sektor Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan

Page 28: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-28

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Perikanan dengan jumlah 63.168 jiwa. Jika dirinci berdasarkan status

pekerjaan utama, maka dapat digambarkan sebagai berkut

Tabel 2.13

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Seminggu yang

Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal di

Provinsi Kepulauan Riau, Agustus 2012

Status Pekerjaan Utama Perkotaan Pedesaan

2011 2012 2011 2012

Berusaha Sendiri 139 407 101.801 86 858 49.071

Berusaha Dibantu Buruh Tidak

Tetap/Buruh Tidak Dibayar 29 844 31.609 24 436 5.778

Berusaha dengan Buruh

Tetap/Buruh Dibayar 37 742 36.249 35 432 2.962

Pekerja/Buruh/Karyawan 527 770 481.361 470 931 57.680

Pekerja Bebas di Pertanian 6 498 452 1 726 3.908

Pekerja Bebas di Non Pertanian 15 202 5.901 10 788 5.769

Pekerja Tak Dibayar/Pekerja

Keluarga 25 361 33.651 15 727 8.375

Total

Agustus 2012 691.024 133.543

Agustus 2011 781 824 645 898

Agustus 2010 648 350 121 136

Agustus 2009 529 059 97 397

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang ± 95 persen lebih terdiri laut

mengandung potensi yang amat besar. Potensi yang dimaksud adalah potensi

perikanan atau potensi kelautan lainnya misalnya pariwisata atau budidaya.

Namun potensi yang ada, belum dimanfaatkan secara maksimal guna

meningkatkan perekonomian masyarakat pada khususnya dan Kepulauan Riau

pada umumnya. Seperti Nelayan Sedanau, Natuna dalam pemasaran ikan hasil

Page 29: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-29

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

tangkapan masih sangat tergantung kapal-kapal asing (Hongkong) yang

membeli hasil laut mereka. Bila kapal Hongkong tidak datang maka mereka

tidak bisa menjual ikan tangkapan mereka.

Maka dari itu perlu adanya inventarisasi potensi-potensi yang lebih jeli

terutama potensi kelautan dan perikanan, baik perikanan tangkap dan

budidaya. Dengan adanya inventarisasi ini pasti akan banyak ditemukan

kendala-kendala di masyarakat terutama dalam upaya pengembangan potensi

kelautan dan perikanan. Sehingga nantinya dapat diketahui daerah mana yang

perlu peran pemerintah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi

permasalahan yang mereka hadapi untuk meningkatkan tingkat perekonomian

masyarakat. Hal ini berkaitan dengan pengembangan potensi kelautan dan

perikanan di Kepulauan Riau yang begitu besar.

Bila aspek yang berhubungan dengan kelautan, misalnya pariwisata

laut atau budidaya ikan laut, potensi wilayah pesisir dapat lebih

dikembangkan dan dikelola dengan baik bukan tidak mungkin bisa menjadi

sumber pendapatan daerah yang cukup besar disamping industri pengolahan

ataupun perdagangan.

Namun perlu diperhatikan juga kondisi geografis Kepulauan Riau yang

berbatasan langsung dengan negara lain, membuat Provinsi Kepulauan Riau

harus seksama dalam menyikapi dan menjaga kekayaan lautnya. Karena

pencurian hasil laut di wilayah Indonesia pada umumnya dan Kepulauan Riau

khususnya oleh nelayan negara lain yang berdalih masih merupakan wilayah

perairan internasional tentunya perlu diwaspadai.

Pemanfaatan potensi kelautan, perikanan, dan Wilayah pesisir di

Provinsi Kepulauan Riau dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang

meningkat, seperti jumlah tangkapan ikan dan produksi budi daya perikanan.

Sumbangan dari sektor kelautan dan perikanan cukup memberikan kontribusi

yang signifikan dalam pembangunan perekonomian.

Page 30: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-30

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sebagai daerah kepulauan

memang masih di dominasi oleh sektor industri pengolahan, tetapi sektor

kelautan dan perikanan menunjukkan trend kenaikan dari tahun ke tahu.

Untuk melihat sgambaran kondisi perekonomian di Kepulauan Riau secara

utuh dapat dilihat pada pertumbuhan PDRB Kepulauan Riau.

a) Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijakan

guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,

pemerataan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan

ekonomi regional, dan berupaya mengurangi ketergantungan tinggi terhadap

sektor primer. Sebaliknya sektor sekunder atau tersier terus diupayakan

memiliki andil yang lebih baik.

Pada era otonomi daerah seperti sekarang ini, dimana pemerintah

daerah menentukan sendiri ke mana arah pembangunan ekonominya (buttom

up planing), tentu membutuhkan data statistik perekonomian yang akurat dan

terbaru serta dapat tersaji secara kontinyu.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau sepanjang tahun 2013

secara umum mengalami kondisi perlambatan pertumbuhan bila dibandingkan

dengan laju pertumbuhan pada sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi

melambat pada tahun 2013 menjadi 6,13 persen dibandingkan dengan tahun

2012 yang sebesar 6,82 persen.

Pada tahun 2013, nilai PDRB Kepulauan Riau mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi pada

nilai PDRB tahun 2013 dengan migas ataupun tanpa migas, serta berdasarkan

harga konstan maupun berdasarkan harga berlaku. Berikut gambaran nilai

PDRB Kepulauan Riau dari tahun 2010-2013.

Page 31: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-31

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.14. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Provinsi Kepulauan Riau Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000

menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah)

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Tabel 2.15. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Provinsi Kepulauan Riau Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013 (Juta Rupiah)

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Sektor 2010 2011 2012* 2013**

Pertanian, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan 1.799.712,14 1.870.861,24 1.905.624,75 1.940.790,07

Pertambangan Penggalian 2.108.251,99 2.140.381,91 2.255.952,92 2.334.904,32

Industri Pengolahan 20.876.469,60 22.239.552,91 23.503.047,25 24.835.220,22

Listrik, Gas, dan Air Bersih 217.815,75 248.219,67 262.310,85 274.010,11

Bangunan 1 931 026.73 2.122.242,93 2.339.513,97 2.607.393,54

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9.452.702,39 10.115.037,31 11.101.182,50 11.975.179,65

Pengangkutan dan Komunikasi 1.829.326,86 2010923.65 2.152.040,04 2.259.023,32

Keuangan, Persewaan, dan jasa

Perusahaan 1.921.025,28 2.059.518,84 2.199.252,74 2.317.625,28

Jasa-jasa 939.528,10 1.009.980,13 1.077.756,66 1.123.078,12

PDRB Dengan Migas 39.144.832,11 41.805.794,94 46.796.681,68 49.667.224,63

PDRB Tanpa Migas 39.349.760,26 42.079.012,16 44.964.298,00 47.772.232,58

Sektor 2010 2011 2012* 2013**

Pertanian, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan 3.434.219,69 3.712.921,64 3.989.491,48 4.296.147,25

Pertambangan Penggalian 5.936.974,33 6.125.134,25 6.677.262,39 7.112.642,49

Industri Pengolahan 33.488.733,74 38.343.836,20 43.371.350,97 47.844.497,08

Listrik, Gas, dan Air Bersih 403.727,54 477.708,32 5.311.771,21 585.843,12

Bangunan 5.275.841,96 6.252.046,67 7.152.028,68 8.380.003,16

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14.180.068,31 15.568.076,09 17.951.963,01 20.147.445,81

Pengangkutan dan Komunikasi 3.243.134,49 3.602.226,78 4.030.242,35 4.476.778,84

Keuangan, Persewaan, dan jasa

Perusahaan 3.717.777,14 4.001.087,58 4.451.886,72 4.862.699,35

Jasa-jasa 1.934.037,11 2.159.756,10 2.412.217,44 2.604.358,60

PDRB Dengan Migas 71.614.514,31 80.242.793,63 95.348.214,25 100.310.415,70

PDRB Tanpa Migas 66.504.856,51 75.007.338,25 84.861.542,46 94.240.432,32

Page 32: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-32

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pertumbuhan nilai PDRB yang terjadi di Kepulauan Riau dapat

dikatakan merupakan total dari keseluruhan pertumbuhan PDRB di

Kabupaten/ Kota se-Provinsi Kepulauan Riau. Besaran petumbuhan PDRB

Kabupaten/ Kota tersebut tentunya berbeda-beda. Hal ini terlihat pada tabel di

bawah ini, dimana Kota Batam masih menjadi penyumbang angka

pertumbuhan PDRB terbesar di Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 2.16. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tanpa Migas Atas

Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

Kepulauan Riau Tahun 2009 – 2012 (dalam Miliar Rupiah)

Kabupaten/Kota 2009 2010* 2011* 2012**

Karimun 1.915,67 2.041,43 2.185,28 2.343,89

Bintan 2.947,05 3.110,79 3.302,99 3.501,79

Natuna 405,65 431,02 458,62 488,66

Lingga 563,84 601,08 640,98 683,67

Kepulauan Anambas 252,91 271,02 291,02 312,61

Batam 26.079,85 28.107,28 30.137,29 32.180,73

Tanjungpinang 2.363,29 2.530,71 2.709,45 2.901,39

KEPULAUAN RIAU 36.600,78 39.349,76 42.072,12 45.548,49

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010

* Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara

Menurut besaran nilai PDRB diatas, maka dapat dilihat persentase

distribusi PDRB menurut lapangan usahanya dari tahun ke tahun, dimana

terjadi dinamika pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat tren laju pertumbuhannya,

banyak sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Sektor yang

mengalami tren positif (kenaikan) antara lain sektor bangunan, perdagangan

hotel dan restoran, dan pengangkutan dan komunikasi. Sektor industri

pengolahan masih menjadi sektor yang yang dominan di Kepulauan Riau.

Page 33: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-33

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.17. Distribusi Persentase PDRB dengan Migas

Provinsi Kepulauan Riau Atas Dasar Harga Konstan 2000

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2012

Lapangan Usaha 2009 2010 2011* 2012**

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 4,72 4,38 4,27 4,06

a. Tanaman Bahan Makanan 0,25 0,25 0,26 0,27

b. Tanaman Perkebunan 0,24 0,22 0,22 0,21

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0,76 0,74 0,69 0,68

d. Kehutanan 0,06 0,05 0,05 0,05

e. Perikanan 3,41 3,29 3,05 2,86

2. Pertambangan dan Penggalian 5,44 5,13 4,88 4,82

a. Minyak dan Gas Bumi 4,48 4,20 3,97 3,92

b. Pertambangan Tanpa Migas 0,59 0,56 0,55 0,54

c. Penggalian 0,41 0,37 0,37 0,37

3. Industri Pengolahan 53,30 50,82 50,76 50,23

a. Industri Migas - - - -

b. Industri Tanpa Migas 53,30 50,82 50,76 50,23

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,55 0,53 0,57 0,56

a. Listrik 0,21 0,22 0,24 0,24

b. Gas 0,30 0,27 0,29 0,28

c. Air Bersih 0,04 0,04 0,04 0,04

5. Bangunan 4,73 4,70 4,84 4,98

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 23,57 23,01 23,08 23,72

a. Perdagangan Besar dan Eceran 19,53 19,06 19,03 19,57

b. Hotel 2,70 2,64 2,73 2,81

c. Restoran 1,34 1,31 1,33 1,34

7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,70 4,45 4,59 4,63

a. Pengangkutan 4,11 3,87 3,99 4,02

1. Angkutan Jalan Raya 2,11 1,97 2,05 2,05

2. Angkutan Laut 1,10 1,03 1,04 1,03

3. Angkutan Udara 0,63 0,61 0,63 0,67

4. Jasa Penunjang Angkutan 0,27 0,26 0,27 0,27

b. Komunikasi 0,59 0,59 0,60 0,61

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,91 4,68 4,70 4,70

a. Bank 3,40 3,15 3,17 3,17

Page 34: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-34

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,18 0,17 0,18 0,18

c. Sewa Bangunan 1,39 1,32 1,32 1,31

d. Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03

9. Jasa – Jasa 2,43 2,29 2,31 2,30

a. Pemerintahan Umum 1,19 1,11 1,13 1,14

b. Swasta 1,24 1,17 1,17 1,16

1. Sosial Kemasyarakatan 0,17 0,17 0,18 0,18

2. Hiburan dan Rekreasi 0,28 0,26 0,27 0,27

3. Perorangan dan Rumah Tangga 0,79 0,74 0,73 0,71

PDRB 100 100 100 100

Sumber : Kepri Dalam Angka Tahun 2012

* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara

2.2.2. Kesejahteraan Sosial

a). Pendidikan

Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf juga merupakan ukuran keberhasilan pembangunan.

Karena kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan minimum

yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sejahtera. Pemerintah

telah berupaya untuk menekan sekecil mungkin angka buta huruf. Yang dimaksud

melek huruf disini adalah kemampuan seseorang dalam membaca maupun

menulis sehingga maksud yang terkandung didalam dapat dipahami dan

dimengerti serta dimungkinkan terjadinya proses transformasi informasi dari

aktivitasnya tersebut.

Angka melek huruf di Provinsi Kepulauan Riau mulai tahun 2007 sampai

2009 hanya berkisar di 40-50 persen saja namun pada tahun 2010 cukup

menunjukkan perkembangan yang baik yaitu meningkat menjadi 95,85 persen.

Hingga tahun 2012 angka melek huruf di Kepulauan Riau terus mengalami

peningkatan. Program pemberantasan buta huruf sangat terkait dengan program

Wajib Belajar 9 Tahun, artinya peningkatan APK/ APM pada jenjang SD/ MI dan

SMP/ MTs juga akan berpengaruh pada angka melek huruf atau pemberantasan

buta huruf. Selain melalui jenjang pendidikan formal, upaya pemberantasan buta

huruf juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan jenjang pendidikan non-

Page 35: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-35

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

formal dan pendidikan luar sekolah. Partisipasi masyarakat perlu terus didorong,

untuk meningkatkan angka melek huruf ini. Seperti yang tertera dalam tabel

berikut ini:

Tabel 2.18

Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2007 - 2012

Provinsi Kepulauan Riau

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Angka melek huruf 51.47 51.72 52.70 95.85 97,67 97,80

Sumber : Profil Pendidikan Provinsi kepulauan Riau

Gambar. 2.9. Angka Melek Huruf Tahun 2011 dan 2012 Menurut

Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS)

Rata-rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah di Provinsi Kepulauan Riau yaitu 9,16 untuk

tahun 2010, artinya secara rata-rata penduduk hanya menyelesaikan pendidikan

hingga kelas 3 SLTP. Pada tahun 2011 angka rata-rata lama sekolah di Kepulauan

Riau meningkat menjadi 9,73 dan pada tahun 2012 sebesar 9,81. Untuk melihat

kondisi rata-rata lama sekolah di Kepulauan Riau dapat dilihat dari angka rata-rata

Page 36: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-36

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

lama sekolah di tiap Kabupaten/ Kota. Angka rata-rata lama sekolah yang

tertinggi terdapat di Kota Batam dan juga Kota tanjungpinang, yaitu sebesar 10,84

dan 10,18.

Tabel 2.19

Rata-rata lama Bersekolah pada Kabupaten/ Kota

Se-Provinsi Kepulauan Riau

No. Kabupaten/ Kota 2011 2012

1 Karimun 8,14 8,16

2 Bintan 8,91 8,95

3 Natuna 7,64 7,78

4 Lingga 7,24 7,27

5 Kepulauan Anambas 6,38 6,67

6 Batam 10,78 10,84

7 Tanjungpinang 9,68 10,18

Kepulauan Riau 9,73 9,81

Sumber : survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS)

Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Sekolah Murni (APM) merupakan proporsi penduduk

pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai

dengan usianya, yang dibagi dalam tiga kelompok jenjang pendidikan, yaitu

SD/MI untuk usia 7 - 12 tahun, SMP/MTs untuk usia 13 – 15 tahun, dan

SMA/MA/SMK untuk penduduk usia 16 – 18 tahun.

Perkembangan angka partisipasi murni Provinsi Kepulauan Riau tahun

2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2010 baik untuk

jenjang pendidikan SD/MI (90,16), SMP/MTs sederajat (81,79 persen), maupun

untuk SMA/MA/SMK sederajat sebesar (54,10 persen), sedangkan untuk tahun

2010 angka partisipasi murni untuk SD/MI sebesar 87.88, SMP/MTs sebesar

84,75 persen dan APM untuk SMA/MA/SMK hanya sebesar 43,71. Peningkatan

ini terjadi karena semakin besar komitmen pemerintah daerah dalam bidang

pendidikan. Program-program pemerintah yang strategis ini dapat memberikan

kontribusi bagi masyarakat dalam menikmati layanan pendidikan yang

Page 37: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-37

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

dibutuhkan, sehingga anak-anak usia sekolah dapat bersekolah sesuai dengan

layanan yang diberikan.

Tabel 2.20. Perkembangan Angka Partisipasi Murni Tahun 2007 - 2011

Provinsi Kepulauan Riau

NO JENJANG PENDIDIKAN 2007 2008 2009 2010 2011

1 SD/MI

1.1. Jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang

bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI 136.271 142.349 151.717 155.898 162.018

1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 149.981 156.155 170.576 177.387 179.693

1.3. APM SD/MI 90.85 91.15 88.94 87.88 90,16

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang

bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs 46.423 47.712 49.913 51.309 47.601

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 62.545 57.469 64.743 62.194 62.106

2.3. APM SMP/MTs 74.22 83.02 77.09 77.24 81,79

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang

bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK 31.860 33.098 34.448 35.939 36.271

3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 61.899 63.984 65.363 66.809 68.076

3.3. APM SMA/MA/SMK 51.47 51.72 52.70 53.79 54,10

Sumber : Profil Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Sedangkan angka partisipasi murni Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011

untuk tingkat SD/MI sederajat sebesar 90,16 persen, untuk tingkat SMP/MTs

sederajat sebesar 81,79 persen dan untuk tingkat SMA/MA/SMK sederajat

sebesar 54,10 persen. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.21

Angka Partisipasi Murni Tahun 2011 Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kepulauan Riau

No. Kabupaten/Kota

PERSENTASE

APM

SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

1 Kota Batam 91,79 71,60 66,18

2 Kota Tanjungpinang 92,14 121,44 94,93

3 Kab. Bintan 91,64 65,22 56,59

Page 38: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-38

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

4 Kab. Karimun 96,80 59,61 58,33

5 Kab. Natuna 72,96 109,97 30,85

6 Kab. Lingga 77,77 68,35 48,08

7 Kab. Kep. Anambas 74,10 76,34 23,77

Provinsi Kepri 90,16 81,79 54,10

Sumber : Profil Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Angka partisipasi murni di Kepulauan Riau hingga tahun 2012 ini tetap

mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2012 ini APM untuk tingkat SD/MI

sebesar 99,0, untuk tingkat SMP/ MTS sebesar 94,1, sedangkan untuk tingkat

SMA/MA/SMK sebesar 61,77. Berikut besaran APM di Kepulauan Riau dari

tahun ke tahun.

Gambar. 2.10. Angka Partisipasi Murni Tahun 2009-2013

Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Berbeda halnya dengan Angka partisipasi murni, Angka partisipasi kasar

(APK) mengukur proposi penduduk seluruh kelompok umur yang bersekolah

pada tingkat pendidikan tertentu. Angka ini memberikan gambaran secara umur

tentang banyaknya anak yang telah menerima pendidikan pada jenjang tertentu

dan bukan angka yang menunjukkan tingkat kemajuan pendidikan. Angka

Partisipasi Kasar di Kepulauan Riau secara garis besar telah memenuhi target

yang telah ditetapkan pada indikator pembangunan di Kepulauan Riau

Page 39: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-39

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Gambar. 2.11.

Angka Partisipasi Kasar Tahun 2009-2013

Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Data Olahan Dinas Pendidikan Pada Review RPJMD

Angka Pendidikan yang di Tamatkan (APT)

Sementara itu, persentase penduduk yang memiliki ijazah SD untuk tahun

2011/2012 sebesar 100 meningkat dari tahun 2010-2011, ijazah SMP sebesar

92,10 persen menurun dari tahun sebelumnya begitu juga dengan penduduk yang

memiliki ijazah MA dan SMK yang masing-masing sebesar 82,46 dan 97,71,

sedangkan untuk SMA meningkat menjadi sebesar 99,03 persen. Seperti yang

tertera di tabel dibawah ini

Tabel 2.22

Angka Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2011-2012

Provinsi Kepulauan Riau

Jenjang

Pendidikan

Tahun

2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012

SD/MI 100 99,75 92,45 98,85 100 100

SMP/MTs 89,72 91,17 81,97 82,64 96,69 92,10

SMA 92,06 93,45 81,89 84,86 97,17 99,03

MA 85,64 77,70 75,19 74,05 94,26 82,46

SMK 91,28 89,24 83,73 84,52 99,12 97,71

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau

Page 40: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-40

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

b). Kesehatan

Angka Kematian Bayi

Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah

kematian bayi. Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah indikator

yang disebut angka kematian bayi (AKB). Angka Kematian Bayi atau AKB

adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang

dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Salah satu

indikator yang menjadi kriteria dalam pencapaian Millenium Development Goals

(MDG’s) adalah menurunnya Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari

angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran bayi pada tahun 2015.

AKB Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012 adalah 4,29/1.000 kelahiran

hidup. Angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu 8,67/1.000

kelahiran hidup. Berdasarkan kematian yang dilaporkan tahun 2011 jumlah bayi

mati adalah 341 dari 50.368 kelahiran hidup. Angka ini sudah melebihi target

MDG’s yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Demikian juga halnya

pada tahun 2012, jumlah kematian yang dilaporkan jumlah bayi mati sebesar 223

dari 51.752 kelahiran hidup atau 4,29/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012.

Pada tahun 2013 menunjukkan bahwa AKB Provinsi Kepulauan Riau adalah

sebesar 5,89/1.000 kelahiran hidup, dimana angka ini lebih besar dari tahun

sebelumnya.

Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan

pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan

sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita (AKABA)

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 yaitu 6,2/1.000 kelahiran hidup mengalami

penurunan bila dibandingkan tahun 2010 yaitu 9,59/1.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan kematian yang dilaporkan tahun 2011 jumlah balita mati adalah 349

dari 50.368 kelahiran hidup. Angka ini sudah melebihi target MDG’s yaitu

20/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Pada tahun 2013, AKABA Provinsi

Page 41: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-41

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Kepulauan Riau sebesar 6,86/1.000 kelahiran hidup, dimana angka ini mengalami

kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Gambar. 2.12.

Angka Kematian Bayi dan Balita Tahun 2009-2012 Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Angka Kematian Ibu (AKI)

Tinggi rendahnya angka maternal mortality dapat dipakai mengukur taraf

program kesehatan di suatu negara khususnya program kesehatan ibu dan anak.

Semakin rendah angka kematian ibu di suatu negara menunjukkan tingginya taraf

kesehatan negara tersebut.

Berdasarkan tabel berikut, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan angka

kematian ibu (berdasarkan kematian yang dilaporkan) selama kurun waktu 2007-

2010, dan menglami penurunan pada tahun 2011 dan mengalami kenaikan pada

tahun 2012. Sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 106,9.

Gambar. 2.13.

Angka Kematian Ibu Tahun 2009-2012 Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Page 42: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-42

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Perihal faktor penyebab kematian ibu berdasarkan hasil berbagai penelitian

yang telah dilaksanakan menyebutkan bahwa sekitar 90% kematian ibu

disebabkan oleh pendarahan, teksemia gravidarum, infeksi, partus lama dan

komplikasi abortus. Kematian ini paling banyak terjadi pada masa sekitar

persalinan yang sebenarnya dapat dicegah.

Angka Usia Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator/penilaian derajat

kesehatan suatu negara dan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan

program-program kesehatan. Indikator UHH juga merupakan salah satu

komponen dalam penilaian keberhasilan pencapaian MDG’s.

Angka Harapan Hidup disebut juga lama hidup manusia didunia.

Didasarkan pada perkiraan CIA World Factbook pada tahun 2011, Indonesia

berada pada nomor urut 108 berdasarkan daftar PBB dari 191 Negara yang

dipublikasikan di Wikipedia, dengan angka harapan hidup 70,76 (laki-laki 68,26

dan perempuan 73,38).

Angka Harapan Hidup yang semakin meningkat merupakan indikator

semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Derajat kesehatan

masyarakat sangat dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu faktor Lingkungan, Pelayanan

Kesehatan, Keturunan dan Perilaku masyarakat.

Umur harapan hidup ini juga merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang

rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,

dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan

kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Angka Harapan Hidup Provinsi Kepulauan Riau tahun 2009 adalah 69,80

tahun. Artinya bayi-bayi yang akan dilahirkan menjelang tahun 2010 akan dapat

hidup sampai 69 atau 70 tahun lebih tinggi dari angka harapan hidup nasional

yang hanya 68 sampai 69 tahun saja.

Page 43: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-43

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.23.

Angka Harapan Hidup Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 – 2012

No Tahun Angka Harapan Hidup

1 2007 69,60

2 2008 69,70

3 2009 69,80

4 2010 69,80

5 2011 69,85

6. 2012 69,91 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012

Persentase balita gizi buruk

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator antara lain

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita subur

Kurang Energi Kronis (KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY).

Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi

badan (TB). Variabel BB dan TB tersebut disajikan dalam bentuk tiga indikator

antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut

umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Angka berat badan

dan tinggi badan setiap balita dikonversikan kedalam bentuk nilai standar (z-

score) dengan menggunakan baku antropometri WHO-NCHS tahun 2006.

Kategori status gizi dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan prevalensi gizi kurang

dari seluruh jumlah balita yaitu:

1. Rendah : di bawah 10 persen

2. Sedang : 10 – 19 persen

3. Tinggi : 20 – 29 persen

4. Sangat tinggi : 30 persen

Berdasarkan data tahun 2008 – 2013, persentase gizi buruk Provinsi

Kepulauan Riau di bawah 10% dan termasuk dalam kategori rendah.

Page 44: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-44

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.24.

Persentase Balita Gizi Buruk di Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2008 – 2013

No. Kabupaten/Kota 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Tanjungpinang 0,30 0,35 1,22 1,22 0,26 0,15

2 Batam 0,04 0,46 0,46 0,55 0,47 0,47

3 Bintan 0,75 0,08 0,20 0,20 0,53 0,76

4 Karimun 0,58 0,07 2,80 2,80 0,12 1,36

5 Natuna 0,61 0,67 0,73 0,73 4,83 2,31

6 Lingga 0,38 0,43 3,06 2,40 0,85 0,78

7 Kepulauan Anambas - - 0,26 1,22 1,16 1,16

Provinsi Kepulauan Riau 0,29 0,38 0,84 0,99 0,58 0,66

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau 2008 – 2012.

Tabel 2.25.

Balita Gizi Kurang di Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota

Tahun 2013

KABUPATEN/KOTA

GIZI KURANG

L P L+P

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

Karimun 547 6,35 452 5,49 999 5,93

Bintan 217 3,50 187 3,08 404 3,29

Natuna 224 11,56 262 13,64 486 12,59

Lingga 227 5,19 187 4,62 414 4,92

Batam 869 2,48 838 2,52 1.707 2,50

Tanjungpinang 32 0,37 20 0,24 52 0,30

Kep. Anambas 157 13,05 145 8,04 302 10,04

Provinsi Kepulauan Riau 2.273 3,44 2.091 3,28 4.364 3,36 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau 2012.

Berat Badan Lahir Rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah

Page 45: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-45

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

lahir. BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap

kematian perinatal dan neonatal.

Persentase BBLR Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 adalah 1,50%.

Persentase ini menurun bila dibandingkan 2 (dua) tahun terakhir yaitu 2,33% pada

tahun 2009 dan 2,49% pada tahun 2010. Pada tahun 2013, bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah turun menjadi 1,3%. Persentase BBLR di Provinsi

Kepulauan Riau dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.26.

Persentase Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2007 – 2013

No Tahun Persentase Berat Badan

Lahir Rendah (BBLR)

1 2007 2,04

2 2008 0,51

3 2009 2,33

4 2010 2,49

5 2011 1,50

6 2012 1,33

7 2013 1,3 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau 2008 – 2013.

Page 46: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-46

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.27.

Angka Kelangsungan Hidup Bayi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012

di Provinsi Kepulauan Riau

NO KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH KELAHIRAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI

1 Karimun 2.626 29 2.655 2.433 20 2.453 5.059 49 5.108

2 Bintan 1.570 15 1.585 1.490 11 1.501 3.060 26 3.086

3 Natuna 809 11 820 751 11 762 1.560 22 1.582

4 Lingga 1.255 10 1.265 1.164 13 1.177 2.419 23 2.442

5 Batam 17.116 42 17.158 15.989 18 16.007 33.105 60 33.165

6 Tanjungpinang 2.987 19 3.006 2.868 11 2.879 5.855 30 5.885

7 Kep. Anambas 323 7 330 371 6 377 694 13 707

JUMLAH (PROVINSI) 26.686 133 26.819 25.066 90 25.156 51.752 223 51.975

ANGKA LAHIR MATI 5,0 3,6 4,3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2012

Page 47: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-47

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Penyakit Menular

Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit

(plasmodium) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi. Malaria

merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendalian dan penurunan

kasusnya merupakan komitmen internasional dalam MDG’s.

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak

balita, ibu hamil. Selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan

dapat menurunkan produktivitas kerja.

Gambar 2.14.

Angka Kesakitan Malaria (per 1.000) Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2007-2013

2,131,52

2,29

3,56

5,72

1,24 1,45

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2007-2012

Gambar di atas menunjukkan kecenderungan peningkatan angka kesakitan

malaria (API) Provinsi Kepulauan Riau selama kurun waktu 4 (empat) tahun

berturut-turut yaitu tahun 2008 (1,52), 2009 (2,29), 2010 (3,56), 2011 (5.72), 2012

(1,24), dan 2013 (1,45). Hal ini berarti terjadi peningkatan kasus malaria di

Page 48: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-48

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

kabupaten/kota sampai dengan tahun 2011 dan menurun drastis pada tahun 2012

dan menunjukkan peningkatan di tahun 2013.

Kondisi geografis Kepulauan Riau yang sebagian besar wilayahnya

merupakan wilayah perairan/rawa-rawa menyebabkan semua kabupaten/kota di

wilayah ini merupakan daerah endemis malaria. Faktor lain selain faktor

lingkungan alam yang memegang peranan terhadap penyebaran penyakit malaria

adalah lingkungan buatan manusia seperti adanya bekas galian tambang yang

dibiarkan terbuka, selokan-selokan yang menggenang akan menjadi tempat

perkembangbiakan nyamuk anopeles yang merupakan vektor penyebaran penyakit

ini. Gerakan seluruh elemen masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan

perlu ditingkatkan agar dapat menekan angka kejadian malaria di masyarakat.

TB Paru

Penyakit TB Paru dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki,

perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia

bertambah dengan seperempat juta kasus baru TB Paru dan sekitar 140.000

kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TB Paru. Bahkan, Indonesia

adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TB Paru di dunia.

Penyakit TB Paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TB Paru biasanya menular melalui

udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan

pada saat penderita TB Paru batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya

berasal dari penderita TB Paru dewasa. Millenium Development Goals (MDG’s)

menjadikan penyakit TB Paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target

untuk dihentikan dan dicegah penyebarannya.

Angka Insiden TB Paru Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 adalah

64,14 per 100.000 penduduk, dengan persentase lebih banyak kasus TB Paru pada

laki-laki (59,18%) bila dibandingkan dengan kasus pada perempuan (40,82%).

Sedangkan Angka Kematian TB Paru Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013

adalah 1,9 per 100.000 penduduk, dengan persentase kematian laki-laki (57,90%)

lebih besar dibandingkan dengan perempuan (42,10%).

Page 49: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-49

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Angka penemuan BTA (+) Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011

mengalami peningkatan dari tahun 2010 dan terus naik sampai tahun 2012,

namun menurun pada tahun 2013 dengan jumlah kasus sebesar 1.265 kasus.

Berikut gambar perbandingan jumlah kasus Tuberkulosis Provinsi Kepulauan

Riau selama kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.

Gambar 2.15. Perbandingan Jumlah Kasus Tuberkulosis Provinsi

Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

HIV & AIDS

HIV merupakan singkatan dari “human immunodeficiency virus”. HIV

merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia

(terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama

sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi

virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-

menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

AIDS adalah singkatan dari “acquired immunodeficiency syndrome” dan

menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya

sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV merupakan penyebab AIDS. Tingkat HIV

dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa

infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.

Page 50: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-50

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Jumlah kasus baru HIV pada tahun 2011 adalah 730 orang dengan

jumlah laki-laki 341 orang dan perempuan 389 orang. Jumlah kasus baru AIDS

adalah 262 orang dengan jumlah 162 orang laki-laki dan 96 orang perempuan.

Sedangkan jumlah kematian yang disebabkan oleh AIDS adalah 89 orang

dengan pembagian 45 laki-laki dan 44 perempuan. Sedangkan pada tahun

2012, jumlah kasus baru HIV adalah 906 orang dengan jumlah laki-laki 434

orang dan perempuan 472 orang. Jumlah kasus baru AIDS adalah 560 orang

dengan jumlah 326 orang laki-laki dan 234 orang perempuan. Sedangkan

jumlah kematian yang disebabkan oleh AIDS adalah 117 orang dengan

pembagian 65 laki-laki dan 52 perempuan. Pada tahun 2013, jumlah kasus baru

HIV menurun menjadi 847 orang, namun jumlah kasus baru HIV meningkat

menjadi 577 orang, dengan jumlah kematian akibat AIDS sebesar 113 orang.

Tabel 2.28

Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2013

NO KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH KASUS BARU JUMLAH

KEMATIAN

AKIBAT AIDS H I V A I D S

2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

1 Karimun 121 137 57 49 68 63 12 8 7

2 Bintan 36 39 31 13 20 34 4 8 9

3 Natuna 7 13 13 0 3 2 2 4 2

4 Lingga 9 16 8 0 0 0 0 2 1

5 Batam 410 535 535 158 411 411 59 59 59

6 Tanjungpinang 147 166 194 42 58 61 12 36 31

7 Kepulauan Anambas 0 0 9 0 0 6 0 0 4

JUMLAH (PROVINSI) 730 906 847 262 560 577 89 117 113

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2011 – 2013

Page 51: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-51

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit umum yang terjadi pada semua kelompok

umur, dan merupakan penyebab utama kematian di antara orang tua dan orang-

orang yang kronis dan sakit parah. Selain itu, adalah penyebab utama kematian

pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia.

Jumlah perkiraan penderita pada tahun 2013 sebesar 21.321 balita dengan

rincian 10.980 balita laki-laki dan 10.342 balita perempuan. Jumlah penderita

yang ditemukan dan ditangani adalah 2.268 balita (10,6%) dengan rincian 1.194

laki-laki (10,9% dari jumlah perkiraan penderita balita laki-laki) dan 1.074

perempuan yang ditangani (10,4% dari jumlah perkiraan penderita balita

perempuan). Penemuan kasus Pneumonia dan ditangani pada balita pada tahun

2007 – 2012 dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

Gambar 2.16.

Kasus Pneumonia pada Balita di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

491

1.592

1.592

2.876

1.144

2.037

2.268

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

jum

lah

pe

nd

eri

ta (

ba

lita

)

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

Page 52: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-52

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Kusta

Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen,

adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri

Mycobacterium leprae. Indonesia dikenal sebagai satu dari tiga negara yang

paling banyak memiliki penderita kusta. Jumlah penderita kusta penyakit kusta di

Kepulauan Riau relatif sedikit.

Gambar 2.17.

Jumlah Penderita Penyakit Kusta Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2007–2013

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007-2011

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

Jumlah penderita kusta di tahun 2011 tercatat sebanyak 5 penderita kusta

PB, dan 9 penderita kusta MB. Pada tahun 2010 cenderung mengalami penurunan

dibandingkan 3 (tiga) tahun sebelumnya. Jumlah penderita kusta PB tahun 2007

tercatat sebanyak 68 penderita, tahun 2008 sebanyak 24 penderita, tahun 2009

sebanyak 17 penderita, dan di tahun 2010 sebanyak 6 penderita. Sedangkan

jumlah penderita kusta MB tahun 2007 sebanyak 45 penderita, tahun 2008

sebanyak 33 penderita, mengalami peningkatan di tahun 2009 sebanyak 83

penderita dan kembali turun di tahun 2010 sebanyak 5 penderita. Namun, pada

tahun 2013, jumlah penderita kustaPB dan MB kembali meningkat, dengan

jumlah penderita sebesar 33 penderita.

Kedepannya diharapkan adanya sosialisasi dari tenaga kesehatan yang

berkompeten kepada masyarakat tentang gejala penyakit kusta dan akibatnya bagi

penderita. Dengan demikian di dapatkan deteksi dini terhadap kasus kusta dan

penderita mendapatkan pengobatan tanpa mengalami cacat fisik.

68

2417

6 5 4

13

45

33

83

59

14

33

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

PEND PB

PEND MB

Page 53: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-53

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

c). Kemiskinan

Perkembangan Tingkat Kemiskinan di provinsi Kepulauan Riau dalam

lima tahun terakhir menunjukan perkembangan yang baik. Pada tahun 2007

jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 10,30% dan terus

menurun sampai tahun 2010 yang mencapai 8,05%. Namun pada tahun 2011,

dengan adanya Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011,

jumlah penduduk miskin Provinsi Kepulauan Riau meningkat menjadi 12,99%

yang merupakan angka kemiskinan mikro. Kenaikan penduduk miskin pada tahun

2011 ini disebabkan metode yang digunakan untuk pendataan penduduk miskin

lebih detail dan mendapatkan data riil penduduk miskin di Provinsi Kepulauan

Riau. Dengan kata lain, data yang didapatkan merupakan data kemiskinan mikro.

Berdasarkan data kemiskinan makro, pada September 2011, angka kesmikinan

makro di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 6,79% dan terus menurun pada tahun

2012, dimana penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau turun menjadi 6,83%.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh Program Pengentasan Kemiskinan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan Pemerintah

Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau.

Gambar 2.18.

Jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin

di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005–2013

Sumber : Data BPS Kepulauan Riau yang diolah

Page 54: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-54

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Jumlah penduduk miskin menurut daerah, penduduk miskin di Provinsi

Kepulauan Riau lebih besar di daerah perkotaan dari tahun ke tahun, tetapi jika

dilihat berdasarkan persentase penduduk miskin, persentase penduduk miskin di

perdesaan menunjukkan trend yang meningkat.

Gambar 2.19.

Jumlah Penduduk Miskin Berdasarkan Daerah

Di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

Sumber : Data BPS Kepulauan Riau yang diolah

Gambar 2.20.

Persentase Penduduk Miskin Berdasarkan Daerah

Di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2013

Sumber : Data BPS Kepulauan Riau yang diolah

Page 55: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-55

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

d). Kesempatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan persentase angkatan kerja

terhadap penduduk usia kerja. Pada Agustus 2012, Tingkat Partispasi Angkatan

Kerja Provinsi Kepulauan Riau sebesar 66,25% yang dihitung dari jumlah

penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) di Provinsi Kepulauan Riau berjumlah

1.315.268 jiwa, sedangkan jumlah angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau

sebesar 871.365 jiwa. Dari yang 871.365 jiwa angkatan kerja di Provinsi

Kepulauan Riau, baru sekitar 824.365 jiwa bekerja dan 46.798 jiwa masih

menganggur. Dengan kata lain, sebanyak 5,37% dari angkatan kerja di Provinsi

Kepulauan Riau masih menganggur. Sedangkan sebanyak 109.174 jiwa

merupakan pekerja tidak penuh.

Lebih jelasnya mengenai kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan

Riau dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.29.

Rasio Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja

Provinsi Kepulauan RiauTahun 2012

Jenis Kegiatan Utama 2012

Februari Agustus

1. Angkatan Kerja 891.217 871.365

Bekerja 838.934 824.567

Penganggur 52.283 46.798

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 69,33 66,25

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,87 5,37

4. Pekerja Tidak Penuh 192.598 109.174

Setengah Penganggur 84.504 34.482

Paruh Waktu 108.094 74.692

5. Penduduk Usia Kerja (15+ tahun) 1.315.268 Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2012

f). Seni Budaya dan Olahraga

Pembangunan bidang seni, budaya dan olah raga sangat terkait erat dengan

kualitas hidup manusia dan masyarakat. Sesuai dengan 2 (dua) sasaran capaian

pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu (1) mewujudkan

Page 56: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-56

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

masyarakat Indonesia yang berahlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan

beradab (2) mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyrakat

yang lebih makmur dan sejahtera. Pencapaian pembangunan seni, budaya dan

olahraga di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 2.30.

Perkembangan Sanggar Seni Budaya

Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 - 2010 No Kabupaten/Kota /Tahun Jumlah

I. Tanjungpinang

1. 2007 11 Sanggar

2. 2008 3 Sanggar

3. 2009 8 Sanggar

4. 2010 4 Sanggar

Total 26 Sanggar

II. Batam

1. 2007 7 Sanggar

2. 2008 3 Sanggar

3. 2009 3 Sanggar

4. 2010 2 Sanggar

Total 15 Sanggar

III. Bintan

1. 2007 6 Sanggar

2. 2008 2 Sanggar

3. 2009 4 Sanggar

4. 2010 2 Sanggar

Total 14 Sanggar

IV. Karimun

1. 2007 6 Sanggar

2. 2008 3 Sanggar

3. 2009 4 Sanggar

4. 2010 2 Sanggar

Total 15 Sanggar

V. Lingga

1. 2007 6 Sanggar

2. 2008 4 Sanggar

3. 2009 3 Sanggar

4. 2010 3 Sanggar

Total 16 Sanggar

VI. Natuna

1. 2007 4 Sanggar

2. 2008 4 Sanggar

3. 2009 2 Sanggar

4. 2010 3 Sanggar

Total 13 Sanggar

VII. Kepulauan Anambas

1. 2007 0 Sanggar

2. 2008 1 Sanggar

3. 2009 2 Sanggar

Page 57: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-57

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

4. 2010 3 Sanggar

Total 6 Sanggar

Provinsi Kepulauan Riau 105 Sanggar

Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata 2010

Tabel 2.31.

Potensi Seni Dan Budaya di Provinsi Kepulauan Riau

No. Kabupaten/Kota Potensi Kesenian Potensi Budaya

1 2 3 4

1 Kota Tanjungpinang

Tari Zafin Penyengat Sembahyang Laut

Gazal / Tari Tradisi & Kreasi Mandi Sapar

Bangsawan Bentuk Bangunan / Arsitektur

2 Kota Batam

Teater Makyong Mandi Safar

Tari Jogi Cukur Rambut

Sunat Rasul

3 Kabupaten Bintan

Tari Melemang Sampan Kolek/festifal Laut

Melayu

Teater Makyong Gasing

Tari Dangkong Jong

Ziarah

Mandi Safar

4 Kabupaten Karimun

Zapin Pinang Meminang

Kompang Melayu Perkawinan

Dangkong Menyambut Tamu

Cukur Rambut Saiful Anam

5 Kabupaten Natuna

Mendu Gasing

Hadrah sarang Nyok

Ayam Sudur Ringkep

Lang-lang Buana Pacu Kolek & Jongkong

Kompang Cek Le-Le Deng deng

Zapin Pucuk Mati-mati

Barzanji Lu -lu Cina Buta

Beredah Tarik Tambang

Topeng Silat Kerriyan

5 Kabupaten Natuna

Gendang serasan Jung kate

Ratip Canang

Tumbuk Alu

Suluk Tepung Tawar

Gubang Berbalas Pantun

Makan sirih

Tabur Beras Kuning

Kitanan

Katam Al – Quran

Berisik dan Buang Ancak

Pusung Tangan

Mandi Tolak Bala

Malok Sagug

6 Kabupaten Lingga

Cacah Inai Mandi Safar

Tari Tradisi Besemah

Tari Kreasi Sunat Rasul

Seni Bangsawan Berzanji

Page 58: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-58

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Gasing

Layang-layang

Tepung Tawar

7 Kabupaten Kepulauan

Anambas

Gendang Siantan (Nyabuk) Kehidupan Suku laut

Tarian Topeng (Gubang)

Mendu / Sandiwara Rakyat Sumber : Profil Provinsi Kepulauan Riau 2010

Tabel 2.32.

Kampung Adat dan Rumah Adat

di Provinsi Kepulauan Riau

No. Kabupaten/kota

Nama

Kampung/

Rumah Adat

Objek Wiasata

Lokasi/Nama Objek Jenis Wisata

1 2 3 4 5

1

Tanjungpinang

Pulau Penyengat dan Senggarang Pulau Terkulai, Pulau Bayan dan Pulau

Dompak, Melayu Sqare,Tepi Laut

Hanaria, Bintan Mall, Bestari Mall dan Ramayana

Sejarah/ Agama Wisata Bahari

Pusat Makanan

Rakyat Permainan Rakyat

Taman Permainan

Anak-anak, Pusat Belanja dan Sovenir

2

Batam Rumah Limas

P. Bulan Bintang (Bekas Kerajaan

Lingga, Makam pengungsi Vietnam,

Camp pengungsi Vietnam, Candi Vihara Chua Ain Q Huang, Pagoda, Vihara

Cetya Tri Dharma) P. Galang (Geraja

Nha Tho Due Me Vo Nhiem, Sisa kapal-

kapal bekas, Jembatan Balerang, Pantai

Pasir Putih, Marina dan Pantai Batam (Kabil, Melur, Tanjung Pinggir dan

Setoko), Nagoya, Jodoh, Occarina

Sejarah,

Pusat Perbelanjaan

TmnPermainan/ Rekreasi

3 Bintan Lagoi Resort

Desa Wisata Sebong Pereh Pantai Wisata Sebong Pereh, Patai

Trikora, Lahan Wisata KM. 35,54,52,

Pantai Sakera, Sungai Lepah, Teluk Tabik, Teluk Penepat, Pulau Panjang,

Pulau Bungin, Makam Datuk Penaon,

Makam Sulthan Abdurrahman Muhayat Syah, Air Terjun Gunung Bintan

Goa Gunung Bintan, Danau Bekas

Galian Bouksit, Air Terjun Gunung Lengkuas

Resort, Wisata

Budaya & Bahari, Sejarah,

Wisata Alam

4

Karimun

Kampung Adat

Desa Parit

Pantai Pongkar Pelawan., Pantai Air

Dagang, Pantai Sawang, Pantai Gading,

Pantai Lubuk, Batu Limau.

Wiasata Bahari

Rumah Adat

Rumpun Melayu

Bersatu (RMB)

Air Panas Alam, Air Terjun Tebing, Batu

Betulis, Tanjung Melolo, Makam

Sebidang,

Wisata Alam

Rumah Adat

Lembaga Adat

Melayu (LAM)

Kampung Adat

Moro

5

Natuna

Pulau Karang Aji, Pulau Perayun, Pulau

Datuk Serasan, Pulau Sepadi, Pulau Bungli,, Pulau Ayam, Pulau Letung,

Pulau Kelong, Pulau Batu Alam, Pulau

Midai, Pulau Timau, Pulau Jelek, Pulau Antu, Pulau Kukop, Pulau Tanjung,

Segeram, Pulau Sedanau, Pantai Panjang,

Wisata Bahari

Wisata Sejarah

Page 59: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-59

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pantai Tepian, Pulau Laut, Pulau Seluan,

Pulau Penjaul, Pulau Punjong, Bunker Jepang, Meriam Tua, Rumah Tua

Gunung Ranai. Wisata Alam

6 Lingga Rumah Limas Gedung Nasional Meriam Tegak,

Meriam dilapangan Merdeka, Mesjid Al Zulfa, Cetiya Dharma Ratna, Reflika

Istana Dammah, Situs Sejarah Pondasi

Bilik 44, Situs Sejarah Peninggalan Istana Damanah, Situs Sejarah

Peninggalan Istana Robart, Situs

Peninggalan Mesjid Lama, Benteng Kubu Parit, Benteng Bukit Caning,

Benteng di Pulau Mepar, Musium Mini

Langgam Cahaya, Rumah Tahan

Peninggalan Zaman Belanada, Mesjid

Sultan Lingga, Cetiya Loka Shanti,

Kelenteng di Pulau Penuba, Klenteng Sambau di Centeng, Komplek Makam di

Belakang Mesjid Sultan Lingga, Makam

yang di Pertuan Muda X Riau Raja Muhammad Yusuf Al Ahmadi, Komplek

Makam Bukit Cengkeh, Komplek

Makam Keluarga Temenggung Jamaluddin dan Datuk Kaya Montel,

Pemandian Tengku Ampuan Jahara.

Pantai Batu Berdaun, Pantai Indah

Serenggang Laut, Pantai Nusantara, Pantai Penat, Pantai Tajung Sawang,

Pantai Serang, Pulau Lalang, Pulau

Berhala, Pulau Lampu, Pantai Dungun, Pantai Sekanah, Pantai Lundang, Pantai

Mentulat diDesa Duara, Pasar Pancur,

Pantai Laboh, Pantai Benan, Pantai Dipulau Penaah, Pulau Penaah, Pulau

Belading, Pulau Mensanak, Pulau

Duyung, Pulau Buaya, Pulau Mesemut, Pulau Burung, Pulau Pekajang,

Perkjampungan Suku Laut, Pantai Pasir

Pendek di Desa Mepar, Pantai Pasir Panjang Karang Bersulam, Pantai Teluk

Empuk, Pantai Seriam, Pantai Penarik,

Pantai Mentanak, Pantai Teluk Andang.

Air Terjun Batu Ampar, Air Terjun

Bedegam, Pemandian Air Panas Balerang, , Air Terjun Cik Latif, Sumur

Hangtuah, Bukit Tumang,

Perkampungan Suku Laut Pulau Lipan,

Perkampungan Suku Laut Pulau

Tembuk, Perkampungan SukuLaut Desa

Kelumu,

Pasar Dabo, Makam Datuk Penaon, Ratif Saman, Air Terjun Resun

Sejarah, Wisata

Bahari Wisata Budaya/

Alam

7 Kepulauan

Anambas

Desa Mengkait Air Tejun Temurun Wisata Alam

Desa Candi

Desa Mampok

Desa Langir

Sumber : Profil Provinsi Kepulauan Riau 2010

Page 60: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-60

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

2.3. Aspek Pelayanan Umum

2.3.1. Layanan Urusan Wajib

a). Pendidikan

Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Salah satu indikator yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk

mengukur keberhasilan dibidang pendidikan adalah dengan melihat tingkat

partisipasi masyarakat terhadap pendidikan itu sendiri. Biasanya masalah yang

sangat pokok berkaitan dengan angka partisipasi sekolah adalah akses penduduk

terhadap berbagai fasilitas pendidikan yang tersedia, disamping kemampuan

ekonomi yang merupakan faktor penentu utama.

Gambar 2.21. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011–2013

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau

Angka partisipasi sekolah (APS) di Kepulauan Riau secara umum

menunjukkan tren naik dari tahun 2011-2013. Angka partisipasi sekolah pada

tingkat pendidikan SMP mengalami kenaikan yang cukup signifikasn

dibandingkan tingkat pendidikan SD dan SMA. Walupun demikian, angka

partisipasi sekolah di Kepulauan Riau pada dasarnya telah mencapai target

pembangunan yang telah ditetapkan.

Page 61: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-61

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia Sekolah

Rasio Ketersediaan Sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan

dasar per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini juga

menunjukkan tingkat kemampuan untuk menampung semua penduduk usia

pendidikan dasar.

Tabel. 2.33. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2007 – 2011 di Provinsi Kepulauan Riau

NO JENJANG PENDIDIKAN

2007

2008

2009

2010

2011

1 SD/MI

1.1. Jumlah gedung sekolah 742 767 824 844 881

1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12

tahun 149.981 156.155 164.051 170.576 179.693

1.3. Rasio (Jumlah Gedung Sekolah/Jumlah

Penduduk Usia 7-12 tahun) 49.47 49.11 50.22 49.47 49.02

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah gedung sekolah 221 255 280 293 321

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15

tahun 65.545 57.469 64.743 66.427 62.106

2.3. Rasio (Jumlah Gedung Sekolah/Jumlah

Penduduk Usia 13-15 tahun) 35.33 44.37 43.24 44.10 51.68

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah gedung sekolah 149 160 162 164 193

3.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-19

tahun 61.899 63.984 65.363 66.809 68.076

3.3. Rasio (Jumlah Gedung Sekolah/Jumlah

Penduduk Usia 16-19 tahun) 24.07 25.00 24.78 24.54 28.35

Sumber : Profil Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Jumlah ketersediaan sekolah di Kepulauan Riau telah berusaha

ditingkatkan, hal tersebut tampak pada data diatas, dimana rasio ketersediaan

sekolah terhadap penduduk usia sekolah meningkat tiap tahunnnya. Kondisi rasio

ketersediaan sekolah pada tingkat SD pada tahun 2011 memang mengalami

sedikit penurunan, hal ini disebabkan tingginya jumlah penduduk usia 7-12 tahun.

Rasio Guru Terhadap Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru per 1.000 jumlah murid.

Rasio ini menunjukkan ketersediaan tenaga pengajar dan dapat juga untuk

mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai maksimal mutu

pengajaran. Rasio guru terhadap murid di Kepulauan Riau masih cukup tinggi dan

Page 62: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-62

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

terjadi ketimpangan pada tingkat Kabupaten/ Kota. Berikut gambaran kondisi

rasio guru terhadap murid di Kepulauan Riau

Tabel 2.34. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 – 2011

NO Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009 2010 2011

1 SD/MI

1.1. Jumlah Guru 9.632 9.953 10.188 10.658 11.463

1.2. Jumlah Murid 136.271 142.349 151.717 155.898 193.540

1.3. Rasio 70.68 69.91 67.15 68.36 59.22

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah Guru 4.069 4.251 4.390 4.526 4.615

2.2. Jumlah Murid 53.558 55.709 57.722 59.869 67.385

2.3. Rasio 75.97 76.30 76.05 75.59 68.49

2.4. Rasio Guru dan murid

pendidikan dasar 72,17 71,71 69,60 70,37 61,39

Sumber : Profil Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Tabel 2.35. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Tahun 2011 Menurut Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau

NO Kabupaten / Kota JUMLAH GURU JUMLAH MURID RASIO

1 Tanjungpinang 1.678 34.003 20

2 Batam 5.955 128.109 22

3 Bintan 1.680 21.258 13

4 Karimun 2.870 39.110 14

5 Natuna 1.434 15.272 11

6 Lingga 1.685 14.735 9

7 Kepulauan Anambas 776 8.438 11

Jumlah Se-Provinsi 16.078 260.925 16 Sumber : Profil Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Tabel. 2.36. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 – 2011

NO Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009

2010

2011

1 SMA/MA/SMK

1.1. Jumlah Guru 5.031 5.310 5.422 5.539 4.156

1.2. Jumlah Murid 38.439 40.590 42.066 43.590 52.248

1.3. Rasio 1.308 1.308 1.288 1.270 0.795

Sumber : Profil Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2011

Page 63: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-63

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel. 2.37.

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Perkelas Rata-Rata

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2006 – 2010

NO JENJANG PENDIDIKAN 2006 2007 2008 2009 2010

1 SMA/MA/SMK

1.1. Jumlah Guru per kelas 12 12 12 12 12

1.2. Jumlah Murid per kelas 40 40 40 40 40

1.3. Rasio 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau 2010

b). Kesehatan

Rasio Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal di masyarakat.

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan

anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.

Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata

posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.

Tabel 2.38. Jumlah Posyandu Menurut Strata Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2012

No KABUPATEN/

KOTA

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Karimun 13 5,88 109 49,32 81 36,65 18 8,14 221 100,00

2 Bintan 3 2,05 17 11,64 109 74,66 17 11,64 146 100,00

3 Natuna 21 18,26 66 57,39 26 22,61 2 1,74 115 100,00

4 Lingga 50 29,94 84 50,30 32 19,16 1 0,60 167 100,00

5 Batam 26 7,22 232 64,44 78 21,67 24 6,67 360 100,00

6 Tanjungpinang 0 0,00 46 37,10 56 45,16 22 17,74 124 100,00

7 Kep. Anambas 33 56,90 17 29,31 7 12,07 1 1,72 58 100,00

JUMLAH 146 12,26 571 47,94 389 32,66 85 7,14 1.191 100,00

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Page 64: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-64

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pada tahun 2012, jumlah Posyandu di Provinsi Kepulauan Riau

berjumlah 1.191 unit dengan jumlah terbanyak pada Strata Madya dengan jumlah

571 unit (47,91%). Rasio Posyandu per 100 balita di Provinsi Kepulauan Riau

pada tahun 2012 sebesar 0,84. Dengan kata lain, rasio posyandu per 100 Balita di

Provinsi Kepulauan Riau belum memenuhi target. Seharusnya, tiap 100 balita

terdapat 1 unit posyandu, atau dengan kata lain, rasio posyandu per 100 balita = 1.

Jumlah posyandu, jumlah balita serta rasio posyandu per 100 balita di Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2007 – 2012 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.39.

Jumlah Posyandu, Balita dan Rasio Posyandu Per 100 Balita

di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007-2012

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah

posyandu 929 998 1.032 1.044 1.129 1.191

2. Jumlah balita 179.726 190.011 198.279 229.963 158.147 143.284

3. Rasio Posyandu

per 100 Balita 0,52 0,53 0,52 0,45 0,71 0,83

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007–2012

Rasio Posyandu per 100 Balita di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012

paling besar aalah Kabupaten Lingga sebesar 2,31 dimana jumlah posyandu

sebesar 167 unit yang melayani 7.229 balita. Sedangkan Kabupaten/Kota yang

Rasio Posyandu per 100 Balita masih rendah yaitu: Kota Batam dengan rasio

0,49; Kota Tanjungpinang dengan rasio 0,65 dan Kabupaten Karimun dengan

rasio 0,96. Lebih jelasnya mengenai Rasio Posyandu per 100 Balita menurut

Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012 dapat dilihat dalam tabel

berikut ini.

Tabel 2.40. Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kepri Tahun 2012

NO Kabupaten / Kota Jumlah Posyandu Jumlah Balita Rasio

1 Karimun 221 23.010 0,96

2 Bintan 146 10.749 1,36

3 Natuna 115 5.903 1,95

4 Lingga 167 7.229 2,31

5 Batam 360 73.204 0,49

Page 65: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-65

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

6 Tanjungpinang 124 19.042 0,65

7 Kep. Anambas 58 4.147 1,40

Se-Provinsi Kepulauan Riau 1.191 143.284 0,83

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Rasio Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas adalah

unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam menyelenggarakan

upaya kesehatan terintegrasi dengan peran dan fungsi sebagai pusat pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat penggerakan peran serta masyarakat dan pusat

pelayanan kesehatan dasar.

Puskemas adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang

disediakan oleh pemerintah. Puskesmas serta unit penunjangnya, seperti

posyandu, pustu, pusling, dan polindes, sangat penting peranannya karena

merupakan pelayanan kesehatan utama yang dapat menyebar sampai

kemasyarakat tingkat desa dan biayanya relatif dapat dijangkau oleh masyarakat

miskin. Rasio Puskesmas di Provinsi Kepulauan Riau berbanding dengan jumlah

penduduk, dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.41. Jumlah Puskesmas dan Rasio per 1.000 Penduduk

Tahun 2008 – 2012

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah Puskesmas

Perawatan 52 65 66 26 27

2.

Puskesmas Non Perawatan,

Puskesmas Keliling,

Puskesmas Pembantu

320 372 322 321 333

Jumlah Puskesmas 372 437 388 347 360

3. Jumlah Penduduk 1.698.766 1.693.084 1.777.461 1.868.011 1.988.792

4. Rasio Puskesmas per

Satuan penduduk 0,22 0,26 0,22 0,19 0,18

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2012

Dari tabel di atas, Rasio Puskesmas per 1.000 penduduk di Provinsi

Kepulauan Riau dari tahun 2009 – 2012 cenderung menurun. Hal ini dikarenakan

penambahan jumlah Puskesmas yang telah dilaksanakan, tidak mampu

mengimbangi laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Kepulauan Riau.

Page 66: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-66

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Sedangkan jika dirinci tiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau,

rasio Puskesmas yang ada, dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.42.

Jumlah Puskesmas dan Rasio per 1.000 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

NO KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

PUSKESMAS

RASIO PUSKESMAS

PER 1.000 PENDUDUK

1 Karimun 233.075 48 0,21

2 Bintan 158.805 41 0,26

3 Natuna 82.242 60 0,73

4 Lingga 102.377 48 0,47

5 Batam 1.137.894 103 0,09

6 Tanjungpinang 229.396 23 0,10

7 Kep. Anambas 45.003 37 0,82

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Rasio Puskesmas per 1.000 penduduk di Provinsi Kepulauan Riau pada

tahun 2012 paling besar di Kabupaten Kepulauan Anambas (0,82), Kabupaten

Natuna (0,73) dan Kabupaten Lingga (0,47). Hal ini terkait dengan jumlah

penduduk di Kabupaten tersebut yang masih rendah.

Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk

umlah rumah sakit di Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan tahun 2012

berjumlah 27 unit. Namun, Rasio Rumah Sakit per 1.000 penduduk di Provinsi

Kepulauan Riau masih berkisar 0,014. Berikut gambaran rasio rumah sakit per

satuan penduduk di Provinsi Kepulauan Riau.

Tabel 2.43.

Jumlah Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2012

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1. Jumlah Rumah Sakit Umum

(Pemerintah Pusat) 2 2 2 2 1

2.

Jumlah Rumah Sakit Umum

Daerah (Provinsi dan

Kabupaten/Kota)

5 6 6 6 12

Page 67: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-67

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

3. Jumlah Rumah Sakit

TNI/POLRI 2 2 2 2 2

4. Jumlah Rumah Sakit Swasta

dan BUMN 13 15 15 14 12

5. Jumlah seluruh Rumah Sakit 22 25 25 24 27

6. Jumlah Penduduk 1.698.766 1.693.084 1.777.461 1.868.011 1.988.792

7. Rasio Rumah Sakit per 1.000

penduduk 0.013 0.015 0.014 0,013 0,014

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2012

Tabel 2.44. Jumlah Rumah Sakit Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012

Provinsi Kepulauan Riau

NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH

PENDUDUK

RUMAH

SAKIT

RASIO RUMAH SAKIT

PER 1.000 PENDUDUK

1 Karimun 233.075 2 0,009

2 Bintan 158.805 2 0,013

3 Natuna 82.242 2 0,024

4 Lingga 102.377 2 0,020

5 Batam 1.137.894 14 0,012

6 Tanjungpinang 229.396 3 0,013

7 Kep. Anambas 45.003 2 0,044

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Dari tabel tersebut di atas, rata-rata Kabupaten/Kota di Provinsi

Kepulauan Riau terdapat 2 unit Rumah Sakit. Jumlah rumah sakit paling banyak

terdapat di Kota Batam, dengan jumlah rumah sakit sebanyak 14 unit. Namun,

jika dilihat dari Rasio Rumah Sakit per 1.000 Penduduk, paling besar di

Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga.

Rasio Dokter per Satuan Penduduk

Rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang

dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Idealnya

adalah 1 : 100.000 artinya satu orang dokter melayani 100.000 penduduk, ini

sesuai dengan standar sistem pelayanan terpadu. Masalah yang sering muncul

adalah jumlah dokter yang masih sangat terbatas serta distribusinya baik untuk

dokter umum maupun dokter spesialis tidak merata di samping kualitasnya juga

Page 68: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-68

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

masih harus terus ditingkatkan. Gambaran jumlah dokter yang ada di Provinsi

Kepulauan Riau dapat dilihat dari tabel-tabel berikut

Tabel 2.45. Jumlah Dokter Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2012

NO Uraian 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah Dokter *) 895 895 805 579 776

2 Jumlah Penduduk 1.698.766 1.693.084 1.777.461 1.868.011 1.988.792

3 Rasio Dokter Per

2.500 Penduduk 52,69 52,86 45,29 31,00 39,02

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2012 *) Dokter Spesial dan Dokter Umum, tidak termasuk Dokter Gigi

Tabel 2.46. Jumlah Dokter Umum dan Spesialis Menurut Kabupaten/Kota

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

DOKTER

RASIO DOKTER PER

100.000 PENDUDUK

1 Karimun 233.075 99 42,48

2 Bintan 158.805 102 64,23

3 Natuna 82.242 58 70,52

4 Lingga 102.377 14 13,67

5 Batam 1.137.894 357 31,37

6 Tanjungpinang 229.396 103 44,90

7 Kep. Anambas 45.003 43 95,55 Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2012 jumlah dokter yang

terbanyak ada di Kota Batam dengan jumlah Dokter Umum dan Dokter Spesialis

sebanyak 357 dokter. Sedangkan jika dilihat berdasarkan Rasio Dokter per

100.000 Penduduk, rasio terbesar da di Kabupaten Kepulauaan Anambas sebesar

95,55, Kabupaten Natuna sebesar 70,52 dan Kabupaten Bintan sebesar 64,23.

Sedangkan Kabupaten Lingga, jumlah dokter yang ada paling sedikit

dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya, yaitu sebanyak 14 dokter. Demikian juga

halnya dengan Rasio Dokter, hanya sebesar 13,67.

Page 69: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-69

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk

Tenaga Medis yang dimaksud adalah tenaga kefarmasian, ahli gizi,

perawat, bidan, dan tenaga teknis kesehatan (analis lab, penata anestesi,

fisioterapi, Tenaga Elektromedis & Penata Rontgen). Rasio tenaga medis per

satuan penduduk menunjukkan seberapa besar ketersediaan kesehatan dalam

memberikan pelayanan kepada penduduk. Tabel di bawah ini menunjukkan

jumlah tenaga medis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012.

Tabel 2.47. Jumlah Tenaga Medis Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012

Provinsi Kepulauan Riau

NO KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

PENDUDUK

BIDAN PERAWAT

JUMLAH RASIO JUMLAH RASIO

1 Karimun 233.075 186 79,80 339 145,45

2 Bintan 158.805 155 97,60 295 185,76

3 Natuna 82.242 122 148,34 264 321,00

4 Lingga 102.377 141 137,73 200 195,36

5 Batam 1.137.894 570 50,09 1.278 112,31

6 Tanjungpinang 229.396 178 77,60 545 237,58

7 Kep. Anambas 45.003 91 202,21 174 386,64

JUMLAH (PROVINSI) 1.988.792 1.443 72,56 3.095 155,62

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

c). Lingkungan Hidup

Persentase Penduduk Berakses Air Minum

Pada tahun 2012, Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan

terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan sebesar 58,36%, dengan

rincian perkotaan 67,26% dan perdesaan 11,1%. Menurut Kementerian

Kesehatan, air yang dapat diminum adalah air yang tidak berasa, tidak berbau,

tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat.

d). Sarana Dan Prasarana Umum

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk

memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha

pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk

Page 70: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-70

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu

daerah ke daerah lain. Karakteristik wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri

dari pulau-pulau kecil menyebabkan pendekatan pengembangan jaringan jalan di

Provinsi Kepulauan Riau berbeda dengan pengembangan jaringan jalan pada

umumnya di daerah daratan. Hal ini dikarenakan lebih berfungsinya peran

pelabuhan dan bandara sebagai simpul transportasi yang menghubungkan antara

pusat-pusat kegiatan wilayah daripada jaringan jalan. Berikut tersaji data jaringan

jalan beserta kondisi jalan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Dari data

indikator pembangunan rata-rata panjang jalan perluas wilayah dan juga proporsi

panjang jaringan jalan dengan kondisi baik menunjukkan tren yang positif dan

telah mencapai target yang telah ditetapkan pada indikator pembangunan.

Sebagai gambaran penyediaan jalan sebagai sarana dan prasarana umum

dapat dilihat dari data dinas Pekerjaan Umum Tahun 2011 sebagai berikut:

Tabel 2.48.

Panjang Jaringan Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Statusnya

Tahun 2008 – 2012 (dalam Km)

Sumber : Kepri dalam Angka (data Dinas P.U Prov. Kepri)

- : data tidak tersedia

NO. URAIAN

PANJANG JALAN JALAN SECARA

KESELURUHAN JALAN

NASIONAL

JALAN

PROVINSI

1. Karimun 145,35 108,65 254,00

2. Bintan 10,71 162,77 173,48

3. Natuna - 92,10 92,10

4. Lingga - 149,25 149,25

5. Kep. Anambas - 45,00 45,00

6. Batam 148,21 67,60 215,81

7 Tanjungpinang 29,72 54,12 83,84

Jumlah

2012 333,99 679,49 1.013,48

2011 333,99 679,49 1.013,48

2010 333,99 679,49 1.013,49

2009 514,67 743,92 1.258,59

2008 845,49 421,82 1.267,31

Page 71: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-71

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

e). Permukiman

Penduduk Provinsi Kepulauan Riau pada beberapa wilayah

kabupaten/kota, misalnya Kota Batam, meningkat dengan laju yang cukup tinggi.

Peningkatan pertambahan penduduk secara langsung akan berpengaruh terhadap

penyediaan sarana perumahan.

Secara umum, karakteristik perumahan dan permukiman di Provinsi

Kepulauan Riau dapat diuraikan sebagai berikut: komplek perumahan di Kota

Tanjung Pinang, dengan tipe perumahan kecil sampai menengah pada lahan

dengan kemiringan yang bergelombang, komplek perumahan di Batam dengan

tipe perumahan menegah sampai besar, perumahan perorangan banyak terdapat di

Kabupaten Natuna, yang masih banyak menggunakan kayu sebagai bahan utama

perumahan, dan adanya keberadaan Rumah Toko (RUKO) yang banyak tersebar

pada hampir setiap jalan di wilayah Kota Batam, yang difungsikan sebagai rumah

tinggal dan tempat usaha.

Selain pengembangan bangunan perumahan secara pribadi maupun

developer/pengembang, juga berkembang perumahan–perumahan liar, terutama

pada wilayah Kota Batam. Hal tersebut merupakan dampak dari perkembangan

Kota Batam sebagai pusat kegiatan masyarakat di wilayah Provinsi Kepulauan

Riau.

f). Perhubungan

Guna menunjang pengembangan dan pembangunan Provinsi Kepulauan

Riau, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi mempunyai peranan penting.

Karakteristik daratan dan kepulauan di Provinsi Kepulauan Riau menyebabkan

aksesibilitas antar pulau harus menggunakan sistem perhubungan dengan tiga

moda transportasi yaitu transportasi laut, darat dan udara. Transportasi laut

merupakan moda utama transportasi Provinsi Kepulauan Riau, yang

menghubungkan wilayah-wilayah antar pulau maupun wilayah Provinsi

Kepulauan Riau dengan wilayah di sekitarnya.

Fasilitas pelabuhan laut bagi pelayanan umum berdasarkan fungsinya

diklasifikasikan atas:

Page 72: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-72

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

a. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang berfungsi khususnya untuk

melayani kegiatan alih muat angkutan laut nasional dan internasional

dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan yang sangat luas, serta

merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi laut internasional.

b. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang berfungsi khususnya untuk

melayani kegiatan alih muat angkutan laut nasional dan internasional

dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan yang sangat luas dan lebih

besar peranannya sebagai simpul pada sistem jaringan transportasi

nasional.

c. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang berfungsi khususnya

untuk melayani kegiatan alih muat angkutan laut nasional dan

internasional dalam jumlah menengah dan jangkauan pelayanan

menengah.

d. Pelabuhan Pengumpan Regional adalah pelabuhan yang berfungsi

khususnya untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut dalam

jumlah kecil dan jangkauan pelayanan yang relatif dekat, serta

merupakan pengumpan pada Pelabuhan Utama.

e. Pelabuhan Pengumpan Lokal adalah pelabuhan yang berfungsi

khususnya untuk melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut dalam

jumlah kecil serta merupakan pengumpan pada Pelabuhan Utama dan

Pelabuhan Pengumpan Regional.

Tabel 2.49.

Nama Pelabuhan yang Tersebar di Kepulauan Riau

Nama Kabupaten/Kota Nama Pelabuhan Jenjang Fungsi

Kab. Karimun

Tanjung Balai PPU

Teluk Paku -

Malarko -

Parit Rempuk -

Pasir Todak -

Tj. Selamah PKInd

Tj. Batu PPR

Moro PPR

Durai -

Tj. Sebatak -

Page 73: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-73

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Nama Kabupaten/Kota Nama Pelabuhan Jenjang Fungsi

Kota Tj. Pinang

Sri Bintan Pura PKPar

Tanjungpinang PPU

Batu G -

Dompak Kampung -

Tg. Unggat -

Pelantas I -

Pelantas II -

Tg. Siambang -

Tg. Dukuh -

Tg. Ayun Sakti -

Kp. Bugis -

Senggarang -

Kp. Datuk -

Mesjid -

Seijang -

Kab. Bintan

Tg. Uban PPR

ASDP -

Sri Kolak Kijang PPK

Barek Motor -

Lobam PKInd

Lagoi PKPar

P. Mapur PKPar

Trikora PKPar

Kab. Lingga

Senayang PPL

Pewuba -

Pancur -

Tg. Butom -

Sei Tenaum -

Daik PPL

Sei Buluh PPL

Dabo-Singkep PPR

Jaguh PPR

Kota Batam (P. Batam,

Rempang Galang, Galang

Baru)

Kabil PU

Batu Ampar PPK

Sabulung -

Tg. Riau -

P. Galang -

Batam Centre PPK

Sekupang PPU

Telaga Punggur PPU

Harbour Bay -

Selat Mui -

Nongsa Pura PPU

P. Sambu PKBbm

Belakang Padang -

Kab. Natuna Selat Lampa *) PU

Kuala Naras -

Page 74: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-74

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Nama Kabupaten/Kota Nama Pelabuhan Jenjang Fungsi

Tambelan PKInd

Sedanau PPL

Letung PPL

Matak PPL

Serasan PPL

Peragi -

Subi -

g). Sosial

Untuk melihat kemajuan pembangunan tidak cukup bila kita hanya

melihat pada indikator makro ekonomi saja, maka untuk melengkapi evaluasi

kinerja pembangunan perlu juga kita menggunakan indikator sosial. Berikut data

penyandang masalah kesejahteraan sosial di Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 2.50.

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Anak

Di Kepulauan Riau Menurut Jenis & Kabupaten/Kota Tahun 2007-2012

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Page 75: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-75

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Page 76: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-76

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Page 77: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-77

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

h). Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/

meningkatkan kapasitas masyarakat baik secara individu maupun berkelompok,

dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian dan kesejahteraannya. Terkait dengan pemberdayaan masyarakat dan

pemberdayaan perempuan di Provinsi Kepulauan Riau disajikan dalam tabel

berikut ini.

Page 78: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-78

Tabel 2.51.

Kelompok Binaan PKK Tahun 2005 - 2010

Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Kepri

NO Uraian

Thn 2005 Thn 2006 Thn 2007 Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010

Jmlh

PKK

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-

rata

Jumlah

PKK

Jmlh

PKK

Jumlah

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

PKK

Jmlh

PKK

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

PKK

Jmlh

PKK

Jumlah

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

PKK

Jmlh

PKK

Jumlah

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

PKK

Jmlh

PKK

Jumlah

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

PKK

(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7) (9) (10) (11=9/10) (12) (13) (14=12/13) (15) (16) (17=15/16) (18) (19) (20=18/19)

1.

Kota

Tanjung

pinang

- - - - - - 4 89 22.25 4 89 22.25 18 147 8.167 18 147 8.167

2. Kota Batam - - - - - - 12 1083 90.25 12 1083 90.25 65 305 4.69 65 305 4.69

3. Kabupaten

Bintan - - - - - - 6 776 129.34 6 776 129.34 10 807 80.7 10 807 80.7

4. Kabupaten

Karimun - - - - - - 9 340 37.78 9 340 37.78 9 269 29.89 9 269 29.89

5. Kabupaten

Natuna - - - - - - 16 471 29.44 16 471 29.44 16 457 28.56 16 457 28.56

6. Kabupaten

Lingga - - - - - - 5 463 92.6 5 463 92.6 5 149 29.8 5 149 29.8

7. Kabupaten

Anambas - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Se-Provinsi - - - - - - 52 3222 401.65 52 3222 401.65 123 21.34 181.81 123 21.34 181.81

Page 79: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-79

Tabel 2.52.

Kelompok Binaan LPM Tahun 2005 - 2010

Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Kepri

NO Uraian

Thn 2005 Thn 2006 Thn 2007 Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010

Jmlh

LPM

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-

rata

Jumlah

LPM

Jmlh

LPM

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

LPM

Jmlh

LPM

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

LPM

Jmlh

LPM

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

LPM

Jmlh

LPM

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

LPM

Jmlh

LPM

Jmlh

Kelompok

Binaan

Rata-rata

Jumlah

LPM

(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7) (9) (10) (11=9/10) (12) (13) (14=12/13) (15) (16) (17=15/16) (18) (19) (20=18/19)

1.

Kota

Tanjung

pinang

- - - 4 - - 3 - - 3 - - 18 - - 2 - -

2. Kota Batam - - - 5 - - 3 - - 3 - - 6 - - 3 - -

3. Kabupaten

Bintan - - - 5 - - 3 - - 3 - - 5 - - 2 - -

4. Kabupaten

Karimun - - - 5 - - 3 - - 3 - - 3 - - 2 - -

5. Kabupaten

Natuna - - - - - - 3 - - 2 - - 2 - - 2 - -

6. Kabupaten

Lingga - - - 5 - - 3 - - 3 - - 3 - - 2 - -

7. Kabupaten

Anambas - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Se-Provinsi - - - 24 0 0 18 0 0 17 0 0 37 0 0 13 0 0

Page 80: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-80

Tabel 2.53.

GEM/GDI Menurut Kabupaten/ Kota se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2012

Page 81: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-81

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

i). Tenaga Kerja dan Tingkat Pengagguran

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kepulauan

Riau cukup fluktuatif, dan pada Agustus 2012 Tingkat Pengangguran Terbuka

Provinsi Kepulauan Riau sebesar 6,38%. Hal ini berbeda dengan Tingkat

Pengangguran Terbuka yang terus menurun, dimana pada tahun 2012 sebesar

6,14%. Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012

masih cukup besar dibandingkan Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional. Lebih

jelasnya Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Kepulauan Riau dan Nasional

dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.54.

Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2008 – 2012

No. Tahun Provinsi

Kepulauan Riau Nasional

1. 2008 8,01 8,39

2. 2009 8,11 7,87

3. 2010 6,90 7,14

4 2011 7,80 6,56

5 2012 6,39 6,14

Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2012

2.3.2. Layanan Urusan Pilihan

Perikanan

Kepulauan Riau memiliki wilayah yang sebagian besar merupakan

lautan, sehingga diharapkan kedepan sektor perikanan di Kepulauan Riau dapat

dioptimalkan dengan cara meningkatkan pemberdayaan masyarakat,

mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam kelautan yang nantinya secara

tidak langsung dapat mendorong perekonomian di Kepulauan Riau. Tiap

Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau mempunyai potensi sumberdaya kelautan dan

perikanan yang berbeda-beda, serta arah pengembangan kawasan kelautan dan

perikanan yang berbeda-beda pula.

Page 82: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-82

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.55.

Jumlah Armada Perikanan

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 – 2013

Kabupaten/Kota PTM MT KM Jumlah

2013 11.460 7.881 34.481 53.822

2012 11.769 7.546 34.380 53.695

2011 12.596 5.586 21.891 40.073

2010 18.899 18.388 26.686 63.973

2009 11.976 4.418 15.993 32.387

2008 10.053 4.367 15.873 30.293

2007 9.575 4.158 15.068 28.801 Sumber : Dinas Kelautan Dan Perikanan Prov. Kepri

Keterangan:

PTM = Perahu Tanpa Motor;

MT = Motor Tempel;

KM = Kapal Motor

Tabel 2.56.

Produksi Budidaya Perikanan Menurut Jenis Budidaya

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2013 (dalam Ton)

Kabupaten/Kota Jenis Budidaya

Tangkap Budidaya Rumput Laut

2013 361.941,68 17.683,00 11.700,00

2012 360.559,99 14.200,65 11.115,70

2011 308.755,32 6.647,00 21.129,50

2010 275.453,08 54.900,00 -

2009 276.677,00 3.843,10 -

2008 216.010,75 5.875,00 - Sumber : Dinas Kelautan Dan Perikanan Prov. Kepri

Hingga tahun 2013 ini, di Kepulauan Riau telah memiliki 4 (empat)

pelabuhan perikanan dan juga 4 (empat) kawasan minapolitan. Sedangkan

kawasan konservasi laut di Kepulauan Riau ada sebanyak 21 (dua puluh satu)

kawasan. Dalam menjual hasil produksi dari hasil kelautan tersebut, di Kepulauan

Riau hingga tahun 2013 telah memiliki 45 unit pasar ikan.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dimana posisi geografis

Kepulauan Riau juga rawan akan kasus ilegall Fishing. Pada tahun 2012 terdapat

12 kasus ilegall Fishing yang terdata pada Dinas Kelautan dan Perikanan,

sedangkan pada tahun 2013 jumlah kasus yang terdata meningkat menjadi 42

kasus.

Page 83: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-83

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

b). Pertanian

Kawasan pertanian ini terdiri dari lahan sawah, lahan bukan sawah serta

lahan bukan sawah. Sedangkan untuk perkebunan di Provinsi Kepulauan Riau,

komiditi yang terbesar adalah karet, kelapa dan lada.

Tabel 2.57.

Luas Lahan Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten/Kota dan Komoditi

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008 – 2011

No. Kabupaten/Kota Kelapa(Ha) Karet(Ha) Lada (Ha)

TBM TM TTR TBM TM TTR TBM TM TTR

1 Karimun 366 1.898 671 2.542 8.434 9.955 2 3 2

2 Bintan 481 2.851 1.793 312 2.172 3.195 18 22 -

3 Natuna 712 8.864 3.780 672 1.954 813 42 92 10

4 Lingga 444 1.256 974 806 4.650 4.327 20 40 40

5 Kep. Anambas 794 7.383 1.751 354 1.799 339 - - -

6 Batam 168 168 112 54 13 83 - - -

7 Tanjungpinang 18 48 28 - 16 9 - - -

Jumlah

2011 2.983 22.468 9.109 4.740 19.037 18.721 82 156 52

2010 3.328 21.863 9.201 4.711 19.536 19.211 73 141 25

2009 4.398 19.758 13.092 4.153 17.451 20.353 83 177 43

2008 - - - - - - - - - Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010.

*) Data Kab. Natuna masih bergabung Kab.Kep.Anambas TBM : Tanaman Belum Menghasilkan

TM : Tanaman Menghasilkan

TTR : Tanaman Tua Rusak

c). Energi

berdasarkan updating data hingga januari 2014 Kabupaten Natuna,

Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kota Tanjungpinang merupakan

kabupaten/kota yang mampu mengaliri listrik seluruh desa/kelurahannya.

Sementara yang lain masih ada desa yang belum dialiri listrik.

Berikut ini kondisi daya listrik terpasang, menurut Sistem Pembangkit

listrik yang ada di Kepulauan Riau serta rasio elektrifikasi Provinsi Kepulauan

Riau. Secara umum kondisi elektrifikasi Provinsi Kepulauan Riau adalah sebesar

69,66%.

Page 84: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-84

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.58.

Kondisi Existing Kelistrikan di Provinsi Kepulauan Riau (Update Januari 2014)

NO SISTEM

D.

TERPASANG

MW

D.

MAMPU

MW

B.

PUNCAK

MW

SURPLUS/

DEFISIT

MW

1 Tanjungpinang 87,95 61,96 53,2 8,76

2 Rayon Kijang 1,46 0,73 0,44 0,29

3

Rayon Tjg.Balai

Karimun 37,27 25,65 24,21 1,44

4 Rayon Tjg.Uban 8,92 6,85 6,56 0,29

5

Rayon Belakang

Padang 5,76 4,94 1,88 3,06

6 Rayon Tanjung Batu 16,41 10,7 7,85 2,85

7 Rayon Dabo Singkep 10,01 7,1 6,15 0,95

8 Rayon Ranai 17,17 12,45 10,36 2,09

JUMLAH 184,95 130,38 110,65 19,73 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi

Tabel 2.59.

Kondisi Elektrifikasi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013

Plg R PLN Plg Non

PLN RE (%) RE Total (%)

XI KEPULAUAN RIAU 343,230 13,544 67 70

186 Kota Tanjung Pinang 50,949 100 100

187 Karimun 38,052 688 70 71

188 Natuna 11,320 2,129 60 71

189 Lingga 15,814 2,816 65 77

190 Kota Batam 192,580 818 61 61

191 Kepulauan Anambas 5,633 2,135 58 80

192 Bintan 28,882 4,958 74 87

NO PROPINSI/ KABUPATEN

Realisasi sd Desember 2013

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi

Page 85: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-85

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah Kepulauan Riau dari tahun ke tahun terjadi

peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada realisasi pendapatan daerah Provinsi

Kepulauan Riau. Sumbangan pendapatan yang besar berasal dari sektor pajak dan

juga dana Bagi Hasil, dan juga Dana alokasi Umum.

Tabel 2.60.

Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2013

No Jenis Pendapatan Daerah 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendapatan Asli Daerah 530.849.010.375,00 612.856.056.100,00 632.816.186.000,00

1.1 Pajak Daerah 503.849.010.375,00 583.293.000.600,00 597.241.828.000,00

1.2 Retribusi Daerah 1.150.000.000,00 1.700.000.000,00 1.870.000.000,00

1.3 Lain-lain PAD yang Sah 25.983.820.000,00 27.863.055.500,00 33.704.358.000,00

2 Dana Perimbangan 1.299.055.888.098,00 1.407.886.870.889,00 1.635.850.472.231,00

2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil

Bukan Pajak 881.407.146.098,00 923.863.463.889,00 943.109.932.231,00

2.2 Dana Alokasi Umum 395.745.542.000,00 460.857.807.000,00 656.067.630.000,00

2.3 Dana Alokasi Khusus 21.903.200.000,00 23.165.600.000,00 36.672.910.000,00

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah 9.000.000.000,00 163.364.580.000,00 188.219.503.000,00

Pendapatan Daerah 1.838.904.898.473,00 2.184.107.506.989,00 2.456.886.161.231,00

2.4.2. Fasilitas Wilayah / Infrastruktur

Fasilitas wilayah/ infrastruktur di Kepulauan Riau sudah cukup memadai,

Secara umum permasalahan transportasi yang dihadapi Provinsi Kepulauan Riau

adalah belum tersedianya transportasi laut yang handal. Kebutuhan

pengembangan pelabuhan laut masih diperlukan di beberapa wilayah.

Page 86: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-86

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

2.4.3. Iklim Berinvestasi

Iklim berinvestasi di Kepulauan Riau tergolong sudah baik, hal itu

diantaranya dapat dilihat dari waktu pengurusan perijinan berinvestasi yang sudah

menggunakan layanan satu atap, angka kriminalitas yang tertangani yang sudah

baik, rendahnya jumlah demonstrasi.

a) Perijinan

Dalam mendukung pelayanan iklim berinvestasi, Provinsi Kepulauan

Riau telah mensederhanakan pelayanan terpadu satu pintu. Pelayanan perijinan

baik itu terkait PMA dan juga PMDN terlihat peningkatan pada tahun 2012.

Tabel 2.61.

Persetujuan Modal Asing dan Dalam Negeri Menurut

Kabupaten/ Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2009 – 2012

No. Kab / Kota

Penanaman Modal Asing Penanaman Modal Dalam Negeri

Nilai Investasi

(US$)

Proyek Nilai Investasi

(Ribu Rupiah)

Proyek

1. Karimun 575.459.000 5 0 - 2. Bintan 8.789.124 7 384.853.956 4 3. Natuna - - 123.136.191 91 4. Lingga - - - - 5. Kep. Anambas - - 1.755.000 2 6. Batam 417.566.500 94 577.836.109 191 7. Tanjungpinang - - - -

Jumlah

2012 1.001.814.624 106 1.087.581.257 288

2011 216.993.611 114 280.035.270 69

2010 255.830.102 126 1.954.834.600 8

2009 114.540.000 93 360.625.000 18 Sumber : Kepri Dalam Angka 2012

b) Kriminalitas

Terciptanya situasi yang kondusif dengan mewujudkan kesadaran

masyarakat dalam mematuhi peraturan perundangan yang ada merupakan

penunjang keberhasilan pembangunan suatu daerah. Kepulauan Riau juga harus

terus berusaha mewujudkannya sehingga iklim pembangunan dapat terjaga

dengan baik.

Page 87: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-87

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.62

Angka Kriminalitas Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

Kasus Kejadian Tertangani

Pencurian dengan Pemberatan 249 105

Pencurian Kendaraan Bermotor 411 60

Pencurian dengan Kekerasan 139 42

Penganiayaan Berat 36 13

Kebakaran 15 4

Pembunuhan 11 11

Perkosaan 18 8

Penadahan 3 12

Uang Palsu 1 1

Narkoba 231 236 Sumber : Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, 2011.

2.4.4. Pembangunan Manusia

Pembangunan Manusia diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). IPM didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (a

process of enlarging the choice of people). IPM mengukur pencapaian hasil

pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan

yaitu lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standard hidup layak.

IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah Negara adalah Negara

maju, Negara berkembang, atau Negara terbelakang dan juga untuk mengukur

pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Angka IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat

pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan

yang dilakukan oleh suatu negara/daerah. Semakin tinggi nilai IPM suatu

Negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin

baik.

Page 88: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-88

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Tabel 2.63

Indek Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2012

Menurut Kabupaten/ Kota

Kabupaten/ Kota IPM Peringkat IPM

2011 2012 2011 2012

Karimun 73,99 74,45 4 4

Bintan 75,17 75,68 3 3

Natuna 71,26 71,77 6 6

Lingga 71,68 72,09 5 5

Kepulauan Anambas 69,50 70,11 7 7

Kota Batam 78,03 78,46 1 1

Kota Tanjung Pinang 75,25 75,97 2 2

KEPULAUAN

RIAU 75,78 76,20 6 6

Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau

B. Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD

Provinsi Kepulauan Riau

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2013 merupakan

merupakan penjabaran tahun ketiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) 2010 – 2015 yang merupakan penjabaran visi dan misi Kepala

Daerah Lima Tahunan. Dalam rangka mencapai tujuan Visi Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau: “Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu

Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia dan Ramah Lingkungan”,

RKPD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 mengambil tema

“Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Masyarakat Serta Pengentasan

Kemiskinan melalui Percepatan Pembangunan Industri Kelautan dan

Perikanan Terpadu”. Sedangkan Prioritas Pembangunan Tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan Pendidikan dan Kesehatan

2. Pengembangan infrastuktur dan percepatan penyelesaian RTRW

Page 89: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-89

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

3. Pengentasan kemiskinan dan pengembangan potensi pulau terluar

4. Percepatan dan peluasan pertumbuhan ekonomi daerah melalui kekuatan

ekonomi kelautan, pertanian dan industri pengolahan serta pariwisata yang

berwawasan lingkungan

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Berdasarkan Prioritas Pembangunan Kepulauan Riau di atas, telah

dilaksanakan berbagai Program Pembangunan sesuai dengan bidang urusannnya.

Pelaksanaan Program Pembangunan yang menjadi prioritas dan Program lainnya

yang dapat mendukung pembangunan secara umum terealisasi dengan baik.

Program-program tersebut dirasa mendukung pembangunan di Provinsi

Kepulauan Riau, hal tersebut tampak dari indikator capaian pembangunan di

tahun 2013.

Gambaran pelaksanaan Program Pembangunan di Provinsi Kepulauan

Riau pada tahun 2013 beserta Capaian pelaksanaan RKPD Tahun 2013 (indikator

pembangunan) dapat dilihat pada dalam bentuk matriks. (tabel terlampir)

Page 90: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-90

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

a) Pendidikan

Secara umum kondisi capaian indikator pendidikan di Kepulauan Riau

sudah baik dalam artian dimana sebagian besar indikator capaian yang telah

ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD 2010-

2015) telah berhasil dicapai. Namun demikian masih adanya beberapa indikator

yang masih sulit dicapai targetnya. Dalam pelaksanaan pembangunan pada tahun

2013 diprioritaskan terhadap peningkatan kualitas dan pelayanan pendidikan,

telah menunjukkan kinerja yang baik. hal itu tampak pada beberapa indikator

capaian Angka Partisipasi Sekolah dan juga rasio guru terhadap murid yang

meningkat dari tahun sebelumnya.

b) Kesehatan

Pelaksanaan prioritas pembangunan yang ditekankan terhadap peningkatan

kualitas dan pelayanan lesehatan, juga menunjukkan hasil capaian indikator

pembangunan. Peningkatan Kualitas Kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau,

difokuskan pada penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi,

pengendalian dan pencegahan penyakit menular, peningkatan perilaku hidup

bersih dan sehat, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar serta

peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.

Secara umum, kondisi indikator kesehatan di Kepulauan Riau hingga

tahun 2013 sudah sebagian yang tercapai seperti angka kematian bayi (AKB) dan

angka kematian ibu. Tetapi masih banyak indikator kesehatan yang belum

tercapai sepeerti rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk..

c) Pertumbuhan Perekonomian Daerah

Laju pertumbuhan ekonmi pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,13 persen,

terjadi perlambatan pertumbuhan yang dibandingkan tahun sebelumnya yang

tumbuh sebesar 6,82 persen. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor

bangunan tumbuh sebesar 11,45 persen.

Page 91: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-91

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan

dengan migas, pada tahun 2013 mengalami peningkatan mencapai Rp

100.310.415,70 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp

49.667.224,63 juta.

Secara keseluruhan terkait indikator ekonomi cukup dinamis, ada sebagian

yang terjadi perlambatan pertumbuhan, dan ada juga yang mengalami kenaikan.

Jika dilihat dari penekanan pembangunan Kepulauan Riau Tahun 2013 yaitu

Percepatan dan peluasan pertumbuhan ekonomi daerah melalui kekuatan ekonomi

kelautan, pertanian dan industri pengolahan serta pariwisata yang berwawasan

lingkungan telah dilakukan dengan upaya yang optimal. Terkait dengan prioritas

pembangunan ekonomi di Kepulauan Riau Tahun 2013, beberapa indikator terkait

memang menunjukkan kondisi yang belum tercapainya target indikator yang telah

ditetapkan. Pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian, dan pariwisata

cenderung masih memiliki kontribusi yang

d) Perikanan dan Kelautan

Pembangunan perikanan dan kelautan dilaksanakan melalui Program

Peningkatan Peningkatan Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan, Program Peningkatan dan Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Kelautan dan Perikanan, Program Peningkatan dan Pengembangan

Perikanan Budidaya, Program Peningkatan dan Pengembangan Perikanan

Tangkap, Program Peningkatan Monitoring Evaluasi dan Pengendalian

Pembangunan, Program Pengendalian, Pengujian dan Penjaminan Mutu Produk

Kelautan dan Perikanan.

Berdasarkan capaian indikator pembangunan daerah, Sektor Kelautan dan

Perikanan belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDRB Provinsi

Kepulauan Riau.. Berdasarkan uraian tersebut di atas, untuk meningkatkan

kontribusi Sektor Kelautan dan Perikanan dalam PDRB Provinsi Kepulauan Riau,

perlu adanya upaya-upaya dalam hal:

Page 92: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-92

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

1. Peningkatan produksi perikanan budidaya

2. Peningkatan produksi rumput laut

3. Peningkatan nilai ekspor hasil perikanan

4. Peningkatan sarana penangkapan ikan baik berupa kapal motor, motor tempel

maupun perahu tanpa motor

e) Pertanian

Kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Kepulauan Riau masih

sangat kecil, dan belum mencapai target dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau

yang ditetapkan sebesar 1,31%. Sub sektor yang perlu diperhatikan dalam

peningkatan kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Riau berupa: Tanaman Bahan

Makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan dan hasil-hasilnya serta Kehutanan.

Rendahnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Kepulauan

Riau tersebut disebabkan belum tercapainya Sasaran Produksi Padi, Sasaran

Produksi Jagung, Sasaran Luas Panen Padi, Sasaran Luas Panen Jagung, serta

populasi ternak sapi

f) Pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi pariwisata yang sangat

beragam baik dari sisi destinasi wisata maupun pasar wisatawan. Keindahan alam

dan budaya yang dimiliki tersebut merupakan modal dasar dalam pengembangan

daya tarik wisata. Namun demikian, sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau

belum menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam PDRB Provinsi Kepulauan

Riau.

Rendahnya kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB terkait dengan

kunjungan wisatawan kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Riau, dimana

target RPJMD tahun 2013 kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Riau

ditargetkan sebesar 1,8 juta wisatawan, namun pada tahun 2013 jumlah wisatawan

Page 93: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-93

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

yang yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1.859.066 wisman.

Jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan pintu

masuk Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut.

Jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepulauan Riau tersebut didukung

beberapa event kepariwisataan dan kegiatan antara lain adalah:

1. Promosi Pariwisata di Dalam Negeri

2. Pengelolaan Website Pariwisata Kepri

3. Familiaration Trip

4. Rakernis Bidang Pemasaran

5. Pameran Artcraft and Tourism

g) Pembangunan Infrastruktur

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum, kecilnya panjang jalan

yang ditingkatkan terebut karena adanya keterbatasan anggaran serta belum

jelasnya status jalan Kabupaten/Kota yang ditingkatkan menjadi Jalan Provinsi.

Selain itu, dalam upaya penyediaan listrik di daerah-daerah terpencil,

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kegiatan Pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di daerah-daerah terpencil.

Salah satu yang ingin digesa oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

adalah penetapan RTRW Provisni kepulauan Riau. Bentuk dari keinginan

tersebut, pemerintah telah berusaha mengadakan Rapat konsultasi dan Evaluasi

Perda RTRW Provinsi Kepulauan Riau dan Pendampingan, Penyusunan dan

Pembahasan Perda RTRW provinsi Kepulauan Riau

h) Pembangunan Desa

Pembangunan desa di Provinsi Kepulauan Riau merupakan satu kesatuan

kebijakan dalam Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun

Page 94: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-94

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Desa. Pada tahun 2013, kegiatan yang terkait pemberdayaan masyarakat seperti

Kegiatan Percepatan Pembangunan Desa/Kelurahan yang selama ini dilaksanakan

untuk meningkatkan infrastruktur dasar desa/kelurahan tertinggal tidak

dilaksanakan karena target 169 desa/kelurahan yang dibantu telah diselesaikan.

Program Percepatan Pembangunan Desa/Kelurahan (P3DK) ini perlu dilakukan

evaluasi untuk mengukur tingkat manfaat yang dirasakan masyarakat, yang dalam

pelaksanaannya diatur oleh PERMENDAGRI No.39 Tahun 2012

i) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Fokus pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi

Kepulauan Riau pada penanganan rendahnya Indeks Pembangunan Gender (IPG)

serta rendahnya nilai Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Sebagian besar

indikator yang ditetapkan terkait dengan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak telah tercapai. Penekanan terhadap pemberdayaan perempuan

dilakukan hingga ke penekanan program pemberdayaan perempuan serta

pengembangan kota layak anak

j) Pengurangan Kemiskinan

Upaya penanggulangan/ pengentasan kemiskinan merupakan amanat

konstitusi dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana yang tercantum

dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kondisi terkait dengan indikator target pengentasan kemiskinan di

Kepulauan Riau telah berhasil menurunkan persentase angka kemiskinan di tiap

tahunnya. Yang menjadi penekanan lebih lanjut adalah berusaha mengurangi

angka kemiskinan yang ada di daerah perdesaan yang cenderung masih tinggi.

Page 95: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-95

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pada tahun 2013 angka kemiskinan di perkotaan melonjak dikarenakan naiknya

angka pengangguran.

Tujuan penanggulangan kemiskinan dalam jangka panjang adalah

mewujudkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar

masyarakat miskin secara bertahap dan progresif agar dapat menjalani kehidupan

yang bermartabat, dan menurunkan jumlah penduduk miskin. Hal ini sejalan

dengan pembukaan UUD 1945 dan komitmen dalam mendukung pencapaian

Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau MDGs).

Penanggulangan kemiskinan telah menjadi agenda dan prioritas utama

pembangunan nasional sejak lama dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan

telah dilaksanakan. Selanjutnya dalam rangka percepatan upaya penanggulangan

kemiskinan,Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama Pemerintah Kabupaten

Kota pada tanggal 20 Agustus 2010 telah menandatangani Nota Kesepahaman

Bersama untuk lebih fokus dan lebih meningkatkan koordinasi, sinkronisasi

perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan.

Nota Kesepahaman Bersama tersebut kemudian dijabarkan dalam Bentuk

Peraturan Gubernur Provinsi Kepulaun Riau Nomor 23 Tahun 2010 tentang

Penyaluran Dana Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Untuk Pelaksanaan

Program Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau. Kemudian untuk

memberikan arahan yang jelas kepada Kabupaten/Kota dalam melaksanakan

Program pengentasan kemiskinan tersebut maka telah pula disusun Pedoman

Umum Pelaksanaan Program Pengentasan Kemiskinan yang disusun secara

bersama-sama antara Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota.

Program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan di Provinsi

Kepulauan Riau terdiri dari tiga program utama yaitu :

1. Program Pemenuhan Hak-Hak Dasar Penduduk Miskin

2. Program Rumah Layak Huni

3. Program Pembinaan Unit UsahaPenduduk Miskin/Desa Tertinggal.

Ketiga program ini disusun secara bersama-sama antara Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau dengan Pemerintah Kabupaten/Kotadanmerupakan satu

Page 96: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-96

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

kesatuan yang tidak terpisahkan, dilaksanakan dalam rangka untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau. Ketiga program tersebut

diberikan kepada penduduk miskin yang sama dalam waktu yang bersamaan pula,

dan tidak dibenarkan diberikan secara terpisah-pisah. Ringkasnya satu rumah

tangga miskin mendapat ketiga program tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Pengecualian dapat dilakukan jika rumah tangga miskin tersebut sudah memiliki/

mendapatkan salah satu dari program/kegiatan yang akan diberikan.

Program pengentasan/penanggulangan kemiskinan terdiri dari 11 (sebelas)

kegiatan andalan yang sepenuhnya akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota, dimana pelaksanaannya akan

dikoordinir oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

Kabupaten/Kota, sementara SKPD Provinsi berkewajiban untuk melaksanakan

supervisi, monitoring dan evaluasi di bawah koordinasi TKPK Provinsi

Kepulauan Riau.Adapun arah kebijakan umum Ketiga Program tersebut adalah :

1. Program Pemenuhan Hak-Hak Dasar Penduduk

Miskin/DesaTertinggal

Program ini dilaksanakan dalam rangka memberikan akses yang lebih

besar kepada penduduk miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

dan pendidikan yang memadai sehingga mereka menjadi lebih berdaya

dan mampu mengembangkan dirinya. Penanggungjawaban program ini

adalah Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan. Program ini terdiri

dari lima kegiatan yaitu :

a. Pemberian Makanan Tambahan Bagi Penduduk Miskin/Desa

Tertinggal, telah didistribusikan untuk 24.749 orang.

b. Perawatan kasus gizi buruk bagi masyarakat miskin/ desa untuk 913

orang.

c. Pengobatan gratis bagi penduduk miskin/desa tertinggal melalui

Jamkesda untuk 286.633 orang.

d. Pembangunan/ Rehabilitasi/ Revitalisasi Posyandu/Pustu sebanyak

110 unit.

Page 97: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-97

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

e. Pemberian beasiswa bagi siswa SLTA dan Keluarga Miskin/Desa

Tertinggal untuk 12.323 siswa.

2. Program Rumah Layak Huni

Dari 14 indikator kemiskinan mikro, 6 indikator diantaranya adalah

berkaitan dengan kondisi rumah. Oleh karena itu, program rumah layak

huni menjadi sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka

mempercepat pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau.Selain

itu, program ini juga dimaksudkan untuk menciptakan rumah dan

lingkungan yang sehat bagi penduduk miskin. Program ini dilaksanakan

secara terpadu antra Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas

Pertambangan dan Energi. Program rumah layak huni merupakan satu

paket kegiatan yang meliputi:

a. Rehabilitasi rumah tidak layak huni termasuk fasilitas jamban

keluarga sebanyak 4.417 unit rumah.

b. Penyediaan sarana lingkungan dan sumber air bersih penduduk

miskin/desa tertinggal untuk 1.408 unit.

c. Penyediaan listrik rumah penduduk miskin/desa tertinggal untuk

11.508 unit rumah.

3. Program Menumbuhkembangkan Unit Usaha Penduduk Miskin/Desa

Tertinggal

Program ini dimaksudkan untuk memberikan mata pencaharian/pekerjaan

tetap atau pekerjaan tambahan kepada kepala keluarga/anggota rumah

tangga miskin sehingga mereka mempunyai pendapatan yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidup keluarga atau mendukung ekonomi keluarga

sehingga mereka menjadi lebih mapan secara ekonomi yang pada akhirnya

diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik,

lebih sejahtera dari sebelumnya, sehingga dapat mengubah status mereka

dari miskin menjadi tidak miskin (sejahtera). Program ini terdiri dari tiga

kegiatan yaitu :

Page 98: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-98

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

a. Kegiatan menumbuhkembangkan kelompok usaha bersama dan atau

koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) diutamakan

ibu-ibu/perempuan pada penduduk miskin/ desa tertinggal untuk 3.136

orang dan 125 unit KUMKM.

b. Kegiatan Menumbuh Kembangkan Kelompok Usaha Pertanian bagi

Penduduk Miskin/Desa Tertinggal untuk 11.415 orang dan 338 unit

usaha pertanian.

c. Kegiatan menumbuhkembangkan usaha nelayan dan pembudidayaan

ikan serta keluarga pengolah hasil perikanan (motorisasi, budidaya

dan pengelolaan hasil perikanan) bagi penduduk miskin/ desa

tertinggal untuk 1.740 orang dan 54.193 unit usaha.

k) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dilaksanakan

dalam rangka pencapaian kebijakan pembangunan pengurangan pengangguran

(Pro job). Capaian indikator terkait dengan usaha kecil menengah di Kepulauan

Riau masih banyak yang belum tercapai.

l) Penanganan Pulau-pulau Terluar

Pada tahun 2013, penanganan Pulau-pulau Terluar di Provinsi Kepulauan

Riau baru telah dilakuakan aksi dengan adanya badan pengelola perbatasan di

provinsi Kepulauan Riau. Penanganan pulau-pulau terluar akan diarahkan

pemanfaatannya pada segi keamanan dan juga segi ekonomi (pengembangan

pulau tersebut)

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah pada beberapa tahun belakangan ini telah

memberikan hasil dan manfaat kepada masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau,

Page 99: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-99

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

dimana pembangunan telah dilakukan pada berbagai sektor untuk mewujudkan

apa yang ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan di

Kepulauan Riau secara umum telah mencapai target yang telah direncanakan oleh

Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau, namun masih banyak kendala dan

permasalahan dalam proses pembangunan daerah. Bentuk geografis yang

merupakan daerah kepulauan yang letaknya sedikit berjauhan menjadi salah satu

tantangan dalam pelaksanaan pembangunan di Kepulauan Riau, karena hal ini

tentu saja dapat mencipatakan kesenjangan pembangunan. Berbagai permasalahan

pembangunan yang terdapat di Kepulauan Riau ini secara rinci dijelaskan sebagai

berikut.

Perluasan Penyediaan Pelayanan Dasar dalam Rangka Percepatan Pencapaian

Target MDG’s Sebagian Indikator MDG’s Bidang Pendidikan dan Kesehatan

dalam status Tercapai. Namun, ada beberapa target yang dalam status Akan

Tercapai bahkan ada beberapa target dalam status Perlu Perhatian Khusus.

Belum tercapainya beberapa indikator RPJMD terkait dengan pendidikan,

antara lain:

1. Angka Melek Huruf,

2. Angka rata-rata lama Sekolah

3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA

4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA

Belum meratanya pembangunan infrastruktur transportasi, ketenagalistrikan,

energi, sumber daya air, pelayanan air minum, serta penyehatan lingkungan.

Perlunya peningkatan konektivitas untuk menunjang pertumbuhan dan

pemerataan pembangunan, peningkatan keselamatan transportasi dan

pengembangan transportasi, peningkatan penyediaan infrastruktur sumber

daya air (SDA) melalui sekema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

guna mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Perlu adanya penambahan Jalan Nasional dan Jalan Strategis Nasional di

Provinsi Kepulauan Riau untuk mendukung pertumbuhan sekonomi dalam

koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Page 100: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-100

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Indonesia (MP3EI) yang semula sepanjang 333,995 km (sesuai SK Menteri

Pekerjaan Umum No.630-631 tahun 2009). Usulan penambahan Jalan

Nasional dan Jalan Strategis Nasional tersebut sepanjang 206,137 km yang

terdiri dari: Jalan Nasional sepanjang 126, 394 km dan Jalan Strategis

Nasional sepanjang 79,743 km.

Adanya kesenjangan pembangunan daerah antara Kawasan BBK

(Batam–Bintan–Karimun, termasuk Tanjungpinang) dengan Kawasan NAL

(Natuna–Kepulauan Anambas– Lingga) yang disebabkan karena aksesibilitas.

Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan konektivitas di Kawasan NAL

terutama pembangunan pelabuhan dan dermaga, trayek pelayaran serta

pengembangan bandara dan bandara perintis (airstrip).

Rendahnya rasio elektrifikasi di Provinsi Kepulauan Riau. Oleh karena itu,

perlu alokasi khusus gas dari wilayah Natuna untuk pembangunan

pembangkit listrik (power plant), industri petro kimia, dan untuk keperluan

rumah tangga. Khusus untuk wilayah terpencil dan pulau-pulau kecil, perlu

adanya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) serta jika memungkinkan

menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut.

Rendahnya capaian target MDG’s terutama pada Proporsi Rumah Tangga

dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak Perdesaan.

Oleh karenanya, perlu adanya usaha-usaha penanganan penyediaan air minum

terutama di perdesaan melalui jaringan perpipaan dengan memanfaatkan

sumber-sumber air baku yang ada.

Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis

Kemiskinan) di Provinsi Kepulauan Riau pada September 2013 sebanyak

125.021 orang (6,35%). Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin

pada September 2012 yang sebesar 131.215 orang (6,83%), secara absolut

mengalami penurunan sebanyak 6.194 orang atau turun sebesar 0,48%.

Meskipun, Program capaian Pengentasan Kemiskinan di Provinsi

Kepulauan Riau telah bagus namun Pengentasan Kemiskinan masih perlu

dilaksanakan, dengan adanya kerjasama Pemerintah Provinsi dan

Page 101: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-101

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten/Kota serta masuknya Program Pengentasan

Kemiskinan sebagai Program Prioritas Nasional dalam Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia

(MP3KI).

PDRB Kepri pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,13 persen, terjadi

perlambatan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh

sebesar 6,28 persen. Sektor Strategis selain Sektor Industri Pengolahan yang

diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Kepulauan Riau adalah:

- Sektor Kelautan dan Perikanan

- Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

- Sektor Pariwisata

- Sektor Perindustrian, Perdagangan, Tenaga Kerja dan Penanaman

Modal

- Sektor Pertanian dan Peternakan

Dikaitkan dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia yang

menetapkan target pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau di atas

10%, hal ini optimis dapat dicapai, jika diantaranya adanya kepastian hukum

tentang penataan ruang daerah di Provinsi Kepulauan Riau.

Pengelolaan perbatasan di Provinsi Kepulauan Riau masih belum berjalan

secara optimal. Beberapa permasalahan terkait pengelolaan perbatasan antara

lain:

- Masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat daerah perbatasan

- Sarana dan prasarana dasar masih kurang, seperti: prasarana perhubungan

(jalan, jembatan, dermaga), jaringan listrik, telekomunikasi, prasarana

pendidikan/sekolah dan prasarana kesehatan

- Rawan terhadap kegiatan illegal (fishing, logging, mining, Trans

National Crime)

- Belum tersedianya rencana detail tata ruang kawasan perbatasan,

sehingga tidak diketahui secara pasti pembagian zonasi ruang dan arah

pemanfaatan ruang

Page 102: BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 … · Nama Ibukota Kabupaten ... pulau terluar/terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga. ... Gugusan pulau ini ditandai oleh

II-102

RANCANGAN AWAL

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

- Rendahnya investasi/penanaman modal yang masuk ke kawasan

perbatasan untuk memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang

melimpah.

perlu adanya penanganan dan pengelolaan perbatasan berdasarkan Lokasi

Prioritas Penanganan sebagaimana yang sudah ditetapkan, serta rencana

tata ruang kawasan perbatasan dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat dalam satu kesatuan kawasan pertahanan dan keamanan.