kebijakan insentif pulau terluar di kabupaten bengkalis

22
KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS 5.1. Permasalahan di Kawasan Perbatasan Kabupa- ten Bengkalis Kabupaten Bengkalis memiliki wilayah pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia cukup banyak yaitu, pulau Bengkalis, Rupat, Rangsang dan Merbau. Konsekuensinya penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan. Apalagi Kabupaten Bengkalis memiliki geografis daerah kepulauan, maka pola penyebaran penduduk dan akselerasi pembangunannyapun masih mengalami berbagai kendala. Kesulitan utama dalam pembangunan perbatasan di Kabupaten Bengkalis adalah masalah komunikasi, transportasi dan pemerataan pembangunan yang membutuhkan biaya yang mahal. Sementara itu sebagai kawasan perbatasan, kabupaten Bengkalis selain memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan penduduknya dalam kontek kewilayahan perbatasan, tetapi di sisi lain juga mengandung banyak masalah kerawanan. Kondisi ini disebabkan pola penyebaran penduduk yang tidak merata dengan tingkat kesejahteraan yang rendah terus meningkat. Sementara itu kawasan perbatasan perlu dipercepat pembangunannya mengingat: 1. Sebagian besar lokasinya masih dalarn katagori terpencil/ terisolir dengan tingkat aksesibilitas rendah, sehingga tingkat mobilitas kehidupan dan gerak langkah rnasyarakatnya pun relatif rendah; 2. Tingkat kesejahteraan masyarakat perbatasan masih sangat rend ah; 3. Banyaknya TKI/fKW Indonesia yang bekerja secara ilegal dan berprofesi sebagai tenaga kerja tak terdidik rnenjadikan imej bangsa Indonesia rendah di rnata masyarakat Malaysia. Hal Menggagas Kebijakan Insentif 77

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

5.1. Permasalahan di Kawasan Perbatasan Kabupa- ten Bengkalis Kabupaten Bengkalis memiliki wilayah pulau terluar yang

berbatasan langsung dengan Malaysia cukup banyak yaitu, pulau Bengkalis, Rupat, Rangsang dan Merbau. Konsekuensinya penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan. Apalagi Kabupaten Bengkalis memiliki geografis daerah kepulauan, maka pola penyebaran penduduk dan akselerasi pembangunannyapun masih mengalami berbagai kendala. Kesulitan utama dalam pembangunan perbatasan di Kabupaten Bengkalis adalah masalah komunikasi, transportasi dan pemerataan pembangunan yang membutuhkan biaya yang mahal.

Sementara itu sebagai kawasan perbatasan, kabupaten Bengkalis selain memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan penduduknya dalam kontek kewilayahan perbatasan, tetapi di sisi lain juga mengandung banyak masalah kerawanan.

Kondisi ini disebabkan pola penyebaran penduduk yang tidak merata dengan tingkat kesejahteraan yang rendah terus meningkat. Sementara itu kawasan perbatasan perlu dipercepat pembangunannya mengingat: 1. Sebagian besar lokasinya masih dalarn katagori terpencil/

terisolir dengan tingkat aksesibilitas rendah, sehingga tingkat mobilitas kehidupan dan gerak langkah rnasyarakatnya pun relatif rendah;

2. Tingkat kesejahteraan masyarakat perbatasan masih sangat rend ah;

3. Banyaknya TKI/fKW Indonesia yang bekerja secara ilegal dan berprofesi sebagai tenaga kerja tak terdidik rnenjadikan imej bangsa Indonesia rendah di rnata masyarakat Malaysia. Hal

Menggagas Kebijakan Insentif 77

Page 2: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

ini rnenjadikan adanya rasa rendah diri bagi para pelaku lintas batas dalarn melakukan negosiasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi perbatasan.

4. Minimnya sarana komunikasi, transportasi dan fasilitas yang tersedia rnenyebabkan mereka lebih mudah rnengakses inforrnasi dari negara lain (Malaysia) yang menyebabkan rendahnya rasa nasionalisme, sebagai akibat adanya perasaan sebagai bangsa yang dianak tirikan dalam pernbangunan. Dari hasil FGD dengan beberapa stakeholder terkait, diketahui

bahwa permasalahan yang sering tirnbul di kawasan perbatasan di Kabupaten Bengkalis dalam kontek keamanan dan ketertiban adalah karena rninimnya tenaga personil kearnanan dan lemahnya penegakkan hukum, serta kualitas peraturan perundang­undangan dan profesionalis me aparat penegak hukurn yang rnasih rendah. Dari kondisi itu maka permasalahan lain yang timbul antara lain : 1. SK Bupati No 364/IND/2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Perdagangan Lintas Batas di Kabupaten Bengkalis belurn efektif dan dipahami/dijalankan secara benar oleh sernua stakeholder terkait. Pada hal dalam SK tersebut paling tidak ada kurang lebih 13 instansi terkait dalam penanganan pos lintas batas. Tetapi rnenurut Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Bengkalis (Drs. Genta, MM) bahwa SK Bupati tersebut tidak cukup ampuh untuk melibatkan seluruh stakeholder terkait, karena masing-rnasing dinas/instansi yang ada sebagian bukan di bawah Bupati secara langsung, rnelainkan dinas/instansi vertikal ( dekonsentrasi).

2. Akibatnya penanganan ilegal market dan lain sebagainya rnasih sering terjadi. ini semua akibat kurang rnernadainya sarana dan prasarana serta fasilitas CIQS (bea cukai, irnigrasi, karantina, dan kearnanan) di kawasan perbatasan dan Pos Lintas Batas yang ada (di Tanjung Kedabu Kecamatan Rangsang tidak berjalan dan kemudian dipindahkan ke Tanjung Sarnak (PLB) ini belum berjalan. Sementara untuk di Rangsang Barat dan Merbau belum ada. Untuk di Pulau Rupat (PLB) Tanjung Medang juga belum berfungsi dengan benar, karena potensinya hanya sebatas ikan tidak ada yang lain. Tambahan lagi menurut hasil FGD di Tanjung Medang pada rnusim-

78 Menggagas Kebijakan Insentif

Page 3: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

musim tertentu sangat rawan karena ombak yang terlalu besar dan tinggi sehingga menyulitkan para pelaku lintas batas. Kesulitan lain dalam pengembangan PLB di Pulau Rupat, dengan hanya mengandalkan potensi ikan, banyak para nelayan lebih suka menjual hasil tangkapannya ke pedagang pengumpul ikan (bang li au ) yang banyak bermukim di Tanjung Medang. .

3. Aksesibiltas menuju kawasan perbatasan umumnya relatif masih kurang memadai. Pada hal peningkatan produksi (barang dan jasa) dan peluang pasar untuk meningkatkan pendapatan dari sektor industri jasa dan perdagangan akan sangat terbuka luas, apabila ada akses sarana pendukung yang memadai ke kawasan perbatasan. Sarana pendukung utama dalam meningkatkan peluang tersebut adalah adanya sarana transportasi, komunikasi, listrik, pelayanan air bersih, dan pelayanan perbankan di perbatasan, sayangnya, hal itu tidak ada sama sekali, bahkan PLB tidak berfungsi.

4. Adanya perbedaan nilai kurs rupiah yang memberikan peluang untuk terjadinya arus barang/jasa secara legal maupun ilegal. Maraknya kegiatan perdagangan ilegal yang dilakukan oleh pelaku lintas batas tanpa ada pengawasan yang ketat dan lemahnya penegakan hukum, pola ini umumnya dilakukan oleh para pelintas batas tradisional kedua negara. Mereka melintasi perbatasan untuk melakukan kegiatan dan aktifitas perdagangan lintas negara. Hal ini terjadi, disebabkan oleh kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar perbatasan serta masih terbatasnya prasarana penunjang bagi sektor perdagangan atau kegiatan usaha lainnya.

5. Adanya upaya perbaikan ekonomi menjadi pemicu banyak pelintas batas. Selain juga dipicu oleh adanya interaksi sosial­budaya masyarakat yang sudah terjalin lama dan serumpun.

6. Bagi Kabupaten Bengkalis, 'persaingan' yang ketat tentunya akan datang dari negara tetangga terdekat, yaitu Malaysia yang nota bene mereka sama-sama penghasil pertanian. Pengembangan industri dan pertanian Malaysia relatif lebih memiliki daya saing dibandingkan pengembangan sektor yang sama di Kabupaten Bengkalis. Pengelolaan pertanian malaysia sudah mengarah kepada sistem agribisnis modem. Budidaya

Menggagas Kebijakan Insentif 79

Page 4: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

komoditi unggulan seperti sawit clan nenas te]ah terintegrasi dengan pengelolaan agroindustri yang tersebar pada beberapa lokasi kawasan industri seperti Sri Gatling, Pasir Gudang, Muar, Mersing, Tanjung Langsat, Segamat, Kluang, Simpang Renggam, Senai dan Johor Industrial Park. Aspek pemasaran produk pertanian telah terorganisir dengan baik. Saat ini malaysia memiliki lembaga pemasaran pertanian persekutuan yang membawahi lembaga-lembaga lainnya untuk setiap komoditi (salah satunya Lembaga Perindustrian Nenas Malaysia yang berkantor di Johor Bahru). Bahkan seeara kontinyu ditetapkan pula hari pasar tani yang tersebar pada senarai tempat di wilayah Johor.

7. Geografis sebagian wilayah perbatasan/pulau terluar yang berawa dan bergambut, serta distribusi permukiman penduduk yang terpenear menyebabkan ongkos pembangunan sangat tinggi.

8. Pembangunan di wilayah perbatasan harus harus mernperhatikan kaidah keruangan sesuai manfaat dan fungsi, serta harus memiliki reneana tata ruang wilayah pengembangan wilayah perbatasan seeara lengkap. Menurut laporan RTRW Kabupaten Bengkalis untuk program hingga 2012 (Bappeda, 2007) bahwa; pengembangan Teluk Belitung (Kee. Merbau) dan Tanjung Samak (Kee. Rangsang) memang diarah untuk pos lintas batas, sentra komoditi pertanian, perkebunan, wisata dan pertambangan. Sernentara untuk Bantar (Kee. Rangsang Barat) bersama Alai (Kee. Tebing Tinggi Barat) diarahkan untuk penyebrangan antar pulau sekaligus sebagai sentra komoditi pertanian. Reneana tata ruang wilayah ini harus dapat pula dijadikan sebagai Master Plan bagi pereneanaan pembangunan wilayah khusus perbatasan. Oleh karena itu, rnenjadi hal yang penting dalarn pernbuatan dokurnen penataan ruang wilayah bagi kawasan perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Malaysia seeara bersama.

80 Menggagas Kebijakan Insentif

Page 5: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

~ ~

t c,q ,,. f/J

~ 8'.

! 1:1 -= f/J

~ ::r. ....

00 ......

Tabel 6.1 Arahan Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis Tahun 2012

No Nama Hierarki dan Fungsi Kota Skala Orientasi

Kota Kabupaten Bengkalis i Lay a nan Pelayanan

Pusat Pelayanan Kedua . Bengkalis Fungsi: . Selat Panjang . Pusat pemerintahan kecamatan . Muar dan Batu Pahat

1 Teluk Belitung . Permukiman perkotaan Wilayah kecamaatn . Kegiatan hulu pertambangan Merbau . Pemasaran komoditi pertaniani . Pengembangan wisata tasik . Perdaaangan lintas batas

Pusat pelayanan Kedua . Selat Panjang Fungsi: . Bengkalis . Pusat pemerintahan kecamatan . Tanjung Balai Karimun

2 Tanjung . Permukiman Perkotaan Wilayah Kecamatan . Batarn Sarnak . Pengembangan agroindustri kelapa Rangsang . Batu Pahat

terpadu . Pemasaran komoditi pertanian . Perdaaanaan lintas batas 3 Alai dan Pusat pelayanan Ketiga Wilayah Kecamatan . Bengkalis

Bantar Fungsi: Tebing Tinggi Barat . Selat Panjang . Pusat pemerintahan kecamatan dan Rangsang . Dumai

Pernasaran komoditi pertanian Ba rat . Batam . . Permukiman perkotaan . Penyebarangan Alai - Bantar (dermaga perangkai pulau)

Sumber: Bappeda Kabupaten Bengkalis, 2007

Lokasi

Pertumbuhan

Sekitar kawasan Perkotaan Teluk Belitung

dan Koridor Pedas • Kurau

Kawasan sekitar Perkotaan Tanjung Samak

Lokasi sekitar perkotaan Alai dan Bantar

Page 6: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

9. Rendahnya kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat di wilayah perbatasan; terutama terkait dengan fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan, listrik dan perhubungan masih sangat menonjol. Apabila infrastruktur tidak tersedia dengan baik, rnaka pembangunan dasar atas ilmu pengetahuan (knowledge based development) tidak akan berhasil dengan optimal. Hal ini akan menjadikan kerawanan sosial baru, terutama praktek ilegal market dan kerusakan lingkungan akan terus terjadi sebagai akibat kemiskinan.

10. Masih lemahnya penegakkan supremasi hukum dan profesionalisme aparatur pemerintah di perbatasan. Ini ditandai dari masih adanya keberpihakkan penegakkan dan penerapan supremasi hukum kepada sebagian golongan, telah mengakibatkan sikap ketidakpercayaan lagi masyarakat kepada hukurn dan keadilan. Apalagi hams diakui kebutuhan personil pengaman masih sangat kurang.

5.2. Upaya Pembangunan Yang Sudah Dan Harus Dilakukan Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis

Adanya kelemahan dan kendala peluang pengembangan dimaksud sebagairnana telah diulas pada sub bab di alas, rnaka diperlukan kebijakan pengernbangan kawasan perbatasan yang rnerupakan bagian integral dari strategi pembangunan Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang memberikan penekanan terhadap: 1. Pembangunan infrastruktur, 2. Sumber daya manusia, 3. Ekonorni kerakyatan, 4. Kegiatan pendukung lainnya

Khusus dalam Penanganan Kawasan Perbatasan, Kebijakan yang ditempuh oleh Pemda Kabupaten Bengkalis, meliputi: A Kebijakan di bidang peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial

dan budaya, dengan jalan : Pengembangan ekonorni masyarakat, dengan sektor utama pertanian dalam arti luas, yang meliputi pertanian pangan, perkebunan, dan perikanan, serta sektor lainnya.

82 Menggagas Kebijakan Insentif

Page 7: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

a: ~

I "' ~ ,0 O' ...:: ll>

t' = ... ::i ; = ::r. '""

00 w

Tabel 6.2

JUMLAH SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN KECAMATAN DAERAH

NO PERBATASAN/PULAU SD SDLB SMP SMPLB SMA KECIL TERLUAR

NEGERI SWl'STA NEGERI SWASTA NEGE SWl'STA RI NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA

KECAMATAN 11 I 1 18ENGKAUS 56 1 1 - - 1 - 4

2 KECAMATAN BANTAN 29 - - - 6 - - 2 -3 KECAMATAN RUPAT 27 3 - - 4 - - 1 2

KECAMATAN RUPAT I

4 UTARA 9 2 - - 2 1 - 1 -KECAMATAN

5 RANGSANG 25 - - 2 1 l -KECAMATAN i

6 RANGSANG BARA T 24 - -

I - 4 - - - 1 1

KECAMATAN •

7 MERBAU 50 4 - - 8 - - - 1 2

JUMLAH 220 10 1 0 37 2 1 0 11 5 Sumber: Bappeda Kabupaten Bengkalis, 2007

YANG SEDANG YANG AKAN

SMK DIBANGUN/REH DIBANGUN/REHA AB TAHUN 2007 B TAHUN 2008

NEGERI SWASTA (SD/SLTP/SLTA) (SD/SLTP/SLTA)

1 2 21 30

- - 9 15

- - 14 19

- - 9 15

- - 14 18

- - 18 24

- 1 22 28

l 3 107 149

Page 8: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

00

~ ~

11) 1:1

(IQ

CI

Q

II>

No 1 2 3 4 5 6 7

Tabe

l. 6.

3.

Jum

lah

Sar

ana

Dan

Pra

sara

na K

eseh

atan

Pad

a W

ilaya

h P

erba

tasa

n D

an P

ulau

• P

ulau

Ter

luar

Kab

upat

en B

engk

alis

Kec

amat

an D

aera

h P

erba

tasa

n/P

ulau

Kec

il Ju

mla

h S

aran

a &

Pra

sara

na K

eseh

atan

Y

ang

Sed

ang

Ter

luar

PU

SKES

MAS

PU

STU

PO

LIN

DES

Ju

mla

h D

iban

gun

RR

I N

ON

RR

I KE

CAM

ATAN

BEN

GKA

LIS

1 -

5 9

15

-

KEC

AMAT

AN B

ANTA

N

1 -

6 3

10

-KE

CAM

ATAN

RU

PAT

1 -

5 3

9 2

KEC

AMAT

AN R

UPA

T U

TAR

A 1

-3

3 7

1

KEC

AMAT

AN R

ANG

SAN

G

1 -

5 5

11

-

KEC

AMAT

AN R

ANG

SAN

G B

ARAT

-

2 4

8 14

-

KEC

AMAT

AN M

ERBA

U

2 -

12

2 16

2

JU

ML

AH

7

2 40

33

82

5

! I

Sum

ber:

Bap

peda

Kab

upat

en B

engk

alis

, 20

07

:;,::

11) s: -;· ~

1:1 -1:1 "' 11

) 1:1 ::::

.....

Yan

g A

kan

Dib

angu

n

1 - - . - - - 1

Page 9: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

a: "' = ! "' "' ~

"' s: 1i' :,,:"'

"' = .... = ., "' E: ....

CX)

U1

Tabel 6.4

Fasilitas Yang Dibutuhkan Dalam Penanganan Perbatasan/Pulau Terluar di Kabupaten Bengkalis

No Aspek Kebutuhan I Kategori Kebutuhan I Sifatnya Keterangan

1. I Kebutuhan personil dan kesamaan persepsi dalam penanganan perdagangan lintas batas

2. I Pembangunan Pos Lintas Batas yang representatif

Kurangnya personil dan kordinasi lintas sektoral yang terkait dalam pengamanan dan penyediaan fasilitas personil di lapangan

Selama ini pembangunan PLB lebih banyak pada pendekatan geografis dan kurang memperhatikan aspek aksesibilitas masyarakat, potensi desa dan faktor pendukung personil

Mendesak I Kurang efektifnya SK Bupati No.364/IND/2001 dipahami dan dilaksanakan oleh Dinas terkait dan lintas sektor vertikal (ada 13 unit instansi terkait yang terlibat di dalam penangangan PLB yang tidak memiliki persespi dan kemampuan adaptasi yang sama dalam memahami SK tersebut.

-ri -----------------------------------------------Mendesak Untuk Kecamatan Merbau PLB tidak ada/dialihfungsikan.

Untuk Kecamatan Rangsang PLB Tanjung Kedabu tidak efektif dan dipindahkan ke Tanjung Samak.

I Sarana pendukung untuk PLB tersebut belum tersedia.

rT.!Penyediaan sarana Perlu insentif personil untuk Pendukung I Diperlukan fasilitas asrama/perumahan dan alat transportasi lokal pendukung menambah gairah kerja di I sebagai pendukung kegiatan

f- 4. ·t:r!~:;~~;a;an ~:i~;~1~~::~=~ :e:e~:ra. Pendukung ·r ~::~~~:~ ::;b:~~~;:~a~at:~:n~~~i::~d:;~I~~~: ~=I~~ ~:ri~an --

komunikasi I informasi dan komunikasi. Pembuatan jalan, jembatan dan pelabuhan sebagai stiger dalam rangka membuka keterisolasian wilayah dan mendukung ekonomi masyarakat.

'----'-----------'-----·----------'---------'----·-·-·---- ------------------ ..J

Page 10: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

00

"' al:

No

Asp

ek K

ebut

uhan

K

ateg

ori

Keb

utuh

an

5.

~

" M

asya

raka

t ban

yak

yang

·-

tidak

pah

am b

agai

man

a m

elak

ukan

per

daga

ngan

lin

tas

bata

s ..

6 P

erlu

nya

dibu

at p

erat

uran

B

anya

knya

pel

angg

aran

ya

ng le

bih

kuat

yan

g pe

laku

pel

inta

s ba

tas

ilega

l m

ampu

men

gatu

r da

n ku

rang

nya

sank

si

koor

dina

si li

ntas

sek

tor

tega

s da

ri m

asin

g-m

asin

g da

lam

pen

anga

ngan

pi

hak

terk

ait d

an a

dany

a pe

rdag

anga

n da

n ke

san

salin

g le

mpa

r pe

lang

gara

n pe

laku

lint

as

tang

gung

jaw

ab d

alam

ba

tas

(min

imal

set

ingk

at

pena

ngan

anny

a.

Perd

a P

ropi

nsi R

iau

atau

le

bih

baik

set

ingk

at

Per

atur

an P

emer

inta

h)

7.

Pen

gaw

asan

Ter

padu

B

anya

knya

ter

jadi

ile

gal

logg

ing

dan

fishi

ng

8.

Pem

buat

an/p

enam

baha

n da

n pe

nyed

iaan

laha

n un

tuk

pem

bang

unan

_

_pan

_g_k

alan

rada

r TN

I AL

__

··-

-·--

·-·-

···-

··--

----

-~

I S

umbe

r: H

asil

Foku

s G

roup

Dis

kusi

Lap

anga

n, 2

007

O<:I 0: a: "' ~ 11) <:r .... ~· ~

Ill = -::I "' 11

) ::I .... .... .....

Sifa

tnya

K

eter

anga

n

Me

nd

esa

k·--

--·-

----------------------------··

··------

Unt

uk la

ncar

nya

perd

agan

gan

linta

s ba

tas

sela

in k

uran

gnya

pe

rson

il pe

nduk

ung

kegi

atan

. H

al y

ang

palin

g pe

ntin

g di

laku

kan

adal

ah s

osia

lisas

i kep

ada

mas

yara

kat t

enta

ng p

rose

dur

dan

man

faa!

2erd

agan

gan

linta

s ba

tas .

P

endu

kung

S

erin

g te

rjadi

per

daga

ngan

ileg

al y

ang

dila

kuka

n ol

eh k

elom

pok

terte

ntu

untu

k m

enca

ri ke

untu

ngan

den

gan

mem

anfa

atka

n ke

lem

ahan

yan

g ad

a, b

aik

dari

sisi

kel

emah

an m

asya

raka

t (p

etan

i) m

aupu

n da

ri ku

rang

nya

pers

onil

(apa

rat)

pend

ukun

g ya

ng a

da.

I I P

endu

kung

P

erlu

ker

jasa

ma

deng

an P

olre

s da

n A

irud

Ben

gkal

is s

ecar

a ru

tin

dan

terp

adu

·-P

endu

kung

Page 11: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

B. Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui kegiatan pembinaan kelompok nelayan, pelatihan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu, bantuan sarana clan prasarana bempa penyediaan kapal motor dan alat-alat tangkap.

c. Perlunya melakukan pelestarian budaya lokal, antara lain dengan menjadikan kegiatan budaya sebagai even tahunan seperti mandi safar clan permainan rakyat lainnya.

Untuk penyediaan sarana prasarana dan sarana dasar Masyarakat, khususnya di bidang pendidik.an dan kesehatan, Pemda Bengkalis telah melakukan penambahan sarana pendidikan dan kesehatan yang rinciannya sebagai berikut:

Untuk kebutuhan penyediaan fasilitas sarana/prasarana pembangunan wilayah perbatasan/pulau terluar, berdasarkan hasil FGD dengan stakeholder terkait ada beberapa hal yang sangat mendesak untuk segera dilakukan pembangunannya antara lain:

5.3. Kebijakan Daerah Yang Perlu Dilakukan Untuk Daerah Perbatasan dan Perdagangan Lintas Batas Sebagaimana kita maklumi, bahwa di Kabupaten Bengkalis

terdapat 5 titik lintas batas perdagangan. Hal ini sangat berhubungan dengan adanya konstelasi perdagangan bebas dan Sosek Malino melalui munculnya SK Bupati Bengkalis No. 364/ IND/2001, tentang petunjuk pelaksanaan perdagangan lintas batas (Pos Lintas Batas=PLB) di Kabupaten Bengkalis. Tetapi adanya SK Bupati ini belum efektif berjalan, sedangkan Perda untuk mengatur masalah lintas batas belum tersedia. Lernahnya efektivitas SK Bupati ini disebabkan adanya berbagai konflik kepen~gan dan vested interest yang berbeda antara berbagai pelaku di lapangan. Dinas/instansi vertikal lain seringkali kurang memahami dan mematuhi aturan yang ada, sehingga SK ini tidak berfungsi.

Kendatipun demikian, RTRW Kabupaten Bengkalis (2002-2012), tetap berupaya untuk meningkatkan daya saing wilayah sekaligus menciptakan sinergi perkernbangan wilayah Kabupaten Bengkalis dengan wilayah kabupaten lain yang berbatasan dengannya. Untuk Pemda Bengkalis melakukan langkah strategi dan arah kebijakan yang diharapkan dapat menjadi dasar

Menggagas Kebijakan Insentif 87

Page 12: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

perencanaan yang akan mewamai arahan tata ruang wilayah yang bersangkutan, antara lain meliputi : • Meningkatkan kemampuan SDM Tempatan, agar lebih siap

dalam menghadapi era globalisasi • Mengembangkan sistem transportasi wilayah darat dan laut

secara terpadu dan niengusahakan setiap pusat-pusat pemukiman dan kegiatan ekonomi memiliki aksesibilitas yang cukup baik (mudah dicapai)

• Melakukan identifikasi potensi dan peluang-peluang pengembangan kegiatan ekonomi.

• Menetapkan sektor dan subsektor serta komoditi unggulan setiap wilayah.

• Mendeliniasi lahan-lahan potensial untuk kegiatan investasi. • Mendorong pengembangan poros Duri, Bukit Batu, Bengkalis

dan Bantan yang akan berfungsi sebagai jalur penghubung utama dari Riau daratan menuju Malaka.

• Mempersiapkan pelabuhan Tanjung Medang (Rupat), Selat baru ( diubah menjadi Sungai Liong Ban tan) Tanjung Gedabu (yang kini diganti menjadi Tanjung Samak Rangsang), sungai Pakning (Bukit Batu) dan Teluk Belitung (Merbau) sebagai pelabuhan bebas d.an pintu keluar dan masuk (exit dan entry point) di Kabupaten Bengkalis.

• Mengusulkan pembangunan jembatan penghubung antar pulau (Bengkalis, Padang, Merbau, Tebing Tinggi dan Rangsang). Sementara itu untuk penyediaan prasarana perhubungan

Pemda Bengkalis telah melakukan beberapa hal berkaitan dengan masalah wilayah perbatasan dalam membuka keterisolasian, hal yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Bengkalis antara lain:

88 Menggagas Kebijakan Insentif

Page 13: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

Tabel 6.5 Sarana dan Prasarana Yang Sudah dan Akan dibangun Pemda Bengkalis Di Wilayah Perbatasan Pulau Terluar

NO NAMA Pill.AU SARANA I PRASARANA SUOAII SEDMIG RENCANA KEllUTUl!AN DI BANGUN DIBANGUN VOLIJME DANA

• Kee. Bengkalis Prasarana Jaloo 435.670m' 40.476m' Prasarana Jembatan 46 Unit 12 Unit Pelabuhan/ Steiger 13Unit 3 Unit 7 Unit

• Kee. Bantan Prasarana Jaloo 299.032 m' 32.850m' Prasarana Jembalan 40Unit 9Unit

• Kee. Rupal Prasarana Jalan 346.397 m' 28.420m'

Prasarana Jembatan 15 Unit 8Unit Pelabuhanl Steiger 14 Unit 6Unit

• Kee. Rupal Utara Prasarana Jalan 175.418m' 11.480m'

7 Unit

Prasarana Jembatan 3Unlt

Pelabuhanl Steiger 6Unit 10 Unit • Kee. Rangsang Barat Prasarana Jalan 242.898m' 7.360m'

Prasarana Jembatan 8 Unit 8 Unit

934.585m' 36.116m'

Prasarana Jembatan 10Unlt 3 Unit Pelabuhanl Steiger 17Unlt

Sumber: Bagian Tata PemerintahanKantor Bupati Bengkalis, 2007

5.4. Strategi Pengelolaan dan Pemecahan Masalah Untuk dapat mengatasi isu dan permasalahan wilayah

perbatasan antarnegara di Kabupaten Bengkalis maka diperlukan strategi karena Wilayah perbatasan ini berfungsi sebagai sekat pembatas kedaulatan NKRI dengan Negara Malaysia. Dalam hal ini strategi yang perlu dilakukan adalah : 1. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Dalam upaya memberdaya

kan ekonomi rakyat di wilayah perbatasan perlu ditindak lanjuti melalui upaya pemberdayaan (Empowerment), antara lain dengan pemberian pinjaman modal kepada usaha mikro, kecil dan menengah. Untuk kepentingan itulah sangat diperlukan suatu lembaga keuangan non bank berbentuk BUMD dengan status perseroan terbatas.

2. Pengembangan ekonomi. Kondisi ekonomi di wilayah

Menggagas Kebijakan Insentif 89

Page 14: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

perbatasan perbatasan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain. Diperlukan penunjang proses kegiatan produksi dan pemasaran, serta menciptakan iklim bagi investor di daerah yang menjamin berlangsungnya produktifitas dan kelangsungan usaha masyarakat serta peningkatan penyerapan tenaga kerja. Sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya ekonomi wilayah perbatasan yang menunjang kesempatan kerja dan usaha, serta keterkaitan ekonomi antarwilayah dan antarnegara yang saling menguntungkan.

3. Peningkatan Perhatian Terhadap Masalah Keamanan Dan Ketertiban. Terdapat berbagai masalah yang menyangkut dengan pertahanan dan keamanan, hal ini dapat dipicu oleh belum ditetapkannya batas-batas wilayah, terdapatnya pulau­pulau terluar yang rawan terhadap tindak kriminal, belum adanya kelembagaan yang mengelola wilayah perbatasan secara integral dan terpadu, serta masih banyak pelanggaran terhadap kedaulatan hukum negara RI seperti adanya penyelundupan dengan sasaran minyak/BBM, ilegal loging, ranmor, narkoba, daging, sembako, rokok, miras dan kekayaan negara lainnya.

a. Faktor pendukung Beberapa faktor pendukung pengembangan Kabupaten

Bengkalis dalam karangka makro perekonomian regional adalah : 1. Memiliki latar belakang budaya dan sejarah (cultural

background) yang relatif sama sehingga memudahkan terciptanya kerjasama yang baik antara keduanya.

2. Memiliki potensi sumberdaya wilayah yang relatif sarna khususnya industri dan pertanian sehingga dapat diarahkan melalui mekanisrne produksi, pemasaran serta R & D bersama dalam suatu hubungan aliansi strategis nonkompetisi. Khusus untuk produk pertanian, Pemerintah Bengkalis dapat melakukan kerjasama pemasaran dengan Lembaga Pemasaran Pertanian Persekutuan Malaysia yang telah terorganisir dengan baik.

3. Memiliki pendapatan yang besar dari sektor migas dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan bagi pengembangan sektor unggulan lain beserta prasarana pendukungnya. Dengan demikian memiliki modal dasar yang cukup untuk

90 Menggagas Kebijakan Insentif

Page 15: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

mempersiapkan diri memasuki pasar bebas. 4. Telah didukung oleh adanya Kebijakan perdagangan lintas

batas (Sosek Malindo dan AFTA).

b. Faktor Penghambat Di samping faktor pendukung di atas, beberapa hal yang

diduga akan menghambat peran aktif Kabupaten Bengkalis dalam masalah perekonomian regional perbatasan adalah : 1. Masih lemahnya kualitas sumberdaya manusia di wilayah

perbatasan Kabupaten Bengkalis, baik dari segi tingkat pendidikan maupun kesiapan mental dalam menghadapi persaingan.

2. Rendahnya kemampuan masyarakat dalam menghasilkan produk yang memiliki daya saing.

3. Rendahnya ketersediaan prasarana transportasi yang memadai sehingga menghambat minat investasi dalam pengembangan sektor-sektor lainnya terutama di desa-desa perbatasan.

4. Dominasi tanah gambut di daerah perbatasan yang membuat pengelolaan pertanian menjadi sangat mahal karena membutuhkan perlakuan yang intensif. Bila semua strategi pengembangan ekonomi di atas dapat

betjalan dengan baik sesuai dengan yang diskenariokan, maka arah perkembangan ekonomi wilayah perbatasam akan berhasil. Untuk semua itu, maka serangkaian tindakan yang perlu dilakukan adalah : 1. Mengidentifikasi peluang-peluang investasi pada setiap sektor

unggulan yang ingin dipromosikan sebagai basis perekonomian baru, utamanya di daerah perbatasan.

2. Mengembangkan kegiatan industri yang berbasis kepada komoditi pertanian, perikanan, dan kehutanan, sehingga terjadi proses nilai tambah melalui pendalaman struktur produksi menjadi komoditi industri yang menguntungkan.

3. Mengembangkan kawasan industri dan pelabuhan di Merbau dan Tanjung Samak

4. Menciptakan lembaga pemasaran komoditi pertanian dan lembaga pengembangan agribisnis serta menjalin ketjasama dengan lembaga pemasaran pertanian persekutuan yang telah terbentuk di Johor.

Menggagas Kebijakan lnsentif 91

Page 16: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

5. Memberikan paket-paket insentif melalui upaya pengembangan prasarana dasar wilayah seperti transportasi, komunikasi, listrik dan air bersih guna meningkatkan daya saing wialyah dalam menangkap peluang investasi dalam rangka pengembangan sektor-sektor unggulan baru.

6. Membentuk lembaga pengembangan ekonomi rakyat pada setiap kecamatan serta mengidentifikasi jenis usaha unggulan, kelompok binaan, permodalan dan jaringan pemasaran sesuai dengan konsep pengembangan Community Based Development (CBD).

7. Mengarahkan pola pengembangan ekonomi yang sinergik dengan pengembangan ekonomi Johor pada masa mendatang. Selanjutnya untuk memudahkan pemahaman tentang

bagaimana langkah dan upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis dalam menangani masalah perbatasan dan pulau terluamya berikut disajikan dalam tabel:

92 Menggagas Kebijakan lnsentif

Page 17: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

~ ... = (lq (lq

~ Ila

"' ~I ... s: 1;· ~ Ila = .... = "' ... = :r. ....

'° w

10

Tabel 6.6 Matriks Perumusan Penanganan Kawasan Perbatasan Berdasarkan Tujuan Pengembangan Kawasan Perbatasan

Kabupaten Bengkalis

ISU DAN TANTANGAN KENDALA PELUANG I PERMASALAHAN

Memperbaiki Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat agar Mampu Mening - ------·· . Kemiskinan akibat • Pembangunan . Rendahnya jumlah • Kekayaan

keterisolasian kesatuan wilayah dan kualitas sumberdaya alam kawasan perbatasan ekonomi harus kesejahteraan yang dimiliki sangat menjadi pemicu sinkron dengan penduduk dengan potensial untuk tingginya pelintas kegiatan ekonomi penyebaran yang i dikembangkan dan batas untuk wilayah tidak merata i menjadi modal memperbaiki sekitarnya; . Banyaknya TKI dasar percepatan perekonomian • Peningkatan yang bekerja di pembangunan masyarakat pendidikan, negara tetangga daerah. . Kesenjangan sarana kesehatan, dan sebagai pekerja • Menjadi penggerak dan prasarana kesejahteraan kasar kegiatan ekonomi wilayah menjadi yang memadai . Keterbatasan wilayah ka1-ena . pemicu orientasi • Mempertahankan sumber pendanaan fungsinya sebagai perekonomian nilai sosial budaya akibat kurangnya outlet menuju masyarakat ke setempat yang prioritas negara tetangga. negara Malaysia tangguh terhadap pembangunan • Menciptakan . Tidak tercipta penetrasi budaya daerah perbatosan keterkaitan keterkaitan antar asing. . Tingkat fungsional secara . kluster sosial • Perlunya kesenjangan ekonomis yang ekonomi masyarakat pemerataan antardaerah yang lebih luas antara dengan pembangunan semakin melebar negara tetangga pembangunan yang dengan biaya . Keterbatasan dan

dengan bag ian ada. Terjadlnya tinggi karena kurangnya

wilayah tanah air kecemburuan sosial lainnya. dalam pembangunan

tel<stur alamnya kelembagaan dan

dari masyarakat yang bergambut aparat di daerah

I perbatasan perbatasan

------- -·-

STRATE:~1- KONSEPSI PENANGANAN

katkan Taraf Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat

Penanggulangan kemiskinan yang dicapai melalui pemenuhan kebutuhan mendesak dan melalui redistribusi manfaat yang diperoleh dari pertumbuhan ekonomi khususnya dari sektor-sektor produksi seperti Migas, perkebunan, kehutanan Pengembangan kegiatan ekonomi setempat yang didasarkan pada potensi sumber daya alam yang prospektif dikembangkan sesuai RTRW; Peningkatan perdagangan lintas batas (kegiatan ekspor dan irnpor) melalui jalur darat maupun laut secara lebih berdayaguna dan berhasilguna;

•Menciptakan keterkaitan fungsional antar kluster sosial ekonomi (kluster penduduk setempat dan kluster masyarakat Bengkalis secara umum)sehingga terwujud pembangunan kesatuan wilayah ekonomi yang sinkron antar wilayah berdasarkan potensi dan kekayaan sumberdaya wilayah setempat, serta dengan mengoptimalkan peran sebagai outlet menuju negara tetangga. Dan hilangnya kecemburuan sosial dalam pembangunan dari masyarakat perbatasan/terisolir

• Meningkatkan tingkat pelayanan sarana dan prasarana wilayah serta membuka keterisolasian kawasan secara komprehensif dilandasi dengan pengaturan sistem produksi, sistem pemasaran dan sistem pelayanan jasa .

• Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

Page 18: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

-D

A a: IO

1:1

~ a,:i "' ::,,::

IO :::: ~

1:1 ... 1:1 "' IO 1:1 .....

;:;.;

Lani

uta

JO

rsu

DAN

PER

MAS

ALAH

AN

TAN

TAN

GA

N

KEN

DAL

A PE

LUAN

G

----

----

----

----

--·-

----

··--·

----

--·-

-·--

··-·

·---

·---

·-·-

·-···

----

--··-

·---

--S

TRA

TEG

I K

ON

SE

PS

IPE

NA

NG

AN

AN

~

--------------------------··

---

• P

enge

mba

ngan

pra

sara

na

• da

n ke

tram

pila

n) y

ang

mer

ata

dan

sara

na d

asar

an

tar

wila

yah

guna

men

capa

i pe

mba

ngun

an y

ang

kese

jaht

eraa

n m

asya

raka

t yan

g m

enci

ptak

an ik

lim y

ang

mem

adai

den

gan

kond

usif

bagi

m

empe

rtaha

nkan

nila

i sos

ial

pertu

mbu

han

kegi

atan

bu

daya

set

empa

t yan

g ta

nggu

h so

sial

eko

nom

i dan

te

rhad

ap p

enet

rasi

bud

aya

pera

nser

ta p

ihak

sw

asta

; as

ing

• P

enin

gkat

an p

artis

ipas

i •

Men

cipt

akan

pel

uang

dan

m

asya

raka

t dan

sw

asta

pr

omos

i inv

esta

si p

emba

ngun

an

dala

rn p

emba

ngun

an

kaw

asan

did

ukun

g ko

mitm

en

daer

ah p

erba

tasa

n ke

lem

baga

an d

an p

enda

naan

ya

ng m

emad

ai b

erda

sark

an

keka

kaya

an s

umbe

rday

a al

am

sete

mpa

t, se

rta p

artis

ipas

i sw

asta

dan

mas

yara

kat.

Page 19: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

~

~1 ~ (Jq II>

"' :,,:: t1)

s: -;· Ill" II> ::i .... ::i

"' t1)

::i ... ::;;

'° U1

10

I.

ISU DAN PERMASALAHAN

• Pengelolaan sumberdaya alam belum terkordinasi, antar pelaku sehingga mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang merugikan ( contoh: kasus illegal logging dan ilegal fishing)

TANTANGAN KENDA LA [-------·--·---

_PELUANG _ I __________ STRATEGl·····--··· -- KONSEPSI PENANGANAN --·

Meningkatkan Kemampuan dan Kapasitas Pengelolaan Potensi Wilayah yang Ada ---- ---------·-----------··---·-- -··--·---·--··-------------------·-----

• Kebutuhan jalan • Tingkat pelayanan . Sebagai outlet • Penetapan sistem • Meningkatkan koordinasi antar penghubung, sarana dan prasarana yang berbatasan perhubungan yang dapat pelaku dalam pengelolaan jembatan, wilayah masih sangat langsung dengan mendukung pola produksi sumberdaya alam, pengisian pelabuhan terbatas ( sistem negara tetangga dan perubahan orientasi dan pemerataan penduduk, pendaratan ikan perhubungan dan memungkinkan dari subsisten kepada peningkatan sarana dan dan sarana telekomunikasi, hubungan lang- pasar; terutama untuk prasarana wilayah komunikasi serta pelayanan listrik dan sung dengan pasar petani tradisional. (perhubungan, komunikasi, sarana air bersih, kesehatan, potensial yang • Peningkatan pemba- listrik, air bersih, kesehatan, perhubungan pendidikan, dan dapat di- ngunan prasarana pendidikan, dan pasar) dalam lainnya yang' pasar) sangat manfaatkan oleh transportasi dalam rangka rangka. memadai tertinggal untuk produsen internal di membuka isolasi daerah, • Perlunya pelatihan dan

daerah Merbau dan daerah masing - serta pengembangan pengernbangan kapasitas Tanjung Samak. rnasing maupun potensi wilayah; masyarakat tempatan agar Sesuai dengan RTRW secara nasional. mereka berdaya dalam makan perlu dipacu menyikapi AFJ'A dan Sosek segera Malindo. pembangunannya.

·------·-----

Page 20: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

'° a-I

Lanj

utan

~

(I) =

~ o.:l "' :;,::

(I) Q' ... ;;;·

Ii':"

1)1 = - = "' (I

) =

::r.

.....

10

ISU

DAN

PE

RMAS

ALAH

AN

TANT

ANG

AN

Pen

gisi

an d

an

pem

erat

aan

pend

uduk

unt

uk

kepe

rluan

sis

tem

H

anka

mra

ta

terr

nasu

k ke

kuat

an

cada

ngan

nya

mel

alui

keg

iata

n pe

rmuk

irnan

ke

rnba

li •

(res

ettle

men

t)

pe

nd

ud

uk,

se

tem

pat;

. Keb

utuh

an

surv

ei d

an

pem

etaa

n su

mbe

rday

a al

am

guna

men

uhja

ng

pem

bang

unan

da

n se

baga

i ob

yek

yang

di

lindu

ngi

pele

star

ian

dan

keam

anan

nya;

KEND

ALA

I PE

LUAN

G

STRA

TEG

I K

ON

SEPS

1PEN

AN

GA

NA

N

---

• T

erja

diny

a ko

nflik

Pen

etap

an p

usat

-pus

at

mem

inim

asi k

onfli

k se

ktor

al ,

at

aupu

n tL

impa

ng

pertu

mbu

han

dan

serta

opt

imal

isas

i per

an o

utle

t tin

dih

pem

anfa

atan

pe

ngem

bang

an p

usat

-un

tuk

men

jalin

hub

unga

n ru

ang

(laha

n) d

an

pusa

t pe

rmuk

iman

de

ngan

pas

ar p

oten

sial

bai

k su

mbe

rday

a al

arn

pote

nsia

l ya

ng t

etap

ba

gi p

rodu

sen

inte

rnal

la

inny

a.

bero

rient

asi

pada

sis

tem

(s

etem

pat)

mau

pun

nasi

onal

. at

au p

ola

peng

ernb

anga

n •

Men

jalin

ker

jasa

ma

bila

tera

l w

ilaya

h K

abup

aten

ses

uai

anta

r ke

dua

nega

ra d

alam

de

ngan

RTR

Wi

peng

elol

aan

kaw

asan

lin

dung

Pen

ingk

atan

pel

ayan

an

linta

s ne

gara

dan

bid

ang

pend

idik

an,

kese

hata

n,

ekon

omi l

ainn

ya.

serta

pen

yulu

han

dala

m

• M

emba

ngun

bas

is d

ata

rang

ka m

enin

gkat

kan

pem

bang

unan

yan

g m

emad

ai

kese

jaht

eraa

n da

n m

elal

ui s

urve

i dan

pem

etaa

n ke

sada

ran

mas

yara

kat

sum

berd

aya

alam

men

duku

ng

berb

angs

a da

n pe

ning

kata

n ke

mam

puan

dan

be

rneg

ara;

ka

pasi

tas

peng

elol

aan

pote

nsi

wila

yah.

I

Page 21: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

f1 I (Jq ..

Cl>

~ It s:

'"ii' ~ .. = ... = Cl> It

= :r. ...

,.0 .....

10

II

ISU DAN TANTANGAN KENO ALA PELUANG STRATEGI KONSEPSIPENANGANAN PERMASALAHAN

Memantapkan Keamanan dalam rangka Pemblnaan serta Penlngkatan Ketahanan Wilayah Menuju Terciptanya Ketahanan Nasional • Posisi strategis yang • Pemahaman • Belum adanya • Barometer . Peningkatan penataan . Merumuskan konsep dan

rawan di bidang sistem politik penegasan keberhasilan lingkungan perrnukiman kesepakatan untuk hankam dan politis nasional perlu kesepakatan antar pembangunan yang dilakukan secara penyelesaian masalah karena kurangnya pos dikernbangkan. daerah tentang status daerahl, dalam terpadu dengan program perbatasan terkait dengan lintas batas legal yang • Kemauan personil pengelolaan aspek pertahanan penataan kembali wilayah aspek hankam dan politis ada dan berfungsl terkait untuk perbatasan/pantai keamanan wilayah administratif ( desa, antara lain: penetapan garis dengan balk (Tanjung ditempatkan di antar propinsi/negara yang sangat kecamatan) pasca perbatasan propinsi/negara, Samak sedang daerah yang jelas penting. pemekaran dan pembangunan pos lintas batas dibangun dan di perbatasan • Belum • Potensi sumber pengembangan fasilitas legal yang konsisten. Merbau tidak berfungsl) • Terselenggaranya tersosialisasinya Migas dan pendukung ekonomi dan

• Belum adanya garls a pa rat dengan balk adanya penduduk yang lintas batas yang perbatasan wilayah pernerlntah yang persetujuan kegiatan dapat memadai dan konsPkuen • negara yang tepat dan berkualitas lintas batas kedua dikembangkan banyaknya abrasi dengan insentif negara untuk pantai akibat yang ada pembangunan pengambilan pasir dari sebagai mitra kewilayahan proplnsl lain sehingga dalam pembinaan merusak garls pantai teritorial yang ada setempat;

Page 22: KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS

'° 00 ~

(I) ::s ~ ~ 'll ~

(I)

,:J" .... j;

;'

:,;- "' ::, .... =

'll

(I) ::s ... :::;

L

10 -·

" -·

-

ISU

DA

N

PER

MA

SAL

AH

AN

• K

epas

tian

huku

m

suat

u in

stan

si d

alam

op

eras

iona

lisas

i pe

mba

ngun

an d

i w

ilaya

h pe

rbat

asan

m

asih

lem

ah

• A

dany

a m

asal

ah a

tau

gang

guan

hub

unga

n bi

late

ral a

ntar

neg

ara

Mal

aysi

a-R

I ak

ibat

ad

anya

per

lstiw

peris

tiwa

baik

yan

g te

rkal

t de

ngan

asp

ek

keam

anan

dan

pol

itis,

m

aupu

n pe

lang

gara

n H

AM d

an e

kspl

oita

si

TK!

yang

men

yeba

bkan

im

ej m

asin

g-m

asin

g m

enja

di b

uruk

.

TA

NT

AN

GA

N

. Keb

utuh

an

pem

bang

unan

po

s-po

s pe

rbat

asan

, pe

mbe

ntuk

an

sabu

k pe

ngam

anan

(s

ecur

ity b

elt)

, da

n pe

mbe

ntuk

an

keku

atan

pe

mbi

naan

te

ritor

ial y

ang

mem

adal

. .

Per

luny

a pe

nanm

baha

n pe

rson

ii ke

aman

an.

KEN

DA

LA

I PE

LUA

NG

ST

RA

TE

GI

KO

NSE

PSIP

EN

AN

GA

NA

N

I .

Pen

ingk

atan

pel

ayan

an . M

endo

rong

ter

cipt

anya

I

tele

kom

unik

asi s

eper

ti ke

past

ian

huku

m d

alam

I pe

nam

baha

n da

n op

eras

iona

lisas

i pe

mba

ngun

an

I

peni

ngka

tan

daya

pan

car

wila

yah

perb

atas

an.

rela

y TV

RI

dan

RR

! .

Mem

bang

un r

asa

mau

pun

oper

ator

sel

uler

. ke

bang

saan

mas

yara

kat d

enga

n

I .

Pen

gem

bang

an s

iste

m

cara

pen

yam

paia

n in

form

asi

I in

form

asi d

an k

omun

ikas

i m

elal

ui b

erba

gai

med

ia m

asa

baik

ole

h pe

mer

inta

h (T

VR

I, R

RI,

Inte

rnet

, da

n

I m

aupu

n sw

asta

dal

am

lain

nya)

.

I m

enum

buhk

an d

an

men

ingk

atka

n ra

sa

nasi

onal

ism

e di

! pe

rbat

asan

.

I I

__________

J ___

_ ---