kebijakan insentif pulau terluar di kabupaten bengkalis
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN INSENTIF PULAU TERLUAR DI KABUPATEN BENGKALIS
5.1. Permasalahan di Kawasan Perbatasan Kabupa- ten Bengkalis Kabupaten Bengkalis memiliki wilayah pulau terluar yang
berbatasan langsung dengan Malaysia cukup banyak yaitu, pulau Bengkalis, Rupat, Rangsang dan Merbau. Konsekuensinya penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan. Apalagi Kabupaten Bengkalis memiliki geografis daerah kepulauan, maka pola penyebaran penduduk dan akselerasi pembangunannyapun masih mengalami berbagai kendala. Kesulitan utama dalam pembangunan perbatasan di Kabupaten Bengkalis adalah masalah komunikasi, transportasi dan pemerataan pembangunan yang membutuhkan biaya yang mahal.
Sementara itu sebagai kawasan perbatasan, kabupaten Bengkalis selain memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan penduduknya dalam kontek kewilayahan perbatasan, tetapi di sisi lain juga mengandung banyak masalah kerawanan.
Kondisi ini disebabkan pola penyebaran penduduk yang tidak merata dengan tingkat kesejahteraan yang rendah terus meningkat. Sementara itu kawasan perbatasan perlu dipercepat pembangunannya mengingat: 1. Sebagian besar lokasinya masih dalarn katagori terpencil/
terisolir dengan tingkat aksesibilitas rendah, sehingga tingkat mobilitas kehidupan dan gerak langkah rnasyarakatnya pun relatif rendah;
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat perbatasan masih sangat rend ah;
3. Banyaknya TKI/fKW Indonesia yang bekerja secara ilegal dan berprofesi sebagai tenaga kerja tak terdidik rnenjadikan imej bangsa Indonesia rendah di rnata masyarakat Malaysia. Hal
Menggagas Kebijakan Insentif 77
ini rnenjadikan adanya rasa rendah diri bagi para pelaku lintas batas dalarn melakukan negosiasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi perbatasan.
4. Minimnya sarana komunikasi, transportasi dan fasilitas yang tersedia rnenyebabkan mereka lebih mudah rnengakses inforrnasi dari negara lain (Malaysia) yang menyebabkan rendahnya rasa nasionalisme, sebagai akibat adanya perasaan sebagai bangsa yang dianak tirikan dalam pernbangunan. Dari hasil FGD dengan beberapa stakeholder terkait, diketahui
bahwa permasalahan yang sering tirnbul di kawasan perbatasan di Kabupaten Bengkalis dalam kontek keamanan dan ketertiban adalah karena rninimnya tenaga personil kearnanan dan lemahnya penegakkan hukum, serta kualitas peraturan perundangundangan dan profesionalis me aparat penegak hukurn yang rnasih rendah. Dari kondisi itu maka permasalahan lain yang timbul antara lain : 1. SK Bupati No 364/IND/2001 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perdagangan Lintas Batas di Kabupaten Bengkalis belurn efektif dan dipahami/dijalankan secara benar oleh sernua stakeholder terkait. Pada hal dalam SK tersebut paling tidak ada kurang lebih 13 instansi terkait dalam penanganan pos lintas batas. Tetapi rnenurut Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Bengkalis (Drs. Genta, MM) bahwa SK Bupati tersebut tidak cukup ampuh untuk melibatkan seluruh stakeholder terkait, karena masing-rnasing dinas/instansi yang ada sebagian bukan di bawah Bupati secara langsung, rnelainkan dinas/instansi vertikal ( dekonsentrasi).
2. Akibatnya penanganan ilegal market dan lain sebagainya rnasih sering terjadi. ini semua akibat kurang rnernadainya sarana dan prasarana serta fasilitas CIQS (bea cukai, irnigrasi, karantina, dan kearnanan) di kawasan perbatasan dan Pos Lintas Batas yang ada (di Tanjung Kedabu Kecamatan Rangsang tidak berjalan dan kemudian dipindahkan ke Tanjung Sarnak (PLB) ini belum berjalan. Sementara untuk di Rangsang Barat dan Merbau belum ada. Untuk di Pulau Rupat (PLB) Tanjung Medang juga belum berfungsi dengan benar, karena potensinya hanya sebatas ikan tidak ada yang lain. Tambahan lagi menurut hasil FGD di Tanjung Medang pada rnusim-
78 Menggagas Kebijakan Insentif
musim tertentu sangat rawan karena ombak yang terlalu besar dan tinggi sehingga menyulitkan para pelaku lintas batas. Kesulitan lain dalam pengembangan PLB di Pulau Rupat, dengan hanya mengandalkan potensi ikan, banyak para nelayan lebih suka menjual hasil tangkapannya ke pedagang pengumpul ikan (bang li au ) yang banyak bermukim di Tanjung Medang. .
3. Aksesibiltas menuju kawasan perbatasan umumnya relatif masih kurang memadai. Pada hal peningkatan produksi (barang dan jasa) dan peluang pasar untuk meningkatkan pendapatan dari sektor industri jasa dan perdagangan akan sangat terbuka luas, apabila ada akses sarana pendukung yang memadai ke kawasan perbatasan. Sarana pendukung utama dalam meningkatkan peluang tersebut adalah adanya sarana transportasi, komunikasi, listrik, pelayanan air bersih, dan pelayanan perbankan di perbatasan, sayangnya, hal itu tidak ada sama sekali, bahkan PLB tidak berfungsi.
4. Adanya perbedaan nilai kurs rupiah yang memberikan peluang untuk terjadinya arus barang/jasa secara legal maupun ilegal. Maraknya kegiatan perdagangan ilegal yang dilakukan oleh pelaku lintas batas tanpa ada pengawasan yang ketat dan lemahnya penegakan hukum, pola ini umumnya dilakukan oleh para pelintas batas tradisional kedua negara. Mereka melintasi perbatasan untuk melakukan kegiatan dan aktifitas perdagangan lintas negara. Hal ini terjadi, disebabkan oleh kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar perbatasan serta masih terbatasnya prasarana penunjang bagi sektor perdagangan atau kegiatan usaha lainnya.
5. Adanya upaya perbaikan ekonomi menjadi pemicu banyak pelintas batas. Selain juga dipicu oleh adanya interaksi sosialbudaya masyarakat yang sudah terjalin lama dan serumpun.
6. Bagi Kabupaten Bengkalis, 'persaingan' yang ketat tentunya akan datang dari negara tetangga terdekat, yaitu Malaysia yang nota bene mereka sama-sama penghasil pertanian. Pengembangan industri dan pertanian Malaysia relatif lebih memiliki daya saing dibandingkan pengembangan sektor yang sama di Kabupaten Bengkalis. Pengelolaan pertanian malaysia sudah mengarah kepada sistem agribisnis modem. Budidaya
Menggagas Kebijakan Insentif 79
komoditi unggulan seperti sawit clan nenas te]ah terintegrasi dengan pengelolaan agroindustri yang tersebar pada beberapa lokasi kawasan industri seperti Sri Gatling, Pasir Gudang, Muar, Mersing, Tanjung Langsat, Segamat, Kluang, Simpang Renggam, Senai dan Johor Industrial Park. Aspek pemasaran produk pertanian telah terorganisir dengan baik. Saat ini malaysia memiliki lembaga pemasaran pertanian persekutuan yang membawahi lembaga-lembaga lainnya untuk setiap komoditi (salah satunya Lembaga Perindustrian Nenas Malaysia yang berkantor di Johor Bahru). Bahkan seeara kontinyu ditetapkan pula hari pasar tani yang tersebar pada senarai tempat di wilayah Johor.
7. Geografis sebagian wilayah perbatasan/pulau terluar yang berawa dan bergambut, serta distribusi permukiman penduduk yang terpenear menyebabkan ongkos pembangunan sangat tinggi.
8. Pembangunan di wilayah perbatasan harus harus mernperhatikan kaidah keruangan sesuai manfaat dan fungsi, serta harus memiliki reneana tata ruang wilayah pengembangan wilayah perbatasan seeara lengkap. Menurut laporan RTRW Kabupaten Bengkalis untuk program hingga 2012 (Bappeda, 2007) bahwa; pengembangan Teluk Belitung (Kee. Merbau) dan Tanjung Samak (Kee. Rangsang) memang diarah untuk pos lintas batas, sentra komoditi pertanian, perkebunan, wisata dan pertambangan. Sernentara untuk Bantar (Kee. Rangsang Barat) bersama Alai (Kee. Tebing Tinggi Barat) diarahkan untuk penyebrangan antar pulau sekaligus sebagai sentra komoditi pertanian. Reneana tata ruang wilayah ini harus dapat pula dijadikan sebagai Master Plan bagi pereneanaan pembangunan wilayah khusus perbatasan. Oleh karena itu, rnenjadi hal yang penting dalarn pernbuatan dokurnen penataan ruang wilayah bagi kawasan perbatasan Kabupaten Bengkalis dan Malaysia seeara bersama.
80 Menggagas Kebijakan Insentif
~ ~
t c,q ,,. f/J
~ 8'.
! 1:1 -= f/J
~ ::r. ....
00 ......
Tabel 6.1 Arahan Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis Tahun 2012
No Nama Hierarki dan Fungsi Kota Skala Orientasi
Kota Kabupaten Bengkalis i Lay a nan Pelayanan
Pusat Pelayanan Kedua . Bengkalis Fungsi: . Selat Panjang . Pusat pemerintahan kecamatan . Muar dan Batu Pahat
1 Teluk Belitung . Permukiman perkotaan Wilayah kecamaatn . Kegiatan hulu pertambangan Merbau . Pemasaran komoditi pertaniani . Pengembangan wisata tasik . Perdaaangan lintas batas
Pusat pelayanan Kedua . Selat Panjang Fungsi: . Bengkalis . Pusat pemerintahan kecamatan . Tanjung Balai Karimun
2 Tanjung . Permukiman Perkotaan Wilayah Kecamatan . Batarn Sarnak . Pengembangan agroindustri kelapa Rangsang . Batu Pahat
terpadu . Pemasaran komoditi pertanian . Perdaaanaan lintas batas 3 Alai dan Pusat pelayanan Ketiga Wilayah Kecamatan . Bengkalis
Bantar Fungsi: Tebing Tinggi Barat . Selat Panjang . Pusat pemerintahan kecamatan dan Rangsang . Dumai
Pernasaran komoditi pertanian Ba rat . Batam . . Permukiman perkotaan . Penyebarangan Alai - Bantar (dermaga perangkai pulau)
Sumber: Bappeda Kabupaten Bengkalis, 2007
Lokasi
Pertumbuhan
Sekitar kawasan Perkotaan Teluk Belitung
dan Koridor Pedas • Kurau
Kawasan sekitar Perkotaan Tanjung Samak
Lokasi sekitar perkotaan Alai dan Bantar
9. Rendahnya kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat di wilayah perbatasan; terutama terkait dengan fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan, listrik dan perhubungan masih sangat menonjol. Apabila infrastruktur tidak tersedia dengan baik, rnaka pembangunan dasar atas ilmu pengetahuan (knowledge based development) tidak akan berhasil dengan optimal. Hal ini akan menjadikan kerawanan sosial baru, terutama praktek ilegal market dan kerusakan lingkungan akan terus terjadi sebagai akibat kemiskinan.
10. Masih lemahnya penegakkan supremasi hukum dan profesionalisme aparatur pemerintah di perbatasan. Ini ditandai dari masih adanya keberpihakkan penegakkan dan penerapan supremasi hukum kepada sebagian golongan, telah mengakibatkan sikap ketidakpercayaan lagi masyarakat kepada hukurn dan keadilan. Apalagi hams diakui kebutuhan personil pengaman masih sangat kurang.
5.2. Upaya Pembangunan Yang Sudah Dan Harus Dilakukan Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis
Adanya kelemahan dan kendala peluang pengembangan dimaksud sebagairnana telah diulas pada sub bab di alas, rnaka diperlukan kebijakan pengernbangan kawasan perbatasan yang rnerupakan bagian integral dari strategi pembangunan Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang memberikan penekanan terhadap: 1. Pembangunan infrastruktur, 2. Sumber daya manusia, 3. Ekonorni kerakyatan, 4. Kegiatan pendukung lainnya
Khusus dalam Penanganan Kawasan Perbatasan, Kebijakan yang ditempuh oleh Pemda Kabupaten Bengkalis, meliputi: A Kebijakan di bidang peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial
dan budaya, dengan jalan : Pengembangan ekonorni masyarakat, dengan sektor utama pertanian dalam arti luas, yang meliputi pertanian pangan, perkebunan, dan perikanan, serta sektor lainnya.
82 Menggagas Kebijakan Insentif
a: ~
I "' ~ ,0 O' ...:: ll>
t' = ... ::i ; = ::r. '""
00 w
Tabel 6.2
JUMLAH SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN KECAMATAN DAERAH
NO PERBATASAN/PULAU SD SDLB SMP SMPLB SMA KECIL TERLUAR
NEGERI SWl'STA NEGERI SWASTA NEGE SWl'STA RI NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA
KECAMATAN 11 I 1 18ENGKAUS 56 1 1 - - 1 - 4
2 KECAMATAN BANTAN 29 - - - 6 - - 2 -3 KECAMATAN RUPAT 27 3 - - 4 - - 1 2
KECAMATAN RUPAT I
4 UTARA 9 2 - - 2 1 - 1 -KECAMATAN
5 RANGSANG 25 - - 2 1 l -KECAMATAN i
6 RANGSANG BARA T 24 - -
I - 4 - - - 1 1
KECAMATAN •
7 MERBAU 50 4 - - 8 - - - 1 2
JUMLAH 220 10 1 0 37 2 1 0 11 5 Sumber: Bappeda Kabupaten Bengkalis, 2007
YANG SEDANG YANG AKAN
SMK DIBANGUN/REH DIBANGUN/REHA AB TAHUN 2007 B TAHUN 2008
NEGERI SWASTA (SD/SLTP/SLTA) (SD/SLTP/SLTA)
1 2 21 30
- - 9 15
- - 14 19
- - 9 15
- - 14 18
- - 18 24
- 1 22 28
l 3 107 149
00
~ ~
11) 1:1
(IQ
CI
Q
II>
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabe
l. 6.
3.
Jum
lah
Sar
ana
Dan
Pra
sara
na K
eseh
atan
Pad
a W
ilaya
h P
erba
tasa
n D
an P
ulau
• P
ulau
Ter
luar
Kab
upat
en B
engk
alis
Kec
amat
an D
aera
h P
erba
tasa
n/P
ulau
Kec
il Ju
mla
h S
aran
a &
Pra
sara
na K
eseh
atan
Y
ang
Sed
ang
Ter
luar
PU
SKES
MAS
PU
STU
PO
LIN
DES
Ju
mla
h D
iban
gun
RR
I N
ON
RR
I KE
CAM
ATAN
BEN
GKA
LIS
1 -
5 9
15
-
KEC
AMAT
AN B
ANTA
N
1 -
6 3
10
-KE
CAM
ATAN
RU
PAT
1 -
5 3
9 2
KEC
AMAT
AN R
UPA
T U
TAR
A 1
-3
3 7
1
KEC
AMAT
AN R
ANG
SAN
G
1 -
5 5
11
-
KEC
AMAT
AN R
ANG
SAN
G B
ARAT
-
2 4
8 14
-
KEC
AMAT
AN M
ERBA
U
2 -
12
2 16
2
JU
ML
AH
7
2 40
33
82
5
! I
Sum
ber:
Bap
peda
Kab
upat
en B
engk
alis
, 20
07
:;,::
11) s: -;· ~
1:1 -1:1 "' 11
) 1:1 ::::
.....
Yan
g A
kan
Dib
angu
n
1 - - . - - - 1
a: "' = ! "' "' ~
"' s: 1i' :,,:"'
"' = .... = ., "' E: ....
CX)
U1
Tabel 6.4
Fasilitas Yang Dibutuhkan Dalam Penanganan Perbatasan/Pulau Terluar di Kabupaten Bengkalis
No Aspek Kebutuhan I Kategori Kebutuhan I Sifatnya Keterangan
1. I Kebutuhan personil dan kesamaan persepsi dalam penanganan perdagangan lintas batas
2. I Pembangunan Pos Lintas Batas yang representatif
Kurangnya personil dan kordinasi lintas sektoral yang terkait dalam pengamanan dan penyediaan fasilitas personil di lapangan
Selama ini pembangunan PLB lebih banyak pada pendekatan geografis dan kurang memperhatikan aspek aksesibilitas masyarakat, potensi desa dan faktor pendukung personil
Mendesak I Kurang efektifnya SK Bupati No.364/IND/2001 dipahami dan dilaksanakan oleh Dinas terkait dan lintas sektor vertikal (ada 13 unit instansi terkait yang terlibat di dalam penangangan PLB yang tidak memiliki persespi dan kemampuan adaptasi yang sama dalam memahami SK tersebut.
-ri -----------------------------------------------Mendesak Untuk Kecamatan Merbau PLB tidak ada/dialihfungsikan.
Untuk Kecamatan Rangsang PLB Tanjung Kedabu tidak efektif dan dipindahkan ke Tanjung Samak.
I Sarana pendukung untuk PLB tersebut belum tersedia.
rT.!Penyediaan sarana Perlu insentif personil untuk Pendukung I Diperlukan fasilitas asrama/perumahan dan alat transportasi lokal pendukung menambah gairah kerja di I sebagai pendukung kegiatan
f- 4. ·t:r!~:;~~;a;an ~:i~;~1~~::~=~ :e:e~:ra. Pendukung ·r ~::~~~:~ ::;b:~~~;:~a~at:~:n~~~i::~d:;~I~~~: ~=I~~ ~:ri~an --
komunikasi I informasi dan komunikasi. Pembuatan jalan, jembatan dan pelabuhan sebagai stiger dalam rangka membuka keterisolasian wilayah dan mendukung ekonomi masyarakat.
'----'-----------'-----·----------'---------'----·-·-·---- ------------------ ..J
00
"' al:
No
Asp
ek K
ebut
uhan
K
ateg
ori
Keb
utuh
an
5.
~
" M
asya
raka
t ban
yak
yang
·-
tidak
pah
am b
agai
man
a m
elak
ukan
per
daga
ngan
lin
tas
bata
s ..
6 P
erlu
nya
dibu
at p
erat
uran
B
anya
knya
pel
angg
aran
ya
ng le
bih
kuat
yan
g pe
laku
pel
inta
s ba
tas
ilega
l m
ampu
men
gatu
r da
n ku
rang
nya
sank
si
koor
dina
si li
ntas
sek
tor
tega
s da
ri m
asin
g-m
asin
g da
lam
pen
anga
ngan
pi
hak
terk
ait d
an a
dany
a pe
rdag
anga
n da
n ke
san
salin
g le
mpa
r pe
lang
gara
n pe
laku
lint
as
tang
gung
jaw
ab d
alam
ba
tas
(min
imal
set
ingk
at
pena
ngan
anny
a.
Perd
a P
ropi
nsi R
iau
atau
le
bih
baik
set
ingk
at
Per
atur
an P
emer
inta
h)
7.
Pen
gaw
asan
Ter
padu
B
anya
knya
ter
jadi
ile
gal
logg
ing
dan
fishi
ng
8.
Pem
buat
an/p
enam
baha
n da
n pe
nyed
iaan
laha
n un
tuk
pem
bang
unan
_
_pan
_g_k
alan
rada
r TN
I AL
__
··-
-·--
·-·-
···-
··--
----
-~
I S
umbe
r: H
asil
Foku
s G
roup
Dis
kusi
Lap
anga
n, 2
007
O<:I 0: a: "' ~ 11) <:r .... ~· ~
Ill = -::I "' 11
) ::I .... .... .....
Sifa
tnya
K
eter
anga
n
Me
nd
esa
k·--
--·-
----------------------------··
··------
Unt
uk la
ncar
nya
perd
agan
gan
linta
s ba
tas
sela
in k
uran
gnya
pe
rson
il pe
nduk
ung
kegi
atan
. H
al y
ang
palin
g pe
ntin
g di
laku
kan
adal
ah s
osia
lisas
i kep
ada
mas
yara
kat t
enta
ng p
rose
dur
dan
man
faa!
2erd
agan
gan
linta
s ba
tas .
P
endu
kung
S
erin
g te
rjadi
per
daga
ngan
ileg
al y
ang
dila
kuka
n ol
eh k
elom
pok
terte
ntu
untu
k m
enca
ri ke
untu
ngan
den
gan
mem
anfa
atka
n ke
lem
ahan
yan
g ad
a, b
aik
dari
sisi
kel
emah
an m
asya
raka
t (p
etan
i) m
aupu
n da
ri ku
rang
nya
pers
onil
(apa
rat)
pend
ukun
g ya
ng a
da.
I I P
endu
kung
P
erlu
ker
jasa
ma
deng
an P
olre
s da
n A
irud
Ben
gkal
is s
ecar
a ru
tin
dan
terp
adu
·-P
endu
kung
B. Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui kegiatan pembinaan kelompok nelayan, pelatihan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu, bantuan sarana clan prasarana bempa penyediaan kapal motor dan alat-alat tangkap.
c. Perlunya melakukan pelestarian budaya lokal, antara lain dengan menjadikan kegiatan budaya sebagai even tahunan seperti mandi safar clan permainan rakyat lainnya.
Untuk penyediaan sarana prasarana dan sarana dasar Masyarakat, khususnya di bidang pendidik.an dan kesehatan, Pemda Bengkalis telah melakukan penambahan sarana pendidikan dan kesehatan yang rinciannya sebagai berikut:
Untuk kebutuhan penyediaan fasilitas sarana/prasarana pembangunan wilayah perbatasan/pulau terluar, berdasarkan hasil FGD dengan stakeholder terkait ada beberapa hal yang sangat mendesak untuk segera dilakukan pembangunannya antara lain:
5.3. Kebijakan Daerah Yang Perlu Dilakukan Untuk Daerah Perbatasan dan Perdagangan Lintas Batas Sebagaimana kita maklumi, bahwa di Kabupaten Bengkalis
terdapat 5 titik lintas batas perdagangan. Hal ini sangat berhubungan dengan adanya konstelasi perdagangan bebas dan Sosek Malino melalui munculnya SK Bupati Bengkalis No. 364/ IND/2001, tentang petunjuk pelaksanaan perdagangan lintas batas (Pos Lintas Batas=PLB) di Kabupaten Bengkalis. Tetapi adanya SK Bupati ini belum efektif berjalan, sedangkan Perda untuk mengatur masalah lintas batas belum tersedia. Lernahnya efektivitas SK Bupati ini disebabkan adanya berbagai konflik kepen~gan dan vested interest yang berbeda antara berbagai pelaku di lapangan. Dinas/instansi vertikal lain seringkali kurang memahami dan mematuhi aturan yang ada, sehingga SK ini tidak berfungsi.
Kendatipun demikian, RTRW Kabupaten Bengkalis (2002-2012), tetap berupaya untuk meningkatkan daya saing wilayah sekaligus menciptakan sinergi perkernbangan wilayah Kabupaten Bengkalis dengan wilayah kabupaten lain yang berbatasan dengannya. Untuk Pemda Bengkalis melakukan langkah strategi dan arah kebijakan yang diharapkan dapat menjadi dasar
Menggagas Kebijakan Insentif 87
perencanaan yang akan mewamai arahan tata ruang wilayah yang bersangkutan, antara lain meliputi : • Meningkatkan kemampuan SDM Tempatan, agar lebih siap
dalam menghadapi era globalisasi • Mengembangkan sistem transportasi wilayah darat dan laut
secara terpadu dan niengusahakan setiap pusat-pusat pemukiman dan kegiatan ekonomi memiliki aksesibilitas yang cukup baik (mudah dicapai)
• Melakukan identifikasi potensi dan peluang-peluang pengembangan kegiatan ekonomi.
• Menetapkan sektor dan subsektor serta komoditi unggulan setiap wilayah.
• Mendeliniasi lahan-lahan potensial untuk kegiatan investasi. • Mendorong pengembangan poros Duri, Bukit Batu, Bengkalis
dan Bantan yang akan berfungsi sebagai jalur penghubung utama dari Riau daratan menuju Malaka.
• Mempersiapkan pelabuhan Tanjung Medang (Rupat), Selat baru ( diubah menjadi Sungai Liong Ban tan) Tanjung Gedabu (yang kini diganti menjadi Tanjung Samak Rangsang), sungai Pakning (Bukit Batu) dan Teluk Belitung (Merbau) sebagai pelabuhan bebas d.an pintu keluar dan masuk (exit dan entry point) di Kabupaten Bengkalis.
• Mengusulkan pembangunan jembatan penghubung antar pulau (Bengkalis, Padang, Merbau, Tebing Tinggi dan Rangsang). Sementara itu untuk penyediaan prasarana perhubungan
Pemda Bengkalis telah melakukan beberapa hal berkaitan dengan masalah wilayah perbatasan dalam membuka keterisolasian, hal yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Bengkalis antara lain:
88 Menggagas Kebijakan Insentif
Tabel 6.5 Sarana dan Prasarana Yang Sudah dan Akan dibangun Pemda Bengkalis Di Wilayah Perbatasan Pulau Terluar
NO NAMA Pill.AU SARANA I PRASARANA SUOAII SEDMIG RENCANA KEllUTUl!AN DI BANGUN DIBANGUN VOLIJME DANA
• Kee. Bengkalis Prasarana Jaloo 435.670m' 40.476m' Prasarana Jembatan 46 Unit 12 Unit Pelabuhan/ Steiger 13Unit 3 Unit 7 Unit
• Kee. Bantan Prasarana Jaloo 299.032 m' 32.850m' Prasarana Jembalan 40Unit 9Unit
• Kee. Rupal Prasarana Jalan 346.397 m' 28.420m'
Prasarana Jembatan 15 Unit 8Unit Pelabuhanl Steiger 14 Unit 6Unit
• Kee. Rupal Utara Prasarana Jalan 175.418m' 11.480m'
7 Unit
Prasarana Jembatan 3Unlt
Pelabuhanl Steiger 6Unit 10 Unit • Kee. Rangsang Barat Prasarana Jalan 242.898m' 7.360m'
Prasarana Jembatan 8 Unit 8 Unit
934.585m' 36.116m'
Prasarana Jembatan 10Unlt 3 Unit Pelabuhanl Steiger 17Unlt
Sumber: Bagian Tata PemerintahanKantor Bupati Bengkalis, 2007
5.4. Strategi Pengelolaan dan Pemecahan Masalah Untuk dapat mengatasi isu dan permasalahan wilayah
perbatasan antarnegara di Kabupaten Bengkalis maka diperlukan strategi karena Wilayah perbatasan ini berfungsi sebagai sekat pembatas kedaulatan NKRI dengan Negara Malaysia. Dalam hal ini strategi yang perlu dilakukan adalah : 1. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Dalam upaya memberdaya
kan ekonomi rakyat di wilayah perbatasan perlu ditindak lanjuti melalui upaya pemberdayaan (Empowerment), antara lain dengan pemberian pinjaman modal kepada usaha mikro, kecil dan menengah. Untuk kepentingan itulah sangat diperlukan suatu lembaga keuangan non bank berbentuk BUMD dengan status perseroan terbatas.
2. Pengembangan ekonomi. Kondisi ekonomi di wilayah
Menggagas Kebijakan Insentif 89
perbatasan perbatasan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain. Diperlukan penunjang proses kegiatan produksi dan pemasaran, serta menciptakan iklim bagi investor di daerah yang menjamin berlangsungnya produktifitas dan kelangsungan usaha masyarakat serta peningkatan penyerapan tenaga kerja. Sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya ekonomi wilayah perbatasan yang menunjang kesempatan kerja dan usaha, serta keterkaitan ekonomi antarwilayah dan antarnegara yang saling menguntungkan.
3. Peningkatan Perhatian Terhadap Masalah Keamanan Dan Ketertiban. Terdapat berbagai masalah yang menyangkut dengan pertahanan dan keamanan, hal ini dapat dipicu oleh belum ditetapkannya batas-batas wilayah, terdapatnya pulaupulau terluar yang rawan terhadap tindak kriminal, belum adanya kelembagaan yang mengelola wilayah perbatasan secara integral dan terpadu, serta masih banyak pelanggaran terhadap kedaulatan hukum negara RI seperti adanya penyelundupan dengan sasaran minyak/BBM, ilegal loging, ranmor, narkoba, daging, sembako, rokok, miras dan kekayaan negara lainnya.
a. Faktor pendukung Beberapa faktor pendukung pengembangan Kabupaten
Bengkalis dalam karangka makro perekonomian regional adalah : 1. Memiliki latar belakang budaya dan sejarah (cultural
background) yang relatif sama sehingga memudahkan terciptanya kerjasama yang baik antara keduanya.
2. Memiliki potensi sumberdaya wilayah yang relatif sarna khususnya industri dan pertanian sehingga dapat diarahkan melalui mekanisrne produksi, pemasaran serta R & D bersama dalam suatu hubungan aliansi strategis nonkompetisi. Khusus untuk produk pertanian, Pemerintah Bengkalis dapat melakukan kerjasama pemasaran dengan Lembaga Pemasaran Pertanian Persekutuan Malaysia yang telah terorganisir dengan baik.
3. Memiliki pendapatan yang besar dari sektor migas dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan bagi pengembangan sektor unggulan lain beserta prasarana pendukungnya. Dengan demikian memiliki modal dasar yang cukup untuk
90 Menggagas Kebijakan Insentif
mempersiapkan diri memasuki pasar bebas. 4. Telah didukung oleh adanya Kebijakan perdagangan lintas
batas (Sosek Malindo dan AFTA).
b. Faktor Penghambat Di samping faktor pendukung di atas, beberapa hal yang
diduga akan menghambat peran aktif Kabupaten Bengkalis dalam masalah perekonomian regional perbatasan adalah : 1. Masih lemahnya kualitas sumberdaya manusia di wilayah
perbatasan Kabupaten Bengkalis, baik dari segi tingkat pendidikan maupun kesiapan mental dalam menghadapi persaingan.
2. Rendahnya kemampuan masyarakat dalam menghasilkan produk yang memiliki daya saing.
3. Rendahnya ketersediaan prasarana transportasi yang memadai sehingga menghambat minat investasi dalam pengembangan sektor-sektor lainnya terutama di desa-desa perbatasan.
4. Dominasi tanah gambut di daerah perbatasan yang membuat pengelolaan pertanian menjadi sangat mahal karena membutuhkan perlakuan yang intensif. Bila semua strategi pengembangan ekonomi di atas dapat
betjalan dengan baik sesuai dengan yang diskenariokan, maka arah perkembangan ekonomi wilayah perbatasam akan berhasil. Untuk semua itu, maka serangkaian tindakan yang perlu dilakukan adalah : 1. Mengidentifikasi peluang-peluang investasi pada setiap sektor
unggulan yang ingin dipromosikan sebagai basis perekonomian baru, utamanya di daerah perbatasan.
2. Mengembangkan kegiatan industri yang berbasis kepada komoditi pertanian, perikanan, dan kehutanan, sehingga terjadi proses nilai tambah melalui pendalaman struktur produksi menjadi komoditi industri yang menguntungkan.
3. Mengembangkan kawasan industri dan pelabuhan di Merbau dan Tanjung Samak
4. Menciptakan lembaga pemasaran komoditi pertanian dan lembaga pengembangan agribisnis serta menjalin ketjasama dengan lembaga pemasaran pertanian persekutuan yang telah terbentuk di Johor.
Menggagas Kebijakan lnsentif 91
5. Memberikan paket-paket insentif melalui upaya pengembangan prasarana dasar wilayah seperti transportasi, komunikasi, listrik dan air bersih guna meningkatkan daya saing wialyah dalam menangkap peluang investasi dalam rangka pengembangan sektor-sektor unggulan baru.
6. Membentuk lembaga pengembangan ekonomi rakyat pada setiap kecamatan serta mengidentifikasi jenis usaha unggulan, kelompok binaan, permodalan dan jaringan pemasaran sesuai dengan konsep pengembangan Community Based Development (CBD).
7. Mengarahkan pola pengembangan ekonomi yang sinergik dengan pengembangan ekonomi Johor pada masa mendatang. Selanjutnya untuk memudahkan pemahaman tentang
bagaimana langkah dan upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis dalam menangani masalah perbatasan dan pulau terluamya berikut disajikan dalam tabel:
92 Menggagas Kebijakan lnsentif
~ ... = (lq (lq
~ Ila
"' ~I ... s: 1;· ~ Ila = .... = "' ... = :r. ....
'° w
10
Tabel 6.6 Matriks Perumusan Penanganan Kawasan Perbatasan Berdasarkan Tujuan Pengembangan Kawasan Perbatasan
Kabupaten Bengkalis
ISU DAN TANTANGAN KENDALA PELUANG I PERMASALAHAN
Memperbaiki Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat agar Mampu Mening - ------·· . Kemiskinan akibat • Pembangunan . Rendahnya jumlah • Kekayaan
keterisolasian kesatuan wilayah dan kualitas sumberdaya alam kawasan perbatasan ekonomi harus kesejahteraan yang dimiliki sangat menjadi pemicu sinkron dengan penduduk dengan potensial untuk tingginya pelintas kegiatan ekonomi penyebaran yang i dikembangkan dan batas untuk wilayah tidak merata i menjadi modal memperbaiki sekitarnya; . Banyaknya TKI dasar percepatan perekonomian • Peningkatan yang bekerja di pembangunan masyarakat pendidikan, negara tetangga daerah. . Kesenjangan sarana kesehatan, dan sebagai pekerja • Menjadi penggerak dan prasarana kesejahteraan kasar kegiatan ekonomi wilayah menjadi yang memadai . Keterbatasan wilayah ka1-ena . pemicu orientasi • Mempertahankan sumber pendanaan fungsinya sebagai perekonomian nilai sosial budaya akibat kurangnya outlet menuju masyarakat ke setempat yang prioritas negara tetangga. negara Malaysia tangguh terhadap pembangunan • Menciptakan . Tidak tercipta penetrasi budaya daerah perbatosan keterkaitan keterkaitan antar asing. . Tingkat fungsional secara . kluster sosial • Perlunya kesenjangan ekonomis yang ekonomi masyarakat pemerataan antardaerah yang lebih luas antara dengan pembangunan semakin melebar negara tetangga pembangunan yang dengan biaya . Keterbatasan dan
dengan bag ian ada. Terjadlnya tinggi karena kurangnya
wilayah tanah air kecemburuan sosial lainnya. dalam pembangunan
tel<stur alamnya kelembagaan dan
dari masyarakat yang bergambut aparat di daerah
I perbatasan perbatasan
------- -·-
STRATE:~1- KONSEPSI PENANGANAN
katkan Taraf Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat
Penanggulangan kemiskinan yang dicapai melalui pemenuhan kebutuhan mendesak dan melalui redistribusi manfaat yang diperoleh dari pertumbuhan ekonomi khususnya dari sektor-sektor produksi seperti Migas, perkebunan, kehutanan Pengembangan kegiatan ekonomi setempat yang didasarkan pada potensi sumber daya alam yang prospektif dikembangkan sesuai RTRW; Peningkatan perdagangan lintas batas (kegiatan ekspor dan irnpor) melalui jalur darat maupun laut secara lebih berdayaguna dan berhasilguna;
•Menciptakan keterkaitan fungsional antar kluster sosial ekonomi (kluster penduduk setempat dan kluster masyarakat Bengkalis secara umum)sehingga terwujud pembangunan kesatuan wilayah ekonomi yang sinkron antar wilayah berdasarkan potensi dan kekayaan sumberdaya wilayah setempat, serta dengan mengoptimalkan peran sebagai outlet menuju negara tetangga. Dan hilangnya kecemburuan sosial dalam pembangunan dari masyarakat perbatasan/terisolir
• Meningkatkan tingkat pelayanan sarana dan prasarana wilayah serta membuka keterisolasian kawasan secara komprehensif dilandasi dengan pengaturan sistem produksi, sistem pemasaran dan sistem pelayanan jasa .
• Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
-D
A a: IO
1:1
~ a,:i "' ::,,::
IO :::: ~
I»
1:1 ... 1:1 "' IO 1:1 .....
;:;.;
Lani
uta
JO
rsu
DAN
PER
MAS
ALAH
AN
TAN
TAN
GA
N
KEN
DAL
A PE
LUAN
G
----
----
----
----
--·-
----
··--·
----
--·-
-·--
··-·
·---
·---
·-·-
·-···
----
--··-
·---
--S
TRA
TEG
I K
ON
SE
PS
IPE
NA
NG
AN
AN
~
--------------------------··
---
• P
enge
mba
ngan
pra
sara
na
• da
n ke
tram
pila
n) y
ang
mer
ata
dan
sara
na d
asar
an
tar
wila
yah
guna
men
capa
i pe
mba
ngun
an y
ang
kese
jaht
eraa
n m
asya
raka
t yan
g m
enci
ptak
an ik
lim y
ang
mem
adai
den
gan
kond
usif
bagi
m
empe
rtaha
nkan
nila
i sos
ial
pertu
mbu
han
kegi
atan
bu
daya
set
empa
t yan
g ta
nggu
h so
sial
eko
nom
i dan
te
rhad
ap p
enet
rasi
bud
aya
pera
nser
ta p
ihak
sw
asta
; as
ing
• P
enin
gkat
an p
artis
ipas
i •
Men
cipt
akan
pel
uang
dan
m
asya
raka
t dan
sw
asta
pr
omos
i inv
esta
si p
emba
ngun
an
dala
rn p
emba
ngun
an
kaw
asan
did
ukun
g ko
mitm
en
daer
ah p
erba
tasa
n ke
lem
baga
an d
an p
enda
naan
ya
ng m
emad
ai b
erda
sark
an
keka
kaya
an s
umbe
rday
a al
am
sete
mpa
t, se
rta p
artis
ipas
i sw
asta
dan
mas
yara
kat.
~
~1 ~ (Jq II>
"' :,,:: t1)
s: -;· Ill" II> ::i .... ::i
"' t1)
::i ... ::;;
'° U1
10
I.
ISU DAN PERMASALAHAN
• Pengelolaan sumberdaya alam belum terkordinasi, antar pelaku sehingga mendorong eksploitasi sumberdaya alam yang merugikan ( contoh: kasus illegal logging dan ilegal fishing)
TANTANGAN KENDA LA [-------·--·---
_PELUANG _ I __________ STRATEGl·····--··· -- KONSEPSI PENANGANAN --·
Meningkatkan Kemampuan dan Kapasitas Pengelolaan Potensi Wilayah yang Ada ---- ---------·-----------··---·-- -··--·---·--··-------------------·-----
• Kebutuhan jalan • Tingkat pelayanan . Sebagai outlet • Penetapan sistem • Meningkatkan koordinasi antar penghubung, sarana dan prasarana yang berbatasan perhubungan yang dapat pelaku dalam pengelolaan jembatan, wilayah masih sangat langsung dengan mendukung pola produksi sumberdaya alam, pengisian pelabuhan terbatas ( sistem negara tetangga dan perubahan orientasi dan pemerataan penduduk, pendaratan ikan perhubungan dan memungkinkan dari subsisten kepada peningkatan sarana dan dan sarana telekomunikasi, hubungan lang- pasar; terutama untuk prasarana wilayah komunikasi serta pelayanan listrik dan sung dengan pasar petani tradisional. (perhubungan, komunikasi, sarana air bersih, kesehatan, potensial yang • Peningkatan pemba- listrik, air bersih, kesehatan, perhubungan pendidikan, dan dapat di- ngunan prasarana pendidikan, dan pasar) dalam lainnya yang' pasar) sangat manfaatkan oleh transportasi dalam rangka rangka. memadai tertinggal untuk produsen internal di membuka isolasi daerah, • Perlunya pelatihan dan
daerah Merbau dan daerah masing - serta pengembangan pengernbangan kapasitas Tanjung Samak. rnasing maupun potensi wilayah; masyarakat tempatan agar Sesuai dengan RTRW secara nasional. mereka berdaya dalam makan perlu dipacu menyikapi AFJ'A dan Sosek segera Malindo. pembangunannya.
·------·-----
'° a-I
Lanj
utan
~
(I) =
~ o.:l "' :;,::
(I) Q' ... ;;;·
Ii':"
1)1 = - = "' (I
) =
::r.
.....
10
ISU
DAN
PE
RMAS
ALAH
AN
-·
TANT
ANG
AN
Pen
gisi
an d
an
pem
erat
aan
pend
uduk
unt
uk
kepe
rluan
sis
tem
H
anka
mra
ta
terr
nasu
k ke
kuat
an
cada
ngan
nya
mel
alui
keg
iata
n pe
rmuk
irnan
ke
rnba
li •
(res
ettle
men
t)
pe
nd
ud
uk,
se
tem
pat;
. Keb
utuh
an
surv
ei d
an
pem
etaa
n su
mbe
rday
a al
am
guna
men
uhja
ng
pem
bang
unan
da
n se
baga
i ob
yek
yang
di
lindu
ngi
pele
star
ian
dan
keam
anan
nya;
KEND
ALA
I PE
LUAN
G
STRA
TEG
I K
ON
SEPS
1PEN
AN
GA
NA
N
---
• T
erja
diny
a ko
nflik
•
Pen
etap
an p
usat
-pus
at
mem
inim
asi k
onfli
k se
ktor
al ,
at
aupu
n tL
impa
ng
pertu
mbu
han
dan
serta
opt
imal
isas
i per
an o
utle
t tin
dih
pem
anfa
atan
pe
ngem
bang
an p
usat
-un
tuk
men
jalin
hub
unga
n ru
ang
(laha
n) d
an
pusa
t pe
rmuk
iman
de
ngan
pas
ar p
oten
sial
bai
k su
mbe
rday
a al
arn
pote
nsia
l ya
ng t
etap
ba
gi p
rodu
sen
inte
rnal
la
inny
a.
bero
rient
asi
pada
sis
tem
(s
etem
pat)
mau
pun
nasi
onal
. at
au p
ola
peng
ernb
anga
n •
Men
jalin
ker
jasa
ma
bila
tera
l w
ilaya
h K
abup
aten
ses
uai
anta
r ke
dua
nega
ra d
alam
de
ngan
RTR
Wi
peng
elol
aan
kaw
asan
lin
dung
•
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an
linta
s ne
gara
dan
bid
ang
pend
idik
an,
kese
hata
n,
ekon
omi l
ainn
ya.
serta
pen
yulu
han
dala
m
• M
emba
ngun
bas
is d
ata
rang
ka m
enin
gkat
kan
pem
bang
unan
yan
g m
emad
ai
kese
jaht
eraa
n da
n m
elal
ui s
urve
i dan
pem
etaa
n ke
sada
ran
mas
yara
kat
sum
berd
aya
alam
men
duku
ng
berb
angs
a da
n pe
ning
kata
n ke
mam
puan
dan
be
rneg
ara;
ka
pasi
tas
peng
elol
aan
pote
nsi
wila
yah.
I
f1 I (Jq ..
Cl>
~ It s:
'"ii' ~ .. = ... = Cl> It
= :r. ...
,.0 .....
10
II
ISU DAN TANTANGAN KENO ALA PELUANG STRATEGI KONSEPSIPENANGANAN PERMASALAHAN
Memantapkan Keamanan dalam rangka Pemblnaan serta Penlngkatan Ketahanan Wilayah Menuju Terciptanya Ketahanan Nasional • Posisi strategis yang • Pemahaman • Belum adanya • Barometer . Peningkatan penataan . Merumuskan konsep dan
rawan di bidang sistem politik penegasan keberhasilan lingkungan perrnukiman kesepakatan untuk hankam dan politis nasional perlu kesepakatan antar pembangunan yang dilakukan secara penyelesaian masalah karena kurangnya pos dikernbangkan. daerah tentang status daerahl, dalam terpadu dengan program perbatasan terkait dengan lintas batas legal yang • Kemauan personil pengelolaan aspek pertahanan penataan kembali wilayah aspek hankam dan politis ada dan berfungsl terkait untuk perbatasan/pantai keamanan wilayah administratif ( desa, antara lain: penetapan garis dengan balk (Tanjung ditempatkan di antar propinsi/negara yang sangat kecamatan) pasca perbatasan propinsi/negara, Samak sedang daerah yang jelas penting. pemekaran dan pembangunan pos lintas batas dibangun dan di perbatasan • Belum • Potensi sumber pengembangan fasilitas legal yang konsisten. Merbau tidak berfungsl) • Terselenggaranya tersosialisasinya Migas dan pendukung ekonomi dan
• Belum adanya garls a pa rat dengan balk adanya penduduk yang lintas batas yang perbatasan wilayah pernerlntah yang persetujuan kegiatan dapat memadai dan konsPkuen • negara yang tepat dan berkualitas lintas batas kedua dikembangkan banyaknya abrasi dengan insentif negara untuk pantai akibat yang ada pembangunan pengambilan pasir dari sebagai mitra kewilayahan proplnsl lain sehingga dalam pembinaan merusak garls pantai teritorial yang ada setempat;
'° 00 ~
(I) ::s ~ ~ 'll ~
(I)
,:J" .... j;
;'
:,;- "' ::, .... =
'll
(I) ::s ... :::;
L
10 -·
" -·
-
ISU
DA
N
PER
MA
SAL
AH
AN
• K
epas
tian
huku
m
suat
u in
stan
si d
alam
op
eras
iona
lisas
i pe
mba
ngun
an d
i w
ilaya
h pe
rbat
asan
m
asih
lem
ah
• A
dany
a m
asal
ah a
tau
gang
guan
hub
unga
n bi
late
ral a
ntar
neg
ara
Mal
aysi
a-R
I ak
ibat
ad
anya
per
lstiw
a·
peris
tiwa
baik
yan
g te
rkal
t de
ngan
asp
ek
keam
anan
dan
pol
itis,
m
aupu
n pe
lang
gara
n H
AM d
an e
kspl
oita
si
TK!
yang
men
yeba
bkan
im
ej m
asin
g-m
asin
g m
enja
di b
uruk
.
TA
NT
AN
GA
N
. Keb
utuh
an
pem
bang
unan
po
s-po
s pe
rbat
asan
, pe
mbe
ntuk
an
sabu
k pe
ngam
anan
(s
ecur
ity b
elt)
, da
n pe
mbe
ntuk
an
keku
atan
pe
mbi
naan
te
ritor
ial y
ang
mem
adal
. .
Per
luny
a pe
nanm
baha
n pe
rson
ii ke
aman
an.
KEN
DA
LA
I PE
LUA
NG
ST
RA
TE
GI
KO
NSE
PSIP
EN
AN
GA
NA
N
I .
Pen
ingk
atan
pel
ayan
an . M
endo
rong
ter
cipt
anya
I
tele
kom
unik
asi s
eper
ti ke
past
ian
huku
m d
alam
I pe
nam
baha
n da
n op
eras
iona
lisas
i pe
mba
ngun
an
I
peni
ngka
tan
daya
pan
car
wila
yah
perb
atas
an.
rela
y TV
RI
dan
RR
! .
Mem
bang
un r
asa
mau
pun
oper
ator
sel
uler
. ke
bang
saan
mas
yara
kat d
enga
n
I .
Pen
gem
bang
an s
iste
m
cara
pen
yam
paia
n in
form
asi
I in
form
asi d
an k
omun
ikas
i m
elal
ui b
erba
gai
med
ia m
asa
baik
ole
h pe
mer
inta
h (T
VR
I, R
RI,
Inte
rnet
, da
n
I m
aupu
n sw
asta
dal
am
lain
nya)
.
I m
enum
buhk
an d
an
men
ingk
atka
n ra
sa
nasi
onal
ism
e di
! pe
rbat
asan
.
I I
__________
J ___
_ ---