bab ii data & analisa 2.1 data & literatur 2.1.1 dongeng...
TRANSCRIPT
BAB II
DATA & ANALISA
2.1 Data & Literatur
2.1.1 Dongeng dan Cerita Rakyat
2.1.1.1 Definisi
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan
kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang
yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia
fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang
disampaikan. (www.wikipedia.org)
Cerita rakyat adalah cerita yang sifatnya turun temurun pada rakyat,
biasanya kisahnya merujuk pada kisah masa lampau, dan biasanya seiring
berjalannya waktu banyak mengalami perubahan pada kisahnya.
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Sastera_rakyat)
Adapun Ciri-ciri cerita rakyat yaitu :
1. Penyebarannya dilakukan secara lisan.
2. Bersifat tradisional.
3. Nama Pencerita bersifat anonim (tanpa nama).
4. Memiliki banyak versi dan variasi.
5. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.
(http://riszal92.blogspot.com/2009/07/ciri-ciri-cerita-rakyat.html/14 Mar 2010)
2.1.1.2 Macam Cerita Rakyat Jawa Tengah
- Timun Mas
- Bawang Merah Bawang Putih
- Terjadinya Kota Magelang
- Asal Nama Kota Indramayu
- Jaka Tarub
- Asal Mula Batu Raden
- Cinderalas
- Legenda Hutan Donoloyo
- Legenda Masjid Wonokerso
- Asal Usul Nama Wonogiri
- Joko Bodo
- Legenda Dampo Awang
2.1.2 Data Umum Tentang Bawang Merah Bawang Putih
2.1.2.1 Kisah Bawang Merah Bawang Putih
Bawang Putih sudah tidak mempunyai orang tua. Dia tinggal bersama ibu
tirinya yang juga mempunyai anak seusianya bernama Bawang Merah. Sementara
Bawang Merah bermalas-malasan dan bersolek, Bawang Putih dibebani oleh
pekerjaan-pekerjaan berat. Namun Bawang Putih tidak pernah mengeluh dan
selalu menjalankannya dengan rajin.
Pada suatu hari Bawang Putih sedang disuruh ibunya untuk mencucikan
pakaian seperti biasa. Kemudian dia melihat seekor ikan emas sedang
menggelepar di tepian sungai. Bawang Putih langsung mengembalikan ikan
tersebut ke dalam sungai. Tiba-tiba ikan tersebut mengajak bicara Bawang Putih
dan berterima kasih. Dan ikan tersebut berkata bahwa dia adalah jelmaan dewa
dan akan membantu Bawang Putih mencuci pakaian-pakaiannya. Dengan dibantu
oleh sang ikan, pekerjaan mencuci Bawang Putih menjadi sangat ringan dan dia
tidak pernah terlihat lelah setelah pulang dari mencuci.
Bawang Merah melihat Bawang Putih yang tidak kelelahan, merasa
curiga. Dan pada saat Bawang Putih mencuci baju berikutnya, Bawang Merah
membuntutinya. Dilihatnyalah kejadian denga ikan mas tersebut. Setelah Bawang
Putih selesai mencuci dan berbalik pulang, Bawang Merah menangkap si ikan dan
membawanya pulang.
Sang ibu memasak ikan tersebut sebagai lauk makan malam dan
memberikan tulangnya pada Bawang Putih sebagai lauk makan malamnya.
Menyadari bahwa yang ada di hadapannya adalah tulang si ikan emas, Bawang
Putih menangis dan mengubur tulang tersebut di halaman rumahnya.
Di tempat dikuburnya tulang tersebut, tumbuhlah sebuah pohon bunga
yang indah. Bawang Putih merawat tanaman tersebut dengan penuh kasih saying.
Suatu hari lewat si situ seorang pangeran dan dia melihat tanaman bunga tersebut.
Pangeran bertanya siapa yang merawat tanaman tersebut dan Bawang Merah
mengaku-aku sebagai perawatnya. Namun pangeran tidak bisa dibohongi, dia
tidak percaya dengan pernyataan Bawang Merah. Saat itulah Bawang Putih keluar
dari rumah dan pangeran segera jatuh hati. Begitu pangeran tahu nama gadis
tersebut adalah Bawang Putih, dia berkat bahwa dia mendengar titah dari
semedinya bahwa nama calon istrinya kelak adalah Bawang Putih.
Dan pada Bawang Merah dan ibunya, pangeran berkata bahwa mereka
telah memakan ikan jelmaan dewa olehkarena itu kulit mereka akan ditumbuhi
sisik. Seketika itu pula tubuh mereka berdua tumbuh sisik yang sangat gatal.
Mereka akhirnya kabur. Sedangkan Bawang Putih akhirnya menikah dengan
pangeran dan hidup bahagia.
2.1.2.2 Alternatif Cerita
Bawang Merah dan Bawang Putih adalah cerita yang banyak alternatifnya.
Ada yang menceritakan bahwa bawang putih bertemu pangeran saat mengejar
cuciannya yang hanyut di sungai (http://www.budaya-
indonesia.org/iaci/Bawang_Putih_dan_Bawang_Merah) , ada juga yang
menceritakan soal labu yang berisi emas yang didapatkan bawang putih karena
kerajinannya dan ular serta kalajengking yang didapat bawang merah karena
keserakahannya yang menjadi penyebab kematian bawang merah dan ibu tirinya
(http://www.ceritaanak.org/index.php?option=com_content&view=article&id=10
4:cerita-rakyat-bawang-merah-putih&catid=36:cerita-rakyat&Itemid=56 / 15 Feb
2010), dan ada juga yang kisah serupa namun bawang merah dan ibunya tidak
mati (http://www.elraz.co.cc/english-texts/teks-monolog/narrative/77-bawang-
merah-and-bawang-putih.html / 15 Feb 2010). Dan ada lagi alternatif cerita
dimana bawang putih bertemu ikan yang ternyata roh dari ibunya, dan bertemu
pangeran di ayunan di bawah pohon saat sedang bernyanyi
(http://en.wikipedia.org/wiki/Bawang_Putih_Bawang_Merah / 15 Feb 2010).
2.1.2.3 Bawang Merah Bawang Putih di Pasaran
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih sendiri sudah pernah
ditayangkan ke dalam sebuah sinetron, dimana ceritanya berkembang tidak jauh
dari cerita aslinya. Hanya saja cerita yang begitu sederhana dikembangkan
sedemikian rupa hingga mencapai 108 episode
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_Merah_Bawang_Putih_%28sinetron%29 /
16 Feb 2010).
Sinetron ini sangat khas Indonesianya, dimana sang tokoh utama adalah
wanita yang sangat baik hati dan penuh cobaan, adanya saingan cinta dari tokoh
utama yang sangat keji dan licik dan seorang ibu tiri yang sangat pilih kasih dan
menyiksa tokoh utama wanita.
Opera Van Java (TV7) pernah menampilkan cerita Bawang Merah
Bawang Putih.pada 13 Maret 2009. Walaupun tokoh-tokohnya adalah Bawang
Merah dan Bawang Putih serta ibu tiri, namun ceritanya melenceng menjadi cerita
Cinderella.
Gbr1. Bawang Merah Bawang Putih OVJ
Animasi Bawang Merah Bawang Putih dibuat oleh negri Malaysia dengan
durasi kurang lebih 90 menit berjudul Putih. Animasi dengan tema serius ini
menambahkan bumbu di sana-sini tentang kesadisan sang ibu tiri dan kelicikan
Bawang Merah.
Gbr.2 Putih the Animation
2.1.3. Onyon dan Galik
2.1.3.1 Asal Kata
Kata Onyon berasal dari kata bahasa Inggris “onion” yang berarti bawang
merah. Dan Galik berasal dari bahasa Inggris “garlic” yang berarti bawang putih.
Kedua kata tersebut disesuaikan dengan pendengaran dan cara pengucapan pada
bahasa Indonesia.
2.1.3.2 Sinopsis Cerita
Onyon dan Galik adalah 2 bersaudara angkat yang tinggal pada jaman
batu di Indonesia. Onyon pemalas, sedangkan Galik rajin. Galik sudah tidak
memiliki ibu, dan ayahnya menikah dengan ibu Onyon. Karena Onyon tidak bisa
diharapkan, maka Bu Mbay selalu menyuruh Galik untuk melakukan perkerjaan-
pekerjaan rumah.
Onyon sangatlah pendengki dan irian. Dia selalu menginginkan apa yang
dimiliki Galik.
Galik memiliki teman seekor buaya, yang kemudian berakhir tragis di
tangan Onyon. Mengetahui buaya temannya sudah tiada, Galik meratapi nasib di
bawah pohon besar dan bertemu dengan anak kepala desa. Mereka bertemu, jatuh
cinta dan hidup bahagia sementara Onyon mendapatkan ganjaran atas ke iri
dengkiannya.
2.1.4 Zaman Batu
2.1.4.1 Definisi Zaman Batu Tua
Adalah zaman yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang
lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM. Pada zaman
ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada
(http://id.wikipedia.org/wiki/Paleolitik / 18 Feb 2010).
Penduduk pada zaman ini disebut dengan Homo Erectus (manusia yang
berdiri tegak), dimana fosilnya banyak ditemukan di Pulau Jawa. Mereka
mempunyai bentuk tubuh tegap, memikili rongga otak yang sedikit lebih kecil
dari manusia modern, dan tonjolan alis matanya tebal. (sbr.
http://www.bbc.co.uk/sn/prehistoric_life/human/)
Gbr.3 Homo Erectus
Sumber: www.ecologiadelsur.cl/?p=436
Gbr.4 Kepala Homo Erectus
Sumber:
http://www.bbc.co.uk/science/cavemen/factfiles/homo_ergaster_erectus.html?evidence_img3
2.1.4.2 Masyarakat Zaman Batu Tua
Masyarakat Homo Erectus hidup dengan berburu dan mengumpulkan
makanan. Yang wanita tinggal di rumah menjaga anak dan mengumpulkan buah-
buahan untuk dimakan. Yang laki-laki berburu dengan peralatan sederhana
terbuat dari batu untuk mendapatkan daging.
Mereka tinggal di gua dan sudah mengenal api. Dan mereka juga sudah
mampu membuat pakaian dari kulit binatang dan menjahitnya dengan
menggunakan serat-serat pada kulit binatang (http://www.kidspast.com/world-
history/0010-homo-erectus.php / 18 Feb 2010)
Gbr.5 Peralatan berburu dari batu
Gbr.6 Masyarakat zaman batu pada film RRRrrr!!!
2.1.4.3 Lingkungan Zaman Batu
Karena masyarakat zaman batu hidup di gua, maka keadaan alamnya
pastilah berupa perbukitan bebatuan yang berlubang-lubang. Tumbuhannya
berupa tumbuhan paku. Manusia purba pada umumnya hidup dekat dengan
sumber air dan makanan.
2.1.4.4 Ilustrasi Zaman Batu
Gbr.7 Manusia Zaman Batu pada kartun Amerika
Gbr.8 Manusia zaman batu yang dikartunkan
Gbr.9 Manusia zaman batu yang dibuat 3D
Gbr.10 Mammoth, fauna zaman purba
Gbr.11 Megaloceros, hewan buruan zaman purba
Gbr.12 Bison, hewan buruan zaman purba
Gbr. 13 Cave Painting Bison
Gbr.14 Archaeopteryx, burung zaman purba
Gbr.15 Sabertooth, predator zaman purba
Gbr.16 Tylosaurus, buaya zaman purba
Gbr.17 Taman Dinosaurus di Alberta
Gbr.18 Rumah gua di Taman Dinosaurus, Alberta
Gbr.19 Masyarakat zaman batu sedang membuat api di dalam gua
Gbr.20 Masyarakat Homo Erectus menurut buku Origins, by Richard Leakey and Roger Lewin,
1977, pp 134-135.
2.2 Target
Target penonton untuk short animation Onyon dan Galik ini adalah anak
remaja usia 16-22 tahun yang menyukai animasi dan menyukai humor yang
ringan.
2.3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor pendukung:
- Humor ringan merupakan factor yang disukai masyarakat Indonesia
pada umumnya.
Faktor penghalang
- Cerita sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga pelencengan yang
akan terjadi harus disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku.