tugas bawang

24
PENDAHULUAN Bawang merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang Jawa mengenalnya sebagai brambang. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah dan Asia Tenggara. Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm

Upload: fafaacil

Post on 01-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengetahuan bahan pangan nabati bawang

TRANSCRIPT

PENDAHULUANBawang merah(Allium cepaL. Kelompok Aggregatum) adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. OrangJawa mengenalnya sebagaibrambang. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalahumbi, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah dan Asia Tenggara.Bungabawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran tanaman bawang merah dapat mencapai 20-200 akar. Diameter bervariasi antara 0,5-2 mm. Akar cabang tumbuh dan terbentuk antara 3-5 akarBatang tanaman merupakan batang semu yang berasal dari modifikasi pangkal daun bawang merah. Di bawah batang semu tersebut terdapat tangkai daun yang menebal, lunak, dan berdaging yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Daun bawang merah bertangkai relatif pendek, berbentuk bulat mirip pipa, berlubang, memiliki panjang 15-40 cm, dan meruncing pada bagian ujung. Daun berwarna hijau tua atau hijau muda. Setelah tua, daun menguning, tidak lagi setegak daun yang masih muda dan akhirnya mengering dimulai dari bagian ujung tanaman.Bunga bawang merah merupakan bunga sempurna, memiliki benang sari dan kepala putik. Tiap kuntum bunga terdiri atas enam daun bunga yang berwarna putih, enam benang sari yang berwarna hijau kekuning-kuningan, dan sebuah putik. Kadang-kadang, di antara kuntum bunga bawang merah ditemukan bunga yang memiliki putik sangat kecil dan pendek atau rudimenter. Meskipun kuntum bunga banyak, namun bunga yang berhasil mengadakan persarian relatif sedikit.Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Bentuk biji pipih, sewaktu masih muda berwarna bening atau putih, tetapi setelah tua menjadi hitam. Biji-biji berwarna merah dapat dipergunakan sebagai bahan perbanyakan tenaman secara generative.Tanaman bawang merah memiliki hubungan erat dengan tanaman bawang bombay. Perbedaan antara bawang merah dengan bawang bombay yang paling menonjol adalah terletak pada sifat vegetatif umbi yang terbentuk dari pertumbuhan tunas samping umbi induknya. Umbi bawang merah biasanya mengandung banyak calon tunas dan bila umbi tersebut ditanam calon tunas akan tumbuh menjadi tunas daun yang kemudian membentuk umbi dan akhirnya terbentuklah kelompok umbi-umbi yang bagian dasarnya tetap melekat pada bagian dasar umbi asalnya. Bawang merah biasanya memiliki jumlah umbi per rumpun bervariasi antara 4 sampai 8 umbi dan bentuk umbinya dapat bervariasi mulai dari bentuk agak bulat sampai berbentuk lebih gepeng (Sunaryono dan Sudomo 1989; Rukman 1994). Umbi tersebut terbentuk di dalam tanah dengan posisi yang rapat serta dikelilingi suatu seludang. Pertumbuhan umbi-umbi dalam setiap rumpunnya adalah mandiri dengan bagian dasarnya yang berhubungan. Beberapa varietas bawang merah yang diusahakan di dataran rendah umurnya relatif pendek, bervariasi antara 55 sampai 70 hari tergantung pada varietas dan musim tanamnya. Daya adaptasi bawang merah yang ada di Indonesia cukup luas. Penanaman bawang merah ke daerah yang lebih tinggi menyebabkan tanaman memiliki umur panen yang lebih panjang, yaitu dapat mencapai umur 100 hari di dataran tinggi untuk satu varietas sama yang beradaptasi luas. Adanya perbedaan umur tanaman bawang merah di lapangan untuk siap dipanen merupakan manifestasi dari tanggapan tanaman tersebut terhadap pengaruh lingkungan dan yang paling menonjol adalah kondisi agroklimat yang terjadi antara dataran rendah dengan dataran tinggi, seperti keadaan temperatur udara, evaporasi, lamanya penyinaran matahari dan radiasi matahari yang diterima setiap harinya, termasuk perbedaan curah hujan antara musim kemarau dan musim penghujan di dataran rendah dan dataran tinggi. Perbedaan yang mencolok dari unsur iklim tersebut antara dataran rendah dan dataran tinggi adalah perbedaan temperatur dan cahaya matahari, demikian pula dengan perbedaan cahaya matahari antar musim hujan dan musim kemarau sangat mencolok baik terjadi di dataran rendah maupun dataran tinggi. Perbaikan varietas bawang merah pada umumnya dilakukan melalui penggabungan sifat-sifat tanaman induk bawang merah yang memiliki keunggulan tertentu. Sifat unggul yang dimiliki bawang merah seperti tahan penyakit, tipe pertumbuhan dengan tinggi tanaman dan jumlah tahan penyakit, tipe pertumbuhan dengan tinggi tanaman dan jumlah anakan sedang, umur tanaman genjah, ukuran umbi yang besar, warna umbi merah tua, serta bentuk umbinya bulat sesuai preferensi konsumen adalah tipe bawang merah yang ideal. Penggabungan sifat induk tanaman tersebut dilaksanakan melalui kegiatan persilangan dan seleksi tanaman. Beberapa sifat penting harus dimiliki tanaman induk adalah kemampuan berbunga dan kemampuan membentuk biji, sehingga tanaman tersebut dapat disilangkan baik secara alami maupun buatan (Permadi 1995). Sebagai gambaran, Indonesia memiliki varietas bawang merah Sumenep yang tahan terhadap penyakit utama (bercak ungu maupun antraknose). Namun demikian, tanaman tersebut belum berhasil dibungakan baik secara alami maupun buatan (Putrasamedja dan Permadi 1994), seperti melalui vernalisasi, penggunaan zat perangsang tumbuh dengan GA3, bahkan dicoba ditanam di daerah subtropis. Dengan demikian sifat-sifat unggul yang dimiliki bawang Sumenep tersebut belum dapat dimanfaatkan untuk tujuan perbaikan varietas di Indonesia. Beberapa jenis bawang merah yang populer di Indonesia, selain Sumenep adalah mampu berbunga baik secara alami maupun dengan bantuan, hanya saja sifat-sifat unggulnya seperti tingkat ketahanan terhadap penyakit utama masih sulit diperoleh.Bawang merah mengandungvitamin C,kalium,serat, danasam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormonauksindangiberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupasotodansup menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Selain diolah menjadi bawang goreng, bawang merah dapat juga dapat bermanfaat sebagai obat yaitu untuk mengobatimaag, masuk angin, menurunkan kadar gula dalamdarah, menurunkankolesterol, sebagai obat kencing manis /diabetes melitus, memperlancarpernafasandan memperlancar aliran darah karena bawang merah dapat menghambat penimbunantrombositdan meningkatkan aktifitasfibrinotik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah1.BibitTerdapat beberapa macam varietas bawang merah diantaranya adalah : Thailand, Philip dan bauji(Anonimb, 2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwabeberapa karakter masing-masing varietasdapat dilihat pada Tabel 1.

Pada umumnya, menanam bawang merah dilakukan dengan menanam umbinya, dan jarang menggunakan bijinya. Sama seperti halnya bawang putih, untuk mendapatkan bibit bawang merah dapat di lakukan dengan cara menanam sendiri atau membelinya (Anonimb, 2012).Bibit bawang merah yang siap tanam ialah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwa umbi yang akan digunakan sebagai bibit haruslah umbi yang mempunyai titik-titik tumbuh akar atau telah muncul tunas-tunasnya. Selain itu, umbi juga harus berasal dari tanaman yang sehat dan dipanen pada usia tua. Umbi yang sudah tua berasal dari tanaman yang di panen saat usia 70-90 hari. Pada umur tersebut pertumbuhan calon tunas dalam umbi sudah penuh.Umbi yang di panen dari tanaman bawang merah yang telah tua terlihat padat dan berisi(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwa jika umbi terasa lunak atau kurang padat pada saat di pegang, berarti umbi tersebut berasal dari tanaman yang belum terlalu tua saat di panen. Umbi yang berasal dari tanaman yang sehat, warnanya akan terlihat cerah, mengkilap, segar, dan tidak kisut. Selain itu, tidak nampak warna hitam yang menandai adanya serangan penyakit yang di sebabkan oleh jamur.Umbi yang akan di pergunakan untuk bibit, sebaiknya yang tidak terlalu besar(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwa umbi yang terlalu kecil akan mudah busuk jika di tanam. Selain itu, bibit yang berukuran kecil akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dan hasilnya sedikit. Umbi yang besar akan menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan sehat. Hanya saja, umbi yang besar harganya jauh lebih mahal. Oleh karena itu, banyak petani yang menggunakan bibit berukuran sedang. Umbi untuk bibit haruslah yang ukurannya seragam, tidak luka, atau tidak sobek kulitnya.MenurutAnonimb(2012), sebelum di tanam, kulit luar bibit bawang merah yang mengering dan sisa-sisa akarnya harus dibuang. Selain itu, bagian ujung umbi dipotong dengan pisau bersih kurang lebih 1/3-1/4 bagian dari panjang umbi. Saat memotong haruslah hati-hati agar tunasnya tidak ikut terpotong.Dijelaskan lebih lanjut bahwa tujuan di lakukan pemotongan adalah agar umbi tumbuh merata, merangsang tumbuhnya tunas, mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang tumbuhnya umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Sebelum umbi ditanam, luka bekas pemotongan harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya pembusukan.Jumlah bibit yang di gunakan tergantung pada ukuran bibit dan jarak tanam(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwa jika ukuran bibit kecil, bibit yang digunakan makin banyak. Sebaliknya, jika ukuran bibit besar, maka makin sedikit jumlah bibit yang diperlukan. Demikian juga dengan jarak tanam. Semakin rapat jarak tanam, semakin banyak bibit yang digunakan.Menurut Karno (2011), banyaknya umbi bibit yang diperlukan dapat diperhitungkan berdasarkan jarak tanam dan berat umbi bibit. Kebutuhan umbi bibit tiap hektarnya berkisar 600 1.200 kg.MenurutAnonimb(2012), jumlah bibit yang digunakanuntuk satu hektar lahan sekitar 600-800 kg bibit.

2. Mutu bibitMenurut Karno (2011), pada umumnya bawang merah diperbanyak dengan menggunakan umbi sebagai bibit.Dijelaskan lebih lanjut bahwa kualitas umbi bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil produksi bawang merah. Umbi bibit yang baik adalah harus diperoleh dari tanaman yang sudah cukup tua umurnya, yaiti sekitar 70 80 hari setelah tanam. Umbi bibit sebaiknya berukuran sedang (5 10 gram/umbi). Penampilan umbi harus segar dan sehat (padat dan tidak keriput) dan warnanya cerah (tidak kusam). Umbi bibit siap ditanam jika sudah disimpan selama 2 4 bulan setelah panen dan tunasnya sudah sampai ke ujung umbi.Bibit yang bermutu adalah bibit yang seragam, murni dan sehat(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwaciri-ciri bibit yang baikadalah :a).Masa dormansiyang tepat,b).Bila ditekan terasa keras/tidak gembos,c).Bakal tunas tidak rusak,d).Batang sejati tidak rusak,e).Tidak terserang penyakit,f).Tidak membawa penyakit,g).Berasal dari tanaman sehat, danh).Pertumbuhan serempak.Menurut Karno (2011), faktor yang cukup menentukan kualitas umbi bibit bawang merah adalah ukuran umbi.Dijelaskan lebih lanjut bahwa berdasarkan ukuran umbi dapat digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu :- Umbi ukuran besar ; Diamater > 1,8 cm atau > 10 gram- Umbi ukuran sedang : Diameter 1,5 1,8 cm atau 5 10 gram- Umbi ukuran kecil : Diameter < 1,5 cm atau < 5 gramSecara umum umbi yang baik adalah yang berukuran sedang. Umbi berukuran sedang adalah merupakan umbi ganda dengan rata-rata terdiri dari 2 siung umbi, sedang umbi besar rata-rata memiliki 3 siung umbi(Karno, 2011).

3.Lama penyimpanan bibit bawang merahLama penyimpanan bibit bawang merah adalah waktu yang diperlukan untuk menyimpan benih sampai bibit siap tanam atau masa dormansi (Anonimb, 2012).Menurut Wibowo (1987), bibit bawang merah yang baik adalah pada penyimpanan 4 8 bulan dan jika sudah dicirikanapabila bibit dibelah sudah tumbuh tunah yang berwarna hijau yang panjangnya setengah panjang umbi.Menurut Karno (2011), cara penyimpanan umbi bibit yang baik adalah dalam bentuk ikatan di atas para-para dapur atau disimpan di gudang khusus dengan menggunakan pengasapan.

4.Penggunaan PupukPenggunaan pupuk pada tanaman adalah sebagai upaya penambahan unsur hara tanah/bahan makanan bagi tanaman, sehingga tanaman terpenuhi kebutuhan makannya dan pada akhirnya dapat berproduksi maksimal(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwamacam pupuk diantaranya adalah pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hayati.Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari sintesa kimiawi yang pada umumnya merupakan pupuk tunggal, contoh Urea, ZA, Superphost, KCl dll(Anonimb, 2012).Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari limbah organik, baik limbah ternak maupun limbah pertanian(Anonimb, 2012).Dijelaskan lebih lanjut bahwa keuntungan penggunaan pupuk organik adalah dapat penambah unsur hara, kandungan unsur hara lebih lengkap (hara makro dan mikro), dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah/tanah menjadi gembur dan meningkatkan daya ikat airMenurutAnonimb(2012)pupuk hayati adalah merupakan pemanfaatan bikroba yang bermanfaat bagi tanaman, dengan penggunaan mikroba tersebut akan dapat membantu tanaman dalam menyerap unsur hara yang berasal dari tanah dan udara serta akan menetralisir sisa metabolisme akar, sehingga tanaman menjadi lebih sehat dan pertumbuhan menjadi optimalmisalnyapenggunaan PGPR).

5. PengendalianOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT)Hama dan penyakit adalah sangat berperan dalam keberhasilan budidaya bawang merah, dan sering merupakan faktor utama turunnya produksi, bahkan pada tingkat tertentu dapat menjadikan gagal panen(Anonimb, 2012).

KARAKTERISTIK FISIKA BAWANGTanaman bawang merah(Allium cepaL.)Kingdom:Plantae

Subkingdom:Tracheobionta

Superdivisio:Spermatophyta

Divisio:Magnoliophyta

Klas:Liliopsida

Sub-klas:Liliidae

Ordo:Liliales

Familia:Liliaceae

Genus:Allium

Spesies:Allium cepaL. var.aggregatum

1. AkarBerakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 30 cm di dalam tanah.2. BatangMemiliki batang sejati atau disebut diskus yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis.3. DaunBerbentuk silindris kecil memanjang antara 50 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.4. BungaTangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang.5. Buah dan BijiBuah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat digunkan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.4. Habitat dan PenyebaranBawang merah dihasilkan di 24 dari 30 provinsi di indonesia. Provinsi penghasil utama bawang merah diantaranya adalah Sumatera Utara, Sumatara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, bali, NTB, dan Sulawesi selatan.5. Kandungan dan Manfaat TanamanSebagai obat tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit deman, kencing manis dan batuk.Bawang merah mengandung kuersetin, antioksidan yang kuat yang bertindak sebagai agen untuk menghambat sel kanker. Kandungan lain dari bawang merah diantaranya protein, mineral, sulfur, antosianin, karbohidrat, dan serat (Rodrigueset al.,2003). Satu setengah sampai tiga setengah ons bawang segar apabila dikonsumsi secara teratur mengandung kuersetin yang cukup sebagai perlindungan terhadap kanker. Bawang kaya akan flavonoid yang telah diketahui untuk mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor seperti menganggu pertumbuhan sel sensitif estrogen pada kanker payudara (Anonim, 2007).6. BudidayaBawang merah termasuk jenis tanaman yang tidak menyukai air hujan, tidak suka tempat-tempat yang airnya menggenang dan becek, tetapi pada pertumbuhannya, ia membutuhkan banyak air, terutama pada masa pembentukan umbi dan perlu lingkungan yang beriklim kering, suhu yang hangat. Karenanya tanaman ini paling cocok ditanam dimusim kemarau dengan sistem pengairan yang memadai. Bibit yang lazim dipakai adalah dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tanaman yang sehat, subur dan cukup tua (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih tidak boleh langsung ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung -ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu bagian kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, kemudian kira-kira 1/4 bagian ujung dari umbi disyat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu ditunggu beberapa saat hingga bekas sayatan mengering, baru ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-bedeng berparit) dalam jarak 15 X 20 cm. Yang perlu dilakukan secara periodik selama pemeliharaan tanaman adalah:1. pengapuran tanah: Ini untuk menjaga keasaman tanah (pH tanah dijaga sekitar 6,0 - 7,0).2. penyiangan dan penggemburan tanah.3. pemupukan: paling baik digunakan kombinasi pupuk organik dan pupuk kandang, kompos.4. pemberantasan gulma, hama dan penyakit.5. Pemberian stimulan (misalnya Atonik, Metalik atau Gandasil, Vitabloom dan sebagainya)

KARAKTERISTIK KIMIA BAWANGKandungan kimiaBawang merah mengandung minyak atsiri yang ter-diri atas dialilsulfida, propantiol-S-oksida, S-Alil-L-Sistein-sulfoksida atau Aliin, prostaglandin A-1, difenilamina dan sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, kaemferol dan foroglusinol.

Umbi bawang merah mengandung senyawa turunan asam amino yang mengandung sulfur yaitu Sikloalliin 2%, propilalliin dan propenilalliin. Bila sel-sel umbi pecah senyawa tersebut akan berubah menjadi bentuk ester ( ester asam tiosulfinat), sulfinil disulfida (Kepaen), disulfida dan polisulfida, begitu juga tiofen. Di samping itu terbentuk pula propantial-S-oksida (suatu senyawa yang dapat menyebabkan keluarnya air mata). Disamping turunan asam amino, ditemukan pula adenosine dan prostaglandin.

Aliin (S-Allil-L-sistein sulfoksida), C6H11NO2S selain terkandung dalam Bawang Merah juga terkandung dalam Bawang putih (Allium sativum L.) dan jenis-jenis Allium lainnya. Senyawa ini berupa hemihidrat yang tidak berwarna C6H11NO2S.H2O bentuk jarum tumpul yang diperoleh dari hasil rekristalisasi menggunakan pelarut aseton. Jarak leburnya 164-166C (dengan mengeluarkan gas), praktis larut dalam air. Tidak larut dalam etanol mutlak, kloroform, aseton, eter dan benzena. Senyawa ini memiliki potensi sebagai antibakteri dan segera akan terurai oleh pengaruh enzim Allinase dengan mengeluarkan bau bawang yang khas. Potensi antibakterinya kira-kira serupa dengan Allicin.

Allisin C6H11NO2S adalah senyawa yang juga terkandung dalam Bawang Putih memiliki potensi antibakteri. Senyawa ini bentuknya cairan dengan bau yang khas bawang putih. Bersifat mengiritasi kulit, bila direbus atau disuling akan mengalami dekomposisi. Indeks biasnya 1,561 (20oC), bobot jenis 1,112 (20oC). Kelarutan dalam air 2,5% w/w (suhu 10oC). pH sekitar 6,5. Dapat campur dengan alkohol, eter, dan benzena, tidak stabil terhadap pengaruh panas dan dalam lingkungan biasa. Stabil dalam lingkungan asam.

Analisis Kandungan GiziDari 100 gram umbiAllium cepaL. dilaporkan mengandung :

Efek biologi dari penelitian yang sudah banyak dilakukan diketahui bahwa bawang merah mempunyai efek antidiabetik dan anti aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah, menghambat aggregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik serta memobilisir kolesterol dari depositnya pada lesi aterosklerosis hewan uji. Efek hipoglikemik dan hipolipidemik bawang merah telah dibuktikan pula pada pasien dengan diabetes melitus yang terawat baik dengan kombinasi obat anti diabetik oral dan bawang merah 3 kali 20 gram setiap hari selama 7 hari dibandingkan dengan tanpa kombinasi dengan bawang merah selama 7 hari. Penurunan kadar gula darah penderita yang mendapat bawang merah sebesar 10,72 mg%.Komponen yang diduga mempunyai efek hipoglikemik ialah senyawa amino (difenilamin) dan senyawa yang berupa sulfida (allilpropil-disulfida). Umbi bawang merah memiliki efek ekbolik (memacu kelahiran janin) pada tikus putih dan mencit dan pada dosis besar cenderung bersifat sebagai abortivum pada binatang percobaan tersebut. Ekstrak Bawang dapur (bawang bombay) berefek seperti ekstrak bawang putih, yaitu sebagai fibrinolitik, menurunkan kholesterol dan trigliserida. Disamping itu dapat pula berefek sebagai antiasma. Potensi antiasma tersebut disebabkan dari ester asam tisulfiniat yaitu dengan menghambat proses timbulnya asma (menekan pengaruh alergen), sedangkan pada penurunan timbulnya trombus disebabkan karena menghambat terjadinya penggumpalan trombosit spontan. Pada penggunaan per-oral perasan Allium cepa dapat menurunkan kadar gula darah binatang percobaan maupun sukarelawan.Fraksi petroleum eter dari ekstrak dietil eter "yellow and red cultivar" berturut-turut dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 34,8% dan 50,33% (Produk Sintetik golongan Difenilamin dapat menurunkan 24,95%), sedangkan fraksi ekstrak kloroform "yellow and red cultivar" (menghasilkan penurunan kadar gula darah sebesar 21,71% dan 33,47%).Pada pengenceran allisin 1:100.000 masih mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan mikroba Gram(+) dan Gram(-) (1 mg allicin setara dengan 10 g penisillin).

KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI BAWANGSayuran segar yang dikonsumsi dalam keadaan mentah harus diperhatikan standar mutu mikrobiologi dan organoleptiknya. Apabila sayuran segar tercemar oleh mikroba dalam jumlah yang cukup tinggi maka sayuran tersebut tidak layak dikonsumsi. Kontaminasi mikroba pada sayuran bisa berasal dari penyemprotan atau pengairan dengan air yang terkontaminasi Salmonella dan pemupukan dengan kotoran hingga sayuran sering kali ditemukan mikroba pathogen.Upaya pengurangan residu kontaminan antara lain: 1. Pencucian menggunakan air mendidih, air mengalir, larutan sabun maupun ozon terlarut.2. Pembersihan, pengupasan dan pemotongan bagian akar maupun kulit terluar.3. Pencelupan dalam air panas atau pemblansiran.4. Penggunaan sanitizer, yaitu klorin dan hidrogen peroksida.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 1985, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.Anonima, 2013. Ciri-Ciri, Jenis dan Manfaat Bawang Merah.http://www.satwa.net/884/ciri-ciri-jenis-dan-manfaat-bawang-merah.html. Diakses tanggal 27 Desember 2014Singgih, W., 1994, Budidaya Bawang : Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay, Panebar Swadaya, Jakarta.