bab ii (aman)
TRANSCRIPT
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 1/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Kesehatan
2.1.1 Perilaku dan Elemen-Elemen Pokoknya
Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulasi yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni: bentuk pasi adalah
respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung
dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berikir, berpendapat, tanggapan atau
sikap batin dan pengetahuan, oleh sebab itu perilaku mereka ini masih terselubung
!convert behaviour " # bentuk akti, yaitu apabila perilaku itu jelas dapatdiobservasi secara langsung. $leh karena mereka ini sudah tampak dalam bentuk
tindakan nyata, maka disebut overt behaviour .!%"
&esuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai
segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya,
khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta
tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. !%"
2.1.2 aktor - !aktor yan" #em$en"aruhi Pem%entukan Perilaku
Perilaku manusia merupakan releksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti:
keinginan, minat, kehendak, pengetahuan, emosi, berikir, sikap, motivasi, reaksi,
dan sebagainya. !%"
'pabila kita telusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan yang tercermin di bidang
tindakan atau perilaku manusia tersebut, maka terdapat bermacam(macam aktor
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 10
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 2/16
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 3/16
benar merasa terancam oleh penyakit tersebut. 0ika tidak, maka dia tidak akan
melakukan tindakan apa(apa. !%"
2.1.& 'omain Perilaku Kesehatan
Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas. 1otoatmodjo mengatakan bahwa loom !-3" membaginya menjadi
ranah kogniti ! cognitive domain ", ranah aekti ! affective domain ", dan ranah
psikomotor ! psychomotor domain ".!"
Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan, dan untuk
kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari :
a. Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan !
knowledge ".
b. &ikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang
diberikan ! attitude ".
c. Praktik atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan
dengan materi pendidikan yang diberikan ! practice ".!%"
4erbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai
pada domain kogniti, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulasi
yang berupa materi atau objek di luarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan
baru pada subjek yang diketahui itu. 'khirnya rangsangan yakni objek yang telah
diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh
lagi, yaitu berupa tindakan ! action " terhadap atau sehubungan dengan stimulasi
atau objek tadi.!%"
1amun demikian, didalamnya kenyataan stimulasi yang diterima subjek
dapat langsung menimbulkan tindakan. 'rtinya seorang dapat bertindak atau
perilaku baru tanpa mengetahui terlebih dahulu makna stimulasi yang
diterimanya. Dengan kata lain ! practice " seseorang tidak harus didasari oleh
pengetahuan atau sikap. !%"
a. Pengetahuan ! Knowledge "
Pengetahuan merupakan hasil 5tahu6 dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi pada
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 12
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 4/16
panca indera manusia. &ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. !%"
Pengetahuan atau kogniti merupakan dominan yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang ! overt behaviour ". 7arena itu dari pengalaman
dan penelitan ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 1otoatmodjo
mengatakan bahwa Rogers !-89" mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru ! berperilaku baru " di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan, yakni:
-. 7esadaran ! Awareness ", dimana orang tersebut menyadari dalam artimengetahui terlebuh dahulu terhadap stimulus ! objek ".
2. *erasa tertarik ! Interest " terhadap stimulus atau obyek tersebut, di
sini sikap subjek sudah mulai terbentuk.
. *enimbang(nimbang ! valuation " terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. l ini berarti sikap responden sudah
lebih baik lagi.
9. ;ji coba ! !rial " dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
%. 'dopsi ! Adoption ", dimana subyek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. !%"
1amun demikian dari penelitian selanjutnya disimpulkan bahwa
perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap(tahap tersebut diatas.
b. &ikap ! Attitude "
&ikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atu objek. Dari berbagai batasan tentang sikap dapatdisimpulkan bahwa maniestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditasirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. &ikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi tehadap stimulus tertentu.
1otoatmodjo mengatakan bahwa 1ewcomb, salah seorang ahli psikologis social,
menyatakan bahwa sikap itu merupakan tertentu. &ikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi atau perilaku. !%"
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 13
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 5/16
1otoatmodjo menjelaskan bahwa 'llport !-%9" mengatakan sikap itu
mepunyai komponen pokok, yakni:
-. 7epercayaan !keyakinan", ide dan konsep terhadap suatu objek
2. 7ehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek
. 7ecenderungan untuk bertindak.
7etiga komponen ini bersama(sama membentuk sikap yang utuh !total
attitude ". Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan
emosi memegang peranan penting. &uatu contoh misalnya, seorang ibu telah
mendengar penyakit polio ! penyebabnya, akibatnya, pencegahannya, dan
sebagainya ". Pengetahuan ini akan membawa ini komponen emosi dan keyakinan
ikut bekerja sehingga ibu tersebut berniat akan mengimunisasikan anaknya untuk
mencegah anaknya terkena polio. !%"
&eperti halnya pengetahua, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni:
( *enerima ! "eceiving "
&ubyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek
( *erespon ! "esponding "
*emberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan. 4erlepas jawaban dan pekerjaan
itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut
( *enghargai ! #aluing "*engajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan terhadap suatu
masalah
( ertanggungjawab ! "esponsible "
ertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
merupakan tingkat sikap yang paling penting. !%"
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
&ecara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden
terhadap suatu objek. &ecara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan(
pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden ! sangat setuju,
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju ". !%"
c. Praktek atau 4indakana ! $ractice "
&uatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan ! overt
behaviour ". ;ntuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata
diperlakukan aktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain
asilitas. &ikap ibu yang sudah positi terhadap imunisasi harus mendapat
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 14
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 6/16
konirmasi dari suaminya dan ada asilitas imunisasi yang mudah dicapai, agar ibu
tersebut dapat mengimunisasi anaknya. !%"
4ingkat(tingkat praktik :
-. Persepsi ! $erception "
*engenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil.
2. Respon 4erpimpin ! Guided "espons "
Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan
contoh.
. *ekanisme ! Mechanism "
'pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau suatu ide sudah merupakan suatu kebiasaan, maka ia
sudah mencapai praktek tingkat tiga.
9. 'daptasi ! Adaptation "
*erupakan praktik yang sudah berkembang dengan baik. 'rtinya
tindakan ini sudah dimodikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran
tindakanannya tersebut. !%"
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan
wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan
yang lalu ! recall ". Pengukuran langsung dengan observasi tindakan atau kegiatan
responden. !"
2.2 Pemeriksaan Kehamilan( Antenatal Care )AN*+
Pemeriksaan 'ntenatal <are !'1<" adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan isik ibu hamil, hingga mampu
menghadapi persalinan, kala nias, persiapan pemberiaan '&= dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar !*anuaba, 233".!--"
*enurut Prawiroharjo !233%", pemeriksaan kehamilan merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik isik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nias, sehingga keadaan mereka post
partum sehat dan normal, tidak hanya isik tetapi juga mental!--"
2.2.1 Tu,uan Pemeriksaan Kehamilan( Antenatal Care )AN*+
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 15
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 7/16
*enurut Depkes R= !2339" tujuan 'ntenatal <are !'1<" adalah untuk
menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nias
dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. !--"
2.2.2 Jadal Pemeriksaan Kehamilan
7unjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu
dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :
sampai dengan kehamilan trimester pertama !>-9 minggu" satu kali kunjungan,
dan kehamilan trimester kedua !-9(2 minggu" satu kali kunjungan dan kehamilan
trimester ketiga !2(? minggu dan sesudah minggu ke(?" dua kali kunjungan
!&aiuddin, 233%". !--"
Dalam masa kehamilan ibu harus memeriksakan kehamilan ke tenaga
kesehatan paling sedikit 9 kali : !--"
-. 4rismester = : - kali
2. 4rismester == : - kali
.4rismester === : 2 kali
2.2.& Pelayanan Pemeriksaan Antenatal *are
7onsep Pemeriksaan 'ntenatal *enurut Departem 7esehatan R= !2332",
pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar pelayanan antenatal dimulai
dengan : !--"
a. 'namnese : meliputi identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsi/7,
kehamilan sebelumnya dan kehamilan sekarang.
b. Pemeriksaan umum : meliputi pemeriksaan isik, pemeriksaan khusus
kebidanan.
c. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasi/diagnosad. Pemberian obat(obatan, imunisasi 4etanus 4o@oid !44" dan tablet besi
!e"
e. Penyuluhan tentang gi+i, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan perilaku
sehari(hari, perawatan payu dara dan air susu ibu, tanda(tanda risiko,
pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi selanjutnya,
persalinan oleh tenaga terlatih, 7 setelah melahirkan serta pentingnya
kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang.
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 16
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 8/16
2.& 'e!inisi Persalinan
Persalinan adalah proses isiologik dimana uterus mengeluarkan atau
berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 23 minggu
atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan.!-2"
2.&.1 Pem%a"ian Persalinan
*enurut cara persalinan dibagi menjadi :!-2"
2.&.1.1 Persalinan %iasa atau normal )eutosia+
Persalinan biasa atau normal !eutosia" adalah proses kelahiran janin pada
kehamilan cukup bulan !aterm, 8(92 minggu", pada janin letak memanjang,
presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh
proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 29 jam tanpa
tindakan/pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.
!-2"
2.&.1.2 Persalinan a%normal
Persalinan abnormal adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat(
alat maupun melalui dinding perut dengan operasi caesarea. !-2"
2. Peraatan Ni!as
2..1 Konse$ Peraatan Ni!as
*asa nias adalah periode di mana terjadi proses perbaikan tubuh selama
persalinan dan kelahiran. Periode ini juga merupakan waktu untuk mempelajari
perawatan diri dan keterampilan perawatan bayi, penyatuan peran baru dan
kelanjutan ikatan keluarga serta penilaian terhadap bayi baru lahir !1ova@ A
room, -". !-"
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 17
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 9/16
Perawatan nias merupakan perawatan lebih lanjut bagi wanita sesudah
melahirkan. al ini penting dilakukan karena dapat memulihkan kesehatan umum
ibu nias dengan cara: penyediaan makanan bergi+i, pengembalian darah yang
kurang untuk menghilangkan anemia, pencegahan terhadap ineksi, pergerakan
otot agar tonus otot menjadi lebih baik dan melancarkan peredaran darah. *anaat
yang lain adalah untuk memulihkan kesehatan emosi, mencegah terjadinya ineksi
dan komplikasi, memperlancar pembentukan '&= serta ibu dapat memelihara
bayinya dengan baik agar pertumbuhan dan perkembangan bayinya normal
!=brahim, -?". !-"
2./ Keluar"a Beren0ana
2./.1 'e!inisi Keluar"a Beren0ana
7eluarga erencana menurut B$ !Borld ealth $rganisation" adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : !-"
mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, !2" mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, !" mengatur interval diantara kelahiran, !9" mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, !%" menetukan jumlah
anak dalam keluarga !artanto, 2339". !-9"
&asaran utama dari pelayanan 7 adalah Pasangan ;sia &ubur !P;&".
Pelayanan 7 diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh pemerintah maupun
swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan kompetensi yang sangat
bervariasi. Pemberi layanan 7 antara lain adalah Rumah &akit, Puskesmas,
dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan bidan desa. !-9"
2./.2 Tu,uan Keluar"a Beren0ana
7ebijakan 7eluarga erencana !7" bertujuan untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran. 7ebijakan 7
ini bersama(sama dengan usaha(usaha pembangunan yang lain selanjutnya akan
meningkatkan kesejahteraan keluarga. ;paya menurunkan tingkat kelahiran
dilakukan dengan mengajak pasangan usia subur !P;&" untuk berkeluarga
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 18
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 10/16
berencana. &ementara itu penduduk yang belum memasuki usia subur !Pra(P;&"
diberikan pemahaman dan pengertian mengenai keluarga berencana. !-9"
2. Pro"ram BPJS
2..1 'e!inisi BPJS
P0& adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan sosial. 0aminan &osial adalah salah satu bentuk perlindungan
sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya yang layak . P0& terdiri dari P0& 7esehatan dan P0&
7etenagakerjaan. P0& 7esehatan adalah badan publik yang menyelenggarakan
program 0aminan 7esehatan sebagai adan Pelaksana berupa badan hukum
publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat =ndonesia dan mulai beroperasi pada tanggal 3- 0anuari 23-9.!-"
2..2 Tu,uan BPJS Kesehatan
Diberlakukannya program 0aminan 7esehatan 1asional ini adalah
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang
diberikan kepada setiap orang. !-"
2..& Sasaran BPJS Kesehatan
*asyarakat sebagai peserta 0aminan 7esehatan 1asional yang
diselenggarakan oleh P0& 7esehatan dan stakeholder terkait, yaitu :
-" Peserta P= 0aminan 7esehatan
2" Pejabat 1egara dan anggota keluarganya#
" Pegawai 1egeri &ipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan
ruang === dan golongan ruang =C beserta anggota keluarganya#
9" Peserta Pekerja Penerima ;pah dan Pegawai Pemerintah 1on Pegawai
1egeri dengan gaji atau upah sampai dengan -,% !satu koma lima" kali
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 19
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 11/16
penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan - !satu" anak,
beserta anggota keluarganya#
%" 'nggota 41= dan penerima pensiun, anggota 41= yang setara Pegawai
1egeri &ipil golongan ruang === dan golongan ruang =C beserta anggota
keluarganya#
?" 'nggota Polri dan penerima pensiun 'nggota Polri yang setara Pegawai
1egeri &ipil golongan ruang === dan golongan ruang =C beserta anggota
keluarganya#
8" Ceteran dan Perintis 7emerdekaan beserta anggota keluarganya#
" 0anda, duda, atau anak yatim piatu dari Ceteran atau Perintis 7emerdekaan
" Peserta Pekerja Penerima ;pah dan Pegawai Pemerintah 1on Pegawai
1egeri dengan gaji atau upah di atas -,% !satu koma lima" sampai dengan 2
!dua" kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan -
!satu" anak, beserta anggota keluarganya# dan
-3" Peserta Pekerja ukan Penerima ;pah dan Peserta bukan Pekerja yang
membayar iuran. !-"
2.. Ketentuan Umum BPJS Kesehatan
&etiap peserta berhak untuk memperoleh 0aminan 7esehatan yang bersiat
komprehensi !menyeluruh yang terdiri dari:
a. Pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat 0alan 4ingkat Pertama
!R04P" dan Rawat =nap 4ingkat Pertama !R=4P".
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu Rawat 0alan
4ingkat anjutan !R04" dan Rawat =nap 4ingkat anjutan !R=4".
c. Pelayanan persalinan.
d. Pelayanan gawat darurat.
e. Pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar
asilitas kesehatan. !-"
Pemberian kompensasi khusus bagi peserta di wilayah tidak tersedia
asilitas kesehatan memenuhi syarat. )asilitas kesehatan ! )askes " adalah asilitas
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 20
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 12/16
kesehatan yang digunakan dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
perorangan, baik promoti, preventi, kurati maupun rehabilitati yang dilakukan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau *asyarakat. &ementara itu, asilitas
kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah:
-. Rawat 0alan 4ingkat Pertama
a. Puskesmas atau yang setara#
b. praktik dokter#
c. praktik dokter gigi#
d. klinik Pratama atau yang setara termasuk asilitas kesehatan tingkat pertama milik 41=/P$R=#dan
e. Rumah sakit 7elas D Pratama atau yang setara.
2. Rawat =nap 4ingkat Pertama
)asilitas kesehatan tingkat pertama dengan asilitas rawat inap. !-"
2../ *aku$an Pelayanan
-. Rawat 0alan 4ingkat Pertama
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendataran
peserta untuk berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke
asilitas kesehatan lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat
ditangani di asilitas kesehatan tingkat pertama#
b. pelayanan promoti preventi, meliputi:
i. 7egiatan penyuluhan kesehatan perorangan# Penyuluhan
kesehatan perorangan meliputi paling sedikit penyuluhan
mengenai pengelolaan aktor risiko penyakit dan perilaku
hidup bersih dan sehat.
ii. =munisasi dasar#
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 21
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 13/16
Pelayanan imunisasi dasar meliputi Baccile %almett Guerin
!<E", &ifteri $ertusis !etanus dan epatitis( !DP4",
Polio, dan <ampak.
iii. 7eluarga berencana#
a. Pelayanan keluarga berencana meliputi konseling,
kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerja
sama dengan lembaga yang membidangi keluarga
berencana.
b. Penyediaan dan distribusi vaksin dan alat
kontrasepsi dasar menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah.
c. P0& 7esehatan hanya membiayai jasa pelayanan
pemberian vaksin dan alat kontrasepsi dasar yang
sudah termasuk dalam kapitasi, kecuali untuk jasa
pelayanan pemasangan =;D/=mplan dan &untik di
daerah perier.
iv. skrining kesehatan
a. skrining kesehatan diberikan secara perorangan dan
selekti.
b. Pelayanan skrining kesehatan ditujukan untuk mendeteksi
risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko
penyakit tertentu, meliputi:
i. diabetes mellitus tipe 2#
ii. hipertensi#
iii. kanker leher rahim#
iv. kanker payudara# dan
v. penyakit lain yang ditetapkan oleh
*enteri.
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 22
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 14/16
c. Pelayanan skrining kesehatan penyakit diabetes mellitus
tipe 2 dan hipertensi dimulai dengan analisis riwayat
kesehatan, yang dilakukan sekurang(kurangnya - !satu"
tahun sekali.
d. 0ika Peserta teridentiikasi mempunyai risiko penyakit
diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi berdasarkan
riwayat kesehatan, akan dilakukan penegakan diagnosa
melalui pemeriksaan penunjang diagnostik tertentu dan
kemudian akan diberikan pengobatan sesuai dengan
indikasi medis.
e. Pelayanan skrining kesehatan untuk penyakit kanker leher
rahim dan kanker payudara dilakukan sesuai dengan
indikasi medis.
. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
g. tindakan medis non spesialistik, baik operati maupun
non operati.
h. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai#
i. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pertama
j. pemeriksaan ibu hamil, nias, ibu menyusui dan bayi #
k. upaya penyembuhan terhadap eek samping kontrasepsi
termasuk penanganan komplikasi 7 paska persalinan#
l. rehabilitasi medik dasar. !-"
2. Pelayanan Eigi
a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi
pendataran peserta untuk berobat, penyediaan dan
pemberian surat rujukan ke asilitas kesehatan lanjutan
untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di asilitas
kesehatan tingkat pertama.
b. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 23
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 15/16
c. premedikasi
d. kegawatdaruratan oro(dentale. pencabutan gigi sulung !topikal, iniltrasi"
. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
g. obat pasca ekstraksi
h. tumpatan komposit/E=<
i. skeling gigi !-@ dalam setahun" !-"
. Rawat =nap 4ingkat Pertama
<akupan pelayanan rawat inap tingkat pertama sesuai dengan cakupan pelayanan rawat jalan tingkat pertama dengan tambahan akomodasi bagi pasien
sesuai indikasi medis.
9. Pelayanan darah sesuai indikasi medis
Pelayanan transusi darah di asilitas kesehatan tingkat pertama dapat
dilakukan pada kasus:
a. 7egawatdaruratan maternal dalam proses persalinan
b. 7egawatdaruratan lain untuk kepentingan keselamatan pasien
c. Penyakit thalasemia, hemoili dan penyakit lain setelah mendapat
rekomendasi dari dokter )asilitas kesehatan tingkat lanjutan. !-"
2.. Ketentuan Khusus Pelayanan $emeriksaan kehamilan )AN*+ dan
$emeriksaan $as0amelahirkan )PN*+
P0& 7esehatan memiliki ketentuan khusus pelayanan pemeriksaan
kehamilan dan pascamelahirkan, di antaranya :
-. Peserta memeriksakan kehamilan !'1<" pada asilitas kesehatan tingkat
pertama atau jejaringnya sesuai dengan prosedur pemeriksaan di asilitas
kesehatan tingkat pertama.
2. Pemeriksaan kehamilan !'1<" dan pemeriksaan pasca melahirkan !P1<"
diharapkan dilakukan pada satu tempat yang sama, misalnya pemeriksaan
kehamilan !'1<" dilakukan pada bidan jejaring maka diharapkan proses
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 24
8/17/2019 BAB II (aman)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 16/16
persalinan dan pemeriksaan pasca melahirkan !P1<" juga dilakukan pada
bidan jejaring tersebut.
. Pemeriksaan kehamilan !'1<" dan pemeriksaan pasca melahirkan !P1<"
pada tempat yang sama dimaksudkan untuk :
a. *onitoring terhadap perkembangan kehamilan
b. 7eteraturan pencatatan partogra
c. *emudahkan dalam administrasi pengajuan klaim ke P0&
7esehatan!-"
2.. Pelayanan Persalinan
Persalinan merupakan beneit bagi peserta P0& 7esehatan tanpa
pembatasan jumlah kehamilan/persalinan yang dijamin oleh P0& 7esehatan dan
tidak dibatasi oleh status kepesertaan !peserta/anak/tertanggung lain". &elain itu
penjaminan persalinan mengikuti sistem rujukan berjenjang yang berlaku. Pada
ketentuannya, pelayanan persalinan ditagihkan oleh asilitas kesehatan yang
memberikan pelayanan. 7laim perorangan untuk kasus persalinan baik yang
dilakukan di asilitas kesehatan yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja
sama tidak diperbolehkan. !-"
LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 25