bab ii (aman)

16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1 .1 Per ila ku dan Ele men -El eme n Poko kny a Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta in teraks i ma nu si a de ng an li ng ku ng anny a yang terwuj ud da lam be nt uk  pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain perilaku merupakan respon /reaksi seorang individu terhadap stimulasi yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni: bentuk pasi adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalny a berik ir, berpend apat, tanggapa n atau sikap batin dan pengetahuan, oleh sebab itu perilaku mereka ini masih terselubung !convert behav iour " # be nt uk akti , ya it u ap abil a pe ri laku it u jelas da pa t diobservasi secara langsung. $leh karena mereka ini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata, maka disebut overt behaviour . !%" &esuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai seg ala bent uk pengalaman dan interaksi indi vi du dengan lingkungannya, khu susn ya yan g meny ang kut pen get ahuan dan sikap tent ang kes ehat an, sert a tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.  !%" 2.1.2 akt or - !aktor yan" #em$ en" aruh i Pe m%ent ukan Perilaku Perilaku manusia merupakan releksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti: keinginan, minat, kehendak, pengetahuan, emosi, berikir, sikap, motivasi, reaksi, dan sebagainya.  !%" 'pabila kita telusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan yang tercermin di bidang tindak an atau perilaku manusia terseb ut, maka terdapat bermacam(mac am aktor LAPORAN MINI SURVEY PUSKESMAS NAMORAMBE KKS IKM FK UISU Page 10

Upload: umma-rangkuti

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 1/16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Kesehatan

2.1.1 Perilaku dan Elemen-Elemen Pokoknya

Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta

interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk 

 pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain perilaku merupakan

respon/reaksi seorang individu terhadap stimulasi yang berasal dari luar maupun

dari dalam dirinya. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni: bentuk pasi adalah

respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung

dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berikir, berpendapat, tanggapan atau

sikap batin dan pengetahuan, oleh sebab itu perilaku mereka ini masih terselubung

!convert behaviour " # bentuk akti, yaitu apabila perilaku itu jelas dapatdiobservasi secara langsung. $leh karena mereka ini sudah tampak dalam bentuk 

tindakan nyata, maka disebut overt behaviour .!%"

&esuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai

segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya,

khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta

tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.  !%"

2.1.2 aktor - !aktor yan" #em$en"aruhi Pem%entukan Perilaku

Perilaku manusia merupakan releksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti:

keinginan, minat, kehendak, pengetahuan, emosi, berikir, sikap, motivasi, reaksi,

dan sebagainya. !%"

'pabila kita telusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan yang tercermin di bidang

tindakan atau perilaku manusia tersebut, maka terdapat bermacam(macam aktor 

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 10

Page 2: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 2/16

Page 3: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 3/16

 benar merasa terancam oleh penyakit tersebut. 0ika tidak, maka dia tidak akan

melakukan tindakan apa(apa. !%"

2.1.& 'omain Perilaku Kesehatan

Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang

sangat luas. 1otoatmodjo mengatakan bahwa loom !-3" membaginya menjadi

ranah kogniti ! cognitive domain ", ranah aekti ! affective domain ", dan ranah

 psikomotor ! psychomotor domain ".!"

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan, dan untuk 

kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari :

a. Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan !

knowledge ".

 b. &ikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang

diberikan ! attitude ".

c. Praktik atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan

dengan materi pendidikan yang diberikan ! practice ".!%"

4erbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai

 pada domain kogniti, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulasi

yang berupa materi atau objek di luarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan

 baru pada subjek yang diketahui itu. 'khirnya rangsangan yakni objek yang telah

diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh

lagi, yaitu berupa tindakan ! action " terhadap atau sehubungan dengan stimulasi

atau objek tadi.!%"

 1amun demikian, didalamnya kenyataan stimulasi yang diterima subjek 

dapat langsung menimbulkan tindakan. 'rtinya seorang dapat bertindak atau

 perilaku baru tanpa mengetahui terlebih dahulu makna stimulasi yang

diterimanya. Dengan kata lain !  practice " seseorang tidak harus didasari oleh

 pengetahuan atau sikap. !%"

a. Pengetahuan ! Knowledge "

Pengetahuan merupakan hasil 5tahu6 dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi pada

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 12

Page 4: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 4/16

 panca indera manusia. &ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. !%"

Pengetahuan atau kogniti merupakan dominan yang sangat penting untuk 

terbentuknya tindakan seseorang ! overt behaviour ". 7arena itu dari pengalaman

dan penelitan ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 1otoatmodjo

mengatakan bahwa Rogers !-89" mengungkapkan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru ! berperilaku baru " di dalam diri orang tersebut terjadi

 proses yang berurutan, yakni:

-. 7esadaran !  Awareness ", dimana orang tersebut menyadari dalam artimengetahui terlebuh dahulu terhadap stimulus ! objek ".

2. *erasa tertarik !  Interest " terhadap stimulus atau obyek tersebut, di

sini sikap subjek sudah mulai terbentuk.

. *enimbang(nimbang !  valuation " terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. l ini berarti sikap responden sudah

lebih baik lagi.

9. ;ji coba ! !rial " dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

%. 'dopsi !  Adoption ", dimana subyek telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. !%"

 1amun demikian dari penelitian selanjutnya disimpulkan bahwa

 perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap(tahap tersebut diatas.

 b. &ikap ! Attitude "

&ikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atu objek. Dari berbagai batasan tentang sikap dapatdisimpulkan bahwa maniestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya

dapat ditasirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. &ikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi tehadap stimulus tertentu.

 1otoatmodjo mengatakan bahwa 1ewcomb, salah seorang ahli psikologis social,

menyatakan bahwa sikap itu merupakan tertentu. &ikap belum merupakan suatu

tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi atau perilaku.  !%"

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 13

Page 5: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 5/16

 1otoatmodjo menjelaskan bahwa 'llport !-%9" mengatakan sikap itu

mepunyai komponen pokok, yakni:

-. 7epercayaan !keyakinan", ide dan konsep terhadap suatu objek 

2. 7ehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek 

. 7ecenderungan untuk bertindak.

7etiga komponen ini bersama(sama membentuk sikap yang utuh !total 

attitude ". Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan

emosi memegang peranan penting. &uatu contoh misalnya, seorang ibu telah

mendengar penyakit polio ! penyebabnya, akibatnya, pencegahannya, dan

sebagainya ". Pengetahuan ini akan membawa ini komponen emosi dan keyakinan

ikut bekerja sehingga ibu tersebut berniat akan mengimunisasikan anaknya untuk 

mencegah anaknya terkena polio. !%"

&eperti halnya pengetahua, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni:

( *enerima ! "eceiving "

&ubyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek 

( *erespon ! "esponding "

*emberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan. 4erlepas jawaban dan pekerjaan

itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut

( *enghargai ! #aluing "*engajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan terhadap suatu

masalah

( ertanggungjawab ! "esponsible "

ertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

merupakan tingkat sikap yang paling penting.  !%"

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

&ecara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden

terhadap suatu objek. &ecara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan(

 pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden ! sangat setuju,

setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju ".  !%"

c. Praktek atau 4indakana ! $ractice "

&uatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan ! overt 

behaviour ". ;ntuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata

diperlakukan aktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain

asilitas. &ikap ibu yang sudah positi terhadap imunisasi harus mendapat

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 14

Page 6: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 6/16

konirmasi dari suaminya dan ada asilitas imunisasi yang mudah dicapai, agar ibu

tersebut dapat mengimunisasi anaknya. !%"

4ingkat(tingkat praktik :

-. Persepsi ! $erception "

*engenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil.

2. Respon 4erpimpin ! Guided "espons "

Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh.

. *ekanisme ! Mechanism "

'pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau suatu ide sudah merupakan suatu kebiasaan, maka ia

sudah mencapai praktek tingkat tiga.

9. 'daptasi ! Adaptation "

*erupakan praktik yang sudah berkembang dengan baik. 'rtinya

tindakan ini sudah dimodikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran

tindakanannya tersebut. !%"

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan

wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan

yang lalu ! recall ". Pengukuran langsung dengan observasi tindakan atau kegiatan

responden. !"

2.2 Pemeriksaan Kehamilan( Antenatal Care )AN*+

Pemeriksaan 'ntenatal <are !'1<" adalah pemeriksaan kehamilan untuk 

mengoptimalkan kesehatan mental dan isik ibu hamil, hingga mampu

menghadapi persalinan, kala nias, persiapan pemberiaan '&= dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar !*anuaba, 233".!--"

*enurut Prawiroharjo !233%", pemeriksaan kehamilan merupakan

 pemeriksaan ibu hamil baik isik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak 

dalam kehamilan, persalinan dan masa nias, sehingga keadaan mereka post

 partum sehat dan normal, tidak hanya isik tetapi juga mental!--"

2.2.1 Tu,uan Pemeriksaan Kehamilan( Antenatal Care )AN*+

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 15

Page 7: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 7/16

*enurut Depkes R= !2339" tujuan 'ntenatal <are !'1<" adalah untuk 

menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nias

dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.  !--"

2.2.2 Jadal Pemeriksaan Kehamilan

7unjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu

dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :

sampai dengan kehamilan trimester pertama !>-9 minggu" satu kali kunjungan,

dan kehamilan trimester kedua !-9(2 minggu" satu kali kunjungan dan kehamilan

trimester ketiga !2(? minggu dan sesudah minggu ke(?" dua kali kunjungan

!&aiuddin, 233%". !--" 

Dalam masa kehamilan ibu harus memeriksakan kehamilan ke tenaga

kesehatan paling sedikit 9 kali :  !--"

-. 4rismester = : - kali

2. 4rismester == : - kali

.4rismester === : 2 kali

2.2.& Pelayanan Pemeriksaan Antenatal *are

7onsep Pemeriksaan 'ntenatal *enurut Departem 7esehatan R= !2332",

 pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar pelayanan antenatal dimulai

dengan : !--"

a. 'namnese : meliputi identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsi/7,

kehamilan sebelumnya dan kehamilan sekarang.

 b. Pemeriksaan umum : meliputi pemeriksaan isik, pemeriksaan khusus

kebidanan.

c. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasi/diagnosad. Pemberian obat(obatan, imunisasi 4etanus 4o@oid !44" dan tablet besi

!e"

e. Penyuluhan tentang gi+i, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan perilaku

sehari(hari, perawatan payu dara dan air susu ibu, tanda(tanda risiko,

 pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi selanjutnya,

 persalinan oleh tenaga terlatih, 7 setelah melahirkan serta pentingnya

kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang.

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 16

Page 8: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 8/16

2.& 'e!inisi Persalinan

Persalinan adalah proses isiologik dimana uterus mengeluarkan atau

 berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa kehamilan 23 minggu

atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan

 bantuan atau tanpa bantuan.!-2"

2.&.1 Pem%a"ian Persalinan

*enurut cara persalinan dibagi menjadi :!-2"

2.&.1.1 Persalinan %iasa atau normal )eutosia+

Persalinan biasa atau normal !eutosia" adalah proses kelahiran janin pada

kehamilan cukup bulan !aterm, 8(92 minggu", pada janin letak memanjang,

 presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh

 proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 29 jam tanpa

tindakan/pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.

 !-2"

2.&.1.2 Persalinan a%normal

  Persalinan abnormal adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat(

alat maupun melalui dinding perut dengan operasi caesarea.  !-2"

2. Peraatan Ni!as

2..1 Konse$ Peraatan Ni!as

*asa nias adalah periode di mana terjadi proses perbaikan tubuh selama

 persalinan dan kelahiran. Periode ini juga merupakan waktu untuk mempelajari

 perawatan diri dan keterampilan perawatan bayi, penyatuan peran baru dan

kelanjutan ikatan keluarga serta penilaian terhadap bayi baru lahir !1ova@ A

room, -". !-" 

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 17

Page 9: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 9/16

Perawatan nias merupakan perawatan lebih lanjut bagi wanita sesudah

melahirkan. al ini penting dilakukan karena dapat memulihkan kesehatan umum

ibu nias dengan cara: penyediaan makanan bergi+i, pengembalian darah yang

kurang untuk menghilangkan anemia, pencegahan terhadap ineksi, pergerakan

otot agar tonus otot menjadi lebih baik dan melancarkan peredaran darah. *anaat

yang lain adalah untuk memulihkan kesehatan emosi, mencegah terjadinya ineksi

dan komplikasi, memperlancar pembentukan '&= serta ibu dapat memelihara

 bayinya dengan baik agar pertumbuhan dan perkembangan bayinya normal

!=brahim, -?". !-"

2./ Keluar"a Beren0ana

2./.1 'e!inisi Keluar"a Beren0ana

7eluarga erencana menurut B$ !Borld ealth $rganisation" adalah

tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : !-"

mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, !2" mendapatkan kelahiran yang

diinginkan, !" mengatur interval diantara kelahiran, !9" mengontrol waktu saat

kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, !%" menetukan jumlah

anak dalam keluarga !artanto, 2339". !-9"

&asaran utama dari pelayanan 7 adalah Pasangan ;sia &ubur !P;&".

Pelayanan 7 diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh pemerintah maupun

swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan kompetensi yang sangat

 bervariasi. Pemberi layanan 7 antara lain adalah Rumah &akit, Puskesmas,

dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan bidan desa.  !-9"

2./.2 Tu,uan Keluar"a Beren0ana

7ebijakan 7eluarga erencana !7" bertujuan untuk mengendalikan

 pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran. 7ebijakan 7

ini bersama(sama dengan usaha(usaha pembangunan yang lain selanjutnya akan

meningkatkan kesejahteraan keluarga. ;paya menurunkan tingkat kelahiran

dilakukan dengan mengajak pasangan usia subur !P;&" untuk berkeluarga

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 18

Page 10: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 10/16

 berencana. &ementara itu penduduk yang belum memasuki usia subur !Pra(P;&"

diberikan pemahaman dan pengertian mengenai keluarga berencana. !-9"

2. Pro"ram BPJS

2..1 'e!inisi BPJS

P0& adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan

 program jaminan sosial. 0aminan &osial adalah salah satu bentuk perlindungan

sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar 

hidupnya yang layak . P0& terdiri dari P0& 7esehatan dan P0&

7etenagakerjaan. P0& 7esehatan adalah badan publik yang menyelenggarakan

 program 0aminan 7esehatan sebagai adan Pelaksana berupa badan hukum

 publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi

seluruh rakyat =ndonesia dan mulai beroperasi pada tanggal 3- 0anuari 23-9.!-"

2..2 Tu,uan BPJS Kesehatan

Diberlakukannya program 0aminan 7esehatan 1asional ini adalah

 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang

diberikan kepada setiap orang. !-"

2..& Sasaran BPJS Kesehatan

*asyarakat sebagai peserta 0aminan 7esehatan 1asional yang

diselenggarakan oleh P0& 7esehatan dan stakeholder terkait, yaitu :

-" Peserta P= 0aminan 7esehatan

2" Pejabat 1egara dan anggota keluarganya#

" Pegawai 1egeri &ipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan

ruang === dan golongan ruang =C beserta anggota keluarganya#

9" Peserta Pekerja Penerima ;pah dan Pegawai Pemerintah 1on Pegawai

 1egeri dengan gaji atau upah sampai dengan -,% !satu koma lima" kali

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 19

Page 11: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 11/16

 penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan - !satu" anak,

 beserta anggota keluarganya#

%" 'nggota 41= dan penerima pensiun, anggota 41= yang setara Pegawai

 1egeri &ipil golongan ruang === dan golongan ruang =C beserta anggota

keluarganya#

?" 'nggota Polri dan penerima pensiun 'nggota Polri yang setara Pegawai

 1egeri &ipil golongan ruang === dan golongan ruang =C beserta anggota

keluarganya#

8" Ceteran dan Perintis 7emerdekaan beserta anggota keluarganya#

" 0anda, duda, atau anak yatim piatu dari Ceteran atau Perintis 7emerdekaan

" Peserta Pekerja Penerima ;pah dan Pegawai Pemerintah 1on Pegawai

 1egeri dengan gaji atau upah di atas -,% !satu koma lima" sampai dengan 2

!dua" kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan -

!satu" anak, beserta anggota keluarganya# dan

-3" Peserta Pekerja ukan Penerima ;pah dan Peserta bukan Pekerja yang

membayar iuran. !-"

2.. Ketentuan Umum BPJS Kesehatan

&etiap peserta berhak untuk memperoleh 0aminan 7esehatan yang bersiat

komprehensi !menyeluruh yang terdiri dari:

a. Pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat 0alan 4ingkat Pertama

!R04P" dan Rawat =nap 4ingkat Pertama !R=4P".

 b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu Rawat 0alan

4ingkat anjutan !R04" dan Rawat =nap 4ingkat anjutan !R=4".

c. Pelayanan persalinan.

d. Pelayanan gawat darurat.

e. Pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar 

asilitas kesehatan. !-"

Pemberian kompensasi khusus bagi peserta di wilayah tidak tersedia

asilitas kesehatan memenuhi syarat. )asilitas kesehatan ! )askes " adalah asilitas

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 20

Page 12: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 12/16

kesehatan yang digunakan dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan

 perorangan, baik promoti, preventi, kurati maupun rehabilitati yang dilakukan

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau *asyarakat. &ementara itu, asilitas

kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah:

-. Rawat 0alan 4ingkat Pertama

a. Puskesmas atau yang setara#

 b. praktik dokter#

c. praktik dokter gigi#

d. klinik Pratama atau yang setara termasuk asilitas kesehatan tingkat pertama milik 41=/P$R=#dan

e. Rumah sakit 7elas D Pratama atau yang setara.

2. Rawat =nap 4ingkat Pertama

)asilitas kesehatan tingkat pertama dengan asilitas rawat inap.  !-"

2../  *aku$an Pelayanan

-. Rawat 0alan 4ingkat Pertama

a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendataran

 peserta untuk berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke

asilitas kesehatan lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat

ditangani di asilitas kesehatan tingkat pertama#

 b. pelayanan promoti preventi, meliputi:

i. 7egiatan penyuluhan kesehatan perorangan# Penyuluhan

kesehatan perorangan meliputi paling sedikit penyuluhan

mengenai pengelolaan aktor risiko penyakit dan perilaku

hidup bersih dan sehat.

ii. =munisasi dasar#

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 21

Page 13: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 13/16

Pelayanan imunisasi dasar meliputi Baccile %almett Guerin

!<E", &ifteri $ertusis !etanus dan epatitis( !DP4",

Polio, dan <ampak.

iii. 7eluarga berencana#

a. Pelayanan keluarga berencana meliputi konseling,

kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerja

sama dengan lembaga yang membidangi keluarga

 berencana.

 b. Penyediaan dan distribusi vaksin dan alat

kontrasepsi dasar menjadi tanggung jawab

 pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah.

c. P0& 7esehatan hanya membiayai jasa pelayanan

 pemberian vaksin dan alat kontrasepsi dasar yang

sudah termasuk dalam kapitasi, kecuali untuk jasa

 pelayanan pemasangan =;D/=mplan dan &untik di

daerah perier.

iv. skrining kesehatan

a. skrining kesehatan diberikan secara perorangan dan

selekti.

 b. Pelayanan skrining kesehatan ditujukan untuk mendeteksi

risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko

 penyakit tertentu, meliputi:

i. diabetes mellitus tipe 2#

ii. hipertensi#

iii. kanker leher rahim#

iv. kanker payudara# dan

v. penyakit lain yang ditetapkan oleh

*enteri.

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 22

Page 14: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 14/16

c. Pelayanan skrining kesehatan penyakit diabetes mellitus

tipe 2 dan hipertensi dimulai dengan analisis riwayat

kesehatan, yang dilakukan sekurang(kurangnya - !satu"

tahun sekali.

d. 0ika Peserta teridentiikasi mempunyai risiko penyakit

diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi berdasarkan

riwayat kesehatan, akan dilakukan penegakan diagnosa

melalui pemeriksaan penunjang diagnostik tertentu dan

kemudian akan diberikan pengobatan sesuai dengan

indikasi medis.

e. Pelayanan skrining kesehatan untuk penyakit kanker leher 

rahim dan kanker payudara dilakukan sesuai dengan

indikasi medis.

. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

g. tindakan medis non spesialistik, baik operati maupun

non operati.

h. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai#

i. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat

 pertama

 j. pemeriksaan ibu hamil, nias, ibu menyusui dan bayi #

k. upaya penyembuhan terhadap eek samping kontrasepsi

termasuk penanganan komplikasi 7 paska persalinan#

l. rehabilitasi medik dasar. !-" 

2. Pelayanan Eigi

a. administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi

 pendataran peserta untuk berobat, penyediaan dan

 pemberian surat rujukan ke asilitas kesehatan lanjutan

untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di asilitas

kesehatan tingkat pertama.

 b. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 23

Page 15: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 15/16

c. premedikasi

d. kegawatdaruratan oro(dentale. pencabutan gigi sulung !topikal, iniltrasi"

. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit

g. obat pasca ekstraksi

h. tumpatan komposit/E=<

i. skeling gigi !-@ dalam setahun" !-"

. Rawat =nap 4ingkat Pertama

<akupan pelayanan rawat inap tingkat pertama sesuai dengan cakupan pelayanan rawat jalan tingkat pertama dengan tambahan akomodasi bagi pasien

sesuai indikasi medis.

9. Pelayanan darah sesuai indikasi medis

Pelayanan transusi darah di asilitas kesehatan tingkat pertama dapat

dilakukan pada kasus:

a. 7egawatdaruratan maternal dalam proses persalinan

 b. 7egawatdaruratan lain untuk kepentingan keselamatan pasien

c. Penyakit thalasemia, hemoili dan penyakit lain setelah mendapat

rekomendasi dari dokter )asilitas kesehatan tingkat lanjutan.  !-"

2.. Ketentuan Khusus Pelayanan $emeriksaan kehamilan )AN*+ dan

$emeriksaan $as0amelahirkan )PN*+

P0& 7esehatan memiliki ketentuan khusus pelayanan pemeriksaan

kehamilan dan pascamelahirkan, di antaranya :

-. Peserta memeriksakan kehamilan !'1<" pada asilitas kesehatan tingkat

 pertama atau jejaringnya sesuai dengan prosedur pemeriksaan di asilitas

kesehatan tingkat pertama.

2. Pemeriksaan kehamilan !'1<" dan pemeriksaan pasca melahirkan !P1<"

diharapkan dilakukan pada satu tempat yang sama, misalnya pemeriksaan

kehamilan !'1<" dilakukan pada bidan jejaring maka diharapkan proses

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 24

Page 16: BAB II (aman)

8/17/2019 BAB II (aman)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-aman 16/16

 persalinan dan pemeriksaan pasca melahirkan !P1<" juga dilakukan pada

 bidan jejaring tersebut.

. Pemeriksaan kehamilan !'1<" dan pemeriksaan pasca melahirkan !P1<"

 pada tempat yang sama dimaksudkan untuk :

a. *onitoring terhadap perkembangan kehamilan

 b. 7eteraturan pencatatan partogra

c. *emudahkan dalam administrasi pengajuan klaim ke P0&

7esehatan!-"

2.. Pelayanan Persalinan 

Persalinan merupakan beneit bagi peserta P0& 7esehatan tanpa

 pembatasan jumlah kehamilan/persalinan yang dijamin oleh P0& 7esehatan dan

tidak dibatasi oleh status kepesertaan !peserta/anak/tertanggung lain". &elain itu

 penjaminan persalinan mengikuti sistem rujukan berjenjang yang berlaku. Pada

ketentuannya, pelayanan persalinan ditagihkan oleh asilitas kesehatan yang

memberikan pelayanan. 7laim perorangan untuk kasus persalinan baik yang

dilakukan di asilitas kesehatan yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja

sama tidak diperbolehkan. !-"

LAPORAN MINI SURVEYPUSKESMAS NAMORAMBEKKS IKM FK UISU Page 25