bab ii landasan teori - library & knowledge center teori 2.1 e-commerce menurut schneider ......

20
14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider (2011), electronic commerce atau e-commerce dapat diartikan berbelanja melalui internet. Namun e-commerce juga mencakup berbagai aktivitas lain seperti melakukan perdagangan dan proses bisnis internal di perusahaan yang mendukung kegiatan membeli, menjual dan perencanaan lainnya. E-commerce secara umum dapat dibagi menjadi lima kategori berdasarkan entitas yang berpartisipasi dalam transaksi maupun proses bisnisnya (Scheider,2011) yaitu : Business-to-customer (B2C), merupakan bisnis yang menjual baik produk barang maupun jasa kepada konsumen atau individu. Contoh yang populer adalah Walmart dan Amazon.com Business-to-business (B2B), merupakan bisnis yang menjual produk barang atau jasa kepada entitas bisnis lainnya. Contoh : Go2Paper.com yang melayani industri kertas. Business process, yaitu organisasi atau entitas bisnis yang menangani dan menggunakan informasi untuk mengidentifikasi konsumen, supplier dan karyawan. Selain itu, juga digunakan untuk berbagi informasi dengan konsumen, supplier, karyawan dan rekan

Upload: vodat

Post on 01-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 E-Commerce

Menurut Schneider (2011), electronic commerce atau e-commerce

dapat diartikan berbelanja melalui internet. Namun e-commerce juga

mencakup berbagai aktivitas lain seperti melakukan perdagangan dan proses

bisnis internal di perusahaan yang mendukung kegiatan membeli, menjual

dan perencanaan lainnya.

E-commerce secara umum dapat dibagi menjadi lima kategori

berdasarkan entitas yang berpartisipasi dalam transaksi maupun proses

bisnisnya (Scheider,2011) yaitu :

Business-to-customer (B2C), merupakan bisnis yang menjual baik

produk barang maupun jasa kepada konsumen atau individu. Contoh

yang populer adalah Walmart dan Amazon.com

Business-to-business (B2B), merupakan bisnis yang menjual produk

barang atau jasa kepada entitas bisnis lainnya. Contoh :

Go2Paper.com yang melayani industri kertas.

Business process, yaitu organisasi atau entitas bisnis yang

menangani dan menggunakan informasi untuk mengidentifikasi

konsumen, supplier dan karyawan. Selain itu, juga digunakan untuk

berbagi informasi dengan konsumen, supplier, karyawan dan rekan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

15

bisnis lainnya. Contoh : Dell computer yang menggunakan jaringan

internet khusus untuk berbagi informasi penjualan dengan supplier.

Customer-to-customer (C2C), menyediakan marketplace sebagai

wadah yang memfasilitasi bertemunya penjual dan pembeli online.

Contoh : eBay.com yang merupakan situs lelang terkenal.

Business-to-government (B2G), merupakan entitas bisnis yang

menjual produk baik barang maupun jasa kepada pemerintah.

Contoh : CA.gov yang merupakan situs pengadaan barang untuk

pemerintah di negara bagian California, USA.

Situs e-commerce dengan kategori customer-to-customer (C2C) dan

business-to-customer (B2C) merupakan yang paling populer di Indonesia.

Situs-situs e-commerce tersebut antara lain Lazada, OLX, Berniaga, FJB

Kaskus, Zalora, Q0010, Tokopedia, Rakuten, Bhinneka dan Blibli (W & S

research,2014).

Gambar 2.1 Situs e-commerce populer di Indonesia (W&S research,2014)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

16

2.2 Sistem Pembayaran E-Commerce

Didalam mendukung bisnis e-commerce, dibutuhkan sistem

pembayaran yang sesuai untuk dapat memfasilitasi transaksi jual beli yang

terjadi. Sistem pembayaran merupakan infrastruktur yang terdiri dari

institusi, instrumen, peraturan, prosedur, standar, maupun teknis yang

bertujuan untuk menyelenggarakan transfer nilai moneter antar semua pihak

(Seno,2012).

Sistem pembayaran dalam e-commerce dapat dibedakan menjadi dua

yaitu sistem pembayaran konvensional atau tradisional dan sistem

pembayaran elektronik. Didalam sistem pembayaran konvensional, proses

pembayaran dan settlement dilakukan langsung dari pembeli ke penjual

(buyer-to-seller) baik melalui tunai, transfer dana atau informasi lainnya.

Pembayaran secara tunai membutuhkan pembeli untuk mengambil uang dari

akun miliknya, kemudian diberikan kepada penjual sedangkan pada

pembayaran non tunai hanya dibutuhkan mekanisme settlement melalui

debit credit akun sesama atau antar bank (Sumanjeet,2009).

Gambar 2.2 Sistem pembayaran konvesional

Seller’s Bank

Buyer’s Bank

Seller

Buyer

Deposit

Payment Goods/Service

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

17

Berbeda halnya dengan sistem pembayaran elektronik yang diawali

dengan pengembangan electronic fund transfer (EFT) pada tahun 1960-an.

Electronic fund transfer (EFT) merupakan aplikasi EDI (Electronic Data

Interchange), yang mengirim informasi seperti nomor kartu kredit melalui

jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. Dalam proses

settlement, dibutuhkan kapabilitas yang cukup dalam memproses order dan

akun dengan menggunakan digital currency. Hal lain yang menjadi

perhatian utama dalam sistem pembayaran elektronik yaitu keamanan

selama transaksi dan liabilitas media penyimpanan data (Sumanjeet,2009).

Gambar 2.3 Sistem pembayaran elektronik

Seller’s Bank

Seller’s Bank

Seller

Buyer

Intermediary

Payment

Goods/Service

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

18

2.3 Sistem Pembayaran Elektronik

Sistem pembayaran elektronik atau disingkat e-payment merupakan

bagian dari transaksi e-commerce yang bertujuan untuk memfasilitasi proses

penjualan dan pembelian melalui internet. Secara umum pembayaran

elektronik dalam konteks e-commerce mengacu pada transaksi online yang

dilakukan melalui internet, walaupun terdapat banyak bentuk pembayaran

elektronik lainnya (American education,2012;Armesh et al.,2010). Sistem

pembayaran elektronik merupakan solusi bagi merchant untuk memberikan

pilihan pembayaran secara online melalui internet bagi konsumennya.

Pembayaran elektronik juga dapat didefinisikan sebagai proses pembayaran

yang dilakukan tanpa menggunakan instrumen kertas (Tella,2012).

Gambar 2.4 Pembayaran elektronik dalam transaksi online

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

19

Pembayaran elektronik dalam proses transaksinya melibatkan 5

(lima) entitas utama baik dari sisi bisnis maupun finansial antara lain

konsumen, merchant, issuer, acquirer dan penyedia/provider sistem

pembayaran (Peterson & Howard,2012). Penyedia sistem pembayaran

merupakan entitas yang memproses transaksi pembayaran elektronik yang

menghubungkan antara issuer dengan acquirer dan konsumen dengan

merchant melalui jaringan internet yang aman.

Menurut Laudon & Traver (2011), sistem pembayaran elektronik

atau digital terdiri dari :

Online credit card transaction, merupakan bentuk utama dalam

sistem pembayaran online. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses

pembayaran menggunakan online credit card yaitu konsumen,

merchant, clearinghouse, bank merchant (acquirer) dan bank

konsumen (issuer).

Digital wallets, merupakan dompet digital yang dapat menyimpan

informasi pribadi dan informasi penting lainnya dalam berbagai

bentuk.

Digital Cash, merupakan token (numeric) online berdasarkan bank

tempat konsumen menyimpan dana atau akun kartu kredit.

Online stored value systems, merupakan sistem yang mengizinkan

konsumen untuk melakukan pembayaran secara online dan instan

kepada merchant atau individu lain berdasarkan nilai yang tersimpan

dalam akun online. Konsumen hanya perlu sign up dan mengirim

uang ke dalam akun online tersebut.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

20

Digital accumulating balance systems, merupakan sistem yang

memungkinkan konsumen untuk berbelanja di website e-commerce,

kemudian jumlah pembayaran akan terakumulasi dan dibayarkan

pada periode tertentu seperti akhir bulan.

Digital checking payment systems, merupakan perkembangan dari

akun cek untuk pembayaran transaksi online.

Wireless/mobile payment systems, merupakan sistem pembayaran

yang memanfaatkan telepon genggam dalam proses transaksi.

2.3.1 Online Credit Card Transaction

Transaksi di situs e-commerce dengan menggunakan kartu kredit

merupakan hal yang banyak dijumpai saat ini. Proses dalam penggunaan

kartu kredit untuk transaksi online melalui internet tidak berbeda jauh

dengan transaksi offline di toko-toko tradisional, hanya saja dalam transaksi

online tidak membutuhkan kartu kredit secara fisik dan tanda tangan

(Laudon & Traver,2011).

Didalam siklus transaksi online dengan kartu kredit, setidaknya

terdapat 5 (lima) pihak yang terlibat yaitu konsumen, merchant atau penjual,

clearinghouse, bank dimana merchant membuka akun atau acquiring bank

dan issuing bank yang menerbitkan kartu kredit konsumen. Untuk

mendapatkan pembayaran dari konsumen yang menggunakan kartu kredit,

merchant / penjual perlu memiliki akun merchant di bank atau perusahaan

keuangan tertentu.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

21

Gambar 2.5 Transaksi online dengan kartu kredit (Laudon & Traver,2011)

Transaksi online menggunakan kartu kredit diawali dengan

keinginan konsumen melakukan pembelian disitus e-commerce (1). Setelah

barang yang akan dibeli ditambahkan kedalam shopping cart dan proses

checkout, konsumen memasukkan informasi kartu kredit yang akan dikirim

ke merchant untuk melakukan pembayaran (2). Komunikasi antara

konsumen dan merchant melalui jaringan yang sudah terenkripsi

menggunakan SSL (Secure Sockets Layer). Informasi kartu kredit yang

telah diterima oleh software merchant kemudian diteruskan kepada

clearinghouse untuk otentikasi data dan verifikasi balance (3).

Clearinghouse melakukan verifikasi balance kartu kredit terhadap issuing

bank (4). Setelah verifikasi selesai, issuing bank melakukan kredit

pembayaran ke akun bank merchant tersebut (5). Selanjutnya issuing bank

mendebet akun konsumen yang dilampirkan dalam tagihan bulanan(6).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

22

Untuk dapat memproses transaksi secara online, merchant perlu

memiliki software yang berfungsi sebagai payment gateway. Payment

gateway tersebut membantu merchant dalam memproses pembayaran

konsumen disitus e-commerce dan meneruskannya kepada clearinghouse

dan pihak bank terkait.

Saat ini terdapat banyak penyedia layanan pembayaran internet.

Contohnya adalah Authorize.net dan Veritrans.co.id yang menyediakan

software pemroses pembayaran melalui internet yang aman.

Gambar 2.6 Contoh halaman checkout merchant Authorize.net

2.3.2 Digital Wallets

Digital wallets atau sering dikenal dengan electronic wallets (e-

wallets) merupakan emulasi dari dompet yang sebenarnya. E-wallet seperti

halnya dompet fisik, digunakan untuk menyimpan informasi seperti nomor

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

23

kartu kredit, e-cash, identitas pemilik, informasi kontak, informasi

pengiriman atau tagihan termasuk alamat konsumen dan informasi lainnya

yang digunakan pada saat checkout di situs e-commerce. Melalui e-wallets,

konsumen hanya perlu memasukkan informasi sekali dan dapat digunakan

di setiap situs untuk bertransaksi. Dengan demikian, penggunaan e-wallets

akan meningkatkan efisiensi dalam berbelanja.

Menurut Laudon & Traver (2011), fungsi yang paling penting dari e-

wallets adalah otentikasi konsumen melalui penggunaan sertifikat digital

atau metode enkripsi lainnya, menyimpan dan mengirim uang,

mengamankan proses pembayaran dari konsumen ke merchant. Berdasarkan

lokasi penyimpanan, e-wallets dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu

server-side e-wallets dan client-side e-wallets (Schneider,2011). Pada

server-side e-wallets, informasi konsumen disimpan di dalam komputer

server merchant atau penyedia e-wallets. Sebagai contoh, ketika berbelanja

di Amazon.com, konsumen dapat menggunakan fasilitas penyimpanan

informasi, sehingga konsumen tidak perlu lagi memasukkan data pada

kunjungan ke situs tersebut berikutnya. Sedangkan pada client-side e-

wallets, informasi konsumen tersimpan di komputernya. Seringkali dalam

penggunaan client-side e-wallets, konsumen perlu megunduh software e-

wallet ke dalam komputernya masing-masing. Kekurangan dari client-side

e-wallets adalah penggunaannya yang tidak portable dan harus melalui

komputer dimana aplikasi e-wallet itu berada.

Saat ini terdapat banyak perusahaan yang telah mengembangkan dan

menyediakan sistem e-wallets, diantaranya perusahaan-perusahaan besar

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

24

seperti Microsoft dan Yahoo. Di Indonesia, juga terdapat beberapa

perusahaan yang menyediakan layanan e-wallet diantaranya seperti Doku

(DokuWallet), BerryPay dan iPaymu.

Gambar 2.7 DokuWallet (www.doku.com)

2.3.3 Digital Cash

Digital cash atau e-cash merupakan terminologi yang digunakan

untuk mengambarkan nilai yang tersimpan dan dapat ditukarkan melalui

sistem yang dibuat oleh entitas (bukan pemerintah) tanpa menggunakan

dokumen kertas atau koin, namun dapat digunakan sebagai pengganti mata

uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (Schneider,2011).

Konsep dasar e-cash adalah proses pembayaran melalui internet

melalui token unik yang sudah diotentikasi yang merepresentasikan uang

dari konsumen ke merchant. Konsumen akan melakukan deposit sejumlah

uang atau kartu kredit, kemudian bank akan memberikan token-token

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

25

(nomor unik yang dienkrip) dalam beberapa denominasi uang yang akan

dipakai untuk berbelanja di situs merchant. Merchant akan menukarkan

kembali token tersebut ke bank untuk mendapatkan uang sebenarnya

(Laudon & Traver,2011).

Gambar 2.8 Generasi pertama digital cash

Digicash merupakan perusahaan pioneer dalam mengembangkan e-

cash, namun saat ini tidak lagi menyediakan layanan tersebut. Salah satu

hambatan yang dihadapi adalah software yang digunakan belum memiliki

standar yang baku dan bersifat proprietary, karena dikembangkan oleh

perusahaan tertentu. Selain itu juga dikarenakan protokol yang terlalu

kompleks dalam pembuatan digital cash. Namun demikian, masih terdapat

beberapa perusahaan yang masih mengembangkan ide digital cash seperti

GoldMoney dan Bitcoin yang berfokus pada mata uang elektronik

(electronic currency).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

26

2.3.4 Online Stored Value Systems

Online stored value merupakan sistem yang mengizinkan konsumen

untuk melakukan pembayaran online secara instan ke merchant dan individu

lain berdasarkan nilai yang tersimpan dalam akun online tersebut. Salah satu

sistem online stored value yang sangat populer adalah Paypal.

Paypal didirikan pada tahun 1998 dan diakuisisi oleh eBay ditahun

2002. PayPal merupakan sistem pembayaran yang memungkinkan baik

konsumen maupun merchant untuk membayar dan menerima pembayaran

dengan limit tertentu. PayPal disebut dengan sistem pembayaran peer-to-

peer (P2P), karena pembayaran dilakukan antara satu individu dengan yang

lainnya dalam entitas yang sama (Schneider,2011). PayPal memungkinkan

konsumen untuk mengirim uang secara instan dan aman ke orang lain atau

merchant melalui alamat email. Untuk menggunakan PayPal, konsumen dan

merchant harus telah registrasi terlebih dulu. Konsumen dapat

menambahkan saldo pada akun PayPal melalui transfer dari kartu kredit

yang dimiliki.

Gambar 2.9 Sistem pembayaran online Paypal (www.paypal.com)

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

27

Selain PayPal, di Indonesia terdapat sistem online stored value yang

cukup populer dalam pembayaran online yaitu diantaranya Doku dan

iPayMu. Doku dan iPayMu memfasilitasi proses pembayaran bagi

konsumen dan menerima pembayaran bagi merchant melalui akun online.

Gambar 2.10 Sistem pembayaran online Doku (www.doku.com)

Untuk dapat berbelanja online melalui iPaymu, konsumen perlu

melakukan registrasi dan melakukan top up saldo kedalam akun tersebut.

Bagi merchant, perlu melakukan verifikasi dan integrasi plugin kedalam

situs e-commerce seperti halnya PayPal.

Gambar 2.11 Sistem pembayaran online iPaymu (www.ipaymu.com)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

28

2.3.5 Digital Accumulating Balance Systems

Sistem saldo terakumulasi digital (digital accumulating balance

system) merupakan sistem pembayaran yang memberikan kemudahan bagi

konsumen untuk berbelanja di situs e-commerce. Saldo belanja akan

terakumulasi dan ditagih kepada konsumen pada akhir bulan seperti halnya

tagihan telepon. Sistem saldo terakumulasi digital cocok digunakan dalam

transaksi micropayment yang nilai transaksinya kecil, seperti membeli lagu

tertentu, artikel maupun ringtones dan games.

Sistem pembayaran ini banyak diadopsi oleh perusahaan

telekomunikasi, contohnya adalah sistem akumulasi saldo Valista’s

PaymentsPlus yang digunakan Vodafone, Tiscali dan T-Online. Contoh lain

dari sistem akumulasi digital adalah penggunaan Bill Me Later yang

dimiliki oleh eBay. Pada saat checkout transaksi di eBay, konsumen

memasukkan tanggal lahir dan empat digit belakang nomor SSN (identitas

warga USA) dan tagihan akan dikirimkan dalam waktu 14 hari.

2.3.6 Digital Checking Payment Systems

Sistem pembayaran dengan menggunakan cek digital merupakan

perkembangan dari akun cek yang ada untuk digunakan sebagai alat

pembayaran saat berbelanja online. Salah satu contoh sistem pembayaran

cek digital yang dikembangkan oleh ITI Internet service adalah

PayByCheck. Ketika konsumen akan melakukan pembayaran di situs

merchant, akan tampil form digital yang memiliki bentuk sama dengan

lembaran kertas cek. Konsumen diminta untuk mengisi informasi akun cek

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

29

termasuk nomor cek yang valid, nama bank dan nomor akun bank yang

dituju. Kemudian sistem akan melakukan validasi dan otorisasi pembayaran

dengan mengecek informasi akun konsumen seperti nama, alamat dan status

akun ke bank konsumen. Setelah itu, sistem akan memberikan cek

elektronik tersebut kepada merchant yang akan digunakan sebagai alat tukar

merchant tersebut dengan bank penerbit (Laudon & Traver,2011).

.

2.3.7 Mobile Payment Systems

Mobile payment merupakan sistem pembayaran yang memanfaatkan

perangkat mobile atau smartphone dalam transaksi yang mencakup

instrumen bank seperti nilai tunai, akun debet atau kredit dan stored account

value (SVA) seperti transport card, gift card dan mobile wallet

(Gartner,2014).

Berdasarkan data wearesocial.org (2014), Indonesia memiliki tingkat

penggunaan perangkat mobile yang sangat tinggi mencapai 112% dari

penduduk Indonesia atau sekitar 280 juta unit. Tercatat rata-rata penduduk

Indonesia menggunakan perangkat mobile sekitar 2,5 (dua setengah) jam

perhari untuk mengakses informasi melalui internet.

Tingginya tingkat penggunaan perangkat mobile di Indonesia

membuat banyak perusahaan memanfaatkan perangkat ini sebagai media

dalam melakukan transaksi pembayaran elektronik. Secara umum

penggunaan perangkat mobile untuk memfasilitasi pembayaran konsumen

ke merchant dalam transaksi e-commerce banyak menggunakan konsep e-

wallet dan dikenal dengan sebutan mobile wallet. Perusahaan

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

30

telekomunikasi seperti Telkomsel bekerja sama dengan BNI

mengembangkan produk mobile wallet bernama T-Cash. Selain Telkomsel,

Indosat juga mengembangkan mobile wallet bernama Dompetku dan XL

dengan nama XL Tunai. Untuk menggunakan perangkat mobile sebagai

mobile wallet, konsumen perlu melakukan transfer/top up saldo ke akun

mobile yang dimiliki.

Gambar 2.12 Aplikasi mobile wallet Dompetku (Indosat,2015)

Gambar 2.13 Aplikasi mobile wallet T-Cash (Telkomsel,2015)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

31

2.4 Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu mengenai

technology acceptance dan sistem pembayaran elektronik :

Tabel 2.1 User Acceptance of Information Technology :

Toward A Unified View (Venkatesh et al.,2003)

Penulis dan Tahun Venkatesh et al.,2003

Judul User Acceptance of Information Technology : Toward A Unified

view

Tujuan Penelitian Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan

penggunaan teknologi informasi

Model

Hasil Penelitian Performance expectancy, effort expectancy, dan sosial influence

menetukan niat untuk menggunakan teknologi. Sedangkan intention

dan facilitating condition menentukan penggunaan aktual.

Tabel 2.2 Online Security Cues and E-Paymeny Continuance Intention

(Huang & Cheng,2012)

Penulis dan Tahun Echo Huang & Fa-Chang Cheng, 2012

Judul Online Security Cues and E-Payment Continuance Intention

Tujuan Penelitian Menguji hubungan antara perceived benefit, legal protection, risk

avoidance, dan satisfaction terhadap e-payment continuance

intention

Model

Hasil Penelitian Perceived cues (benefits, legal protection, dan risk allocation) dan

satisfaction mempengaruhi e-payment continuance intention

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

32

Tabel 2.3 Factors Affecting e-Payment Adoption in Nigeria

(Gholami et al.,2010)

Penulis dan Tahun Gholami et al.,2010

Judul Factors Affecting e-Payment Adoption in Nigeria

Tujuan Penelitian Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi e-payment di

Nigeria, menggunakan UTAUT model yang dikembangkan

Model

Hasil Penelitian Faktor perceived benefits, effort expectancy,social influence, trust,

awareness, dan variabel demografi mempengaruhi intention adopsi

e-payment

Tabel 2.4 Decision Factors for Adoption of an Online Payment System by

Customers (He&Mykytyn,2007)

Penulis dan Tahun Fang He & Peter P.Mykytyn, 2007

Judul Decision Factors for the Adoption of an Online Payment System

by Customers

Tujuan Penelitian Menguji pengaruh faktor perceived risk, perceived

benefits,vendor’s system features dan customer’s characteristic

terhadap intention dalam menggunakan sistem pembayaran online

Model

Hasil Penelitian Motivasi utama konsumen mengadopsi sistem pembayaran online

adalah untuk membayar tepat waktu dan menghindari pinalti

keterlambatan. Konsumen akan membayar tagihan secara online

tergantung pada resiko dan benefit yang dirasakan. Konsumen pria,

muda, pendidikan tinggi dan berpengalaman dalam komputer

memiliki keinginan menggunakan sistem pembayaran online

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Center TEORI 2.1 E-Commerce Menurut Schneider ... jaringan private yang aman antara bank dan korporasi. ... Goods/Service

33

Tabel 2.5 Predicting User’s Continuance Intention Toward E-payment

System : An Extension of the Technology Acceptance Model (Tella &

Olasina,2014)

Penulis dan

Tahun

Adeyinka Tella & Gbola Olasina, 2014

Judul Predicting User’s Continuance Intention Toward E-payment System : An

Extension of the Technology Acceptance Model

Tujuan

Penelitian

Memprediksi user’s intention dalam penggunaan sistem e-payment secara

berkelanjutan dengan menggunakan sintesis teori technology acceptance

model (TAM)

Model

Hasil

Penelitian

Terdapat hubungan antara perceived usefulness dan attitude to use,

perceived ease of use dan perceived usefulness, perceived ease of use dan

attitude, perceived enjoyment dan continuance intention to use, speed dan

actual use. Selain itu, ditemukan juga bahwa attitude, satisfaction dan

actual use berhubungan dengan continuance intention.