implementasi internet protocol private branch …

186
IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SESSION INTIATION PROTOCOL SEBAGAI MEDIA TELEKOMUNIKASI (STUDI KASUS: PT. TRANSNETWORK COMMUNICATION ASIA) RINDY 105091002923 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH

EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SESSION INTIATION

PROTOCOL SEBAGAI MEDIA TELEKOMUNIKASI

(STUDI KASUS: PT. TRANSNETWORK COMMUNICATION ASIA)

RINDY105091002923

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE

BRANCH EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SESSION

INTIATION PROTOCOL SEBAGAI MEDIA

TELEKOMUNIKASI

(STUDI KASUS: PT. TRANSNETWORK COMMUNICATION

ASIA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Rindy

105091002923

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

ii

Page 3: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH

EXCHANGE DENGAN MENGGUNAKAN SESSION INITIATION

PROTOCOL SEBAGAI MEDIA TELEKOMUNIKASI

(STUDI KASUS : PT. TRANSNETWORK COMMUNICATION

ASIA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Rindy

105091002923

Menyetujui,

Pembimbing I,

Viva Arifin , MMSi NIP. 197308102006042001

Pembimbing II,

Vi ctor Amrizal, M.kom NIP. 150911288

Mengetahui,Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc., MITNIP. 197105222006041002

1i

Page 4: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Implementasi Private Branch Exchange Berbasis

Internet Protocol dengan Menggunakan Session Initiation Protocol Sebagai Media

Telekomunikasi (Studi Kasus: PT. Transnetwork Communication Asia)” telah

diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa,

31 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, Agustus 2010

Tim Penguji,

Penguji I

Herlino Nanang, MTNIP. 197312092005011002

Penguji II

Fitri Mintarsih, M.KomNIP. 197212232007102004

Pembimbing,

Pembimbing I

Viva Arifin, MMSiNIP. 197308102006042001

Pembimbing II

Victor Amrizal, M.KomNIP. 150911288

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

Ketua Program StudiTeknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc., MITNIP. 197105222006041002

1

Page 5: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA ,MANAPUN.

Jakarta, 31 Agustus 2010

Rindy

105091002923

Page 6: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

ABSTRAK

RINDY Implementasi Private Branch Exchange Berbasis Internet Protocol dengan Menggunakan Session Initiation Protocol Sebagai Media Telekomunikasi. Di bawah bimbingan Viva Arifin dan Victor Amrizal.

Private Branch Exchange yang biasanya diterapkan pada perusahaan, biasanya menggunakan telepon konvensional. Telepon konvensional menyebabkan biaya komunikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut cukup besar apalagi tidak hanya satu atau beberapa user yang berkomunikasi melainkan banyak user. Oleh sebab itu lahirlah IPPBX (Internet Protocol Private Branch Exchange) yaitu PBX yang berjalan pada Voice over Internet Protocol, IPPBX akan mendapat nomor dari VoIP Provider kemudian nomor tersebut akan dibagikan ke sejumlah user yang terhubung dengan server IPPBX. IPPBX ini menggunakan network development life cycle sebagai metodologi penelitian, yang terdiri dari analisys, design, simulation prototype, implementation, monitoring dan management. Kesimpulannya dengan adanya IPPBX ini diharapkan dapat menghemat biaya komunikasi, komunikasi lebih kompleks, pengaturan user yang lebih mudah serta pemasangan yang tidak rumit dibandingkan telepon konvensional.

Kata Kunci: PBX, IPPBX, VoIP, komunikasi.

Referensi tahun buku: 1998-2007

Referensi judul buku:

• Buku Pintar Internet TCP / IP

• Belajar Sendiri Cisco Router

• Applied Data Communication, A business-Oriented Approach Third Edition

• Langkah Mudah Menkonfigurasi ROUTER CISCO

• Softswitch Architecture for VoIP

• Signaling and Switching for Packet Telephony

• Asterisk PBX Configuration Guide

• Sistem Keamanan & Instalasi VoIP Menggunakan Session Initiation Protocol

• VoIP Nelpon Murah Pake Internet

v

Page 7: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan begitu banyak

nikmat dan karunia-Nya kepada kita dan Sholawat beriringkan salam selalu

tercurah kepada suri tauladan ummat yakni Nabi Muhammad SAW yang

mengantarkan ummatnya dari zaman kegelapan kepada Nur cahaya Islam.

Skripsi ini disusun sebagai salah syarat untuk pembuatan tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

keterbatasan dan pengetahuan penulis. Namun penulis akan selalu berupaya

menimba ilmu untuk menutupi kekurangan dan keterbatasan tersebut.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat

bimbingan baik secara moril maupun spritual dari berbagai pihak oleh karena itu

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Yusuf Durachman. M.Sc, MIT selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika.

3. Viva Arifin, MMSi selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika

dan dosen pembimbing I yang selalu menyempatkan waktu disela-sela

kesibukannya untuk membimbing penulis dalam penulisan laporan ini.

4. Victor Amrizal, MKom selaku dosen pembimbing II, yang selalu

menyempatkan waktu disela-sela kesibukannya untuk membimbing

penulis dalam penulisan laporan ini.

vi

Page 8: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

5. Bapak Herlino Nanang MT dan Ibu Fitri Mintarsih M.Kom selaku dosen

penguji. Terima kasih atas koreksi dan masukan terhadap penelitian

maupun penulisan skripsi ini.

6. Orang tua, dan keluarga yang telah memberikan dukungan berupa materi,

doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira.

7. Aliya, Dianita, Khaerin, Novan, Randy, Mirza, Lia, Deni dan teman-teman

kelas TI D angkatan 2005 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kalian

teman terbaik yang pernah ada yang selalu memberi bantuan dan

dukungan kepada penulis.

8. Titon, Muthi, Chandra, Almira, Bhiji, Teleng dan teman-teman lainnya

semasa SMA yang sudah memberikan support tiada henti kepada penulis.

9. Ria, Novi, Dewi dan Lia terima kasih untuk selalu menyempatkan waktu

untuk mendengarkan keluh kesah dan memberi support untuk penulis.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-

persatu.

Semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat kepada penulis dan

juga kepada pembaca.

Jakarta, Agustus 2010

Rindy

vii

Page 9: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul......................................................................................... i

Halaman Judul............................................................................................ ii

Lembar Persetujuan Pembimbing............................................................... iii

Lembar Pengesahan.................................................................................... iv

Abstraksi..................................................................................................... v

Kata Pengantar............................................................................................ vi

Daftar Isi..................................................................................................... viii

Daftar Gambar............................................................................................ xiii

Daftar Tabel................................................................................................ xix

Daftar Lampiran.......................................................................................... xx

Daftar Istilah............................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah.................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah....................................................................... 3

1.4 Tujuan....................................................................................... 4

1.5 Manfaat..................................................................................... 4

1.6 Metodologi Penelitian............................................................... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data............................................ 5

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem....................................... 5

viii

Page 10: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

1.7 Sistematika Penulisan............................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM

2.1 Implementasi............................................................................ 9

2.2 OSI (Open System Interconnection)........................................ 9

2.2.1 Application Layer........................................................... 10

2.2.2 Presentation Layer.......................................................... 11

2.2.3 Session Layer.................................................................. 12

2.2.4 Transport Layer.............................................................. 13

2.2.5 Network Layer................................................................ 13

2.2.6 Data Link Layer.............................................................. 14

2.2.7 Physical Layer................................................................ 15

2.3 TCP/IP...................................................................................... 15

2.3.1 Pengertian....................................................................... 15

2.3.2 Konsep TCP/IP............................................................... 15

2.3.3 Application Layer........................................................... 18

2.3.4 Transport Layer.............................................................. 18

2.3.5 Internet Layer................................................................. 21

2.3.6 Network Interface Layer................................................. 22

2.4 Voice over Internet Protocol (VoIP)........................................ 23

2.4.1 Pengertian....................................................................... 23

2.4.2 Jenis Komunikasi VoIP.................................................. 23

2.4.3 Hardware VoIP............................................................... 24

2.4.4 Software VoIP................................................................ 26

ix

Page 11: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

2.4.5 Keuntungan VoIP........................................................... 28

2.4.6 Gangguan pada VoIP...................................................... 29

2.5 Internet Protocol Private Branch Exchange (IPPBX).............. 32

2.5.1 Layanan Dasar IPPBX.................................................... 33

2.5.2 Komponen Dasar IPPBX................................................ 36

2.5.3 Cara Kerja IPPBX.......................................................... 36

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan IPPBX................................ 37

2.6 Session Initiation Protocol....................................................... 39

2.6.1 Pengertian....................................................................... 39

2.6.2 Prinsip Dasar.................................................................. 40

2.6.3 SIP Request & Response................................................ 43

2.6.4 Alur Session Initiation Protocol..................................... 45

2.6.5 Komponen SIP................................................................ 46

2.7 Asterisk.................................................................................... 50

2.7.1 Pengertian Asterisk......................................................... 51

2.7.2 Modul Pendukung Asterisk............................................ 52

2.8 Codec....................................................................................... 53

2.9 Network Development Life Cycle (NDLC)............................. 55

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Hipotesis................................................................................... 59

3.2 Metode Pengumpulan Data....................................................... 59

3.3 Metode Pengembangan Sistem................................................. 60

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

x

Page 12: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

4.1 Analysis..................................................................................... 63

4.1.1 Identify........................................................................... 63

4.1.2 Understand...................................................................... 64

4.1.3 Analyze........................................................................... 64

4.1.4 Report............................................................................. 64

4.2 Design....................................................................................... 66

4.3 Simulation Prototype................................................................ 67

4.4 Implementation......................................................................... 79

4.4.1 Instalasi Server............................................................... 79

4.4.1.1 Instalasi Ubuntu.................................................. 79

4.4.1.2 Konfigurasi IP..................................................... 89

4.4.1.3 Instalasi Asterisk dan Freepbx............................ 90

4.4.2 Konfigurasi Server.......................................................... 109

4.4.2.1 Pemberian Ekstension......................................... 113

4.4.2.2 Trunks................................................................. 119

4.4.2.3 Outbound Routes................................................ 128

4.4.2.4 Inbound Routes................................................... 131

4.4.3 Konfigurasi User............................................................ 135

4.4.3.1 Softphone............................................................ 135

4.4.3.2 IPPhone............................................................... 140

4.4.3.3 Asterisk Recording Interface.............................. 144

4.5 Monitoring................................................................................ 149

4.5.1 Koneksi........................................................................... 149

xi

Page 13: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

4.5.2 Echo Test........................................................................ 152

4.5.3 Call Test.......................................................................... 152

4.5.4 Perbandingan Biaya Komunikasi dengan PSTN............ 153

4.6 Management............................................................................. 154

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan............................................................................... 155

5.2 Saran......................................................................................... 156

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 157

LAMPIRAN A

DRAF WAWANCARA.............................................................................. 158

LAMPIRAN B............................................................................................ 161

DAFTAR TARIF TELEPON TELKOM LOKAL

LAMPIRAN C............................................................................................ 162

DAFTAR TARIF TELEPON TELKOM SLJJ

LAMPIRAN D............................................................................................ 164

DAFTAR TARIF TELEPON TELKOM SLI

xii

Page 14: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 OSI Layer................................................................................ 10

Gambar 2. Model TCP/IP.......................................................................... 18

Gambar 2. Tampilan IP Phone................................................................... 24

Gambar 2. Tampilan USB Phone............................................................... 25

Gambar 2. Internet Telephone Gateway.................................................... 25

Gambar 2. Analog Telephone Adapter....................................................... 26

Gambar 2. Tampilan Idefisk....................................................................... 27

Gambar 2. Tampilan SJPhone.................................................................... 27

Gambar 2. Tampilan XLite........................................................................ 27

Gambar 2. Tampilan IAXLite.................................................................... 28

Gambar 2. Tampilan Netmeeting............................................................... 28

Gambar 2. Komponen Dasar IPPBX......................................................... 36

Gambar 2. Network Development Life Cycle........................................... 56

Gambar 4. Topologi Jaringan..................................................................... 67

Gambar 4. Tampilan Ixchariot................................................................... 68

Gambar 4. Visual Test Designer................................................................. 68

Gambar 4. Letak Icon Endpoint................................................................. 69

Gambar 4. Create an Endpoint................................................................... 69

Gambar 4. Satu Endpoint telah selesai dibuat........................................... 70

Gambar 4. Create an Endpoint untuk PC 2................................................ 70

1

Page 15: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

Gambar 4. Letak Icon VoIP Connector...................................................... 71

Gambar 4. Create a VoIP Connector.......................................................... 71

Gambar 4. Simulasi Topologi.................................................................... 72

Gambar 4. Export to Ixchariot Test............................................................ 72

Gambar 4. Save File Ixchariot yang Sudah Diexport................................ 73

Gambar 4. Eksekusi File Endpoint............................................................ 73

Gambar 4. Membuka File Eksekusi Ixchariot........................................... 74

Gambar 4. Lokasi File Ixchariot................................................................ 74

Gambar 4. Throughput............................................................................... 75

Gambar 4. MOS......................................................................................... 76

Gambar 4. Delay........................................................................................ 77

Gambar 4. Lost Data.................................................................................. 78

Gambar 4. Jitter.......................................................................................... 79

Gambar 4. Pemilihan Bahasa Instalasi....................................................... 80

Gambar 4. Install Ubuntu........................................................................... 81

Gambar 4. Language Selection.................................................................. 82

Gambar 4. Time Zone Selection................................................................ 82

Gambar 4. Keyboard Configuration.......................................................... 83

Gambar 4. Disk Setup................................................................................ 84

Gambar 4. Membuat Partisi Root.............................................................. 85

Gambar 4. Membuat Partisi Swap............................................................. 86

Gambar 4. Pemberian Username dan Password........................................ 87

Gambar 4. Konfirmasi Proses Instalasi...................................................... 88

Page 16: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

Gambar 4. Instalasi Ubuntu....................................................................... 88

Gambar 4. Letak Aplikasi Terminal........................................................... 89

Gambar 4. Pemberian IP Address.............................................................. 89

Gambar 4. Cek IP Address Ubuntu............................................................ 90

Gambar 4. File Source List yang Telah Diubah......................................... 91

Gambar 4. Tampilan Terminal ketika Paket Sudah

Terinstal pada Ubuntu......................................................... 92

Gambar 4. Versi Kernel yang Terinstal...................................................... 93

Gambar 4. Akses Mysql Sebagai root........................................................ 99

Gambar 4. Eksekusi ./install_amp............................................................. 107

Gambar 4. Eksekusi Amportal Start.......................................................... 108

Gambar 4. Tampilan Terminal Jika Asterisk Sudah Running.................... 109

Gambar 4. Apply Configuration Changes.................................................. 110

Gambar 4. Tampilan FreePBX................................................................... 110

Gambar 4. FreePBX Notices...................................................................... 111

Gambar 4. FreePBX Statistics................................................................... 111

Gambar 4. FreePBX Uptime...................................................................... 112

Gambar 4. System Statistics...................................................................... 112

Gambar 4. Server Status............................................................................ 113

Gambar 4. Link Extensions........................................................................ 114

Gambar 4. Add an Extension..................................................................... 114

Gambar 4. Add SIP Extension................................................................... 115

Gambar 4. Device Option.......................................................................... 116

3

Page 17: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

Gambar 4. Assigned DID/CID................................................................... 116

Gambar 4. Recording Options................................................................... 117

Gambar 4. Voicemail & Directory............................................................. 118

Gambar 4. VmX Locater............................................................................ 119

Gambar 4. Daftar Extensions..................................................................... 119

Gambar 4. Link Trunks.............................................................................. 120

Gambar 4. Add a Trunk.............................................................................. 121

Gambar 4. General Setting Trunk.............................................................. 122

Gambar 4. Outgoing Dial Rules................................................................. 124

Gambar 4. Outgoing Settings Sebelum Diubah......................................... 125

Gambar 4. Outgoing Settings Sesudah Diubah.......................................... 126

Gambar 4. Incoming Settings.................................................................... 126

Gambar 4. Registration.............................................................................. 127

Gambar 4. Daftar Trunk............................................................................. 127

Gambar 4. Link Outbond Routes............................................................... 128

Gambar 4. Add Route................................................................................ 130

Gambar 4. Daftar Route............................................................................. 131

Gambar 4. Link Inbound Routes................................................................ 131

Gambar 4. Edit Incoming Route................................................................ 132

Gambar 4. Option, Privacy dan Set Destination........................................ 134

Gambar 4. Daftar Incoming Route............................................................. 135

Gambar 4. Download Xlite........................................................................ 135

Gambar 4. Option Xlite.............................................................................. 136

Page 18: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

Gambar 4. Alerts and Sounds..................................................................... 136

Gambar 4. Lokasi Ringtone....................................................................... 137

Gambar 4. Set as Active Ringtone............................................................. 137

Gambar 4. Call Notification....................................................................... 138

Gambar 4. SIP Account Setting................................................................. 138

Gambar 4. Tombol Add.............................................................................. 139

Gambar 4. Account.................................................................................... 139

Gambar 4. X-Lite Ready............................................................................ 140

Gambar 4. Tombol Setup pada IP Phone................................................... 141

Gambar 4. Configuration GUI Linksys..................................................... 142

Gambar 4. Link Admin Login.................................................................... 142

Gambar 4. Menu System............................................................................ 142

Gambar 4. Link Admin Login.................................................................... 143

Gambar 4. Proxy and Registration............................................................. 143

Gambar 4. Subscriber Information............................................................ 144

Gambar 4. ARI Interface............................................................................ 144

Gambar 4. Voicemail.................................................................................. 145

Gambar 4. Call Monitor............................................................................. 146

Gambar 4. Phone Feature........................................................................... 146

Gambar 4. 95 Followme Settings................................................................ 147

Gambar 4. 96 Feature Codes....................................................................... 148

Gambar 4. 97 Settings................................................................................. 149

Gambar 4. 98 Bandwidth Test ke Google................................................... 150

5

Page 19: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

Gambar 4. 99 Bandwidth Test Antar User IPPBX...................................... 151

Gambar 4. 100 Bandwidth Test Panggilan dari Voiprakyat........................ 151

Gambar 4. 101 Bandwidth Test Panggilan ke Voiprakyat.......................... 152

Page 20: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2. Referensi Codec........................................................................... 54

Tabel 2. Referensi Codec II....................................................................... 55

Tabel 2. Besarnya MOS dan delay dari beberapa codec............................ 55

Tabel 4. Spesifikasi Software..................................................................... 65

Tabel 4. Spesifikasi Hardware................................................................... 65

Tabel 4. 3 Perbandingan biaya komunikasi IPPBX dengan PSTN

(Menit)........................................................................................ 154

1

Page 21: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A. DRAF WAWANCARA.......................................................... 159

Lampiran B. DAFTAR TARIF TELEPON TELKOM LOKAL................. 162

Lampiran C. DAFTAR TARIF TELEPON TELKOM SLJJ...................... 163

Lampiran D. DAFTAR TARIF TELEPON TELKOM SLI........................ 165

1

Page 22: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

DAFTAR ISTILAH

No Istilah Penjelasan

1 ATA (Analog Telephony

Adapter)

Alat pengubah sinyal dari analog menjadi

digital yang berfungsi untuk

menjembatani VoIP dengan PSTN2 Bandwidth Luas atau lebar cakupan frekuensi yang

digunakan oleh sinyal dalam medium

transmisi.3 CID (Caller Identification) Layanan telepon, baik dalam sistem

telepon analog dan digital dan aplikasi

Voice over Internet Protocol (VoIP),

yang mentransmisikan nomor pemanggil

ke penerima.4 Disk Swap Memori tambahan virtual selain memori

fisik yang dipakai pada sistem operasi

Linux.5 Ethernet jenis skenario perkabelan dan

pemrosesan sinyal untuk data jaringan

komputer6 FTP Protokol yang berfungsi untuk tukar-

menukar file dalam suatu network yang

mensupport TCP/IP protocol.7 HTTP Protokol yang dipergunakan untuk

mentransfer dokumen dalam World Wide

Web (WWW).

xxi

Page 23: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

8 Softphone Software yang digunakan oleh user agar

dapat melakukan panggilan VoIP melalui

komputer atau pun PDA.9 SMTP Salah satu protokol yang umum

digunakan untuk pengiriman surat

elektronik di Internet.10 Quality of Service (QoS) Sebuah bentuk jaminan kualitas atas

sebuah layanan.

xxii

Page 24: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Private Branch Exchange (PBX) umumnya diterapkan pada telepon

konvensional. Tentunya karena menggunakan telepon konvensional, biaya

komunikasi terhitung cukup mahal apalagi jika di lingkungan perusahaan

dimana tidak hanya satu atau beberapa user yang melakukan panggilan

namun banyak user yang menggunakan panggilan, selain itu besarnya biaya

komunikasi tersebut juga ditentukan oleh lokasi yang ditelepon, semakin

jauh lokasinya maka semakin mahal juga biaya yang harus dibayar.

Seiring dengan kemajuan teknologi telah hadir teknologi NGN (Next

Generation Network) yang telah melahirkan teknologi-teknologi baru salah

satunya adalah Internet Protocol Private Branch Exchange (IPBBX).

IPPBX adalah PBX yang berjalan pada Internet Protocol. Pada

implementasinya, sistem IPPBX dapat diterapkan pada VoIP ataupun

Internet Telephony.

Teknologi IPPBX sangat menarik untuk dibahas karena implementasi

IPPBX ini berjalan pada VoIP maka IPPBX mampu menyediakan layanan

jaringan telepon pribadi dengan biaya yang lebih ekonomis (efisiensi biaya)

sehingga dapat menikmati biaya komunikasi yang lebih murah dibanding

telepon konvensional. Instalasi IPPBX bisa dijalankan tanpa harus membuat

dua jalur yaitu jalur telepon dan jalur internet melainkan hanya

1

Page 25: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

2

menggunakan jalur internet saja. Biaya pemasangannya juga lebih murah

yaitu hanya memerlukan sebuah server dan software yang bisa didapatkan

secara freeware, selain itu agar server IPBBX juga dapat dihubungkan

dengan beberapa VoIP Provider sekaligus sehingga komunikasi yang

dihasilkan menjadi lebih kompleks.

PT. Transnetwork Communication Asia adalah perusahaan lokal

(swasta nasional) yang memfokuskan diri pada jasa telematika yang

terintegrasi. PT. Transnetwork Communication Asia menggunakan PBX

konvensional sebagai media komunikasi, oleh karena itu biaya komunikasi

pada PT. Transnetwork Communication Asia sangat mahal sedangkan

kebutuhan akan komunikasi sangat besar.

Berdasarkan pengamatan tersebut penulis akan melakukan riset

mandiri untuk membuktikan bahwa dengan menggunakan IPPBX dapat

mengurangi biaya komunikasi yang jauh lebih murah dibanding

konvensional. Atas pertimbangan tersebut penulis akan memilih judul:

“Implementasi Private Branch Exchange Berbasis Internet Protocol

dengan Menggunakan Session Initiation Protocol Sebagai Media

Telekomunikasi (Studi Kasus: PT. Transnetwork Communication

Asia”.

Page 26: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menyimpulkan

beberapa pokok permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut yaitu sebagai

berikut:

a. Bagaimana merancang teknologi IP PBX yang berjalan pada Voice over

Internet Protocol agar dapat menjadi suatu sistem komunikasi terpadu

dalam suatu jaringan internet yang berbasiskan SIP (Session Initiation

Protocol) dengan software open source.

b. Bagaimana menghubungkan IPPBX server dengan VoIP Provider

sehingga antara IPPBX server dan VoIP Provider bisa berkomunikasi.

1.3 Batasan Masalah

Penulis akan melakukan pembatasan masalah pada:

a. Melakukan konfigurasi hardware dan software untuk membangun

jaringan IPPBX yang berjalan pada Voice over Internet Protocol

konfigurasi server meliputi konfigurasi extension,trunk, inbound routes

dan outbound routes dengan menggunakan protokol SIP.

b. Membuat simulasi desain dan simulasi QoS jaringan IPPBX dengan

menggunakan aplikasi Ixchariot.

c. Pengujian echo test dan call test pada sistem IPPBX serta menghitung

jumlah bandwidth yang terpakai dengan menggunakan aplikasi Net

Meter.

Page 27: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

4

1.4 Tujuan

Penelitian dari membangun internet protocol private branch exchange

dengan menggunakan session initiation protocol ini adalah untuk :

1. Menstimulasi dan menerapkan teknologi IPPBX pada jaringan sehingga

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Menganalisa besarnya penghematan biaya yang dapat dilakukan jika

menggunakan sistem IPPBX dibanding PBX konvensional.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari skripsi adalah :

1. Bagi penulis:

a. Dapat menjadi sarana untuk melatih kemampuan yang dimiliki penulis

tentang kajian teknologi PBX berbasis IP dan implementasinya

sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

b. Dapat secara langsung melakukan konfigurasi teknologi IPPBX pada

hardware dan software suatu jaringan komputer.

2. Bagi Universitas:

a. Memberikan gambaran seberapa jauh mahasiswa dapat menerapkan

ilmunya.

b. Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu teknologi

informasi khususnya bidang jaringan komputer.

Page 28: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

5

c. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya, khususnya dalam

bidang PBX berbasis IP pada suatu organisasi.

3. Bagi Pengguna:

a. Dapat mengimplementasikan sistem IP PBX baik sisi server maupun

user.

b. Memberikan solusi komunikasi yang lebih baik.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penulisan ini menggunakan beberapa metodologi yang

bertujuan untuk mempermudah pembuatan dan perencanaan sistem yang

baru sebagai berikut :

1.6.1 Metode Pegumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalui tiga metode

yaitu studi pustaka, wawacara dan observasi.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian

menggunakan metode Network Development life Cycle dengan

tahapan seperti berikut:

a. Analisis

Tahapan ini dilakukan dengan analisa kebutuhan,

analisa permasalahan, analisa keinginan user, dan analisa

topologi jaringan yang sudah ada saat ini.

b. Desain

Page 29: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

6

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap

desain ini akan membuat gambar design topologi jaringan

interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan

gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari

kebutuhan yang ada. desain bisa berupa desain struktur

topology, design akses data, design tata layout perkabelan,

dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas

tentang project yang dibangun.

c. Simulation Prototype

Pada tahap ini penulis akan membuat simulasi dari

sistem IPPBX dengan menggunakan software khusus di

bidang jaringan komputer khususnya VoIP yaitu Ixchariot.

d. Implementasi

Penulis akan menerapkan semua yang telah

direncanakan dan didesain sebelumnya pada peralatan

jaringan IPPBX.

e. Monitoring

Pada tahap ini penulis akan memonitor jaringan yang

telah dibuat agar jaringan komputer dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal

analisis.

f. Manajemen

Page 30: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

7

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah

menerapkan pengaturan kebijakan untuk membuat atau

mengatur agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan

dengan baik. Pada penelitian ini, penulis hanya membahas

sampai tahap monitoring. Karena untuk tahap manajemen

secara keseluruhan merupakan wewenang PT.

Transnetwork Communication Asia.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan

terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan latar belakang, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori – teori mengenai jaringan

komputer, IPPBX, VoIP dan SIP. Selain itu akan dibahas pula

beberapa teori pendukung lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan metode dan pendekatan yang digunakan

dalam membangun server IPPBX.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 31: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

8

Bab ini akan menguraikan dan membahas hasil perancangan server

IPPBX berbasis Session Initiation Protocol..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan kesimpulan yang dapat diambil dari

penulisan dan saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan dari

sistem PBX berbasis IP yang sudah diimplementasikan.

Page 32: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Implementasi

Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70)

mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling

menyesuaikan.

Menurut Munir (2010:1), kata implementasi bermuara pada aktivitas,

adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme

mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu

kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh

berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

2.2 OSI (Open System Interconnection) Layer

Untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain dari proses

pengolahan data, International Standard Organization (ISO) mengeluarkan

suatu model lapisan jaringan yang disebut referensi model Open System

Interconnection (OSI). Model OSI ini dikembangkan pada tahun 1982

Menurut Arifin (2003:2), model OSI merupakan salah satu model

referensi atau arsitektur jaringan yang utama. OSI menjelaskan bagaimana

data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah

komputer melewati media jaringan ke aplikasi yang berada di komputer

lain.

9

Page 33: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

10

Tujuan utama dari setiap model referensi, khususnya OSI model

adalah untuk mengijinkan berbagai macam device dari manufaktur yang

berbeda dapat saling beroperasi.

Gambar 2. 1 OSI Layer(Sumber : http://www.ciscobible.net)

Di dalam model OSI ini, proses pengolahan data dibagi menjadi tujuh

lapisan (layer) dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri-

sendiri. Oleh sebab itu model OSI sering juga disebut sebagai arsitektur

lapisan.

Menurut Wijaya (2001:2), model OSI tidak membahas secara detail

cara kerja dari lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep

dalam menentukan proses apa yang harus terjadi, dan protokol-protokol apa

yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu. Oleh karena banyak

manfaatnya, model OSI ini cepat menjadi populer, dan karena diakui oleh

suatu badan hukum, maka model OSI termasuk dalam kategori yang disebut

standar de jure.

2.2.1 Application Layer

Menurut Stafford (2004:44), application layer define processes

that allow application to use network service. Menurut pengertian

Page 34: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

11

tersebut dapat diartikan bahwa application layer mendefinisikan

proses yang mengijinkan suatu aplikasi untuk menggunakan layanan

jaringan

Menurut Arifin (2003:3), layer aplikasi berfungsi sebagai

interface antara user dan komputer. Layer ini bertanggung jawab

untuk mengidentifikasi ketersediaan partner komunikasi, menentukan

ketersediaan resources dan melakukan proses sinkronisasi

komunikasi. Ketika mengidentifikasi partner komunikasi, layer

aplikasi menentukan identitas dan ketersediaan dari partner

komunikasi, untuk sebuah aplikasi dengan data yang dikirim. Ketika

menentukan ketersediaan resource. Layer aplikasi harus memutuskan

apakah resource jaringan dapat memenuhi kebutuhan komunikasi

yang terjadi.

Berikut terdapat beberapa contoh aplikasi yang bekerja di layer

aplikasi, antara lain:

a. World Wide Web, (WWW)

b. Email Gateway, dengan menggunakan SMTP (Simple Mail

Transfer Protocol) untuk mengirimkan pesan antar aplikasi e-mail

yang berbeda.

2.2.2 Presentation Layer

Menurut Arifin (2003:4), Layer ini berfungsi untuk

menyediakan sistem penyajian data ke layer aplikasi. Layer ini

berfungsi menyediakan sistem pembentuk kode (format coding) dan

Page 35: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

12

menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda.

Komputer dikonfigurasi untuk menerima bentuk data yang umum dan

kemudian mengubah ke dalam bentuk asli pada saat pembacaan

(misalnya EBDIC ke ASCII). Dengan menyediakan layanan

translation, layer presentasi menjamin data yang dikirimkan dari layer

aplikasi suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi di sistem yang

lain.

OSI memiliki protocol-protokol standar yang mendefinisikan

bagaimana data seharusnya terbentuk. Selain menyediakan format

coding, layer ini pun menyediakan sarana untuk melakukan

compression, decompression, encryption dan decryption.

Beberapa contoh aplikasi yang bekerja di layer presentasi, antara

lain:

a. PICT, TIFF, JPEG, merupakan format data untuk aplikasi berupa

gambar.

b. MIDI, MPEG dan Quicktime, merupakan format untuk aplikasi

sound dan movie.

2.2.3 Session Layer

Menurut Arifin (2003:4), Session layer bertanggung jawab pada

proses pembentukan, pengelolaan, dan pemutusan session antar sistem

aplikasi. Session layer juga bertugas mengendalikan dialog antar device atau

nodes.

Page 36: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

13

2.2.4 Transport Layer

Menurut Arifin (2003:5), Transport layer bertanggung jawab dalam

proses:

a. Pengemasan data Upper layer ke dalam segmen dan menyediakan

mekanisme multiplexing aplikasi dari Upper layer.

b. Pengiriman segmen antar host (end to end connection).

c. Penetapan hubungan secara logic antara host pengirim dan host

penerima dengan membentuk virtual circuit.

d. Secara opsional, menjamin proses pengiriman data yang dapat

diandalkan.

e. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream.

2.2.5 Network Layer

Menurut Arifin (2003:11), Network layer bertanggung jawab

untuk mengarahkan perjalanan (routing) melalui internetwork dan

bertanggung jawab mengelola sistem pengalamatan network. Router

merupakan device yang bekerja di layer network dan bertanggung

jawab untuk membawa trafik antar device yang terletak dalam

network yang berbeda.

Ketika paket diterima oleh interface sebuah router, maka alamat

tujuan akan diperiksa. Jika alamat tujuan tidak ditemukan maka paket

tersebut akan dibuang. Tetapi jika alamat tujuan ditemukan dalam

routing table maka paket akan dikeluarkan melalui outbound interface

menuju ke alamat tujuan.

Page 37: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

14

Pada network layer terdapat dua jenis paket yakni:

a. Packet Data, digunakan untuk membawa data milik user yang

dikiimkan melalui jaringan. Protokol yang digunakan untuk

mengelola paket data disebut routed protocol. Contoh protokol

yang tergolong ke dalam routed protocol antara lain: IP dan IPX.

b. Route Update Packet, digunkan untuk meng-update informasi yang

terdapat dalam routing table milik router yang terhubung dengan

router lainnya. Protokol yang mengelola routing table disebut

dengan Routing Protocol. Contoh protokol yang tergolong dalam

routing protocol antara lain RIP, IGRP, OSPF dan sebagainya.

2.2.6 Data Link Layer

Menurut Arifin (2003:12), Data link layer menjamin bahwa

pesan dikirimkan ke media yang tepat dan menterjemahkan pesan dari

network layer ke dalam bentuk bit di physical layer untuk dikirimkan

ke host lain. Data link layer akan membentuk paket ke dalam bentuk

frame dan menambahkan sebuah header yang berisi alamat hardware

(physical/ hardware addressing).

Switch atau bridge merupakan device yang bekerja di data link

layer. Keduanya memiliki kemampuan untuk memisahkan collision

domain (separate/multiple collision domain) sama halnya dengan

router, tetapi kedua device ini tidak mampu memisahkan atau

memecahkan broadcast domain (single broadcast domain).

Page 38: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

15

2.2.7 Physical Layer

Menurut Arifin (2003:13), Tanggung jawab dari layer ini adalah

melakukan pengiriman dan penerimaan bit. Physical layer secara

langsung menghubungkan media komunikasi yang berbeda-beda.

Physical layer menetapkan kebutuhan-kebutuhannya secara electrical,

mechanical, procedural untuk mengaktifkan, memelihara dan

memutuskan jalur antar sistem secara fisik.

Hub merupakan salah satu device yang dipergunakan di physical

layer.

2.3 TCP/IP

2.3.1 Pengertian

Menurut Purbo dkk (1998:1), TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang

mengatur komunikasi data komputer di Internet.

Menurut Nugroho (2005:25), TCP/IP merupakan protokol

standar yang dimilki oleh semua sistem operasi, kecuali pada sistem

operasi lama yang memang belum di-update seperti Novell yang

menggunakan NetBeui dan IPX/SPX.

2.3.2 Konsep TCP/IP

Komputer-komputer yang terhubung di Internet berkomunikasi

dengan protokol TCP/IP. Karena menggunakan bahasa yang sama,

yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi

Page 39: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

16

tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows

dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun

SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer

menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung dengan

Internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan

komputer di belahan dunia manapun yang juga terhubung ke Internet.

Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi

standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang

terdapat pada protokol itu sendiri:

1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol

yang terbuka

2. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request for Comment

(RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.

3. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem

operasi atau perangkat keras tertentu.

4. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsensus dan tidak

tergantung pada vendor tertentu.

5. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat

dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dial-

up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apa pun.

6. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan

cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya

seluas Internet sekarang ini.

Page 40: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

17

7. TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga

dapat diterapkan pada inter-network.

8. TCP/IP memiliki banyak jenis layanan.

Menurut Purbo dkk (1998:24), dalam TCP/IP, terjadi

penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol

yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua

informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.

Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer

atasnya, protokol akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke

data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi

protokol tersebut. Setelah itu, data ini akan diteruskan lagi ke protokol

pada layer di bawahnya.

Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data

dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini

dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut,

untuk kemudian meneruskan data tersebut ke protokol lain yang

berada pada layer di atasnya.

Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat

layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.

Page 41: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

18

Gambar 2. 2 Model TCP/IP(Sumber : Buku Pintar Internet TCP/IP, 1998:23)

Keempat layer TCP/IP tersebut adalah network interface layer,

internet layer, transport layer dan application layer.

2.3.3 Application layer

Application layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan

data atau servis diproses, aplikasi pada layer ini menunggu di port-nya

masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Application layer

bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser

atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application

layer berinteraksi dengan word processor, spreadsheet, internet

browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang bekerja pada

layer ini misalnya FTP dan HTTP.

2.3.4 Transport Layer

Menurut Purbo dkk (1998:51), transport layer merupakan layer

komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk

keperluan aplikasi diatasnya. Ada dua buah protokol pada layer ini,

yaitu TCP dan UDP.

Page 42: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

19

1. TCP

Menurut Purbo dkk (1998:1), TCP (Transmission Control

Protocol) merupakan protokol yang terletak di layer transport.

TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang

artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-end.

Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirm dan menerima

segmen. Segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada

suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan

komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak,

hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan

nomor urut pada setiap paket yang dikirimkan dan membutuhkan

sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK

(acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval

pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi

penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan

urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow

control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK

mengenai batas jumlah paket data yang masih boleh ditransmisikan

pada setiap segmen yang diterima dengan sukses.

Bagaimana pembentukan hubungan (handshake) dilakukan

dalam TCP/IP? Untuk memulai suatu pembukaan hubungan, client

harus terlebih dahulu mengirimkan paket SYN (singkatan dari

synchronize). Setelah menerima paket tersebut, server mengirimkan

Page 43: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

20

paket SYN miliknya serta acknowledgement (ACK) terhadap paket

SYN sebelumnya. Saat client menerima paket ini, ia akan meng-

ACKnowledge serta mengirimkan data miliknya. Pada saat ini

terbentuklah koneksi TCP antara dua komputer, yaitu client dan

server.

2. UDP (User Datagram Protocol)

Menurut Purbo dkk (1998:55), UDP (User Datagram

Protocol) merupakan protokol transport yang sederhana. Berbeda

dengan TCP yang connection oriented, UDP bersifat connection

less. Dalam UDP tidak ada sequencing (pengurutan kembali) paket

yang datang, acknowledgement tehadap paket yang datang, atau

retransmisi jika paket mengalami masalah di tengah jalan.

Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port

number. Sebagaimana digunakan pada TCP, UDP menggunakan

port number ini membedakan pengiriman datagram ke beberapa

aplikasi berbeda yang terletak pada komputer yang sama.

Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP

digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan

aktifitas tertentu (misalnya query routing table pada jaringan

lokal), serta hilangnya satu data akan dapat diatasi pada query

periode berikutnya dan melakukan pengiriman data ke jaringan

lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram akan mengurangi resiko

kerusakan data.

Page 44: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

21

2.3.5 Internet Layer

Menurut Purbo dkk (1998:25), Protokol yang berada pada layer

ini bertanggung jawab pada proses pengiriman paket ke alamat yang

tepat.

1. IP (Internet Protocol)

Menurut Wijaya (2001:17), Internet Protocol (IP) adalah

protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk

peralatan di jaringan.

Menurut Arifin (2003:28), IP merupakan protokol yang

mengelola sistem pengalamatan logika.

Menurut Purbo dkk (1998:40), protokol IP merupakan inti

dari protokol TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protokol pada

layer diatas IP harus dilewatkan, diolah oleh protokol IP, dan

dipancarkan sebagai paket IP, agar sampai ke tujuan.

Dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat yang

dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery

service.

Unreliable/ ketidakandalan berarti bahwa protokol IP tidak

menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan.

Sedangkan kata connectionless berarti dalam mengirim paket

dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima paket IP

sama sekali tidak mengadakan perjanjian terlebih dahulu.

Page 45: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

22

Datagram delivery service berarti setiap paket data yang

dikirim adalah independen terhadap paket data yang lain.

2. ICMP (Internet Control Message Protocol)

Menurut Purbo dkk (1998:44), ICMP (Internet Control

Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan

pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian

khusus. Pesan/ paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer

IP dan layer atasnya (TCP/UDP).

3. ARP (Address Resolution Protocol)

ARP digunakan untuk keperluan pemetaan IP address

dengan ethernet address. ARP bekerja dengan mengirimkan paket

berisi IP Address yang ingin diketahui alamat ethernet-nya ke

alamat broadcast ethernet.

2.3.6 Network Interface Layer

Layer terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface

Layer. Layer ini bertanggung jawab mengirim data dan menerima data

dari media fisik. Beberapa contohnya adalah ethernet, SLIP dan PPP.

Hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke suatu

host melalui sambungan pada suatu jaringan.

Page 46: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

23

2.4 Voice over Internet Protocol (VoIP)

2.4.1 Pengertian

Menurut Yani (2007:1), VoIP adalah sebuah cara lain untuk

berkomunikasi mengirim dan menerima suara, layaknya telepon

biasa dengan biaya murah bahkan gratis.

Menurut Ghafarian et all (2007:200), Voice over Internet

Protocol (VoIP) is a technology that has reached a level of maturity

and reliability such that it can now be applied to the enterprise

environment. VoIP has the potential to reduce communications costs

considerably and opens a new path in the development of new

devices. Menurut pengertian tersebut VoIP merupakan suatu

teknologi yang telah sampai pada tingkat kematangan dan keandalan

sehingga dapat diterapkan pada lingkungan perusahaan. VoIP

memiliki potensial untuk mengurangi biaya komunikasi dan

membuka jalur baru pada pengembangan peralatan baru.

2.4.2 Jenis Komunikasi VoIP

Jenis sambungan VoIP yang bisa dilakukan sebagai berikut.

1. Computer to Computer

Menurut Yani (2007:11), hubungan computer to computer

adalah koneksi yang menghubungkan dua buah komputer melalui

sebuah broadband atau koneksi internet. Koneksi computer to

computer bisa dilakukan jika memenuhi tiga syarat, yaitu koneksi

internet, headset, dan softphone.

Page 47: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

24

2. Computer to Phone

Fasilitas ini hampir serupa dengan sambungan computer to

computer. Bedanya, hubungan ini memiliki fasilitas, yaitu PC bisa

menghubungi nomor PSTN dan ponsel.

3. Phone to Computer dan Phone to Phone

Panggilan phone to computer dan phone to phone dapat

dilakukan dengan catatan user meggunakan IP-Phone yang

dikoneksikan ke jaringan internet dan memiliki sejumlah nominal

pulsa dari peyelenggara VoIP.

2.4.3 Hardware VoIP

1. IP Phone

Pesawat telepon khusus ini kelihatannya sama dengan telepon

biasa. Tapi selain mempunyai konektor RJ-11 standar, IP Phone

juga mempunyai konektor RJ-45. IP Phones menghubungkan

langsung dari telepon ke router, dan didalam IP Phone sudah ada

semua perangkat keras maupun lunak yang sudah terpasang

didalamnya yang menunjang melakukan pemanggilan IP.

Gambar 2. 3 Tampilan IP Phone(Sumber: newsroom.cisco.com)

Page 48: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

25

2. USB Phone

Memiliki bentuk menyerupai telepon seluler. Untuk

menggunakannya, USB Phone harus dihubungkan ke komputer

melalui port USB.

Gambar 2. 4 Tampilan USB Phone(Sumber: http://skypetips.internetvisitation.org)

3. Internet Telephony Gateway (ITG)

Menurut Yani (2007:6), Internet Telephony Gateway adalah

user agent yang memiliki dua jenis port, yaitu port FXS (terhubung

ke telepon biasa) dan FXO (terhubung ke PSTN langsung atau bisa

melalui PBX).

Gambar 2. 5 Internet Telephone Gateway(Sumber: http://www.tammex.com.au)

Page 49: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

26

4. Analog Telephone Adapter (ATA)

ATA memungkinkan kita untuk menghubungkan pesawat

telepon biasa ke komputer atau disambungkan ke internet untuk

dipakai VoIP. ATA adalah alat pengubah sinyal dari analog

menjadi digital. Cara kerjanya adalah mengubah sinyal analog dari

telepon dan mengubahnya menjadi data digital untuk di

transmisikan melalui internet.

Gambar 2. 6 Analog Telephone Adapter (Sumber: www.yupeephone.com)

2.4.4 Software VoIP

Software VoIP yang dimaksud adalah softphone. Menurut

Rachmanto (2008:36), Soft phone merupakan software yang

digunakan oleh user agar dapat melakukan panggilan VoIP melalui

komputer atau pun PDA. Biasanya, software tersebut bisa didapatkan

secara gratis. Jenis software yang dapat berfungsi sebagai user agent

sebagai berikut.

1. Jenis softphone SIP, misalnya SJphone dan X-Lite.

2. Jenis softphone IAX, misalnya Idefisk dan IaxLite.

Page 50: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

27

3. Jenis softphone H.323, misalnya Netmeeting.

Gambar 2. 7 Tampilan Idefisk

Gambar 2. 8 Tampilan SJPhone

Page 51: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

28

Gambar 2. 9 Tampilan XLite

Gambar 2. 10 Tampilan IAXLite(sumber: ttp://www.unifycall.com)

Gambar 2. 11 Tampilan Netmeeting

Page 52: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

29

2.4.5 Keuntungan VoIP

1. Biaya lebih murah untuk sambungan langsung jarak jauh

2. Cukup dengan dua lokasi yang terhubung dengan akses internet,

biaya percakapan menjadi sangat murah.

3. Memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer dan internet

yang sudah ada untuk berkomunikasi dengan suara.

4. Dengan adanya gateway, bentuk jaringan VoIP dapat

disambungkan dengan PABX yang ada.

5. VoIP dapat menghubungkan ke banyak sambungan. Misalnya,

sambungan dari PC ke telepon biasa, IP Phone headset, dan

sambungan lainnya.

2.4.6 Gangguan Pada VoIP

Menurut Rachmanto (2008:36), Gangguan ini disebabkan

karena faktor dari teknik kompresi yang digunakan, banyaknya packet

loss di jaringan dan kualitas dari jaringan itu sendiri.

1) Noise

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:37), A phenomenon

in which there is a marked contrast between the background

noise heard when the distant party is speeking and when the

channel is quiet, produce by silence suppression. Menurut

pengertian tersebut dapat diartikan bahwa noise adalah suara-

suara lain yang timbul di belakang pembicaraan ketika sedang

melakukan pembicaraan ataupun tidak melakukan pembicaraan.

Page 53: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

30

2) Echo

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:37), The reflection

of a speaker’s speech signal back to the origin with enough

power and delay to make it audible and perceptible as speech.

Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa echo

merupakan pemantulan kembali dari suara penelepon sehingga

dapat terdengar kembali. Echo mengganggu karena akan timbul

gema dalam pembicaraan sehingga suara terdengar berkali-kali.

Echo atau gema disebabkan oleh kesalahan perangkat

pengirim dan penerima suara dalam mengonversikan atau

mengubah data dari suara menjadi digital atau sebaliknya

biasanya karena adanya kesalahan faktor impedansi dalam

rangkaian analog peralatan.

3) Speech Distortion

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:37), Deformations

of natural speech waveforms that produce sounds that cannot be

articulated by human speakers. Menurut pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa speech distortion yaitu perubahan bentuk dari

gelombang suara yang menghasilkan suara yang tidak dapat

diartikan dengan jelas. Gangguan tersebut berakibat suara

terpotong dan terkesan gargling (berkumur).

4) Voice Clipping

Page 54: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

31

Menurut Hardy (dalam Rachmanto, 2008:38), Loss of

beginning or ending sounds of words at the distant end. Menurut

pengertian tersebut voice clipping merupakan gangguan berupa

suara yang hilang pada bagian awal ataupun akhir kata.

5) Delay

Menurut Ohrtman (2004:157), The time from transmission

of a packet to its reception. Menurut pengertian tersebut dapat

diartikan bahwa delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk

mengirimkan data dari terminal sumber sampai terminal tujuan.

Kualitas suara akan sangat tergantung dari waktu delay. ITU

merekomendasikan untuk aplikasi suara, delay maksimum adalah

150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang

masih dapat diterima oleh pengguna adalah 250 ms.

6) Jitter

Menurut Ohrtman (2004:157), The variation in arrival

times between continuous packets transmitted from point A to

point B. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

jitter merupakan variasi delay yang terjadi antar paket yang

ditransmisikan dari titik A ke titik B. hal ini disebabkan oleh

akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket

di penerima dihitung dalam miliseconds. Untuk mengatasi jitter

maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter

Page 55: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

32

buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat

diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar.

7) Loss Packet

Loss packet timbul ketika terjadi peak load dan congestion

(kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus

dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data

payload dan header yang di transmisikan) suara akan dibuang

sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan

berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas

adalah membangun link antar node pada jaringan.

8) MOS

MOS ( Mean Opinion Score ) merupakan opini pendengar

di sisi penerima. Nilai yang diberikan mulai dari 1 sampai 5. Nilai

MOS dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil penilaian

sejumlah pendengar terhadap audio yang dihasilkan oleh teknik

voice coding. Setiap pendengar diminta untuk menilai kualitas

suara menggunakan skema rating sebagai berikut: 1= bad (Very

annoying), 2= Poor (Annoying), 3= Fair (Slightly annoying), 4=

Good (Perceptible but not annoying), 5= Exellent

(Imperceptible).

2.5 Internet Protocol Private Branch Exchange (IPPBX)

Page 56: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

33

Menurut Kavitha et all (2009:274), An IPPBX is a telephone system

within an enterprise that switches calls between enterprise users on local

lines while allowing all users to share a certain number of external phone

lines. The main purpose of an IPPBX is to save the cost of requiring a line

for each user to the telephone company's central office. Menurut pengertian

tersebut dapat diartikan bahwa IPPBX merupakan sebuah sistem telepon

dengan sebuah bagian yang dapat mengalihkan panggilan antar pengguna

jalur lokal pada bagian tersebut serta mengijinkan semua pengguna untuk

berbagi nomor jalur telepon eksternal tertentu. Tujuan utama dari IPPBX

adalah untuk menghemat biaya penambahan jalur untuk tiap pengguna

kantor pusat perusahaan telepon.

2.5.1 Layanan Dasar IP PBX

Menurut Sinha et all (2006:30), because of the greater access to

data and the incorporation of open standards, IP PBX systems

generally provide the same features as traditional systems with more

intelligence and there is greater opportunity to integrate with

standard business application enabling a higher level of automation.

Dari penjelasan tersebut dapat diartikan karena akses data yang lebih

baik dan kesatuan dari standar yang terbuka, sistem IP PBX umumnya

menyediakan layanan yang sama dengan sistem tradisional namun

dengan intelegensi yang lebih baik dan kesempatan yang lebih baik

untuk disatukan dengan aplikasi bisnis guna mendapatkan level

automatisasi yang lebih tinggi.

Page 57: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

34

Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang

merupakan kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan

sentral PABX konvensional yaitu :

1) Support LAN system

Sentral IP PABX mampu terkoneksi dengan jaringan

komputer (LAN) melalui fast ethernet card yang memiliki

kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps.

2) Call Center

Sentral IP PABX mampu mendukung fasilitas auto

attendant dan fasilitas – fasilitas Interactive Voice Response

(IVR) serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer Telephone

Integration (CTI)

3) VoIP (Voice over Internet Protocol)

Sentral IP PABX mampu mengakomodasi layanan VoIP

melalui terminal IP Phone atau softphone yang dipasang pada

Personal Computer (PC).

3) ISDN (Integrated Service Digital Network)

Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN

baik PRA maupun BRA analog R2.

4) Billing System

Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan

billing system sehingga pengguna bisa melihat record data

telepon yang masuk maupun telepon yang keluar.

Page 58: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

35

5) DID (Direct Inward Dialing)

Sentral IP PABX mendukung sistem DID, yaitu dimana

user dapat menghubungi secara langsung ke tujuan tanpa melalui

operator.

6) ACD (Automatic Call Distribution)

Sentral IP PABX mendukung sistem ACD yaitu suatu

sistem yang bisa mendistribusikan panggilan secara otomatis ke

saluran yang kosong.

7) Conference Call

Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan

conference call sehingga user bisa menghubungi lebih dari satu

user.

8) Gateway Internet

Sentral IP PABX juga bertindak selaku gateway ke jaringan

internet sehingga pelanggan yang terhubung dengan PC atau IP

Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa mengakses

layanan VoIP, internet dan email.

10) Malicious Call Tracking

Sentral IP PABX juga mendukung adanya layanan

Malicious Call Tracking sehingga administrator bisa melacak

telepon yang masuk maupun yang keluar.

11) Administrator

Page 59: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

36

Operasional sentral IP PABX dapat dikendalikan oleh

administrator sehingga kinerja sentral IP PABX dapat

dimonitoring dan dikendalikan oleh administrator.

12) Fax over IP

Sentral IP PABX memungkinkan adanya layanan faximile

over Internet Protocol (IP), sehingga dengan adanya layanan ini

memungkinkan terjadi komunikasi faximile antar gedung tanpa

melalui saluran provider telekomunikasi. Adapun layanan-

layanan tambahan berdasarkan masing-masing produk sentral IP

PABX .

2.5.2 Komponen Dasar IPPBX

Gambar 2. 12 Komponen Dasar IPPBX

Komponen dasar IPPBX terdiri dari data account yang tersusun

atas extension yang merupakan data account yang akan digunakan

oleh extension agar terhubung dengan IP PBX ini. Extension di sini

adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP

PBX ini. Komponen yang lainnya adalah trunk yang merupakan data

account yang akan digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk.

Page 60: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

37

Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server

lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX ini. Dial Plan

merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk

menghubungi sesama extension atau trunk dan sebaliknya.

2.5.3 Cara Kerja IP PBX

Pusat dari sistem adalah server IP PBX, yang bekerja seperti

proxy server. Dengan sistem yang berbasis Session Initiation Protocol,

VoIP client mendaftarkan SIP address ke server, dimana server terse-

but mengatur database dari semua user beserta alamatnya. VoIP client

bisa berupa softphone yang di-install pada komputer ataupun hard-

phone.

Ketika user membuat suatu panggilan, IP PBX akan mengidenti-

fikasi panggilan tersebut, apakah itu sebuah panggilan internal atau

panggilan external. Jika panggilan tersebut adalah panggilan internal,

maka panggilan tersebut akan dirutekan ke SIP address atau user dari

telepon yang dituju. Panggilan eksternal akan dirutekan ke VoIP gate-

way.

VoIP gateway dapat berupa VoIP gateway yang dibuat sendiri

oleh perusahaan dan disatukan dengan IPPBX server, atau menggu-

nakan gateway dari VoIP provider.

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan IP PBX

Disamping layanan-layanan dasar yang bisa diberikan IP PBX,

Keuntungan IP PBX antara lain:

Page 61: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

38

1) Jika kantor baru atau gedung baru tidak perlu tarik 2 kabel, (kabel

telpon (RJ11) dan kabel LAN (RJ45)) dalam 1 bangunan kantor.

Cukup tarik semua pake kabel LAN (RJ45).

2) Sisi management jadi lebih mudah misalnya : penambahan exten-

tion cukup beli switch / hub, kabel LAN dan ipphone.

3) Kontrol yang lebih baik, IPPBX sudah support untuk billing se-

hingga bisa memantau user dengan extention tertentu sering tele-

pon ke siapa saja.

4) Scalable. Ekstensi ippbx tidak terbatas dapat menangani sejumlah

extension dan jalur telepon dalam jumlah yang sangat besar.

5) Tidak bergantung pada satu jenis vendor saja.Dapat menggunakan

VoIP gateway apaun serta SIP VOIP Phone apa saja.

Sedangkan kekurangan IP PBX sebagai berikut:

1) Kekurangan IPPBX kebanyakan pada bandwidth yang tersedia.

Jika LAN mungkin tidak menjadi masalah karena switch sekarang

sudah mencapai 100 Mbps atau lebih.

2.6 Session Initiation Protocol (SIP)

Protokol SIP pertama kali dirancang oleh Henning Schulzerinne dari

University College London pada awal 1996. tujuan dari perancangan SIP

adalah untuk memberikan protokol yang mengatur proses signaling dan

pengelolaan sesi percakapan pada sistem komunikasi berbasis Internet

Page 62: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

39

Protocol yang sesuai dengan layanan yang tersedia pada Public Switched

Telephone Network (PSTN).

SIP dapat menggunakan protokol TCP (Transmission Control

Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) dan mendengarkan pada

port 5060. pada penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol

seperti SDP (Session Description Protocol) dan RTP (Realtime Transport

Protocol).

SIP menjadi protokol standar yang diresmikan oleh IETF (Internet

Engineering Task Force) dan didokumentasikan pada RFC (Request For

Comment) 3261. pada RFC tersebut dijabarkan setiap detail dari

spesifikasi protokol SIP, mulai dari struktur data yang dikirimkan hingga

ancaman-ancaman yang mungkin terjadi pada protokol SIP dan bagaimana

mekanisme pengamanan terhadap ancaman tersebut.

2.6.1 Pengertian

Menurut Chendramata dkk (2007:1), Session Initiation

Protocol adalah sebuah signaling protocol yang berfungsi untuk

membangun, mengubah dan memberhentikan sesi percakapan antara

satu atau lebih user.

Menurut Gonçalves (2006:170), SIP or Sessions Initiated

Protocol is a text-based protocol similar to HTTP and SMTP. It was

designed to initialize, keep and terminate interactive communication

sessions between users. These sessions may include voice, video,

chat, interactive games, and others. It was define by the IETF and is

Page 63: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

40

becoming a de facto standard for voice communications. Dari

penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa SIP atau Sessions Initiated

Protocol adalah protokol berbasis teks yang serupa dengan HTTP

dan SMTP. SIP dirancang untuk menginisialisasi, memelihara dan

mengakhiri sesi komunikasi interaktif antar user. Sesi ini meliputi

suara, video, chat, game interaktif, dan lainnya. SIP didefinisikan

oleh IETF (Internet Engineering Task Force) dan menjadi standar de

facto untuk komunikasi suara.

Menurut Sinha et all (2006:29), SIP is an Internet

Engineering Task Force (IETF) protocol that is used to initiate

interactive user session with multimedia elements. Menurut

pengertian tersebut SIP adalah sebuah protokol IETF yang

digunakan untuk memulai sesi interaktif pengguna dengan elemen

multimedia.

2.6.2 Prinsip Dasar

Menurut Meggelen et all. (2005:67) “SIP is an application-

layer signaling protocol that uses the well-known port 5060 for

communications”. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa

SIP merupakan protokol signaling yang bekerja pada layer aplikasi

serta menggunakan port 5060 untuk berkomunikasi.

Menurut Sinha et all (2006:29), in the Open System

Interconnection (OSI) communication model. SIP takes place in the

application layer (layer 7) and is responsible for establishing,

Page 64: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

41

modifying, and terminating the user sessions. In this case study, the

user sessions are Internet telephony phone cells. Dari penjelasan

tersebut dapat diartikan bahwa pada model OSI. SIP berada pada

layer aplikasi (layer 7) dan bertanggung jawab untuk membentuk,

mengubah, dan menghentikan sesi user. Pada kasus ini, sesi user

adalah user yang menggunakan telepon berbasis Internet telephony.

Menurut Meggelen et all (2005:67), SIP can be transported

with either the UDP or TCP transport-layer protocols. Menurut

pengertian tersebut dapat diartikan bahwa SIP dapat

ditransportasikan dengan protokol UDP atau TCP yang ada pada

transport layer.

Menurut Chendramata dkk (2007:1), SIP dapat menggunakan

protokol TCP (Transmission Control Protocol) maupun UDP (User

Datagram Protocol) dan mendengarkan pada port 5060. Pada

penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol lain

seperti SDP (Session Description Protocol) dan RTP (Realtime

Transport Protocol).

Menurut Rachmanto (2008:16), protokol SIP didukung oleh

beberapa protokol lainnya yaitu RSVP (Resource Reservation

Protocol) yang bertugas melakukan pemesanan pada jaringan, RTP

(Real-time Transport Protocol) dan RTCP (Realtime Transport

Control Protocol) yang bertugas mentransmisikan media dan

Page 65: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

42

mengetahui kualitas layanan dan SDP (Session Description

Protocol) yang bertugas untuk mendeskripsikan sesi media.

Pesan SIP ditransmisikan dalam protokol TCP, UDP, TLS dan

SCTP.

1. TCP

Menurut Rachmanto (2008:47), Protokol TCP dipakai pada

proses pesan INVITE karena protokol TCP reliabel, dapat

menangani congestion control, dapat mengirimkan ukuran pesan

yang berubah – ubah. Kelemahan protokol ini dapat menyebabkan

delay dan koneksi harus tetap terjaga, tidak terputus.

Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling,

TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi signaling.

TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VoIP karena

pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami

keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.

2. UDP

UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan

mekanisme reliabilitas.

Menurut Rachmanto (2008:46), Protokol UDP digunakan

dalam proses mengakhiri panggilan. UDP digunakan karena pada

proses ini tidak berisi pesan yang besar, hanya pesan BYE yang

dikirimkan untuk mengakhiri pangilan dan tidak memerlukan

congestion control.

Page 66: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

43

Selain itu UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan

audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan

pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang

berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan

pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya

paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang

dikirimkan.

3. TLS

Menurut Rachmanto (2008:48), TLS digunakan untuk proses

enkripsi dan autentikasi. SIP server harus dapat mendukung TLS dan

penggunaan TLS berlangsung selama proses komunikasi. Pada

dokumen RFC, TLS dibahas pada RFC 4346.

4. SCTP

Menurut Rachmanto (2008:48), SCTP digunakan dalam hal

pengiriman pesan untuk membentuk komunikasi yang reliabel,

meneruskan paket ke layer aplikasi. Pada dokumen RFC, SCTP

dibahas pada RFC 3286.

2.6.3 SIP Request & Response

Ada dua jenis message dalam SIP yaitu: request (biasa disebut

methods) dan response. Request dikirim dari client ke server, yang

berisi tentang operasi yang diminta oleh client tersebut. Sedangkan

Page 67: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

44

response, dikirim dari server ke client, yang berisi informasi

mengenai status dari segala sesuatu yang diminta oleh client.

Ada 6 jenis SIP request yaitu:

1. INVITE

Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi

komunikasi.

2. ACK

Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terakhir

dari serangkaian pesan INVITE.

3. BYE

Terminasi sesi.

4. CANCLE

Membatalkan koneksi.

5. REGISTER

Registrasi di Registrar Server

6. OPTIONS

Dapat digunakan untuk memeriksa ketersedian server.

7. REFER

Mentransfer SIP call

8. SUBSCRIBE

Pemberitahuan.

9. NOTIFY

Mengirimkan informasi channel.

Page 68: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

45

10. INFO

Digunakan untuk membawa pesan seperti informasi inline

DTMF.

11. MESSAGE

Mengirimkan pesan instan.

Menurut Gonçalves (2006:176), The SIP responses are in text

format and are easily readable (similar to http messages). Menurut

pengertian tersebut dapat disimpulkan SIP response berupa format

teks dan bersifat mudah terbaca (serupa dengan pesan pada HTTP).

Response yang penting diantaranya:

1. 1xx: Informational Message

2. 2xx : Successful Response

3. 3xx : Redirection Response, request diarahkan ke tempat lain

4. 4xx : Request Failure Response

5. 5xx : Server Failure Response

6. 6xx : Global Failures Response

2.6.4 Alur Session Initiation Protocol

1. Session Intiation

Pada protokol SIP, apabila seorang user ingin memulai sebuah

percakapan maka user agent yang digunakan harus mengirimkan

request INVITE. Apabila user agent tujuan memberikan persetujuan

untuk melakukan percakapan maka user agent tersebut akan

mengirimkan response OK. Setelah mendapatkan response OK maka

Page 69: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

46

user agent pemanggil harus mendapatkan request ACK untuk

mendapatkan percakapan. Apabila user tujuan menerima request ACK

tersebut maka sesi percakapan dengan menggunakan protokol RTP

dapat dilakukan.

2. Session Termination

Menurut Chendramata dkk (2007:8), Session termination adalah

suatu mekanisme yang terdapat pada protokol SIP yang berfungsi

untuk memberhentikan sesi percakapan yang sedang berlangsung.

Untuk memberhentikan sesi percakapan yang telah terjalin maka

user agent harus mengirimkan request BYE kepada user agent tujuan.

Apabila user tujuan mengirimkan response OK maka sesi percakapan

yang terjadi akan diberhentikan.

3. User Registration

Menurut Chendramata dkk (2007:4), User registration

merupakan skenario yang terdapat pada Session Initiation Protocol

yang berfungsi untuk melakukan pendaftaran seorang user sehingga

user tersebut dapat dipanggil oleh user lain. Berikut ini adalah

penjelasan tahapan demi tahapan yang dilakukan pada proses user

registration:

f. User mengirimkan request REGISTER kepada SIP server.

g. Karena SIP server tidak mengenali user tersebut maka SIP

server mengirimkan response UNAUTHORIZED sehingga

Page 70: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

47

memaksa user untuk mengirimkan ulang request REGISTER

dan ditambahkan informasi password.

h. User mengirimkan ulang request REGISTER dan ditambahkan

informasi password.

d. SIP server melakukan pemrosesan terhadap informasi yang

dikirimkan dan apabila informasi tersebut sesuai dengan data

yang ada pada database maka SIP server akan mengirimkan

response OK.

2.6.5 Komponen SIP

1. Proxy Server

Menurut Chendramata dkk (2007:2), Proxy adalah sebuah

entitas dalam protokol SIP yang mempunyai fungsi-fungsi seperti:

melakukan forwarding terhadap request. Melakukan validasi

terhadap request, melakukan pencarian informasi tujuan dari

request, melakukan proses terhadap informasi routing yang

terdapat pada request.

a. Stateful proxy

Menurut Stafford (2004:156), Statefull proxies

(temporarily) keep track of the requests they forward.

Menurut pengertian tersebut statefull proxy menjaga alur dari

request yang diteruskan.

Menurut Chendramata dkk (2007:2), statefull proxy

menyimpan kondisi request response yang melalui proxy.

Page 71: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

48

Berdasarkan pembagian tugasnya statefull proxies

dapat dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu transaction

statefull dan call statefull.

b. Stateless proxy

Menurut Stafford (2004:156), stateless proxies

“forward ‘em dan forget ‘em” That is, stateless proxies do

not retain any information about the SIP messages they

forward. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

stateless proxy “meneruskan dan melupakan” yaitu, stateless

proxy tidak pernah menyimpan informasi apapun dari pesan

SIP yang akan diteruskan.

Menurut Chendramata dkk (2007:2), stateless proxy

tidak pernah menyimpan kondisi request response

sebelumnya dari masing-masing user agents.

2. Redirect Server

Menurut Chendramata dkk (2007:3), redirect server adalah

sebuah elemen yang terdapat dalam arsitektur SIP yang berfungsi

untuk memberikan informasi tentang lokasi pengguna sistem VoIP

sehingga proxy server maupun redirect server dapat memantau

keberadaan pengguna tersebut pada jaringan komputer.

Redirect server meneruskan request yang dikirimkan oleh

user agent kepada user agent tujuan maupun proxy server lalu

menyampaikan hasil yang dibuat oleh user agent tujuan kembali

Page 72: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

49

kepada user agent pengirim. Perbedaannya dengan proxy server

adalah tidak adanya fasilitas untuk menyimpan kondisi sesi

komunikasi antara user agent client dan user agent server.

3. Back to Back User Agents

User agent merupakan sebuah software atau hardware yang

digunakan oleh komputer agar dapat memanggil dan menerima

panggilan, baik berasal dari sambungan komputer ke komputer

(computer to computer), komputer ke IP-phone, PSTN (Public

Switched Telephone Network), atau perangkat lainnya (Yani,

2007:6).

Menurut Stafford (2004:157), a back-to-back user agent

(B2BUA) is an entity that resides at the opposite end of the

spectrum, so to speak. Menurut pengertian tersebut user agent

merupakan suatu entitas yang berada di akhir spektrum.

Menurut Chendramata dkk (2007:3), user agent adalah

sebuah elemen yang terdapat dalam arsitektur SIP yang berfungsi

sebagai media penghubung antara user dengan sistem.

Peranan penting yang dilakukan oleh user agent dalam

protokol SIP adalah membuat sebuah dialog. Dialog yang

dimaksud adalah sebuah respresentasi koneksi peer to peer yang

persistent antara dua buah user agent.

User agent dibedakan menjadi dua jenis yaitu UAS (User

Agent Server) serta UAC (User Agent Client).

Page 73: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

50

Menurut Chendramata dkk (2007:3),UAC adalah user agent

yang selalu membuat request serta mengirimkan request tersebut

sedangkan UAS adalah user agent yang bertindak menerima

request dan membuat response atas request yang diminta.

4. Registrars

Menurut Chendramata dkk (2007:3), registrar server adalah

sebuah elemen yang terdapat pada arsitektur SIP yang berfungsi

untuk mengelola data serta melayani proses registrasi pengguna.

Komponen SIP ini dapat menerima dan memproses request

SIP REGISTER. Berfungsi untuk mengelola data serta melayani

proses registrasi pengguna. Pada komponen ini terdapat proses

autentikasi yaitu dengan mengisi username dan password yang

tepat.

2.7 Asterisk

Asterisk pertama kali dikembangkan oleh Mark Spencer dari Digium

dan mempunyai lisensi open source. Seperti layaknya PBX, Asterisk dapat

menghubungkan pengguna VoIP yang ingin melakukan panggilan kepada

pengguna lain.

Asterisk dirilis dibawah lisensi GPL (GNU General Public License)

dan lisensi proprietary software untuk komponen-komponen tertentunya.

Pada dasarnya asterisk dirancang untuk berjalan diatas sistem operasi Linux,

namun sekarang asterisk sudah berjalan pada sistem operasi NetBSD,

Page 74: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

51

OpenBSD, Mac OS X dan Solaris, meskipun sebagai native platform, dan

Linux tetap menjadi OS paling di-support oleh asterisk saat ini.

Asterisk sudah memiliki fitur-fitur yang terdapat dalam sebuah sistem

PBX, seperti voice mail, conference calling, dan call distribution. Dimana,

karena Asterisk sendiri adalah sebuah software open source, kita masih

dapat menambahkan modul-modul yang diinginkan dalam bahasa C atau

mengembangkan Astyerisk Gateway Interface dalam bahasa Perl atau

bahasa lainnya.

Selain itu, Asterisk juga men-support banyak protokol VoIP yang ada

saat ini, termasuk SIP, MGCP dan H.323. Asterisk dapat digunakan untuk

berbagai telepon SIP, dan berperan sebagai registrar maupun gateway

antara IP phone dan PSTN. Sebagai PBX, asterisk juga dapat melakukan

interaksi dengan asterisk lainnya yang juga berperan sebagai PBX. Untuk

keperluan tersebut asterisk memiliki sebuah protokol khusus yang

dinamakan dengan IAX (Inter Asterisk Exchange). Pada saat ini, protokol

IAX telah memiliki versi yang terbaru yaitu IAX2.

Asterisk dapat berfungsi sebagai softswitch yang juga dapat mengurusi

signaling antara jaringan paket dan sirkuit.

2.7.1 Pengertian Asterisk

Asterisk is an open source, converged telephony platform,

which is designed primarily to run on Linux. Asterisk combines over

100 years of telephony knowledge into a robust suite of tightly

integrated telecommunications applications (Meggelen et all.,

Page 75: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

52

2005:xiii). Menurut pengertian tersebut asterisk merupakan sebuah

perangkat lunak bersifat open source, seperangkat aturan-aturan

komunikasi yang utamanya berjalan pada sistem operasi Linux.

Asterisk mengkombinasikan pengetahuan telepon lebih dari 100

tahun menjadi seperangkat aplikasi telekomunikasi yang terintegrasi.

Menurut Gonçalves (2006:12), asterisk is an “Open Source

PBX software” that once installed in a PC hardware along with the

correct interfaces, can be used as a full featured PBX for home

users, enterprises, VoIP service providers and telecoms. Menurut

pengertian tersebut dapat diartikan bahwa asterisk merupakan suatu

perangkat lunak PBX bersifat open source dimana ketika diinstal

pada perangkat keras komputer tentunya dengan antarmuka yang

tepat, dapat digunakan sebagai fitur PBX untuk pengguna rumahan,

perusahaan, penyedia jasa VoIP dan telecom.

Menurut Chendramata dkk (2007:40), asterisk merupakan

salah satu perangkat lunak sebagai implementasi PBX (Private

Branch Exchange) yang dapat digunakan pada arsitektur VoIP.

2.7.2 Modul Pendukung Asterisk

Asterisk membutuhkan beberapa modul pendukung untuk

membuat asterisk dapat bekerja lebih optimal, diantaranya yaitu:

1. Zaptel (Zapata Telephony Driver)

The Zaptel interface is a kernel loadable module that

presents an abstraction layer between the hardware drivers and

Page 76: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

53

the Zapata module in Asterisk (Meggelen et all., 2007:43).

Menurut pengertian tersebut, Zaptel merupakan sebuah modul

kernel yang loadable yang berfungsi untuk merepresentasikan

layer abstraksi antara driver hardware dan modul Zapata pada

asterisk.

2. Libpri

Libpri harus diinstal terlebih dahulu sebelum

menginstalasi asterisk, sehingga setelah proses instalasi asterisk

selesai, libpri akan langsung terdeteksi dan dapat digunakan

ketika meng-compile asterisk.

3.Mpg123

Menurut Meggelen et all (2005:44), “Asterisk uses the

mpg123 program to stream MP3s during the use of Music on

Hold (MoH”). Menurut pengertian tersebut asterisk

menggunakan program mpg123 untuk dapat menjalankan Music

on Hold.

Dengan adanya modul ini maka file musik dapat

dijalankan.

4. Asterisk-sound

Modul tambahan ini berisikan suara operator wanita.

Modul ini bekerja misalkan pada fitur echo test dan speaking

clock.

Page 77: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

54

2.8 Codec

Codecs are generally understood to be various mathematical models

used to digitally encode (and compress) analog audio information

(Meggelen et all, 2007:193). Menurut pengertian tersebut codec secara

umum diartikan sebagai sekumpulan model matematika yang digunakan

secara digital untuk memecahkan kode (dan meng-compress) suara analog.

Menurut Yani (2007:8), codec atau Coder-Decoder merupakan sebuah

algoritma yang dapat mengonversi dan mengompresi format suara ke dalam

bentuk kode atau sebaliknya.

Serupa dengan proxy, codec tersedia dalam bentuk open source

(biasanya gratis) dan licensed (tidak gratis). codec yang bisa didapatkan

secara open source, seperti GSM (Global System for Mobile

communications) codec, iLBC (internet Low Bitrate Codec), Speex, dan

G.711. Jenis codec yang harus dibeli terlebih dahulu, seperti codec G.729

dan G.723.

Tabel 2. 1 Referensi Codec (Sumber: Meggelen et all, 2007:194)

Codec Data bitrate (Kbps) License required?G711 64 Kbps NoG.726 16, 24, 32, or 40 Kbps NoG729A 8 Kbps Yes (no for

passthrough)

GSM 13 Kbps NoIlbc 13.3 Kbps (30-ms frames) or 15.2

Kbps (20-ms frames)

No

Speex Variable (between 2.15 and 22.4 Kbps) No

Page 78: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

55

Tabel 2. 2 Referensi Codec II (Sumber: Meggelen et all, 2005:145)

Codec Data bitrate (Kbps) License required?G.723.1 5.3 or 6.3 kbps Yes (no for passthrough)

Tabel 2. 3 Besarnya MOS dan delay dari beberapa codec (Sumber: Ohrtman, Franklin D., 2004:174)

Standard Data Rate (Kbps) Delay (ms) MOSG.711 64 0.125 4.8G.721 16,24,32,40 0.125 4.2G.723G.726G.728 16 2.5 4.2G.729 8 10 4.2

G.723.1 5.3, 6.3 30 3.5, 3.98

2.9 Network Development Life Cycle (NDLC)

Menurut Goldman dan Rawles (2001:470), NDLC merupakan model

kunci dibalik proses perancangan jaringan komputer.

Gambar 2. 13 Network Development Life Cycle

Page 79: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

56

Menurut Stiawan (2009:2), NDLC terdiri dari enam tahap yaitu

sebagai berikut:

1. Analysis

Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan

yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang

sudah ada saat ini.

2. Design

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan

membuat gambar design topologi jaringan interkoneksi yang akan diban-

gun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuh-

nya dari kebutuhan yang ada.

3. Simulation Prototype

Beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi den-

gan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET

TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk meli-

hat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan pre-

sentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena keter-

batasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang

hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology

yang akan didesign.

4. Implementation

Di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan se-

belumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua

Page 80: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

57

yang telah direncanakan dan di-design sebelumnya. Implementasi meru-

pakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project

yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan

untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.

5. Monitoring

Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang

penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis,

maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.

6. Management

Di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian

khusus adalah masalah policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat

atau mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik

dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat

tergantung dengan kebijakan level management dan strategi bisnis pe-

rusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau align-

ment dengan strategi bisnis perusahaan.

Page 81: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Hipotesis

Hipotesis penelitian yang penulis rumuskan adalah bagaimana cara

membangun IPPBX dengan menggunakan Session Intiation Protocol

sebagai media komunikasi serta melakukan hubungan dengan VoIP

Provider.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian

skripsi ini adalah metode studi pustaka, wawancara dan observasi. Metode

studi pustaka ini dilakukan dengan mencari data dan bahan yang

berhubungan dengan IP PBX, SIP, Jaringan Komputer dan Linux. Pencarian

dilakukan melalui media internet, forum, ataupun buku dan bahan bacaan

lainnya. Untuk menambah bahan penelitian, penulis juga mengajukan

pertanyaan melalui e-mail ke sesama pengembang IP PBX dan pakar di

bidang IP PBX. Wawancara memungkinkan penulis untuk menumpulkan

data secara langsung atau bertatap muka dengan orang yang diwawancarai.

Sehingga memudahkan penulis untuk dapat menggali masalah secara lebih

dalam. Observasi yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara

meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.

59

Page 82: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

60

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Dalam membangun sistem IPPBX ini, penulis menggunakan metode

pengembangan NDLC (Network Development Life Cycle). Berkaitan

dengan skripsi ini, tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut.

1. Analysis

Tahap awal ini dilakukan perumuan masalah dan identifikasi

konsep IPPBX yang akan dibangun, Metode yang biasa digunakan pada

tahap ini diantaranya:

a. Identify

Metode ini mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi.

Pembahasan pada metode ini dibahas pada bab 4 subbab 4.1.1.

b. Understand

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk dapat memahami cara

kerja sistem yang akan dibangun. Pembahasan pada kegiatan ini

akan dibahas lebih dalam pada bab 4 subbab 4.1.2

c. Analyze

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis sejumlah

komponen atau kebutuhan sistem yang akan dibangun. Pembahasan

pada kegiatan ini akan dibahas lebih dalam pada bab 4 subbab

4.1.3.

d. Report

Kegiatan ini merepresentasikan hasil analisis. Meliputi

Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan.

Page 83: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

61

Pembahasan pada kegiatan ini akan dibahas lebih dalam pada bab 4

subbab 4.1.4.

2. Design

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap design ini akan

membuat gambar design topology jaringan sistem IPPBX, diharapkan

dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari

kebutuhan yang ada. Pembahasan lebih dalam pada fase ini dibahas pada

bab 4 subbab 4.2.

3. Simulation Prototype

Pada tahap ini dibuat prototype dari sistem IPPBX yang akan

dibangun sebagai simulasi dari penerapan IPPBX. Diharapkan dengan

melakukan fase ini, penulis dapat mengetahui kualitas jaringan yang

nantinya akan dibangun sistem IPPBX, serta dapat mengetahui gambaran

umum dari sistem IPPBX. Penulis membangun prototype IPPBX dengan

menggunakan Ixchariot. Pembahasan lebih dalam pada fase ini dibahas

pada bab 4 subbab 4.3.

4. Implementation

Dalam implementasi penulis akan menerapkan semua yang telah

direncanakan dan didesain sebelumnya. Aktifitas pada fase meliputi

instalasi server IPPBX, konfigurasi server IPPBX dan konfigurasi user.

Pembahasan lebih dalam pada fase ini dibahas pada bab 4 subbab 4.4.

5. Monitoring

Yang termasuk dalam fase monitoring adalah proses pengujian.

Aktifitas pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian konektifitas

Page 84: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

62

end to end dengan mengamati bandwidth, echo test dan call test. Selain

itu pada tahap ini juga dilakukan perbandingan biaya jika menggunakan

IPPBX dibanding PBX konvensional. Pembahasan lebih dalam pada fase

ini dibahas pada bab 4 subbab 4.5.

6. Management

Aktifitas perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan dikategorikan

pada fase ini. Karena proses manajemen sejalan dengan pemeliharaan

yang terdiri dari pemberian password admin, manajemen user dan

update freepbx. Sehingga akan menjamin fleksibilitas dan kemudahan

pengelolaan dan pengembangan IPPBX di masa yang akan datang. Pada

penelitian ini, penulis hanya membahas sampai tahap monitoring. Karena

untuk tahap manajemen secara keseluruhan merupakan wewenang PT.

Transnetwork Communication Asia. Hal tersebut dapat dilihat pada bab 4

subbab 4.6.

Page 85: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses penerapan Internet Protocol

Private Branch Exchange dengan menggunakan Session Iintiation Protocol

sebagai media telekomunikasi. Dalam hal ini, yang menjadi fokus adalah

pembagian nomor ekstensi kepada tiap user serta konfigurasi trunk, outbound

route, dan inbound route pada freepbx agar server IPPBX dapat berkomunikasi

dengan server voiprakyat sehingga komunikasi yang dihasilkan menjadi lebih

kompleks.

4.1 Analysis

Pada fase ini penulis akan membaginya ke dalam empat tahapan yaitu

sebagai berikut:

4.1.1 Identify

PT. Transnetwork Communication Asia memiliki Private

Branch Exchange konvensional sebagai media komunikasi, karena

menggunakan telepon konvensional tentunya biaya komunikasi

menjadi tidak murah apalagi jika yang menggunakan fasilitas PBX

tidak hanya satu atau beberapa orang melainkan banyak orang

sehingga biaya komunikasi menjadi membengkak, Selain itu biaya

komunikasi yang membengkak juga ditentukan oleh lokasi yang

63

Page 86: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

64

ditelepon, semakin jauh lokasinya maka semakin besar juga biaya

yang dikenakan.

4.1.2 Understand

Dari hasil identifikasi permasalahan yang terdapat pada PT.

Transnetwork Communication Asia tersebut maka dibutuhkan suatu

teknologi yang dapat menekan biaya komunikasi menjadi minim serta

teknologi tersebut tidak hanya dapat terhubung dengan satu

lingkungan perusahaan atau universitas sehingga komunikasi yang

dihasilkan menjadi lebih kompleks.

4.1.3 Analyze (Menganalisa Elemen Sistem)

Hasil analisis yang penulis telah lakukan yaitu penulis akan

membangun server IPPBX sebagai Private Branch Exchange yang

berjalan pada VoIP dimana pada implementasinya, IPPBX tersebut

akan terhubung dengan salah satu VoIP provider sehingga

memungkinkan komunikasi yang murah dan lebih kompleks, dimana

user yang terhubung dengan IPPBX dapat menghubungi voiprakyat

dan sebaliknya user pada voiprakyat juga dapat menghubungi user

yang terhubung dengan server IPPBX.

4.1.4 Report (Melaporkan Hasil Analisis)

Tahap akhir dari fase analysis report yaitu laporan dari rincian

komponen spesifikasi sistem yang akan dibangun, spesifikasi

Page 87: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

65

perangkat lunak dan perangkat keras dapat dilihat pada table 4.1 dan

table 4.2.

1. Spesifikasi Software

Tabel 4. 1 Spesifikasi Software

No Software Keterangan

1. Ubuntu 9.10 Server Sistem Operasi untuk Server

2. Asterisk 1.6.2.2

Inti dari sistem IP PBX. Segala

pengaturan dan modul yang

digunakan terdapat pada Asterisk.

3. Apache 2.2.12 Web server

4. My SQL 5.1.30 Database server

5. Free PBX 2.7.0.Antar muka (interface) pengaturan

Asterisk

6. Web Browser

Untuk menampilkan halaman

FreePBX karena pengaturan pada

FreePBX berbasis web.

7. Net MeterMenghitung besarnya bandwidth

yang terpakai.

8. X-Lite Soft phone

2. Spesifikasi Kebutuhan Hardware

Tabel 4. 2 Spesifikasi Hardware

NO Perangkat Jumlah Keterangan / Spesifikasi1 Kabel UTP 4 Kabel UTP yang

digunakan yaitu straight2 Switch 1 Allied Telesis FSW708

3 Server 1 Notebook Lenovo G-410

Page 88: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

66

• Intel Pentium Dual Core

T2390 @1,86 GHz

• Harddisk 320 GB

• Memory RAM 1 GB

• VGA Onboard 256 MB

• Monitor 14”4 Client 1 Notebook Lenovo

Thinkpad

• Intel Centrino Core 2 duo

• Hardisk 2,5" SATA 160

GB

• Memory RAM 1,5 GB

• Graphical Processing Unit

Intel GMA 9505 IP Phone 1 Linksys SPA942

4.2 Design

Pada tahap ini, penulis merancang bentuk topologi jaringan IPPBX

yang akan dibangun. IPPBX yang akan dibuat terhubung dengan jaringan

internet untuk dapat membuat koneksi dengan VoIP Provider. Tiap user

baik berupa IPPhone ataupun PC yang di-install softphone akan terhubung

dengan IP PBX melalui Switch.

Page 89: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

67

Gambar 4. 1 Topologi Jaringan

4.3 Simulation Prototyping (Simulasi Sistem)

Pada tahap ini penulis akan membangun simulasi dari sistem Internet

Protocol Private Branch Exchange yang akan dibangun dengan

menggunakan simulator. Penulis menggunakan simulator untuk

menstimulasi jaringan yang akan dibangun sebagai prototype simulasi

karena dapat merepresentrasikan sistem yang berjalan. Pada penelitian ini,

penulis menggunakan Ixchariot sebagai simulator. Selain itu, alasan penulis

menggunakan Ixchariot sebagai simulator karena simulator ini dapat

menguji kelayakan suatu resource jaringan yang akan digunakan untuk

VoIP dengan parameter QoS VoIP yang dihitung adalah throughput, MOS,

delay, lost data dan jitter berdasarkan codec yang dipakai.

Page 90: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

68

Jalankan aplikasi Ixchariot.

Gambar 4. 2 Tampilan Ixchariot

Klik button Design yang ada di menu sebelah kiri Ixchariot, maka

akan muncul menu Visual Test Designer.

Gambar 4. 3 Visual Test Designer

Pertama-tama buat simulasi endpoint atau end user terlebih dahulu

yang ingin diuji coba, klik icon endpoint yang berada pada bagian kanan

Ixchariot.

Page 91: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

69

Gambar 4. 4 Letak Icon Endpoint

Selanjutnya akan muncul menu Create A Endpoint. Masukkan IP

Address dari PC yang ingin di uji dengan mengetikkan IP Address pada

field Network address, lalu klik OK.

Gambar 4. 5 Create an Endpoint

Maka akan tampak gambar PC beserta IP Addressnya.

Page 92: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

70

Gambar 4. 6 Satu Endpoint telah selesai dibuat

Buat endpoint selanjutnya, sebagai lawan bicara. Klik icon endpoint

dan masukkan IP Address dari endpoint yang akan diuji coba.

Gambar 4. 7 Create an Endpoint untuk PC 2

Selanjutnya pilih konektor yang akan menghubungkan enduser satu

dengan lainnya, karena yang diuji adalah VoIP maka pilih icon VoIP

Connector yang ada pada bagian kanan Ixchariot.

Page 93: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

71

Gambar 4. 8 Letak Icon VoIP Connector

Pilih codec yang digunakan, karena codec yang akan digunakan pada

IPPBX yang akan dibuat adalah G.711 maka pada field Codec pilih G.711u

(64 kbps). Sedangkan, pada field Service quality pilih VoIPQoS. Lalu klik

OK.

Gambar 4. 9 Create a VoIP Connector

Pada simulator ini dicontohkan dua pc yang seolah-olah sedang

melakukan panggilan dengan pc lainnya.

Page 94: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

72

Gambar 4. 10 Simulasi Topologi

Setelah desain topologi selesai dibuat, klik File yang ada pada toolbar

Ixchariot lalu klik Export to Ixchariot Test untuk mengkonversi desain

menjadi file Ixchariot Test yang dapat di-running nantinya.

Gambar 4. 11 Export to Ixchariot Test

Page 95: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

73

Tentukan lokasi penyimpanan file Ixchariot Test lalu klik Save.

Gambar 4. 12 Save File Ixchariot yang Sudah Diexport

Selanjutnya pada masing-masing PC yang akan dites kelayakannya,

eksekusi file endpoint dengan mengklik dua kali file endpoint.exe.

Gambar 4. 13 Eksekusi File Endpoint

Page 96: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

74

Selanjutnya buka menu utama Ixchariot lalu klik File > Open untuk

membuka file Ixchariot Test yang sebelumnya telah disimpan.

Gambar 4. 14 Membuka File Eksekusi Ixchariot

Pilih file Ixchariot yang sebelumnya telah dikonvert dan disimpan.

Klik Open.

Gambar 4. 15 Lokasi File Ixchariot

Page 97: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

75

Lalu setelah program Ixchariot di jalankan, klik tab Troughput maka

akan terlihat besarnya throughput atau bandwidth yang dipakai ketika dua

pc tersebut sedang melakukan percakapan. Karena codec yang digunakan

adalah G.711 maka besarnya bandwidth yang terpakai adalah 64 Kbps.

Gambar 4. 16 Throughput

Page 98: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

76

Selanjutnya yang ditampilkan adalah MOS (Mean Opinion Score).

Rating MOS berkisar dari 1 sampai 5. Pada simulator diperlihatkan nilai

rating MOS adalah 4,38 berarti masih dalam klasifikasi Good (Perceptible

but not annoying), artinya kemungkinan suara yang dihasilkan masih dapat

terdengar dengan jelas.

Gambar 4. 17 MOS

Page 99: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

77

Selanjutnya pada tab One Way Delay Ixchariot menampilkan

besarnya delay. Pada tampilan One Way Delay Average (ms) tertulis

besarnya kemungkinan terjadi delay adalah 0.

Gambar 4. 18 Delay

Page 100: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

78

Selanjutnya QoS yang ditampilkan adalah lost data. Klik tab Lost data

maka akan terlihat field Bytes Lost from E1 to E2 sebesar 0. Dari tampilan

tersebut dapat disimpulkan jika VoIP dibangun pada jaringan ini, maka

besarnya paket yang hilang kemungkinannya adalah 0 persen.

Gambar 4. 19 Lost Data

Page 101: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

79

Terakhir adalah jitter, klik tab Jitter pada Ixchariot lalu pada tab pada

Ixchariot pada field Jitter (delay variation) Maximum (ms) tertulis

kemungkinan terjadi jitter yang muncul maximum 4 milisecond.

Gambar 4. 20 Jitter

4.4 Implementation

4.4.1 Instalasi Server

4.4.1.2 Instalasi Ubuntu

Pada proses instalasi ubuntu ada beberapa proses yaitu:

Booting dengan first boot dari CD Room. Saat pertama kali

komputer dinyalakan masuk ke menu BIOS, kemudian rubah

prioritas boot ke drive DVD. Pastikan installer Linux telah

Page 102: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

80

dimasukkan ke dalam DVD-ROM setelah itu pilih exit and

save change.

Jika benar akan ada tampilan yang meminta pemilihan

bahasa instalasi Ubuntu. Pada instalasi ini digunakan bahasa

Inggris.

Gambar 4. 21 Pemilihan Bahasa Instalasi

Setelah selesai loading akan ada tampilan awal

Instalasi, terdapat beberapa pilihan instalasi:

a. Untuk mencoba ubuntu tanpa instalasi maka pilih “Try

Ubuntu without any change to your computer”.

b. Untuk melakukan instalasi pada mode grafis (jika VGA card,

monitor, dan mouse kompatibel dengan Ubuntu) maka pilih

“Install Ubuntu”.

Page 103: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

81

c. Instalasi dapat dilakukan pada mode teks. Proses instalasi

akan berjalan lebih cepat pada mode teks. Untuk melakukan

instalasi pada mode teks pilih “Install Ubuntu in Text Mode”.

Pada proses instalasi penulis memilih instalasi pada

mode grafis, pilih “Install ubuntu” dengan menggunakan

tombol panah lalu tekan “enter” pada keyboard.

Gambar 4. 22 Install Ubuntu

Pada proses selanjutnya yaitu language selection. Pilih

bahasa yang dipahami diantara pilihan yang disediakan. Pada

proses ini bahasa yang dipilih adalah English.

Page 104: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

82

Gambar 4. 23 Language Selection

Proses selanjutnya yaitu time zone selection. Pada

proses ini karena server berlokasi dijakarta maka pilihlah

Asia/Jakarta. Klik Forward.

Gambar 4. 24 Time Zone Selection

Page 105: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

83

Keyboard Configuration. Pilih jenis keyboard yang

sesuai, yang default adalah USA, maka tidak perlu

melakukan perubahan apapun klik Forward.

Gambar 4. 25 Keyboard Configuration

Disk Partitioning Setup. Jika hardisk dapat terdeteksi

maka akan muncul dua pilihan.

a. Erase and use the entire disk

b. Specify partitions manually (advanced)

Pilihan pertama akan menghapus partisi yang dipilih

dan akan menciptakan layout partisi secara otomatis.

Sedangkan pilihan kedua akan memberikan keleluasaan bagi

pengguna untuk menentukan pilihan layout partisi. Penulis

Page 106: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

84

memilih pilihan kedua yaitu Specify partitions manually

(advanced).

Setelah itu proses Disk Setup. Disk Druid akan

menampilkan informasi tabel partisi. Jumlah, ukuran, dan

format partisi ditentukan sendiri oleh pengguna.

Gambar 4. 26 Disk Setup

Ubuntu memerlukan sekurang-kurangnya 2 partisi

yaitu:

a. Partisi /(root) untuk file-file Ubuntu.

b. Partisi Swap untuk memori virtual

Mula-mula membuat partisi /(root). Klik button add

lalu akan muncul menu Create a new partition terdapat

Page 107: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

85

beberapa field pada field Type for the new partition pilih

Primary. Pada field New partition size in megabytes

(1000000 bytes) masukkan space hardisk minimal 6 MB.

Masukkan field Use as dengan Ext4 journaling file system

dan field Mount point dengan / lalu klik OK.

Gambar 4. 27 Membuat Partisi Root

Lalu buat partisi Swap. Klik button add lalu akan

muncul menu Create a new partition terdapat beberapa field

pada field Type for the new partition pilih Logical. Pada field

New partition size in megabytes (1000000 bytes) masukkan

space yang dibutuhkan untuk memori virtual linux pada kali

ini diberikan space 2089. Masukkan field Use as dengan

swap area lalu klik OK.

Page 108: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

86

Gambar 4. 28 Membuat Partisi Swap

Selanjutnya proses pemberian username dan password.

Pada field What is your name? isi dengan nama yang

diinginkan, pada field What name do you want to use to log

in? isi dengan nama user yang akan digunakan untuk log-in,

pada field Choose a password to keep your account safe isi

dengan password yang diinginkan, field What is the name of

this computer isi dengan nama yang diinginkan sebagai

identitas komputer jika komputer terhubung dengan jaringan.

Terakhir ada 3 pilihan. Pilihan pertama log in automatically

jika ingin memulai ubuntu tanpa harus login terlebih dahulu.

Pilihan kedua Require my password to log in jika ingin

masuk ke ubuntu melalui proses log in. Selanjutnya pada

pilihan ketiga digunakan jika user ingin masuk ke ubuntu

dengan melalui proses login serta permintaan password pada

direktori home. setelah itu klik forward.

Page 109: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

87

Gambar 4. 29 Pemberian Username dan Password

Sebelum proses instalasi dimulai Ubuntu akan

mengkonfirmasi konfigurasi yang telah diberikan. Jika semua

konfigurasi benar maka klik Install.

Page 110: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

88

Gambar 4. 30 Konfirmasi Proses Instalasi

Proses instalasi dimulai. Setelah proses Instalasi selesai

komputer akan reboot dan Ubuntu dapat digunakan.

Gambar 4. 31 Instalasi Ubuntu

Page 111: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

89

4.4.1.2 Konfigurasi IP

Buka aplikasi terminal dengan mengklik Application >

Accessories > Terminal.

Gambar 4. 32 Letak Aplikasi Terminal

Maka akan terlihat jendela terminal. Pemberian alamat

IP dapat dilakukan dengan perintah ifconfig eth0 up dan

tekan “enter”. Setelah itu ketikkan ifconfig eth0 192.168.1.2

netmask 255.255.255.0 dan tekan “enter”.

Gambar 4. 33 Pemberian IP Address

Page 112: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

90

Setelah perintah untuk memasang IP dijalankan, pada

komputer sekarang telah terpasang nomor IP:192.168.1.2.

untuk mengecek keberhasilan pemasangan IP, gunakan

perintah ifconfig dengan menentukan eth0-nya.

Gambar 4. 34 Cek IP Address Ubuntu

4.4.1.3 Instalasi Asterisk dan FreePBX

1. Download serta Instalasi Paket yang Dibutuhkan

Buka aplikasi terminal. Arahkan source list ke

http://archive.ubuntu.com dengan mengaktifkan mirror

tersebut. Edit file sorce list dengan mengetikkan perintah :

sudo gedit /etc/apt/sources.list

Pada konfigurasi yang ada, matikan CD ROM dengan

memberikan # di depannya. Selanjutnya, ubah semua mirror

dengan menghilangkan setiap kata “id”.

Page 113: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

91

Gambar 4. 35 File Source List yang Telah Diubah

Sebelum melakukan kompilasi untuk Asterisk, lakukan

pemeriksaan paket-paket dasar yang dibutuhkan oleh asterisk

harus sudah ter-install sebelum, meng-install Asterisk, yaitu:

gcc, make, bison, libncurses5-dev, libssl-dev dan lain

sebagainya. Cara melakukan pemeriksaan adalah dengan

mengetikkan perintah dpkg –l |grep nama paket pada konsol

sebagai contoh:

#dpkg –l |grep gcc#dpkg –l |grep make#dpkg –l |grep bison#dpkg –l |grep libncurses5-dev#dpkg –l |grep libssl-dev

Page 114: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

92

Jika setelah pemeriksaan tampilan layar seperti

dibawah ini:

Gambar 4. 36 Tampilan Terminal ketika Paket Sudah Terinstal pada Ubuntu

Maka paket sudah terinstal pada Linux. Tetapi jika

tidak ada respon apapun berarti paket belum diinstal pada

Ubuntu.

Lakukan instalasi dengan mengetikkan apt-get install

nama paket. Selain paket tersebut ada paket-paket tambahan

lainnya yang diperlukan Asterisk dan FreePBX, langkah-

langkahnya:

Pertama install OpenSSH yang digunakan untuk

komunikasi dari PC lainnya menggunakan SSH.

sudo apt-get install libssl-dev ssh

Setelah itu, kita meng-install library.

sudo apt-get install gcc make g++

Page 115: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

93

Lihat versi kernel yang telah ter-install pada Ubuntu

dengan mengetikkan uname –a. Setelah menjalankan perintah

uname, maka akan terlihat tampilan seperti berikut:

Gambar 4. 37 Versi Kernel yang Terinstal

Setelah itu cari header, images dan source. untuk

kernel.

apt-cache search 2.6.31

Lalu install headers, images dan source untuk kernel

yang nantinya dibutuhkan untuk kompilasi zaptel.

sudo apt-get install linux-headers-2.6.31-14-generic linux-image-2.6.31-14-generic linux-source-2.6.31

Setelah itu install aplikasi selanjutnya yaitu nmap yang

dibutuhkan untuk menunjukkan port apa saja yang terbuka

pada sistem linux, lynx untuk melihat website dari CLI.

sudo apt-get install nmap lynx

Berikutnya install festival karena festival sangat

penting untuk membuat AGI dengan asterisk dan bahasa

pemrograman lainnya.

sudo apt-get install festival festival-dev

Page 116: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

94

Lalu install library yang dibutuhkan asterisk.

sudo apt-get install ncurses-base ncurses-bin ncurses-term libncurses5 libncursesw5 libncurses5-dev libncursesw5-dev

sudo apt-get install zlib1g zlib1g-dev

Install juga library yang dibutuhkan oleh FreePBX

sudo apt-get install bison bison-docsudo apt-get install libxml2 libxml2-devsudo apt-get install libtiff4 libtiff4-dev

Install library yang dibutuhkan untuk memproses suara.

sudo apt-get install libasound2 libgsm1 libltdl3 libpq4 libspeex1 libsqlite0 libtonezone1 libaudiofile0 libaudiofile-dev

Selanjutnya meng-install flex untuk driver Sangoma

Card.

sudo apt-get install flex

Install library selanjutnya yang diperlukan untuk

dokumentasi Asterisk dan untuk meng-install versi terbaru

dari Asterisk dan FreePBX.

sudo apt-get install subversion curl doxygen

Install library yang dibutuhkan oleh FreePBX.

sudo apt-get install libnet-telnet-perl mime-construct libipc-signal-perl libmime-types-perl libproc-waitstat-perl

Page 117: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

95

Install Apache web server yang digunakan untuk untuk

mengakses FreePBX GUI.

sudo apt-get install apache2

Juga library PHP yang dibutuhkan oleh FreePBX.

sudo apt-get install php5 php5-cli php5-mysql php-pear libapache2-mod-php5 php5-curl php5-gd php-db

Selanjutnya install MySQL Database server untuk

mengatur informasi CDR dan konfigurasi asterisk dari

FreePBX.

sudo apt-get install mysql-client-5.0 mysql-server-5.0 libmysqlclient15-dev

Setelah menginstall MySQL maka secara otomatis

MySQL akan meminta input password root untuk MySQL.

Masukkan password root lalu tekan enter pada keyboard.

2. Download, compiling Paket-Paket Asterisk dan FreePBX

serta perubahan beberapa password default

Langkah kedua dari Instalasi Asterisk dan FreePBX

adalah membuat folder baru untuk meletakkan paket-paket

Asterisk yang akan di-download.

mkdir ~/asteriskcd asterisk

Page 118: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

96

Selanjutnya file yang nantinya akan di-download akan

disimpan pada folder asterisk pada direktori root yang telah

dibuat.

Langkah pertama adalah download asterisk-perl. Modul

ini berfungsi untuk memproses konfigurasi Asterisk.

wget http://www.cpan.org/modules/by-category/25_Bundles/Asterisk/asterisk-perl-0.10.tar.gz

Download file selanjutnya dibutuhkan yaitu untuk

mengontrol mp3 dan file suara lainnya seperti file GSM,

Ulaw, alaw dan sebagainya.

wget http://superb-east.dl.sourceforge.net/sourceforge/sox/sox-14.3.0.tar.gz

wget http://easynews.dl.sourceforge.net/sourceforge/lame/lame-3.97.tar.gz

Download paket FreePBX yang ada pada main

application yang berfungsi untuk mengkonfigurasikan

asterisk menggunakan web navigator.

wget http://easynews.dl.sourceforge.net/sourceforge/amportal/freepbx-2.7.0.tar.gz

Download paket asterisk.

Page 119: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

97

wget http://downloads.digium.com/pub/asterisk/releases/asterisk-1.4.20.tar.gz

Download paket zaptel, libpri dan asterisk addons.

wget http://downloads.digium.com/pub/zaptel/releases/zaptel-1.4.5.1.tar.gz

wget http://downloads.digium.com/pub/libpri/releases/libpri-1.4.10.2.tar.gz

wget http://downloads.digium.com/pub/asterisk/releases/asterisk-addons-1.4.4.tar.gz

Selanjutnya download suara-suara dalam bahasa inggris

untuk asterisk.

wget http://downloads.digium.com/pub/telephony/sounds/asterisk-core-sounds-en-ulaw-current.tar.gz

wget http://downloads.digium.com/pub/telephony/sounds/asterisk-extra-sounds-en-ulaw-current.tar.gz

wget http://downloads.digium.com/pub/telephony/sounds/asterisk-moh-freeplay-ulaw-current.tar.gz

Setelah itu masuk ke direktori /usr/src.

cd /usr/src

Ekstrak, compile dan install paket lame.

Page 120: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

98

sudo tar –zxvf ~/asterisk/lame-3.97.tar.gzcd lame-3.97sudo ./configure –prefix=/usr –sysconfdir=/etcsudo make && sudo make install

Ekstrak paket sox dan install library ini yang digunakan

untuk memproses file multimedia.

cd /usr/srcsudo tar –zxvf ~/asterisk/sox-14.3.0.tar.gzcd sox-14.3.0sudo ./configuresudo makesudo make install

Selanjutnya kita akan menginstall Asterisk-Perl untuk

memproses Asterisk File Configiuration

cd /usr/srcsudo tar –zxvf ~/asterisk/asterisk-perl-0.10.tar.gzcd asterisk-perl-0.10sudo perl Makefile.PLsudo make allsudo make install

Ekstrak FreePBX.

cd /usr/srcsudo tar –zxvf ~/asterisk/freepbx-2.7.0.tar.gzcd freepbx-2.7.0

Selanjutnya, memulai instalasi database asterisk dalam

MySQL.

Pertama-tama akses CLI MySQL, masukkan root

password. Ketikkan mysql –u root –p lalu tekan enter pada

keyboard. Ketikkan:

mysql –u root –p

Page 121: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

99

Setelah itu masukkan password yang baru dan tekan

“enter” pada key board. Jika login sukses, maka akan

terdapat tampilan mysql >.

Gambar 4. 38 Akses Mysql Sebagai root

Selanjutnya membuat user asterisk untuk MySQL.

grant all privileges on *.* to asterisk@localhost identified by “4st3r1sk”;flush privileges;exit

Setelah mengeksekusi perintah exit pada MySQL maka

akses CLI MySQL telah ditutup. Setelah itu, masuk ke

MySQL dengan user asterisk yang telah dibuat sebelumnya.

mysql –u asterisk –p

Buat database asteriskcdrdb dan asterisk yang

digunakan untuk konfigurasi asterisk dan informasi CDR.

create database asteriskcdrdb;create database asterisk;exit

Dumping skema database yang ada pada folder SQL

yang terletak pada direktori instalasi FreePBX.

Page 122: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

100

mysql –u asterisk –p asterisk < /usr/src/freepbx-2.7.0/SQL/newinstall.sqlmysql –u asterisk –p asteriskcdrdb < /usr/src/freepbx-2.7.0/SQL/cdr_mysql_table.sql

Maka MySQL telah selesai dikonfigurasi. Setelah itu

buat user baru asterisk pada ubuntu dan tentukan

passwordnya.

sudo groupadd asterisksudo useradd –c “PBX asterisk” –d /var/lib/asterisk –g asterisk asterisksudo passwd asterisk

Buat direktori asterisk pada direktori /var/run/ yang

nantinya akan digunakan untuk tempat penyimpanan Asterisk

PID dan Asterisk Run.

sudo mkdir /var/run/asterisksudo chown asterisk:asterisk /var/run/asterisk

Tambahkan asterisk user pada apache.

sudo gedit /etc/groupwww-data:x:33:asterisk

lalu save and quit.

Cari letak file konfigurasi apache dengan menggunakan

perintah:

find /etc/apache2/ -type f|xargs grep Group

Edit File apache2.conf yang ada pada direktori

/etc/apache2/apache.conf.

Page 123: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

101

sudo gedit /etc/apache2/apache2.conf

Selanjutnya ubah default user untuk apache dengan

asterisk user.

User ${APACHE_RUN_USER}Group ${APACHE_RUN_GROUP}

Diubah menjadi

User asteriskGroup asterisk

Lalu save dan quit.

Eksekusi command berikut ini untuk mengubah

permission dari php lib session.

sudo chown -R asterisk /var/lib/php5

Edit file konfigurasi php dan ubah properties php menjadi seperti berikut ini:

sudo gedit /etc/php5/apache2/php.iniupload_max_filesize = 32Mmax_execution_time = 120max_input_time = 120

Buat direktori asterisk pada /usr/src.

sudo mkdir /usr/src/asterisk

Masuk ke direktori /usr/src/asterisk yang telah dibuat.

cd /usr/src/asterisk

Ekstrak library libpri.

sudo tar zxvf ~/asterisk/libpri-1.4.1.tar.gz

Page 124: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

102

Ekstrak library zaptel

sudo tar zxvf ~/asterisk/zaptel-1.4.5.1.tar.gz

Ekstrak file asterisk

sudo tar zxvf ~/asterisk/asterisk-1.4.20.tar.gz

Ekstrak asterisk AddOns

sudo tar zxvf ~/asterisk/asterisk-addons-1.4.4.tar.gz

Ekstrak asterisk sound

sudo mkdir asterisk-soundscd asterisk-soundssudo tar zxvf ~/asterisk/asterisk-core-sounds-en-ulaw-current.tar.gzsudo tar zxvf ~/asterisk/asterisk-extra-sounds-en-ulaw-current.tar.gzsudo tar zxvf ~/asterisk/asterisk-moh-freeplay- ulaw.tar.gz

Compile library libpri

cd /usr/src/asterisk/libpri-1.4.1sudo make & sudo make install

Compile driver Zaptel untuk asterisk

cd /usr/src/asterisk/zaptel-1.4.5.1sudo make cleansudo makesudo make installsudo make config

Meng-compile asterisk

Page 125: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

103

cd /usr/src/asterisk/asterisk-1.6.2.2sudo make cleansudo makesudo make installsudo make samplessudo make progdocs

Meng-compile asterisk addons

cd /usr/src/asterisk/asterisk-addons-1.4.5.1sudo makesudo make install

Copy asterisk sound ke dalam direktori default asterisk

sound

sudo cp –rf /usr/src/asterisk/asterisk-sound/* /var/lib/asterisk/sounds/

Restart apache web server

sudo /etc/init.d/apache2 restart

Edit file konfigurasi asterisk.

sudo gedit /etc/asterisk/asterisk.conf

Ubah baris berikut:

RUNASTERISK=/var/run

Menjadi

RUNASTERISK=/var/run/asterisk

Ubah user pada /var/run/asterisk

sudo chown –R asterisk:asterisk /var/run/asterisk

Page 126: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

104

Start asterisk sebelum memulai instalasi FreePBX, jika

tidak maka FreePBX tidak akan bisa di-instal.

sudo asterisk start

Periksa apakah asterisk telah dihidupkan

ps aux | grep asterisk

Jika asterisk telah dihidupkan maka akan muncul

tampilan seperti ini

Masuk ke dalam direktori FreePBX

cd /usr/src/freepbx-2.7.0/

Buat direktori asterisk baru pada /var/www

sudo mkdir /var/www/asterisksudo mkdir /var/www/asterisk/cgi-binsudo chown asterisk:asterisk /var/www/asterisksudo ./install_amp

Setelah mengeksekusi install_amp, maka akan ada

sejumlah requst untuk merubah password default yang ada

pada MySQL asteriskuser, Asterisk Manager Interface dan

FOP (Flash Operation Panel).

Pertama-tama akan me-request database user MySQL

untuk dapat berhubungan dengan asterisk. Database user

asterisk default adalah asteriskuser. Demi meningkatkan

keamanan, ubah database tersebut menjadi asterisk.

Page 127: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

105

[asteriskuser] asterisk

Setelah itu masukkan password user mysql. Password

default adalah amp109, diubah menjadi 4st3r1sk. Password

dimasukkan untuk terhubung ke database asterisk.

[amp109] 4st3r1sk

Masukkan nama server database. jika database server

merupakan server yang tidak berada pada localhost maka

masukkan IP address atau domain name.

Masukkan hostname dari database asterisk.

[localhost] localhost

Selanjutnya username untuk mengakses Asterisk

Manager Interface. Username digunakan untuk dapat

terhubung ke Asterisk Manager Interface. Username default

adalah admin, diubah menjadi asterisk.

[admin] asterisk

Masukkan password baru untuk dapat terhubung ke

Asterisk Manager Interface. Password default adalah

amp111, untuk alasan security, ubah password menjadi

4st3.r1sk

[amp111] 4st3.r1sk

Page 128: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

106

Masukkan path baru yang akan digunakan pada web

root AMP

[/var/www/html] /var/www/asterisk

Masukkan IP address atau hostname yang digunakan

untuk mengakses web-admin AMP.

[xx.xx.xx.xx] 192.168.1.2

Masukkan password untuk menampilkan call transfer

dengan Flash Operator Panel.

[password] asterisk

Gunakan extension admin sederhana untuk

memisahkan device dan user

[extensions] extensions

Masukkan direktori yang digunakan untuk menyimpan

skrip AMP yang executable.

[var/lib/asterisk/bin] /var/lib/asterisk/bin

Masukkan direktori yang digunakan untuk menyimpan

skrip super-user

[/usr/local/sbin] /usr/local/sbin

Page 129: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

107

Gambar 4. 39 Eksekusi ./install_amp

Buat direktori baru yaitu custom yang akan diletakkan

pada direktori /var/lib/asterisk/sounds/ seperti berikut ini:

sudo mkdir /var/lib/asterisk/sounds/custom

Ubah privillage user pada direktori /var/lib/asterisk

dengan mengetikkan perintah berikut:

sudo chown –R asterisk:asterisk /var/lib/asterisk/

Langkah selanjutnya adalah menghentikan Asterisk

yang sedang running. Ketikkan:

ps aux | grep asterisk

Page 130: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

108

Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

15306 adalah asterisk PID, PID ini dapat dihentikan

dengan mengetikkan perintah

sudo kill –s 9 15306

Buka file asterisk dengan menggunakan aplikasi gedit.

sudo gedit /etc/default/asterisk

Tambahkan baris berikut jika baris ini tidak ada di

dalam file.

RUNASTERISK=yes

Setelah itu save dan quit file asterisk.

Jalankan amportal untuk menghidupkan asterisk dan

FOP server.

sudo amportal start

Gambar 4. 40 Eksekusi Amportal Start

Page 131: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

109

Verifikasi apakah asterisk sedang running

sudo ps aux | grep asterisk

Jika asterisk telah running maka akan terlihat tampilan

seperti berikut ini:

Gambar 4. 41 Tampilan Terminal Jika Asterisk Sudah Running

Buka web browser Mozilla firefox, masukkan IP

address web server dan masukkan path freepbx.

http://localhost/asterisk/admin/

4.4.2 Konfigurasi Server

FreePBX digunakan untuk mengatur managemen asterisk

tanpa harus coding pada terminal Linux.

Pada skripsi ini, halaman FreePBX dapat diakses dari

komputer lain dengan mengetikkan

http://192.168.1.2/asterisk/admin/ pada web browser. Agar

konfigurasi yang dibuat segera disimpan oleh FreePBX maka setiap

Page 132: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

110

kali selesai membuat konfigurasi klik link Apply Configuration

Changes yang terletak di bagian atas halaman FreePBX

Gambar 4. 42 Apply Configuration Changes

Berikut ini adalah tampilan dari FreePBX:

Gambar 4. 43 Tampilan FreePBX

Pada FreePBX terdapat beberapa informasi mengenai Asterisk.

Informasi yang disajikan yaitu:

a. FreePBX Notice

Page 133: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

111

Berisi mengenai info untuk update modul dan info jika terjadi

sesuatu terhadap sistem.

Gambar 4. 44 FreePBX Notices

b. FreePBX Statistics

Jika terdapat panggilan yang keluar atau pun masuk, jumlah

user yang aktif, jumlah panggilan dan trunk maka diinformasikan

pada bagian ini.

Gambar 4. 45 FreePBX Statistics

c. Uptime

Uptime menampilkan informasi tentang berapa lamanya server

IPPBX telah dihidupkan (System Uptime), berapa lama Asterisk

Page 134: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

112

dihidupkan (Asterisk Uptime) dan berapa lama Asterisk aktif setelah

reload terakhir dijalankan (Last Reload).

Gambar 4. 46 FreePBX Uptime

e. System Statistics

Keterangan mengenai prosesor, memori, harddisk dan

besarnya transfer rate diinformasikan pada bagian ini.

Gambar 4. 47 System Statistics

Page 135: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

113

f. Server Status

Menampilkan informasi status dari IPPBX server.

Gambar 4. 48 Server Status

4.4.2.1 Pemberian Ektension

Inti dari IPPBX adalah menambahkan eksetensi-

ekstensi kepada setiap user. Extension merupakan data

account yang akan digunakan oleh user agar terhubung

dengan IP PBX ini. Extension disini adalah sebuah nama atau

nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini.

Pemberian ekstension ini dapat dilakukan dengan cara

mengklik tab setup dan pilih extensions.

Page 136: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

114

Gambar 4. 49 Link Extensions

Pada bagian device terdapat beberapa pilihan device

sesuai dengan protokol yang ingin digunakan. Karena sistem

IPPBX yang akan dibangun menggunakan protokol SIP maka

pilih Generic SIP Device setelah itu klik tombol submit pada

layar FreePBX

Gambar 4. 50 Add an Extension

Setelah itu akan muncul menu Add SIP Extension.

Menu Add SIP Extension digunakan untuk membuat atau

Page 137: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

115

menambahkan user. Pada menu Add SIP Extension ini,

perubahan dilakukan pada bagian Add Extension dan Device

Option.

Pada bagian Add Extension Isi Field User Extension

dengan nomor ekstensi yang akan kita berikan kepada user

tersebut, sedangkan pada field Display Name tuliskan nama

orang tersebut, atau nama sebuah departemen jika sedang

mensetup ekstensi kantor. CID Num Alias diisi jika user

tersebut mengaktifkan fitur Follow Me. Nomor ekstensi pada

fitur Follow Me ini akan dimasukkan ke CID Num Alias, jika

ternyata user memiliki nomor lain yang dapat dihubungi pada

nomor ekstensi tersebut maka isi pada field SIP Alias.

Gambar 4. 51 Add SIP Extension

Selanjutnya pada bagian Device Options terdapat field

secret dan dmtfmode. Pada field secret isi dengan password

yang diperlukan ketika SIP client pada nomer ekstensi

Page 138: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

116

tersebut melakukan autentikasi dengan server IPPBX,

sedangkan pada field dmtfmode tidak perlu dibuat perubahan.

Gambar 4. 52 Device Option

Bagian Assigned DID/CID dikosongkan saja.

Gambar 4. 53 Assigned DID/CID

Pada bagian Recording Incoming dan Outgoing diganti

menjadi always maksudnya agar setiap ada panggilan yang

masuk atau panggilan yang keluar dapat terekam oleh server.

Jika pilihan recording incoming dan outgoing yang dipih

adalah demand berarti panggilan masuk atau keluar hanya

dapat direkam jika menekan *1 selain itu konfigurasi pada

general settings bagian Asterisk Dial command options

Page 139: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

117

ditambahkan parameter ww. Rekaman yang sudah dibuat

dapat didengar dengan cara mengklik link play pada

voicemail.

Gambar 4. 54 Recording Options

Jika ingin mengaktifkan fitur voicemail pada user maka

pada bagian Voicemail & Directory, ubah status menjadi

enable. Voicemail Password digunakan untuk authentikasi

user jika ingin mengakses voicemail pada web browser.

Email address digunakan untuk mengirim pesan voicemail ke

alamat email user, isi dengan email user yang bersangkutan.

Pager Email Address digunakan hanya sebagai

pemberitahuan bahwa voicemail telah tersedia. Play CID

digunakan untuk pemberitahuan kepada user, Play Envelope

digunakan untuk memberitahukan tanggal dan waktu, delete

Vmail digunakan untuk menghapus pesan voicemail apabila

sudah dikirim ke email secara otomatis. Pilih yes pada email

attachment namun pilih no untuk play CID, Play Envelope

dan delete Vmail dengan tujuan agar tidak membebani

Page 140: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

118

ukuran file yang dikirim ke user. Field VM Option berfungsi

untuk mengkonfigurasi maksimal pesan pada voicemail. VM

context isi dengan default.

Gambar 4. 55 Voicemail & Directory

Bagian VmX Locater dikosongkan. VmX locater

digunakan untuk konfigurasi jika panggilan yang dituju

sedang tidak aktif atau sibuk maka panggilan tersebut dapat

dialihkan dengan menekan tombol 0, 1 atau 2 pada

softphone.

Page 141: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

119

Gambar 4. 56 VmX Locater

Setelah semua data yang diperlukan telah dimasukkan

maka klik submit maka pada bagian kanan akan terdapat

daftar ekstensi yang telah dimasukkan.

Gambar 4. 57 Daftar Extensions

4.4.2.2 Trunks

Merupakan data account yang akan digunakan IP PBX

untuk menghubungi VoIP Provider. Trunk adalah sebuah

nama atau nomor yang merepresentasikan server atau VoIP

provider lain yang akan dihubungi oleh IP PBX ini. VoIP

Page 142: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

120

Provider lain yang terhubung ke sistem IPPBX adalah

www.voiprakyat.or.id. IPPBX yang akan dibuat akan

membagikan nomor VoIP yang didapat dari voiprakyat.or.id

ke sejumlah user yang terhubung ke IPPBX. Setelah

mendapat nomor dan password dari VoIP rakyat maka

informasi alamat voiprakyat, username dan password ini

dimasukkan pada Trunks.

Pemberian Trunks dapat dilakukan dengan cara

mengklik tab Setup lalu pada menu Basic klik Trunks.

Gambar 4. 58 Link Trunks

Setelah itu akan muncul menu Add a Trunk. Pada menu

Add a Trunk terdapat beberapa option. Karena protokol

IPPBX yang digunakan adalah SIP maka pilih option Add

SIP Trunk.

Page 143: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

121

Gambar 4. 59 Add a Trunk

Terdapat beberapa pilihan submenu yaitu Outgoing

Setting, Incoming Setting dan Registration. Perubahan hanya

dilakukan pada submenu Outgoing Setting dan Registration.

Pada bagian General Settings filed yang diubah hanya

field Trunks Description dan Outbound Caller ID. Trunks

Description dapat diisi dengan nama yang mendeskripsikan

trunk tersebut, pada kasus ini isi Trunk Description dengan

voiprakyat.or.id lalu. Outbound Caller ID berguna untuk

merutekan user ketika melakukan panggilan keluar, ketika

melakukan panggilan keluar maka user akan dikenali sebagai

nomor id yang diberikan oleh VoIP Provider, pada kasus ini

nomornya adalah 111716. CID Options digunakan untuk

menyaring CID apa saja yang boleh melewati trunk ini.

Maximum Channels digunakan untuk mengontrol jumlah

maksimum channel yang dapat melakukan panggilan masuk

Page 144: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

122

ataupun panggilan keluar pada trunk ini. Apabila Disable

Trunk diaktifkan artinya trunk ini dinonaktifkan, termasuk

route yang menggunakan trunk ini juga dinonaktifkan. Jika

Monitor Trunk Failures diaktifkan maka setiap ada kegagalan

dalam trunk akan dikirim pemberitahuan berupa report, log

atau email untuk ke administrator.

Gambar 4. 60 General Setting Trunk

Pada bagian Outgoing Dial Rules tidak perlu diberikan

perubahan. Bagian Outgoing Dial Rules terdiri dari field Dial

Rules, Dial Rules Wizard dan Outbound Dial Prefix. Dial

Rules sangat berpengaruh, modul ini berguna untuk membuat

pola panggilan seperti menambahkan atau menghapus awalan

nomor yang dituju. Pola yang dibuat harus disertai “+” atau

“|” karena kalau tidak, pattern yang dibuat tidak terbaca oleh

FreePBX. Aturan dial rules sebagai berikut:

Page 145: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

123

1. X - berupa digit dari 0 sampai 9.

2. Z - berupa digit dari 1 sampai 9.

3. N – dapat dipasangkan dengan angka berapapun.

4. [1237-9] – cocok dengan digit atau huruf apapun.

5. . - wildcard, bisa dipasangkan dengan satu atau lebih

karakter (namun tidak bisa diletakkan sebelum | atau +)

6. | - menghilangkan awalan dial dari suatu nomor ketika

sudah melewati trunk (contohnya, 613|NXXXXXX akan

sama dengan mendial 6135551234 tapi ketika dilewatkan

ke trunk hanya akan dibaca sebagai 5551234.

7. + - menambahkan prefix dari nomor ketika sudah

melewati trunk (contohnya men-dial 1613+NXXXXXX

akan sama dengan mendial 5551234 dan ketika diarahkan

ke trunk akan diabaca sebagai 16135551234.

Selanjutnya adalah field Dial Rules Wizard yang

berguna untuk membuat dial rules dengan cara yang cepat,

pada dial rules wizard terdapat beberapa option untuk

membuat pattern, baik itu manambahkan prefiks ataupun

menghapus prefiks. Outbond Dial Prefix digunakan untuk

memberikan awalan dial pada semua panggilan yang

keluar.

Page 146: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

124

Gambar 4. 61 Outgoing Dila Rules

Pada submenu Outgoing Setting. Isi field Trunk Name

dengan nama server lain yang akan peering dengan server

IPPBX. Selanjutnya adalah field PEER Details, peer detail ini

digunakan untuk memasukkan konfigurasi untuk dapat

peering dengan VoIP Provider. Pada penelitian ini terdapat

beberapa konfigurasi default yang harus diisi yaitu host,

username, secret, dan type. Host merupakan alamat provider

yang akan dihubungkan diisi dengan voiprakyat.or.id.

Username merupakan user id yang diberikan oleh provider

voip/ server lain yang terhubung ke server IPPBX. Secret

merupakan password yang diberikan oleh provider VoIP atau

server lain yang terhubung ke server IPPBX. Dan type adalah

jenis hubungan yang dilakukan antara IPPBX dengan server

lain, defaultnya adalah peer. Pada bagian host diganti dengan

voiprakyat.or.id, username dengan nomor telepon yang telah

diberikan oleh voiprakyat.or.id, dan secret dengan password

Page 147: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

125

yang diberikan oleh voiprakyat.or.id. Isi dari konfigurasi

disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada VoIP Provider,

pada voiprakyat, konfigurasi lain yang ditambahkan adalah

fromdomain=alamat VoIP Provider, fromuser= userid yang

diberikan oleh provider VoIP, authuser=id yang diberikan

provider VoIP, qualify=yes. canredirect=no, canreinvite=no ,

insecure=very, disallow=all, allow=ulaw&ilbc,

dtmfmode=rfc2833.

Gambar 4. 62 Outgoing Settings Sebelum Diubah

Ubah menjadi:

Page 148: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

126

Gambar 4. 63 Outgoing Settings Sesudah Diubah

Pada submenu incoming setting dikosongkan saja

karena voiprakyat mengirimkan DID saat incoming call.

Gambar 4. 64 Incoming Settings

Selanjutnya, pada field Registration terdapat field

Register String. Register String digunakan untuk

mendaftarkan sistem IPPBX ke VoIP provider yang akan

Page 149: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

127

peering dengan server IPPBX. Masukkan string pada field

Register String yang berisi username, password, serta alamat

provider VoIP Provider dengan format

username:password@voipprovider.

Gambar 4. 65 Registration

Setelah semua telah selesai dikonfigurasi klik submit

maka pada sisi kanan FreePBX akan muncul tampilan trunk

yang telah dimasukkan.

Gambar 4. 66 Daftar Trunk

Untuk mengetahui trunk sudah terhubung ke server

tujuan, dapat digunakan module Asterisk CLI pada menu

Tools. Di module Asterisk CLI, ketikan perintah sip show

Page 150: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

128

peers. Bila hasil prosesnya adalah OK untuk setiap trunk,

maka interkoneksi freepbx dengan server VoIP tujuan telah

sukses.

4.4.2.3 Outbound Routes

Outbond routes merupakan aturan dial yang akan

dimanfaatkan oleh extensions untuk menghubungi trunks.

Penambahan outbound route dapat dilakukan dengan

mengklik menu Setup lalu pada submenu Basic pilih

Outbound Routes.

Gambar 4. 67 Link Outbond Routes

Selanjutnya akan muncul tampilan menu Add Route.

Field yang diisi hanya field Route Name, Dial Patterns dan

Trunk Sequence. Isi field Route Name dengan nama yang

mendeskripsikan trunk, karena trunk yang digunakan adalah

voiprakyat maka untuk memudahkan diisi dengan

Page 151: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

129

voiprakyat.or.id. Route CID bersifat opsional, digunakan

untuk memilih route Caller ID apa saja yang dapat

menggunakan route ini. Jika Route password diset maka jika

ingin melakukan panggilan keluar dengan melalui trunk ini

harus memasukkan password terlebih dahulu. Jika emergency

dialing diaktifkan berarti route tersebut digunakan untuk

emergency call. Apabila Intra Company Route diaktifkan

berarti route ini diaktifkan sebagai koneksi lokal, apabila

client melakukan panggilan keluar maka nomor yang

digunakan adalah nomor CID internal bukan nomor DID dari

VoIP Provider. Music on hold digunakan untuk memilih nada

music on hold jenis apa yang digunakan untuk outgoing

routes tersebut. Dial Pattern merupakan inti dari outbound

route, pada dial pattern inilah aturan dial dibuat sebagai

syarat menghubungi trunk. Dial pattern pada kasus ini diisi

dengan 6|. yang artinya setiap user melakukan panggilan

yang berawalan dengan digit 6 maka panggilan itu akan

langsung diarahkan ke trunk yang dipilih, pada kasus ini

trunk yang dipilih adalah voiprakyat.or.id. Dial Pattern

Wizard digunakan untuk mengatur dial pattern dengan cara

yang cepat, pattern dapat dipilih dari beberapa option yang

ditawarkan Dial Pattern Wizard. Trunk sequence akan

Page 152: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

130

mencocokan trunk yang dipilih dengan dial pattern yang telah

diset sebelumnya, pada field Trunk Sequence pilih trunk

yang dibuat sebelumnya dalam kasus ini trunk yang

digunakan adalah SIP/voiprakyat.or.id.

Gambar 4. 68 Add Route

Selanjutnya klik Submit Changes untuk menambahkan

Outbound Routes. Pada bagian kanan FreePBX akan terdapat

daftar Outbound Routes yang telah dimasukkan.

Page 153: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

131

Gambar 4. 69 Daftar Route

4.4.2.4 Inbound Routes

Agar pengguna voiprakyat dapat melakukan panggilan

ke user yang terhubung dengan freepbx, maka perlu

dibuatkan dialplan inbound. Guna dari dialplan inbound ini

untuk mengarahkan panggilan masuk dari voiprakyat yang

telah dibuat sebelumnya. Penambahan inbound route dapat

dilakukan dengan mengklik menu Setup lalu pada submenu

Inbound Call Control pilih Inbound Routes.

Gambar 4. 70 Link Inbound Routes

Page 154: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

132

Pada submenu Edit Incoming Route, yang diisi adalah

field Description dan DID Number. Pada Field Description

isi dengan nama yang mendeskripsikan VoIP provider yang

akan peering dengan IP PBX. Pada field DID Number isi

dengan userid yang telah diberikan oleh voiprakyat.or.id

sebagai nomor identitas server IPPBX terhadap panggilan

yang masuk dari VoIP Provider yang peering dengan server

IPPBX. Caller ID Number dan CID Priority Route tidak perlu

diberikan perubahan. Kosongkan Caller ID Number agar

semua panggilan masuk dapat diterima oleh semua ekstensi.

Jika CID Priority Route diaktifkan maka jika ada panggilan

yang masuk, panggilan akan langsung dialihkan ke ekstensi

yang didaftarkan pada filed Caller ID Number, jika ekstensi

tersebut sedang sibuk, panggilan baru akan diteruskan pada

semua ekstensi yang terhubung dengan trunk.

Gambar 4. 71 Edit Incoming Route

Page 155: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

133

Selanjutnya pada submenu Option terdapat beberapa

field, field yang akan diisi hanya field Signal RINGING dan

Pause Before Answer sisa field lainnya dikosongkan.

Voiprakyat.or.id membutuhkan pengiriman sinyal RINGING

dari user sebelum mengirim sinyal ANSWER ke user, maka

untuk mengaktifkannya, checklist Field Signal Ringing. Pada

Field Pause Before Answer isi dengan 2 artinya pada saat ada

panggilan masuk, akan ada delay terlebih dahulu selama 2

detik. Alert Info digunakan untuk. Apabila CID name prefix

diaktifkan maka voiprakyat harus menambahkan beberapa

digit sebelum ekstensi jika ingin melakukan panggilan ke

user yang terhubung dengan IPPBX server, sesuai dengan

digit yang dimasukkan pada CID name prefix . Music On

Hold untuk memilih nada music on hold apa yang akan

dipakai untuk panggilan yang masuk.

Selanjutnya pada bagian Privacy tidak perlu dibuat

perubahan bagian ini hanya terdiri dari Privacy Manager.

Privacy Manager digunakan jika ada penelepon namun Caller

ID penelepon tersebut tidak terlihat maka Privacy Manager

akan memerintahkan penelepon untuk memasukkan nomor

teleponnya.

Page 156: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

134

Bagian Set Destination digunakan untuk menentukan

jalur panggilan jika ada panggilan yang masuk.

Gambar 4. 72 Option, Privacy dan Set Destination

Setelah semua data yang diperlukan telah diinput maka

klik submit maka pada bagian kanan akan terdapat daftar

Inbound Routes yang telah dimasukkan.

Page 157: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

135

Gambar 4. 73 Daftar Incoming Route

4.4.3 Konfigurasi User

4.4.3.1 SoftPhone

1. Download X-lite

Salah satu jenis softphone yang biasa digunakan

adalah X-lite. Softphone Xlite dapat di-download pada

alamat http://www.counterpath.com/x-lite-

download.html.

Gambar 4. 74 Download Xlite

2. Konfigurasi Ringtone

Buka aplikasi X-lite yang sudah diinstal pada PC

client. Klik kanan lalu pilih Option.

Page 158: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

136

Gambar 4. 75 Option Xlite

Pilih ikon Alerts and Sounds yang ada pada

sebelah kiri menu Option.

Gambar 4. 76 Alerts and Sounds

Page 159: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

137

Selanjutnya pada bagian Ringtones klik button

import lalu arahkan ke C:\WINDOWS/Media/ringin.wav

lalu klik open.

Gambar 4. 77 Lokasi Ringtone

Pemilihan ringtone ini dapat disesuaikan dengan

nada yang diinginkan asalkan filenya bertipe .wav. klik

button Set as Active Ringtone.

Gambar 4. 78 Set as Active Ringtone

Page 160: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

138

Selanjutnya di bagian bawah menu Option ada

bagian Call Notification. Pada bagian Call Notification

centang pilihan Pop up the phone when a call comes in

dan pada pilihan Show 'Call Alerts' pilih Always.

Gambar 4. 79 Call Notification

3. Konfigurasi Username dan Password

Pada aplikasi X-Lite klik kanan lalu pilih opsi SIP

Account Setting.

Gambar 4. 80 SIP Account Setting

Page 161: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

139

Klik button Add yang berada di sebelah kanan.

Gambar 4. 81 Tombol Add

Selanjutnya pada menu Account, bagian User

Details, isikan Display Name dengan nama user,

Username dan Authorization username diisi dengan

ekstensi yang diberikan administrator IPPBX. Password

diisi dengan password / secret yang diberikan

administrator FreePBX. Domain diisi dengan

192.168.1.2, sesuai dengan alamat server IPPBX.

Gambar 4. 82 Account

Page 162: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

140

Setelah itu klik Apply, Ok dan Close. Jika data-

data yang telah dimasukkan benar, maka layar X-Lite

akan terlihat seperti dibawah ini:

Gambar 4. 83 X-Lite Ready

4.4.3.2 IP Phone

1. Konfigurasi IP

Sebelum konfigurasi user, terlebih dahulu

melakukan konfigurasi jaringan. Konfigurasi jaringan

dilakukan melalui web. Untuk me-remote via web maka

harus mengetahui IP Address default milik IP Phone

dahulu.

Page 163: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

141

Pada layar IP Phone, tekan tombol setup seperti di

bawah ini:

Gambar 4. 84 Tombol Setup pada IP Phone

Setelah itu dengan menggunakan tombol navigator

arah atas bawah pilih pilihan nomor 9 yaitu network.

Lihat IP Address yang tertera pada menu network.

Setelah itu sambungkan IP Phone dengan PC lalu

masukkan IP Address tersebut pada web browser. Maka

akan muncul tampilan seperti dibawah ini pada web

browser.

Page 164: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

142

Gambar 4. 85 Configuration GUI Linksys

Klik link admin login pada kanan atas.

Gambar 4. 86 Link Admin Login

Pilih tab System, lalu isi field Static IP Settings

dengan IP yang diinginkan. Seperti gambar di bawah ini.

Maka konfigurasi network IP Phone telah selesai dibuat

Page 165: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

143

Gambar 4. 87 Menu System

2. Konfigurasi Username dan Password

Klik link Admin Login pada bagian kanan atas.

Gambar 4. 88 Link Admin Login

Setelah masuk sebagai admin maka klik tab Ext 2.

Bagian yang diisi hanya bagian Proxy and Registration dan

bagian Subscriber Information. Pada bagian Proxy and

Registration, yang diubah hanyalah field Proxy. Isi field

Proxy dengan IP Address milik server IPPBX.

Gambar 4. 89 Proxy and Registration

Page 166: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

144

Setelah itu pada bagian Registration inilah SIP account

dimasukkan. Isi field Display name dengan display name

yang diberikan IP PBX, pada field Password isi dengan

password yang diberikan server IPPBX, field Auth ID dan

User ID dengan nomor ekstensi yang diberikan oleh server

IPPBX, selanjutnya pada option Use Auth ID pilih yes.

Gambar 4. 90 Subscriber Information

4.4.3.3 Asterisk Recording Interface (ARI)

Asterisk Recording Interface terdapat pada alamat

http://192.168.1.2/recordings. Login dengan username dan

password yang telah dikonfigurasi sebelumnya.

Gambar 4. 91 ARI Interface

Page 167: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

145

1. Voicemail

Fitur Voicemail menampilkan daftar voicemail yang

diterima user. Pada fitur ini, user dapat mendengar voicemail

yang telah diterima.

Gambar 4. 92 Voicemail

2. Call Monitor

Call Monitor digunakan untuk memantau panggilan

user yang masuk ataupun yang keluar selain user juga dapat

mendengarkan panggilan yang dilakukannya.

Page 168: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

146

Gambar 4. 93 Call Monitor

3. Phone Features

Digunakan untuk melakukan konfigurasi seperti call

waiting, do not disturb dan call forwarding.

Gambar 4. 94 Phone Feature

Page 169: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

147

4. Follow Me

Digunakan sebagai daftar panggilan jika nomor yang

dituju tidak aktif atau panggilan tidak diterima. Fitur ini bisa

digunakan apabila mengaktifkan fitur follow me pada suatu

user.

Gambar 4. 95 Followme Settings

5. Feature Codes

Digunakan untuk melihat daftar feature code yang bisa

digunakan user. Daftar feature codenya sebagai berikut:

Page 170: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

148

Gambar 4. 96 Feature Codes

6. Settings

Digunakan untuk mengatur username, password, email,

dan audio format untuk voicemail.

Page 171: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

149

Gambar 4. 97 Settings

4.5 Monitoring (Pengawasan)

Proses pengujian termasuk pada fase monitoring ini. Hal ini

disebabkan sistem baru dapat diawasi apabila sistem yang dibangun telah

dapat bekerja sesuai kebutuhan. Proses pengujian dijalani untuk memastikan

sistem yang dibangun telah mencapai hasil yang diinginkan.

Tahap ini terdiri dari pengujian koneksi, pengujian echo test,

pengujian call test serta perbandingan biaya komunikasi IPPBX dan PSTN.

4.5.1 Koneksi

Bandwidth yang digunakan pada IPPBX server sekitar 384

Kbps. Perhitungan bandwidth menggunakan software Net Meter.

Sebagai perbandingan, dilakukan browsing ke alamat

Page 172: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

150

www.google.com dan didapati hasil average rate untuk download

sekitar 15,3 Kbps dan Upload sekitar 4,14 Kbps.

Gambar 4. 98 Bandwidth Test ke Google

Panggilan dari antar user satu ke user lainnya dalam satu IPPBX

didapati hasil average rate adalah 74,9 Kbps untuk download dan 75,3

Kbps untuk upload.

Page 173: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

151

Gambar 4. 99 Bandwidth Test Antar User IPPBX

Panggilan dari user IPPBX ke voiprakyat.or.id dengan

melakukan panggilan ke 902 didapatkan average rate adalah 40,5

Kbps dan upload-nya adalah 40,9 Kbps.

Gambar 4. 100 Bandwidth Test Panggilan dari Voiprakyat

Page 174: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

152

Bandwidth untuk panggilan dari voiprakyat ke user IPPBX

diperoleh average rate untuk download-nya adalah 24,7 Kbps dan

untuk upload 28,7 Kbps.

Gambar 4. 101 Bandwidth Test Panggilan ke Voiprakyat

4.5.2 Echo Test

Echo test dapat dlakukan dengan cara menghubungi nomor *43.

Fungsi echo test dapat berjalan dengan baik dan suara dapat didengar

kembali dengan jelas.

4.5.3 Call Test

Call test dilakukan dengan cara melakukan panggilan dari satu

user ke user lainnya, dari user IPPBX ke voiprakyat.or.id dan dari

voiprakyat.or.id ke user IPPBX. Pada panggilan dari satu user ke user

Page 175: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

153

lain proses panggilan berjalan dengan baik, suara masih dapat

didengar dengan jelas. Pada panggilan dari user IPPBX ke

voiprakyat.or.id suara dapat terdengar jelas dan baik meskipun ada

sedikit noise sedangkan pada panggilan dari voiprakyat.or.id ke user

IPPBX, noise lebih banyak, namun suara masih dapat terdengar.

4.5.4 Perbandingan Biaya Komunikasi dengan PSTN

Keuntungan menggunakan VoIP adalah tidak dibebankan biaya

komunikasi terhadap penggunanya, namun agar dapat terhubung

dengan VoIP Provider maka biaya yang harus dibayar adalah biaya

koneksi internet. Codec yang digunakan pada server IPPBX adalah

G.711 yang dapat menghabiskan bandwidth kira-kira 64 Kbps maka

agar dapat menghasilkan suara yang jernih bisa diperkirakan untuk

koneksi internet 384 Kbps bisa untuk menampung 6 user. Dengan

asumsi biaya perbulan untuk koneksi internet 384 Kbps adalah Rp.

185.000, maka biaya yang dikenakan tiap user per menitnya adalah:

185.000:6:30:24:60= Rp. 0,71 baik untuk panggilan lokal, SLJJ

ataupun SLI. Berikut ini adalah tabel perbandingan harga IPPBX pada

VoIP dengan PBX konvensional (PSTN) dengan mengambil sampel

tarif PSTN pada jam termurah.

Page 176: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

154

Tabel 4. 3 Perbandingan biaya komunikasi IPPBX dengan PSTN

(Menit)

IPPBX (Rp) PSTN (Rp) KeteranganLokal 0,71 83

122

Jarak 0-20 Km

Jarak > 20 KmSLJJ 0,71 640

320

320

Jarak 30-200 Jarak Km

Jarak 200-500 Km

Jarak > 500 KmSLI 0,71 4.550

5.550

7.570

8.080

20.200

South East Asia, South Pacific North

America, South America, Africa

Europe

Middle East

Cuba, Greenland, Guinea-Bissau

4.6 Management (Pengelolaan)

Fase terakhir yang ada pada NDLC adalah fase management. Fase ini

meliputi aktifitas perawatan dan pemeliharaan dari sistem yang dibangun.

Namun seperti telah ditulis sebelumnya bahwa pada tahap ini merupakan

wewenang dari PT. Transnetwork Communication Asia, maka penulis

hanya terlibat pada fase monitoring saja.

Page 177: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Penerapan server IPPBX sebagai Private Branch Exchange yang berjalan pada

VoIP dimana pada implementasinya mampu menawarkan komunikasi yang

murah dimana tidak ada beban biaya komunikasi terhadap penggunanya, namun

agar dapat terhubung dengan VoIP Provider maka biaya yang harus dibayar

adalah biaya koneksi internet.

2. Server IPPBX ini terhubung dengan VoIP provider sehingga user atau extension

yang terdaftar pada IPPBX server dapat melakukan panggilan dengan user yang

terdaftar pada VoIP provider lain, sehingga akan tercipta komunikasi yang

kompleks.

3. Sistem IPPBX ini dapat membantu administrator untuk dapat lebih mudah

mengontrol user karena server IPPBX sudah support untuk billing

sehingga bisa memantau user dengan extention tertentu sering telepon ke

siapa saja

155

Page 178: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

156

5.2 Saran

1. Delay pada proses calling dapat dikurangi dengan cara menambahkan

bandwidth, mengingat VoIP cukup menguras bandwidth.

2. Sistem IPPBX ini juga dapat dihubungkan dengan PSTN dengan

menggunakan hardware tambahan yang disebut ATA.

Page 179: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

157

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2003. Langkah Mudah Menkonfigurasi ROUTER CISCO. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Chendramata, Aidil, dkk. 2007. Sistem Keamanan & Instalasi VoIP Menggunakan Session Initiation Protocol. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika.

Goldman, James and Rawles, Philips. 2001. Applied Data Communication, A business-Oriented Approach Third Edition. West Sussex: John Willey & Sons.

Gonçalves, Flavio E. 2006. Asterisk PBX Configuration Guide. V.Office Networks Ltda.

Kavitha, G., et all. 2009. Internet Protocol Private Branch Exchange. International Journal of Recent Trends in Engineering, 1(2), 274-275.

Meggelen, Jim Van., et all. 2005. Asterisk™: The Future of Telephony. Sebastopol: O’Reilly Media, Inc.

_______________________. 2007. Asterisk™: The Future of Telephony Second Edition. Sebastopol: O’Reilly Media, Inc.

Munir, Yusuf. 2010. Pengertian Implementasi Kurikulum. [Online] Tersedia: http://www.muniryusuf.com/pengertian-implementasi-kuriku-lum.html. 03 September 2010. 00:51

Nugroho, Bunafit. 2005. Instalasi & Konfigurasi Jaringan Windows & Linux. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Nurdin, Syafrudin dan Usman, M. Basyiruddin. 2003. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta : Ciputat Pers.

Ohrtman, Franklin D. 2004. Softswitch Architecture for VoIP. New York: The McGraw-Hill Companies.

PT Telekomunikasi Indonesia, 2009. Telkom Lokal. [Online] Tersedia: http://www.telkom.co.id/produk-layanan/personal/telepon-fixed-line/telkom-lokal.html. 24 Juni 2010. 11:15.

Page 180: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

158

PT Telekomunikasi Indonesia, 2009. Telkom SLJJ. [Online] Tersedia: http://www.telkom.co.id/produk-layanan/personal/telepon-fixed-line/telkom-sljj.html. 24 Juni 2010. 11.15

PT Telekomunikasi Indonesia, 2009. Telkom SLI. [Online] Tersedia: http://www.telkom.co.id/produk-layanan/personal/telepon-fixed-line/telkom-sli.html. 24 Juni 2010. 11.15

Purbo, Onno W., dkk. 1998. Buku Pintar Internet TCP / IP. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rachmanto, Arief. 2008. Pengembangan Session Initiation Protocol Server Sebagai Sarana Voice Over Initiation Protocol (Studi Kasus: Metro TV Jakarta): Skripsi Tidak Diterbitkan.

Sinha, Ranjan et all. 2006. Quality Campus VoIP: An Intel® Case Study. Intel®

Technology Journal, 10(1), 29-38.

Stafford, Matthew. 2004. Signaling and Switching for Packet Telephony. London: Artech House Publishers.

Stiawan, Derris. 2009. Fundamental Internetworking Development & Design Life Cycle. [Online] Tersedia: http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/network_development_cycles.pdf. 13 Juni 2010. 22:19.

Wijaya, Hendra. 2001. Belajar Sendiri Cisco Router. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Yani, Ahmad. 2007. VoIP Nelpon Murah Pake Internet. Jakarta: Kawan Pustaka.

Page 181: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

1

LAMPIRAN A

DRAF WAWANCARA

Responden : Yogi Samsuri

Jabatan : Finance Staff

Tanggal : 29 Juli 2010

Tempat : PT. Transnetwork Communication Asia

Pertanyaan:

1. Berapa pengeluaran biaya komunikasi pada perusahaan ini?

2. Apakah anda mengetahui teknologi Internet Protocol Private Branch Exchange

yaitu PBX yang berjalan pada VoIP yang mampu menyediakan layanan

jaringan telepon pribadi dengan biaya gratis?

3. Apa menurut anda IPPBX dapat menjadi solusi yang cukup efektif untuk

menggantikan Private Branch Exchange konvensional pada perusahaan ini

dalam mengurangi biaya komunikasi?

4. Apa harapan anda tentang teknologi IPPBX?

Jawaban:

Page 182: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

2

1. Pengeluaran komunikasi kami perbulannya mencapai Rp. 5.000.000 – Rp.

5.700.000

2. Saya tidak mengetahui teknologi Internet Protocol Private Branch Exchange.

3. Kalau teknologi IPPBX bisa menawarkan biaya komunikasi yang gratis, saya

kira ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi biaya komunikasi

perusahaan kami karena selama ini kami menggunakan telepon PSTN yang

membebankan biaya komunikasi cukup mahal apalagi jika ingin melakukan

panggilan interlokal atau SLI.

4. Saya berharap teknologi ini dapat menggantikan fungsi PSTN sebagai media

komunikasi dengan kelebihan yang tidak kalah bagusnya dengan PSTN. Selain

dapat menekan biaya komunikasi, diharapkan sistem ini juga dapat

menghasilkan komunikasi yang kompleks.

Page 183: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

161

LAMPIRAN B

TARIF TELEPON LOKAL

Biaya percakapan dengan pembulatan setiap menit

Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia, 2009

Page 184: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

162

LAMPIRAN C

TARIF TELEPON SLJJ

Hari Senin sampai dengan Sabtu

Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia, 2009

Page 185: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

163

Hati Minggu dan Hari Raya

Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia, 2009

Page 186: IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL PRIVATE BRANCH …

164

LAMPIRAN D

TARIF TELEPON SLI

Group Contoh Negara / Wilayah PSTN/ CLASSY TRENDY

I South East Asia, South Pacific 455 555

II North America, South America, Africa 555 655

III Europe 757 870

IV Middle East 808 929

V Cuba, Greenland, Guinea-Bissau 2.020 2.330

Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia, 2009