bab i.doc revisi danger harus lulus
DESCRIPTION
Latar Belakang PenelitianTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kapasitor Lapis Ganda Elektroda (KLGE) adalah perangkat energi atau daya
yang memiliki densitas energi lebih tinggi daripada kapasitor elektrostatik
konvensional serta kerapatan daya yang lebih tinggi daripada baterai (Jayalakshmi
and Balasubramanian, 2008). KLGE memiliki siklus hidup sampai dengan 106 kali
pengisian-pengosongan muatan listrik (Schneuwly and Gallay, 2000). Kemampuan
rapat daya yang tinggi pada KLGE disebabkan oleh luas permukaan yang besar dari
material elektroda. Kapasitansi bergantung pada akses ion yang mengisi pori-pori
internal terutama pori mikro sehingga ukuran ion dan ukuran pori harus seimbang
pada elektroda (Liu, 2008). Salah satu elektroda yang banyak digunakan pada KLGE
adalah karbon pori mikro yang merupakan karbon aktif yang memiliki pori dalam
skala mikrometer. Distribusi pori yang besar pada karbon pori mikro menyebabkan
elektroda ini memiliki luas permukaan yang besar (Frackowiak and Beguin, 2001).
Salah satu bahan darsar pembuatan elektroda KLGE adalah kayu gelam.
Kayu gelam (Melaleuca Cajuputi Powell) merupakan kayu yang berpotensi
untuk dikembangkan lanjut menjadi produk komersial. Kayu gelam dapat dikenali
dengan mudah karena memiliki kulit batang berwarna putih yang kasar dan mudah
sekali dikelupas sehingga menyerupai kertas. Kayu gelam dikenal sebagai kayu yang
memiliki densitas yang tinggi (Lim and Mildon, 2001) dan banyak dimanfaatkan
sebagai bahan dasar karbon aktif. Pemanfaatan kayu gelam sebagai bahan dasar untuk
pembuatan karbon belum banyak di ketahui secara luas. Diketahui bahwa kayu gelam
yang memiliki kerapatan tinggi pada selulosa memiliki pori – pori yang kecil, selain
itu konduktifitas karbon cukup tinggi. Kedua sifat tersebut menyebabkan karbon yang
berasal dari kayu gelam memunhi syarat untuk di jadikan elektroda pori. Selain itu
bagian lain pada kayu gelam, yaitu kulit kayu juga dapat di olah menjadi elektroda
berpori dan memiliki struktur karbon pita nano. Pada penilitan (Prasagi, 2014),
KLGE dengan menggunakan karbon kulit kayu gelam yang memiliki nilai
konduktivitas berkisar 0,0003 – 0,0165 Fg-1. Nilai tersebut masi cukup rendah karena
pada pembuatan elektroda di gunakan binder resin epoksi. Untuk meningkatkan nilai
kapasitansi ini, di gunakan bahan polimer konduktif pada pembuatan elektroda.
Polimer konduktif merupakan polimer yang dapat menghantarkan arus listrik.
Polimer yang dalam keadaan normal tidak bersifat konduktif dapat ditingkatkan
konduktivitasnya dengan memberikan penambahan pembawa muatan. Kemampuan
polimer untuk menghantarkan listrik terjadi karena adanya elektron ikatan
terdelokalisasi yaitu kecendrungan elektron terluar untuk berpindah dari suatu
tingkatan ke tingkatan energi lainnya. Salah satu polimer konduktif yang banyak
dikembangkan saat ini adalah polianilin atau dapat disingkat dengan PANi (Maddu
dkk, 2008).
Polianilin merupakan jenis polimer konduktif yang terbentuk dari monomer
anilin (C6H5NH2) (Kertati, 2009), memiliki sifat mudah untuk disintesis, kestabilan
yang tinggi terhadap lingkungan, mudah di ubah konduktivitasnya dengan cara
doping dan tahan korosi (Kroscwitz, 1990). Maka pada penelitian ini akan di lakukan
penambahan polianilin sebagai binder untuk menambah daya hantar listik pada
karbon kulit kayu gelam. Dengan adanya peningkatan daya hantar di harapkan nilai
kapasitansi akan lebih besar.
1.2. Rumusan Masalah
Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya telah berhasil memproduksi elektroda
dari bahan dasar karbon aktif kulit kayu gelam dengan nilai kapasitansi spesifik
berkisar 0,0003 – 0,0165 Fg-1. dan dipasangkan ke dalam prototipe KLGE yang
menghasilkan nilai kapasitansi terpakai sebesar 0,001 - 0,208 F. Nilai tersebut masih
cukup rendah karena elektroda dibuat dengan menggunakan binder nonkonduktif.
Pada penelitian ini, akan dibuat elektroda dengan menggunakan bahan polimer
konduktif, yaitu polimer polianilin (PANI) yang harapkan dapat meningkatkan
kapasitansi dari elektroda tersebut. Untuk mengkarakterisasi elektroda KLGE yang
dihasilkan, maka diterapkan beberapa pengukuran, yaitu SEM, XRD dan pengukuran
pori. Pengukuran pori dilakukan untuk menghitung volume pori dan luas permukaan.
Daya hantar listrik diukur dengan metode kelvin, volume pori dan luas permukaan
diukur dengan metode titrasi iodometri dan spetroskopis UV-VIS serta kinerja
elektroda pada kapasitor lapis ganda elektrokimia diukur dengan metode voltametri
siklik dengan menggunakan alat potenstiostat.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Membuat eletroda dari bahan dasar karbon pita nano kulit batang kayu gelam
dengan bahan pilimer konduktif yaitu polianilin sebagai binder sehingga KLGE
dengan nilai yang cukup besar.
1.4. Manfaat penilitian
Memperoleh kapasitor lapis ganda elektroda (KLGE) dengan nilai kapasitansi
cukup besar, sehingga meningkatkan nilai ekonomis dari kayu gelam yang banyak
tersedia di Sumatra selatan. Penilitian ini juga bermanfaat rangkah menguasai
teknologi pembuatan KLGE.