bab i.doc

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambangan merupakan salah satu kegiatan dasar manusia yang berkembang pertama kali bersama-sama dengan pertanian. Oleh karena itu, keberadaan pertambangan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan atau peradaban manusia. Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang unik. Hal ini disebabkan karena endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara tidak merata di dalam kulit bumi baik jenis, jumlah, kadar (kualitas) maupun karakteristiknya. Sumber daya mineral (endapan bahan galian) mempunyai sifat khusus bila dibandingkan dengan sumber daya yang lain. Sifat yang dimaksud adalah bahwa sumber daya mineral merupakan “wasting assets” atau “non-renewable resource”, artinya bila endapan bahan galian tersebut ditambang di suatu tempat, maka bahan galian tersebut tidak akan dapat diperbaharui kembali, atau dengan kata lain industri dasar tanpa daur. Oleh karena itu, di dalam mengusahakan industri pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang sangat terbatas, baik lokasi,

Upload: frizkiciicliquerz

Post on 14-Jul-2016

223 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambangan merupakan salah satu kegiatan dasar manusia yang

berkembang pertama kali bersama-sama dengan pertanian. Oleh karena itu,

keberadaan pertambangan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan atau

peradaban manusia.

Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang unik. Hal ini disebabkan

karena endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara tidak merata di

dalam kulit bumi baik jenis, jumlah, kadar (kualitas) maupun

karakteristiknya.

Sumber daya mineral (endapan bahan galian) mempunyai sifat khusus

bila dibandingkan dengan sumber daya yang lain. Sifat yang dimaksud adalah

bahwa sumber daya mineral merupakan “wasting assets” atau “non-

renewable resource”, artinya bila endapan bahan galian tersebut ditambang di

suatu tempat, maka bahan galian tersebut tidak akan dapat diperbaharui

kembali, atau dengan kata lain industri dasar tanpa daur. Oleh karena itu, di

dalam mengusahakan industri pertambangan selalu berhadapan dengan

sesuatu yang sangat terbatas, baik lokasi, jenis, jumlah maupun utu

materialnya. Keterbatasan ini ditambah lagi dengan usaha meningkatkan

keselamatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Jadi, di dalam

mengelola sumber daya mineral diperlukan penerapan sistem penambangan

yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis agar

manfaatnya dapat maksimal.

Eksplorasi sumberdaya alam secara keseluruhan merupakan salah satu

dari rangkaian kegiatan pertambangan hingga pada proses penambangan. Dari

kegiatan akan diperoleh informasi-informasi geologi yang diperlukan dalam

melakukan prospeksi dan perhitungan cadangan bahan galian. Pada kegiatan

Page 2: BAB I.doc

ini tingkat akurasi data dari hasil kegiatan ekspolarsi yang ingin dicapai

bergantung pada modal finansial, sumberdaya manusia dan managerial yang

memadai. Namun dalam penerapanya proses ini merupakan tantangan besar

dalam berinvestasi di sektor ini, mengingat pengusaha ditekankan untuk

melakukan kegiatan eksplorasi secara menyeluruh dan harus mengikuti

tahapan legalitan pemertintah melalui dinas pertambangan dan energi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk membahas mengenai

penyelesaian kasus yang telah diberikan, dimana ada 3 kasus berbeda yang

harus dibahas.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :

1. Menghitung volume, tonase, dan kadar rata-rata zircon dari lubang bor.

2. Menghitung volume overburden pada lapisan batubara

3. Menghitung sumberdaya batubara yang mencakup sumberdaya

terukur, terunjuk. dan tereka, serta cadangan batubara.

4. Menghitung stripping ratio (SR)

5. Menghitung volume bukit tangkiling dari elevasi 80.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Berapa volume, tonase, dan kadar rata-rata zircon dari lubang bor?

2. Berapa volume overburden pada lapisan batubara?

3. Berapa Sumber daya batubara yang mencakup sumberdaya terukur,

terunjuk. dan tereka, serta cadangan batubara?

4. Berapa Menghitung stripping ratio (SR) ?

5. Berapa volume Tukit Tangkiling dari elevasi 80?

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan laporan ini adalah metode analisis deksriptif yang

dilakukan melalui penyaduran telaah pustaka yang relevan dengan masalah

2

Page 3: BAB I.doc

yang sedang dikaji. Bahan kajian tersebut berasal dari media cetak (buku,

jurnal ilmiah) dan media internet.

1.5 Metode Pengolahan Data

Data yang ada pada laporan ini diolah dengan metode kuantitas. Dimana untuk

mendapatkan hasil dari data yang didapatkan dilakukan dengan melalui

serangkaian perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus dari sumber

yang terkait.

3

Page 4: BAB I.doc

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Penaksiran Cadangan

Di bawah ini ditunjukkan beberapa alasan mengapa penaksiran

cadangan sangat penting dalam industri pertambangan

Memberikan hasil perhitungan kuantitas maupun kualitas (kadar)

endapan.

Memberikan perkiraan geometri 3 dimensi dari endapan serta distribusi

ruang (spasial) dari nilainya. Hal ini penting untuk menentukan urutan /

tahapan penambangan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi

pemilihan peralatan dan NPV (Net Present Value) dari tambang.

Jumlah cadangan menentukan umur tambang, hal ini penting dalam

kaitannya dengan perancangan pabrik pengolahan dan kebutuhan

infrastruktur yang lain.

Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat berdasarkan taksiran

cadangan. Faktor ini harus diperhatikan dalam menentukan lokasi

pembuangan tanah / batuan penutup dan tailing (waste dump dan tailing

impoundment), pabrik pengolahan, bengkel dan fasilitas lainnya.

Karena semua keputusan teknis di atas sangat tergantung padanya,

penaksiran cadangan merupakan salah satu tugas terpenting dan berat

tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan. Harus

pula diingat bahwa penaksiran cadangan menghasilkan suatu taksiran. Model

cadangan yang dibuat adalah pendekatan dari suatu realistis, berdasarkan data

atau informasi yang dimiliki, dan masih mengandung ketidakpastian.

Persyaratan penaksiran cadangan:

Suatu taksiran cadangan harus mencerminkan secara tepat kondisi

geologis dan karakter / sifat dari mineralisasi.

4

Page 5: BAB I.doc

Selain itu harus sesuai dengan tujuan dari evaluasi. Suatu model cadangan

bijih yang akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten

dengan metode penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan

diterapkan.

Taksiran yang baik harus didasarkan pada data faktual yang diolah /

diperlakukan secara objektif. Keputusan apakah suatu data akan dipakai

atau tidak dipakai harus diambil dengan tidak semena-mena. Tidak boleh

ada pembobotan data secara sewenang-wenang, pembobotan yang berbeda

harus dengan dasar yang jelas.

Metode penaksiran yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat

dicek / diperiksa. Tahap pertama setelah penaksiran cadangan diselesaikan

adalah memeriksa taksiran kadar dari unit penambangan (blok) dengan

data (komposit atau assay bor) yang ada di sekitarnya/ Setelah

penambangan dimulai, taksiran kadar dari model cadangan harus dicek

ulang dengan kadar dan tonase hasil penambangan yang sesungguhnya.

Cadangan (Reserves) :

- Bagian dari sumberdaya

- Teridentifikasi dari komoditas mineral ekonomi.

- Dapat diperoleh dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum/

kebudayaan pada saat itu.

A. Ruang lingkup penaksiran cadangan

Kegiatan pertambangan :

Prospeksi

Eksplorasi Pendahuluan

Eksplorasi rinci

Eksplorasi Lanjut

Analisis & penaksiran cadangan

Evaluasi

Studi Kelayakan

Development

Penambangan

5

Page 6: BAB I.doc

Pengolahan/ekstraksi

Pemasaran.

Eksplorasi menurut Mc Kinstry HE dan Alan M Bateman :

Dari mencari suatu prospek (reconnaissance) sampai evaluasi dari

prospek tersebut, perluasan lokasi disekitar daerah penambangan.

Tujuannya :

-Penemuan geologis endapan mineral bernilai ekonomis.

-Mengetahui ukuran, bentuk, kedudukan, sifat dan nilai dari endapan mineral.

Kegiatan lapangan untuk memperoleh data guna Penaksiran Cadangan :

1. Observasi lapangan : gambaran praktis, kondisi dan keadaan dilapangan,

pengambilan data geografi dan demofrafi.

2. Pemetaan : tidak mutlak dilaksanakan. Untuk mengetahui topografi,

bentang alam, lereng awal. Jika telah tersedia peta maka hanya ploting.

3. Pengambilan Contoh : berupa : air, tanah, endapan, tumbuh-tumbuhan,

udara, float, masukan dalam kantong sesuai dengan metodanya.

4. Pengambilan data Geologi : melalui studi literatur, pengecekan lapangan

terutama bentang alamnya.

5. Pengolahan Data : dilapangan (pengecekan mudah) atau dikirim ke kantor

termasuk pekerjaan studio, uji lab dan analisis.

Ruang Lingkup Pekerjaan Penaksiran Cadangan :

- Menentukan cadangan raw material (satuan berat/ volume)

- Menetukan cadangan endapan mineral/logam (berat)

- Menentukan klasifikasi cadangan.

Perkembangan penaksiran cadangan ditentukan oleh perkembangan

pengetahuan dan teknologi.

Pengetahuan :

-Pengetahuan geologi (teori, data geologi semakin luas).

-Pengembangan inventarisasi yang semakin detil.

-Pengembangan matematik (cubic spline)

6

Page 7: BAB I.doc

-Pengembangan pengetahuan statistik (geostatistik).

Teknologi :

-Perkembangan teknologi geofisika, kamera, scanning electrical

microscope, pemboran inti, informatika.

B. Klasifikasi cadangan

1. Inggris (Institution of Mining & Metallurgi, London, 1902)

a. Cadangan Terukur (Proved).

Disebut positif dan visible. Semula (1902) adalah endapan mineral

yang dieksplorasi dengan pengambilan contoh 2,3 atau 4 sisi blok

tambang. Kemudian pada tahun 1912 menjadi endapan mineral yang

dibagi beberapa blok, blok dibatasi 3 atau 4 sisi pengambilan contoh.

Cadangan dapat diperkirakan dengan baik tanpa tahap konstruksi.

b. Cadangan Boleh Jadi (Probable).

Apabila endapan mineral tersebut dibatasi 2 atau 1 sisi pengambilan

contoh dan perluasannya berdasarkan unsur - unsur yang dapat

diperkirakan.

c. Cadangan Terduga (possible).

Dikategorikan berdasarkan beberapa asumsi terdapatnya endapan

mineral.

2. Rusia (Mining Institute of the Soviet Academy of Sciences, 1960)

Bedasarkan prosentase kesalahan yg diijinkan :

Untuk kategori :

A = 15-20 % C-2 = 60-90%

B = 20-30% C-1 = 30-60%

3. Amerika (USBM & USGS)

a. Bijih Terukur (Measure Ore)

Tonase dihitung berdasarkan dimensi singkapan, parit, penelitian dan

lubang bor. Kadar dihitung berdasarkan pengambilan contoh secara

detil. Kondisi geologi juga diperhitungkan (struktur, ukuran, bentuk

dan mineral). Kesalahan yg diperbolehkan tidak lebih dari 20 %.

7

Page 8: BAB I.doc

b. Bijih Teridentifikasi (Indicated Ore)

Tonase dan kadar dihitung sebagian berdasarkan pengukuran secar

spesifik, pengambilan contoh dan data produksi, lainnya dengan jarak

proyeksi data geologi.

c. Bijih Tereka (Inferred Ore)

Tonase dan kadar dihitung berdasarkan perkiraan dan pengetahuan

tentang karakteristik geologi secara umum, sebagian kecil dari

pengambilan contoh/ hasil pengukuran.

4. Mc Kelvey, 1973 :

a. Terukur (Measured)

b. Terindikasi (Indicated)

c. Tereka (Inferred)

a. Sumber daya (resources)

Onggokan alamiah dari zat padat, cair atau gas yang terdapat dialam,

mengandung 1 jenis/ lebih komoditas, diharapkan diperoleh nyata dan

bernilai ekonomis.

b. Sumber daya teridentifikasi (identified resources)

Endapan mineral diketahui nyata baik jenis, bentuk, kedudukan, atau

kuantitas dan kualitasnya.

c. Sumber daya tak teridentifikasi (undiscovered resources)

Zona endapan mineral yang belum diketahui secara nyata baik bentuk,

kedudukan maupun kuantitas dan kualitasnya.

d. Cadangan (reserves)

Bagian dari Sumber daya teridentifikasi dari suatu komoditas mineral yang

ekonomis dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum pada saat itu.

e. Sumber daya teridentifikasi sub ekonomi (identified sub economic

resources)

Sumber daya yang dapat menjadi cadangan dengan perubahan ekonomi,

harga, teknis serta tidak bertentangan dengan ketentuan hukum/

kebudayaan pada saat itu.

8

Page 9: BAB I.doc

f. Cadangan terunjuk (demonstrated)

Sumber daya teridentifikasi, tonase dan kadarnya diketahui dari

pengukuran nyata, pengambilan contoh, data produksi terperinci dan

proyeksi data geologi.

g. Cadangan Terukur (measured)

Cadangan yang kuantitasnya dihitung berdasarkan hasil pengukuran nyata.

h. Cadangan teridentifikasi (indicated)

Cadangan / Sumber daya mineral, tonase dan kadarnya sebagian

berdasarkan perhitungan dari pengambilan contoh atau dari data produksi.

i. Cadangan tereka (inferred)

Cadangan atau sumber daya mineral yang diperhitungkan kuantitasnya

berdasarkan pengetahuan keadaan geologi.

j. Sub marginal

Sumber daya ekonomi yang dapat bernilai ekonomis menguntungkan,

apabila keadaan harga komoditas tersebut pada titik yang menguntungkan

atau karena kemajuan teknologi sehingga mengakibatkan penekanan biaya

penambangan dan pengolahannya.

k. Para Marginal

Sumber daya ekonomi yg berbatasan langsung dengan cadangan bernilai

ekonomis menguntungkan.

l. Sumber daya hipotetik ( hypothetical resources)

Sumber daya tidak teridentifikasi, diharapkan menjadi zona

pengembangan endapan mineral teridentifikasi.

m. Sumber daya spekulatif (speculative resources)

Sumber daya tak teridentifikasi, masih memungkinkan ditemukan pada

zona geologi dari sumber daya yang telah diketahui. Indonesia

mengeterapkan klasifikasi cadangan Mc Kelvey karena : dianggap paling

detil, pertimbangan geologi dan ekonomi, wawasannya luas tentang

klasifikasi cadangan.

Dasar Klasifikasi :

a. Kenaikan untuk keyakinan geologi

9

Page 10: BAB I.doc

b. Kenaikan untuk kelaksanaan ekonomis

C. Aspek Legal Penaksiran Cadangan

Nilai suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan berkaitan

langsung dengan kuantitas dan kualitas cadangan mineral yang dimilikinya.

Untuk perusahaan-perusahaan tambang yang sahamnya dijual-belikan kepada

publik melalui pasar modal, badan pemerintahan akan memantau dan

mengawasi cadangan mineral yang dimiliki perusahaan.

1. SUMBER DAYA MINERALFAKTOR KETERANGAN

Interpretasi Geologi

(Geological Interpretations)

Harus dijelaskan interpretasi yang dilakukan apakah berdasarkan data yang cukup atau asumsi (postulated assumptions); apakah terbatas berdasarkan penggunaan satu model atau mempertimbangkan interpretasi lain.

Kerapatan Data

(Data Density)

Apakah kerapatan percontoh cukup untuk membuat kontinuitas serta memberikan informasi data yang cukup pada prosedur estimasi yang digunakan.

Ketepatan Lokasi Titik Percontoh

(Accuracy of location of sampling points)

Seberapa baik lokasi-lokasi dari posisi percontoh yang diketahui dan pengaruhnya terhadap perhitungan estimasi Sumberdaya Mineral atau Cadangan.

Teknik Pemboran (Drilling Technique)

Apakah dengan core , rotary, percussion atau auger dan jika dengan non-core, apakah dengan open hole atau reverse circulation.

Teknik Pemercontohan

(Sampling Technique)

Jika dengan core, apakah contoh dipotong (cut) atau dipecah dan apakah seperempat, setengah atau seluruh bagian core digunakan. Jika dengan non-core, apakah dengan riffled, section cut, tube sampled atau apakah dengan contoh kering (dry) atau basah (wet). Jika menggunakan contoh basah, maka tindakan pencegahan apa yang dilakukan untuk memaksimalkan perolehan (recovery) dan meminimalkan lolosnya contoh berukuran halus.

Jika contoh diambil dari underground chip samples, apakah contoh tersebut merupakan channel cut atau chipped linearly atau diambil acak dari satu muka.

Kualitas Data Esai Apakah dapat direproduksi dan bisa mewakili, serta prosedur pengontrolan kualitas apa yang digunakan.

10

Page 11: BAB I.doc

(Quality of Essay Data)

Kualitas Deskripsi Data

(Quality of Data Description)

Apakah log inti bor dilakukan secara terperinci; apakah seluruh data penting seperti litologi, struktural, mineralogi, alterasi atau karateristik geologi atau geoteknik dan daerah penyelidikan dicatat.

Teknik Estimasi

(Estimation Techniques)

Penjelasan mengenai teknik estimasi dan asumsi-asumsi utama yang digunakan.

Cut-off GradesAsumsi-asumsi mengenai cut-off grade.

Pengambilan Contoh lainnya

(Other Samples)

Apakah dengan grab, chip, channel, dll. Pencantuman lebar atau jarak antara titik contoh, dan penjelasan mengenai contoh yang diambil, mineralisasi dan batuan penutup. Jika underground chip samples, apakah contoh tersebut channel cut atau chiped linearly atau diambil acak dari satu muka. Jika linear, apakah horizontal atau vertikal.

2. CADANGANFAKTOR KETERANGAN

Metoda Penambangan

(Mining Methods)

Penjelasan mengenai metoda penambangan yang digunakan dan kemungkinan atas pengaruhnya terhadap tonase dan kadar bahan galian yang dapat ditambang.

Faktor Metalurgi

(Metallurgical Factors)

Penjelasan mengenai tes metalurgi yang dilakukan, kecukupan dari test yang dilakukan, dan sampai sejauh mana pengetesan atas contoh dianggap mewakili suatu Cadangan.

Dilusi

(Dilution)

Dilusi harus diperhitungkan dalam setiap estimasi Cadangan. Penjelasan apakah faktor-faktor yang digunakan telah diasumsikan atau ditentukan dengan tes penambangan.

Biaya-biaya Kapital dan Operasi

(Capital and Operating Costs)

Penjelasan mengenai biaya-biaya, termasuk biaya berjalan maupun biaya awal kapital.

Faktor Lingkungan dan Perijinan

(Environmental Factors and Permitting)

Penjelasan mengenai studi lingkungan yang telah dilakukan, setiap faktor lingkungan yang berpengaruh, persiapan perbaikan lingkungan dan status perijinannya.

Status Hukum

(Legal Status)

Penjelasan mengenai jangka waktu daerah kepemilikan dan setiap permasalahan hukum yang ada atau yang akan timbul.

11

Page 12: BAB I.doc

Pemasaran

(Markets)

Penjelasan mengenai pasaran dari produk, setiap kontrak, studi pasar dan informasi yang relevan lainnya.

Infrastruktur

(Infrastructure)

Penjelasan mengenai persyaratan infrastruktur dan statusnya.

Studi Kepekaan

(Sensitivity Studies)

Penjelasan mengenai potensi dari variasi-variasi terhadap faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi keuntungan (profit).

2.2 Metode Penaksiran Cadangan

a) Metode Penampang (Cross Section)

Masih kerap dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari proyek.

Hasil penaksiran secara manual ini dapat dipakai sebagai alat

pembanding untuk mengecek hasil penaksiran yang lebih canggih

menggunakan komputer.

Hasil penaksiran secara manual ini tak dapat langsung digunakan dalam

perencanaan tambang dengan bantuan komputer.

b) Poligon

Penaksiran cadangan secara manual dengan metoda poligon daerah

pengaruh pada dasarnya tidak lagi dilakukan (sudah usang).

Sebaliknya, metode poligon menggunakan sampel terdekat untuk

penaksiran kadar blok dalam model (dimana setiap blok memperoleh

kadar dari komposit terdekat) masih umum dilakukan

c) Metoda Segitiga

Penaksiran kadar blok dengan cara ini tidak dilakukan lagi (sudah usang).

Metode ini penting dalam aplikasi pembuatan kontur dengan komputer

d) Metoda Seperjarak (Inverse Distance Method)

Suatu cara penaksiran dimana kadar suatu blok merupakan kombinasi

linier atau harga rata-rata terbobot (weighted average) dari komposit

lubang bor di sekitar blok tersebut. Komposit yang dekat memperoleh

bobot yang relatif lebih besar, sedangkan komposit yang jauh dari blok

12

Page 13: BAB I.doc

bobotnya relatif lebih kecil.

Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...) berpengaruh

terhadap taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan hasilnya akan

semakin mendekati metoda poligon komposit tersebut.

Sifat / kelakuan anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan

(space warping).

Merupakan metode yang masih umum dipakai.

e) Metoda Geostatistik dan Kriging

Metode ini pun merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata terbobot

(weighet average) dari komposit lubang bor di sekitar blok untuk

menghitung kadar blok yang ditaksir.

Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan

menggunakan korelasi statistik antar sampel (data komposit) yang juga

merupakan fungsi jarak. Karena itu, cara ini lebih canggih dan kelakuan

anisotropik dapat dengan mudah diperhitungkan.

Cara ini memungkinkan penafsiran data cebakan mineral atau cadangan

bijih secara probabilistik. Selain itu, ia memungkinkan pula interpretasi

statistik mengenai seperti bias, estimation variance, dll.

Berbagai jenis penaksiran yang berdasarkan pada metode kriging dan

geostatistik dapat digunakan.

Merupakan metode yang paling umum dipakai dalam penaksiran kadar

blok dalam suatu model cadangan.

2.3 Perhitungan Cadangan

1. Perhitungan Volume dengan Metode Penampang (Cross Section)

Perhitungan volume merupakan tahap awal dalam penentuan

stripping ratio. Penampang litologi pemboran menunjukkan formasi

litologi yang ditembus dan ketebalan masing-masing formasi litologi. Dari

informasi tersebut, dilakukan identifikasi ketebalan tanah penutup dan

batubara. Perhitungan luas daerah tergantung dari metode perhitungan

cadangan yang digunakan. Setelah luas daerah diketahui, lalu dilakukan

13

Page 14: BAB I.doc

kalkulasi antara ketebalan rata-rata batubara maupun tanah penutup pada

daerah tersebut dengan luasan daerah, dan diperoleh volume tanah penutup

dan batubara pada daerah tersebut.

Pada prinsipnya, perhitungan cadangan dengan menggunakan

metoda penampang ini adalah mengkuantifikasikan cadangan pada suatu

areal dengan membuat penampang-penampang yang representatif dan

dapat mewakili model endapan pada daerah tersebut.

Pada masing-masing penampang akan diperoleh (diketahui) luas

batubara dan luas overburden. Volume batubara & overburden dapat

diketahui dengan mengalikan luas terhadap jarak pengaruh penampang

tersebut. Perhitungan volume tersebut dapat dilakukan dengan

menggunakan 1 (satu) penampang, atau 2 (dua) penampang, atau 3 (tiga)

penampang, atau juga dengan rangkaian banyak penampang.

a. Dengan menggunakan 1 (satu) penampang

Cara ini digunakan jika diasumsikan bahwa 1 penampang

mempunyai daerah pengaruh hanya terhadap penampang yang dihitung

saja.

Volume = (A x d1) + (A x d2)

dimana : A = luas overburden

d1 = jarak pengaruh penampang ke arah 1

d2 = jarak pengaruh penampang ke arah 2

Volume yang dihitung merupakan volume pada areal pengaruh

penampang tersebut. Jika penampang tunggal tersebut merupakan

penampang korelasi lubang bor, maka akan merefleksikan suatu bentuk

poligon dengan jarak pengaruh penampang sesuai dengan daerah

pengaruh titik bor (poligon) tersebut.

b. Dengan menggunakan 2 (dua) penampang

14

Page 15: BAB I.doc

Cara ini digunakan jika diasumsikan bahwa volume dihitung pada

areal di antara 2 penampang tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah

variasi (perbedaan) dimensi antara kedua penampang tersebut. Jika

tidak terlalu berbeda, maka dapat digunakan rumus mean area & rumus

kerucut terpancung, tetapi jika perbedaannya terlalu besar maka

digunakan rumus obelisk.

Gambar 2.1 Metode penampang (Cross Section)

Rumus Mean Area:

V =

Dimana:

S1 : luas penampang 1

S2 : luas penampang 2

L : jarak antar penampang

V : Volume Cadangan

A. Perhitungan Tonase

Dalam perhitungan cadangan, tanah penutup yang akan dikupas

maupun batubara yang akan ditambang dihitung dalam satuan berat

(tonase). Konversi satuan volume ke satuan berat dilakukan dengan

bantuan suatu faktor tonase. Faktor tonase yang dimaksud adalah berat

jenis (density). Besar nilai density untuk setiap material berbeda-beda.

15

S1

S2

L

Page 16: BAB I.doc

Umumnya satuan yang digunakan untuk density antara lain gram/cm3,

pound/feet3 dan ton/meter3.

Nilai berat jenis (density) untuk batubara sebesar 1,33 ton/m3.

Perhitungan tonase dinyatakan pada persamaan berikut :

B. Stripping Ratio (SR)

Stripping Ratio atau nisbah pengupasan adalah perbandingan antara

overburden yang harus dikupas dengan tonase batubara.

2. Metode Kerucut Terpancung

Keterangan :

S1 = Luas penampang atas

S2 = Luas penampang alas

L = jarak antara S1 dan S2

16

Tonase = Volume x Density

Page 17: BAB I.doc

V = Volume cadangan

BAB III

17

Page 18: BAB I.doc

PEMBAHASAN

3.1 Perhitungan Volume, Tonase dan Kadar Rata-Rata Bijih

Dalam kasus yang diberikan, diketahui bahwa suatu area yang telah

dilakukan eksplorasi dengan cara pemboran ditemukan mineralisasi bijih (SG =

2,5). Dalam kegiatan tersebut dilakukan pemboran system grid dengan banyak

lubang bor 16 buah dengan jarak masing-masing lubang bor 50 m.

Metode perhitungan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode

included area. Metode ini digunakan untuk lubang bor/pit yang dibuat dengan

pola/grid.

Untuk menghitung Volume di wilayah tersebut digunakan rumus :

Tabel 3.1 Data lubang bor

Lubang Bor Tebal Kadar

DH-1 7,5 3,5

DH-2 9 3,7

DH-3 9,2 3,7

DH-4 9,5 3,5

DH-5 7 3,1

DH-6 9 3,2

DH-7 9,5 3,3

DH-8 9,7 3,1

DH-9 7,8 2,8

DH-10 8,9 3,5

DH-11 9,7 3,7

18

Page 19: BAB I.doc

DH-12 10,5 3,6

DH-13 8 3,9

DH-14 9,2 3,2

DH-15 9,6 3,2

DH-16 10 3,7

Dari gambar didapatkan : 4 buah daerah dengan luas 50 cm x 50 cm 8 buah daerah dengan luas 50 cm x 25 cm 4 buah daerah dengan luas 25 cm x 25 cma. Volume Total

Maka

b. TonaseTonase = Volume x SGTonase = 204.625 x 2,5Tonase = 511.562,5 Tonc. Kadar Rata-Rata (G)

19

Page 20: BAB I.doc

G =

Maka :

3.2 Perhitungan Volume Batubara

Karena batubara merupakan endapan dengan tingkat homogenitas yang

tinggi, maka untuk perhitungan cadangan dapat diterapkan metode

konvensional (klasik) dengan tingkat ketelitian yang cukup baik. Dalam

perhitungan sumberdaya batubara dan cadangannya dilakukan dengan

menggunakan metode penampang cross section

Pada prinsipnya, perhitungan cadangan dengan menggunakan metode

penampang ini adalah mengkuantifikasikan cadangan pada suatu areal dengan

membuat penampang-penampang yang representatif dan dapat mewakili

model endapan pada daerah tersebut.

Pada masing-masing penampang akan diperoleh (diketahui) luas

batubara dan luas overburden. Volume batubara dan overburden dapat

diketahui dengan mengalikan luas terhadap jarak pengaruh penampang

tersebut.

20

Page 21: BAB I.doc

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus mean area, yakni sebagai

berikut:

V =

Dimana:

S1 : luas penampang 1

S2 : luas penampang 2

L : jarak antar penampang

V : Volume Cadangan

Dari peta topografi wilayah konsesi PT. SMC terdapat tiga data

singkapan batubara yang terdiri dari 2 seam batubara yaitu seam A dan seam

B. Berdasarkan keadaan geologi dan lapisan batubara di wilayah tersebut,

wilayah ini termasuk dalam wilayah dengan kondisi moderat. Sehingga

berdasarkan SNI jarak data informasi yang bisa diambil yaitu 200 m untuk

sumberdaya terukur, 400 m untuk sumberdaya tertunjuk, dan 800 m untuk

sumberdaya tereka. Penampang dibuat dengan jarak antar-penampang 25

meter. Adapun proses penggambaran dilakukan dengan cara manual sehingga

hasil yang didapat memiliki ketelitian yang rendah. Dalam perhitungan

cadangan, semakin rapat jarak antar penampang, maka hasil yang akan

didapat lebih teliti, Namun karena perhitungan dilakukan dengan manual

maka interval yang diambil adalah 25 m, dimana bila diskalakan dengan skala

1 : 5.000 maka akan didapat 0,5 cm yang merupakan jarak yang bisa

digunakan dengan memakai penggaris biasa.

Pada seam A terdapat 1 buah outcrop dengan kemiringan (dip) 130

dengan ketebalan rata-rata 2 m. Dan pada seam B terdapat 2 buah outcrop

dengan dip sebesar 160 dengan ketebalan rata-rata 1.7 m. Pada seam A

terdapat penampang sebanyak 43 buah penampang dan 3 buah penampang

semu. Pada seam B terdapat penampang sebanyak 63 buah dan 3 buah

21

Page 22: BAB I.doc

penampang semu. Perhitungan dilakukan untuk menghitung volume Batubara

terukur, tertunjuk, dan tereka, serta volume OB.

Tabel 3.2 Perhitungan Volume Overburden Seam A

PenampangJarak Penampang Alas OB Tinggi OB

Luas Penampang OB Volume OB

1 1.25 36 8.4 60480 14867502 1.25 37 7.9 58460 15413003 0.25 37.7 8.6 64844 318297.5A 1 36.75 8.5 62475 12775504 1.25 38.4 8.5 65280 16845005 1.25 38.6 9 69480 17505006 1.25 39.2 9 70560 17608757 1.25 39.5 8.9 70310 17988758 1.25 40 9.2 73600 18132509 1.25 39.7 9 71460 1786500

10 1.25 39.7 9 71460 181575011 1.25 40 9 73800 184250012 1.25 40 9.2 73600 1823868.7513 1.25 39.95 9.05 72309.5 1792393.7514 1.25 39.6 9 71082 1756931.2515 1.25 39.25 8.85 69472.5 1749968.7516 1.25 38.75 9.1 70525 1736562.517 1.25 38 9 68400 166845018 0.75 37.4 8.7 65076 965370B 0.5 37 8.6 63640 621150

19 1.25 36.5 8.3 60590 151475020 1.25 36.5 8.3 60590 1499187.521 1.25 35.75 8.3 59345 1469562.522 1.25 35.5 8.2 58220 145550023 1.25 35.5 8.2 58220 1427750

22

Page 23: BAB I.doc

24 1.25 35 8 56000 137150025 1.25 34 7.9 53720 132325026 0.75 33 7.9 52140 755850C 0.5 32 7.6 48640 480855

27 1.25 31.9 7.45 47531 1153937.528 1.25 31.1 7.2 44784 110430029 1.25 30.25 7.2 43560 106075030 1.25 29.5 7 41300 989437.531 1.25 28.25 6.7 37855 909187.532 1.25 27.25 6.4 34880 82275033 1.25 26 5.95 30940 74925034 1.25 25 5.8 29000 69710035 1.25 23.9 5.6 26768 643896.87536 1.25 23 5.35 24743.75 592984.37537 1.25 22.25 5.1 22695 545837.538 1.25 21.4 4.9 20972 48715039 1.25 20 4.5 18000 41400040 1.25 18 4.2 15120 31437541 1.25 14.75 3.4 10030 18450042 1.25 11 2.15 4730 6835043 1.25 4.1 0.9 738 0

Volume Total OB 53027353.75

23

Page 24: BAB I.doc

Tabel 3.3 Perhitungan Volume Batubara Seam A

24

Page 25: BAB I.doc

Penampang

Jarak penam

pang

Panjang BB

Terukur

Panjang BB

Tertunjuk

Panjang BB Tereka

Tebal BB

Luas BB Terukur

Luas BB Tertunjuk

Luas BB Tereka

Volume BB

Terukur

Vol. BB Tertunjuk

Vol BB Tereka

1 1.25 0 13.9 23.1 0.1 0 560.335 924 0 14708.38 228002 1.25 0 15.3 22.5 0.1 0 616.335 900 0 15754.19 222503 0.25 0.55 16.1 22 0.1 26.335 644 880 151.675 3100 4400A 1 0.75 14.9 22 0.1 34.335 596 880 1626.7 11820 174404 1.25 3.1 14.65 21.6 0.1 128.335 586 864 4708.375 13325 215505 1.25 6.1 12 21.5 0.1 248.335 480 860 7008.375 11700 213006 1.25 7.7 11.4 21.1 0.1 312.335 456 844 8308.375 11125 210007 1.25 8.7 10.85 20.9 0.1 352.335 434 836 9208.375 10700 209258 1.25 9.5 10.55 20.95 0.1 384.335 422 838 9708.375 10400 208509 1.25 9.7 10.25 20.75 0.1 392.335 410 830 9858.375 10225 20675

10 1.25 9.8 10.2 20.6 0.1 396.335 408 824 10108.38 10200 2057511 1.25 10.2 10.2 20.55 0.1 412.335 408 822 10258.38 10150 2065012 1.25 10.1 10.1 20.75 0.1 408.335 404 830 10008.38 10250 2075013 1.25 9.7 10.4 20.75 0.1 392.335 416 830 9508.375 10350 2092514 1.25 9.1 10.3 21.1 0.1 368.335 412 844 8733.375 10650 2105015 1.25 8.15 11 21 0.1 330.335 440 840 7633.375 11300 2125016 1.25 6.9 11.6 21.5 0.1 280.335 464 860 6208.375 12025 2137517 1.25 5.3 12.45 21.25 0.1 216.335 498 850 4358.375 12925 2147518 0.75 3.2 13.4 21.7 0.1 132.335 536 868 1325.025 8400 13170B 0.5 1 14.6 22.2 0.1 44.335 584 888 0 6051.675 885019 1.25 0 15.55 22.05 0.1 0 626.335 882 0 15133.38 2232520 1.25 0 14.5 22.6 0.1 0 584.335 904 0 14108.38 2285021 1.25 0 13.5 23.1 0.1 0 544.335 924 0 13208.38 2340022 1.25 0 12.7 23.7 0.1 0 512.335 948 0 12358.38 2417523 1.25 0 11.8 24.65 0.1 0 476.335 986 0 11108.38 2515024 1.25 0 10.2 25.65 0.1 0 412.335 1026 0 9108.375 2637525 1.25 0 7.8 27.1 0.1 0 316.335 1084 0 6558.375 2795026 0.75 0 5.1 28.8 0.1 0 208.335 1152 0 1895.025 18195C 0.5 0 1 31.85 0.1 0 44.335 1274 0 0 12971.6827 1.25 0 0 32.9 0.1 0 0 1320.3 0 0 32558.3828 1.25 0 0 32 0.1 0 0 1284.3 0 0 31658.3829 1.25 0 0 31.1 0.1 0 0 1248.3 0 0 30858.3830 1.25 0 0 30.4 0.1 0 0 1220.3 0 0 29858.3831 1.25 0 0 29.1 0.1 0 0 1168.3 0 0 28733.3832 1.25 0 0 28.15 0.1 0 0 1130.3 0 0 27558.3833 1.25 0 0 26.75 0.1 0 0 1074.3 0 0 26383.3834 1.25 0 0 25.8 0.1 0 0 1036.3 0 0 25258.3835 1.25 0 0 24.5 0.1 0 0 984.34 0 0 24258.3836 1.25 0 0 23.8 0.1 0 0 956.34 0 0 23408.3837 1.25 0 0 22.8 0.1 0 0 916.34 0 0 22208.3838 1.25 0 0 21.4 0.1 0 0 860.34 0 0 20958.3839 1.25 0 0 20.3 0.1 0 0 816.34 0 0 19358.3840 1.25 0 0 18.2 0.1 0 0 732.34 0 0 16783.3841 1.25 0 0 15.15 0.1 0 0 610.34 0 0 13308.3842 1.25 0 0 11.25 0.1 0 0 454.34 0 0 7833.37543 1.25 0 0 4.2 0.1 0 0 172.34 0 0 0

Jumlah 118720.7 298637.9 967635.7SR A 28.78726 Jumlah BB Keseluruhan 1384994

Tonase BB 1842042

Tabel 3.4 Perhitungan Volume Overburden Seam B

25

Page 26: BAB I.doc

Penampang Jarak Penampang

Alas OB Tinggi OB

Luas Penampang

OB

Volume OB

1 1.47 1.4 0.5 101.15 9497.07472 1.47 3.8 1.2 658.92 51132.5393 1.47 8.8 2.7 3433.32 123823.084 1.47 12.45 3.6 6476.49 215850.815 0.294 15.9 4.7 10798.485 51147.705A 1.17 16.32 4.1 9668.784 247908.86 1.47 19.2 5.5 15259.2 450659.667 1.47 22.5 6.4 20808 593458.838 1.47 25.3 7.3 26687.705 763133.289 1.47 28.5 8.35 34387.3875 933114.67

10 1.47 32.05 8.7 40291.6575 1165495.111 1.47 35.6 10 52985.26 1469988.312 1.47 39.6 11.3 64660.86 1745168.713 1.47 42.9 12.1 75008.505 2068545.914 1.47 46.76 13 90541.388 234098215 1.47 48.2 13.9 96812.11 2466397.516 1.47 49.4 14.09 100578.647 2599186.817 1.47 50.58 14.7 107439.507 2740205.818 1.47 51.61 15 111864.675 2816812.519 1.47 52.05 15.1 113570.4975 2827401.920 0.88 52.35 14.9 112712.1675 1718936.5B 0.58 52.79 15.35 117092.1793 1164697.1

21 1.47 53.2 15.5 119154.7 2943190.422 1.47 53.7 15 116394.75 2850160.623 1.47 53.5 14.45 111709.3375 2872296.324 1.47 53.8 15.2 118166.32 299890925 1.47 54.4 15.5 121842.4 3047531.826 1.47 54.85 15.4 122057.705 3113975.227 1.47 55 16 127160 3133781.928 1.47 54.85 15.6 123642.87 301736629 1.47 54.55 14.95 117843.0013 2977364.530 1.47 54.3 15.35 120441.4725 2974543.431 1.47 53.2 15.3 117617.22 2871240.132 1.47 52.1 14.9 112173.905 2719792.533 1.47 50.7 14.4 105496.56 2559299.134 1.47 49.1 14 99329.3 2387918.535 1.47 47.4 13.4 91780.62 2221232.236 1.47 46 13.05 85989.06 1981575.537 1.47 43.5 11.55 72600.4125 1814961.4

26

Page 27: BAB I.doc

38 1.47 41.9 12 72654.6 1779202.939 1.47 40.9 11.8 69738.59 1688529.340 1.47 39.7 11.4 65397.81 1564408.341 1.47 38.5 10.75 59804.9375 1500817.742 1.47 37.6 11.1 60308.52 143330043 0.58 36.2 10.4 54401.36 526734.62C 0.88 35.58 10.2 52441.362 763569.22

44 1.47 34.7 9.9 49640.085 1195710.645 1.47 33.2 9.6 46055.04 1099584.346 1.47 31.9 9.1 41946.905 1015843.947 1.47 30.6 8.9 39353.13 945572.8148 1.47 29.4 8.55 36322.965 871365.6349 1.47 28.2 8.2 33414.18 825541.3450 1.47 27.9 8.1 32655.555 1522475.151 1.47 16.6 15.9 89191.19 1515017.852 1.47 15 4.9 32058.73 506299.253 1.47 14.11 4.15 8461.41425 187624.154 1.47 12.6 3.6 6554.52 152494.8555 1.47 11.5 3.4 5649.95 126386.9356 1.47 10.3 3 4465.05 95512.40557 1.47 8.8 2.5 3179 69115.59358 1.47 7.4 2.2 2352.46 47503.42959 1.47 5.9 1.7 1449.335 34286.96760 1.47 5.6 1.6 1294.72 20221.90861 1.47 2.8 0.8 323.68 5263.112762 1.47 1.5 0.45 97.5375 1327.062763 1.47 0.3 0.2 8.67 0

Jumlah 94542392

27

Page 28: BAB I.doc

Penampang

Jarak penam

pang

Panjang BB

Terukur

Panjang BB

Tertunjuk

Panjang BB Tereka

Tebal BB

Luas BB Terukur

Luas BB Tertunjuk

Luas BB Tereka

Volume BB

Terukur

Vol. BB Tertunjuk

Vol BB Tereka

1 1.47 0 1.5 0 0.1 0 47.685 0 0 2076.357 02 1.47 0 3.95 0 0.1 0 118.49 0 0 4856.869 03 1.47 0 9.2 0 0.1 0 270.215 0 0 8124.874 04 1.47 0 13 0 0.1 0 380.035 0 0 10797.05 05 0.294 0 16.6 0 0.1 0 484.075 0 54.16583 2394.129 0A 1.17 0.6 16.4 0 0.1 21.675 473.96 0 1235.865 9225.877 06 1.47 3.4 15.7 0.9 0.1 102.595 453.73 26.01 3322.171 10869.28 1570.8097 1.47 5.5 14.4 3.45 0.1 163.285 416.16 99.705 4549.929 10110.95 3430.5028 1.47 6.8 13.6 6.05 0.1 200.855 393.04 174.85 5416.583 9623.462 5362.4179 1.47 7.9 13.05 8.8 0.1 232.645 377.145 254.32 6211.015 9352.632 6644.341

10 1.47 9 12.85 9.6 0.1 264.435 371.365 277.44 7077.668 9154.024 8630.42111 1.47 10.3 12.5 14.3 0.1 302.005 361.25 413.27 8052.653 8955.416 11410.9312 1.47 11.7 12.3 17.3 0.1 342.465 355.47 499.97 8738.753 8883.195 13415.0713 1.47 12.2 12.3 19.85 0.1 356.915 355.47 573.67 9063.748 8919.306 15726.1414 1.47 12.6 12.4 23.7 0.1 368.475 358.36 684.93 9208.19 8955.416 17351.1215 1.47 12.6 12.4 24.35 0.1 368.475 358.36 703.72 9099.859 9063.748 18380.2716 1.47 12.3 12.7 26.55 0.1 359.805 367.03 767.3 8702.643 9135.969 19951.0817 1.47 11.5 12.6 28.7 0.1 336.685 364.14 829.43 7908.21 9605.406 21124.6718 1.47 10.1 14 29.8 0.1 296.225 404.6 861.22 6608.231 10508.17 22099.6619 1.47 7.9 15.1 31.4 0.1 232.645 436.39 907.46 4730.482 11483.15 23255.1920 0.88 4.9 16.7 33 0.1 145.945 482.63 953.7 1383.501 7879.469 14461.91B 0.58 1.2 19.75 33.9 0.1 39.015 570.775 979.71 192.344 5798.814 9845.16121 1.47 20.8 35.2 0.1 0 605.455 1017.3 0 16033.08 24501.0122 1.47 23.3 32.65 0.1 0 677.705 943.59 0 17459.45 22948.2523 1.47 24.75 30.9 0.1 0 719.61 893.01 0 18542.77 21882.9924 1.47 26.3 29.7 0.1 0 764.405 858.33 0 19788.58 21016.3425 1.47 28.2 28.5 0.1 0 819.315 823.65 0 20835.79 20330.2426 1.47 29.2 27.8 0.1 0 848.215 803.42 0 21485.78 20113.5827 1.47 30 27.9 0.1 0 871.335 806.31 0 17965 19716.3628 1.47 10.7 19.6 26.7 0.1 313.565 566.44 771.63 9135.969 12927.58 19066.3729 1.47 14.3 16.2 26.1 0.1 417.605 468.18 754.29 11013.72 11158.16 18777.4930 1.47 15.9 14.7 25.9 0.1 463.845 424.83 748.51 11717.87 10237.34 18578.8831 1.47 16.25 13.65 25.55 0.1 473.96 394.485 738.4 11627.6 9677.627 18434.4432 1.47 15.65 13.15 25.5 0.1 456.62 380.035 736.95 11176.22 9117.914 18308.0533 1.47 15 12.1 25.2 0.1 437.835 349.69 728.28 10869.28 8774.864 17910.8334 1.47 14.8 12.2 24.4 0.1 432.055 352.58 705.16 10399.84 8955.416 17116.435 1.47 13.7 12.6 23 0.1 400.265 364.14 664.7 9713.738 8955.416 16412.2436 1.47 12.9 12.2 22.45 0.1 377.145 352.58 648.81 8883.195 8829.029 15870.5937 1.47 11.4 12.25 21.5 0.1 333.795 354.025 621.35 7908.21 8901.251 15383.0938 1.47 10.2 12.4 21.1 0.1 299.115 358.36 609.79 7185.999 8702.643 15419.239 1.47 9.4 11.7 21.6 0.1 275.995 338.13 624.24 6427.678 8937.361 15130.3240 1.47 8.1 13.05 20.3 0.1 238.425 377.145 586.67 5470.748 9605.406 14480.3341 1.47 6.75 13.55 19.8 0.1 199.41 391.595 572.22 4315.211 10092.9 1437242 1.47 4.9 14.4 20 0.1 145.945 416.16 578 3087.452 10562.34 14299.7843 0.58 3.35 14.85 19.6 0.1 101.15 429.165 566.44 605.5273 4509.397 5585.098C 0.88 0.6 16.8 19.6 0.1 21.675 485.52 566.44 162.129 7252.571 8473.94244 1.47 0 16.6 19.6 0.1 0 484.075 566.44 0 11410.93 14263.6745 1.47 0 14.7 19.9 0.1 0 429.165 575.11 0 10074.84 14552.5546 1.47 0 12.9 20.4 0.1 0 377.145 589.56 0 8684.587 14985.8847 1.47 0 10.85 21.1 0.1 0 317.9 609.79 0 7185.999 15563.6548 1.47 0 8.75 22 0.1 0 257.21 635.8 0 5615.191 16249.7549 1.47 0 6.5 23 0.1 0 192.185 664.7 0 15635.87 17513.6250 1.47 0 36.5 25.5 0.1 0 1059.185 736.95 0 13324.79 17621.9551 1.47 0 0.1 23.3 0.1 0 7.225 673.37 0 0 16231.6952 1.47 0 0 21.5 0.1 0 0 625.69 0 0 13288.6853 1.47 0 0 15 0.1 0 0 437.84 0 0 10273.4554 1.47 0 0 13.15 0.1 0 0 384.37 0 0 9190.13555 1.47 0 0 12 0.1 0 0 351.14 0 0 8305.42756 1.47 0 0 10.7 0.1 0 0 313.57 0 0 7294.33157 1.47 0 0 9.2 0.1 0 0 270.22 0 0 6211.01558 1.47 0 0 7.7 0.1 0 0 226.87 0 0 5109.64359 1.47 0 0 6.15 0.1 0 0 182.07 0 0 4441.59860 1.47 0 0 5.85 0.1 0 0 173.4 0 0 3268.00561 1.47 0 0 2.9 0.1 0 0 88.145 0 0 1715.25162 1.47 0 0 1.55 0.1 0 0 49.13 0 0 776.376863 1.47 0 0 0.3 0.1 0 0 13.005 0 0 0

Jumlah 231256.4 547013.4 823644.2Jumlah BB Keseluruhan 1601914

Tabel 3.5 Perhitungan Batubara Seam B

28

Page 29: BAB I.doc

Tabel 3.6 Tabel Perhitungan Cadangan Seam A

Penampang

Jarak Penampang

Panjang Penampang di Peta

Alas OBTinggi

OBPanjang

BB

Luas Penampang

OB

Volume OB

Tebal BB

Luas BB Vol. BB

1 1.25 1.95 4.875 1.15 5 1385.75 34440.625 0.1 204.34 5208.382 1.25 2.05 5.125 1.1 5.2 1369.5 39625 0.1 212.34 5608.383 0.25 2.25 5.625 1.3 5.8 1800.5 5202.5 0.1 236.34 806.675A 1 0.8 2 0.55 2.05 280.5 6225 0.1 86.335 1826.74 1.25 0.9 2.25 0.6 2.3 342 8550 0.1 96.335 2408.385 1.25 0.9 2.25 0.6 2.3 342 9875 0.1 96.335 2558.386 1.25 1 2.5 0.7 2.6 448 12950 0.1 108.34 2858.387 1.25 1.15 2.875 0.8 2.9 588 16406.25 0.1 120.34 3183.388 1.25 1.25 3.125 0.9 3.25 724.5 17237.5 0.1 134.34 3283.389 1.25 1.2 3 0.85 3.1 654.5 15531.25 0.1 128.34 3108.38

10 1.25 1.15 2.875 0.8 2.9 588 15531.25 0.1 120.34 3108.3811 1.25 1.2 3 0.85 3.1 654.5 18096.875 0.1 128.34 3308.3812 1.25 1.29 3.225 0.95 3.3 793.25 18971.875 0.1 136.34 3383.3813 1.25 1.25 3.125 0.9 3.25 724.5 17237.5 0.1 134.34 3283.3814 1.25 1.2 3 0.85 3.1 654.5 14743.75 0.1 128.34 3058.3815 1.25 1.1 2.75 0.75 2.8 525 13125 0.1 116.34 2908.3816 1.25 1.1 2.75 0.75 2.8 525 11943.75 0.1 116.34 2758.3817 1.25 0.95 2.375 0.7 2.5 430.5 8887.5 0.1 104.34 2383.3818 0.75 0.8 2 0.55 2.05 280.5 3791.25 0.1 86.335 1205.03B 0.5 0.7 1.75 0.5 1.75 225 2086.875 0.1 74.335 723.3519 1.25 0.675 1.6875 0.45 1.65 192.375 4598.4375 0.1 70.335 1708.3820 1.25 0.6 1.5 0.45 1.55 175.5 4387.5 0.1 66.335 1658.3821 1.25 0.6 1.5 0.45 1.55 175.5 5006.25 0.1 66.335 1758.3822 1.25 0.7 1.75 0.5 1.75 225 7525 0.1 74.335 2133.3823 1.25 0.9 2.25 0.65 2.3 377 10312.5 0.1 96.335 2558.3824 1.25 1 2.5 0.7 2.6 448 9106.25 0.1 108.34 2433.3825 1.25 0.8 2 0.55 2.05 280.5 20281.25 0.1 86.335 3683.3826 0.75 2 5 1.1 5.1 1342 19717.5 0.1 208.34 3035.03C 0.5 1.9 4.75 1.1 4.8 1287 12870 0.1 196.34 1963.3527 1.25 1.9 4.75 1.1 4.8 1287 32175 0.1 196.34 4908.3828 1.25 1.9 4.75 1.1 4.8 1287 32175 0.1 196.34 4908.3829 1.25 1.9 4.75 1.1 4.8 1287 38593.75 0.1 196.34 5383.3830 1.25 2.25 5.625 1.3 5.75 1800.5 43600 0.1 234.34 5783.3831 1.25 2.2 5.5 1.25 5.6 1687.5 42187.5 0.1 228.34 5708.3832 1.25 2.2 5.5 1.25 5.6 1687.5 42187.5 0.1 228.34 5708.3833 1.25 2.2 5.5 1.25 5.6 1687.5 43600 0.1 228.34 5783.3834 1.25 2.25 5.625 1.3 5.75 1800.5 41856.25 0.1 234.34 5633.3835 1.25 2.1 5.25 1.2 5.3 1548 43734.375 0.1 216.34 5733.3836 1.25 2.35 5.875 1.35 5.95 1950.75 55321.875 0.1 242.34 6533.3837 1.25 2.7 6.75 1.5 6.9 2475 73350 0.1 280.34 7458.3838 1.25 3.05 7.625 1.8 7.8 3393 71812.5 0.1 316.34 6958.3839 1.25 2.3 5.75 1.6 5.9 2352 65625 0.1 240.34 6308.3840 1.25 2.5 6.25 1.8 6.5 2898 74843.75 0.1 264.34 6733.3841 1.25 2.6 6.5 1.85 6.75 3089.5 69556.25 0.1 274.34 6933.3842 1.25 2.7 6.75 1.5 6.9 2475 30937.5 0.1 280.34 3504.19

0 0 01185819.7 171883

SR Seam A 6.89901

29

Page 30: BAB I.doc

Penampang

Jarak Penampang

Panjang Alas di Penampang

Alas OBTinggi

OBPanjang

BB

Luas Penampang

OBVolume OB

Tebal BB

Luas BBVolume

BB

1 1.47 0.3 0.88 0.2 0.9 31.28 2981.51 0.1 30.345 1191.652 1.47 0.7 2.06 0.55 2.1 207.33625 8408.979 0.1 65.025 1949.973 1.47 1 2.94 0.85 3 465.65125 15596.84 0.1 91.035 2618.014 1.47 1.3 3.82 1.1 3.95 782.595 22556.61 0.1 118.49 3195.785 0.294 1.5 4.41 1.25 4.6 1022.65625 5305.967 0.1 137.28 693.323

A 1.17 1.55 4.56 1.3 4.7 1100.58 24385.3 0.1 140.17 2931.596 1.47 1.7 5.00 1.45 5.2 1351.43625 36451.48 0.1 154.62 4008.277 1.47 1.85 5.44 1.55 5.6 1565.84875 41160.25 0.1 166.18 4261.048 1.47 1.95 5.74 1.625 5.9 1728.289063 46640.03 0.1 174.85 4531.879 1.47 2.1 6.18 1.75 6.35 2004.40625 36566.45 0.1 187.85 3936.05

10 1.47 1.4 4.12 1.2 4.25 922.08 29523.56 0.1 127.16 3556.8911 1.47 1.75 5.15 1.5 5.3 1440.75 25914.63 0.1 157.51 3286.0612 1.47 1.15 3.38 1 3.5 633.25 21319.03 0.1 105.49 3033.2913 1.47 1.5 4.41 1.3 4.6 1072.955 16446.23 0.1 137.28 2599.9614 1.47 0.75 2.21 0.6 2.3 243.27 8443.496 0.1 70.805 2022.1915 1.47 1 2.94 0.8 3 432.48 13316.3 0.1 91.035 2455.5216 1.47 1.15 3.38 1 3.5 633.25 16613.31 0.1 105.49 2744.417 1.47 1.25 3.68 1.025 3.8 696.3465625 18479.37 0.1 114.16 2924.9518 1.47 1.3 3.82 1.1 4 782.595 18479.37 0.1 119.94 2924.9519 1.47 1.25 3.68 1.025 3.8 696.3465625 16613.31 0.1 114.16 2744.420 0.88 1.15 3.38 1 3.5 633.25 9632.37 0.1 105.49 1621.29

B 0.58 1.2 3.53 1 3.7 654.5 6659.674 0.1 111.27 1111.3221 1.47 1.25 3.68 1.025 3.8 696.3465625 18479.37 0.1 114.16 2924.9522 1.47 1.3 3.82 1.1 4 782.595 16498.27 0.1 119.94 2744.423 1.47 1.1 3.24 0.9 3.3 537.795 20126.32 0.1 99.705 2961.0724 1.47 1.5 4.41 1.3 4.6 1072.955 22367.03 0.1 137.28 2997.1825 1.47 1.25 3.68 1.05 3.4 717.12375 18738.99 0.1 102.6 2744.426 1.47 1.3 3.82 1.1 3.9 782.595 19557.05 0.1 117.05 2924.9527 1.47 1.3 3.82 1.1 3.9 782.595 17956.5 0.1 117.05 2852.7328 1.47 1.2 3.53 1 3.7 654.5 15609.05 0.1 111.27 2690.2429 1.47 1.15 3.38 0.95 3.45 594.72375 13249.39 0.1 104.04 2437.4630 1.47 1 2.94 0.85 3 465.65125 29542.94 0.1 91.035 3448.5631 1.47 2.05 6.03 1.7 6.25 1898.73 39530.43 0.1 184.96 4170.7732 1.47 1.65 4.85 1.4 5 1264.97 24249.3 0.1 148.84 3249.9533 1.47 1.25 3.68 1 3.7 675.75 15163.24 0.1 111.27 2654.1334 1.47 1.1 3.24 0.9 3.35 537.795 11319.86 0.1 101.15 2293.0235 1.47 0.9 2.65 0.75 2.7 368.15625 24165.39 0.1 82.365 3105.5136 1.47 1.85 5.44 2 6 1565.84875 32343.37 0.1 166.18 3773.5537 1.47 1.5 4.41 1.25 4.55 1022.65625 22556.61 0.1 135.83 3159.6738 1.47 1.3 3.82 1.1 3.9 782.595 19557.05 0.1 117.05 2924.9539 1.47 1.3 3.82 1.1 3.9 782.595 19557.05 0.1 117.05 2924.9540 1.47 1.3 3.82 1.1 3.9 782.595 19557.05 0.1 117.05 2924.9541 1.47 1.3 3.82 1.1 3.9 782.595 15309.81 0.1 117.05 2852.7342 1.47 1.25 3.68 0.7 3.7 442.68 20292.27 0.1 111.27 3141.6243 0.58 1.6 4.71 1.35 4.7 1181.35125 11648.12 0.1 140.17 1382.03

C 0.88 1.6 4.71 1.35 4.7 1181.35125 16862.21 0.1 140.17 1967.1744 1.47 1.5 4.41 1.3 4.1 1072.955 24038.74 0.1 122.83 3087.4545 1.47 1.35 3.97 1.15 4.15 850.91375 30599.18 0.1 124.27 2906.946 1.47 1.2 3.53 2 3.6 1598 26686.76 0.1 108.38 2599.9647 1.47 1.1 3.24 0.9 3.3 537.795 13200.53 0.1 99.705 2455.5248 1.47 1.05 3.09 0.9 3.2 518.67 11884.62 0.1 96.815 2347.1949 1.47 1 2.94 0.8 3 432.48 11884.62 0.1 91.035 2347.1950 1.47 1.05 3.09 0.9 3.2 518.67 13200.53 0.1 96.815 2455.5251 1.47 1.1 3.24 0.9 3.3 537.795 13439.5 0.1 99.705 2491.6352 1.47 1.1 3.24 0.9 3.3 537.795 13439.5 0.1 99.705 2491.6353 1.47 1.1 3.24 0.9 3.3 537.795 13200.53 0.1 99.705 2455.5254 1.47 1.05 3.09 0.9 3.2 518.67 11884.62 0.1 96.815 2347.1955 1.47 1 2.94 0.8 3 432.48 10003.95 0.1 91.035 2166.6356 1.47 0.9 2.65 0.75 2.7 368.15625 8124.343 0.1 82.365 1949.9757 1.47 0.8 2.35 0.65 2.4 282.05125 5568.725 0.1 73.695 1606.9258 1.47 0.6 1.76 0.5 1.75 163.625 3009.124 0.1 54.91 1191.6559 1.47 0.4 1.18 0.35 1.25 77.20125 1355.473 0.1 40.46 848.59860 1.47 0.3 0.88 0.2 0.8 31.28 462.0026 0.1 27.455 469.43761 1.47 0.1 0.29 0.1 0.2 5.695 142.3181 0.1 10.115 252.77462 1.47 0.1 0.29 0.1 0.2 5.695 142.3181 0.1 10.115 252.77463 1.47 0.1 0.29 0.1 0.2 5.695 0 0.1 10.115 0

1137998 166318

Tabel 3.7 Perhitungan Cadangan Seam B

30

Page 31: BAB I.doc

3.3 Perhitungan Tonase

Dalam perhitungan cadangan, tanah penutup yang akan dikupas

maupun batubara yang akan ditambang dihitung dalam satuan berat (tonase).

Konversi satuan volume ke satuan berat dilakukan dengan bantuan suatu

faktor yaitu density. Besar nilai density untuk setiap material berbeda-beda.

Umumnya satuan yang digunakan untuk density antara lain gram/cm3,

pound/feet3 dan ton/meter3.

Nilai density untuk batubara sebesar 1,33 ton/m3. Berat (tonase) tanah

penutup yang akan dikupas maupun batubara yang akan ditambang diperoleh

dengan mengalikan volume keduanya dengan density masing-masing.

Perhitungan tonase dinyatakan pada persamaan berikut :

T = V x D

Dimana :

T = Tonase (ton)V = Volume (m3)D = Density (ton/m3)

3.4 Stripping Ratio (SR)

Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume (tonase)

tanah penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara

pada areal yang akan ditambang. Maka:

SR =

3.5 Perhitungan Volume Bukit Tangkiling

Volume yang dihitung merupakan volume bukit tangkiling dari elevasi 80 m.

Metode yang digunakan adalah metoge kerucut terpancung.

Bukit 1 (Elevasi 80 – 110)Luas Penampang (S)31

Page 32: BAB I.doc

Volume Bukit 1.

32

Page 33: BAB I.doc

Maka :

Bukit 2 (Elevasi 80 – 90 )Luas Penampang (S) :

Volume Bukit 2 :

Maka :

33

Page 34: BAB I.doc

BAB IV

PENUTUP4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan perhitungan yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan metode included area diperoleh :

Volume total bijih sebanyak 204.625 m3

Tonase Bijih adalah 511.562,5 ton

Kadar rata-rata bijih adalah 3,3940

2. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode penampang dan rumus

Mean Area di atas, didapat:

pada seam A volume overburden sebanyak 53.027.353,75 m3 dan

volume batubara 1384994.213 m3 yang terdiri dari volume terukur

sebanyak 118.720,65 m3, volume batubara tertunjuk 298637,887 m3 ,

serta volume tereka 967.635 m3.

pada seam B volume overburden sebanyak 94.542.391,58 m3 dan

volume batubara sebanyak 1.601.914,012 m3 yang terdiri atas

34

Page 35: BAB I.doc

231.256,3839 m3 batubara terukur, 547.013,446 m3 batubara tertunjuk,

dan 823.644,1839 m3 batubara tereka.

Pada seam A volume cadangan batubara adalah 171.883 m3 atau

228.604 ton.

Pada seam B diperoleh volume cadangan batubara sebesar 166318 m3

atau 221.203 ton.

3. Nilai stripping ratio, didapat :

Sumber daya

Nilai stripping ratio seam A adalah 28.78 : 1

Nilai stripping ratio seam B adalah 44.37 : 1

Cadangan

Nilai stripping ratio seam A adalah 5.18 : 1

Nilai stripping ratio seam B adalah 5.14 : 1

4. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode kerucut

terpancung maka didapat :

Volume Bukit 1 =

Volume Bukit 2 = 409.336,55222 m3

35

Page 36: BAB I.doc

DAFTAR PUSTAKA

http://zakaria-jaya.blogspot.com/2010/01/analisa-stripping-ratio.html (diunduh

pada tanggal 23 Juni 2015)

Nurhakim, 2004, Tambang Terbuka, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru

Penaksiran Cadangan, 2009. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

SNI 13-4726-1998. Klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan

36